The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Septian Yudha Kusuma, 2020-09-01 07:03:20

MODUL AKUNTANSI PENGANTAR

MODUL AKUNTANSI PENGANTAR

PENGANTAR
AKUNTANSI

SEPTIAN YUDHA KUSUMA

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan modul Akuntansi
Pengantar untuk mahasiswa DIII Keuangan dan Perbankan. Modul ini
membahas tentang proses pencatatan akuntansi untuk perusahaan jasa,
dagang dan proses bisnis perusahaan manufaktur.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul
ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan dan kesempurnaan modul ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu proses penyelesain modul ini. Semoga modul ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya para mahasiswa.

Semarang, Agustus 2020
Penulis,

Septian Yudha Kusuma

ii

Daftar Isi

KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................. iii
Bab I........................................................................................................................ 1
Bab II ...................................................................................................................... 8
Bab III...................................................................................................................24
Bab IV...................................................................................................................31
Bab V.....................................................................................................................37
Bab VI...................................................................................................................46
Bab VII .................................................................................................................51
Bab VIII................................................................................................................54
Bab IX...................................................................................................................57
Bab X ....................................................................................................................66
Bab XI...................................................................................................................73
Bab XII .................................................................................................................76
Bab XIII................................................................................................................82

iii

iv

Bab I

AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA

Akuntansi merupakan bahasa bisnis (Warren Buffet). Hal ini
menandakan bahwa akuntansi bukan hanya sekedar angka,
namun dapat menjadi alat komunikasi antara perusahaan
dengan para pemangku kepentingan. Secara umum, akuntansi
merupakan sistem informasi yang menyediakan laporan bagi para
pemangku kepentingan tentang aktivitas ekonomi dan kondisi
perusahaan. Sistem informasi mengumpulkan dan memproses data-
data yang berkaitan, kemudian menyebarluaskan informasi kepada
pihak-pihak terkait.

Ruang Lingkup Ilmu Akuntansi
Dengan semakin berkembangnya ilmu akuntansi ditambah

semakin meningkatnya kebutuhan para pengguna, ilmu akuntansi
terbagi menjadi:
1. Akuntansi Keuangan
2. Akuntansi Manajemen
3. Akuntansi Biaya
4. Akuntansi Perbankan
5. Pemeriksaan Akuntansi
6. Akuntansi Perpajakan
7. Akuntansi Pemerintahan
8. Sistem Informasi Akuntansi
9. Akuntansi Syariah

1

10. Akuntansi Internasional
11. Akuntansi Sosial
12. dll

Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi terdiri dari aktivitas pencatatan, penggolongan,

pengikhtisaran dan pelaporan tergambar pada gambar berikut:

Laporan Keuangan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1

tentang Penyajian Laporan Keuangan yang berlaku sejak 1 Januari
2015, Laporan Keuangan terdiri dari:
1. laporan posisi keuangan pada akhir periode;
2. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama

periode;
3. laporan perubahan ekuitas selama periode;
4. laporan arus kas selama periode;
5. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan

akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lain

Pengguna Laporan Keuangan
Sesuai tujuan, pengguna Laporan Keuangan suatu perusahaan

terbagi menjadi 2 yaitu pengguna internal dan eksternal, dimana
masing-masing memanfaatkan informasi Laporan Keuangan untuk

2

tujuan yang berbeda. Pengguna internal Laporan Keuangan terdiri
dari:
1. Manajemen: berguna untuk pengambilan keputusan bisnis yang

lebih berkualitas.
2. Karyawan: berguna untuk jaminan penghasilan yang memadai,

kualitas hidup, dan keamanan kerja.
Sedangkan bagi pengguna eksternal, Laporan Keuangan
bermanfaau untuk:
1. Investor atau calon investor: berguna untuk pertimbangan
keputusan investasi, apakah dijual, dibeli, atau dipertahankan.
2. Masyarakat/ pelanggan dan debitur: bermanfaat untuk menilai
bentuk pertanggungjawaban atas aktivitas perusahaan.
3. Kreditur: bermanfaat sebagai jaminan atas pinjaman yang
diberikan kepada perusahaan.
4. Pemerintah: bermanfaat sebagai sarana perhitungan pajak.

Jenis-jenis Perusahaan

Umumnya, terdapat tiga jenis-jenis perusahaan yaitu:

Jasa: meyediakan Dagang: membeli dan Manufaktur: membeli
produk tidak menjual barang tanpa bahan baku serta
memprosesnya
berwujud. merubah bentuk sehingga
menghasilkan produk
aslinya. jadi yang kemudian
dijual.

3

Standar Akuntansi di Indonesia

Di Indonesia terdapat lima standar akuntansi yang berlaku yaitu:

1. Standar Akuntansi Keuangan (SAK): digunakan oleh perusahaan

yang sudah go public.

2. Standar Akuntansi Pemerintahan: digunakan oleh pemerintah

pusat hingga daerah.

3. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Syariah: digunakan oleh

perusahaan yang sudah berbasis syariah.

4. Standar Akuuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

(SAK-ETAP): digunakan oleh perusahan yang belum go public.

5. Standar Akuuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan

Menengah (SAK-EMKM): digunakan oleh UMKM.

Berikut ini disajikan beberapa perbedaan antar standar, kecuali

SAK Syariah dan Standar Akuntansi Pemerintahan:

Pembeda SAK SAK-ETAP SAK-EMKM

Dasar Berbasis IFRS Standar lokal Standar local
Penyusunan
Ruang Lingkup Entitas dengan Entitas tanpa Entitas tanpa
akuntabilitas akuntabilitas akuntabilitas
Dasar publik yang publik yang publik yang
Pengukuran
signifikan signifikan, namun signifikan dan
Komponen menerbitkan Lap. memenuhi
Laporan Keu. untuk tujuan definisi dan
Keuangan
umum bagi karakteristik
stakeholder. dalam UU No.

20/2008 tentang
UMKM.

Biaya historis, Biaya historis dan Biaya historis
biaya kini, nilai nilai wajar.
realisasi/
penyelesaian, 1. Lap.Posisi 1. Lap.Posisi
nilai sekarang, Keuangan Keuangan
dan nilai wajar
2. Lap. Laba Rugi 2. Lap. Laba
Sama dengan 3. Lap.Perubahan Rugi
SAK-ETAP
kecuali no. 2 Ekuitas 3. CALK
menjadi: laporan 4. Lap. Arus Kas (pernyataan
laba rugi dan
penghasilan

4

komprehensif 5. CALK kepatuhan
lain selama dan rincian
periode akun)
Ditambah:
informasi
komparatif

Prinsip Akuntansi
Informasi akuntansi yang disusun dan dilaporkan secara obyektif

agar dapat bermanfaat bagi stakeholder. Prinsip akuntansi diatur oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai penyusun kebijakan dan
peraturan akuntansi di Indonesia, sebagai berikut:
1. Prinsip Entitas Ekonomi: suatu perusahaan merupakan satu

kesatuan usaha yang berditi sendiri dan terpisah dari entitas
ekonomi lainnya maupun terpisah daru pribadi pemiliknya.
2. Prinsip Periode Akuntansi: penilaian maupun pelaporan keuangan
perusahaan dibatasi oleh periode waktu tertentu, misalnya periode
1 Januari sampai tanggal 31 Desember.
3. Prinsip Biaya Historis: menghendaki pencatatan setiap barang atau
jasa yang diperoleh, dicatat berdasarkan semua biaya yang
dikeluarkan untuk memperolehnya.
4. Prinsip Satuan Moneter: pencatatan transaksi hanya dinyatakan
dalam bentuk satuan mata uang dan tanpa melibatkan hal-hal
kualitatif (mutu, prestasi, dsb).
5. Prinsip Kesinambungan Usaha: menganggap bahwa suatu entitas
ekonomi atau bisnis akan berjalan secara terus-menerus atau
berkesinambungan (going concern) tanpa ada pembubaran atau
penghentian kecuali terdapat peristiwa tertentu.
6. Prinsip Pengungkapan Penuh: laporan keuangan harus
mempunyai prinsip pengungkapan penuh dalam menyajikan
laporan yang informatif serta wajar.
7. Prinsip Pengakuan Pendapatan: Pendapatan timbul akibat
kenaikan harta yang dihasilkan dari kegiatan usaha seperti

5

penjualan, penerimaan bagi hasil dan yang lainnya. Pendapatan
diakui ketika ada kepastian tentang jumlah atau nominal yang
dapat diukur secara tepat.
8. Prinsip Mempertemukan: berarti biaya yang dipertemukan dengan
pendapatan yang diterima dengan tujuan menentukan laba/ rugi
setiap periode.
9. Prinsip Konsistensi: prinsip akuntansi yang digunakan dalam
pelaporan keuangan tetap dan digunakan secara konsisten (tidak
berubah-ubah metode dan prosedur), sehingga laporan keuangan
yang dihasilkan dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya
sehingga bisa memberikan manfaat lebih bagi penggunanya.
10. Prinsip Materialitas: adanya pencatatan dan pengukuran atau
pengungkapan informasi akuntansi secara material (bernilai
nominal dan dapat dijual).

Etika dalam Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang menjunjung tinggi

etika bisnis, bukan hanya berorientasi pada keuntungan semata,
namun juga memperhatikan kepentingan para stakeholder. Laporan
akuntansi biasanya digunakan untuk pengambilan keputusan para
stakeholder, sehingga laporan yang disusun harus akurat dan bebas dari
bias. Berdasarkan hal tersebut, maka akuntan sebagai penyusun
laporan keuangan juga harus beretika dalam melaksanakan tugasnya.

Para akuntan di Indonesia memiliki kode etik yang disusun oleh
IAI. Sedangkan bagi akuntan publik di Indonesia kode etik yang
disusun oleh Ikatan Akuntan Publik Indoneisa (IAPI). Para auditor
internal di Indonesia juga memiliki kode etik yang disusun oleh
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. Kode etik lain,
umumnya disusun oleh organisasi yang menaunginya.

6

Jenis Organisasi Bisnis
Di Indonesia terdapat beberapa jenis organisasi bisnis, antara lain:

1. Perseorangan
2. Persekutuan: Firma dan Persekutuan Komanditer (CV)
3. Perseroan Terbatas (PT)
4. Koperasi
5. Yayasan
6. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik

Daerah (BUMD)

Profesi Bidang Akuntansi
Berikut ini merupakan profesi-profesi bagi pada lulusan bidang

akuntansi:
1. Akuntan swasta: bekerja dalam perusahaan dalam berbagai posisi

bidang akuntansi, misal staff akuntansi, manajer akuntansi, dll.
2. Akuntan publik: bekerja dan memiliki tanggung jawab luas kepada

masyarakat (publik), misal auditor independen.
3. Akuntan pemerintah: berkerja pada bidang akuntansi di instansi

pemerintahan.
4. Akuntan pendidik: bekerja sebagai pengajar bidang akuntansi,

misal guru atau dosen.

7

Bab II

TRANSAKSI DAN AKUN

Tidak seluruh kejadian ekonomi merupakan transaksi bisnis
yang harus dicatat ke dalam jurnal. Yang dimaksud dengan
transaksi merupakan kejadian ekonomi atau kondisi lain
yang menyebabkan pengaruh langsung posisi keuangan suatu entitas
atau hasil operasi. Selain itu, transaksi merupakan peristiwa atau
kejadian dalam perusahan yang memiliki dampak moneter atau
konsekuensi keuangan.

Berikut merupakan transaksi-transaksi yang umum terjadi dalam
entitas bisnis:
1. Pembelian kredit, misal: pembelian barang dagangan kredit,

pembelian mesin kredit, pembelian ATK kredit, dll.
2. Penjualan kredit, misal: penjualan barang dagangan kredit,

pendapatan jasa iklan kredit, pendapatan jasa sewa kredit, dll
3. Kas Masuk, misal: pelunasan piutang dari penjualan kredit,

penjualan barang dagangan tunai, pendapatan jasa iklan tunai,
penjualan aset tunai, dll.
4. Mas Keluar, misal: pembayaran utang atas pembelian kredit,
pembayaran listrik tunai, pembayaran gaji tunai, pembayaran sewa
tunai, dll.
5. Memorial, merupakan bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan
perusahaan atau orang yang diberikan wewenang untuk suatu
kejadian-kejadian yang berlangsung didalam internal perusahaan
bersangkutan, misal: pembagian deviden perhitungan pajak akhir
tahun, penyusutan aset, dll.

8

Akun
Dalam mencatat transaksi bisnis diperlukan akun yang berguna

untuk menampung mutasi/ perubahan nominal akun yang
berpengaruh. Akun merupakan media/ formulir yang utama dalam
akuntansi dengan tujuan pengikhtisaran (pengelompokan) transaksi.
Secara umum, terdapat lima kelompok akun yaitu:
1. Aset: merupakan harta kekayaan atau sumber daya ekonomi yang

dimiliki oleh entitas & dapat memberikan manfaat, terdiri dari:
a. Aset Lancar: set yang dapat digunakan dalam jangka waktu

dekat, biasanya satu tahun, misalnya: kas, piutang, persediaan,
perlengkapan kantor, investasi jangka pendek, dan beban
dibayar dimuka.
b. Aset non Lancar: set yang dapat digunakan dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun, terdiri dari aset tetap misalnya mesin,
peralatan kantor, dan kendaraan, serta aset tidak berwujud
misalnya merk dagang dan hak paten.
2. Liabilitas: hutang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus
dilakukan pada masa datang pada pihak lain, selain itu juga
merupakan klaim atau hak dari kreditor atas kekayaan perusahaan,
terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Liabilitas Jangka Pendek: merupakan hutang yang harus
dilunasi dalam periode satu tahun, misalnya utang usaha dan
pendapatan diterima dimuka.
b. Liabilitas Jangka Panjang: merupakan hutang yang harus
dilunasi dalam periode lebih dari satu tahun, misalnya utang
bank jangka panjang.
3. Ekutias: klaim atau hak dari pemilik atas kekayaan suatu entitas,
misalnya modal saham, saldo laba, deviden, dan prive.
4. Pendapatan: kenaikan dalam ekuitas akibat penyerahan barang
atau jasa kepada pelanggan, misalnya penjualan barang dagangan,

9

pendapatan iklan, pendapatan sewa, pendapatan royalti, dan laba

penjualan aset tetap.

5. Beban: penurunan dalam ekuitas akibat aktivitas dalam rangka

menghasilkan pendapatan, misalnya beban gaji, beban listrik,

beban telepon, beban iklan, beban sewa, dan beban pengiriman.

Setiap perusahaan memiliki sekumpulan akun-akun yang

digunakan dalam pencatatan transaksi, yang disebut dengan daftar

akun, contoh sebagai berikut:

Bagan Akun “Salon Dhea”
Akun Laporan Posisi Keuangan

1 ASET 2 LIABILITAS

100 Kas 201 Utang Dagang

111 Piutang Dagang 202 Biaya yang Masih Harus Dibayar
141 Perlengkapan

151 Biaya Dibayar Dimuka 3 EKUITAS

181 Tanah 301 Modal Nona Dhea

191 Peralatan Kantor 302 Prive Nona Dhea

Akun Laba Rugi

4 PENDAPATAN 5 BEBAN

401 Pendapatan Jasa Salon 501 Beban Gaji

502 Beban Sewa
503 Beban Listrik dan Telepon

504 Beban Perlengkapan

509 Beban Rupa-rupa

Aplikasi Analisis Transaksi dalam Persamaan Dasar Akuntansi
Sumber kepemilikan aset dapat berasal dari Liabilitas dan Ekuitas,

yang biasanya termuat dalam Laporan Posisi Keuangan. Hubungan
antara ketiganya tergambar pada rumus berikut:

ASET = LIABILITAS + EKUITAS
Hasil usaha/ operasi suatu entitas dalam periode tertentu disebut
dengan Laba/ Rugi dengan membandingkan antara Pendapatan
dengan Beban. Jika Pendapatan lebih besar daripada Beban, maka
terjadi laba, begitu pula sebalinya jika Pendapatan lebih kecil daripada

10

Beban, maka terjadi rugi. Laba akan mempengaruhi kenaikan Ekuitas,
sedangkan rugi dapat menyebabkan penurunan Ekuitas, sehingga
rumus diatas dapat menjadi:

ASET = LIABILITAS + EKUITAS + (PENDAPATAN – BEBAN)

Untuk penerapannya, dapat dijelaskan pada ilustrasi berikut:

Transaksi 1: Investasi oleh Pemegang Saham Ray dan Barbara membuka perusahaan program komputer bernama Softbit Inc. Pada 1/9/2019 menginvestasikan €15.000 uang tunai

ke perusahaan sebagai setoran modal saham

Analisis: Aset akun Kas bertambah €15.000 dan Ekuitas dalam akun Modal Saham juga bertambah €15.000

ASET = LIABILITAS + EKUITAS

Kas + Piutang Usaha + Perlengkapan + Peralatan = Utang Usaha + Modal Saham - Deviden + Saldo Laba

Kantor PENDAPATAN - BEBAN

1 + €15.000 + €15.000

Transaksi 2: Membeli Peralatan tunai Softbit Inc. membeli peralatan secara tunai €7.000

Analisis: Aset akun Kas berkurang €7.000 dan Aset dalam akun Peralatan bertambah €7.000

ASET = LIABILITAS + EKUITAS

Kas + Piutang Usaha + Perlengkapan + Peralatan = Utang Usaha + Modal Saham - Deviden + Saldo Laba
Kantor
PENDAPATAN - BEBAN

1 + €15.000 + €15.000

2 - €7.000 + €7.000

+ €8.000 + €7.000 + €15.000

€ 15.000 = € 15.000

Transaksi 3: Membeli Perlengkapan kantor kredit Softbit Inc. membeli kertas dan perlengkapan lain senilai €1.600 yang akan dibayar pada bulan depan

Analisis: Aset akun Perlengkapan Kantor bertambah €1.600 dan Liabilitas dalam akun Utang Usaha bertambah €1.600

ASET = LIABILITAS + EKUITAS

Kas + Piutang Usaha + Perlengkapan + Peralatan = Utang Usaha + Modal Saham - Deviden + Saldo Laba
Kantor PENDAPATAN - BEBAN

+ €8.000 + €7.000 + €15.000

3 + €1.600 + €1.600

+ €8.000 + €1.600 + €7.000 + €1.600 + €15.000

€ 16.600 = € 16.600

Transaksi 4: Menerima pendapatan tunai Softbit Inc. menerima €1.200 dari pelanggan atas jasa pemrograman yang telah diselesaikan. Transaksi ini merupakan transaksi

perolehan pendapatan, dimana dapat menaikkan ekuitas.

Analisis: Aset akun Kas bertambah €1.200 dan Pendapatan bertambah €1.200 EKUITAS
ASET = LIABILITAS +

Kas + Piutang Usaha + Perlengkapan + Peralatan = Utang Usaha + Modal Saham - Deviden + Saldo Laba

Kantor PENDAPATAN - BEBAN

+ €8.000 + €1.600 + €7.000 + €1.600 + €15.000
4 + €1.200
+ €1.200 Pend. Jasa

+ €9.200 + €1.600 + €7.000 + €1.600 + €15.000 + €1.200

€ 17.800 = € 17.800

Transaksi 5: Memasang iklan secara kredit Softbit Inc. menerima tagihan €250 dari Daily News atas iklan yang telah diterbitkan dan akan dibayarkan kemudian hari. Transaksi ini

merupakan transaksi beban, dimana dapat menurunkan ekuitas.

Analisis: Liabilitas akun Utang Usaha bertambah €2500 dan Beban bertambah €250 (dalam transaksi sehari-hari, akun Beban umumnya bertambah, tanda negatif mucul karena

beban sebagai pengurang Ekuitas )

ASET = LIABILITAS + EKUITAS

Kas + Piutang Usaha + Perlengkapan + Peralatan = Utang Usaha + Modal Saham - Deviden + Saldo Laba

Kantor PENDAPATAN - BEBAN

+ €9.200 + €1.600 + €7.000 + €1.600 + €15.000 + €1.200

5 + €250 + €250 B. Iklan

+ €9.200 + €1.600 + €7.000 + €1.850 + €15.000 + €1.200 + €250

€ 17.800 = € 17.800

11

Transaksi 6: Penerimaan pendapatan tunai dan kredit Softbit Inc. menerima €3.500 dari pelanggan atas jasa pemrograman yang telah diselesaikan. Perusahaan menerima €1.500

dan sisanya kredit.

Analisis: Aset akun Kas bertambah €1.500, Piutang Usaha bertambah €2.000,dan Pendapatan bertambah €3.500 EKUITAS
ASET = LIABILITAS +

Kas + Piutang Usaha + Perlengkapan + Peralatan = Utang Usaha + Modal Saham - Deviden + Saldo Laba

Kantor PENDAPATAN - BEBAN

+ €9.200 + €1.600 + €7.000 + €1.850 + €15.000 + €1.200 + €250
6 + €1.500 + €3.500 Pend. Jasa
+ €2.000

+ €10.700 + €2.000 + €1.600 + €7.000 + €1.850 + €15.000 + €4.700 + €250

€ 21.300 = € 21.300

Transaksi 7: Pembayaran beban Softbit Inc. membayar beberapa beban tunai selama bulan September: sewa toko €600, gaji dan upah karyawan €900, lain-lain €200.

Analisis: Aset akun Kas berkurang €1.700 dan Beban bertambah €1.700 EKUITAS
ASET = LIABILITAS +

Kas + Piutang Usaha + Perlengkapan + Peralatan = Utang Usaha + Modal Saham - Deviden + Saldo Laba

Kantor PENDAPATAN - BEBAN

+ €10.700 + €2.000 + €1.600 + €7.000 + €1.850 + €15.000 + €4.700 + €250
7 - €1.700 + €600 B.Sewa

+ €9.000 + €2.000 + €1.600 + €7.000 + €1.850 + €15.000 + €4.700 + €900 B.Gaji
+ €200 B.Lain2
+ €1.950

€ 19.600 = € 19.600

Transaksi 8: Pembayaran utang Softbit Inc. membayar €250 kepada Daily News atas iklan yang telah terbit.

Analisis: Aset akun Kas berkurang €250 dan Liabilitas akun Utang Usaha berkurang €250 + EKUITAS
ASET = LIABILITAS + Modal Saham
- Deviden + Saldo Laba
Kas + Piutang Usaha + Perlengkapan + Peralatan = Utang Usaha
Kantor PENDAPATAN - BEBAN

+ €9.000 + €2.000 + €1.600 + €7.000 + €1.850 + €15.000 + €4.700 + €1.950
8 - €250 + €2.000 + €1.600 + €7.000 - €250 + €15.000
+ €4.700 + €1.950
+ €8.750 + €1.600 € 19.350

€ 19.350 =

Transaksi 9: Penerimaan kas dari pembayaran piutang Softbit Inc. menerima €600 dari pelanggan atas pendapatan yang belum dibayarkan pada Transaksi 6.

Analisis: Aset akun Kas bertambah €600 dan Aset akun Piutang Usaha berkurang €600 + EKUITAS
ASET = LIABILITAS + Modal Saham
- Deviden + Saldo Laba
Kas + Piutang Usaha + Perlengkapan + Peralatan = Utang Usaha
Kantor PENDAPATAN - BEBAN

+ €8.750 + €2.000 + €1.600 + €7.000 + €1.600 + €15.000 + €4.700 + €1.950
9 + €600 - €600

+ €9.350 + €1.400 + €1.600 + €7.000 + €1.600 + €15.000 + €4.700 + €1.950

€ 19.350 = € 19.350

Transaksi 10: Deviden Softbit Inc. membayar deviden ke pemegang saham €1.300 tunai.

Analisis: Aset akun Kas berkurang €1.300 dan Ekuitas akun Deviden bertambah €1.300 (akun Deviden umumnya bertambah, tanda negatif mucul karena beban sebagai

pengurang Ekuitas )

ASET = LIABILITAS + EKUITAS

Kas + Piutang Usaha + Perlengkapan + Peralatan = Utang Usaha + Modal Saham - Deviden + Saldo Laba

Kantor PENDAPATAN - BEBAN

+ €9.350 + €1.400 + €1.600 + €7.000 + €1.600 + €15.000 + €4.700 + €1.950

10 - €1.300 + €1.300

+ €8.050 + €1.400 + €1.600 + €7.000 + €1.600 + €15.000 + €1.300 + €4.700 + €1.950

€ 18.050 = € 18.050

12

Ringkasan seluruh analisis transaksi, dapat dijelaskan berikut ini:

ASET = LIABILITAS + EKUITAS

Kas + Piutang Usaha + Perlengkapan + Peralatan = Utang Usaha + Modal Saham - Deviden + Saldo Laba
Kantor
PENDAPATAN - BEBAN

1 + €15.000 + €15.000

2 - €7.000 + €7.000

3 + €1.600 + €1.600

4 + €1.200 + €1.200 Pend. Jasa
+ €3.500 + €250 B. Iklan
5 + €250
Pend. Jasa
6 + €1.500 + €2.000 + €600 B.Sewa
+ €900 B.Gaji
7 - €1.700 + €200 B.Lain2

8 - €250 - €250
+ €1.600 + + €15.000 -
9 + €600 - €600

10 - €1.300 + €1.300
+ €1.300 +
+ €8.050 + + €1.400 + + €1.600 + + €7.000 = + €4.700 - + €1.950
= € 18.050
€ 18.050

Pencatatan Jurnal

Analisis transaksi merupakan sarana untuk membuat pencatatan

pertama dalam siklus akuntansi yaitu jurnal. Ada beberapa tahapan

yang perlu dilakukan dalam pencatatan jurnal, yaitu:

1. Identifikasi apakah transaksi termasuk dalam penerimaan kas,

pengeluaran kas, pembelian kredit, penjualan kredit, umum, dsb

2. Tentukan akun yang berpengaruh

3. Tentukan apakah akun yang bersangkutan bertambah/ berkurang

4. Terapkan mekanisme debet kredit

5. Catat dalam jurnal

Langkah pertama sampai ketiga telah dijelaskan dan diilustrasikan

pada pembahasan sebelumnya. Penerapan mekanisme debet kredit

berdasarkan tabel berikut ini:

Akun Debet Kredit

Aset + -

Liabilitas -+

Ekuitas -+

Pendapatan -+

Beban +-

Jika merujuk pada contoh transaksi 1 Softbyte Inc. akun yang

berpengaruh adalah Kas (Aset) bertambah, maka dicatat ke dalam
jurnal sebelah Debet, sedangkan Modal Saham (Ekuitas) bertambah,

13

akan dicatat ke dalam jurnal sebelah Kredit, dengan format penulisan

sebagai berikut:

Softbyte Inc.
Jurnal Umum

Per September 2019

Tanggal Nama Akun dan Ref. Debet Kredit
Keterangan 15.000

2014 Kas - 15.000 ..............

Sept. 1 Modal Saham

(penerbitan saham tunai)

dst

Jumlah ...............

Keterangan:

1. Judul jurnal berisi nama perusahaan, judul dokumen, dan periode

jurnal.

2. Kolom tanggal berisi tahun, bulan, dan tanggal untuk transaksi

teratas jurnal. Untuk transaksi dibawahnya hanya ditulis tanggal

saja, kecuali transaksi berikutnya beda bulan atau tahun.

3. Nama akun dan keterangan berisi akun di debet pada baris atas,

diikuti akun di kredit menjorok ke kanan pada baris dibawah

debet, selanjutnya keterangan singkat transaksi.

4. Referensi umumnya berisi nomor akun atau nomor bukti

transaksi.

5. Debet dan kredit diisi nominal transaksi.

6. Tambahkan jeda 1 baris untuk

7. Setiap pemindahan halaman atau transaksi terakhir, jumlahkan

bagian debet dan kredit.

8.

Posting Buku Besar

Buku besar merupakan kumpulan akun-akun dalam suatu

perusahaan. Setiap akun yang digunakan dalam perusahaan harus

memiliki buku besar. Secara umum, buku besar memiliki 3 bentuk

sebagai berikut:

14

Buku Besar bentuk T: Nomor Akun: 100
Nama Akun: Kas
Kredit
Debet
Nomor Akun: 100
Buku Besar bentuk 3 kolom:
Nama Akun: Kas Debet Kredit Saldo

Tanggal Ket Ref

Buku Besar bentuk 4 kolom: Nomor Akun: 100
Nama Akun: Kas
Debet Kredit Saldo
Tanggal Ket Ref Debet Kredit

Berdasarkan jurnal transaksi 1 Softbyte Inc. dengan menggunakan

format buku besar 3 kolom, maka posting buku besar dapat dilihar

pada tabel berikut:

Jurnal Umum

Tanggal Nama Akun dan Ref. Debet Kredit
Keterangan 15.000 15.000
2014
Sept. 1 Kas -

Modal Saham

(penerbitan saham tunai)

Nama Akun: Kas Buku Besar Nomor Akun: 100

Tanggal Ket Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

2014

Sept. 1 JUPenerbitan saham 15.000 15.000

Nama Akun: Modal Saham Nomor Akun: 300

Tanggal Ket Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

2014

Sept. 1 JUPenerbitan saham 15.000 15.000

15

Berikut adalah ilustasi lain dari Pioneer Advertising Agency Inc.
mulai analisis transaksi hingga posting buku besar.

16

17

18

19

20

Jurnal
21

Buku Besar

Neraca Saldo
Untuk memperoleh keyakinan yang lebih besar bahwa bagian dari

siklus atau proses akuntansi yaitu mulai penjurnalan dan
pemindahbukuan ke akun-akun buku besar pada sisi debit dan kredit
telah dilaksanakan dengan tanpa kesalahan maka salah satu caranya
adalah dengan penyusunan neraca saldo.

22

Langkah penyusunannya adalah dengan memindahkan saldo akhir
dari masing-masing akun di buku besar pada neraca saldo sesuai debit
atau kredit, lalu jumlahkan debit serta kreditnya. Berikut merupakan
neraca saldo Pioneer Advertising Agency Inc.:

23

Bab III

KONSEP PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN
SERTA PROSES PENYESUAIAN

Basis akuntansi yang digunakan dalam standar akuntansi
adalah basis akrual. Basis akrual merupakan pencatatan
akuntansi yang dilakukan berdasarkan transksi, meskipun
kas belum dibayarkan/ diterima. Berbeda dengan basis kas yang
merupakan pencatatan akuntansi berdasarkan kas masuk dan kas
keluar saja. Basis akrual merupakan pencatatan yang lebih akurat,
sehingga mudah dalam pengukuran aset, liabilitas, maupun ekuitas.

Berdasarkan konsep periode akuntansi, untuk menilai kinerja,
perusahaan memerlukan laporan secara periodik. Basis akrual
menghendaki pelaporan beban dan pendapatan pada periode
akuntansi yang sama, atau yang disebut dengan prinsip matching. Oleh
karena itu, beban dan pendapatan harus diukur dengan wajar.

Pendapatan dapat diakui dan dicatat pada saat pendapatan tersebut
dimiliki, atau telah menjalankan pekerjaan/jasa/pengiriman barang
dagangan kepada pelanggan. Misalnya, perusahaan menerima uang
muka dari pelanggan atas jasa iklan, dimana iklan akan terbit 1 bulan
kemudian. Atas transaksi tersebut, perusahaan tidak boleh
mengakuinya sebagai pendapatan, karena belum melaksanakan jasa
iklan, perusahaan baru dapat mencatatnya sebagai liabilitas.
Perusahaan akan mencatat pendapatan saat melaksanakan atau
menyelesaikan jasa iklannya.

24

Beban diakui dan dicatat pada saat beban tersebut telah
digunakan dalam rangka memperoleh pendapatan. Misalnya
perusahaan membeli perlengkapan kantor, maka perusahan baru
boleh mencatatnya ke dalam aset, karena belum digunakan.
Perusahaan akan mencatatnya ke dalam beban pada saat
perlengkapan kantor digunakan.

Pencatatan Penyesuaian
Tujuan pembuatan jurnal penyesuaian adalah untuk

memutakhirkan atas saldo-saldo akun serta membandingkan
pendapatan dan beban secara layak. Pencatatan penyesuaian biasanya
dilaksanakan pada akhir periode atau pada saat akan menyusun
laporan keuangan. Berikut adalah beberapa penyesuaian yang umum
terjadi pada akhir periode:
1. Biaya Dibayar Dimuka

Merupakan unsur aset yang diharapkan menjadi beban karena
pemakaian atau dengan berlalunya waktu sepanjang periode
akuntansi Penyesuaian dilakukan karena biaya dibayar dimuka
sudah digunakan sehingga dapat diakui sebagai biaya pada tahun
berjalan. Contoh: Pelengkapan, Sewa Dibayar Dimuka, Asuransi
Dibayar Dimuka, Iklan Dibayar Dimuka, dll.
Perlengkapan. Perlengkapan diperlakukan dalam cara yang sama
dengan biaya dibayar dimuka. Anggapkah bahwa perlengkapan
pada 31 Desember menurut buku besar sebesar Rp. 2.400.000.
Setelah dilakukan perhitungan fisik, perlengkapan yang tersisa
sebesar Rp. 1.440.000, maka jumlah perlengkapan yang
dipindahkan ke beban adalah:

25

Asuransi Dibayar Di Muka

Saldo debit akun Asuransi Dibayar di Muka sebesar Rp. 600.000

merupakan pembayaran di muka dari asuransi pada tanggal 16

Desember 2011 untuk jangka waktu satu tahun (12 Bulan). Pada

tanggal 31 Desember 2011, sebagian dari asuransi dibayar dimuka

harus sesuia menjadi beban asuransi berdasarkan berlalunya waltu.

Yaitu sebesar (1/2 x 1/12 x 600.000) Rp. 25.000.

Akun Beban Asuransi bertambah (didebit) dan akun Asurans Dibayar

Dimuka berkurang (dikredit) sebesar Rp. 25.000. ayat jurnal

penyesuaiannya adalah :

Beban Asuransi 25.000

Asuransi Dibayar Dimuka 25.000

26

Setelah pemindahbukuan, akun Asuransi Dibayar Di muka
nampak sebagai berikut :

2. Pendapatan Diterima Dimuka
a. Adalah unsur kewajiban yang di harapkan menjadi pendepatan
karena dengan berlalunya waktu sepanjang periode akuntansi.
b. Penyesuaian dilakukan karena pendapatan diterima dimuka
sudah dilaksanakan sehingga dapat diakui sebagai pendapatan
pada tahun berjalan
c. Contoh : pendapatan jasa diterima dimuka. Pendapatan sewa
diterima dimuka, pendapatan iklan diterima dumuka, dll.

27

3. Biaya Yang Masih Harus Dibayar
a. Adalah beban-beban yang telah terjadi / dinikmati namun
belum dibayarkan, seingga perlu diadakan penyesuaian.
Contoh : piutang atas pendapatan jasa, perusahaan sudah
memberikan jasanya, namun belum menerima uang dan
mencatatnya.

4. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima.
a. Adalah pendapatan yang telah diberikan oleh perusahaan,
namn belum menerima pembayaran.
Contoh : piutang atas pendapatan jasa, perusahaan sudah
memberikan jasanya, namun belum menerima uang dan
mencatatnya.
Contoh : anggaplah bahwa KAP Ananta memberikan jasa
akuntansi bulanan mulai tanggal 15 Desember 2011 pada PT.
ABC. Menurut perjanjian, PT ABC membayar KAP Ananta
Rp. 800.000 per bulan dengan pembayaran pertama pada 15
Januari 2012. Pada akhir Desember 2011 KAP Ananta telah
memiliki setengah bulan pendapatan atas pekerjaan yangtelah
28

dilakukan dari tanggal 15 Desember hingga 31 Desember
2011 sebesar Rp. 400.000, Ayat jurnal penyesuaian yang
diperlukan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai
berikut :

5. Unsur – unsur Estimasi
a. Adalah beban – beban yang penentua jumlahnya
berdasarkan estimasi.
b. Contoh : beban penyusutan, bebas kerugian piutang, dll.

29

30

Bab IV

PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI

P emidahbukuan/posting jurnal penyesuaian Pencatatan &
pemindahan buku jurnal penyesuaian dilakukan pada akhir
periode akuntansi. Jurnal penyesuaian yg telah dicatat harus di
posting ke buku besar, sehingga menghasilkan angka yg sama dengan
laporan keuangan

31

PENDAPATAN BEBAN

Pendapatan Jasa 8,400,000 Beban Sewa Beban Gaji
400,000 1,800,000 3,000,000
Penyesuain 400,000
Penyesuain Saldo 1,800,000 Penyesuaian 225,000
Saldo 9,200,000 Saldo 3,225,000

Beban Penyusutan Beban Perlengkapan
960,000
Penyusutan 60,000
Saldo 960,000
Saldo 60,000
Beban Rupa- rupa
Beban Asuransi 150,000

Penyusutan 25,000 Saldo 150,000

Saldo 25,000

Beban Listrik & Telepon
1,000,000

Saldo 1,000,000

NERACA LAJUR

Adalah kertas berkolom / berajur digunakan sebagai kertas kerja

dalam mengikhtisarkan jurnal penyesuaian dan penyusunan laporan

keuangan.

Neraca lajur setidaknya terdiri dari 5 lajur utama:

1. Neraca Saldo
2. Jurnal Penyesaian
3. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
4. Lapran Laba Rugi
5. Laporan Posisi Keuangan

32

33

34

35

36

Bab V

JURNAL PENUTUP & JURNAL PEMBALIK

Jurnal Penutup
1. proses pemindahan saldo pendapatan, beban, serta
prive/deviden ke akun modal disebut dengan proses
penutupan.
2. Pendapatan dan beban dilaporkan untuk masing-masing
periode, saldo akun pendapatan dan beban harus nol pada
awal periode berikutnya karena merupakan akun sementara
(temporary account).
3. Sedangkan saldo pada laporan posisi keuangan akan
terbawa dari tahun ke tahun , karena merupakan akun
permanen (permanent account).
LANGKAH PEMBUATAN JURNAL PENUTUP :
1. Setiap akun Pendapatan didebet jumlah saldonya dan
mengkredit Ikhtisar Laba Rugi sesuai jumlah saldo
pendapatan
2. Setiap akun Beban dikredit jumlah saldonya dan mengkredit
Ikhtisar Laba Rugi sesuai jumlah saldo beban
3. Jika terjadi Laba = akun ikhtisar laba rugi didebet sesuai
jumlah labanya
4. Jika terjadi Rugi = akun ikhtisar laba rugi dikredit sesuai
jumlah ruginya dan mendebet Modal dengan jumlah yang
sama
5. Akun Pprive dikredit jumlah saldonya dan mendebet akun
Modal dengan jumlah sama
6. Akun Deviden dikredit jumlah saldonya dan mendebet Laba
Ditahan dengan jumlah sama

37

38

39

Beban Listrik & Telepon Ikhtisar L/R
1,800,000
Pen. 7,220,000 Pen. 9,200,000
Saldo 1,800,000 Pen. 1,800,000
Pen. 1,980,000

Beban Gaji Beban Asuransi Pendapatan Jasa

3,000,000 Peny. 25,000 8,400,000

Peny. 225,000 Peny. 400,000

Saldo 3,225,000 Pen. 3,225,000 Saldo 25,000 Pen. 25,000 Peny. 400,000

Pen. 9,200,000 Saldo 9,200,000

Beban Perlengkapan Beba Penyusutan

Peny. 960,000 Peny. 60,000 Prive Ananta

Saldo 960,000 Pen. 960,000 Saldo 60,000 Pen. 60,000 Saldo 2,200,000 Pen. 2,200,000

Beban Telepon & Listrik Beban Rupa-rupa Modal Ananta

1,000,000 150,000 2,200,000 Pen. 20,000,000
Saldo 1,980,000
Saldo 1,000,000 Pen. 1,000,000 Saldo 150,000 Pen. 150,000 Pen.
19,780,000

Catatan : Peny. = Penyesuaian
Pen. = Penutupan

40

Contoh lain
41

42

43

JURNAL PEMBALIK

1. Jurnal pembalik merupakan ayat jurnal yang dibuat [pada awal
periode akuntansi

2. Dibuat dengan tujuan unuk membalik ayat jurnal penyesuaian
tertentu yang telah dibuat pada akhir periode akuntansi
sebelumnya

3. Jurnal pembalik bersifa opsional

JURNAL PENYESUAIAN YANG PERLU DIBALIK
1. Beban yang masih harus dibayar (Hutang Beban)
2. Pendapatan yang masih harus diterima (Piutang)
3. Biaya dibayar di muka
4. Pendapatan diterima di muka

Sebagai contoh dari ayat jurnal balik untuk biaya yang harus dibayar

adalah utang gaji (salary payable). Jurnal penyesuaian untuk utang gaji

dari KAP Ananta per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :

31 Desember 2011 Beban Gaji 225.000

Utang Gaji 225.000

Setelah ayat jurnal penyesuaian ini dipindah-bukukan ke masing-

masing akun buku besar, akun Beban Gaji memiliki saldo debit

sebesar Rp 3.225.000 (Rp 3.000.000 + Rp 225.000), akun Utang Gaji

memiliki saldo kredit sebesar Rp 225.000. Setelah proses penutupan,

saldo akun Beban Gaji menjadi nol dan akun Utang Gaji tetap

memiliki saldo sebesar Rp 225.000.

Pada tanggal 2 Januari 2012 (1 Januari hari libur) ayat jurnal balik

adalah sebagai berikut :

2 Januari 2012 Utang Gaji 225.000

Beban Gaji 225.000

Ayat jurnal balik ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya

kesalahan pada waktu mencatat pembayaran gaji tersebut pada bulan

Januari 2012, karena karyawan yang mencatat ayat jurnal ini harus

44

mengacu kepada ayat jurnal periode sebelumnya. Anggaplah pada
tanggal 4 Januari 2012 dibayar gaji tersebut, maka ayat jurnal yang
dibuat adalah sebagai berikut :

4 Januari 2012 Beban Gaji 225.000
Kas 225.000

Ayat jurnal balik lainnya yang perlu dibuat untuk KAP
Ananta adalah :

2 Januari 2012 Pendapatan Jasa 400.000
Piutang Dagang 400.000

Ayat-ayat junal balik ini merupakan pilihan pada awal periode
akuntansi berikutnya. Karena itu, boleh dibuat oleh perusahaan boleh
juga tidak, tergantung manfaat dan sistem pencatatan yang digunakan.
Dari Tugas PT. Sentosa susunlah :
1. Jurnal Penutup per 31 Oktober 2011
2. Posting ke Buku Besar
3. Neraca Saldo setelah Penutupan per 31 Oktober 2011
4. Jurnal pembalik per 1 November 2011
5. Posting ke Buku Besar
6. Neraca Saldo setelah Pembalik per 1 November 2011

45


Click to View FlipBook Version