BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 43 Gaya Hidup New Normal (pandemi Covid-19). Pandemi covid-19 mengubah kebiasaan sehari-hari masyarakat di seluruh dunia, seperti: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan, dan menjaga interaksi berlebihan di ruangan tertutup. Gaya Hidup Perkotaan. Merepresentasikan individualis dan keindahan semu dengan kondisi masyarakatnya yang mayoritas heterogen. Tempat hiburan yang sering dikunjungi yaitu mall, lokasi hiburan, dan café pada saat luang. Gaya Hidup Pedesaan Modern. Desa modern sudah menggunakan kecanggihan teknologi dalam aktivitas sehari-hari. Tempat wisata merupakan program andalan untuk menarik wisatawan berdatangan dan berkunjung. Gaya Hidup Selebritis. Publik figure seperti artis atau aktor menjadi acuan bagi sekelompok masyarakat tertentu mengenai perilaku dan gaya hidup dari publik figure tersebut. Gaya Hidup Transportasi. Perubahan moda transportasi membawa perubahan gaya hidup masyarakat, misalkan transportasi online yang marak di zaman sekarang membawa perubahan kepada gaya hidup masyarakat yang cenderung memanfaatkan ojek online untuk membeli makanan, mengantar dan menjemput barang, dan antar jemput penumpang sesuai titik lokasi. Hal tersebut menyebabkan aktivitas yang dilakukan masyarakat lebih produktif, efisien, dan efektif. Gaya Hidup Berpakaian. Pakaian menjadi karakteristik individu yang merepresentasikan profesi dan kelas sosialnya. Gaya Hidup Dunia Anak-Anak. Generasi zaman dahulu dengan sekarang memiliki perbedaan media permainan. Zaman dahulu, anak-anak cenderung tertarik dengan permainan fisik dan kelompok, sedangkan zaman sekarang anak-anak lebih tertarik dengan gadget.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 44 Gaya Hidup Komunikasi. Bahasa dapat dipelajari karena diperlukan untuk mengakses dan berinteraksi dengan semua orang. Semakin beragam budaya dan asal daerah atau negara suatu komunitas maka semakin beragam juga bahasa yang digunakan untuk komunikasi dan interaksi dengan orang lain. E. RANGKUMAN Gaya hidup dapat berubah-ubah dengan berjalannya waktu karena dipengaruhi faktor-faktor internal (dari dalam diri individu) dan eksternal (dari luar diri individu). Faktor yang mempengaruhi gaya hidup individu antara lain: sikap, pengalaman, pengamatan, kepribadian, citra diri, motivasi, persepsi, komunitas, keluarga, dan lingkungan. F. TES FORMATIF 1. Jelaskan konsep gaya hidup 2. Jelaskan perbedaan gaya hidup sebelum dan sesudah terjadinya pandemi covid-19 3. Bagaimana profesi seseorang mempengaruhi gaya hidupnya. Jelaskan dan berikan contohnya. 4. Mengapa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mempengaruhi gaya hidup individu ? 5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang secara internal maupun secara eksternal. Berikan contohnya menurut pengamatan masing-masing dari lingkungan di sekitar. G. LATIHAN Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. 1. Yang bukan termasuk faktor-faktor pengaruh gaya hidup ialah… a. Komunitas b. Citra diri c. Kepribadian/karakter
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 45 d. Referensi 2. Pada tahun 2020, suatu wabah yang menyerang seluruh negara di dunia merubah gaya hidup mayoritas warga negara di dunia. Pandemi covid-19 memberikan pelajaran agar setiap warga negara semakin menjaga gaya hidup yang mengutamakan ….. a. Kebersihan b. Ketertiban c. Keadilan d. Ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa 3. Yang termasuk contoh gaya hidup sosialita ialah ….. a. Seorang atlet gemar olahraga b. Wanita mapan mempunyai komunitas yang sering menunjukkan pemakaian barang-barang merk terkenal c. Mahasiswa yang aktif di organisasi kampus d. Pemuka agama yang rutin ceramah 4. Yang bukan termasuk contoh gaya hidup sesuai profesi ialah ….. a. Pengusaha berpakaian kasual untuk meninjau kondisi lapangan b. Pegawai kantor yang melakukan rekreasi keluarga saat weekend tiba atau saat hari libur c. Mahasiswa yang memiliki komunitas sosialita untuk ajang unjuk status sosial di masyarakat d. Mahasiswa yang membutuhkan perangkat gadget untuk mengerjakan tugas kuliah 5. Yang termasuk faktor-faktor mempengaruhi gaya hidup secara eksternal yaitu, kecuali ….. a. Kepribadian b. Lingkungan tempat tinggal c. Komunitas d. Tradisi
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 46 BAB IV PERILAKU EKONOMI MASYARAKAT Oleh: Betrix, S.E., M.Si DESKRIPSI PEMBELAJARAN Pada bab ini mahasiswa mempelajari pengenalan dan konsep dasar teoritis secara sistematis mengenai perubahan perilaku ekonomi masyarakat. Mahasiswa diharapkan memahami tentang gejala-gejala sebagai faktor pengaruh perubahan perilaku ekonomi masyarakat dan dinamika perubahan perilaku ekonomi masyarakat. KOMPETENSI PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki pengetahuan dan kemampuan: 1. Mampu menganalisis perubahan perilaku ekonomi masyarakat. 2. Mampu mengidentifikasi faktor pengaruh perubahan perilaku ekonomi masyarakat dan dinamika perubahan perilaku ekonomi masyarakat. PETA KONSEP PEMBELAJARAN PERILAKU EKONOMI Perubahan Perilaku Ekonomi Perilaku Ekonomi Masyarakat Faktor Pendorong Perilaku Ekonomi
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 47 A. PERUBAHAN PERILAKU EKONOMI Keterbatasan sumber daya alam dengan tingkat kepuasan manusia yang tidak terbatas memunculkan persoalan ekonomi. Bab ini membahas tentang perubahan perilaku ekonomi masyarakat. Perubahan perilaku dalam memenuhi kebutuhan dan ekonomi menunjukkan adanya gejala dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku. Tujuan perilaku masyarakat yang berubahubah untuk memanfaatkan ekonomi sehingga dapat mendukung kelangsungan hidup. B. PERILAKU EKONOMI MASYARAKAT Pola pikir menentukan cara merespon dan bertindak seseorang terhadap sesuatu yang terjadi. Perilaku seseorang dapat direpresentasikan dari cara komunikasi, cara berinteraksi dengan sesama manusia dan makhluk hidup lainnya, dan kebiasaan yang dilakukan dalam waktu sehari-hari. Perilaku ekonomi merupakan tingkah laku manusia untuk memenuhi kebutuhan dan memperoleh impian, mencari nafkah dengan berbagai profesi masing-masing individu. Budaya dapat mempengaruhi perubahan perilaku seseorang. Halhal yang mempengaruhi budaya yaitu pengetahuan, pendidikan, kepercayaan, nilai, dan norma yang dianut dan terpola sejak lama. Budaya menjadi satu kesatuan dengan perilaku yang tidak dapat dipisahkan karena menjadi faktor sebab akibat yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pengaruh budaya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi menyebabkan perubahan perilaku ekonomi yang ditunjukkan dengan masyarakat konsumtif cenderung membeli produk melebihi kebutuhannya. Pelaku ekonomi adalah individu atau kelompok yang berperan dalam proses kegiatan ekonomi, baik produksi, distribusi ataupun konsumsi. Pelaku ekonomi dapat melakukan kegiatan ekonomi secara kolektif dan individu. Peran pelaku ekonomi yaitu mendorong kegiatan ekonomi seperti produksi, distribusi, dan
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 48 konsumsi untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, dan merata. Pelaku ekonomi bergerak sesuai dengan spesifikasi dan keahlian masing-masing. Melaksanakan kegiatan ekonomi melalui perilaku-perilaku ekonomi yang ditunjukkan dengan sikap dan perbuatan yang dilakukan untuk menggerakkan usaha mendapatkan keuntungan ekonomi. Perilaku ini melekat dan mengalir di siklus kehidupan pelaku ekonomi. Perilaku manusia sebagai pelaku ekonomi melekat dengan kebudayaan yang dimiliki. Perilaku ekonomi diperlukan untuk mengantisipasi perbuatan yang merusak sistem ekonomi antara lain: penimbunan barang-barang dan memonopoli pendistrbusian dan pasar. Memahami perubahan perilaku ekonomi masyarakat merupakan upaya yang dilakukan oleh individu, lembaga, swasta, dan pemerintah untuk mengidentifikasi perubahan perilaku masyarakat sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup. C. FAKTOR PENDORONG PERILAKU EKONOMI Perilaku ekonomi dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi dinamika perilaku yaitu suatu potensi yang ada di dalam diri seseorang antara lain motivasi, pendapatan atau income, sikap, persepsi, dan integrasi. Motivasi seseorang mengerjakan kegiatan ekonomi yang bersumber dari dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan agar mencapai suatu tujuan. Motivasi dapat mendorong individu untuk menggerakkannya melakukan sesuatu yang ditunjukkan dengan cara komunikasi dan interaksinya terhadap sesuatu yang terjadi. Semakin baik motivasi seseorang maka semakin positif perilaku yang ditunjukkannya, demikian sebaliknya. Semakin seseorang memiliki motivasi untuk mementingkan kepentingan pribadi terlebih dahulu, maka semakin individualis perilaku yang ditunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari, demikian sebaliknya.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 49 Pendapatan atau income merupakan ukuran seseorang dalam menggapai sesuatu hal yang diharapkannya. Keadaan ekonomi seseorang juga mendukung konsumen mampu membeli produk atau jasa. Semakin besar pendapatan individu maka semakin besar kemampuannya untuk membeli barang-barang, demikian sebaliknya. Sikap merupakan suatu kecenderungan atau predisposisi menghadapi situasi sosial dengan cara memberikan respon terhadap stimulasi sosial yang telah terbentuk yang diwujudkan dengan perasaan dan pikiran terhadap suatu objek. Sikap merespon dengan memberikan suatu tanggapan reaksi seseorang terhadap objek tertentu (positif atau negatif) yang biasanya diwujudkan dalam bentuk rasa suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju, menerima atau menolak, sepakat atau tidak sepakat terhadap suatu objek tertentu seperti benda, manusia, hewan, tumbuhan, dan informasi. Persepsi ialah tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi untuk menggambarkan dan memahami lingkungan sekitarnya. Persepsi merupakan asumsi atau anggapan terhadap sesuatu yang cenderung subjektif. Integrasi adalah kesatuan seluruh sikap dan tindakan untuk merespon sesuatu. Integrasi adalah proses penggabungan atau penyatuan beberapa elemen atau komponen menjadi satu kesatuan yang utuh melalui suatu metode untuk mengoordinasikan berbagai fungsi, bagian-bagian, dan tugas yang ada pada suatu pekerjaan. Selain faktor internal, terdapat faktor eksternal yang mempengaruhi dinamika perilaku yaitu suatu potensi yang memicu perubahannya dari luar diri individu antara lain: kebudayaan, kelompok sosial, dan keluarga.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 50 Kebudayaan merupakan seluruh hasil kegiatan dan penciptaan batin manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan diwariskan dari generasi ke generasi yang mengatur perilaku masyarakat. Kelompok sosial terdiri dari dua orang atau lebih yang saling berinteraksi, saling berkomunikasi dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang terdiri dari orangtua dan anak-anak. Keluarga berperan menentukan dinamika perilaku ekonomi seseorang dari anggota keluarganya ketika melakukan kegiatan ekonomi. Semakin harmonis suatu keluarga maka semakin besar pengaruh anggota keluarga tersebut mempengaruhi perilaku ekonomi anggota keluarga lainnya, demikian sebaliknya. Gambar 4.1: Kerukunan Keluarga
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 51 Perubahan perilaku ekonomi masyarakat terjadi agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Perilaku ekonomi masyarakat cenderung untuk mencari kemudahan, terjangkau, efektif, dan efisien sehingga dapat mencapai tingkat kepuasan yang maksimum. D. RANGKUMAN Perubahan perilaku ekonomi masyarakat merupakan suatu upaya yang dilakukan seseorang ataupun lembaga (swasta maupun pemerintah) agar dapat mengidentifikasi perubahan perilaku masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Perilaku masyarakat perubahannya dipengaruhi oleh faktor internal antara lain: motivasi, pendapatan atau income, sikap, persepsi, dan integrasi, sedangkan faktor eksternalnya antara lain: kebudayaan, kelompok sosial, dan keluarga. E. TES FORMATIF 1. Jelaskan bagaimana kebudayaan mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat dan berikan contohnya? 2. Sebutkan faktor-faktor internal yang mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat dan berikan contohnya? 3. Sebutkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat dan berikan contohnya? 4. Jelaskan bagaimana keluarga mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat dan berikan contohnya? 5. Mengapa income mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat dan berikan contohnya? F. LATIHAN 1. Jelaskan dinamika perubahan perilaku masyarakat dalam siklus kegiatan ekonomi produksi dan berikan contohnya. 2. Jelaskan dinamika perubahan perilaku masyarakat dalam siklus kegiatan ekonomi konsumsi dan berikan contohnya.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 52 3. Jelaskan dinamika perubahan perilaku masyarakat dalam siklus kegiatan ekonomi distribusi dan berikan contohnya. 4. Bagaimana dinamika perubahan perilaku masyarakat sebelum dan setelah terjadinya pandemi covid-19 serta berikan contohnya ? 5. Bagaimana dinamika perubahan perilaku masyarakat di perkotaan dan perdesaan serta berikan contohnya ?
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 53 BAB V EKONOMI KREATIF Oleh: Betrix, S.E., M.Si DESKRIPSI PEMBELAJARAN Pada bab ini mahasiswa mempelajari pengenalan dan konsep dasar ekonomi kreatif secara sistematis. Mahasiswa diharapkan memahami tentang konsep-konsep dasar dan dinamika ekonomi kreatif. KOMPETENSI PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki pengetahuan dan kemampuan: 1. Mampu mendeskripsikan ekonomi kreatif secara sistematis. 2. Mampu mengidentifikasi tingkatan, struktur, jenis-jenis konsep dasar dan dinamika ekonomi kreatif di era masyarakat postmodernisme. PETA KONSEP PEMBELAJARAN EKONOMI KREATIF Konsep Ekonomi Kreatif Pengembangan Ekonomi Kreatif Klasifikasi Ekonomi Kreatif Ruang Lingkup Ekonomi Kreatif Dinamika Ekonomi Kreatif
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 54 A. KONSEP EKONOMI KREATIF Revolusi industri 4.0 merubah aspek dasar tatanan kehidupan global yang ditunjukkan dengan kreativitas dan inovasi yang semakin meningkat melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang masuk ke berbagai sendi kehidupan global yaitu persaingan dalam bidang ekonomi. Semakin cepatnya perubahan yang terjadi sebagai dampak pemanfaatan artificial intelligence (AI), internet of things, human-machine interface, dan sharing economy sebagai wujud kreativitas dan inovasi dari strategi memenangkan persaingan ekonomi global. Inovasi dan kreativitas diperlukan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi melalui kapitalisasi ide kreatif para produsen. Gambar 5.1: Kolaborasi dan Sinergi di Industri Ekonomi Kreatif Ekonomi kreatif muncul sebagai akibat dari gelombang ekonomi baru di Amerika Serikat yang direpresentasikan dengan adanya aktivitas ekonomi yang berbasis ide, gagasan, dan kreativitas. Ekonomi kreatif dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta, merek, royalty, dan desain yang menjadi
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 55 lokomotif pertumbuhan ekonomi baru dunia menurut Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia (2018). Indonesia sukses menyelenggarakan The World Conference on Creative Economy (WCCE) atau Konferensi Global tentang Ekonomi Kreatif di Bali tahun 2018 yang mempertemukan perwakilan dari pemerintah, pengusaha, stakeholder, komunitas, organisasi internasional, media, dan ahli di bidang ekonomi kreatif. Bangsa Indonesia dapat menjadikan Forum WCCE sebagai momentum memacu tumbuh kembang ekonomi kreatif di tanah air, dengan keragaman budaya dan bonus demografi yang dimiliki sehingga jejaring antar pelaku ekonomi kreatif lokal dan global terus ditingkatkan dan dipererat. Strategi yang perlu diimplementasikan ialah mendukung seluruh pemangku kepentingan sehingga pengembangan inklusif ekonomi kreatif melalui kohesi sosial, regulasi, pemasaran, ekosistem dan pembiayaan industri kreatif memberikan kontribusi positif bagi masa depan pengembangan ekonomi kreatif. Internet dan kecanggihan teknologi menghubungkan orang-orang dari seluruh dunia untuk berkolaborasi dan bekerja sama memperkuat posisi ekonomi kreatif Indonesia tanpa batasan waktu dan tempat. B. PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF Budaya, seni, kuliner, kerajinan, tempat wisata, dan peran pemudapemudi Indonesia mengembangkan berbagai startup bisnis menjadi kekuatan apabila dikelola dengan maksimal untuk menyelesaikan permasalahan ketimpangan ekonomi dan kesejahteraan. Produk kreatif global seperti Disney, Grab, TikTok, Shopee, Potato Head, dan Mobile Legend juga perlu ditunjukkan dalam kegiatan ekonomi di Indonesia. Terdapat program unggulan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) berdasarkan Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia (2018) yang mengindikasikan adanya upaya-upaya yang dilakukan
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 56 untuk mengembangkan dan menguatkan ekosistem nasional antara lain: 1. Akatara: pertemuan investor dengan pelaku kreatif perfilman 2. Bekraf Developer Day: pertemuan para pengembang aplikasi 3. Unity in Diversoto: pertemuan yang membahas program untuk memperkenalkan kuliner soto yang beraneka ragam di Indonesia kepada dunia internasional. Ekonomi kreatif sebagai andalan pertumbuhan ekonomi karena Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat besar potensinya. Kontribusi ekonomi kreatif terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia selama periode 2015 sampai 2018 semakin meningkat. Kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB Indonesia mencapai 990,4 triliun rupiah pada tahun 2017, sedangkan tahun 2016 kontribusinya mencapai 894,6 triliun rupiah. Pada tahun 2015 kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB Indonesia sebesar 852 triliun rupiah. Ekonomi kreatif mampu menyumbang penyerapan tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Pada tahun 2017, penyediaan lapangan pekerjaan dari ekonomi kreatif kepada tenaga kerja di Indonesia mencapai 16,4 juta jiwa, sedangkan tahun 2016 mencapai 16,2 juta jiwa. Hal ini mengindikasikan bahwa ekonomi kreatif memberikan kontribusi positif terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia sehingga berimplikasi pada penurunan angka pengangguran dan tingkat kemiskinan. Indonesia meraih kekuatan ekonomi yang ditunjukkan dengan peringkat ke-16 di dunia dan semakin meningkat kekuatannya untuk mencapai peringkat ke-7 ekonomi terkuat di dunia diperkirakan pada tahun 2030. Dibalik kesuksesan ekonomi kreatif, pelaku industri kreatif masih menemukan hambatan internal dan eksternal terutama pelaku usaha yang masih merintis menghadapi regulasi yang belum kondusif. Hal ini mengindikasikan bahwa skema regulasi perlu
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 57 diharmonisasi menjadi semakin sederhana, cepat, dan ramah terhadap lingkungan bisnis seperti startup. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan hal yang paling penting dan vital bagi industri ekonomi kreatif agar inovasi dan kreativitas setiap individu atau komunitas semakin diapresiasi. Sebagai contoh, ekonomi kreatif di bidang musik dan film, apabila terdapat ketidakjelasan aturan HKI maka peluang terhadap aksi pembajakan akan semakin besar. Pembajakan adalah permasalahan yang sangat mengancam kreativitas dan inovasi di industri musik dan film. Gambar 5.2: Apresiasi terhadap Hak Kekayaan Intelektual Ekosistem yang mendukung pemberdayaan bibit-bibit unggul kaum milenial untuk menghasilkan karya kreatif, penyebaran spirit enterpreneur, dan kreasi di kalangan generasi muda melalui berbagai forum-forum diskusi dan sharing session sampai berskala internasional di bidang industri kreatif. Konsep sharing economy memanfaatkan teknologi dan internet untuk saling berbagi aset sehingga memperkecil biaya. Konsep market place mempermudah transaksi dari produsen ke konsumen atau seller ke buyer tanpa adanya alat produksi sehingga jual beli menjadi lebih cepat dan lebih mudah. Konsep online to offline yaitu penyediaan barang dilakukan secara offline sedangkan pemesanannya dapat dilakukan secara online sehingga semua pelaku memerlukan akses terhadap
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 58 devices atau gadget dan internet. Hal ini berimplikasi pada ketersediaan barang dan jasa semakin terjangkau oleh target market atau konsumen. Agility dan flexibility merupakan indikator utama dari transformasi digital. Kekayaan dan keragaman budaya, keindahan geografis, bonus demografi, wilayah strategis, sumber daya alam dan manusia yang melimpah, serta kaum muda yang indentik dengan dunia kreatif semuanya perlu ditransformasikan menjadikan mesin kekuatan ekonomi baru. Sinergitas dari semua pemangku kepentingan dan pelaku ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang berpotensi menjadi ancaman bagi pengembangan ekonomi kreatif. Pemerintah melalui Kementerian/Lembaga Pusat dan Daerah sebagai perumus kebijakan ekonomi kreatif diharapkan mendukung dalam bentuk upaya memfasilitasi, memotivasi, dan menginspirasi pengembangan ekonomi kreatif. Wujud dukungan pemerintah berupa rencana aksi yang mendepankan skala prioritas, fokus, terukur, dan berkelanjutan. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyelaraskan visi misi sehingga formulasi manajemen strategis pengembangan ekonomi kreatif di berbagai daerah dapat diimplementasikan secara kondusif dan efektif. Terdapat 17 subsektor ekonomi kreatif menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2019), yaitu: 1. Periklanan 2. Arsitektur 3. Penerbitan 4. Desain Komunikasi Visual 5. Fotografi 6. Desain Produk 7. Seni Pertunjukan 8. Televisi dan Radio 9. Desain Interior
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 59 10. Seni Rupa 11. Kuliner 12. Fashion 13. Kriya 14. Permainan 15. Musik 16. Film, Animasi, dan Video 17. Aplikasi C. RANGKUMAN Ekonomi kreatif sebagai bisnis masa depan mampu memfasilitasi, mempromosikan, dan mengintensifkan bantuan modal usaha sehingga mengoptimalkan self development dan produktivitas. Upaya pengembangan kapasitas usaha melalui sistem lokomotif, pengembangan penetrasi pasar dengan pemanfaatan online marketing, dan menciptakan linkage atau konektivitas ekonomi kreatif dengan pariwisata. Semua hal tersebut semestinya merepresentasikan semua kegiatan ekonomi yaitu proses produksi, distribusi yang juga mencakup proses pemasarannya. Penetrasi produk ekonomi kreatif yang tanpa batas di era persaingan ekonomi global yang semakin pesat maka sangat diperlukan menerapkan prinsip-prinsip marketing. Produk yang diperjualbelikan memerlukan strategi yang efektif dan kondusif ketika mengemas produk, diferensiasi, targeting, dan strategi dalam memasarkan produk. Implementasi marketing yang efektif dan kondusif guna mengetahui kekuatan kompetitor dan selera pasar. Komitmen yang tinggi dari pemangku kepentingan ekonomi kreatif di Indonesia dalam memanfaatkan momentum pengembangan ekonomi kreatif berimplikasi terhadap ekonomi kreatif di masa depan sebagai salah satu mesin pertumbuhan ekonomi baru. Hal tersebut berdampak kepada meningkatnya kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat sehingga Indonesia mampu menuju Indonesia Emas 2045.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 60 D. TES FORMATIF 1. Jelaskan definisi ekonomi kreatif. 2. Jelaskan dinamikan ekonomi kreatif di Indonesia. 3. Sebutkan subsektor ekonomi kreatif di Indonesia. 4. Bagaimana pengaruh teknologi terhadap perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. 5. Bagaimana dampak teknologi bagi kegiatan ekonomi di industri makanan dan minuman di Indonesia. E. LATIHAN 1. Mengapa pemuda menjadi aktor penting dalam menggerakkan ekonomi kreatif di Indonesia? 2. Bagaimana pengaruh budaya dalam ekonomi kreatif di Indonesia dan berikan contohnya. 3. Seberapa besar pengaruh marketing dalam kegiatan ekonomi, jelaskan beserta contohnya. 4. Mengapa bonus demografi dapat dimanfaatkan untuk mempercepat Indonesia menuju Indonesia Emas 2045? 5. Sebutkan contoh ekonomi kreatif di industri permainan yang ada di lingkungan sekitar.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 61 DAFTAR PUSTAKA Ahsan. 2023. Konsep Dasar Sosiologi. https://ejurnal.id/konsepdasar-sosiologi/#google_vignette Faried, Annisa Ilmi, dkk. 2021. Sosiologi Ekonomi. Medan: Yayasan Kita Menulis. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2019. Ekonomi Kreatif di Indonesia. Diakses pada 27 Nopember 2023. Tersedia di: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditkma/wpcontent/uploads/sites/6/2020/07/Bahan-Ekraf- _compressed.pdf. Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2018. Ekonomi Kreatif Masa Depan Indonesia. Diakses pada 27 Nopember 2023. Tersedia di: https://setneg.go.id/baca/index/ekonomi_kreatif_masa_depa n_indonesia. Murdiyanto, Eko. 2020. Sosiologi Perdesaan: Pengantar Untuk Memahami Masyarakat Desa. Yogyakarta: Yogyakarta Press. Sumandiyar, Adi, dkk. 2020. Sosiologi Perkotaan: Kapitalisasi Ruang dan Marginalisasi Sosial. Kendari: Literacy Institute.
BUKU AJAR SOSIOLOGI EKONOMI 62 TENTANG PENULIS Betrix, S.E., M.Si. Seorang financial consultant di bidang asuransi (konvensional dan syariah) di Agency Inspiring Prudential dan juga seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Manado. Lahir di Bangkinang/ Kabupaten Kampar/ Provinsi Riau, 14 Desember 1992. Penulis merupakan anak kedua dari lima bersaudara yang merupakan anak kandung dari pasangan Bapak M. Silitonga dan Ibu Dra. Siti Pangaribuan. Pendidikan program Sarjana (S1) ditempuh melalui program Beasiswa Prestasi Provinsi Riau di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan program Pasca Sarjana (S2) juga ditempuh di IPB yang sekarang lebih dikenal sebagai IPB University. Penulis memiliki konsentrasi di bidang ilmu Ekonomi Perdagangan Internasional, Bisnis Internasional, Hubungan Internasional, Asuransi, dan Ilmu Sosial lainnya.
‘ Penerbit PT. Sonpedia Publishing Indonesia Redaksi : Jl. Kenali Jaya No 166 Kota Jambi 36129 Tel +6282177858344 Email: [email protected] Anggota IKAPI: 006/JBI/2023 www.bukusonpedia.com