The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

BUKU MANUAL PENETAPAN STANDAR PENDIDIKAN (C6)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by indrasigarlaki, 2022-02-08 08:51:09

MANUAL PENETAPAN STANDAR PENDIDIKAN (C6)

BUKU MANUAL PENETAPAN STANDAR PENDIDIKAN (C6)

Prosedur c. Memberikan umpan balik dan
Penilaian kesempatan untuk mempertanyakan
hasil penilaian kepada mahasiswa.
4 Pelaksanaan
Penilaian d. Mendokumentasikan penilaian
proses dan hasil belajar mahasiswa
Kualifikasi secara akuntabel dan transparan.
Keberhasilan
5 Pelaporan Penilaian a. Prosedur penilaian mencakup tahap
perenca-naan, kegiatan pemberian
tugas atau soal, observasi kinerja,
pengembalian hasil observasi, dan
pemberian nilai akhir.

b. Prosedur penilaian pada tahap
perencanaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dapat dilakukan melalui
penilaian bertahap dan/atau
penilaian ulang.

a. Pelaksanaan penilaian dilakukan
sesuai dengan rencana pembelajaran.

b. Pelaksanaan penilaian dapat
dilakukan oleh:
1) Dosen pengampu atau tim dosen
pengampu;
2) Dosen pengampu atau tim dosen
pengampu dengan
mengikutsertakan mahasiswa;
dan/atau
3) Dosen pengampu atau tim dosen
pengampu dengan
mengikutsertakan pemangku
kepentingan yang relevan.

Pelaporan penilaian berupa kualifikasi
keberhasilan mahasiswa dalam
menempuh suatu mata kuliah yang
dinyatakan dalam kisaran:
a. huruf A setara dengan angka 4

(empat) berkategori sangat baik;
b. huruf B setara dengan angka 3 (tiga)

berkategori baik;
c. huruf C setara dengan angka 2 (dua)

berkategori cukup;

PENJAMIN MUTU INTERNAL 47

Konversi Nilai d. huruf D setara dengan angka 1 (satu)
berkategori kurang; atau
6 Kelulusan
Mahasiswa e. huruf E setara dengan angka 0 (nol)
berkategori sangat kurang.
PENJAMIN MUTU INTERNAL
a. Perguruan tinggi dapat menggunakan
huruf antara dan angka antara untuk
nilai pada kisaran 0 (nol) sampai 4
(empat).

b. Hasil penilaian diumumkan kepada
mahasiswa setelah satu tahap
pembelajaran sesuai dengan rencana
pembelajaran

a. Hasil penilaian capaian pembelajaran
lulusan di tiap semester dinyatakan
dengan indeks prestasi semester
(IPS).

b. Hasil penilaian capaian pembelajaran
lulusan pada akhir program studi
dinyatakan dengan indeks prestasi
kumulatif (IPK).

c. Indeks prestasi semester (IPS)
dinyatakan dalam besaran yang
dihitung dengan cara menjumlahkan
perkalian antara nilai huruf setiap
mata kuliah yang ditempuh dan SKS
mata kuliah bersangkutan dibagi
dengan jumlah sks mata kuliah yang
diambil dalam satu semester.

d. Indeks prestasi kumulatif (IPK)
dinyatakan dalam besaran yang
dihitung dengan cara menjumlahkan
perkalian antara nilai huruf setiap
mata kuliah yang ditempuh dan SKS
mata kuliah bersangkutan dibagi
dengan jumlah SKS mata kuliah yang
diambil yang telah ditempuh.

e. Mahasiswa berprestasi akademik
tinggi adalah mahasiswa yang
mempunyai indeks prestasi semester
(IPS) lebih besar dari 3,50 (tiga koma

48

PENJAMIN MUTU INTERNAL lima nol) dan memenuhi etika
akademik.
f. Mahasiswa program sarjana dan
program Pasca sarjana dinyatakan
lulus apabila telah menempuh
seluruh beban belajar yang
ditetapkan dan memiliki capaian
pembelajaran lulusan yang
ditargetkan oleh program studi
dengan indeks prestasi kumulatif
(IPK) lebih besar atau sama dengan
2,00 (dua koma nol).
g. Kelulusan mahasiswa dari program
diploma dan program sarjana
dinyatakan dengan predikat
memuaskan, sangat memuaskan,
atau pujian dengan kriteria:
1) Mahasiswa dinyatakan lulus

dengan predikat memuaskan
apabila mencapai indeks prestasi
komulatif (IPK) 2,76 (dua koma
tujuh enam) sampai dengan 3,00
(tiga koma nol);
2) Mahasiswa dinyatakan lulus
dengan predikat sangat
memuaskan apabila mencapai
indeks prestasi kumulatif (IPK)
3,01 (tiga koma nol satu) sampai
dengan 3,50 (tiga koma lima nol);
atau
3) Mahasiswa dinyatakan lulus
dengan predikat pujian apabila
mencapai indeks prestasi
kumulatif (IPK) lebih dari 3,50
(tiga koma nol).
4) Mahasiswa yang dinyatakan lulus
berhak memperoleh ijazah, gelar
atau sebutan, dan surat
keterangan pendamping ijazah

49

sesuai dengan peraturan
perundangan.

5. Strategi Pelaksanaan Standar Penilaian Pembelajaran

1) Pimpinan Sekolah Tinggi menyelenggarakan koordinasi dengan Wakil Ketua I dan
jajaran bidang akademik secara berkala.

2) Ketua program studi menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan untuk dosen yang
berkaitan dengan metode dan mekanisme penilaian, prosedur penilaian, dan
instrumen penilaian.

3) Mengintegrasikan data hasil penilaian ke dalam Sistem Informasi Akademik Sekolah
Tinggi.

6. Indikator Ketercapaian Standar Penilaian Pembelajaran

1) Kelulusan mahasiswa pada mata kuliah ≥ 75%
2) Indeks kepuasan mahasiswa terhadap penilaian pembelajaran >75% dari seluruh

mahasiswa yang mengambil mata kuliah.

7. Dokumen Terkait Pelaksanaan Standar Penilaian Pembelajaran

1) Dokumen kurikulum Program Studi
2) Dokumen KKNI
3) Dokumen rencana pembelajaran semester (RPS)
4) Dokumen berita acara perkuliahan.
5) Dokumen Presensi peserta kuliah
6) Panduan Akademik Program Studi

8. Referensi

1) Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

2) Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi.
3) Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

PENJAMIN MUTU INTERNAL 50

5) Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.

6) Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.

7) Undang-undang No. 12 Tahun 2012 Tentang PT‚Ä®
8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 4 TAHUN 2014 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
9) Peraturan Menteri Agama nomor 55 tahun 2014 tentang Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat.
10) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 154 tahun 2014 tentang

Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serta Gelar Kelulusan Perguruan Tinggi.
11) Peraturan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2016 tentang Ijazah, Transkrip

Akademik, dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah Perguruan Tinggi Keagamaan.
12) Peraturan Menteri Agama RI No. 33 Tahun 2016 tentang Gelar Akademik

Perguruan Tinggi Keagamaan
13) Peraturan Mendikbud No. 3/2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.‚Ä®
14) Statuta STTGGI yang disempunakan tahun 2017‚Ä®
15) Permendikbud No. 7 Tahun 2020
16) Per. BAN PT No. 1 Tahun 2020
17) Per. BAN PT No. 3 Tahun 2020
18) Per. BAN PT No. 5 Tahun 2020
19) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/190/X/2017 tentang

PENETAPAN PEMBENTUKKAN PROGRAM STUDI (PS) S1 PAK DI LINGKUNGAN
STTGGI
20) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/231/III/2018 tentang
PENETAPAN KURIKULUM S1 PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI LINGKUNGAN
STTGGI BERLAKU SELAMA 5 TAHUN BERTURUT-TURUT (TAHUN AKADEMIK
2018/2019 S/D 2022/2024)
21) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/21/VI/2019 tentang
KOMPETENSI LULUSAN S1 PAK
22) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/22/VI/2019 tentang SISTEM
PERKULIAHAN YANG BERLAKU DI LINGKUNGAN UNIT PENGELOLA PROGRAM
(UPPS) STUDI S1 PAK
23) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/28/VI/2019 tentang
PENYELENGGARAAN PENDIDKAN TERKAIT DENGAN KEBEBASAN AKADEMIK DAN
OTONOMI KEILMUAN DI LINGKUNGAN UNIT PENGELOLA PRORAM STUDI (UPPS)
S1 PAK PADA STTGGI
24) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/63/IX/2019 tentang
Pembentukkan Tim Penyusun penetapan Standar PT terkait Pendidikan

PENJAMIN MUTU INTERNAL 51

25) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/88a/XI/2019 tentang Penetapan
senat dosen pada prodi S1, S2 dan S3

26) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/94/XII/2019 tentang PENILAIAN
PEMBELAJARAN PADA UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI (UPPS) S1 PAK STTGGI

27) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/101/XII/2019 tentang
PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN UNIT PELAKSANA
PROGRAM STUDI (UPPS) STTGGI

28) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/01/I/2020 Pembentukkan Tim
Penyusun RPP

29) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/04/I/2020 tentang
Pembentukkan tim doktor teologi

30) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/10/III/2020 tentang
Penyempurnaan Kurikulum

31) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/39/V/2020 tentang
PENGAWASAN PENERAPAN NORMA DAN KETENTUAN AKADEMIK DAN EVALUASI
KEGIATAN AKADEMIK SERTA PEMANTAUAN EVALUASI KEGIATAN AKADEMIK DI
LINGKUNGAN STTGGI

32) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/48/V/2020 tentang
KOMPETENSI LULUSAN DI STTGGI

33) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/49/V/2020 tentang
PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DI LINGKUNGAN STTGGI

34) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/54/V/2020 tentang GELAR,
IJAZAH DAN PENGHARGAAN PADA UNIT PELAKSANA PROGRAM STUDI (UPPS) S1
PAK STTGGI

35) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/56/VI/2020 tentang CAPAIAN
TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

36) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/74/VI/2020 tentang
PENETAPAN TIM PENYUSUN RENCANA PENGAJARAN SETIAP SEMESTER (RPPS)
TAHUN 2020/2021 SATKER I DAN IV STTGGI

37) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/75/VI/2020 tentang
PELAKSANAAN KELAS VIRTUAL, DIBAWAH PENGAWASAN YANG DIKOORDINIR
OLEH SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI) STTGGI

38) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/79/VII/2020 tentang TIM
PENYUSUN SOP LUARAN DAN CAPAIAN, HASIL PENDIDIKAN, HASIL PENELITIAN
DAN HASIL PKM (TRIDHARMA PT) TAHUN AKADEMIK 2020/2021; 2021/2022;
2022/2023, 3 (TIGA) TAHUN BERTURUT-TURUT DI LINGKUNGAN UPPS S1 TEOLOGI
DAN S1 PAK STTGGI

39) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/86/VII/2020 tentang
PENYUSUNAN SOP SN DIKTI YANG DILAKSANAKAN OLEH UPPS S1 TEOLOGI DAN S1

PENJAMIN MUTU INTERNAL 52

PAK DI LINGKUNGAN STTGGI 2021/2022; 2022/2023; 2022/2023 SELAMA 3 (TIGA)
TAHUN BERTURUT-TURUT.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 53

BAB 5 – STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENGELOLAAN KODE
PEMBELAJARAN
07/SPMI/A/I/2017
AREA : PENJAMIN MUTU INTERNAL (PMI)
TANGGAL DIKELUARKAN

8 Desember 2017

NO. REVISI:

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN STT GGI

Proses Nama Tanda Tangan Tanggal
1. Perumusan
Indra Richard Sigarlaki MTh
(Sekertaris TPMI)

2. Pemeriksaan Dr. Maruhal Siringoringo, MTh.
(Ketua Program Studi Magister Teologia)

3. Persetujuan Dr. Endang Pasaribu, M.Th.
(Ketua Pascasarjana STTGGI)

4. Penetapan Dr. Saur Hasugian, MTh. DD
(Ketua STTGGI)

5. Pengendalian Dr. Jelita Sihite, M.Pd.K
(Ketua SPMI)

PENJAMIN MUTU INTERNAL 54

1. VISI, MISI, DAN TUJUAN VISI

VISI
Menjadi Perguruan Tinggi Teologi yang Injili, Pantekostal dan Kharismatis yang
berstandar global, berkompetensi holistik serta berpengaruh dan bercahaya luas di
Indonesia bahkan Internasional.”

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan Teologi berstandar global di setiap program studi.
2. Melatih kecakapan sebagai pelayan Tuhan sesuai dengan Tritugas panggilan gereja

dengan karunia Roh Kudus bagi pengabdian kepada gereja, masyarakat dan bangsa
secara inklusif.
3. Mengadakan penelitian teologi integratif, pengembangan teologi dan
penerapannya disegala bidang (holistik)

TUJUAN
Terwujudnya sumber daya manusia Kristen yang berkarakter terpuji dan bermentalitas
teologi serta berilmu teologi yang Injili, Pantekostal dan Kharismatis, sehingga dapat
berperan sebagai perintis gereja, pengkhotbah, penginjil, gembala, pengajar dan
pemimpin.

2. Tujuan Penetapan Standar Pengeloaan Pembelajaran

1) Pengelolaan merupakan bagian penting dari proses pembelajaran.
2) Adanya jaminan proses pengelolaan pembelajaran dilaksanakan sesuai prinsip

edukatif, otentik, obyektif, akuntabel, berkeadilan,dan transparan yang dilakukan
secara terintegrasi.
3) Sebagai dasar untuk memperbaiki perencanaan dan cara belajar, serta meraih
capaian pembelajaran mahasiswa.
4) Sebagai panduan bagi Dosen, Mahasiswa, dan pemangku kepentingan lainnya
dalam mengawal mutu STTGGI.
5) Sebagai bentuk akuntabilitas STTGGI terhadap pemangku kepentingan internal
maupun eksternal.

3. Pihak Yang Bertanggungjawab Untuk Mencapai Pengeloaan Pembelajaran 55

1) Ketua sebagai pimpinan Sekolah Tinggi
2) Wakil Ketua sebagai pembantu pimpinan Sekolah Tinggi

PENJAMIN MUTU INTERNAL

3) Ketua program studi sebagai pimpinan program studi
4) Kepala Bidang sebagai pimpinan bidang
5) Kepala Subbagian sebagai pimpinan Subbagian

4. Defiinisi Istilah

1) Standar Pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta
pelaporan kegiatan pembelajaran pada tingkat program studi.

2) Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah rencana pembelajaran yang disusun
untuk kegiatan pembelajaran selama satu semester guna memenuhi capaian
pembelajaran lulusan yang dibebankan pada suatu mata kuliah.

3) Kepala Program Studi adalah Pimpinan Program Studi.
4) Ketua Pascasarjana adalah Pimpinan Program Pascasarjana.
5) TPMI adalah Tim Pengembangan dan Penjaminan Mutu internal

5. Pernyataan Isi Standar Pengeloaan Pembelajaran

1) Program studi wajib :
a) Melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran dalam setiap
mata kuliah.
b) Menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar isi, standar proses,
standar penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai capaian
pembelajaran lulusan.
c) Melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan suasana akademik dan budaya
mutu yang baik.
d) Melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam rangka
menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran.
e) Melaporkan hasil program pembelajaran secara periodik sebagai sumber data
dan informasi dalam pengambilan keputusan perbaikan dan pengembangan
mutu pembelajaran.

2) Perguruan tinggi wajib:
a) Menyusun kebijakan, rencana strategis, dan operasional terkait dengan
pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku
kepentingan, serta dapat dijadikan pedoman bagi program studi dalam
melaksanakan program pembelajaran.
b) Menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan program pendidikan
yang selaras dengan capaian pembelajaran lulusan.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 56

c) Menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program studi dalam
melaksanakan program pembelajaran secara berkelanjutan dengan sasaran
yang sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi.

d) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program studi dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.

e) Memiliki panduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengawasan,
penjaminan mutu, dan pengembangan kegiatan pembelajaran dan dosen.

f) Menyampaikan laporan kinerja program studi dalam menyelenggarakan
program pembelajaran paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi.

3) Setiap rogram studi harus memiliki pedoman yang mengatur tentang:
a) Kurikulum dan silabus;
b) Kalender akademik yang menunjukkan seluruh kategori aktivitas selama satu
tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan;
c) Struktur organisasi;
d) Pembagian tugas di antara dosen;
e) Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan;
f) Peraturan akademik;
g) Tata tertib minimal meliputi tata tertib pendidik, tenaga kependidikan dan
peserta didik, serta penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana;
h) Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan dan hubungan
antara warga dengan masyarakat; i. Biaya operasional.

4) Program studi dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan
penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah yang meliputi :
a) Kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan,
ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur;
b) Jadwal penyusunan kurikulum untuk tahun ajaran berikutnya;
c) Mata pelajaran atau mata kuliah yang ditawarkan pada semester gasal,
semester genap, dan semester pendek bila ada;
d) Penugasan pendidik pada mata pelajaran atau mata kuliah dan kegiatan lainnya;
e) Buku rujukan yang dipakai pada masing-masing mata pelajaran;
f) Jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran;
g) Pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal bahan habis pakai;
h) Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi
sekurang-kurangnya jenis, durasi, peserta, dan penyelenggara program;
i) Jadwal rapat Dosen dan rapat Senat Akademik;
j) Rencana anggaran pendapatan dan belanja program studi untuk masa kerja
satu tahun;
k) Jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja program studi untuk satu
tahun terakhir.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 57

5) Rencana kerja harus disetujui oleh lembaga berwenang sebagaimana diatur oleh

masing-masing perguruan tinggi sesuai ketentuan perundang-undangan yang

berlaku.

6) Pengelolaan jurusan dan program studi harus dilaksanakan secara mandiri, efisien,

efektif, dan akuntabel.

7) Pelaksanaan pengelolaan jurusan dan program studi yang tidak sesuai dengan

rencana kerja tahunan harus mendapat persetujuan dari pimpinan satu jenjang

diatasnya.

8) Pelaksanaan pengelolaan pendidikan harus dipertanggungjawabkan oleh Ketua

program studi kepada Ketua jurusan, Dekan, dan Ketua secara berjenjang.

9) Pimpinan Sekolah Tinggi dan jurusan harus melakukan pengawasan secara

berjenjang terhadap pelaksanaan program pendidikan, meliputi pemantauan,

supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan.

10) Kepemimpinan
a. Kepemimpinan Sekolah Tinggi/ Program Studi harus merumuskan visi,misi,
program, tujuan, sasaran serta kegiatan tahunan yang bersifat operasional dan
terukur, dengan mempertimbangkan baik lingkungan luar maupun dalam.
b. Kepemimpinan Sekolah Tinggi/ Program Studi seharusnya lebih memiliki
karakter leadership, dengan menginspirasi, mendukung dan menghargai
kontribusi sivitas akademika dan stakeholders lainnya serta menumbuhkan
kesalingpercayaan dan kebebasan dalam berkarya dengan penuh tanggung
jawab.

11) Komitmen
a. Komitmen pimpinan harus ada dalam upaya pencapaian visi, misi, program,
tujuan,sasaran serta kegiatan tahunan.
b. Komitmen sivitas akademika terhadap peningkatan mutu akademik harus
ditunjukkan dengan implementasinya melalui pengukuran, pemantauan,
analisis, dan peningkatan kinerja secara terus-menerus.
c. Komitmen mahasiswa terhadap upaya peningkatan mutu proses pembelajaran
seharusnya diberi saluran yang luas.

12) Manajemen Proses
a. Proses-proses pokok harus terdefinisikan dengan jelas dan tersedia indikator
untuk menilai kinerjanya.
b. Setiap proses pokok harus jelas penanggung jawab dan pelaksananya.
c. Proses-proses pokok harus didukung dengan ketersediaan sumber daya yang
memadai.
d. Keterkaitan antara proses-proses pokok dengan misi program studi, dan
Sekolah Tinggi seharusnya teridentifikasi dan terumuskan dengan baik.
e. Upaya penyederhanaan (simlpifikasi) tata kerja harus dilakukan untuk
menjamin upaya peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.
f. Pada tahap pelaksanaan proses seharusnya menerapkan manajemen
partisipatif dengan memanfaatkan:
1) kepemimpinan demokratik
2) komunikasi dua arah

PENJAMIN MUTU INTERNAL 58

3) pengelolaan konflik
4) partisipasi bawahan
5) motivasi intrinsik
6) perbedaan persepsi
13) Evaluasi Diri
a. Sekolah Tinggi dan program studi harus melaksanakan audit akademik secara
periodik.
b. Evaluasi diri Sekolah Tinggi/Jurusan dan program studi harus dilakukan secara
periodik.
c. Evaluasi diri program studi harus dilakukan setiap tahun berdasarkan data dan
informasi yang akurat.
d. Program Pengendalian Mutu seharusnya meliputi semua butir mutu sebagai
berikut:
1) Visi, misi
2) Kurikulum
3) Sumber daya manusia
4) Mahasiswa
5) Proses pembelajaran
6) Prasarana dan sarananya
7) Suasana akademik
8) Keuangan
9) Penelitian, publikasi dan pengabdian kepada masyarakat
10) Tata pamong (governance)
11) Manajemen lembaga
12) Sistem informasi
13) Kerjasama dalam dan luar negeri
e. Pengawasan melekat harus dilakukan oleh setiap pimpinan unit organisasi
berdasarkan kebijakan program, prosedur dan standar lain yang telah
disepakati, dan temuan hasil pengawasan tersebut dijadikan dasar untuk
pengambilan tindakan koreksi.
f. Tiap unit organisasi harus melakukan pendekatan sistem terhadap semua
kegiatan yang menjadi lingkup tugasnya.
g. Hasil analisis pendekatan sistem harus digunakan untuk meningkatkan kinerja
unit organisasi secara terus menerus (continuous improvement).
14) Perencanaan
a. Perencanaan pengembangan program studi harus mempertimbangkan misi
Sekolah Tinggi dan Jurusan.
b. Perencanaan harus mencakup aspek teknis dan aspiratif yang didasarkan pada
evaluasi diri.
c. Perencanaan harus dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca dan
dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 59

BUTIR-BUTIR STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN

No Sub Standar Aspek Butir Standar (Indikator)
1. Sekolah Tinggi, dan Program Studi
1 Jati Diri, Visi, Misi, Nomenklatur
sesuai dengan SK Pendirian.
Tujuan, dan Sasaran 2. Nama Singkat Sekolah Tinggi Multi

Simbol-simbol Media adalah STT-GGI.
Sekolah Tinggi, Jurusan, dan Program
Legalitas Studi :
1. Mempunyai logo
Statuta 2. Mempunyai stempel
3. Mempunyai bendera
Rencana 4. Mempunyai kop surat
Strategis 5. Mempunyai himne (tingkat Sekolah
(Renstra) dan
Rencana Tinggi)
6. Mempunyai mars (tingkat Sekolah

Tinggi)
7. Mempunyai jingle
1. Sekolah Tinggi

a. Memiliki SK Pendirian dari
Presiden.

b. Memiliki SK Penetapan dari
Kementerian Komunikasi dan
Informatika

2. Program Studi
a. Memiliki Ijin Penyelenggaraan
dari Kementerian Agama RI -
Dirjen Bimas Kristen Nomor:
DJ.III/Kep/HK.00.5/217/2014.
b. Memiliki SK Izin Operasional yang
masih berlaku.
c. Memiliki akreditasi dari lembaga
yang berwenang.

1. Disusun oleh Tim yang ditetapkan
dengan SK Kementerian Agama RI

2. Berisi komponen yang sesuai dengan
ketetapan Kementerian Agama dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

3. Ditinjau kembali setiap 5 tahun.
4. Disahkan oleh Kementerian Agama RI

- Dirjen Bimas Kristen.
1. Disusun oleh tim yang ditetapkan

dengan SK Ketua.
2. Berisi komponen yang sesuai dengan

ketetapan Kementerian Agama serta

PENJAMIN MUTU INTERNAL 60

Operasional peraturan perundang-undangan yang
(Renop) berlaku.
3. Berlaku selama 5 tahun dan wajib
Lokasi disusun kembali.
4. Dievaluasi setiap tahun
Penyelenggaraan 5. Disahkan oleh Senat Sekolah Tinggi.
Perkuliahan 6. Setiap jurusan dan program studi
memiliki Renstra dan Renop.
Strata dan jenis 1. Domisili STT-GGI berada di Jakarta
pendidikan yang Pusat.
dikelola 2. Lokasi Kampus bertempat di Gedung
Thamrin Residence Jl. Thamrin
Boulevard, Kebon Melati - Tanah
Abang.
3. Lokasi Kampus merupakan milik
Sendiri.
1. Perkuliahan dilaksanakan di kampus
sendiri dan atau tempat lain yang
sah.
2. Menyelenggarakan pembelajaran
jarak jauh berbasis LMS atau bentuk
lain yang sejenis.
3. Telah mendapat izin dari
Kementerian Agama atau peraturan
dan perundang-undangan yang
berlaku.
4. Waktu perkuliahan dilaksanakan
pada pagi, siang, sore, dan malam
hari.
5. Perkuliahan diselenggarakan dari Hari
Senin sampai Sabtu.
1. Jenjang Sarjana 1 (S-1)
2. Jenjang Sarjana 2 (S-2)
3. Jenjang Sarjana 3 (S-3)

Visi 1. Rumusan visi memiliki komponen:
kelogisan, target terukur yang akan
dicapai, kurun, waktu, dan jangkauan
tempat.

2. Visi Sekolah Tinggi disusun oleh tim
yang ditetapkan dengan SK Ketua.

3. Visi Sekolah Tinggi disahkan oleh
Senat Sekolah Tinggi.

4. Visi Sekolah Tinggi ditetapkan dengan
SK Ketua.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 61

Misi 5. Visi Program Studi disusun oleh tim
Tujuan yang ditetapkan dengan SK Ketua.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 6. Visi Program Studi sejalan dengan
Visi Sekolah Tinggi.

7. Visi Program Studi disahkan oleh
Senat Sekolah Tinggi.

8. Visi Program Studi ditetapkan dengan
SK Ketua.

9. Visi Lembaga, Pusat Studi, dan Unit
lainnya ditetapkan dengan SK Ketua.

1. Misi adalah penjabaran implementasi
dari visi yang telah ditetapkan.

2. Misi berisi pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.

3. Misi Sekolah Tinggi disusun oleh tim
yang ditetapkan dengan SK Ketua.

4. Misi Sekolah Tinggi disahkan oleh
Senat Sekolah Tinggi.

5. Misi Sekolah Tinggi ditetapkan
dengan SK Ketua.

6. Misi Jurusan disusun oleh tim yang
ditetapkan dengan SK Ketua.

7. Misi Program Studi disusun oleh tim
yang ditetapkan dengan SK Ketua.

8. Misi Program Studi disahkan oleh
Senat Sekolah Tinggi.

9. Misi Program Studi ditetapkan
dengan SK Ketua.

10. Misi Lembaga, Pusat Studi, dan Unit
lainnya ditetapkan dengan SK Ketua.

1. Tujuan Sekolah Tinggi disusun oleh
tim yang ditetapkan dengan SK
Ketua.

2. Tujuan Sekolah Tinggi adalah capaian
dari Misi yang telah ditetapkan.

3. Tujuan Sekolah Tinggi disahkan oleh
Senat Sekolah Tinggi.

4. Tujuan Sekolah Tinggi ditetapkan
dengan SK Ketua.

5. Tujuan Program Studi disusun oleh
tim yang ditetapkan dengan SK
Ketua.

6. Tujuan Program Studi adalah capaian
dari Misi Program Studi.

7. Tujuan Program Studi disahkan oleh
Senat Sekolah Tinggi.

62

2 Kepemimpinan Sasaran dan 8. Tujuan Program Studi ditetapkan
Strategi dengan SK Ketua.
PENJAMIN MUTU INTERNAL
Struktur 9. Tujuan Lembaga, Pusat Studi, dan
Organisasi Unit lainnya ditetapkan dengan SK
Ketua.
Ketua
1. Sasaran dan Strategi pencapaian
Sekolah Tinggi disusun oleh pimpinan
Sekolah Tinggi.

2. Sasaran dan Strategi Program Studi
disusun oleh pimpinan Program
Studi.

3. Strategi Pencapaian berisi aktivitas
yang terukur untuk mencapai tujuan,
misi, dan visi yang telah ditetapkan.

4. Strategi pencapaian disusun secara
bertahap dan mempunyai target
pencapaian yang jelas.

1. Struktur Organisasi STT-GGI
ditetapkan dengan Peraturan
Kementerian Agama.

2. Struktur Organisasi STT-GGI terdiri
dari Ketua sebagai pimpinan tertinggi
di STT-GGI yang dibantu oleh tiga
Pembantu Ketua dan satu Ketua
Pasca Sarjana, Senat sebagai badan
normatif, Unsur Pengawas Internal
yang menjalankan fungsi pengawasan
non-akademik. Program Studi
dipimpin oleh ketua program studi
dan dibantu oleh Sekretaris Program
Studi.

3. (Struktur terlampir)
1. Ketua adalah pimpinan tertinggi

Sekolah Tinggi Teologia Global Glow
Indonesia.
2. Kualifikasi dan kompetensi:
a. Memiliki ilmu pengetahuan,

keterampilan, dan latar belakang
akademik yang sesuai dengan
institusi yang akan dipimpinnya.
b. Mempunyai kemampuan
leadership dan manajerial.
c. Memiliki dedikasi dan loyalitas
yang tinggi, serta komitmen yang
kuat untuk memajukan Sekolah
Tinggi, mengembangkan ilmu dan

63

Senat Dosen teknologi, serta seni dan ilmu
Wakil Ketua I pengetahuan lainnya.
d. Jenjang pendidikan minimal S-2.
PENJAMIN MUTU INTERNAL e. Usia maksimal 70 tahun pada saat
diangkat.
f. Mempunyai kepangkatan
akademik minimal lektor.
g. Tidak menjadi pimpinan partai
politik.
h. Tidak sedang menjabat sebagai
pimpinan di perguruan tinggi lain.
i. Memenuhi persyaratan
akademik, administratif dan
prosedur yang berlaku yang
diatur dalam peraturan tersendiri.
1. Senat Dosen adalah badan normatif
dan perwakilan tertinggi Sekolah
Tinggi dan/atau Program Studi.
2. Kualifikasi dan Kompetensi
a. Anggota senat Sekolah
Tinggi/Program Studi adalah
dosen yang bertugas minimal 4
tahun.
b. Berpendidikan minimal S-2.
c. Usia maksimal 70 tahun pada saat
diangkat.
d. Mempunyai kepangkatan
akademik minimal asisten ahli.
e. Senat Sekolah Tinggi terdiri atas
Ketua Sekolah Tinggi, Para Wakil
Ketua, Ketua Program
Pascasarjana, Ketua program
studi, guru besar tetap,
perwakilan guru besar tidak
tetap, dan perwakilan dosen
tetap.
3. Mempunyai tugas dan tanggung
jawab yang ditetapkan dalam statuta
STT-GGI.
1. Wakil Ketua I adalah pembantu Ketua
STT-GGI yang bertanggung jawab
dalam bidang akademik.
2. Kualifikasi dan kompetensi:
a. Sehat jasmani dan rohani.
b. Memiliki ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan latar belakang

64

Wakil Ketua II akademik yang sesuai dengan
jabatan yang akan dipimpinnya.
PENJAMIN MUTU INTERNAL c. Mempunyai kemampuan
leadership dan manajerial.
d. Memiliki dedikasi dan loyalitas
yang tinggi, serta komitmen yang
kuat untuk memajukan Sekolah
Tinggi, mengembangkan ilmu dan
teknologi, serta seni dan ilmu
pengetahuan lainnya
e. Jenjang pendidikan minimal S-2.
f. Usia maksimal 60 tahun pada saat
diangkat.
g. Mempunyai kepangkatan
akademik minimal asisten ahli.
h. Tidak merangkap dalam Dewan
Penyantun dan/atau jabatan
fungsional akademik lainnya.
i. Tidak menjadi pimpinan partai
politik.
j. Tidak sedang menjabat sebagai
pimpinan di perguruan tinggi lain.
k. Memenuhi persyaratan
akademik, administratif dan
prosedur yang berlaku yang
diatur dalam peraturan tersendiri.
1. Wakil Ketua II adalah Pembantu
Ketua STT-GGI yang bertanggung
jawab dalam bidang sumber daya
manusia, administrasi umum,
keuangan dan kerjasama.
2. Kualifikasi dan Kompetensi:
a. Sehat jasmani dan rohani.
b. Memiliki ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan latar belakang
akademik yang sesuai dengan
jabatan yang akan dipimpinnya.
c. Mempunyai kemampuan
leadership dan manajerial.
d. Memiliki dedikasi dan loyalitas
yang tinggi, serta komitmen yang
kuat untuk memajukan Sekolah
Tinggi, mengembangkan ilmu dan
teknologi, serta seni dan ilmu
pengetahuan lainnya.
e. Jenjang pendidikan minimal S-2.

65

Wakil Ketua III f. Usia maksimal 60 tahun pada saat
diangkat.

g. Mempunyai kepangkatan
akademik minimal asisten ahli.

h. Tidak merangkap dalam Dewan
Penyantun dan/atau jabatan
fungsional dosen lainnya.

i. Tidak menjadi pimpinan partai
politik.

j. Tidak sedang menjabat sebagai
pimpinan di perguruan tinggi lain.

k. Memenuhi persyaratan
akademik, administratif dan
prosedur yang berlaku yang
diatur dalam peraturan tersendiri.

3. Mempunyai tugas dan tanggung
jawab yang ditetapkan dalam statuta
STT-GGI.

1. Wakil Ketua III adalah Pembantu
Ketua STT-GGI yang bertanggung
jawab dalam bidang kemahasiswaan,
pelayanan, pengabdian masyarakat
dan alumni.

2. Kualifikasi dan Kompetensi:
a. Sehat jasmani dan rohani.
b. Memiliki ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan latar belakang
akademik yang sesuai dengan
jabatan yang akan dipimpinnya.
c. Mempunyai kemampuan
leadership dan manajerial.
d. Memiliki dedikasi dan loyalitas
yang tinggi, serta komitmen yang
kuat untuk memajukan Sekolah
Tinggi, mengembangkan ilmu dan
teknologi, seni, dan ilmu
pengetahuan lainnya.
e. Jenjang pendidikan minimal S-2.
f. Usia maksimal 60 tahun pada saat
diangkat.
g. Mempunyai kepangkatan
akademik minimal asisten ahli.
h. Tidak merangkap dalam Dewan
Penyantun dan/ atau jabatan
fungsional akademik lainnya.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 66

Ketua i. Tidak menjadi pimpinan partai
Pascasarjana politik.

Ketua Tim j. Tidak sedang menjabat sebagai
Penjaminan pimpinan di perguruan tinggi lain.
Mutu Internal
k. Memenuhi persyaratan
PENJAMIN MUTU INTERNAL akademik, administratif dan
prosedur yang berlaku yang
diatur dalam peraturan tersendiri.

l. Memiliki tugas dan tanggung
jawab yang ditetapkan dalam
statuta STT-GGI.

1. Ketua Pascasarjana adalah
penanggung jawab penuh dalam
penyelenggaraan pendidikan di
program studi pasca sarjana.

2. Kualifikasi dan Kompetensi
a. Sehat jasmani dan rohani.
b. Jenjang Pendidikan minimal S-3.
c. Usia maksimal 60 tahun pada saat
diangkat.
d. Jabatan fungsional minimal
Lektor.
e. Latar belakang keilmuan sesuai
dengan program studi yang
dipimpin.
f. Berstatus sebagai dosen tetap
STT-GGI dan telah bertugas
sekurang-kurangnya 4 tahun.
g. Memiliki kemampuan dalam
mengembangkan akademik di
program studi.
h. Memiliki kemampuan dalam
menyiapkan administrasi
perizinan dan akreditasi program
studi.
i. Memiliki dedikasi dan loyalitas
yang tinggi, serta komitmen yang
kuat untuk memajukan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni
di program studi yang dipimpin.
j. Tidak sedang menjabat sebagai
pimpinan di perguruan tinggi lain.

1. Ketua Tim Penjaminan Mutu Internal
bertanggung jawab dalam
perencanaan standar mutu,
pelaksanaan mutu, evaluasi

67

Ketua Penelitian pelaksanaan mutu, dan tindak lanjut
dan Pengabdian penjaminan mutu yang berlangsung
kepada terus menerus serta pengkajian dan
Masyarakat. pengembangan kurikulum program
studi, pengkajian dan pengembangan
serta pemanfaatan model-model
pembelajaran, pengkajian dan
pengembangan sumber belajar, dan
pembinaan dan peningkatan
kompetensi dosen di bidang
pengembangan pembelajaran,
sumber belajar, dan multimedia.
2. Kualifikasi dan kompetensi
a. Sehat jasmani dan rohani.
b. Pendidikan minimal S-2.
c. Usia maksimal 60 tahun pada saat

diangkat.
d. Jabatan Akademik minimal

asisten ahli.
e. Berstatus dosen tetap STT-GGI

yang sudah bertugas sekurang-
kurangnya 4 tahun.
f. Mempunyai loyalitas tinggi
terhadap STT-GGI dan
berkomitmen untuk memajukan
mutu STT-GGI.
g. Tidak sedang menjabat sebagai
pimpinan di perguruan tinggi lain.
1. Ketua Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat bertanggung
jawab atas kegiatan pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan
oleh dosen, atau dosen yang
berkolaborasi dengan mahasiswa
dalam bentuk aplikasi keilmuan yang
dikembangkan di STT-GGI.
2. Kualifikasi dan kompetensi
a. Sehat jasmani dan rohani.
b. Pendidikan minimal S-3.
c. Usia maksimal 61 tahun pada saat
diangkat.
d. Jabatan Akademik minimal
asisten ahli.
e. Berstatus dosen tetap STT-GGI
yang sudah bertugas sekurang-
kurangnya 4 tahun.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 68

Ketua Program f. Mempunyai loyalitas tinggi
Studi terhadap STT-GGI dan
berkomitmen untuk memajukan
Sekretaris penelitian dan pengabdian
Program Studi kepada masyarakat di STT-GGI .

g. Diutamakan memiliki reputasi
melakukan kegiatan penelitian
dan pengabdian kepada
masyarakat tingkat nasional.

h. Tidak sedang menjabat sebagai
pimpinan di perguruan tinggi lain.

1. Ketua program studi adalah
penanggung jawab penuh dalam
penyelenggaraan pendidikan di
program studi.

2. Kualifikasi dan Kompetensi
a. Sehat jasmani dan rohani.
b. Jenjang Pendidikan minimal S-2.
c. Usia maksimal 60 tahun pada saat
diangkat.
d. Jabatan fungsional minimal
Lektor.
e. Latar belakang keilmuan sesuai
dengan program studi yang
dipimpin.
f. Berstatus sebagai dosen tetap
STT-GGI dan telah bertugas
sekurang-kurangnya 4 tahun.
g. Memiliki kemampuan dalam
mengembangkan akademik di
program studi.
h. Memiliki kemampuan dalam
menyiapkan administrasi
perizinan dan akreditasi program
studi.
i. Memiliki dedikasi dan loyalitas
yang tinggi, serta komitmen yang
kuat untuk memajukan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni
di program studi yang dipimpin.
j. Tidak sedang menjabat sebagai
pimpinan di perguruan tinggi lain.

1. Sekretaris Program Studi bertugas
membantu Ketua Program Studi
dalam penyelenggaraan dan

PENJAMIN MUTU INTERNAL 69

Kepala pengelolaan pendidikan di Program
Perpustakaan Studi.
2. Kualifikasi dan Kompetensi
a. Sehat jasmani dan rohani.
b. Jenjang Pendidikan minimal S.2
c. Usia maksimal 60 tahun pada saat

diangkat.
d. Jabatan fungsional minimal

asisten ahli.
e. Latar belakang keilmuan sesuai

dengan Program Studi yang
dipimpin.
f. Berstatus sebagai dosen tetap
STT-GGI dan telah bertugas
sekurang-kurangnya 4 tahun.
g. Memiliki kemampuan
dalammembantu
mengembangkan akademik di
Program Studi.
h. Memiliki kemampuan membantu
Ketua Program Studi dalam
mengkordinasikan penyiapan
administrasi perizinan dan
akreditasi seluruh program studi
yang menjadi tugas
pengelolannya.
i. Memiliki dedikasi dan loyalitas
yang tinggi, serta komitmen yang
kuat untuk memajukan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni
di program studi yang dipimpin.
j. Tidak sedang menjabat sebagai
pimpinan di perguruan tinggi lain.
k. Dapat bekerja sama dengan
Ketua Program Studi dalam
melaksanakan tugas.

1. Kepala perpustakaan adalah
penanggung jawab penuh dalam
pengelolaan perpustakaan.

2. Kualifikasi dan Kompetensi
a. Sehat jasmani dan rohani.
b. Jenjang pendidikan minimal S.1
Ilmu Perpustakaan
c. Usia maksimal 51 tahun pada saat
diangkat.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 70

Kepala Bagian d. Pengalaman di bidang
perpustakaan.

e. Mempunyai keterampilan
pengelolaan perpustakaan (Basic
Library Skill) meliputi pengadaan,
pengolahan, pembuatan paket
informasi.

f. Memiliki kemampuan untuk
melakukan klasifikasi dengan
sistem DDC & administrasi
pengolahan bahan pustaka.

g. Penguasaan komputer meliputi
penguasaan software pengolahan
data & kata, pengetahuan
tentang data base, jaringan, multi
media.

h. Memilikik kemampuan untuk
melakukan penelusuran on
disk/off line (Proquest &Winspirs)

i. Menguasai teknik pencarian
Bollian Logic.

j. Memiliki kemampuan untuk
melakukan searching on-line
book.

k. Bisa berkomunikasi dengan baik.
l. Mempunyai misi lifelong learning

untuk diri sendiri dan orang lain.
m. Tidak sedang menjabat sebagai

pimpinan di perguruan tinggi lain.

1. Kepala Bagian adalah penanggung
jawab penuh bidang administrasi
dalam bidang yang dipimpinnya.

2. Kualifikasi dan Kompetensi:
a. Sehat jasmani dan rohani.
b. Pendidikan minimal S-1
c. Usia maksimal 51 tahun pada saat
diangkat
d. Pengalaman di bidangnya
minimal 4 tahun.
e. Sebagai tenaga kependidikan
tetap.
f. Memahami lingkup kerja bidang
kepegawaian.
g. Memahami administrasi
perkantoran.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 71

3 Standar Kegiatan Kepala Sub h. Mampu mengoperasikan program
Bagian office.

Sistem i. Bisa berkomunikasi dengan baik.
pengelolaan j. Tidak sedang menjabat sebagai
fungsional dan
operasional pimpinan di perguruan tinggi lain.
program studi
1. Kepala Sub Bagian adalah
penanggung jawab penuh bidang
administrasi di Subbagian yang
dipimpinnya.

2. Kualifikasi dan Kompetensi:
a. Sehat jasmani dan rohani.
b. Pendidikan minimal S. 1.
c. Usia maksimal 51 tahun saat
diangkat
d. Pengalaman minimal 5 tahun.
e. Pernah mengikuti pelatihan
kepemimpinan, manajemen,
administrasi, dsb.
f. Mampu merencanakan,
menganalisis, dan mengevaluasi
hasil dan kinerja tim.
g. Mampu bekerjasama dan
berkoordinasi untuk mewujudkan
tim kerja yang solid.
h. Mampu membina kegiatan
administrasi dan akademik.
i. Mampu memimpin di bidangnya
secara optimal dengan
mempergunakan sistem
peralatan yang ada.
j. Mampu mempertimbangkan
mutu hasil kerja dengan sistem
evaluasi secara kontinu.
k. Bersedia melaksanakan
tugas/pengabdian 6 hari kerja
dalam 1 minggu
l. Memiliki dedikasi dan loyalitas
terhadap STT-GGI.
m. Tidak sedang menjabat sebagai
pimpinan di perguruan tinggi lain.

1. Program Studi memiliki rencana
strategis untuk mendukung sistem
pengelolaan fungsional dan
operasional program studi yang
efektif.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 72

Rapat Senat 2. Sistem pengelolaan fungsional dan
operasional program studi meliputi :
a. Perencanaan,
b. Pengorganisasian,
c. Pengembangan,
d. Pengawasan,
e. Pengarahan,
f. Representasi, dan
g. Penganggaran

3. Program studi memiliki rencana
pengembangan masing-masing.

4. Program studi menarik umpan balik
dari dosen, mahasiswa, alumni, dan
pengguna lulusan secara berkala.

5. Umpan balik dari dosen, mahasiswa,
alumni, dan pengguna lulusan
ditindaklanjuti secara berkelanjutan
untuk perbaikan kurikulum,
pelaksanaan proses pembelajaran,
dan peningkatan kegiatan program
studi.

6. Program studi melakukan upaya-
upaya untuk peningkatan :
a. Animo calon mahasiswa
b. Mutu manajemen
c. Mutu lulusan
d. Pelaksanaan dan hasil kerjasama
kemitraan
e. Prestasi memperoleh dana dari
sumber selain dari mahasiswa
dan hibah kompetitif.

1. Rapat senat dilakukan dalam rangka
membahas kegiatan yang berkaitan
dengan kebijakan dan hal-hal
strategis lainnya di tingkat Program
studi atau Sekolah Tinggi.

2. Rapat senat terbuka di tingkat
Sekolah Tinggi hanya dilakukan dalam
rangka wisuda, pemilihan Ketua,
pemilihan Ketua Pascasarjana, dan
pengukuhan Guru Besar.

3. Rapat senat terbuka di tingkat
Program Studi hanya dilakukan dalam
rangka pemilihan Ketua Program
Studi.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 73

Rapat Pimpinan 4. Rapat senat dilakukan minimal satu
kali dalam satu semester.
Rapat
Dosen/Tenaga 5. Rapat senat dapat dilaksanakan jika
Kependidikan anggota senat yang hadir mencapai
quorum (lebih dari separuh anggota
Rapat Khusus jumlah anggota senat).

6. Rapat senat tidak dapat dilanjutkan
jika anggota senat meninggalkan
ruang rapat sehingga jumlah yang
hadir tidak mencapai quorum.

7. Keputusan rapat senat adalah
keputusan tertinggi dan tidak dapat
diubah atau dibatalkan oleh
pimpinan di tingkat Sekolah Tinggi,
atau Program Studi.

1. Rapat pimpinan dilakukan untuk
membahas kebijakan dan hal-hal lain
yang bersifat operasional.

2. Rapat pimpinan Sekolah Tinggi terdiri
atas:
a. Rapat terbatas pimpinan Sekolah
Tinggi
b. Rapat pimpinan Sekolah Tinggi
dengan Organisasi Vertikal yang
lebih tinggi.
c. Rapat pimpinan Sekolah Tinggi
dengan pimpinan Program Studi.
d. Rapat pimpinan Sekolah Tinggi
dengan Kepala Bagian.
e. Rapat pimpinan Sekolah Tinggi
dengan seluruh unsur pimpinan di
STT-GGI.

1. Rapat dosen/tenaga kependidikan
adalah rapat yang dilakukan oleh
pimpinan STT-GGI di segala jenjang
bersama dosen sesuai dengan
kebutuhan.

2. Rapat dosen/tenaga kependidikan
bersama pimpinan di segala jenjang
dilaksanakan minimal 2 kali dalam 1
semester.

3. Keputusan rapat dosen/tenaga
kependidikan wajib ditaati oleh
semua pihak yang terkait.

1. Rapat khusus dilaksanakan oleh
pimpinan di setiap jenjang dalam

PENJAMIN MUTU INTERNAL 74

Wisuda rangka penanganan hal-hal yang
bersifat penting, rahasia, atau
Pengukuhan darurat.
Guru Besar 2. Rapat khusus di jenjang pimpinan
tertentu harus mendapat izin dan
PENJAMIN MUTU INTERNAL dihadiri oleh pimpinan minimal satu
tingkat di atasnya kecuali rapat
khusus di tingkat Sekolah Tinggi.
3. Hasil keputusan rapat khusus harus
ditaati oleh semua pihak yang terkait.
1. Kegiatan wisuda adalah kegiatan
pelantikan atas mahasiswa yang
dinyatakan telah lulus dari salah satu
jenjang pendidikan di STT-GGI.
2. Upacara wisuda dilakukan dalam
sidang terbuka senat STT-GGI.
3. Kegiatan wisuda dilaksanakan oleh
panitia yang ditetapkan dengan SK
Ketua.
4. Kegiatan wisuda dilaksanakan
minimal 1 kali dalam satu tahun
akademik.
5. Peserta wisuda diwajibkan
mengenakan busana wisuda yang
telah ditetapkan.
1. Pengukuhan guru besar adalah
kegiatan pelantikan atas dosen yang
telah mencapai jabatan akademik
profesor yang ditetapkan oleh
pemerintah.
2. Upacara pengukuhan guru besar
dilakukan sidang senat terbuka STT-
GGI.
3. Kegiatan pengukuhan guru besar
dilaksanakan oleh panitia yang
ditetapkan melalui SK Ketua.
4. Guru besar yang dikukuhkan dengan
menyampaikan orasi ilmiah.
5. Guru besar yang dilantik wajib
membiayai sebagian dari biaya
upacara pengukuhan sesuai dengan
kesepakatan antara pihak STT-GGI
dan pihak guru besar.
6. Guru besar yang dilantik wajib
mengenakan busana guru besar yang
telah ditetapkan.

75

Pergantian 1. Seluruh pimpinan baru yang
Pejabat menjabat di salah satu jabatan
struktural di STT-GGI wajib dilantik
Sponsorship dalam sebuah acara penyerahan
surat keputusan.
Pelayanan
Administrasi 2. Seluruh pimpinan yang telah berakhir
Akademik masa jabatan di salah satu jabatan
struktural di STT-GGI wajib diberikan
ucapan terima kasih.

3. Pengangkatan dan pemberhentian
Pejabat Akademik (Pembantu Ketua,
Ketua Jurusan, Ketua Program Studi,
Kepala Pusat, dan Kepala Unit)
dilakukan oleh Ketua STT-GGI.

1. Sponsorhip adalah upaya lembaga
lain yang ingin menjadi sponsor dalam
berbagai kegiatan STT-GGI, atau
sebaliknya STT-GGI menjadi sponsor
kegiatan lembaga lain.

2. Dalam menerima sponsor dari pihak
luar, pihak sponsor tidak
menyertakan unsur-unsur yang
bertentangan dengan ideologi negara,
semangat perdamaian, dan semangat
cinta lingkungan.

3. Ketentuan STT-GGI menjadi sponsor
di lembaga lain sebagai berikut :
a. Ada kesepakatan tertulis dengan
pihak yang disponsori.
b. Selalu memiliki nilai promosi.
c. Transparan dalam penentuan
biaya.
d. Dua belah pihak berada dalam
posisi saling menguntungkan.

1. Pelayanan administrasi akademik
adalah kegiatan STT-GGI dalam
melayani kebutuhan mahasiswa,
dosen, alumni, dan pemangku
kepentingan yang berkaitan dengan
bidang akademik.

2. Pelayanan administrasi akademik di
setiap unit dilakukan dengan prinsip
ramah, cepat, dan tertib.

3. Pelayanan administrasi akademik di
setiap unit dilakukan pada hari kerja

PENJAMIN MUTU INTERNAL 76

Pelayanan dari pukul 08.00 sampai dengan
Administrasi pukul 16.00.
Keuangan 4. Bagi mahasiswa, dosen, alumni, dan
pemangku kepentingan yang
Pelayanan menyelenggarakan kuliah malam
Administrasi hari, pelayanan administrasi
Umum akademik disesuaikan dengan jadwal
perkuliahan.
PENJAMIN MUTU INTERNAL 1. Pelayanan administrasi keuangan
adalah kegiatan STT-GGI dalam
melayani kebutuhan mahasiswa,
dosen, dan tenaga kependidikan yang
berkaitan dengan bidang keuangan.
2. Pelayanan administrasi keuangan di
setiap unit dilakukan dengan prinsip
ramah, mudah, tepat waktu,
transparan, dan akuntabel.
3. Pelayanan administrasi keuangan di
setiap unit dilakukan pada hari kerja
dari pukul 08.00 sampai dengan
pukul 16.00.
4. Bagi mahasiswa dan dosen yang
menyelenggarakan kuliah malam
hari, pelayanan administrasi
keuangan disesuaikan dengan jadwal
perkuliahan.
Catatan : Hal-hal teknis administrasi
keuangan diatur tersendiri.
1. Pelayanan administrasi umum adalah
kegiatan STT-GGI dalam melayani
kebutuhan mahasiswa, alumni,
dosen, tenaga kependidikan, dan
stakeholder lainnya yang berkaitan
dengan bidang administrasi umum.
2. Pelayanan administrasi umum di
setiap unit dilakukan dengan prinsip
ramah, mudah, tepat waktu, dan
transparan.
3. Pelayanan administrasi umum di
setiap unit dilakukan pada hari kerja
dari pukul 08.00 sampai dengan
pukul 16.00.
4. Pelayanan administrasi umum yang
berkaitan dengan pemberian
informasi kepada tamu dilakukan
selama 24 jam.

77

Pelayanan 1. Pelayanan kehumasan adalah
Kehumasan dan kegiatan STT-GGI dalam melayani
Promosi kebutuhan mahasiswa, alumni,
dosen, tenaga kependidikan, dan
Prosedur pemangku kepentingan (stakeholder)
Pelayanan lainnya yang berkaitan dengan
bidang kehumasan.

2. Pelayanan kehumasan di setiap unit
dilakukan dengan prinsip ramah,
mudah, tepat waktu, dan transparan.

3. Pelayanan yang bersifat protokoler:
a. Tamu Pejabat Tinggi Negara
dilayani langsung oleh
Ketua/Pembantu Ketua.
b. Tamu pejabat dari instansi lain
disesuaikan dengan pejabat STT-
GGI yang terkait.
c. Tamu untuk bidang kerja sama
dan promosi dilayani oleh Subbag
Kerjasama dan Humas.
d. Pelayanan kehumasan dilakukan
selama 24 jam melalui media
informasi.
e. Promosi STT-GGI dikoordinasikan
oleh Kepala Bagian Humas.
f. Promosi STT-GGI dilakukan
sepanjang tahun dalam bentuk
informasi dan pencitraan
g. Pencitraan STT-GGI dilakukan
sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan pemerintah
dan perundang-undangan yang
berlaku.

1. Semua pelayanan memiliki prosedur
pelayanan (Standard Operational
Procedure/SOP) yang harus
mencakup input, proses, output, dan
outcome, serta lingkungan eksternal
yang menjamin terlaksananya tata
pamong yang baik.

2. Semua prosedur pelayanan harus
disosialisasikan, dilaksanakan,
dipantau, dan dievaluasi dengan
peraturan dan prosedur yang jelas.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 78

6. Strategi Pelaksanaan Standar Pengeloaan Pembelajaran

1) Pimpinan Sekolah Tinggi menyelenggarakan koordinasi dengan pimpinan unit
dibawahnya secara berkala untuk menjamin bahwa semua kegiatan berjalan sesuai
dengan standar yang ditentukan.

2) Pimpinan Sekolah Tinggi menyelenggarakan pelatihan, penyegaran untuk menjaga
kesetiakawanan, kerjasama dan toleransi di antara para pimpinan, program studi.

7. Indikator Ketercapaian Standar Pengeloaan Pembelajaran
Efisiensi pelaksanaan program pendidikan semakin meningkat.

8. Dokumen Terkait Pelaksanaan Standar Pengeloaan Pembelajaran

1) Dokumen Standar Kompetensi Lulusan
2) Dokumen KKNI
3) Dokumen Kurikulum
4) Dokumen RPS
5) SOP / Panduan Akademik Program Studi.

9. Referensi

1) Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

2) Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi.
3) Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
5) Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.
6) Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia.
7) Undang-undang No. 12 Tahun 2012 Tentang PT‚Ä®
8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 4 TAHUN 2014 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi

PENJAMIN MUTU INTERNAL 79

9) Peraturan Menteri Agama nomor 55 tahun 2014 tentang Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat.

10) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 154 tahun 2014 tentang
Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serta Gelar Kelulusan Perguruan Tinggi.

11) Peraturan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2016 tentang Ijazah, Transkrip
Akademik, dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah Perguruan Tinggi Keagamaan.

12) Peraturan Menteri Agama RI No. 33 Tahun 2016 tentang Gelar Akademik
Perguruan Tinggi Keagamaan

13) Peraturan Mendikbud No. 3/2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.‚Ä®
14) Statuta STTGGI yang disempunakan tahun 2017‚Ä®
15) Permendikbud No. 7 Tahun 2020
16) Per. BAN PT No. 1 Tahun 2020
17) Per. BAN PT No. 3 Tahun 2020
18) Per. BAN PT No. 5 Tahun 2020
19) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/190/X/2017 tentang

PENETAPAN PEMBENTUKKAN PROGRAM STUDI (PS) S1 PAK DI LINGKUNGAN
STTGGI
20) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/231/III/2018 tentang
PENETAPAN KURIKULUM S1 PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI LINGKUNGAN
STTGGI BERLAKU SELAMA 5 TAHUN BERTURUT-TURUT (TAHUN AKADEMIK
2018/2019 S/D 2022/2024)
21) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/21/VI/2019 tentang
KOMPETENSI LULUSAN S1 PAK
22) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/22/VI/2019 tentang SISTEM
PERKULIAHAN YANG BERLAKU DI LINGKUNGAN UNIT PENGELOLA PROGRAM
(UPPS) STUDI S1 PAK
23) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/28/VI/2019 tentang
PENYELENGGARAAN PENDIDKAN TERKAIT DENGAN KEBEBASAN AKADEMIK DAN
OTONOMI KEILMUAN DI LINGKUNGAN UNIT PENGELOLA PRORAM STUDI (UPPS)
S1 PAK PADA STTGGI
24) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/63/IX/2019 tentang
Pembentukkan Tim Penyusun penetapan Standar PT terkait Pendidikan
25) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/88a/XI/2019 tentang Penetapan
senat dosen pada prodi S1, S2 dan S3
26) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/94/XII/2019 tentang PENILAIAN
PEMBELAJARAN PADA UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI (UPPS) S1 PAK STTGGI
27) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/101/XII/2019 tentang
PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN UNIT PELAKSANA
PROGRAM STUDI (UPPS) STTGGI

PENJAMIN MUTU INTERNAL 80

28) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/01/I/2020 Pembentukkan Tim
Penyusun RPP

29) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/04/I/2020 tentang
Pembentukkan tim doktor teologi

30) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/10/III/2020 tentang
Penyempurnaan Kurikulum

31) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/39/V/2020 tentang
PENGAWASAN PENERAPAN NORMA DAN KETENTUAN AKADEMIK DAN EVALUASI
KEGIATAN AKADEMIK SERTA PEMANTAUAN EVALUASI KEGIATAN AKADEMIK DI
LINGKUNGAN STTGGI

32) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/48/V/2020 tentang
KOMPETENSI LULUSAN DI STTGGI

33) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/49/V/2020 tentang
PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DI LINGKUNGAN STTGGI

34) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/54/V/2020 tentang GELAR,
IJAZAH DAN PENGHARGAAN PADA UNIT PELAKSANA PROGRAM STUDI (UPPS) S1
PAK STTGGI

35) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/56/VI/2020 tentang CAPAIAN
TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

36) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/74/VI/2020 tentang
PENETAPAN TIM PENYUSUN RENCANA PENGAJARAN SETIAP SEMESTER (RPPS)
TAHUN 2020/2021 SATKER I DAN IV STTGGI

37) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/75/VI/2020 tentang
PELAKSANAAN KELAS VIRTUAL, DIBAWAH PENGAWASAN YANG DIKOORDINIR
OLEH SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI) STTGGI

38) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/79/VII/2020 tentang TIM
PENYUSUN SOP LUARAN DAN CAPAIAN, HASIL PENDIDIKAN, HASIL PENELITIAN
DAN HASIL PKM (TRIDHARMA PT) TAHUN AKADEMIK 2020/2021; 2021/2022;
2022/2023, 3 (TIGA) TAHUN BERTURUT-TURUT DI LINGKUNGAN UPPS S1 TEOLOGI
DAN S1 PAK STTGGI.

39) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/86/VII/2020 tentang
PENYUSUNAN SOP SN DIKTI YANG DILAKSANAKAN OLEH UPPS S1 TEOLOGI DAN S1
PAK DI LINGKUNGAN STTGGI 2021/2022; 2022/2023; 2022/2023 SELAMA 3 (TIGA)
TAHUN BERTURUT-TURUT.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 81

BAB 6 – STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN

STANDAR PEMBIAYAAN KODE
PEMBELAJARAN
08/SPMI/A/I/2017
AREA : PENJAMIN MUTU INTERNAL (PMI)
TANGGAL DIKELUARKAN

8 Desember 2017

NO. REVISI:

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN STT GGI

Proses Nama Tanda Tangan Tanggal
1. Perumusan
Indra Richard Sigarlaki MTh
(Sekertaris TPMI)

2. Pemeriksaan Dr. Maruhal Siringoringo, MTh.
(Ketua Program Studi Magister Teologia)

3. Persetujuan Dr. Endang Pasaribu, M.Th.
(Ketua Pascasarjana STTGGI)

4. Penetapan Dr. Saur Hasugian, MTh. DD
(Ketua STTGGI)

5. Pengendalian Dr. Jelita Sihite, M.Pd.K
(Ketua SPMI)

PENJAMIN MUTU INTERNAL 82

1. VISI, MISI, DAN TUJUAN VISI

VISI
Menjadi Perguruan Tinggi Teologi yang Injili, Pantekostal dan Kharismatis yang
berstandar global, berkompetensi holistik serta berpengaruh dan bercahaya luas di
Indonesia bahkan Internasional.”

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan Teologi berstandar global di setiap program studi.
2. Melatih kecakapan sebagai pelayan Tuhan sesuai dengan Tritugas panggilan gereja

dengan karunia Roh Kudus bagi pengabdian kepada gereja, masyarakat dan bangsa
secara inklusif.
3. Mengadakan penelitian teologi integratif, pengembangan teologi dan
penerapannya disegala bidang (holistik)

TUJUAN
Terwujudnya sumber daya manusia Kristen yang berkarakter terpuji dan bermentalitas
teologi serta berilmu teologi yang Injili, Pantekostal dan Kharismatis, sehingga dapat
berperan sebagai perintis gereja, pengkhotbah, penginjil, gembala, pengajar dan
pemimpin.

2. Tujuan Penetapan Standar Pembiayaan Pembelajaran

1) Pembiayaan merupakan bagian penting dari proses pembelajaran.
2) Adanya jaminan proses pembiayaan pembelajaran dilaksanakan sesuai prinsip

edukatif, otentik, obyektif, akuntabel, berkeadilan,dan transparan yang dilakukan
secara terintegrasi.
3) Sebagai panduan bagi Dosen, Mahasiswa, dan pemangku kepentingan lainnya
dalam mengawal mutu STTGGI.
4) Sebagai bentuk akuntabilitas STTGGI terhadap pemangku kepentingan internal
maupun eksternal.

3. Pihak Yang Bertanggungjawab Untuk Mencapai Standar Pembiayaan Pembelajaran

1) Ketua sebagai pimpinan Sekolah Tinggi 83
2) Wakil Ketua sebagai pembantu pimpinan Sekolah Tinggi
3) Ketua program studi sebagai pimpinan Program Studi
4) Kepala Bagian sebagai pimpinan Bagian.

PENJAMIN MUTU INTERNAL

4. Defiinisi Istilah

1) Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, biaya
pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap.

2) Biaya operasional meliputi:
a) Gaji dosen dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada
gaji.
b) Bahan atau peralatan habis pakai.
c) Biaya operasional pendidikan tidak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Biaya personal
meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa
mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

5. Pernyataan Isi Standar Pembiayaan Pembelajaran

1) Ketua STT-GGI, Wakil Ketua, Ketua Pascasarjana, Ketua Program Studi, Kepala
Bagian, Kepala Unit sebagai pejabat pengguna anggaran atau pejabat kuasa
pengguna anggaran dalam kebijakan pengelolaan keuangan harus berdasarkan
karakteristik: partisipatif, taat hukum, transparan, efisien, efektif, dan akuntabel.

2) Untuk menjamin kebijakan pengelolaan keuangan agar berjalan sesuai dengan yang
direncanakan, maka Ketua STT-GGI harus membentuk badan pengawas internal
Sekolah Tinggi bidang keuangan atau disebut dengan Unsur Pengawas Internal
(UPI).

3) Ketua STT-GGI, Wakil Ketua, Ketua Pascasarjana, Ketua Program Studi, Kepala
Bagian, Kepala Unit dalam proses pengelolaan keuangan harus berdasarkan pada:
Rencana Strategik (Renstra), Rencana Operasional (Renop), Rencana Kegiatan
Anggaran Tahunan (RKAT), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Bisnis
Anggaran (RBA), dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

4) Sumber dan jumlah dana yang dikelola oleh Sekolah Tinggi harus disosialisasikan
kepada sivitas akademika STT-GGI untuk menjamin adanya pengelolaan dana yang
akuntabel.

5) Penentuan alokasi anggaran untuk masing-masing unit kerja harus mengacu pada
program-program yang telah ditentukan pada Rapat Kerja Tahunan (RAKERTA) STT-
GGI.

6) Sekolah Tinggi harus mempunyai prosedur dalam penyusunan anggaran yang
memperhatikan masukan dari tingkat jurusan, program studi sehingga
memungkinkan adanya subsidi silang dalam pengembangan jurusan dan program
studi di lingkungan STT-GGI.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 84

7) Sekolah Tinggi harus mempunyai prosedur pencairan anggaran yang mampu
mendukung kelancaran pelaksanaan setiap kegiatan yang telah direncanakan
secara baik dan berkualitas.

8) Sekolah Tinggi harus menetapkan alokasi biaya investasi dari total anggaran
tahunan

9) Sekolah Tinggi harus menetapkan alokasi biaya operasi dari total anggaran tahunan
10) Sekolah Tinggi harus menetapkan alokasi biaya personal dari total anggaran

tahunan.
11) Sumber dana yang dikelola oleh Sekolah Tinggi harus disosialisasikan kepada sivitas

akademika STT-GGI untuk menjamin adanya pengelolaan dana yang akuntabel.
12) Penentuan alokasi dana Sekolah Tinggi harus mengacu pada program-program yang

telah ditentukan pada Rapat Kerja Tahunan (RAKERTA) STT-GGI.
13) Sekolah Tinggi harus mempunyai prosedur dalam penyusunan anggaran yang

memperhatikan masukan dari tingkat Program Studi, sehingga memungkinkan
adanya subsidi silang dalam pengembangan Program Studi di lingkungan STT-GGI.
14) Sekolah Tinggi harus mempunyai prosedur pencairan anggaran yang mampu
mendukung lancarnya pelaksanaan kegiatan akademik secara baik dan berkualitas.
15) Sekolah tinggi harus berupaya untuk dapat menggalang dana di luar dana rutin,
sehingga mampu melakukan pengembangan SDM dan sarana prasarana guna
meningkatkan kualitas proses pembelajaran di STT-GGI.

BUTIR-BUTIR STANDAR PEMBIAYAAN

No Sub Standar Aspek Butir Standar (Indikator)
1 Pengelolaan Dana Periodisasi Anggaran Satu periode anggaran untuk
semua jenjang dimulai 1 Januari
Penyusunan Anggaran sampai dengan 31 Desember.
Satu periode anggaran dibagi
menjadi 4 Triwulan anggaran.
Pembagian periodisasi dalam
anggaran adalah sebagai berikut :
a. Triwulan pertama, 1 Januari

sampai dengan 31 Maret
b. Triwulan kedua, 1 April

sampai dengan 30 Juni
c. Triwulan ketiga, 1 Juli sampai

dengan 30 September
d. Triwulan keempat, 1 Oktober

sampai dengan 31 Desember
1. Prosedur penyusunan

anggaran kinerja berdasarkan
ketentuan umum STT-GGI

PENJAMIN MUTU INTERNAL 85

dilakukan dengan mekanisme
bottom up dan top down.
2. Bottom up merujuk pada
penyusunan aktivitas yang
diusulkan oleh unit kerja
(program studi).
3. Top down merujuk pada dasar
penyusunan aktivitas yang
harus selaras dengan Rencana
Strategis Sekolah Tinggi yang
berbasis pada struktur
pendapatan atau alokasi
pendanaan yang ditetapkan
Badan Litbang SDM
Kementerian Agama.
Pencairan Anggaran 1. Memiliki prosedur pencairan
anggaran rutin yang disetujui
oleh Ketua STT-GGI meliputi :
a. Surat permohonan dari

unit terkait.
b. Verifikasi anggaran.
c. Penerbitan BPLU (Bukti

pengeluaran uang)
d. Ada prosedur pertanggung

jawaban.
2. Memiliki prosedur pencairan

anggaran non rutin yang
disetujui, meliputi:
a. Pengajuan kegiatan

melalui proposal
b. Surat permohonan dari

unit terkait
c. Verifikasi anggaran dan

proposal
d. Penerbitan BPLU (Bukti

pengeluaran uang)
e. Ada prosedur

pertanggungjawaban.
2 Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban 1. Dilakukan oleh pimpinan unit

pengguna uang
2. Prinsip akuntabel dan

transparan
3. Ada sanksi atas

penyelewengan atau
kesalahan prosedur.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 86

3 Penggunaan Dana Penggunaan dana Penggunaan dana dalam RAB
untuk operasional ditetapkan sebagai berikut:
PENJAMIN MUTU INTERNAL (pendidikan, 7. Penggunaan dana untuk biaya
penelitian, pengabdian
pada masyarakat, pendidikan dan pengajaran 50
termasuk gaji dan s.d 65 %
upah). 8. Penggunaan dana untuk biaya
penelitian 5 s.d 10 %
Dana Peneitian 9. Penggunaan dana untuk biaya
kegiatan pengabdian kepada
Pengabdian kepada masyarakat 3 s.d 5 %
Masyarakat 10. Investasi antara 20 s.d 30%
11. Pengembangan SDM 10 – 20
Dana Penjaminan %
Mutu 1. Digunakan untuk penelitian
dosen tetap STT-GGI dan
kegiatan pengelolan
penelitian yang dilakukan oleh
LPPM (Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat).
2. Dalam beberapa hal tertentu
dapat digunakan oleh
mahasiswa yang melalukan
penelitian bersama dosen.
(penelitian kolaboratif).
3. Pengelolaan dipusatkan di
LPPM.
1. Digunakan untuk kegiatan
pemberdayaan dan
pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan
oleh dosen tetap STT-GGI.
2. Kegiatan pengelolannya
dilakukan oleh LPPM.
3. Dalam beberapa hal tertentu
dapat digunakan oleh
mahasiswa yang melalukan
kegiatan pemberdayaan dan
pengabdian kepala
masyarakat bersama dosen
(kegiatan kolaboratif).

1. Digunakan untuk kegiatan
penjaminan mutu STT-GGI

2. Pengelolaan dipusatkan di
Pusat Pusat Penjaminan Mutu
dan Peengembangan
Pembelajaran (PPMPP).

87

4 Sumber Dana Dana Sekolah Tinggi Perolehan dana sebagai sumber
5 Audit pembiayaan sekolah tinggi
diperoleh dari :
a. Uang kuliah dari mahasiswa.
b. Bantuan Pemerintah dan

swasta.
c. Donatur dari masyarakat
d. Usaha-usaha lain yang halal,

sah, dan tidak mengikat.
e. Persentase perolehan dana

dari mahasiswa dibandingkan
dengan total penerimaan
maksimal adalah 30%.
1. Proses investigasi dan menilai
akuntabilitas
pertanggungjawaban
penggunaan dana yang
dilakukan oleh auditor
internal dan eksternal yang
ditentukan oleh Sekolah
Tinggi.
2. Proses audit dilaksanakan
setiap tahun sekali oleh
auditor eksternal dan 2 kali
setahun oleh auditor internal.
3. Auditor menyampaikan
laporan audit kepada Ketua.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 88

6. Strategi Pelaksanaan Standar Pembiayaan Pembelajaran

1) Pimpinan Sekolah Tinggi menyelenggarakan koordinasi yang baik dengan seluruh
Jurusan dan unit-unit yang ada dalam hal perencanaan, pengelolaan dan
pertanggung jawaban seluruh penerimaan dan pengeluaran dana yang ada.

2) Pimpinan Sekolah Tinggi melalui unit pengawas internal (UPI) secara periodik dan
berkelanjutan melakukan fungsi pengawasan dan audit internal keuangan.

3) Dalam rangka pemenuhan standar pembiayaan, diperlukan langkah efisiensi
pengeluaran dan optimalisasi penerimaan.

7. Indikator Ketercapaian Standar Pembiayaan Pembelajaran

1) Tercapainya kesesuaian antara rencana anggaran dan realisasi anggaran kegiatan
tahunan secara efektif dan efisien.

2) Terpenuhinya standar mutu yang lain dari aspek pembiayaannya.

8. Dokumen Terkait Pelaksanaan Standar Pembiayaan Pembelajaran

1) Standar pembiayaan ini harus diselaraskan dengan dokumen standar mutu yang
lain, khususnya yang berkaitan dengan aspek pembiayaannya.

2) Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan pembiayaan.

9. Referensi

1) Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

2) Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi.
3) Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
5) Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.
6) Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia.
7) Undang-undang No. 12 Tahun 2012 Tentang PT

PENJAMIN MUTU INTERNAL 89

8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 4 TAHUN 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi

9) Peraturan Menteri Agama nomor 55 tahun 2014 tentang Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat.

10) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 154 tahun 2014 tentang
Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serta Gelar Kelulusan Perguruan Tinggi.

11) Peraturan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2016 tentang Ijazah, Transkrip
Akademik, dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah Perguruan Tinggi Keagamaan.

12) Peraturan Menteri Agama RI No. 33 Tahun 2016 tentang Gelar Akademik
Perguruan Tinggi Keagamaan

13) Peraturan Mendikbud No. 3/2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
14) Statuta STTGGI yang disempunakan tahun 2017
15) Permendikbud No. 7 Tahun 2020
16) Per. BAN PT No. 1 Tahun 2020
17) Per. BAN PT No. 3 Tahun 2020
18) Per. BAN PT No. 5 Tahun 2020
19) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/190/X/2017 tentang

PENETAPAN PEMBENTUKKAN PROGRAM STUDI (PS) S1 PAK DI LINGKUNGAN
STTGGI
20) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/231/III/2018 tentang
PENETAPAN KURIKULUM S1 PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI LINGKUNGAN
STTGGI BERLAKU SELAMA 5 TAHUN BERTURUT-TURUT (TAHUN AKADEMIK
2018/2019 S/D 2022/2024)
21) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/21/VI/2019 tentang
KOMPETENSI LULUSAN S1 PAK
22) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/22/VI/2019 tentang SISTEM
PERKULIAHAN YANG BERLAKU DI LINGKUNGAN UNIT PENGELOLA PROGRAM
(UPPS) STUDI S1 PAK
23) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/28/VI/2019 tentang
PENYELENGGARAAN PENDIDKAN TERKAIT DENGAN KEBEBASAN AKADEMIK DAN
OTONOMI KEILMUAN DI LINGKUNGAN UNIT PENGELOLA PRORAM STUDI (UPPS)
S1 PAK PADA STTGGI
24) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/63/IX/2019 tentang
Pembentukkan Tim Penyusun penetapan Standar PT terkait Pendidikan
25) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/88a/XI/2019 tentang Penetapan
senat dosen pada prodi S1, S2 dan S3
26) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/94/XII/2019 tentang PENILAIAN
PEMBELAJARAN PADA UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI (UPPS) S1 PAK STTGGI

PENJAMIN MUTU INTERNAL 90

27) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/101/XII/2019 tentang
PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN UNIT PELAKSANA
PROGRAM STUDI (UPPS) STTGGI

28) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/01/I/2020 Pembentukkan Tim
Penyusun RPP

29) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/04/I/2020 tentang
Pembentukkan tim doktor teologi

30) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/10/III/2020 tentang
Penyempurnaan Kurikulum

31) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/39/V/2020 tentang
PENGAWASAN PENERAPAN NORMA DAN KETENTUAN AKADEMIK DAN EVALUASI
KEGIATAN AKADEMIK SERTA PEMANTAUAN EVALUASI KEGIATAN AKADEMIK DI
LINGKUNGAN STTGGI

32) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/48/V/2020 tentang
KOMPETENSI LULUSAN DI STTGGI

33) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/49/V/2020 tentang
PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DI LINGKUNGAN STTGGI

34) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/54/V/2020 tentang GELAR,
IJAZAH DAN PENGHARGAAN PADA UNIT PELAKSANA PROGRAM STUDI (UPPS) S1
PAK STTGGI

35) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/56/VI/2020 tentang CAPAIAN
TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

36) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/74/VI/2020 tentang
PENETAPAN TIM PENYUSUN RENCANA PENGAJARAN SETIAP SEMESTER (RPPS)
TAHUN 2020/2021 SATKER I DAN IV STTGGI

37) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/75/VI/2020 tentang
PELAKSANAAN KELAS VIRTUAL, DIBAWAH PENGAWASAN YANG DIKOORDINIR
OLEH SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI) STTGGI

38) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/79/VII/2020 tentang TIM
PENYUSUN SOP LUARAN DAN CAPAIAN, HASIL PENDIDIKAN, HASIL PENELITIAN
DAN HASIL PKM (TRIDHARMA PT) TAHUN AKADEMIK 2020/2021; 2021/2022;
2022/2023, 3 (TIGA) TAHUN BERTURUT-TURUT DI LINGKUNGAN UPPS S1 TEOLOGI
DAN S1 PAK STTGGI.

39) Surat Keputusan Ketua STTGGI No. 01/SK/STTGGI/86/VII/2020 tentang
PENYUSUNAN SOP SN DIKTI YANG DILAKSANAKAN OLEH UPPS S1 TEOLOGI DAN S1
PAK DI LINGKUNGAN STTGGI 2021/2022; 2022/2023; 2022/2023 SELAMA 3 (TIGA)
TAHUN BERTURUT-TURUT.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 91

BAB 7 – STANDAR KURIKULUM

STANDAR MUTU KURIKULUM KODE

46/SPMI/A/I/2017

TANGGAL DIKELUARKAN

8 Desember 2017

AREA : PENJAMIN MUTU INTERNAL (PMI) NO. REVISI:

STANDAR MUTU KURIKULUM STT GGI

Proses Nama Tanda Tangan Tanggal
1. Perumusan
Indra Richard Sigarlaki MTh
(Sekertaris TPMI)

Dr. Maruhal Siringoringo, MTh.
2. Pemeriksaan (Ketua Program Studi Magister Teologia)

3. Persetujuan Dr. Endang Pasaribu, M.Th.
(Ketua Pascasarjana STTGGI)

4. Penetapan Dr. Saur Hasugian, MTh. DD
(Ketua STTGGI)

5. Pengendalian Dr. Jelita Sihite, M.Pd.K
(Ketua SPMI)

PENJAMIN MUTU INTERNAL 92

1. VISI, MISI, DAN TUJUAN VISI

VISI
Menjadi Perguruan Tinggi Teologi yang Injili, Pantekostal dan Kharismatis yang
berstandar global, berkompetensi holistik serta berpengaruh dan bercahaya luas di
Indonesia bahkan Internasional.”

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan Teologi berstandar global di setiap program studi.
2. Melatih kecakapan sebagai pelayan Tuhan sesuai dengan Tritugas panggilan gereja

dengan karunia Roh Kudus bagi pengabdian kepada gereja, masyarakat dan bangsa
secara inklusif.
3. Mengadakan penelitian teologi integratif, pengembangan teologi dan
penerapannya disegala bidang (holistik)

TUJUAN
Terwujudnya sumber daya manusia Kristen yang berkarakter terpuji dan bermentalitas
teologi serta berilmu teologi yang Injili, Pantekostal dan Kharismatis, sehingga dapat
berperan sebagai perintis gereja, pengkhotbah, penginjil, gembala, pengajar dan
pemimpin.

2. Tujuan Standar Mutu Kurikulum STTGGI

1) Menjadi acuan bagi pengelola program untuk mendorong mutu kurikulumdi
STTGGI.

2) Menjadi pedoman bagi penjaminan mutu internal, untuk menciptakan proses
pembelajaran yang kondusif.

3) Menjaidi acuan dalam penyusunan Borang-borang akademik BAN PT, dan Tim
Akreditasi STTGGI khususnya bagi Prodi dan Perguruan Tinggi (STTGGI) dalam
pengisian borang-borang selanjutnya.

3. Pihak Yang Bertanggungjawab Untuk Mencapai Standar Mutu Kurikulum STTGGI

1) Ketua STTGGI 93
2) Para Wakil Ketua STTGGI
3) Ketua Pascasarjana STTGGI
4) Ketua Program Studi
5) Dosen

PENJAMIN MUTU INTERNAL

6) Mahasiswa

4. Defiinisi Istilah

Suasana akademik adalah kondisi atau suasana lingkungan yang dapat
menumbuhkembangkan semangat peningkatan mutu akademik, terjaganya interaksi di
antara dosen dan mahasiswa, meningkatnya kualitas dan kuantitas kegiatan akademik,
mendorong pengembangan profesionalisme kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik, serta penghormatan kepada kebenaran dan semangat belajar yang secara
terus menerus.

5. Pernyataan Isi Standar Mutu Kurikulum STTGGI

1) Semua mata kuliah, dalam prodi sudah didasarkan dari analisis kompetensi lulusan
yang terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan intinya mendukung
tercapainya tujuan terlaksananya misi dan terwujudnya visi program studi, serta visi
misi STTGGI.

2) Semua program studi sudah menentukan seluruh mata kuliah wajib, dan pilihan
berdasarkan hirarki ke ilmuan, mengikuti KBK untuk dapat ditempuh mahasiswa:
a) Paling lama 2 (dua) tahun program diploma satu dengan beban SKS = 36 SKS
b) Paling lama 5 (lima) tahun program diploma 3, sedikitnya 108 SKS
c) Paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program sarjana, dengan beban
belajar 144 SKS
d) Paling lama 4 (empat) tahun akademik untuk program magister dengan beban
SKS 36 SKS
e) Paling lama 7 (tujuh) tahun akademik program doktor, dengan beban SKS paling
sedikit 42 SKS.
PT dapat menetapkan masa penyelenggaraan pendidikan kurang dari batas
maksimum sebagaimana pada ayat (1) pasal 16 SNP No. 44 tahun 2015.

3) Semua mata kuliah program studi mendukung Kompetensi Lulusan (Responsi,
tutorial, kuliah).
a) Kegiatan tatap muka 50’/minggu/semester
b) Kegiatan penugasan terstruktur 60’/minggu/semester
c) Kegaitan mandiri 60’/minggu/semester
d) 1 SKS berupa kegiatan seminar atau bentuk lain terdiri atas :
• Kegiatan tatap muka 100’/minggu/semester
• Kegiatan mandiri 70’/minggu/semester
• Sistem blok, modul atau bentuk lain, ditetapkan oleh PT (STT GGI).

PENJAMIN MUTU INTERNAL 94

• 1 SKS dalam berbagai bentuk praktek/proses pembelajaran/PPL yang sejenis
170’/minggu/semester

4) Beban Belajar Prodi
a) Diploma 1, 3, Sarjana yang berprestasi akademik tinggi setelah 2 (dua) semester
pada tahun akademik pertama dapat mengambil maksimum 24 SKS per
semester pada semester berikut.
b) Mahasiswa program magister yang berprestasi akademik tinggi dapat
melanjutkan ke program doktor paling sedikit 2 (dua) semester mengikuti
program magister, tanpa harus lulus terlebih dahulu, dari program magister.
c) Mahasiswa berprestasi akademik tinggi mempunyai IPS lebih besar dari 3.00,
dan memenuhi etika akademik S2 dan IPS lebih besar dari 3.50 dan memenuhi
standar etika akademik.

5) Pada tahun 2017, minimal 50%, semua mata kuliah pada prodi sudah memiliki RPP-
Silabus-Kontrak belajar-SAP dilengkapi dengan bahan ajar (hand book) di buat oleh
dosen pengampu.

6) Standar isi kurikulum
Pada tahun 2017 :
a) Semua prodi sudah melengkapi kurikulumnya dengan 4 elemen :
• Tentang isi (content)
• Strategi pembelajaran
• Proses penilaian
• Proses evaluasi
b) Minimal 25% program studi sarjana/pascasarjana/diploma, sudah
mengelompokkan mata kuliah dalam kelompok mata kuliah pendukung
kompetensi utama dan kelompok mata kuliah pendukung kompetensi lainnya

7) Pada tahun 2017 :
a) Program studi sarjana sudah mempunyai kurikulum inti berkisar antara 40-80%
dari total SKS yang mendukung kompetensi utama.
b) Program studi diploma sudah mempunyai kurikulum inti minimal 40% dari total
SKS mendukung kompetensi utama yang ditetapkan oleh penjaminan mutu
internal.
c) Semua program studi sudah menetapkan sistem penilaian mahasiswa
berdasarkan kompetensi mahasiswa dalam menguasai standar kompetensi dan
kompetensi dasar setiap mata kuliah.

8) Mekanisme pemenuhan standar kurikulum :
Pemenuhan penyusunan dan pengembangan kurikulum :
Standar 1 Setiap prodi harus mempunyai tim pengembang kurikulum
Standar 2 Senat dosen/akademik menyusun aturan/payung pengembangan
kurikulum diberlakukan sejak tahun 2017.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 95

Standar 3 Tim pengembang kurikulum, harus melaksanakan tugasnya masing-
masing sesuai ketetapan senat dosen/akademik.

Standar 4 Prodi membuat peta analis standar kompetensi dan kompetensi dasar
mata kuliah berdasarkan kompetensi lulusan.

Standar 5 Setiap mata kuliah di dalam kurikulum prodi harus dipetakan terhadap
kompetensi utama, kompetensi pendukung/kompetensi lainnya ang
akan dimiliki oleh mahasiswa/i dalam menentukan mata kuliah.

Standar 6 Prodi melaksanakan rapat dosen untuk melakukan evaluasi
penyempurnaan kurikulum/semester/tahun.

Standar 7 Prodi sudah merumuskan kompetensi lulusan secara lengkap (utama,
pendukung dan lainnya) yang terumuskan sangat jelas.

9) Pemenuhan standar strukutur kurikulum :
Standar 1. Program studi memiliki dokumen di dalammya, identitas prodi, visi-
misi dan tujuan prodi serta visi-misi gereja pendukung utama, peta
kurikulum, deskripsi mata kuliah yang berisikan kompetensi dasar
setiap mata kuliah
Standar 2. Beban studi prodi S1 berkisar 144 SKS s/d 160 SKS paling lama 7 tahun
akadmeik = 14 semester.
Standar 3. Beban diploma satu 36 SKS paling lama 2 tahun = 4 semester.
Standar 4. Beban diploma tiga, 108 SKS paling lama 5 tahun = 10 semester.
Standar 5. Beban diploma empat/Sarjana, beban belajar 24 SKS = 6 semester
Standar 6. Paling lama 4 tahun akademik untuk program magister, 36 SKS = 8
semester atau dapat ditempuh kurang dari 8 semester.
Standar 7. Paling lama 7 tahun akademik untuk program doktor, dengan beban
belajar 42 SKS = 14 semester atau dapat ditempuh kurang dari 14
semester.

10) Pemenuhan Standar Isi Kurikulum
Standar 1. Tim pengembang kurikulum prodi melengkapi struktur kurikulum
dengan 4 elemen pokok :
o Isi
o Strategi Pembelajarn
o Penilaian
o Evaluasi
Standar 2. Tim penyusun kurikulum membuat peta mata kuliah berdasarkan peta
mata kuliah kompetensi yang didukungnya.
Standar 3. Program studi, menetapkan kompetensi utama yang disusun,
berdasarkan keputusan bersama dan rapat dosen prodi sejenis.
Standar 4. Adanya tim penilai validitas isi instrumen penilaian perkuliahan (UTS)
dan (UAS), sesuai kompetensi yang diukur.

11) Mekanisme Pengecualian Standar Kurikulum.

PENJAMIN MUTU INTERNAL 96


Click to View FlipBook Version