The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by aries.wahyuwitomo, 2022-06-11 12:14:05

Modul PPNK JUNI 2022

Modul PPNK JUNI 2022

BELAJAR
BERINTERAKSI

BELAJAR KELUARGA BELAJAR NILAI-
BERIMAN NILAI

BELAJAR 51 49
BERKORBAN

SC_FEB-22

2. Orangtua sebagai pendidik/guru yang pertama dan utama

tugas orangtua untuk mendidik anak adalah tugas yang tak tergantikan
dan tidak dapat diambil alih oleh siapapun (Paus Yohanes Paulus II).
Karena orangtua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak,
maka mereka terikat kewajiban untuk mendidik anak-anak mereka.
• Sangat penting bahwa orangtua menciptakan lingkungan keluarga
yang dipenuhi oleh semangat bakti kepada Allah dan kasih sayang
terhadap sesama sehingga menunjang keutuhan perkembangan
pribadi dan sosial anak-anak mereka.

50

Pendidikan Nilai dalam Keluarga Kristiani

Ortu sebagai pendidik yang pertama dan utama mempunyai tugas
yang luhur untuk :
Mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai atau keutamaan-
keutamaan yang oleh kebanyakan orang dirasakan semakin
mengalami kemunduran/kemerosotan dalam kehidupan bersama :
keramah tamahan, cinta damai, kejujuran, toleransi, semangat
berkurban, semangat berbagi, kesetiaan, nilai-nilai religius, dsb.

51

kewajiban ortu dalam mendidik bersifat
hakiki

● janji perkawinan yang diikrarkan di depan altar ketika upacara
perkawinan di Gereja Katolik (salah satunya bersedia mendidik
anak-anak secara katolik)

● berkaitan dengan penyaluran hidup manusiawi – suatu tugas yang
diterima oleh setiap orangtua tanpa kecuali.

● adalah tugas yang bersifat asli dan utama karena keistimewaan
hubungan cinta kasih yang terjalin antara orangtua dan anak (Paus
Johanes Paulus II).

52

Pendidikan iman sejak dini

Pendidikan iman adalah usaha orang tua untuk memberikan semua
pokok yang anak butuhkan untuk pencapaian kedewasaan pribadi
secara Kristiani (FC)
● Orang tua perlu mengajarkan bahwa betapa dalam dan besarnya cinta
kasih Allah.
● Membimbing anak-anak untuk menerima dan menghayati iman
Kristiani.
● Membantu untuk semakin menyadari diri sebagai anak-anak Allah,
saudara-saudari Yesus Kristus, kenisah Roh kudus dan anggota Gereja.

53

Pendidikan iman sejak dini

● Orangtua dengan keyakinan yang mantap mau menularkan iman yang
sama kepada anak-anaknya agar mereka berada dalam rangkulan
rohani yang sama seperti orangtua mereka.

● Gereja menganjurkan agar orangtua sejak dini sudah memperkenalkan
Tuhan kepada anak-anak dengan menanamkan keutamaan-keutamaan
religius kepada mereka: rasa tertarik dan cinta kepada Tuhan, rasa
sayang kepada mahluk ciptaanNya, menumbuh kembangkan kebiasaan
berdoa.

54

Pendidikan iman sejak dini

● bersikap kritis terhadap tawaran nilai-nilai yang datang dari luar
itu dengan konsisten - mengajarkan kepada anak-anak manakah
nilai-nilai yang harus diterima dan manakah yang secara tegas
harus ditolak.

● mendampingi anak-anak dalam memilih bacaan yang sehat serta
konten-konten med-sos yang bermanfaat

● Kenyataan menunjukkan banyak anak-anak mengalami
kebingungan antara menerima apa yang ”diajarkan” oleh med-
sos dengan apa yang diajarkan oleh orangtua;

55

Bagaimana memberikan pendidikan iman anak di rumah ?

hB1iekrmdaotaT, umhoahnoangkaarrunia 4Banyak menyampaikan

dimampukan menjadi ajaran dan teladan Tuhan
pendidik iman bagi Yesus Kristus (Ef 6:4).

2anak-2. 5

Meningkatkan iman sendiri Bersungguh-sungguh dalam
mendidik iman anak

3 Ti6dak pernah merasa bosan

Berlaku sebagai sahabat dalam memberikan nasihat
bijaksana (Ul 6:7-8).

56

Bagaimana memberikan pendidikan iman anak di rumah

7

Menegur dan menyadarkan anak-anak, bila mereka berdosa

8

Membantu anak-anak dalam mengembangkan hati nurani mereka

57

ORANGTUA ADALAH PENDIDIK DAN PEWARTA IMAN PERTAMA DAN
UTAMA BAGI ANAK-ANAK.

Cara dalam memberikan pendidikan iman kristiani
pada anak-anak antara lain:
1. Berdoa pribadi dan doa bersama.
2. Mengikuti perayaan liturgi.
3. Membaca dan merenungkan kitab suci.
4. Mendorong anak untuk ikut aktif dalam kelompok

pembinaan iman.
5. Ikut ambil bagian dalam rekoleksi, retret, ziarah, dsb

58

Pedoman Mendidik Anak berdasarkan Kitab Suci

Ajarlah mereka dengan Firman Allah

Beritahukan mereka mana benar mana
salah

Pandanglah mereka sebagai hadiah dari
Allah
Bimbinglah mereka di jalan yang benar
Disiplinkan mereka
Kasihilah mereka tanpa syarat
Jangan bangkitkan amarah mereka
Ajarilah mereka menghormati Anda
melalui suri tauladan
Cukupi kebutuhan fisik mereka
Sampaikan iman kepercayaan Anda pada

mereka

59

Kan. 867 - § 1.

● orangtua wajib mengusahakan agar bayi-bayi
dibaptis dalam minggu-minggu pertama;

● segera sesudah kelahiran anaknya, bahkan juga
sebelum itu,

● hendaknya menghadap pastor paroki untuk
memintakan sakramen bagi anaknya serta
dipersiapkan dengan semestinya untuk itu.

60

SIKAP KETELADANAN

● Saat ini masyarakat mengalami krisis keteladanan.
● Generasi muda atau penerus memerlukan teladan hidup dari

orang-orang dewasa.
● Keteladanan ini harus berangkat dari dalam keluarga yakni teladan

orang tua bagi anak-anaknya.

61

TERIMAKASIH

Semoga bermanfaat

62

MATERI 4

Relasi dan Komunikasi
dalam Perkawinan

63

Yang akan kita bicarakan adalah:

Untuk berelasi dengan baik, komunikasi empatik mutlak perlu
Setiap orang adalah unik
Model komunikasi dan komunikasi perasaan
Kebutuhan dan dorongan
Mendengar dan mendengarkan
Jendela Johari
Empati dan simpati

64

65

Manusia adalah mahluk bio-psiko-sosio-kultural-spiritual.
Perkawinan dianggap begitu penting ada 3 macam
upacara perkawinan:
1. Upacara keagamaan: spiritual, sakramen buat Katolik.
2. Upacara catatan sipil: sebagai warga negara, sosial.
3. Upacara gembira dengan keluarga dan handai taulan:

psikologis, sosial, kultural.
Kita hidup saling tergantung dalam masyarakat harus
berkomunikasi dengan baik supaya relasinya baik.
Dalam dunia jaman now sering relasi > < prestasi.
Buat apa kita berprestasi kalau relasi kita hancur.
Dengan komunikasi yang baik, terutama suami isteri
berelasi sambil berprestasi semua bahagia.

66

Tujuan perkawinan adalah kesatuan suami-isteri, bukan
kebahagiaan (silakan cari dalam Kitab Suci).

Perkawinan yang baik bukan tanpa konflik atau pertengkaran,
tetapi adalah suami-isteri yang tetap berusaha
mempertahankan kesatuan itu, biar pun dengan jatuh-
bangun,

Dan dalam usaha mempertahankan kesatuan itu mereka dapat

mengalami kebahagiaan.

Kebahagiaan adalah pengalaman dalam diri manusia akibat

suatu usaha, bukan datang dari luar atau diberikan oleh

orang lain. 67

68

Bila merasa putus asa dalam karya sosial, ingat
kata-kata ini:
Kami sendiri merasa bahwa apa yang kami lakukan

ibarat hanya satu tetes di dalam samudra,
Namun samudra akan lebih sedikit tanpa tetes itu.

Santa Teresa dari Kalkuta

“Supaya kamu saling As I have loved you 69
mengasihi,
seperti Aku telah
mengasihi kamu”
(Yoh 13:33)

Setiap orang unik, tidak ada dua orang yang sama
presis di dunia ini.
Setelah menikah tambah banyak perbedaan yg muncul;
dia tidak berubah, dari dulu sudah begitu, baru muncul
sekarang, sebab sudah lebih banyak komunikasi, interaksi.
Kalau tidak bisa terima perbedaan itu, jangan teruskan ke
perkawinan, jangan mengharapkan dia akan berubah.

Cinta dan perkawinan tidak menghilangkan perbedaan itu.
Suami-isteri sampai mati tetap berbeda.
Kita harus mengakui dan menerima adanya perbedaan.
Cara menjembatani perbedaan itu komunikasi yg baik.

70

Mat 19:5 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu
dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Mat 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. karena itu apa yang
telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.

Menjadi satu daging. Artinya apa? Apakah perbedaan antara mereka hilang dan
kepribadian mereka menjadi sama? Tidak! Suami isteri sampai mati tetap
berbeda, tetapi mereka menjadi satu dan saling memahami dalam hal pandangan
mengenai: ke-Tuhanan, pandangan hidup, mempunyai anak, pendidikan anak,
keuangan, orangtua, ipar, teman, pekerjaan, pemakaian waktu luang, kesukaan dan
hobi, dll.

Laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, tidak
berarti cintanya pada orangtuanya berkurang, ia hanya lebih mencntai isterinya.

71

“Aku cinta kamu kalau …..”. Orang yang dicintai dengan syarat
sebenarnya hanya diperalat. Kita tidak dapat menuntut atau memaksa
dia berubah sesuai keinginan kita, biasanya akan berakhir dengan
pertengkaran atau dengan “damai, tapi gersang”.
Kita hanya dapat membantu pasangan berubah, antara lain dengan
mengubah diri kita sendiri terlebih dahulu, sikap kita terhadap dia.
Dan kalau relasi dan komunikasi baik, biasanya bila kita
berubah, pasangan juga akan berubah (biarpun kadang lama).
Kita harus mengakui bahwa ada perbedaan di antara kita, karena
itu kita tidak boleh berusaha untuk mengubah pasangan supaya ia
menjadi sama dengan kita. Suami-isteri sebelum menikah dan
setelah menikah sampai mati tetap berbeda.
“Wedding is a day, Marriage is a lifetime”, “Pesta perkawinan hanya

sehari, Perkawinan adalah seumur hidup”..
Mohon baca: “Kesaksian Ibu Anik” dalam Pedoman KPP.

72

73

Komunikasi merupakan suatu proses

Mulai dari suatu………..Sumber

yang menciptakan.……Berita

lalu memilih……………….Saluran

untuk mencapai……....Penerima

Komunikasi adalah efektif bila si penerima
memahami dan menghayati betul maksud
si sumber; lebih efektif bila:

Komunikasi dua arah, timbal-balik. 74

Sumber: ketrampilan berkomunikasi, sikap terhadap berita dan
terhadap penerima, pengetahuan tentang berita dan tentang
latar belakang penerima, sistem sosial penerima, kebudayaan
penerima.

Berita: unsur, isi, struktur, pengolahan, kode berita atau bahasa.
Saluran: supaya berita dapat diterima oleh penerima, maka

harus dikirim lewat saluran sehingga penerima dapat melihat,
mendengar, meraba, membau, dan/atau mengecap berita itu
(yang masuk melalui panca indera).
Penerima: faktor-faktor yang sama dengan yang pada sumber.
Sumber dan penerima, kedua-duanya bertanggung jawab untuk
efektifnya komunikasi, namun karena sumber yang lebih dapat
menguasai hal-hal yang mempengaruhi komunikasi, maka dialah yang
lebih bertanggung jawab.

75

Gary Chapman: “Komunikasi bagi perkawinan adalah
seperti napas bagi tubuh. Tanpa napas, tubuh akan mati.
Begitu juga, tanpa komunikasi yang baik, perkawinan akan
mati”. Tanpa komunikasi yang baik, suami-isteri tidak
tumbuh saling mendekat, tetapi saling menjauh.
Komunikasi adalah efektif bila si penerima memahami
betul maksud si sumber, ia tidak harus menyetujuinya.
Memahami dengan pikiran, menghayati dengan hati,
berempati dengan seluruh diri.

76

77

Perasaan adalah netral, tidak bernilai moral, tidak baik dan
tidak jahat, pikiran dan perbuatan bisa baik atau jahat.
Kita tidak menjadi orang yang baik atau jahat dengan
mengalami suatu perasaan.
Jangan menolak perasaan, kalau kita menolak perasaan
seseorang, ia merasa dirinya ditolak.
Komunikasi perasaan mengakrabkan relasi, sebab perasaan
menyatakan dirinya siapa, bukan apa.
“Pesan Aku” dan “Pesan Kamu” (contoh-contoh).
Perbedaan “perasaan” dan “pendapat” (contoh-contoh).
Perasaan adalah sangat manusiawi. Apakah robot punya
perasaan autentik, tidak diprogram? Apakah bisa ambil
keputusan dilema moral/menyelesaikan masalah moral?

78

Ya, Tuhan, berilah saya 79
Kesabaran untuk menerima orang yang tidak bisa saya ubah,

Kekuatan untuk mengubah orang yang bisa saya ubah,
Kebijaksanaan untuk mengenal bahwa orang itu adalah....

Saya

Doa QBQ (John G. Miller)

Bila taufan menderu 80
Jadilah Kau Panduku

Aku mau berusaha mengubah diriku dan
bersama pasangan omong-omong dengan
Engkau…….

“Come as you are”

“Aku datang untuk pendosa,
bukan hanya untuk yg saleh.
‘Ku datang membawa damai,

Bukan untuk mengadili”

“Setiap kali engkau gagal
untuk hidup sesuai janjiKu,

mengapa engkau kira
cintaKu padamu berkurang”

““MMarairki iktiataomomonogn-go-momonogn.g...... “Tak ada yang dapat ubah 81
Cinta yg Kukandung bagimu.
AAkkuu sseellaalluu oonn--lliinnee 24/7 ”
Semua akan beres,
datang saja sebagaimana

engkau adanya”

Semua manusia mempunyai 4 Kebutuhan Psikologik Dasar (Basic
Psychological Needs), yaitu:
1. Kebutuhan akan dicintai (Need to be loved)
2. Kebutuhan akan keterlibatan (Need to belong)
3. Kebutuhan akan harga diri (Need for self esteem)
4. Kebutuhan akan autonomi (Need for autonomy)
Bila kebutuhan terpenuhi, timbul perasaan positif, yang
menyenangkan: senang, gembira, bahagia, dsb.
Bila tidak terpenuhi, timbul perasaan negatif, yang tidak
menyenangkan: tegang, marah, sedih, cemas, dsb.
Perasaan-perasaan positif dan negatif merupakan dorongan
(drives) agar kita berusaha memenuhi kebutuhan kita.

Kita bertanggung jawab agar kebutuhan kita terpenuhi; kalau
tidak terpenuhi perasaan negatif, bila sering/lama marah2,
cemas, depresi, darah tinggi, kolesterol, jantung, stroke, dll.

82

Kita tidak dapat memenuhi sendiri kebutuhan kita,
harus ada orang lain yang mau memenuhinya: mau
mencintai, melibatkan, menghargai, memberi autonomi.
Orang lain akan lebih mudah mau memenuhinya bila
relasi kita dengan orang itu baik.
Bila kita menuntut atau marah karena tidak terpenuhi,
maka sukar bagi orang lain untuk memenuhinya.
Bila kita sungguh mau bertanggung jawab agar
kebutuhan kita terpenuhi, demi kepentingan kita
sendiri, maka kita harus menunjukkan dengan perilaku
nyata bahwa kita layak dicintai dan dihargai, dan tidak
menuntut atau marah kalau tidak terpenuhi.

83

84

Mendengar: dengan telinga hanya bunyinya.
Mendengarkan: mendengar bunyi dengan telinga, memahami
dengan pikiran dan menghayati dengan hati, dengan empati.
Mendengarkan dengan empati: hal terpenting dalam
komunikasi suami-isteri.
Supaya pasangan merasa didengarkan, maka kita harus:
1. tatap muka, tidak sibuk dengan pekerjaan, gadget, dll.
2. menanggapinya, bertanya, mengulangi kata-katanya, dll.
Bila pasangan merasa didengarkan, maka kebutuhan2
psikologis terpenuhi semua mengakrabkan,
menghangatkan.

85

Hal-hal yang menghambat kita mendengarkan, yang bersumber pada diri kita
sendiri, harus dikenali dan diatasi:

Sibuk atau asyik dengan kesibukan sendiri.
Menganggap sudah tahu apa yg dikatakannya.
Mendengar, sambil sibuk dengan menyusun jawaban.
Hanya mendengar informasinya saja, tetapi tidak mendengarkan
maksud atau perasaan dibelakang kata-kata itu, tidak dengan
empati.
Tidak sabar, langsung mengambil kesimpulan tanpa memperhatikan
detailnya.
Mendengarkan untuk mendamaikan saja atau supaya tenang dan
damai.
Mendengarkan sebagai orang yang siap untuk memecahkan
masalah.
Mendengarkan sebagai orang yang tahu segalanya.

86

87

Dibuat oleh Jo dan Harry, 2 orang psikolog USA.
Tujuan: Lewat introspeksi untuk mengetahui seberapa

banyak kita memberi dan menerima umpan-balik mengenai diri kita
sendiri.
Keterbukaan: Menerima dan memberi umpan-balik mengenai diri
sendiri membuat kita dapat:
1. Lebih mengenal diri sendiri
2. Lebih dikenal oleh orang lain, terutama pasangan
3. Lebih mengakrabkan dan menghangatkan relasi
4. Lebih saling mengandalkan.
5. Lebih bekerja sama dengan baik

88

Menggambar Jendela Johari sendiri, lalu
sharing dengan pasangan, akan dilakukan
setelah “Sharing Fasilitator”, sesudah kuliah mini ini.
Kemudian akan dijelaskan apa artinya gambar
itu bagi Anda.
Sekarang kita teruskan kuliah mini dengan paragraf
berikutnya: “Empati dan Simpati”.

89

90

MATERI 5

Pembinaan Pra-Nikah Katolik
Komisi Keluarga Keuskupan Surabaya

91

Yang akan kita bicarakan adalah:

Faktor-faktor yang perlu untuk komitmen
Arti komitmen
Tantangan dalam komitmen
Pentingnya komitmen dalam perkawinan
Keuntungan relasi bila ada komitmen
Membangun komitmen perkawinan seawal
mungkin
Cara memperkuat komitmen
Tips menjaga komitmen dalam perkawinan

92

PENDAHULUAN

• Pernikahan dilandasi : cinta dan komitmen untuk hidup
bersama sampai maut memisahkan.

• KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) : komitmen
adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan
sesuatu. Komitmen adalah janji pada diri sendiri / orang
lain yang tercermin dalam tindakan.

93

• Komitmen memerlukan beberapa faktor, al :
1) Cinta timbal balik
2) Pasangan adalah sahabat terbaik
3) Tidak ada keraguan
4) Target

94

ARTI KOMITMEN

• Komitmen digambarkan sebagai adukan semen
yang merekatkan batu bata dari sebuah rumah
yang kokoh, dimana adukan semen dibuat dari
campuran pasir, semen dan air.

• Komitmen dalan perkawinan merupakan kombinasi
faktor tanggung jawab, kepercayaan dan
persahabatan.

95

TANTANGAN DALAM KOMITMEN

• Komitmen menuntut : kerja keras dan sifat rela
berkorban.

• Mengesampingkan selera masing-masing untuk
menyenangkan pasangan.

• Menunjukkan penghargaan terhadap pengorbanan
pasangannya.

96

PENTINGNYA KOMITMEN DALAM
PERKAWINAN

• Komitmen2 yg lain tidak ada peleburan pribadi

• Komitmen perkawinan – terdapat peleburan pribadi, bersama untuk
menjadi satu, membentuk pribadi baru yang berbeda dengan
sebelum perkawinan.

• Dalam Pernikahan – komitmen untuk mengharapkan diri menjadi yang
terbaik sekaligus menerima diri yang terbaik (buat masing-masing
pasangan)

97

• Komitmen perkawinan merupakan komitmen yang
melibatkan Allah sendiri.

• Hal yang diperlukan dalam membangun perkawinan :
1) Pondasi yang kuat : cinta yang berprinsip
memberikan yang terbaik, memberikan waktu
dan perhatian terbaik dan kata-kata yang
menguatkan.
2) Komunikasi dengan saling mengerti.

98


Click to View FlipBook Version