The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by suci.apriani43, 2021-03-30 23:54:30

Modul Pelatihan SILO

Modul Pelatihan SILO

telur balado tidak terwujud. Sama seperti contoh-contoh ibu yang sedang
mempersiapkan sekolah anak, hingga ibu rumah tangga yang mau memasak
telur balado, kita juga perlu merencanakan keuangan agar dapat memenuhi
keinginan utama dalam mengarungi kehidupan. Keinginan utama orang
secara umum dalam mengarungi kehidupan.

Evaluasi Kesehatan Keuangan Keluarga Anda (Periksa Dompet Anda)
Seperti halnya tubuh Anda, dompet Anda pun punya potensi untuk

“sakit”. Pernahkah Anda mendengar atau bahkan ada orang di sekitar Anda
atau Anda sendiri mengalami kondisi-kondisi berikut:

1. Uang selalu tidak cukup atau “besar pasak daripada tiang”?
2. Uang selalu habis untuk bayar utang?
3. Sudah kerja bertahun-tahun tapi tidak punya tabungan?
4. Berutang untuk menutup utang lama atau “gali lubang tutup lubang”?
5. Sering berutang ketika ada kebutuhan mendadak?

Apabila Anda menjawab “Ya” untuk salah satu dari pertanyaan diatas,
maka ada kemungkinan keuangan Anda saat ini tergolong kurang sehat
atau bahkan sudah gawat darurat. Setiap penyakit, umumnya tersedia
obat penawarnya. Apabila kondisi kesehatan keuangan Anda kurang baik,
solusinya pun sebenarnya ada. Sayangnya, hal ini belum sepenuhnya
disadari sebagai suatu permasalahan keuangan yang seharusnya dicari
solusinya.

Perencanaan keuangan merupakan seni pengelolaan keuangan yang
dilakukan oleh individu atau keluarga untuk mencapai tujuan yang efektif,
efisien, dan bermanfaat, sehingga keluarga tersebut menjadi keluarga yang
sejahtera. Secara umum, aktivitas yang dilakukan adalah proses pengelolaan
penghasilan untuk mencapai tujuan finansial seperti keinginan memiliki
dana pernikahan, dana kelahiran anak dan lain lain.

Bagaimana langkah Mengelola keuangan dalam rumah tangga

1. Identifikasi Kebutuhan
Kebutuhan dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a. Kebutuhan saat ini yaitu pengeluaran selama satu bulan/
pengeluaran bulanan.

Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 95

Contoh: kebutuhan saat ini antara lain biaya dapur, biaya cicilan
motor, biaya pulsa telepon genggam, biaya SPP anak, biaya listri
dan air, uang saku anak, biaya kontrak/sewa rumah dll

b. Kebutuhan di masa depan adalah pengeluaran- pengeluaran
dikeluarkan pada 12 bulan yang akan datang (1 tahun) atau lebih.
Contoh: biaya anak masuk sekolah, biaya semesteran, biaya
kontrakan (tahunan), biaya mudik pulang kampung, biaya untuk
idul fitri, biaya naik haji, dan biaya pernikahan anak dll.

Dengan mengidentifikasi kebutuhan saat ini dan yang akan datang
maka dapat diketahui dan direncanakan untuk mendapatkannya.

Contoh tabel rincian kebutuhan seperti di bawah ini :

Kebutuhan : (Kebutuhan dalam 1 (Diisi dengan nilai
Masa Kini
bulan) rupiah)

1 Membayar listrik dan 250.000
air

2 SPP bulanan anak …………..
…………..
3 Cicilan hutang …………..
4 Infak / sedekah
…………..
5 Uang saku harian anak …………..
sekolah

6 Kebutuhan dapur
Dst

96 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)

Kebutuhan : (Diisi kebutuhan min (Diisi dengan Diisi Jatuh
yang akan dalam 12 bulan ke Nilai Rupiah) Tempo
depan atau lebih
datang 2.000.000 (dikeluarkan)
Bayar masuk sekolah
1 SMA anak pertama Bulan Juli

2 Persiapan mudik 3.500.000 Bulan Mei
lebaran ………….. Bulan Mei
………….. November
3 Mengecat rumah ………….. Bulan Mei

4 Tebus barang di
pegadaian

5 Mengganti gorden
rumah

Dst

2. Kenali antara kebutuhan dan keinginan dan buat skala prioritas.
Setiap keluarga tentu memiliki keinginan yang sangat banyak, beragam

dan penting. Keinginan manusia sifatnya tidak terbatas Maka perlu
mengenali daftar keinginan / kebutuhan dan dapat membuat prioritas
untuk memenuhinya.

Kebutuhan manusia dapat dibagi dalam :
a. Kebutuhan pokok (primer) yaitu kebutuhan pokok yang harus/

wajib dipenuhi karena dapat berakibat fatal pada anggota keluarga
b. Kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan yang menunjang kebutuhan

primer
c. Kebutuhan tersier yaitu kebutuhan yang sifatnya kesenangan, hobi

3. Membuat perencanaan pengeluaran
Hal hal yang penting untuk diperhatikan agar proses pembuatan
perencanaan keuangan dan penerapannya dapat berjalan dengan
baik adalah:
a. Miliki impian-impian untuk diwujudkan dan ditulis dalam bentuk
tujuan keuangan yang ingin dicapai sehingga ada motivasi atau
semangat dalam penerapan anggaran yang telah dibuat

Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 97

b. Untuk mencapai impian- impian seperti membeli rumah, membeli
kendaraan, atau pun mudik saat lebaran, Anda harus mulai
menabung setiap bulan. Kebutuhan menabung setiap bulan/saat
menerima uang

c. Memprioritaskan atau menomor satukan anggaran yang bersifat
wajib, seperti infaq / zakat, membayar utang, biaya pendidikan
sekolah anak dan lain-lain yang bersifat wajib, baru kebutuhan
lainnya

d. Saat penghasilan terbatas, pahami mana saja yang merupakan
kebutuhan dan mana saja yang merupakan keinginan.

e. Sesuaikan gaya hidup untuk pos pengeluaran hiburan/kebutuhan
tersier lainnya, jangan sampai gaya hidup menjadi penyebab
keuangan keluarga kita menjadi tidak sehat.

f. Komunikasi dengan pasangan atau anggota keluarga lainnya saat
membuat rencana pengeluaran agar dapat saling support

Pembagian Prosentase Pengeluaran : Alokasi Anggaran
5%
No Pos Pengeluaran 10%
1 Zakat dan infaq 5%
2 Tabungan & Dana darurat 20%
3 Premi Asuransi 5%
4 Cicilan dan pembayaran hutang 50%
5 Investasi masa depan
6 Biaya rumah tangga, anak anak 5%

dan pendidikan
a. Pembayaran listrik, air, iuran
RT/RW
b. Pembayaran SPP anak anak
c. Belanja kebutuhan bulanan
rumah tangga
d. Dst
7 Hiburan

98 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)

Pelaksanaan Pembagian Keuangan dengan sistem amplop
Pelaksanaan Manajemen Keuangan Keluarga dalam melaksanakan rencana
pengeluaran yang telah kita susun, maka kita dapat melakukan dengan
Sistem Amplop.

Mengapa disebut sistem amplop ?
Ya karena memang sistem ini menggunakan amplop sebagai tempat untuk
menyimpan sementara uang kita sesuai dengan kebutuhan yang telah
direncanakan. Jadi, uang dibagi-bagi berdasarkan amplop-amplop yang
telah ditentukan dan ditulis di bagian luarnya. Hal ini berarti jumlah amplop
sesuai dengan jumlah kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui
sebelumnya.

1. Tentukan jenis pengeluaran dan nilai besar seperti pada poin
sebelumnya

2. Siapkan amplop sebanyak jenis pengeluaran dan berikan nama dan
besar pengeluaran. Jika tersedia amplop dengan warna yang berbeda
akan lebih bagus.

3. Saat menerima uang (pendapatan), bagi uang ke dalam amplop yang
ada sesuai dengan poin 1.
• Jika belum ada uang maka tetap sediakan amplop dan nilainya.
• Jika pendapatan dalam bentuk harian/pekanan atau tidak dalam
bulanan maka setiap pendapatan di masukkan sesuai dengan
prosentase yang ada.

4. Disiplin dalam pengambilan / mengeluarkan dana dari amplop.
5. Diusahakan untuk tidak meminjam antar amplop.

Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 99

MODUL 15

Judul Materi : MENJADI KONSELOR KELUARGA

Durasi : 120 menit

Penyusun : Wiwit Liftiani

Tujuan Pembelajaran (TP):
1. Memberikan pemahaman dan menjelaskan tentang arti konseling, latar

belakang adanya konseling, serta syarat-syarat menjadi konselor.
2. Memberikan pemahaman tentang etika menjadi konselor
3. Mampu melakukan aktivitas konseling, untuk membantu mencari solusi

atas persoalan keluarga yang dihadapi oleh masyarakat luas

Indikator Pembelajaran:
1. Peserta mengetahui definisi konseling, konselor dan konselor keluarga
2. Peserta memahami latar belakang adanya konselor keluarga
3. Peserta mengetahui kompetensi seorang konselor
4. Peserta memahami karakteristik konselor
5. Peserta mengetahui setika aplikasi bagi konselor
6. Peserta memahami hal-hal yang harus dihindari bagi seorang konselor
7. Peserta bisa mempraktekkan konseling sesuai prosesnya

Pokok Bahasan:
1. Pengertian konselor, konseling dan konselor keluarga
2. Pemahaman akan pentingnya konselor keluarga di tengah masyarakat

Metode: Alat/ Bahan: Durasi
1. Ceramah 1. LCD Proyektor
2. Diskusi 2. Kertas Plano 10
3. Simulasi 3. Spidol menit
4. Putar film 4. Bahan simulasi
5. Penugasan
Metode
Materi pembelajaran: Games

TP Isi Materi
TP-0 Ice Breaking

100 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)

TP Isi Materi Metode Durasi
Ceramah, 25
TP-1 - Motivator menjelaskan kepada peserta
arti konselor, konseling dan konselor Diskusi menit
keluarga
- Motivator menjelaskan pentingnya dan Ceramah, 25
latar belakang konselor keluarga Diskusi menit
- Motivator menjelaskan syarat syarat Tugas
menjadi konselor keluarga di tengah 60
masyarakat menit

TP-2 - Motivator menjelaskan etika menjadi
konselor

TP-3 - Praktek konseling

MATERI PEMBAHASAN:
Definisi

Konselor adalah orang yang melakukan konseling. Konseling
(counseling), ‘counsel’ (dari bahasa latin) yang memiliki arti berbicara
bersama. Jadi konseling adalah usaha membantu konseli/klien/helpee
secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung
jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.

Adapun konseling keluarga adalah penerapan konseling pada situasi
yang khusus. Konseling keluarga memfokuskan pada masalah-masalah
berhubungan dengan situasi keluarga dan penyelenggaraannya melibatkan
anggota keluarga

Konseling hakekatnya adalah kegiatan menolong. Menolong (Helping)
merupakan fungsi setiap orang yang manusiawi, dan tidak hanya terbatas
pada profesional saja. Konseling memerlukan prosedur dan standar yang
spesifik. Dan konseling bercorak pendalaman dan menguraikan masalah
bersama. Dalam hal ini klien diajak mencari dan menemukan solusi dari
masalah yang dihadapi. Adapun penyelesaian masalah ditemukan sendiri
oleh klien dengan bimbingan konselor. Jadi konseling adalah proses
pemberdayaan.

Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 101

Latar Belakang Konselor Keluarga
Banyaknya permasalahan di dalam keluarga yang melibatkan anggota

keluarga itu sendiri, serta banyak keluarga yang tidak mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri sehingga membutuhkan orang lain dalan hal ini konselor.
Dengan adanya konselor klien dalam hal ini anggota keluarga merasa ada
yang menemani mengambil keputusan, dan juga merasa lebih percaya diri
dalam menghadapi masalah.

Adapun catatan untuk konselor Keluarga, bahwa siapapun bisa menjadi
konselor keluarga, serta tidak memerlukan kualifikasi pendidikan tertentu,
sehingga kegiatannya murni sosial. Tetapi juga tidak bisa dilakukan
sembarangan tetap memerlukan kualifikasi atau kompetensi standar
personal sebagai konselor.

Kompetensi Konselor
1. Kompetensi spiritual : Meniatkan kegiatan pelayanan dalam
kerangka ibadah. Menguatkan kesadaran Ketuhanan dalam
pelayanan
2. Kompetensi moral : Memiliki kehidupan pribadi dan keluarga yang
positif dan layak menjadi teladan kebaikan. Mengarahkan klien
kepada nilai-nilai positif. Selalu berpegang kepada etika konseling
3. Kompetensi intelektual : Menguasai landasan dan kerangka teoritik
layanan konseling. Memahami kondisi klien
4. Kompetensiprofesional:Menyelenggarakankegiatankonselingyang
memandirikan klien. Berusaha mengembangkan sisi profesionalitas
dalam pelayanan. Betah mendengarkan pembicaraan klien
5. Kompetensi sosial : Memiliki pribadi yang suka menolong orang lain
secara suka rela. Bersifat peduli dan peka terhadap persoalan orang
lain. Bersifat supel, senang bergaul dan berinteraksi.
6. Kompetensi teknis : Bersedia mengikuti Pelatihan dan Pembekalan
sebagai konselor. Bersedia melakukan pembelajaran mandiri.
Bersedia mendapatkan supervisi dan evaluasi. Bersedia berperan
sebagai konselor di tengah masyarakat.

Karakteristik Konselor
1. Empati (Empathy)
2. Hormat (Respect)
3. Hangat (Warm)

102 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)

4. Rahasia / bijaksana (Confidential/Discreet )
5. Jujur (Honest)
6. Perhatian / mendengarkan (Attentive/Listening)
7. Rekomendasi (Unbiased)
8. Dimengerti / jelas (Understandable/Clear)

ETIKA APLIKASI

1. Suka-rela : Konseling yang kita lakukan pada dasarnya bercorak
sosial, sukarela. Klien datang dengan kesadaran, tanpa paksaan. Klien
melakukan interaksi dan melakukan tindakan aksi atas kesadaran dan
pilihannya sendiri

2. Kerahasiaan : Segenap rahasia pribadi klien menjadi tanggung jawab
konselor dan tim (lembaga) untuk merahasiakannya dari siapapun

3. Keterbukaan : Asas keterbukaan bisa terjadi karena sudah ada
jaminan kerahasiaan. Klien akan bisa terbuka menceritakan masalah
pribadinya, karena ada jaminan bahwa kasusnya tidak akan terbuka
dan terkuak kepada siapapun

4. Proporsional : Konselor meletakkan diri pada sebuah jarak yang
proporsional dengan masalah klien. Tidak terlalu jauh, karena akan
membuat konselor tidak empati dan tidak memahami kedalaman
masalah. Tidak terlalu dekat, karena akan membuat konselor terlibat
secara emosi dalam masalah klien, dan bisa terjebak dalam “hubungan
khusus” dengan klien

5. Pemberdayaan : Pengambilan keputusan oleh klien sendiri . Konselor
harus mendorong klien untuk memutuskan sendiri hal-hal yang
menjadi pilihannya. Asas keputusan diambil oleh klien sendiri akan
menunjang kemandirian dan pemberdayaan klien

Hal-Hal yang Harus di Hindari bagi seorang konselor
1. Judging (Menilai)
2. Attacking (Menyerang)
3. Denial (menyangkal)

4. Pity (Mengasihani)

Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) 103

Proses Konseling
1. Pembukaan dan Perkenalan
2. Bina Hubungan Saling Percaya
3. Kontrak dan Aturan Konseling
4. Menjadi Pendengar yang Efektif
5. Menelusuri Informasi
6. Peneguhan Kemampuan Diri Klien
7. Analisa Masalah
8. Kembangkan Rencana Solusi
9. Mengakhiri Konseling
10. Tindak Lanjut

Penutup
Konselor bukan gudang solusi atas masalah semua orang. Konselor

adalah mediator dan motivator untuk membantu klien menemukan solusi
sendiri atas masalah yang dihadapinya. Klien mungkin tidak ingat apa yang
kita (konselor) katakan, tapi mereka akan ingat bagaimana kita membuat
mereka merasa bisa dan percaya diri.

104 Modul Pelatihan SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto)

“Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari
tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih
yang berdoa untuknya.” (HR. Muslim).

Tell me and I forget
Teach me and I may remember

Involve me and I learn
(Benjamin Franklin)

Note :

Note :

Note :

Note :

Note :

Note :

Note :

Note :

Note :

Note :

Mars SILO

Lyric : Iis Istiqamah
Lagu : Na'am Voice

Keluarga tangguh
Selalu bersungguh-sungguh

Menjadi kesatuan utuh
Walau pernah terjatuh

Berbahagialah selalu oh wahai ibu
Kaulah sinar keluargamu
Suka dan duka berganti

Kaulah sosok yang selalu dinanti

Menjadi isteri dan ibu adalah kebanggaan
Mendidik generasi harapan

Merawat keluarga dalam dekapan
Menuju kejayaan peradaban

#Reff
SILO tempat kami belajar
Bak bunga menjadi mekar
Kebaikan selalu ditebar
Kami ditempa menjadi sabar

Hingga lahir pribadi kuat
Bersinergi dalam kebaikan
Tuk mengabdi penuh semangat
Menjadi keluarga teladan

Scan QR Code untuk
melihat video MARS SILO


Click to View FlipBook Version