TP Isi Materi Metode Durasi
- Motivator menjelaskan tentang mengapa Ceramah 30
manusia perlu berkomunikasi dan menit
dampak cara berkomunikasi terhadap Ceramah,
relasi antar manusia dan keluarga Video 60
- Motivator menjelaskan tentang dampak menit
cara berkomunikasi yang buruk dan Learning
sebaliknya dan
TP-2 - Motivator menjelaskan tentang hal- Bermain
hal yang akan membuat komunikasi Peran
tertutup.
- Motivator menjelaskan tentang dampak
tertutupnya pintu komunikasi dan
mengapa hal tersebut bisa terjadi
TP-3 - Motivator menjelaskan tentang
mendengar efektif dan apa saja
tahapannya
- Motivator menjelaskan tentang
bagaiamana cara berkomunikasi efektif
- Motivator mengajak peserta
mempraktikkan komunikasi efektif dalam
kelompok
MATERI PEMBAHASAN :
Komunikasi adalah proses penting yang tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Secara etimologis,
kata komunikasi berasal dari bahasa latin “communicare” yang artinya
“menyampaikan”.penyampaian makna dari satu entitas atau kelompok ke
kelompok lainnya melalui penggunaan tanda, simbol, dan aturan semiotika
yang dipahami bersama.
Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa pengertian
komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik
itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya
yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 45
Aktivitas komunikasi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Secara langsung, yaitu dengan lisan/verbal sehingga memudahkan
kedua belah pihak untuk saling mengerti.
2. Secara tidak langsung, yaitu melalui media tertentu, seperti bahasa
tubuh, tulisan, telepon, radio, dan lain sebagainya.
Dalam keluarga, interaksi antar anggota keluarga dilakukan antara
lain melalui proses komunikasi dan aktivitas bersama. Relasi yang
melibatkan orang per orang, tentu melibatkan juga hubungan emosional
dan psikologis masing-masing. Ada sebuah analogi yang cukup membantu
untuk menggambarkan bagaimana perilaku orang per orang dan tingkat
kepercayaan dalam suatu relasi. Analogi itu disebut Rekening Bank Emosi.
Rekening Bank Emosi bergerak sebagaimana rekening bank dimana kita
dapat menabung dan menarik uang.
Jika seseorang membuat tabungan ke dalam Rekening Bank Emosi Anda
melalui kebaikan hati, kejujuran, sikap ramah, peduli, komitmen, maka
jumlah tabungan Anda bertambah. Penambahan (deposit) tabungan ini
akan menambah jumlah kepercayaan Anda terhadap orang tersebut. Jika
orang tersebut melakukan kesalahan, cadangan Rekening Bank Emosi dapat
menutupinya sampai tabungan tersebut habis (jika kesalahan berulang kali
dilakukan). Demikian pula sebaliknya.
Dalam sebuah hubungan pernikahan, jika cadangan besar kepercayaan
tidak ditunjang oleh deposito yang terus menerus, suatu pernikahan akan
rusak. Hal ini akan membentuk respon “lawan” atau “lari”. Oleh karena
itu, karena hubungan pernikahan adalah hubungan yang lama dan konstan
maka memerlukan deposito yang konstan.
Ada enam hal yang akan meningkatkan deposito Rekening Bank Emosi,
yaitu :
1. Mengerti si Individu
2. Melakukan hal-hal sepele
3. Memenuhi komitmen
4. Menjelaskan harapan
5. Memperlihatkan integritas pribadi
6. Meminta maaf dengan tulus ketika membuat penarikan
46 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
Mendengar Efektif
Ketrampilan mendengar adalah bagian dari ketrampilan berkomunikasi
yang efektif. Selama ini kita banyak belajar tentang ketrampilan komunikasi
membaca, menulis, berbicara, tetapi belum fokus pada ketrampilan
mendengar. Ketrampilan mendengar sangat penting karena terkait dengan
perasaan/emosi. Mendengarkan seseorang secara efektif dan empatik
akan meningkatkan rasa kepercayaan lawan bicara. Kepercayaan yang
tinggi akan membangun hubungan yang kuat/kokoh.
Terdapat 3 respon yang sering terjadi ketika seseorang mendengarkan
orang lain yang dapat menghambat untuk mendengarkan secara efektif :
1. Mengkritik
2. Berbicara tentang diri sendiri
3. Memberi nasihat
Dengan Bahasa lain, terdapat 4 respon yang harus dihindari :
1. Menasihati (memberikan nasihat, saran dan solusi)
2. Menyelidiki (mengajukan pertanyaan dengan paradigma sendiri)
3. Menafsirkan (Menjelaskan motif/perilaku orang lain berdasarkan
pengalaman kita, mencoba membentuk anggapan tentang orang
tersebut)
4. Mengevaluasi (Menilai, lalu hasilnya bisa memberikan persetujua
atau tidak setuju).
Kita perlu melatih ketrampilan mendengar dengan cara :
Dengarkan lebih dahulu pasangan, anak-anak atau lawan bicara dengan
cara :
Sepertinya kamu merasa ……..…………..……………….(sebutkan perasaannya)
tentang ………………………….…………………..……………. (masalah/subjek/isunya).
Contoh :
Seorang anak kesal dengan temannya.
Sepertinya kamu marah ya dengan temanmu karena dia merebut
mainanmu?
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 47
Berkomunikasi Secara Efektif
Dalam berkomunikasi dengan seseorang, kesampingkan diri sendiri, kisah
diri sendiri, merasa lebih tahu, tetapi bersungguh-sungguhlah untuk
mengerti lawan bicara. Jangan bersikap mendesak, tetapi bersabarlah
dan tunjukkan rasa hormat. Luangkan waktu untuk orang-orang yang kita
cintai dan isi terus rekening bank emosi dengan hal-hal yang meningkatkan
saldonya.
Berikut 3 langkah untik berbicara yang efektif :
1. Kendalikan Bahasa tubuh Anda
2. Pergunakan Bahasa/kata-kata yang sesuai. Gunakan Bahasa “Saya”
bukan “Kau” dalam menyampaikan persepsi dan uneg-uneg.
3. Berbicara dengan intonasi yang lembut
"Ketika kita sudah berusaha memahami satu sama lain dan terjadi saling
"percaya, maka penyelesaian masalah akan lebih solutif dan kreatif.
Praktik
1. Saat Anda menggunakan respon autobiografis, cobalah mengakui
kesalahan Anda dengan mengakui dan minta maaf. Buatlah kalimat
meminta maaf tersebut.
2. Peserta dibagi dalam kelompok. Satu orang menjadi pembicara,
satu orang menjadi pendengar dan satu orang menjadi pengamat.
Motivator memberikan 1 kelompok 1 kasus.
3. Pilih sebuah hubungan yang didalamnya Anda merasakan Rekening
Bank Emosinya sudah kosong (deficit). Bangunlah rasa pengertian
Anda dan tuliskan situasinya berdasarkan sudut pandang orang
tersebut.Dalam kesempatan berikutnya, dengarkanlah untuk
mengerti dan bandingkan apa yang Anda dengar dan Anda tulis.
Apakah Anda benar-benar sudah mengerti perspektif orang tersebut?
48 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
MODUL 8
Judul Materi : MENYIAPKAN KEHAMILAN YANG SEHAT DAN
MENYUSUI DENGAN BENAR
Durasi : 90 menit
Penyusun : Iis Istiqamah
Tujuan Pembelajaran (TP):
1. Mengetahui tentang kehamilan yang sehat : pemeriksaan kehamilan,
perawatan kehamilan dan persiapan persalinan
2. Memahami tentang tanda bahaya kehamilan
3. Memahami tentang pentingnya menyusui bayi dan tata laksananya
4. Memahami tentang manfaat ASI bagi bayi
Indikator Pembelajaran:
1. Pesertamengetahuitentang tentangkehamilanyangsehat:pemeriksaan
kehamilan, perawatan kehamilan dan persiapan persalinan
2. Peserta memahami tentang tanda bahaya kehamilan
3. Peserta memahami tentang menyusui bayi dan tata laksananya
4. Peserta memahami tentang manfaat ASI bagi bayi
Metode: Alat/ Bahan:
1. Ceramah 1. LCD Proyektor
2. Diskusi 2. Kertas Plano
3. Simulasi 3. Spidol
4. Putar Film 4. Bahan simulasi
5. Penugasan
Materi pembelajaran: Metode Durasi
TP Isi Materi Games
10
TP-0 Ice Breaking Ceramah, menit
Presentasi,
TP-1 - Motivator menanyakan pada peserta 20
tentang proses kehamilan yang pernah Video menit
dialami dan kemudian menjelaskan Learning,
tentang kehamilan yang sehat, Diskusi
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 49
TP Isi Materi Metode Durasi
bagaimana cara pemeriksaan kehamilan,
bagaimana cara perawatan kehamilan
dan persiapan persalinan.
TP-2 - Motivator menjelaskan tentang Ceramah 30
tanda-tanda bahaya kehamilan dan menit
memberikan penekanan tentang urgensi
untuk mengetahui hal ini agar semakin
banyak ibu hamil yang melahirkan
dengan selamat
TP-3 - Motivator menjelaskan tentang Ceramah 15
pentingnya ASI, apa saja manfaat dan menit
kebaikannya dan mengapa sebaiknya
tidak menggunakan susu formula sebagai
makanan pertama bayi
TP-4 - Motivator menjelaskan tentang Ceramah, 15
bagaimana cara menyusui dengan benar Video menit
Learning
MATERI PEMBAHASAN :
Kehamilan adalah anugerah dari Allah SWT atas akan hadirnya generasi
pelanjut. Sebagai anugerah, seorang ibu tentu perlu dan harus merawat
kehamilannya dengan baik agar janin tumbuh sehat dan lahir juga sehat.
Ibu yang mengandungnyapun juga selamat melalui hari-hari kehamilan dan
saat melahirkan.
Untuk mendapatkan kehamilan yang sehat, ibu harus memeriksakan
kehamilannya ke sarana pelayanan Kesehatan yang ada, puskesmas, rumah
sakit atau klinik bidan. Pemeriksaan kehamilan dilakukan paling sedikit 4
(empat) kali selama kehamilan :
• 1 kali pada usia kandungan sebelum 3 bulan
• 1 kali pada usia kandungan 4-6 bulan
• 2 kali pada usia kandungan 7-9 bulan
50 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
Pada saat pemeriksaan kehamilan, ibu hamil akan mendapatkan pelayanan
pemeriksaan kehamilan sebagai berikut :
1. Pengukuran tinggi badan (TB) 1 kali selama kehamilan, penimbangan
berat badan (BB) setiap kali periksa
2. Pengukuran tekanan darah
3. Pengukuran lingkar lengan atas
4. Pengukuran tinggi Rahim
5. Penentuan letak janin dan penghitungan denyut jantung janin
6. Penentuan status Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
7. Pemberian tablet tambah darah
8. Tes laboratorium (golongan darah, tes hemoglobin, tes pemeriksaan
urin dan yang lainnya jika dibutuhkan)
9. Konseling kehamilan
10. Tata laksana jika mendapatkan pengobatan
Selain itu, ibu hamil perlu mengetahui perawatan sehari-hari untuk
mendapatkan kehamilan yang sehat :
1. Makan beragam makanan secara proporsional dengan pola gizi
seimbang dan 1 porsi lebih banyak daripada sebelum hamil
2. Istirahat yang cukup
3. Menjaga kebersihan diri
4. Istirahat yang cukup
5. Melakukan aktivitas fisik dengan memperhatikan kondisi ibu dan
janin yang dikandungnya.
Tanda-tanda bahaya kehamilan juga perlu ibu hamil dan keluarganya
kenali, yaitu :
1. Muntah terus dan tidak mau makan
2. Demam tinggi
3. Bengkak kaki, tangan dan wajah
4. Sakit kepala disertai kejang
5. Janin dirasa kurang bergerak dibanding sebelumnya
6. Pendarahan pada hamil muda dan hamil tua
7. Air ketuban keluar sebelum waktunya
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 51
Saat pemeriksaan di sarana Kesehatan, ibu hamil juga akan mendapatkan
buku KIA (buku Kesehatan Ibu dan Anak). Buku KIA ini akan membantu ibu
mendapatkan informasi tentang kehamilan, persalinan dan cara menyusui
bayi. Dalam buku KIA juga terdapat catatan waktu imunisasi dan data
pemeriksaan kehamilan dan saat nifas.
AIR SUSU IBU (ASI)
Hak setiap bayi adalah mendapatkan makanan yang paling dibutuhkan
untuk tubuhnya. Makanan tersebut adalah Air Susu Ibu. Fakta membuktikan
bahwa hanya ASI yang terbaik untuk bayi. Peluang besar untuk investasi
jangka pandang generasi mendatang, ada pada ASI yang diberikan pada
bayi.
Mengapa ibu tidak memberikan ASI pada bayi? Hanya ASI yang secara
nutrisi sangat tepat untuk bayi. Bayangkanlah besar pencernaan bayi yang
hanya seukuran biji kemiri dan ususnya yang masih lemah. ASI mengandung
zat gizi yang hanya dibutuhkan bayi sesuai dengan usianya. Komposisi ASI
juga sudah tidak diragukan lagi karena memiliki komposisi paling lengkap
dibandingkan nutrisi lain untuk bayi. Sebagian besar ASI terdiri dari air
(87,5%). Oleh karena itu, bayi yang mendapat cukup ASI tidak perlu lagi
mendapat tambahan air walaupun berada di tempat bersuhu udara panas.
Selain itu, kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi, sehingga tidak
menyebabkan terjadinya diare.
Komposisi nutrisi lengkap ASI sebagai berikut:
1. Karbohidrat
ASI mengandung karbohidrat utama dalam bentuk laktosa yang
berfungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak dan
pertumbuhan sel saraf otak. Kadar laktosa pada ASI hampir 2 kali lipat
dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula.
Namun demikian angka kejadian diare yang disebabkan karena tidak
dapat mencerna laktosa (intoleransi laktosa) jarang ditemukan pada
bayi yang mendapat ASI. Hal ini disebabkan karena penyerapan laktosa
ASI lebih baik dibandingkan laktosa susu sapi atau susu formula.
52 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
Sumber: Sentra Laktasi Indonesia (Selasi)
2. Protein
Protein ASI dan susu sapi terdiri dari protein whey dan casein, namun
memiliki perbedaan komposisi. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri
dari protein whey (65%) yang lebih mudah diserap oleh usus bayi,
sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein casein (80%)
yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Selain itu, dalam susu sapi
terdapat beta laktoglobulin yaitu fraksi dari protein whey yang dapat
menyebabkan alergi. Pada ASI juga terdapat lebih banyak taurin dan
nukleotida dibandingkan pada susu sapi. Taurin mempunyai peran
pada perkembangan otak, sedangkan nukleotida berperan dalam
meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang
pertumbuhan
bakteri baik yang
di dalam usus dan
meningkatkan
penyerapan zat
besi dan daya
tahan tubuh.
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 53
3. Lemak
Kadar lemak ASI lebih tinggi daripada susu sapi. Lemak yang tinggi ini
dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama
masa bayi. Selain itu, lemak ASI mengandung Omega 3 dan Omega 6
yang berperan pada perkembangan otak bayi dan AA dan DHA yang
berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata.
Sumber: Sentra Laktasi Indonesia (Selasi)
4. Vitamin
Vitamin pada ASI sudah cukup lengkap kecvuali vitamin K. Vitamin K
berperan dalam proses pembekuan darah. Biasanya, pada bayi yang
baru lahir perlu diberikan vitamin K yang umumnya dalam bentuk
suntikan.
Sumber: Sentra Laktasi Indonesia (Selasi)
54 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
5. Mineral
ASI mengandung mineral yang lengkap. Meskipun kadarnya relatif lebih
rendah dari susu sapi, tetapi tingkat penyerapannya lebih besar. Untuk
kebutuhan bayi sampai berusia 6 bulan jumlah ini dapat mencukupi
kebutuhannya.
Oleh karena itu, berikan ASI kepada bayi sejak sedini mungkin
karena ASI adalah makanan terbaik bagi bayi agar pertumbuhan dan
perkembangan bayi optimal. Serta konsumsi nutrisi yang tepat selama
menyusui dapat membantu meningkatkan dan memperlancar ASI,
yaitu nutrisi yang mengandung AA, DHA, Omega 3, Omega 6 dan Kolin
yang penting untuk perkembangan otak bayi.
Sumber: Sentra Laktasi Indonesia (Selasi)
Produksi ASI tidak pernah berhenti selama ada permintaan. Jika
bayi butuh 100 cc ASI, pabrik akan membuat lagi 100 cc ASI, demikian
seterusnya. Jadi tidak ada alasan untuk menghentikan ASI. Memastikan
bayi melekat dengan benar dan menyusui dengan kasih sayang insya Allah
akan membuat bayi mendapatkan cukup ASI.
Cara Menyusui yang Benar
ASI yang tidak cukup seringkali disebabkan oleh kesalahan dalam pelekatan
dan posisi menyusui bayi. Jika pelekatan bayi tidak benar (misalnya
menyusu hanya pada puting saja) otomatis akan membuat ASI yang keluar
menjadi sedikit.
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 55
Pelekatan yang benar ditandai dengan :
1. Terlihat lebih banyak areola di atas
2. Mulut bayi terbuka lebar
3. Bibir bawah terputar ke luar
4. Dagu bayi menempel pada payudara
Sedangkan posisi bayi yang benar ketika sedang menyusui adalah :
1. Kepala dan badan bayi dalam satu garis lurus
2. Bayi dipegang dekat badan ibu
3. Seluruh badan bayi ditopang
4. Bayi mendekat ke payudara, hidung berhadapan dengan putting
56 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
MODUL 9
Judul Materi : PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA
Durasi : 90 menit
Penyusun : Wiwit Liftiani
Tujuan Pembelajaran (TP):
1. Menjelaskan tentang pengertian perkembangan, perbedaannya dengan
pertumbuhan dan kematangan serta hal-hal yang mempengaruhi
perkembangan pada anak dan remaja
2. Menjelaskan tentang perkembangan pada anak dan aspek-aspek
perkembangannya
3. Memberikan penjelasan tentang perkembangan pada remaja dan
aspek-aspek perkembangannya
Indikator Pembelajaran:
1. Peserta memahami pengertian perkembangan, pertumbuhan dan
kematangan
2. Peserta memahami tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan
3. Peserta mengetahui tentang aspek-aspek perkembangan pada anak
4. Peserta mengetahui tentang aspek-aspek perkembangan pada remaja
Metode: Alat/ Bahan:
1. Ceramah 1. LCD Proyektor
2. Diskusi 2. Kertas Plano
3. Simulasi 3. Spidol
4. Putar Film 4. Bahan simulasi
5. Penugasan
Materi pembelajaran: Metode Durasi
TP Isi Materi Games
TP-0 Ice Breaking 10
menit
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 57
TP Isi Materi Metode Durasi
Ceramah, 20
TP-1 - Motivator menanyakan kepada peserta
tentang pengertian perkembangan dan Diskusi menit
perbedaannya dengan pertumbuhan
dan kematangan Ceramah, 30
- Motivator menjelaskan pengertian Diskusi menit
perkembangan, pertumbuhan dan
kematangan Ceramah, 30
- Motivator menjelaskan tentang Diskusi menit
faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan pada anak dan remaja
TP-2 - Motivator menjelaskan kepada peserta
aspek-aspek perkembangan pada anak
- Motivator menjabarkan kepada peserta
aspek-aspek perkembangan pada anak
berdasarkan tahapan usia
TP-3 - Motivator menjelaskan kepada peserta
aspek-aspek perkembangan pada remaja
MATERI PEMBAHASAN :
Perkembangan dan Pertumbuhan
Selama proses kehidupannya manusia tidak statis tetapi mengalami
perubahan. Perubahan yang dialami manusia besifat struktur maupun
fungsi. Jadi perkembangan adalah suatu proses ke arah yang lebih
sempurna dan tidak dapat terulang kembali. Perkembangan menunjuk
pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Atau
dapat dikatakan bahwa perkembangan adalah suatu proses yang kekal dan
tetap menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih
tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pematangan, dan belajar.
Faktor yang mengikuti perkembangan anak dan remaja:
1. Pertumbuhan : proses perubahan yang bersifat fisik (jasmani) dan
kuantitatif
2. Kematangan : proses munculnya pola perilaku tertentu yang tergantung
pada pertumbuhan jasmani
58 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
Adapun kondisi perkembangan setiap anak berbeda satu dengan yang
lainnya. Ada yang berjalan secara optimal dan ada yang berjalan tidak
optimal.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak:
• Genetis (bawaan)
• Kondisi Kelahiran
• Kondisi keluarga
• Faktor Lingkungan
• Belajar
Perkembangan Anak (usia 0 bulan – 11 tahun)
Aspek berkembang pada anak
• Motorik (gerak fisik)
• Kognitif (kecerdasan)
• Bahasa
• Sosio - Emosional
Perkembangan motorik (fisik)
Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian
gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot
terkoordinasi. Keterampilan motorik anak terdiri atas keterampilan motorik
kasar dan keterampilan motorik halus.
Keterampilan motorik anak usia 4-5 tahun lebih banyak berkembang
pada motorik kasar, setelah usia 5 tahun baru terjadi perkembangan motorik
halus. Pada usia 4 tahun anak-anak masih suka jenis gerakan sederhana
seperti berjingkrak-jingkrak, melompat, dan berlari kesana kemari, hanya
demi kegiatan itu sendiri tapi mereka sudah berani mengambil resiko.
Walaupun mereka sudah dapat memanjat tangga dengan satu kaki pada
setiap tiang anak tangga untuk beberapa lama, mereka baru saja mulai
dapat turun dengan cara yang sama.
Perkembangan Kognitif
Suatu proses kecakapan untuk berfikir, mengamati dan mengerti
juga suatu proses kecakapan untuk mengamati hubungan-hubungan,
perbedaan-perbedaan, dan sebagainya.
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 59
Tahapan perkembangan kognitif:
1. Tahap sensorimotor, usia 0 – 2 tahun. Pada masa ini kemampuan
anak terbatas pada gerak-gerak refleks, bahas awal, waktu sekarang
dan ruang yang dekat saja.
2. Tahap pra-operasional, usia 2 – 7 tahun. Masa ini kemampuan
menerima rangsangan yang terbatas. Anak mulai berkembang
kemampuan bahasanya, walaupun pemikirannya masih statis dan
belum dapat berpikir abstrak, persepsi waktu dan tempat masih
terbatas.
3. Tahap konkret operasional, 7 – 11 tahun.Pada tahap ini anak sudah
mampu menyelesaikan tugas-tugas menggabungkan, memisahkan,
menyusun, menderetkan, melipat dan membagi.
Tahap formal operasional, usia 11 – 15 tahun. Pada masa ini, anak
sudah mampu berfikir tingkat tinggi, mampu berfikir abstrak.
Perkembangan bahasa
• Menurut penelitian umur 2 tahun, anak-anak memproduksi rata-rata
dari 338 ucapan yang dapat dimengerti dalam setiap jam, cakupan
lebih luas adalah antara rentangan 42 sampai 672. 2 tahun lebih tua
anak-anak dapat mengunakan kira-kira 134 kata-kata pada jam yang
berbeda, dengan rentangan 18 untuk 286.
• Membaca dan menulis merupakan bagian dari belajar bahasa. Untuk
bisa membaca dan menulis, anak perlu mengenal beberapa kata dan
beranjak memahami kalimat. Dengan membaca anak juga semakin
banyak menambah kosakata. Anak dapat belajar bahasa melalaui
membaca buku cerita dengan nyaring. Hal ini dilakukan untuk
mengajarkan anak tentang bunyi bahasa.
Perkembangan sosio emosional
Perkembangan sosio emosional mencakup : kerjasama, persaingan,
kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati dan empati.
Tahapan perkembangan sosio emosional :
1. Tahap 1: percaya vs curiga, usia 0-2 tahun.Dalam tahap ini bila
dalam merespon rangsangan, anak mendapat pengalaman yang
menyenamgkan akan tumbuh rasa percaya diri, sebaliknya pengalaman
yang kurang menyenangkan akan menimbulkan rasa curiga
60 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
2. Tahap 2 : mandiri vs ragu, usia 2-3 tahun. Anak sudah mampu
menguasai kegiatan meregang atau melemaskan seluruh otot-otot
tubuhnyaAnak pada masa ini bila sudah merasa mampu menguasai
anggota tubuhnya dapat meimbulkan rasa otonomi, sebaliknya bila
lingkungan tidak memberi kepercayaan atau terlalu banyak bertindak
untuk anak akan menimbulkan rasa malu dan ragu-ragu
3. Tahap 3 : berinisiatif vs bersalah, usia 4-5 tahun. Pada masa ini anak
dapat menunjukkan sikap mulai lepas dari ikatan orang tua, anak
dapat bergerak bebas dan berinteraksi dengan lingkungannya. Kondisi
lepas dari orang tua menimbulkan rasa untuk berinisiatif, sebaliknya
dapat menimbulkan rasa bersalah
4. Tahap 4 : percaya diri vs rasa rendah diri, usia 6 tahun – pubertas.
Anak telah dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan
untuk menyiapkan diri memasuki masa dewasa. Perlu memiliki
suatu keterampilan tertentu. Bila anak mampu menguasai suatu
keterampilan tertentu dapat menimbulkan rasa berhasil, sebaliknya
bila tidak menguasai, menimbulkan rasa rendah diri.
Perkembangan Remaja (usia 11 – 18 tahun)
Masa remaja dikategorikan sebagai masa transisi yang dialami anak-
anak untuk mencapai usia dewasa. Pada fase ini, akan terjadi beberapa
perubahan besar selain perkembangan pada fisik.
Aspek perkembangan pada remaja
1. Aspek fisik
2. Aspek kognitif
3. Aspek emosi
4. Aspek sosial
5. Aspek kepribadian
6. Aspek kesadaran beragama
Aspek Fisik
Secara fisik masa remaja ditandai dengan matangnya organ-organ
seksual dimana remaja pria mengalami pertumbuhan pada organ testis
dan kelenjar prostart, matangnya organ-organ ini memungkinkan remaja
pria mengalami mimpi basah, sementara remaja wanita ditandai dengan
tumbuhnya rahim, vagina dan ovarium yang bisa menghasilkan sel telur
yang membuat remaja putri mengalami haid.
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 61
Aspek Kognitif
Masa remaja sudah mencapai tahap perkembangan berpikir oprasional
formal, tahap ini ditandai dengan kemampuan berfikir abstrak (seperti
memecahkan persamaan aljabar), idealistik (seperti berpikir tentang ciri-
ciri ideal dirinya, orang lain dan masyarakat), dan logis (seperti menyusun
rencana untuk memecahkan masalah).
Aspek Emosi
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, pertumbuhan
organ-organ seksual mempengaruhi emosi atau perasaan-perasaan baru
yang belum dialami sebelumnya, seperti rasa cinta, rindu dan keinginan
berkenalan lebih intim dengan lawan jenis. Pada usia remaja awal,
perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang sensitif dan kritis yang
sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial ,emosi yang
sering bersifat negatif dan tempramental atau mudah tersinggung, marah
dan sedih, kondisi ini terjadi terutama bila remaja itu hidup dilingkungan
yang kurang harmonis.
Aspek Sosial
Pada masa ini berkembang “sosial cognition” yaitu kemampuan untuk
memahami orang lain, kemampuan ini mendorong remaja untuk menjalin
hubungan sosial dengan teman sebaya, masa ini juga ditandai dengan
berkembangnya sikap ”comformity” yaitu kecendrungan untuk meniru,
mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran, atau keinginan
orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan remaja yang
bermasalah, seperti menjadi pecandu NAPZA, meminum minuman keras,
free sex atau berprilaku kriminal, ini disebabka pada saat remaja itu
mencontoh, dia kurang memperhitungkan baik buruknya sesuatu tindakan
yang akan dilakukan, tapi pada saat remaja sudah menanjak dewasa
maka kemampuan untuk menirunya berkurang karena kemampuan untuk
berpikir sudah semangkin matang.
Aspek Kepribadian
Masa remaja merupakan saat berkembang self identity ( kesadaran
akan identitas atau jati diri). Apabila remaja memahami dirinya, peran-
peranya dalam kehidupan maka dia akan menemukan jati dirinya dalam
62 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
arti lain dia akan memiliki kepribadan yang sehat sebaliknya apa bila ia
gagal maka ia akan mengalami kebingungan atau kekacauan sehingga ia
cendrung memiliki kepribadian yang kurang sehat. Remaja yang mempunyai
kepribadian yang kurang sehat dia cendrung untuk melakukan tindakan –
tindakan atau prilaku yang menyimpang yang keluar dari aturan-aturan
norma baik itu norma sosial maupun norma hukum seperti:
Remaja pria rambutnya di cat merah, memakai anting-anting, memakai
gelang dan kalung, pakaian compang camping, bertato, merokok
narkoba dan minum minumam keras. Perilaku nakal atau aneh-aneh itu
berkembang karena dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya orang tua
tidak memberikan ketauladanan dalam berakhlak mulia atau pengamalan
ajaran agama, orang tua bersikap bebas, otoriter, maka anak mengalami
pola asuh yang salah.
Aspek Kesadaran Beragama
Tugas utama prkembangan remaja adalah memperoleh kematangan
system moral untuk membimbing perilakunya.Kematangan remaja
belumlah sempurna,jika tidak memiliki kode moral yang dapat diterima
secara universal. Pendapat ini menunjukan tentang pentingnya remaja
memiliki landasan hidup yang kokoh, yaitu nilai-nlai moral, terutama
yang bersumber dari agama.Terkait dengan kehidupan beragama remaja,
ternyata mengalami proses yang cukup panjang untuk mencapai kesadaran
beragama yang diharapkan. Kualitas kesadaran beragama remaja sangat
diperbaharui oleh kualitas pendidikan atau pengalaman keagamaan yang
diterimanya sejak usia dini, terutama di lingkungan keluarga.
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 63
MODUL 10
Judul Materi : POLA ASUH ORANGTUA
Durasi : 90 menit
Penyusun : Wiwit Liftiani
Tujuan Pembelajaran (TP):
1. Memberikan pemahaman tentang arti pola asuh, pentingnya pola asuh
dan macam-macam pola asuh
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan orag tua dalan
pengasuhan
3. Menjelaskan tentang kesalahan yang banyak dilakukan orang tua adalam
pengasuhan terhadap anak
Indikator Pembelajaran:
1. Peserta mengetahui arti pola asuh orang tua
2. Peserta memahami pentingnya pola asuh orang tua
3. Peserta mengetahui macam-macam pola asuh
4. Peserta memahami hal-hal yang harus dilakukan orang tua dalam
pengasuhan
5. Peserta mengetahui kesalahan-kesalahan yang banyak dilakukan orang
tua dalam pengasuhan
Metode: Alat/ Bahan:
1. Ceramah 1. LCD Proyektor
2. Diskusi 2. Kertas Plano
3. Simulasi 3. Spidol
4. Putar film 4. Bahan simulasi
5. Penugasan
Materi pembelajaran: Metode Durasi
TP Isi Materi Games
TP-0 Ice Breaking 10
Ceramah menit
TP-1 -Motivator melontarkan pertanyaan dan Diskusi
kepada peserta tentang bagaimana 30
pengasuhan mereka terhadap anak-anak menit
mereka
64 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
TP Isi Materi Metode Durasi
- Motivator menjelaskan arti pola asuh, Ceramah, 30
pentingnya dan macam-macam pola Diskusi menit
asuh
TP-2 - Motivator menjelaskan pada peserta hal-
hal yang harus dilakukan orang tua dalam
proses pengsuhannya terhadap anak,
termasuk dalam pemberian reward dan
punishment
TP-3 - Motivator menjelaskan tentang Ceramah, 20
banyaknya dan macam-macam Diskusi menit
kesalahan-kesalahan yang dilakukan
orang tua dalam proses pengasuhan
MATERI PEMBAHASAN:
Anak merupakan amanah terbesar yang dititipkan sang pencipta kepada
orang tua. Karena itu orang tua harus menjaga dan membesarkan dengan
sebaik-baiknya. Orang tua juga harus memberikan pengasuhan yang baik
tanpa henti dari sejak anak dalam kandungan, usia dini, remaja, hingga
anak sudah beranjak dewasa. Tidak hanya itu saja, orang tua memiliki
tanggung jawab penuh untuk membimbing, mengawasi, dan melindungi
anaknya untuk tumbuh dan berkembang optimal.
Pola asuh orang tua adalah suatu proses interaksi antara orang tua dan
anak, yang meliputi kegiatan seperti memelihara, mendidik, membimbing
serta mendisplinkan dalam mencapai proses kedewasaan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Pentingnya mengenal pola asuh orang tua:
1. Memahami dampak pola asuh yang dilakukan terhadap anak (positif
/ negatif).
2. Menyeimbangkan atau memperbaiki pola asuh yang telah dilakukan
terhadap anak.
3. Mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak dengan optimal.
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 65
Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
1. Orang Tua Otoriter
Dalam pola asuh ini, anak diharapkan untuk selalu mengikuti
aturan ketat yang ditetapkan orang tua. Kegagalan mengikuti aturan
umumnya akan berujung pada hukuman. Tuntutan tinggi yang
dilayangkan tak sebanding dengan respons yang diberikan orang tua
pada anak. Mereka hanya berharap agar si buah hati berperilaku
baik dan tidak membuat kesalahan. Orang tua jenis ini berorientasi
pada kepatuhan dan status. Mereka digambarkan sebagai sosok yang
mendominasi bak diktator. Anak yang diberikan dengan orang tua
otoriter akan menjadi pribadi yang selalu patuh dan cakap. Namun
sayang, meski cakap, anak cenderung menjadi pribadi yang tidak
bahagia, tak memiliki kemampuan sosial, dan memiliki harga diri yang
rendah.
2. Orang Tua Demokratis
Seperti otoriter, orang tua dengan pola asuh ini berusaha
menerapkan aturan dan pedoman untuk si buah hati. Namun, pola
asuh ini lebih demokratis ketimbang otoriter. Orang tua berusaha tetap
responsif terhadap anak dan mau mendengarkan setiap pertanyaan si
buah hati. Harapan besar pada anak sebanding dengan kehangatan
dan dukungan yang diberikan. Alih-alih menghukum, orang tua akan
memaafkan dan tetap memberikan dukungan saat anak mengalami
kegagalan.
Demokratis menjadi pola asuh yang tegas tanpa harus membatasi
anak, kebanyakan orang tua dengan pola asuh ini berharap agar anak
dapat bersikap tegas di kemudian hari, memiliki tanggung jawab
sosial, dan mandiri. Kombinasi antara harapan dan dukungan ini
membantu anak mengembangkan keterampilan seperti kemandirian.
Gaya pengasuhan ini, dapat mencetak pribadi yang bahagia serta gigih
mencapai sukses di masa depan.
3. Orang Tua Permisif
Gaya permisif biasa disebut dengan istilah “serba boleh”. Orang
tua permisif terkadang juga dikenal sebagai mereka yang gemar
memanjakan dan memiliki sedikit tuntutan atau harapan untuk si
buah hati. Orang tua jenis ini lebih responsif pada anak dibandingkan
66 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
dua pola asuh sebelumnya. Pola asuh ini lebih modern, toleran dan
menghindari konfrontasi. Sayang, pola asuh ini kerap mencetak
pribadi yang tak mandiri karena kebutuhan dan keinginan anak serba
dituruti dan dikabulkan. Anak cenderung manja dan ketergantungan.
Biasaanya mereka cenderung mengalami masalah yang berkaitan
dengan kekuasaan dan berkinerja buruk di lingkungan sosialnya.
4. Orang Tua Lalai
Selain tiga pola asuh utama ada pola keempat. Pola asuh terakhir
ini umumnya ditandai dengan kelalaian orang tua. Dalam pola asuh
ini, orang tua sama sekali tidak terlibat dengan apa pun yang terkait
dengan anak. Orang tua tidak menuntut, tak responsif, dan minim
komunikasi. Meski kebutuhan dasar anak terpenuhi, namun umumnya
mereka terlepas jauh dari kehidupan si buah hati. Mereka hanya
memastikan bahwa anak mendapatkan asupan makan dan minum yang
tepat, pulang ke rumah dengan aman, dan hal-hal mendasar lainnya.
Sementara hal-hal yang bersifat dukungan emosional disebut nihil.
Dengan pola asuh seperti ini, anak cenderung tak memiliki kontrol diri
di kemudian hari. Pola asuh ini juga mencetak pribadi dengan harga
diri dan kompetensi yang rendah.
Karena orang tua mempunyai peranan penting dalam membentuk
prilaku dan karakter anak di kemudian hari, maka pola asuh yang tepat sejak
dini harapannya dapat diberikan orang tua terhadap anak. Selain pola asuh
yang tepat, hal-hal yang harus dilakukan orang tua terhadap anak adalah :
a. Keteladanan
Di antara bentuk pendidikan yang paling utama adalah dengan
teladan nyata. Mendidik anak akan efektif apabila ada contoh teladan
yang nyata dari kedua orang tuanya. Sulit bagi anak untuk berperilaku
jujur apabila orang tuanya mencontohkan kebohongan. Sulit bagi anak
untuk berhenti merokok apabila menyaksikan orang tuanya selalu
merokok. Demikian pula sulit bagi anak untuk rajin ibadah apabila
orang tuanya tidak melaksanakan ibadah.
b. Pembiasaan
Pembiasaan yang dilakukan sejak kecil akan mampu menjadi
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 67
pondasi kebaikan bagi anak hingga mereka dewasa. Untuk itu,
biasakan anak-anak dengan perasaan diawasi dan dijaga oleh Allah
agar mereka selalu berada dalam kebaikan dimanapun mereka berada.
Sangat penting bagi anak untuk ditanamkan kesadaran akan adanya
pengawasan dan penjagaan Allah pada diri manusia.
c. Mendongeng
Salah satu model pendidikan anak yang efektif adalah dengan kisah
keteladanan. Jika anak-anak sudah mulai nalar, ajak mereka berdiskusi
tentang kisah-kisah keteladanan tersebut agar mereka mengerti
makna dan hikmah yang bisa diambil darinya.
d. Memanfaatkan Momentum
Di antara model mendidik anak adalah dengan memanfaatkan
peristiwa atau kejadian yang baru saja dialami atau yang ada di
sekitarnya. Bukan hanya peristiwa atau kejadian yang dialami sendiri
oleh anak, namun juga kejadian yang terjadi di sekitar lingkungan
kehidupannya. Sebagai contoh sederhana, ketika anak kehilangan
mainan, menjadi kesempatan bagi orang tua untuk mengajarkan
sikap ikhlas, hati-hati sekaligus mengajarkan doa kehilangan. Ketika
menyaksikan ada kecelakaan lalu lintas, kesempatan bagi orang tua
untuk menanamkan kesadaran kehati-hatian dalam berkendara.
e. Reward dan Punishment
Anak memerlukan pengakuan dan pujian atas kebaikan dan
prestasi yang dilakukannya. Untuk itu orang tua harus seimbang dalam
memberikan reward dan punishment kepada anak, karena keduanya
diperlukan dalam mendidik dengan kadar yang tepat. Jangan hanya
bisa menghukum kesalahan anak, namun juga harus bisa mengapresiasi
kebaikan anak.
Reward dan punishment memiliki fungsi penting dalam mengajari
anak berperilaku positif. Fungsi pertama ialah pendidikan. Pujian dan
hukuman bertujuan untuk memberikan pendidikan kebaikan bagi
anak, yaitu mendidik agar anak-anak selalu terkondisi dalam kebaikan.
Fungsi kedua adalah menjadi motivasi bagi anak untuk melakukan dan
mengulangi perilaku positif.
68 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
Mengelola reward dan punishment yang berimbang dan konsisten
ternyata memberikan dampak pada pembentukan karakter dan pendidikan
anak. Namun sayangnya, banyak orang tua yang abai dalam mengelola
keduanya. Bahwa reward tidak harus dalam bentuk barang yang bernilai
tinggi. Memberikan pujian atas sebuah capaian yang dilakukan anak juga
dapat menjadi salah satu bentuk penghargaan yang dapat diberikan orang
tua kepada anak. Meski terkesan sepele, namun pujian dapat meningkatkan
rasa percaya diri pada anak. Pujian maupun kata-kata positif yang diberikan
kepada anak juga harus disampaikan secara tulus dengan melibatkan unsur
hati saat memberikan pujian pada anak.
Tak hanya penghargaan, dalam mendidik anak, orang tua juga tidak
dilarang untuk memberikan hukuman (punishment) atau konsekuensi jika
anak melakukan kesalahan. Kalau konsekuensi atau hukuman ini juga harus
konsisten, bersikap adil dan sesuai dengan kondisi anak. Sejatinya orang tua
merupakan observer yang baik terhadap anak-anaknya. Oleh karena itu,
pola pengembangan anak dapat disesuaikan dengan karakter dari masing-
masing anak. Orang tua harus memahami bahwa setiap anak tidak dapat
diperlukan secara sama.
Kesalahan Orang Tua dalam Pengasuhan :
1. Tidak memberikan teladan
2. Penuh dengan aturan ketat
3. Membebani anak dengan harapan tinggi
4. Kurang pengawasan
5. Tidak konsisten
6. Segalanya diukur dengan materi
7. Terlalu lemah
8. Terlalu menekan
9. Tidak memberi perhatian
10. Terlalu cemas akan kesehatannya
11. Terlalu memanjakan
12. Tidak pernah memberi kepercayaan
13. Suka menghukum
14. Suka melecehkan
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 69
MODUL 11
Judul Materi : GIZI SEIMBANG KELUARGA
Durasi : 90 menit
Penyusun : Iis Istiqamah
Tujuan Pembelajaran (TP):
1. Mengetahui perbedaan konsep 4 Sehat 5 Sempurna dengan konsep Gizi
Seimbang
2. Memahami tentang 4 Parameter Gizi Seimbang
3. Memahami tentang pentingnya makanan beragam dan berwarna dalam
Isi Piringku
4. Memahami tentang peran makanan sehat bagi Kesehatan tubuh
Indikator Pembelajaran:
1. Peserta mengetahui tentang perbedaan konsep 4 Sehat 5 Sempurna
dengan konsep Gizi Seimbang
2. Peserta memahami tentang 4 Parameter Gizi Seimbang
3. Peserta memahami tentang pentingnya makanan beragam dan
berwarna dalam Isi Piringku
4. Peserta memahami tentang peran makanan sehat bagi Kesehatan
tubuh
Metode: Alat/ Bahan: Durasi
1. Ceramah 1. LCD Proyektor
2. Diskusi 2. Kertas Plano 10
3. Simulasi 3. Spidol menit
4. Putar film 4. Bahan simulasi
5. Penugasan
Metode
Materi pembelajaran: Games
TP Isi Materi
TP-0 Ice Breaking
70 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
TP Isi Materi Metode Durasi
TP-1 - Motivator menjelaskan tentang Ceramah, 20
perbedaan konsep 4 Sehat 5 Sempurna Presentasi, menit
dengan konsep Gizi Seimbang dan Video
mengapa sampai saat ini orang masih Learning,
menggunakan susu sebagai makanan Diskusi
sumber protein dan kalsium?
TP-2 - Motivator memberikan penjelasan Ceramah 30
tentang 4 Parameter Gizi Seimbang menit
sebagaimana yang dijelaskan dalam
modul
TP-3 - Motivator menjelaskan tentang mengapa Ceramah 15
makanan yang dikonsumsi setiap hari menit
harus beraneka ragam dan beraneka
warna dan apa manfaat dari warna-
warna tersebut terhadap tubuh
TP-4 - Motivator menjelaskan tentang peran Ceramah, 15
makanan bagi Kesehatan tubuh dan Video menit
mengapa manusia harus peduli dengan
makanannya. Learning
- Motivator menerangkan tentang dampak
jangka Panjang dari makanan instan dan
kemasan
MATERI PEMBAHASAN:
Istilah 4 sehat 5 sempurna dahulu sangat familiar sebagai salah satu
kampanye pemerintah untuk mengajak masyarakat lebih aware terhadap
perihal dan masalah gizi. Konsep 4 sehat 5 sempurna dulu berisi makanan
pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan susu. Sejak tahun 1952
pemerintah kerap memperkenalkan konsep ini sebagai standar pemenuhan
gizi manusia.Namun saat ini, konsep tersebut tidak lagi relevan. Sebagai
gantinya, pemerintah membuat konsep yang disebut dengan Pedoman Gizi
Seimbang. Dalam konsep ini, ada 4 parameter pemenuhan gizi.
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 71
Apa itu Tumpeng Gizi Seimbang?
Pedoman Gizi Seimbang mengacu pada hasil kesepakatan konferensi
pangan sedunia yang digelar tahun 1992 lalu. Dalam konferensi yang
digelar di Roma ini, ada redefinisi pakem yang ada sebelumnya. Nutrition
Guide for Balanced Diet menganjurkan makanan yang dikonsumsi mewakili
Tumpeng Gizi Seimbang (TGS). Tentunya, setiap saran dalam Tumpeng Gizi
Seimbang ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan gizi setiap orang.
Parameter dalam Pedoman Gizi Seimbang
Mengulik lebih jauh Pedoman Gizi Seimbang, ada empat pilar atau
parameter utama yang perlu dipenuhi demi memastikan asupan gizi tetap
optimal. Empat pilar dalam prinsip gizi seimbang tersebut adalah:
1. Konsumsi makanan beragam
Ada begitu banyak ragam makanan yang bisa dikonsumsi. Contoh yang
paling familiar bagi masyarakat Indonesia ketika berbicara tentang
makanan pokok tentu nasi putih.Namun menurut parameter yang
baru ini, nasi putih bisa diganti dengan alternatif karbohidrat yang juga
sehat seperti jagung, ubi, kentang, dan lainnya.Tak hanya itu, semakin
beragamnya jenis makanan yang dikonsumsi justru baik bagi kesehatan.
Peluang tubuh mendapatkan asupan nutrisi yang beragam kian besar.
Contohnya protein dari ikan, serat dari buah, vitamin dan mineral dari
sayur.
72 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Membiasakan perilaku hidup bersih menjadi parameter berikutnya
dalam Pedoman Gizi Seimbang. Tentu masalah sanitasi ini sejak lama
menjadi fokus perhatian banyak pihak karena terkait erat dengan
kemungkinan seseorang terkena penyakit.Membiasakan diri untuk
mencuci tangan dengan air mengalir, menutup mulut dan hidung ketika
bersin, menjaga agar makanan tidak terkena lalat, hingga menjaga
kebersihan lingkungan sekitar termasuk poin dalam parameter ini.
3. Aktivitas Fisik
Selanjutnya, Pedoman Gizi Seimbang menganjurkan setiap orang
melakukan aktivitas fisik dengan olahraga yang sesuai dengan kondisi
tubuh. Tentu setiap orang harus mengetahui jenis olahraga apa yang
sesuai dengan tubuh mereka agar bisa berkomitmen melakukannya.
Terbukti, berolahraga dapat mengendalikan berat badan, mengurangi
risiko penyakit, menjaga kestabilan mood, hingga menjaga kesehatan
tubuh secara keseluruhan. Berolahraga dan aktivitas fisik juga bisa
menjaga tubuh agar tidak mudah terkena penyakit. Tentunya, tetap
harus menyesuaikan dengan kemampuan diri agar tidak kelelahan.
4. Memantau Berat Badan
Berat badan ideal orang dewasa atau anak-anak bisa diukur dengan
mempertimbangkan banyak faktor. Memantau berat badan secara
rutin agar sesuai dengan indeks massa tubuh dapat memberi sinyal
apakah tubuh berada di indeks ideal atau tidak.
Anjuran makan menurut Pedoman Gizi Seimbang
Dulu konsep 4 sehat 5 sempurna ditampilkan dalam 5 kuadran yang
berbeda. Namun sekarang, Pedoman Gizi Seimbang berbentuk Tumpeng
Gizi Seimbang. Isi dari tumpeng ini bukan hanya makanan atau minuman
saja, tapi juga meliputi aktivitas keempat parameter di atas. Berikut
penjelasan tentang Tumpeng Gizi Seimbang :
a. Membatasi konsumsi gula, garam, dan minyak
Menurut ahli, dalam puncak Tumpeng Gizi Seimbang, batas konsumsi
gula adalah 4 sendok makan (50 gram), garam 1 sendok teh (5 gram),
dan lemak 5 sendok makan (67 gram).Asupan glukosa berlebihan
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 73
dapat menurunkan sensitivitas insulin. Kelebihan garam berisiko
meningkatkan tekanan darah. Sementara kelebihan lemak dalam
mengakibatkan peningkatan berat badan hingga obesitas
b. Mengonsumsi sumber protein
Bagian bawah dari puncak Tumpeng Gizi Seimbang berisi sumber
protein. Jenisnya beragam mulai dari protein hewani (ikan, ayam,
daging, telur) dan juga protein nabati (kedelai, tahu).Lauk pauk yang
disarankan adalah yang mengandung protein tinggi dan rendah
lemak. Pada bagian tumpeng ini pula, disarankan untuk minum air
putih sebanyak 8 gelas per hari.
c. Mengonsumsi sayur-sayuran
Satu porsi sayuran adalah kurang lebih 1 (satu) gelas belimbing
setelah dimasak dan ditiriskan. Idealnya menurut Pedoman Gizi
Seimbang, makan sayuran setiap harinya berkisar antara 3-4 porsi.
Contohnya seperti, 1 (satu) porsi salad sayur untuk sarapan, 1 (satu)
porsi sop kentang dan wortel untuk makan siang dan 1 (satu) porsi
tumis kangkung untuk makan malam.
d. Mengonsumsi buah-buahan
Sementara untuk buah-buahan, porsi yang ideal sesuai dengan
Pedoman Gizi Seimbang adalah 2-3 porsi. Kandungan zat gizi perporsi
buah (setara dengan 1 buah pisang ambon ukuran sedang) atau 50
gram, mengandung 50 kalori dan 10 gram karbohidrat. Untuk dapat
memenuhi 2-3 porsi, Anda dapat mengonsumsi satu (1) buah pisang
ambon, satu (1) buah alpukat sedang dan satu (1) buah kecil apel
malang.
e. Konsumsi karbohidrat
Di bagian terbawah dari Tumpeng Gizi Seimbang, diterangkan
mengenai karbohidrat. Idealnya kebutuhan gizi manusia setiap
harinya adalah 3-4 porsi karbohidrat. Jenisnya bisa beragam mulai
dari nasi, jagung, ubi, kentang, dan karbohidrat lainnya.
f. Gaya hidup
Pada bagian bawah tumpeng, ada parameter lain yang menyertai
dan berkaitan erat dengan gaya hidup. Bukan tentang makanan dan
74 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
minuman, tapi mewakili parameter yang telah dielaborasi di atas.
Contohnya adalah rutin berolahraga fisik, memantau berat badan,
serta yang tak kalah penting adalah menjaga kebersihan.
Tentunya perumusan Pedoman Gizi Seimbang ini telah diperhitungkan
dengan sangat matang. You are what you eat. Semakin beragam dan
bernutrisi makanan yang Anda konsumsi, akan semakin baik pula
dampaknya bagi kesehatan tubuh.
Selain Tumpeng Gizi Seimbang, untuk memastikan porsi harian kita
benar, kita juga perlu mengetahui tentang Konsep Isi Piringku. Isi Piringku
adalah ukuran dan ragam makanan sekali makanan yang harus dipenuhi
agar kita dapat hidup sehat. Konsep Isi Piringku sebagai berikut:
Setiap hari, kita harus makan sayur mayur, buah, karbohidrat dan
lauk pauk baik hewani maupun nabati. Selain memperhatikan jumlahnya,
keragaman jenis dan warnanya juga perlu diperhatikan agar tubuh
mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan.
Makanan perlu beraneka warna agar zat aktif makanan tersebut dapat
diserap tubuh untuk sehatnya organ-organ tubuh. Selain itu, sayuran dan
buah-buahan yang berwarna adalah prebiotic yang akan menghidupkan
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 75
microbiota usus yang berguna untuk membangun pertahanan tubuh
manusia.
Makanan yang tidak lengkap ragamnya akan membuat manusia
mengalami dysbiosis atau tidak seimbangnya jumlah microbiota di saluran
cernanya. Selain itu, sumber makanan lain selain sayur dan buah jika
dikonsumsi terus menerus dalam jumlah banyak juga akan mengakibatnya
rusaknya usus kita dan menstimulasi penyakit-penyakit degeneratif.
Selain itu, kecenderungan untuk mengonsumsi makanan instan juga
dapat merusak usus, menaikkan kadar gula darah dan memicu terjadinya
penyakit-penyakit masa kini seperti tekanan darah tinggi, jantung koroner,
diabetes, kanker dan lain-lain.
Segala penyakit berawal dari makanan. Oleh karena itu sisihkan waktu
kita untuk memperhatikan makanan yang kita konsumsi agar tubuh kita
sehat dan dapat hidup produktif.
76 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
MODUL 12
Judul Materi : MENEMANI ANAK DI ERA DIGITAL
Durasi : 90 menit
Penyusun : Wiwit Liftiani
Tujuan Pembelajaran (TP):
1. Memberikan penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan era digital
2. Menjelaskan manfaat, resiko, tantangan, serta dampak negatif
penggunaan teknologi digital
3. Memberikan pemahaman tentang peran orang tua dalam mendidik
anak di era digital
Indikator Pembelajaran:
1. Peserta mengetahui tentang pengertian era digital dan teknologi digital
termasuk contoh-contohnya
2. Peserta memahami manfaat teknologi digital
3. Peserta memahami resiko dari penggunaan teknologi digital
4. Peserta memahami tentang peran orang tua dalam mendampingan
anak di era digital
5. Peserta memahami peran orang tua dalam mengarahkan penggunaan
perangkat media digital dengan tepat berdasarkan tahapan
perkembangan usia anak
Metode: Alat/ Bahan: Durasi
1. Ceramah 1. LCD Proyektor
2. Diskusi 2. Kertas Plano 10
3. Simulasi 3. Spidol menit
4. Penugasan 4. Bahan simulasi
20
Materi pembelajaran: Metode menit
Games
TP Isi Materi
TP-0 Ice Breaking
TP-1 - Motivator Memberikan penjelasan Ceramah,
tentang apa yang dimaksud dengan era Diskusi
digital
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 77
TP Isi Materi Metode Durasi
- Motivator memberikan penjelasan tentang
apa yang dimakasud dengan teknologi
digital dan perkembangannya
- Motivator menunjukkan contoh-contoh
perkembangan teknologi digital dan
membandingkannya dengan sebelum
terjadi terjadi perkembangan digital
TP-2 - Motivator menjelaskan manfaat Ceramah, 20
penggunaan teknologi digital Diskusi menit
- Motivator memaparkan manfaat yang bisa
dirasakan dengan perkembangan teknologi
digital ini
- Motivator menjelaskan tantangan yang
dihadapi orang tua dalam mendampingi
anak di era digital
- Motivator memberikan pemahaman
tentang dampak negatif penggunaan
teknologi digital bila dilakukan dengan tidak
bertanggung jawab
TP-3 - Motivator memberikan pemahaman Ceramah, 30
tentang peran orang tua dalam mendidik Diskusi menit
anak di era digital
- Motivator menjelaskan peran orang tua
dalam mengarahkan penggunaan perangkat
media digital dengan tepat berdasarkan
tahapan perkembangan usia anak
Kesimpulan 10
menit
MATERI PEMBAHASAN :
Era digital adalah masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh
serta disebarluaskan menggunakan teknologi digital. Teknologi digital
adalah teknologi yang menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung
internet.
78 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
Sekarang ini kita sudah masuk di era digital, dimana semua kegiatan
bisa dilakukan dengan cara yang lebih canggih. Secara umum era digital
adalah suatu masa yang sudah mengalami perkembangan dalam segala
aspek kehidupan menjadi serba digital.
Secara umum, era digital adalah suatu kondisi kehidupan atau zaman
dimana semua kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah
dengan adanya teknologi. Bisa juga dikatakan bahwa era digital hadir untuk
menggantikan beberapa teknologi masa lalu agar jadi lebih praktis dan
modern.
Contoh perkembangan teknologi digital adalah seperti keberadaan buku
yang digantikan oleh buku elektronik. Surat konvensional yang tergantikan
oleh surat elektronik atau email. Juga telepon analog yang tergantikan
dengan telepon seluler dana lain sebagainya.
Adapun perkembangan teknologi digital diawali dengan mulai adanya
perkembangan komputer yang diikuti dengan lahirnya internet. Setelah itu
mulai maraknya penggunaan telepon seluler di kalangan masyarakat yang
kemudian mulai adanya situs jejaring sosial seperti whatsapp, instagram,
facebook dan lain-lain.
Perkembangan era digital juga terus berjalan tanpa bisa dihentikan.
Karena sebenarnya masyarakat sendiri yang meminta dan menuntut segala
sesuatu menjadi lebih praktis dan efisien. Namun tentu ada beberapa
dampak yang akan diterima dengan era digital tersebut.
Manfaat, Risiko, Tantangan, serta Dampak Negatif Penggunaan Teknologi
Digital
Penggunaan teknologi digital secara tepat akan sangat bermanfaat bagi
penggunanya, tetapi jika digunakan secara berlebihan akan mempunyai
resiko negatif.
Manfaat teknologi digital :
1. Mudah mendapatkan informasi, data, gambar dan pengetahuan
2. Mempermudah komunikasi
3. Menstimulasi kreativitas dan inovasi
4. Memudahkan proses belajar dan sebagai sarana pembelajaran yang
interaktif untuk berbagai bidang ilmu pengetahuan
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 79
5. Sarana Hiburan dan Penyegaran Pikiran Bagi Anak
6. Jejaring sosial menjadi tempat mencari teman
Resiko
1. Gangguan kesehatan mata
2. Kesulitan konsentrasi
3. Masalah tidur
4. Ketidakseimbangan motorik kasar dan halus
5. Gangguan pencernaan
6. Lambat dalam perkembangan bicara dan bahasa anak
7. Kurangnya pergaulan sosial
8. Kurang waktu bercengkerama bersama keluarga
Tantangan Pengasuhan orang tua di era digital
1. Kemudahan-akses informasi
2. Anak inginkan kebebasan dalam memanfaatkan media digital
3. Anak lebih menguasai teknologi digital daripada orang tua
4. Dunia user-generated content
5. Ada banyak berbagai bahaya yang mengancam di era digital seperti
Pornografi dan kecanduan game yang bermuatan kekerasan
Dampak Negatif
1. Kekerasan Seksual Online
2. Cyber Bully : intimidasi dunia maya
3. Sexting : kegiatan mengirim, menerima atau meneruskan pesan seksual
yang dikirim melalui internet, ponsel atau alat elektronik lainnya
4. Sextortion : jenis kriminal yang berhubungan dengan kegiatan
pemerasan seksual
5. Penipuan
6. Informasi Hoax
7. Ujaran Kebencian
8. Game online yang bermuatan kekerasan dan pornografi
9. Live streaming video negatif
80 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
Peran orang tua dalam mendidik anak di era digital
Yang harus dilakukan orang tua di era digital ini :
1. Menambah pengetahuan akan perkembangan teknologi digital
2. Mengarahkan penggunaan perangkat dan media digital dengan tepat
3. Mengimbangi waktu penggunaan media digital dengan interaksi di
dunia nyata
4. Meminjamkan anak perangkat digital sesuai keperluan
5. Memilih progaram atau aplikasi yang positif
6. Mendampingi anak dalam menggunakan perangkat digital
7. Menggunakan perangkat digital secara bijaksana
8. Menelusuri kegiatan anak di dunia maya
Peran orang tua dalam mengarahkan penggunaan perangkat dan media
digital dengan tepat (sesuai tahapan perkembangan usia)
Anak Usia 2 - 3 tahun
1. Membatasi waktu penggunaan media digital
2. Memanfaatkan media digital dalam bentuk audio untuk menambah
kosa kata, angka, gerak dan lagu
3. Mendampingi dan berinteraksi dengan anak saat menggunakan
media
4. Menghindari tayanngan program yang mengandung unsur ketakutan,
kekerasan, seksualitas dan penggunaan bahasa yang tidak senonoh
5. Menghindari iklan yang kontennya tidak sesuai dengan usia anak
6. Menghindai penggunaan media digital sebagai mengganti peran
orang tua
Anak Usia 4 – 7 tahun
1. Membuat kesepakatan bersama , menjalani bersama dan
memonitoring pelaksanaannya
2. Memanfaatkan program atau aplikasi yang mendidik utk kesiapan
sekolah
3. Membahas bersaha hal-hal yang dilihat dan dipelajari
4. Menghindari program yang berisi kekerasan dan seksualitas
5. Memanfaatkan program atau aplikasi yang mengajarkan tentang
akhlak dan budi pekerti yang baik
6. Mengenalkan anak tentang yang nyata dan fantasi
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 81
Anak Usia 8 – 12 tahun
1. Membuat kesepakatan bersama , menjalani bersama dan
memonitoring pelaksanaannya
2. Memanfaatkan program dari berbagai pengalaman yang positif
3. Mendiskusikan tentang perilaku baik atau tidak baik dari sebuah
tangangan atau program
4. Menghindari tayangan yang menampilkan kekerasan, antisosial dan
perilaku negatif
5. Mendiskusi kan ha hal yang terkait peran atau fugsi laki-laki dan
perempuan
Anak Usia 13 – 18
1. Membuat kesepakatan bersama , menjalani bersama dan
memonitoring pelaksanaannya
2. Memperkenalkan keanekaragaman ras, etnis, dan situasi ekonomi
3. Mengajak anak berfikir kritis atas informasi yang diperoleh
4. Memanfaatkan media digital untuk melatih anak menulis dan tidak
hanya membaca
5. Mengajak anak untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya
6. Menghindari tayangan-tayangan yang berdampak negatif
7. Menanamkan etika berkomunikasi positif di media
8. Memanfaatkan tayangan untuk memperluas wawasan dan
pengetahuan.
Kesimpulan
Pendampingan dan pengasuhan anak di era digital yang harus diberikan
orang tua :
1. Memberi Batasan
Untuk bisa mendidik anak dengan baik di era digital ini, memberikan
batas maksimal penggunaan perangkat digital.
2. Mendampingi
Era digital membuat anak ebih mudah mengakses semua hal termasuk
konten-konten terlarang. Anak-anak juga berpeluang mengaksesnya
jika orang tua tidak rajin melakukan pendampingan.
82 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
3. Komunikasi Langsung
Mendidik anak agar selalu terbuka terhadap semua hal termasuk
ketika menggunakan perangkat digital. Orang tua juga harus selalu
memberikan kenyamanan kepada anak agar mereka mau berbicara
jujur dan terbuka tanpa takut.
4. Menjadi teladan
Orang tua harus memberikan contoh dan teladan dalam penggunaan
perangkat digital kepada anak. Dengan contoh yang baik dari orang
tua maka anak akan meniru apa yang dilakukan dan dikerjakan orang
tua.
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 83
MODUL 13
Judul Materi : PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK
Durasi : 90 menit
Penyusun : Wiwit Liftiani
Tujuan Pembelajaran (TP):
1. Memberikan pemahaman tentang arti seks, seksualitas dan pendidikan
seks pada anak
2. Menjelaskan tentang pendidikan seks pada anak sesuai tahapan
perkembangan usia anak
3. Menjelaskan trik yang bisa dilakukan orang tua ketika anak bertanya
tentang hal-hal yang berkaitan dengan seks dan pertanyaan-pertanyaan
yang sering ditanyakan anak berserta jawabannya
Indikator Pembelajaran:
1. Peserta mengetahui arti seks, seksualitas dan pendidikan seks pada
anak
2. Peserta memahami tentang pentingnya pendidikan seks pada anak
3. Peserta memahami kapan sebaiknya pendidikan seks diberikan pada
anak
4. Peserta mengetahui pendidikan seks sesuai tahapan usia anak
5. Peserta mengetahui trik yang bisa dilakukan orang tua ketika anak
bertanya seputar masalah seks
6. Peserta mengetahui pertanyaan-pertanyaan yang biasa ditanyakan
anak seputar masalah seks beserta jawabannya
Metode: Alat/ Bahan: Durasi
1. Ceramah 1. LCD Proyektor
2. Diskusi 2. Kertas Plano 10
3. Simulasi 3. Spidol menit
4. Putar film 4. Bahan simulasi
5. Penugasan
Metode
Materi pembelajaran: Games
TP Isi Materi
TP-0 Ice Breaking
84 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
TP Isi Materi Metode Durasi
TP-1 - Motivator melontarkan pertanyaan Ceramah, 10
kepada peserta : Apa yang disebut seks, Diskusi menit
seksualitas dan pendidikan seks
- Motivator menjelaskan arti seks, makna
seksualitas dan pendidikan seks pada
anak
TP-2 - Motivator melontarkan pertanyaan Ceramah, 30
kembali mulai usia berapa sebaiknya Diskusi menit
orang tua mengenalkan pendidikan seks
pada anak. Ceramah, 30
- Motivator menjelakan bahwa pendidikan Diskusi menit
seks pada anak diberikan sesuai tahapan
perkembangan usianya 10
- Motivator menjabarkan jawaban dari menit
pertanyaan yang sudah dilontarkan dan
menyampaikan bahwa pendidikan seks
yang diberikan pada anak sesuai tahapan
usianya. Yaitu usia 0-2 tahun, usia 2-4
tahun, usia 4-7 tahun, usia 7 tahun – 12
tahun
TP-3 - Motivator menjelaskan trik-trik yang
bisa dilakukan orang tua apabila anak
bertanya tentang masalah seks
- Motivator juga menjelaskan pertanyaan-
pertanyaan seputar seks yang sering
ditanyakan anak beserta jawabannya
Kesimpulan
MATERI PEMBAHASAN:
Apa itu yang disebut seks?
Seks dalam arti sederhana adalah: jenis kelamin. Sedangkan seksualitas
adalah adalah cara di mana kita mengalami dan mengekspresikan
diri sebagai makhluk seksual. Seksualitas meliputi semua aspek yang
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 85
berkaitan dengan seks, yaitu jenis kelamin, gender, nilai, sikap, orientasi
seksual, kesenangan, perilaku seksual, hubungan dan reproduksi. Adapun
pendidikan seks adalah sebuah informasi mengenai persoalan seksualitas
manusia yang benar dan jelas, baik dari tinjuan anatomi, medis, psikologis
maupun sosial kemasyarakatan.
Apa pentingnya pendidikan seks bagi anak ?
1. Anak-anak rentan terhadap informasi yang salah mengenai seks .
Jika tidak mendapatkan pendidikan seks yang sepatutnya, mereka
akan mendapat informasi tentang seks yang tidak benar.
2. Pendidikan seks sangatlah diperlukan agar anak memiliki
pengetahuan yang memadai tentang pentingnya menjaga organ-
organ reproduksi, serta menanamkan nilai-nilai moral yang berkaitan
dengan masalah seksualitas
Mulai usia berapa sebaiknya orang tua mengenalkan pendidikan seks
pada anak?
Sebagaimana juga dalam pendidikan, maka pendidikan seks merupakan
suatu proses yang berkesinambungan. Dan sudah harus dimulai dari nol
bulan bahkan ketika dalam proses pembentukannya.
Bagaimana caranya memberikan pendidikan seks pada anak?
1. Usia 0-2 tahun adalah usia bayi pada masa penyusuan.
2. Usia 2-4 tahun memasuki masa penyapihan
3. Usia 4-7 tahun
4. Usia 7 tahun – 12 tahun
5. Sekalipun bayi kita seolah belum mengerti apa-apa, sesungguhnya
mereka selalu belajar melalui indera dan rasa maka sebaiknya :
Usia 0 – 2 tahun
1. Orang tua mulai menanamkan rasa malu dengan cara tidak
mengumbar aurat bayi di sembarang tempat. Saat memandikan,
mengganti baju, mengganti popok, mencebok bayi, diusahakan
dalam ruang tertutup. Jika di tempat terbuka, tutuplah auratnya dari
pandangan orang lain dengan selembar kain misalnya
2. Saat sang ibu menyusui bayi, maka hanya bayinya yang berhak untuk
berinteraksi dan melihat aurat bagian atas ibunya. Kakak-kakak bayi
86 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
yang sudah tidak dalam masa menyusu, sudah tidak berhak untuk
melihat nenen bunda.
3. Orang tua yang melakukan proses hubungan suami istri, tidak boleh
disaksikan oleh anaknya sekalipun masih bayi. Bahkan suaranyapun
tidak boleh terdengar oleh bayinya. Lakukan hanya saat bayi tidur
atau saat tak ada bayi/anak dalam ruangan orang tua.
Usia 2 – 4 tahun
1. Usia 2-4 tahun memasuki masa penyapihan, semestinya anak sudah
tidak boleh melihat nenen. Pada usia ini, anak mulai diberikan
pemahaman tentang menutup aurat
2. Pada usia ini anak memasuki masa toilet training sehingga anak
belajar mengontrol kapan ia harus bab dan bak. Anak diajari untuk
tahu dimana dan dengan siapa ia harus meminta tolong melakukan
aktivitas tersebut. Beritahukan pada anak, siapa saja orang yang
boleh menolongnya.
3. Semua larangan yang berlaku pada masa bayi, terus berlaku pada
masa ini, seperti menutup aurat orang tua dan anak. Saya pernah
mendengar orang tua yang mengajak anak mandi bersama. Jika
sesekali melakukannya untuk bersenang-senang, usahakan lakukan
dengan anak yang berjenis kelamin sama dan orang tua tetap
memakai baju basahan/baju renang, tidak boleh membuka aurat di
depan anak
Usia 4 – 7 tahun
1. Ini juga fase tepat anak belajar untuk dipisahkan tidur dari kamar
ortu. Tetap harus diingat bahwa sekalipun anak boleh tinggal/ tidur
di kamar ortu, namun dalam proses hubungan suami istri, tetap
tidak boleh ada anak di dalam kamar.
2. Selain itu, anak juga dikenalkan pada area tubuh yang tidak boleh
dilihat dan disentuh oleh orang lain. Hal ini untuk mencegah anak
menjadi korban pelecehan seksual.
3. Anak tidak hanya belajar memproteksi diri, namun juga belajar
tentang sopan santun pergaulan, dalam perkataan, perbuatan dan
menjaga pandangan
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 87
4. Proses identifikasi gender biasanya mulai usia ini. Ia bertanya dan
mulai mengerti perbedaan laki-laki dan perempuan. Bagian dari
pendidikan seksual adalah orang tua mengawal masa pembentukan
identitas ini agar tidak terjadi penyimpangan. Saat anak melihat
tontonan yang merancukan pemahaman jender, lelaki berpakaian
dan bertingkah perempuan, atau sebaliknya? Berikan penjelasan
untuk anak, bahwa manusia diciptakan laki-laki dan perempuan,
maka masing-masing harus menjalankan perannya dan tidak boleh
bertukar karakter atau jenis kelamin.
Usia 7 – 12 tahun
1. Anak sudah memahami batasan aurat baik laki-laki maupun
perempuan
2. Membekali anak dengan pemahaman pentingnya menjaga diri,
bahwa dirinya amat sangat berharga, tidak sembarang orang dapat
menyentuhnya
3. Anak memiliki konsep gender yang sesuai antara fisik dan mental
psikis.
4. Anak dapat melakukan proses bersuci/istinjak secara mandiri dan
benar.
5. Belajar untuk menutup aurat secara sempurna sesuai dengan jenis
kelaminnya.
6. Anak mengerti dan mempraktekkan adab pergaulan.
7. Anak belajar adab meminta ijin memasuki kamar orang tua
Trik yang bisa dilakukan orang tua ketika anak bertanya tentang hal-hal
yang berkaitan dengan seks:
a) Tanya balik: memberi kesempatan kita untuk menenangkan diri ,
dan supaya kita tahu sudah sejauh mana pengetahuan anak serta
supaya kita juga tahu kata atau istilah apa yang bisa kita pergunakan
dalam menjelaskan jawaban nanti.
b) Terbuka dan jujur; tidak mengarang/berbohong.
c) Gunakan istilah/nama yang benar. Contoh, bilang saja penis, jangan
diganti dengan sebutan ‘burung’.
88 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
d) Mulai dari yang umum, berkembang mengerucut mengikuti
pertanyaan/komen anak.
e) Gunakan bahasa sederhana.
f) Berikan jawaban secukupnya, tidak lebih atau kurang.
g) Gunakan buku, gambar, internet, dll.
h) Ganti topik jika anak sudah terlihat puas.
i) Akui jika tidak tahu & ajak anak untuk cari tahu bersama
Pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan anak seputar
masalah seks
1. Kenapa tempat pipis perempuan dan lelaki berbeda?
Jawaban : “Karena Tuhan menciptakan berbeda, supaya ada
perbedaan yang jelas antara laki-laki & perempuan.”
2. Kenapa aku bisa ada di dalam perut ibu saat ibu hamil? atau Kenapa
adik bisa ada dalam perut ibu?
Jawaban dimulai dari jawaban yang umum seperti: “Setelah ayah
ibu menikah (ini merupakan penanaman nilai, kalau mau hamil ya
nikah dulu), ayah ibu berdoa pada Tuhan supaya dberikan anak, lalu
ada kamu deh di perutnya ibu….
Jika anak bertanya lebih lanjut/belum puas: “Kamu berasal dari sel
telur dari ibu dan sel sperma dari ayah yang bertemu lalu tumbuh
berkembang di perut ibu.”
Jika anak bertanya lebih lanjut (biasanya jika anak sudah besar
atau mendekati usia puber); biasanya akan bertanya bagaimana
bertemunya: “Bertemunya lewat hubungan suami isteri. Nanti jika
kamu sdh menikah, kamu akan lebih paham.”
Jika anak bertanya lebih detil lagi, biasanya tentang apa itu hub
suami isteri: “Kamu pernah lihat ayah ibu sayang2an tidak? (Biasanya
anak2 akan jawab: pernah spt pegangan tangan, pelukan, cium
pipi dll). Nah ada cara sayang khusus antara ayah ibu yang hanya
dilakukan berdua saja, tidak ingin dilihat oleh orang lain, biasanya
di dalam kamar. Di sinilah terjadi hub suami isteri tersebut.”
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 89
3. Aku tuh, keluar dari perut mama, bagaimana?
Jawaban : Ini tergantung dari cara lahirnya si anak, kalau keluar
melalui operasi caesar, ya katakanlah lewat operasi tsb. Anak
akan penasaran untuk lihat bekas operasinya. Tidak ada salahnya
diperlihatkan bekas operasinya. Tetapi jika lewat proses kelahiran
normal, bilang pada anak bahwa dia keluar lewat suatu lubang yang
namanya lubang/mulut rahim, letaknya dekat dengan lubang pipis
jadi sulit terlihat. Ibu bisa gunakan buku atau gambar dari internet
yang pas untuk menjelaskan pada anak ttg lubang tempat dia keluar
ini/lubang rahim.
4. Kenapa ada orang dewasa yang ciuman?
Jawaban “Untuk menunjukkan rasa sayang antara mereka….
(jawaban selanjutnya dapat disesuaikan dengan nilai2 yang dianut
di keluarga, di sini aku contohkan untuk keluarga Indo muslim yaaa)
tapi karena kita orang Indonesia dan muslim…itu hanya boleh
dilakukan oleh orang yang sudah saling menikah seperti ayah ibu.”
5. Kenapa dada bapak berbeda sama dada ibu yang lebih besar?
Jawaban “Karena ibu memiliki tugas untuk menyusui anaknya,
sedangkan ayah tidak. Semua perempuan dadanya besar karena
disiapkan untuk menyusui bayi, kan bayi belum bisa makan jadi
hanya bisa minum susu dari ibunya.”
6. Kenapa sih, Ibu suka pakai pampers kecil (pembalut) ?
Jawaban “Karena untuk menampung darah yang keluar dari lubang
pipis ibu…ini terjadi setiap bulan selama beberapa hari…tidak apa2
karena ini baik untuk kesehatan ibu. Namanya menstruasi atau haid.
Semua wanita yang sudah dewasa akan mengalaminya.”
7. Mimpi basah itu apa, Bu?
Jawaban “Mimpi ini biasanya terjadi pada anak laki-laki yang sudah
mau remaja…mimpi ini menandakan kalau tubuhnya sudah beranjak
besar, biasanya setelah mimpi celananya basah karena ada sperma
yang keluar. Nah kalau sudah ada sperma seperti itu, tandanya
kamu sudah remaja/baligh. Mimpinya biasanya mimpi yang
menyenangkan, biasanya kamu nanti bertemu dengan perempuan
yang kamu sukai di mimpi itu….Jadi nanti kalau kamu mimpi basah,
90 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
kasih tahu ibu ya…karena ibu harus kasih tahu apa yang harus
dilakukan (untuk yang muslim, ada kewajiban mandi besar). Nanti
ayah akan cerita ke kamu lebih banyak tentang mimpi basah ini
karena semua laki-laki dulunya mengalami hal yang sama.”
8. Setelah mandi, kenapa aku nggak boleh telanjang tapi harus pakai
handuk?
Jawaban “Karena untuk melindungi bagian tubuh pribadi kamu….
kamu harus menyayangi tubuhmu seperti ibu juga menyayangi
kamu, terutama bagian tubuh pribadimu (jelaskan batasan
tubuhnya) yang hanya boleh dilihat oleh kamu sendiri, orangtuamu
terutama ibu dan dokter dengan ditemani ayah/ibu.”
9. Menstruasi itu apa? Kenapa perempuan mengalaminya sedangkan
lelaki tidak?
Jawaban “Menstruasi itu proses keluarnya darah dari tubuh wanita
yang terjadi setiap bulan. Dari mana darah itu? Dari sel telur yang
tidak dibuahi. Ini harus keluar supaya perempuan itu tetap sehat.
Jadi menstruasi itu tidak apa2. Laki2 tidak mengalaminya karena
laki2 tidak memiliki sel telur.”
10. Onani itu apa?
Jawaban “Onani itu perbuatan menyentuh alat kelamin untuk
mendapatkan kesenangan tapi tidak dianjurkan untuk melakukannya
sering2 karena akan membuat luka di alat kelamin, nanti akan sakit
ketika akan pipis” (jawaban selanjutnya disesuaikan dengan nilai2
yang dianut dalam keluarga….ada budaya yang membolehkan asal
dilakukan sesekali dan dalam situasi private tapi ada juga yang
menentang. Yang perlu dihindari, muncul rasa bersalah pada anak
jika dia pernah atau kedapatan melakukannya. Ortu bisa jelaskan
pada anak bahwa ada orang/anak lain yang juga melakukannya
atau “It’s normal”. Jika ortu ingin menghindari anak dari melakukan
ini, beri penjelasan berfokus dari aspek kesehatan atau kebersihan
saja seperti contoh di atas: bisa luka dsb).
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 91
" Kesimpulan
Karena rasa ingin tahu yang besar, jika anak tidak dibekali pendidikan
seks, maka anak akan mencari jawaban dari orang lain, dan akan lebih
menakutkan jika informasi seks didapatkan dari teman sebaya atau
internet yang informasinya bisa jadi salah.
Oleh karena itu, lindungi anak-anak kita sejak dini dengan membekali
mereka pendidikan mengenai seks dengan cara yang tepat
92 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)
MODUL 14
Judul Materi : MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA
Durasi : 90 menit
Penyusun : Eliyawati
Tujuan Pembelajaran (TP):
1. Memberikan pemahaman kepada peserta Langkah merencanakan
keuangan keluarga
2. Memberikan pemahaman kepada peserta pelaksanaan pengelolaan
keuangan dengan system amplop
Indikator Pembelajaran:
1. Peserta memahami status kesehatan keuangan keluarganya
2. Peserta memahami langkah yang harus di lakukan untuk memperbaiki
pengelolaan keuangan dengan merencanakan keuangan
3. Peserta dapat melaksanakan pengelolaan keuangan salah satunya
dengan system amplop
Metode: Alat/ Bahan: Durasi
1. Ceramah 1. LCD Proyektor
2. Diskusi 2. Kertas Plano 10
3. Simulasi 3. Spidol menit
4. Penugasan 4. Bahan simulasi
30
Materi pembelajaran: Metode menit
TP Isi Materi Games
TP-0 Ice Breaking
TP-1 - Motivator menggali kepada peserta, Ceramah,
selama ini bagaimana gambaran Diskusi
pengelolaan keuangan keluarga
selama ini (siapa yang mengelola uang,
bagaimana cara mengelola pengeluaran
pengeluaran di keluarga)
Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 93
TP Isi Materi Metode Durasi
- Motivator menyampaikan tentang
pentingnya pengelolaan keuangan dalam
keluarga agar kesehatan keuangan keluarga
baik
- Motivator menggali pendapat peserta
tentang apakah ada di masyarakat yang
memiliki kondisi keuangan yang sakit
TP-2 - Motivator menjelaskan tentang langkah Ceramah, 30
membuat perencanaan keuangan keluarga Diskusi menit
- Motivator menggali pendapat peserta
berkaitan dengan pelaksanaan pembagian
perencanaan pengeluaran terutama
tentang infaq/zakat, tabungan dan investasi
TP-3 - Motivator menjelaskan tentang pelaksanaan Ceramah, 20
pengelolaan keuangan keluarga melalui Diskusi menit
system amplop
MATERI PEMBAHASAN :
Dalam mencapai suatu tujuan, kita perlu melakukan perencanaan.
Tanpa disadari, sebenarnya dalam kehidupan ini, Anda pasti pernah
berencana untuk mencapai suatu tujuan yang Anda dan keluarga cita
citakan. Misalnya ada seorang ibu yang sedang mempersiapkan anak
pertamanya untuk masuk Sekolah Dasar. Sang ibu pasti akan mencari
sekolah mana yang sesuai untuk anaknya, lalu mencari tahu berapa biaya
sekolahnya, dan pada akhirnya mencari cara untuk mengumpulkan uang
untuk membeli seragam sekolah, membeli buku paket, dan membayar uang
sekolah. Contoh sederhana lain yang dimulai dari rumah adalah seorang
ibu rumah tangga yang perlu membuat perencanaan untuk mewujudkan
keinginannya memasak telur balado bagi keluarganya. Dalam perencanaan
tersebut, sang Ibu membuat daftar belanjaan yang perlu di pasar. Telur,
cabai merah, tomat dan bahan lain yang diperlukan. Tanpa perencanaan,
bisa saja sang Ibu lupa untuk membeli telur sehingga keinginan memasak
94 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)