Menyusuri Jejak Sejarah Pesisir Indonesia
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya Lain halnya dengan Kabupaten Jeneponto
bahwa salah satu yang menjadi kendala dari etnik daerah yang beribukotakan Bontosinggu yang
Tionghoa untuk berdagang ataupun berniaga di terletak di Kecamata binamu ini bahkan di kotanya
Kabupaten Jeneponto saat ini karena kurangnya saja tidak ada pertokoan milik entik Tionghoa
kerja sama yang baik antara masyarakat setempat sampai ke pasar induk karisa di Jeneponto, padahal
baik dikalangan para pedagang pribumi disini ini sudah memasuki kotanya Jeneponto. Adapun
dengan entik Tionghoa, dan tingginya prasangka- toko milik entik Tionghoa yaitu milik Yolayang
prasangka negatif masyarakat Jeneponto pada berada di Allu’ (dekat jempatan Allu) Kecamatan
umumnya terhadap etnik Tionghoa termasuk Bangkala Kabupaten Jeneponto, ia berdagang
dalam berkomunikasi begitun dari sebagian besar kursi plastik, lemari, dan perabtan rumah tangga
etnik Tionghoa yang berada di luar ataupun orang namun tokonya tersebut tidak sebesar pertokoan
awan itu sendiri yang terkadang pula berprasangka yang ada di daerah-daerah lain seperti di
negatif terhadapa daerah Jeneponto ini. Makassar.
Sebenarnya masyarakat Jeneponto tidak Walaupun hanya satu dua orang saja dari
pernah menolak akan kehadiran etnik Tionghoa di kaum minoritas tersebut dan tidak sebesar seperti
deraha ini tidak pernah sebelumnya terjadi aksi- dahulu dan tidak di daerah lain yang
aksi radikal yang berbentuk kekerasan terhadap mengembangkan uasha atau perdagang di daerah
etnik Tinghoa di daerah ini, walapun terkadang ini namum mereka mampun menyesuaikan diri
salah satu faktor yang mempengaruhi terjadianya penduduk di daerah mereka menjaga tata krama
kerusuahn Tinghoa, karena adanya persaiangan dan sopan santun di daerah ini. Sebenarnya tak
antara usahawan Cina dan Pribumi. Namun dalam dapat pula kita pungkiri bahwa karakteristik yang
hal berdagang mereka tetap bersaing secara sehata dimiliki oleh masyarakat Jeneponto pada
baik dengan sesama keluarganya yaitu Tionghoa khususnya yaitu daerah ini merupakan daerah yang
peranakan lainnya di daerah ini maupun dengan cukup keras karena terkadang penyelesaian suatu
penduduk lokal di daerah ini, dia mengungkapkan maslah cenderung menggunakan kultur kekerasan,
bahwa ini untuk menepis setia anggapan orang- ada gejala premanisme politik, fenomena praktik
orang awan bahwa dimanapun kita bersasal kita pengadilan massa terhadap pelaku kriminalitas,
dapat beradaptasi dengan lingkungan sekalipun simbol-simbol sosial kuat, paham keagamaan yang
lingkungan tersebut memiliki kultur yang cukup berkembang di masyarakat cenderung bersifat
keras yang terpenting adalah sikap saling legalistic formal dan feodalisme kultural sangat
menghargai dan menghormati besama sengan jiwa kental, wajar-wajar saja jikalau orang luar
kekeluargaan. Menurut (Thomas Liem tjoe, beranggapan negatif terhadap daerah ini namun
2007:22) bahwa: “kekeluargaan adalah ada baiknya kita mengambil positifnya saja.
keunggulan pengusaha etnik Tionghoa yang tidak
mudah fi tiru oleh etnik lain, walapun demikian Kebanyakan penduduk asli telah bergaul
sikap kompetitif tetap terpelihara secara sehat, dengan orang Tionghoa yang berada di Jeneponto,
sehingga hal ini memperkuat kinerja Bisnis di namun sebagai lagi mengenal entik Tinghoa yang
kalangan mereka”. ada di Jeneponto dengan sewajarnya saja. Posisi
apa yang harus diambil dengan Tionghoa,
Kabupaten jeneponto dapat dikatakan berkenaan dengan peroalan Indonesia. Orang
tidak seperti daerah lain dimana dapat dijumpai Tionghoa kelahiran Cina dan kelahiraan setempat
entik Tingohoa yang bertebaran di segala penjuru, umumnya sama yaitu memiliki sikap yang sama
hanya sebagian besar saja dari mereka yang yaitu bersimpati dengan membangun bangsa dan
mampun membuka usaha di daerah ini memiliki kemerdekaan nasional Indonesia. Orang Tionghoa
prinsip bahwa “dimana pun kita tinggala asal yang singgah dinegeri ini sebagai tamu juga
mampun menyesuaikandiri saja dengan lingkuan merasa senang mengucapkan selamat atas negeri
tersebut”. Apabila berjalan-jalan ke daerah baru mereka namun terkedang Gambaran sejarah
Jeneponto saat ini seolah0olah tidak terlihat orang Tionghoa sering kali diwarnai dengan bias
ataupun tidak nampak dari luar dan tidak dapat negatif secara ekskusis, tertutup, mementingkan
pula di bedakan yang mana toko milik entik diri sendiri, egoistis, dan pelit, realitas histori
Tionghoa maupun toko milik penduduj pribumi, tersebut semaki di perburuk oleh kenyataan
jadi kesannya tidak ada orang Tionghoa yang sosiologisnya.
berdagang. Berbeda dengan kota-kota di daerah-
daerah lain pertokoan milik entik Tionghoa dapat Sejak orang Tionghoa ada di Jeneponto
terlihat jelas di pinggir-pinggir jalan kota dan bermukim, seperti yang dilihat pada masa sekarang
dapat di ketahui bahwa pertokoan tersebut milik ini. Wanita etnik Yinghoa keturunan baik yang
orang Tionghoa entah ada tulisan berbahasa Cina beragama Kristen, Hindu, maupun Buddah yang
di sepan toko mereka dan lain-lain hal tersebut masuk darah Jeneponto jika ingin berasimilasi
dapat kita jumpai misalnya di Kota Makassar. didearah ini dengan pria penduduk asli daerah ini
yang beragama Islam maka sang wanita harus
101
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Jurnal IKAHIMSI
memeluk agama islam terlebih dahulu (dalam Hamzah, Alfian. 1998. Kapok Jadi Nonpri (Warga
artian ikut agama calon suami) sebelum menikah Tionghoa Mencari Keadilan), Bandung:
dengan pria penduduk asli daerah ini, dan hal ini Zaman Wacana Mulia.
sudah menjadi adat istiadat di daerah ini.
Kartodirdjo, Sartono. 1992. Pendekatan Ilmu
Berdasarkan penjelasan pada bagian Sosial Dan Metodologi Sejarah. Jakarta:
sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan, Gramedia Pustaka Utama.
antar lain: pertama, kedatangan entik Tinghoa di
Jepeponto secara historis belum diketahui secara Koentjaraningrat. 1997. Manusia Dan
pasti, namun berdasarkan data di arsip Tahun 1956 Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta:
dan 1957 entik Tionghoa sudah ada yang Djambatan.
bermukim di daerah ini terlihat pada susunan
keluarga asing sntik Tionghua ada di wilayah Liem Tjoe, Thomas. 2007. Rahasia Sukses Bisnis
distrik Bangkala daerah Allu’Jeneponto pada saat Etnis Tionghoa di Indonesia. Yogyakarta:
itu; kedua, penyebab banyaknya etnik Tionghoa Medpress.
yang meninggalkan daerah Jeneponto ada
beberapa penyebab diantara adalah munculnya Mendatu, Achmanto. 2007. Prasangka Etnik.
geraka DI/TII dan banyaknya pertaturan yang Jakarta: Smart Pan Media.
dikeluarkan pemerintah pada masa kekuasaan orde
lam dan orde baru yang telah melarang dan Nur, M. dkk. 2008. Jejak Sejarah Jeneponto.
membatasi ruang gerak mereka dalam menjalani Makassar: Masagena Press Bekerjasama
kehidupannya; dan ketiga, respon masyarakat Dengan Kantor Pariwisata Seni, dan
Jeneponto sejak awal sampa sekarang sebenarnya Kebudayaan Kabupaten Jeneponto.
mereka tidak pernah menolak etnik Tionghoa,
bahkan ada yang telah kawin dengan wanita Pallawa Andhy dan Azis Asfat. 2003. Pembauran
keturunan Tionghoa di daerah ini (Jeneponto) Di Makassar. Makassar: Global
Publishing bekerjasama dengan Kantor
Arsip Daerah Sulawesi Selatan.2004. Inventaris Kesatuan Bangsa Pemkot Makassar.
Arsip Jeneponto No. Register 50 dan 129
mengenai kependudukan/catatan sipil Sukiswan, W.D. 1975. Masalah Cina Di
surat tanggal 15 November 1957 tentang Indonesia. Yayasan Penelitian Masalah
daftar nama-nama bangsa asing Asia.
(Tionghoa) di wilayah Jeneponto
Sumantri, Iwan. 2004. Kepingan Mozaik Sejarah
Bahrum, Shaifuddin. 2008. Berubah Metamorfosis Budaya Sulawesi Selatan. Makassar:
Warga Tionghoa Makassar Dalam 10 Inninawa.
Tahun Reformasi. Sulawesi Selatan:
Yayasan Baruga Nusantara Suryadinata, Leo. 1984. Dilema Minoritas
Tionghoa. Jakarta: Grafiti Press.
Ershi. 2007. Entik Tionghoa Di Pinrang Tahun
1985-2005. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial ---------, 1996. Etnis Tionghoa Dan Pembangunan
Universitas Negeri Makassar. Bangsa. Jakarta: Pustaka LP3ES
Indonesia.
Effendy ar Muslimin. 2004. Kontinuitas dan
Perubahan Dalam Sejarah Sulawesi Susanto, Budi dan Toni Supriyatna, Made dkk.
Selatan, Yogyakarta: Ombak 1996. Penguasa Ekonomi dan Siasat
Pengusaha Tionghoa. Yogyakarta:
Hadrawi, Muchlis. 2008. Nuansa Kerajaan- Kanisius.
kerajaan Kuno di Jeneponto kajian
berdasarkan lontara. Syam, Musdalifah. 2008. Gerombolan DI/TII Di
Jeneponto (1950-1960). Skripsi Fakultas
Hamrah. 2005. Etnik Tionghoa Di Pare-Pare Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar.
(1970-2001). Skripsi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Makassar. Taufik Abdullah dan Abdurrahman Surmiharjo.
1985. Ilmu Sejarah dan Historiografi,
Arah dan Perspektif. Diterbitkan dengan
Kerjasama Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
(YIIS) dan LEKNAS LIPI. Jakarta:
Gramedia.
Tompo, Andi Zainuddin S. 2001. Tiga Ungkapan
Sejarah Turatea. Jeneponto.
102
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Menyusuri Jejak Sejarah Pesisir Indonesia
MUSYAWARAH WILAYAH IKAHIMSI WILAYAH X:
Tonggak Awal Perubahan di Indonesia
Puji syukur sudah sepatutnya dipanjatkan dapat membumi di tengah masyarakat, dan di
kekhadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kalangan Mahasiswa Sejarah sendiri. Semua
berkat rahmat dan karunia Ilahi Rabbi. Semua anggota saling berbagi informasi melalui internet,
yang hadir di sini telah diberi waktu, kesempatan, melakukan seminar, membuat jurnal, mengadakan
kesehatan, bahkan kekuatan, sehingga dapat kegiatan-kegiatan yang berfokus pada kajian
mengikuti pembukaan Musyawarah Wilayah sejarah lokal, bahkan sampai membuat diskusi
(Muswil) Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah Se- khusus membahas sejarah lokalnya masing-
Indonesia (IKAHIMSI) Wilayah X. Kiranya masing. Dari semua yang telah diutarakan tadi
hingga hari terakhir kegiatan ini, semua peserta, tidak akan ada artinya apabila semua komponen
panitia dan semuanya masih dalam lindungan Ilahi IKAHIMSI – Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah,
Rabbi. HIMA Sejarah sebagai anggota, dan individu
Mahasiswa Sejarah sendiri – tidak memiliki
Bapak Rektor Dan Hadirin Sekalian! kesadaran, berpikir, dan berupaya untuk
merubahnya. Bukan waktunya lagi Mahasiswa
IKAHIMSI sebagai organisasi yang menghimpun Sejarah berharap dari para Sejarawan, terutama
Himpunan Mahasiswa Sejarah di seluruh yang sudah sepuh itu, karena mereka tidak muda
Indonesia, mencoba membudayakan musyawarah lagi. Gerakan mereka sudah lamban.
guna menyelesaikan setiap persoalan yang
ditemuinya. Ini tidak terlepas dari tujuan IKAHIMSI, sebuah organisasi besar yang
terbentuknya organisasi ini, yaitu ingin memiliki banyak keunikan sebagai akibat dari
menyatukan pemikiran guna memperbaiki Sejarah adanya perbedaan karakter anggotanya
Indonesia. Maksudnya, semua komponen (Himpunan-himpunan Mahasiswa Sejarah).
pentingnya harus tersentuh, seperti historiografi Terutama ketika individu-individu mahasiswa
yang kadang kala masih terdistorsi, guru sejarah, Sejarah bergerak sesuai dengan kebiasaan dan
mahasiswa sejarah baik ilmu sejarah maupun budayanya masing-masing, tampak jelas sekali
pendidikan sejarah, pandangan masyarakat perbedaan itu, karena memang kita tidak seragam.
terhadap sejarah dan masih banyaknya peristiwa Lembaga ini sangat pluralis. Ke-plural-an ini dapat
sejarah lokal yang belum terungkap. Satu hal yang dijembatani oleh dua hal pokok, yaitu kesadaran
pasti bahwa sejarah suatu daerah belum diketahui bahwa perbedaan itu anugerah dan persaudaraan
oleh masyarakat, sejarawan dan mahasiswa sejarah intelektual. Sinergitas keduanya akan melahirkan
di daerah lain, apalagi jarak kedua tersebut yang ilmu pengetahuan, dalam hal ini sejarah, sebagai
saling berjauhan. Contohnya; hampir semua sebuah kekuatan yang mampu melakukan
mahasiswa sejarah di Universitas Tadulako Palu perubahan.
yang tidak tahu mengenai Sejarah Lokal
Palembang dan Sumatera Selatan. Begitu pun Bapak Rektor Dan Hadirin Sekalian!
sebaliknya. Paling-paling yang mereka tahu
hanyalah Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Semua anggota IKAHIMSI memiliki perbedaan.
Palembang saja. Demikian pula di sana, yang Walaupun begitu, perbedaan itu berlandaskan pada
sering dibaca orang adalah Donggala dan Poso tujuan yang sama, yaitu (1) membumikan
saja, Palu tidak dikenal orang. Mungkin karena IKAHIMSI hingga ke pelosok negeri ini, dan (2)
posisinya yang berada di dua kota besar, Kota menjadikan negeri ini belajar dari sejarah bukan
Manado dan Kota Makassar. hanya sekedar belajar sejarah. Dalam Muswil ini
kedua tujuan itu menjadi poin penting bagi
Persoalan ini sebenarnya sudah klasik sekali, tetapi perbaikan IKAHIMSI Wilayah X. Dengan
hingga kini belum ada penyelesaiannya. Maka memperbaiki daerah ini, berarti kita telah memulai
melalui IKAHIMSI semuanya akan coba perubahan sesuai dengan yang diinginkan. Jangan
dipecahkan, sebab persoalan ini adalah tugas harapkan perubahan itu lahir dari orang lain,
Mahasiswa Sejarah juga. Dari problem ini, karena biasanya menyesatkan. Tetapi lahirkan
IKAHIMSI, termasuk IKAHIMSI Wilayah X perubahan sesuai dengan jati diri, prinsip, dan
menjadi organisasi penting yang dapat karakter pribadi. Dalam hal ini, IKAHIMSI
mewujudkan upaya penyelesaiannya, artinya Wilayah X.
melalui IKAHIMSI Mahasiswa Sejarah mencoba
mengatasinya dengan saling berbagi informasi Perbedaan pendapat bukan hal yang ditabukan
kesejarahan. Dengan cara berdiskusi, maka sejarah dalam berorganisasi, selama hal ini masih berada
103
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Jurnal IKAHIMSI
dalam koridor demokrasi dan budaya kebangsaan Sudah saatnya IKAHIMSI Wilayah bergerak untuk
kita. Satu hal yang perlu dipahami bahwa wilayahnya. Jangan menunggu pesan atau perintah
perbedaan pendapat, termasuk persepsi dalam Pengurus Pusat, karena model itu adalah model
kegiatan organisasi seringkali terjadi. Ini lama yang sudah usang. Kreatifitas masing-masing
disebabkan karena setiap orang mempunyai wilayah yang menjadi ukuran kebesaran
pandangan yang berbeda terhadap sesuatu. Jika IKAHIMSI di masa depan.
dipahami dengan baik, perbedaan dapat bernilai Akhirnya diucapkan terima kasih kepada Panitia
positif. Terkadang pula perbedaan dapat saja Pelaksana Muswil yang telah bersusah payah
bernilai negatif sebagai akibat dari adanya kesalah- mengundang saya ke Palembang. Terima kasih
pahaman atau ketersinggungan dan kepada anda semua yang telah bersedia
ketidakmampuan menjelaskan persoalan yang mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran demi
sebenarnya. Soal kecil pun apabila tidak mampu suksesnya Muswil ini. Begitu juga kepada kawan-
diselesaikan akan berakhir pada konflik. Konflik kawan anggota IKAHIMSI yang hadir di
bukanlah hasil yang diharapkan. Palembang, terima kasih atas kehadirannya. Saya
yakin, IKAHIMSI Wilayah X dapat melahirkan
Untuk itu, setiap masalah bahkan perbedaan perspektif baru bagi perjalanan kita ke depan.
pendapat perlu dibicarakan guna mendapatkan Ucapan terima kasih juga kepada para undangan
solusi yang baik. Pembicaraan ini melibatkan dua yang hadir.
atau lebih orang yang terhimpun dalam wadah Teristimewa kepada Bapak Rektor Universitas
musyawarah. Setiap musyawarah bertujuan untuk Muhammadiyah Palembang, dihaturkan ucapan
mencapai mufakat, ditentukan oleh konstribusi terima kasih atas kesediaannya ikut memikirkan
mereka yang hadir dengan ide, pendapat, dan organisasi ini. Apalagi di sela-sela kesibukannya
pandangan konstruktif mereka. sebagai seorang Pimpinan Kampus, Beliau tetap
meluangkan waktunya untuk hadir dan membuka
Untuk mendukung tujuan ini diperlukannya kegiatan ini. Ini hal yang amat luar biasa.
seseorang pemimpin yang mau dan rela berkorban Wabillahi Taufik Wal Hidayah Wassalamu
demi tercapainya cita-cita luhur tersebut. Bukan Alaikum Wr. Wb.
kepentingan pribadi yang ditonjolkan, tapi
kepentingan orang banyak yang diutamakan. Palu, 14 Oktober 2011
Melalui Muswil IKAHIMSI Wilayah X kali ini Sekretaris Jenderal
diharapkan menghadirkan suatu perubahan nyata
bagi IKAHIMSI dalam mengembangkan sejarah di IKAHIMSI
wilayah ini.
Sarifudin Bin La Kuma
Bapak Rektor Dan Kawan-Kawan Mahasiswa
Sejarah! * Sambutan Sekretaris Jenderal IKAHIMSI pada
Musyawarah Wilayah IKAHIMSI Wilayah X ke I
Dengan semangat perubahan inilah, maka saya tanggal 17 Oktober 2011 di Universitas Muhammadiyah
harus berangkat ke Palembang, dan selanjutnya Palembang, Sumatera Selatan.
mengajak kawan-kawan semua ke Padang untuk
mengikuti Rapat Kerja Nasional IKAHIMSI. Saya
pun tidak menyangka dapat menginjakkan kaki di
Venesia Dari Timur ini. Berbekal kemauan keras
dan harapan besar agar IKAHIMSI Wilayah X
menjadi lahirnya perubahan di tingkat lokal yang
pada gilirannya menuju pada tingkat nasional.
104
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Menyusuri Jejak Sejarah Pesisir Indonesia
KEBERSAMAAN UNTUK SEBUAH PERUBAHAN BESAR:
Ranah Minang Dalam Sejarah IKAHIMSI
Assalammu’alaikum Warahmatullahi Olehnya itu ke depan, IKAHIMSI diarahkan untuk
Wabarakatuhu.s menjembatani ketiadaan informasi sejarah,
kekurangan literatur-literatur di beberapa daerah
Puji syukur sudah sepatutnya dipanjatkan ke seperti kami di Palu dan mungkin di daerah lain
khadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena atas juga, dan pengiriman jurnal dari beberapa
berkat rahmat dan karunia Ilahi Rabbi, semua yang Perguruan Tinggi besar ke Perguruan Tinggi kecil.
hadir di sini telah diberi waktu, kesempatan, Mungkin bukan hanya di Palu juga, di berbagai
kesehatan, bahkan kekuatan, sehingga dapat daerah, khususnya luar Jawa dan Sumatera yang
mengikuti pembukaan Rapat Kerja Nasional masih mengalami kekurangan tersebut.
(RAKERNAS) Ikatan Himpunan Mahasiswa
Sejarah Se-Indonesia (IKAHIMSI). Semoga Kegiatan sosial juga perlu dilaksanakan agar
hingga hari terakhir kegiatan ini, semua peserta, IKAHIMSI dapat mengukuhkan diri sebagai
panitia dan semuanya masih dalam lindungan Ilahi lembaga yang peduli terhadap aspek kemanusiaan.
Rabbi. Banyak sekali persoalan kemasyarakatan yang
membuat kita miris. Bantuan kita mungkin tidak
IKAHIMSI terbentuk pada tahun 1995 di seberapa, tetapi dapat berarti besar bagi mereka
Universitas Riau Pekanbaru sebagai hasil yang telah dibantu. Masih banyak hal yang perlu
perubahan Forum Komunikasi Mahasiswa Sejarah kita tonjolkan lagi untuk menyatakan bahwa kita
(FORKOMASA) yang dibentuk tahun 1991 di peduli terhadap Indonesia ini.
Universitas Andalas Padang. Pergantian nama dari
FORKOMASA ke IKAHIMSI bukan berarti Persoalan lain yang segera diselesaikan, yakni
merubah tujuan berdirinya, yakni lembaga ini koordinasi antara wilayah dan antara HIMA
berdiri atas dasar keprihatinan terhadap sejarah Sejarah dengan IKAHIMSI Wilayah. Begitu juga
yang tidak mendapat tempat di hati masyarakat dengan hubungan IKAHIMSI Wilayah dan HIMA
Indonesia. Ini disebabkan oleh tidak adanya Sejarah dengan IKAHIMSI Pusat yang bersifat
pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah yang komando, sudah waktunya dirubah. Artinya jangan
terkandung di dalam sebuah peristiwa. menunggu lagi perintah atau komando Pengurus
Pusat, tetapi kegiatan wilayah harus jauh lebih
Bapak Rektor dan Hadirin yang Berbahagia! beragam dari IKAHIMSI Pusat. Kalau HIMA
Sejarah tidak perlu diragukan lagi, kegiatan-
Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) ini kegiatan HIMA pasti sangat beragam. Jika kita
mengajukan tema “Menyatukan Persepsi dapat melakukan perubahan yang sesuai cita-cita
Menentukan Gerak Lembaga”. Tema ini diajukan IKAHIMSI, saya yakin IKAHIMSI tidak lagi
berdasarkan keinginan Pengurus Pusat, setelah menganut konsep top down melainkan botton up.
melihat kondisi riil IKAHIMSI, yakni banyak Sepanjang masa kepengurusan ini, IKAHIMSI
sekali terjadi pertentangan antara anggota. Setiap akan memberi porsi lebih banyak kepada Sejarah
anggota memiliki persepsi sendiri dan berbeda Lokal, karena kita akan menjadikan sejarah lokal
dengan pendapat anggota lainnya. Pertentangan sebagai dasar berpijak dari penulisan sejarah
yang timbul berdampak pada perkembangan dan nasional. Keinginan terbesar kami adalah
gerak IKAHIMSI. Berderap tapi masih tetap di menjadikan sejarah-sejarah kecil yang berada jauh
tempat rupanya. di pelosok untuk menjadi sesuatu yang dikenal
banyak orang. Kami mengharapkan agar sejarah
Persoalan lain yang harus segera dituntaskan, yaitu yang selama ini terpinggirkan menggantikan posisi
pusat informasi IKAHIMSI yang ada kini belum sentral sejarah yang selalu kita baca di buku-buku
memadai, belum mampu memuaskan dahaga yang belum menghadirkan Sejarah Lokal sebagai
terhadap ilmu pengetahuan (sejarah). IKAHIMSI basic penulisan Sejarah Indonesia. Salah satu
hanya berkutat pada penyebaran informasinya contoh, yakni peristiwa Pengibaran Bendera Merah
melalui jurnal yang baru sekali terbit itu, maka ke Putih di Tolitoli, Sulawesi Tengah pada tanggal 5
depan jurnal menjadi salah satu prioritas utama Pebruari 1942, tidak pernah ditemukan dalam SNI.
penyampaian informasi tersebut. Pengurus telah
membuat ruang diskusi melalui facebook, dan Selama ini, selalu terdengar bahkan disaksikan
email, tetapi hal ini rasanya masih kurang sekali. peristiwa pembongkaran, pengrusakan dan
Saran saya datang dan bergabunglah di ruang penghancuran terhadap suatu yang telah menyatu
diskusi itu. Berikanlah sumbang saran yang dengan jiwa masyarakat setempat dan menjadi
bermanfaat, bukan untuk menghujat dan bagian hidup masyarakatnya. Sebagai Mahasiswa
meremehkan orang lain, khususnya sesama Sejarah yang mengerti arti dan makna sejarah,
anggota IKAHIMSI, karena hal itu akan harusnya mampu menjelaskannya, bukan hanya
dipergunakan untuk memperbaiki organisasi ini.
105
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Jurnal IKAHIMSI
menjadi penonton dan menjadi pemain di belakang itu anugerah dan persaudaraan intelektual.
layar. Seharusnya sudah waktunya kita bertindak. Sinergitas keduanya akan melahirkan ilmu
Namun, apabila kita bertindak tanpa dasar yang pengetahuan, dalam hal ini sejarah, sebagai sebuah
kuat, maka gerakan kita ‘laksana menulis di atas kekuatan yang mampu melakukan perubahan.
pasir’ saja. Ada langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam mempertahankan sejarah kita. Hari ini kita semua datang ke Kota Padang untuk
Pertama, mencari pokok permasalahannya dengan mengulangi sejarah yang pernah ditelorkan pada
cara mengumpulkan semua data mengenai objek tahun 1991. Ketika itu, senior-senior kita - para
(bersejarah) tersebut. Kedua, membuat laporan, delegasi dari berbagai Perguruan Tinggi datang
minimal reportase yang disertakan berbagai bukti untuk berkumpul guna menyatukan pendapat demi
pendukungnya, sehingga tidak membuat informasi perbaikan sejarah Indonesia. Di Padang, di
tentang obyek itu kering. Ketiga, menyebarkannya Universitas Andalas, FORKOMASA resmi
kepada seluruh Mahasiswa Sejarah lewat bebagai dibentuk menjadi sebuah organisasi yang
sarana informasi. Dengan begitu akan timbul menghimpun himpunan-himpunan mahasiswa
tanggapan-tanggapan dari berbagai pihak sejarah. Nilai yang ditorehkan pada saat itu, harus
mengenai persoalan itu, sehingga berpotensi untuk selalu diingatkan di masa kini. RAKERNAS
didapatkan jalan keluarnya. Keempat, menentukan pertama dalam sejarah IKAHIMSI ini juga
sikap berdasarkan hasil dari semua tanggapan- dilakukan di kota tempat didirikannya
tanggapan. FORKOMASA.
Bapak Rektor dan Hadirin Sekalian! Bapak Rektor, Kawan-Kawan Pelaksana dan
Peserta Rakernas!
Setiap permasalahan yang muncul pasti memiliki
jalan keluar. Penyelesaian suatu masalah ditingkat Hari ini saya sangat berbahagia dan merasa
nasional yang sifatnya lokal, IKAHIMSI bangga, karena berada di tengah-tengah kita
mempunyai cara tersendiri. Masalah yang timbul semua. Saya ikut merasakan penderitaan, berjalan
ditingkat lokal seharusnya diselesaikan ditingkat jauh dari kampung halaman masing-masing untuk
lokal yang dikoordinir oleh wilayah. Tidak berarti IKAHIMSI, sebuah pengabdian yang tulus, yang
Pengurus Pusat lepas tangan terhadap masalah itu. tidak mampu saya dengan apapun. Kehadiran para
Tetapi IKAHIMSI menjadi sebuah penopang yang peserta RAKERNAS adalah sumbu pemicu api
akan melindungi dan mengontrol semua gerak- semangat IKAHIMSI untuk melakukan perubahan.
geriknya. Ada satu kesalahan kita selama ini, yakni Atas dasar semangat perubahan inilah, maka saya
membiarkan sesuatu (peristiwa dan bangunan dan kawan-kawan semua datang ke Universitas
bersejarah) diam tak bergerak sama sekali, artinya Andalas ini untuk menyatukan ide guna
kita selalu terlambat bersuara setelah bangunan meletakkan dasar bagi gerak organisasi yang besar
bersejarah itu dirobohkan, dan suatu peristiwa ini. Tidak ada yang istimewa dari itu semua,
tidak diingat lagi. Melalui IKAHIMSI, persoalan kecuali kebersamaan dalam RAKERNAS ini.
ini akan segera diselesaikan dengan cara menggali Kedatangan kita semua dilandasi oleh satu
berita atau informasi yang lebih mendalam komitmen bahwa membangun masa depan
berkaitan dengan hal itu. Lewat berbagai macam IKAHIMSI yang lebih baik dari hari kemarin.
publikasi yang coba kita bangun nantinya, kami
yakin kita akan mampu meretas jalan baru bagi Panitia Pelaksana yang telah susah payah
lahirnya kajian sejarah yang komprehensif. merencanakan dan melaksanakan kegiatan
nasional yang sangat besar ini. Kegiatan ini sangat
Himpunan Mahasiswa Sejarah di seluruh menentukan perjalanan IKAHIMSI selama dua
Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda tahun ke depan. Tidak ada kata yang dapat saya
antara satu dengan yang lainnya. Bukan hanya ungkapkan, kecuali terima kasih. Semoga Ilahi
pada persoalan pemikiran dan isme-isme yang Rabbi membalas semua pengorbanan kalian.
dianut oleh setiap anggotanya, tetapi juga meliputi
semangat, haluan politik lembaga, tahapan-tahapan Teristimewa kepada Bapak Rektor Universitas
pengkaderan, bahkan sampai pada tataran gerakan Andalas Padang, terima kasih Pengurus Pusat
lembaga. Perbedaan yang demikian itu adalah IKAHIMSI haturkan kepada bapak atas
“warna yang sudah terdapat di dalam tubuh kesediaannya membuka kegiatan ini. Kehadiran
IKAHIMSI sejak berdirinya organisasi ini.” Warna dan dukungan bapat terhadap kegiatan ini, kami
ini tidak akan pernah pudar, tinggal bagaimana visualisasi sebagai bentuk tanggung jawab yang
warna ini manajeri dengan baik, sehingga mampu tinggi sebagai seorang Pimpinan Kampus. Apalagi
berubah menjadi kekuatan untuk mengembangkan di antara tumpukan tugasnya, Beliau tetap
lembaga ini dengan baik. Lembaga ini sangat meluangkan waktunya untuk hadir dan membuka
pluralis. Ke-plural-an ini dapat dijembatani oleh kegiatan ini. Ini sangat luar biasa.
dua hal pokok, yaitu kesadaran bahwa perbedaan
Di Kota Padang, FORKOMASA mengibarkan
bendera sejarah
106
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Menyusuri Jejak Sejarah Pesisir Indonesia
Semuanya berawal di Padang, negeri orang Andalas Padang kami minta dengan hormat agar
besar dalam Sejarah Indonesia kiranya dapat memberikan sambutannya, sekaligus
membuka kegiatan ini.
Orang Besar pengukir sejarah yang tak serakah Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada
kesempatan ini. Saya akhiri, Assalammu’alaikum
Di negeri ini banyak nama-nama besar yang Warahmatullahi Wabarakatuhu.
melegenda
Palu, 10 Oktober 2011
Mereka meng-Indonesia karena sejarah
Sekretaris Jenderal
Dari masa lampau hingga kini, pikiran mereka IKAHIMSI
telah menjadi pusaka
Sarifudin Bin La Kuma
Tak ada ragu atas konstribusi nagari Padang NIM A 311 09 046
untuk sejarah
* Sambutan Sekretaris Jenderal IKAHIMSI pada Rapat
Dari nagari Padang, kita bersatu dan bersama Kerja Nasional (RAKERNAS) tanggal 21 Oktober 2011
dalam Sejarah Indonesia di Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat.
Sebelum tiba di halte kehidupan terakhir,
berusaha tanpa kenal lelah!
Melalui IKAHIMSI semuanya dapat berbhakti
dengan jiwa
Untuk generasi berikutnya, ukirlah cerita indah
Akhir kata; marilah kita sukseskan Rakernas ini
sebagai bentuk pengabdian kepada sejarah, baik
pendidikan maupun ilmu sejarah. Kebersamaan
kita kuncinya. Kepada Bapak Rektor Universitas
107
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Jurnal IKAHIMSI
MUSYAWARAH WILAYAH IKAHIMSI WILAYAH IX:
Melanjutkan Tonggak demi Perubahan
Assalammu’alaikum Warahmatullahi yang baik adalah solusi utama. Pengurus Pusat,
Wabarakatuhu.s Pengurus Wilayah, sampai pada Himpunan
Mahasiswa harus menjadi patner yang tak
Teriring salam dan doa kita haturkan keribaan terpisahkan.
Allah SWT. Sehingga semua yang hadir ini
diberikan kesehatan serta kesempatan sehingga IKAHIMSI memiliki langkah-langkah dalam
pada pagi yang cerah ini kita dapat bertatap muka mengentaskan suatu permasalahan terutama yang
di tempat sesederhana ini. Salawat serta salam tak berhubungan dengan sejarah atau benda cagar
luput pula kita tujukan kepada Rasulllah SAW budaya. Penyelesaian suatu permasalahan yang
yang telah membimbing kita dari alam kegelapan dihadapi tingkat lokal terlebih dahulu diselesaikan
kealam yang terang benderang serta perjuangannya tingkat wilayah, namun dibawah pengawasan
melawan kekufuran sehingga kita bisa menikmati Pengurus Pusat. Apabila tidak terselesaikan,
Islam dengan lega. permasalahan tersebut diangkat ke Nasional
dengan dasar-dasar yang jelas. Saran saya jangan
Bapak Rektor dan Hadirin Semua mencoba memperjuangkan sesuatu dengan tergesa-
gesa tanpa memiliki dasar. Karena hal ini yang
Permasalahan sejarah Lokal Indonesia tidak akan nantinya kan menjadi bumerang bagi kita. Hal
pernah ada habis-habisnya menjadi kajian para yang tentunya tidak kita inginkan terjadi.
sejarawan kita. Semua ini terjadi karena masih
banyaknya sejarah-sejarah lokal yang belum Hadirin Teman-teman Mahasiswa Sekalian
muncul kepermukaan. Sejarah Indonesia masih
mengarah pada satu pulau besar yang disebut Permohonan maaf sebesar-besarnya kepada para
“Jawa”. Dan memungkiri kehadiran sejarah lokal Himpunan yang berada di IKAHIMSI Wilayah IX
yang terdapat didaerah luar Pulau Jawa. Sehingga atas ketidakhadiran saya ditengah teman-teman
hal ini berdampak kepada masyarakat lokal suatu semua. Besar harapan saya agar kegiatan ini bisa
daerah. Banyak bukti yang bisa diangkat. berjalan lancar tanpa terkendala apapun dan lahir
Contohnya, masyarakat lokal lebih mengetahui sosok pemimpin yang menjadi kebanggan kita
sejarah didaerah Jawa dibandingkan sejarah semua. Pada kesempatan bahagia ini pula saya
daerahnya sendiri. Tidak hanya itu, mata pelajaran mengajak kepada para Himpunan khususnya yang
sejarah yang ditawarkan di sekolah-sekolah juga tergabung dalam IKAHIMSI Wilayah IX untuk
masih mendominan pada peristiwa di daerah bisa bersama-sama menghadiri kegiatan Seminar
metropolitan. Pada konteks ini siapa yang harus Nasional di Universitas Padjadjaran Bandung. Kita
disalahkan? Inilah yang menjadi pembahasan yang datang membawa sejuta solusi demi kemajuan
menarik disaat para mahasiswa sejarah berkumpul. sejarah Indonesia. Dan bukan datang dengan sejuta
Melalui IKAHIMSI kita mencoba mencari solusi dendam. Tidak ada penyelesaiaan apabila masih
agar keluar dari permasalahan yang sudah sangat terdapat duri dalam tubuh kita. Marilah kita
klasik ini. bermusyawarah dengan baik. Keluarkan unek-
unek kita yang selama ini kita pendam. Sudah
Sebelumnya, IKAHIMSI telah memberikan saatnya kita berperan demi perubahan sejarah
tawaran solusi untuk keluar dari permasalahan ini. Indonesia.
Banyak program yang ditawarkan baik yang
berbentuk fisik maupun didunia maya. Semuanya Akhirnya diucapkan terima kasih kepada Panitia
telah berjalan sesuai keinginan, namun ada juga Pelaksana Muswil -Himpunan Mahasiswa Jurusan
yang jauh dari harapan. Hal ini tidak terlepas pada Sejaraha FIS Universitas Negeri Padang- yang
kurangnya koordinasi diantara semua lini. telah bersusah payah demi kelancaran kegiatan
Pengurus Pusat menyadari akan kekurangan ini. ini. Terima kasih kepada anda semua yang telah
Sehingga pada Musyawarah Wilayah ke-II bersedia mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran
IKAHIMSI Wilayah IX ini kita berharap dapat demi suksesnya Muswil ini. Begitu juga kepada
melahirkan seorang pemimpin yang mampu kawan-kawan anggota IKAHIMSI yang hadir di
menyelesaikan permasalahan ini secara me- Padang, terima kasih atas kehadirannya. Semoga
wilayah dan menjalin kerjasama yang lebih akurat yang hadir disini selalu dalam lindungan Ilahi
lagi dengan Pengurus Pusat. Kepada para HIMA Robbi sehingga bisa mengikuti kegiatan ini sampai
untuk tidak menutupi diri dikala mendapat suatu selesai. IKAHIMSI Wilayah IX harus
permasalahan. Pengurus Pusat membuka diri untuk menghadirkan dan melahirkan perspektif baru
semua keluhan dan permasalahan yang dihadapi bagi perjalanan kita ke depan. Ucapan terima kasih
internal sekalipun. Keterbukaan dan koordinasi juga kepada para undangan yang hadir.
108
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Menyusuri Jejak Sejarah Pesisir Indonesia
Teristimewa kepada Bapak Rektor Universitas Palu, 16 April 2012
Negeri Padang atau yang mewakili, dihaturkan Sekretaris Jenderal
ucapan terima kasih atas kesediaannya ikut
memikirkan organisasi ini. Apalagi di sela-sela IKAHIMSI
kesibukannya sebagai seorang Pimpinan Kampus,
Beliau tetap meluangkan waktunya untuk hadir Sarifudin Bin La Kuma
dan membuka kegiatan ini. Ini hal yang amat luar NIM A 311 09 046
biasa.
* Sambutan Sekretaris Jenderal IKAHIMSI yang
Wabillahi Taufik Wal Hidayah diwakili oleh Cuprianto Anggota Divisi Kepedulian
Sejarah dan Kesejahteraan Sosial IKAHIMSI pada
Wassalamu Alaikum Wr. Wb. Musyawarah Wilayah IKAHIMSI Wilayah IX tanggal
16 April 2012 di Universitas Negeri Padang, Sumatera
Barat.
109
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Jurnal IKAHIMSI
DUA KUNCI MEMBANGUN IKAHIMSI KINI
Assalammualikum Warahmatullahi Wabarakatuhu. yaitu ketika hendak menyelesaikan studi. Melalui
IKAHIMSI semuanya dapat dimulai.
Puji syukur sudah sepatutnya dipanjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas Seminar Nasional yang dilaksanakan hari ini,
berkat rahmat dan karunia Ilahi Rabbi. Semua sebenarnya memuat banyak makna. Pertama,
yang hadir di sini telah diberi waktu, kesempatan, sebagai penanda bahwa telah menjelang
kesehatan, bahkan kekuatan, sehingga dapat pertengahan periode kepengurusan kali ini. Apa
mengikuti Seminar Nasional (SEMNAS) Ikatan yang telah diperbuat oleh Pengurus Pusat? Di
Himpunan Mahasiswa Sejarah Se-Indonesia tengah keterbatasan yang dimilikinya, Pengurus
(IKAHIMSI). Kiranya hingga hari terakhir Pusat mampu menciptakan satu pemahaman baru
kegiatan ini, peserta, panitia dan semuanya masih mengenai peran mereka di daerah. Walaupun di
dalam lindungan Ilahi Rabbi. beberapa tempat, terutama di Pulau Jawa,
Kalimantan, Indonesia Timur (kecuali Ternate),
Bapak Rektor Dan Hadirin Sekalian! Sumatera bagian Utara dan Timur, serta Bali dan
Nusa Tenggara belum dikunjungi dan mendengar
Sejarah Indonesia telah banyak ditulis oleh para harapan anggota secara langsung. Kedua, Seminar
penulis sejarah baik, sejarawan amatir maupun Nasional ini juga dimaksudkan untuk kembali
profesional. Keberagaman sejarah di Indonesia menyatukan visi dan misi Anggota IKAHIMSI
menjadikan negara ini memiliki memori kolektif dalam mengemban amanat perubahan yang telah
yang berbeda. Peran para sejarawan dalam dicanangkan di Kota Padang, saat Rakernas.
menampilkan peristiwa-peristiwa yang terjadi IKAHIMSI harus menjadi organisasi
sangat urgen untuk membumikan sejarah di kemahasiswaan yang berkonstribusi terhadap
daerah-daerah agar dapat menasional. Terlepas pembangunan bangsa. Ketiga, pertemuan kali ini
dari peran sejarawan, maka mahasiswa sejarah dapat dimaknai sebagai bentuk dari upaya untuk
juga memiliki peran yang sama pada konteks saling bertukar informasi, terutama menyangkut
tersebut. Banyak cara yang dapat dilakukan; tidak persoalan dalam Pendidikan Sejarah (seperti
hanya dengan membaca teks-teks yang sudah ada, perencanaan, proses pembelajaran, evaluasi,
tetapi juga dapat melalui penulisan sejarah dengan manajemen, dan kebijakan), dan Ilmu Sejarah
perspektif yang baru. Olehnya itu, Pengurus Pusat (seperti Teori dan Metodologi Sejarah,
IKAHIMSI berusaha melegalkan wadah untuk Historiografi, Filsafat, Pendekatan, dan model-
menyampaikan peristiwa lokal agar menasional. model penulisan sejarah). Keempat, Seminar
Wadah itu telah tersedia, yaitu Jurnal IKAHIMSI, Nasional ini juga dapat diartikan sebagai bentuk
tetapi wadah ini belum juga menjadi sarana pernyataan sikap organisasi kemahasiswaan
istimewa bagi Mahasiswa Sejarah di Indonesia. terhadap kondisi kebangsaan yang ada sekarang.
Mungkin ini disebabkan oleh sosialisasi yang Olehnya itu, ketika Panitia Pelaksana (HIMSE
kurang atau keseriusan Pengurus Pusat Universitas Padjadjaran) di Bandung mengusulkan
(SEKJEND) yang masih kurang juga. tema tersebut, Pengurus Pusat tidak memberikan
komentar apapun, kecuali menyetujuinya. Apalagi
Pesan penting yang perlu disampaikan melalui SEMNAS Bandung kali ini telah mencatat rekor
forum yang terhormat ini, yakni anggota luar biasa dalam hal jumlah anggota (HIMA) dan
IKAHIMSI memiliki peran sentral dalam jumlah Mahasiswa Sejarah Se-Indonesia yang
pengembangan dan pelestarian peninggalan sejarah hadir di sini, hampir 200 mahasiswa dan lebih dari
bangsa ini. Khususnya dalam upaya 40 HIMA.
mengungkapkan dan menulis sejarah, anggota
IKAHIMSI dan mahasiswa sejarah merupakan Bapak Rektor dan Hadirin Sekalian!
kompenen yang bebas dan terlepas dari pengaruh
politik. Sehingga cerita sejarah yang dipolitisir Mulai hari ini, sebaiknya Mahasiswa Sejarah
menjadi hal tabu, karena mereka (mahasiswa dan mempersepsikan IKAHIMSI sebagai wadah untuk
lembaga kemahasiswaan) sulit mendapatkan berkarya, berdialog, dan berdiskusi guna
tekanan penguasa yang berkuasa. Semangat ini mematangkan setiap konsep kesejarahan. Namun
perlu dan terus dikembangkan, karena catatan proses tersebut, ada hal yang perlu dihadirkan
sejarah di masa lalu digunakan sebagai alat politik. yakni IKAHIMSI adalah sebuah organisasi
Pada kesempatan ini, ingatlah pesan Begawan warisan para alumni yang perlu dijaga dan
Sejarah (Guru Para Sejarawan) Indonesia, Prof. A. diperjuangkan eksistensinya di masa depan.
Sartono Kartodirdjo bahwa sejarawan pohon Sejumlah nilai kejuangan mereka perlu
pisang, pohon yang selama hidupnya hanya dilestarikan lagi. Mereka telah berjuang
berbuah sekali saja; artinya jangan menjadi mengorbankan tenaga dan pikiran untuk
ilmuwan yang hanya sekali berkarya (menulis) menciptakan wadah yang dapat diwariskan kepada
110
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Menyusuri Jejak Sejarah Pesisir Indonesia
adik-adiknya, tidak peduli dari mana mereka Beberapa hari sebelum hari ini, Mahasiswa Sejarah
berasal. Suasana akrab, persahabatan, dan Se-Indonesia telah memilih jalan untuk datang ke
persaudaraan menjadi modal dasar bagi Bandung, ke Universitas Padjadjaran, walau
IKAHIMSI. Organisasi ini harus terus membuka mungkin jalan itu adalah jalan yang tidak pernah
diri bagi anggotanya agar dapat menyalurkan diinginkan atau dibayangkan oleh masing-masing
aspirasi demi perkembangan sejarah. Perbedaan individu. Tidak ada alasan dan cara untuk
pendapat dalam organisasi sekelas IKAHIMSI menghindari peran serta dalam kegiatan ini.
merupakan hal yang wajar, karena dinamika dalam Memberi perubahan berarti IKAHIMSI tercinta,
setiap organisasi dapat tercipta dengan adanya organisasi yang dibangun dengan susah payah oleh
perbedaan pendapat tersebut. Kritik dapat para alumninya. Padahal mereka tidak pernah
disampaikan oleh siapapun tanpa mengurangi rasa meminta agar adik-adik mereka berada di sini
hormat dan saling menghargai pendapat yang lain. sekarang. Namun pilihan berada di tempat ini
Jangan selalu membuat justifikasi yang salah; sekarang dapat diartikan sebagai bentuk
periksalah apa yang telah dikerjakan oleh orang pengabdian yang tulus terhadap organisasi ini.
lain. Bukankah dalam sejarah termaktub sebuah Tidak kurang dan tidak lebih.
ungkapan penting yang berbunyi; berusahalah Catatan penting hari ini, yakni berbuatlah untuk
berbuat baik hari ini untuk masa depan yang lebih organisasi ini tanpa harus bertanya tentang apa
baik. Sebab itu, kesatuan berpikir menjadi kunci yang telah diberikan IKAHIMSI kepada kita.
perputaran roda organisasi ini yang dibuktikan Tetapi terus bertanya ‘apa yang telah kita berikan
melalui tindakannyalah sebagai bentuk pengabdian kepada IKAHIMSI. Akhir kata, saya teringat pada
terhadap nilai perjuangan dan pengorbanan para pesan Ahmad Nashih Luthfi dalam LPJ-nya tahun
Alumni IKAHIMSI. 2002, yang menyetir ungkapan Peter Ustinov
(kalau tidak salah ingat) bahwa “tidak ada gunanya
Pengurus Pusat IKAHIMSI periode 2011-2013 mati sebelum meninggalkan apa-apa.”
memiliki dua target utama, yaitu (1) membumikan Demikianlah penyampaian kami kali ini, atas
IKAHIMSI ke berbagai Perguruan Tinggi (PT), perhatian dan kehadirannya kami haturkan terima
terutama “PT kecil” yang selama ini belum kasih.
tersentuh. (2) Menasionalkan berbagai peristiwa Wabillahi Taufik Walhidayah.
lokal yang memiliki andil dalam perkembangan Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
sejarah Indonesia. Dua target utama ini, terasa Wabarakatuhu.
hanyalah mimpi seorang pimpinan lembaga, tetapi
hal ini belum pernah dipikirkan oleh Pengurus Palu, 22 April 2012
IKAHIMSI.
Sekretaris Jenderal IKAHIMSI
Sejak didirikan pada tanggal 26 Juli 1995 di
Pekanbaru hingga sekarang, IKAHIMSI belum Sarifudin Bin La Kuma
menjadi bagian dari kehidupan Mahasiswa Sejarah NIM: A 311 09 046
di seluruh Indonesia. Artinya masih banyak PT
yang memiliki Himpunan Mahasiswa Sejarah * Sambutan Sekretaris Jenderal IKAHIMSI pada
(HIMA) tetapi tidak pernah mengetahui bahwa di Seminar Nasional IKAHIMSI XVII tanggal 22
Indonesia ini ada organisasi yang dapat dijadikan April 2012 di Universitas Padjadjaran, Jatinangor-
sebagai wadah pengembangan ilmu, Pendidikan Jawa Barat.
Sejarah maupun Ilmu Sejarah. Upaya
menasionalkan peristiwa sejarah (di daerah),
sebenarnya ditunjang pula oleh keterlibatan
HIMA-HIMA Sejarah di daerah dalam
IKAHIMSI.
Para Hadirin Undangan yang Saya Hormati
111
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Jurnal IKAHIMSI
112
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Menyusuri Jejak Sejarah Pesisir Indonesia
TAMPILAN BARU HARAPAN BARU Makna yang ingin disampaikan kali ini
adalah gerak IKAHIMSI harus tetap dijaga
Berbekal pengalaman yang minim, keseimbangannya dengan menggunakan dua
akhirnya dengan segenap kerja keras yang kekuatan utama yakni keilmuan dan
dilakukan pengurus, maka pada tahun 2012 ini keorganisasian yang masing-masing terbagi tiga.
Jurnal IKAHIMSI terbit lagi. Melelahkan Kekuatan keilmuan yang dimaksud sudah sangat
memang, namun semuanya terbayar dengan jelas, yaitu ilmu sejarah, pendidikan sejarah, dan
terbitnya jurnal ini, Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. sejarah kebudayaan Islam. Ketiga ini dapat
2, Juli-Desember 2011. Penerbitan yang dipersatukan dalam wadah IKAHIMSI melalui
memerlukan proses panjang, karena terbentur pada Nasionalime dan Ke-Indonesia-an dalam
soal pendanaan. Berbagai cara pun dilakukan perspektif sejarah. Sementara kekuatan
pengurus agar Jurnal IKAHIMSI dapat dihadirkan keorganisasian itu adalah Mahasiswa Sejarah,
di depan para pembaca sekalian. Karenanya Jurnal Hima Sejarah, dan IKAHIMSI Wilayah. Selain itu,
IKAHIMSI merupakan wadah untuk menuangkan ada juga kekuatan keorganisasian di IKAHIMSI
ide dan kemampuan ilmiah anggota (mahasiswa yang lain, yaitu Anggota, Pengurus, dan Alumni.
sejarah) ke dalam bentuk tulisan ilmiah. Sinergitas keilmuan dan keorganisasian inilah
yang menjadi masalah di IKAHIMSI. Untuk itu,
Tampilan Jurnal IKAHIMSI kali ini pengurus kembali teringat pesan seorang senior
mengalami perubahan, yakni tulisan IKAHIMSI IKAHIMSI di Palu bahwa “jangan pernah
yang berwarna merah tanah. Perubahan ini bukan menjawab hujatan, kritik, saran, dan apapun yang
berarti tanpa tujuan; anggota diharapkan untuk sejenis, bahkan tempik sorak sekalipun maupun
menggembangkan potensi yang dimiliki agar sanjungan dan pujian dengan kata-kata, karena itu
menjadi dasar keahliannya. Keahlian tersebut yang tidak akan ada artinya. Tetapi jawablah dengan
nantinya akan berbuah raihan prestasi bagi dirinya. tindakan. Dan ingatlah, tindakan terbaik dalam
Olehnya itu, keahlian setiap anggota (Mahasiswa berorganisasi adalah bertindak tanpa diketahui
Sejarah) harus sesuai dengan minat kajian masing- orang lain, termasuk dirimu sendiri, jika itu untuk
masing orang. kebaikan bersama. Diam bukan berarti tidak
bergerak”.
Anggota IKAHIMSI berasal dari tiga
displin pengetahuan, yaitu Ilmu Sejarah, Jurnal IKAHIMSI Edisi II No. 1 Januari-
Pendidikan Sejarah, dan Sejarah Kebudayaan Juni 2012 akan diterbitkan lagi dengan mengusung
Islam. Hal ini selalu saja diartikan sebagai tema Menyoal Masa Depan Pendidikan
“batasan gerak” seseorang dalam berkarya di Indonesia. Melalui tema itu, Jurnal IKAHIMSI
IKAHIMSI. Problem inilah yang coba diretas akan menghadirkan kondisi riil pendidikan, khusus
melalui penerbitan jurnal ini. pendidikan sejarah di Indonesia. Olehnya itu,
Pengurus kembali mengharapkan konstribusi
Desain cover terbitan kali ini kawan-kawan Mahasiswa Sejarah Se-Indonesia
mengambarkan kehidupan di dunia pesisir dalam penerbitan selanjutnya. Peran serta kawan-
Indonesia kini dan mungkin di masa lalu, sekaligus kawan sekalian sangat penting artinya bagi
mengisyaratkan masih adanya masyarakat pesisir pengembangan IKAHIMSI ke depan, agar
yang menggunakan perahu sesederhana dan praktis organisasi ini tidak terjebak pada persoalan “ritual
seperti itu. Gambar-gambar lain juga bercerita tahunan” atau dalam bahasa Ahmad Nashih
mengenai aktivitas dunia pesisir. Berbagai Luthfti, “ritus purba” belaka. (Unang, Ria, dan
aktivitas tepi laut tergambar di sana. Fadlan Marapalu)
113
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Jurnal IKAHIMSI
PERJALANAN MEMBUMIKAN Walaupun sebenarnya hal ini merupakan pilihan
ORGANISASI ketiga, karena beratnya pertimbangan – dimana
dua kegiatan dilaksanakan di Pulau Sumatera. Dan
“Bekerjalah dengan tidak mengharapkan pilihan ini mungkin tidak direncanakan
sesuatu”. Kalimat inilah yang selalu tergiang di sebelumnya. Karena beberapa pengurus dan
kepala Pengurus Pusat ketika meninggalkan Kota beberapa anggota – secara tidak langsung –
Palu untuk mengikuti kegiatan Ikatan Himpunan memberikan usulan untuk kegiatan ini
Mahasiswa Sejarah Se-Indoneisa (Ikahimsi). dilangsungkan di universitas yang terletak di Pulau
Kalimat ini laksana mantra sakti seorang mahaguru Jawa. Berdasarkan pada letak geografisnya, Pulau
kepada murid-muridnya. Dan ungkapan ini, secara Jawa mudah diakses oleh anggota IKAHIMSI.
tidak sengaja menjadi acuan tindak dalam
berorganisasi. Mengenai putusan ini, Fatma Saudo,
mantan Ketua HIMSA Universitas Tadulako 2008-
Serumit apapun persoalan yang anda 2009 menyatakan:
temui; tersenyumlah dan berusahalah untuk
menyelesaikannya sendiri. Apapun yang kalian Itu keputusan final Pengurus Pusat, dalam
temui hari ini, belum tentu setara dengan yang hal ini Sekretaris Jenderal IKAHIMSI.
diperjuangkan di masa lalu. Lelah kaki melangkah Jadi tidak ada yang perlu dirubah. Surat
hari ini, mungkin belum sebanding dengan jejak Keputusan telah terbit, jadi tidak ada kata
yang ditinggalkan oleh senior maupun alumni mundur dari keputusan itu. Jangan pernah
organisasi ini, ketika mereka bersusah payah menjadikan kata ‘jauh’ sebagai alasan
mendirikan lembaga kemahasiswaan ini. Kalimat untuk tidak berangkat ke Padang. Apapun
ini merasuk begitu dalam di jiwa Pengurus Pusat. yang akan terjadi, Pengurus Pusat,
terutama mereka yang berada di Palu
******* wajib berangkat ke Padang untuk
Musyawarah Nasional VII Ikahimsi di menyukseskan kegiatan tersebut,
Universitas Riau Pekanbaru menghasilkan sekaligus untuk memberikan sumbangan
Sekretaris Jenderal (selanjutnya disebut Sekjen pemikiran mengenai kegiatan IKAHIMSI
saja) yang baru. Sarifudin Bin La Kuma atau biasa ke depan. Jangan pikirkan jumlah uang
dipanggil Unang. Sekjen terpilih pun segera yang keluar dari kantong anda, tetapi di
membentuk susunan Pengurus Pusat IKAHIMSI. sana kalian dapat belajar banyak hal yang
Pengurus Pusat pun terbentuk sebulan pasca tidak pernah didapatkan di sini. Belajarlah
Munas VII di Pekanbaru. pada kawan-kawan Mahasiswa Sejarah
Setelah itu, muncul soal lain yang cukup dan mahasiswa lainnya.
penting dan harus dilaksanakan yakni Rapat Kerja Pelaksanaan Rakernas yang mengusung
Nasional (Rakernas) yang bertujuan untuk “Menyatukan Persepsi Menentukan Gerak
menyusun berbagai program kerja IKAHIMSI Lembaga”, tidaklah berjalan mulus. Banyak
periode dua tahun (2011-2013). Banyak sekali kendala yang dihadapi. Mulai dari keterlambatan
Perguruan Tinggi (PT) sebagai pelaksana Rakernas terbentuknya panitia (akhir Agustus 2011), karena
yang ditawarkan kepada pengurus, seperti Unbari bersamaan dengan musim libur kuliah. Tanda
Jambi, Unand Padang, UGM Yogyakarta, UNY tangan Sekjen yang berdomisili di Palu Sulawesi
Yogyakarta, UPY Yogyakarta, dan UPI Bandung. Tengah juga pada proposal menjadi kendala
Sebagian besar PT tersebut belum bersedia tersendiri. Dengan kendala-kendala yang dialami,
melaksanakan kegiatan itu, apalagi usulan itu juga maka dalam pengiriman proposal, Pengurus Pusat
tidak berasal dari kata mufakat anggota Hima terlibat secara penuh guna membantu panitia
Sejarah dari PT yang diusulkan. Apalagi jika pihak (Hima Sejarah Unand Padang). Pengurus Pusat
PT belum bersedia karena alokasi dana untuk (Sekjen) mengirim proposal ke Pulau Jawa,
kegiatan tersebut tidak ada. Jadi sangat sulit Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali dan Indonesia
melaksanakan Rakernas, jika dukungan dari PT Timur.
tidak ada. Hal ini sangat lumrah dan seringkali Permasalahan pendanaan menjadi kendala
dialami oleh berbagai anggota IKAHIMSI, selanjutnya. Dana didapatkan dari usaha-usaha
mengingat organisasi ini belum populer. Padahal panitia, partisipasi kampus, dan Pengurus Pusat
telah lama berdiri, tahun 1995, bahkan telah (mahasiswa UNTAD) yang tidak seberapa.
didahului oleh Forkomasa. Biasanya pihak Hima Pengurus Pusat mengirim dua orang
Sejarah telah bersedia, tetapi pihak PT tidak, pengurus pusat untuk membantu kerja-kerja
sehingga kegiatan menjadi tertunda. panitia atas nama Komang Triawati dan Yeni
Dengan memikirkan resiko yang ada, Aulia. Kedua utusan ini berangkat dengan dana
akhirnya pilihan jatuh ke Unand Padang. pribadi dan usaha-usaha lain yang tidak mengikat.
Pada saat yang hampir bersamaan, Sekjen
mendapat undangan untuk menghadiri
114
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Menyusuri Jejak Sejarah Pesisir Indonesia
Musyawarah Wilayah Ikahimsi Wilayah X di Departemen Pendidikan Nasional yang berkantor
Universitas Muhammadiyah Palembang. Ikahimsi di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat.
Wilayah IX meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Rombongan ini bertemu dengan staf ahli Dikti,
Lampung dan Bengkulu. Muswil ini diikuti 6 karena Dirjen sedang mengikuti rapat bersama
(enam) peserta penuh, yakni Unsri Palembang, dengan menteri. Berkas yang telah dipersiapkan
STKIP PGRI Palembang, Unismuh Lampung, diberikan kepada pihak Dikti dan diminta untuk
Unismuh Metro Lampung, STKIP Lubuk Linggau, menunggu beberapa waktu, karena berkas akan
dan UMP Palembang, dan 2 (dua) peserta dirapatkan untuk uji kelayakan.
peninjau; Unri Pekanb dan UNP Padang. Muswil
ini berhasil memilih Faizal dari STKIP Lubuk Berkaitan dengan legalitas Ikahimsi,
Linggau sebagai Koordinator IKAHIMSI Wilayah Mohammad Sairin, mantan Ketua Panitia
X. Pelaksana Munas VI di Palu tahun 2009
menyatakan:
Setelah Muswil, bersama perwakilan Hima “Legalitas itu penting tapi bukan menjadi
Sejarah UNP, Sekjen menuju Padang. Pembukaan penghambat untuk melakukan kegiatan. Dengan
diadakan pada tanggal 21 Oktober 2011 di ruang hanya memokuskan perhatian pada persoalan
Aula Balai Pelestarian Sejarah Dan Nilai-nilai legalitas, maka banyak kegiatan Ikahimsi yang
Tradisional Padang. Kegiatan berlangsung selama tidak terlaksana. Mengapa legalitas Ikahimsi
4 (empat) hari (21-24 Oktober 2011), dihadiri oleh terlambat? Ini merupakan bukti bahwa Ikahimsi
39 peserta (tidak termasuk jumlah peserta dari tuan belum memiliki posisi tawar, artinya keberadan
rumah), dan 16 Hima Sejarah se-Indonesia, yaitu Ikahimsi belum dianggap penting. Padahal kita
Unsyah Banda Aceh, Unsam Samudra Langsa, sudah hadir sebagai lembaga kemahasiswaan sejak
USU Medan, UNP Padang, IAIN Imam Bonjol tahun 1991. Hasilnya, seperti sekarang ini.”
Padang, STKIP PGRI Padang, Unri Pekanbaru, Legalitas tetap diperhatikan. Tetapi masih ada
Unrika Tanjung Pinang, Unismuh Metro persoalan penting lainnya yang tidak kalah penting
Lampung, UKSW Salatiga, Untad Palu, UVRI juga, sebagaimana hasil pengamatan Wilman D.
Makassar, Unhalu Kendari, Unpatti Ambon, Lumangino bahwa ada empat persoalan penting
STKIP Kie Raha Ternate dan Unand Padang. harus segera diselesaikan. (1) Ikahimsi belum
Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, 21-24 membumi di tingkat anggota. Mahasiswa sejarah
Oktober 2011. di Indonesia, masih banyak yang belum
mengenalnya. Langkah penting kali ini adalah
Dana yang dikeluarkan dalam membumikan Ikahimsi ke seluruh Indonesia. (2)
melaksanakan kegiatan cukup banyak biasanya, Berapa banyak orang yang mengaku Alumni,
tetapi jumlah itu tidak pernah menandingi tetapi berapa banyak yang mau memikirkan
banyaknya pengalaman yang didapatkan. Salah organisasi ini. Ada yang hanya menghujat dan
satu contohnya, yakni perjalanan pulang dari menyalahkan saja. (3) Masih adanya perdebatan
berbagai kegiatan yang dilakukan Sekjen dan klasik mengenai kekuasaan dan sistem
kawan-kawannya. Perjalanan yang menyita waktu pemerintahan di tubuh organisasi ini. (4) Ikahimsi
itu, membuat mereka menyadari dan mengerti selalu dijadikan sebagai tempat menyuarakan
mengenai keberadaan rekan-rekan mahasiswa kepentingan politik, bukan sebagai wadah menjalin
sejarah. Dalam hal ini, Pengurus Pusat selalu silaturahmi ilmu pengetahuan. Maka yang tampak
mengingat sebuah pesan; “jika kalian berada di sekarang adalah persaingan almamater saja. Inti
satu kota yang memiliki Mahasiswa Sejarah, dari kelima persoalan itu adalah tidak adanya
belajarlah kepada mereka. Saat kalian berada di pewarisan nilai dari mereka yang lebih dulu hidup
luar daerah tempat tinggalmu, datangilah kawan- di Ikahimsi. Kaderisasi pun tidak ada.
kawanmu Mahasiswa Sejarah untuk belajar kepada
mereka dan bukan untuk mengajari mereka.” *******
Keesokkan harinya, atas inisiatif sendiri,
Pasca pelaksanaan Rakernas di Padang, Unang dan Ria berangkat ke Yogyakarta untuk
para peserta kembali ke daerah masing-masing, bertemu dengan seniornya, Muhammad Sairin. Di
namun Sekjen sendiri terlambat pulang ke Palu. Yogyakarta mereka juga bertemu dengan rekan-
Pengurus Pusat yang diwakili Sekjen dan Staf rekan Mahasiswa Sejarah juga. Dua hari
Administrasi dan Keuangan – Komang Triawati, berikutnya, pengurus menuju Surabaya untuk
menuju Jakarta untuk mengajukan permohonan berangkat ke Palu. Di Surabaya pengurus lagi-lagi
dan dilengkapi persyaratan legalitas organisasi ke mendapat sambutan hangat dari rekan-rekan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Mahasiswa Sejarah Unair dan menyempatkan diri
Departemen Pendidikan Nasional. bersilaturahmi dengan beberapa Dosen Sejarah
Unair.
Tiga hari kemudian setelah berangkat dari Dan akhirnya pengurus kembali ke Palu
Padang, Pengurus Pusat tiba di Jakarta. Atas (Sulawesi Tengah) dengan menumpang kapal
bantuan dan ditemani Mahasiswa Sejarah UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, pengurus menuju
115
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Jurnal IKAHIMSI
Pelni. Biaya perjalanan ditanggung oleh masing- Yohanes Poe Mahasiswa Sejarah Unima, Sekjen
bertemu dengan beberapa Dosen Sejarah dan
masing individu, dan bantuan rekan-rekan rekan-rekan Mahasiswa Sejarah Unima guna
mensosialisasikan tentang Ikahimsi. Hasil yang
Mahasiswa Sejarah Universitas Tadulako. Bantuan didapatkan sangat mengejutkan, yakni dari jumlah
yang hadir dalam sosialisasi itu mengatakan baru
ala kadarnya pun datang dari beberapa orang mendengar nama Ikahimsi. Mereka juga baru
mengetahui jika ada organisasi mahasiswa sejarah
Alumni Ikahimsi. di tingkat nasional.
******** Perjalanan kemudian dilanjutkan ke
Universitas Samratulangi (Samrat). Sekjen
Akhir bulan Januari hingga awal Februari menemui seorang Dosen Sejarah, dan
mempertemukan Sekjen dengan Ketua Hima
2012, giliran Indonesia Bagian Timur yang Sejarah Unsrat. Atas bantuannya, Sekjen dapat
melakukan sosialisasi tentang Ikahimsi.
mendapat perhatian pengurus. Wilayah ini
Malam harinya, dengan terpaksa harus
mendapat prioritas pertama untuk dikunjungi, bermalam di stasiun bis untuk berangkat menuju
Gorontalo. Dan mendapat sambutan dari Zurain
karena keadaan geografis kawasan itu juga (Ketua Hima Sejarah) bersama rekan-rekan
anggota Hima Sejarah UNG. Sekjen kembali
memberi tantangan khusus, akses transportasi antar melakukan sosialisi. Tidak hanya terbatas kepada
mahasiswa sejarah, tetapi Sekjen sempat bertemu
daerah pun sangat sulit dan mahal. Rencananya dengan Dekan Mohamad Rusdianto Puluhulawa
SH, M.Hum FIS UNG. Dua hari di Gorontalo,
perjalanan ini menggunakan rute Palu – Ternate – Sekjen akhirnya kembali ke Palu.
Irian – Ambon – Kendari – Bau-Bau – Makassar – *******
Beberapa undangan kegiatan datang ke
Palu. Ditemani sahabat-sahabatnya, Sekjen Pengurus Pusat (Sekjen) seperti History Week
(UGM), Semnas dan Muswil Ikahimsi Wilayah II
berangkat ke Luwuk (bagian timur Sulawesi (UNS), dan Muswil Ikahimsi Wilayah VIII (UNP).
Namun, tidak semua dapat dihadirinya.
Tengah) menggunakan sepeda motor selama ± 20 Saat History Week (November 2011)
Sekjen baru saja kembali dari kegiatan Rakernas,
jam. sehingga tidak memungkinkan untuk berangkat
lagi. Beliau kemudian merekomendasikan dua
Dari Luwuk menuju Banggai Kepulauan orang, Jefrianto dan Fadlan Marapalu untuk
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Mereka
(Bangkep) melalui kapal motor. Selama 3 (tiga) mengunakan dana pribadi. Entah dari mana
sumbernya. Hanya satu tujuan mereka; untuk
hari di Bangkep, Sekjen menuju Taliabu – belajar (menimba ilmu) di negeri orang, tidak
terpikirkan dana yang dikeluarkan, yang penting
perbatasan Sulteng dan Malut – tanpa teman. Di ilmunya. Semangat inilah yang tertanam di benak
kedua utusan itu.
Taliabu, lagi-lagi Sekjen harus menunggu selama Selanjutnya – Muswil II di Universitas
Negeri Sebelas Maret – berlangsung pada bulan
tiga hari lagi. Dari Talabu (Lede) menuju Fala Februari 2008. Kegiatan ini memilih Sugiarto
Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Negeri
bermalam lalu ke Sanana (Ibukota Kabupaten Yogyakarta sebagai Koordinator Wilayah Ikahimsi
Wilayah II (D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah).
Kepulauan Sula) dan akhirnya ke Ternate. Begitu juga dengan Muswil Ikahimsi Wilayah VIII
di UNP, menjadi daftar kegiatan yang tidak
Di Ternate Sekjen mengunjungi STKIP dihadiri oleh Sekjen. Jadwal kegiatan yang
bertepatan dengan Olimpiade IPS (di Palu) dan
Kie Raha dan Universitas Khairun. Dan ia sempat persiapan SEMNAS XVII di UNPAD Bandung.
Sekjen memberikan rekomendasi kepada saudara
bertemu dengan rekan-rekan Mahasiswa Sejarah Cuprianto (Divisi Kepedulian Sejarah dan
Kesejahteraan Sosial) yang juga Mahasiswa
dan Ketua Program Studi. Dalam pertemuan itu, Sejarah Universitas Negeri Padang. Kegiatan ini
Sekjen diberi kesempatan untuk menyampaikan
akan keinginan untuk melakukan kegiatan
Ikahimsi di Ternate, sekaligus mensosialisasikan
organisasi tersebut kepada Mahasiswa Sejarah.
Bersama saudara Rasno, Sekjen menemui
salah seorang staf Kesultanan Ternate guna
membicarakan kemungkinan kerjasama
melaksanakan kegiatan di kota itu. Beliau memberi
tangapan positif dan meminta dengan segera
menyusun kegiatan tersebut dan akan dimasukkan
dalam agenda yang akan telah dibuat. Kendala pun
muncul, yakni jadwal yang ditawarkan tidak
memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.
Setelah beberapa hari di Ternate, Sekjen
mencari akses transportasi untuk melanjutkan
perjalanan ke Papua, ke Universitas Cendrawasih.
Akses yang ada hanya melalui kapal laut dan
pesawat. Namun kapal yang berangkat menuju
Papua tidak ada, kecuali menunggu selama satu
minggu lagi. Apabila naik pesawat, harga tiket
hampir mencapai angka dua juta rupiah. Akhirnya,
perjalanan dibatalkan, dan dialihkan menuju
Manado.
Dengan menumpang KM Sangiang
menuju Pelabuhan Bitung. Dari Bitung menuju
Unima di Tomohon, Sulawesi Utara. Ditemani
116
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Menyusuri Jejak Sejarah Pesisir Indonesia
memilih Muh. Hairil Fadol dari Unri Pekanbaru tidak saling mengenal antara satu dengan yang
sebagai Koordinator Wilayah. Apabila sebelumnya lainnya. Atau mungkin hanya pura-pura tidak
dana habis setelah melakukan kegiatan, pada saat kenal kepada kawannya lagi.
ini dana yang ada sangat minim dan hanya cukup Inilah catatan penting hari ini. Maka janganlah
untuk mengikuti kegiatan Semnas di Bandung. lupa pada sebuah ungkapan lama yang agak
Sempat mengalami kontroversi, karena format sufistik; “periksalah dirimu sebelum memeriksa
acara yang diberikan panitia tidak sama dengan diri orang lain.” (Fadlan Marapalu).
format Muswil sebelumnya. AD/ART – yang (Disarikan dari catatan perjalanan Pengurus Pusat
merupakan keputusan tertinggi Musyawarah IKAHIMSI (Palu) ke berbagai kota di Indonesia)
Nasional VII di Pekanbaru – dibahas dalam
Muswil. Ini akan menjadi pelajaran yang penting
buat Pengurus Pusat, terutama Sekjen.
Memasuki bulan Maret 2012 Ikahimsi
Pusat berkerjasama dengan MGMP IPS SMP/MTS
Kota Palu melaksanakan Olimpiade IPS Tingkat
SMP/MTS Negeri dan Swasta se-Kota Palu.
Kegiatan berlangung pada bulan April 2012.
Ikahimsi berperan sebagai penyelenggara,
sekaligus pengawas dan juri. Kegiatan ini berakhir
pada tanggal 18 April 2012 dengan SMP Al-
Khairat Palu keluar sebagai pemenang.
******
Rencana ke depan, yakni mengunjungi PT-
PT yang memiliki Jurusan atau Program Studi
Sejarah untuk melakukan sosialisasi mengenai
keberadaan dan kedudukan Ikahimsi. Terkhusus
lagi bagi PT yang belum mengenal Ikahimsi dan
secara geografis sulit terjangkau menjadi prioritas
utama. Hal ini menjadi catatan penting agar semua
anggota dapat terlibat atau ikut serta dalam
berbagai kegiatan organisasi ini. Namun Pengurus
Pusat tak boleh jumawa dengan hal ini, karena
situasi esok akan berbeda dengan hari ini.
Penerbitan Jurnal Ikahimsi juga mengalami
penundaan, karena masalah klasik, yaitu
pendanaan. Setiap peralihan pengurus, masalah
pendanaan sering menjadi masalah klasik yang
belum terselesaikan. Dengan segala upaya dan
berbekal sisa dana dari pengurus sebelumnya
sebanyak Rp 875.000,00 dan sumbangan dari
Unimed sebesar Rp 100.000,00 Pengurus Pusat
berusaha menyelesaikannya. Jika hari ini, Jurnal
Ikahimsi telah berada di tangan anda, maka itulah
hasil dari sebuah usaha yang tak kenal lelah.
******
Ikahimsi telah berusia belasan tahun, tetapi belum
memberi arti apa-apa. Olehnya itu, sudah saatnya
semua pihak yang ada di Ikahimsi memberi
konstribusi penting terhadap perkembangan
organisasi ini. Ada dua semangat di masa lalu,
masa-masa ketika Forkomasa hendak dan baru
berdiri, mulai memudar. Semangat persatuan mulai
tergerus oleh tajamnya lidah ketika mengata. Tak
pernah lagi kita belajar dari tubuh sendiri. Ketika
menunjuk orang, ada tiga jari tertekuk menunjuk
diri kita sendiri, hanya dua atau mungkin satu saja
yang menunjuk orang lain. Semangat kebersamaan
mulai dipertanyakan. Anggota Ikahimsi mulai
117
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011
Jurnal IKAHIMSI
Singgih Tri Sulistiyono, Dosen Jurusan Sejarah Yogyakarta (1991), Program Sandwich “Asia
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Tenggara” diselesaikan di SOAS University of
Semarang. London (1992), dan S3 Sejarah Maritim di
Universitas Indonesia (2000). Aktif pula pada
Gusti Asnan, adalah dosen di Jurusan Sejarah, Pusat Kajian Melayu.
Fakultas Sastra Univ. Andalas Padang, Sumatera
Barat. Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (Drs.) di Sarkawi B. Husain, Dosen pada Departemen Ilmu
Jurusan Sejarah Fak. Sastra, Univ. Andalas, dan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Program Doktor di Fachbereich fuer Airlangga Surabaya
Sozialwissenschaften Universiteit Bremen
(Jerman). Moh. Sairin, mahasiswa Pascasarjana (S2) Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada
Haliadi-Sadi, adalah Dosen Tetap Program Stu (UGM) Yogyakarta. Menyelesaikan program S1
Pendidikan Sejarah Universitas Tadulako dan Pendidikan Sejarah Pada Universitas Tadulako
Sekretaris Pusat Penelitian Sejarah Lembaga (UNTAD) Palu (2011).
Penelitian Universitas Tadulako Palu sedang
mengikuti Program Ph.D. Sejarah di Jurusan Agung Wibowo, adalah mahasiswa ilmu sejarah
Sejarah, Politik, dan Strategi Fakulti Sains Sosial UI angkatan 2007. Lahir di Brebes, 30 November
dan Humaniora Universiti Kebangsaan Malaysia. 1989. Anak dari pasangan Sakijo Saino dan
Chusnul Chotimah. Saat ini sedang menggarap
Edward L Poelinggomang, Staf Pengajar Jurusan skripsinya yang tak kunjung usai. Dia berharap
Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas kepada teman-teman agar selalu mendoakannya
Hasanuddin (UNHAS) Makassar. dimanapun berada.
M. Nur, adalah Staf Pengajar Jurusan Sejarah Ismail Syawal, adalah Mahasiswa Program
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Pascasarjana (S2) Pendidikan Sejarah pada
Padang. S1 Sejarah ditamatkan di Universitas Universitas Negeri Makassar (UNM).
Andalas pada tahun 1988, S2 Sains dalam bidang Menyelesaikan S1 Pendidikan Sejarah pada
Sejarah pada Universitas Gadjah Mada (UGM) Universitas Tadulako (UNTAD) Palu (2011).
118
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011