Absen :9
WEAKEST PLAYER
Oleh : GIGIH RAMDHANI
Pada tahun 2050, ada sebuah "Gerbang" yang muncul di penjuru dunia. Gerbang
tersebut merupakan gerbang yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia monster,
setelah gerbang tersebut terbuka, Beberapa orang bisa menerima kekuatan untuk berburu
monster di dalam gerbang, mereka dikenal sebagai Player. Namun, tidak semua Player
kuat. Para Player di urutan berdasarkan kekuatannya, dari "S" yang terkuat sampai "F" yang
terlemah.
Nama saya "Lucius Azarish" seorang Player peringkat "F". Saya seorang yang harus
mempertaruhkan nyawa di Dungeon paling rendah "Terlemah di Dunia". Seorang yang tidak
memiliki keterampilan untuk ditampilkan, saya hampir tidak mendapatkan uang yang
dibutuhkan dengan bertarung di Dungeon level rendah. Setidaknya, hari ini saya akan
masuk ke Dungeon peringkat "D" bersama dengan party saya.
"Baiklah mari kita masuk ke dalam Dungeon!"
"Ayo pergi!!"
"Lucius, cobalah untuk tidak terluka di belakang kami, okay?"
"Ok, aku akan mencoba yang terbaik hari ini!!"
Setelah di dalam Dungeon, mereka berhadapan dengan beberapa monster dan berhasil
mengalahkannya. Setelah membunuh semua monster yang menyerang, ada sebuah Inti
Magic yang keluar dari tubuh monster-monster yang dibunuh tersebut. Inti Magic adalah inti
kehidupan dari suatu monster yang dapat dijual ke asosiasi player, semakin tinggi peringkat
yang di dapat, semakin mahal harga Inti Magic tersebut. Sebuah Inti Magic juga dapat
digunakan untuk membuat senjata atau item bagi para player.
"Inilah yang kau dapat saat membunuh monster, sebuah Inti Magic!!"
" Apakah kalian mendapatkannya juga?"
"Iyaa"
"Hei Lucius, bagaimana denganmu?"
"Aku hanya memperoleh satu inti magic peringkat "E". "
"Membayangkan aku mempertaruhkan nyawa hanya untuk mendapatkan ini, ini terlalu
kecil."
Setelah mereka selesai mengumpulkan inti magic, seorang Player menemukan sebuah
pintu masuk ke ruangan bos monster. Setelah itu semua player pergi ke tempat pintu itu
berada. Saat mereka sampai di depan pintu tersebut, mereka ingin masuk tapi karena
kelihatannya berbahaya mereka melakukan voting untuk masuk ke dalam ruangan bos
monster tersebut, karena ada yang mau masuk mengalahkan bos monster dan ada yang
ingin kembali untuk memberitahu asosiasi player tentang ditemukannya pintu ruangan bos
monster.
"Karena bisa berbahaya, kenapa kita tidak melakukan voting? dan tidak ada yang mengeluh
setelah hasil voting tersebut!"
"Kami pilih bertarung"
"Kami tidak!"
"Bagaimana denganmu Lucius?"
"A-aku memilih bertarung!"
Setelah kami masuk, terdapat sebuah patung batu kesatria di depan pintu masuk, dan
terdapat sebuah patung batu raksasa yang sedang duduk di sebuah singgasana yang
merupakan raja dari patung lainnya, dan di dampingi patung batu kesatria. Saat kami masuk
semakin dalam, aku merasa ada seseorang yang menatap kami.
"Hei, tidakkah kau merasa ada orang yang menatapmu?"
"Berhenti bicara sesuatu yang buruk!"
Setelah itu, kami menemukan tulisan kuno yang terukir di salah satu patung batu
tersebut. Di sana tertulis sebuah perintah untuk menyembah yang mulia, puji yang mulia,
dan buktikan kesetiaanmu. Mereka yang tidak mengikuti perintah, tidak akan kembali
hidup-hidup.
Setelah selesai membaca tulisan kuno tersebut, pintu keluar ruangan bos tiba-tiba
tertutup. Membuat para player panik dan ketakutan, salah satu dari player mencoba untuk
membuat pintu.
"Apa pintunya baru saja tertutup?"
"A-apa yang harus kita lakukan sekarang?"
"Sial, aku akan keluar"
"Berhenti! Jangan sentuh pintu itu!"
Saat player tersebut ingin membuka pintu tersebut, patung batu kesatria penjaga pintu
bergerak dan menebas leher player tersebut. Seketika semua player menjadi ketakutan,
saat itu juga semua patung batu begerak menyerang semua player.
"Sialll, apakah kita harus bertarung dengan mereka?"
"Aku tidak ingin mati ditempat seperti ini"
Patung batu raja tiba-tiba mengeluarkan laser dari matanya, seketika membuat banyak
player terbunuh. Saat Lucius berada diambang Kematian, dia mengingat kembali apa yang
tertulis di patung batu tersebut. Saat itupun Lucius menyuruh semua orang untuk menunduk
ke patung tersebut.
"Semuanya! Menunduk ke patungnya!!"
"Lucius apa kau sudah gila?"
"Kata pertama *menyembah yang mulia* itu berarti kita harus menyembah patung itu"
Seketika saat mereka menyembah patung batu tersebut, patung itu mengakhiri
serangannya dan tersenyum jahat.
"Ap-apa apaan wajahnya itu! Ekspresinya berubah?"
Saat semua player mengira semuanya sudah selesai, patung itu bergerak dan mulai
menyerang kembali. Saat itu Lucius ingat kembali apa yang tertulis di patung batu tersebut
yaitu kata ke dua "Puji yang mulia". Ada seorang Player yang merupakan anggota paduan
suara yang mencoba memuji patung itu namun player tersebut gagal dan terbunuh.
"Apakah itu bekerja?"
"Tidak! Itu pujian kepada tuhan yang salah...!!"
Semua player yang melihatnya terbunuh menjadi takut dan berlari. Tetapi tidak ada
tempat untuk bersembunyi, saat dikejar oleh patung batu raksasa dan di kepung oleh patung
batu kesatria. Saat sedang berlari Lucius melihat sebuah patung instrumen yang tidak
menyerang dan meminta semua orang untuk lari ke sana. Saat berlari ke patung instrumen,
Lucius di serang oleh patung kesatria dan kakinya terluka, tetapi berhasil sampai ke tempat
patung instrumen.
Saat semua sudah tenang, patung itu kembali bergerak dan menyebabkan gempa
bumi. Tiba-tiba sebuah altar keluar dari bawah tanah, kemunculan altar ini untuk perintah
terakhir yaitu "Buktikan kesetiaanmu". Salah satu player mengeluarkan senjatanya dan
menodongkan ke ketua tim yang membawanya ke dalam ruangan bos tersebut. Saat itu
juga Lucius menyuruh semua orang ke altar, saat semua player berada di altar pintu mulai
terbuka dan patung kesatria berhenti. Saat itu semua berlari keluar, namun tidak untuk
Lucius yang ditinggalkan karena kakinya terluka dan Lucius pun menjadi persembahan
untuk raja batu raksasa.
"Terimakasih tuhan, setidaknya hanya aku yang mati"
"Setidaknya kalau sudah begini, aku akan membawa satu monster untuk mati bersamaku"
"Datanglah...!!"
"EEEEEEAAAAACCCCKKKK!!!!!"
"Uuuuu......uuuuu......uuuu"
"Siallllllll…!!!!!"
"AKU TIDAK INGIN MATI..!!!!"
"Dasar patung sialannnnn!"
To be continue….
ABSEN:18
DI PERTEMUKAN OLEH KEBOHONGAN
OLEH: MELATI OKTAVIA
Cerita diawali oleh pianis yang berumur 14 tahun bernama Arima. Sejak umur 6 tahun Arima
selalu diajarkan oleh ibunya bermain piano sehingga ia juara kontes piano. Arima sangat
menyayangi ibunya, walaupun metode yang diajarkan ibunya itu sangat keras. Setiap waktu
ia bermain piano tanpa henti, ia ingin bermain bersama temannya dan dilarang ibunya,
terkadang ia sering dibentak dan dipukul karena kesalahan dalam bermain pianonya. Suatu
ketika ibunya sedang sakit Arima terus dipaksa bermain piano oleh ibunya, Arima yang
merasa kesal karena sikap ibunya, ia membantah perintah ibunya. Ia tidak mau bermain
untuk ibunya lagi. Tetapi tuhan tidak berpihak kepada ibunya, Arima yang merasa terpukul
mendengar ibunya sudah meninggal ia berjanji tidak akan bermain piano lagi karena rasa
trauma yang dialaminya.
8 tahun kemudian Arima merasa hari-harinya tak berwarna. Ia memiliki sahabat yang
bernama Franky dan Rebecca, mereka berada dikelas yang sama. Suatu hari Arima dan
Rebecca pulang bersama.
“Kalau kita lagi jatuh cinta, dunia jadi kelihatan berwarna.” Ucap Rebecca.
“Rasanya tidak akan ada orang yang suka sama aku.” Arima membalas.
“Matamu kelihatan suram tuh! Kita kan baru 14 tahun.” Lalu Rebecca memarahinya.
“Terserah deh.” Arima menjawab dengan singkatnya.
Arima menganggap Rebecca sebagai kakaknya dan terus memarahi Arima. Beberapa hari
kemudian Arima bertemu dengan seorang gadis cantik yang sedang bermain biola di taman,
ia merasa terkesan hingga mengambil fotonya tanpa izin.
“Kamu siapa? Mengambil fotoku tanpa izin! Dasar mesum.” Ujar gadis cantik itu sambil
memukul biola ke Arima.
“Eh iya iya maaf.” Ucap Arima.
“Hoi Kaori!” Teriak Rebecca sambil membawa Franky.
“Eh Rebecca haha.” Ucap gadis cantik itu.
“Loh ada Arima juga ya.” Ujar Rebecca.
Rebecca ingin memperkenalkan Franky kepada gadis cantik itu.
“Hallo namaku Kaori, kita berada disekolah yang sama hehe.” Ucap gadis cantik yang
bernama Kaori itu sambil bersalaman tangan.
“Oh ya namaku Franky hehe.” Ucap Franky sambil bersalaman tangan.
“Wah cantik banget, good job Rebecca haha.” Ucap Franky dalam hati.
“Loh langsung berubah jadi genit gitu, tadi galak.” Ucap Arima dalam hati.
“Oh iya walaupun dia temannya si A ini Arima.” Ujar Rebecca sambil memukul punggung
Arima.
“Oh maafkan sikapku yang tadi, ya.” Ucap Kaori sambil tersenyum.
“Awas ya kalau kamu berani macam-macam lagi!” Terus Kaori sambil membisikkan ke
Arima.
“Waduh.” Ucap Arima.
“Hei Arima bisa-bisanya kau dekati dia duluan.” Ucap Rebecca sambil mengelus-elus
rambut Arima.
“Itu tadi cuma kebetulan saja.” Terus Arima.
“Tapi sayang banget ya Kaori itu suka sama Franky, hari ini kamu cuma jadi figuran. Kamu
ini hanya temannya si A, temannya Franky. Mending nyerah saja deh.” Ucap Rebecca.
“Siapa juga yang suka sama cewek ganas itu.” Terus Arima.
Franky dan Kaori sedang asik-asiknya bercanda.
“Oh iya sebentar lagi aku tampil, aku harus cepat ke Towa Hall.” Ujar Kaori sambil
membawa alat musik.
“Kamu tampil untuk apa?” Tanya Franky.
“Aku ini violinis.” Terus Kaori.
“Violinis? Wah hebat.” Ucap Franky dengan wajah kagumnya.
“Ayo ikut Arima.” Ujar Rebecca.
“Aku tidak usah deh.” Terus Arima.
“Kamu ikut juga yuk.” Ucap Kaori sambil memegang tangan dan menarik Arima.
Towa Hall adalah tempat kompetisi biola serta piano yang diadakan setiap setahun sekali
pada bulan April. Ketika sampai di Towa Hall, Arima dibicarakan orang lain karena ia
mendadak berhenti bermain piano. Lalu pengiring piano Kaori tidak bisa datang. Kaori yang
sudah tahu kalau Arima bisa bermain piano ia pun memohon dengan paksa kepada Arima
untuk menjadi pengiringnya.
“Hey, jadilah pengiringku nanti ya. Kalau tidak, mau kupukul nanti?” Ucap Kaori dengan
paksaannya.
“Maaf, aku tidak bisa mendengar suara piano. Semakin aku berkonsentrasi semakin dalam
permainanku, suara dari yang kumainkan semakin jauh dari jangkauanku, seperti daun yang
terbawa angin musim semi lalu menghilang. Hanya suara dari permainanku yang tidak bisa
kudengar. Sudah pasti ini hukuman.” Terus Arima dengan wajah sedihnya.
“Jangan cengeng! Terima ini! Bermainlah meski kau tidak bisa bermain! Meski kau sedih kau
harus bermain!” Ucap Kaori sambil menendang kaki Arima.
“Iya, mungkin itu benar untukmu.” Balas Arima.
“Saat kau jatuh cinta padanya, dia akan berkilauan di matamu.” Ucap Franky dalam ingatan
Arima.
“Saat aku bersamamu, aku mulai mengerti apa yang dikatakan Franky.” Ucap Arima dalam
hati.
“Nah kau mau kan jadi pengiringku?” Ujar Kaori.
“Aku tidak bisa bermain piano lagi.” Ucap Arima dengan wajah kecewanya.
“Aku mohon padamu, tolong jadilah pengiringku. Tolong sedikit saja, bantulah aku saat ini
saja.” Ucap Kaori dengan badan membungkuk sambil menangis.
“Akan kulakukan, aku akan menjadi mengiringmu. Kalau jelek aku tidak bertanggung jawab
loh.” Balas Arima sambil menghapuskan air mata Kaori.
“Terima kasih Arima.” Ucap Kaori sambil tersenyum.
Saat diruang tunggu, Arima langsung latihan ia tidak punya cukup waktu untuk latihan
karena permintaan Kaori yang mendadak. Lalu mereka pun dipanggil untuk tampil
dipanggung. Semua orang termasuk Franky dan Rebecca pun kaget melihat Arima menjadi
pengiring Kaori. Saat bermain, Kaori mengubah tempo permainan biolanya. Tak lama
kemudian permainan piano Arima pun menjadi berantakan, ia mulai kehilangan suara dari
suara pianonya. Kemudian Arima pun menghentikan permainan pianonya, semua orang
serta para juri kaget melihat Arima menghentikan permainan pianonya. Saat selesai
penonton hanya diam membisu, semua penonton pun kecewa. Lalu Kaori ingin meminta
memainkan musik satu kali lagi, semua penonton kebingungan karena mereka
memainkannya lagi. Tak lama kemudian Arima memainkan pianonya lagi walaupun
suaranya masih berantakan, mereka berdua memainkan sudah diluar kendali seperti
berkelahi. Penonton pun jadi ikut terbawa suasana perkelahian mereka. Kemudian saat
selesai penonton bertepuk tangan untuk mereka, para juri kesal dengan gaya permainan
mereka. Sudah pasti mereka tidak lolos ke babak berikutnya. Disaat itulah tiba-tiba Kaori
jatuh pingsan diatas panggung, ia langsung dilarikan ke rumah sakit.
AWAL MULA PENYAKIT KAORI
Saat selesai Arima, Franky dan Rebecca menjenguk Kaori yang ada di rumah sakit.
“Bikin kami kaget saja, sampai dirawat inap begini.” Ucap Rebecca.
“Ayahku hanya terlalu khawatir, jadi untuk jaga-jaga aku dirawat inap.” Balas Kaori.
“Apa sebelumnya pernah pingsan seperti ini?” Tanya Arima.
“Ini pertama kalinya. Aku memang punya anemia, sepertinya aku terlalu memaksakan diri.”
Balas Kaori.
“Ini ada kue caneles, dimakan ya. Sudah saatnya kami pulang, kami tidak boleh lama-lama
di sini.” Ucap Rebecca sambil meletakkan kue canelesnya di meja.
“Huh? Aku mau menginap di sini.” Ujar Franky.
“Sampai ketemu di sekolah ya, Kaori.” Ucap Rebecca sambil mendorong Franky.
“Hei, apa kau sudah bermain piano lagi?” Tanya Kaori.
“Tidak, aku belum bermain piano.” Balas Arima.
“Meski begitu, kau tidak bermain? Kau takkan bisa melupakannya.” Ucap Kaori.
Kemudian mereka meninggalkan rumah sakit tersebut. Ketika di luar rumah sakit Franky
sedang menelepon seseorang.
“Cepat, cepat! Kamu ada engga?” Tanya Franky lewat teleponnya.
“Apa yang kau bicarakan dengan Kaori?” Tanya Rebecca.
“Huh? Bukan sesuatu yang penting kok.” Jawab Franky.
“Kalau begitu tidak apa kan kalau memberitahuku.” Ucap Rebecca.
“Violet! Ini aku, Franky. Iya, iya. Apa kau sibuk sekarang?” Ucap Franky lewat teleponnya.
“Huh? Dasar playboy.” Ujar Rebecca
Beberapa hari kemudian saat Arima pulang dari sekolah, ia melihat Kaori sedang duduk
dibangku depan sekolah.
“Kamu sudah keluar dari rumah sakit? Sedang apa kau di sini?” Tanya Arima.
“Hmm sudah, lagi menunggu Franky aku menunggu di sini karena ingin memberi kejutan.”
Balas Kaori.
“Saat selesai latihan aku mau langsung pulang bersama Violet.” Ucap Franky dalam ingatan
Arima.
“Dia masih ada latihan di ekskulnya.” Balas Arima.
“Oh aku mau lihat dia latihan, ah.” Ucap Kaori.
“Eh? Dia sebentar lagi mau ikut kejuaraan, tahu. Rasanya kurang sopan kalau kita ganggu
latihannya. Lebih baik jangan. Franky bisa gugup kalau ditonton sama kamu.” Balas Arima.
“Hmm, benar juga sih. Kalau aku mengganggu, nanti dia benci aku, ya. Kalau begitu kau
saja yang jadi penggantinya.” Jawab Kaori.
Lalu mereka pulang dengan sepeda sambil berboncengan, tak lama kemudian hujan
mengguyur mereka. Mereka mencari tempat teduh, setelah hujan berhenti mereka
melanjutkan perjalanan hingga malam.
“Kami pulang malam, orang tuanya bakal marah nggak ya?” Ucap Arima dengan wajah
cemasnya.
“Hei, lihat! langitnya.” Jawab Kaori sambil menunjuk ke langit.
“Kau menghiraukanku?” Balas Arima.
“Bintangnya sangat indah. Rasanya seperti berkilauan kepada kita.” Ucap Kaori sambil
menatap langit.
“Twinkle twinkle little star how I wonder what you are.” Ucap Arima dengan bernyanyi.
“Up above the world so high like a diamond in the sky.” Terus Kaori dengan bernyanyi.
“Twinkle twinkle little star how I wonder what you are.” Ucap mereka berdua sambil
bernyanyi.
Sesampainya dirumah Kaori.
“Toko kue?” Ucap Arima dengan wajah bingung.
“Tunggu sebentar ya.” Terus Kaori.
“Aku mau langsung pulang.” Jawab Arima.
“Ada hubungan apa kau dengan putriku?” Tanya Ayah Kaori dengan wajah marahnya.
“A.. Aku…” Terus Arima dengan takutnya.
“Huh? Arima? Kau kan Arima!” Jawab Ayah Kaori sambil membawa Arima masuk ke dalam
rumahnya.
“Meski hanya sisaan, kau harus memakannya ya.” Ucap Ibu Kaori.
“Terima kasih, bu.” Jawab Arima dengan wajah bingung.
“Kue percobaannya masih ada ya?” Ucap Ayah Kaori.
“Segini saja sudah cukup.” Jawab Arima.
“Orang tuaku adalah penggemarmu. Saat aku masih kecil mereka sering mendengarkan
permainanmu.” Ucap Kaori sambil memakan kue.
“Aku sudah mendengarnya Arima, jangan tiba-tiba berhenti bermain. Perjuanganmu selama
ini jadi sia-sia.” Ucap Ayah Kaori sambil memegang pundak Arima.
“Maaf pak.” Jawab Arima.
Sesudah makan dan keluar dari rumah Kaori.
“Ini untuk keluargamu.” Ucap Ayah Kaori sambil memberikan bingkisan kue.
“Terima kasih banyak atas makanannya.” Jawab Arima sambil menerima bingkisan kue.
Lalu Arima pun pulang dengan sepedanya. Tak lama kemudian Kaori berjalan menuju
kamarnya, ketika sedang berjalan ia jatuh pingsan dan kepalanya terbentur lalu ia dibawa ke
rumah sakit. Arima tidak tahu kalau Kaori pingsan dan dibawa ke rumah sakit lagi karena ia
tidak mempunyai nomor telepon untuk menghubungi Kaori. Keesokan harinya Arima
mendengar berita dari Rebecca kalau Kaori dibawa kerumah sakit lagi, ia pun langsung
pergi menjenguk Kaori bersama Franky dan Rebecca.
“Kau selalu membuat kami khawatir.” Ucap Rebecca.
“Haha.” Jawab Kaori dengan tawanya.
“Nih kami membawakan kue caneles.” Ucap Rebecca.
“Terima kasih ya.” Ucap Kaori.
“Bagaimana kondisimu?” Tanya Rebecca.
“Baik sekali! Aku ke sini hanya untuk pemeriksaan saja.” Jawab Kaori dengan wajah
semangatnya.
“Dua kali dalam waktu terdekat.” Ucap Arima dalam hati.
“Baru beberapa hari yang lalu kau diperiksa juga, kan?” Tanya Arima.
“Kemarin hanya pemeriksaan singkat saja. Mereka meronsen kepalaku. Kali ini, aku harus
lebih banyak istirahat untuk sembuh.” Jawab Kaori.
“Tapi, bikin kaget saja. Kamu tiba-tiba masuk rumah sakit.” Ucap Franky.
“Setelah aku jatuh dan kepalaku terbentur banyak darah yang keluar gitu deh. Aku sangat
terkejut. Orang tuaku sangat ketakutan dan membawaku ke rumah sakit. Aku ini mudah
kelelahan dan akhir-akhir ini aku banyak menghabiskan energi, sepertinya aku terlalu
memaksakan diri.” Jawab Kaori.
“Aku makan ya kue canelesnya. Enak!” Ucap Kaori sambil memakan kue canelesnya.
“Saat makan pun, dia menghabiskan energi.” Ucap Arima dalam hati.
“Aku membawakanmu banyak buku! Tak ada yang bisa kamu lakukan saat di sini kan?” Ujar
Franky sambil mengeluarkan semua buku yang ada di tasnya.
“Apa buku ini berasal dari perpustakaan? Apa kamu membawanya tanpa izin?” Tanya
Rebecca.
“Ada buku tentang musik juga.” Ucap Franky.
“Buat apa membawa buku sebanyak ini?” Tanya Rebecca.
“Memang kenapa?” Tanya Franky.
“Soalnya. Kaori, kamu akan masuk sekolah lagi saat awal semester dua, kan?” Tanya
Rebecca kepada Kaori.
“Iya, tentu saja.” Jawab Kaori.
“Perasaanku saja. Jawabannya barusan rasanya seperti sudah dipersiapkan.” Ucap Arima
dalam hati.
“Aku pulang ya, Kaori. Nanti ketemuan di mimpi, ya.” Ucap Franky.
“Berisik. Dah.” Ujar Rebecca.
“Dah!” Jawab Kaori
“Aku tak punya waktu untuk membaca ini semua.” Ucap Kaori sambil membuka salah satu
bukunya.
“Kaori, temanmu sudah pulang?” Tanya suster yang baru saja masuk ke ruangan Kaori.
“Iya.” Jawab Kaori.
“Kalau begitu, sekarang tak apa, kan?” Tanya suster tersebut.
“Iya, tolong infus aku kembali.” Jawab Kaori.
Keesokan harinya Arima menjenguk kembali Kaori.
“Hari ini ada festival, ya?” Tanya Kaori.
“Iya.” Jawab Arima.
“Jangan berdiri saja, duduk sini.” Ucap Kaori.
“Ah iya. Tidak, aku berdiri saja.” Jawab Arima.
“Kau kelihatan gelisah sekali. Mencurigakan.” Ucap Kaori.
“Aku tak menyukai rumah sakit.” Jawab Arima.
“Kau akan baik-baik saja, kan? Kau tak berbohong mengenai pemeriksaan, kan? Kau
takkan bilang kalau kau takkan pernah masuk sekolah lagi, kan? Kau akan memukulku lagi
seperti waktu itu, kan? Kita akan mengobrol lagi, kan?” Ucap Arima dalam hati dengan
wajah cemasnya.
“Tadi Franky ke sini. Ini yang dia bawakan untukku.” Ucap Kaori sambil menunjukkan kue
canelesnya.
“Franky, ya?” Ucap Arima.
“Aku ingin mendengar permainan pianomu.” Ucap Kaori.
“Kau baik-baik saja, kan?” Ucap Arima dalam hati.
“Aku ingin sekali bermain denganmu lagi.” Ucap Kaori dengan mata yang berkaca-kaca.
“Kau akan baik-baik saja, kan? Kau tak berbohong mengenai pemeriksaan, kan? Kau
takkan bilang kalau kau takkan pernah masuk sekolah lagi, kan? Kita akan bertemu lagi,
kan? Ini kedua kalinya. Kau takkan meninggalkanku seperti Ibuku yang meninggalkanku,
kan?” Ucap Arima dalam hati.
“Iya, kalau kau sudah sembuh. Aku harus latihan lebih keras lagi.” Ucap Arima.
“Oke!” Ujar Kaori.
“Sudah malam, aku pulang dulu ya. Dah.” Ucap Arima.
“Dah!” Jawab Kaori.
Lalu Arima meninggalkan rumah sakit. Beberapa hari Arima membawa kue untuk Kaori dan
menjenguknya lagi. Ketika sampai di depan pintu kamar Kaori, ia mendengar suara
perbincangan dan candaan antara Kaori dan Franky. Lalu ia pun balik ke rumah dan tidak
jadi menjenguk Kaori. Dan saat di jalan pulang.
“Apa yang kupikirkan, membawakan kue caneles untuk anak pemilik toko kue. Untung saja
aku tak memberikannya. Aku benar-benar bodoh.” Ucap Arima dalam hati sambil memakan
kue caneles.
Kemudian suara dering telepon dari handphone Arima.
“Siapa?” Ucap Arima dalam hati sambil mengangkat telepon.
“Dasar! Ga punya perasaan! Franky saja selalu menjengukku. Kenapa kau tidak muncul
sekalipun? Jahat!” Ucap Kaori dalam telepon.
“Huh? Bagaimana bisa? Aku tak pernah memberikan nomo…” Ucap Arima.
“Akhir-akhir ini aku pikir aku tak mendengar suaramu sama sekali. Kau sekarang sedang
memakan sesuatu, kan?” Terus Kaori dengan memotong pembicaraan Arima.
“Iya, kue caneles.” Jawab Arima.
“Aku mau kue caneles.” Ucap Kaori.
“Nanti kubawakan untukmu.” Jawab Arima.
“Benarkah? Janji loh ya.” Ucap Kaori.
“Iya.” Terus Arima sambil menutup teleponnya.
Tengah malamnya Kaori keluar dari kamarnya ingin buang air kecil. Lalu tiba-tiba ia terjatuh,
ia ingin bangun lagi tetapi kakinya tidak mau bergerak. Ia berusaha berdiri dengan
pegangan pinggiran rumah sakit. Tapi ia tidak sanggup dan terjatuh lagi, ia pun menangis.
Lalu para suster melihat ia dan membawanya ke ruangannya. Beberapa hari kemudian
Arima pulang dari sekolah, tiba-tiba ia bertemu dengan Kaori.
“Oh iya, aku harus membawakannya makanan manis. Caneles yang sangat kau sukai.
Padahal hatiku belum siap. Dan tiba-tiba saja kau muncul.” Ucap Arima sambil berjalan lalu
berhenti ketika ia melihat Kaori.
“Oh! Siapa ya?” Tanya Kaori.
“Lupa ingatan? Apa karena kepalamu terbentur?” Terus Arima.
“Maaf deh, karena akhir-akhir ini aku tak melihatmu. Kau tak pernah menjenguk dan orang
tak berperasaan mudah dilupakan.” Ucap Kaori dengan wajah marahnya.
“Hei, Franky mana? Aku sedang menunggu Franky.” Tanya Kaori sambil berjalan melewati
Arima.
“Franky masih di sekolah, tadi dia masih di kelas.” Jawab Arima.
“Aku malaikat berhati baik. Orang tak berperasaan sepertimu akan kuberikan kesempatan
untuk menebus kesalahan. Aku menunjukmu sebagai penggantinya. Kau saja cukup. Tasmu
juga kelihatan besar.” Ucap Kaori.
Lalu mereka pergi ke mall untuk berbelanja.
“Oh ini, minumanmu.” Ucap Arima sambil menyerahkan sebotol air minum.
“Oh, aku sudah membuatmu membawakannya dari tadi.” Terus Kaori dengan memegang
sebotol air minum dan jatuh karena genggamannya tidak kuat.
“Dasar.” Ucap Arima sambil mengambil sebotol air minum yang terjatuh.
“Seragam? Jadi dia masuk sekolah hari ini? Sepertinya aku hanya terlalu khawatir.” Ucap
Arima dalam hati.
“Loh? Tas sekolahmu mana?” Tanya Arima.
“Huh? Ayo kita ambil.” Jawab Kaori.
Mereka pun pergi ke sekolah untuk mengambil tas Kaori.
“Wah! Gelap sekali! Seramnya!” Ujar Kaori.
“Merepotkan saja, meninggalkan tasmu di sekolah.” Ucap Arima.
Ketika sampai di ruang kelas.
“Tasmu mana?” Tanya Arima.
“Apa di sebelah situ ya? Tidak, apa di sebelah situ ya.” Jawab Kaori dengan wajah
kebingungan.
“Kau berbohong! Kau berbohong padaku!” Ucap Arima.
“Tasku tidak di sekolah.” Jawab Kaori.
“Kalau dipikir-pikir tadi siang dia tak membawa tas juga.” Ucap Arima dalam hati.
“Hari ini kau masuk sekolah, kan?” Tanya Arima.
“Untuk hari ini saja mereka membiarkanku keluar. Maaf. Apa pun yang terjadi, aku ingin ke
sini. Karena aku mulai melupakannya.” Jawab Kaori.
“Aku yang seharusnya minta maaf. Seharusnya kau bersama Franky, bukan pengganti
sepertiku. Padahal hanya hari ini kau dibolehkan keluar.” Ucap Arima.
“Apa kau akan lupa, pada gadis yang diam-diam keluar rumah sakit dan menunggumu. Apa
kau akan lupa padanya?” Jawab Kaori.
“Aku takkan lupa. Sampai mati pun, aku takkan lupa.” Ucap Arima.
“Iya, syukurlah aku bersamamu.” Jawab Kaori dengan tubuh yang hampir jatuh.
“Apa kau baik-baik saja?” Tanya Arima sambil menahan tubuh Kaori yang hampir jatuh.
“Aku hanya sedikit kelelahan.” Jawab Kaori.
MELEMAH NYA KONDISI KAORI
Kemudian Arima mengantarkan Kaori ke rumah sakit menggunakan sepedanya.
“Seharusnya tidak boleh berboncengan menggunakan sepeda sekolah.” Ucap Kaori.
“Kalau ketahuan, kita akan dapat masalah.” Jawab Arima.
“Ini bukanlah hari yang tak berarti. Aku harap waktu berhenti saja, ini hari yang indah.
Terima kasih. Menemaniku belanja, mengitari sekolah di malam hari, diantar pulang oleh
lelaki, bintang pun terlihat berkelap-kelip.” Ucap Kaori lalu mengeluarkan air mata.
“Apa karena dingin ya? Kata-katamu terasa hangat. Rasanya kau seperti semakin dekat
saja denganku. Mau jadi pengganti Franky atau apa pun itu tak masalah. Aku ingin
selamanya seperti ini. Aku tak bisa tanya kenapa dia menangis.” Ucap Arima dalam hati.
Ketika sampai di ruangan Kaori.
“Aku hanya ingin mengatakan. Aku tak cukup baik untuk menutupinya.” Ucap Kaori sambil
duduk di kasurnya
“Ini bohong. Ini bohong.” Ucap Arima sambil membayangkan yang ia lihat sama seperti
ibunya.
“Maaf ya. Aku membuatmu mengingat hal yang tak ingin kau ingat. Kalau begini, lebih baik
kita tak usah pernah bertemu.” Ucap Kaori.
Keesokan harinya ketika Arima keluar dari kelas.
“Aku mau menjenguk Kaori di rumah sakit. Ikutlah denganku.” Ucap Franky.
“Aku tidak ikut.” Jawab Arima.
“Tak perlu memikirkan kami. Ikutlah saja.” Ucap Franky.
“Sudah kubilang aku tak ikut!” Jawab Arima.
“Kau kenapa sih? Padahal Kaori sudah banyak melakukan hal untukmu. Kenapa kau
menghindarinya?” Tanya Franky.
“Franky, apa yang harus kulakukan? Aku tak bisa mengatakan apa-apa. Harus bersikap apa
saat aku menemuinya?” Tanya Arima sambil menahan tangis.
“Ini hanya pendapatku, tapi kurasa kau memang harus menemui Kaori. Kalau aku yang
dibutuhkannya, akan kulakukan apa saja. Jika itu untuk gadis yang kusukai, meminum air
lumpur pun akan kulakukan. Tapi, kurasa yang dibutuhkan Kaori bukanlah aku. Orang yang
dia butuhkan itu adalah kau Arima.” Jawab Franky.
Lalu Arima sendiri yang menjenguk Kaori, dan sampai ke rumah sakit dan ke ruangan Kaori.
“Kukira kau takkan datang lagi.” Ucap Kaori.
“Karena aku sudah janji akan membawakan kue caneles.” Jawab Arima sambil
menyerahkan kue caneles.
“Semuanya sehat-sehat saja, kan?” Tanya Kaori
“Yah, begitulah.” Jawab Arima.
“Aku tak tahu apa yang akan kukatakan.” Ucap Arima.
“Kembali seperti dulu saja. Kau cukup melupakan segalanya, sama seperti menekan tombol
reset. Tap tap gitu. Kalau begitu, hatimu akan bebas. Tak ada artinya kau mengingatku.
Apalagi mengingat violinis yang tak bisa memegang busurnya lagi. Itu tak ada artinya.”
Jawab Kaori dengan mata berkaca-kaca.
“Kenapa.. kenapa kau mengatakan hal seperti itu? Setelah berteriak dan memukulku
berulang kali. Setelah memaksaku untuk naik ke atas panggung lagi. Setelah membuat
kenangan bersama yang tak ingin kulupakan.” Ucap Arima dalam hati.
“Kau tak bertanggung jawab!” Ucap Arima sambil memakan kue canelesnya.
“Kenapa kau makan kuenya! Aku sudah memintanya, kan.” Ucap Kaori dengan marahnya.
“Tapi aku yang membawanya. Aku tak kenal orang sepertimu!” Ucap Arima sambil memakan
kuenya dan keluar dari ruangan Kaori.
“Tunggu. Kau sungguh orang yang aneh.” Ucap Kaori sambil tertawa.
Setelah keluar dari rumah sakit.
“Menyebalkan, menyebalkan, tapi ini tetap menyedihkan. Padahal kau sudah banyak
melakukan hal untukku. Apa tak ada yang bisa kulakukan padamu?” Ucap Arima dalam hati.
Lalu Arima terus latihan piano untuk mengekspresikan kesedihan dia dan kekesalan dia.
Setelah berhari-hari ia pun sudah dapat mendengar suara dari suara pianonya tersebut. Ia
bermain dengan begitu indahnya dan ada satu juri pun yang mengundang Arima untuk
bersekolah musik di luar negeri nantinya. Ia pun menolak tawaran tersebut, karena masih
ada sahabatnya dan dia sudah berjanji kalau Kaori nanti sudah sembuh ia akan bermain
bersama lagi. Saat di ruang dokter Kaori ingin meminta untuk dioperasi. Walaupun
kemungkinannya kecil.
“Saya ingin melakukan operasi. Meskipun itu hanya memberiku sedikit tambahan waktu,
meskipun hanya ada sedikit harapan, saya rela untuk melakukan apa saja. Saya bertemu
dengan seorang anak laki-laki di bulan April. Dia menangis, marah dan berusaha sangat
keras, tapi di atas panggung, dia bersinar seperti bintang, dan hidupnya seperti melody yang
indah. Saya sudah berjanji akan bermain musik dengannya. Karena itulah saya juga ingin
berjuang sekeras mungkin. Meskipun ini hanya sia-sia dan tak berarti, saya akan berjuang,
berjuang dan berjuang lebih keras lagi! Jika aku terus menyerah. Saya takkan bisa melihat
wajah orang tua saya yang sudah melahirkan dan membesarkan saya. Karena ini adalah
hidupku. Jika saya menyerah sekarang, saya ini menyedihkan sekali.” Ucap Kaori sambil
meneteskan air mata
Dan Kaori ingin Arima menjenguknya setiap hari. Lalu Arima pun pergi ke rumah sakit.
“Dia tidak ada.” Ucap Arima dan melihat kamar Kaori yang kosong.
“Apa-apaan sih dia. Padahal dia yang menyuruhku untuk menjenguk setiap hari.
Mungkinkah kondisinya memburuk.” Ucap Arima sambil berjalan keluar rumah sakit.
“Kau kan Arima!” Ujar Ayah Kaori.
“Ayah dan Ibunya Kaori, lama tak bertemu.” Ucap Arima.
“Apa kamu menjenguk Kaori?” Tanya Ayah Kaori.
“Iya, tapi aku tak menemukannya di mana-mana.” Jawab Arima.
Lalu mereka pergi ke ruang rehabilitas.
“Ini semua berkatmu, Arima. Kaori yang sudah menyerah dan menjadi malas, sekarang
mulai berjalan lagi. Selangkah demi selangkah” Ucap Ibu Kaori sambil melihat Kaori yang
berusaha sedang berjalan.
“Aku tak melakukan apapun.” Jawab Arima.
“Iya benar. Yang kamu lakukan hanyalah berjuang sekeras mungkin. Dan perjuangan yang
sudah kamu perlihatkan, telah menggetarkan hati Kaori. Karena perjuangan yang kau
perlihatkan, Kamu telah memberikan warna pada hati Kaori yang abu-abu, jadi terima kasih
Arima.” Ucap Ayah Kaori.
Lalu keesokan harinya Arima bersama Rebecca.
“Mau ke rumah sakit lagi?” Tanya Rebecca.
“Iya. Dia menyuruhku untuk menjenguknya setiap hari.” Ucap Arima.
“Huh? Franky? Dia habis menjenguk Kaori ya?” Ucap Rebecca sambil melihat Franky jalan.
“Hari ini akan hujan kita langsung pulang saja.” Terus Arima.
“Wah hujan. Turun juga akhirnya.” Ujar Rebecca.
Lalu mereka pun berteduh.
“Kau tadi tidak mau kan menjenguk Kaori? Karena ada Franky.” Tanya Rebecca.
“Bukan karena itu.” Jawab Arima.
“Pembohong.” Terus Rebecca.
“Yah habisnya, kita tidak boleh mengganggu mereka, kan? Lagipula ini kesempatan mereka
berduaan.” Jawab Arima.
“Tidak! Kau hanya tak menyukainya!” Terus Rebecca.
“Arima. Kau menyukai Kaori.” Ujar Rebecca dengan wajah cemburunya.
“Iya.” Jawab Arima.
“Kau bodoh ya? Kaori itu menyukai Franky tahu! Dan akan seperti itu. Kau seharusnya
jangan berharap lebih untuk bersamanya.” Ucap Rebecca.
“Aku tahu.” Jawab Arima dengan senyumnya.
“Jika soal wanita yang kau hadapi adalah Franky, kau takkan punya kesempatan sedikitpun
untuk menang!” Ucap Rebecca.
“Aku tahu.” Jawab Arima dengan senyumnya.
“Kau itu bodoh ya? Kaori itu menyukai Franky. Dan kau tidak punya pilihan selain
mencintaiku!” Ucap Rebecca lalu menendang kakinya Arima dan lari meninggalkan Arima.
Keesokan harinya Arima bersama Franky menjenguk Kaori.
“Tumben sekali, padahal biasanya saat aku mengajakmu untuk menjenguknya, kau tidak
mau.” Ucap Franky.
“Aku menghindarinya.” Jawab Arima.
“Hey, Franky. Aku sangat menyukai Kaori.” Ucap Arima.
“Bodoh! Aku tahu itu. Akhirnya kau mau bersaing juga denganku, ya?” Terus Franky
AKHIR DARI SEMUA KEBOHONGAN
Disaat bersamaan beberapa suster menuju ke ruangan Kaori dengan peralatannya. Arima
dan Franky yang melihat tangan Kaori sedang berpegangan pinggir kasur tiba-tiba terjatuh.
Saat perjalanan pulang Arima syok berat melihat keadaan Kaori. Kaori langsung
dimasukkan ke ruang ICU. Semua teman-temannya pun kaget mendengar kondisi Kaori.
Saat di rumah, Arima terlihat lemas sekali. Lalu ia mendengar kabar bahwa Kaori
dipindahkan ke kamarnya seperti semula, kemudian ia menjenguk Kaori.
“Mereka membawaku kembali ke ruanganku kemarin. Duh, parah. Itu pertama kalinya aku
masuk ruang ICU. Disana tidak nyaman sekali. Kau melihat sisi yang memalukan dariku.
Karena itulah aku menyuruhmu untuk tidak datang lagi ke rumah sakit.” Ucap Kaori lalu
melemparkan boneka ke wajah Arima.
“Apa yang kau lakukan?” Tanya Arima dengan wajah murungnya.
“Jangan kesini kalau hanya mau menunjukkan wajah murungmu. Kau hanya memperparah
keadaanku! Oh kue caneles! Aku mau makan di luar!” Ucap Kaori.
“Dingin tahu.” Terus Arima.
“Aku tidak mau makan di kamar rumah sakit. Ayolah, ayolah, ayolah.” Jawab Kaori.
Kemudian Arima menggendong Kaori ke atas atap.
“Salju!” Ucap Kaori.
Lalu Kaori duduk di bangku atas atap.
“Apa kau bermain piano lagi?” Tanya Kaori.
“Iya.” Jawab Arima.
“Apa kau sudah latihan piano?” Tanya Kaori.
“Aku tidak latihan.” Jawab Arima.
“Sudah kuduga. Kau kehilangan keberanianmu.” Ucap Kaori.
“Aku tak bisa melakukannya lagi. Orang-orang yang kusayangi terus-terusan
meninggalkanku. Musik mengambil orang-orang yang kusayangi dariku. Dan aku akan
sendirian.” Terus Arima.
“Kan ada aku. Aku akan dioperasi. Aku akan berjuang sekeras mungkin. Berjuang, berjuang,
berjuang seperti tak ada hari esok. Ini semua salahmu, semuanya pokoknya salahmu. Kita
mempertaruhkan nyawa kita untuk berjuang karena kita adalah pemusik, kan?” Ucap Kaori.
“Alasan kenapa aku mulai berjuang. Alasan kenapa aku begitu ingin hidup.. itu semua
salahmu. Kau membuatku terikat dengan waktu yang kuhabiskan bersamamu.” Ucap Kaori
dalam hati.
“Tapi sudah seminggu aku tak menyentuh piano. Jari jariku…” Ucap Arima.
“Saat menjadi pengiringku juga begitu.” Ujar Kaori.
“Saat itu, aku masih memainkan piano untuk pekerjaan sampinganku.” Terus Arima.
Saat Kaori berdiri, ia tiba-tiba terjatuh dan Arima menahannya.
“Kau ada di dalam diriku, Arima. Kau menyukai roti isi telur, kau menyukai susu sapi. Apa
lagi yang kau suka? Serangga apa yang kau suka? Ada banyak hal yang tak kuketahui. Aku
iri pada Rebecca yang tahu segalanya. Aku ingin lebih mengetahui tentang dirimu. Aku
takut. Aku takut. Aku takut. Jangan tinggalkan aku sendiri!” Ujar Kaori sambil menangis.
“Aku bodoh. Dia sangat kasar, kepribadiannya buruk, dia meninggalkan kesan yang buruk.
Tapi dia cantik. Kau begitu cantik di bawah turunnya salju.” Ucap Arima dalam hati.
Keesokan harinya Kaori memulai operasinya. Lalu ternyata operasinya gagal. Tuhan tidak
berpihak kepada Kaori dan ia meninggal. Keluarga serta teman-temannya terutama Arima
tak bisa menahan tangis. Saat dimakamkan.
“Jika kamu tidak keberatan, tolong terima ini.” Ucap Ibu Kaori sambil memberikan sepucuk
surat dari Kaori sebelum ia meninggal.
“Terima kasih karena sudah membuat hidup Kaori berwarna.” Ucap Ayah Kaori.
Kemudian Arima membaca surat tersebut.
“Untuk Tuan Arima. Rasanya aneh sekali menulis surat untuk seseorang yang baru saja
bersamaku. Kau orang yang jahat. Sampah, lambat, bodoh. Aku pertama kali bertemu
denganmu saat berumur enam tahun. Itu saat di pertunjukkan piano sekolah. Anak laki-laki
grogi yang membuat penonton tertawa karena menjatuhkan kursi pianonya. Dia duduk di
depan piano yang lebih besar darinya. Tapi saat dia memainkan not pertamanya, aku
langsung terpukau mendengarnya. Suaranya seperti palette 24 warna. Melodinya seperti
berdansa. Aku sangat terkejut saat anak perempuan yang duduk disampingku menangis
kencang. Meski begitu, kau berhenti bermain piano. Padahal kau sudah mempengaruhi
hidupku. Kau jahat sekali. Jahat! Lambat! Bodoh! Saat aku tahu kita satu SMP, aku sangat
senang. Bagaimana caranya agar aku bisa bicara denganmu? Apa aku beli roti isi saja
setiap hari? Tapi pada akhirnya, yang bisa kulakukan hanyalah memandangmu dari
kejauhan. Soalnya semua orang terlihat dekat sekali dengan mu. Tak ada ruang sedikitpun
untukku masuk. Saat aku kecil aku pernah dioperasi lalu sering dirawat di rumah sakit.
Setelah aku jatuh pingsan saat kelas 1 SMP, aku jadi lebih sering keluar masuk rumah sakit.
Dan aku pun dirawat jadi menjadi lebih lama. Aku jadi banyak bolos sekolah. Aku tahu kalau
kondisi tubuhku tidak begitu baik. Suatu malam, aku melihat Ibu dan Ayahku menangis di
ruang tunggu rumah sakit, aku sadar kalau waktuku tak banyak lagi. Saat itulah aku mulai
berlari. Aku mulai melakukan apa pun yang kumau, supaya aku tak membawa penyesalan
ke surga. Aku tak takut lagi untuk memakai lensa kontak. Memakan banyak kue yang
sebelumnya tak bisa kulakukan karena khawatir dengan berat badanku. Partitur musik yang
selama ini selalu mengaturku sekarang aku memainkannya dengan caraku sendiri. Lalu aku
mengucapkan suatu kebohongan, kalau Kaori menyukai Franky itulah kebohonganku.
Kebohongan itu membawanya ke depanku. Arima, itu membawamu padaku. Sampaikan
permintaan maafku pada Franky. Sebagai teman, dia menyenangkan. Tapi sepertinya, aku
lebih menyukai orang yang setia. Dan juga sampaikan permintaan maafku pada Rebecca.
Aku hanyalah seseorang yang kebetulan lewat dan akan langsung menghilang. Aku tak
ingin meninggalkan kesan yang aneh, jadi aku tak bisa memintanya pada Rebecca. Atau,
meskipun aku secara langsung memintanya tolong kenalkan aku pada Arima. Aku yakin
Rebecca takkan menerimanya. Lagipula Rebecca sangat menyukaimu. Semua orang tahu
itu. Kau takkan menekan tombol resetnya kan? Kebohongan licik yang membawamu padaku
tak pernah kubayangkan sebelumnya. Kau jauh lebih suram dan murung dari yang kuduga.
Kau juga keras kepala dan tak kenal lelah. Suaramu jauh lebih pelan dari yang kuduga, dan
jauh lebih jantan dari yang kuduga. Namun sesuai dugaanku kau pria yang baik. Saat kita
bernyanyi Twinkle, Twinkle, Little Star rasanya menyenangkan sekali ya? Arima, aku
mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu. Maaf aku tak menghabiskan kue
canelesnya. Maaf aku sudah banyak memukulmu. Maaf aku sudah egois. Tolong banyak
maafin aku ya. Terima Kasih banyak.”
Pesan: jangan pernah berbohong kepada siapapun dan dimanapun karena kebohongan
sekecil apapun pasti akan terungkap, Dan jangan takut jujur meskipun itu menyakitkan, lalu
cintailah orang yang bersamamu saat ini sedalam mungkin karena hanya orang yang
dengan kasta tertinggi yang mengerti tentang arti setia dan arti dari kata mencintai.
absen:10
Kakek Misterius
Oleh:Hanapi
Di sebuah desa yang terpencil, dikelilingi sawah, pohon dan tumbuh-tumbuhan yang
indah dan udara yang sangat sejuk. Hiduplah satu keluarga, ibunya bernama Fatimah,
ayahnya bernama Sidik, dan kedua anaknya bernama Zahra dan Fatih. Zahra adalah
kakaknya dan Fatih adalah adiknya. Kehidupan mereka sangat sederhana, bahkan
terkadang mereka kekurangan makanan. Akan tetapi, mereka selalu bersyukur dan tidak
pernah mengeluh.
Keseharian mereka selalu dijalani dengan rasa syukur, karena mereka yakin dengan
takdir yang ALLAH berikan kepada mereka adalah yang terbaik.Jika mereka sedang ada
masalah, mereka selalu berdoa dan meminta pertolongan dari ALLAH. Ayahnya adalah
seseorang yang penyabar, setiap hari dia pergi kerja ke sawah orang lain untuk menafkahi
keluarga, ibunya yang penyayang senantiasa mengurus rumah dan keluarga, sedangkan
Zahra dan Fatih pergi ke sekolah setiap hari. Mereka adalah anak yang baik dan selalu
membantu orang tuanya sepulang dari sekolah.
Pada suatu hari, Ayahnya jatuh sakit, sehingga tidak bisa bekerja. Ibunya tidak punya
apa-apa untuk dimasak. Zahra dan Fatih yang melihat semua itu merasa sedih.
Ketika adzan akan berkumandang, mereka bersiap-siap untuk shalat berjamaah, mereka
berdoa agar diberi petunjuk untuk mendapatkan rezeki supaya bisa makan.
Zahra dan Fatih juga berdoa untuk kesembuhan ayahnya.
Pada hari ahad, di siang hari yang panas, ketika Zahra dan Fatih libur sekolah, seperti
kebiasaan sebelumnya, mereka selalu membantu orang tuanya. Selesainya membantu
orang tua, mereka pergi mencari kayu bakar . Ketika mereka sedang beristirahat, mereka
melihat ada seorang kakek-kakek yang sedang kebingungan, lalu mereka menghampirinya
dan bertanya kepada kakek tersebut. "Kakek, kenapa terlihat seperti kebingungan, apakah
ada yang bisa kami bantu ?". Lalu kakek tersebut menjawab " iya cu, kakek sepertinya
tersesat, tadi kakek jalan-jalan di sawah ini, kakek ingin melihat keindahan pemandangan
sawah di sekitar sini, sampai kakek tiba di sini". Kemudian Zahra dan Fatih menawarkan
kakek untuk beristirahat di rumah mereka."Apakah kakek ingin beristirahat di rumah kami ?"
Lalu kakek menjawab" baiklah cu, terimakasih banyak".
Lalu mereka pun berjalan ke rumah mengajak si kakek.
Setibanya di rumah, Zahra dan Fatih mengetuk pintu dan mengucapkan salam "
Assalamualaikum bu" lalu ibu membuka pintu dan menjawab salam" waalaikumsalam" ibu
bertanya tentang kakek yang sedang bersama mereka dan mempersilahkan kakek tersebut
untuk duduk, lalu Zahra dan Fatih menceritakan semuanya. Lalu ibu mengambil minuman
dan memberikannya untuk si kakek sambil berkata "maaf kek, kami hanya punya air putih"
lalu kakek menjawab, " iya nak, tidak apa-apa, terimakasih".Setelah lama berbincang, hari
pun mulai gelap, mereka menawarkan kakek untuk menginap di rumah mereka. Kakek pun
menginap di rumah mereka.
Keesokan paginya, mereka melihat sang kakek sudah tidak ada di rumah mereka, akan
tetapi mereka melihat banyak makanan di rumah mereka. Seperti roti, beras, sayur, daging
ayam, ikan, dan makanan lainnya, ditambah ada sebuah tas yang berisi uang yang banyak.
Ayah mereka pun tiba-tiba keluar dalam keadaan sehat. Mereka sangat terkejut dan
terharu, mereka yakin itu semua adalah kehendak Yang Maha Esa, mereka menangis
terharu dan sangat bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan kepada mereka. Lalu
mereka menikmati semua makanannya, dan menggunakan uangnya untuk membeli sawah
dan modal untuk mereka bertani, agar mereka bisa menanam padi sendiri, dan separuhnya
dipergunakan untuk keperluan mereka sehari-hari. Mereka hidup damai dan tidak lupa untuk
selalu bersyukur dalam keadaan apapun.
Jadi, pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah, kita harus selalu bersyukur dan
bersabar dalam keadaan apapun, tetaplah berbuat baik kepada siapapun, dan yakin lah
Allah selalu ada untuk hamba-Nya yang selalu mengingat-Nya.Dan jika kita berada dalam
masalah, mintalah pertolongan hanya kepada Allah bukan kepada dukun atau semacamnya.
Yakinlah sama Allah, karena rencana Allah lebih indah dari rencana kita.
No absen: 5
Persahabatan yang indah pada
masanya
Oleh: Arya
Cerita ini menceritakan tentang tiga orang perempuan yang sudah bersahabat sejak lama
cerita ini dimulai pada hari di mana mereka sedang bermain di sekolah seperti biasanya,
suatu hari di mana mereka bermain bersama dan salah satu sahabat berencana untuk
mengerjakan tugas secara bersama seperti biasanya akan tetapi tidak seperti biasanya
salah satu sahabat itu menolak karena merasa pusing dan lebih memilih istirahat di rumah
lalu salah satu sahabatnya bertanya
:"Kamu gak kenapa kenapa biar kami antar ke rumah gimana"
Kemudian ia menjawab dengan tersenyum
:"Gak apa apa kok cuma pusing biasa palingan besok sembuh"
Dan keesokan harinya pun tiba ia berangkat ke sekolah seperti biasa tanpa merasa aneh
sedikitpun namun pada siang harinya ia merasa pusing pusing kembali dan meminta kedua
sahabatnya untuk untuk mengantarkan dirinya pergi ke UKS sekolah. Namun yang tidak
mereka sadari bahwa penyakit yang diderita oleh sahabatnya itu sangatlah berbahaya.
beberapa hari kemudian rasa sakit yang diderita oleh sahabatnya ini tidak kunjung membaik,
hari demi hari rasa sakit yang dideritanya malah bertambah parah sehingga membuat
kedua orang tuanya merasa khawatir dan cemas sehingga mereka memutuskan untuk
membawa anaknya ke rumah sakit terdekat.
Setelah tiba di rumah sakit mereka pun memeriksa kondisi anaknya, alangkah terkejut
kedua orang tuanya setelah melihat hasil pemeriksaannya, bahkan ibunya terkejut sampai
pingsan dan ayahnya tidak dapat membendung air matanya, penyakit yang diderita oleh
anaknya adalah tumor yang sudah cukup parah dan dokter pun menyarankan untuk segera
dilaksanakan operasi dan kedua orang tuanya pun mengiyakan perkataan dokter tersebut.
untuk persiapan operasi mereka memutuskan untuk melaksanakan operasi pada minggu
depan rasa takut, sedih, cemas bercampur aduk di hati kedua orang tuanya , dan ia pun
tidak ingin para sahabatnya merasakan hal yang sama lalu berniat untuk menyembunyikan
penyakitnya ini dari kedua sahabat dekatnya itu. kemudian mereka pun pulang dari rumah
sakit dengan membawa obat pereda nyeri untuk sementara waktu.Setelah keesokan harinya
kedua sahabatnya pun datang berkunjung untuk menjenguk dirinya dan kemudian mereka
pun bertanya
:"Assalamualaikum gimana kondisinya sudah baikan kah?"
Dan ia pun menjawab sambil tersenyum
:"Waalaikumsalam ya udah nggak papa kok cuma demam aja nggak lebih"
lalu kedua sahabatnya itu pun tersenyum gembira sambil memeluknya sembari berkata.
:"syukurlah kau baik-baik saja kami sempat khawatir bahwa akan terjadi sesuatu padamu"
Kemudian ia pun menjawab kembali dengan senyuman palsunya itu.
:"kalian terlalu cemas aku baik-baik saja dan terima kasih sudah khawatir untukku"
Setelah mereka merasa lega melihat sahabatnya itu baik-baik saja maka mereka pun
langsung pamit pulang sambil melambaikan tangan dan berkata
:"semoga cepat sembuh ya sampai ketemu di sekolah lagi nanti"
lalu ia membalasnya dengan lambaian tangan sembari tersenyum akan tetapi jauh di dalam
hatinya sedang menangis dan berkata di dalam lubuk hatinya yang paling dalam
:"ya semoga kita bisa bertemu lagi"
Hari demi hari ia lalui dengan penuh air mata dan rasa sakit yang hebat dan kemudian satu
hari sebelum ia akan melakukan operasi dia menguat kan diri untuk meminta kepada kedua
orang tuanya untuk pergi bersekolah satu hari saja sebelum ia akan dioperasi ia berniat
untuk mengatakan yang sebenarnya kepada kedua sahabatnya itu, permintaannya pun
dibantah oleh kedua orang tuanya akan tetapi ia tidak mau menyerah dan terus memohon
kepada kedua orang tuanya
:Ibu ayah kumohon izinkan aku pergi ke sekolah untuk kali ini saja
Ia memohon sambil menangis yang kemudian kedua orang tuanya nya pun dengan berat
hati meng iyakan permintaan anaknya itu, satu hal yang mereka takut kan mungkin saja itu
bisa menjadi permintaan terakhir anaknya itu. Dan keesokan harinya pun ia meminum
banyak obat pereda rasa sakit lalu pergi berangkat ke sekolah, setelah sampai di sekolah ya
disambut dengan penuh senyuman dan air mata bahagia dari kedua sahabatnya itu namun
setelah itu dirinya pun tidak bisa menahan air matanya lagi sehingga menangis di depan
kedua sahabatnya, sembari tersenyum palsu kembali ia berniat jika ia tidak selamat dalam
operasi ini dia ingin membuat kenangan yang indah untuk terakhir kalinya dan mereka pun
bermain dan belajar bersama dengan penuh semangat dan bahagia. makan siang bersama,
tertawa bersama, bermain bersama lalu ia pun berkata di dalam lubuk hatinya
:"sungguh saat-saat yang paling menyenangkan di dalam hidupnya ini meskipun dia tidak
selamat dalam operasinya ia tidak akan menyesali apapun lagi karena hal-hal yang aku
inginkan sudah tercapai dari dulu"
Setelah pulang sekolah ia pun berniat mengatakan hal yang sesungguhnya kepada kedua
sahabatnya itu, lalu waktu itu pun tiba dan ia pun menguatkan hatinya untuk bisa jujur
kepada kedua sahabatnya itu. lalu ia pun memanggil kedua sahabatnya itu untuk pergi ke ke
belakang sekolah setelah selesai jam terakhir dan kedua sahabatnya itu pun menerima
dengan senang hati tanpa rasa ragu dan curiga sedikitpun, setelah sampai ke belakang
sekolah kedua sahabatnya pun bertanya
:"apa yang ingin kamu sampaikan sampai repot-repot memanggil kami ke sini dan ia pun
berkata dengan serius"
:"sahabatku! hari ini adalah hari yang paling membahagiakan dalam hidupku aku berharap
hari-hari seperti ini berlalu selamanya akan tetapi aku ingin menyampaikan hal yang sangat
penting akan tetapi sebelum itu aku ingin meminta maaf karena sudah berbohong kepada
kalian"
Dan kedua sahabatnya pun bertanya-tanya
: "berbohong? Berbohong tentang apa?"
Lalu ia pun menjawab
:"Aku sudah berbohong tentang kondisiku saat ini sebenarnya…. penyakit yang aku alami
cukup berbahaya lalu mereka pun kaget dan bertanya kembali
:"Penyakit apa itu?"
Lalu ia pun menjawab sambil menahan tangisnya
:ada serangga jahat yang ada di dalam kepalaku ini yang bisa saja merenggut nyawa ku dan
serangga itu harus aku singkirkan dengan operasi"
kemudian ia pun bergegas pergi meninggalkan sahabatnya sambil menahan
tangisnya,kedua sahabatnya pun syok dan tidak bisa berkata apa-apa lagi setelah
mendengar hal yang sebenarnya terjadi. pada malam harinya pun mereka berdua datang ke
rumah untuk bertemu dengan sahabatnya itu akan tetapi sudah terlambat sahabatnya itu
sudah pergi ke rumah sakit untuk menjalankan operasi nya, mendengar hal tersebut mereka
pun ingin berangkat ke rumah sakit tapi mereka tidak tahu dimana rumah sakitnya, sembari
menangis kedua sahabatnya itu pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi kecuali mendoakan
agar salah satu sahabat terbaiknya itu bisa melewati masa-masa kritisnya dan segera
sembuh.
Setelah itu operasi yang dijalankan pun bisa dibilang berhasil akan tetapi ia mengalami
keadaan koma, setelah mendengar kabar tersebut perasaan orang tuanya menjadi campur
aduk mereka hanya menerima kenyataan dan bersyukur karena anaknya tersebut berhasil
melewati masa operasinya meskipun mengalami keadaan koma kemudian kabar tersebut
sampai ke kedua sahabatnya itu mereka pun merasa bahagia karena sahabatnya itu bisa
melewati masa operasinya sekaligus sedikit merasa sedih karena mengalami koma, mereka
pun langsung pergi ke rumah sakit untuk menjenguk sahabatnya itu. Singkat cerita hari demi
hari pun berlalu sampai ia pun bangun dari komanya yang sudah berlangsung sekitar 2
bulan rasa bahagia dan syukur kedua orang tua dan sahabatnya pun tidak bisa dipungkiri
setelah mendengar kabar baik tersebut,ia pun merasa bahagia sembari menangis
senyuman pun terukir di wajah pucatnya itu.
Akan tetapi masa bahagia itu tidak bisa bertahan lama karena ketika dipulangkan
menggunakan ambulans, ambulans tersebut mengalami kecelakaan yang menyebabkan
seluruh orang yang ada di dalam ambulans tersebut termasuk dirinya dan kedua
orangtuanya meninggal seketika. Kedua sahabatnya itu pun dan keluarga terkaget kaget
dan tidak bisa dipercaya dan langsung menuju ke TKP dan alangkah terkejutnya mereka
ketika melihat kenyataan yang sangat pahit itu yang mereka rasakan adalah rasa sedih yang
sangat mendalam karena sudah ditinggal oleh salah satu sahabat terbaiknya bahkan
sampai orang tuanya pun ikut meninggal dalam insiden yang mengenaskan tersebut. Akan
tetapi bukan ini yang diinginkan oleh sahabatnya itu mereka harus kuat dan bisa menerima
segala kenyataan dan mendoakan sahabatnya dan kedua orang tuanya itu semoga bisa
tenang di alam sana.
Pesan:
Tidak ada yang abadi di dunia ini
Absen: 29
Mahasiswa Baru
oleh : sagita Hartati
Pagi yang cerah, begitupun dgn kehidupan harus diawali dgn penuh kecerian. Meski Yang
namanya hidup pasti akan mengalami Fase dimana kita pasti akan merasakan yang
namanya susah , senang , maupun sedih. Entah itu tekanan dari orang tua maupun
keluarga .
"Pagi hari yang cerah …"
Hai perkenalkan nama saya sopia, sya termasuk salah satu mahasiswa baru pada angkatan
2018,di mana pada pagi hari ini awal dari segalanya saya menata masa depan . Setiap
pukul 07.00 pagi saya berangkat kuliah dari kopang ke mataram.
"Hmmm….."
Sangat cukup melelahkan, namun kelelahan saya ini demi masa depan saya. Setibanya
saya di Kampus , saya sangat bingung Karena tidak ada satu orang pun yang saya kenal .
Yaa.. maklum lah Karena saya mahasiswa baru , jadi tidak ada masalah bila saya tidak
mengenal satu orang pun, namanya juga mahasiswa baru .
Dan tidak lama kemudian, tibalah masa pengenalan lingkungan kampus di mulai. Terdengar
suara pengumuman melalui speaker aula,Saya bersama mahasiswa mahasiswi lainya
langsung bergegas menuju ke aula . Saat saya bersama mahasiswa mahasiswi lainya telah
berkumpul , saya bersama mahasiswa mahasiswi lainya disuruh berbaris dgn rapi , setelah
semuanya berbaris dgn rapi saya bersama mahasiswa mahasiswi lainya di suruh maju
satu- satu untuk memperkenal kan diri, tidak hanya itu tetapi bagi semua mahasiswa
mahasiswi baru disuruh untuk meminta TTD dari semua KK tingkat .
" Hmmm…."
Ternyata gini nih rasanya jadi mahasiswa baru , belum disuruh ini lah itu lah, cukup melelah
kan. Bagaimana ke depannya yaaa..
Tapi ya sudah lah gimana pun ini juga demi masa depan saya , dan juga orang tua saya yg
Ingin melihat saya menjadi orang yang sukses ke depannya.
Kata sii sopia dalam hatinya
Setelah itu saya dan mahasiswa mahasiswi lainya, di suruh istirahat. Dan kebetulan pada
saat jam istirahat dgn tidak sengaja saya melihat seseorang yang duduk dengan sendirinya ,
disanalah saya kepikiran untuk menghampirinya dan mengajaknya untuk berkenalan itung-
itung jadi teman baru, kebetulan juga saya belum mengenal satu orang pun di sini.
"Permisi.." . Kata sopia menyapa seseorang yang duduk dgn sendirinya
" Boleh saya duduk disampingmu?". Kata sopia menyapa kembali seseorang yang duduk
dgn sendirinya.
Sopia pun duduk di samping nya
"Perkenalkan nama saya sopia, saya mahasiswa baru , saya dari kopang."
Kata si sopia memperkenal kan diri nya. Dan seseorang yang duduk dgn sendirinya itu pun
membalas sapaan dari sopia.
" Hai.. salam kenal kembali , perkenalkan nama saya Alisa Ananta , saya juga mahasiswa
baru , saya berasal dari Bima".
Kata sautan yg diberikan kepada sopia oleh seseorang yang duduk dgn sendirinya tadi,
yang ternyata namanya Alisa Ananta nama yang cukup indah.Tidak lama kemudian, suara
pengumuman terdengar kembali , yang di mana pengumuman tersebut berisikan untuk
disuruh kumpul kembali untuk mencari teman diskusi Masing-masing kelompok
beranggotakan 2 orang, diskusi tersebut terkait dgn seputaran kampus. Pada saat itu saya
cukup bingung dgn siapa saya akan berkelompok , sedangkan tidak ada satupun orang yg
saya kenal terkecuali Alisa Anata orang yg saya ajak berkenalan tadi. Dan akhirnya saya
pun mengajaknya untuk berkelompok dgn saya, dia pun mau berkelompok dengan sya
untuk mendiskusikan terkait dgn seputaran kampus.
" Singkatnya cerita…".
Berhubungan pada saat saya masuk kuliah di masa- masa rawannya gempa, oleh sebab itu
kita tdk dapat melakukan kegiatan kampus dengan sepenuhnya. Tdk lama kemudian jam
pun menunjukan pukul 13.00 yang dimana waktunya ishoma yaitu ( istirahat , sholat , makan
).
"
Nahh…".
Pada saat asik asiknya makan entah dari mana gempa kekuatan 5 magnitude datang
mengagetkan para mahasiswa mahasiswi yg sedang menikmati makanannya. Akhirnya para
mahasiswa mahasiswi berkeliaran untuk mencari tempat yang aman, pada saat itu pula
terdapat mahasiswa mahasiswi yang terjatuh karena saking paniknya.setah semuanya
aman dan akhirnya kami dipulangkan Karena masih dalam keadaaan taruma, pengelana
lingkungan kampus pun di lanjutnya pada pertemuan selanjutnya .
Baik melalui cerpen singkat saya , disini saya akan memberikan sedikit pesan bagi para
pembaca yaitu dimana pesan saya yg berbunyi:
" Jangan lah engkau terlalu cepat berputus asa dlm menggali ilmu , walaupun harus
Melewati rintangan, cobaan sebesar apapun itu namun kita harus bisa melewatinya dengan
penuh semangat. Karan kunci kesuksesan ada pada diri kita sendiri".
Semoga menarik untuk dibaca
Absen: 19
Dia dan hujan
Oleh: Melynda Wulandary
Debur hujan membasahi tanah kota pada malam itu, desiran angin sangat kencang hingga
membuat bulu kuduk berdiri. Aku hanya berdiam diri dirumah dan menatap langit malam,
berharap malam itu hujan akan berhenti membasahi kota. Aku sesekali menatap layar
ponselku berharap ada seseorang yang akan menghubungiku. Malam itu rasanya sangat
bosan, bosan memang sudah menjadi agenda dalam hidupku
Drrttt...
Aku menoleh ke arah layar ponselku untuk mengecek siapa yang mengirimkan pesan,
akhirnya ada yang mengirim pesan padaku. Aku membuka room chat membalas pesan
tersebut, ternyata yang mengirim pesan adalah sahabatku yaitu Keiko.
“Rae, buka pintu rumahmu aku didepan”
Aku terkejut, lalu aku berlari tanpa membalas pesan tersebut. Aku membuka pintu rumah
dan mengundang Keiko masuk ke dalam. Siapa sangka, Keiko malah menepis tanganku
dan menarik pergelangan tanganku untuk keluar. Tubuhku yang dibaluti sweater basah
karena debur hujan yang sangat deras. Keiko tersenyum lebar hingga deret gigi yang putih
nan bersih terpancar dari senyumnya. Aku yang melihatnya hanya ikut tersenyum.
Kami berdua sangat suka terhadap hujan. Bersenandung dan bernyanyi di bawah rintik
hujan selalu kulakukan. Kami berdua bernyanyi bersama menyanyikan lagu kesukaan kami.
Tak terasa. sudah beberapa jam kami berada dibawah rintik hujan, lalu kami membalut diri
menggunakan selimut dan menonton series favourite kami. Tak terasa hari mulai pagi, aku
pun terbangun dari tidurku tetapi Keiko tidak ada disampingku. Air mata jatuh membasahi
pipiku lalu aku tersenyum.
“Gak kerasa ya Kei, kamu udah ninggalin aku dua tahun yang lalu. Aku rindu kamu Keiko”.
Absen: 17
Peri cintaku
Oleh: Maira Damayanti
Seperti biasa gemuruh terdengar di langit-langit yang tidak bersahabat pada pagi itu. Aku
berjalan dengan tubuh yang tidak bersemangat. Sekitar beberapa menit hujan turun
membasahi tanah tempatku berpijak, langit tiba-tiba cerah namun hujan masih membasahi
kota pelangi terlihat pada celah-celah awan, aku mengangkat ponselku untuk memfoto
mahakarya Tuhan yang sangat indah.
"Cantik, cantik seperti kamu "
Aku terbelagak kaget, ponselku nyaris saja terjatuh di tanganku. Aku menoleh ke arah
samping untuk melihat ke arah sumber suara tersebut siapa sangka dia adalah Tama, lelaki
tampan yang memikat hati Mira. Iya Mira, Mira adalah aku. Kami satu kampus, dan kami
berteman.
"Eh Tama? Haha apa sih biasa aja "
Ucapku sambil tersipu malu, lalu memalingkan wajah agar tambah tidak melihatnya. Tama
hanya tersenyum sambil menepuk bahuku dengan pelan dan Dia berkata
"Lucu lihat muka merahmu, mirip tomat mir "
Ah sial! Dia ternyata melihat wajahku yang tersipu malu dan memerah. Aku lalu menjaga
jarak dengan dia, agar jarak di antara kami berdua berkurang. Namun taman semakin
mendekat ke arahku.
"Ngapain jaga jarak sih deketan aja sini "
Tama menarik lenganku lalu kami berdekatan.
"Jangan menghindar entar hilang"
Aku tidak bisa menahan lagi, lalu aku memegang tangan Tama
" Tam, aku suka kamu "
Aku menatap matanya dengan penuh arti tatapan yang aku berikan pada Tama adalah
tatapan yang ingin jawaban dari sang mahakarya yang berada di depanku
"Mir, aku juga ada rasa sama kamu tapi maaf aku nggak bisa menjalani hubungan lebih
sama kamu. Kita beda mir, tembok kita tinggi."aku minta maaf Mira "
Seketika aku terdiam dan melepas pegangan pada tangan Tama.
"Ah iya Tam."
Lalu aku berlari dari tempat tersebut dengan perasaan yang campur aduk.
Absen : 30
I LOVE YOU BUT
I LET YOU GO
Oleh : sastya wahyu ananta
" You broke my heart, but I still love you with everything that happened"
Dion menghela nafas kecil membaca kertas yg terselip di buku keseniannya .
Ini mungkin kertas ke sepuluh yang diselipkan luna entah kapan.mungkin saat jam istirahat
saat dion pergi ke kantin , yang jelas setelah dua minggu mereka putus luna selalu mencari
cara untuk membuat dion merasa bersalah padanya .
Ya. Dion memang merasa bersalah bukan karena dion udah mutusin hubungannya sama
luna sebelah pihak, dion merasa bersalah karena dia memberikan hatinya mencintai luna
setelah semua yang terjadi.
Luna clarissa, siapa sih yang gak terpikat sama rambut kecoklatan yang panjang terurai
sempurna, mata bulat, dan kulit putih dengan lesung pipi.
Deretan paling depan, saat dion tampil dengan bandnya di acara pensi saat itulah dion tahu
luna belajar di kelas sebelahnya.
Enam bulan dion dan luna berpacaran merupakan momen yang nggak terlupakan oleh dion.
Pacaran dengan cewek paling cantik di sekolah membuat dion ikut populer.
sebelum pacaran sama luna, dion cuma anak kelas 3 SMA biasa, vokalis band rock ala ala
yang hanya buat gaya-gayaan doang.
Tapi begitu menjadi pacar luna followers twitter dion dari 120 menjadi 1300, followers
instagram nya dari 95 menjadi 1000 . Dion tidak berfikir dia akan seterkenal ini berpacaran
dengan luna si most wanted sekolah .
....
Dion baru sekali pacaran sebelum sama luna , tapi bukan karena nggak laku melainkan
karena dion belum mau ribet .
Dengan luna semuanya mudah, Luna nggak pernah nuntut di antar jemput , dia nggak
pernah ngomplain dion latihan band .
Setelah bulan ke 6 mereka pacaran , dion baru sadar di situlah masalahnya.
Luna selalu ada dimanapun dan kapanpun dion beraktifitas.
....
Luna memang cantik seperti malaikat tapi super possessive sampai membuatnya susah
bernapas .
" mending instagram kamu di private aja deh yang , ga penting jg kan di follow cewek cewek
alay kaya mereka !".
" Ngapain sih sukai postingan nadin barusan, kamu pengen dia paper ?!".
" aku perhatiin tiap kamu Ngepost sesuatu pasti si ica yang pertama nge-love-in , ada
sesuatu ya kamu sama dia ?!".
Dan masih puluhan komplain luna lainnya yang bagi dion mengada ada dan gak masuk
akal.
Namun, air mata luna selalu membuat dion gak bisa marah lebih lama lagi. Luna cuman
cinta sama dion lalu apa salahnya?
....
"APAAA? Luna kecelakaan? di mana? sekarang di rumahnya? keadaannya gimana? Ini
siapa? Lunanya mana ??" .
Dion yg baru dua jam sampai di surabaya , bahkan belum sempat menjenguk neneknya yg
dirawat di icu , menerima telpon dari teman luna entah siapa.
Yang jelas dion langsung meminta izin pada mamanya untuk segera kembali ke Jakarta.
Dion bahkan tidak memperdulikan ekspresi keberatan sang mama. Demi cinta nya pada
luna , dion langsung melarikan mobil sport nya dengan kecepatan di atas rata-rata saking
cemasnya.
....
Dion syok..
Sampai di rumah luna gadis itu nggak hanya sehat wal afiat. Bahkan sedang berkumpul
bersama teman-temannya yang tertawa melihat kedatangan dion dengan wajah cemas,
luna dengan bangga memeluk dion dan berkata ke teman-temannya.
" bener kan gue bilang, dian itu cinta banget sama gue dan dia pasti pulang kalau gue
kenapa-napa".
Dion melepas pelukan luna dengan wajah masih nggak mengerti.
"Lun, kamu nggak papa tapi tadi aku terima telpon kalau kamu,,"
" aku sengaja suruh vani telepon kamu, abis kalau kamu gak digituin kamu nggak pulang.
You now what by".
Namun dion nggak bereaksi saking nggak habis pikirnya kenapa luna harus merekayasa
drama tanpa mikir kakek dion yang sakit parah.
Belum sempat dion beraksi lebih jauh tiba-tiba teleponnya berbunyi , suara isak tangis
mama yang pertama didengar dion, sudah mencurigai hatinya.
" Dion.. kakek mu sudah pergi.. "
....
Luna menatap dion dengan pandangan terluka, sakit hati saat dion memutuskan hubungan
mereka. Luna mulai merencanakan jurus maunya meneteskan air mata, namun entah
kenapa kali ini hati dion tak luluh lagi . Mungkin benar rasa kecewa itu lebih menyakitkan
dari rasa benci.
Karena dion memang kecewa , tanpa bisa membenci luna dan ini sangat menyakitkan.
" Kenapa by ini nggak adil banget . Kamu tau sendiri semua cowok deketin aku. Aku justru
pilih kamu. Satu-satunya kesalahan aku sama kamu cuman aku kecintaan sama kamu . Apa
itu salah ? "
" Lun , ini bukan masalahnya , kamu pikir aku nggak kecintaan sama kamu ?, buat apa
selama ini aku selalu ada setiap kamu butuh aku , kalau bukan karena cinta sama kamu !!"
" Oh , aku ngerti. Kamu nyalahin aku karena kakek kamu meninggal ? Kamu pikir aku tuhan
?"
" pliss , jangan bawa soal almarhum kakek aku!"
" tapi karena itu kan?!"
" kamu egois, lun! kalau bukan karena kamu bohongin aku hari itu, aku pasti ada disamping
kakekku pada saat-saat terakhir beliau"
" Aku cuma pengen sama pacar aku waktu weekend, salah ?"
" astaga lun,, setiap hari aku selalu sama kamu, bahkan jarang quality time belang
keluargaku, karena aku selalu menemani kamu . Apa itu masih kurang aku nemenin kamu
setiap hari ? Dan yang bikin aku kecewa , kamu bahkan gak sadar kalau kamu salah, kamu
bahkan nggak minta maaf.
Kamu juga nggak basa-basi buat ucap turut duka cita saat kakekku meninggal,kamu terlalu
egois untuk tahu diri kamu salah!"
" Yaudah mau kamu apa ?"
" Kita putus!"
....
Dion menghela nafas, tangannya meremas kertas yang ditemukannya dieselipan buku
kesenian nya.
Lalu membuangnya ke tempat sampah, saat dion balik badan nampak luna berdiri
mengawasi dengan mata berkaca-kaca.
" kamu beneran udah move on ya ? Sekarang kamu udah nggak sayang lagi ya sama aku?..
Oke kalau gitu aku minta maaf sama kamu, aku pengen balikan sama kamu".
Dion dion diam sesaat bagaimanapun juga hatinya masih milik luna seorang.
"By kok diem ? Kamu mau kan balikan sama aku, kamu masih sayang kan sama aku?"
Dion berusaha tersenyum menatap luna lekat , Masih cantik sangat cantik seperti luna yang
dulu meluluhkan hatinya.
" kamu tahu lun aku sayang kamu sampai kapanpun aku sayang kamu".
..
Jika mencintaimu adalah kesalahan maka aku nggak ingin menjadi benar. Karena
mencintaimu adalah kesalahan terindah dalam hidupku.
..
Selesai
No absen:04
MENGGAPAI MIMPI
Oleh: Arista Maulida putri
Setiap orang pasti memiliki tujuan maupun mimpi yang ingin diwujudkan,di desa hidup lah
seorang anak kecil yang hidup dalam kemiskinan, kedua orangtuanya berkerja sebagai
petani, walaupun begitu mereka berkerja keras dengan sepenuh hati demi mencukupi
kebutuhan keluarga mereka,anak kecil ini bertekad untukku mengubah kehidupan sekarang
menjadi lebih baik lagi,anak kecil ini pun mulai giat belajar mulai dari SD, saat di sekolah dia
belajar dengan sungguh-sungguh,ia juga jarang bermain malahan ia mengisi waktu
luangnya dengan belajar.Dia berusaha untuk tidak membebani orangnya dengan meraih
nilai yang tinggi,di waktu SD nya dia berbeda dengan teman-temannya yang lain di lihat dari
segi ekonomi dan itu salah satu faktor penyebab ia kurang bergaul dengan anak-anak yang
lain.
Setelah melewati masa SD yang sangat panjang ia pun masuk SMP, dimana dia berpikir
kalau masa SMP ia mungkin lebih mudah mendapatkan teman,tapi seiring berjalannya
waktu ia melewati masa SMP nya dia menyadari satu hal yaitu, menjadi diri sendiri itu lebih
baik dari pada mengikuti jalan orang lain, menghasilkan dua kemungkinan sakit atau
bahagia.Semasa SMP nya dia masih tertutup kepada orang lain dengan alasan tidak akan
mudah bagi orang lain berteman dengan ia dengan latar belakangnya, tetapi dia tidak lepas
dengan tujuan hidupnya yang ingin merubah keadaan keluarganya.
Setelah melewati masa SMP dia lulus dengan nilai yang cukup bagus, selepas masa SMP
dia pernah berpikir untung menyerah dan tidak melanjutkan masa sekolahnya ke tingkat
SMK,dengan alasan tidak mau membebani kedua orangtuanya,akan tetapi kedua
orangtuanya menyuruh dia melanjutkan sekolah, dengan support dari kedua orangtuanya ia
pun kembali mengingat bahwa ia sendirilah yang bisa mengubah keadaan ekonomi
keluarganya,ia pun mendaftarkan diri nya bersekolah di SMK,dia mengambil jurusan
perhotelan,di masa ia menjadi anak murid kls1 keadaannya masih sama dari SD sampe
SMK, sampai suatu hari orang tuanya bertanya.
"Nak bagiamana sekolahnya"
Di saat hendak menjawab orangnya yang sudah tau dengan keadaan anaknya yang polos
dan tidak mudah bergaul langsung berkata.
"Nak jangan paksa dirimu untuk menutupi latar belakang mu untuk mempunyai teman,
cobalah untuk terbuka sesungguhnya teman itu adalah keluarga karena dia akan menjadi
kakak atau adikmu yang menerima latar belakangmu"
Setelah mendengar perkataan sang ayah ia pun mencobanya dan di masa kls duanya ia
mempunyai teman yang banyak dengan sikapnya yang di kenal ramah, sejak saat itu dia
mempunyai banyak teman,di saat ia mau naik kls3 ia mulai mengenal perasaan jatuh cinta
dengan lawan jenis,dia coba menjalani perasaan itu dengan bahagia akan tetapi dia sadar
bahwa itu menyakitkan,namun dia tetap konsisten dengan tujuannya walaupun sudah
mengenal cinta,ia sebelumnya hampir lupa dengan ayahnya sama tujuannya karena ia
terlalu mencintai seseorang,namu ia sadar dengan keadaan dan memutuskan untuk
mencintai dalam diam.Setelah melewati banyak momen di masa SMK nya ia pun lulus
dengan nilai yang cukup bagus.
Setelah masa itu berlalu ia sangat binggun dengan keadaan dan hanya bisa berkata.
"Ternyata menjadi orang dewasa itu,nggak seindah yang aku pikirkan di masa kecilku "
Balik lagi sang ayah mensupport anaknya dengan berkat.
"Jangan takut Nak jangan biarkan dirimu mengikuti bayanganmu itu hanya akan
membawamu kembali ke masa lalu,biarkan bayanganmu yang mengikutimu,karena kamulah
anahkoda yg sebenernya bisa berdiri di titik masa depanmu"
Ia pun mulai terjun dalam dunia pariwisata,karena ia percaya bahwa skill yang ia miliki bisa
menjadi awal kesuksesan, dengan perjuangan yang dia miliki ia berasal memulai karirnya
dengan bekerja di hotel daerah Bali, walaupun di posisi dia yang sudah berkerja dia selalu
mengingat masa lalu nya yang tidak pernah meminta uang jajan saat ia masih
sekolah.perjuangnya untuk menyemangati dirinya untuk tidak kembali ke masa lalu nya dan
mencapai di titik keinginan dan harapan orangtuanya
No absen 24
Kisah cinta putih abu-abu
Oleh:pirdausi
Awal mula ada seorang gadis bernama leora dan ia masuk ke sekolah yang bernama SMA
NEO SCHOOL leora mengambil jurusan ips, dan leora ditepatkan di kls X ips 1 , saat masuk
ke kls X ips 1 iya berkenalan dengan zara dan putri mereka saling berkenalan sampai
akrab, dan esok harinya tiba-tiba zara menghampiri leora ke bangku nya yg dimana leora
dan putri duduk sebangku, zara menghampiri leora dan berkata.
Percakapan zara dan leora
Zara:"leora tau gak kamu dari tadi diliatin mulu sama Marvel"
Leora: "wkwk masa si"
Zara :"iya dari tadi kamu diliatin mulu, mungkin dia suka sama kamu leo"
Leora : "astga Zara masa orang cuman ngeliat trus dikatain suka sih"
Zara: "tapi cara Marvel liatin kamu beda leora "
Leora: "wkwkw astga"
Setelah ngobrol lama dengan Zara dan putri leora memutuskan untuk pergi ke kantin bareng
mereka, untuk pergi belanja, dan stelah selese belanja bel pun berbunyi, leora, putri dan
Zara langsung masuk ke kls, setelah selsai belajar disekolah akhirnya leora pulang dan ia
mengganti pakaiannya, stelah itu leora membuka hp karna ada notif dari nomer tak dikenal
mengchat dia.
Whatsapp:
Marvel: "sv"
Leora : "sp? "
Marvel: "Marvel"
Leora : "Marvel mn ya? "
Marvel : "temn kls"
Leora : "oh ok"
Marvel : "iya"
Setelah dia meminta sv, leora dan marvel saling chatingan, awalnya sih nanya tugas eh
malah timbul rasa saling suka, dan Marvel mengungkapkan perasaannya kepada leora
lewat link yang dia buat dan mengirimkannya kepada leora, karna leora juga sudah nyaman
dengan Marvel akhirnya ia menerima Marvel, leora dan Marvel akhirnya pacaran setelah
sekian lama dekt, leora pun bercerita kepada Zara dan putri bawah ia diajak pacaran
dengan marvel, Zara pun berkata "tuhkan udah aku blg, Marvel tu suka ama km leora" leora
pun tersenyum, awal mula leora dan Marvel pacaran hingga beberapa bulan Marvel
memperlakukan leora dengan manis dan dijadikan layaknya ratu wkwkw, hingga dimana
saat itu tiba disaat mereka berdua sudah berpacaran hingga 7 bulan tiba-tiba sifat Marvel
berubah yang awalnya bersifat baik manis dan baik, sekarang malah berubah menjadi kasar
dan toxic kepada leora, entahlah sifatnya berubah karena apa tapi leora berfikir Marvel
berubah mungkin karena dia udah bosen dan punya cewe lain kali diblkg leora wkwk, emng
bener sih cowo cuman manis di awal doang, sedih juga kalo di inget".leora pun curhat ke
pada temannya tentang perlakuan Marvel kepada nya, temen"leora menasehati leora dan
berkata "udah putusin aja ngapain pertahanin lakik yg sifatnya kek gitu". Oh iya leora dan
Marvel pacarn dr kls X sampai kls XI sifat Marvel berubah pas mereka udah kelas XI.
Setelah leora dinasehati oleh teman" nya tapi leora malah ga mau dengerin nasehat
mereka, karna Marvel dan leora udah membangun hubungan yang begitu lama hingga kls
XI, setiap hari leora dinasehati temen"nya tapi leora malah menolak nasihat temannya,
hingga saatnya leora mengetahui kelakuan Marvel dibelakang nya bahwa Marvel selingkuh
dengan cewe lain, Marvel selingkuh dari kami kelas X tapi baru ketahuan pas mereka kelas
XI, bayangin dong berati, leora udah diselingkuhin dari lama, disitu leora kaget dan nangis
karna dia sudah menolak banyak cowo demi menjaga perasaan Marvel, but Marvel malah
merusak kepercayaan leora ternyata dia selingkuh udah lama, leora mikir berati dulu leora
berjuang sendirian, dan leora dimarahin oleh temen"nya karna udah nangisin cowo
brengsek kek Marvel, leora pun memilih untuk mengakhiri hubungan yang telah dia bangun
dari lama dengan Marvel, Marvel malah menolak untuk mengakhiri hubungan nya Marvel
bilang dia masih sayang sama leora ya kalau dia sayang ngapain selingkuh , tapi leora
tetep meminta untuk mengakhiri hubungan nya walaupun berat sih, tapi mau ga mau ya
harus mau, siap ga siap juga harus siap, dan akhirnya leora putus dengan marvel akhirnya
leora berhenti menghubungi Marvel, leora memilih untuk berteman saja.
Setelah leora mengakhiri hubungan nya dengan Marvel leora memilih untuk sendirian
dulu dan belajar untuk melupakan Marvel meski berat karna sering ketemu, ya mau gimana
lagi leora harus siap melupakan Marvel, selama 3 mingguan leora melupakan Marvel, dan
akhirnya leora bisa melupakan Marvel dengan pelan"dan tiba saatnya dimana leora melihat
Marvel dengan perasaan biasa aja dan dan tidak ada perasaan lagi,leora udah menganggap
Marvel sebagai teman nya, sekian lama leora menjomblo dan leora melihat canva anak ips
sebelah, canva ini terlihat cuek, baik dan rajin disitu leora mengagumi canva dan leora
mengcrush in canva, dan mengfollow ig nya si canva, eh ga nyangka si canva malah
follback ig leora dan leora pun curhat kepada putri, zara, dan tiara mereka pun setuju kalo
leora deket dengan canva, karna canva terlihat sangat cuek dan baik, setelah beberapa hari
saling follow"an di ig, tiba-tiba canva mengchat leora melalui instagram.
Instagram:
Canva: "p"
Leora: "iya apa? "
Canva: "minta nomer wa nya boleh gak? Kalo ga boleh ya gpp
Leora pun kaget karna melihat notif dari canva, karna seorang canva yang terlihat cuek
minta nomer wa gw, leora sambil tersenyum menjawab.
Leora:" iya boleh"leora mengirim nomer wa nya"
Canva:"makasi"
Setelah beberapa menit, notif dari whatsapp pun masuk dan nomer ga dikenal ngechat "Hi"
leora udah tau bahwa itu canva, dan leora menjawab "Hi juga" lama kelamaan, mereka
berdua asik saling chatn, tlpnan dan timbul rasa saling nyaman, dan canva pun tanpa
aba"langsung mengajak leora pacaran, katnya si canva juga udah suka ama leora dari lama
gitu, dan akhirnya mereka berdua menjalin hubungan, leora mengira canva bakal sama
kayak marvel trnyta dugaan leora salah, canva ini beda dari marvel, canva ini orang nya
baik, setia, rajin dan penyayang, emang bener sih semua orang pasti beda"cara nunjukin
kasih sayangnya, canva juga ga pernah menyepelekan hal yang membuat leora sakit, dan
cemburu,dia juga ga suka liat leora sedih, beda dengan Marvel yang egois, toxic, selingkuh
an.
Emang bener ya "hubungan yang toxic itu tidak akan bertahan lama".
"Karna hubungan yang langgeng itu harus ada dua orang yang saling mengerti satu sama
lain ".seperti canva yang selalu ngertiin leora, dan leora juga selalu ngertiin canva. Leora
sangat senang dipertemukan dengan canva anak ips sebelah yang sangat baik, setia, dan
penyayang.
No absen 32
Dia Selalu Datang
Oleh:Tiara Aura Priska
Di malam yang sunyi,tepatnya jam 23.30 malam.Dia mengusap wajahnya kasar. Lelah, ya,
dia Tresia Galienka atau yang lebih dikenal dengan nama rere baru saja selesai
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Takkan Mungkin ia rela begadang cuma
demi tugas, hanya karena tugas ini deadline-nya besok, jadi ia merelakan waktu tidurnya.
Tresia bukan seorang yang peduli dengan nilai, masa bodoh dengan nilainya,yang penting
Ia mendapatkan nilai.
"Huftt, selesai juga, " ujar rere lega.
Sebelum Tresia tidur, Iya membiasakan rutinitasnya yaitu mencuci mukanya sebelum tidur.
Ia bergegas ke kamar mandi untuk melakukan rutinitasnya. Sesampainya di kamar mandi ia
langsung mencuci mukanya dengan menggunakan sabun muka yang sering dipakai.
Tak lama, Tresia mendengar suara dentuman yang berasal dari kamar yang tepat berada
di samping kamar Tresia.
Tresia sontak matikan kran air untuk memastikan bahwa ia tidak salah dengar. Tetapi, suara
itu tiba-tiba menghilang. Tresia kembali menyalakan kran air, dan tak lama suara itu kembali
terdengar. Tresia Yang penasaran langsung bergegas ke kamar sebelah untuk memastikan.
Ceklek
Pintu kamar itu dibuka oleh Tresia,ia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan
itu. Tapi, di kamar itu tidak ada siapa-siapa, melainkan hanya sebuah kasur, boneka, dan
beberapa penghargaan yang tersusun di lemari.
Ia menutup pintu kamar itu, lalu ia berjalan Kembali menuju kamarnya. Saat ia membuka
knop pintu kamarnya, ia kembali dikejutkan oleh suara yang berasal dari kamar sebelahnya.
Tresia masa bodo dengan suara itu. jujur, ia sudah tidak peduli, karena ini bukan kali
pertama ia mendengar suara itu.
"Dek, Maafin Kakak ya. Maaf belum bisa jadi kakak yang baik, Maaf, belum bisa bahagiakan
adik, maafin kakak dek. Tenang di sana, ya, dek." batin Tresia dalam hati.
Tresia terus saja meminta maaf kepada adiknya itu- Clara Galienka. Clara sudah tiada
Beberapa bulan yang lalu karena sebuah insiden yang di mana dulu Clara ini adalah
seorang pelajar SMP di sekolah MERTAPI dia adalah murid yang bisa dibilang sangat pintar.
Clara selalu mendapatkan penghargaan dari sekolahnya yang membuat teman-temannya
cemburu akan kepintaran Clara dan berujung Clara jadi bahan bullying teman sekelasnya.
Hingga menyebabkan Clara depresi dan berakhir bunuh diri.
Tresia sangat terpuruk saat mengetahui alasan adiknya itu bunuh diri. Tresia merasa gagal
menjadi seorang kakak karena tidak pandai dalam menjaga adiknya.
Sampai sekarang Tresia masih diselimuti rasa bersalah walau bukan sepenuhnya salah
Tresia.
Absen:1
Libur sekolah
Oleh:Abit aruna
Pada pagi hari dihari minggu saya dibangunin oleh orangtua saya untuk sholat subuh saya
pun bangun dan pergi mandi habis itu sholat subuh. sehabis sholat saya langsung
sarapan,habis itu nonton TV atau bermain HP setelah jam 10.00 saya pergi kerumah teman
saya.disana saya bermain dan mengobrol tentang apa yg mau diobrolin misalnya tentang
mauk kemana hari ini.sambil mengobrol kita minum kopi dan makan jajan jajanan seperti
snack,roti.setelah ngobrol ngobrol kita bernyanyi bersama sama ada yg main gitar dan ada
yg memukul botol.setelah jam 12.00 kita rebahan sambil main HP,sehabis main HP kita
sholat dzuhur setelah sholat kita tidur sebentar,saat kita bangun ternyata udah jam 02.30
kami berencana untuk pergi memancing ikan.kita pun pergi mencari cacing untuk umpan
setelah mendapatkan cacing kita pun pergi ke sungai,perjalanan ke sungai cukup jauh
sekitar 5 menit kita sudah sampai di sungai.kami pun mulai memancing beberapa saat
kemudian kami belum mendapatkan ikan kami pun berpindah tempat ke tempat lain dan
kami pun mendapatkan ikan yg lumayan besar kami pun terus mendapat ikan.kami gak
sadar ternyata sudah jam 05.50 dan ternyata wadah yg kita bawa hampir penuh,cacing
untuk umpan sudah habis dan hari pun sudah mulai gelap oleh karena itu kita putuskan
untuk pulang.sesampainya dirumah saya langsung membersihkan kotoran ikan,lalu di bilas
menggunakan air habis itu mandi dan sholat magrib selesai sholat magrib saya main HP
sampai adzan isya habis itu sholat isya.sehabis sholat saya dan teman teman saya
langsung goreng ikan tersebut dan kami makan bareng bareng.sungguh nikmat rasanya
kalau makan bersama sama.
No absen:27
MASA_MASA SMP
oleh :Ragil Andrea putra
Masa smp adalah masa-masa paling indah, Di smp 3 Kopang, bandel bandel nya di hukum
guru , sampe belajar pas ujian itu menurut aku dan teman-teman ku masa paling asik yg aku
jalani , yah masa smp tuh pokoknya masa paling asik yang di mana susah untuk aku
lupakan , masa di mana di bilang dewasa juga belum , udah labil , galau juga pokoknya
masa ini paling indah deh !
Sebenarnya pas smp aku termasuk pendiam dan baik hati , tidak sombong , royal ma
teman” aku , apalagi masalah belajar (tapi jangan di percaya ya hehe). Tapi ada saat nya
aku bisa jadi nakal luar biasa walaupun aku pendiam. Aku ingat betul kejadian nya waktu
aku di kelas. Hari itu panas banget , seekor ulat dengan buku” nya yang lebat yang pasti nya
gatel si hehe… ulat itu tiba tiba muncul di lantai kelas. Ada temen aku cewe segera
mengambil ulat itu lalu di berikan kepada teman aku bernama nanda , yang ternyata nanda
jijik ma ulat dan nanda langsung berteriak. Melihat kelakuan teman aku itu akupun punya ide
jahil, tanpa basa basi aku ambil tuh ulat dari lantai lalu aku lempar ke pada temen cewe aku
itu , dia pun berteriak ketakutan , lalu aku lempar lagi ke pada temen teman aku yang lain
dan ternyata mereka juga takut sama ulat itu , hahaha di sana kelas sangat heboh
Pagi hari menunjukkan matahari kecerahan dan keindahan nya hari ini , setelah hujan
berturut turut sehari hari, sekarang matahari membuat keringat orang menetes dengan
keras, panas siang ini sampe” menguras energi . Hingga dengan suasa yang panas
Masalah sedikit saja dapat membuat hati juga lanusng menyala suasa di kelas ku tenang
dan damai tiba” menjadi kacau ketika keributan antar temen aku aji , Puad , alif , dini , nanda
membelah kaca kelas , hanya gara” canda an kecil , gara” aji si yang panas in nanda di sana
namun aku dan yang lain malah Diem liat kelakuan mereka ,wali kelas ku pun datang dan
bergaya siapa yang punya perbuatan ini , kamipun Diem dan ga berani ngomong , sampe
akhir nya nanda ngaku kalo dia yang pecah kan kaca kelas itu , namun aku dan Puad , aji ,
dan alif di sana gamau liat nanda sendiri yang salah kami ikut ngomong kalo kita yang
pecah in kaca kelas itu , dan kami lansung di bawa ke bk , walaupun kena masalah tapi
kami tetep bersama..
Anak anak sekarang hanya terdiam , membuat aku jadi semakin panas tidak di hargai
gamau di dengerin apa yang aku cerita in , aku menendang meja dan pergi ke luar , dan
anak” itu masih terdiam di kelas , mereka tidak mau kah kejar aku kek gitu , dan sampe
akhirnya Puad pun kejar aku dan dia bilang bayar utang loo sini , sumpah aku kira dia mau
ngejar aku buat apa tapi malah nagih utang.. parah ini anak ajir , aku pun bilang ke Puad
kalo aku lupa bawa uang, tapi dia malah ga percaya dan ngajak aku bolos sekolah aja buat
ngerokok di luar , walaupun ngetuang sama dia
Singkat waktu di mana kami harus berpisah , dan sini momen di mana paling aku gamau
terjadi soal nya aku baru aja nemu kebahagiaan aku aku menemukan tempat di mana aku
nyaman ma mereka , tapi ya mau gimana lagi mereka harus tetap melanjutkan sekolah ,
sebelum kami berpisah, Puad ngajak kami kumpul kumpul dan menghabiskan waktu buat
seharian poto” gitu…..
No absen:02
JANGAN MENUNDA TUGAS
oleh: Adrian Rahmayadi
Aku bernama Budi aku kelas XI SMA.
Hari ini pak anto merupakan guru matematika ia memberikan tugas untuk esok hari di
papan tulis. Setelah pak anto selesai mengajar ia kembali ke ruangguru. Dan murid² mulai
mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan besok pagi, ada 3 soal yang harus di jawab dan
aku menganggap soal itu cukup mudah sehingga mungkin memerlukan 30 menit atau 1 jam
juga selesai.
Pada saat waktu pulang sekolah ada seorang temanku yang mengajak aku bermain
kerumahnya. Dan aku pun ikut pergi ke rumahnya lalu kami bermain PS sampai jam 05.00
sore, setelah aku sampai di rumah aku bermalas malasan di tempat tidur. Sehingga aku
tertidur sampai pukul 19.00, aku terbangun dan teringat belum mengerjakan tugas. Dan aku
mulai mengerjakan tugas setelah menelaah soalnya aku tidak bisa menjawabnya dalam
waktu 1 jam yang aku pikirkan tadi soalnya cukup sulit sehingga sekarang jam 10 malam
aku baru menyelesaikan 1 soal saja, karena mengantuk aku mengakhiri tugasku dan
tertidur.
Pagi hari aku bangun telat karena tidur terlalu larut, aku pikir di sekolah aku bisa
mengerjakan soal lainnya. Setelah di sekolah hanya tersisa 15 menit lagi dan bell berbunyi
dan sudahlah aku pun tidak bisa menjawabnya 2 soal tersebut. Aku di tegur pak anto karena
hanya aku yang belum selesai mengerjakan tugas dan dihukum keliling lapangan 5 kali dan
berdiri di depan kelas sampai pelajaran selesai.
Absen: 31
ANAK YANG MALAS
Oleh: Sulistiawati
Minggu adalah hari yg ditunggu kaum rebahan, malas beraktivitas hanya ada yang ingin
rebahan di rumah menghilangkan penat selama satu minggu. Ada yg ingin rebahan dan ada
pula yg ingin berlibur ke pantai seperti saya tetapi, saya lebih memilih rebahan dan di rumah
sambil scroll tiktok karena saya malas keluar rumah dan kata keluarga saya tidak jadi ke
pantai. Dan juga, saya merasa kekurangan waktu libur pada hari minggu karena harus
mencuci baju, cuci piring, beres-beres rumah dan lain sebagainya tetapi saya mau tidur dgn
tenang dan damai tetapi saya di bangunkan oleh ibu saya ketika saya tidur dengan enak
dan nyaman.
"Putri cepetan kamu bangun, kamu ngga mau membersihkan rumah, kenapa kamu tidur
sampai pagi bangun kamu cepetan sana cuci piring."
" Tapi bu, aku masih mau tidur aku ngantuk banget bu. Aku tidur sebentar saja"
"Jangan malas-malasan kamu, kamu itu udah gede seharusnya kamu membantu ibu cuci
piring, membersihkan rumah dan lain sebagainya. Kamu jangan terus-terusan malas sejak
sekarang, kamu sampai tua juga malas mengerjakan semua pekerjaan rumah kalau kamu
malas dari sekarang"
"Sehari saja putri tidur dengan tenang"
Melihat kelakuan putri yang ingin bermalas-malasan ibunya geram dan akhirnya putri
diambilkan air oleh ibunya, untuk disiramkan ke mukanya putri. Dengan kejadian itu, putri
seketika langsung bangun dari tempat tidurnya
Dan mencuci baju, cuci piring dan lain sebagainya.
"Dan ibu saya berkata"
"Kalau kamu sudah membersihkan rumah dan membantu ibu mengeran pekerjaan rumah
kamu tidur lagi sepuasnya"
"Iya ibu kata putri"
"Ya sudah kamu cepetan bersihkan rumah lalu kamu cuci piring"
"Iya bu"
No absen: 33
FIRST LOVE
Oleh: Weni nopriyanti
Empat Tahun berlalu, Namun kenangan, perhatian dan kasih sayang yang kamu berikan
masih tersimpan rapi di hati ini. Bagiku empat tahun bukanlah waktu yang singkat untuk
melupakanmu, telah banyak cara yang sudah kulakukan agar aku tak mengingatmu lagi.
Bahkan aku sudah mencoba mencari penggantimu, namun nyatanya semua tak berhasil
mengubah perasaanku untukmu.
Namaku olivia aku seorang pelajar duduk di bangku kls Xl dan mengambil jurusan IPS. kali
ini aku ingin menceritakan tentang kisah cinta ku.
Kami bertemu pada awal tahun 2019 lalu. Awalnya aku berpikir dia seorang lelaki yang
sangat baik, akan tetapi ternyata pendapatku itu jauh berbeda dari kenyataanya, “terkadang
apa yang kita lihat tak sesuai dengan kenyataan yang ada”, aku baru mengetahui sifat
aslinya ketika aku dan dia udah jadian. Bahkan banyak dari teman-temanku yang berkata
seperti ini “kamu pasti sangat bangga karena bisa mendapatkan lelaki sepertinya”, mereka
berkata seperti itu karena mereka tidak tau apa yang aku rasakan.
Laki-laki itu bernama lintang dan dia memang laki-laki yang mengajarkanku banyak hal
tentang cinta, Karena hal terpenting dalam cinta adalah saling mengerti satu sama lain,
memperjuangkan dan yang pastinya saling setia, karena cinta sejatinya harus saling
melengkapi kekurangan ataupun kelebihan pasangannya. Akan tetapi hal itu berbeda
dengan kisah cintaku dengannya, yang jauh dari kata sempurna, karena lintang tidak pernah
bisa mengertiku dan menghargai semua hal yang kulakukan untuknya.
Terkadang aku bertanya dalam hati," apa benar lintang mencintaiku?" Lantas jika
kenyataanya dia tidak mencintaiku, lalu kenapa dia harus memberi harapan palsu untuku.
Sebenarnya apa salahku? Kenapa dirimu harus hadir di kehidupanku jika hanya untuk
menyakitiku? atau mungkin saja kamu sekedar ingin berbagi cerita, hanya saja aku yang
terlalu mengikutkan rasa.
Hari demi hari telah kulalui bersamamu, meski aku harus merasakan sakit hati setiap kali
kamu mengabaikanku, terutama setiap kali aku menghubungimu lewat telpon, Namun apa
yang kudapat, hanya kecewa setiap kali kamu berkata “Untuk apa menghubungiku lagi, aku
sudah tak membutuhkan perempuan sepertimu”. siapa coba yang tidak sakit hati kalau
dengar kata-kata seperti itu.
Iya ku akui memang aku perempuan bodoh Karena masih mau mempertahankan
seseorang yang sama sekali tidak mempunyai perasaan, dan egois sepertimu.
2 hari kemudian.
Dan aku baru tau knpa kamu menjawab telponku dan sering kali berkata itu.dan
kenyataannya kamu udah punya pacar lain,,pas kita masih pacaran. Dan kamu sama pacar
baru mu udah menjalani hubungan hampir 2 Minggu dan aku baru tau itu kalo kamu udah
punya pacar lain.dan aku memutuskan untuk berhenti sama kamu.semenjak itu aku
berusaha untuk melupakan semua perasaan yang pernah ada untukmu. Meski
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk melupakanmu.
Sejak saat itu langit senja tak lagi sama. Walaupun aku tahu semua kabut sendu itu telah
berganti menjadi rindu. dan aku yakin waktu adalah obat dari segala pilu, tak banyak hal
yang kuharapkan darimu, karena aku paham, kamu memang benar-benar sudah tidak
mengharapkanku lagi.
Menjadi kamu mungkin tak akan pernah mengerti rasanya mencintai, aku hanya bisa
berkata jaga perempuan yang kamu pilih menjadi pendampingmu. Semoga kelak dia tidak
menjadi seperti kamu yang memilih pergi dan meninggalkan goresan luka yang mendalam.
Dan aku tlpn Aulia suruh dateng ke rumah.
Saya:"Aul.kamu bisa ga k rumah?"
Aulia:"Bisa kok,, emng ada apa tumben?"
Saya:" Ntr sy cerita klo kmu dh sampe"
Aulia:"iya udah. Saya mandi dulu ya"
Saya:"Iya Aul"
Beberapa menit Aulia sampe rumah saya.
"Toktoktok" (Aulia mengetok pintu).
Aulia"assalamualaikum Liv"
Saya:"wallaikumsalam,,bentar"
Saya langsung bukain pintu dan suruh Aulia masuk.
Aulia:"kmu knp Liv?"
Saya:"Aul.Ku kira laki-laki kemarin itu tulus
tpi hanya pikiran ku saja"
Aulia:"Ha? Maksudnya gimana ?"
Saya:"Dia tidak cinta,,Dan dia diem-diem
Malah selingkuhi saya dri belakang"
Aulia:"Haha" yg bener kmu?tpi ga mungkin
Sii kmu diselingkuhi sm cowo kek dia
Udah tulus,baik lagi"
Saya:"emng muka sy terlihat berbohong?"
Aulia:"engga si Liv,tpi saya ga percaya aja"
Saya:"apa saya telpon lintang agar kmu
Percaya?"
Kemudian saya telpon lintang biar Aulia ga kira saya bohong.Dan lintang ga mau angkat tlpn
dri saya,, kemudian saya cba tlpn dia lagi kedua kalinya dan dia msih ga mau angkat. trus
saya cht dia "angkat lintangg" trus saya cba tlpn dia lgi dan dia langsung angkat tlpn dri
saya.
Lintang :"iyaa,ada apa kamu telpon-telpon
Saya lgi,kita udah ga ada hubung
-an apa-apa lagi" ( lintang berbic
ara sambil ngegas).
Aulia langsung mengambil hp saya.
Aulia:"jadi cwo bisa ga ngomongnya Pelan
-pelan? gausa ngegas-ngegas"
Lintang:"serah sy si mau ngomong agak
Pelan dikit atau ngegas itu kn
bukan Urusan kamu!! Emng kamu
siapa?"
Aulia: "Dih,saya temennya Olivia "
Lintang:" ada apa kamu telpon-telpon.
Saya sama Olivia itu udah ga ada
Hubungan apa-apa lagi,,kita udah
Putus dari kemaren"
Aulia:"saya kira kmu cowo baik bakalan
Tulus,ke Olivia tapi awalnya aja yg
baik dan kmu malah selingkuhi dia lgi
ga Punya otak ya kmu"
Lintang:"siapa suruh dia terlalu bawa
perasaan"
Dan lintang langsung matiin.
Aulia:"nii cwo ga ada ucap pamit,, bilang
Assalamualaikum kek ni malah Lang
-Sung matiin".
Saya:"udah aull gpp kok"
Aulia:"Liv saya minta maaf yaa tadi sy ga
Percaya saya kira cuma bercanda"
Saya:"iyaa gpp kok Aul"
Aulia:"moga kmu dpt cwo yg lebih baik dri
Dia"
Selesai.
No absen: 8
TEROR YANG MENGHANTUI AKU DAN KELUARGAKU
Oleh: Dinda Tania Salsabila
Namaku Dewi, Aku adalah ibu rumah tangga, suamiku adalah seorang kuli bangunan, Aku
mempunyai tiga orang anak, anak pertamaku bernama Galih ia baru berusia 10 tahun, anak
keduaku bernama Rani ia baru berusia 7 tahun dan anakku yang paling bungsu namanya
Tiara yang baru berusia 2 tahun.
Suatu hari aku sedang membersihkan halaman rumahku yang kebetulan banyak
pohon-pohon yang mengelilingi rumahku, otomatis daunnya banyak berguguran dan jatuh
ke halaman rumahku. Pada saat aku sedang asyik membersihkan halaman rumahku,
tiba-tiba aku dikejutkan dengan kedatangan suamiku yang wajahnya tampak kelelahan
karena berlari menghampiriku.
"Astaga mass buat adek kaget aja, tumben mas pulang cepat?".
"Itu dek, Bu Ratna, Bu Ratna dek!!!!".
"Kenapa emangnya Bu Ratna mass?"
"Bu Ratna meninggal dek!!"
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, beneran mass"
Mendengar berita yang disampaikan oleh suamiku tadi aku pun bergegas ke rumah Bu
Ratna, Tiara yang sedang tertidur pulas Aku titip ke ayahnya.
Sesampainya di sana Aku melihat Bu Ratna sudah terbujur kaku dengan kondisi yang sudah
memprihatinkan, bu Ratna meninggal karena tidak wajar.
Beberapa hari kemudian setelah kematian Bu Ratna aku dan keluargaku mulai dihampiri
oleh teror misterius. Mulai dari ketukan pintu tetapi saat dibuka tidak ada satu orang pun
yang berada di sana, barang bergerak sendiri, suara langkah kaki dan lain sebagainya.
Hingga yang terseram terjadi pada malam Selasa, saat itu suamiku izin kepadaku untuk
pergi zikiran mengenang 7 hari kematian Bu Ratna.
"Dek, aku izin pergi dzikiran ke rumah Bu Ratna".
"Oh iya mas hati-hati di jalan".
Mas Hasan pun pergi ke rumah Bu Ratna, meninggalkan aku dan anak-anakku. Beberapa
saat saat kemudian aku terkejut dan kedatangan galih yang tiba-tiba berlari ke arahku.
"Ibu ibu, ada sosok yang menyeramkan di dapur, dia memanggil namaku sambil
mengajakku pergi untuk mengikutinya".
"Hahhh, Beneran kamu nak?".
Galih pun menuntun tanganku untuk menunjukkan di mana sosok itu berada, namun setelah
aku sampai di dapur sosok itu hilang entah ke mana.
"Tadi di situ aku lihat".
"Mana nggak ada kok mungkin itu halusinasi kamu aja nak, udah kamu sebaliknya pergi
tidur suruh juga adikmu Rani untuk pergi tidur".
"Iyaa bukkk"
Setelah aku menyuruh galih untuk pergi tidur, tiba-tiba terdengar suara tangisan dari kamar
yang terpikir di benakku itu tangisan Tiara. Aku pun bergegas menuju kamar, sesampainya
di sana aku terkejut dengan kehadiran sosok wanita berbaju putih lusuh, bersimbah darah,
dengan rambut yang panjang, dan dengan wajah hancur yang sedang meredakan tangisan
Tiara di pangkuannya. Aku pun berlari keluar untuk mencari pertolongan. Dan di saat yang
tepat suamiku pulang, dia sudah berdiri di depan pintu dan aku langsung memeluknya.
"Masss, tolong…….. di kamar ada sosok yang menyeramkan yang sedang memangku
Tiara, wajahnya hancur mas sangat menyeramkan hikkksssss".
"Maksud kamu wajahnya kayak gini hihihi".
"Degggg……."
Aku pun terkejut dengan sahutan yang diberikan oleh sosok yang Aku kira suamiku. Aku
mencoba untuk menatap sedikit demi sedikit ke arah sosok yang aku peluk tersebut.
Alangkah terkejutnya aku ternyata sosok yang aku peluk bukan suamiku melainkan sosok
menyeramkan yang wajahnya hampir nggak berbentuk karena hancur bersimbah darah,
entah bagaimana kesadaran Aku pun menghilang aku pun terbaring tidak berdaya di depan
pintu.
Beberapa saat kemudian,
"Dek….. bangun, kenapa kamu tidur di sini?"
Aku pun terbangun karena mendengar suara suamiku yang membangunkanku. Setelah aku
kembali sadar aku pun menceritakan kejadian yang kualami kepada suamiku.
Setelah aku menceritakan kejadian tersebut, akhirnya aku dan suamiku bergegas mencari
Tiara yang aku tinggalkan sendiri di kamar. Setelah aku sampai kamar betapa leganya
hatiku melihat Tiara tertidur pulas, Galih dan Rani pun tertidur dengan pulasnya.
Keesokan harinya, aku, suamiku, dan ketiga anakku pergi ke orang pintar dan menanyakan
sekaligus menceritakan hal-hal yang yang kualami selama ini, kata orang pintar tersebut
selama ini aku diteror oleh sosok arwah Bu Ratna yang selama ini menganut ilmu pesugihan
dan menginginkan aku dan keluargaku sebagai tumbalnya.
No Absen : 13
PENDAKIAN PERTAMA
JIMMY ADITYA
Halo namaku Aditya Zenkai aku biasanya di panggil Adit, aku lahir di Lombok tepatnya di
Lombok tengah Nusa Tenggara Barat, aku adalah seorang siswa SMA pada sebuah sekolah
di Lombok tengah, aku adalah penggemar hobi olahraga, musik, dan seni.
pada suatu hari dimana aku dan teman teman ku sedang berkumpul layaknya seperti anak
muda kita ngobrol tentang bukit - bukit yang ada di lombok, ada salah satu temanku yang
sangat ingin mendaki gunung tapi karena kita belum pernah berpengalaman mendaki
gunung kita pun menyarankan untuk mendaki bukit saja yang lebih rendah
akhirnya kita berdiskusi ingin pergi ke bukit, dan temanku menyarankan bukit Kondo, ya
bukit Kondo adalah salah satu bukit di Sembalun yang cukup tinggi yaitu sekitar 2000 mpdl,
bukit ini cukup populer dengan keberagaman alam yang ada di bukit ini. Akhirnya kita setuju
untuk pergi ke bukit Kondo, jadwal keberangkatan kita adalah besok dan pada sore harinya
kita langsung bergegas mencari peralatan dan sekaligus technical meeting. Malam pun
datang aku sudah mempersiapkan barang ku dan tinggal tidur
akhirnya aku tertidur pulas setelah menyiapkan barang.
Keesokan paginya aku langsung bersiap untuk memulai perjalanan, ohh iyaa kita ini
berempat dan memakai 2 motor.
Singkat cerita kita pun sampai di start bukit Kondo setelah melewati jalan yang begitu jauh,
kita lansung mempersiapkan diri dan jangan lupa untuk berdoa agar tuhan selalu di sisi kita,
setelah itu kita memulai perjalanan