dinas pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Malang scan here! matic.or.id Tourism of Kabupaten Malang Debur Ombak Pantai Perawan Lembah Indah, Hidden Gem di Lereng Ngarai
disparbudkabmalang disparbudkabmalang @disparbudkabmalang matic.kabmalang malangtourism.Info
Tourism of Kabupaten Malang 3 Sambutan Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Shalom, Om swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan. Alhamdulillahirobbil’alamin, marilah kita panjatkan puji dan syukur yang tak terhingga kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas perkenan rahmat dan karunia-Nya semata, kita semua dapat terus melangkah secara progresif dalam rangka melestarikan dan memajukan khazanah kekayaan alam maupun Sumber Daya Manusia yang handal dan profesional di dalam mengelola potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Malang. Selain merawat anugerah kekayaan alam, tradisi, adat istiadat dan budaya yang menjadi peninggalan nenek moyang kita di masa lampau, sudah menjadi tugas bagi Pemerintah Kabupaten Malang bersama seluruh stakeholders terkait untuk memberikan atensi lebih terhadap sektor pariwisata. Salah satunya melalui Majalah SVARGA, Tourism of Kabupaten Malang. Melalui majalah ini, kami ingin mengajak para pembaca untuk lebih dekat dan mengenal lebih dalam tentang progres pengembangan pariwisata Kabupaten Malang yang tumbuh secara mandiri melalui inspirasi, inisiatif maupun ide segar yang menjadi buah pemikiran dari masyarakat. Sebagaimana kita ketahui bersama, pembangunan yang baik dalam suatu daerah seyogyanya tidak hanya berjalan satu arah dan bergantung kepada satu sektor yakni pemerintah saja. Begitupun pada sektor pariwisata, peran serta dan kolaborasi antara masyarakat, pihak swasta hingga para pemerhati dan praktisi, secara otomatis akan memberikan dampak yang lebih luas terhadap perkembangan juga pengembangan pariwisata di era ini. Seperti halnya yang telah berlangsung pada desa-desa wisata yang tersebar di 33 Kecamatan Kabupaten Malang. Hingga Juni 2023, telah tercatat sebanyak 83 Desa Wisata di Kabupaten Malang dengan kategori Rintisan, Berkembang, Maju hingga Mandiri. Upaya pendampingan dan pemberdayaan secara konsisten juga telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Malang melalui kegiatan rutin Jelajah Desa Wisata yang dihelat sejak Februari 2023 lalu. Dengan khazanah kekayaan alam, warisan budaya, keramahan penduduk, juga kegigihan warga dalam mewujudkan visi kemajuan Desa, tidak dapat dipungkiri bahwa pariwisata merupakan salah satu potensi terbesar yang dimiliki oleh Kabupaten Malang. Di sisi lain, perkembangan yang begitu pesat pada aspek teknologi dan informasi, secara tidak langsung turut berdampak terhadap eksistensi wisata alam maupun buatan yang terdapat di Kabupaten Malang. Adanya modernisasi memberikan kemudahan yang berdampak pada efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan promosi pariwisata. Oleh karena itu, menjadi tugas kita bersama untuk terus mendorong promosi pesona daerah kita kepada dunia. Hal ini sejalan dengan pentingnya keberlanjutan, pelestarian lingkungan serta pengembangan komunitas dalam industri pariwisata dalam skala terkecil sekalipun. Terlebih, dalam kurun beberapa waktu terakhir, kerja keras para penggerak Desa Wisata telah menghasilkan berbagai inovasi yang luar biasa. Beberapa di antaranya bahkan telah mengangkat pariwisata daerah kita ke tingkat yang lebih tinggi. Pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan, pelatihan keterampilan bagi para pelaku pariwisata, promosi pemasaran yang cerdas serta kemitraan yang erat antara sektor publik dan swasta, adalah beberapa contoh nyata dari dedikasi para pelaku wisata dalam memperkuat industri pariwisata kita. Dengan tema besar Finding Serenity In Village, pada edisi majalah SVARGA kali ini, kami mengajak para pembaca untuk menjelajahi pesona alam dan kekayaan budaya yang ada di Kabupaten Malang. Bahwa berbicara tentang wisata di Kabupaten Malang, tidak terbatas pada khazanah bentang alam yang begitu luar biasa. Melainkan juga dapat dinikmati dari sudut pandang Desa Wisata yang tidak kalah inspiratif serta progresif dalam menjalankan perannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semoga melalui informasi dan inspirasi yang terkandung dalam majalah ini, dapat terus memperkuat kemajuan pariwisata di Kabupaten Malang. Mari berbagi keindahan, keunikan dan keramahan Kabupaten Malang serta menjadikan pariwisata sebagai tulang punggung pertumbuhan Malang yang MAKMUR. Sekian dan terima kasih. Drs. H.M Sanusi, M.M Bupati Malang BANGKIT DAN MENGINSPIRASI DARI DESA WISATA
4 Tourism of Kabupaten Malang Kata Pengantar Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Shalom, Om swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan. Tahun 2023, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) mengangkat potensi Desa Wisata. Kenapa? Arahan Presiden Jokowi yang diteruskan kepada Bapak Bupati, bahwa setiap Rp 1 rupiah APBN/APBD yang digunakan oleh perangkatperangkat daerah (PD) harus bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Untuk mengurangi angka kemiskinan. Ketika itu yang terjadi, maka implementasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah membangun Desa Wisata. Ketika desa wisata maju dan berkembang, maka akan dikunjungi oleh banyak wisatawan. Apalagi jika sudah dibranding, maka kunjungan wisatawan di desa itu akan meningkat. Karena di sana akan disajikan atraksi-atraksi budaya, maka akan membawa dampak ikutan luar biasa. Pelaku UMKM, dalam hal ini oleholeh akan ikut terangkat karena dibeli oleh wisatawan. Skala penjual jajanan atau makanan tradisional pun juga bakal laku. Termasuk warga yang menjual lotek/rujak dan panganan lainnya. Begitu pula dengan pelaku seni/budaya yang sebelumnya tidak bisa tampil karena tidak ada tanggapan, maka dengan datangnya rombongan wisatawan, mereka bisa berkreasi dan meningkatkan skill. Home stay juga digalakkan di desadesa wisata. Dengan harapan, para wisatawan bisa menginap di homestay atau rumah-rumah warga yang disulap menjadi penginapan. Secara otomatis, hal itu akan mendatangkan income bagi pemiliknya. Belum lagi tempat-tempat wisata yang dikelola oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) atau BumDes (Badan Usaha Milik Desa), maka otomatis akan meningkatkan APBDes sehingga desa bisa membangun wilayahnya. Kabupaten Malang telah memiliki contoh hebat tiga desa wisata. Yaitu Pujon Kidul, Sanan Kerto dan Gubuk Klakah. Selama ini, ketika orang ke Kabupaten Malang, tahunya hanya tiga desa wisata itu. Karena itu, Disparbud mendorong dan menciptakan desa-desa wisata untuk bersaing agar bisa mengungguli tiga desa wisata mandiri tersebut. Langkah yang dilakukan oleh Disparbud saat ini adalah dengan menggeber Jelajah Desa Wisata. Konsepnya, masing-masing kecamatan menyiapkan satu desa wisata andalan yang kemudian dilakukan pendampingan dan pembinaan melalui bimbingan teknik (bimtek) agar SDM-nya siap. Begitu siap, maka Bapak Bupati dan jajaran mengunjungi desa wisata tersebut layaknya grup atau rombongan wisatawan. Dengan membeli paket wisata, maka Bapak Bupati bersama tim telah memberikan pemasukan kepada desa. Dengan estimasi satu grup 50 orang dan tiket perorang Rp 200 ribu, maka dalam satu hari ada pemasukan Rp 10 juta bagi desa. Dengan nilai itu, secara profesional desa pun menyiapkan tour guide untuk menjelajah potensi desa. Warga juga ikut menyiapkan hidangan ala desa, begitu pula dengan sentra oleh-olehnya. Bisa dibayangkan jika ritme kunjungan paket desa wisata itu terjaga kontinuitasnya, maka perputaran ekonomi di desa akan luar biasa. Dampaknya tentu saja kepada kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Para jurnalis yang mengikuti jelajah Bupati secara langsung juga menyiarkan dan memviralkan melalui ragam media massa. Sehingga, keindahan serta potensi desa diketahui oleh semua lapisan masyarakat. Harapan besarnya, desadesa wisata semakin tergerak membenahi diri dan meningkatkan skill dibidang kepariwisataan agar bisa menjamu para tamu dengan maksimal. Namun tentu saja, membangun desa wisata tidak bisa dilakukan sendiri. Tetapi memerlukan sinergi dengan perangkat daerah lainnya. Seperti kandang komunal kambing di Desa Bangelan. Secara spesifik, pembinaan melekat pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Begitu pula dengan budi daya ikan oleh Dinas Perikanan dan lainnya. Dalam program Jelajah 33 Desa Wisata dari total 83 desa wisata di Kabupaten Malang tahun ini, sengaja mayoritas yang dikunjungi adalah desa-desa wisata rintisan. Dengan harapan, menjadi leecutan semangat untuk berkembang lebih cepat menuju desa wisata maju. Mari membangun pariwisata dan menghidupkan ekonomi dari desa. Salam Pariwisata Purwoto, S.Sos, MSi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Membangun PARIWISATA DARI DESA
Tourism of Kabupaten Malang 5 SUSUNAN REDAKSI Pelindung : • Bupati Malang: Drs. H.M. Sanusi, M.M • Wakil Bupati: Drs. H. Didik Gatot Subroto, S.H, M.H Pembina: • Sekretaris Daerah: Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M Penasihat: • Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda: Dr. Rachmat Hardijono, S.Sos., M.Si. Penanggung Jawab: • Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan : Purwoto, S.Sos, M.Si • Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan : Dra. Sri Wulandari Pimpinan Redaksi: Armand Erlangga, S.H Redaktur Pelaksana: Aris Kusdiatmuko, S.Sos Redaktur: Ratna Chandra Jayaningtyas, SST.Par Tim Redaksi: Reporter • Almira Farida Fadhlillah, A.Md • Thompson Prasetio Y S.Ikom Fotografer • Gede Angga K.W, S.Sos Layout • Kevin M. Hudatama, A.Md Penerbit: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang Alamat: Jl KH Agus Salim No.7, Gedung J Lt. 1-2 Kota Malang, Tlp/WA: 081231967962 email: disparkabmalang@gmail.com Website: http//disparbud.malangkab.go.id Contents Menemukan Ketenangan di Desa 7 Menjelajah Jejak Kerajaan Singhasari 14 Sejarah Singkat Pendirian Museum Singhasari 17 Membingkai Modangan dari Atas Samudera 19 Eksotisme Coban Sewu 21 Melawan Derasnya Arus Ledok Amprong 24 Tanaka, Pesona Negeri Sakura 26 Debur Ombak Pantai Perawan 28 Menantang Nyali di Bowele 31 Petualangan Petik Jeruk Dau 36
6 Tourism of Kabupaten Malang Hamparan Keindahan Telaga Madiredo 38 Segarnya Sumber Alam Sukolilo 40 Waduk Karangkates, Si Kokoh yang Misterius 42 Kondang Merak, Si Jelita yang Tersembunyi 44 Balekambang, Pantai Tertua di Kabupaten Malang 46 Sendangbiru, Permata Malang Selatan 48 Lembah Indah, Hidden Gem di Lereng Ngarai 50 Ngliyep, Keelokan dan Mitos yang Melegenda 52 Kisah Perjalanan, Persahabatan, dan Secangkir Kopi 54 Komunitas Jeep Bromo 58 Onde-Onde, Jajanan Legendaris 60 Klingking, Masakan Kuno Lereng Gunung Kawi 62 Topeng Malangan, Cermin Sejuta Karakter 70 Memoar Sang Raja dan Kemegahan Candi-Candi 72 Bangkitkan Pariwisata Pasca Pandemi 76 Jasa Tour & Travel 78 Hotel/Guest House 78 Informasi Restoran dan Rumah Makan 79
Tourism of Kabupaten Malang 7 Kekayaan alam dan budaya Kabupaten Malang sungguh luar biasa. Dari 378 desa dan 11 kelurahan yang menopangnya, semuanya memiliki potensi unggul dan menjadi daya pikat siapa pun yang bertandang ke sana. Konsep One Village One Destination yang ditelurkan oleh kepala daerah (Bupati Malang Drs HM Sanusi MM) setengahnya ‘memaksa’ desa-desa di wilayah terbesar kedua Jawa Timur ini untuk terus bersolek. Tidak hanya memancing para wisatawan untuk datang, tetapi juga menginap dan mengeksplore seluruh potensi yang ada di desa-desa itu. Goal-nya, gerak perekonomian terus menggeliat dan mampu mewujudkan pembangunan dari desa, terutama dari sektor pariwisatanya. Berdasarkan SK Bupati Malang Nomor 188.45/253/ KEP/35.07.13/2023, saat ini ada 83 desa wisata di Kabupaten Malang yang terbagi dalam beberapa cluster. Yakni desa dengan potensi wisata alam, budaya, buatan, alam dan budaya, alam dan buatan, serta buatan dan budaya. Melihat betapa luasnya demografi Kabupaten Malang yang diapit gunung-gunung dan perbukitan, juga lautan dan hutan, bisa ditebak bahwa potensi wisata alam sangat mendominasi. Kearifan lokal masyarakat desa yang berpadu dengan alam menjadi daya tarik tersendiri. Beberapa di antaranya adalah Desa Ngadirejo di Kecamatan Jabung, Desa Poncokusumo Kecamatan Ponsokusumo, Desa Wringinanom Poncokusumo, Desa Tambakrejo di Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), dan Desa Purwodadi di Kecamatan Tirtoyudo. Walaupun desa-desa dengan pesona alamnya sangat banyak, namun desa-desa lain yang sumber daya alamnya ‘tidak kaya’ juga mencoba merias diri dan menawarkan daya tarik yang tak kalah menawan. Seperti Desa Sanankerto di Kecamatan Turen. Mereka memoles hutan bambu menjadi satu destinasi yang sekarang punya daya pikat luar biasa. Mengembangkan konsep wisata lingkungan, kawasan yang lebih Indepth Menemukan Ketenangan di Desa Hamparan savana di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
8 Tourism of Kabupaten Malang dikenal dengan Boonpring itu sukses menyulap hutan bambu menjadi destinasi yang eksotis. Ada 115 spesies bambu di sana. Wisatawan bisa berperahu mengelilingi danau yang berada di sekeliling arboretum tersebut. Anak-anak juga bisa berenang sepuasnya karena di sana ada kolam renang yang cukup memadai. Kios-kios dengan aneka jajanan lokal menjadi alternatif membeli camilan atau makanan pengganjal perut yang lapar. Selain Sanankerto, beberapa desa yang mengandalkan wisata buatannya adalah Desa Mulyoagung di Kecamatan Dau, Desa Pandesari Kecamatan Pujon, Desa Sengguruh Kecamatan Kepanjen, Desa Dilem Kecamatan Kepanjen, dan Desa Sambigede Kecamatan Sumberpucung. Selain pesona wisata buatan, desa dengan kekayaan budaya-nya juga tak kalah memesona. Ini menunjukkan bagaimana masyarakat Kabupaten Malang selalu menjaga dan melestarikan warisan nenek moyang. Salah satunya Desa Adat Ngadas di Kecamatan Poncokusumo yang merupakan desa tertinggi di Kabupaten Malang. Secara persis, Desa Ngadas berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Konon, desa itu didirikan oleh Mbah Sedhek sekitar tahun 1774 silam. Dari sini lahirlah Suku Tengger yang mendiami desa dengan penduduk sekitar 1.900 jiwa. Dulunya, mayoritas warga di sana adalah petani, namun seiring berkembangnya waktu, desa ini menjelma sebagai desa wisata. Ada beberapa upacara adat yang hingga saat ini tetap dilakukan oleh masyarakat Ngadas. Di antaranya entas-entas atau upacara Indepth 8 Tourism of Kabupaten Malang Bukit Teletubies di Desa Ngadas, Poncokusumo.
Tourism of Kabupaten Malang 9 Indepth penyucian roh bagi mereka yang sudah meninggal, upacara karo, unan-unan, Yadnya Kasada, dan petekan. Petekan merupakan upacara adat yang dikhususkan bagi para wanita setempat. Mereka wajib mengikuti pemeriksaan perut oleh dukun bayi. Tradisi itu untuk menghindari hamil di luar nikah, baik yang masih perawan maupun bagi para janda. Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari juga merupakan salah satu desa budaya. Selama ini masyarakat dan para wisatawan mengenalnya sebagai area wisata religi Gunung Kawi. Karena di desa inilah Pesarean Gunung Kawi berada. Pesarean Gunung Kawi merupakan lokasi pemakaman Kanjeng Kiai Zakaria II atau yang juga dikenal sebagai Eyang Djoego dan Eyang Raden Mas Imam Soedjono. Selama ini, makam mereka menjadi tempat ziarah spiritual yang terkenal hingga manca negara. Dan biasanya, lawatan ke Pesarean Gunung Kawi menjadi satu paket dengan Keraton Gunung Kawi yang jaraknya sekitar lima kilometer dari desa ini. Beberapa desa wisata budaya yang tak kalah memiliki nilai sejarah tinggi adalah Desa Peniwen di Kecamatan Kromengan, Desa Lebakharjo di Kecamatan Ampelgading, Desa Palaan Kecamatan Ngajum, Desa Ngabab di Pujon, dan lainnya. Jika desa-desa tertentu fokus pada pengembangan desa wisata berbasis alam, buatan, dan budaya, beberapa lainnya berupaya memadukan potensi alam dengan budaya dan alam dengan buatan. Seperti Desa Gubuk Klakah Kecamatan Poncokusumo, Desa Jambuwer Kecamatan Kromengan, Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon, Desa Sumberdem Kecamatan Wonosari, Desa Madiredo Kecamatan Pujon, dan Desa Bangelan Kecamatan Wonosari. Ayo menepi sejenak dari riuhnya kota, menikmati keindahan dan sunyinya desa. Tourism of Kabupaten Malang 9
10 Tourism of Kabupaten Malang The natural and cultural wealth of Malang Regency is extraordinary. Of the 378 villages and 11 sub-districts that support it, all of them have superior potential and become an attraction for anyone who visits there. The concept of One Village One Destination which was spawned by the regional head (Regent of Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M) in half ‘forced’ the villages in East Java’s second largest region to continue preening. Not only to lure tourists to come, but also to stay overnight and explore all the potential that exists in these villages. The goal is for the economy to continue to stretch and be able to realize development from the village, especially from the tourism sector. Based on the Decree of the Malang Regent Number 188.45/253/ KEP/35.07.13/2023, currently there are 83 tourist villages in Malang Regency which are divided into several clusters. Namely villages with natural, cultural, artificial, natural and cultural, natural and artificial, as well as artificial and cultural tourism potential. Seeing how vast the demography of Malang Regency is flanked by mountains and hills, as well as seas and forests, one can guess that natural tourism potential dominates. The local wisdom of the village community that blends with nature is the main attraction. Some of them are Ngadirejo Village in Jabung District, Poncokusumo Village in Ponsokusumo District, Wringinanom Poncokusumo Village, Tambakrejo Village in Sumbermanjing Wetan District (Sumawe), and Purwodadi Village in Tirtoyudo District. Even though there are many villages with natural charm, other villages with ‘not rich’ natural resources also try to make themselves beautiful and offer attractions that are no less charming. Like Sanankerto Village in Turen District. They polished the bamboo forest into a destination that now has extraordinary allure. Developing the concept of environmental tourism, the area better known as Boonpring has succeeded in turning bamboo forests into exotic destinations. There are 115 species of bamboo there. Tourists can take a boat around the lake which is around the arboretum. Children can also swim to their heart’s content because there is an adequate swimming pool. Stalls with various local snacks are an alternative to buying snacks or food to fill a hungry stomach. Apart from Sanankerto, several villages that rely on his tourism are Mulyoagung Village in Dau District, Pandesari Village, Pujon District, Sengguruh Village, Kepanjen District, Dilem Village, Kepanjen District, and Sambigede Village, Sumberpucung District. Apart from the charm of manmade tourism, villages with their rich culture are no less charming. This shows how the people of Malang Regency always maintain and preserve the heritage of their ancestors. One of them is the FINDING SERENITY IN VILLAGE Kampung Kopi Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari.
Tourism of Kabupaten Malang 11 Ngadas Traditional Village in Poncokusumo District, which is the highest village in Malang Regency. Exactly, Ngadas Village is in the Bromo Tengger Semeru National Park (TNBTS) area. That said, the village was founded by Mbah Sedhek around 1774 ago. From here was born the Tengger Tribe who inhabit the village with a population of around 1,900 people. Previously, the majority of the residents there were farmers, but over time, this village has transformed into a tourist village. There are several traditional ceremonies which are still being carried out by the Ngadas people. Among them are entas or spirit purification ceremonies for those who have died, karo, unan-unan, Yadnya Kasada ceremonies, and petekan. Wonosari Village, Wonosari District is also a cultural village. So far, the public and tourists know it as the Gunung Kawi religious tourism area. Because it is in this village that Pesarean Gunung Kawi is located. Pesarean Gunung Kawi is the burial site of Kanjeng Kiai Zakaria II or also known as Eyang Djoego and Eyang Raden Mas Imam Soedjono. So far, their graves have become places of spiritual pilgrimage that are well-known to foreign countries. And usually, a visit to Pesarean Gunung Kawi is part of a package with the Gunung Kawi Palace which is about five kilometers from this village. Several cultural tourism villages that have no less high historical value are Peniwen Village in Kromengan District, Lebakharjo Village in Ampelgading District, Palaan Village in Ngajum District, Ngabab Village in Pujon, and others. If certain villages focus on developing tourism villages based on nature, man-made and culture, some others try to combine the potential of nature with culture and nature with man-made. Such as Gubuk Klakah Village, Poncokusumo District, Jambuwer Village, Kromengan District, Pujon Kidul Village, Pujon District, Sumberdem Village, Wonosari District, Madiredo Village, Pujon District, and Bangelan Village, Wonosari District. Let’s step aside for a moment from the hustle and bustle of the city, enjoy the beauty and silence of the village. Desa wisata Boonpring di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen. Tourism of Kabupaten Malang 11
12 Tourism of Kabupaten Malang desa wisata kabupaten malang BERDASARKAN SK BUPATI MALANG NOMOR: 188.45/253/ KEP/35.07.13/2023 TENTANG DESA WISATA KABUPATEN MALANG BERDASARKAN POTENSI ALAM KOTA BATU KASEMBON NGANTANG PUJON DAU WAGIR KEPANBANTUR PAGAK DONOMULYO KALIPARE SUMBERPUCUNG KROMENGAN WONOSARI NGAJUM Kecamatan : Pujon Nama Desa : PujonkPotensi Wisata : B u a tKecamatan : Dau Nama Desa : Mulyoagung Potensi Wisata : Budaya Kecamatan : Wonosari Nama Desa : Wonosari Potensi Wisata : Budaya Kecamatan : Dau Nama Desa : Kucur Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Donomulyo Nama Desa : Sumberoto Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Kromengan Nama Desa : Jambuwer Potensi Wisata : Alam & Budaya Kecamatan : Kromengan Nama Desa : Peniwen Potensi Wisata : Budaya Kecamatan : Ngantang Nama Desa : Waturejo Potensi Wisata : Butan & Budaya Kecamatan Nama Desa Potensi Wisata Kecamatan : Sumberpucung Nama Desa : Jatiguwi Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Sumberpucung Nama Desa : Senggreng Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Sumberpucung Nama Desa : Karangkates Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Wonosari Nama Desa : Sumberdem Potensi Wisata : Alam & Buatan Kecamatan Nama Desa Potensi Wisata Kecamatan : Dau Nama Desa : Petengsewu Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Dau Nama Desa : Landungsari Potensi Wisata : Budaya Kecamatan : Donomulyo Nama Desa : Donomulyo Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Gedangan Nama Desa : Sidodadi Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Gondanglegi Nama Desa : Gondanglegi Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Kalipare Nama Desa : Kaliasri Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Kasembon Nama Desa : Bayem Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Kasembon Nama Desa : Pait Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Kepanjen Nama Desa : Sengguruh Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Kepanjen Nama Desa : Jatirejoyoso Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Kepanjen Nama Desa : Curungrejo Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Kepanjen Nama Desa : Dilem Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Ngantang Nama Desa : Mulyorejo Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Ngajum Nama Desa : Balesari Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Ngajum Nama Desa : Maguan Potensi Wisata : Budaya Kecamatan : Ngajum Nama Desa : Palaan Potensi Wisata : Budaya Kecamatan : Pagak Nama Desa : Gamping Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Wagir Nama Desa : Sumbersuko Potensi Wisata : Alam Kecamatan Nama Desa Potensi Wisata Kecamatan : Pujon Nama Desa : Madiredo Potensi Wisata : Alam & Buatan Kecamatan : Pujon Nama Desa : Bendosari Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Pujon Nama Desa : Ngroto Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Pujon Nama Desa : Ngabab Potensi Wisata : Budaya Kecamatan : Singosari Nama Desa : Toyomarto Potensi Wisata : Budaya Kecamatan : Sumberpucung Nama Desa : Ngebruk Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Sumberpucung Nama Desa : Sambigede Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Wagir Nama Desa : Dalisodo Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Wagir Nama Desa : Sumbersuko Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Wagir Nama Desa : Dalisodo Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Wonosari Nama Desa : Bangelan Potensi Wisata : Alam & Buatan
Tourism of Kabupaten Malang 13 KOTA MALANG SINGOSARI LAWANG KARANG PLOSO PAKIS JABUNG TUMPANG PONCOKUSUMO WAJAK TIRTO YUDO DAMPIT AMPEL GADING SUMBERMANJING Wetan TUREN pakisaji TAJINAN BULULAWANG NJEN GONDANGLEGI PAGELARAN GEDANGAN Kecamatan : Poncokusumo Nama Desa : Gubuklakah Potensi Wisata : Alam & Budaya idul t a n & Kecamatan : Turen Nama Desa : Sanankerto Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Jabung Nama Desa : Ngadirejo Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Poncokusumo Nama Desa : Poncokusumo Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Poncokusumo Nama Desa : Ngadas Potensi Wisata : Budaya Kecamatan : Poncokusumo Nama Desa : Wringinanom Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Sumbermanjing Wetan Nama Desa : Tambakrejo Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Tirtoyudo Nama Desa : Purwodadi Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Ampelgading Nama Desa : Lebakharjo Potensi Wisata : Budaya Kecamatan : Jabung Nama Desa : Taji Potensi Wisata : Alam : Pagelaran : Karangsuko : Alam Kecamatan : Pujon Nama Desa : Pandesari Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Sumbermanjing Wetan Nama Desa : Sitiarjo Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Tirtoyudo Nama Desa : Ampelgading Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Tirtoyudo Nama Desa : Pujiharjo Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Tumpang Nama Desa : Jeru Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Tumpang Nama Desa : Duwet Krajan Potensi Wisata : Alam Keterangan Zona: : Bantur : Srigonco : Alam Kecamatan : Bululawang Nama Desa : Sempalwadak Potensi Wisata : Budaya Kecamatan : Dampit Nama Desa : Amadanom Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Dampit Nama Desa : Pamotan Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Dampit Nama Desa : Jambangan Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Jabung Nama Desa : Jabung Potensi Wisata : Budaya Kecamatan : Jabung Nama Desa : Sidorejo Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Karangploso Nama Desa : Tawangargo Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Karangploso Nama Desa : Donowarih Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Ampelgading Nama Desa : Tirtomarto Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Lawang Nama Desa : Ketindan Potensi Wisata : Budaya Kecamatan : Lawang Nama Desa : Sumberngepoh Potensi Wisata : Alam : Pagelaran : Pagelaran : Alam Kecamatan : Pakis Nama Desa : Mangliawan Potensi Wisata : Butan & Budaya Kecamatan : Pakis Nama Desa : Sumberpasir Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Pakisaji Nama Desa : Permanu Potensi Wisata : Budaya Kecamatan : Sumbermanjing Wetan Nama Desa : Sidoasri Potensi Wisata : Alam Kecamatan : Tajinan Nama Desa : Ngawonggo Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Tajinan Nama Desa : Randugading Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Tajinan Nama Desa : Tangkilsari Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Tajinan Nama Desa : Gunungronggo Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Tumpang Nama Desa : Benjor Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Turen Nama Desa : Undaan Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Wajak Nama Desa : Bringin Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Wajak Nama Desa : Bambang Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Wajak Nama Desa : Sukolilo Potensi Wisata : Buatan Kecamatan : Wajak Nama Desa : Ngembal Potensi Wisata : Buatan
14 Tourism of Kabupaten Malang Memasuki bangunan Museum Singhasari di kawasan Perumahan Singhasari Residence atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari seakan membawa kita ke “dunia lain”. Dunia di mana kita bisa melihat bagaimana raja-raja terdahulu membesarkan Kerajaan Singhasari yang tentu saja tidak bisa dipisahkan dari intrik, persekongkolan, dan peperangan yang menumbalkan banyak nyawa. Redupnya lampu ruangan menghadirkan suasana berbeda, menguatkan kesan betapa keramatnya warisan para yang dipertuan. Era Singhasari tahun 1222 Masehi menjadi suguhan pertama begitu kita melangkahkan kaki dan masuk di pintu utama. Di sana, ada wujud replika Arca Bhairawa dengan matanya yang melotot dan taring menyeringai. Patung Dewa Siwa itu digambarkan sedang diliputi amarah besar. Sedangkan sang istri, Dewi Durga atau Mahisa Sura Mardini digambarkan sedang bertarung dengan penguasa alam bawah. Sebuah patung sang dewi yang dirupakan dalam bentuk kerbau Asura. “Hampir semua patung yang ada di sini adalah replika. Aslinya berada di Museum Leiden, Belanda,” Art & Culture Menjelajah Jejak Kerajaan Singhasari 14 Tourism of Kabupaten Malang Pintu gerbang Museum Singhasari.
Tourism of Kabupaten Malang 15 Art & Culture ungkap Yubitasya Satsabila Pratiwi, salah satu pemandu Museum Singhasari. “Jika dipersentase, dari sekitar 345 koleksi artefak, sebanyak 30 persennya asli. Sedangkan 70 persen lainnya adalah replika,” sambungnya. Beberapa koleksi yang masih benar-benar asli adalah lumpang batu, penggilingan batu, umpak batu, dan batu pelor dari era Pithecanthropus Soloensis atau manusia kera berbadan tegap dari Solo yang ditemukan tahun 1931 silam oleh Von Koenigswald dkk di Desa Ngandong, Jawa Tengah. Ada pula 72 topeng Malangan dengan ragam ekspresi yang menunjukkan macam-macam karakter manusia buatan seniman topeng asal Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Mbah Karimun. Dalam ruangan itu juga tersaji koleksi keris-keris lawas hibah dari para kolektor. Jumlahnya sekitar sepuluh buah. Terdapat pula tiga mata tombak. Lalu replika senjatasenjata khas dari seluruh nusantara. Dari semua koleksi di museum tersebut, diorama berdirinya Kerajaan Singhasari cukup menarik perhatian.Karena dalam miniatur tiga dimensi tersebut diceritakan secara detil bagaimana Akuwu Tunggul Ametung memerintah Tumapel. Hingga akhirnya, tahta tersebut digulingkan oleh Ken Arok. Aksi dramatis Ken Arok yang menusukkan keris ke ulu hati Mpu Gandring serta Tunggul Ametung juga dibeberkan dalam diorama ini. Walaupun koleksi museum yang dirikan pada 2015 itu belum komplet, setidaknya bisa memberikan gambaran sejarah masa lampau dan pencerahan bahwa masa sekarang tidak bisa lepas dari perjalanan kisah masa lalu. Seperti Candi Singhasari yang selalu mengingatkan bahwa tempat itu menjadi pendarmaan terakhir raja Singhasari, yaitu Kertanegara yang mangkat pada 1292 masehi. Atau Candi Kidal di Kecamatan Tumpang sebagai bentuk penghoramatan atas jasa besar Anusapati, raja kedua Singhasari yang memerintah selama 20 tahun Tourism of Kabupaten Malang 15 dari 1227-1248. Juga Candi Jago di Kecamatan Tumpang, tempat perabuan raja ke-4 Singhasari, Raja Wisnuwardhana. Selain sebagai tempat untuk menyimpan jejak kejayaan Singhasari, museum ini juga menyimpan kisah kelam keruntuhan Singhasari atau era Majapahit awal. Semua itu ditunjukkan dengan adanya batubatu candi yang diperkirakan masih satu komplek dengan Candi Singhasari. Berdasarkan rekontruksi genealogi atau silsilah Majapahit, struktur itu dalam masa kekuasan Majapahit di tahun 1428-1478. Sementara itu, di ruangan lain yang lebih terbuka, terdapat kisah Panji Margasmara yang mengejar cinta Ken Candrasari. Sebuah cerita asli Malang yang telah diakui oleh dunia. Yakni certa Panji. Mengunjungi museum Singhasari, akan membawa kita kepada beberapa destinasi. Karena di lingkungan itu menjadi pusatnya Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK), tak jauh dari sana juga terdapat peninggalan terakhir kejayaan Kerajaan Singhasari, yakni Candi Singosari dan pemandian Ken Dedes. Terdapat pula kuliner khas Malang, yakni Bakso Cak Kar serta Ndalem Ratu. Bergeser lebih jauh ke utara, kita akan menjumpai Lawang Kota Tua. Di sini, kita bisa melihat bagaimana sejarah masa lampau ketika Belanda menduduki Malang lewat rumah-rumah berarsitektur kolonial yang mereka tinggalkan. Termasuk dengan Kebun Teh Wonosari yang dibangun pada tahun 1910 silam. Hamparan hijau kebun teh di atas lahan 1.144 hektare itu tak hanya menyejukkan mata, tetapi juga menenangkan hati. Salah satu koleksi yang berada di Museum Singhasari.
16 Tourism of Kabupaten Malang Entering the Singhasari Museum building in the Singhasari Residence Housing area or the Singhasari Special Economic Zone (KEK) seems to take us to “another world”. A world where we can see how the previous kings raised the Singhasari Kingdom which of course cannot be separated from intrigue, conspiracies and wars that have claimed many lives. The dim lights in the room present a different atmosphere, reinforcing the impression of how sacred the heritage of the lords is. The Singhasari era in 1222 AD became the first treat as soon as we stepped foot and entered the main door. There, there is a replica of the Bhairawa statue with bulging eyes and grinning fangs. The statue of Lord Shiva is described as being filled with great anger. Meanwhile, his wife, Dewi Durga or Mahisa Sura Mardini is described as fighting with the ruler of the underworld. A statue of the goddess represented in the form of an Asura buffalo. This museum also keeps the story of Panji Margasmara who chased Ken Candrasari’s love. An original story from Malang that has been recognized by the world. Namely the story of Panji. Art & Culture THE TRACE OF THE SINGHASARI KINGDOM 16 Tourism of Kabupaten Malang Diorama yang menggambarkan salah satu aktivitas di era Kerajaan Singhasari. Belajar sejarah di Museum Singhasari.
Tourism of Kabupaten Malang 17 Art & Culture Museum Singhasari di kelolah oleh Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Malang di Bidang Kebudayaan dengan induk organisasi Pemerintah Kabupaten Malang. Pada 20 Mei 2015 dan diresmikan oleh Bapak Bupati Malang, Dr. Rendra Kresna. Museum Singhasari terletak di Dusun Krajan, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Keberadaan Museum Singhasari tersebut diharapkan mampu mewujudkan visi misi Bupati Malang yaitu Pengembangan Pariwisata, mampu mengamankan benda-benda purbakala dan peninggalan bersejarah sebagai cikal bakal Kabupaten Malang. Informasi Umum Koleksi Ada 4 ruangan di dalam Museum Singhasari, dan selasar: 1. Ruang Pertama terdapat replika arca Mahakala, replika arca Mahisha, replika arca Kendedes dan beserta peninggalan lainnya. 2. Ruang kedua terdapa replika arca Nandiswara dan Nandi beserta diorama berdirinya kerajaan Tumapel, Maket, Candi di Kabupaten Malang. 3. Ruang ketiga terdapat replika arca Ganesha, Arca Durga Mahisa Sura Mardhini, Topeng Malangan beserta maket candi, 4. Ruang keempat terdapat replika arca Durga dan replika arca Bairawa, replika Senjata Nusantara, Keris-keris, Batu Pelor, Lumpang kayu, Lumpang batu, Batu bata merah Sekaran, Anglo, penggilisan, umpak batu dan Kepala Patung Megalitik. Masterpiece koleksi museum disertai informasi atau kesejarahan koleksi • Arca Durga Mahisa Sura Mardhini Patung replika arca Nandi • replika arca Kendedes • Arca Nandhiswara srigading • Arca Mahakala srigading • Arca Agastia srigading • Lingga srigading Sejarah Singkat Pendirian Museum Singhasari Tourism of Kabupaten Malang 17
18 Tourism of Kabupaten Malang Program rutin/program yang pernah dilakukan (Jika ada) Belajar bersama di Museum Sosialisasi Museum dan Monitoring Pameran Temporer Kontak • Alamat : Krajan, Klampok, Kec. Singosari, Kab. Malang, Jawa Timur, 65153 • Pak Erwien; 081252444968 • Sosmed : ig; museumsinghasari • Email : bidangbudayakabmalang5@gmail.com • Website/blog : https://museum-singhasari.site Bagaimana cara menuju ke Museum • Dari Bandara Juanda Surabaya menuju ke Kecamatan Singhasari lalu dilanjutkan ke Desa Klampok menuju area KEK Perum. Singhasari Residence. Dari Bandara Abd. Saleh menuju kearah Karangploso dan diteruskan ke Kec. Singosari. • Kemudian masuk ke daerah Desa Klampok, dan lokasi museum berada di Perum. Singhasari Residence. • Dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju arah Kota Surabaya dilanjutkan Kearah Malang. Masuk Ke Desa Klampok dan Museum Singhasari terletak di Perum. Singhasari Residence. • Dari Stasiun KA Kota Malang menuju kearah Karanglo dilanjutkan ke Kec. Singosari dan masuk ke Desa Klampok dan Museum Singhasari terletak di Perum. Singhasari Residence • Dari Terminal Bis Arjosari, menuju ke arah Kec. Karanglo dilanjutkan ke Kec. Singosari dan masuk ke Desa Klampok dan Museum Singhasari terletak di Perum. Singhasari Residence • Dengan angkot : • Dengan Ojek : cari pangkalan ojek, kemudian bilang ke pak ojek untuk menuju ke arah Museum Singhasari • Dengan Becak, Andong, atau angkutan lain 18 Tourism of Kabupaten Malang
Tourism of Kabupaten Malang 19 Modangan adalah satu pantai di kawasan pesisir Malang Selatan. Secara spesifik berada pada bagian barat daya Kabupaten Malang karena letaknya memang berbatasan dengan Kabupaten Blitar. Tepatnya wilayah Dusun Sumberrejo, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo. Untuk mengaksesnya, jika dari arah Kota Malang, maka kita bisa lewat Bululawang atau Kepanjen untuk menuju kawasan pantai selatan. Jika dari arah barat, maka lewat Karangkates-Kalipare lalu masuk ke Donomulyo. Walaupun untuk mencapai ke sana butuh effort luar biasa, karena melewati jalan bebatuan dan hutan setelah lepas dari Jalan Lintas Selatan (JLS), namun semuanya akan terbayar dengan keindahannya. Ada dua pilihan yang bisa kita ambil jika berkunjung ke sana. Mau menikmati dari Bukit Maung atau turun langsung ke pantainya. Akan lebih bagus kalau ambil dua-duanya. Karena dari atas, kita tidak hanya disajikan dengan kuliner khas warga desa, tetapi juga hamparan laut dan bebatuan karang yang indah. Para wisatawan bahkan bisa melihat langsung keindahan Modangan dari atas samudera. Karena tersedia persewaan paralayang yang dikelola oleh pemuda-pemuda dan warga desa yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Bisa dibayangkan bagaimana rasanya terbang dengan paralayang, tersapu angin di antara perbukitan dan luasnya lautan. Abaikan rasa takut, nikmati saja sensasinya. Begitu mendarat di sisi pantai berpasir putih dan berbatu karang hitam itu, kita pun bisa menikmati pantai dengan karakteristik luar biasa ini. Pantai yang satu ini pun tak kenal dengan istilah tidur, karena aksesnya terbuka 24 jam dengan fasilitas guest house dan area perkemahan. Tiket masuk Rp 10.000,- Membingkai Modangan dari Atas Samudera Some Fun Let’s Get Terbang dengan paralayang dari atas bukit Maung Pantai Modangan. Tourism of Kabupaten Malang 19
20 Tourism of Kabupaten Malang Some Fun Let’s GetFRAMING MODANGAN FROM THE OCEAN Modangan is a beach in the coastal area of South Malang. Specifically, it is located in the southwestern part of Malang Regency because it is indeed bordered by Blitar Regency. Precisely in the Sumberrejo Hamlet, Sumberoto Village, Donomulyo District. To access it, if from the direction of Malang City, then we can go via Bululawang or Kepanjen to go to the south coast area. If from the west, then via Karangkates-Kalipare then enter Donomulyo. Even though getting there requires extraordinary effort, because it passes through rocky and forested roads after leaving the Southern Cross Road (JLS), everything will pay off with its beauty. There are two options we can take when visiting there. Want to enjoy from the top of the Maung hills or down directly to the beach. It would be better if you take both. Because from above, we are not only presented with the typical culinary delights of the villagers, but also the beautiful expanse of sea and rocks. Tourists can even see the beauty of Modangan from above the ocean. Because paragliding rentals are available which are managed by youths and villagers who are members of the Tourism Awareness Group (Pokdarwis). You can imagine how it feels to fly with a paragliding, being swept by the wind between the hills and the vastness of the ocean. Ignore the fear, just enjoy the sensation. As soon as we land on the side of the white sand beach and black rocks, we can enjoy this beach with extraordinary characteristics. Even this beach is not familiar with the term sleep, because access is open 24 hours with guest house facilities and a camping area. Entrance ticket: IDR 10.000 20 Tourism of Kabupaten Malang
Tourism of Kabupaten Malang 21 Some Fun Let’s Get Eksotisme Coban Sewu Bagaimana rasanya menikmati empasan air terjun yang turun dari ketinggian 120 meter? Hmm….eksotismenya sulit digambarkan. Coban Sewu menjadi salah satu destinasi yang harus masuk dalam list akhir pekanmu. Kenapa akhir pekan? Karena lokasinya cukup jauh dari pusat kota Kabupaten Malang. Yakni berada di Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Sebuah desa paling ujung timur Kabupaten Malang dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Lumajang. Tourism of Kabupaten Malang 21 Coban Sewu di Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading.
22 Tourism of Kabupaten Malang Some Fun Let’s Get Foto:www.javatravel.net/coban-sewu Tak heran jika Coban Sewu pun bisa dinikmati dari dua wilayah sekaligus. Karena separuhnya masuk area Kabupaten Malang dan separuhnya lagi milik Kabupaten Lumajang. Tak sulit mengakses air terjun yang menyimpan kecantikan paripurna ini. Karena lokasinya tak jauh dari jalan raya. Akses masuknya melalui jalan setapak melewati kebun milik pengelola. Agar bisa melihat dengan jelas, begitu tiba di tepi bukit, wisatawan harus turun melewati undak-undakan tanah liat. Bisa pula menggunakan tangga tali yang disediakan. Begitu tiba di spot tujuan, sejenak pasti kita akan dibuat mematung karena takjub dengan keindahannya. Tiket masuk Rp 10.000,- Foto: Sportourism.id
Tourism of Kabupaten Malang 23 How does it feel to enjoy the pounding of a waterfall that drops from a height of 120 meters? Hmm….the exoticism is hard to describe. Coban Sewu is one of the destinations that must be included in your weekend list. Why weekend? Because the location is quite far from the city center of Malang Regency. Namely located in Sidorenggo Village, Ampelgading District, Malang Regency. A village at the eastern end of Malang Regency and directly adjacent to Lumajang Regency. No wonder Coban Sewu can be enjoyed from two regions at once. Because half of it belongs to the area of Malang Regency and the other half belongs to Lumajang Regency. It’s not difficult to access the waterfall which holds this plenary beauty. Because the location is not far from the highway. Access is via a footpath through the manager’s garden. To be able to see clearly, once you arrive at the edge of the hill, tourists must go down through the clay steps. You can also use the rope ladder provided. As soon as we arrive at the destination spot, for a moment we will surely be stunned because we are amazed by its beauty. Entrance ticket: IDR 10.000,- Some Fun Let’s Get EXOTISM COBAN SEWU Hempasan air terjun dari ketinggian 120 meter.
24 Tourism of Kabupaten Malang Wringinanom adalah salah satu desa di Kecamatan Poncokusumo yang memiliki potensi alam luar biasa. Terpaan angin pegunungan selalu menyuguhkan kesejukan. Walaupun menjadi desa paling bawah di antara desa-desa lain di kaki Gunung Bromo, Wringinanom tetap memancarkan pesonanya. Kekayaan alam membuat sektor wisata di desa ini terus berkembang. Bagi yang suka tantangan, ada river tubing di sana. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya terapung-apung di atas ban besar menyusuri eloknya Ledok Amprong. Batu-batu berukuran cukup lumayan dengan arus bersahabat dijamin membuat siapa saja merasakan asyiknya tantangan yang satu ini. Ada beberapa kelompok yang menyediakan wisata river tubing di Wringinanom. Dua di antaranya Ledok Amprong River Tubing dan Trip River Tubing. Tinggal pilih mana yang sesuai dengan kemantapan hati. Juga, kesiapan fisik tentunya. Selain river tubing, beberapa spot yang bisa dikunjungi saat berwisata ke desa ini adalah Agrowisata Petik Jeruk, offroad dengan tracking pedesaan, edukasi peternakan sapi, pengolahan susu, pusat kerajinan hingga budaya. Untuk menuju desa wisata yang satu ini, kita bisa mengaksesnya melalui Kecamatan Pakis, berlanjut ke Kecamatan Tumpang. Some Fun Let’s Get Melawan Derasnya Arus Ledok Amprong 24 Tourism of Kabupaten Malang desawisata_wringinanom Paket Wisata Dewi Anom Harga : 350K per orang Destinasi : • Fun Offroad • Edukasi Panen Selada Air • Agro Petik Jeruk • River Tubing • Edukasi Sandal Eceng Gondok • Outbound Game Fasilitas : • Transportasi Jeep Terbaru • BBM + Driver • Tour Guide • Makan 1x • Snack • Coffe Break • Souvenir Sandal • Dock Foto Info: 081235090613
Tourism of Kabupaten Malang 25 Some Fun Let’s Get Wringinanom is one of the village in Poncokusumo District that has potential extraordinary nature. The mountain breeze always brings coolness. Even though it is the lowest village among other villages at the foot of Mount Bromo, Wringinanom still radiates her charm. Natural wealth makes the tourism sector in this village continue to grow. For those who like a challenge, there is river tubing there. You can imagine how it feels to float on big tire walking along the beautiful Ledok Amprong. Boulders with friendly currents guaranteed to make anyone feel the fun of the challenge on this one. There are several groups that provide river tubing tours in Wringinanom. Two of them, Ledok Amprong River Tubing and Trip River Tubing. Just choose which one is in accordance with the stability of your heart. Also, physical readiness of course. Apart from river tubing, several spots that can be visited when traveling to this village are Orange Picking Agrotourism, offroad with rural tracking, education on cattle farming, milk processing, craft and cultural centers. To get to this tourist village, we can access it through Pakis District, continuing to Tumpang District. Tourism of Kabupaten Malang 25 GET AN ADRENALINE RUSH AT lEDOK AMPRONG Paket wisata Dewi Anom.
26 Tourism of Kabupaten Malang Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, menawarkan paket wisata alam penuh tantangan. Desa di bawah kaki Gunung Kawi ini masih sangat alami. Jika ingin menghabiskan waktu seharian di kawasan ini, kita bisa memanfaatkan fasilitas paket wisata Mubeng Deso. Mulai wisata edukasi, wisata alam, serta wisata sejarah peninggalan Belanda dan Jepang. Menggunakan jeep yang disediakan oleh Pokdarwis (kelompok Sadar Wisata), Kita bisa menikmati indahnya pegunungan sembari mengelilingi ratusan hektare perkebunan kopi yang dikelola oleh PTPN XII. Kita juga bisa melihat langsung pengolahan kopi, susu kambing, aneka keripik buah, hingga kuliner ikan nila di Dusun Kampung Baru. Tanaka Waterfall menjadi andalan wisata Desa Bangelan. Sumber mata air asli yang dipermak dengan nuansa Jepang ini menyajikan kesejukan alami. Tanaka, Pesona ’Negeri’ Sakura Some Fun Let’s Get Serunya bermain air di Tanaka Waterfall.
Tourism of Kabupaten Malang 27 Bangelan Village, Wonosari District, offers nature tour packages full of challenges. The village under the foot of Mount Kawi is still very natural. If you want to spend all day in this area, you can take advantage of the Mubeng Deso tour package. Starting from educational tours, nature tours, and historical tours of Dutch and Japanese heritage. Using a jeep provided by Pokdarwis (Tourism Awareness Group), we can enjoy the beauty of the mountains while walking around hundreds of hectares of coffee plantations managed by PTPN XII. We can also see directly the processing of coffee, goat milk, various fruit chips, and culinary tilapia in Kampung Baru Hamlet. Tanaka Waterfall is a mainstay of Bangelan Village tourism. This original spring that has been modified with Japanese nuances presents natural coolness. Some Fun Let’s Get wisataumbulantanaka.real : 0838 5336 1442 Wisata Umbulan Tanaka Buka setiap hari Pukul: 07.00 WIB - 17.00 WIB HTM 5K per orang TANAKA, THE CHARM OF JAPANESE AMBIENCE
28 Tourism of Kabupaten Malang Banyak spot-spot pantai tersembunyi di Kabupaten Malang. Salah satunya adalah Pantai Perawan di Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe). Sebenarnya, pantai ini memiliki nama asli Pantai Tambakasri atau Pantai Sidoasri. Tetapi saking tersembunyi dan jarang dijamah, maka masyarakat menyebutnya dengan Pantai Perawan. Pesona pantai ini tak kalah dengan pantai-pantai lain di kawasan Malang Selatan. Bahkan masih sangat murni karena jarangnya wisatawan ke sana. Walaupun harus berjalan kaki cukup jauh untuk menyapanya, namun semua lelah terobati begitu tiba di tepi pantainya. Jajaran perbukitan memanjang dengan pepohonan hijau yang rindang, tebing-tebing berhiaskan pohon-pohon besar, dan pasir putih kecoklatan terhampar hampir dua kilometer panjangnya. Pantai Perawan berbentuk mirip sebuah teluk kecil. Suasana sepi di sepanjang pantai membuat deburan ombaknya terdengar sangat jelas. Berbaur dengan tiupan angin dari pegunungan yang mengelilinginya. Pulau karang yang besar seakan melindungi keberadaan pantai yang benar-benar masih perawan ini. Warga setempat menyebutnya dengan Pulau Yangke. Konon, pada waktu tertentu sering terlihat lumba-lumba memasuki pantai itu, juga penyu-penyu datang untuk bertelur. Debur Ombak Pantai Perawan Some Fun Let’s Get 28 Tourism of Kabupaten Malang
Tourism of Kabupaten Malang 29 There are many hidden beach spots in Malang Regency. One of them is Perawan Beach in Sidoarsi Village, Sumbermanjing Wetan District (Sumawe). Actually, this beach has the original name Tambakasri Beach or Sidoasri Beach. But it is so hidden and rarely touched, that people call it the Virgin Beach. The charm of this beach is not inferior to other beaches in the South Malang area. In fact, it is still very pure because tourists rarely go there. Even though you have to walk quite a distance to greet him, all your tiredness is relieved when you arrive at the beach. The long range of hills with shady green trees, cliffs adorned with large trees, and brownish-white sand stretches for nearly two kilometers in length. Perawan Beach is shaped like a small bay. The quiet atmosphere along the coast makes the waves sound very clear. Mingle with the wind blowing from the mountains that surround it. A large coral island seems to protect the existence of this beach which is still a virgin. Locals call it Yangke Island. That said, at certain times you can see dolphins entering the beach, as well as turtles coming to lay their eggs. Some Fun Let’s Get THE WAVES OF THE PANTAI PERAWAN Tourism of Kabupaten Malang 29 Desiran ombak di Pantai Perawan.
30 Tourism of Kabupaten Malang Some Fun Let’s Get 30 Tourism of Kabupaten Malang
Tourism of Kabupaten Malang 31 Menantang Nyali di Bowele Desa wisata Bowele berada di kawasan Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo. Desa ini memiliki bentang alam yang indah dan gugusan pantai yang panjang. Bowele sendiri merupakan singkatan dari pantai Bolu-Bolu, Wedi Awu, dan Lenggoksono. Tiga pantai itu menawarkan keindahan paripurna. Tingginya ombak Wedi Awu menjadi spot idaman bagi mereka yang hobi surfing. Bukan hanya para surfer Indonesia saja yang menakhlukkan ombak di sana, tetapi juga para peselancar dunia. Some Fun Let’s Get Fasilitas camping.
32 Tourism of Kabupaten Malang Keramahan nelayan, lezatnya ikan bakar menambah keasyikan bagi siapa saja yang bertandang ke sana. Kesenian jaranan, karawitan, dan aneka oleh-oleh khas produksi UMKM menambah komplet paket wisata desa ini. Tak heran jika Kemenparenkraft menobatkan Desa Bowele sebagai 75 desa wisata terpilih dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Some Fun Let’s Get Spot selancar di pantai Bowele. 32 Tourism of Kabupaten Malang Pantai Lenggoksono
Tourism of Kabupaten Malang 33 Some Fun Let’s Get Tourism of Kabupaten Malang 33 Eksotisme Banyu Anjlok lengkapi Pantai Bowele.
34 Tourism of Kabupaten Malang Bowele Tourism Village is located in the Purwodadi Village area, Tirtoyudo District. This village has a beautiful landscape and a long stretch of beach. Bowele itself stands for Bolu-Bolu, Wedi Awu and Lenggoksono beaches. The three beaches offer complete beauty. The high waves of Wedi Awu are a dream spot for those who like surfing. Not only Indonesian surfers conquer the waves there, but also world surfers. The friendliness of the fishermen, the delicious grilled fish adds to the fun for anyone who visits there. Jaranan art, karawitan, and various souvenirs typical of MSME production add to the complete village tour package. It is not surprising that the Ministry of Tourism and Creative Economy has named Bowele Village as the 75 selected tourist villages in the 2023 Indonesian Tourism Village Award (ADWI) Some Fun Let’s Get CHALLENGE THE GUTS IN BOWELE
Tourism of Kabupaten Malang 35 Some Fun Let’s Get Tourism of Kabupaten Malang 35 Berbagilah dengan alam, maka kau akan tahu yang sesungguhnya Share with nature, then you will know the truth
36 Tourism of Kabupaten Malang Kecamatan Dau adalah surganya petik jeruk. Desa-desa yang berbatasan dengan Kota Batu itu mayoritas adalah penghasil buah dengan warna khas orange tersebut. Dua jenis yang paling terkenal adalah Baby Malang sebagai jeruk perasan dan jeruk keprok kupas. Jika kita melewati akses jalan tembus Bandulan-Kota Malang menuju Junrejo, Kota Batu, maka akan melewati hamparan kebun jeruk di sepanjang jalan. Karena kekayaan hasil buahnya, masyarakat memanfaatkan dengan membuka destinasi Petik Jeruk. Dau memang sangat terkenal dengan komoditi yang satu ini dan diakui sebagai penghasil jeruk terbesar di Jawa Timur. Hasil panen per tahunnya bisa mencapai 137 ribu ton. Beberapa penghasil jeruk di Dau adalah Desa Mulyoagung, Gadingkulon, Selorejo. Bahkan Selorejo telah menahbiskan diri sebagai Desa Agrowisata Petik Jeruk. Dengan tiket masuk antara Rp 20 ribu, wisatawan bisa menikmati segarnya buah tropis ini dari pohonnya langsung. Boleh juga membawa pulang sebanyakbanyaknya. Hanya saja harus ditimbang dulu dengan kisaran harga Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu per kilogram, tergantung jenisnya. Bukan hanya menikmati hamparan jeruk yang begitu luas, dari kawasan Dau, kita juga bisa melihat langsung indahnya tiga gunung yang menyangga Malang. Yakni Gunung Kawi, Arjuno, dan Semeru. Wisatawan juga bisa berkemah di wana Wisata Bedengan, berburu kuliner, mengunjungi tempat konservasi hewan-hewan dilindungi P-WEC (tempat pendidikan konservasi alam, outbond, dan training center) Petungsewu, atau melihat pesona air terjun Parang Tejo. Petualangan Petik Jeruk Dau Some Fun Let’s Get
Tourism of Kabupaten Malang 37 Some Fun Let’s Get “DAU” OWN PICK ORANGE AGRO TOURISM Dau District is a paradise for picking oranges. The majority of the villages bordering Batu City are producers of the yellow-orange fruit. The two most famous types are Baby Malang as squeezed oranges and peeled tangerines. If we use the access road through Bandulan-Malang City to Junrejo, Batu City, we will pass an expanse of orange groves along the way. Because of the richness of the fruit, the community takes advantage of it by opening the Pick of Oranges destination. Dau is indeed very famous for this one commodity and is recognized as the largest orange producer in East Java. Yields per year can reach 137 thousand tons. Several citrus producers in Dau are Mulyoagung Village, Gadingkulon, Selorejo. Even Selorejo has ordained itself as the Orange Pick Agrotourism Village. With an entrance ticket of between IDR 20,000.00, tourists can enjoy the freshness of this tropical fruit directly from the tree. You can also bring home as much as you want. It’s just that it has to be weighed first with a price range of IDR 5,000.00 to IDR 10,000.00 per kilogram, depending on the type. Not only enjoying the vast expanse of oranges, from the Dau area, we can also see firsthand the beauty of the three mountains that support Malang. Namely Gunung Kawi, Arjuno, and Semeru. Tourists can also camp in the Bedengan Tourism area, hunt for culinary delights, visit the P-WEC (a place for nature conservation education, outbound, and training center) Petungsewu protected animal conservation area, or see the charm of the Parang Tejo waterfall. Wisata Petik Jeruk di Kecamatan Dau www.kompasiana.com
38 Tourism of Kabupaten Malang Hijaunya alam pegununguan, perbukitan, dan sawah yang terbentang luas akan menyambut kita saat masuk ke Desa Madiredo, Kecamatan Pujon. Wilayah barat Kabupaten Malang ini memang menyajikan kesejukan dan keindahan dan luar biasa dengan konsep agrowisatanya. Telaga Madiredo adalah satu destinasi yang akan membuat kita tak henti mengagumi pesonanya. Berada di tengah-tengah pegunungan membuatnya seperti hamparan permadani berwarna hijau. Airnya yang jenih dan hawa dingin yang berembus mendatangkan ketenangan dan kedamaian. Wisatawan punya banyak pilihan untuk menikmati pesona Madiredo. Selain eksotisme telaganya, ada pula wisata petik apel di sana. Kita bebas memetik apel manalagi dan apel ana langsung dari pohonnya. Jika cukup waktu, ada baiknya memetik sayuran dari ladang para petani. Karena desa ini terkenal dengan kekayaan pertanian melimpah, seperti wortel, kubis, tomat, sawi hijau, dan sebagainya. Oleh-oleh khas dari produk lokal Madiredo juga sangat melimpah. Mulai keripik apel, keripik kentang, keripik bayam, keripik talas, keripik ubi, cookies daun kelor, bahkan carang mas berbahan dasar apel. Aneka tanaman toga melengkapi produk-produk di sana. Hamparan Keindahan Telaga Madiredo Some Fun Let’s Get 38 Tourism of Kabupaten Malang
Tourism of Kabupaten Malang 39 EXPLOSION THE BEAUTY OF telaga MADIREDO The green nature of the mountains, hills and rice fields that stretch wide will welcome us when we enter Madiredo Village, Pujon District. The western region of Malang Regency indeed presents coolness and beauty and is extraordinary with its agro-tourism concept. Madiredo Lake is a destination that will keep us in awe of its charms. Being in the middle of the mountains makes it like a stretch of green carpet. The water is clear and the cold air that blows brings serenity and peace. Tourists have many options to enjoy Madiredo’s charms. Apart from the exotic lake, there are also apple picking tours there. We are free to pick manalagi and ana apples straight from the tree. If enough time, it’s good to pick vegetables from the fields of farmers. Because this village is famous for its abundant agricultural wealth, such as carrots, cabbage, tomatoes, mustard greens, and so on. Typical souvenirs from local Madiredo products are also very abundant. Starting from apple chips, potato chips, spinach chips, taro chips, sweet potato chips, kelor leaf cookies, even carang mas made from apples. Various toga plants complement the products there. Some Fun Let’s Get Tourism of Kabupaten Malang 39 Wisata Alam Telaga Madiredo telagamadiredo_ : 085 859 350 551 Telaga Madiredo Buka setiap hari Pukul: 08.00 WIB - 18.00 WIB HTM 10K per orang
40 Tourism of Kabupaten Malang Bermain dengan air tidak hanya memunculkan sensasi kesegaran, tetapi juga melepas kepenatan. Ada satu desa di Kabupaten Malang yang memiliki sumber air alami luar biasa yang kini dijadikan salah satu destinasi wisata andalan. Namanya Gentong Mas. Sebuah tempat wisata yang memadukan pesona alam dan buatan di kawasan Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak. Di tempat ini, pengunjung bisa menikmati wahana air sepuasnya, karena ada kolam renang yang cukup besar dengan sumber mata air alami. Disediakan pula arena outbond, tempat berkemah, serta taman bunga. Kesenian daerah Ludruk yang dimainkan warga setempat menambah kekayaan wisatanya. Ada sejarah tersendiri kenapa lokasi tersebut dinamai Gentong Mas. Konon, ketika zaman penjajahan Belanda dulu, Desa Sukolilo pernah diserbut oleh para tentara kolonial yang ingin menguasai hasil bumi di sana. Sang kepala desa pertama pun berinisiatif menyimpan beras di dalam gentong mas sebagai persediaan. Anehnya, meskipun terus diambil, beras itu tak pernah habis. Hingga akhirnya dibagi-bagikan kepada masyarakat. Segarnya Sumber Alam Sukolilo Some Fun Let’s Get
Tourism of Kabupaten Malang 41 THE FRESH OF SUKOLILO NATURAL SOURCES Playing with water not only creates a feeling of freshness, but also relieves fatigue. There is a village in Malang Regency which has an extraordinary natural water source which is now one of the mainstay tourist destinations. His name is Gentong Mas. A tourist spot that combines natural and artificial charm in the area of Sukolilo Village, Wajak District. In this place, visitors can enjoy water rides to their heart’s content, because there is a large swimming pool with a natural spring. There are also outbound arenas, camping grounds, and flower gardens. Ludruk regional art played by local residents adds to the richness of the tour. There is a history of its own why the location is named Gentong Mas. It is said that during the Dutch colonial era, the village of Sukolilo was invaded by colonial soldiers who wanted to control the crops there. The head of the first village took the initiative to store rice quantities in a gold barrel as a supply. Surprisingly, even though they kept taking it, the rice never ran out. Until finally distributed to the community. Some Fun Let’s Get Wisata Alam Gentong Mas
42 Tourism of Kabupaten Malang Waduk Karangkates, Si Kokoh yang Misterius Di ujung perbatasan Kabupaten Malang dengan Kabupaten Blitar, ada satu waduk yang cukup termasyhur di Indonesia. Namanya Bendungan Karangkates. Bendungan ini menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup memiliki magnet. Walaupun fungsi utamanya sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA), namun tempat itu dilengkapi dengan fasilitas untuk berwisata. Taman bermain, pusat kuliner, sarana olahraga, tempat pemancingan, lapangan tenis, bahkan lapangan golf. Wisatawan juga bisa menikmati danau buatan seluas enam hektare itu dengan berperahu. Bendungan ini juga mempunyai dua taman wisata. Yakni Taman Wisata Lahor yang berada di sisi selatan waduk, serta Taman Wisata Karangkates di sisi utara. Untuk masuk ke sana pun tiketnya sangat murah, tidak lebih dari Rp 10 ribu. Di balik kokohnya bendungan yang diresmikan tahun 1977 itu, ada banyak kisah misterius yang mengiringinya. Meski begitu, pesonanya tak pernah pudar. Some Fun Let’s Get Bendungan Karangkates.
Tourism of Kabupaten Malang 43 At the end of the border between Malang Regency and Blitar Regency, there is a well-known reservoir in Indonesia. Its name is Karangkates Dam. This dam is one of the tourist destinations that has quite a magnet. Although its main function is as a hydroelectric power plant (PLTA), the place is equipped with facilities for sightseeing. Playgrounds, culinary centers, sports facilities, fishing grounds, tennis courts, even golf courses. Tourists can also enjoy the six hectare artificial lake by boat. This dam also has two tourist parks. Namely the Lahor Tourism Park which is on the south side of the reservoir, and the Karangkates Tourism Park on the north side. Even to get there, the ticket is very cheap, no more than IDR 10,000. Behind the sturdy dam which was inaugurated in 1977, there are many mysterious stories that accompany it. Even so, its charm never fades. KARANGKATES RESERVOIR, THE MYSTERIOUS STURDY Some Fun Let’s Get
44 Tourism of Kabupaten Malang Pantai Kondang Merak masuk dalam gugusan 1001 pantai di kawasan Malang selatan. Lokasi tepatnya berada di Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur. Hanya saja, lokasinya tidak di tepi jalur lintas selatan (JLS), tetapi masuk ke dalam dari jalur penghubung Kabupaten Malang dengan Kabupaten Blitar itu. Tak perlu bingung mencarinya jika sudah berada di JLS. Dari pertigaan pintu masuk Balekambang, ambil saja arah ke barat. Nanti ada papan cukup besar yang menunjukkan ke mana kita harus berbelok menuju lokasinya. Kondang Merak memiliki karakteristik yang tidak sama dengan pantai lainnya di Jawa bagian selatan. Selain tempatnya tersembunyi, dia memiliki ombak yang cukup tenang sehingga cukup aman untuk berenang atau memancing. Karena itu, tempat ini menjadi salah satu spot favorit para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Batu karang yang menjulang dan pasir putih yang membentang bak landscape lukisan alam. Biota laut seperti ikan kecil, gurita, dan kerang-kerang kecil menambah daya tarik pantai ini. Kondang Merak juga terkenal dengan kuliner khas yang menyajikan ragam olahan sea food. Seperti lobster, udang, gurita, cumi-cumi, kepiting, tongkol, dan tuna. Kondang Merak, Si Jelita yang Tersembunyi Some Fun Let’s Get Pantai Kondang Merak Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur.
Tourism of Kabupaten Malang 45 Kondang Merak Beach is included in a group of 1001 beaches in the southern Malang area. The exact location is in Sumberbening Village, Bantur District. It’s just that the location is not on the edge of the southern causeway (JLS), but goes quite far inward from the connecting route between Malang Regency and Blitar Regency. You don’t need to be confused looking for it if you are already at JLS. From the T-junction of the Balekambang entrance, just take the direction to the west. Later there will be a large enough pointer that shows where we should turn to the location. Kondang Merak has characteristics that are different from other beaches in southern Java. Apart from being in a hidden place, it has relatively calm waves making it safe enough for swimming or fishing. Therefore, this place has become one of the favorite spots for tourists, both local and foreign. Towering rocks and white sand that stretches like a natural landscape painting. Marine life such as small fish, octopuses and small shells add to the attractiveness of this beach. Kondang Merak is also famous for its unique culinary offering a variety of processed seafood. Such as lobster, shrimp, octopus, squid, crab, and tuna. Kondang Merak, The Hidden Beauty Some Fun Let’s Get
46 Tourism of Kabupaten Malang Balekambang, Pantai Tertua di Kabupaten Malang Siapa yang tak kenal dengan Pantai Balekambang. Pantai yang satu ini begitu ikonik di Kabupaten Malang. Pesonanya bahkan tak kalah menarik dari pantai-pantai di Pulau Bali. Salah satu yang punya karakteristik hampir sama adalah Tanah Lot. Seperti Tanah Lot di Tabanan, Bali, yang memiliki Pura, begitu pula dengan Balekambang. Pura kecil Balekambang berdiri indah di Pulau Ismoyo dengan jembatan penghubung dari bibir pantai. Selain untuk sembahyang umat Hindu, Pulau itu juga dilengkapi dengan Flying Fox. Jika ingin berlama-lama di sini, tak perlu khawatir ketika lapar. Karena banyak sekali spot-spot kuliner, juga stand oleh-oleh khas Kabupaten Malang. Berada di kawasan Malang Selatan, Pantai Balekambang cukup mudah diakses. Karena begitu tiba di pintu masuk JLS dari arah Bantur, wisatawan langsung disambut dengan papan besar bertuliskan Pantai Balekambang. Balekambang merupakan satu dari puluhan pantai di Malang Selatan yang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Some Fun Let’s Get
Tourism of Kabupaten Malang 47 Some Fun Let’s Get Who is not familiar with Balekambang Beach. This one beach is so iconic in Malang Regency. Its charm is no less attractive than the beaches on the island of Bali. One that has almost the same characteristics is Tanah Lot. Like Tanah Lot in Tabanan, Bali, which has a temple, so does Balekambang. The small Balekambang temple stands beautifully on Ismoyo Island with a connecting bridge from the beach. Apart from praying for Hindus, the island is also equipped with a Flying Fox. If you want to linger here, you don’t have to worry about getting hungry. Because there are lots of culinary spots, as well as souvenir stands typical of Malang Regency. Located in the South Malang area, Balekambang Beach is quite easy to access. Because as soon as they arrive at the JLS entrance from the direction of Bantur, tourists are immediately greeted with a large board that reads Balekambang Beach. Balekambang is one of dozens of beaches in South Malang which has its own charm for tourists. Balekambang, The Oldest Beach in Malang Regency Wisata Alam Pantai Balekambang.
48 Tourism of Kabupaten Malang Sendangbiru, Permata Malang Selatan Menikmati keindahan pantai-pantai Malang Selatan tak akan pernah ada habisnya. Salah satu yang menyimpan permata terpendam adalah Sendangbiru. Ya, pantai yang berada di Kecamatan Sumbermanjing Wetan itu tidak hanya menawarkan pesonanya, tetapi juga menjadi surganya para nelayan. Di sana pula terdapat tempat pelelangan ikan yang tak pernah sepi dari transaksi. Tuna menjadi komoditi paling melimpah, begitu juga dengan ikan tongkol, sirip kuning, cakalang, albakor dan marlin. Pengunjung yang ingin menikmati ikan bakar langsung dari sumbernya tak perlu khawatir. Karena di pantai ini banyak sekali penjual ikan bakar. Tinggal pilih mau ikan jenis apa, dan nikmati kelezatannya. Disebut Sedangbiru karena pantai ini mirip sebuah sendang atau mata air berukuran besar di antara pegunungan dan berwarna biru. Garis pantainya berada pada jalan nasional dan sejajar dengan Pantai Bajul Mati dan Balekambang. Some Fun Let’s Get Sendangbiru
Tourism of Kabupaten Malang 49 Some Fun Let’s Get Enjoying the beauty of the beaches of South Malang will never end. One that holds hidden gems is Sendang Biru. Yes, the beach which is in Sumbermanjing Wetan District not only offers its charm, but also becomes a paradise for fishermen. There is also a fish auction place that is never empty of transactions. Tuna is the most abundant commodity, as well as tuna, yellowfin, skipjack, albacore and marlin. Visitors who want to enjoy grilled fish directly from the source need not worry. Because on this beach there are lots of grilled fish sellers. Just choose what kind of fish you want, and enjoy the delicacy. It is called Medium blue because this beach looks like a spring or a large spring between the mountains and is blue in color. The coastline is on the national road and parallel to the Bajul Mati Beach and Balekambang. SENDANGBIRU, DIAMOND OF SOUTH MALANG Tourism of Kabupaten Malang 49
50 Tourism of Kabupaten Malang Lembah Indah, Hidden Gem di Lereng Ngarai Some Fun Let’s Get Seperti namanya, Lembah Indah menyajikan keindahan alam yang begitu luar biasa. Tempat wisata seluas 18 hektare itu berada di lereng Gunung Kawi sisi timur. Tepatnya di Desa Balesari, Kecamatan Ngajum. Bahkan keindahan itu sudah tersaji ketika kita berjalan menuju ke sana. Hutan pinus akan menyambut begitu tiba di pelatarannya. Dengan tiket Rp 20 ribu per orang, kita akan melihat hamparan pemandangan yang menakjubkan. Taman bunga, edukasi peternakan, glamping area, playground, tempat outbond, gazebo, dan penginapanpenginapan seperti Iglo berwarna putih yang mirip sekumpulan jamur kancing atau champignon. Udara yang berembus dari atas gunung menyuguhkan kesegaran alami. Membuat siapa saja betah berlama-lama di sana. Jika punya waktu cukup panjang untuk menikmati liburan, usai menikmati Lembah Indah, kita bisa mampir ke wisata religi Pesarean Gunung Kawi dan berlanjut ke Keraton Gunung Kawi. Jangan lupa bawa oleh-oleh khas dari sana, yakni ubi Gunung Kawi yang memiliki cita rasa dan warna yang khas. Nikmati pemandangan hutan pinus di Lembah Indah 50 Tourism of Kabupaten Malang lembahindah : 0823 6036 0188 Lembah Indah Gendogo, Balesari, Kec. Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur Buka setiap hari Pukul: 08.00 WIB