The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

2. Pedoman-Administrasi-Pengelolaan-P.Pembelajaran-PAI-TK

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rodiyah.siti2016, 2021-12-10 22:26:36

Desiminasi Pengembangan Pembelajaran PAI TK Kab. Blitar

2. Pedoman-Administrasi-Pengelolaan-P.Pembelajaran-PAI-TK

MILIK KEMENTERIAN AGAMA RI
TIDAK DIPERJUAL BELIKAN

PEDOMAN
ADMINISTRASI PENGELOLAAN

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN

PENDIDIKAM AGAMA ISLAM

Pada Taman Kanak-kanak

(SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4714 Tahun 2020)

Direktorat Pendidikan Agama Islam
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Kementerian Agama Republik Indonesia

Tahun 2020



MILIK KEMENTERIAN AGAMA RI
TIDAK DIPERJUALBELIKAN

PEDOMAN
ADMINISTRASI PENGELOLAAN
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
PADA TAMAN KANAK-KANAK

Direktorat Pendidikan Agama Islam
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia

Tahun 2020

Pedoman Administrasi Pengelolaan
Pengembangan Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-kanak
Tahun 2020

Tim Penyusun : Direktur Pendidikan Agama Islam
Pengarah (Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi, M.Pd
Penanggungjawab
Tim Penulis : Kasubdit PAI pada PAUD/TK
(Ir. Hj. Victoria Elisna Hanah, M.Pd)
Tim Validator
Editor : 1. Dr. Yayah Nurmaliah
2. Inti Farhati, M.Ag
3. Endah Supriyati, M.Pd.I
4. Ade Titin Gumanti, MA.Pd
5. Niken Hendrayani, S.Pd
6. Erna Hastuti, S.Ag

: 1. Masitah, S.Ag, M.Pd
2. Hj. Entin Kartini, S.Pd.

: 1. Raden Wahid Ibrahim, SS
2. Setyo Hantoro, SE

Direktorat Pendidikan Agama Islam
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia

KATA SAMBUTAN

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum wr. wb.

Syukur Alhamdulillah penyusunan buku “Pedoman Administrasi
Pengelolaan Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) pada Taman Kanak-Kanak (TK)“ dapat terselesaikan dengan baik.
Buku ini merupakan pedoman bagi Guru PAI pada Taman Kanak-kanak
dalam mengadministrasikan pengelolaan Pengembangan Pembelajaran PAI
di Taman Kanak-kanak.

Berhasil atau tidaknya penyelenggaraan pendidikan agama Islam
yang bermutu berkaitan erat dengan tingkat keberhasilan dalam peningkatan
kompetensi dan profesionalisme Guru PAI. Guru PAI pada TK merupakan
salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam
(PAI) pada TK, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai Islam Rahmatan lil
Alamin sejak usia dini.

Usia dini merupakan usia emas bagi perkembangan anak, dimana

semua aspek perkembangan dapat dengan mudah distimulasikan. Oleh

sebab itu, pemahaman nilai-nilai agama perlu dilakukan sejak usia dini agar

menjadi pondasi yang kuat dalam pembentukan karakter anak. Dalam

pelaksanaan pengembangan pembelajaran PAI pada TK tetap harus

mempertimbangkan tingkat perkembangan peserta didik baik secara fisik,

psikis, maupun agama, sehingga proses pendidikan dapat

menumbuhkembangkan potensi anak secara maksimal sesuai fase

perkembangannya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dalam proses

pelaksanaan perlu dilakukan pengelolaan yang baik dan cermat sehingga

hasil pembelajaran dapat dinilai, salah satunya dengan membuat administrasi

iii | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

yang baik dan benar. Pengadministrasian dilakukan pada setiap tahapannya,
yaitu pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan terhadap penyusunan buku pedoman ini,.
Semoga buku ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak dalam rangka
meningkatkan mutu Pengembangan Pembelajaran PAI pada Taman Kanak-
kanak.

Jakarta, 28 Agustus 2020
An. Direktur Jenderal.

Direktur Pendidikan Agama Islam,

Dr. H.Rohmat Mulyana Sapdi,M.Pd

iv | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum wr. wb.

Puji dan Syukur bagi kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
curahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga Buku Pedoman
Administrasi Pengelolaan Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam pada Taman Kanak-kanak (TK) ini dapat tersusun dengan baik.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan menyebutkan bahwa “Standar Nasional Pendidikan
berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu”.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2008 Tentang
Guru pada Bab I Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa “Guru adalah pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah”.

Dalam Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2010 yang dimaksud dengan Guru Pendidikan Agama adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, memberi teladan, menilai dan mengevaluasi peserta
didik.

Taman Kanak-Kanak (TK) sebagai lembaga penyelenggara pendidikan
anak usia dini memiliki tugas untuk membangun sikap/perilaku, pengetahuan,
dan keterampilan anak dalam rangka menyiapkan anak untuk mengikuti
jenjang pendidikan selanjutnya. Selain mengembangkan 6 aspek tersebut,
TK juga memiliki tugas untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan, karakter positif
dan nilai-nilai agama dan moral.

Buku Pedoman Pengembangan Pembelajaran PAI pada Taman
Kanak-kanak ini disusun agar guru PAI/guru pengembang PAI pada TK
dapat menjalankan tugasnya secara baik dalam mengembangkan
pembelajaran PAI sesuai kurikulum yang berlaku. Kemudian agar guru dapat

v|Page

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

melihat kinerja dan hasil belajar peserta didik, mereka perlu
mengadministrasikan proses pembelajaran dengan system
pengadministrasian yang baik dan benar. Pengadministrasian tersebut
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Oleh karena itu perlu
disusun pula panduan atau pedoman pengadministrasian pengelolaan
pengembangan pembelajaran PAI pada TK.

Semoga buku Pedoman Administrasi Pengelolaan Pengembangan
Pembelajaran PAI ini dapat menjadi acuan bagi para guru PAI/guru
pengembang PAI di Taman Kanak-kanak dalam melaksanakan
pengembangan pembelajaran PAI pada Taman Kanak-kanak secara baik dan
lancar. Pedoman ini juga diharapkan dapat menjadi pegangan bagi para
pengawas khususnya Pengawas PAI pada Tingkat TK dan/atau Tingkat
Dasar dalam melaksanakan tugasnya melakukan pembinaan, pemantauan,
pembimbingan, pelatihan dan mensupervisi kerja guru PAI/guru pengembang
PAI dalam pembelajaran PAI di Taman Kanak-kanak.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Jakarta, 26 Agustus 2020

Tim penyusun

vi | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

DAFTAR ISI

Kata Sambutan..............................................................................................iii
Kata Pengantar ..............................................................................................v
Daftar Isi.......................................................................................................vii
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4714
Tahun 2020 tentang Pedoman Administrasi Pengelolaan Pengem-
bangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-
kanak ………………………………………………………….……………… 1

BAGIAN PERTAMA 1
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PAI TK………………………………

A. Pengelolaan Pengembangan Pembelajaran PAI di TK............................1
B. Pengorganisasian Pengembangan Pembelajaran PAI di TK……….. 6

C. Pengembangan Pembelajaran PAI di TK dengan Pendekatan

Saintifik ..................................................................................................20

BAGIAN KEDUA
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI TK ..............................................23
A. GPAI perlu merencanakan Pembelajaran PAI ....................................... 23
B. Pengembangan Indikator PAI pada TK..................................................26
C. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan RPPM

PAI .........................................................................................................40
D. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH PAI 45

BAGIAN KETIGA
PENILAIAN PEMBELAJARAN PAI TK.......................................................52
A. Penilaian Pembelajaran PAI pada TK………………………………… 52
B. Pentingnya Melakukan Penilaian……………………………………… 53
C. Melakukan Proses Penilaian..................................................................53

vii | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

D. Teknik Menilai Pengembangan PAI pada TK .......................................55
E. Waktu Penilaian .....................................................................................67

Daftar Pustaka .............................................................................................70

viii | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR : 4714 TAHUN 2020

TENTANG
PEDOMAN ADMINISTRASI PENGELOLAAN
PEGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PADA TAMAN KANAK-KANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

Menimbang : a. bahwa guru PAI di Taman Kanak-kanak yang dalam

pelaksanakan tugasnya mengembangkan pembe-

lajaran PAI pada kurikulum yang berlaku harus

mempunyai perangkat pembelajaran, menguasai

perencanaan, metode dan strategi pembelajaran serta

dapat mengadministrasikan secara baik proses

pembelajarannya.

b. bahwa dengan terpenuhinya sebagaimana huruf a,

maka materi pengembangan pembelajaran PAI akan

tersampaikan dan terevaluasi secara baik, dan pada

akhirnya tujuan pengembangan nilai agama dan moral

di Taman Kanak-kanak akan tercapai;

c. bahwa agar pelaksanaan dan proses

pengadministrasian pembelajaran PAI pada Taman

Kanak-kanak berjalan dengan baik, perlu ditetap

Pedoman Administrasi Pengelolaan Pengembangan

Pembelajaran PAI pada Taman Kanak-kanak yang

dapat menjadi acuan bagi guru PAI dalam

mengadministasikan pelaksanaan kegiatan

pembelajaran PAI di TK;

d. bahwa untuk melaksanakan tugas pada huruf a, b

dan c di atas, perlu ditetapkan Keputusan Direktur

1|Page

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

Jenderal Pendidikan Islam tentang Pedoman

Administrasi Pengelolaan Pengembangan

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Taman

Kanak- kanak

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen (lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 157, tambahan lembaran negara
Republik Indonesia Nomor 4586);

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 41, tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 96), sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua ats
peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 45, tambahan
lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55
Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang
Guru sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
74 Tahun 2008 Tentang Guru (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107 dan
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6058);

2|Page

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 23 dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5105);

7. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Hoslistik Integratif;

8. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional
dengan Kepala Badan Kepegawaian Negara
No.:03/V/PB/2010 dan No.14 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya;

9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini;

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini;

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum Tahun 2013;

13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 Tentang
Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan
Pengawas Sekolah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 683);

14. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 16 Tahun 2010
tentang Pengelolaan Pendidikan Agama Islam pada
Sekolah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 596);

15. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1495, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4769).

16. Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011
tentang Pedoman Pengembangan Standar Nasional

3|Page

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

Pendidikan Agama Islam di Sekolah;

2. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Nomor 1828/Dj.I/Dt.I.III/1/10/
HM.01.1/2016 Tentang Pedoman Pengembangan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada
Taman Kanak – Kanak (TK), yang telah diperbaharui
dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Nomor 4713 Tahun 2020 tentang
Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam pada Taman Kanak-kanak.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN
ISLAM TENTANG PEDOMAN ADMINISTRASI
PENGELOLAAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA TAMAN KANAK-
KANAK

KESATU : Menetapkan Pedoman Administrasi Pengelolaan
KEDUA Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
KETIGA pada Taman Kanak-kanak sebagaimana tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
keputusan ini.

: Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
merupakan acuan bagi guru PAI pada Taman Kanak-kanak
dalam melaksanakan administrasi pembelajaran pada
proses pembelajaran pendidikan agama Islam pada Taman
Kanak-kanak.

: Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada Tanggal 26 Agustus 2020
DIREKTUR JENDERAL,

MUHAMMAD ALI RAMDHANI

4|Page

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR 4714 TAHUN 2020
TENTANG PEDOMAN ADMINISTRASI
PENGELOLAAN PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA TAMAN KANAK-KANAK

BAGIAN PERTAMA
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PAI TK

A. Pengelolaan Pengembangan Pembelajaran PAI di Taman
Kanak-Kanak

Islam sangat memperhatikan pendidikan anak sejak usia dini. Allah
telah mengajarkan kepada manusia bagaimana memberikan pelayanan
pendidikan yang tepat untuk anak. Hal yang paling utama ditanamkan
dalam jiwa`anak-anak adalah tentang keyakinan akan ke-Esaan Allah
(tauhid) dan realisasinya dengan penerapan akhlakul karimah yang
diimplementasikan dalam aplikasi nilai-nilai Al-Islam, yang harus dimulai
sedini mungkin.

Firman Allah (QS.Al-A’raf:172)

5|Page

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

Nabi Muhammad saw bersabda: ”Setiap anak terlahir fitrah (berserah
hanya kepada Allah), orangtualah yang menjadikan mereka Majusi,
Nasrani, atau Yahudi (HR Muslim).” Dalam hadits tersebut dijelaskan
bahwa betapa pentingnya pendidikan agama yang diterapkan sejak usia
dini, termasuk pendidikan pada tingkat Taman Kanak-Kanak.

Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-kanak (TK) merupakan
pengembangan dari nilai agama dan moral yang diambil dari Kurikulum
Nasional yakni Kurikulum 2013 PAUD. Nilai agama dan moral pada TK
dikembangkan melalui pengembangan pembelajaran PAI yang meliputi 5
aspek yakni Al-Qur’an-Hadis, Akidah, Akhlak, Ibadah dan Sejarah
Peradaban Islam (SPI).

Pengelolaan pembelajaran merupakan suatu penataan atau
pengaturan pembelajaran sesuai dengan konsep dan teori pembelajaran,
Pengelolaan pembelajaran bisa diartikan juga, suatu usaha yang dengan
sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran atau upaya
mendayagunakan potensi kelas.

Guru perlu memperhatikan cara anak usia dini belajar dan
mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran dalam pendidikan anak usia dini
(PAUD). Anak usia dini belajar secara bertahap dengan cara berpikir yang
khas. Anak belajar dengan berbagai cara melalui proses interaksi dengan
lingkungannya. Pada prinsipnya anak belajar melalui bermain, untuk itu
perlu menyediakan kegiatan bermain yang sesuai dengan perkembangan
anak sehingga anak bisa menjadi pembelajar aktif, dan memungkinkan juga
anak menjadi semakin kreatif.

Demikian halnya dengan penanaman nilai-nilai agama dan moral,
guru PAI TK diharapkan mampu memiliki kreatifitas dalam mengelola
pembelajaran sehingga anak merasa senang mengikuti kegiatan
pembelajaran tersebut, dengan demikian nilai-nilai agama dan moral akan
terbangun melalui kegiatan bermain dan belajar sesuai prinsip
pembelajaran PAUD.

6|Page

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

Guru PAI di TK

Dalam pelaksanaan dan pengembangan pembelajaran PAI pada
Taman Kanak-Kanak dapat dilakukan secara terintegrasi oleh guru kelas
atau terpisah secara khusus oleh guru pendidikan agama Islam. Adapun
yang dimaksud pembelajaran PAI pada TK yang dilaksanakan oleh guru
kelas adalah guru yang sehari-hari mengajar dan mengelola kelas.
Berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Kepegawaian Negara nomor : 03/V/PB/2010 & nomor : 14 tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya pasal 1 ayat 3, guru adalah tenaga pendidik profesional yang
mempunyai tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuh
dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran di kelas tertentu di
TK/RA/BA/TKLB dan yang sederajat, kecuali mata pelajaran pendidikan
jasmani dan kesehatan serta pendidikan agama. Iaturan ini menjelaskan
bahwa Pendidikan Agama Islam bisa di ajarkan secara khusus.

Adapun guru khusus dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam pada Taman Kanak-Kanak dilakukan oleh guru yang memiliki
kemampuan. latar belakang dan kualifikasi akademik sebagai guru
Pendidikan Agama Islam. Dalam Peraturan Menteri Agama RI No. 16
Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah
disebutkan bahwa Guru Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-
Kanak adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, memberi
teladan, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

Waktu belajar

Berdasarkan Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tentang Standar
PAUD, bahwa layanan Taman Kanak-kanak untuk kelompok usia 4-6 tahun
dilakukan setiap hari minimal (900 menit per minggu). Adapun pembagian
waktu belajar dalam satu hari adalah sebagai berikut:

7|Page

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

Tabel 1.1
Pembagian waktu belajar pada Taman Kanak-kanak

NO LINGKUP PERKEMBANGAN ALOKASI WAKTU

1. Nilai Agama dan Moral 30 menit
2. Sosial Emosional
3. Fisik Motorik 150 Menit (Pengembangan
4. Bahasa dilakukan secara fleksibel
5. Kognitif sesuai kebutuhan)
6. Seni

Jumlah 180 menit

Pemenuhan jam mengajar PAI di TK, guru PAI Khusus
menggunakan jam Nilai Agama dan Moral (NAM) dengan mengajar PAI
yang bersumber dari 8 KD nilai agama dan moral tersebut minimal 30 menit
(1 JTM) dalam 1 rombongan belajar. Jika di TK memiliki 4 rombongan
belajar, maka guru tersebut mengajar PAI 4 JTM per hari, dan bila lembaga
TK tersebut melaksanakan 6 hari di sekolah, maka guru tersebut sudah
memenuhi beban mengajar 4 JPL x 6 hari = 24 JPL.

Pemenuhan jam mengajar tersebut berdasarkan Keputusan Dirjen
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Nomor 7180 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi guru PAI tahun 2019,
disebutkan bahwa GPAI pada TK (Guru Pengembang PAI pada TK) dapat
memenuhi beban kerja guru minimal 24 jam tatap muka (JTM) dengan
ketentuan wajib mengajar muatan PAI pada TK Satuan administrasi
pangkal (satminkal) minimal 6 jam tatap muka dan sisanya atau
kekurangannya dapat dipenuhi dengan mengajar guru kelas/guru
pendamping, mengajar di TK lain, membina kegiatan ekstra kurikuler PAI di
TK atau di SD.

Jenis Pengelolaan Pembelajaran PAI pada TK
Pembelajaran PAI pada TK dilakukan dengan memperhatikan

karakteristik perkembangan anak dan prinsip pembelajaran anak agar

8|Page

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

dapat berjalan dengan efektif. Pembelajaran PAI pada TK dapat dilakukan
dengan 2 model yakni terintegrasi dan secara khusus, yaitu :
1. Pembelajaran PAI Terintegrasi

Pembelajaran PAI terintegrasi adalah pembelajaran PAI yang
dilaksanakan dalam pembelajaran sehari-hari dan mengikuti tema
pembelajaran yang sedang berlangsung dengan memasukkan salah
satu atau lebih aspek pengembangan PAI yakni Al Quran / Hadist,
Akidah, Akhlaq, Ibadah, dan Sejarah Peradaban Islam.
Pembelajaran PAI TK sebagaimana tercantum dalam Pedoman
Pengembangan Pembelajaran PAI TK yang dikeluarkan oleh Direktorat
PAI Kementerian Agama RI berdasarkan keputusan Dirjen Pendis
Nomor 1828/DJ.I/DT.I.III/1/10HM.01.1/ 2016, yang telah diperbaharui
dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama Nomor 4713 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengembangan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-kanak
adalah mengembangkan muatan PAI yang bersumber dari
Permendikbud 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD
2. Pembelajaran PAI Khusus
Pengembangan pembelajaran PAI khusus adalah pembelajaran PAI
dengan mengembangkan nilai agama dan moral yang mencakup 5
aspek PAI yakni Al Quran/ Hadis, Aqidah, Akhlaq, ibadah, dan Sejarah
Peradaban Islam yang dikembangkan oleh guru khusus PAI. Adapun
dalam pelaksanaannya pembelajaran PAI khusus bisa diselenggarakan
pada kegiatan intrakurikuler (model pembelajaran sentra/ sudut/ area/
kelompok) maupun pada kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran PAI Khusus sebagai solusi bagi para guru PAI yang
diangkat dan diberikan tunjangan profesi oleh Kementerian Agama
untuk memenuhi beban kerjanya sebagai guru PAI di TK. Dalam
penghitungan jamnya, pengembangan PAI khusus menggunakan jam
Nilai Agama dan Moral (NAM) yakni, dalam satu hari memiliki alokasi
waktu satu jam tatap muka untuk masing-masing rombongan belajar.
Pengembangan PAI khusus bisa diajarkan pada jam intrakurikuler

9|Page

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

maupun ekstrakurikuler dan bisa menyesuaikan dengan tema yang
sedang diajarkan atau tema khusus pengembangan PAI.

B. Pengorganisasian Pengembangan Pembelajaran PAI di TK

Pengorganisasian pengembangan pembelajaran PAI di TK melalui
pengelolaan kelas perlu ditata dengan baik sehingga memungkinkan
terjadinya interaksi yang aktif antara anak didik dengan guru, dan antar
anak didik. Pengorganisasian pengembangan pembelajaran PAI
merupakan upaya pendidik untuk menciptakan dan mengendalikan kondisi
belajar sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara optimal
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Tujuan Pengelolaan Kelas

Kegiatan pengelolaan kelas akan membantu proses perkembangan
anak secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Adapun tujuan dari pengelolaan kelas diantaranya:
1) Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan bagi anak dalam

melakukan sejumlah aktivitas yang dirancang melalui berbagai
pendekatan.
2) Penyediaan fasilitas untuk berbagai kegiatan belajar anak dalam
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.
3) Terciptanya suasana sosial yang menyenangkan, saling mendukung
dan mengapresiasi setiap pencapaian anak.
4) Membina dan membimbing anak dengan latar belakang sosial,
ekonomi, budaya serta sifat individunya.

Merancang Lingkungan Kelas

Penataan lingkungan diperlukan untuk menarik minat dan fokus
anak, agar suasana belajar jadi lebih menyenangkan dan bermakna.
Penataan lingkungan yang baik akan mendukung anak untuk bisa
mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam setiap rangkaian kegiatan proses

10 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

pembelajaran. Rancangan lingkungan kelas memiliki dampak terhadap
kemampuan belajar dan pengembangan perilaku anak-anak.

Rancangan lingkungan belajar pengembangan pembelajaran PAI
dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu :
1. Pengembangan Pembelajaran PAI berdasarkan lokasi belajar

Pengembangan Pembelajaran PAI dapat dilakukan di dalam maupun di
luar kelas (Indoor dan Outdoor), yaitu :
a. Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)

Kelas yang baik merupakan lingkungan belajar yang bersifat
menantang dan merangsang anak untuk belajar dan memberikan
rasa aman dan kepuasan kepada anak dalam mencapai tujuan
belajarnya. Ruang kelas anak prasekolah di
kelola sesuai dengan pusat-pusat kegiatan dengan tujuan untuk
menfasilitasi minat anak serta mendukung keterlaksanaan
pembelajaran berbasis tema.
b. Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)
Kegiatan diluar ruangan merupakan suatu bagian yang integral dari
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-Kanak.
Lingkungan belajar diluar selain sebagai tempat bermain juga
tempat anak mengekspresikan lingkungannya.
2. Pengembangan Pembelajaran PAI pada model Kelompok, Sudut, Area
dan Sentra
Perencanaan pegelolaan kelas mencakup penataan lingkungan belajar
serta pengorganisasian anak dan kelas (dapat di dalam maupun diluar
ruangan). Pengelolaan kelas disesuaikan dengan model pembelajaran
yang akan digunakan.
Model-model pembelajaran tersebut di antaranya adalah :
a. Model Sudut
yaitu model pembelajaran kelompok berdasarkan sudut-sudut
kegiatan Model pembelajaran sudut memberikan kesempatan
kepada anak didik untuk belajar dekat dengan kehidupan sehari-
hari.

11 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

Pengelolaan kelas pada model pembelajaran berdasarkan sudut-
sudut kegiatan adalah:
1) Pengaturan alat bermain dan mebel disesuaikan dengan

kegiatan yang akan dilaksanakan, khususnya pada sudut-sudut
kegiatan.
2) Sumber belajar dan hasil kegiatan anak dapat ditempel di papan
atau di dinding ruangan, kemudian menjadi portofolio.
3) Setelah digunakan untuk pembelajaran, alat bermain dirapikan
oleh anak yang diamati guru untuk pencapaian kemandirian,
tanggung jawab.
Langkah-langkah:
1) Kegiatan awal ± 30 menit. Kegiatan yang dilaksanakan,
misalnya mengucap salam, berdoa bernyanyi yang bernuasa
religius membicarakan tema/sub tema, indikator yang yang
dicapai anak.
2) Kegiatan inti (± 60 menit) secara individual di sudut-sudut
kegiatan. Sebelum melakukan kegiatan inti, guru bersama anak
membicarakan tugas-tugas yang diprogramkan di sudut-sudut
kegiatan yang menggunakan metode, pendekatan sesuai sub
tema/tema. Contoh sub-tema manfaat air bagi kehidupan
sehari-hari
3) Sudut yang dibuka setiap hari disesuaikan dengan indikator
yang dikembangkan dan sarana/alat pembelajaran yang ada.
Kemudian anak dibebaskan untuk memilih sudut kegiatan yang
disukai sesuai dengan minatnya. Anak dapat berpindah sudut
kegiatan sesuai dengan minatnya tanpa ditentukan oleh
pendidik, sekaligus pendidik memberi motivasi.
4) Istirahat/Makan (±30 menit). Kegiatan makan bersama
menanamkan pembiasaan seperti mencuci tangan, berdoa
sebelum dan sesudah makan, berbagi bekal dengan teman,
membereskan dan merapikan alat-alat makan dan sebagainya.
5) Kegiatan Akhir (± 30 menit). Kegiatan akhir dilaksanakan
secara klasikal, merupakan kegiatan refleksi, misalnya dengan

12 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

bercerita, bernyanyi, gotong royong membersihkan kelas,
diskusi kegiatan yang telah dilakukan, informasi kegiatan esok
hari, berdoa, dan mengucapkan salam.

Contoh pengelolaan kelas pembelajarn sudut

Gambar 1.1. Model pengelolaan kelas model sudut (ttps://paud-

anak bermainbelajar.blogspot.co.id/2016/04/gambar-

gambar-contoh-pengelolaan-kelas.html (diunduh

tanggal 23 April 2018)

Jenis model pengelolaan kelas pembelajaran sudut :
1) Sudut kehidupan praktis.

Dalam model sudut ini, anak-anak diajarkan keterampilan dan
kemandirian.
Contoh : anak diajarkan memakai sarung/ mukena sendiri, dan
sebagainya.
2) Sudut Sensori
Melatih anak untuk peka dengan menggunakan lima panca
indra.
Contoh : melipat peralatan shalat, dan sebagainya.
3) Sudut metematika
Anak-anak diajarkan tentang angka melalui tangan maupun
dengan alat.

Contoh : menghitung jumlah butiran tasbih dan sebagainya.

13 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

4) Sudut Bahasa
Anak-anak didorong untuk mengekspresikan diri secara lisan,
dan belajar mengeja, tatabahasa dan menulis.
Contoh : menghafalkan dan melafalkan doa-doa harian, surat-
surat pendek, menulis huruf hijaiyah, dan sebagainya.

5) Sudut Kebudayaan
Pendidikan budaya pada pembelajaran PAI, mencakup
geografi, hewan, waktu, sejarah, musik, gerak, sain, dan seni.
Contoh : cerita kisah/peristiwa wali songo dan atau disesuaikan
dengan budaya daerah yang berkaitan dengan peradaban
islam, dan sebagainya.

b. Model Kelompok dengan Sudut Pengaman
Yaitu model pembelajaran kelompok berdasarkan kegiatan

pengaman. Model pembelajaran kelompok dengan kegiatan
pengaman merupakan pola pembelajaran dimana anak dibagi
menjadi beberapa kelompok dengan kegiatan yang berbeda-beda.
Langkah-langkah:
1) Menentukan jenis kegiatan susuai tema/sub-tema yang akan

disampaikan.Contoh : tema tempat ibadah, sub tema masjid.
2) Dalam satu pertemuan, anak didorong harus mampu

menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dalam kelompok secara
bergantian;
Contoh:
kegiatan 1: mengisi dengan pola kolase gambar masjid
kegiatan 2: mencari jalan menuju ke masjid (maze)
kegiatan 3: menggambar masjid
3) Anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat
dari pada temannya dapat meneruskan kegiatan di kelompok
lain;
4) Jika tidak tersedia tempat, anak tersebut dapat melakukan
kegiatan di kegiatan pengaman; dan

14 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

5) Pada kegiatan pengaman sebaiknya disediakan alat-alat yang
lebih bervariasi dan sering diganti sesuai dengan tema atau
sub-tema yang dibahas.
Kegiatan pengaman dimaksudkan agar anak-anak yang
telah menyelesaikan tugas terlebih dahulu dalam kelompok dan
kegiatan pada kelompok lain tidak terdapat tempat duduk yang
kosong sehingga anak tersebut tidak mengganggu teman lain.
Alat-alat bermain/sumber belajar pada kegiatan pengaman
antara lain misalnya balok-balok bangunan, mainan konstruksi,
macam-macam kendaraan, kotak menara, alat pertukangan,
lego puzzle, permainan pola dan alat bermain/sumber belajar
lainnya.

c. Model Area
Yaitu model pembelajaran berdasarkan area (minat).

Pembelajaran berdasarkan minat menggunakan 10 area, yaitu:
area agama, balok, bahasa, drama, matematika, IPA, musik,
seni/motorik halus, pasir dan air, membaca dan menulis.
Alat/sumber belajar pada pembelajaran berdasarkan minat antara
lain sebagai berikut:
1) Area Agama

Maket tempat ibadah (masjid, gereja, pura, vihara), gambar tata
cara shalat, gambar tata cara berwudlu, sajadah, mukena, peci,
kain sarung, kerudung, buku iqro’, kartu huruh hijaiyah, tasbih,
juz‘ama, alqur’an, dan sebagainya.
2) Area Balok
Balok-balok berbagai ukuran dan warna, loggo, lotto sejenis,
lotto berpasangan, kepingan geometri dari triplek berbagai
ukuran dan warna, kotak geometri, kendaraan tiruan (laut,
udara dan darat), rambu-rambu lalu lintas, kubus berpola, tusuk
gigi, kubus berbagai ukuran dan warna, korek api, lidi, tusuk es
krim, bola berbagai ukuran dan warna, dus-dus bekas. Alat

15 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

peraga yang disiapkan tersebut menjadi bahan pembelajaran

PAI.

Contoh: membuat puzzle masjid dari kardus, membangun

mushola dari balok, membuat tasbih dari manik-manik, dan

sebagainya

3) Area Berhitung/Matematika

Lambang bilangan, kepingan geometri, kartu angka, kulit

kerang, puzzle, konsep bilangan, kubus permainan, pohon

hitung, papan jamur, ukuran panjang pendek, ukuran tebal tpis,

tutup botol, pensil, manik-manik, gambar buah-buahan,

penggaris, meteran, buku tulis, puzzle busa (angka), kalender,

gambar bilangan, papan pasak, jam, kartu gambar, kartu

berpasangan, lembar kerja.

Contoh penerapan dalam pembelajaran PAI: memasangkan

kartu gambar dengan angka, dan atau huruf hijaiyah, dan

sebagainya.

4) Area IPA

Macam-macam tiruan binatang, gambar-gambar

perkembangbiakan binatang, gambar-gambar proses

pertumbuhan tanaman, biji-bijian (jagung, kacang tanah,

kacang hijau, beras), kerang, batu/kerikil, pasir, bunga karang,

magnit, mikroskop, kaca pembesar, pipet, tabung ukur,

timbangan kue, timbangan sebenarnya, gelas ukuran, gelas

pencampur warna, nuansa warna, meteran, penggaris, benda-

benda kasar-halus (batu, batu bata, amplas, besi, kayu, kapas,

dan lain-lain.), benda-benda pengenalan berbagai macam rasa

(gula, kopi, asam, cuka, garam, sirup, cabe, dll.), berbagai

macam bumbu (bawang merah, bawang putih, lada, ketumbar,

kemiri, lengkuas, daun salam, jahe, kunyit, jinten, dan lain lain.)

Dalam pembelajaran PAI dapat diterapkan melalui

pengamatan.

16 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

Contoh : pengamatan terhadap gambar/asli binatang,
tumbuhan maupun hasil bumi, gejala alam, memalui lafad
kalimat toyyibah, dan sikap akhlak mulia, dan sebagainya
5) Area Musik
Seruling, kastanyet, marakas, organ kecil, tamburin,
kerincingan, tri anggle, gitar kecil, wood block, kulintang,
angklung, biola, piano, harmonika, gendang, rebana, dan
sebagainya. Alat tersebut untuk seni yang bernuansa islami,
contoh: anak diajarkan lagu-lagu islami sambil menabu alat
musik, lagu islami di antaranya anak muslim, lagu rukun islam,
dan sebagainya.
6) Area Bahasa
Buku-buku cerita, gambar seri, kartu kategori kata, nama-nama
hari, boneka tangan, panggung boneka, papan planel, kartu
nama-nama hari, kartu nama-nama bulan, majalah anak, koran,
macam-macam gambar sesuai tema, dan sebagainya.
Dalam pembelajaran PAI diterapkan melalui cerita/kisah islami,
contoh anak sholeh, cerita Nabi Yunus as, dan sebagainya.
7) Area Membaca dan Menulis
Buku tulis, pensil warna, pensil 2B, kartu huruf, kartu kata, kartu
gambar, dan sebagainya.
Dalam pembelajaran PAI diterapkan melelaui kartu-kartu kata
yang dihubungkan dengan huruf hijaiyah dan diucapkan oleh
guru yang kemudian ditirukan oleh anak-anak, mewarnai
kaligrafi, dan sebagainya.
8) Area Drama
Alat peraga dalam pembelajaran PAI yang perlu disiapkan
adalah berkaitan dengan tema/sub-tema dalam lingkup PAI.
Contoh: kain sarung+peci, sajadah, mukena, Al-Quran, tasbih,
gambar/miniature masjid, doa-doa harian, gambar-gambar yang
berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan, kartu-kartu huruf
hijaiyah, dan sebagainya.

17 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

9) Area Pasir/Air
Bak pasir/bak air, aquarium kecil, ember kecil, gayung, garpu
garuk, botol-botol plastik, tabung air, cangkir plastik, literan air,
corong, sekop kecil, saringan pasir, serokan, cetakan-cetakan
pasir/cetakan agar cerbagai bentuk, penyiram tanaman, dan
sebagainya. Dalam pembelajaran PAI dapat dengan menirukan
ciptaan Allah, seperti gunung, pohon, binatang. Contoh anak
melukis di atas pasir, membuat gunung dari pasir yang dicetak
dengan boto/cangkir, dan sebagainya.

10) Area Seni dan Motorik
Meja gambar, meja-kursi anak, krayon, pensil berwarna, pensil
2B, kapur tulis, arang, buku gambar, kertas lipat, kertas Koran,
lem, gunting, kertas warna, kertas kado, kotak bekas, bahan
sisa, dan sebagainya. Pada pembelajaran PAI dapat diterapkan
dengan menggambar, pinger painting, kolase, dan sebagianya.
Contoh masjid, menggmbar ciptaan Allah (binatang, gunung,
pohon dan sebagianya)

Contoh model seting/pengelolaan kelas pembelajaran Area.

Gambar 1.2. Pengelolaan pembelajaran area

18 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

d. Model Sentra
Model pembelajaran sentra adalah pendekatan

pembelajaran yang dalam proses pembelajarannya dilakukan di
dalam “lingkaran” (circle times) dan sentra bermain. Lingkaran dalam
hal ini adalah, guru duduk bersama anak dengan posisi melingkar
untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan
sesudah bermain, dengan kata lain pembelajaran yang berpusat di
sentra main dan saat di lingkaran dengan menggunakan empat jenis
pijakan (Scoffolding) untuk mendukung perkembangan anak. Sentra
bermain adalah zona atau area bermain anak yang dilengkapi
dengan seperangkat alat bermain yang berfungsi sebagai pijakan
lingkungan yang diperlukan untuk mengembangkan seluruh potensi
dasar anak didik dalam berbagai aspek perkembangan secara
seimbang. Pembelajaran berdasarkan sentra meliputi sentra imtaq,
sentra bahan alam, sentra balok, sentra main peran makro, sentra
main peran mikro, sentra persiapan, sentra seni, sentra musik dan
olah tubuh dan sebagainya.

Pembelajaran dalam lingkaran dengan sentra bermain
mempunyai 4 pijakan, yaitu:

No Pijakan Langkah-langkah

1 Pijakan a. Mengelola awal lingkungan main dengan
Lingkungan bahan-bahan yang cukup (tiga tempat
main untuk setiap anak)

b. Merencanakan untuk intensitas dan
densitas

c. Memiliki berbagai bahan yang
mendukung tiga jenis main

d. Memiliki berbagai bahan yang
mendukung pengalaman keaksaraan

e. Menata kesempatan main untuk
mendukung hubungan sosial yang
positif

19 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

2 Pijakan a. Membaca buku yang berkaitan dengan

Pengalaman pengalaman atau mengundang nara

Sebelum Main sumber

(15 menit) b. Menggabungkan kosakata baru dan

menunjukkan konsep yang mendukung

standar kinerja

c. Memberikan gagasan bagaimana

menggunakan bahan-bahan

d. Mendiskusikan aturan dan harapan

untuk pengalaman main

e. Menjelaskan rangkaian waktu main

f. Mengelola anak untuk keberhasilan

hubungan social

g. Merancang dan menerapkan urutan

transisi main

3 Pijakan a. Memberikan anak waktu untuk

Pengalaman mengelola dan meneliti pengalaman

Main Setiap main mereka

Anak (60 me- b. Mencontohkan komunikasi yang tepat

nit) c. Memperkuat dan memperluas bahasa

anak

d. Meningkatkan kesempatan sosialisasi

melalui dukungan hubungan teman

sebaya

e. Mengamati dan mendokumentasikan

perkembangan dan kemajuan main

anak

4 Pijakan Menjelaskan kegiatan hari ini dan

Pengalaman menaynyakan perasaan anak saat bermain

Setelah Main di sentra kegiatan.

( 30 menit)

Tabel 1.2. Langkah-langkah model lingkaran sentra bermain

Adapun jenis pembelajaran sentra, antara lain meliputi:
1) Sentra imtaq

Pusat kegiatan belajar melalui bermain untuk
mengembangkan seluruh aspek perkembangan dengan
menggunakan media dan sumber belajar berbasis keagamaan.

20 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

Tujuan yang ingin dicapai, tertanamnya nilai-nilai agama
Islam dan pembiasaan beribadah sejak dini.
2) Sentra bahan alam

Sentra ini menfasilitasi anak untuk mengembangkan dan
memperluas pengalaman bermain sensorimotor dengan
memberikan banyak kesempatan pada anak untuk
mengeksplorasi bahan-bahan alami dalam mengembangkan
kematangan motorik halus yang diperlukan dalam proses
kesiapan menulis, keterampilan berolah tangan dan menstimulasi
sistem kerja otak anak. bahan-bahan/alat: daun, ranting, kayu,
pasir, air, batu, biji-bijian,dan lain-lain. alat yang digunakan
diantaranya sekop, saringan, corong, ember,dan lain-lain. Contoh
dalam pembelajaran PAI: meronce dari kacang panjang yang
dipotong-potong menjadi tasbih, membuat peci dari daun nangka,
sajadah dari daun pisang, dan sebagainya.
3) Sentra persiapan

Pusat kegiatan belajar melalui bermain untuk
mengembangkan seluruh aspek perkembangan dengan prioritas
pengembangan pengalaman keaksaraan. Di sentra ini, anak
difasilitasi dengan permainan yang dapat mendukung pengalaman
membaca, menulis, berhitung dengan cara yang menyenangkan
dan anak dapat memilih kegiatan sesuai minat.

Tujuan yang ingin dicapai: anak dapat berfikir teratur,
senang membaca, menulis dan berhitung.

Dalam pembelajaran PAI, contoh : dengan kartu bilangan
yang dihubungkan dengan angka hijaiyah, benda-benda yang
mempunyai simbol dihubungkan dengan huruf hijaiyah dan angka,
dan sebagainya.
4) Sentra balok

Pusat kegiatan belajar melalui bermain untuk
mengembangkan kecerdasan visual spasial. Kegiatan yang
dilaksanakan dengan membangun berbagai bentuk bangunan

21 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

untuk merepresentasikan ide ke dalam bentuk nyata (bangunan).
Penekanan sentra ini pada start and finish dimana anak
mengambil balok sesuai kebutuhan dan mengembalikan dengan
mengklasifikasikan berdasarkan bentuk balok.

Contoh dalam pembalajaran PAI, adalah membangun
Ka’bah dengan balok, menyusun balok untuk menara masjid, dan
sebagainya.
5) Sentra main peran makro dan mikro

Pusat kegiatan belajar melalui bermain untuk
mengembangkan daya imajinasi dan mengekspresikan perasaan
saat ini, kemarin dan yang akan datang. Tujuan yang ingin
dicapai: anak dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman
dan lingkungan sekitar serta mengembangkan kemampuan
berbahasa secara optimal.

Contoh pembelajaran PAI, perayaan ‘idul fitri (peran ustad,
imam, ibu, bapak, anak, teman) dan sebagainya.
6) Sentra seni dan kreatifitas

Pusat kegiatan belajar melalui bermain untuk
mengembangkan kemampuan anak dalam berkreasi. Kegiatan
dalam sentra ini anak diajak untuk menciptakan kreasi tertentu
yang menghasilkan karya. Tujuan yang ingin dicapai: anak dapat
berfikir secara kreatif.

Contoh dalam pembelajaran PAI: membuat bedug masjid
dari kaleng susu dan kardus, balon, karet, dan sebagainya.
7) Sentra musik dan olah tubuh

Sentra musik menfasilitasi anak untuk memperluas
pengalamannya dalam menggunakan gagasan mereka melalui
olah tubuh, bermain musik, dan lagu yang dapat memperluas
pengalaman dan pengetahuan anak tentang irama, birama
(ketukan), dan mengenal berbagai bunyi-bunyian dengan
menggunakan alat-alat musik yang mendukung, misalnya pianika,
piano, rebana,dan lain-lain.

22 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

Contoh dalam pembelajaran PAI: melakukan gerakan
sholat, senam anak muslim, gerak dan lagu tegakkan shalat, dan
sebagainya.

Contoh seting/pengelolaan kelas pembelajaran sentra

Gambar 1.3. Model pengelolaan kelas sentra

C. Pengembangan Pembelajaran PAI di TK, dengan
Pendekatan Saintifik

Pendekatan pembelajaran yang menyenangkan adalah proses
pembelajaran yang dirancang agar anak secara aktif dapat mengamati,
bertanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan,
baik terkait diri sendiri, lingkungan, atau kejadian. Penerapan pendekatan
pembelajaran yang baik akan menumbuhkan kemampuan berpikir anak.
Salah satu pendekatan pembelajaran tersebut adalah pendekatan saintifik.

Proses Pendekatan Saintifik
Proses pendekatan saintifik merupakan rangkaian pembalajaran yang
melalui berbagai kegiatan sebagai berikut :
1. Mengamati

Mengamati merupakan kegiatan menggunakan semua indera
(penglihatan, pendengaran, penghidungan/penciuman, peraba, dan

23 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

pengecap) untuk mengenali suatu benda yang diamatinya. Semakin
banyak indera yang digunakan dalam proses mengamati maka semakin
banyak informasi yang diterima dan diproses dalam otak anak. Guru
berperan sebagai pengamat dan pendukung/fasilitator bukan sebagai
instruktur.
Kegiatan mengamati dapat menggunakan berbagai macam media untuk
obyek tertentu baik di dalam atau di luar kelas. Kegiatan ini dapat
dilakukan sendiri atau bersama-sama sesuai tema yang sedang dibahas
dalam kegiatan PAI terintegrasi ataupun kegiatan PAI secara khusus.
2. Menanya
Menanya merupakan proses berpikir yang didorong oleh minat
keingintahuan anak tentang suatu benda atau kejadian. Pada dasarnya
anak senang bertanya. Anak akan terus bertanya sampai rasa
penasarannya terjawab. Seringkali orang tua dan guru mematahkan
rasa keingintahuan anak dengan menganggap anak terlalu banyak
bertanya. Menanya sebagai proses menggali pengetahuan baru. Guru
dapat membantu anak untuk menyusun pertanyaan yang ingin mereka
ketahui.
3. Mengumpulkan informasi
a. Mengumpulkan informasi atau data merupakan proses mencari

jawaban dari berbagai pertanyaan yang disampaikan anak pada
tahap menanya.
b. Mengumpulkan data dapat dilakukan berulang-ulang di pijakan awal
sebelum bermain (pembukaan) setiap hari dengan cara yang
berbeda.
c. Mengumpulkan data dapat berasal dari berbagai sumber, misalnya
manusia, Alqur’an, Hadist, buku, film, mengunjungi tempat atau
internet.
4. Menalar (Mengasosiasi)
Proses menalar untuk anak usia dini adalah menghubungkan atau
mencocokkan pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan pengalaman
baru yang didapatkannya.

24 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

5. Mengkomunikasikan
Mengomunikasikan adalah proses penguatan pengetahuan/
keterampilan yang didapatkan anak. Mengomunikasikan dapat dilakukan
dengan berbagai cara, misalnya bahasa lisan, gerakan, hasil karya.
Dukungan guru yang tepat akan menguatkan pemahaman anak
terhadap konsep atau pengetahuannya, proses berpikir kritis dan
kreatifnya terus tumbuh. Sebaliknya bila guru mengabaikan pendapat
anak atau menyalahkannya maka keinginan untuk mencari tahu dan
mencoba hal baru menjadi hilang. Untuk itu dibutuhkan perhatian yang
tulus sebagai dukungan guru pada saat anak mengomunikasikan hasil
temuan atau karyanya.

25 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

26 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

BAGIAN KEDUA
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI di TK

A. GPAI Perlu Merencanakan Pembelajaran PAI?

Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan
pembelajaran yang dirancang guru dengan mengikuti prinsip-prinsip
pembelajaran. keluasan muatan/materi, pengalaman belajar, tempat dan
waktu belajar, alat/sumber belajar, model pembelajaran dan cara penilaian.
Ada komponen yang harus diperhatikan dalam merencanakan
pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran, yakni perubahan perilaku
anak.
Rambu-rambu yang digunakan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran adalah ;
• Memahami STPPA sebagai hasil akhir program PAUD (Kompetensi

Inti)
• Memahami Kompetensi Dasar sebagai capaian hasil pembelajaran
• Menetapkan materi pembelajaran sebagai muatan untuk pengayaan

pengalaman anak
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun untuk:

Mendukungpencapaian Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti

Mendukung keberhasilan pengelolaan pembelajaran yang
bermakna

Mengarahkan guru dalam menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan

Mengarahkan guru untuk membangun sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang diharapkan dimiliki anak

membantu guru merancang dan melaksanakan kegiatan
bermain untuk memfasilitasi anak belajar.

27 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PAI TK
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang harus disusun dan disiapkan
oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran yang ditambah dengan
rencana penilaian, yaitu:
1. Program Semester (Prosem).
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

B. Pengembangan Indikator PAI di TK

Indikator adalah penanda perkembangan yang spesifik dan terukur
untuk memantau/menilai perkembangan anak pada usia tertentu, meliputi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga guru dapat mengetahui
pencapaian perkembangan anak. Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi.
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STTPA)

STTPA adalah kriteria minimal tentang kemampuan yang dicapai
anak pada rentang usia tertentu yang meliputi seluruh aspek
perkembangan, yaitu aspek nilai-nilai agama dan moral, motorik dan fisik,
kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni. STTPA perkembangan nilai
moral agama dan pengembangan materi PAI dapat dapat dilihat pada tabel
berikut:

28 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

Tabel 2.1

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) usia
4-6 Tahun

Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6 tahun

1. Mengetahui agama 1. Mengenal agama yang

yang dianutnya dianut

2. Meniru gerakan 2. Mengerjakan ibadah

beribadah dengan 3. Berperilaku jujur,

urutan yang benar penolong, sopan,

Nilai Agama 3. Mengucapkan doa hormat, sportif, dsb
dan
Moral sebelum dan/atau 4. Menjaga kebersihan diri

sesudah melakukan dan lingkungan

sesuatu 5. Mengetahui hari besar

4. Mengenal perilaku agama

baik/sopan dan buruk 6. Menghormati (toleransi)

5. Membiasakan diri agama orang lain

berperilaku baik

6. Mengucapkan salam

dan membalas salam

29 | P a g e

Pedoman Administrasi PengelolaanPengembangan Pembelajaran PAI- TK

Pengembangan Materi

N0 KD MATERI •

1. 1.1. Mempercayai PEMBELAJARAN
adanya Tuhan
melalui ciptaanNya • Menyebut nama
Allah sebagai
pencipta

• Menyebutkan •

macam-macam

ciptan Alloh

2. 1.2 Menghargai diri • Mengucapkan rasa •

sendiri, Orang lain, syukur terhadap

dan lingkungaan ciptaan Allah

sekitar sebagai rasa

syukur kepada

Allah

3. 2.13 Memiliki perilaku • Mengembalikan •
yang mencer- benda yang bukan •
minkan sikap haknya .

• Berkata jujur

Pedoman Administrasi Pengelolaan Pengembangan Pembelajaran PAI- TK

Tabel 2.2
i Nilai Agama dan Moral Kelompok A

KEGIATAN INDIKATOR LINGKUP PAI

Menirukan lafal Asmaul 1.1.1 Anak terbiasa Aqidah
Husna (1-5) : 1.1.2 mengucapkan
Ar Rahman, Ar Rakhim, asmaul husna
Al Malik, Al Kudus, As Anak terbiasa
Salam menyayangi
Ciptaan Tuhan
Menyanyikan lagu Tuhan
Pencipta Alam Semesta

Mengucapkan lafal kalimat 1.2.1 Anak terbiasa (Akhlak)
thoyibah (tahmid) mengucapkan
kalimat (Akhlak)
Bermain peran mengem- thoyyibah : (Sejarah Per-
balikan barang temuan Alhamdulilah, adaban Islam)
dalam kelas. subhanalloh.
Mendengarkan cerita guru Massyaalloh
tentang Al-Amin
2.13.1 Anak terbiasa
berkata jujur
dan berprilaku
jujur.

30 | P a g e

4. 2.14. Memiliki perilaku • Bersikap ramah •
yang mencer- kepada Orang yang
minkan sikap lebih tua
santun kepada
Orang Tua,Pen- • Menyapa dengan •
didik, dan Teman sopan

5. 3.1 Mengenal Kegiatan • Melakukan kegiatan •

ibadah sehari-hari ibadah sehari-hari

4.1. Melakukan kegiatan • Menirukan gerakan •
beribadah sehari- ibadah solat
hari dengan
tuntunan orang
dewasa

6. 3.2 Mengenal perilaku • Berperilaku sopan •
baik dan santun •
sebagai cerminan dan peduli melalui
akhlak mulia •
perkataan dan
4.2. Menunjukkan
perilaku santun perbuatannya
sebagai cerminan
akhlak mulia secara spontan

sesuai dengan

agama dan budaya

Pedoman Administrasi Pengelolaan Pengembangan Pembelajaran PAI- TK

Mengucapkan salam 2.14.1 Anak terbiasa Akhlaq
berkata baik
setiap datang dan pulang ramah

Berkata ,berbicara dengan
ramah

Menyucapkan do'a mau 3.1.1 Anak dapat Fiqih
mengucapkan
belajar doa mau doa sehari-
hari
makan,sesudah makan dll Anak dapat
menirukan
Menirukan gerakan solat gerakan
ibadah solat
berjamaah 4.1.1

Meminta tolong 3.2.1 Anak dapat
menyebutkan
Mengucapkan terima contoh Akhlak
perilaku baik
kasih dan santun
Anak dapat
Mengucapkan maaf mengucapkan
terimakasih,
4.2.1 meminta maaf,
tolong

31 | P a g e

7. 1.1. Mempercayai • Mengucapkan •

adanya Tuhan kalimat pujian

melalui ciptaanNya melalui ciptaannya

8. 1.2 Menghargai diri • Menghormati orang • Ta

sen-diri, Orang lain, lain yang sedang me

dan ling-kungan beribadah sed

sekitar sebagai

rasa syukur

kepadaAllah

9. 2.14 Memiliki perilaku • Berperilaku sopan • Pra
yang mencermin-
kan sikap santun dan santun ora
kepada orang-
tua, pendidik dan • Mengucapkan doa - •K
teman doapendek, mela- s
kukan ibadah se- m
10. 3.1. Mengenal kegiatan suai agamanya.
beribadah sehari-
hari

4.1. Melakukaan
kegiatan beribadah
sehari- hari dengan
tuntunan orang
dewasa

Pedoman Administrasi Pengelolaan Pengembangan Pembelajaran PAI- TK

Menyanyi kalimat toyibah 1.1.1 Anak terbiasa Aqidah
1.2.1 mengucapkan Akhlak
anya jawab cara kalimat pujian
terhadap
enghormati orang yang ciptaan Allah
Anak terbiasa
dang sholat menghormati
orang lain yang
sedang
beribadah

aktek berjalan di depan 2.14.1 Anak Terbiasa Akhlak
ang yang lebih tua berperilaku
sopan dan
santun

Kegiatan Melafalkan doa 3.1.1 Anak dapat Fiqih
sebelum dan sesudah menyebutkan
makan (Ibadah) man-faat
berdoa melafal-
kan doa
sebelum dan
sesudah makan

4.1.1 Anak dapat
melafalkan doa
sebelum makan

32 | P a g e

11. 2.14.Memiliki perilaku • Berkata dengan • M
yang mencerminkn
sikap santun kepa- suara lembut dan k
da orang tua, pen-
didik dan teman. santun M

12. 3.2 Mengenal perilaku • Mengenal ayat Al- • M
baik dan santun
sebagai cerminan Qur’an dan Hadits s
akhlak mulia
tentang perilaku M

4.2. menunjukkan • Perilaku yang baik • B
perilaku santun
sebagai cerminan dan santun p
akhlak mulia .
s

Pedoman Administrasi Pengelolaan Pengembangan Pembelajaran PAI- TK

Mendengarkan cerita 2.14.1 Anak terbiasa SPI
kepribadian Nabi berkata
Muhammad SAW dengaan suara ALQuran dan
lembut dan Hadis
Mendengarkan cerita salah santun
satu sahabat nabi
Muhamad 3.2.1 Anak dapat
menyebutkan
contoh perilaku
yang baik dan
santun

Bermain peran tentang 4.2.1 Anak dapat
perlaku yang baik dan mendemonstras
santun ikan perilaku
santun sebagai
cerminan
akhlak mulia

4.2.2 Anak dapat
menghafal Al-
quran Surat Al
Baqoroh ayat
195

33 | P a g e

N0 KD Pengembangan Materu
MATERI

1. 1.1. Mempercayai • Mengenal rukun • Me

adanya Tuhan iman/Islam

melalui Ciptaan

Nya

2. 1.2 Menghargai diri • Biasa • Pra

sendiri, orang lain mengucapkan terh

dan lingkungan rasa syukur

sekitar sebagai terhadap Allah

rasa syukur

kepada Tuhan

3. 2.13 Memiliki perilaku • Kebiasaan berkata • Cer

yang jujur Kha

mencerminkan

sikap jujur

4. 2.14 Memiliki perilaku • berperilaku sopan • Me

yang dan santun suk

mencerminkan

sikap santun

kepada orangtua,

pendidik dan

Teman

Pedoman Administrasi Pengelolaan Pengembangan Pembelajaran PAI- TK

Tabel 2.3

u Nilai Agama dan Moral Kelompok B

KEGIATAN INDIKATOR LINGKUP

PAI

engenal kitab-kitab Allah 1.1.1 Anak terbiasa Akidah

mengenal rukun

iman/Islam

aktek mau berbagi 1.2.1 Anak Terbiasa Akhlak
hadap teman mengucapkan
rasa syukur
kepada Allah

rita Khalifah Umar Bin 2.13.1 Anak Terbiasa SPI
attab berkata jujur

enghafal hadist jangan 2.14.1 Anak Terbiasa Al-Qur’an
ka marah Hadits
berperilaku

sopan dan

santun

34 | P a g e


Click to View FlipBook Version