Perang Aceh 49
SULTAN Mahmud sah teuku cik ditiro
angkatan lautnya memblokade 28 perwira, 1.024 prajurit, korban
perairan pantai Aceh untuk memutus luka-luka sebanyak 1.082 prajurit
hubungan luar negeri kerajaan Aceh yang 52 di antaranya adalah perwira.
dengan kerajaan Penang. Van Swieten kemudian digantikan
oleh Jenderal Pel. Tetapi tidak lama
• Pada November 1873, dari Pulau kemudian Jenderal Pel meninggal
Jawa Belanda memberangkatkan dunia, dan pada 10 Maret 1876,
angkatan perang yang terdiri atas 18 digantikan oleh Jenderal G.B.T
kapal perang uap, tujuh kapal uap Wiggers van Kerchem
angkatan laut, 12 barkas, dua kapal
peronda, 22 kapal pengangkut di • Pada Maret 1877, Gubernur Jenderal
bawah pimpinan Letnan Jenderal Hindia Belanda, J.W. van Lansberge
J. van Swieten, pensiunan panglima menuju Aceh dan mengambil hati
pasukan Hindia Belanda yang rakyat dengan cara membangun
diaktifkan kembali dibantu oleh Masjid Raya yang hancur. Peletakan
Mayor Jenderal G.M. Verpijck. batu pertama dilakukan oleh Teuku
Kali Malikon Ade pada 9 Oktober
• Selanjutnya 9 Desember 1873, 1879.
agresi militer Belanda kedua di
Aceh dimulai, mereka mendaratkan • Agustus-Oktober 1877, Belanda
pasukan di kampung Leu’u dekat mengirim kekuatan militernya di
Kuala Gigieng, Aceh Besar. Pasukan Batee Ilie, Samalanga. Panglima
Aceh dipimpin oleh Tuanku Hasyim tentara Belanda, Kolonel Van der
Bangtamuda. Saat masa berperang Heijden terkena peluru di mata
ini, tepatnya 29 Januari 1874, Sultan kirinya.
Mahmud Syah wafat akibat wabah
kolera. • 18 Juni 1878, Habib Abdurahman el
Zahir yang kembali dari Turki pada
• Beberapa hari kemudian, 31 Januari 1877 bersama Teuku Nanta menyusun
1874 Letnan Jenderal J. van Swieten rencana penyerangan terhadap
menyatakan kerajaan Aceh dan Aceh kedudukan pertahanan Belanda di
Besar sudah ditaklukkan. Cot Bada. Memimpin 2.000 pasukan,
berhasil menguasai Lhong, Krueng
• 16 April 1874 Letnan Jenderal J. van Raba, Buket Seubun, dan Peukan
Swieten kembali ke Batavia dengan Bada. Kemudian bersama Tengku Cik
meninggalkan korban tewas sebanyak Ditiro menggempur Belanda di Sigli
dan Mukim IV.
50 Peperangan dan Serangan
teuku umar tetapi sebelum sampai di tujuan tiba-
tiba ia menyerang dan menewaskan
• 13 Oktober 1878 Habib Abdurahman para pendayung sampan kemudian
menyerah dan melakukan merampas senjata dan amunisi
kesepakatan dengan Belanda untuk Belanda.
diasingkan ke Jeddah dengan
menikmati tunjangan 12.000 florin • Tahun 1886, Jenderal Demmeni
setiap bulannya. menjalankan taktik “biarlah orang
Aceh memerangi orang Aceh.”
• 1881 Teuku di Tiro Syeh Saman
mengkhotbahkan Perang Sabil • Juni 1886, Teuku Umar menyerang
untuk menyerang Belanda yang kapal api Hok Canton milik warga
dianggap kafir dengan mengerahkan negara Denmark yang menjual
6.000 pejuang. Ia terus melakukan senjata kepada pejuang Aceh yang
taktik gerilya dan terus bergerak sedang berlabuh di Pantai Rigaih,
cepat. Hal ini membuat Gubernur Aceh Barat. Nakhodanya terbunuh
Jenderal van Lansberge mengakui karena melawan, sedangkan awak
bahwa peperangan melawan Aceh kapalnya disandera. Pasukan Belanda
menyulitkan tentara Hindia Belanda. Letnan Kolonel Van Teijn tidak
berhasil membebaskan awak kapal
• 1883, pihak Aceh kehilangan seorang yang ditawan. Akhirnya harus ditebus
panglimanya dalam peperangan, dengan membayar 25 ribu ringgit.
yaitu Teuku Nya Hasan. Pada tahun
yang sama, November, Kapal Nisero biaya perang aceh
dari Inggris terdampar di Pantai
Panga, Aceh Barat. Raja Teunom, Tahun 1873, periode awal perang Aceh, biaya
Teuku Imeum Muda, menyita isi perang yang dikeluarkan oleh pihak Belanda
kapan dan menawan awak kapal berjumlah sekitar 16 juta florin, hingga 1874 biaya
tersebut. Belanda menuntut agar para perang membengkak hingga sekitar 21 juta florin.
awak kapal dibebaskan, tetapi ditolak Selanjutnya biaya perang pada 1875 mencapai
oleh Raja Teunom dengan meminta sekitar 26,5 juta florin, dan tahun 1877 biaya perang
tebusan 100.000 ringgit disertai yang dikeluarkan oleh pihak Belanda mencapai
pencabutan blokade pelabuhan sekitar 60 juta florin.
Teunom oleh pihak Belanda. Biaya perang terus-menerus membesar membebani
Belanda., hingga awal 1880 kerugian yang diderita
• 3 Juli 1884, Teuku Umar dengan 32 oleh Belanda dalam peperangan Aceh telah
pengikutnya dikirim dengan kapal mencapai 115 juta florin. Irosnisnya, meski telah tujuh
perang Bengkoelen ke Teunom, tahun berperang dengan biaya yang sangat besar,
Belanda hanya menguasai wilayah Aceh seluas 10
kilometer persegi.
Perang masih terus berlanjut, hingga 1884, biaya
perang yang telah dikeluarkan Belanda mencapai
sekitar 150 juta florin, namun belum ada tanda-
tanda kemenagan di pihak Belanda.
Perang Aceh 51
perusakan jalur Muhammad Saman dan bagaimana
komunikasi oleh pengaruh mereka serta jalan manakah
pejuang aceh yang harus ditempuh oleh Sultan di
Keumala menurut kehendak para
Kerusakan yang dibuat oleh pejuang ulama tersebut.
Aceh untuk melumpuhkan jalur • Hingga Juni 1893, meskipun
komunikasi sejak Maret 1883 hingga sistem konsentrasi Belanda sudah
September 1889, sekitar 119.480 berjalan 9 tahun tapi tujuannyanya
meter kawat telepon diputus dan belum tercapai, pertempuran demi
dirampas oleh pejuang Aceh; sejumlah pertempuran terus berlangsung. Pada
101 tiang telepon serta 277 isolator bulan ini juga terjadi pertempuran
dihancurkan. sengit di daerah Tamiang yang
dipimpin oleh Panglima Nya’ Makam
• Desember 1886, Jenderal Demeni • 30 September 1893, Teuku Umar
meninggal dan digantikan oleh bersama 15 panglimanya terdesak
Kolonel Van Teijn yang sejak dan menyatakan kesetiaan terhadap
1888 mulai meninggalkan politik pemerintahan Belanda di bawah
menunggu dan menjalankan politik pimpinan Deijkerhoff dengan
yang lebih aktif. memberi jaminan keamanan dan
menyerahkan kekuasaan kepada
• April 1890, Belanda mendatangkan daerah yang diinginkan Belanda.
Korps Marsoses atau pasukan Atas nasihat Snouck Hurgonje,
khusus gerak cepat yang terdiri atas Pemerintah Belanda bersedia
pasukan bumiputra dari Maluku menerima penyerahan Teuku Umar
dan Minahasa; pasukan ini justru dan memberinya gelar Teuku Johan
digagas oleh seorang bumiputra dari Pahlawan serta jabatan Panglima
Minangkabau, Mohamad Syarif. Perang Besar dan diberi pasukan
sebanyak 250 prajurit dan diberi
• Januari 1891 Perjuangan rakyat Aceh 66.360 florin setahun serta fasilitas
mengalami pasang-surut, Januari rumah di Lam Pisang.
1891 Teungku di Tiro Muhammad
Saman dan Panglima Polem Raja Panglima polim
Kuala wafat.
• Juli 1891 hingga Februari 1892,
diadakan penyelidikan mengenai
agama dan politik di Aceh oleh Dr.
C. Snouck Hurgonje atas permintaan
Gubernur Pompe van Meerdervoort.
Tujuannya untuk mengetahui
bagaimana sikap para ulama setelah
berpulangnya Teuku Cik DI Tiro
52 Peperangan dan Serangan
• Setelah tiga tahun bergabung • 16 Mei 1897 di Gle Yeung, Belanda
dengan Belanda, pada Maret 1896, dengan empat kompi infanterinya
Teuku Umar dengan sejumlah dapat menguasai tiga benteng yang
pimpinan Aceh meninggalkan dikuasai Panglima Polem.
Belanda, dan mengambil semua
fasilitas yang disediakan mulai • Agustus 1897, Pidie diserang oleh
dari uang, mesiu, hingga senjata. Letnan Kolonel J.B. van Heutz dan
Pasukannya telah banyak mempelajari menewaskan 110 pejuang Aceh.
cara-cara bertempur dari pihak
Belanda. • Januari 1898, Teuku Umar berangkat
ke Pidie memenuhi panggilan
• Belanda memecat secara resmi Sultan Muhamad Daud Sjah dan
Teuku Umar dari semua jabatannya menggabungkan diri dengan
yang diberikan pada 26 April 1896, Pangima Polem untuk menyusun
dan keesokan harinya dimulailah perlawanan.
pengejaran terhadap Teuku Umar.
Gubernur Deijkerhoff meminta bala
bantuan tenaga tempur ke Batavia.
Pasukan ini dipimpin oleh Letnan
Jenderal J.A. Vetter.
• Panglima Polim bersama
pasukannya berjumlah 400 personel
bergabung dengan Teuku Umar.
Pertempuran selama 15 hari tersebut
mengakibatkan 25 tentara Belanda
tewas dan 190 luka-luka. Pada
pertempuran di Aneu’ Galong,
gugur 110 pejuang Aceh sedangkan
dari pihak Belanda enam tewas dan
empat di antaranya perwira serta 33
menderita luka.
LAWAN JADI KAWAN
Tahun 1892-1895 yang menyeberang
ke pihak Aceh berjumlah 33 orang
Eropa yang terdiri atas 10 Belanda,
5 Prancis, 10 Belgia, 5 Jerman,
1 Swiss, 2 Luxemburg, serta
bumiputera 15 orang.
Perang Aceh 53
Sultan MOHAMMED • 1 Juni-September 1898, terjadi
DAUD SJAH serangan besar-besaran ke Pidie
di bawah komando Van Heutz
yang dibantu Snouck Hurgronje
dengan kekuatan pasukan 6.000
personel terdiri dari,125 perwira,
2.100 Eropa, 1.200 bumiputra, 200
pembantu, dan 2.400 narapidana
kerja paksa sedangkan di
Seulimeum sekitar 1.950 personel
yang terdiri atas 35 perwira,
450 Eropa, 500 bumiputra, 50
pembantu, dan 400 narapidana
kerja paksa, serta 500 orang Cina.
54 Peperangan dan Serangan
• Di daerah Pidie yang memimpin • 23 Juli 1898 , di Keudu Meulu, Teuku
pasukan Aceh adalah Sultan Umar diangkat sebagai pemimpin
Muhamad Daud Syah bersama perang. Dengan siasat perangnya
pengikutnya yang merupakan Teuku Umar memiliki beberapa
uleebalang, ulama, dan kepala adat. markas untuk bisa berpindah-pindah
pergerakannya untuk menghindari
• Teuku Umar bersama kepala adat dan pasukan Van Heutz. Selain itu
pengikutnya memperkuat di Garot dengan strategi kontra spionase
dan Aree di Aceh Barat. dengan menyebar kabar palsu yang
cukup membingungkan Belanda.
• Salah satu pertempuran yang dahsyat Jika ia sedang berada di Leupeung
terjadi di Pulo Cicem dan Kuto dikatakan bahwa ia sedang berada
Putih yang dipimpin oleh Teungku di Lhong. Setiap kali ada rombongan
di Gayo dan Teungku Cot Pileng. yang berangkat dikatakan bahwa
Korban di pihak Belanda adalah lima pasukan sudah berjalan beberapa
orang tewas dan sepuluh luka-luka, ratus meter di depan. Mereka lalu
sedangkan pada pihak Aceh gugur 78 diam-diam menyamar dan kembali
orang. lagi seorang diri dan bersembunyi
di tempat pertama. Ia juga bisa
• Pertengahan 1898 Teungku Tapa mengukur kekuatan musuh yang
di Idi, Aceh Timur, mengadakan datang dan untuk beberapa lama
perlawanan yang memaksa Van mereka dapat menghadapinya.
Heutsz langsung memimpin Sebelum pertempuran berakhir,
pasukannya. Sejumlah 80 orang diusahakan sedemikian rupa sehingga
pejuang Aceh gugur. Belanda tidak sempat memergoki
pejuang yang mengadakan
perlawanan.
TEUKU UMAR SEBAGAI
AGEN GANDA BELANDA
Siasat kerjasama Teuku Umar dengan
Belanda menimbulkan kerugian yang
amat besar bagi Belanda sendiri,
karena akhirnya ia kembali bergabung
dengan pejuang-pejuang aceh.
Kebodohan Belanda ini digambarkan
dalam karikatur Teuku Umar yang
dimuat dalam buku Uilenspiegel’s
Pretenboek voor Groote Menschen’
(1886-1897)
55
Tjut nyak din Pang laot
• Pada 10 Februari 1899, Teuku Umar • 1902-1904, Serangan pasukan Tjut
gugur dalam pertempuran saat Nyak Din yang bersenjatakan klewang
melawan pasukan Heutz di Ujong semakin meningkat dan berhadapan
Kala, Meulaboh, dan dikebumikan dengan pasukan Marsose Belanda,
di Mugo, sebelah barat Meulaboh. yang memakan korban Kapten
Perjuangan selanjutnya dipimpin oleh Campioni, Kapten Krull, dan Letnan
Tjut Nyak Din. Bruyn yang tewas dan Kapten Nijpels
yang luka berat.
• Hingga 1901 Van Heutsz terus
melakukan pengejaran terhadap • 1904 Belanda menyerang ke Hulu
pejuang Aceh di Samalanga dan Kreung, Geumpang dan menewaskan
Meureudu. Sultan dan Panglima Teuku Geundong, putra Teuku Umar,
Polim menyingkir ke daerah dan Teuku Rajeu Nanta dari Aceh
pedalaman Gayo. Barat, adik dari Tjut Nya Din.
• September-November 1901, • 5 Maret 1905 Teuku Ci Tunong, suami
Pasukan Belanda yang dipimpin Tjut Nya Meutiah, ditangkap di
oleh Van Daalen menyerang daerah Lhokseumawe dan dihukum mati oleh
Pase untuk menangkap Sultan dan Belanda.
Panglima Polem tetapi tidak berhasil.
Sedangkan Tjut Nyak Din melakukan • 7 November 1905, Tjut Nyak Din
perlawanan dari daerah Beutong ditangkap oleh pasukan Kapten
Agustus 1902, Pasukan Tjut Nyak Din Veltman bersama Letnan Vuuren.
berhasil menguasai Beutong. Penangkapan bisa dilakukan karena
penghianatan pengawal Tjut Nya Din
• Selanjutnya, pada 26 November sendiri yang bernama Pang Laot; ia
1902, Pasukan Marsose di bawah melaporkan posisi persembunyian
pimpinan Christoffel menangkap istri Tjut Nyak Din di Pemeu, Meulaboh.
Sultan, Teungku Putroe di Glumpang Sempat terjadi perlawanan dari
Payong. Sebulan kemudian pada hari para pengawal Tjut Nyak Din, tetapi
Natal menangkap juga istri kedua karena kekuatan pasukan pejuang
Sultan, Pocut Cot Murong. Akibatnya, yang tanpa persiapan tidak seimbang
Sultan menyerah dan berdamai pada dengan pasukan Belanda maka tewas
10 Januari 1903 di bawah pimpinan H Panglima Habib Panjang, pengawal
Colijn. setia Tjut Nyak Din, dan melukai
56 Peperangan dan Serangan
anaknya, Tjut Gambang. Setelah Tjut meutia
tertangkap, Belanda membawa Tjut
Nyak Din ke Kutaraja. • Serangan yang berhasil dilakukan
oleh Pang Nanggroe antara
• Kehadiran Tjut Nyak Din di Kutaraja lain terhadap kereta 2 kali
menimbulkan pergolakan, maka 23 dan menembaki kereta 5 kali,
Januari 1907, Gubernur Van Daalen penyerangan terhadap bivak Lhok
mengasingkan Tjut Nyak Din ke Sukon, penyerangan terhadap
Sumedang, Jawa Barat hingga akhir perwira Belanda 5 kali, dan 22 kali
hayatnya. perusakan jalan kereta, dan 54 kali
perusakan tiang telepon.
• 6 Mei 1907, Pang Nanggroe bersama
20 pejuang Aceh melakukan serangan • 24 Desember 1907, Belanda
mendadak yang mengakibatkan mengasingkan Sultan Muhamad
dua orang tewas dan melukai empat Daud Syah ke Ambon.
orang dan mengambil 10 pucuk
senapan dan 750 butir peluru. Efek • 10 Juni 1908, Van Daalen digantikan
dari perampasan senapan tersebut Letnan Kolonel H.N.A Swart yang
bagi Belanda sangat merugikan sebelumnya Gubernur Militer dan
karena dengan satu pucuk senapan Sipil Sulawesi. Pasukan Belanda terus
bisa membunuh 12 tentara Belanda. mengejar para pejuang Aceh yang
Selain itu, dapat memompa siap mati sahid untuk berperang;
semangat para pejuang mereka untuk dengan hikayat sabil semangat terus
bertempur kembali. menggelora di dada pejuang Aceh
yang dipimpin oleh Syekh Dipaya
• Belanda memberi gelar kepada Bakong dan Tengku di Barat.
Pang Nanggroe sebagai Watergeus
(pemberontak yang tinggal di air) • Agustus 1910, Tjut Gambang
karena pernah menyusup ke gedung bersama suaminya Teuku Ce Mayet,
Siil Belanda dengan perahu melalui putra dari ulama Tiro, gugur dalam
laut untuk merampas senjata di sana. pertempuran melawan Belanda di
Tangse.
• 25 September 1910, Pang Nanggroe
gugur pada penyergapan oleh
pasukan Sersan Sloeten di kampung
Alu Wae, di Keureutoe. Tjut Meutia
melanjutkan jihad bersama putranya
yang baru berumur 10 tahun.
pang nangroe
57
• Oktober 1910, Tjut Meutia gugur TAKTIK PENYERANGAN
dalam penyergapan oleh pasukan JALUR KERETA API
Belanda yang dipimpin Mosselman
dalam sebuah operasi militer, yang Taktik penyerangan jalur kereta api
menewaskan juga Syekh Dipaya sering dilakukan oleh pejuang aceh.
Bakong dan lima pejuang Aceh Penyerangan dan perusakan rel
lainnya. kereta api ini sebagai usaha untuk
memutuskan jalur distribusi logistik
• Pada 1873 hingga 1880-an perang dan jalur transportasi kereta api.
Aceh berlangsung total dan frontal,
ketika pemerintah masih berjalan
mapan, meskipun ibu kota negara
berpindah-pindah ke Keumala Dalam,
Indrapuri, dan tempat-tempat lain.
Belanda melancarkan serangan
58 Peperangan dan Serangan
ke seluruh penjuru Aceh melalui TAKTIK JEBAKAN
basis militernya di istana Kutaraja, KENDURI
sementara itu, pasukan Aceh harus
melakukan perlawanan. Setelah Jebakan acara kenduri
tahun 1881, meski Istana Kutaraja mengundang pihak Belanda
telah dikuasai Belanda, perang terus di sebuah rumah berupa
berlanjut secara gerilya. penyajian makanan yang lezat,
padahal pondasi rumah itu
• Perlawanan gerilya rakyat Aceh ini telah diakali dengan potongan
sangat tangguh sehingga membuat bambu sehingga mudah
Belanda tidak mampu memukul diruntuhkan dan diserang.
mundur rakyat Aceh. Namun, sejak
1898, kedudukan rakyat Aceh
semakin terdesak. Para pejuang Aceh
berturut-turut gugur dan tertangkap
hingga akhirnya penangkapan Tjut
Nyak Din pada 1905, menandai mulai
berakhirnya Perang Aceh, meskipun
hingga 1914 perlawanan masih terus
berlangsung.
KORBAN PERANG ACEH MENURUT
DATA RESMI BELANDA 1873-1914
KORBAN DARI PIHAK BELANDA • Jumlah orang hukuman yang
Tahun 1873-1914, yaitu: tewas hingga tahun 1881 mencapai
• 1.216 orang 8.250 orang
• 13.011 luka-luka (793 orang
Jumlah korban keseluruhan
kemudian meninggal) 1873-1914: 12.509 orang
• Total jumlah meninggal 2.009
KORBAN DARI PIHAK ACEH
orang Pejuang yang gugur dalam perang
• Jumlah serdadu yang sakit Aceh
1873-1880: 6.898 orang 1873-1914: 30.000 orang
1893-1896: 818 orang 1899-1914: 23.918 orang
Total hingga 10 tahun mencapai Jumlah korban keseluruhan:
53.918 orang
7.716 orang
• Meninggal karena sakit, pada
tahun 1873-1914 mencapai 10.500
orang
59
60 Peperangan dan Serangan
4 wanita panglima besar
kerajaan aceh
panglima Keumalahayati
abad Ke-16
DKDdbdmeuieaiepunkbrmlamugaonseawmagsnahlaaaahakthnlanakagbypmeyaaakpagemseitintmiietSu,damiK,uamsKeliltlipsei4akhimuni0nulak0,atbenad-luak5nanPuh0anagaa0nnatyngntaAaeelngtcilnmuioe1taa0hsaard0iraanaatel.oragTmrheeayrtjuiada.gnpaagi
DpkdCaeieokprriHksaneoalelualhpistkhemaridaananennbgHsayaoBhatuwenutlagamlanKmadweneaaundmnmyaeasenblalaaatbhwbueakabdyaenainrtCaatitopetarawensraaeldsinlbiesnaakykta
buahnya.
Tjut Nyak din
1848-1908
BBNlmsTBjUmpLbPeuajueaayeaemmeugelaramrrdrlatlaaaaatsaamanDnehtwNrawtgdigmianmasyuhandtaawyanupginaaanbaakdauhunnBgaBslmarirgDunngerameungndyuiiglalnnanaataaaagd.bymnmunltmlaiKaTeadakad1ie1rjenemassuaymnarmFny.uitaaiknaegdpenMaunhbgNbalgiemdTagliuekrmarrygeinuasnitaakkaunsbja.nekeuunklkyeiiPmrdkltuakdtiDekpakuaepeuo1reIiagn8albnlujnniSraunuh9,rrjibdhbauuaaga9ypepienam.huasn.dreorgnirnSiseirjmdstauggfjaddeiuiaianassmlaaakaAnnniiTlneknangacgmjggjkeuymuTaahautJetpndnuangikywauaan
Perang Aceh 61
“… tidak ada bangsa yang lebih pemberani perang serta
fanatik, dibandingkan dengan bangsa Aceh, dan kaum wanita
Aceh yang melebihi kaum wanita bangsa lainnya, dalam
keberanian dan tidak gentar mati… “ (H.C. Zentgraaf)
Tjut Nyak meutia
1870-1910
Bersama suami keduanya, yaitu Teuku
Cik Tunong, Tjut Nyak Meutia berjuang
melawan Belanda, hingga kemudian Teuku
Cik Tunong ditangkap dan dihukum mati
oleh Belanda. Perjuangan dilanjutkan
oleh Tjut Meutia bersama sisa-sisa
pasukannya. Ia menyerang dan merampas
pos-pos kolonial sambil bergerak menuju
Gayo melewati hutan belantara.
Namun pada 24 Oktober 1910, Tjut Meutia
bersama pasukannya bentrok dengan
Marechausée di Alue Kurieng. Dalam
pertempuran itu Tjut Meutia gugur.
Pocut Baren Biheue
1880-1933
KmpmdtmmsmBtIrsleaaeeaeaeeeaeeeetrnbybrnkmbhnlraamjgiaayadaaheginnbnsawbgatkdedggugmitaeaampiagyanngsrndinauaunptjyyeagsaaknnhBaaicuBuemnrggaa,keikonpgpeeunmrledtrpaialeardrahaaioedTyranranihndablajdridasaundeugaaen.unaltryanuskugnBp,auaknaNiaap1Pmlhsy.et9eproyhnonaSbeu-ee0eackryjnbekbenm3araaukargetabghmntnaahseDaledtbdansialeBrBiienaieknniaynaraargehTragaashakmnorslgnanrepke.eyneaaePanjnpeaabugankodnr1agnankhad9gcjanruoggttst1iuoo0kjaupeaematbmemn,rkn,ginanoaeBgAaaeegrammkaamnnckkaalirnajeabinbapnehpnu.adunatit
62 PepraenrganGgearnilydaan Serangan
PASUKAN
dalam perang ACEH
Para pejuang Aceh memakai baju
sehari-hari untuk berperang, tanpa
seragam dan alas kaki.
Perang Aceh 63
Ragam seragam yang digunakan pada
masa perang Aceh dari pemerintahan
Belanda, dari kiri: Seragam Pejabat pe-
merintahan saat bertugas di lapangan,
tentara prajurit, Kepala residen, dan
perwira Belanda.
64 Peperangan dan Serangan
PERSENJATAAN
dalam perang ACEH
Berbagai bentuk kelewang, golok, keris,
adalah senjata yang dipakai oleh para
pejuang Aceh dilengkapi dengan tameng
besi. Terkadang memakai senjata api
rampasan dari Belanda.
Perang Aceh 65
Meriam, senjata api dan pedang
adalah senjata tentara Belanda, yang
sering menjadi sasaran rampas oleh
para pejuang Aceh.
66 Peperangan dan Serangan
Peta PKeappPmreaeeedntsriaadainektk1nal8aahu7rnkB3eAae-sclna1ei9ndhod1e0palnaepdahaandpmaae1acms8ea7eh3pr-e1pinn9aa1tdk0laauhkmkbaaneslaanda
oleh
Lokasi pendaratan Sabang Selat Malaka
pertama kapal Belanda
di Aceh, di Pantai Area pertem- Area pertempuran
Ceuremen, sebelah timur puran pasukan pasukan Teuku Cik
Ulee Lheue pada Panglima Polim Tunong dan Cut
6 April 1873 Nyak Meutiah
Ulee Lheue Koetaradja
I Sigli
Seulemeun Pidie Meurududu
Bate Illie
Area pertempuran Samalanga Lhokseumawe
pasukan Teuku Umar
Raabarong Idi
Langsa
Lhoksukon
II Atlas
Takengon
Area pertempuran Gajo
pasukan Cut Nyak Dien
Meulaboh Kwl Simpang
Di Meulaboh IV Keumiredong
Teuku Umar ditembak
tentara Belanda pada Blankedjedeh III
1899
I. Aceh Besar a. Kutaraja Cut Nyak Dien Loser
II. Aceh Utara b. Seulemeuh ditangkap pada 1905
c. Sabang Koetatjane
a. Sigli Laut Hindia Tapa Topan
b. Meudrudob
c. Lambulo
d. Biruen
e. Lhokseumawe
f. Lhoksoekon
g. Takengoon
III. Aceh Timur a. Idi Simabang Rakongan
IV. Aceh Barat b. Langsa Singkil
c. Tamieng
d. Alas
e. Gayo
a. Tjalang
b. Meulaboh
c. Tapa Totan
d. Rakongan
e. Singkil
f. Simabang
Area pertempuran pasukan merupakan perkiraan Skala: 1:1.000.000
berdasarkan lini masa yang diriset oleh tim penulis
Sumber Peta dari buku perang kolonial Belanda di Aceh, Pusat Dokumentasi dan informasi Aceh, 1977
Perang Aceh 67
Periodisasi perang Aceh
menurut J. Kreemer (1922):
5-29 April 1873 April 1874 - Juni 1878
Ekspedisi pertama Masa konsolidasi
dipimpin oleh Jenderal Kohler pendudukan Aceh
9 Desember 1873 - 24 Januari 1874
Ekspedisi kedua dipimpin oleh Jenderal
J. van Swieten hingga pendudukan
Keraton Sultan Aceh
1896-1914 1881-1896
Masa aksi Masa
kekerasan dan Pemerintahan
berakhirnya Sipil
Perang Aceh
1884-1896 Juni 1878 -
Kemunduran September
yang terus- 1879 Masa aksi
menerus kekerasan dan
penaklukan
seluruh Aceh
Besar
68 Peperangan dan Serangan
LINI MASA
28 Maret 1873 6 April 1873 6 April 1873 14 April 1873
Pemerintah Pasukan Belanda Pasukan Belanda Panglima Belanda
Hindia Belanda untuk pertama mendarat Jenderal Kohler
menyatakan perang kalinya mendarat di kembali di Aceh tewas ditembak
Pantai Ceuremen, dan langsung oleh pejuang Aceh
sebelah timur Ulee bertempur dengan
Lheue, namun pasukan Teuku
dipukul mundur Imeum Lueng Bata.
oleh pejuang-
pejuang Aceh.
1883 1881 13 Oktober 1878 18 Juni 1878
Pihak Aceh Teuku di Tiro Habib Abdurahman Habib Abdurahman
kehilangan seorang Syeh Saman
panglimanya yaitu, mengkhotbahkan menyerah dan el Zahir, Teuku
Teuku Nya Hasan. Perang Sabil melakukan Nanta dan
untuk menyerang
kesepakatan Tengku di Tiro
Belanda dengan Belanda menggempur
Belanda di Sigli dan
Mukim IV.
November 1883 3 Juli 1884 1886 Juni 1886
Kapal Nisero dari Teuku Umar dengan Jenderal Demmeni Teuku Umar
Inggris terdampar 32 pengikutnya menjalankan taktik menyerang kapal
di Pantai Panga, merampas senjata “biarlah orang api Hok Canton
Aceh Barat, Raja dan amunisi Aceh memerangi milik warga negara
Teunom, Teuku Belanda. orang Aceh.” Denmark yang
Imeum Muda menjual senjata
menyita isi kapal kepada pejuang
dan menawan awak Aceh.
kapal.
Perang Aceh 69
29 April 1873 November 1873 9 Desember 1873 29 Januari 1874
Angkatan lautnya Dari Pulau Belanda kembai Sultan Mahmud
memblokade Jawa, Belanda mendaratkan Syah wafat akibat
perairan pantai memberangkatkan pasukan di wabah kolera.
Aceh angkatan Aceh Besar.
perangnya di
bawah pimpinan
Letnan Jenderal J.
van Swieten.
Agustus-Oktober Maret 1877 10 Maret 1876 31 Januari 1874
1877 Gubernur Jenderal Jenderal G.B.T Letnan Jenderal
J. van Swieten
Belanda mengirim Hindia Belanda, Wiggers van
kekuatan militernya J.W. van Lansberge Kerchem menyatakan sudah
ditaklukkan.
di Batee Ilie, menuju Aceh menggantikan
Samalanga Jenderal Pel yang
wafat.
Desember 1886 April 1890 Januari 1891 Juli 1891-Februari
Jenderal Demeni Korps Marsose Teungku di Tiro 1892
meninggal dan atau pasukan Muhammad Saman Penelitian agama
digantikan oleh khusus gerak dan Panglima dan politik di Aceh
Kolonel Van Teijn cepat Belanda Polem Raja Kuala oleh Dr. C Snouck
didatangkan wafat. Hurgonje.
70 Peperangan dan Serangan
30 September Juni 1893 Maret 1896 26 April 1896
1893 Terjadi Teuku Umar dengan Teuku Umar
Teuku Umar pertempuran sengit sejumlah pimpinan dipecat dari semua
bersama 15 di daerah Tamiang Aceh mengkhianati jabatannya yang
panglimanya yang dipimpin oleh dan meninggalkan diberikan oleh
terdesak dan Panglima Belanda. Belanda.
menyatakan Nya’ Makam
kesetiaan terhadap
pemerintahan
Belanda.
5 Maret 1905 1904 1902-1904 26 November
Teuku Ci Tunong, Belanda menyerang Serangan pasukan 1902
suami dari Tjut Nya Tjut Nyak Din yang
Meutia, ditangkap ke Hulu Kreung, Sultan menyerah
di Lhokseumawe Geumpang dan bersenjatakan dan berdamai pada
dan dihukum mati menewaskan Teuku klewang memakan
Geundong dan 10 Januari 1903.
oleh Belanda. Teuku Rajeu Nanta. korban Kapten
Campioni, Kapten
Krull, dan Letnan
Bruyn yang tewas
dan Kapten Nijpels
yang luka berat.
7 November 1905 23 Januari 1907 6 Mei 1907 24 Desember
Tjut Nyak Din Gubernur Pang Nanggroe 1907
berhasil ditangkap Van Daalen bersama 20 Belanda
oleh pasukan mengasingkan pejuang Aceh mengasingkan
Kapten Veltman Tjut Nyak Din ke melakukan Sultan Muhamad
bersama Letnan Sumedang hingga serangan Daud Syah ke
Vuuren. akhir hayatnya. mendadak dan Ambon.
berhasil mengambil
10 pucuk senapan
dan 750 butir
peluru.
Perang Aceh 71
16 Mei 1897 Januari 1898 1 Juni-September 23 Juli 1898
Belanda menguasai Teuku Umar 1898 Di Keudu Meulu,
3 benteng yang menggabungkan Terjadi serangan Teuku Umar
dikuasai diri dengan besar-besaran ke diangkat sebagai
Panglima Polem. Panglima Polem Pidie di bawah pemimpin perang.
di Pidie untuk komando Van
menyusun Heutsz
perlawanan.
Agustus 1902 September- 1901 10 Februari 1899
Pasukan Tjut Nyak November 1901 Sultan dan Teuku Umar gugur
Pasukan Belanda Panglima Polem dalam pertempuran
Din menguasai gagal menangkap menyingkir ke
Beutong. daerah pedalaman dengan pasukan
Sultan dan Heutsz di Ujong
Panglima Polem . Gayo. Kala, Meulaboh.
10 Juni 1908 Agustus 1910 25 September Oktober 1910
Van Daalen Tjut Gambang 1910 Tjut Meutia
digantikan Letnan bersama suaminya Pang Nanggroe gugur dalam
Kolonel HNA Swart Teuku Ce Mayet, gugur pada penyergapan oleh
yang sebelumnya putra dari ulama penyergapan pasukan Belanda
Gubernur Militer Tiro, gugur dalam oleh pasukan yang dipimpin
dan Sipil Sulawesi. pertempuran Sersan Sloeten Mosselman.
melawan Belanda di kampung Alu
di Tangse. Wae, di Keureutoe.
Tjut Meutia
melanjutkan jihad
bersama putranya
yang baru berumur
10 tahun.
72 Peperangan dan Serangan
73
Kita dapat syukur dan gembira yang abadi
Sekali bersatu, tetap bersatu!
Sekali merdeka, tetap merdeka!
Sekali diproklamirkan, tetap kita pertahankan!
Merdeka!
74 Peperangan dan Serangan
PALAGAN AMBARAWA
1945
Palagan Ambarawa adalah sebuah
peristiwa perlawanan rakyat
terhadap Sekutu yang terjadi
di Ambarawa, sebelah selatan
Semarang, Jawa Tengah atau
dikenal juga sebagai pertempuran
Ambarawa yang berlangsung sejak
12 hingga 15 Desember 1945
KOLonel SUDIRMAN
Apa penyebabnya?
Sekutu datang dan bertindak
sebagai penguasa, membebaskan
dan mempersenjatai tawanan
Belanda dan melanggar perjanjian.
Berapa lama?
Sekitar 4 hari
Berapa banyak korban tewas?
Sekutu: sekitar 100, ditambah
sekitar 75 tahanan dan interniran
Indonesia: sekitar 2.000
Palagan Ambarawa 75
AWAL MULA KONFLIK
• Tentara Sekutu yang mendarat para tawanan perang dan interniran
diboncengi NICA yang merasa Sekutu. Ketiga, melucuti dan
berhak atas Indonesia berdasar mengumpulkan orang Jepang
perjanjian yang dilakukan Inggris untuk kemudian dipulangkan.
dengan Belanda yang disebut Civil Keempat, menegakkan dan
Affairs Agreement pada 24 Agustus mempertahankan keadaan damai
1945 yang mengatur pemindahan untuk kemudian diserahkan
kekuasaan di Indonesia dari British kepada pemerintah sipil. Kelima,
Military Administration kepada menghimpun keterangan tentang
NICA (Netherlands Indies Civil dan menuntut penjahat perang.
Administration). Tetapi malah mempersenjatai para
tawanan Belanda dan menimbulkan
• Pelanggaran pihak Sekutu insiden bersenjata di Magelang
terhadap persetujuan yang telah
disetujui oleh kedua belah pihak, • Pengeboman yang dilakukan
yaitu, pertama Sekutu menerima Sekutu terhadap kampung-
penyerahan kekuasaan dari tangan kampung yang berada di sekitar
Jepang. Kedua, membebaskan Ambarawa
76 Peperangan dan Serangan
kronologi peperangan
• Pada 20 Oktober 1945, Pasukan • Pada 26 Oktober 1945, di Magelang,
Sekutu dari Divisi India ke-23 yang tentara Sekutu bertindak sebagai
dipimpin pasukan Inggris mendarat penguasa yang mencoba melucuti
di Semarang. Tujuan pasukan Tentara Keamanan Rakyat dan
Sekutu Inggris yang dikomandani membuat kekacauan. TKR Resimen
Brigadir Jenderal Bethel datang Magelang pimpinan Letkol M.
ke Semarang adalah menerima Sarbini membalas tindakan tersebut
penyerahan kekuasaan dari tangan dengan mengepung tentara Sekutu
Jepang, membebaskan para dari segala penjuru.
tawanan perang dari pihak Belanda,
melucuti dan mengumpulkan • Pada 2 November 1945, Presiden
orang Jepang untuk kemudian Sukarno berhasil menenangkan
dipulangkan, menegakkan dan suasana, pertempuran dihentikan
mempertahankan keadaan damai dan terjadi gencatan senjata.
untuk kemudian diserahkan kepada Presiden Sukarno dan Brigadir
pemerintah sipil. Jenderal Bethel datang ke
Magelang untuk mengadakan
• Pada 21-26 Oktober 1945, perundingan. Disepakati perjanjian
dengan persetujuan Gubernur yang dikawal oleh Palang Merah
Wongsonagoro, kedatangan Internasional. Kesepakatam dalam
pasukan Sekutu yang ternyata 12 pasal tersebut berisi :
diboncengi pasukan NICA menuju
ke Magelang, untuk membebaskan 1. Pihak Sekutu akan tetap
tawanan perang dan melucuti menempatkan pasukannya di
senjata tentara Jepang. Magelang untuk melakukan
kewajibannya melindungi dan
• Kedatangan Sekutu ini mulanya mengurus evakuasi pasukan
disambut baik, bahkan Gubernur Sekutu yang ditawan pasukan
Wongsonegoro menyepakati akan Jepang (RAPWI /Rehabilitation
menyediakan bahan makanan dan of Allied Prisioners of War and
keperluan lain bagi kelancaran tugas Interneers) dan Palang Merah
Sekutu, sedang Sekutu berjanji (Red Cross) yang menjadi bagian
tidak akan mengganggu kedaulatan dari pasukan Inggris. Jumlah
Republik Indonesia. Namun pasukan Sekutu dibatasi sesuai
tentara Sekutu yang dipimpin dengan tugasnya.
Kolonel Eduard menyelewengkan
kewenangannya dan mengganggu 2. Jalan raya Ambarawa dan
kedaulatan Indonesia dengan Magelang terbuka sebagai jalur
melakukan teror kepada warga lalu lintas Indonesia dan Sekutu
pribumi. Bahkan setelah sampai di
Ambarawa dan Magelang untuk 3. Sekutu tidak akan mengakui
membebaskan para tawanan tentara aktivitas NICA dan badan-badan
Belanda, para tawanan tersebut di bawahnya.
malah dipersenjatai sehingga
menimbulkan kemarahan pihak • Kesepakatan antara Presiden
Indonesia. Sukarno dengan Brigadir Jenderal
Bethel diingkari oleh Sekutu.
Pasukan Sekutu diam-diam
meninggalkan Kota Magelang
menuju ke benteng Ambarawa.
Palagan Ambarawa 77
• Pada 20 November 1945 pecah KOLONEL DJATIKUSUMO
pertempuran antara TKR di bawah
pimpinan Mayor Sumarto dan pihak Sedangkan dari arah Magelang
Sekutu. Pada 21 November 1945, pasukan TKR Divisi V/Purwokerto
pasukan Sekutu yang berada di di bawah pimpinan Imam Androngi
Magelang ditarik ke Ambarawa di melakukan serangan fajar pada
bawah lindungan pesawat tempur. 21 November 1945. Serangan
Kemudian, 22 November 1945 itu bertujuan memukul mundur
pertempuran berkobar di dalam
kota dan pasukan Sekutu melakukan
serangan terhadap perkampungan
di sekitar Ambarawa. Pasukan TKR
di Ambarawa bersama dengan
pasukan TKR dari Boyolali, Salatiga,
dan Kartasura bertahan di kuburan
Belanda, sehingga membentuk garis
medan di sepanjang rel kereta api
yang membelah kota Ambarawa.
78 Peperangan dan Serangan
pasukan Sekutu yang bertahan di KOLONEL ISDIMAN
desa Pingit. Pasukan yang dipimpin
Imam Androngi herhasil menduduki V di Purwokerto mengambil alih
Desa Pingit dan melakukan pimpinan pasukan, dan menunjuk
perebutan terhadap desa-desa Letkol Gatot Subroto sebagai
sekitarnya. Batalion Imam Androngi pengganti Letkol Isdiman.
meneruskan gerakan pengejarannya. • Kehadiran Kolonel Sudirman
Kemudian Batalion Imam Androngi memberikan semangat kepada
diperkuat tiga hatalion dari pasukan-pasukan TRI. Koordinasi
Yogyakarta, yaitu Batalion 10 di diadakan oleh Sudirman di antara
bawah pimpinan Mayor Soeharto, komando-komando sektor.
Batalion 8 di bawah pimpinan Mayor Pengepungan terhadap musuh
Sardjono, dan batalion Sugeng. semakin ketat. Siasat yang
diterapkan adalah serangan
• Akhirnya musuh terkepung. mendadak serentak di semua
Walaupun demikian, pasukan sektor. Bala bantuan terus mengalir
musuh mencoba untuk menerobos
kepungan itu dengan menggunakan LETKOl
tank-tank dari arah belakang. GATOT SUBROTO
• Untuk mencegah jatuhnya korban,
pasukan TKR mundur ke Bedono.
Dengan bantuan Resimen Dua yang
dipimpin oleh M. Sarbini, Batalion
Polisi Istimewa yang dipimpin oleh
Onie Sastroatmojo, dan batalion
dari Yogyakarta mengakibatkan
gerakan musuh berhasil ditahan di
desa Jambu. Di desa Jambu, para
komandan pasukan mengadakan
rapat koordinasi yang dipimpin oleh
Kolonel Holland Iskandar.
• Rapat itu menghasilkan
pembentukan komando yang
disebut Markas Pimpinan
Pertempuran, bertempat di
Magelang. Sejak saat itu, Ambarawa
dibagi atas empat sektor, yaitu
sektor utara, sektor timur, sektor
selatan, dan sektor barat. Kekuatan
pasukan tempur disiagakan secara
bergantian. Pada 26 November
1945, pimpinan pasukan dari
Purwokerto Letnan Kolonel
Isdiman gugur maka sejak saat itu
Kolonel Sudirman Panglima Divisi
Palagan Ambarawa 79
Kapten Surono KAPTEN SARWO EDHIE
dari Yogyakarta, Solo, Salatiga, Banyubiru, begitu juga lapangan
Purwokerto, Magelang, Semarang, terbang Kalibenteng berhasil
dan lain-lain. Situasi pertempuran direbut, Jalan Raya Ungaran-
menguntungkan pasukan TKR. Ambarawa berhasil dikuasai TKR,
selanjutnya Jalan Semarang-
• 5 Desember 1945 Pasukan TKR Yogyakarta sepenuhnya dikuasai
berhasil memukul mundur pasukan untuk mempermudah pengangkutan
Sekutu yang semakin terjepit di barang dan personel.
80 Peperangan dan Serangan
• 11 Desember 1945, Kolonel 3. Komando penyerangan dipimpin
Sudirman memanggil semua oleh para komandan TKR,
komandan sektor dan komandan Pasukan laskar perjuangan
laskar untuk mengatur strategi sebagai barisan lapis kedua.
pertempuran. Susunan rencana
tersebut sebagai berikut: • Strategi yang direncanakan 11
Desember 1945 ini adalah serangan
1. Serangan dimulai pukul 04.30 di seluruh penjuru Ambarawa secara
menjelang fajar pada 12 serentak di segala sektor pada jam
Desember 1945 dan detik yang sama, dimulai pada
pukul 04.30 WIB, 12 Desember 1945
2. Serangan umum dilakukan secara dengan strategi yang dinamakan
serentak dan mendadak di semua ‘Supit Urang’ yang dirancang oleh
lini sektor di Ambarawa pada jam Kolonel Sudirman.
dan detik yang sama
Palagan Ambarawa 81
• Pada 12 Desember 1945 jam 04.30 MAYOR SOEHARTO
pagi, serangan mulai dilancarkan.
Pembukaan serangan dimulai dari Pejuang yang telah bersiap-siap di
tembakan mitraliur terlebih dahulu, seluruh penjuru Ambarawa mulai
kemudian disusul oleh penembak- merayap mendekati sasaran yang
penembak karaben. telah ditentukan, dengan siasat
penyerangan mendadak secara
• Dalam waktu setengah jam serentak di segala sektor. Serangan
pasukan TKR berhasil mengepung dadakan tersebut diikuti serangan
pasukan musuh yang ada di balasan musuh yang kalang kabut.
dalam kota. Pertahanan musuh
yang terkuat diperkirakan di • Satu setengah jam kemudian,
Benteng Willem yang terletak di jalan raya Semarang-Ambarawa
tengah-tengah kota Ambarawa. dikuasai oleh kesatuan-kesatuan
TKR. Pertempuran Ambarawa
berlangsung sengit. Kolonel
Sudirman langsung memimpin
pasukan dengan menggunakan
taktik ‘supit urang’, sehingga musuh
benar-benar terkurung.
• Sekitar pukul 16.00 WIB, TKR
berhasil menguasai jalan raya
Ambarawa Semarang, dan
pengepungan musuh dalam
kota Ambarawa berjalan dengan
sempurna. Terjadilah pertempuran
jarak dekat. Musuh mulai mundur
pada 14 Desember 1945.
• Setelah bertempur selama 4 hari,
pada 15 Desember 1945 pukul 17.30
WIB. Pertempuran berakhir dengan
kemenangan pihak TKR, yang
berhasil memukul mundur pasukan
Sekutu sehingga meninggalkan kota
Ambarawa menuju Semarang.
82 Peperangan dan Serangan
• Kemenangan palagan Ambarawa ini • Karena keberhasilan dalam perang
memberi efek besar bagi TKR. Karena Ambarawa ini, pada 18 Desember
dunia menyaksikan pagelaran militer 1945, Kolonel Sudirman diangkat
yang dipimpin Kolonel Sudirman oleh Presiden Sukarno sebagai
tersebut terbukti memiliki strategi Panglima Besar TKR dengan
yang cakap dan mampu mengalahkan pangkat Jenderal di gedung negara
kekuatan militer sekutu dan Belanda. Ibu kota Yogyakarta.
Palagan Ambarawa 83
84 Peperangan dan Serangan
STSRtraAteTgiESGupIit USdaUnPg IT URANG Kelompok III
sebagai supit
Strategi serangan Supit Udang, berupa gerakan juga terbagi dua,
pasukan dari arah Selatan dan Barat ke arah menduduki posisi
Timur menuju Semarang, diikuti dengan gerakan kiri dan kanan
penjepitan (seperti capit udang) dari lambung
kanan dan kiri, selanjutnya bertemu di bagian luar
Ambarawa menuju ke arah Semarang.
Pimpinan serangan Kelompok II
langsung dikomandoi menempati posisi
kaki udang. Pasukan
Kolonel Sudirman di kaki kiri bergerak
yang waktu itu sebagai
Komandan Divisi V Divisi dari Jambu ke
V Purwokerto, dibantu bandungan dan
oleh: baran.
Resimen Kedu Tengah.
Dipimpin oleh
Letkol M Sarbini
beranggotakan tiga pasukan
Batalion yang dipimpin oleh:
Mayor Mayor Kusen Mayor
Suryo Sumpeno Ahmad Yani
Divisi V Purwokerto yang terdiri dari pasukan Batalyon 1
Resimen Batalion 2 Batalion 1 Kelompok I
II Cilacap Resimen II Resimen I sebagai “tubuh udang”
dipimpin Sumpyuh Purwokerto
Mayor Sugeng dipimpin dipimpin merupakan induk
Tirtosewoyo Mayor Imam Mayor Androgi pasukan dengan jumlah
kekuatan terbesar.
Mereka bertugas sebagai
ujung tombak.
Batalion 2 Batalion 4 Batalion 4 Divisi IX Yogyakarta terdiri
Resimen Resimen 1 Resimen 1
Purwokerto Banyumas Kmanjen Batalion 10 Batalion 8 Batalion
dipimpin dipimpin dipimpin dipimpin dipimpin 20 dipimpin
Mayor Dirman. Mayor Taram Mayor Wasis Mayor Pranoto
Mayor Mayor Reksosamodra
Suharto Sarjono
Palagan Ambarawa 85
ke Semarang Batalion 4 Ungaran
dipimpin
Mayor Wahyu Rochadi
Badan kelaskaran, antara lain
Tentara Barisan Laskar Angkatan BPRI Komponen
Rakyat Macan Rakyat Muda RI rakyat
Mataram
Indonesia
Kelompok III
sebagai supit
juga terbagi dua,
menduduki posisi
kanan dan kiri
Ambarawa Divisi IV Divisi IV Salatiga
terdiri dari
Batalion 1 Batalion 2 Batalion 3
Salatiga Kopeng Ambarawa
dipimpin dipimpin Mayor dipimpin
Mayor Sutarto Ashari Mayor Sumarto
Danau Rawa Pening Divisi X Surakarta
Kelompok II
sebagian lagi lewat dipimpin
Brongkol terus ke Letkol Sunarto
Banyubiru yang Kusumodiharjo
nantinya menyerang dan Letkol Suadi
Sekutu dan lambung Suromiharjo
pasukan di sektor Pertempuran JAWA TENGAH
tenggara. yang berlangsung
mulai tanggal Semarang
Batalion 17 12 sampai 15
i dari: dipimpin Desember 1945 Wonosobo Ungaran
Ngatijo ini, meskipun
Batalion 24 dengan senjata Ambarawa
dipimpin seadanya, berhasil
memukul mundur Salatiga
Mayor tentara Sekutu
Ismullah dari Ambarawa. Purworejo Boyolali
Magelang
Sleman
Yogyakarta
86 Peperangan dan Serangan
Palagan Ambarawa 87
PALAGAN AMBARAWA YANG MENDUNIA
Kedahsyatan Palagan Ambarawa tercermin dalam laporan pihak Inggris
yang menulis, “The battle of Ambarawa had been a fierce struggle between
Indonesian troops and Pemuda and, on the other hand, Indian soldiers,
assisted by a Japanese company….”
Yang juga ditambahi dengan kalimat, “The British had bombed Ungaran
intensively to open the road and strafed Ambarawa from air repeatedly. Air
raids too had taken place upon Solo and Yogya, to destroy the local radio
stations, from where the fighting spirit was sustained…”
88 Peperangan dan Serangan
pPeArbSaUnKAdNingan PASUKAN
dalam palagan AMBARAWA
Seragam operasional prajurit dan perwira
Tentara Rakyat yang digunakan pada agresi di
Ambarawa
Palagan Ambarawa 89
Seragam operasional tentara
Belanda yang digunakan pada
agresi di Ambarawa
90 Peperangan dan Serangan
PERSENJATAAN Dalam
PALAGAN AMBARAWA
Jenis senjata yang digunakan dari senapan
ringan seperti jenis Danish Madsen, Lee
Enfield, dan senjata berat seperti Sten Gun
dan bren serta senjata anti pesawat dan
meriam
Palagan Ambarawa 91
Pesawat Cocor merah jenis
P51-mustang buatan Amerika,
dan tank Stuart.
92 Peperangan dan Serangan
LINI MASA
20 Oktober 1945 21-25 26 Oktober 1945 26 Oktober 1945
Pasukan Sekutu dari Pasukan Sekutu Tentara Sekutu
Divisi India ke - 23 diboncengi pasukan NICA mempersenjatai para tawanan
yang dipimpin pasukan membebaskan tawanan perang Belanda dan Jepang
Inggris mendarat di perang dan melucuti senjata sehingga terjadi pertempuran
Semarang. tentara Jepang. dengan Tentara Keamanan
Rakyat dan laskar di Magelang.
18 Desember 1945 15 Desember 1945
Kolonel Sudirman diangkat Pasukan TKR berhasil memukul
oleh Presiden Sukarno sebagai mundur pasukan sekutu sehingga
Panglima Besar TKR dengan meninggalkan kota Ambarawa
pangkat Jenderal di gedung mundur menuju Semarang.
negara Ibu kota Yogyakarta.
Palagan Ambarawa 93
2 November 1945 20 November 1945 26 November 1945
Genjatan senjata dan Pertempuran antara Komandan Resimen dari
disepakati perjanjian pasukan TKR di bawah Purwokerto, Letkol Isdiman
yang dikawal oleh pimpinan Mayor gugur
palang Merah Sumarto berhadapan
Internasional. dengan sekutu di
Ambarawa.
12 Desember 1945 11 Desember 1945 5 Desember 1945
Serangan umum Kolonel Sudirman mengatur Pasukan TKR berhasil memukul
Ambarawa dimulai. strategi pertempuran. mundur pasukan Sekutu di
Banyubiru, merebut lapangan
terbang Kalibenteng, Jalan Raya
Ungaran-Ambarawa dan Jalan
Semarang-Yogyakarta.
94 Peperangan dan Serangan
95
“… Mereka menduduki Ibu kota Yogyakarta
hanya 6 jam dengan korban 300 orang
gugur. Tetapi di mata pasukan Belanda dan
politik Belanda dalam waktu enam jam itu
menderita kekalahan besar” (Piere Heijboer)
96 Peperangan dan Serangan
serangan umum 1 maret
1949
Serangan Umum 1 Maret 1949
di Yogyakarta merupakan satu
episode penting dalam sejarah
revolusi Indonesia. Serangan yang
dilakukan oleh militer Divisi III/GM
III, selain untuk merebut kembali
kota Yogyakarta, sekaligus juga
untuk membuktikan kepada dunia
internasional bahwa TNI dan
Republik Indonesia masih memiliki
kekuatan yang cukup besar untuk
melakukan perlawanan.
PANGLIMA BESAR
SUDIRMAN
Apa penyebabnya?
Pendudukan kota Yogyakarta
oleh Belanda dan propaganda
Belanda pada media
internasional bahwa indonesia
sudah tidak ada lagi
Berapa lama?
6 jam
Berapa banyak korban tewas?
Belanda: 200 orang
Indonesia: 353 orang
Serangan Umum 1 Maret 97
AWAL MULA KONFLIK
Berawal dari Agresi Militer Belanda Serangan Umum 1 Maret yang
II, Desember 1948 saat Belanda dilakukan oleh militer Divisi III/GM
berhasil menduduki Kota Yogyakarta III, selain untuk merebut kembali
yang merupakan Ibu kota Republik kota Yogyakarta, sekaligus juga
Indonesia, kemudian Belanda berturut- untuk membuktikan kepada dunia
turut berusaha menduduki kabupaten- internasional bahwa TNI dan Republik
kabupaten sekitar Kota Yogyakarta Indonesia masih memiliki kekuatan
yaitu Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan yang cukup besar untuk melakukan
akhirnya Gunung Kidul, menyebabkan perlawanan. Dengan serangan
situasi Ibu kota negara saat itu sangat ini juga diharapkan akan semakin
tidak kondusif. Keadaan tersebut memperkuat posisi Indonesia dalam
diperparah propaganda Belanda di perundingan yang berlangsung di
dunia luar bahwa tentara Indonesia PPB dan mempertahankan kedaulatan
sudah tidak ada. Indonesia.
98 Peperangan dan Serangan
RENCANA SERANGAN
Berawal dari pemikiran Letkol. dr. peta gerilya
Wiliater Hutagalung, penasihat jenderal sudirman
Gubernur Militer III, yang menganggap
dunia internasional, terutama Amerika yogyakarta Prambanan
Serikat dan Inggris, perlu diyakinkan
bahwa Negara Republik Indonesia wonosari
masih kuat, punya pemerintahan
(Pemerintah Darurat Republik pr
Indonesia), dan punya tentara (Tentara
Nasional Indonesia).
Untuk itu, Indonesia perlu melakukan
tindakan berupa serangan yang
dashyat yang mudah diketahui oleh
UNCI (United Nations Commission for
Indonesia), dan wartawan-wartawan
asing untuk disebarluaskan ke seluruh
dunia. Selain itu, untuk menyampaikan
pesan tersebut kepada UNCI dan para
wartawan asing diperlukan komunikator
yang berseragam Tentara Nasional
Indonesia, dan dapat berbahasa
Inggris, Belanda atau Prancis.
Letkol. dr. Wiliater Hutagalung
mengutarakan pemikirannya kepada
Panglima Besar Sudirman. yang
menyetujui gagasan tersebut, dan
kemudian mengangkatnya menjadi
Perwira Teritorial dan ditugaskan untuk
membentuk jaringan pesiapan gerilya
dan mengkoordinasikan pelaksanaan
di wilayah Divisi II dan III. Gerilya
yang dilakukan oleh Panglima Besar
Sudirman untuk mempertahankan
kedaulatan Tentara dan kedaulatan
Negara ini kemudian berlangsung
hampir 8 bulan lamanya, dimulai
sejak 19 Desember 1948 dengan
rute sepanjang hampir 100 kilometer.
Panglima Besar Sudirman baru kembali
ke Yogyakarta setelah dipanggil
kembali oleh Presiden Sukarno pada
Juli 1949.