The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Novel Ajarn Chuan Ashram-Dicko Evaldo,Revine Alviani, Dicky Evaldo

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by perpustakaansmakpenabur, 2022-03-28 21:02:13

Novel Ajarn Chuan Ashram-Dicko Evaldo,Revine Alviani, Dicky Evaldo - 2022

Novel Ajarn Chuan Ashram-Dicko Evaldo,Revine Alviani, Dicky Evaldo

AjArn ChUAn AshRAM

AjArn ChUAn AshRAM

PengeNALAN Tokoh AjARn CHUAN AshrAM
Ratna :

wanita muda yang berusia 22 tahun
yang hobi travelling. Ratna lahir
pada 09 Maret 1994 di jakarta. Ratna
adalah satu - satunya anak di
keluarganya. Ratna juga merupakan
mahasiswa di universitas Gunadarma
yang harusnya sedang menyelesaikan
skripsinya tapi karena ia selalu
menundanya jadi dia memutuskan
untuk mengambil cuti. Rtana
cenderung lebih positive thinking,
ratna juga ramah dan suka
membantu.

Pengenalan
Tokoh

AjArn ChUAn AshRAM

Anong :
anong adalah teman ratna yang juga
berumur 22 tahun, dia lahir di thailand,
tepatnya di desa yothaka. Anong adalah
murid yang cukup pintar sehingga di umur
22 tahun dia sudah lulus S1 dan sekarang
sedang melanjutkan S2 nya di indonesia.
Anong dikenal dengan sifat ramah dan
suka membantu juga di desa yothaka, dia
juga sering melaksanakan kegiatan untuk
meningkatkan kebersamaan di desanya.

Pengenalan
Tokoh

AjArn ChUAn AshRAM

Bapak Hendra :
seorang laki - laki yang merupakan
ayah dari ratna, yang sudah berumur
47 tahun. Bapak Hendra juga suka
berpetualang seperti anaknya, ratna,
tapi Bapak Hendra lebih menyukai
untuk bepergian ke pantai - pantai
atau ke danau - danau dan sebagainya.

Pengenalan
Tokoh

AjArn ChUAn AshRAM

Ibu Retno :

wanita yang sangat mirip dengan
Ratna yang merupakan ibu
kandung dari Ratna. Tahun ini Ibu
Retno sudah berusia 43 tahun. Ibu
Retno dikenal dengan kerendahan
hati dan keramahannya dengan
siapapun. Ibu Retno juga adalah tipe
orang yang hobi berpetualang, Ibu
Retno sama dengan Ratna,
menyukai bepergian, travelling
kemanapun, ke desa, ke gunung
atau kemanapun.

Pengenalan
Tokoh

AjArn ChUAn AshRAM

Nino :

nino si anjing doberman yang
berada di desa yothaka, anjing ini
sudah sangat terkenal, anjing ini
tidak memiliki pemilik tetap, anjing
ini memang ada untuk menjaga dan
menemani kehidupan warga - warga
desa di desa yothaka. Anjing ini
adalah salah satu jenis anjing
penjaga.

Kepala Desa :

kepala desa di desa yothaka yang
terkenal akan sikap ramahnya baik
pada warga desa maupun kepada
turis atau pengunjung yang pergi
ke desayothaka.

Pengenalan
Tokoh

AjArn ChUAn AshRAM

Ajarn Chuan Ashram

Di pagi hari yang cerah… tiba - tiba ada bunyi
alarm yang sudah berkali - kali berbunyi, lagu
itu tak kunjung mati.

I used to rule the world
Seas would rise when I gave the word

Now in the morning, I sleep alone
Sweep the streets I used to own
I used to roll the dice
Feel the fear in my enemy's eyes
Listen as the crowd would sing

Now the old king is dead, long live the king
One minute I held the key

Next the walls were closed on me
And I discovered that my castles stand
Upon pillars of salt and pillars of sand

Page | 1

AjArn ChUAn AshRAM

“Aduh berisik banget sih ini alarmnya, udah
tau aku lagi ngantuk banget, kemarin malem
abis begadang bikin proposal untuk cuti.
Hadeh capek banget ya kuliah, ditambah
bentar lagi mau susun skripsi” ,keluh Ratna.

Dia memutuskan untuk cuti karena dia pikir
dia butuh refreshing agar saat menyiapkan
skripsi bisa fokus, tidak bermalas - malasan.
Dari hari sebelumnya, Ratna sudah ingin
mulai menyusun skripsi tapi ditunda terus
sampai dia malas dan berakhir dia tidak
membuatnya dulu.
Beberapa hari kemudian…

Ting! Ting! Ting!

Handphone itu berdering, tanda notifikasi
email muncul. Ternyata itu adalah notifikasi
email dari universitas tempat Ratna berkuliah

Page | 2

AjArn ChUAn AshRAM

yaitu Universitas Gunadarma, universitasnya
menginformasikan bahwa proposal pengajuan
cutinya diterima !
“Ah…akhirnya proposal cuti ku
diterima”,helah Ratna.
Ratna adalah mahasiswi Universitas
Gunadarma yang memiliki kesulitan dalam
menyelesaikan studinya, terutama dalam
semester tahun ini. Karena ratna memiliki
kesulitan, jadi dia memutuskan untuk
mengajukan proposal cuti ke universitasnya.
Ratna merasa dirinya membutuhkan
refreshing, butuh liburan untuk mendapatkan
pencerahan untuk melanjutkan studinya lagi.

Dan setelah sekian lama proposal itu diajukan,
akhirnya diterima juga oleh universitas.

Page | 3

AjArn ChUAn AshRAM

Lalu notifikasi pun berbunyi lagi, ternyata itu
dari pesan temannya Ratna, Anong.
“Kamu mau cuti juga ? Kebetulan aku juga
mau cuti, mau balik kampung, nenek aku
sakit”, ucap Anong.
Anong adalah teman Ratna, yang juga berusia
22 tahun. Dia adalah mahasiswa dari Thailand
yang melanjutkan studi S2 nya di Indonesia,
Anong adalah teman yang lumayan dekat
dengan Ratna karena tinggal di kost yang sama.
“Wah serius mau pulang kampung ? Ikut
dong” ,ucap Ratna.
“Yakin mau ikut ? Aku cuma mau balik
kampung lho, lagian kampung aku ada di
pedalaman” ,ucap Anong.

Page | 4

AjArn ChUAn AshRAM

“Santai aja, lagian aku suka travelling juga
kok, itung - itung ini untuk refreshing” ,ucap
Ratna.
“Yaudah ayok, gimana kalo besok kita
langsung ambil jadwal keberangkatannya
yang paling awal ?” ,tanya Anong.

“Oke siap” ,ucap Ratna.

Setelah beberapa pertimbangan,jadwal pun
sudah selesai diatur dan dibeli, Ratna dan
Anong pulang ke rumah masing - masing
untuk mempersiapkan perlengkapan yang
dibutuhkan untuk pergi ke Thailand.

Anong berkata untuk tidak perlu membawa
banyak barang karena di desanya semuanya
ada, jika tidak ada juga bisa meminjam ke
warga lain. Di desa itu mereka sudah biasa
saling meminjam dan juga saling berbagi.

Page | 5

AjArn ChUAn AshRAM

Mungkin karena desa Yothaka agak kecil jadi
hubungan antar warganya juga lumayan dekat
satu sama lain.
Keesokan harinya…
“Nong, kita janjian di cafe ini aja yuk, terus
kita sarapan bareng dulu, abis itu baru pesan
gocar ke bandara.” ,ajak Ratna yang disetujui
oleh Anong.

Setibanya mereka di bandara, Ratna dan
Anong pun langsung bergegas menuju tempat
check-in. Setelah check-in mereka pun
langsung menuju gate penerbangan. Sambil
menunggu keberangkatan, mereka berdua pun
saling curhat akan kehidupan mereka, lalu
Anong juga sempat menceritakan sedikit
tentang kampung halamannya, lalu Ratna pun
bertanya dengan nada bercanda, “Nong, di

Page | 6

AjArn ChUAn AshRAM

Thailand itu terkenal sama ilmu hitamnya ya ?
Hahahaha”.

Lalu tiba-tiba tatapan Anong menjadi serius
dan suasana pun menjadi tegang. Kemudian
Anong pun berkata “Jangan coba – coba bahas
tentang itu di kampung halaman kami.”
“Hah? Emangnya kenapa ?”, tanya Ratna.
“Gapapa, lupain aja”,kata Anong.

Setelah itu suasana pun menjadi canggung
sampai mereka tiba di Thailand. Anong yang
tadi reflek menjawab seperti itu ke Ratna jadi
merasa tidak enak, Ratna juga yang tadi
berkata seperti itu juga merasa tidak enak
karena menjadikan topik itu jadi bahan
candaannya, tapi keduanya memutuskan
untuk saling berdiam.

Page | 7

AjArn ChUAn AshRAM

Sesampainya di Thailand…

“Woahhhh!!!, Thailand indah sekali ini baru
pertama kalinya aku kesini, bahkan dari
jendela pesawat dan bandaranya aja udah
terlihat kalau Thailand itu indah hahaha” ucap
Ratna. “Yuk, kita turun dulu dari pesawat, abis
itu kita cari makan, baru ke kampung
halamanku”, ajak Anong.

Sesampainya mereka di sebuah tempat makan,
mereka langsung memesan makanan. Sambil
menunggu makanan, Ratna memilih untuk
memulai obrolan dengan Anong, “Nong,
restoran ini terkenal ya ?, rame banget
soalnya.”.

“Iya, menurutku sih lumayan terkenal, apalagi
makanan disini khas Thailand banget, jadi
kebanyakan turis yang datang kesini dan

Page | 8

AjArn ChUAn AshRAM

hampir setiap hari rame banget, apalagi kalau
pas tanggal - tanggal liburan gitu, pasti rame
banget restoran ini, sampe waiting list.”,
jawab Anong.
“Eh iya, ngomong - ngomong nama kampung
halaman kamu ini apa nong, aku gak pernah
tahu tentang Thailand soalnya hehehe…”,
ucap Ratna.
“Yothaka, mungkin nama desa ini kurang
terkenal dan diketahui orang, tapi kalau
tentang cerita - cerita misteri dan sebagainya
orang - orang pastinya tahu tentang itu.” ,jelas
Anong dengan antusias.

Ratna pun bertanya terus sampai ada yang
menginterupsi “Permisi, silahkan dinikmati,
Apabila butuh bantuan bisa panggil saya,

Page | 9

AjArn ChUAn AshRAM

Selamat makan!”, ucap salah satu pelayan
restoran.

Setelah selesai makan, Anong dan Ratna
sempat berebutan untuk bayar dan berakhir
Ratna yang membayar dengan alasan karena
Anong sudah beberapa kali mentraktirnya saat
kuliah.

Tak menunggu lama, mereka pun langsung
memesan taksi dan bergegas menuju kampung
halaman Anong. Ditengah perjalanan menuju
kampung halaman Anong, Ratna melihat
beberapa kuil yang berada di tengah jalan, lalu
dengan penasaran bertanya “Nong, kuil itu
banyak banget ya di Thailand”

“Iya kuil itu adalah tempat bagi mereka yang
percaya agama dan juga untuk berdoa” jawab
Anong.

Page |
10

AjArn ChUAn AshRAM

Dalam perjalanan, Ratna pun bertanya lebih
banyak tentang kuil-kuil tersebut, meskipun
dia sangat penasaran tapi Ratna adalah orang
yang sama sekali tidak percaya akan hal
spiritual, menurutnya hidup itu semua berbasis
pada sains.

Anong ada memperkenalkan satu nama kuil
yang paling terkenal di desa Yothaka, yaitu
Kuil Ajarn Chuan Ashram, kuil ini sudah
berdiri sejak lama dan juga kuil ini sempat
ditutup dulu karena pernah ada kejadian, tapi
sekarang sudah kembali dibuka dan sudah
ramai lagi. Kuil ini paling sering dikunjungi
oleh turis dan para pengunjung, bahkan warga
- warga desa disini juga paling suka
mengunjungi Kuil Ajarn Chuan Ashram.

Anong dan Ratna pun akhirnya sampai ke
kampung halaman anong,

Page |
11

AjArn ChUAn AshRAM

“Woah desa ini terlihat sangat tua dan antik ya
nong”, ucap Ratna.
“Iya desa ini sudah berdiri memang sejak
jaman nenek moyang dan masih bertahan
sampai sekarang”, jawab Ratna.

Meskipun jiwa petualang Ratna sangat
membara dia merasa sedikit terganggu oleh
suasana desa anong yang terbilang sangat
suram dan gelap, lampu-lampu jalan pun
masih pakai lampu obor jaman dulu. Setelah
masuk desa pun sikap Anong berubah total
dari yang ceria menjadi pendiam dan sangat
sopan, tidak seperti dirinya yang biasa suka
ceplas ceplos tanpa memikirkan situasi sekitar.
Tidak lama setelah itu pun datang 2 orang tua
yang menghampiri Ratna dan Anong.

Page |
12

AjArn ChUAn AshRAM

“Ratna, mereka adalah kepala desa disini, beri
salam” ucap Anong.
“Ohh, selamat pagi pak, mereka mengerti
bahasa indonesia nong” tanya Ratna dengan
gugup

Anong pun hanya diam dan masuk mengikuti
kedua kepala desa tersebut, Ranta pun yang
awalnya semangat untuk menjelajahi desa
Anong menjadi sedikit kesal karena sikap
Anong yang tiba-tiba berubah. Ratna pun
akhirnya menyusul Anong dan tiba-tiba
pandangannya tidak sengaja tertangkap oleh
kuil kecil di dalam hutan yang diterangi oleh
api obor kecil.
“Rat cepat nanti kamu tersesat”, teriak Anong.
“Ohh iya tunggu aku nong”, balas Ratna.

Page |
13

AjArn ChUAn AshRAM

Ratna dan Anong pun tiba di rumah kecil yang
terletak di tengah-tengah desa, rumah tersebut
terbuat dari kayu yang sudah sedikit tua,
dinding rumah pun sudah mulai rapuh dan
banyak sekali serangga-serangga kecil yang
berkeliaran, Ratna merasa sedikit jijik namun
dia tidak mau terlihat tidak sopan di depan
kedua kepala desa tersebut. Anong dan kedua
bapak tersebut pun memiliki sedikit
percakapan serius sebelum meninggalkan
mereka berdua dirumah tersebut.

“Tadi ngomong apa?, kok serius banget?”,
tanya Ratna.

“Ahh engga, mereka cuman bilang gak boleh
berisik saat malam, takut mengganggu
tetangga, aku mandi dulu ya badanku lengket
banget.” ucap Anong

Page |
14

AjArn ChUAn AshRAM

“Ohh ya sudah jangan lama-lama ya”, balas
Ratna.

Setelah Anong mandi, Ratna pun merasa
bosan dan memutuskan untuk mengelilingi
desa tersebut, Ratna sangat terkejut karena
desa nya terbilang sangatlah kecil, namun
dikelilingi hutan yang sangat besar, di tengah
jalan dia pun bertemu anjing kampung yang
sangatlah lucu, dia menghampiri Ratna dan
menjilati wajahnya seperti sudah
mengenalnya sejak lama, anjing tersebut
memiliki kalung yang bernama nino.

“Wahhh nama kamu Nino ya, lucu sekali,
salam kenal ya”, ucap Ratna dengan girang.

Saat Ratna sedang bermain dengan anjing
tersebut dia pun tidak sengaja melihat seorang
lansia yang sedang menatapnya dengan

Page |
15

AjArn ChUAn AshRAM

tatapan dingin, hal tersebut tentu membuat
Ratna sangat tidak nyaman dan Ratna pun
mulai menatap kembali lansia tersebut dengan
wajah yang penuh pertanyaan, Ratna pun
menghampiri lansia tersebut dan berusaha
bertanya semampunya dalam bahasa Thailand.
“Nenek tidak apa? Kenapa menatapku seperti
itu?”, tanya Ratna dalam bahasa Thailand.

Raut wajah lansia tersebut pun tiba-tiba
berubah dan berteriak dalam bahasa yang
tidak dimengerti oleh Ratna, Ratna pun
terkejut dan langsung lari sekencang-
kencangnya menjauhi tempat tersebut dengan
perasaan yang sangat ketakutan.
“Apa apaan sih!, buat terkejut saja padahal kan
aku bertanya baik-baik”, ucap Ratna.

Page |
16

AjArn ChUAn AshRAM

Setelah itu ratna pun bergegas kembali ke
rumah mereka dan bertemu dengan Anong
yang baru saja selesai mandi.

“Kenapa ngos-ngosan gitu Rat?”, Tanya
Anong.

“Tadi aku ketemu sama nenek-nenek yang
berteriak sangat kencang, padahal aku gak
melakukan apa-apa”, balas Ratna.

Anong pun hanya membalas dengan tawaan
kecil yang membuat Ratna tambah kesal, dan
Ratna pun akhirnya memutuskan untuk mandi,
rumah tersebut memiliki sumur yang sangat
besar ditengah-tengah, tapi anehnya tidak ada
airnya. Ratna pun berusaha cuek dan bergegas
untuk mandi, setelah selesai mandi Ratna pun
dihampiri oleh Anong yang dengan senang
berkata, “Kepala desa mengajak kita untuk

Page |
17

AjArn ChUAn AshRAM

makan bersama untuk menyambut kedatangan
mu”.

“Wahh serius???”, balas Ratna dengan
antusias.

Anong dan Ratna pun langsung bergegas
menuju tempat kepala desa, dan sesampainya
di sana Ratna pun disambut dengan meriah
oleh orang-orang yang jumlahnya sangatlah
banyak. Ratna pun terheran-heran bagaimana
bisa sebanyak orang ini ada di desa ini karena
ketika dia mengelilingi desa dia tidak bertemu
ataupun melihat orang-orang sebanyak ini,
namun ranta membuang pikiran tersebut dan
bergegas menikmati pesta yang telah
disediakan oleh kepala desa.

“Wah gila, ini makanan nya enak sekali nong”,
teriak Ratna sambil mengunyah makanan.

Page |
18

AjArn ChUAn AshRAM

“Makan aja dengan santai semua ini disiapkan
hanya untuk kamu kok”, balas Anong.

Setelah selesai makan ratna pun menghampiri
kedua kepala desa dan berterimakasih kepada
mereka, setelah itu dia menghampiri beberapa
warga desa untuk berbincang namun banyak
dari mereka tidak menghiraukan Ratna,
bahkan beberapa menatap ratna dengan dingin.
Ratna pun merasa sangat tidak nyaman,
namun dia harus tetap berada disana untuk
menghargai para kepala desa.

Tidak lama setelah itu beberapa tamu pun
sudah mulai pulang, dari sana Ratna pun
langsung mengajak Anong untuk pulang dan
beristirahat di rumah, Anong pun setuju dan
mereka berdua langsung bergegas ke rumah,
sesampainya dirumah Ratna pun menceritakan

Page |
19

AjArn ChUAn AshRAM

semua perilaku para tamu-tamu yang bersikap
aneh kepadanya.
“Ahh itu cuma pikiran kamu kok, gausah
terlalu dipikirkan rat”, ucap Anong.
“Hmmm iya kali ya, apa cuma pikiranku aja
ya, kayaknya aku yang berlebihan deh, yaudah
deh istirahat dulu besok aku mau coba
menjelajahi hutan di desa ini, pasti seru”, balas
Ratna dengan seru.
Ratna dan Anong pun langsung bergegas tidur.

Saat tengah malam…
“Ada suara orang berbisik-bisik?”, tanya
Ratna dalam hati.

Page |
20

AjArn ChUAn AshRAM

Ratna terbangun tengah malam dengan
keadaan bingung karena telah mendengar
bisikan orang, dia pun mengintip dari jendela,
ternyata itu adalah kedua kepala desa yang
sedang berputar mengelilingi rumah ratna dan
anong sambil memegang dupa, tentu hal
tersebut membuat anong merinding sekujur
tubuh.
“Hah?, dupa? Kenapa mereka mengelilingi
rumahnya seperti itu?, seram sekali apa
mungkin itu merupakan bagian dari tradisi
disini?”, ucap Ratna dalam hati.

Ratna pun berusaha berpikir positif dan
melanjutkan tidurnya hingga pagi.

Keesokan paginya, Ratna pun terbangun,dia
menyadari bahwa masih jam 5 pagi, dia

Page |
21

AjArn ChUAn AshRAM

berpikir untuk jalan pagi dan mencari udara
segar sekalian mengelilingi desa.

Saat Ratna jalan, dia bertemu seekor anjing
yang ditemuinya kemarin. Ratna pun
memutuskan untuk mengajak nino si anjing
dan bersama-sama mengelilingi desa.

Dalam perjalanan, Ratna pun sambil curhat
tentang serunya dan bagaimana dia sangat
senang saat diajak ke kampung halamannya
Anong. Saat itu karena masih pagi jadi
suasana masih sepi, tiba-tiba nino
menggonggong ke suatu tempat,saat Ratna
melihat ke arah tersebut dia menyadari bahwa
di tempat tersebut tidak ada apa-apa. Lalu dia
pun berjalan seakan tidak peduli dengan
gonggongan si anjing.

Page |
22

AjArn ChUAn AshRAM

Sebelum Ratna dan nino si anjing sampai
dirumah, mereka bertemu dengan seorang
lansia yang ditemuinya kemarin, dan tiba-tiba
nenek tersebut berkata dalam bahasa Thailand.
“Waktumu hanya tersisa 7 hari lagi”, ucap
nenek itu.

Ratna pun dengan cuek langsung berlalu dan
tidak terlalu memperdulikan nenek itu.
Sesampainya Ratna dirumah, dia pun teringat
ucapan nenek tadi dan langsung mencari nya
di google translate. Saat dia tahu artinya, dia
pun sempat kaget dan berkata dalam hati
“apasih nenek ini, gak jelas banget
ngomongnya, gak ada apa-apa tapi dari
kemarin ngomongnya ngelantur terus” ucap
Ratna dalam hati.

Page |
23

AjArn ChUAn AshRAM

Setelah sampai di rumah, Ratna pun
menyadari dia keringetan dan juga merasa
kepanasan, dia pun segera pergi mandi agar
tubuhnya lebih terasa segar.

Saat ingin ke kamar mandi, tiba-tiba ada suara
yang berasal dari sumur yang dekat dengan
kamar mandi tersebut. Pada awalnya Ratna
tidak ingin terlalu mempermasalahkannya, dia
ingin segera mandi karena tubuhnya sudah
terasa lengket dan gerah. Tapi akhirnya dia
pun penasaran dan mencoba untuk mendekati
asal suara tadi dan mendekati sumur.

Saat sudah sampai di dekat sumur, Ratna pun
mendengar suara lebih jelas dan ternyata suara
itu adalah suara perempuan yang sedang
berteriak. Saat Ratna ingin mengintip kedalam
sumur itu, ada seorang perempuan yang
muncul dari sumur itu dan tiba-tiba saja

Page |
24

AjArn ChUAn AshRAM

sepasang tangannya menarik kepala Ratna
kedalam sumur tersebut.

Karena kejadian ini terjadi sangat tiba-tiba dan
sangat cepat, Ratna tidak sempat untuk
memegang sesuatu untuk menahannya atau
menyelamatkan dirinya sendiri. Saat sedang
ditarik oleh perempuan di dalam sumur itu,
Ratna hanya bisa berteriak meminta tolong
dan memanggil temannya Anong.

Setelah beberapa saat, tiba-tiba Ratna
terbangun di depan pintu toilet, dan dia
menyadari ada Anong disebelahnya.

“Apa yang terjadi sampai kamu pingsan di
depan pintu toilet ?”, tanya Anong.

Ratna menggeleng, dan dengan bingung dia
menceritakan bahwa dia baru saja ditarik oleh
seorang perempuan dari sumur yang di

Page |
25

AjArn ChUAn AshRAM

samping toilet itu. Lalu Ratna berteriak dan
juga memanggil nama anong tapi tidak ada
yang datang dan anong juga tidak menjawab
panggilannya.

“Lalu, setelah itu apa yang terjadi ?” ,tanya
Anong.

“Aku juga tidak tahu, tiba-tiba saja semuanya
menjadi gelap lalu aku terbangun di depan
pintu toilet dan kamu sudah berada di samping
ku” ,ucap Ratna.

Ratna pun langsung bergegas ke kamar mandi,
dan dia juga menganggap bahwa kejadian
yang tadi adalah halusinasinya karena dia
kecapean.

Setelah itu dia pun mulai mandi dengan
banyak pikiran. Sambil mandi dia sambil
memikirkan kejadian yang barusan terjadi

Page |
26

AjArn ChUAn AshRAM

kepadanya. Ratna masih memikirkannya
sampai tidak sadar bahwa dia sudah selesai
mandi.

Tak sadar bahwa dirinya sudah selesai mandi,
karena banyak pikiran dan pikirannya menjadi
kacau karena kejadian yang terjadi siang tadi,
tapi Ratna berusaha untuk mengabaikannya.

Tiba - tiba dering telepon berbunyi, terdengar
suara dari seberang telepon, “Sepertinya ada
dua orang yang sedang berbicara tapi tidak
tahu bahwa teleponnya sudah tersambung.”
pikir Ratna. Ternyata yang telepon adalah
orangtua Ratna.

“Hai nak, gimana kabarmu ?”, tanya Retno,
ibunya Ratna.

“Iya nak, Bapak juga khawatir banget sama
kamu, dari kemarin belum kasih kabar lagi

Page |
27

AjArn ChUAn AshRAM

sama kita” ,ucap Hendra yang merupakan
bapak dari Ratna.

“Aku baik pak, bu, maaf aku kelupaan kasih
kabar karena pas sampai disini aku terlalu
senang sampai lupa kasih kabar, aku disini
nyaman kok bu, disini daerahnya sejuk, kayak
di desa banget, cocok buat refreshing, untuk
liburan juga bisa.” ,ucap Ratna. “Ibu sama
bapak gimana kabarnya ?”, tanya Ratna lagi.

“Kita baik-baik aja, kamu jangan lupa makan
ya nak, kalau ada butuh apa-apa langsung
kasih tau kita, atau kalau uang kamu kurang
nanti kasih tau ke bapak aja, nanti bapak bisa
transfer ke kamu.” ,ucap Bapak.

“Iya pak, aku makan enak terus kok disini,
murah-murah juga jadi cukup hemat, untuk
uang, aku punya tabungan sendiri kok pak, Ibu

Page |
28

AjArn ChUAn AshRAM

sama bapak juga jangan lupa makan ya.” ucap
Ratna.

“Yasudah, kita tutup dulu teleponnya, kamu
jangan pisah sama anong ya, biar ga tersesat,
jaga diri baik-baik ya nak.” ,ucap Ibu. “Oke,
Bu”, ucap Ratna.

Terdengar bunyi bahwa sambungan telepon
sudah terputus. Ratna pun menghela napas, dia
merasa baru saja beberapa hari berpisah tapi
dia sudah kangen dengan bapak dan ibunya.
Tapi setelah berbicara dengan orangtuanya,
dia merasa lebih tenang. Dia juga merasa lebih
lega.

Tidak lama kemudian dia tersadar, dia melihat
Anong sedang menyiapkan makanan, Ratna
pun berinisiatif menghampiri dan ingin
membantu. Tapi dari kejauhan, Ratna

Page |
29

AjArn ChUAn AshRAM

mendengar Anong sedang berbisik-bisik
sesuatu yang terdengar seperti mantra sambil
meraba-raba makanan yang ia buat.
“Heh Nong, lagi ngomong apa sih kok aneh
banget ngomong sendiri ?” , tanya Ratna
sambil menghampiri Anong. Tapi saat Ratna
sudah berada di dekatnya, Anong tiba - tiba
merasa gugup dan ketakutan seperti baru saja
tertangkap basah mencuri berlian.
“Ahh gapapa, aku tadi lagi doa aja, biasalah,
sebelum makan kan emang harus doa”, jawab
Anong dengan canggung bercampur rasa
gugup. Setelah mendengar jawaban tersebut,
Ratna yang merasa bahwa hal itu adalah hal
biasa pun tidak merasa curiga lagi dan
memilih untuk melanjutkan makan.

Page |
30

AjArn ChUAn AshRAM

Malam hari pun tiba…

Beberapa hari pun sudah berlalu tapi sejak saat
itu, Ratna tidak pernah tidur pulas, ia selalu
merasa ada hal yang sedang mengganggu
dirinya, tapi ia tidak bisa menjelaskannya
secara rinci.

Saat tengah malam, Ratna pun terbangun
kembali sambil melihat kepala desa itu
kembali mengitari rumah mereka sambil
memegang dupa.

Akhirnya Ratna sudah tidak bisa menahan dan
tanpa disadarinya, dia langsung berbicara
setengah teriak kepada kepala desa.

“Ini udah kedua kalinya loh kejadian kayak
gini, kepala desa mengitari rumah kita lagi !”,
ucap Ratna dengan bantuan google translate.
“Pak, ini ada apa ya, sudah 2 kali malam -

Page |
31

AjArn ChUAn AshRAM

malam gini kalian memutari rumah ini, jujur
saya merasa gak nyaman banget, dan saya
merasa terganggu kalau hari - hari saya
diganggu seperti ini.”, ucap Ratna lagi.

Bapak itu dan orang - orang sekitar pun hanya
bisa mendengarkan dalam diam, karena hal itu,
Ratna sempat mengamuk dan marah - marah
ke mereka semua sampai akhirnya Anong
keluar dan menghentikan Ratna dan berkata
“Rat udah rat, ini cuma tradisi, yang memang
biasa dilakuin setiap hari kok”, dengan cepat
Anong menenangkan Ratna yang masih
merasa kesal. Dan Ratna yang masih merasa
kesal pun langsung masuk ke dalam rumah
tanpa basa - basi dan langsung membanting
pintu. Sebelum ia masuk ke dalam rumah, ia
sempat melihat nenek itu disamping pohon
sambil menatap ke arahnya.

Page |
32

AjArn ChUAn AshRAM

“Nong, ini tuh ada yang gak beres dari
kemarin, warga disini tuh gak ada yang
memperlakukanku dengan baik, aku ngerasain
itu”, ucap Ratna.
“Sabar rat, warga disini itu emang jarang ada
yang tahu dan kenal sama dunia luar, makanya
mereka kurang bisa mengerti sama orang baru
atau tamu datangan, udah ya pokoknya kamu
tenang aja, kita istirahat aja sekarang, lagipula
ini udah malem banget, gak enak ganggu
warga yang lain juga”, ucap Anong yang
akhirnya disetujui Ratna dan mereka berdua
pun lanjut tidur.

Keesokan harinya…

Ratna pun terbangun dan memutuskan untuk
menjelajahi area hutan di desa, sebelum ia

Page |
33

AjArn ChUAn AshRAM

memasuki area desa ia pun bertemu dengan
nino si anjing, dan memutuskan untuk masuk
ke hutan bersama dengan nino.

“Wah gila, pemandangannya emang bagus
banget sih ya”, ucap Ratna sambil memotret
beberapa pemandangan di depannya.. Setelah
perjalanannya, ia pun melihat dari kejauhan,
ada satu kuil yang pernah ia lihat saat pertama
kali datang ke desa ini.

Ia pun memutuskan untuk menghampiri kuil
itu, namun saat mau mendekati kuil itu, tiba -
tiba ada anjing yang mendekatinya.

Tiba - tiba nino si anjing itu bersikap gila, tiba
- tiba dia menggonggong dengan keras ke
segala arah. Tidak hanya itu, nino juga
berusaha untuk melarikan diri. Ratna pun
mencoba untuk menenangkan nino.

Page |
34

AjArn ChUAn AshRAM

“Hey, hey nino, tenanglah, kenapa kamu tiba-
tiba banget kayak gini, tenanglah nino..”,
ucap Ratna menenangkan nino.Bukannya
tenang, nino malah menyerang Ratna dengan
gigitan di kakinya

“Aaaahh…. tolongg !!!!!”, teriak Ratna
sambil mencoba gigitan si anjing. Sampai
akhirnya teriakan Ratna pun terdengar dan
ada beberapa warga desa yang membantu
Ratna melepaskan gigitan dari anjing tersebut,
lalu segera membawa Ratna kembali ke
rumah.

Setelah menggigit Ratna, si anjing pun
langsung berlari ke dalam hutan tanpa
memperdulikan apapun. Setelah nino si anjing
pergi, Ratna pun langsung dibawa kembali
oleh para warga. Saat melihat kondisi Ratna,

Page |
35

AjArn ChUAn AshRAM

Anong pun kaget dan langsung membawa
ratna masuk ke dalam rumah.

“Aduh Rat, kenapa sihh kok bisa kayak
gini ?”,kata Anong.

“Gapapa tadi cuma kecelakaan sedikit aja kok
hehehe, mending kamu tolong obati aku aja
dong”, pinta Ratna sambil merintih kesakitan.

Setelah diobati oleh Anong, Ratna pun
langsung berbaring dan Anong pun pergi
menyiapkan makanan untuk Ratna. “Nih rat,
makan dulu biar cepet sembuh nih”, kata
Anong.

“Makasih nong”,kata Ratna. Setelah
mencicipi makanan yang dibuat Anong, dia
pun langsung batuk karena dia tersedak,
merasa seperti ada ranting - ranting dan
bubuk hitam kecil yang ada di dalam bubur

Page |
36

AjArn ChUAn AshRAM

yang dibuat Anong, dia pun bertanya “Aduh
ini apaan sih, kok pahit banget sih ini” keluh
Ratna.
“Dia disini ! Dia disini !! Ayo cepat kesini,
bantu bawa dia kembali ke desa.”, ucap salah
satu warga yang ikut mencari Ratna.
“Engg… Aku dimana ya? Kok aku bisa disini,
terakhir aku ingetnya aku lagi jalan - jalan
liatin sambil foto - foto pemandangan, tapi kok
tiba - tiba aku sudah ada disini ?”
“Aku juga gatau, aku tadi lagi mau cari kamu
terus kamu aku cari dan aku telepon berapa
kali juga tidak angkat, jadi aku dan warga
sekitar memutuskan untuk cari kamu di sekitar
desa ini, dan tadi salah satu warga ketemu
kamu lagi pingsan di dekat pohon itu, badan

Page |
37

AjArn ChUAn AshRAM

kamu juga lecet - lecet kayak abis jatoh”, ucap
Anong.

“Seingat aku juga aku masih baik-baik aja di
perjalanan tadi, dan aku ga pergi ke hutan ini,
aku tadi cuma di depan - depan aja foto - foto
pemandangan,terus tiba - tiba ada anjing yang
waktu itu, namanya nino, dia tiba-tiba
menggonggong dengan keras dan gigit kaki
ku”, terang Ratna.

“Mungkin itu cuma halusinasi kamu aja deh
Rat, karena kegiatan kita disini dari kemarin
cukup melelahkan, kamu juga baru pingsan
tadi, mungkin kamu belum sepenuhnya
sadar” ,ucap Anong kepada Ratna.

“Nong, aku ngerasa ada yang gak beres sama
desa ini, aku merasa ga nyaman disini, kayak
ada yang menghantui dan mengawasi aku gitu,

Page |
38

AjArn ChUAn AshRAM

aku juga ngerasa gak diterima dengan ramah
dan baik disini”.

Tak mau terlalu memikirkan hal tadi, Ratna
pun beranjak dari posisinya dan memutuskan
untuk kembali ke rumah, untuk membersihkan
diri dan mengobati badannya.

Malam pun tiba…

Malam itu Ratna tidak tahu mengapa dia tidak
bisa tidur sama sekali , beban pikirannya dari
hari - hari sebelumnya terus menumpuk
hingga ia merasa tertekan dan terbebani. Ratna
pun mencoba tidak memperdulikan semua
pikiran - pikiran itu dan mencoba untuk
menutup mata, dia merasa lelah dan ingin
segera tidur tapi dari tadi selalu tidak bisa
memejamkan matanya.

Page |
39

AjArn ChUAn AshRAM

Tak lama setelah itu, ada suara pintu berderet
berbunyi pelan, ternyata itu Anong yang
sedang berdiri di depan pintu, ia melihat
Anong sedang menatapnya dengan tatapan
kosong. “Nong, ngapain sih malem - malem
kesini terus natapnya kayak gitu ?”, tanya
Ratna.

Ratna pun kembali fokus dan mencoba untuk
diam dan pura - pura sedang tidur untuk
mengetahui apa yang akan dilakukan oleh
Anong saat ke kamarnya malam - malam
begini.

Namun tak lama setelah itu Anong pun
langsung menutup pintu dan pergi kembali ke
kamarnya. “Apa dia cuma ngecek aku aja ya ?
Mungkin aku yang terlalu mikir yang nggak-
nggak kali ya, ah gatau ah mending aku tidur
aja, udah malem.”, kata Ratna dalam hati.

Page |
40

AjArn ChUAn AshRAM

Pagi hari pun tiba…

Lecet dan luka - luka di kaki Ratna sudah
mulai membaik, ia pun memutuskan untuk
mengunjungi kuil kemarin yang gagal
dikunjungi. Saat sudah dekat dengan kuil
tersebut, Ratna mencium bau busuk yang
sangat menyengat yang tidak diketahui
asalnya itu, bau busuk yang menyengat itu
semakin dekat semakin kuat baunya.

Saat sudah sangat dekat, Ratna sangat terkejut
ketika ia melihat nino si anjing dengan
keadaan yang sangat mengenaskan, perut si
anjing dirobek sampai terbuka dan semua isi
perutnya keluar, kejadian itu terjadi tepat di
depan kuil.

Ratna pun langsung terdiam mematung tidak
bisa berbicara apa - apa dan langsung terjatuh

Page |
41

AjArn ChUAn AshRAM

sambil ketakutan. Tak lama setelah itu tiba -
tiba ada pergerakan dan ada suara dari arah
pohon di dekatnya, suara tersebut seperti ada
yang mengikutinya.

“Hei! Siapa di situ ?! Sini keluar, jangan
sembunyi aja bisanya !” , seru Ratna dengan
nada agak marah untuk menutupi
ketakutannya. Setelah itu tidak ada jawaban
dan tiba - tiba ada pergerakan lagi dari arah
pohon itu, Ratna sudah ketakutan. Dari sana,
Ratna pun langsung memikirkan hal-hal buruk
dan merasa ada yang tidak beres dengan desa
ini.

Ia pun langsung berlari menuju rumahnya dan
bergegas membereskan baju-baju dan barang -
barangnya. Anong yang melihat itu pun
bingung sekaligus penasaran mengapa tiba -
tiba Ratna membereskan barang - barangnya

Page |
42

AjArn ChUAn AshRAM

seperti seseorang yang baru saja melihat hantu
dan langsung ingin kabur.

Anong yang melihat itu langsung bertanya ke
Ratna, “Rat, kamu kenapa sih kok tiba - tiba
mau pergi dari sini, kalo ada masalah kamu
bisa ngomong ke aku loh rat, jangan kayak
gini.”.

“Gapapa nong, aku kurang nyaman disini, aku
merasa ada yang aneh dan tidak beres di desa
ini, aku pengen balik atau gak pindah kota aja”,
ucap Ratna.

“Aduh rat jangan gitu dong, kamu ga liat
kepala desa dan warga - warga di desa ini udah
mulai menerima kamu ? Dan juga malam ini
kepala desa menyiapkan pesta makan malam
besar hari ini untuk menghibur kamu dan
sebagai bentuk menerima tamu baru juga”,

Page |
43

AjArn ChUAn AshRAM

Anong memberitahu Ratna dengan panik
karena dari raut wajah Ratna sudah bisa
ditebak bahwa dia sangat kesal dan sangat
ingin pergi dari desa ini.

Karena Ratna merasa tidak enak dengan anong,
dia pun memutuskan untuk menginap di desa
itu 1 hari lagi. “Yaudah deh, tapi sampai
malam ini aja ya, besok pagi aku langsung
berangkat ya”, ucap Ratna.

Sore hari sudah tiba, Ratna berencana untuk
pergi keluar sebentar untuk mencari angin,
anehnya saat dia melihat ke sekelilingnya,
banyak warga - warga desa sana yang
menanamkan dupa di sekitar lantar desa yang
membuat sekelilingnya jadi berbau duba dan
itu sangat menyengat. Ratna hanya cuek dan
berpikir bahwa itu hanya bagian dari tradisi
desa itu. Dia pun hanya cuek dan mau balik ke

Page |
44


Click to View FlipBook Version