The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

BUKU INI SEBAGAI PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN WORKSHOP PEMBINAAN KEROHANIAN

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Noerbad sagusaku IGI, 2021-02-23 18:43:22

JUKNIS BIDANG KEROHANIAN LENGKAP

BUKU INI SEBAGAI PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN WORKSHOP PEMBINAAN KEROHANIAN

Keywords: WORKSHOP

Pembinaan Kerohanian

Kementerian Pendidikan Nasional
Direktorat Pendidikan Sekolah Menengah Atas

Juknis Pembinaan Kerohanian 1|#Yusridawati, S.Pd #

KATA PENGANTAR

Direktur Pendidikan Sekolah Menengah Atas

Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan oleh
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yakni: ‘’tujuan pendidikan
adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab’’. Berdasarkan hal tersebut, maka peserta didik
merupakan suatu komponen penting dalam mengukur
keberhasilan pendidikan. Untuk itu, maka dibutuhkan
upaya yang lebih besar dalam mengembangkan peserta
didik, salah satunya adalah melalui pembinaan terhadap
peserta didik secara sistematis dan berkelanjutan.

Pembinaan peserta didik semakin krusial pada
jenjang Pendidikan Menengah, khususnya Sekolah
Menengah Atas (SMA). Pada usia Pendidikan Menengah
(usia 16 s.d. 18 Tahun) Peserta Didik lebih rentan terhadap
pengaruh negatif, mengingat di era globalisasi ini berbagai
informasi dapat dengan mudah diakses. Berbagai konten
negatif, seperti: intoleransi, moderatisme, radikalisme, dan
lainnya dapat dengan mudah diakses oleh generasi muda,
dan berakibat pada memudarnya semangat toleransi,
kebangsaan, kebhinekaan, kebersaman dan gotong royong.

2| Juknis Pembinaan Kerohanian

Salah satu tujuan dari pembinaan peserta didik
adalah memantapkan kepribadian peserta didik untuk
mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan
pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh
negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan. Selain
itu, pembinaan peserta didik juga ditujukan untuk
mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan
terpadu yang meliputi bakat, minat, dan kreativitas.
Pelaksanaan pembinaan peserta didik dilaksanakan melalui
Kegiatan ekstrakurikuler. Untuk itu direktorat SMA perlu
mengadakan kegiatan pembinaan kerohanian, untuk
menangkal hal hal negatif yang akan terjadi pada peserta
didik

Jakarta, Februari 2021
Direktur PSMA

Drs. Purwadi Sutanto, M.Si.
NIP 196104041985031003

Juknis Pembinaan Kerohanian|3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PETUNJUK

BAB I PEMBINAAN KEROHANIAN..............................................1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Pengertian ................................................................................. 3
C. Tujuan .........................................................................................4
D. Manfaat........................................................................................5
E. Dasar Hukum ............................................................................6
F. Lembaga Penyelenggara...........................................................8
G. Tempat dan Waktu Kegiatan...................................................8
H. Penanggung Jawab, Fasilitator, dan Panitia kegiatan..........8
I. Narasumber ……………….……..............................................8
J. Peserta .........................................................................................9
K. Pembiayaan ……………………………………………………9

BAB II PELAKSANAAN PEMBINAAN
KEROHANIAN...................................................................................10

A. Alur Kegiatan……………...........................................................10
B. Struktur Program.........................................................................12
C. Jadwal dan Materi .....................................................................13
D. Tata Tertib Peserta …..……………...……..……………..…….15
E. Protokol Kesehatan

Kewajiban Penyelenggara dan Peserta ……………….…...…16

4| Juknis Pembinaan Kerohanian

BAB III HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN
KEROHANIAN................................................................................. 19

A. Evaluasi ……………............................................................ .. 19
B. Tindak Lanjut...........................................................................23
C. Laporan Pertanggungjawaban…………..…………………25
D. Penutup ……………………………………...……………….26
LAMPIRAN

Format Penilaian Tes Tulis Peserta
Format Penilaian Penugasan Peserta
Form Penilaian Sikap Peserta
Form Rekap Nilai Akhir
Form Evaluasi Pelaksanaan Pembinaan Kerohanian
Daftar Pertanyaan Implementasi Hasil Pembinaan
Kerohanian
Format Rencana Kegiatan

Juknis Pembinaan Kerohanian|5

BAB I
PEMBINAAN KEROHANIAN

A. LATAR BELAKANG

Satuan pendidikan merupakan wahana untuk
mengembangkan dan mencapai tujuan Pendidikan melalui
proses pembelajaran. Dalam proses inilah akan terjadi
penyatuan ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
sehingga akan dihasilkan peserta didik yang unggul dan
berkualitas baik secara pengetahuan maupun secara akhlak.
Dengan kata lain Standar Kompetensi Lulusan pun akan
terwujud, yaitu menghasilkan peserta didik yang
berkarakter, berkompeten, dan literat.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional telah menegaskan bahwa
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

6| Juknis Pembinaan Kerohanian

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Selanjutnya, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) juga
dijelaskan secara tersurat berbagai kompetensi yang
bersangkutan dengan karakter disamping intelektualitas.

Kegiatan pembinaan kerohanian yang dilakukan di satuan
pendidikan biasanya berbentuk pembinaan keagamaan
yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Budi Pekerti
dalam pelaksanaannya. Kegiatan pembinaan kerohanian
diharapkan mampu menjadi benteng awal dalam
menghadapi dekadensi moral peserta didik.

Perkembangan media sosial berperan penting dalam
mempengaruhi pola pikir masyarakat. Pelaksanaan
pembinaan kerohanian di satuan pendidikan ini diperlukan
untuk melindungi generasi muda umumnya dan peserta
didik pada khususnya dari pemikiran intoleransi sosial
keagamaan dan anti radikalisme.

Pembinaan kerohanian ini diharapkan mampu memberikan
pemahaman bagi para peserta didik tentang semangat
toleransi, gotong royong, kebersamaan, kebhinekaan dan
semangat kebangsaan yang dikembangkan dalam berbagai
aktivitas ekstrakurikuler di satuan pendidikan.

Juknis Pembinaan Kerohanian|7

B. PENGERTIAN

Pembinaan kerohanian adalah usaha untuk memperbaiki
dan memperbaharui suatu tindakan atau tingkah laku
seseorang agar memiliki kepribadian yang sehat, akhlak
yang terpuji, mulia, dan bertanggung jawab dalam
menjalani kehidupannya.

Program pembinaan kerohanian juga mengembangkan
pemahaman mengenai nilai-nilai moral setiap individu
sehingga memiliki pribadi yang mampu berpikir,
berperasaan, peduli kepada sesama, dan berperilaku sesuai
nilai-nilai karakter sebagai pondasi menjalani kehidupan
saat ini dan menjadi bekal pada kehidupan mendatang.

Sebuah proses penanaman nilai-nilai karakter yang
diberikan melalui kegiatan pembelajaran di kelas dan
kegiatan ekstrakurikuler serta diimplementasikan dalam
kehidupan bermasyarakat, juga dapat dimaknai sebagai
pembinaan kerohanian

Substansi dari pembinaan kerohanian bukan hanya
tanggung jawab guru mata pelajaran agama saja, melainkan
tanggung kita bersama. Terintegrasi dengan mata pelajaran
lainnya . pembinaan kerohanian diimplementasikan dalam

8| Juknis Pembinaan Kerohanian

penilaian sikap atau ranah afektif, seperti berbuat baik ,
toleran, tolong menolong, jujur, tidak memaksakan
pendapat , dan nilai-nilai luhur lainnya.

C. TUJUAN

1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama yang
dianutnya.

2. Memberikan pemahaman terkait suatu tindakan
atau tingkah laku seseorang agar memiliki
kepribadian yang sehat, berakhlak mulia, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab dalam
menjalani kehidupan.

3. Memberikan pemahaman kepada para peserta
tentang berbagai aktivitas kegiatan pembelajaran
yang berhubungan dengan pembinaan kerohanian
yang dikembangkan pada satuan pendidikan
masing-masing.

4. Memberikan pemahaman kepada para peserta
tentang berbagai aktivitas ekstrakurikuler yang
berhubungan dengan pembinaan kerohanian yang
dikembangkan pada satuan pendidikan masing-
masing

Juknis Pembinaan Kerohanian|9

D. MANFAAT

Para peserta mampu memahami suatu tindakan
atau tingkah laku seseorang agar memiliki
kepribadian yang sehat, akhlak yang terpuji, dan
bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan.
1. Para peserta mampu meningkatkan keimanan

dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
sesuai agama yang dianutnya.
2. Para peserta mampu memahami tentang suatu
tindakan atau tingkah laku seseorang agar
memiliki kepribadian yang sehat, berakhlak
mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan.
3. Para peserta mampu memahami tentang
berbagai kegiatan pembelajaran yang
berhubungan dengan pembinaan kerohanian
yang dikembangkan pada satuan pendidikan
masing-masing.
4. Para peserta mampu memahami tentang
berbagai aktivitas ekstrakurikuler yang
berhubungan dengan pembinaan kerohanian
yang dikembangkan pada satuan pendidikan
masing-masing.

10| Juknis Pembinaan Kerohanian

E. DASAR HUKUM

1. Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5410);

3. Peraturan Pemerintah nomor 55 tahun 2007 tentang
Pendidikan Agama dan Keagamaan

4. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No
59 Tahnun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Atas/ Madrasah Aliyah

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pakaian Seragam
Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah.

Juknis Pembinaan Kerohanian|11

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan
Satuan Pendidikan

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan
Penguatan Pendidikan Karakter.

10.Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri. Mendikbud
Nomor 02/KB/2021, Mendagri Nomor 025-199 Tahun
2021, dan Menag Nomor 219 Tahun 2021 tentang
Pakaian Seragam dan atribut bagi peserta didik,
Pendidik, dan Tenaga Kependidikan di lingkungan
Sekolah yang diselenggarakan Pemerintah Daerah
pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

F. LEMBAGA PENYELENGGARA

Kegiatan pembinaan kerohanian di SMA dilaksanakan dan
dikoordinasikan oleh Direktorat Sekolah Menengah Atas,
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan

12| Juknis Pembinaan Kerohanian

G. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN

Kegiatan Penyusunan panduan pelaksanaan kegiatan

Pembinaan Kerohanian di SMA selama 4 (empat) hari atau

setara 32 JP @ 60 menit dilaksanakan dengan waktu dan

tempat sebagai berikut :

Hari, Tanggal :

Tempat :

Pembukaan :

Penutupan :

H. PENANGGUNG JAWAB, FASILITATOR, DAN

PANITIA KEGIATAN

Penanggung Jawab : Direktorat Sekolah Menengah Atas,
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Fasilitator dan Panitia berasal dari unsur Direktorat SMA

I. NARASUMBER

Narasumber Pembinaan Kerohanian
a. Kordinator Peserta Didik Direktorat SMA
b. Praktisi Pendidikan/Narasumber

Juknis Pembinaan Kerohanian|13

J. PESERTA

Peserta merupakan guru Sekolah Menengah Atas.
K. PEMBIAYAAN

Pembiayaan : Direktorat Sekolah Menengah Atas,
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

BAB II
PELAKSANAAN

14| Juknis Pembinaan Kerohanian

PEMBINAAN KEROHANIAN

A. ALUR KEGIATAN
1. Inventarisasi peserta kegiatan
Peserta kegiatan yang akan diundang adalah
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan guru di
Sekolah Menengah Atas yang mengampu mata
pelajaran PABP, PKn, dan BK. Peserta berasal dari 34
Provinsi di Indonesia.
2. Pembuatan Surat Undangan
Surat undangan dibuat oleh Direktorat SMA dan
ditandatangani oleh Direktur SMA, yang ditujukan
kepada kepala dinas pendidikan provinsi, dengan
tembusan kepada kepala subbagian tata usaha
Direktorat SMA dan Kepala Sekolah.
3. Pelaksanaan kegiatan
a. Pembukaan dan Pengarahan
Pembukaan kegiatan Workshop Kerohanian oleh
Direktur SMA, Direktorat Sekolah Menengah Atas,
Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan , diawali
dengan pengarahan kebijakan Direktorat SMA di

Juknis Pembinaan Kerohanian|15

bidang Pembinaan Kerohanian disampaikan oleh
Direktorat SMA dan Koordinator Peserta didik.
b.Konsep Strategi Pengembangan Pembinaan
Kerohanian, Pendidikan Karakter dan Bela Negara
Tim penyusun menyampaikan konsep, strategi,
tujuan, dan harapan diselenggarakannya kegiatan
workshop kerohanian di SMA.
4. Materi Workshop Kerohanian
a. Konsep Pembinaan Kerohanian
b. Strategi Pembinaan Kerohanian
c. Implementasi Pembinaan Kerohanian
d. Penguatan Pembinaan Kerohanian
e. Pengawasan Pembinaan Kerohanian
5. Diskusi dan Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
Pada sesi ini , peserta melakukan diskusi kelompok
dengan dipandu oleh panitia dan tim penyusun,
dilanjutkan dengan menyusun rencana tindak lanjut.
6. Presentasi
Pada sesi ini , diambil sampel dari hasil kerja peserta
untuk dibahas dalam diskusi pleno . Sesi ini bertujuan
untuk mengevaluasi tentang pemahaman peserta
selama kegiatan.

16| Juknis Pembinaan Kerohanian

7. Pretest dan Postest
Pada sesi ini panitia mengadakan pretest dan postest.
tujuan dilakukan pretest dan postest adalah untuk
mengetahui tingkat pemahaman atau kemampuan
terhadap materi yang telah disampaikan.

8. Penutupan
Kegiatan Pembinaan Kerohanian SMA ini ditutup oleh
Koordinator Bidang Peserta Didik atau pejabat yang
mewakili dan akan menyampaikan kesimpulan dari
kegiatan yang sudah dilaksanakan

B. STRUKTUR PROGRAM

Struktur program kegiatan Pembinaan Kerohanian di

SMA sebagai berikut:

No Materi JP Narasumber

1 Pembukaan Direktur SMA

2 Kebijakan Direktorat SMA di bidang 1 Koordinator

Pembinaan Kerohanian Pesdik

3 Pendidikan Karakter dan Bela Negara 3 Narasumber

4 Materi Workshop Kerohanian

a. Konsep Pembinaan Kerohanian 3 Narasumber

b. Strategi Pembinaan dan 3 Narasumber

Pengembangan Kerohanian

c. Implementasi Pembinaan Kerohanian 3

d. Penguatan Pembinaan Kerohanian 3

e. Pengawasan Pembinaan Kerohanian 3

7 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 5

8 Presentasi 6

9 Pre Test dan Post Test 2

Jumlah JP 32

Juknis Pembinaan Kerohanian|17

C. JADWAL DAN MATERI
Hari Pertama

WAKTU MATERI PENYAJI/
PENDAMPING
12.00 – 13.00 Registrasi dan Check in Panitia
13.00 – 14.00 Pretest Panitia
14.00 - 15.00 Pembukaan Panitia
15.00 - 15.30 Istirahat
15.30 – 17.30 Paparan Kebijakan Direktorat Koordinator Pesdik

SMA

17.30 - 19.30 Istirahat Narasumber

19.30 – 21.30 Konsep dan strategi
pengembangan Kerohanian

Hari Kedua MATERI PELAKSANA
Narasumber
WAKTU Implementasi Pembinaan
07.30 - 09.30 Kerohanian Narasumber

09.30 - 10.00 Istirahat
10.00 – 12.00
12.00 - 13.30 Diskusi kelompok
13.30 – 15.30
Istirahat

Penguatan Pembinaan
Kerohanian

18| Juknis Pembinaan Kerohanian

15.30 - 16.00 Istirahat Pembinaan …………
16.00 – 17.30
17.30 - 19.30 Diskusi Kelompok
19.30 – 21.30
Istirahat
Hari Ketiga
Pengawasan
Kerohanian

WAKTU MATERI PELAKSANA
07.30 - 09.30 ..........
09.30 - 10.00 Diskusi kelompok ..........
10.30 - 12.00 Istirahat
..........
12.00 - 13.30 Penyusunan Rencana ..........
13.30 – 17.30 Tindak Lanjut
17.30 - 19.30
19.30 – 21.30 Istirahat

Presentasi kelompok

Istirahat

Presentasi kelompok

Hari Keempat MATERI PELAKSANA
Pleno hasil workshop Koordinator/Su
WAKTU b Koordinator
07.30 - 09.00
Panitia
09.00 - 10.00 Post Test
10.00 – 11.00 Penutupan

Juknis Pembinaan Kerohanian|19

D. TATA TERTIB PESERTA
Tata tertib yang harus diikuti oleh peserta selama
kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Pada saat datang, peserta diharuskan segera
mendaftarkan diri (Check-in) kepada petugas
pendaftaran (panitia )
2. Mengisi registrasi kedatangan
3. Mengisi formulir biodata peserta yang sudah
disediakan
4. Menyerahkan surat tugas dari instansi asal dan SPPD
ke panitia
5. Menyerahkan tiket dan boarding pass atau tiket
perjalanan darat atas nama pribadi
6. Menempati kamar yang telah disediakan oleh panitia
7. Mematuhi segala tata tertib serta ikut memelihara
keamanan dan kenyamanan selama kegiatan
berlangsung
8. Selama mengikuti kegiatan peserta diwajibkan :
a. Mengikuti semua kegiatan sesuai dengan arahan
narasumber/fasilitator

20| Juknis Pembinaan Kerohanian

b. Hadir diruang kegiatan sepuluh menit sebelum
kegiatan dimulai

c. Mengisi daftar hadir (pagi, siang, dan sore )
sebelum kegiatan dimulai

d. Tidak meninggalkan tempat kegiatan, kecuali
dalam hal yang sangat mendesak / sangat
penting, setelah mendapat izin/ persetujuan dari
panitia.

e. Memakai tanda pengenal yang telah dibagikan
oleh panitia

f. Selama mengikuti kegiatan belajar semua gawai
dinonaktifkan / digetarkan

g. Peserta memakai pakaian sopan dan rapi , tidak
diperbolehkan memakai kaos dan sandal.

Juknis Pembinaan Kerohanian|21

E. PROTOKOL KESEHATAN
Kewajiban Penyelenggara dan Peserta Pembinaan
Kewajiban penyelenggara
a. Membersihkan tempat kegiatan dengan disinfektan.
b. Menata tempat duduk dengan jarak minimal 1
meter.
c. Melakukan skrining awal berupa pengukuran suhu
tubuh terhadap semua peserta dan narasumber
yang datang ke tempat kegiatan.
d. Menyediakan sarana cuci tangan menggunakan air
dan sabun atau hand sanitizer di berbagai lokasi
strategis di tempat kegiatan
e. Menyiapkan fasilitas ibadah sesuai protokol
kesehatan
Kewajiban Peserta:
a. Memastikan diri dalam kondisi sehat.
b. Menjaga kebersihan dengan sering mencuci
tangan.
c. Selalu menggunakan masker selama kegiatan.
d. Menjaga jarak fisik minimal satu meter.

22| Juknis Pembinaan Kerohanian

e. Menghindari penggunaan peralatan makan secara
bersamaan.

f. Menghindari kontak fisik, seperti bersalaman,
berpelukan, bercium pipi dan lain-lain.

g. Membawa peralatan ibadah sendiri
h. Membuang sampah pada tempatnya.
i. Membersihkan barang bawaan, mandi dan

berganti pakaian saat tiba di rumah.

Juknis Pembinaan Kerohanian|23

BAB III
HASIL PELAKSANAAN
KEGIATAN PEMBINAAN KEROHANIAN

A. EVALUASI
Evaluasi kegiatan dilakukan untuk mengetahui

pemahaman peserta terhadap materi sebelum dan
sesudah pelaksanaan.

Evaluasi kegiatan berupa penilaian terhadap respon
dan keaktifan peserta yang dilakukan selama proses
berlangsung. Penilaian (nilai akhir) diperoleh dari tiga
komponen yaitu: penilaian sikap yang diamati selama
proses pelaksanaan pembinaan, penilaian penugasan
dan penilaian tes akhir tertulis.

Selain itu, evaluasi kegiatan dilakukan dengan
menggunakan kuesioner baik daring maupun luring
berisi tentang tanggapan peserta terhadap kesesuaian
materi, narasumber, serta lokasi dan layanan dalam
kegiatan.

24| Juknis Pembinaan Kerohanian

Panduan Penilaian Peserta
a. Penilaian sikap

Penilaian sikap merupakan pengamatan sikap

peserta selama kegiatan berlangsung. Penilaian sikap

meliputi penilaian kehadiran, kedisiplinan waktu dan

keaktifan dalam kegiatan. Penilaian keaktifan

dilakukan oleh narasumber atau fasilitator melalui

form penilaian daring atau luring.

Nilai Kehadiran ditentukan berdasarkan kriteria

berikut: Skor
100
Kriteria 90
80
Kehadiran 100 % 70
50
Kehadiran 80-99.99%
0
Kehadiran 75-79.99%

Kehadiran 60-74.99%

Kehadiran <60%

Tidak Mengikuti

Kegiatan

Juknis Pembinaan Kerohanian|25

Nilai kedisiplinan waktu dinilai berdasarkan

kedisiplinan dalam menghadiri setiap sesi. Nilai

peserta ditentukan berdasarkan kriteria berikut:

Kriteria Skor

Ketepatan Waktu 100 % 100
Ketepatan Waktu 80-99.99% 90

Ketepatan Waktu 75-79.99% 80

Ketepatan Waktu 60-74.99% 70

Ketepatan Waktu <60% 50

Tidak Mengikuti Kegiatan 0

Keaktifan peserta dinilai berdasarkan aktivitas yang
dilakukan. Nilai keaktifan merupakan penjumlahan
dari seluruh kriteria yang dilakukan peserta.

Kriteria Skor
Menjadi Peserta Kegiatan 70
Bertanya/ berpendapat pada setidaknya 1 sesi kegiatan 5
Bertanya/berpendapat di lebih dari 1 sesi 10
Aktif dalam kegiatan diskusi 5
Menjadi Pembicara/Presenter Hasil Diskusi 10

26| Juknis Pembinaan Kerohanian

Nilai Sikap dihitung dari rata-rata nilai kehadiran,
kedisiplinan waktu dan keaktifan.

b. Penilaian penugasan
Penilaian penugasan merupakan kumpulan dari

kegiatan penugasan yang dilaksanakan selama proses

pembinaan berlangsung.

Kriteria Skor
Mengerjakan tugas dengan hasil sangat 100
baik
Mengerjakan tugas dengan hasil baik 90
Mengerjakan tugas dengan hasil cukup 80
Mengerjakan tugas dengan hasil kurang 70
Tidak mengerjakan tugas 0

Nilai akhir penugasan merupakan nilai rata-rata dari
seluruh penugasan yang diberikan.

c. Penilaian tes akhir
Penilaian akhir dilakukan dengan memberikan

bentuk tes berupa tes tertulis yang dilakukan di akhir
kegiatan.

Juknis Pembinaan Kerohanian|27

Ketiga komponen tersebut kemudian diolah untuk
menentukan nilai akhir (NA) dengan formula sebagai
berikut:

Predikat Peserta pembinaan ditentukan berdasarkan nilai

akhir yang telah diolah.

Angka Predikat

90 – 100 Baik sekali

80 – 89 Baik

70 – 79 Cukup

60 – 69 Kurang

< 59 Kurang sekali

B. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut hasil workshop dapat dilakukan

dengan cara melakukan strategi implementasi. Strategi
implementasi harus dimulai dari peserta dalam hal ini
adalah guru, karena guru adalah role model bagi siswanya.
Setiap guru harus mengemas pembelajaran di kelas dengan
menyenangkan dan tidak lagi memberi ruang bagi
penyemaian sikap yang menyimpang terhadap norma.

28| Juknis Pembinaan Kerohanian

Berikut strategi implementasi hasil pembinaan
kerohanian yang dapat dilakukan:

1. Pemahaman tentang wawasan kebangsaan dan
penanaman nilai-nilai kebangsaan yang terintegrasi
dalam setiap mata pelajaran.

2. Membuka forum dialog dalam setiap pembelajaran dan
apresiasi setiap argumen siswa dengan baik.

3. Meningkatkan empat kompetensi guru: Paedagogik,
professional, kepribadian, dan sosial. Tujuannya agar
guru dapat mengemas pembelajaran yang menarik,
menyenangkan, dan berkualitas (siswa aktif, bekerja
sama, dan pembelajaran kondusif) dengan
menyisipkan materi pembinaan kerohanian.

4. Membuat dan melaksanakan program triangulasi
informasi secara berkelanjutan (Sekolah-Orang
tua/Wali murid-Siswa)

5. Ciptakan ruang aktivitas dan kreativitas siswa dengan
melibatkan alumni, narasumber dari luar (kepolisian,
BNN, dunia usaha dan dunia kerja, Perguruan Tinggi
Favorit, dan komunitas berprestasi lainnya)

Juknis Pembinaan Kerohanian|29

C. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pertanggungjawaban merupakan laporan

dalam bentuk dokumen tertulis yang disusun untuk
melaporkan pelaksanaan kegiatan dari Penanggung
jawab kegiatan kepada unit organisasi lainnya yang
lebih tinggi atau sederajat. Laporan ini berfungsi sebagai
bahan evaluasi terhadap seluruh proses pelaksanaan
kegiatan. Laporan pertanggungjawaban bertujuan
menjabarkan secara rinci proses pelaksanaan kegiatan,
mulai dari sebelum digelar, saat berlangsung, dan
setelah kegiatan selesai. Laporan ini juga dapat
menggambarkan masalah yang dihadapi oleh seluruh
panitia pelaksana kegiatan dan pada akhirnya dapat
dijadikan bahan pembelajaran untuk kegiatan di masa
mendatang. Selain sebagai bahan evaluasi, LPJ juga
bertujuan untuk mengukur kemampuan tim pelaksana
kegiatan dalam mempertanggungjawabkan hasil kerja
masing-masing pihak yang terlibat serta apapun yang

30| Juknis Pembinaan Kerohanian

menyangkut keuangan, termasuk pemasukan dan
pengeluaran dalam pelaksanaan kegiatan.
D. PENUTUP

Petunjuk teknis ini menyajikan informasi dan
deskripsi lengkap alur, tujuan, dan struktur kegiatan.
Harapannya dapat memberikan penjelasan terkait kegiatan
pembinaan kerohanian yang akan dilaksanakan.

Juknis Pembinaan Kerohanian|31

LAMPIRAN

Lampiran 1 Format Penilaian Tes Tulis Peserta
Lampiran 2 Format Penilaian Penugasan Peserta
Lampiran 3 Format Penilaian Sikap Peserta
Lampiran 4 Format Rekap Nilai Akhir
Lampiran 5 Daftar Pertanyaan Pretest Pembinaan
Kerohanian
Lampiran 6 Daftar Pertanyaan Postest Pembinaan
Kerohanian
Lampiran 7 Format Evaluasi Pelaksanaan Pembinaan
Kerohanian
Lampiran 8 Daftar Pertanyaan Implementasi Hasil
Pembinaan Kerohanian
Lampiran 9 Sistematika Laporan Kegiatan Pembinaan
Kerohanian
Lampiran 10 Template Praktik Baik dan Rencana
Implementasi Kegiatan Pembinaan Kerohanian

32| Juknis Pembinaan Kerohanian

Format Penilaian Tes tulis Peserta

Hari, Tanggal : ………………………

Sesi : …………………………

Narasumber : …………………………

Materi : …………………………

No Nama Peserta Jawaban benar Jumlah
1 Peserta Satu 2 20
2 Peserta Dua I 10
.. …
.. ..
.. …

*poin 10 setiap jawaban benar

Juknis Pembinaan Kerohanian|33

Format Penilaian Penugasan Peserta

Nama Kegiatan :…………………

No Nama Peserta Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4 Jumlah Skor
1 2 10
1 Peserta Satu 1 5

2 Peserta Dua 11
.. …
.. ..

.. …

34| Juknis Pembinaan Kerohanian

Format Penilaian Sikap

Nama Kegiatan : …………………

Nama Kehadiran Kedisiplinan Keaktifan Skor
No 80 Waktu 90 Rata-Rata
80
Peserta
1 Peserta

Satu

2 Peserta 100 90 90
Dua

.. …
.. ..

.. …

Juknis Pembinaan Kerohanian|35

Format Rekap Nilai Akhir

Nama Kegiatan : ……………………..

Nama Tes Tulis Penugasan Sikap
No Skor Predikat
Peserta (30%) (40%) (30%)

1 Peserta Satu 80 80 90 83.3 Baik

2 Peserta Dua 100 90 90 93.3 SangatBaik

.. …
.. ..

.. …

36| Juknis Pembinaan Kerohanian

Daftar Pertanyaan Pretest Pembinaan Kerohanian

1. Apa yang Anda ketahui tentang konsep pembinaan

kerohanian?

2. Tuliskan kegiatan kerohanian yang pernah

diimplementasikan di tempat Anda bertugas!

3. Kapan kegiatan pembinaan kerohanian

diimplementasikan?

4. Apa tujuan Anda mengadakan kegiatan pembinaan

kerohanian?

5. Materi apa sajakah yang diberikan dalam kegiatan

pembinaan kerohanian?

6. Metode apa yang digunakan dalam pembinaan

kerohanian?

7. Bagaimana tanggapan peserta terhadap kegiatan

pembinaan kerohanian?

8. Siapa saja yang memberikan pembinaan kerohanian di

sekolah Anda?

9. Siapa saja peserta pembinaan kerohanian di sekolah

Anda?

10.Berapa persen ketercapaian tujuan kegiatan pembinaan

kerohanian? Jelaskan!

11.Apa hasil dan manfaat diberikannya pembinaan

kerohanian kepada siswa?

Juknis Pembinaan Kerohanian|37

12.Apa hasil dan manfaat diberikannya pembinaan
kerohanian kepada guru?

13.Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam
pelaksanaan kegiatan pembinaan kerohanian?

14.Faktor-faktor apa saja yang mendukung pelaksanaan
kegiatan pembinaan kerohanian?

15.Usaha-usaha apa yang anda lakukan untuk mengatasi
faktor-fakor penghambat dalam pelaksanaan pembinaan
kerohanian?

16.Bagaimana cara Anda memotivasi peserta?
17.Apa harapan Anda kepada peserta setelah mengikuti

pembinaan kerohanian?
18.Bagaimana cara mengevaluasi keterlaksanaan hasil

pembinaan kerohanian?

38| Juknis Pembinaan Kerohanian

Daftar Pertanyaan Postest Pembinaan Kerohanian

1. Setelah mengikuti kegiatan pembinaan kerohanian, apa
yang Anda ketahui tentang konsep pembinaan
kerohanian?

2. Tuliskan kegiatan kerohanian yang akan
diimplementasikan di tempat Anda bertugas!

3. Kapan kegiatan pembinaan kerohanian akan
diimplementasikan?

4. Apa tujuan Anda mengadakan kegiatan pembinaan
kerohanian?

5. Materi apa sajakah yang akan diberikan dalam kegiatan
pembinaan kerohanian?

6. Metode apa yang akan digunakan dalam pembinaan
kerohanian?

7. Siapa saja yang akan melakukan pembinaan kerohanian
di sekolah Anda?

8. Siapa saja peserta pembinaan kerohanian di sekolah
Anda?

9. Berapa persen target ketercapaian kegiatan pembinaan
kerohanian? Jelaskan!

10.Apa hasil dan manfaat diberikannya pembinaan
kerohanian kepada siswa?

Juknis Pembinaan Kerohanian|39

11.Apa hasil dan manfaat diberikannya pembinaan
kerohanian kepada guru?

12.Bagaimana strategi Anda untuk mengatasi faktor
penghambat dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan
kerohanian?

13.Bagaimana strategi Anda untuk menambah dan
menguatkan faktor pendukung pelaksanaan kegiatan
pembinaan kerohanian?

14.Bagaimana cara Anda memotivasi dan memberi
penguatan kepada peserta?

15.Apa harapan Anda kepada peserta setelah mengikuti
pembinaan kerohanian?

16.Bagaimana cara mengevaluasi keterlaksanaan hasil
pembinaan kerohanian?

17.Apa tindak lanjut yang akan Anda lakukan setelah
melihat hasil implementasi kegiatan!

40| Juknis Pembinaan Kerohanian

Format Evaluasi Pelaksanaan Pembinaan Kerohanian

Petunjuk: Mohon tunjukkan tingkat persetujuan anda
terhadap daftar pernyataan di bawah ini dengan
memberikan tanda (√) pada kolom tingkat persetujuan yang
telah disediakan.

No Pernyataan SS S N TS STS

Materi terorganisasi

1 dengan baik dan

mudah dimengerti

Materi sangat relevan

2 dan telah sesuai
dengan yang saya

harapkan

Kesesuaian metode

3 pelatihan/ workshop

dengan materi

Penguasaan fasilitator

4 terhadap materi

pelatihan/ workshop

5 Pemanfaatan media

Kecukupan waktu

6 dengan materi

pelatihan/ workshop

Kelengkapan fasilitas

7 & kebersihan ruang

pelatihan/ workshop)

Juknis Pembinaan Kerohanian|41

No Pernyataan SS S N TS STS

Ketersediaan fasilitas

8 internet sebagai

sumber belajar

9 Kualitas layanan

kepanitiaan

10 Kualitas kebersihan &
penyajian konsumsi

11 Kualitas gizi & variasi
konsumsi

12 Tuliskan saran anda untuk perbaikan kegiatan ini ke
depan:

42| Juknis Pembinaan Kerohanian

Sistematika Laporan Kegiatan Pembinaan Kerohanian

Cover
Ringkasan Kegiatan
Pengantar
Daftar Isi

1. Latar Belakang pendukung
2. Tujuan
3. Target
4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
5. Peserta
6. Narasumber/Fasilitator
7. Struktur Program dan materi kegiatan
8. Hasil Kegiatan (kendala dan faktor

kegiatan)
9. Kepanitiaan
10. Jumlah dan Sumber Pendanaan
11. Penutup

Juknis Pembinaan Kerohanian|43

Lampiran-lampiran:
• Term of Reference (TOR)
• Jadwal Kegiatan
• Undangan Peserta
• Undangan Narasumber
• Daftar Hadir Peserta
• Daftar Hadir Narasumber/Fasilitator
• Biodata Narasumber/Fasilitator
• Rekapitulasi Penggunaan Dana
• Daftar Penerimaan Honor/Transport Narasumber
• Daftar Penerimaan Honor/Transport Peserta
• Kuitansi-kuitansi
• Kumpulan Materi
• Evaluasi Kegiatan
• Foto Kegiatan
• Sertifikat peserta

44| Juknis Pembinaan Kerohanian

Template Praktik Baik dan Rencana Implementasi
Kegiatan Pembinaan Kerohanian

1. Latar Belakang
Satuan pendidikan merupakan wahana untuk
mengembangkan dan mencapai tujuan Pendidikan melalui
proses pembelajaran. Dalam proses inilah akan terjadi
penyatuan ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
sehingga akan dihasilkan peserta didik yang unggul dan
berkualitas baik secara pengetahuan maupun secara akhlak.
Dengan kata lain Standar Kompetensi Lulusan pun akan
terwujud, yaitu menghasilkan peserta didik yang
berkarakter, berkompeten, dan literat.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional telah menegaskan bahwa
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Juknis Pembinaan Kerohanian|45

Selanjutnya, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) juga
dijelaskan secara tersurat berbagai kompetensi yang
bersangkutan dengan karakter disamping intelektualitas.

Kegiatan pembinaan kerohanian yang dilakukan di satuan
pendidikan biasanya berbentuk pembinaan keagamaan
yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Budi Pekerti
dalam pelaksanaannya. Kegiatan pembinaan kerohanian
diharapkan mampu menjadi benteng awal dalam
menghadapi dekadensi moral peserta didik.

Perkembangan media sosial berperan penting dalam
mempengaruhi pola pikir masyarakat. Pelaksanaan
pembinaan kerohanian di satuan pendidikan ini diperlukan
untuk melindungi generasi muda umumnya dan peserta
didik pada khususnya dari pemikiran intoleransi sosial
keagamaan dan anti radikalisme.

2. Tujuan
Tujuan kegiatan pembinaan kerohanian adalah:
a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama yang dianutnya.
b. Memberikan pemahaman terkait suatu tindakan atau

tingkah laku seseorang agar memiliki kepribadian yang
sehat, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

46| Juknis Pembinaan Kerohanian

dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan.
c. Memberikan pemahaman kepada para peserta tentang
berbagai aktivitas kegiatan pembelajaran yang
berhubungan dengan pembinaan kerohanian yang
dikembangkan pada satuan pendidikan masing-masing.
d. Memberikan pemahaman kepada para peserta tentang
berbagai aktivitas ekstrakurikuler yang berhubungan
dengan pembinaan kerohanian yang dikembangkan
pada satuan pendidikan masing-masing

3. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan pembinaan kerohanian ini sebagai upaya
pembentukan karakter agar setiap manusia memiliki
sikap dan kepribadian yang berakhlak mulia,
berkompetensi, dan memiliki keterampilan sesuai
kebutuhan zaman. Kegiatan mencakup pemahaman
konsep dan pengembangan strategi di bidang
kerohanian, implementasi program, penguatan, dan
pengawasan yang akan dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Faktor Pendukung
Faktor yang dapat menjadi penguat untuk keberhasilan
kegiatan.

Juknis Pembinaan Kerohanian|47

Faktor Pendukung
a.
b.
c.
d.
e.

Faktor Penghambat
Faktor yang menjadi hambatan keberhasilan kegiatan.

Faktor Penghambat
a.
b.
c.
d.
e.

4. Evaluasi Kegiatan
Kegiatan pembinaan kerohanian akan dievaluasi melalui
penyebaran kuesioner, interview, dan pengamatan
langsung yang akan dilakukan oleh pelaksana kegiatan.

48| Juknis Pembinaan Kerohanian

5. Rencana Tindak Lanjut
Setelah dievaluasi, langkah selanjutnya adalah
menyusun rencana tindak lanjut(RTL). RTL berisi
praktik baik dan rencana implementasi kegiatan
pembinaan kerohanian serta melakukan pengimbasan
kepada lima sekolah terdekat.

Format Rencana Implementasi Kegiatan
Pembinaan Kerohanian

Nama Kegiatan :

Instansi :

No Kegiatan Waktu Tempat Narasumber Koord

Pelaksanaan

Mengetahui ……,……..
Kepala Sekolah, Penanggung Jawab,

……… …………..

Juknis Pembinaan Kerohanian|49


Click to View FlipBook Version