BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI Penulis : Betrix, S.E., M.Si Penerbit
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI Penulis : Betrix, S.E., M.Si ISBN : 978-623-8483-27-3 Editor : Efitra Penyunting : Nurrohmi Gita Permata Desain sampul dan Tata Letak : Yayan Agusdi Penerbit : PT. Sonpedia Publishing Indonesia Redaksi : Jl. Kenali Jaya No 166 Kota Jambi 36129 Telp. +6282177858344 Email : [email protected] Website : www.buku.sonpedia.com Anggota IKAPI : 006/JBI/2023 Cetakan Pertama, Desember 2023 Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara Apapun tanpa ijin dari penerbit
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI ii KATA PENGANTAR Segala puji syukur kepada Allah, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus untuk penyertaan dan kasihNya yang selalu diberikan kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan buku ajar Mata Kuliah Sosiologi Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Manado. Dalam proses penulisan, penulis mendapatkan banyak bantuan baik berupa ide, saran maupun kritik yang membantu penulis menyempurnakan buku ajar Mata Kuliah Sosiologi Ekonomi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak M. Silitonga sebagai orangtua kandung penulis dan ketiga adik yaitu Bill Clinton, Suharto Dedi Saputra, dan Josh Busst Hamido yang selalu mendoakan dan mendukung penulis selama ini. Persoalan ekonomi tidak akan pernah habis selagi bumi masih berputar mengelilingi matahari. Ketika manusia memikirkan kebutuhan dengan keterbatasan sumber daya alam maka muncullah permasalahan ekonomi. Perubahan zaman ke zaman mempercepat pemanfaatan teknologi dan efisiensi waktu dalam setiap kegiatan ekonomi. Misalnya saja, pada zaman dulu nilai tukar dan alat pembayaran menggunakan emas, kemudian beralih ke uang (logam dan kertas), sedangkan zaman sekarang alat pembayaran sudah menggunakan cash less berupa kartu debit, kartu kredit, virtual account, dompet digital (DANA, OVO, GoPay, ShopeePay, LinkAja, Quick Response Code Indonesian Standard/ QRIS, uang elektronik prabayar), dan lainnya.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI iii Ditinjau dari jarak tempuh yang dapat dilakukan sepanjang manusia mampu berjalan kaki, tetapi dengan ditemukannya roda, jarak tempuh dapat diperpanjang dan waktu semakin pendek. Penemuan roda menginspirasi manusia untuk menemukan alat transportasi, yaitu kereta manual yang ditarik hewan seperti kuda, kerbau atau sapi. Teknologi yang semakin berkembang memungkinkan manusia berproduksi semakin efektif dan efisien karena mereka telah memiliki alat produksi. Sekarang jenis alat transportasi semakin banyak, misalnya: sepeda motor, mobil, pesawat, kapal, sepeda, kereta api, dan lain sebagainya. Pada fase inilah dimulai kegiatan ekonomi melalui metode paling sederhana atau manual sampai kepada metode canggih/modern. Pertukaran merupakan prinsip dasar perilaku ekonomi yang aktivitas ekonominya banyak dipengaruhi oleh perilaku sosial yang melingkupi terjadinya tindakan ekonomi. Pertukaran sesederhana apapun bentuknya dilakukan dengan dasar pertimbangan rasional. Masing-masing pihak akan merasakan manfaat dari pertukaran yang dilakukan. Kalkulasi ekonomi tanpa disadari memengaruhi tindakan sosial. Demikian juga dengan tindakan ekonomi yang sering kali dipengaruhi setting atau norma sosial tempat tindakan ekonomi tersebut terealisasi. Kita mengenal suatu kebiasaan umat agama tertentu yang membeli suatu komoditas tertentu dalam suatu perayaan hari raya besar agama sesuai dengan tradisi dan kepercayaan agama. Sebagai contoh, menjelang Idul Fitri volume penjualan beras meningkat karena pada saat itu umat Islam merayakan Idul Fitri dengan menyajikan hidangan ketupat.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI iv Sosiologi ekonomi merupakan penggabungan dua disiplin ilmu, yaitu sosiologi dan ekonomi. Sosiologi merupakan ilmu yang berkaitan dengan masyarakat dan relasi yang terdapat dalam masyarakat baik sebagai individu atau kelompok. Sementara ekonomi membahas aspek konsumsi, distribusi dan produksi. Hal-hal yang berkaitan dengan sejarah perkembangan sosiologi dan para pemikir sosiologi yang membangun fundamental sosiologi ekonomi penting untuk dipelajari lebih mendalam guna mempertajam kemampuan intelektual. Setelah mempelajari buku ajar ini, secara umum mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang perkembangan sosiologi ekonomi dan menggambarkan bagaimana perjalanan para pemikir dalam merumuskan sosiologi ekonomi. Dalam penulisan buku ajar ini, penulis menyadari masih terdapat kesalahan dan kurang sempurna. Oleh karena itu, segala bentuk saran dan kritik yang membangun akan sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyempurnakan buku ajar ini. Semoga buku ajar ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa-mahasiswi. Tondano, November 2023 Betrix, S.E., M.Si
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI v DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................ii DAFTAR ISI .............................................................................................. v BAB I KONSEP DASAR SOSIOLOGI ............................................................ 1 DESKRIPSI, KOMPETENSI DAN PETA KONSEP PEMBELAJARAN A. PENGERTIAN SOSIOLOGI ............................................................ 2 B. DINAMIKA SOSIOLOGI SECARA UMUM ......................................4 C. RANGKUMAN .............................................................................9 D. TES FORMATIF ..........................................................................10 E. LATIHAN ...................................................................................10 BAB II KLASIFIKASI SOSIOLOGI............................................................... 12 DESKRIPSI, KOMPETENSI DAN PETA KONSEP PEMBELAJARAN A. SOSIOLOGI PERKOTAAN ...........................................................13 B. SOSIOLOGI PERDESAAN............................................................23 C. RANGKUMAN ...........................................................................32 D. TES FORMATIF ..........................................................................32 E. LATIHAN ...................................................................................32 BAB III GAYA HIDUP .............................................................................. 37 DESKRIPSI, KOMPETENSI DAN PETA KONSEP PEMBELAJARAN A. PENGERTIAN GAYA HIDUP........................................................38 B. KOMPONEN GAYA HIDUP.........................................................39 C. KLASIFIKASI GAYA HIDUP MENURUT TIPE ................................39 D. RAGAM GAYA HIDUP DALAM MASYARAKAT MODERN ............40 E. RANGKUMAN ...........................................................................44 F. TES FORMATIF ..........................................................................44
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI vi G. LATIHAN ...................................................................................44 BAB IV PERILAKU EKONOMI MASYARAKAT ............................................ 46 DESKRIPSI, KOMPETENSI DAN PETA KONSEP PEMBELAJARAN A. PERUBAHAN PERILAKU EKONOMI............................................47 B. PERILAKU EKONOMI MASYARAKAT ..........................................47 C. FAKTOR PENDORONG PERILAKU EKONOMI .............................48 D. RANGKUMAN ...........................................................................51 E. TES FORMATIF ..........................................................................51 F. LATIHAN ...................................................................................51 BAB V EKONOMI KREATIF ..................................................................... 53 DESKRIPSI, KOMPETENSI DAN PETA KONSEP PEMBELAJARAN A. KONSEP EKONOMI KREATIF......................................................54 B. PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF ......................................55 C. RANGKUMAN ...........................................................................59 D. TES FORMATIF ..........................................................................60 E. LATIHAN ...................................................................................60 DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 61 TENTANG PENULIS ............................................................................... 62
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 1 BAB I KONSEP DASAR SOSIOLOGI Oleh: Betrix, S.E., M.Si DESKRIPSI PEMBELAJARAN Pada bab ini mahasiswa mempelajari pengenalan dan konsep dasar teoritis secara sistematis mengenai konsep dasar sosiologi. Mahasiswa diharapkan memahami tentang konsep - konsep dasar dan pergeseran fokus kajian sosiologi di era masyarakat postmodernisme. KOMPETENSI PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki pengetahuan dan kemampuan: 1. Mampu mendeskripsikan sosiologi ekonomi secara sistematis. 2. Mampu mengidentifikasi tingkatan, struktur, jenis-jenis konsep dasar dan pergeseran fokus kajian sosiologi di era masyarakat post-modernisme. PETA KONSEP PEMBELAJARAN SOSIOLOGI EKONOMI Pengertian Sosiologi Ekonomi Sejarah dan Perkembangan Jenis-Jenis Sosiologi Ekonomi Struktur Sosiologi Ekonomi Tingkatan Sosiologi Ekonomi
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 2 A. PENGERTIAN SOSIOLOGI Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku sosial antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok lain. August Comte yang memperkenalkan pertama kali istilah Sosiologi pada tahun 1842 sehingga disebut sebagai bapak sosiologi. Sosiologi mempunyai konsep dasar yang diperlukan sebagai landasan berpikir, rujukan, referensi, analisis, alat penelitian, dan sebagai perbandingan dengan ilmu lain. Terdapat banyak istilah yang menjadi konsep dasar dalam disiplin ilmu sosiologi sehingga konsep sosiologi sangat diperlukan agar dapat mengurangi segala bentuk kesalahan pengertian dalam memahami studi sosiologi. Ahsan (2023) menguraikan 10 konsep dasar sosiologi beserta penjelasannya, yaitu: 1. Proses sosial. Proses sosial merupakan pengaruh secara resiprokal aspek kehidupan masyarakat secara bersamasama. Seperti halnya hubungan antara ekonomi dengan hukum, pendidikan dengan ekonomi, politik dengan ekonomi, dan lain sebagainya. Antar bidang ilmu tersebut saling mempengaruhi satu dengan lainnya sehingga memunculkan keterkaitan. 2. Kelompok sosial. Kelompok sosial ialah sekumpulan masyarakat yang mempunyai pola dan kesadaran interaksi secara terstruktur yang terjadi berulang-ulang. Yang menjadi ketentuan utama yaitu adanya kesadaran berinteraksi dalam keberadaan kelompok sosial. 3. Interaksi sosial. Hubungan sosial yang tidak statis dan terjadi hubungan antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Faktor pengaruh interaksi sosial yaitu faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 3 4. Struktur sosial. Keseluruhan aspek sosial yang pokok dan tersusun secara transparan dan sistematis yang meliputi norma sosial, lembaga sosial dalam masyarakat, dan lapisan sosial lainnya. 5. Perubahan sosial. Perubahan sosial meliputi seluruh lapisan dalam struktur sosial serta jalinan hubungan masyarakat dalam bentuk negatif maupun positif yang secara otomatis pasti terjadi dan tidak dapat dihindari oleh masyarakat. 6. Peran dan status sosial. Perilaku yang diharapkan dan berasal dari seseorang dengan status tertentu merupakan definisi peran sosial, sedangkan status sosial ialah kedudukan individu dalam suatu kelompok atau kedudukan kelompok di antara berbagai kelompok lainnya. Tiga jenis peran dan status sosial dalam sosiologi antara lain: achieved role/status, asribed role/status, dan assigned role/status. 7. Ketertiban sosial. Ketertiban sosial merupakan hasil dari perilaku masyarakat yang sesuai dengan norma yang telah diatur dan disepakati bersama. Masing-masing individu memenuhi kewajiban dan memperoleh haknya sehingga berimplikasi terhadap terwujudnya keterlibatan sosial. 8. Organisasi sosial. Sekumpulan individu atau masyarakat yang membentuk lembaga sosial atau organisasi supaya memenuhi tujuan atau target bersama. Organisasi sosial mampu mendukung masyarakat agar bertindak mencapai tujuan dan regulasi yang disepakati bersama. 9. Fakta sosial. Fakta sosial yaitu aktivitas setiap individu yang mempengaruhi tindakan ekonomi, hukum, politik, atau agama kepada masyarakat yang ada di lingkungannya.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 4 Terdapat 2 (dua) bentuk fakta sosial yaitu: 1) bentuk material adalah bentuk yang dapat disimak, diobservasi, dan dilakukan penelitian mengenai faktor yang mempengaruhinya, sedangkan 2) bentuk non material merupakan fakta sosial yang tidak berwujud materi misalnya egoisme, altruisme, dan lainnya. 10. Institusi sosial. Wadah yang secara resmi mampu mendukung masyarakat untuk melaksanakan perannya demi menjaga integrasi sosial dan menghindari konflik dalam masyarakat. B. DINAMIKA SOSIOLOGI SECARA UMUM Kegiatan ekonomi saling berhubungan yang erat kaitannya dengan kehidupan sosial masyarakat. Kegiatan ekonomi mengubah tatanan kehidupan masyarakat dan ekosistem. Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara di dunia mengubah pola interaksi dan kegiatan sosial warga negara. Pasca terjadinya pandemi Covid-19, penggunaan elektronik semakin meningkat, pembatasan area publik (social distancing atau physical distancing), dan pola hidup sehat serta menjaga kebersihan semakin meningkat penerapannya di berbagai negara termasuk Indonesia. Gambar 1.1: Physical Distancing saat Pandemi Covid-19
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 5 Faktor-faktor sosial pasca pandemi covid-19 berkaitan dengan perubahan aktivitas ekonomi yang menjadi pokok pembahasan dalam Sosiologi Ekonomi. Bab ini membahas secara komperhensif dinamika perkembangan sosiologi ekonomi. Definisi sosiologi ekonomi ialah cara orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup terhadap jasa dan barang melalui pendekatan sosiologi. Kegiatan ekonomi meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi yang mencakup segala jenis usaha, pola organisasi, dan aneka transaksi yang berlangsung serta kegiatan-kegiatan ekonomi dan bisnis. Produksi erat hubungannya dengan aktivitas pengolahan dari bahan mentah menjadi barang yang siap digunakan oleh konsumen. Distribusi adalah rangkaian kegiatan untuk menyalurkan barang hasil kegiatan produksi ke para konsumen melalui pasar atau langsung kepada konsumen (rumah tangga, perusahaan, dan lainnya). Konsumsi ialah kegiatan memakai atau menghabiskan nilai guna dari suatu barang hasil produksi sesuai kebutuhan. Gambar 1.2: Skema Kegiatan Ekonomi
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 6 Kegiatan produksi mencakup penggunaan lahan, tenaga kerja, dan modal sebagai landasan untuk kelancaran proses produksi. Produksi, distribusi, dan konsumsi sebagai aktivitas ekonomi merupakan bagian dari kehidupan sosial. Aktivitas ekonomi berkaitan dengan aspek supply dan demand. Terdapat saling keterkaitan antara aktivitas ekonomi dengan realitas sosial, dan realitas sosial yang memengaruhi aktivitas ekonomi. Realitas sosial ada kaitannya dengan selera masyarakat, perilaku sosial, dan aktivitas ekonomi. Misalkan selera penyajian makanan olahan pisang di Sumatera dan Jawa berbeda dengan di Sulawesi. Olahan pisang di Sumatera dan Jawa disajikan dengan campuran keju, cokelat, manisan, dan santan (cenderung rasa manis dan gurih). Berbeda dengan selera masyarakat di Sulawesi yang menyajikan olahan pisang dengan campuran sambal berbagai varian cita rasa (cenderung rasa pedas dan gurih). Selera masingmasing di wilayah tersebut berpengaruh secara umum terhadap meningkatnya permintaan keju, cokelat, gula, manisan, dan kelapa di wilayah Sumatera dan Jawa, sedangkan di wilayah Sulawesi relatif tinggi permintaannya terhadap cabai dan bawang. Hal tersebut mengindikasikan adanya keterkaitan antara aktivitas ekonomi dengan perilaku sosial. Analogi di atas mendeskripsikan bahwa proses ekonomi dibangun dari selera masyarakat, perilaku sosial, dan interaksi sosial yang terwujud dalam kegiatan ekonomi. Apakah ekonomi merupakan fenomena sosial atau semata-mata gejala ekonomi yang terpisah dari aspek sosialnya atau bisa saja saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Ditinjau dari contoh analogi dan kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa ekonomi sangat erat kaitannya dengan aspek sosial yang mana aktivitas ekonomi selalu melekat dalam sosialitas tempat kegiatan ekonomi itu berlangsung yang disertai dengan perhitungan ekonomi. Sosiologi ekonomi kombinasi antara dua disiplin ilmu yaitu sosiologi dan ekonomi. Bidang ilmu sosiologi menelusuri persoalan sosial masyarakat, sedangkan bidang ilmu
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 7 Ekonomi menganalisis berbagai aktivitas produksi, konsumsi, dan distribusi dari aspek nilai ekonomis. Uang merupakan alat pertukaran yang sah diakui oleh negara dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran dalam kegiatan ekonomi. Tingkat produksi bergantung pada pembagian kerja yang spesifik, apabila spesialisasi tenaga kerja semakin tinggi, maka tingkat produktivitas semakin tinggi, demikian sebaliknya. Tingkat spesialisasi tenaga kerja selanjutnya bergantung kepada besarnya pasar untuk produk yang dihasilkan oleh tenaga kerja tersebut dan ketersediaan modal. Fenomena ekonomi yang mencakup produksi, distribusi, konsumsi, pasar, bank, dan lain-lain memiliki keterkaitan terhadap fenomena sosial yang mencakup agama, tradisi, etnis, sosial, politik, hukum, dan lain-lain. Kedua fenomena (sosial dan ekonomi) tidak dapat dipisahkan dalam pembahasannya yang dicantumkan dalam buku ini. Analisis sosiologis terhadap ekonomi sangat kompleks dan beragam yang tidak hanya berkaitan dengan aktivitas ekonomi saja, melainkan berkaitan juga dengan institusi-institusi lainnya dalam masyarakat seperti: agama, politik, pemerintahan, budaya, dan sebagainya. Definisi sosiologi ekonomi yaitu cara yang diterapkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup melalui pemenuhan atas permintaan barang dan jasa ditinjau dari pendekatan sosiologi berupa kerangka acuan, variabel-variabel, dan model-model yang digunakan oleh para sosiolog dalam memahami kenyataan sosial atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Analisis sosiologi ekonomi mengacu kepada cara pandang terhadap beberapa konsep, yaitu: aktor, tindakan ekonomi, hambatan pada tindakan ekonomi, hubungan ekonomi dalam masyarakat, tujuan analisis, dan penerapan metode. Konsep transaksi ekonomi dimulai dengan individu yaitu aktor sebagai
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 8 entitas yang dikonstruksikan secara sosial. Konsep tindakan ekonomi dalam makro ekonomi, aktor merupakan preferensi yang telah tersedia dan sifatnya cenderung konstan. Tindakan aktor bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan atau kepuasan (utility), dan keuntungan (perusahaan) dengan sumber daya yang tersedia. Tindakan tersebut merupakan tindakan yang rasional secara ekonomi. Sosiologi mencakup beberapa kemungkinan tipe tindakan ekonomi yaitu rasional, tradisional, dan spekulatif-rasional. Hambatan pada tindakan ekonomi merupakan tindakan yang dibatasi oleh selera dan kelangkaan sumber daya, termasuk teknologi. Terdapat aktor yang akan memudahkan, menghambat, bahkan membatasi tindakan ekonomi dalam pasar seperti ketidakpastian hukum, pungutan liar, serta hambatan ekonomi dan bisnis melalui aturan pemerintah seperti kuota, pajak, dan tarif. Hubungan ekonomi dan masyarakat memperhatikan adanya pertukaran ekonomi, pasar, dan ekonomi, sedangkan masyarakat dianggap sebagai pihak eksternal (sesuatu yang berada di luar) tetapi dipandang sebagai sesuatu yang sudah ada. Sosiologi menganalisis beberapa hal yang menjadi perhatian utama, yaitu: 1. Analisis terhadap sebuah proses ekonomi, misalnya proses pembentukan harga di antara para pelaku ekonomi (pasar monopoli, oligopoli, persaingan sempurna, pasar barang, pasar uang, pasar tenaga kerja, dan jenis pasar lainnya). 2. Analisis hubungan dan interaksi antara ekonomi dengan berbagai aspek/bidang yang terdapat di suatu masyarakat, seperti hubungan antara ekonomi dan agama, ekonomi dengan pendidikan, dan lain sebagainya. 3. Studi mengenai perubahan institusi dan parameter budaya yang menjadi konteks terhadap landasan ekonomi dari masyarakat, misalnya perpaduan bisnis antar etnis.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 9 Fokus analisis dari sosiologi ekonomi merupakan aplikasi dari kerangka referensi umum, variabel-variabel, dan model-model penjelasan dari sosiologi terhadap aktivitas-aktivitas yang kompleks mengenai produksi, distribusi, perdagangan dan konsumsi dari barang-barang yang langka dan jasa. Aspek lain yang akan dibahas dalam sosiologi ekonomi adalah pengaruh institusi-institusi sosial dan kultural yang dinilai berperan dalam aktivitas ekonomi yaitu etnisitas dan agama. Etnisitas dan agama berperan sebagai perekat dalam kelompok dan berfungsi penting dalam membangun kesejahteraan secara ekonomi. Analisis sosiologis terhadap ekonomi dapat diperluas cakupannya tidak hanya terbatas pada produksi, distribusi, dan konsumsi melainkan juga melibatkan aneka karakteristik sosial. Variabel-variabel non-ekonomi menjadi terintegrasi dengan ekonomi dan ekonomi tidak lagi hanya sekedar kalkulasi materialistis. Organisasi ekonomi seperti perusahaan pun tidak hanya dipelajari dalam konteks uang dan keuntungan yang monoton melainkan lebih dinamis misalkan sistem dan status dalam perusahaan, hubungan kekuasaan dan wewenang, penyimpangan, intrik dan koalisi yang memengaruhi aktivitas ekonomi perusahaan. C. RANGKUMAN Sosiologi ekonomi merupakan disiplin ilmu yang muncul dengan melihat kenyataan bahwa ekonomi dengan kehidupan sosial adalah fenomena yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Sejarah perkembangan masyarakat menunjukkan bahwa kedua aktivitas tersebut secara disiplin ilmu dapat dianalisis tersendiri. Namun demikian, dalam praktiknya antara aktivitas ekonomi dan sosial melekat satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Harga tidak selalu dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran, tetapi juga
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 10 disebabkan oleh pemilik modal. Inilah yang disebut sebagai melekatnya aktivitas ekonomi terhadap sosial. Perilaku sosial juga berpengaruh dalam tindakan ekonomi. Ekonomi tidak hanya dipandang sebagai faktor-faktor produksi, tetapi mencakup aktivitas ekonomi yang juga dipengaruhi oleh nilainilai dan orientasi masyarakat. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi kapabilitas seseorang dalam mencapai tingkat ekonomi tertentu, misalkan peran, status, nilai, tradisi, kebiasaan, dan etos kerja yang meliputi dalam kegiatan ekonomi. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pencapaian ekonomi setiap individu, kelompok atau pun negara. D. TES FORMATIF 1. Berikan beberapa contoh kegiatan-kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang memengaruhi atau dipengaruhi oleh perilaku sosial. 2. Mengapa aktivitas ekonomi bertumpu kepada tiga bidang kegiatan utama yaitu produksi, distribusi dan konsumsi? 3. Apa saja aspek yang mempengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat 4. Jelaskan 5 klasifikasi pasar menurut jenis dan strukturnya 5. Bagaimana pengaruh trust atau kepercayaan terhapap kegiatan ekonomi ? E. LATIHAN Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. 1) Aktivitas ekonomi suatu negara sangat dipengaruhi oleh .... A. perubahan sosial B. mobilitas sosial C. perilaku sosial D. dinamika sosial
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 11 2) Pemikiran Merkantilisme merupakan kumpulan pendapat tentang hal-hal sebagai berikut, kecuali .... A. nilai-nilai (values) dalam masyarakat B. perubahan sosial C. saran-saran kebijakan D. pernyataan tentang sifat kehidupan ekonomi 3) Pandangan kaum Merkantilisme berpendapat bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kekuasaan negara adalah dengan jalan .... A. meningkatkan kekayaan nasional B. mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat C. mengurangi jumlah penduduk D. menambah peralatan perang 4) Salah satu persyaratan terciptanya pasar persaingan sempurna, menurut Smith adalah .... A. tidak adanya pembatasan penjualan barang di suatu tempat B. tidak adanya agen penjualan ekonomi yang sekaligus menjadi agen politik C. tidak adanya campur tangan pemerintah dalam penentuan harga barang D. tidak adanya kekuasaan politik yang dapat memengaruhi perusahaan untuk memroduksi suatu barang tertentu. 5. Analisis Sosiologi Ekonomi yang bertitik tolak pada individu adalah cara pandang pada konsep .... A. aktor B. tindakan individu C. tindakan ekonomi D. tindakan masyarakat
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 12 BAB II KLASIFIKASI SOSIOLOGI Oleh: Betrix, S.E., M.Si DESKRIPSI PEMBELAJARAN Pada bab ini mahasiswa mempelajari pengenalan dan konsep dasar teoritis secara sistematis mengenai klasifikasi sosiologi. Mahasiswa diharapkan memahami tentang konsep-konsep dasar sosiologi perkotaan dan sosiologi perdesaan. KOMPETENSI PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki pengetahuan dan kemampuan: 1. Mampu mendeskripsikan sosiologi ekonomi berdasarkan pendekatan sosiologi perkotaan. 2. Mampu mendeskripsikan sosiologi ekonomi berdasarkan pendekatan sosiologi perdesaan. PETA KONSEP PEMBELAJARAN KLASIFIKASI SOSIOLOGI Sosiologi Perkotaan Sosiologi Perdesaan Struktur Jenis Tingkatan
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 13 A. SOSIOLOGI PERKOTAAN Fenomena kontestasi, negosiasi, konsensus, dan konflik di perkotaan merupakan bentuk relasi otoritas dari para aktor penataan ruang yang meliputi: pemerintah, masyarakat, dan pasar. Relasi tiga aktor tersebut berimplikasi terhadap praktik tata ruang. Adanya keterlibatan pemerintah dengan kepentingan dan tendensi politik merupakan instrumen perubahan arah pembangunan kota yang mengacu pada pembangunan global metropolitan. Hal tersebut berdampak kepada jumlah warga yang berpindah dari desa ke kota, jumlah investor dalam mengembangkan pembangunan gedung, fasilitas umum, ruang publik, dan lainnya yang dijelaskan oleh Sumandiyar, dkk (2020). Gambar 2.1: Potret Tata Ruang DKI Jakarta Perubahan tata ruang di perkotaan bersinergi dengan pemerintah lokal (misalkan pemerintah Kabupaten dan Kota) dengan pemerintah nasional (pusat). Terdapat kekuatan kapital (bersumber dari nasional dan internasional) dalam mengembangkan kawasan industri, real estate, bandara, pelabuhan, dan fasilitas pelayanan publik lainnya di wilayah perkotaan. Realisasi Rencana Tata Ruang dan Wilayah/RTRW di suatu kota ditinjau dari cara ruang-ruang
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 14 tersebut dikonstruksi dan diperebutkan oleh masing-masing aktor menurut kepentingannya yang ingin diwujudkan. Terdapat karakteristik interaktif dari investor/kapitalis/pengusaha, negara (dalam hal ini diwakilkan oleh pemerintah), dan masyarakat (termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM yang tendensi kepeduliannya di bidang ekologi dan prinsip kesetaraan akses layanan publik bagi masyarakat yang mengalami diskriminasi atau termarginalisasi). Sangat sulit untuk menghindari konflik dan kontestasi antar aktor dalam praktik RTRW sehingga implementasinya tidak pernah lepas dari keberpihakan aktor yang membuat regulasi tata ruang. Kebijakan yang dibuat oleh regulator (pemerintah) dapat merefleksikan adanya keberpihakan atau ketergantungan aktoraktor dalam menjalankan wewenangnya. Praktik penataan ruang mencakup kegiatan ekonomi serta perbedaan fenomena perjuangan kelas terhadap suatu RTRW yang terkait dengan suatu daerah, kawasan, wilayah, situs, tanah, dan sebagainya. Hal tersebut mengindikasikan adanya proses spasialisasi yang dikombinasikan dari tiga unsur, yaitu: 1) Praktik spasial: rutinitas individu menciptakan zona dan wilayah secara sistematis yang diwujudkan dalam lingkungan dan lanskap yang tertata. Misalkan pembangunan sektor properti dan bentuk operasional kapital lainnya. 2) Representasi ruang: bentuk pengetahuan dan praktik yang mengatur dan mewakili ruang melalui teknik perencanaan dan kontribusi dari pemerintah. 3) Kolektif ruang: pasar membangun sistem guna memproduksi dan memperoleh profit secara akumulasi.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 15 Faktanya, kesadaran masyarakat mengenai suatu perubahan yang mutlak terjadi dari waktu ke waktu yang mempengaruhi aspek di bidang lainnya. Misalkan kenaikan taraf hidup berimplikasi pada perubahan sikap dan perilaku, serta prinsip atau nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat karena mengalami interpensi atau pembauran dari nilai eksternal (budaya asing). Perubahan tersebut berupa nilai, norma, tindakan atau sikap, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan sosial masyarakat, otoritas, interaksi, tendensi, dan lainnya. Perubahan sosial identik dengan gejala yang dapat ditemukan di setiap lapisan masyarakat yang menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur sosial di masyarakat. Aspek demografi, ekonomi, organsisasi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi/IPTEK merupakan aspek yang terdapat dalam tahapan perkembangan, perubahan, dan pertumbuhan. Pertambahan jumlah penduduk sebagai akibat dari perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota lain ke suatu kota mengindikasikan bahwa perkembangan sarana, prasarana, infrastruktur jalur transportasi darat, laut, hingga udara memiliki dampak yang signifikan. Didukung dengan peningkatan kualitas dan kuantitas jumlah sarana dan prasarana infrastruktur jaringan transportasi darat, laut, dan udara. Gambar 2.2: Potret Infrastruktur Indonesia
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 16 Peran pemerintah mengutamakan kepentingan publik guna mengurangi praktek dominasi pemanfaatan ruang sebagai wujud keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia akibat kepentingan kapitalistik yang tidak memperhatikan keseimbangan ekologi, sosial, dan kultural. Batasan konkret menciptakan ruang publik untuk memenuhi kebutuhan bersama dengan beragam lapisan masyarakat. Ruang publik mengakomodasi mayoritas masyarakat secara inklusif tanpa memperhatikan latar belakang sosial sehingga setiap orang mengakses fasilitas umum dengan hak yang setara. Pertumbuhan kota cenderung mengabaikan eksistensi ekologis bumi, misalkan peralihan lahan dari pertanian menjadi bangunan, bahkan perkebunan beralih menjadi pemekaran jalan tol, mall, hotel, cafe, dan sekolah. Berkurangnya tanaman hijau memicu pemanasan global sehingga berdampak pada cuaca ekstrem. Pemerintah secara bersama-sama mengaktualisasikan green economy guna memastikan bahwa kondisi bumi segera membaik dari sebelumnya. Kepentingan politik merefleksikan realitas sosial lebih luas melalui organisasi sosial dari hasil proses sosial politik yang dijalankan secara berkesinambungan. Kekuasaan mewujudkan suatu wawasan, identitas, relasi antara individu dengan kelompok yang sifatnya produktif yaitu mampu menghasilkan dunia sosial dengan cara tertentu yang berada dalam suatu tatanan sosial. Apabila dianalogikan, kekuasaan dan politik ibarat seperti dua sisi keping mata uang logam yang mempunyai dua sisi berbeda tetapi menyatu pada satu bahan yang sama. Perbedaan antara kekuasaan dengan politik yaitu, masyarakat dianggap sebagai objek dan terdapat identitas dalam suatu kekuasaan, sedangkan politik memunculkan ketergantungan antar objek-objek tertentu. Terdapat ancaman terhadap eksistensi nilai dan unsur kebudayaan yang sudah melekat erat di suatu pola kehidupan masyarakat apabila terjadi reorganisasi dan rekonstruksi geografis sebagai
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 17 akibat dari pembukaan ruang baru bagi kapitalisme. Pasar kapitalis mampu beroperasi secara sistematis yang memodifikasi apapun menjadi barang dagangan. Demikian dengan pengembangan lahan yang belum terbangun memiliki harga lahan yang sangat rendah akibat dari aksesibilitas rendah, kualitas lahan rendah, relatif dikelolah untuk pertanian sehingga harga lahan berdasarkan agricultural based value. Berjalannya waktu, lahan tersebut dikembangkan menjadi kompleks perumahan cenderung lebih komersil dan sudah dikelolah menjadi hunian yang nyaman dengan aksesibilitas tinggi sehingga harga jualnya berdasarkan urban based value. Lembaga keuangan berperan menawarkan kredit yang memperhatikan sistem pengelolaan lahannya. Semakin produktif pembangunan suatu lahan, maka semakin terjangkau aksesnya bagi semua pihak dan semakin besar daya tariknya. Implikasinya ialah mobilitas tempat tinggal (residential mobility) dan mobilitas fungsi (functional mobility) terjadi. Penduduk semakin tertarik meninggalkan tempat asalnya untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya guna melanjutkan kehidupan sesuai kebutuhan. Terdapat dua (2) jenis perubahan sosial, yaitu: perubahan menuju suatu kemajuan (progress) yang menguntungkan sehingga masyarakat terbawa ke arah dan kondisi yang lebih baik dan berkembang dari sebelumnya, sedangkan perubahan yang membawa kepada kemunduran (regress) dapat merugikan masyarakat. Terdapat dua (2) kelas yang saling berkontradiksi, yaitu: kelas dominasi yang mengeksploitasi di bidang politik dan ideologi secara dominan, dan kelas yang didominasi biasanya mengalami eksploitasi secara politik dan ideologi. Dari aspek kegiatan produksi, perbudakan dua kelas tersebut direpresentasikan sebagai pemilik budak dan budak, tuan tanah dan petani, investor dan karyawan, pemilik usaha dan pegawainya.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 18 Terdapat perubahan bentuk masyarakat menjadi lebih kompleks dari pola yang sederhana dan menjadi beranekaragam (heterogen) dari sebelumnya seragam (homogen). Masyarakat mengalami pergeseran pola dari kondisi interaksi sosial yang erat, harmonis, ikatan kekeluargaan dan persahabatan yang kuat, serta yang mengutamakan kepentingan keluarga, dan solid cenderung menjadi bersifat sukarela, kontraktual, dan berdasarkan kepentingan pribadi/individual. Masyarakat berkembang dari tindakan tradisional menjadi lebih rasional. Pembangunan kota di Indonesia secara historiografik memasukkan elemen ruang kaitannya dengan proses perubahan atau transformasi masyarakat. Kota memiliki aspek kekuasaan yang tata ruangnya dibatasi dan dikelola dengan mempertimbangkan perubahan masyarakat kota. Tata ruang kota memiliki dinamika yang dipengaruhi oleh proses pembentukan kelompok sosial dan relasi sosial. Fenomena geografis dan demografi merefleksikan proses tarik menarik dari relasi sosial yang terbentuk dari permukiman padat ataupun pusat pertokoan dan erat kaitannya dengan perubahan relasi sosial, intervensi modal, dan kekuasaan negara di dalam dan di luar kota. Gambar 2.3: Implementasi Ekonomi Biru Sebagai Program Unggulan Tata Kelola Ruang Laut
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 19 Skala ekonomi, penciptaan pasar perkotaan, dan produktivitas yang lebih tinggi di perkotaan memacu tingginya tingkat pembangunan dan laju pemakaian teknologi digital. Pembebasan lahan yang berujung pada alih fungsi lahan dan formasi kapitalisasi ruang diatur dalam wewenang pemerintah sebagai pemegang kekuasaan terhadap segala bentuk kebijakan pembangunan dalam konsep Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) hingga pada tahap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota (RTRWK). Pemerintah memiliki wewenang untuk mendatangkan para investor (pemilik modal) agar melakukan pembebasan lahan. Perubahan sosial merupakan suatu perubahan dari gejala sosial yang terdapat pada masyarakat mulai dari individu sampai lebih kompleks. Perubahan sosial terjadi apabila terdapat gangguan kesinambungan antara kesatuan sosial yang meliputi: struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan semua aspek yang dihasilkan dari interaksi antar manusia, organisasi atau komunitas. Kaum miskin perkotaan mendominasi wilayah perkotaan yang ditunjukkan dengan adanya kelompok masyarakat yang hidup secara komunal dan belum terintegrasi dengan mekanisme pasar dan pembagian kerja yang formal. Gaya dan pola hidup masyarakat mengadopsi gaya hidup masyarakat kota dalam hal cara berpakaian, pola, dan tingkah laku diterapkan di lingkungan dengan mengikuti trend. Aspek akulturasi budaya masyarakat sebagian besar mengikuti kehidupan masyarakat kota (pendatang) yang ditunjukkan dengan kebiasaan generasi muda yang cenderung apatis dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi dalam dinamika masyarakat sangat berperan penting bagi negara dan bangsa khususnya dalam menunjang perdagangan di pusat ibu kota dan kota-kota besar lainnya yang menghubungkan antar daerah dan wilayah. Perkembangan suatu daerah ataupun masyarakat/wilayah tergantung pada perkembangan sarana dan prasarana transportasi, demikian sebaliknya, perkembangan sarana dan prasarana transportasi
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 20 suatu daerah tergantung pada perkembangan aktivitas atau kegiatan perdagangan dari daerah atau dari masyarakat di wilayah tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa transportasi atau aktivitas perdagangan dan perkembangan wilayah saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Transportasi memiliki nilai strategis bagi suatu wilayah terutama nilai ekonomis yang menambah kesejahteraan hidup bagi masyarakat. Nilai ekonomi transportasi berimplikasi pada semakin pentingnya peran transportasi untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industrialisasi. Transportasi memberikan spesialisasi atau pembagian pekerjaan menurut keahlian sesuai dengan budaya, adat istiadat suatu bangsa atau daerah. Gambar 2.4: Transportasi sebagai Alat Pengangkut Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau bangsa tergantung pada ketersediaan pengangkutan pada daerah yang bersangkutan. Suatu barang atau komoditi mempunyai nilai menurut tempat (place utility) dan waktu (time utility), apabila barang tersebut dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain. Salah satu prasarana yang
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 21 berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi yaitu Bandara Udara untuk mengangkut pergerakan barang dan jasa. Transportasi udara yaitu pesawat merupakan alat transportasi yang paling mutakhir dan tercepat. Angkutan pesawat udara sangat cocok untuk keperluan eksekutif dan pengusaha yang sibuk, dan keperluan lain-lain yang sangat perlu menghemat waktu yang berharga. Pesawat merupakan transportasi yang sangat ideal untuk mengangkut komoditas yang berharga, ringan, dan cepat rusak. Ditinjau dari aspek umum, perkembangan suatu wilayah secara empiris ditemukan bahwa wilayah yang memiliki Bandara Udara memiliki peluang berkembang lebih cepat daripada wilayah yang tidak memiliki Bandara Udara. Hal ini karena Bandara Udara berperan penting dalam hal transportasi dan pergerakan barang dan jasa juga diikuti dengan berkembangnya kegiatan ekonomi strategis yang memicu proses urbanisasi. Implikasinya terhadap berlangsungnya proses transformasi kawasan Bandara Udara secara terus-menerus yang mendorong perubahan fisik spasial cukup signifikan dan mendorong proses suburbanisasi sehingga terjadi proses transformasi pada Kawasan Bandara Udara. Gambar 2.5: Kondisi Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 22 Dampak secara langsung yang dapat diamati ialah proses perubahan sosial pada tingkat mikro masyarakat perkotaan. Proses ini secara langsung menyebabkan perubahan moda produksi dan pembentukan formasi sosial baru pada komunitas lokal yang menetap di kawasan Bandara Udara. Wilayah pinggiran kota yang merupakan wilayah rentan terjadinya pembangunan dalam hal pengembangan infrastruktur diperkirakan menjadi wilayah percontohan dalam hal tata kelola pemerintahan. Wilayah pinggiran kota merupakan wilayah strategis dalam pembangunan kota di masa yang akan datang. Wilayah pinggiran kota melalui bentuknya yang parsial memiliki daya tarik dan perhatian untuk dijadikan sebagai salah satu wilayah pembangunan dengan kondisi pembangunan di dalam kota yang sudah sesak dan dipenuhi oleh penduduk, maka wilayah pinggiran kota akan menjadi salah satu sasaran utama pembangunan selanjutnya. Wilayah pengembangan kawasan bandara merupakan daerah yang sangat strategis dalam pembangunan wilayah pinggiran kota yang didukung oleh faktor eksternal. Faktor eksternal tersebut yaitu menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengadopsi nilai-nilai sosial yang diberikan oleh warga pendatang bagi masyarakat lokal. Hal ini menyebabkan masyarakat lokal cepat atau lambat akan mengikuti gaya hidup yang ditunjukkan oleh warga pendatang. Dari aspek perubahan kebudayaan terjadi pergeseran dari gaya hidup kekotaan sebelum terjadinya pembangunan kawasan wilayah bandara. Pengembangan kawasan bandara rentan dengan maraknya penyakit sosial masyarakat, yaitu bermunculan para pedagang asongan, pengamen, dan pengemis yang beroperasi di sekitar kawasan bandara. Faktor himpitan ruang sosial dan ruang kelas yang terjadi di wilayah pinggiran kota. Sesuai dengan fungsi Bandara Udara yaitu menyelenggarakan angkutan yang efektif dan efisien. Keberadaan Bandara Udara berperan sangat penting sebagai simpul dalam jaringan transportasi udara, pintu gerbang
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 23 kegiatan perekonomian, tempat kegiatan alih moda transportasi, pendorong dan penunjang kegiatan industri atau perdagangan, pembuka isolasi daerah, pengembangan daerah perbatasan, dan penanganan bencana. Ditinjau dari aspek nilai lahan, suatu wilayah apabila semakin dekat dengan Bandara Udara dan didukung dengan karakteristik lahan yang baik serta memadai maka sangat berpengaruh dengan harga nilai lahan yang semakin tinggi. Sebagian besar wilayah di Indonesia didominasi oleh wilayah kepulauan yang dibatasi oleh perairan yang sangat luas sehingga mendorong pertumbuhan dan menggerakkan pembangunan nasional. Sektor perhubungan udara dan perhubungan laut memegang peranan penting dalam mendekatkan suatu wilayah dengan wilayah yang lain, suatu daerah dengan pulau terpencil serta wilayah perbatasan dalam rangka perwujudan wawasan nusantara sehingga mendorong pertumbuhan arus lalu lintas perdagangan. B. SOSIOLOGI PERDESAAN Sosiologi mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat dalam tatanan sosial yang ditinjau dari berbagai aspek. Bidang ilmu sosiologi memiliki perspektif sebagai berikut: evolusionis, interaksionis, fungsionalis, teori konflik, teori sumber, teori sistem, teori pertukaran, fenomenologi, metodologi etnis, dan lainnya yang digunakan dalam susunan yang berbeda. Perbedaan perspektif ini hanyalah dalam hal penekanan atau titik fokus kajian. Hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa kebanyakan sosiolog akan menolak untuk diklasifikasikan dalam salah satu perspektif tersebut. Pada akhirnya, semua perspektif bermanfaat dan diperlukan untuk pemahaman yang lengkap tentang masyarakat. Terdapat metode yang umumnya digunakan dalam kajian ilmu sosiologi, antara lain metode kualitatif dan metode kuantitatif. Uraian singkat mengenai metode tersebut adalah sebagai berikut:
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 24 1. Metode Kualitatif : pengukurannya bersifat eksak, contoh metode kualitatif yaitu historis, komparatif, dan studi kasus. Historis: metode yang menggunakan analisis atas peristiwa atau kejadian masa lalu dengan merumuskan prinsip umum. Misalnya peneliti akan menyelidiki akibat revolusi yang terjadi pada periode lalu dengan meninjau bahan atau alat peninggalan sejarah revolusi. Komparatif: metode yang membandingkan antara kelompok dan jenis masyarakat untuk mengidentifikasi perbedaan dan persamaan serta penyebabnya. Hasil identifikasi tersebut bertujuan untuk mendapatkan petunjuk perilaku masyarakat di masa lalu dan sekarang perihal tingkat peradaban masyarakat yang memiliki perbedaan dan persamaan. Studi Kasus (case study): mempelajari gejala dalam tatanan kehidupan masyarakat dengan cara menelaah suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga, dan individu. Dasar studi kasus yaitu menganalisis suatu masalah khusus dari suatu gejala umum persoalan sehingga menghasilkan dalil-dalil umum. Metode yang digunakan dalam mengkaji studi kasus antara lain: wawancara (interview) secara terstruktur/tersusun atau secara tidak terstruktur/tidak tersusun. Terdapat beberapa hal yang perlu disiapkan yaitu: pertanyaan (questionnaires), daftar pertanyaan (schedules), participant observer technique melalui partisipasi langsung penyelidik yang terlibat dalam kehidupan sehari-hari dari kelompok sosial yang sedang diamati. 2. Metode Kuantitatif : pengukuran yang dinyatakan dalam keterangan angka sehingga gejalagejala yang diteliti dapat diukur menggunakan skala, indeks, tabel, dan formula. Metode statistik merupakan contoh metode kuantitatif yang bertujuan menelaah gejala sosial secara matematis.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 25 Klasifikasi metode dalam sosiologi berdasarkan jenisnya terbagi menjadi: Metode Induktif. Mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan kaidah yang berlaku dalam lapangan yang lebih luas. Metode Deduktif. Memulai dengan kaidah yang dianggap berlaku umum dan dipelajari dalam keadaan yang khusus. Klasifikasi metode sosiologi berdasarkan jenis metode yaitu: Metode Empiris. Diwujudkan melalui riset atau penelitian dengan mempelajari suatu masalah secara sistematis dan intensif untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak mengenai masalah tersebut. Riset dasar (basic) bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak dari ilmu pengetahuan dan riset aplikasi (applied) sehingga berimplikasi terhadap penggunaan ilmu pengetahuan secara praktis. Metode Rationalistis. Tujuannya untuk meneliti kegunaan lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial masyarakat. Unsur yang membentuk masyarakat mempunyai hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi satu sama lainnya. Metode sosiologi di atas bersifat saling melengkapi dan para ahli sering menggunakan lebih dari satu metode untuk menyelidiki obyek yang diteliti. Sosiologi sebagai ilmu memiliki beberapa pokok bahasan, yaitu: 1. Fakta Sosial: cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Kewajiban yang sudah diatur dalam sebuah aturan memiliki sanksi apabila dilanggar. 2. Tindakan Sosial: suatu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Misalkan seorang wanita gemar menanam bunga dan pohon agar lingkungan
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 26 rumahnya terasa sejuk dan kelihatan indah, tetapi kegemaran tersebut memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Masyarakat sekitarnya juga ikut merasakan kenyamanan dan keindahan dari tanaman tersebut. 3. Khayalan Sosiologis: memahami peristiwa atau kejadian yang terjadi di masyarakat atau dalam diri seseorang yaitu sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Permasalahan pribadi individu, ancaman terhadap nilai-nilai pribadi, dan issues menjadi indikator khayalan sosiologis. Contoh, apabila hanya terdapat 1 orang yang menganggur di Indonesia maka hal ini merupakan masalah individual dengan solusi peningkatan skill individu tersebut, sedangkan apabila di Indonesia terdapat 50 juta penduduk yang menganggur, maka pengangguran tersebut merupakan issue yang membutuhkan solusi lebih massif dan perlu intervensi pemerintah. 4. Realitas Sosial: suatu fakta yang perlu diungkapkan menjadi suatu realitas yang tidak terduga dengan mengikuti aturanaturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian asumsi pribadi (subjektif) serta menghindari penilaian normatif. Perkembangan kajian wilayah perdesaan semakin meluas memberikan dampak terhadap perkembangan ilmu sosiologi. Kajian sosiologi di Indonesia berkembang pesat karena para pemimpin dan tokoh memasukkan unsur-unsur sosiologi ke dalam ajarannya. Adanya keterkaitan dengan isu kemanusiaan yang muncul sebagai refleksi dari ketimpangan masyarakat desa sebagai akibat perkembangan industri. Ciri-ciri sosiologi perdesaan ialah penekanannya pada aspek praktis, sekalipun masih dalam kategori ilmu murni, dan komitmen moral yang melekat dalam membangun kehidupan masyarakat desa.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 27 Terdapat dua bagian sosiologi perdesaan, yaitu: sosiologi perdesaan klasik dan sosiologi perdesaan baru atau modern. 1. Sosiologi Perdesaan Klasik : kehidupan masyarakatnya masih banyak bergantung pada pertanian. 2. Sosiologi Perdesaan Modern : cenderung kapitalis yang muncul setelah era globalisasi. Perbedaan antara desa dan kota semakin kabur oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (khususnya transportasi dan komunikasi). Desa merupakan objek utama dalam sosiologi perdesaan. Suatu perdesaan (rural) dapat mencakup satu desa (village) atau sejumlah desa. Terdapat keterikatan warga terhadap suatu wilayah tertentu dan lahan pertanian. Dalam konteks sosiologi, masyarakat yang memiliki ikatan kebersamaan dan ikatan terhadap wilayah tertentu disebut sebagai suatu komunitas (community). Gambar 2.6: Kegiatan Pagi Hari di Desa Indonesia
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 28 Menurut Murdiyanto (2020), Keberagaman desa di Indonesia dapat dilihat dalam berbagai aspek, baik fisik maupun non fisik. Indonesia adalah negara agraris dengan sebagian besar penduduknya adalah petani. Setelah desa pertanian, desa nelayan merupakan desa yang sangat penting dari segi jumlahnya. Hal ini juga terkait dengan sebutan Indonesia sebagai negara kepulauan. Tipe desa yang ada di Indonesia antara lain : 1. Desa Nelayan : mata pencaharian utama penduduk yaitu usaha perikanan laut, contohnya: desa Depok, desa Samas, desa Congot, desa pelabuhan Ratu, dan sebagainya. 2. Desa Persawahan : mata pencaharian utama penduduk ialah pertanian seperti lahan sawah yang memiliki air pengairan yang sebagian besar desa terdapat di pulau Jawa, seperti: desa di Delanggu, desa di Karawang, dan sebagainya. 3. Desa Perladangan : mata pencaharian utama penduduk adalah dari pertanian ladang atau peladang karena lahan pertaniannya tidak memiliki air pengairan yang baik atau hanya mengandalkan air hujan. Contoh sebagian besar petani di Gunung Kidul, Wonogiri, Nusa Tenggara, dan sebagainya. 4. Desa Perkebunan : mata pencaharian utama penduduknya ialah perkebunan tanaman tahunan, seperti: kelapa sawit, kakao, karet, kopi, teh, dan sebagainya. Misalnya di Sumatera Utara, Lampung, Jambi, Kalimantan, Sulawesi, dan sebagainya. 5. Desa Peternakan : mata pencaharian utama penduduknya adalah sebagai peternak, baik ternak besar (kambing, kerbau, sapi dan sebagainya) maupun ternak kecil (ayam, bebek, dan sebagainya).
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 29 6. Desa Kerajinan/Industri Kecil : mata pencaharian utama penduduknya adalah pengrajin atau pengusaha kecil seperti perajin gerabah di Kasongan, perajin bambu di Kecamatan Minggir, pengusaha gula kelapa di Kokap, perajin emping melinjo di Banguntapan, dan sebagainya. 7. Desa Industri Sedang dan Besar : mata pencaharian utama penduduknya sebagai pengusaha sedang dan besar yang mayoritas ditemukan di desa Tangerang, Karawang, dan sebagainya. Gambar 2.7: Kawasan Industri Besar di Tangerang 8. Desa Jasa dan Perdagangan : mata pencaharian utama penduduknya sebagai penyedia jasa dan perdagangan. Penggolongan tipe desa ditinjau dari tingkat perkembangan masyarakatnya dibagi menjadi 5, yaitu : 1. Desa Tradisional : banyak ditemukan pada masyarakat suku terasing yang seluruh kehidupan masyarakatnya termasuk bercocok tanam, cara memelihara kesehatan,
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 30 cara memasak makanan sangat tergantung pada pemberian alam sekelilingnya. Contohnya: suku badui dalam, suku dayak, suku anak dalam, dan sebagainya. 2. Desa Swadaya : desa yang kondisi relatif statis tradisional dan sangat tergantung pada keterampilan dan kemampuan pimpinannya, misalnya: desa badui luar, dan sebagainya. 3. Desa Swakarya : sering disebut desa peralihan yaitu desa yang sudah mulai mengalami pembaharuan oleh anggota masyarakat, misalnya: desa terpelosok yang ada di Jawa. 4. Desa Swasembada : masyarakat sudah maju ditandai dengan mekanisasi pertanian dan teknologi ilmiah. Terdapat perubahan sesuai dengan perkembangan. 5. Desa Pancasila : tipe desa ideal harapan bangsa Indonesia dengan tercapainya masyarakat yang adil dan makmur. Masyarakat memiliki elemen dasar sebagai suatu sistem sosial, antara lain: 1. Penduduk (orang) : terikat secara paternal dan ada hubungan darah. 2. Wilayah : ada interaksi antara penduduk dan wilayahnya. 3. Interaksi 4. Kepentingan bersama 5. Kebutuhan bersama Kelima elemen dasar tersebut merupakan ciri yang membedakan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya. Terdapat elemen sebagai suatu sistem dalam masyarakat, antara lain: 1) Tujuan/sasaran; 2) Norma, aturan atau penuntun standar yang menentukan kepantasan atau tidak pantas dalam masyarakat;
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 31 3) Status, peran, posisi dalam struktur yang dimulai dengan tingkah laku dan penampilan individu dalam masyarakat; 4) Sanksi; 5) Ranking sosial yang merepresentasikan kedudukan relatif anggota kolektif sebagai anggota. Ini akibat dari penilaian semua di masyarakat mengikuti statusnya dalam masyarakat, pelaksanaan status/peran, prestise dan penghargaan, kekuasaan, dan nilai serta sistem nilai; 6) Fasilitas, berbagai hal yang digunakan dalam masyarakat untuk mencapai tujuannya berupa finansial, fisik, sumber daya manusia dan sosial, kemampuan hubungan manusia, pengetahuan, teknologi, dan sumber daya lain yang ada; 7) Kekuasaan, kecakapan atau kemampuan mengendalikan tingkah laku atau sikap yang lain; 8) Kepercayaan; 9) Perasaan/sentiment yaitu perasaan normatif yang ekspresif dan mewakili perasaan individu tentang fenomena dalam dunia. Memahami suatu masyarakat sangat diperlukan dalam upaya melakukan interaksi dengan masyarakat tersebut. Salah satu upaya untuk memahami masyarakat dapat dilakukan dengan memahami secara mendalam bentuk-bentuk proses sosial dalam masyarakat, baik dalam konteks masyarakat luas maupun dalam konteks suatu keluarga yang memiliki norma tertentu. Untuk itulah diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai proses-proses sosial dalam masyarakat dan keluarga terutama masyarakat desa yang memiliki proses sosial khas perdesaan. Manusia dalam bermasyarakat berinteraksi dalam bentuk proses sosial yang dapat diamati apabila perorangan atau kelompok manusia saling bertemu sehingga menyebabkan isi pandang dalam proses sosial bersifat objektif dan subjektif.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 32 C. RANGKUMAN Sosiologi perkotaan lebih komplit karena melibatkan banyak pihak dan kepentingan dalam mengimplementasikan tata kelola ruang. Investor lebih menunjukkan ketertarikan menanam modal di wilayah perkotaan dibanding perdesaan karena faktor keterjangkauan dan akses terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih memadai di perkotaan dibandingkan perdesaan. Sosiologi perdesaan cenderung mengutamakan pemahaman terhadap karakter masyarakat sebagai suatu komunitas yang utuh secara fisik dan non fisik yang mengindikasikan bahwa erat kaitannya antara budaya material dan immaterial. Nilai dan rasa kekeluargaan di perdesaan cenderung lebih kuat dibandingkan di perkotaan yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. D. TES FORMATIF 1. Jelaskan sosiologi perkotaan dan berikan contohnya. 2. Apa saja aspek yang menjadi faktor pengaruh dalam tata kelola ruangan di perkotaan? 3. Mengapa investor lebih tertarik pada instrumen yang ada di wilayah perkotaan? 4. Jelaskan sosiologi perdesaan dan berikan contohnya. 5. Jelaskan klasifikasi perdesaan berdasarkan tingkat perkembangan masyarakatnya. E. LATIHAN Case 1. Faktor perkembangan penduduk dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu secara alami (internal) dan migrasi (eksternal) yang berpengaruh terhadap perkembangan suatu kota. Perkembangan secara alami berkaitan dengan kelahiran dan kematian yang terjadi di kota tersebut, sedangkan migrasi berhubungan dengan pergerakan penduduk dari luar kota masuk ke dalam kota sebagai urbanisasi. Urbanisasi mempunyai dampak positif maupun negatif. Perkembangan dikatakan positif apabila jumlah penduduk yang ada tersebut merupakan modal bagi pembangunan, dan berdampak
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 33 negatif apabila jumlah penduduk membebani kota itu sendiri. Berikanlah contoh dari faktor tersebut di kota yang ada di Indonesia beserta solusi efektif untuk permasalahan yang terjadi. Case 2. Perkembangan kegiatan perekonomian ditentukan oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam kota itu sendiri (faktor internal) yang meliputi faktor produksi seperti: lahan, tenaga kerja, modal serta faktor-faktor yang berasal dari luar daerah (faktor eksternal), yaitu tingkat permintaan dari daerah-daerah lain terhadap komoditi yang dihasilkan oleh daerah yang bersangkutan. Dari waktu ke waktu, perkembangan kota terus berubah. Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk perkotaan serta meningkatnya jumlah kebutuhan kehidupan, meningkat pula kebutuhan ruang kekotaan yang besar. Karena ketersediaan ruang di dalam kota tetap dan terbatas, meningkatnya kebutuhan akan mengambil ruang di pinggiran kota. Pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur seperti yang dilaporkan oleh media CNBC Indonesia tahun 2021. Pemerintah telah menyerahkan surat presiden beserta Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) kepada DPR RI. Pemindahan status ibu kota negara dari Provinsi DKI Jakarta ke Kalimantan Timur akan dilakukan pada Semester I tahun 2024. RUU IKN juga menjelaskan bahwa IKN dalam menjalankan fungsinya akan memiliki pemerintahan, tugas, dan wewenang yang diatur secara khusus dalam UU IKN tersebut. Selain itu, IKN akan menjadi tempat kedudukan bagi lembaga negara, perwakilan negara asing, dan perwakilan organisasi atau lembaga internasional. Dalam RUU IKN tersebut juga dijelaskan, pemerintah pusat dapat menentukan lembaga pemerintah non kementerian, lembaga non struktural, lembaga pemerintah lainnya, dan aparatur sipil negara yang tidak dipindahkan kedudukannya ke wilayah IKN. Adapun pemindahan kedudukan IKN yang dijelaskan dalam Pasal 21 ayat (2) akan dilakukan secara bertahap berdasarkan Rencana
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 34 Induk IKN. Kegiatan persiapan, pembangunan, dan pemindahan IKN dari DKI Jakarta ke IKN di Kalimantan Timur akan dilaksanakan oleh Otorita IKN. Otorita IKN berpedoman pada Rencana Induk IKN dalam melaksanakan kegiatan persiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara dari Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ke IKN. Otorita IKN dapat melakukan perubahan dan penyesuaian terhadap Rencana Induk IKN setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden. Secara struktur organisasi, dalam Pasal 9 ayat (1) dijelaskan Pemerintahan Khusus IKN dipimpin oleh Kepala Otorita IKN dan dibantu oleh seorang Wakil Kepala Otorita IKN yang ditunjuk, diangkat dan diberhentikan langsung oleh Presiden. Pelantikannya pejabat-pejabat Otorita IKN pun akan langsung dilaksanakan oleh Presiden. Kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota mendelegasikan seluruh kewenangan dan perizinan terkait kegiatan persiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara kepada Otorita IKN. Ketentuan mengenai kegiatan persiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara oleh Otorita IKN sebagaimana dimaksud serta kewenangan dan perizinan diatur dengan Peraturan Presiden. Sebelumnya, Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas mengungkapkan tahun depan, pembangunan kantor pemerintahan dan Istana Kepresidenan akan mulai dibangun. Hanya saja dana pembangunan IKN belum ada dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022. Deputi menyebutkan bahwa adanya kemungkinan pembangunan tersebut akan dimulai oleh pihak swasta. Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sangat dimungkinkan terjadi dan memerlukan persiapan dan kajiannya. Prajurit TNI dan anggota Polri yang akan direncanakan pindah terlebih dahulu ke IKN perkiraan pada tahun 2023. Berdasarkan studi kasus tersebut, berikan tanggapan mengenai pemindahan ke IKN beserta kaitannya dengan sosiologi perkotaan.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 35 Case 3. Jelaskan dan berikan contoh berdasarkan pengamatan masing-masing menurut Tabel 1. Tabel 1. Kajian Berdasarkan Perspektif Sosiologis Perspektif Kajian Evolusionis Bagaimana urutan terjadinya konfrontasi antara mahasiswa dengan organisasi atau institusi ? Bagaimana pola yang sudah ada yang telah diikuti oleh anggota ? Bagaimanakah peristiwa tersebut merupakan produk dari situasi sebelumnya? Interaksionis Bagaimana peraturan dibuat dan dirubah ? Siapa yang mempunyai wewenang untuk mengubah peraturan ? Bagaimana caranya mengubah peraturan ? Bagaimana ‘orang yang baik‛ dan ‛orang yang buruk‛ mendapat julukan ? Bagaimana ketegangan yang terjadi dan peran apa yang dimainkan pada saat semangat konfrontasi berkembang ? Fungsionalis Alasan-alasan apakah yang mendorong perubahan kebijakan tersebut? Dengan perubahan kebijakan, tujuan apa yang bisa dicapai organisasi atau institusi dan mahasiswa? Dengan konfrontasi ini, tujuan apa yang bisa dicapai oleh aktivitas mahasiswa? Akibat-akibat apakah yang akan timbul dari konfrontasi tersebut?
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 36 Konflik Mengapa masukan dari mahasiswa tidak diminta sebelum melakukan perubahan kebijakan ini? Siapakah yang akan mendapat keuntungan dan siapa yang dirugikan dengan perubahan kebijakan tersebut? Mengapa organisasi atau institusi menginginkan perubahan? Mengapa mahasiswa menentangnya?
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 37 BAB III GAYA HIDUP Oleh: Betrix, S.E., M.Si DESKRIPSI PEMBELAJARAN Pada bab ini mahasiswa mempelajari pengenalan dan konsep gaya hidup dalam tatanan sosial masyarakat. Mahasiswa diharapkan memahami tentang konsep-konsep dasar dan dinamika gaya hidup masing-masing kelompok masyarakat. KOMPETENSI PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki pengetahuan dan kemampuan: 1. Mampu mendeskripsikan klasifikasi gaya hidup dalam tatanan sosial masyarakat menurut sosiologi ekonomi secara sistematis. 2. Mampu mengidentifikasi dinamika gaya hidup masing-masing kelompok masyarakat. PETA KONSEP PEMBELAJARAN Gaya Hidup (Life Style) Pengertian Gaya Hidup Komponen Gaya Hidup Masyarakat Modern Menurut Tipe Klasifikasi Gaya Hidup
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 38 A. PENGERTIAN GAYA HIDUP Perubahan zaman mengubah gaya hidup masyarakat dengan menyesuaikan terhadap perubahan zaman yang terjadi dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. Perubahan gaya hidup manusia memberi pengaruh positif dan pengaruh negatif. Masyarakat terdiri dari sekumpulan manusia dengan latar belakang ciri khas budaya yang sama dan gaya hidup tertentu yang dimanifestasikan dalam sikap sehari-hari. Gaya hidup merupakan bagian dari pencitraan diri. Gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang untuk menentukan pilihan-pilihan barang konsumsi yang dibeli sehingga memahami kepribadian seseorang memerlukan pemahaman terhadap konsep gaya hidup. Gaya hidup merupakan konsep yang lebih baru dan lebih mudah terukur dibandingkan kepribadian. Gaya hidup didefinisikan sebagai pola seseorang hidup dengan menggunakan uang dan waktunya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Gaya hidup dan kepribadian merupakan dua hal yang berbeda tetapi saling berhubungan satu sama lainnya. Kepribadian merepresentasikan karakteristik pada diri individu yang mencakup cara berpikir, merasa, dan berasumsi. Gambar 3.1: Rutinitas Businessman
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 39 Gaya hidup pengusaha berbeda dengan gaya hidup pegawai yang tergambar dari pakaian, tempat tinggal, barang yang dibeli atau digunakan dalam kehidupan sehari-hari, serta lokasi yang sering dikunjungi. Semua hal tersebut merepresentasikan nilai-nilai yang dianut masing-masing individu agar memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Gaya hidup dapat berubah sesuai dengan perubahan dari kebutuhan yang terbentuk dari pola asuh, tuntutan profesi atau pekerjaan, dan lingkungan tempat tinggal. Kepribadian mengacu kepada karakteristik internal individu, sedangkan gaya hidup mengacu kepada manifestasi eksternal dari karakteristik tersebut. Gaya hidup dan kepribadian memiliki implikasi manajerial yang berbeda. B. KOMPONEN GAYA HIDUP Faried, dkk (2021) menyebutkan terdapat komponen bagian yang memperlihatkan pola tertentu dari gaya hidup antara lain: 1. Rutinitas kegiatan yang dilakukan sehari-hari 2. Ketertarikan kepada hal baru 3. Prinsip atau kepercayaan secara idealis mengenai lingkungan sekitarnya 4. Domisili atau tempat tinggal. C. KLASIFIKASI GAYA HIDUP MENURUT TIPE Klasifikasi gaya hidup menurut tipe berdasarkan Faried, dkk (2021) antara lain: Gaya Hidup Fungsionalis. Fokus utama kepada hal yang sangat penting dan kebutuhan. Gaya hidup tipe ini biasanya diterapkan oleh individu yang sudah berkeluarga, berpendidikan menengah ke bawah, dan memiliki penghasilan rata-rata. Gaya Hidup Pengasuh. Pola hidup ini biasanya diterapkan oleh kaum muda yang sudah berkeluarga, membina keluarga, dan perhatian utamanya untuk membesarkan anak terlebih dahulu.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 40 Gaya Hidup Cita-Cita. Pola hidup ini memiliki tujuan untuk menggapai cita-cita dan harapan dengan fokus utamanya kepada aktualisasi diri. Penerapan gaya hidup ini biasanya dilakukan oleh individu dengan kelas status sosial yang tinggi, lebih menyukai hidup sendiri tanpa berkeluarga, pendidikan cukup tinggi, dan berprofesi sebagai pegawai atau karyawan yang sudah mapan. Gaya Hidup Pengalaman. Pola hidup ini berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari kegemaran sehari-hari. Pemilik gaya hidup pengalaman cenderung dimiliki oleh para pekerja kantoran. Gaya Hidup Sukses. Pola hidup sukses diterapkan oleh individu dengan usia yang sudah melewati paruh baya dan mapan. Waktu sehari-hari banyak dihabiskan untuk mengembangkan diri dan melakukan pekerjaan sesuai profesinya. Gaya Hidup Dewasa. Pencari nafkah tunggal biasanya menerapkan gaya hidup ini melalui partisipasi di kegiatan organisasi, pendidikan, keagamaan, kemasyarakatan, dan politik. Gaya Hidup Pensiunan. Para pensiunan biasanya sudah mapan dalam pendapatan dan aktivitas sehari-hari fokus untuk merawat diri, kesehatan, dan hiburan. Gaya Hidup Penopang. Pola hidup ini dilakukan oleh orang dewasa tua yang berpenghasilan di bawah rata-rata untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Gaya Hidup Nafkah. Biasanya diterapkan oleh individu dengan status kelas sosial yang rendah. Semua anggota keluarga berperan mencari nafkah untuk mencapai kesejahteraan. D. RAGAM GAYA HIDUP DALAM MASYARAKAT MODERN Ada beragam gaya hidup yang berkembang di masyarakat modern saat ini, antara lain: Gaya Hidup Ekonomi. Merepresentasikan perilaku konsumtif untuk prestise dan harga diri yang dipandang oleh masyarakat.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 41 Gaya Hidup Sehat. Merepresentasikan pola hidup yang memakan makanan dan minuman sehat, melakukan olahraga dan kebugaran sebagai kebiasaan. Trend pasca pandemi covid-19, masyarakat gemar olahraga, menjemur tubuh pagi hari di bawah sinar matahari, mencuci tangan dengan baik sebelum dan setelah beraktivitas, dan menyediakan suplemen dan vitamin. Gambar 3.2: Aktivitas Keluarga Menikmati Sinar Matahari Pagi Gaya Hidup Serba Online. Teknologi dan jaringan internet menjadi fasilitas utama untuk melakukan aktivitas. Di Indonesia aplikasi yang sering digunakan masyarakat untuk mendukung aktivitas sehari-hari yaitu: Grab, Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dan sebagainya. Mayoritas pemesanan makanan, belanja kebutuhan sehari-hari, antar jemput, dan keperluan lainnya bisa memanfaatkan jasa ojek online atau belanja online. Jaringan online digunakan untuk mempercepat dan mempermudah seluruh kegiatan tanpa batasan waktu dan tempat. Apabila dilakukan secara luring (luar jaringan) membutuhkan waktu yang lebih lama dan tahapan yang panjang, sedangkan aktivitas yang dilakukan secara daring (dalam jaringan) membutuhkan waktu yang lebih
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 42 cepat dan praktis meskipun lokasinya antar kota, antar provinsi, antar pulau, dan antar negara. Gaya Hidup Sosialita. Biasanya diterapkan oleh wanita muda yang merepresentasikan kesuksesan diri dengan simbol atau lambang produk menggunakan brand ternama dalam perkumpulan suatu kelompok sebagai bentuk unjuk diri atau eksistensi. Gambar 3.3: Traveling, Belanja, dan Meet up Wanita Sosialita Kebiasaan yang dilakukan oleh para wanita sosialita yaitu: 1. Membeli barang mewah dan mahal dalam jumlah yang melebihi kebutuhan. 2. Aktif mengikuti trend atau fashion. 3. Membeli barang-barang sesuai keinginan dan gengsi. 4. Café yang mahal dan aestetik menjadi tempat yang sering dikunjungi. 5. Makan makanan di restoran yang mahal. 6. Memperlihatkan atau mengkoleksi barang antik atau brand terkenal yang dimilikinya sebagai unjuk harga diri. 7. Terhimpun dalam suatu komunitas arisan dalam jumlah yang besar.