The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dima.khoirunnisa19, 2022-10-01 02:37:59

E-book draf KKN Mawar Bakti 070

E-book draf KKN Mawar Bakti 070

Keywords: ebokk KKN

Nomor 08
Kegiatan
Tempat, RT 11 Desa Cinangneng, 11 Agustus 2022
Tanggal
Lama 3 Jam
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Mochammad Rizky
Adianto, Muhammad Fahreza, Akram
Tujuan Abiyyi Yoan
Tim yang membantu: serta seluruh anggota
Sasaran KKN Mawar Bakti
Target Berupaya menjalin silaturahmi dan
Deskripsi kerjasama kegiatan serta mengenal Desa
Kegiatan Cinangneng melalui perspektif pemuda
pemudi asli desa tersebut
Hasil Kegiatan Kegiatan di wilayah KKN
Keberlanjutan Program kerja
Program Berdiskusi tentang kegiatan serta tatanan
organisasi yang ada di sekitar wilayah Desa
Cinangneng.
Sesuai
Berkelanjutan

Tabel 4.9 Pelayanan Masyarakat Pemeriksaan Kesehatan

Bidang Kesehatan
Program Pemeriksaan Kesehatan Masyarakat

35

Nomor 09
Kegiatan
Tempat, 14 Agustus 2022
Tanggal
Lama 2 Jam
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Ali Khutbi, Nada Fitria,
Elsyifa Mazra
Tujuan Tim yang membantu: serta seluruh anggota
KKN Mawar Bakti
Sasaran Berupaya meningkatkan kesadaran akan
Target hidup sehat masyarakat
Deskripsi Warga Desa Cinangneng
Kegiatan Warga RT 11, 12, 13
Kegiatan pemeriksaan gula darah dan asam
Hasil Kegiatan urat ini berkolaborasi dengan Puskesmas
Keberlanjutan Tenjolaya bertempat di SDN 03 Cinangneng.
Program Jumlah peserta yang terdaftar dalam
kegiatan pemeriksaan ini sebanyak 50
peserta didominasi oleh warga RT 11/12/13
dan guru-guru SDN 03 Cinangneng.
Sesuai
Berlanjut

Tabel 4.10 Pelayanan Masyarakat Hari Merdeka

Bidang Sosial
Program Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia

36

Nomor 010
Kegiatan
Tempat, RT 13 Desa Cinangneng, 17 Agustus
Tanggal
Lama Beberapa Jam
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Muhammad Fahreza,
Akram Abiyyi Yoan
Tujuan Tim yang membantu: serta seluruh anggota
KKN Mawar Bakti
Sasaran Berupaya meningkatkan solidaritas antar
Target warga sekitar serta mengingatkan
Deskripsi perjuangan pahlawan bangsa Indonesia.
Kegiatan Warga Desa Cinangneng
Warga RT 12 dan 13 Desa Cinangneng
Hasil Kegiatan Kegiatan ini berisikan lomba seperti makan
Keberlanjutan kerupuk, balap karung, hingga malam
Program puncak dengan fashion show anak juga
turut dilaksanakan. Acara ini dimulai dari
pagi hingga malam dan diakhiri dengan
makan malam bersama warga.
Sesuai
Tidak berkelanjutan

Tabel 4.11 Pelayanan Masyarakat Pemberian Buku

Bidang Sosial
Program Pemberian buku bacaan anak-anak

37

Nomor 011
Kegiatan
Tempat, SDN 03 Cinangneng, 19 Agustus 2022
Tanggal
Lama 2 Jam
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Tiara Anwar Sekar
Utami, Dienda Juita Utami
Tujuan Tim yang membantu: serta seluruh anggota
KKN Mawar Bakti
Sasaran
Target Memberikan fasilitas buku bacaan yang
layak untuk meningkatkan minat baca
Deskripsi siswa siswi serta lingkungan sekitarnya
Kegiatan
SDN 03 Cinangneng
Hasil Kegiatan
Keberlanjutan Guru, staff serta siswa/i SDN 03
Program Cinangneng

Kegiatan ini dilakukan dengan
mengkategorikan buku yang layak dijadikan
sebagai sarana edukasi dan kemudian
disalurkan melalui program revitalisasi
taman baca.

Sesuai

Berlanjut

38

C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan pada Masyarakat

Tabel 4.12 Pemberdayaan Masyarakat Sosialisasi Design

Program Sosialisasi Design

Nomor 01
Kegiatan

Tempat dan SDN 03 Cinangneng (Sabtu, 06 Agustus 2022)
Tanggal

Lama Kegiatan dimulai dari pukul 12.30-14.00 WIB
Pelaksanaan

Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Akmalul Iman dan Helmi
Yusron
Tim yang membantu: seluruh anggota kelompok
kkn 070

Tujuan Pelatihan terkait penerapan design sederhana bagi
keperluan sehari-hari menggunakan aplikasi Canva

Sasaran Warga dan pemuda pemudi Desa Cinangneng

Target 20 peserta meliputi warga dan pemuda pemudi Desa
Cinangneng

Deskripsi Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 6
Kegiatan Agustus 2022 pukul 13.15 diawali dengan sambutan
ketua KKN Kelompok 070 dan dilanjutkan
pemaparan materi oleh Akmal. Selain teori yang
dipaparkan terdapat pula praktik cara
menggunakan aplikasi canva baik dari penggunaan
template desain, teks, bentuk dan lainnya.

Hasil Masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara
Pemberdayaan membuat design yang baik dan benar serta lebih
memahami terkait peran design dalam kehidupan
sehari-hari.

Keberlanjutan Tidak berlanjut
Program

39

Tabel 4.13 Pemberdayaan Masyarakat Sosialisasi Eknonomi Kreatif

Program Sosialisasi Ekonomi Kreatif

Nomor 02
Kegiatan

Tempat dan Aula Kantor Desa Cinangneng (Sabtu, 20 Agustus
Tanggal 2022)

Lama Kegiatan dimulai dari pukul 10.30-12.00 WIB
Pelaksanaan

Tim Pelaksana Penanggung jawab: Muhammad Fahreza dan Cut
Marshanda Egifa
Tim yang membantu: seluruh anggota kelompok kkn
070

Tujuan Pelatihan terkait pentingnya e-commerce seperti
shopee, gojek, tokopedia bagi warga Desa
Cinangneng dimana mayoritas bermata pencaharian
sebagai pedagang

Sasaran Warga Desa Cinangneng

Target 25 peserta terdiri dari warga Desa Cinangneng

Deskripsi Pelatihan Ekonomi Kreatif dengan tema “Youth
Kegiatan
Enterprenuer Upgrading Local Culture” dengan
Muhammad Fahreza mahasiswa Teknik Informatika
sebagai pembicara dalam seminar tersebut. Materi
yang diberikan berfokus pada pengenalkan fitur-
fitur ekonomi berbasis digital kepada warga dan
langkah marketing bagi usaha pemula.

Hasil Masyarakat mampu mengatur target sasaran e-
Pemberdayaan
commerce yang dapat dijadikan tempat mereka
berdagang sesuai dengan langkah-langkah dalam

mendistribusikan barang dagangannya melalui e-

commerce tersebut.

40

Keberlanjutan Tidak berlanjut
Program

Tabel 4.14 Pemberdayaan Masyarakat Sosialisasi Pembukuan Keuangan

Program Sosialisasi Pembukuan Keuangan
Nomor
Kegiatan 03
Tempat dan
Tanggal Aula Kantor Desa Cinangneng (Sabtu, 20 Agustus
Lama 2022)
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Kegiatan dimulai dari pukul 10.30-12.00 WIB

Tujuan Penanggung jawab: Enda Ulina S dan Rizki Yatun
Hasanah
Sasaran Tim yang membantu: seluruh anggota kelompok
Target kkn 070
Deskripsi
Kegiatan Memaparkan pentingnya pembukuan bagi
pengusaha kecil maupun menengah dilanjutkan
Hasil dengan praktik dari materi yang sudah diberikan
Pemberdayaan
Warga Desa Cinangneng

25 peserta terdiri dari warga Desa Cinangneng

Kegiatan dengan tema “Menambah Wawasan
Keuangan Untuk Usaha Yang Lebih Berkembang”
diinisiasi untuk agar Desa Cinangneng akuntabel
dalam mengelola keuangan khususnya bagi mereka
yang memiliki usaha baik kecil maupun menengah

Masyarakat dapat memahami akan apa saja yang
dibutuhkan dalam pembukuan keuangan dan
langkah - langkah untuk melakukan pembukuan itu

41

Keberlanjutan sendiri usaha atau bisnis yang sedang dijalani dapat
Program berkembang lebih baik lagi

Tidak berlanjut

Tabel 4.15 Pemberdayaan Masyarakat Sosialisasi Pencegahan Covid-19

Program Sosialisasi Upaya Pencegahan Covid 19

Nomor 04
Kegiatan

Tempat dan Ruang kelas 4 SDN 03 Cinangneng (04 Agustus
Tanggal 2022)

Lama Kegiatan ini dimulai dari pukul 11.00 - 11.30 WIB
Pelaksanaan

Tim Pelaksana Penanggung jawab: Mochammad Rizky Adianto
Tim yang membantu: seluruh anggota kelompok
kkn 070

Tujuan Memberikan penyuluhan tentang bahaya virus
Covid-19 yang belum sepenuhnya hilang di negeri ini
agar tetap waspada serta senantiasa mematuhi
protokol kesehatan

Sasaran Siswa/i SDN 03 Cinangneng

Target Siswa/i kelas 4 dan 6 SDN 03 Cinangneng

Deskripsi Kegiatan penyuluhan meliputi infromasi terkait
Kegiatan definisi dan bahaya virus Covid, pemakaian masker
yang baik dan benar, dampak tidak memakai masker
dimasa pandemi, serta tata cara mencuci tangan
yang baik dan benar. Kegiatan ditutup dengan

pembagian masker dan hand sanitizer kepada siswa/i

42

Hasil Siswa/i mendapatkan informasi seputar Covid-19
Pemberdayaan serta diharapkan dapat meningkatan kesadaran diri
untuk selalu waspada dan mematuhi protokol
kesehatan.

Keberlanjutan Tidak berlanjut
Program

Tabel 4.16 Pemberdayaan Masyarakat Revitalisasi Taman Baca

Program Revitalisasi Taman Baca

Nomor 05
Kegiatan

Tempat dan SDN 03 Cinangneng (Jumat, 19 Agustus 2022)
Tanggal

Lama Kegiatan ini dimulai dari pukul 08.00 - 10.00 WIB
Pelaksanaan

Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Tiara Anwar Sekar Utami dan
Dienda Juita Utami
Tim yang membantu: seluruh anggota kelompok
kkn 070

Tujuan Membantu perbaikan perpustakaan SDN 03
Cinangneng menjadi taman baca/pojok literasi

Sasaran Guru, staff serta siswa/i SDN 03 Cinangneng

Target Guru, staff serta siswa/i SDN 03 Cinangneng

Deskripsi Kegiatan revitalisasi ini diawali dengan
Kegiatan membersihkan ruang perpustakaan, merapihkan
buku-buku sesuai kategori pelajaran, membuat
hiasan dinding dari origami dan membuat rak buku
dari donasi yang diberikan. Buku-buku yang
dirapikan sesuai dengan mata pelajaran/jenis buku.

43

Hasil Perpustakaan menjadi lebih rapih, menarik, dan
Pemberdayaan nyaman dengan berbagai kreasi origami serta
penataan buku yang sesuai sehingga diharapkan
dapat meningkatkan minat literasi siswa/i SDN 03
Cinangneng

Keberlanjutan Berlanjut
Program

Tabel 4.17 Pemberdayaan Masyarakat Senam Sehat

Program Senam Sehat

Nomor 06
Kegiatan

Tempat dan Lapangan SDN 03 Cinangneng (Sabtu, 13 Agustus
Tanggal 2022)

Lama Kegiatan dimulai dari pukul 8.00 - 9.00 WIB
Pelaksanaan

Tim Pelaksana Penanggung jawab: Elsi Juprina dan Rizki Yatun
Hasanah

Tujuan Melakukan senam pagi bersama siswa/i SDN 03
Cinangneng untuk meningkatkan kesehatan dan
kebugaran tubuh

Sasaran Guru dan siswa/i SDN 03 Cinangneng

Target Siswa/i kelas 1 - 6 SDN 03 Cinangneng

Deskripsi Senam dilakukan pada pukul 08.00 WIB diikuti oleh
Kegiatan seluruh siswa/i SDN 03 Cinangneng dengan tema
senam yang diperagakan ialah "Senam SERIBU".
Senam dipimpin oleh kakak-kakak KKN diawali
dengan pemanasan. Ketika senam selesai masing-

44

masing murid melanjutkan aktivitasnya seperti,
berlatih upaca bendera, jalan sehat dan lain-lain

Hasil Siswa/i SDN 03 Cinangneng memiliki tubuh yang

Pemberdayaan sehat baik jasmani dan rohani serta memiliki
semangat yang lebih dalam beraktivitas

Keberlanjutan Berlanjut
Program

Tabel 4.18 Pemberdayaan Masyarakat Praktikum Pembuatan Sabun

Program Praktikum Pembuatan Sabun Padat

Nomor 07
Kegiatan

Tempat dan SDN 03 Cinangeng (Kamis, 18 Agustus 2022)
Tanggal

Lama Kegiatan dimulai dari pukul 10.00 - 12.00 WIB
Pelaksanaan

Tim Pelaksana Penanggung jawab: Dienda Juita Utami dan
Fathimah Nur Azizah

Tujuan Siswa/i SDN 03 Cinangneng mengenal dan
mengetahui cara membuat sabun padat dari bahan-
bahan yang ada di sekitar berdasarkan reaksi
saponifikasi

Sasaran Siswa/i SDN 03 Cinangneng

Target Siswa/i kelas 4 dan 6 SDN 03 Cinangneng

Deskripsi Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan sabun
Kegiatan padat ini terdiri dari 3 jenis minyak (minyak kelapa
sawit, minyak kelapa, dan minyak zaitun), aquades,
dan soda api (NaOH). Kemudian, alat yang

45

dibutuhkan diantaranya, timbangan, gelas kimia,
gelas plastik, sendok, dan cetakan yang dibawa oleh
perwakilan tiap kelas. Antusiasme murid-murid
pada praktikum kali ini terlihat saat mereka
mencoba langsung dalam proses menimbang bahan
yang diperlukan, proses menungkan larutan soda api
ke dalam air, dan proses pencetakan sabun.

Hasil Praktikum ini menghasilkan sabun padat sebanyak
Pemberdayaan
46 buah dengan bentuk dan kreasi sesuai alat
cetakan yang dibawa oleh masing-masing siswa/i
dimana sabun dijadikan sebagai souvenir bagi
siswa/i sebagai tanda perpisahan kelompok KKN
070 di Desa Cinangneng

Keberlanjutan Tidak berlanjut
Program

Tabel 4.19 Pemberdayaan Masyarakat Pemasangan Plang Jalan

Program Pemasangan Plang Nama Jalan

Nomor 08
Kegiatan

Tempat dan RT 11, 12, dan 13 (Minggu, 21 Agustus 2022)
Tanggal

Lama Kegiatan ini dimulai dari pukul 08.00 - 12.00 WIB
Pelaksanaan

Tim Pelaksana Penanggung jawab: Mohammad Bilal
Tim yang membantu:

• Mochammad Rizky Adianto
• Randi Alipullah
• Akmalul Iman
• Muhamad Fahreza
• Alfan Dhiyaul Fajri

46

• Ali Khutbi
• Akram Abiyyi Yoan
• Helmi Yusron

Tujuan Plang nama jalan dibuat untuk memudahkan
masyarakat dalam pendistribusian barang online
maupun offline dan juga memudahkan warga luar
desa untuk mengetahui titik lokasi yang tepat di
Desa Cinangneng

Sasaran RT 11, 12, dan 13

Target Terdapat 12 plang nama jalan dimulai dari RT 11, 12,
dan 13

Deskripsi Kegiatan ini dimulai dari keresahan kami saat ke
Kegiatan desa dimana tidak ada penunjuk lokasi dan RW
setempat meminta bantuan kepada kami untuk
masalah ini. Pembuatan plang nama jalan
dilaksanakan secara gotong royong bersama warga
Desa Cinangneng di 3 lokasi, yakni RT 11, RT 12, dan
RT 13

Hasil Terdapat 11 gang yang telah diberi nama jalan
Pemberdayaan dimulai dari RT 11 hingga RT 13 serta menjadi bentuk
kenang-kenangan dari kelompok KKN 070 untuk
Desa Cinangneng

Keberlanjutan Tidak berlanjut
Program

Tabel 4.20 Pemberdayaan Masyarakat Latihan Upacara 17 Agustus

Program Latihan Upacara 17 Agustus
09
Nomor
Kegiatan

47

Tempat dan SDN 03 Cinangneng (13 Agustus 2022)
Tanggal

Lama Kegiatan ini dimulai dari pukul 08.00 - 10.00 WIB
Pelaksanaan

Tim Pelaksana Penanggung jawab: Puji Lestari
Tim yang membantu:

• Muhammad Fahreza
• Mochammad Rizky Adianto

Tujuan Membimbing siswa/i kelas 6 SDN 03 Cinangneng
dalam kegiatan latihan upacara bendera

Sasaran Siswa/i SDN 03 Cinangneng

Target Siswa/i kelas 6 SDN 03 Cinangneng

Deskripsi Latihan upacara bendera dilakukan oleh kelas 6
Kegiatan setelah kegiatan senam sehat. Kegiatan ini dilakukan
untuk mempersiapkan siswa/i kelas 6 yang bertugas

pada saat upacara dilaksanakan. Latihan ini meliputi
tata cara baris-berbaris, tata cara pengibaran
bendera, pembacaan UUD 1945, Ikrar pelajar, dan
paduan suara.

Hasil Siswa/i kelas 6 mengetahui dan memahami

Pemberdayaan bagaimana tata upacara bendera yang baik dan benar

Keberlanjutan Tidak berlanjut
Program

D. Faktor faktor Pencapai Hasil

1. Faktor Pendorong
Dalam kegiatan KKN 2022 ini Alhamdulillah telah

dilaksanakan sesuai denga napa yang diharapkan. Berkat kerja
sama yang baik dan dukungan dan beberapa pihak dapat

48

terwujud keberlangsungan kegiatan KKN 2022 yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana sebagai berikut:

a. Kordinasi
Dalam suatu kegiatan komunikasi sangatlah

penting. Untuk itu, dalam kegiatan KKN 2022 ini
walaupun kami berkegiatan di masing-masing daerah,
tentu saja koordinasi dan komunikasi haruslah tetap
terjaga. Baik antar sesama anggota, dosen pembimbing,
aparat desa, maupun masyarakat sekalipun. Koordinasi
dibangun secara kekeluargaan dan sistematis.

b. Partisipasi Warga
Partisipasi warga dalam kegiatan KKN 2022

inijika dilihat dari laporan mingguan setiap anggota
sangatlah antusias. Karena menurut pengakuan anggota,
setiap diadakannya kegiatan, warga sangatlah senang dan
merasakan manfaatnya.

c. Pengalaman Masing-masing Anggota
Pengalaman masing-masing anggota ada beberapa

anggota kami yang memang mempunyai pengalaman
sosial di masyarakat. Maka dari itu, tidaklah sulit nagi
kami untuk mengimplementasikan program pada
masyarakat.
2. Faktor Penghamabat

Hambatan yang dialami oleh kelompok KKN 2022 di picu
oleh dua aspek yaitu aspek internal dan eksternal, Adapun
rinciannya adalah sebagai berikut:

a. Internal
Dalam keadaan setelah pandemi ini, tentu saja

kami banyak mengalami hambatan seperti dana untuk
menjalankan program KKN kami yang memang kami
butuhkan seperti program Kesehatan dan lain-lain.
Untuk itu masalah dana menjadi hambatan buat kami.
Namun, kami mempunyai solusi untuk masalah
kekurangan dana dengan menjual pakaian bekas di dekat
kampus kami. Alhamdulillah dengan adanya tambahan
dari jualan pakaian bekas kami dapat memperkecil
anggaran kekurangan dana.

49

b. Eksternal
KKN 2022 memang sangat jauh berbeda dengan

tahun sebelumnya. Kami menjalankan KKN 2022 secara
berkelompok. Untuk itu kami mengalami hambatan yaitu
dari alam, Ketika kita mempunyai proker yang sudah
direncanakan. Tetapi, alam tidak mendukung untuk
proker tersebut.

50

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kuliah kerja nyata (KKN) pada tahun 2022 adalah KKN pembangkit
awal Kembali, yang sebelumnya KKN di laksanakan secara Online
karena adanya wabah Covid-19, namun usainya wabah tersebut kami di
beri kesempatan untuk Kembali mengabdikan diri kepada masyarakat
secara langsung di desa yang sudah di tentukan oleh kampus. KKN
merupakan tempat dimana mahasiswa dapat mengabdikan dirinya
kepada masyarakat, belajar lebih mandiri, serta di berikesempatan untuk
beradaptasi langsung dengan masyarakat atau penduduk desa. Pada
kesempatan yang baik ini mahasiswa diharapkan dapat memerankan
dirinya dan ikut berpartisipasi dengan aktif dalam masyarakat, karena di
dalam bermasyarakat tidak lah hanya ilmu yang diberikan melainkan
bagaimana cara mahasiswa berbaur dengan masyarakat yang awam.

Pelaksanaan program KKN di Desa Cinangneng, kec. Tenjolaya, kab.
Bogor. Kurang lebih selama satu bulan terhitung sejak tanggal 25 Juli –
25 Agustus 2022. Dalam KKN yang telah di beri tema dari Anggota
Kelompok ini, dengan harapan apa yang di rencanakan diawal oleh
anggota KKN dapat terlaksanakan dan dapat membangun desa menjadi
lebih baik lagi sesuai dengan tema yang telah di tentukan oleh anggota
kelompok mahasiswa. Adapun program yang telah kami laksanakan:

2. Program pokok yang sudah terlaksana:

• Bidang Pendidikan
➢ Mengajar disekolah
➢ Revitalisasi Taman Baca

• Bidang Keagamaan
➢ Mengajar ngaji di TPA
➢ Perayaan Muharram

• Bidang Kesehatan
➢ Senam Sehat
➢ Kegiatan Kesehatan Masyarakat

• Bidang Lingkungan dan Sosial
➢ Perayaan 17 Agustus
➢ Wokshop Design
➢ Program Ekonomi Kreatif

51

3. Program Tambahan yang sudah terlaksanakan selama
KKN adalah:
1. Pembagian Al-Quran dan Iqro
2. Jalan Sehat
3. Pembuatan Plang jalan
4. Pembangunan jembatan pembatas daerah
5. Santunan Lebaran Yatim

4. Program hambatan yang belum terlaksanakan adalah
pelatihan Pendidikan Agama Islam dan Jum’at Bersih

B. Rekomendasi

Pertama kali kami mencari desa Cinangneng di laman pencarian
google, yang pertama muncul adalah Kampoeng wisata desa cinangneng,
rasa khawatir kami menjadi berkurang karena yang ada di pikiran kami
adalah akses mudah kemana-mana dan tidak terlalu susah untuk
berbelanja atau mengambil uang. Tapi ternyata semua itu tidak
sepenuhnya salah. Memang untuk akses tarik tunai ATM, kami agak
kesulitan, juga masalah pada pencarian catering, karena sulitnya warteg
yang ada di sana. Semua itu terjadi karena kami ternyata tidak tinggal
tepat di desa wisata cinangneng, namun kami berada di desa yang bukan
wisatanya. Barusan sedikit gambaran yang kami rasakan saat hari-hari
awal tinggal di desa Cinangneng.

Saya akan mencoba memberi rekomendasi secara kompleks supaya
dapat dengan mudah dimengerti, karena pastinya, rekomendasi ini
berdasarkan pengalaman kami selama tinggal di desa Cinangneng.

Pertama, saya akan memberi beberapa saran dan rekomendasi pada
pemerintah setempat, saya sangat senang karena lingkungan yang kami
tempati sangatlah asri, masih banyak pohon dan suara sungai masih
terdengar deras. Namun kami menyayangkan bagaimana berantakannya
sampah yang ada di sana, pembuangan akhir seperti belum terancang
dengan baik. Setiap beberapa meter, kami menemukan tumpukan
sampah yang siap atau sedang dibakar, polusi menjadi sangat terasa, dan
keindahan desa yang seharunya dapat lebih indah jika pembuangan
sampah dapat diatur dengan baik. Kami merekomendasikan adanya
edukasi dan penyuluhan tentang bagaimana cara mengolah sampah

52

menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti mendaur ulang plastik bekas
kopi saset menjadi tas yang keren.

Lalu kami merekomendasikan adanya pengecekan Kesehatan rutin
yang bisa diadakan oleh puskesmas, melihat keantusiasan masyarakat
setempat ketika kami mengadakan cek Kesehatan yang tinggi, sepertinya
dapat sangat membantu masyarakat jika pemerintah mau mengadakan
cek Kesehatan keliling mengitari desa sekitar. Banyak desa setempat saat
itu yang bersyukur karena kami mengadakan cek Kesehatan.

Dari segi pendidikan, banyak sekali remaja yang tinggal di sekitar
posko kami tidak melanjutkan sekolahnya karena terkendala biaya,
sangat disayangkan rasanya bila remaja yang seharusnya belajar di
sekolah dan bermain bersama banyak teman tidak dapat merasakan hal
tersebut, kami merekomendasikan pada pemerintah untuk mengadakan
seminar kebeasiswaan, atau program-program yang dapat membantu
para remaja tersebut untuk kembali duduk di kursi pendidikan tanpa
harus khawatir masalah biaya, karena menurut saya semua anak hingga
remaja berhak merasakan pendidikan wajib yang sudah dicanangkan
pemerintah.

Tidak lupa dengan kondisi ekonomi yang ada di desa tempat kami
tinggal, terlihat banyak sekali yang menggeluti profesi wirausaha, seperti
menjual makan-makanan, es, ataupun jajanan ringan seperti martabak
telur, setelah kami berbicara dengan karang taruna, ternyata banyak yang
baru merintis dan belajar soal e-commerce, mungkin pemerintah dapat
membantu keantusiasan masyarakat dengan mengadakan short course
mengenai digital marketing dan juga dunia e-commerce. Dilihat juga dari
perekonomian dunia yang sekarang sedang menuju era digital
sepenuhnya, kegiatan ekonomi di desa juga jangan sampai tertinggal
terlalu jauh, atau bahkan jangan sampai tertinggal sama sekali.

Situasi yang beragam terjadi selama kami tinggal di desa Cinangneng,
namun hal yang paling mengena di hati kami adalah situasi dimana
wilaya RT yang kami tinggali sangat tidak kompak dan jarang sekali
mengadakan acara, bahkan ketika RT lain mengadakan acara 17 agustus,
RT kami tidak melakukannya, situasi canggung ini dijustifikasi oleh
beberapa tetangga kami, mereka menyebutkan memang ada masalah
internal yang sedang berjalan di RT tempat kami tinggal, mungkin dari
pihak kecamatan ataupun RW dapat menengok kondisi RT 11, dan
berusaha untuk sedikit menjernihkan suasana.

53

Apakah desa kami layak untuk dijadikan tempat KKN Kembali di
masa yang akan datang? Jawabannya iya, desa Cinangneng adalah lokasi
yang tepat untuk itu, karena desa Cinangneng sebetulnya sangat banyak
menyimpan harta karun, namun perlu bantuan dari para mahasiswa yang
mengerti betul khususnya tentang perekonomian digital, supaya
keadaan ekonomi dapat didorong menjadi lebih maju. Tidak lupa dengan
kondisi kesehatan dan kebersihan yang masih menjadi hal yang harus
diperhatikan di desa Cinangneng.

54

EPILOG

A. KESAN DAN PESAN MASYARAKAT

1. Pak Dadang (kepala sekolah SDN cinangneng 03)
“Saya selaku perwakilan dari jajaran guru dan staff SDN Cinangneng
03, sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa atas bantuan
yang telah diberikan kepada sekolaj. Saya harap apa yang telah diberikan
kepada kami, bisa bermanfaat bagi anak-anak sekolah ke depannya.”

2. Pak Suhandi (kepala desa cinangneng)
“Saya selaku perwakilan dari pihak desa cinangneng mengucapkan
banyak terima kasih atas terselenggaranya kegiatan KKN-MB dari
mahasiswa UIN Jakarta KKN kelompok 70 sukses selalu untuk proses
pendidikannya dan semoga bisa menjadi manfaat untuk masyarakat.”

3. Pak Ajid (ketua rw 02)
“Saya sangat senang dengan kehadiran kakak-kakak KKN dan
membantu meramaikan acara pawai obor tahun ini.”

4. Pak Nedi (ketua rt 11)
“Terima kasih untuk kakak mahasiswa UIN Jakarta KKN kelompok
70 semoga ilmu dan pengabdiannya bisa bermanfaat untuk masyarakat.”

5. Pak Mukhtar (ketua rt 12)
“Semoga kedepannya akan bisa menjadi lebih manfaat untuk
masyarakat. Sukses selalu untuk kelompok KKN-MB 70.”

6. Pak Sukarya (ketua rt 13)
“Senang ada kakak-kakak KKN yg mengajarkan ilmu dan mau bantu-
bantu kegiatan 17an taun ini. Sering- sering gabung bantu2 lagi kalau ada
acara2 desa dimasa mendatang”

7. Umi Uun (kepala TPA)
“Saya salah satu perwakilan dari orang tua murid merasa sangat
senang dengan adanya kegiatan KKN dari mahasiswa UIN Jakarta salah
satunya dengan kegiatan sosial dan keagamaan. Saya juga merasa

55

terbantu oleh kakak-kakak disini yang bersedia membantu dalam
pengajaran pengajian TPA.”

B. PENGGALAN KISAH INSPIRATIF MAHASISWA

Cinangneng Setelah Hujan

Oleh: Enda Ulina S

Perkenalkan saya Enda Ulina S atau biasa dikenal dengan
panggilan Enda, mahasiswi Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Tepatnya pada awal semester 6, salah satu teman saya
mengirimkan pengumuman tentang panduan untuk mendaftar KKN
tahun 2022. Tidak terasa saya dapat berada dititik ini. Saya pun bergegas
untuk mendaftar. Sampai pada saat pengumuman pembagian kelompok.
Saya menyusuri setiap nama kelompok hingga saya menemukan nama
saya di kelompok 070. Terdapat 22 orang yang ada di kelompok ini dan
tentu saja semua berasal dari jurusan yang berbeda. Kemudian saya
mencoba untuk mencari anggota kelompok ini melalui komentar dari
postingan PPM. Sesaat saya menemukan komentar yang ternyata satu
kelompok dengan saya juga dengan nama tampilan instagramnya
@rizkyyyadianto. Saya mencoba membalas komentarnya tersebut dan
berkata bahwa saya juga ada di kelompok yang sama. Tak berselang lama,
Rizky mengirimkan direct message ke saya. Isinya tidak lain adalah link
Whatsapp Group yang sudah dibuatnya dan saya pun langsung
bergabung melalui link tersebut.

Semua Dimulai dari Titik 0

Kita mulai berdiskusi terutama mengenai nama kelompok dan
akhirnya didapatkan nama Mawar Bakti. Alasan mengapa kita memilih
Mawar Bakti sebagai nama adalah karena ada filosofi didalamnya yaitu
nama ini adalah sebuah harapan, harapan untuk kami dan juga untuk
masyarakat di desa nanti. Kami berharap nantinya bakti-bakti yang kami
berikan kepada desa akan terus tercium wanginya meskipun kami sudah
selesai melakukan pengabdian disana.

Tidak hanya nama, kami pun berdiskusi mengenai pembagian
divisi-divisi agar memudahkan dalam menjalankan tugas masing-masing.

56

Didapatkan BPH (Badan Pengurus Harian) yang mana berisikan ketua
yaitu Rizky, lalu sekertaris 1 ada Nisa dan sekertaris 2 ada Aznur,
dilanjutkan dengan Bendahara 1 yang dijabat oleh saya sendiri bersama
bendahara 2 yaitu Kiya. Divisi humas & sponsorship ada Elsyifa, Abi,
Dienda dan Nada. Kemudian untuk divisi acara ada Sekar, Azizah dan
Bilal. Untuk divisi konsumsi sendiri ada Puji, Elsi dan Marsha. Dan tak
ketinggalan untuk divisi yang selalu mendokumentasi semua kegiatan
selama KKN yaitu divisi PDD ada Akmal, Helmi dan juga Arsel. Yang
terakhir, divisi yang diisi oleh full laki-laki yaitu divisi perlengkapan ada
Randhi, Ali, Alfan dan Reza.

Hampir lupa, kami ditempatkan di sebuah desa bernama Desa
Cinangneng yang berlokasi di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor
dengan didampingi oleh dosen pembimbing lapangan yaitu Bapak
Saifuddin Asrori, M.Si. Setelah didapatkan lokasi penempatan KKN dan
DPL KKN ini, Mawar Bakti pun mulai untuk menyiapkan semua hal
dalam persiapan KKN ini dengan diadakannya pertemuan baik langsung
maupun melalui daring.

Mawar Bakti, Take Off

Setelah rangkaian semua persiapan sudah dilakukan mulai dari
perizinan, tempat tinggal, program kerja, dan lain sebagainya hingga
keberangkatan pun disepakati di tanggal 25 Juli 2022. Tidak pernah
terpikir bahwasanya akan turun hujan disaat keberangkatan ini.
Turunnya hujan memanglah sebuah berkah yang patut disyukuri namun
hal ini membuat kami tentunya sampai dua kali lebih lama daripada
seharusnya. Hampir semua sampai dengan basah kuyup setelah 3 jam
perjalanan ke desa. Padahal jika tidak hujan, hanya memerlukan waktu
1,5 jam. Dari sinilah kisah di Desa Cinangneng setelah hujan pun dimulai.

Pada minggu pertama banyak hal yang menjadi keterhambatan
kami memulai menjalankan program kerja. Namun, dari semua
keterlambatan itu dapat teratasi karena kekompakan kelompok. Saya
tidak menyangka bahwasanya saya akan cepat beradaptasi dengan
kelompok ini. Meski jujur di minggu ini saya masih merasakan home sick
yang biasa dirasakan oleh mereka yang jauh dari rumah. Tapi disana kami
saling menguatkan, saling menemani dan mencoba untuk
menghilangkan perasaan rindu akan rumah dan menggantinya dengan
perasaan nyaman tinggal bersama.

Pada minggu selanjutnya, program mengajar pun dimulai. Semua
anggota kelompok dibagi untuk mengajar beberapa bagian. Saya bersama

57

Abi ditugaskan untuk mengajar Pendidikan Agama Islam bersama. Kesan
takut jelas ada dalam benak kami. Tidak mengherankan, saya memiliki
latar belakang pendidikan Akuntansi harus mengajarkan pelajaran
Agama. Tapi tidak disangka, semua antusiasme anak-anak bahkan dari
pihak sekolah pun menjadi booster penyemangat saya untuk mengajar.

Dua minggu berlalu, banyak program kerja yang kami kerjakan
mulai dari perayaan 1 Muharram, lalu ada pembuatan jembatan untuk
akses ke sungai, lalu ada juga pelatihan desain hingga seminar mengenai
ekonomi kreatif, hingga ada cek kesehatan yang bekerja sama dengan
Puskesmas Kec. Tenjolaya. Lalu puncak di bulan Agustus kemarin yaitu
perayaan HUT RI ke 77 yang saya dan Mawar Bakti laksanakan di RT
013. Tentunya ini bekerja sama dengan pemuda pemudi yang ada disana
untuk menyelenggarakan acara ini. Acara ini berjalan dengan sangat
lancar dan meriah dari awal sampai penghujung acara.

Tidak berhenti program kerja kelompok sampai disitu, saya
bersama Kiya masih memiliki program kerja yaitu pelatihan buku besar.
Momen ini adalah momen yang saya tunggu-tunggu karena akhirnya
program kerja usulan saya dan Kiya ini dapat terlaksana. Semua
persiapan yang kami sudah buat pun berjalan sesuai dengan perkiraan
kami. Mungkin dapat dikatakan momen ini adalah momen haru bagi saya
pribadi, alasannya karena pada momen ini baru dapat dikatakan saya
mengabdi di desa dengan membagikan ilmu yang saya dapat di bangku
kuliah. Masih banyak program kerja yang kami lakukan dan tidak dapat
saya sebutkan disini. Semoga apa yang sudah Mawar Bakti lakukan di
Desa Cinangneng ini dapat menjadi sebuah hal positif kedepannya yang
memberikan kesan seharum wangi bunga mawar hingga sulit untuk
dilupakan.

Mawar Bakti, Landing

Semua pertemuan pasti akan menemui perpisahan. Semua
kenangan, pengalaman, peristiwa juga perjuangan selama satu bulan
tinggal bersama kita akan menjadi momen yang mungkin tidak bisa
terulang di masa depan dan hanya menjadi untaian cerita dari masing-
masing kita. Kisah sedih sampai bahagia sudah mengiri langkah Mawar
Bakti dari awal hingga akhir berada di Desa Cinangneng ini. Banyak
pelajaran dan pengalaman yang membuat saya jauh berbeda dari Enda
sebelumnya. Sifat-sifat baru pun mulai tumbuh seperti berani untuk
mencoba hal baru, berani mengambil risiko hingga mencoba untuk
membuka diri untuk mudah beradaptasi dengan orang baru.

58

Sehari sebelum kami pulang, turun hujan yang sangat deras.
Entah apakah ini merupakan salam perpisahan atau bukan tapi sangat
jarang terjadi hujan selama disana sampai kami pun sering mengalami
kekeringan air. Namun, disaat keberangkatan dan saat kami akan
berpamitan pulang seolah langit memberikan salam nya melalui rintikan
air yang turun ke bumi. Terima kasih Desa Cinangneng atas kesempatan
saya untuk mengabdikan diri disana. Terima kasih juga Mawar Bakti,
Cinangneng setelah hujan akan menjadi kisah yang akan selalu teringat
di memori saya selamanya.

BERSAMA KITA BISA

Oleh: Randi Alipullah

PRA KKN

Bisa dikatakan bahwa semester 6 adalah momentum yang
mungkin ditunggu-tunggu oleh kalangan mahasiwa, cukup
menyenangkan sekaligus juga menegangkan. Dua rasa ini begitu terjalin
mesra di ujung masa belajar mahasiswa, karena pada semester ini
mahasiswa akan menghadapi tugas-tugas akhir studinya, sehingga
akhirnya dinyatakan lulus dari perguruan tinggi tertentu. Salah satu
tugas akhir yang menyimpan kesan dan pengalaman yang mendalam
adalah KKN (Kuliah Kerja Nyata).

Semua mungkin berawal dari perkenalan yang singkat, saling
sapa, saling tanya, dan saling bertukar cerita. Hingga akhirnya
melangkah bersama demi mewujudkan kesuksesan yang nyata. Langkah
demi Langkah tentunya kami jalani bersama, mulai dari pembagian tugas,
survei tempat sampai akhirnya menuju ke lokasi yang menjadi target
KKN kami “KKN 70 MAWAR BAKTI DESA CINANGNENG”

KELUARGA BARU

Tanggal 25 Juli 2022 menjadi awal kisah dari perjalanan kami.
rasa tawa, tegang, bahagia, dan sedih semuanya mulai mengalir dalam
tubuh kami. Suasana rumah yang dulu kerap memperlihatkan aktifitas
orang-orang yang kita sayangi, mungkin sejenak hilang, dan kamipun
mungkin harus mulai beradaptasi dengan tempat dan orang-orang yang
baru kami temui.

59

Istilah Kuliah Kerja Nyata (KKN), mungkin sudah tidak asing di
kalangan manusia. Akan tetapi untuk melihat dan merasakan terkait apa
yang ada di dalamnya mungkin hanya bisa dibuktikan melalui
pengalaman yang Panjang.

Untuk saya pribadi, mungkin ini bagaikan angin segar, karena
dalam rentang waktu kurang lebih 6 tahun saya hanya hidup dalam ruang
lingkup pesantren dan hanya menemui orang-orang dalam aktifitas serta
latar belakang keilmuan yang sama. Kali ini saya harus berhadapan dan
berhubungan dengan 21 orang dengan kebiasaan, aktifitas, serta latar
belakang keilmuan yang berbeda. Yang lebih menarik lagi kami harus
tidur bersama, makan bersama dan semuanya kami jalani bersama.
Mungkin atas dasar ini saya menyebutnya dengan keluarga baru,
keluarga KKN Mawar Bakti.

Demikianlah keluarga baru itu terbentuk. Kami yakin, alam serta
masyarakat cinangneng tentunya menjadi saksi atas kekeluargaan kami.
Flora dan fauna di sana tentunya ikut menyaksikan kegembiraan,
kesedihan, keluh kesah yang kami alami dalam kekeluargaan ini. Meski
hanya berjalan dalam waktu 30 hari, tapi kami berdoa mudah-mudahan
kekeluargaan ini kekal sampai ajal memisahkan kita.

PENGABDIAN “MELANGKAH BERSAMA MELALUI BADAI
PASIR DI GURUN SAHARA”

Hari-hari yang kami jalani tentunya tidak akan lepas dari
kenangan-kenangan indah. Banyak cerita yang kami tuangkan,
perbedaan ras, Bahasa, latar belakang keilmuan justru menjadi hal yang
unik, hal-hal itu diceritakan dan menjadi topik terseru dalam diskusi-
diskusi kelompok. Untuk saya pribadi, ini adalah hal yang tak akan
pernah terlupakan.

Pengabdian kami terhadap masyarakat mungkin hanya sekedar
pengabdian kecil, namun dibalik itu kami merasakan kesan yang sangat
mendalam, Dimana selama 1 bulan hidup ditempat orang dengan
mengemban tugas-tugas yang belum pernah kami lakukan sebelumnya.
Kegitan-kegiatan seperti memasak, menebang pohon, membuat bendera,
membuat jembatan antar kampung tentunya menumbuhkan semangat
baru bagi kami sebagai masyarakat yang selama ini kerjanya hanya
belajar, belajar dan belajar.

Mungkin bila diklasifikasikan secara umum, sekurang-
kurangnya ada empat program yang kami gagas bersama yang menjadi
bagian induk program kami dalam mengabdi kepada masyarakat. yaitu,

60

keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan sosial. Berkat rahmat dan hidayah
Allah SWT, kami bersyukur akhrinya semua program yang kami rancang
bersama akhirnya terlaksana dengan baik.

Diawal kegiatan, kami mencoba masuk dalam kegiatan
pendidikan disekolah dasar cinangneng. Di sekolah ini kami merasa
sangat disambut dan dianggap sebagai keluarga. Kami juga merasa
difasilitasi dengan baik dalam menjalani tugas sebagai pengajar. Para
guru disana tentunya menjadi inspirasi untuk kami dalam mengamalkan
segala ilmu yang kami miliki, betapapun tidak? Para guru disana, meski
dengan segala keterbatasannya tetap semangat dalam mendidik putra-
putri bangsa ini dengan baik.

Selain bergerak dalam Pendidikan di sekolah, kami juga ikut serta
dalam memabantu meningkatkan masjlis-masjlis khususnya tempat
pengajian anak-anak. Kami merasa tersentuh sekaligus termotifasi,
karena ternyata guru-guru disana rela menghibahkan tempat serta
waktunya untuk mendidik anak-anak meski tanpa bayaran sepeserpun.
Inspiratif sekali menurut kami, disaat diluar sana para guru
mempermasalahkan honornya yang dianggap kurang, di desa yang kami
diami, para guru justru rela mengorbankan waktu dan tenaganya secara
gratis.

Tentunya masih banyak program-program yang kami jalani,
seperti peringatan muharam, 17 Agustus/HUT RI, santunan anak yatim,
pembangunan desa dan masih banyak lagi. Saya pribadi merasa bahwa
segala keterbatasan yang dialami oleh masyarakat cinangneng serta
semangat juang dari teman-teman KKN menjadi inspirasi untuk saya
bahwa tidak ada alasan untuk mengeluh. Semua bisa dicapai asalkan kita
memiliki kemauan yang kuat, dan yang terpenting adalah kebersamaan.

Akan tetapi, dalam setiap perjalanan menuju kesuksesan,
tentunya tidak semulus dan semudah membalikan telapak tangan.
Banyak medan serta tantangan yang sulit sekali untuk dihadapi. Jujur
saja, sikap dan prilaku orang tentu saja tidak semuanya sama, dibalik
mayoritas warga menyambut dan menerima kami sebagai keluarga baru
dengan baik, bebrapa warga justru terganggu terhadap kehadiran kami.
Ini tentunya adalah beban yang sangat berat untuk kami, kenyamanan
menjadi faktor yang paling dipertanyakan dalam keberlanjutan
perjuangan kami. Tidak sekali-dua kali kami melakukan diskusi
mengenai rencana pindah dari desa yang kami tempati, namun akhirnya
kebersamaan tetaplah menjadi dinding kuat yang melindungi kami

61

hingga akhirnya kami menyelesaikan program KKN hingga selesai di
desa tersebut.

Mungkin inilah sekelumit kisah inspiratif tentang perjalanan
kami dalam satu bulan ber KKN, terkadang kita memang perlu
melangkah bersama dan mendaki sebuah gunung yang tinggi untuk
melihat dan membuktikan betapa kecilanya segala apapaun bila kita
mendakinya bersama serta melihatnya dari ketinggian.

PENUTUP

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebuah aktivitas yang tentunya
akan dialami oleh semua mahasiswa. Kesuliatan, kesedihan, rasa lelah
dan kekecewaan adalah keniscayaan yang sudah pasti dialami dalam
menempuh kesuksesan. Maka demi melewati semua itu, kebersamaan,
kekompakan dan semangat adalah jawabannya.

"Semua bisa menjadi pelajaran, tergantung kita mau
mengambilnya atau tidak"

Cahaya Dari Desa Cinangneng

Oleh: Alfan Dhiyaul Fajri

Pendidikan merupakan langkah krusial yang diperlukan suatu
bangsa agar dapat maju. Dengan begitu, kualitas guru tentu penting
untuk dapat menyampaikan ilmu dengan baik. Ketersediaan sarana dan
prasarana untuk mendukung jalannya pendidikan juga tidak kalah
penting. Namun, seringkali penyebaran sarana dan prasarana yang tidak
merata menyebabkan tingkat pendidikan di Indonesia masih rendah.

Ibu Nur, seorang guru yang mengajar di sebuah sekolah dasar di
desa Cinangneng, Kec Tenjolaya, Bogor, tepatnya di SDN 03 Cinangneng,
yang mana desa tersebut terletak di tengah perkebunan yang jauh dari
hiruk-pikuk perkotaan. jarak dari rumah Ibu Nur ke sekolah kurang
lebih 5 kilo, dirinya ke sekolah jalan melewati hutan bambu untuk bisa
memberikan pelajaran bagi murid kelas 1 SD.

12 tahun sduah ibu Nur mengajar anak kelas 1 di SD 03
Cinangneng, tidak ada yang mau menggantikan beliau untuk mengajar
anak kelas 1 dikarenakan susah diatur dan masih suka nangis yang
membuat guru-guru yang lain tidak kuat mengajar anak kelas 1. Ketika

62

saya mencoba membantu ibu nur memang ngajar anak kelas 1 tidaklah
mudah butuh tenaga yang exstra dan pengalaman, mengajar anak kelas 1
menurut saya pengalaman yang tidak bakal saya hapus dari perjalanan
hidup saya karna seseru itu dan pastinya bakal saya ceritakan kepada
anak-anak saya nanti ya karena seru dan menyenangkan, mungkin beda
cerita jika saya tidak bertemu dengan ibu nur hehehehe.

Sekarang beliau sudah mengijak di umur kepala 5 yang tidak lama
lagi beliau akan pensiun dan menikmati masa pensiunnya dengan anak
dan cucu beliau, tapi saya sempat berfikir jika ibu nur sudah pensiun
yang bakal ngajar anak kelas 1 siapa? karna di desa Cinangneng minim
sekali guru. ohh iya ibu nur juga belom PNS masih menjadi guru honorer,
itulah kenapa saya angkat beliau menjadi kisa inspiratif karena bayaran
tidak seberapa tapi masih mau memberikan ilmunya buat anak-anak di
desa Cinangneng.

KKN Diluar Ekspektasi

Oleh: Puji Lestari

Berbicara tentang KKN, sesuatu hal yang telah umum dalam
dunia kemahasiswaan. Setiap jurusan, setiap fakultas, setiap Universitas
setiap tahunnya akan melakukan sebuah KKN. Dimana KKN adalah
sebuah pengabdian seorang mahasiswa kepada masyarakat umum. Hal
ini dilakukan agar ilmu yang mahasiswa dan mahasiswi dapat selama ini
dapat tersalurkan kepada masyarakat. Dalam hal ini setiap Universitas
membagi tiap kelompok KKN kedalam beberapa jurusan dan fakultas
yang berbeda-beda. Ini dilakukan agar setiap mahasiswa dalam menjalin
ikatan persaudaraan dan komunikasi dengan baik. Setalah kelompok
KKN terbentuk barulah dibentuk beberapa divisi yang setiap divisi
memiliki peran penting dalam memperlancar jalannya KKN. Dalam
menjalankan KKN pasti ada beberapa program kerja yang harus dipikul
oleh setiap anggota KKN. Dimana dengan adanya program kerja tersebut
anggota KKN dapat memberikan kesan dan pesan kepada masyarakat
selain itu melalui program kerja anggota KKN juga dapat mengambil
hikmah yang telah ia dapat selama menjalankan KKN tersebut.

Dalam KKN tahun 2022, saya Puji Lestari mahasiswi dari fakultas
Ushuluddin jurusan Aqidah dan filsafat Islam mendapatkan kelompok

63

KKN 70 yang beranggotakan 22 orang dan KKN ini bertempatkan di desa
Cinangneng kelurahan Cinangneng kecamatan Tenjolaya kabupaten
Bogor. Berbeda dengan KKN sebelumnya yang dilakukan secara online
dengan menjalankan KKN nya di tempat tinggal masing-masing. KKN ini
dilakukan secara offline dengan terjun langsung ke desa yang belum
pernah mahasiswa kunjungi. Mendengar kabar bahwa KKN tahun ini
dilaksanakan secara offline saya merasa senang sekali karna bisa
berkunjung ke tempat yang belum pernah saya kunjungi. Dalam benak
saya, mungkin KKN ini ditempatkan di sebuah desa terpencil jauh dari
perkotaan dengan udara yang asri dari pedesaan. Desa yang masih alami
dengan tidak adanya sinyal. Hal ini membuat saya berpikir KKN tahun
ini pasti akan seru dan menyenangkan.

Tiba saatnya KKN ini dilaksanakan, diluar ekspektasi saya yang
berharap ditempatkan di sebuah desa yang benar-benar desa, yang
desanya masih asri yang tidak ada sinyal di dalamnya, tetapi ternyata
desa tersebut sudah lumayan maju dimana di desa tersebut masih ada
sinyal sehingga saya masih dapat mengakses internet. Meskipun begitu
desa yang menjadi tempat KKN kelompok saya sungguh memberikan
cerita yang luar biasa yang tidak pernah saya duga. Ada banyak cerita
dalam menjalankan KKN di desa tersebut. Mulai dari pelaksanaan setiap
program kerja sampai adaptasi anggota KKN dengan masyarakat
setempat.

Setiap anggota KKN pasti mengharapkan semua program kerja
yang akan dilaksanakan dapat berjalan sesuai rencana. Tapi berbeda
dengan program kerja yang saya dan teman-teman saya laksanakan. Ada
beberapa program kerja yang lancar dan ada juga yang tidak begitu
lancar. Ada beberapa kendala yang membuat beberapa program kerja
tidak dapat berjalan dengan lancar disamping kurangnya komunikasi,
juga kurang sadarnya masyarakat akan kegiatan yang dilakukan
tersebut. Kelompok KKN ini sudah berusaha untuk memberikan yang
terbaik dalam menjalankan setiap program kerjanya tapi apalah daya jika
kesadaran masyarakat setempat kurang akan hal semacam ini. Tetapi
dibalik itu semua juga ada beberapa program kerja yang berjalan dengan
lancar seperti kegiatan belajar mengajar baik itu di sekolah maupun di
TPA. Selain itu kegiatan lomba agustusan juga berjalan dengan lancar
dimana dalam desa tersebut ada beberapa RT atau RW yang
melaksanakan lomba agustusan. Saya sebelumnya tidak pernah melihat
ada desa yang begitu antusias menyambut hari kemerdekaan biasanya
satu desa mengadakan lomba kegiatan digabung menjadi satu dalam satu
lapangan tetapi berbeda dengan desa yang menjadi tempat pelaksanaan

64

KKN saya. Dalam satu desa tersebut ada RT atau RW yang berlomba
lomba untuk melaksanakan agustusan sendiri-sendiri. Dari sisi negatif
mungkin ini menimbulkan sifat ketidakakuran sesama warga dengan
mengadakan lomba agustusan secara sendiri-sendiri. Tetapi dari sisi lain
ini juga dapat memberikan sikap betapa semangatnya mereka para warga
desa tersebut dalam menyambut hari kemerdekaan sehingga mereka
melaksanakan lomba agustusan dengan sendiri-sendiri ini memberikan
kesan yang sangat meriah yang mana jarang dilakukan oleh masyarakat
desa manapun.

Selama menjalankan KKN ini kami anggota KKN dituntut untuk
saling memberikan semangat dan dukungan. Karena setiap dari anggota
KKN pasti ada beberapa orang yang belum pernah hidup di desa orang
kemudian ia harus hidup dan bertahan di sebuah desa yang belum pernah
mereka kunjungi sama sekali. Setiap anggota KKN dituntut untuk dapat
beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Dimana ia yang biasanya dicuciin
bajunya, dimasakin makanan disini ia harus belajar mandiri mencuci dan
memasak sendiri. Selain itu kita dapat belajar bahwa hidup di tempat
orang tidaklah mudah. Ia harus membangun komunikasi agar dapat
beradaptasi di lingkungan yang sedang ia tempati. Dengan adanya KKN
di desa tersebut ada yang senang dengan kehadiran kami dari anggota
KKN dan ada yang merasa terganggu dengan kehadiran kami. Wajar jika
kehadiran kami mengusik warga setempat dengan tidak adanya stok air
bersih yang membuat mereka kurang nyaman dengan kehadiran kami.
Dari sini saya dan teman-teman juga dilatih untuk hidup di dalam
lingkungan dimana stok air bersihnya kurang. Meskipun begitu selama
satu bulan menjalani KKN ini saya dan anggota KKN yang lain dapat
melewati dengan tanpa ada masalah yang berakibat fatal.

Dari sini kita dapat belajar bahwa dukungan dan semangat dari
para anggota sangat berarti dalam kegiatan KKN dimana tanpa
dukungan dan semangat itu KKN ini tidak dapat berjalan sampai selesai.
Dengan adanya KKN ini yang secara offline melatih kemandirian setiap
anggota agar dapat bertahan hidup di desa orang lain. Dengan ini juga
komunikasi setiap anggota juga tercipta disamping komunikasi antara
anggota KKN dengan masyarakat setempat. Hubungan ini yang dapat
menjadi tali persaudaraan semakin kuat. Saya sangat berkesan dengan
KKN tahun ini yang membuat saya belajar banyak arti kehidupan,
kemasyarakatan dan keorganisasian selama menjalankan KKN ini.
Terimakasih untuk Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan kegiatan KKN secara offline tahun ini meskipun

65

tidak sesuai dengan harapan saya tetapi KKN ini lebih dari yang saya
bayangkan dimana ini memberikan saya pelajaran yang sangat berharga.

Semangat menempuh masa depan
Oleh: M. Ali khutbi

Assalamualaikum wr. wb, perkenalkan nama saya Muchammad
Ali Khutbi anggota dari KKN 70 UIN Jakarta (mawar bakti).

Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan, dimana
kita dituntut terus dalam menempuh, mencari ilmu untuk bekal
kehidupan kita kedepannya. Ketersediaan sarana dan prasarana untuk
pendidikan juga tidak kalah penting. Namun, tidak jarang pula kita
jumpai dimana penyebaran sarana dan prasarana pendidikan yang belum
merata, yang menyebabkan tingkat pendidikan di Indonesia yang masih
rendah.

Selama KKN di desa Cinangneng, saya terinspirasi oleh salah satu
anak murid yang saya ajarkan yaitu Rifqi, dimana semangat Rifqi dalam
menempuh pendidikan yang dimana jarak rumah dan sekolah terbilang
amat jauh, pernah sekali mencoba untuk mengantarkan Rifqi untuk balik
bersama dan ternyata jaraknya itu sekisar 8-10 KM dari rumah sampai
sekolah, semangat Rifqi mencerminkan juga semangat muda & mudi
desa Cinangneng yang masih menempuh pendidikan dan juga yang
sudah tidak melanjutkan dikarnakan permasalahan biaya pendidikan.

Semangat Rifqi dalam menempuh pendidikan merupakan
semangat saya juga dalam menjalani Kuliah Kerja Nyata di desa
Cinangneng. Yang mana menupakan tugas saya sebagai mahasiswa
dalam mengabdi untuk masyarakat, juga melihat bagaimana kondisi
mereka di tempat.

Senyuman Hangat di Desa Cinangneng
Oleh: Dima Khoirunnisa

66

KKN yang merupakn hal wajib dilakukan oleh kalangan
mahasiswa, yang berguna untuk mengembangkan dan member ikan ilmu
yang mereka telah dapat dari pembelajaran di kampus yang mereka
jalankan selama beberapa semester. Dalam kegiatan KKN ini sata
berkegiata disuatu wilayah yang masih menjadi satu kabupaten dengan
tempat tinggal saya yakni kabupaten bogor, di desa cinangneng.

Dalam KKN 2022 ini, saya Dima Khoirunnisa mahasiswi dari
Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Ilmu Hukum. Pada kegiatan KKN
ini saya berkesempatan untuk membaur dengan masyarakat di Desa
Cinangneng Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor. Pada KKN ini
kelompok saya beranggotakan 22 orang yang terdiri dari semua fakultas
terkecuali fakultas kedokteran. Dan kami membuat sebuah nama
anggota kelompok ini yakni “Mawar Bakti” yang berarti mawar adalah
harum dan bakti yakni kita berbakti kepada masyarakat desa dan
meninggalkan sebuah keharuman manis di desa KKN kami.

Kelompok kami membuat sebuah program kerja yang akan
dilaksanakan oleh semua anggota KKn salah satunya adalah mengajar,
dan pada program kerja ini saya mendapatkan tugas untuk mengajar di
sebuah TPA yang mana TPA ini sudah ada lama di desa ini dan mem
punyai banyak murid mengaji. Pada awal saya mengajar saya di sambut
dengan Guru TPA di sana yang biasa di panggil dengan “Umi” di sambut
dengan senyuman hangat dan anak-anak pun gembira akan kedatangan
kami, semakin ramai anak-anak yang mengaji karena mengetahui
kedatangan kita mengajar di TPA tersebut.

Mengajar di sebuah TPA, dalam hal ini kami yang bertugas
mengajar TPA berjumlah 5 orang mempunyai kemampuan dan tugas
masing-masing, namun tujuan utama kita disini adalah untuk membantu
Umi dalam mengajar selama 1 Bulan dan kami pun memberikan sedikit
materi, pada hari pertama kami mengajar kami membuat anak-anak
pengajian nyaman dengan kita terlebih dahulu, yakni dengan
mengajarkan sebuah syair yang mempunyai makna yakni syair “Liyadani”
dalam mengajarkan syair ini terlihat senyuman, tawa yang dikeluarkan
oleh anak-anak karena anak-anak menikmati dan menyukai sebuah syair
ini dan anak-anak mendapatkan sebuah kosa kata Bahasa arab dalam
syair ini kosa kata Bahasa arab itu sangat berguna untuk mereka interaksi
dan di sekolah terutama mereka mendaptkan sebuah ilmu yang baru dari
kami.

Kami pun, mengajarkan nya Tajwid, namun kami kebingungan
dalam menjalankan hal ini karena banyak anak-anak yang belum bisa

67

membaca Iqro, jadi kami ber inisiatif untuk membelikan sebuah Iqro
untuk anak-anak mengaji dan membagi mereka kedalam dua regu, regu
alqur’an dan regu iqro. Regu alquran belajar teajwid dan regu iqro belajar
huruf hijaiyah dari awal.

Karena di kasih tanggung jawab untuk mengajar TPA kami
mempunyai banyak pengalaman dan mendapatkan sebuat ilmu baru
yang bisa kami kembangkan dan kami jalankan dalam mendidik anak-
anak. Dalam perpisahan TPA ini ada tangis haru yang di keluarkan oleh
Umi karena telah usai nya kami dalam membantu umi mengajar TPA
tersebut. terimakasih anak-anak dan Umi kami mempunyai pengalaman
yang sangat baik dari mengajar TPA ini.

KKN DI DESA CINANGNENG

Oleh: Aarsyheilla Febriana

Perkenalkan nama saya arsyheilla febriana mahasiswi Tarbiyah
jurusan Pendidikan guru madrasah ibtidaiyah semester 7.

Awal pendaftaran kkn berada di semester 6. Saat itu pelaksanaan
kkn berada di liburan semester 6.

Pada saat rapat perdana dengan satu kelompok kkn, kami membicarakan
program kerja selama kkn nanti. Selain program, kami juga berdiskusi
tentang nama kelompok kami, yaitu MAWAR BAKTI. Yang artinya
mawar sebagai pengharum nama baik dan bakti sebagai tanda bakti kita
terhadap masyarakat. Tidak hanya nama, kami pun berdiskusi mengenai
pembagian divisi-divisi agar memudahkan dalam menjalankan tugas
masing-masing. Didapatkan BPH (Badan Pengurus Harian) yang mana
berisikan ketua yaitu Rizky, lalu sekertaris 1 ada Nisa dan sekertaris 2
ada Aznur, dilanjutkan dengan Bendahara 1 yang dijabat oleh saya sendiri
bersama bendahara 2 yaitu Kiya. Divisi humas & sponsorship ada Elsyifa,
Abi, Dienda dan Nada. Kemudian untuk divisi acara ada Sekar, Azizah
dan Bilal. Untuk divisi konsumsi sendiri ada Puji, Elsi dan Marsha. Dan
tak ketinggalan untuk divisi yang selalu mendokumentasi semua
kegiatan selama KKN yaitu divisi PDD ada Akmal, Helmi dan juga Arsel.
Yang terakhir, divisi yang diisi oleh full laki-laki yaitu divisi perlengkapan
ada Randi, Ali, Alfan dan Reza.

68

...
Untuk pengumpulan dana, kami membuka stand donasi beserta

menjual beberapa baju dari donasi tersebut. Alhamdulillah sudah sedikit
terkumpul dana berupa uang dan barang. Namun beberapa masih kurang
karena hanya mengandalkan donasi saja tidak cukup, maka dari itu kita
para anggota kkn pun membayar untuk uang makan di kontrakan dan
juga untuk bayar kontrakan.
...

Keberangkatan menuju lokasi kkn, pada hari minggu siang. Kami
membereskan barang-barang kami di kontrakan masing-masing.
Keesokan harinya, kami menuju kantor kepala desa, kantor camat, rt dan
rw setempat untuk mengkonformasi kedatangan kami untuk
melaksanakan kkn di desa cinangneng. Untuk minggu-minggu
selanjutnya, kami melaksanakan kegiatan kkn dengan lancar dan tidak
ada kendala, karena kita sangat mengedepankan prinsip komunikasi
antar warga desa dan anggota kkn.
...

Selama di kkn, saya menjadi tau beberapa bahkan banyak sekali
hal-hal yang membuat saya belajar tentang kehidupan. Saya juga belajar
tentang berbagai sifat-sifat manusia yang sangat beragam. Saya juga
belajar mengajar. Disana saya belajar mengajar anak-anak kelas 5 sd.
Awalnya memang gugup, tapi lama kelamaan akan terbiasa dengan
suasana dan sifat-sifat masing-masing anak. Di akhir masa kkn dan ingin
pulang ke jakarta, kami dan anak-anak merasa sedih karena akan
berpisah dengan desa cinangneng. Saat di jakarta, saya tetap
berhubungan dengan anak-anak di desa menggunakan aplikasi
whatsapp. Terima kasih Desa Cinangneng atas kesempatan saya untuk
mengabdikan diri disana. Terima kasih juga Mawar Bakti, Cinangneng
setelah hujan akan menjadi kisah yang akan selalu teringat di memori
saya selamanya.

69

Pelatihan Membaik

Cut Marshanda Egifa

Haii, saya Cut Marshanda Egifa anggota kelompok 70 KKN
reguler UIN Jakarta, yang berlokasi di desa cinangneng. Banyak sekali
kisah yang ada dalam lingkup ini dan tak luput pengajaran kehidupan
yang jarang ditemui. Dalam perjalanan kelompok ini hal yang membekas
dalam diri yaitu “Sabar”. Memahami banyak karakter orang, memahami
kondisi setempat, dan menahami kesiapan diri. Menurut saya dalam
proses menjalankan KKN ke sabaran adalah fondasi utama dalam diri,
karna kita tidak mengenal dengan siapa tinggal dan namun sudah
dipaksakan untuk bersama selama satu bulan. Dalam perjalanan ini
pengajaran lain yaitu bersyukur. Di Desa Cinangneng mengajarkan saya
untuk tidak selalu melihat ke atas, namun juga harus melihat ke bawah,
walau biaya hidup di Desa murah namun biaya akomodasi untuk menuju
ke perkotaan, sangat sulit untuk saya menghadapi kondisi ini, karna
keterbiasaan di rumah yang sangat mudah untuk hal apapun. Tidak
banyak yg dapat saya bagikan dalam hal pengajaran selain diatas, terima
kasih Desa Cinangneng,

Inspirasi Pasca Pandemi

Oleh: Muhammad Fahreza

Kegiatan perkuliahan yang hampir semuanya dilaksanakan
secara daring dalam dua tahun terakhir membuat mahasiswa
kebingungan tentang kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2022
yang masih belum jelas mekanisme pelaksanaannya. Sampai akhirnya
pihak Universitas mengeluarkan pernyataan resmi jika KKN tahun ini
dilaksanakan secara luring di desa yang ditentukan dan dengan
kelompok yang sudah ditentukan. Pembagian kelompok oleh pihak
Universitas menempatkan saya di kelompok KKN 70 Mawar Bakti dan
lokasi KKN di desa Cinangneng.

Persiapan dengan teman-teman kelompok KKN 70 Mawar Bakti
berjalan selama satu bulan untuk mempersiapkan kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakan di desa tempat berlangsungnya KKN, tepatnya

70

di desa Cinangneng, Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Persiapannya meliputi pembagian divisi kerja, mencari dana, survey
lokasi dan lain-lain. Dalam mencari dana, anggota kelompok bersama-
sama menjual baju bekas layak pakai di sekitaran fakultas kedokteran.

Kegiatan KKN di desa Cinangneng dilaksanakan dengan berbagai
kegiatan, salah satunya adalah belajar mengajar di SDN 03 Cinangneng.
Kegiatan belajar mengajar tersebut menggunakan metode yang fun
sehingga dapat menarik perhatian pelajar. Di tengah kekurangan fasilitas
pendidikan di sekolah, pelajar masih sangat bersemangat dalam
menerima pelajaran yang diajarkan, dan membuat anggota kelompok
KKN 70 Mawar Bakti sangat terinspirasi. Pelajar di sekolah juga terlihat
sangat aktif saat belajar, mereka sering bertanya dan menyampaikan
pendapatnya. Hal tersebut mungkin sulit dilakukan saat proses belajar
mengajar dilakukan secara daring yang dikarenakan oleh pandemi.

Selain belajar mengajar di sekolah, Kami juga melakukan kegiatan
dibidang kesehatan, yaitu cek kesehatan gratis. Bekerja sama dengan
Puskesmas Kecamatan Tenjolaya, cek kesehatan gratis dilakukan dengan
menyasar target sebanyak 50 orang warga desa Cinangneng. Kelompok
KKN 70 Mawar Bakti menyediakan tes gula darah dan asam urat.
Masyarakat berbagai usia terlihat sangat antusias untuk melakukan cek
kesehatan yang disediakan.

Di desa Cinangneng, banyak masyarakat yang mencari nafkah
dengan cara berdagang. Sektor UMKM yang berlimpah membuat kami
melaksanakan kegiatan Workshop Ekonomi Kreatif dan Pembukuan
Keuangan, dengan harapan kegiatan tersebut mendorong UMKM yang
ada bisa bangkit dari kesusahan saat pandemi berlangsung. Pandemi
yang sangat berdampak pada sektor UMKM desa Cinangneng tidak
membuat masyarakat berhenti berusaha untuk meningkatkan
ekonominya.

Kagiatan demi kegiatan yang dilaksanakan selama satu bulan
penuh di desa Cinangneng banyak membuat saya pribadi dan anggota
kelompok merasa terinspirasi. Pandemi yang hadir membuat hidup
masyarakat desa Cinangneng menjadi sulit, tetapi tidak menjadikan
halangan untuk berjuang mencari nafkah, belajar, bersosial, dan
meningkatkan ekonomi desa. Masyarakat juga sering melakukan kerja
bakti untuk memperbaiki fasilitas umum yang sudah tidak layak.
Semangat mereka akan membuat anggota KKN 70 Mawar Bakti menjadi
pribadi yang lebih baik lagi.

71

Cinangneng Village mengingat pada kampung halaman

Oleh: Moh Bilal

Problematika KKN

Pada awalnya saya memutuskan untuk tidak mengikuti kegiatan
yang menjadi syarat kelulusan ini yaitu KKN, saya Mohammad Bilal
semester 7, jurusan Perbandingan Mazhab Fakultas Syari’ah dan Hukum.
Hal tersebut dilatar belakangi dengan aktivitas yang sudah ada diluar
kampus yang sudah saya jalani dari mulai sebelum masuk di dalam
bangku perkuliahan yaitu mengikuti lembaga kepesantrenan atau biasa
disebut sebagai pesantren salaf yang bertempat di jakarta barat, di dalam
lembaga kepesantrenan tersebut saya alhamdulillah sudah mengikuti
kurikulum yang ada dan pada saat yang bersamaan dengan adanya
kegiatan KKN saya sedang melakukan pengabdian di pesantren tersebut
dalam rangka berterima kasih kepada guru saya KH. Suherman Mukhtar,
Shi, M.A. selaku pengasuh pesantren tersebut, oleh karenanya saya
mengambil keputusan agar saya bisa fokus untuk melakukan pengabdian
saja dikarenakan untuk melakukan program KKN masih bisa diikuti
pada tahun selanjutnya, lalu setelah mengajukan permohonan untuk
mengundurkan diri dari program KKN tersebut saya melakukan
konsultasi terhadap guru dikarenakan ada beberapa hal yang masih
janggal di dalam hati, setelah melakukan konsultasi saya mendapatkan
arahan dari guru saya agar tetap mengikuti program KKN tersebut agar
bisa lulus pada waktunya, setelah mendapat arahan tersebut saya pun
berdialog dengan pihak PPM dengan orientasi permohonan maaf dengan
memberikan tindakan yang berkesan labil namun dibalik itu ada
beberapa alasan yang memang saya prioritaskan namun tetap saya ingin
melakukan permohonan maaf tersebut dan menarik kembali laporan
mengenai permohonan pengunduran diri dari program KKN melihat
waktu yang memang belum lama akhirnya pihak PPM tersebut
menerima laporan penarikan permohonan pengunduran diri dari
program KKN saya, akhirnya saya bisa mengikuti program tersebut
sampai selesai

Desa Cinangneng, kecamatan Tenjolaya kabupaten bogor dimana
disana tempat kami melakukan pengabdian masyarakat, pada awal kami
melakukan perizinan perihal pengabdian masyarakat tersebut kami
didapati dengan kepala desa yang sangat menyambut kedatangan kami,
ada beberapa hal yang sangat teringat dari perbincangan kami kepada
kepala desa tersebut yaitu Bpk H. Moh Suhandi, yang dimana
kebanyakan para tokoh masyarakat maupun aparatur pemerintah

72

tinggal di tempat yang sangat memberikan kesan mewah, hal tersebut
tidak berlaku pada kepala desa tersebut bukan tanpa adanya penawaran
agar segera merenovasi rumahnya akan tetapi semua tawaran yang
diberikan kepadanya tidak sesuai dengan prinsip yang di dasari dengan
kejujuran yang dimilikinya. Banyak hal yang terjadi sehingga membuat
saya khususnya berfikir lebih jauh mengenai tindakan yang diambil
dengan memperhitungkan berbagai macam kemungkinan terburuk yang
akan terjadi mulai dari mengadakan program yang tidak bertentangan
dengan kultur disana agar masyarakat bisa menerima bentuk pengabdian
yang kita lakukan ataupun yang lainnya, itu adalah pertimbangan yang
sangat penting bagi para pendatang baru.

Nuansa Cinangneng

Nuansa yang ada di desa Cinangneng ini sangatlah kental dengan
religius dan juga gotong royongnya, yang memiliki kemiripan dengan
kampung halaman ayah saya di Brebes, disana masih banyak yang
mengikuti kerja bakti dalam membuat jalan baik itu warganya maupun
RT/RW nya yang sangat jarang kita temui di masyarakat kota-kota
lainnya. Banyak pula dari pihak warganya maupun tokoh masyarakat
yang mendukung program yang diusung oleh kami para mahasiswa mulai
dari program muharram, tujuh belasan dan yang lainnya. Banyak
pengalaman yang saya dapati dalam melakukan pengabdian di desa
tersebut yang saya tidak temukan bahkan di perkotaan yang ada, mulai
dari hubungan yang dibangun sangatlah erat sehingga kegiatan apapun
yang bertujuan untuk kemaslahatan masyarakat itu selalu mendapat
dukungan dari warga sekitar baik berupa makanan maupun arahan yang
harus dilakukan, dikarenakan kebiasaan yang biasanya ada di perkotaan
yang pernah saya temui itu melakukan dialog atau membuka obrolan
dengan orang asing sangatlah sulit mungkin itu disebabkan berbagai
praduga yang selalu terstigma kepada orang asing apalagi terhadap
orang-orang kota yang berkesan hidupnya tidak seperti di desa dalam
artian terbiasa hidup mudah (kaya) dan itu adalah hal yang wajar dengan
tujuan kewaspadaan akan tetapi hal tersebut tidak saya temukan di sana,
hal itu sangat membantu sekali dikarenakan kita itu berada di tempat
yang asing dan tidak terbiasa dengan culture yang ada, ya walaupun
culture shock itu ada Cuma sebentar akan tetapi dengan adanya
dukungan berupa arahan itu yang membuat kita bisa saling menghargai
perbedaan yang ada. Kami KKN 70 Mawar bakti mengucapkan terima
kasih banyak atas bimbingan dan juga penerimaan kami di desa
Cinangneng ini, semoga kita semua dimudahkan segala urusannya dalam
dunia maupun akhirat. Amin

73

Keluarga Baru di Desa Cinangneng

Oleh: Fathimah Nur Azizah

Tahun 2022 merupakan tahun dimana diberlakukannya kembali
program Kuliah Kerja Nyata atau yang sering kita kenal dengan istilah
KKN dengan sistem offline atau luring dimana sebelumnya kegiatan KKN
ini dilakukan secara online akibat pandemic COVID-19. Ketika
pengumuman pembagian kelompok KKN, saya berada di kelompok 070
bersama dengan 21 teman lainnya dari berbagai fakultas dan jurusan yang
ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian untuk lokasi kegiatan
KKN kami yaitu berada di Desa Cinangneng, Kabupaten Bogor.
Kelompok kami memiliki nama yaitu “Mawar Bakti” yang mengacu pada
tujuan dan cita-cita kami pada pengabdian ini yang tercermin pada
bunga mawar, dimana bunga mawar itu sendiri merupakan bunga yang
sangat indah serta harum sehingga diharapkan setelah kami selesai
melakukan kegiatan pengabdian kami, harum wangi dari bentuk bakti-
bakti yang telah kami lakukan masih terjaga di desa tersebut.

Desa Cinangneng adalah salah satu desa di Kecamatan Tenjolaya,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Di desa ini terdapat ±8.996 jiwa,
yang terdiri dari 4.216 laki-laki dan 4.750 perempuan. Sebagian besar
mata pencaharian warga desa Cinangneng adalah bertani dan
berwirausaha. Adapun beberapa jenis tanaman yang ditanam adalah
sawi, terong, dan lainnya, serta usaha yang mereka jalankan antara lain;
membuka usaha warung, pembuatan kue kering atau makanan kecil
lainnya serta jasa di bidang konveksi. Semua kegiatan mata pencaharian
tersebut tidak terbatas hanya dilakukan oleh laki-laki saja, namun para
perempuan juga ikut dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan-kegiatan yang kami lakukan antara lain; membantu
guru-guru di SDN Cinangneng 03 dalam melakukan kegiatan belajar-
mengajar bersama para siswa/i, senam sehat bersama para siswa,
kegiatan tes gula darah dan asam urat dalam rangka kesehatan
masyarakat yang dimana kegiatan ini mendapat antusias yang sangat
besar dari masyarakat. Peringatan hari kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus bersama warga desa serta anak-anak setempat yang
diadakan dengan meriah melalui lomba-lomba serta adanya panggung
gembira. Kegiatan sosialisasi ekonomi kreatif, pelatihan design, dan
pembukuan keuangan bersama masyarakat desa, serta tak lupa beberapa
kegiatan keagamaan lainnya seperti pawai obor dalam rangka peringatan

74

10 Muharram dan kegiatan TPA yang bertempat di belakang posko KKN
kami.

Selama kurang lebih satu bulan kami menjalankan program-
program KKN kami di desa tersebut, saya selaku penanggung jawab dari
kegiatan pengajaran di sekolah sangat berterima kasih kepada teman-
teman kelompok KKN 070 yang telah berkenan membantu dalam
kegiatan pengajaran di sekolah walau beberapa dari mereka bukan
berasal dari jurusan pendidikan namun berkontribusi secara penuh
dalam kegiatan ini. Kegiatan-kegiatan ini juga mendapat dukungan
penuh dari SDN Cinangneng 03, Puskesmas Tenjolaya, warga desa
Cinangneng, serta anak-anak sehingga kegiatan ini dapat berlangsung
dengan baik dan lancar.

Tak terasa, sudah di penghujung kegiatan KKN kelompok kami
telah dilaksanakan. Sebelum kami meninggalkan desa Cinangneng, kami
melakukan revitalisasi perpustakan sekolah menjadi taman baca sebagai
bentuk kenang-kenangan dari kami kelompok KKN 070 kepada SDN
Cinangneng dan sebagai pengingat bahwa kami pernah ada di sana.
Selain itu, kami juga membuat plang nama jalan dan gang sebagai bentuk
kenang-kenangan dari kami untuk desa, diharapkan dengan adanya
plang tersebut semakin memudahkan warga sekitar dan warga di luar
desa dalam menemukan jalan di desa tersebut. Dan pada akhirnya, kami
pamit undur diri dari kegiatan pengabdian kami selama kurang lebih 1
bulan di desa Cinangneng. Semoga apa yang telah kami lakukan dapat
bermanfaat dan menjadi kenangan bagi warga desa Cinangneng seperti
halnya nama kelompok KKN kami yaitu “Mawar Bakti”.

Bersyukur sekali bisa mengenal teman-teman kelompok KKN
Mawar Bakti ini, rasa seperti berada di keluarga sendiri sangat saya
rasakan. Rasa kebersamaan, kekeluargaan, pertemanan, dan saling
membantu antar sesama sangat terasa dalam kelompok ini. Semoga apa
yang telah dilalui selama satu bulan ini dapat berkesan dan jalinan
silaturahmi antar sesama anggota kelompok Mawar Bakti ini dapat terus
berlanjut walau kegiatan KKN telah usai. Terkadang, pertemuan dan
perpisahan terjadi terlalu cepat. Namun, kenangan dan perasaan tinggal
terlalu lama.

75

Kegiatan KKN Kelompok Mawar Bakti

Oleh: Elsi Juprina

Pada awal semester 6 saya mendapat pemberitahuan dari
angkatan bahwa untuk segera mendaftar KKN reguler, sehingga saya pun
mendaftar walau tidak terasa sudah mau KKN. Dan setelahnya mencari
saya di kelompok berapa bahwa saya di kelompok 70 dengan anggota 22
orang dengan jurusan yang berbeda beda. Setelahnya saya diajak
bergabung ke grup chat kelompok dengan diawali perkenalan masing-
masing dan pembuatan nama kelompok yakni Mawar Bakti. Mawar
bakti mempunyai makna yakni bunga yang harum memabukkan yang
diharapkan dapat menjadi kenangan yang tidak akan terlupakan akan
pengabdian kami terhadap warga desa tempat kami akan melaksanakan
KKN. Selanjutnya pembagian tugas masing masing anggota yang saya
mendapat tugas bagian divisi konsumsi. Dan yang lain yakni BPH (Badan
Pengurus Harian) yang berisi ketua Rizky dan sekretaris 1 Nisa dan
sekretaris 2 Aznur, untuk Bendara 1 Enda dan Bendahara 2 Kiya, untuk
Divisi humas dan sponsorhip ada Elsyifa, Abi, Nada dan Dienda. Divisi
Acara yaitu Sekar, Bilal, Jijah. Divisi konsumsi yaitu saya, kak Puji, dan
Marsha. Divisi PDD (dokumentasi) yaitu Akmal, Arsel, dan Helmi. Divisi
perlengkapan yaitu Ali, Alfan, Reza, Randhi.

Daerah yang akan kami laksanakan KKN adalah di desa
Cinangneng, kecamatan Tenjolaya, kabupaten Bogor dengan dosen
pembimbing lapangan yang akan mengarahkan kelancaran terlasananya
KKN yakni Bapak Saifuddin Asrori, M.Si. Setelah ditentukan
penempatan daerah kkn, kami memulai penyiapan untuk keperluan
selama kkn serta melakukan pertemuan secara tatap muka maupun
daring.

Awalan

Pada tanggal 25 Juli, sebelum saat keberangkatan kami ke desa,
saya dan perwakilan anggota kkn kami yg lain menghadiri acara
pelepasan KKN di Harun Nasution kampus 1 UIN Jakarta yang
berlangsung dengan meriah dihadiri rektor, dosen dpl, dll. Setelah itu
kami memulai keberangkatan ke desa Cinangneng. Kami menghadapi
cobaan hujan yang deras yang sebagian dari kami tidak membawa jas
hujan tapi kami tidak patah semangat untuk menempuh perjalanan ini
dengan 3 jam perjalanan lebih 1.5 jam dari yang seharusnya.

76

Di minggu pertama ada beberapa permasalahan yang ada saat
kami mulai menempati mulai dari masalah air dengan tetangga, adanya
gangguan dari luar yang tidak jelas saat malam dan masalah masalah kecil
lainnya tapi itu semua diselesaikan dengan musyawarah antar anggota
kkn dan dengan masyarakat desa. Sebelum memulai menjalankan
program kerja ada banyak hal yang menjadi penghambat kelancaran
terutama warga desa dekat tempat kami tinggal terkesan cuek terhadap
aktifitas kami kelompok mawar bakti tapi itu semua dapat diatasi karna
kami semua kompak dalam menghadapi masalah serta bermusyawarah
dalam mengutarakan pendapat dan saya beradaptasi secara perlahan
namun pasti akan tim kkn ini.

Selanjutnya pada minggu kedua, diadakan program mengajar
yang semua anggota kelompok dapat tugas mengajar di SDN
Cinangneng. Saya dan Akmal mendapat tugas untuk mengajar anak kelas
2, saya dan Akmal sangat bersemangat akan hal ini terutama untuk
mengajar murid siswa siswi yang imut serta sangat aktif mengikuti
pelajaran yang kami ajarkan mengenai tulis tegak. Pada minggu ini saya
merasa rindu akan rumah tetapi rindu saya terobati dan tergantikan
sementara oleh teman teman kkn saya yang saling melengkapi dan
memberikan semangat.

Pada minggu ketiga dan keempat sebelum pulang, telah banyak
yang sudah dikerjakan program kerja kami mulai dari perayaan hari raya
islam yang sudah ditunggu tunggu yakni 1 Muharram, pelatihan desain
dan ekonomi kreatif, menghadiri arisan ibu-ibu desa, cek kesehatan
dengan kerjasama puskesmas Tenjolaya, lalu hari raya kemerdekaan RI
ke 77 yang kami anggota kkn laksankan di rt 13 dengan kerja sama dengan
warga serta para muda mudi, dan diakhiri dengan acara jalan sehat
bersama se kecamatan tenjolaya bersama kelompok kkn lain , murid smp,
sma serta anak santri. Kami juga membuat plang jalan sebagai kenangan
mawar bakti pada desa yang disambut baik warga rt 13,11,12.

Akhir

Pada minggu terakhir, semua usaha, kerja keras, senang maupun
sedih akan menjadi yang terakhir kali ketika kami akan meninggalkan
desa. Semua pengalaman yang ada ketika di sana telah merubah saya dari
yang sebelumnya kurang menjadi lebih berarti. Saya dan anggota kkn 070

77

lainnya berharap sesudah kami pulang ke rumah masing² dan
menjalankan aktifitas masing², pengabdian dan perjuangan kami di desa
Cinangneng akan menjadi kenangan yang berharga dan tak terlupakan
bagi warga desa dan kami sendiri kelompok Mawar Bakti.

Hadiah di Hari Selasa Kamis
Oleh: Dienda Juita Utami

Halo, saya Dienda mahasiswi semester 6 kimia UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Dibandingkan semester sebelumnya, bagi saya
semester 6 itu cukup challenging karena dihadapkan dengan kegiatan
KKN yang entah bagaimana realisasinya nanti. Kekhawatiran muncul
ketika membayangkan hidup satu bulan bersama 22 orang yang bisa
dikatakan “asing”, “Bisa ga ya nanti satu bulan sama mereka? Bisa ga ya
tiap minggu ga pulang ke rumah? Nanti harus gimana ya kalo pertama
kali ketemu mereka”, pikir saya waktu itu. Namun, kekhawatiran itu
perlahan sirna ketika mulai banyak melewati momen bersama, seperti
thrifting setiap hari minggu di kampus 2 dan disaat itu pula saya yakin jika
satu bulan bersama 22 orang ini tidak se-menakutkan seperti yang
dikhawatirkan.

Hari selasa dan kamis menjadi jadwal rutin saya dan jijah, partner
mengajar di kelas 6 SDN 03 Cinangneng. Kala itu saya bingung
bagaimana cara mengajar dan berinteraksi terutama dengan anak-anak
dimana basic saya bukan dari jurusan pendidikan. Antusiasme anak kelas
6 menyambut baik kehadiran kami dihari pertama kami
memperkenalkan diri. Pikir saya mengajar itu sulit karena butuh
kesabaran ekstra untuk menghadapi berbagai karakter anak yang
berbeda. Dan kenyataannya memang begitu, ada senang dan ada
susahnya mengajar di kelas 6. Senangnya adalah ketika mereka bercerita
tentang keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke SMP ataupun
Pesantren serta berbagai cita-cita disaat besar nanti pun tak lupa mereka
ceritakan kepada kami. Ada yang ingin jadi guru, polisi, dokter, bahkan
gamers sekalipun. Mereka bercerita dengan antusias diiringi dengan
senyum pengharapan. Terlepas dari senangnya pasti ada saja momen
ketika saya merasa “duh susah ya ngajar tuh”. Perasaan susah itu muncul
ketika mereka sudah mulai bosan belajar dan ingin sekali bermain.

78

Permainan andalan kami waktu itu adalah cerdas cermat. Dipermainan
ini lah kesabaran saya dilatih. Kondisi ruang kelas yang panas, suara
anak-anak yang saling berebut poin, bahkan ketika salah satu dari
mereka saling menyalahkan dan berujung ribut di dalam kelas. Lelah?
pasti, tapi namanya juga anak-anak memang begitu kan. Di situasi itu
saya belajar bagaimana cara untuk memberi tahu hal yang seharusnya
tanpa menyinggung salah satu pihak tentunya dengan kalimat yang bisa
dipahami oleh mereka. Dan itu tidaklah mudah, tak jarang mereka
menyanggah bahkan mungkin tak didengar. Justru adanya hal tersebut
membuat saya belajar bahwa “oh, ternyata ngadepin sikap dan karakter
anak itu harus begini, harus begitu ya” dan banyak lagi pelajaran yang
bisa saya ambil disana terutama perihal fasilitas sekolah yang bisa
dikatakan belum sebaik di sekolah saya dulu membuat saya patut untuk
selalu bersyukur atas segala hal yang telah terjadi dan diberikan oleh
Sang Pencipta. Terimakasih, anak-anak kelas 6 untuk kisah satu
bulannya yang telah menjadi hadiah kecil disetiap hari selasa dan kamis
untukku. Semoga apa yang kalian dan aku semogakan segera
tersemogakan ya.

Rekam Memori

Oleh: Elsyifa Mazra

Mengimpikan sebuah kemajuan pesat dalam waktu yang singkat.
Mawar Bakti secara tidak sengaja membangun sebuah motto dimana kita
harus hidup dalam momen yang sedang terjadi pada detik itu.
Meramalkan situasi dan kondisi yang seumur hidup belum pernah kita
temui. Gagasan-gagasan yang merefleksikan setiap individu dari latar
belakang yang berbeda pula. Seminggu sebelum keberangkatan mulailah
kepala ini memunculkan banyak pertanyaan, apakah kita sanggup
bersama? Kapan waktunya pulang? Siapa yang akan setia menolong saya
di sana? Apa yang akan terjadi selanjutnya? Saya Elsyifa Mazra sebagai
bagian dari divisi humas dan sponsor sampai saat ini menyetujui
pernyataan bahwa KKN di desa Cinangneng merupakan perjalanan
hidup yang memberikan bekas hingga saat ini.

Semua ekspedisi bermula di sebuah rumah jingga beratapkan satu
lembaran tipis bergelombang asbes fiber dan juga rumah kontrakan

79

berpetak tiga. Saat itu tempat tinggal kami dipisahkan antara perempuan
dan laki-laki. Mengurangi prasangka buruk warga dan lebih tepatnya
tidak ada rumah yang mampu menampung orang dengan banyaknya
seperti satu kelas sekolah negeri. Minggu pertama terasa berat bagi kami
semua, khususnya saya. Rindu akan rumah, masakan ibu, dan kasur
empuk mulai kalut masuk dalam pikiran. Menepis perasaan ini dalam
sekejap memang berat, tetapi sadar akan tanggung jawab yang harus
diselesaikan juga sama beratnya. Waktu demi waktu program yang kami
rencanakan mulai berjalan walaupun tidak semua berhasil direalisasikan.
Setiap agenda yang kami jalani tentunya memiliki ceritanya masing-
masing kendatipun hanya sepenggal.

Cinangneng Sabtu 30 Juli 2022 merupakan hari dimana kami
berjalan mengelilingi hampir setengah desa. Semangat kami sama
membaranya seperti obor yang akan kami bawa pada malam itu.
Perayaan Muharram yang tiap tahun diadakan oleh RT 19 membuat saya
sedikit melupakan rindu akan rumah. Setelah ba’da Maghrib kami semua
berkumpul di sebuah masjid pinggir jalan raya untuk memulai perjalanan
pawai ini. Lantunan shalawat nabi selalu berdendang mengisi celah
gelora masyarakat saat itu. Kesepian yang biasanya membuat rusuh
dalam kepala sejenak hilang diisi dengan antusiasme seorang mahasiswa
semester 7 ini. Menjadi seorang milenial saya mengeluarkan telepon
genggam dan mengabadikan momen di setiap perjalanannya. Setelah
panjangnya berjalan, kami bersama warga mengisi kekosongan perut ini
bersama-sama. Terbentangnya daun pisang yang menjadikan alas kami
makan pada malam itu. Semua mengambil posisi masing-masing
tepatnya saling membelakangi dan mengelilingi daun pisang yang
berisikan nasi liwet. Hanya dua rasa yang saya nikmati malam itu,
bersyukur dan kebersamaan.

Cinangneng Senin 1 Agustus 2022 adalah hari pertama kami
mengajar. Antusiasme dalam diri muncul ketika melihat wajah ceria
laskar penerus bangsa itu. Terbit surya 10 pagi membakar seragam biru
tua yang akan kami pakai selama kurang lebih dua minggu. Rizky dan
saya mendapatkan bagian mengajar kelas 4 SD. Kami mulai memasuki
ruangan yang cukup luas dengan hiasan karya-karya murid sebelumnya.
Atas dasar apa kami disini? Latar belakang pendidikan pun bukan dari
fakultas perguruan. Mata pelajaran pertama yang diberikan oleh wali
kelas adalah matematika yang selama ini sudah jarang kami temui di
setiap minggu perkuliahan. Saya seorang mahasiswa berjurusan Sastra
Inggris sedangkan Rizky Ilmu Politik. Berat tentunya bagi kami
mengingat kembali kasus angka-angka yang harus dipecahkan itu.

80

Hikmah sudah kami dapatkan di hari pertama bahwa menjadi tenaga
pendidik jauh dari kata mudah.

Beratnya minggu pertama sudah kami lewati dan sekarang masih
ada sekitar 3 minggu kami disini. Program kerja lain tentunya menunggu
untuk di eksekusi. Satu per satu program kami jalankan dengan
semampunya dengan menimbang situasi dan kondisi keuangan kami saat
itu. Tidak hanya masalah internal kelompok yang menjadi tantangan
berat bagi kami tetapi kontribusi masyarakat yang juga menjadi
pekerjaan rumah kami saat itu. Mulai dari program sosialisasi desain
yang memiliki peminat paling sedikit sampai perayaan 17 Agustus yang
begitu meriahnya. Tidak mewah memang tapi cukup membuat warga
sekitar terhibur dan terbantu akan kehadiran kami di sana. Tanpa kami
sadari banyak sekali bagian-bagian kehidupan kami selama KKN ini
membekas bagi setiap individu yang terlibat. Bahkan peristiwa kecil
serta orang-orang yang ada di dalamnya masih berputar pada bagian
memori belakang kepala.

Alfiah seorang remaja umur 18 tahun yang putus sekolah sejak SD,
Rifki yang sampai saat ini masih berharap bisa melanjutkan studinya,
nenek kontrakan yang berusaha keras mencari biaya pengobatan
suaminya, Ncih seorang murid kelas 4 SD yang dikucilkan teman-
temannya tetapi masih harus melanjutkan hari seperti biasanya, ibu es
kul-kul yang selalu teringat pada anaknya ketika melihat kami, Ayu
seorang penjual jamu yang kami beli ketika pulang dari sekolah, kakek
yang selalu terganggu ketika sampai tengah malam kita belum juga
terlelap, sungai dan arusnya, sawah dan padinya, udara dan panasnya,
serta memori dan orang-orangnya.

Kesibukan yang kami jalani membuat waktu terasa melaju sangat
kencang. Pertanyaan kapan kami akan pulang sudah bisa terlihat di
depan mata. Tepat satu hari sebelum kami pulang hujan membasahi
celah-celah tanah depan rumah yang kering memerah. Mengisi sumur
yang selama sebulan seringkali kekurangan air. Mengisi keheningan
perpisahan yang akan terjadi beberapa jam kedepan. Bertemu banyak
jiwa baru yang juga memberikan banyak cerita. Jiwa yang akan selalu
menjadi bagian dari makna sebuah rumah. Terima kasih telah
memberikan bekas indah dan saya tidak akan pernah pamit selama masih
ada di tanah katulistiwa ini.

81

Seuntai Kisah di Desa Cinangneng

Oleh: Rizki Yatun Hasanah

Perkenalkan nama saya Rizki Yatun Hasanah, biasa dikenal
dengan Kiya. Saya mahasiswi Jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis. Pada awal semester 6 pengumuman diadakannya KKN offline
sudah tersebar, dimana saya sendiri masih berharap agar KKN ini
diadakan online yang di satu sisi karena saya malas bersosialiasi dengan
banyak orang. Akan tetapi mau tidak mau KKN ini harus tetap
dijalankan, saat pengumuman pembagian kelompok saya bergegas
mencari di kelompok mana nama saya tercantum dan saya temukan nama
saya berada di kelompok 70. Pada awalnya saya kebingungan karena di
list kelompok tersebut saya tidak mengenal satu nama pun, berselang
beberapa jam ada notifikasi dari grup kelas saya yang berisikan link WA
Group kelompok KKN dan akhirnya ada link kelompok KKN saya lalu
saya langsung bergabung melalui link tersebut.

Setelah semua anggota sudah bergabung dalan WA Group,
dimana terdapat 22 orang dalam kelompok KKN kami yang pastinya
untuk mengenal satu sama lain kami mulai berkenalan terlebih dahulu
sebelum berdiskusi lebih lanjut mengenai KKN yang akan kami jalankan.
Diskusi pertama, kami berdiskusi mengenai nama kelompok KKN kami
dan didapatkan hasil yaitu dengan nama ‘Mawar Bakti’

Diskusi berlanjut yaitu mengenai pembagian divisi kelompok
untuk saling memudahkan tugas satu sama lain, dalam pembagian
tersebut saya terpilih menjadi bendahara 2 dengan rekan bendahara 1
saya yaitu Enda. Hal tersebut membuat saya bimbang karena ini pertama
kalinya saya menjadi bendahara, akan tetapi saya bersyukur karena rekan
bendahara saya yaitu Enda banyak membantu saya dalam mengemban
tanggung jawab ini dan dari situ saya mulai tidak bimbang lagi.
Disamping itu, kelompok kami ditempatkan di Desa Cinangneng,
Kecamatan Tenjolaya, Bogor. Setelah mengetahui lokasi KKN kami mulai
berdiskusi terkait persiapan survei lokasi KKN hingga persiapan
keberangkatan KKN.

Hari keberangkatan KKN pun tiba, tepatnya pada tanggal 25 Juli
2022 hari itu saya masih ragu akan kemampuan bersosialisasi saya karena
KKN ini pasti saya harus bersosialisasi dengan warga. Sesampainya di
Desa Cinangneng, kami menyiapkan segala hal untuk keperluan program
kerja yang akan kita laksanakan di Desa. Hari untuk menjalankan proker
pun tiba, dimana saya mendapatkan proker untuk mengajar TPA

82

bersama 5 teman lainnya. Hari pertama mengajar saya masih tidak
percaya diri karena saya bingung bagaimana cara agar bisa berinteraksi
dengan anak-anak, akan tetapi teman-teman saya banyak membantu
agar saya lebih nyaman dalam mengajar. Saya kira akan susah dalam
mengajar ternyata antusiasme anak-anak yang mau belajar hal baru
membuat kami lebih semangat dalam memberikan banyak hal baru
kepada mereka, seperti belajar mufrodat tentang nama-nama jari, angka-
angka, kisah Rasul, dan tajwid. Energi positif dari anak-anak membuat
saya lebih percaya diri untuk mengajar, memang tidak mudah diawal tapi
seiring berjalannya waktu saya bisa nyaman dalam mengajar mereka.

Hari-hari berlalu, banyak sekali hal yang terjadi selama KKN
berlangsung, senang, sedih, jenuh, kesal, canda tawa selama KKN ini. Di
antara 22 orang yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda
inilah yang menjadikan suasana kelompok ini menjadi meriah. Tidak
heran jika ada banyak perbedaan pendapat, perdebatan dan
kesalahpahaman dalam kelompok ini. Saya yakin pasti di setiap
kelompok mengalaminya. Hal inilah yang menjadi warna pada kelompok
Mawar Bakti. Saya merasa masih harus lebih banyak belajar lagi dengan
teman-teman lainnya. Dengan menjalankan KKN ini, banyak hal-hal baru
yang tertanam di diri saya seperti berani untuk bersosialisasi dan
beradaptasi, mencoba memahami berbagai perbedaan, dan berani
mengambil risiko yang ada.

Malam hari sebelum kami pulang, kami mengadakan renungan
bersama yang dimana kami menyampaikan keluh kesah dan kesan kami
satu sama lainnya. Banyak kenangan yang sudah kami lewati di Desa
Cinangneng, yang telah memberikan banyak pengalaman serta
pembelajaran teruntuk Kelompok Mawar Bakti. Terima kasih untuk
Desa Cinangneng karena telah memberikan kesempatan kepada Maawar
Bakti untuk mengabdikan diri, dan terima kasih yang mendalam untuk
Mawar Bakti atas kerja keras dan kerja samanya.

PANCARKAN RASA SYUKUR

Oleh: Nada Fitria

Hallo, saya Nada Fitria selaku anggota KKN Reguler UIN Jakarta
2022 kelompok 70 Mawar Bakti, awal saya bergabung dengan teman-

83

teman kelompok 70 yang berjumlah 21 orang ini memang harus sangat
adaptasi terlebih dengan saya yang agak deg-deg an ketika bertemu
dengan orang baru dilingkungan baru. menurut saya ini tantangan saya
untuk saya bisa beradpatasi dengan mereka, tidak mudah untuk
beradaptasi dengan mereka 21 orang banyaknya dengan latar belakang
dan pemikiran yang berbeda-beda, Yang biasanya kita sebagai
mahasiswa banyak menuntut tapi kali ini kita berusaha mengerti satu
sama lain dan berusaha memberikan yang terbaik untuk kelompok 70
mawar bakti ini.

Awal mengira Desa Cinangneng yang saya bayangkan pada saat
itu desa yang sangat jauh alias pelosok, dengan sinyal yang tidak ada,
pemukiman yang sangat sedikit dan penuh dengan hutan, akan tetapi
Desa Cinangneng ini sangat amat diluar ekspetasi saya ternyata
realitanya tidak seburuk yang saya banyangkan. ketika pertama saya
menginjak di Desa Cinangneng, yang berada di Kabupaten Bogor,
nyatanya Desa ini tidak terlalu desa, akses kemana pun sudah mudah,
indomart dan alfamart dekat, dan ternyata sinyal di Desa ini juga
terjangkau sehingga bisa mudah kami untuk berkomunikasi melalu
social media. Setelah minggu pertama dimana kami mengadakan salah
satu program kerja kami dan ternyata banyak sekali kendalanya entah itu
dari masyarakatnya yang susah diajak untuk aktif dan juga fasilitas
penunjang di desa yang sangat tidak memadai. banyak kekecewaan pada
saat itu terlepas dari masyarakatnya yang kurang antusias dalam
mengikuti program kami. Dan dari kejadian inilah saya dan teman-teman
saya dituntut untuk kreatif dalam menjalankan program kerja untuk
kedepannya selama di desa ini yang penuh dengan keterbatasan, dan
mulai lah berubah dari kebiasaan kita yang selalu menuntut menjadi
menerima segala kekurangan sambil tetap berinovasi.

Namun standar kehidupan di Desa sangat lah berbeda 180 derajat
dengan saya yang hidup di kota. Warga disana kurangnya rasa peduli
terhadap sampah, karena yang saya lihat disana jarang sekali tempat
sampah mereka buang sebuangnya saja, tapi mereka bisa melakukan
kegiatan sehari-harinya dengan normal walau dimata kita mereka penuh
dengan keterbatasan akan tetapi rasa syukur yang mereka pancarkan dan
mereka bisa hidup dengan damai dan bahagia. Terima Kasih KKN 70 atas
banyak hal yang saya dapatkan selama sebulan penuh saya mengabdi di
desa.

84


Click to View FlipBook Version