The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Tugas UAS E-MODUL Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by defribankers, 2021-06-14 10:23:57

Tugas UAS E-MODUL Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial

Tugas UAS E-MODUL Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial

Umumnya dalam pasar oligopoly adalah produk-produk yang memiliki
pangsa pasar besar dan merupakan kebutuhan sehari-hari, seperti semen,
Provider telefon selular, air minum, kendaraan bermotor, dan sebagainya.
2) Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
3) Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal
besar saja (konglomerasi).
Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling
menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan
perusahaan telefon seluler (esia)
4) Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
Perusahaan mengeluarkan beberapa jenis sebagai pilihan yang berbeda
atribut, mutu atau fiturnya. Hal ini adalah alat persaingan antara beberapa
perusahaan yang mengeluarkan beberapa jenis produk yang sama, atau
hamper sama di dalam pasar oligopoly
5) Adanya hambatan bagi pesaing baru.
Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan
memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke
dalam pasar oligopoly tersebut.
Diantaranya adalah bersifat kolusif, dimana antar pesaing dalam pasar
oligopoly membuat beberapa kesepakatan masalah harga, dan lain-lain.
Perusahaan baru akan sulit masuk pasar karena produk yang mereka
tawarkan meskipun mutu dan harganya lebih unggul, tapi peranan Brand
image melalui periklanan mengalahkan hal tersebut.
6) Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
Keuntungan yang didapatkan bergantung dari pesaing perusahaan
tersebut. Yaitu adanya tarik menarik pangsa pasar (Market share) untuk
mendapatkan profit melalui harga jual bersaing sehingga tidak ada
keuntungan maksimum.
7) Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.
Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah
pesaing baru.

47

8) Peranan koperasi dalam pasar jenis oligopoly.
9) Regulasi/Price agreement.

Untuk mencegah persaingan harga yang ekstrim, beberapa perusahaan
atau pemerintah menetapkan aturan mengenai harga standar sehingga
tidak ada persaingan harga yang mencolok.
c. Karakteristik Pasar Oligopoli
1) Hanya terdapat sedikit perusahaan dalam industry.
2) Produknya homogen atau terdiferensiasi.
3) Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi.
4) Kompetisi non harga.
d. Faktor yang Menimbulkan Oligopoli
Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi
(biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu
mencapai tingkat efisiensi. Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan
teknologi dalam proses produksi. Kemampuan produsen dalam menempatkan
sumber daya secara optimal. Efisiensi ekonomi menyangkut pada biaya
produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga
harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar dan
produsen.
e. Kelebihan Pasar Oligopoli
Dalam pasar oligopoli, perusahaan akan mengembangkan penelitian dan
melakukan inovasi atas produknya. Inovasi diperlukan karena persaingan yang
terjadi bukan dalam bentuk persaingan harga, tetapi dalam hal kualitas
produknya.
f. Kekurangan Pasar Oligopoli
Dalam pasar oligopoli, harga cenderung lebih tinggi sehingga produsen akan
memperoleh keuntungan yang besar. Kondisi ini akan berakibat pada tidak
meratanya distribusi pendapatan. Selain itu, biaya promosi yang dibutuhkan
sangat besar yang berakibat pada membengkaknya biaya produksi.

48

KISI KISI UTS & JAWABANNYA

I. Pertanyaan Konsep Etika Bisnis

1. Jelaskan pengertian Konsep Etika Secara Umum dan Definisi Etika menurut 5
ahli?
Pengertian etika secara umum adalah suatu peraturan atau norma yang bisa
digunakan sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan sifat yang
baik dan buruk yang dilakukan oleh seseorang serta merupakan suatu kewajiban dan
tanggungan jawab moral. Lebih singkatnya, etika dapat diartikan sebagai sebuah ilmu
tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam
masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan
tingkah laku yang benar.
Selain definisi secara umum, ada banyak lagi definisi etika yang berbeda beda dari
para ahli. Para ahli dan pakar berbeda pendapat dalam mendefinisikan apa itu etika.
a. Menurut Kattsoff
Menurut Kattsoff, etika sebenarnya lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-
prinsip dasar pembenaran dalam hubungan tingkah laku manusia.
b. Menurut DR. James J. Spillane
Etika adalah mempertimbangkan atau memperhatikan suatu tingkah laku manusia
di dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan moral. Etika lebih
mengarah ke penggunaan akal budi dengan objektivitas guna menentukan benar
atau salahnya serta tingkah laku seseorang terhadap lainnya.
c. Menurut Drs. O.P. Simorangkir
Arti etika didefinisikan sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut
ukuran dan nilai yang baik.
d. Menurut Drs. Sidi Gajalba
Dalam sistematika filsafat, etika adalah suatu teori tentang tingkah laku perbuatan
manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh
akal.

49

2. Jelaskan pengertian Etika Deskriptif dan Etika Nurmatif?
a. Etika Deskriptif
Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional
sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini
sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar
untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
b. Etika Nurmatif
Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola
prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai
sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma
sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan digunakan.

50

3. Jelaskan pengertian Etika Bisnis?
Etika bisnis adalah cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, dan masyarakat. Etika bisnis
memiliki peranan penting karena dapat membentuk nilai, normal, serta perilaku
karyawan dan pimpinan guna membangun hubungan adil dan sehat dengan mitra
kerja, pemegang saham, atau masyarakat.
Etika bisnis adalah aturan yang tidak tertulis soal cara menjalankannya dengan adil
dan sudah sesuai dengan hukum yang diberlakukan negara, serta tidak tergantung
pada kedudukan individu atau perusahaannya di dalam masyarakat. Etika bisnis bisa
menjadi standar serta pedoman bagi setiap karyawan termasuk manajemen dan
dijadikan sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
landasan kejujuran, moral luhur, transparansi, serta sikap profesional.

51

4. Jelaskan Konsep Etika Bisnis secara singkat?
Konsep etika bisnis tercermin pada corporate culture (budaya perusahaan). Menurut
Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang
mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh
jajaran perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara karyawannya berpakaian, berbicara,
melayani tamu dan pengaturan kantor. Suatu perusahaan akan memiliki hak hidup
apabila perusahaan tersebut memiliki pasar, dan dikelola oleh orang-orang yang ahli
dan menyenangi pekerjaannya. Agar perusahaan tersebut mampu melangsungkan
hidupnya, ia dihadapkan pada masalah:
1) Intern,misalnya masalah perburuhan
2) Ekstern,misalnya konsumen dan persaingan
3) Lingkungan, misalnya gangguan keamanan
Bertens (2013:25) mengemukakan bahwa bisnis yang beretika ini perlu dipandang
dari tiga sudut pandang, yaitu:
1) Sudut pandang ekonomi
Bisnis yang baik akan menghasilkan keuntungan tanpa merugikan orang lain.
2) Sudut pandang hukum
Bisnis yang baik tidak melanggar aturan-aturan hukum yang berlaku dan telah
ditetapkan.
3) Sudut pandang moral
Bisnis yang baik tentunya sesuai dengan ukuran-ukuran moralitas.

52

5. Jelaskan secara singkat sejarah Etika Bisnis?
a. Zaman Prasejarah
Selama berabad – abad etika menjadi sebuah perbincangan ilmiah membahas
tentang ekonomi dan bisnis sebagai suatu topik yang penting untuk dikembangkan
di zaman bisnis modern.
b. Masa Peralihan (1960)
Dimulainya pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas yang ada di Amerika
Serikat, revolusi mahasiswa yang ada di ibukota Perancis, penolakan terhadap
estabilishment atau kemapanan.
c. Tahun 1970
Pada sekitar tahun 1970 an, istilah “etika bisnis” pertama kali muncul di Amerika
Serikat dan dengan cepatnya menyebar ke penjuru dunia. Dalam hal ini sejumlah
filsuf mulai terlibat dalam memikirkan berbagai masalah etis di sekitar bisnis dan
etika yang dianggap sebagai suatu tanggapan yang tepat terhadap krisis yang
sedang terjadi dalam dunia bisnis di Amerika pada saat itu.
d. Tahun 1980
Pada tahun tersebut etika bisnis sudah mulai menyebar di Eropa Barat sebagai
ilmu baru, yang diawali dari negara Inggris yang secara geografis atau pun kultural
paling dekat dengan Amerika Serikat. Pada tahun ini terdapat forum pertemuan
antara berbagi universitas dan sekolah bisnis yang disebut dengan European
Business Ethics Network.
e. Tahun 1990 an – Sekarang
Para pelaku bisnis atau institusi bisnis yang tidak melakukan aktivitasnya sesuai
dengan etika, maka akan memperoleh citra yang buruk di masyarakat, dan cepat
atau lambat akan merugikan bagi perusahaan itu sendiri. Hal tersebut ditambah
dengan semakin cepatnya arus informasi dan juga perkembangan teknologi, maka
segala bentuk kegiatan yang konotasi-nya negative akan dengan cepat menyebar.
Kegiatan bisnis yang dilakukan sesuai dengan etika tentunya akan menjadi
keuntungan bagi perusahaan atau masyarakat secara luas.

53

II. Pertanyaan Bisnis dan Etika

1. Sebutkan apa saja Tujuan Bisnis
Pada umunya tujuan didirikannya bisnis atau perusahaan tidak hanya profit oriented
semata, namun secara keseluruhan tujuan didirikannya perusahaan meliputi :
1. Profit
2. Pengadaan barang atau jasa
3. Kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat
4. Full employment
5. Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang
6. Kemajuan atau pertumbuhan
7. Prestise dan prestasi

54

2. Sebutkan siapa sajakah yang merupakan Stake Holder dalam Alokasi Sumber
Daya Ekonomi?
Secara sistematik kelayakan ukuran alokasi sumber daya ekonomi bagi pemilik
sumber daya ekonomi harus dilihat dari peran yang diberikan oleh masing-masing
pihak pemilik yang dibentuk oleh system bisnis yang berlaku di masyarakat. Prinsip
etika bisnis dalam stakeholders ini dapat diterjemahkan stake holders sebagai berikut,
1. Alokasi terhadap Owners
2. Alokasi terhadap Supplier
3. Alokasi terhadap Customer
4. Alokasi terhadap Karyawan
5. Alokasi terhadap Pemerintah
6. Alokasi terhadap Pesaing
7. Alokasi terhdap Masyarakat Umum

55

3. Jelaskan secara singkat mengenai Mitos Bisnis Amoral?
Mitos Bisnis Amoral itu adalah mitos atau ungkapan yang menggambarkan bahwa
antara bisnis dengan moralitas atau etika tidak ada hubungan nya sama sekali.
Namun mitos ini tidak sepenuhnya benar. Bisa dikatakan demikian, karena bagi
pebisnis yang menginginkan bisnis nya lancer dan tahan lama, segi materi itu tidaklah
cukup untuk menjaga suatu bisnis tersebut. Dibutuhkan suatu pengetahuan,
pengalaman yang luas untuk dapat memperoleh atau meraih tujuan tersebut.
Beberapa perusahaan ternyata bisa berhasil karena memegang teguh kode etis dan
komitmen moral tertentu. Bisnis juga bagian dari aktivitas yang penting dari
masyarakat, sehingga norma atau nilai yang dianggap baik dan berlaku dimasyarakat
ikut dibawa serta dalam kegiatan bisnis dan dan harus dibedakan antara legalitas dan
moralitas dunia bisnis yang ketat. Perusahaan dapat mengutamakan etika bisnis,
yaitu pelaku bisnis dituntut menjadi orang yang profesional di bidang usahanya. Yang
meliputi kinerja di dalam bisnis, manajemen, kondisi keuangan perusahaan, kinerja
etis, dan etos bisnis yang baik. Perusahaan dapat mengetahui bahwa konsumen
adalah raja, dengan ini pihak perusahaan dapat menjaga kepercayaan konsumen,
meneliti lebih lanjut lagi terhadap selera dan kemauan konsumenserta menunjukksn
citra (image) bisnis yang etis dan baik. Peran pemerintah yang menjamin kepentingan
antara hak dan kewajiban bagi semua pihak yang ada dalam pasar terbuka, demgan
ini perusahaan harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis. Perusahaan
modern menyadari bahwakaryawan bukanlah tenaga yang harus di eksploitasi demi
mencapai keuntungan perusahaan.

56

4. Jelaskan secara singkat mengenai Keuntungan dan Etika?
Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan. Keuntungan adalah hal yang
pokok bagi kelangsungan bisnis, walaupun bukan merupakan tujuan satu-satunya,
sebagaimana dianut pandangan bisnis yang ideal. Dari sudut pandang etika,
keuntungan bukanlah hal yang buruk. Bahkan secara moral keuntungan merupakan
hal yang baik dan diterima. Karena Keuntungan memungkinkan perusahaan bertahan
dalam usaha bisnisnya. Tanpa memeperoleh keuntungan tidak ada pemilik modal
yang bersedia menanamkan modalnya, dan karena itu berarti tidak akan terjadi
aktivitas ekonomi yang produktif demi memacu pertumbuhan ekonomi yang menjamin
kemakmuran nasional. Keuntungan memungkinkan perusahaan tidak hanya bertahan
melainkan juga dapat menghidupi karyawan-karyawannya bahkan pada tingkat dan
taraf hidup yang lebih baik.

57

5. Sebutkan Tiga saran dan lingkup poko Etika Bisnis?
1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan
masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Etika bisnis
bertujuan untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya
secara baik dan etis. Karena bisnis yang baik dan etis menunjang keberhasilan
bisnisnya dalam jangka panjang. Dan berfungsi menggugah kesadaran moral para
pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik dan etis demi nilai-nilai luhur tertentu
dan demi kepentingan bisnisnya sendiri. Etika bisnis dalam lingkupnya yang
pertama ini tidak hanya menyangkut perilaku dan organisasi perusahaan secara
internal melainkan juga menyangkut secara eksternal.
2. Sasaran yang kedua yaitu untuk menyadarkan masyarakat, khususnya
konsumen, karyawan dan masyarakat luas, akan hak dan kepentingan mereka
yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapa pun juga. Pada tingkat ini etika
bisnis berfungsi untuk menggugah masyarakat untuk bertindak menuntut para
pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingan
masyarakat. Etika bisnis mengajak masyarakat luas untuk sadar dan berjuang
menuntut haknya agar hak dan kepentingannya tidak dirugikan oleh pembisnis.
3. Pada sasaran ketiga, etika bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi yang
sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis
lebih bersifat makro. Dalam lingkup makro, etika bisnis berbicara mengenai
monopoli,oligopoly, kolusi dan praktek-praktek semacamnya yang akan sangat
mempengaruhi tidak saja sehat tidaknya suatu ekonomi melainkan baik tidaknya
praktek bisnis dalam sebuah negara tersebut.

58

III. Pertanyaan Prinsip – Prinsip Umum Etika Bisnis

1. Jelaskan bagaimana penerapan Prinsip – Prinsip dalam Etika Bisnis?
Penerapan prinsip etika bisnis dalam sebuah tindakan adalah suatu keharusan untuk
dipegang teguh oleh semua aspek yang terikat dengan perusahaan. Prinsip etika
bisnis mencakup segala aspek lebih umum, namun penerapannya harus tepat
sasaran karena sebagai pondasi dalam membangun sebuah perusahaan. Berbeda
dengan etika profesi akuntansi yang cukup khusus menangani seputar masalah
keuangan, namun prinsip etika bisnis menjadi lebih sulit karena melibatkan lebih
banyak elemen.
Dalam praktiknya, prinsip etika bisnis akan membentuk nilai, norma, dan perilaku
pekerja dari bawahan hingga atasan. Penerapan prinsip etika bisnis di sebuah
perusahaan akan membangun hubungan yang adil dan sehat, baik di antara sesama
rekan kerja, pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat. Dan semua pihak
tersebut perlu memahami pengertian dan manfaat etika berbisnis. Serta harus
menjadikan prinsip etika bisnis sebagai salah satu standar di tempat kerja. Berikut ini
penjelasan dan penerapan prinsip etika bisnis bagi perusahaan.

59

2. Sebutkan apa saja Prinsip – Prinsip dalam Etika Bisnis?
1. Prinsip Otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik
untuk dilakukan. Orang bisnis yang otonom adalah orang yang sadar sepenuhnya
akan apa yang menjadi kewajibannya dalam dunia bisnis.
2. Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran harus menjadi dasar penting bagi segala bidang bisnis. Bagi
sebagian pebisnis, baik pengusaha modern maupun pengusaha konvensional
menyatakan bahwa kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam
bisnis.
3. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan merujuk untuk semua pihak yang terlibat dalam bisnis yang
memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama sesuai dengan aturan
yang berlaku. Dengan prinsip etika bisnis ini, semua pihak yang terlibat harus
berkontribusi pada keberhasilan bisnis yang dilakukan, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
4. Prinsip keadilan mendorong semua pihak agar dapat terlibat dalam bisnis, baik
hubungan internal maupun hubungan eksternal. Setiap pihak akan menerima
perlakuan yang sama sesuai dengan haknya masing-masing.
5. Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan berarti bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan harus
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Prinsip saling menguntungkan
bukan prinsip bersyarat seperti semua pihak tidak merasa rugi. Prinsip saling
menguntungkan membutuhkan hak untuk manfaat dari kegiatan bisnis seperti
mengakomodasi sifat dan tujuan bisnis.
6. Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral yang diterapkan dengan baik sangat berguna untuk
menjaga nama baik perusahaan. Selain itu, prinsip ini akan kepercayaan
konsumen terhadap. Penerapan prinsip integritas moral harus dilakukan oleh
semua pihak, baik pemilik bisnis, karyawan, dan manajemen perusahaan.

60

3. Jelaskan pengertian dari Etika Utilitarianisme?
Utilitarianisme adalah paham dalam filsafat moral yang menekankan manfaat atau
kegunaan dalam menilai suatu tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar,
untuk menentukan bahwa suatu perilaku baik jika bisa memberikan manfaat kepada
sebagian besar konsumen atau masyarakat. dalam konsep ini dikenal juga
“Deontologi” yang berasal dari kata Yunani “deon” yang berarti kewajiban. Deontologi
adalah teori etika yang menyatakan bahwa yang menjadi dasar baik buruknya suatu
perbuatan adalah kewajiban seseorang untuk berbuat baik kepada sesama manusia,
sebagaimana keinginan diri sendiri selalu berlaku baik pada diri sendiri.

61

4. Jelaskan nilai positif Etika Utilitarianisme?
1. Rasionalitas, prinsip moral yang diajukan oleh etika utilitarianisme ini tidak
didasarkan pada aturan – aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami dan yang
tidak bisa kita cari tahu keabsahannya. Justru sebaliknya, utilitarianisme rasional
mengapa suatu tindakan dianggap baik.
2. Menghargai kebebasan setiap pelaku moral. Tidak ada paksaan bahwa orang
harus bertindak sesuai dengan cara tertentu yang mungkin tidak diketahui
alasannya mengapa demikian. Jadi, tindakan baik itu diputuskan dan dipilih sendiri
berdasarkan kriteria yang rasional dan bukan sekedar mengikuti tradisi, norma
atau perintah tertentu.
3. Universalitas, mengutamakan manfaat atau akibat dari suatu tindakan bagi
banyak orang. Suatu tindakan akan dinilai baik secara moral bukan karena
tindakan itu mendatangkan manfaat terbesar bagi orang yang melakukan tindakan
itu, melainkan karena tindakan itu mendatangkan manfaat terbesar bagi semua
orang yang terkait.

62

5. Jelaskan kelemahan dari Etika Utilitarianisme?
1. Manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis
akan menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit. Karena, manfaat bagi manusia
berbeda antara satu orang dengan orang yang lain.
2. Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada
dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan
dengan akibatnya. Padahal, sangat mungkin terjadi suatu tindakan pada dasarnya
tidak baik, tetapi ternyata mendatangkan keuntungan atau manfaat.
3. Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang.
Akibatnya, seseorang yang mempunyai motivasi yang baik dalam melakukan
tindakan tertentu, tetapi ternyata membawa kerugian yang besar bagi banyak
orang, tindakan itu tetap dinilai tidak baik dan tidak etis.
4. Variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikuantifikasi. Karena itu, sulit sekali
mengukur dan memperbandingkan keuntungan dan kerugian hanya berdasarkan
variabel yang ada. Contohnya seperti polusi udara, hilangnya air bersih,
kenyamanan, dan keselamatan kerja, kenyamanan produk, termasuk nyawa
manusia, tidak bisa dikuantifikasi dan sulit untuk bisa dipakai dalam menilai baik
buruknyasuatu tindakan berdasarkan manfaat-manfaat ini.
5. Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarianisme saling bertentangan, maka
akan ada kesulitan dalam menentukan proiritas di antara ketiganya.
6. Etika utilitarisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan
demi kepentingan mayoritas. Jadi, walaupun suatu tindakan merugikan bahkan
melanggar hak dan kepentingan kelompok kecil tertentu, tapi menguntungkan
sebagian besar orang yang terkait, tindakan itu tetap dinilai baik dan etis. Sebagai
contoh, meskipun kegiatan bisnis sautu perusahaan merugikan hak penduduk
setempat atas tanahnya, atau atas air bersih yang dikonsumsinya selama
bertahun-tahun, tapi karena perusahaan itu mendatangkan devisa bagi negara,
kegiatan bisnis perusahaan ini akan dinilai baik dan etis dari sudut pandang etika
utilitarianisme.

63

IV Pertanyaan Coorporate Social & Responsibility

1. Jelaskan Pengertian Lingkungan Bisnis?
Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha
atau industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi
diluar organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis. Lingkungan bisnis
juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mempengaruhi aktifitas bisnis
dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan tetapi tidak hanya perusahaan
intern namun juga dari perusahaan ekstern
Dewasa ini, terminologi “ lingkungan “ tidak hanya semata-mata merefleksikan
lingkungan ekologi, tetapi juga konsep umum yang menjelaskan gambaran
keseluruhan konsep terhadap kekuatan lingkungan eksternal. Hal tersebut dapat
berdampak pada aktifitas organisasi dari segala aspek. Begitu halnya juga dengan
istilah “bisnis” yang membentuk tipe organisasi, apakah berbentuk perusahaan
berorientasi laba,badan pemerintah, atau pun lembaga nirlaba. Oleh karena itu, istilah
“lingkungan bisnis” memiliki arti yang luas karena menunjukkan seluruh pengaruh
eksternal terhadap organisasi.
1. Fakta objektif realitas yang diukur dan didefinisikan.
2. Fakta subjektif merupakan karakteristik khusus tergantung dari interprestasi dan
persepsi individu.
3. Pembagian antara organisasi dan lingkungan tidak jelas, dan lingkungan tercipta
dan didefinisikan oleh individu

64

2. Jelaskan mengenai Lingkugan Eksternal Bisnis?
Lingkungan Eksternal adalah semua faktor atau pihak-pihak atau variable dinamis
yang berada di luar bisnis atau perusahaan. Jika perusahaan didirikan di suatu daerah
atau Negara di dalam suatu system masyarakat, maka praktis perusahaan ini
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat ini, dan merupakan sub
system masyarakat yang sudah tentu dituntut untuk berperilaku harmoni dengan
semua unsur di dalam masyarakat. Unsur-unsur tersebut dapat dikelompokkan
menjadi beberapa unsur :
a. Unsur Hukum yang berlaku di masyarakat
b. Unsur Budaya atau Kultur di masyarakat
c. Unsur Agama atau Kepercayaan
d. Unsur Politik Pemerintahan
e. Unsur Ekonomi Umum
f. Unsur Sosial atau Masyarakat
g. Unsur Geografik
h. Unsur Pendidikan.
Faktor/pihak yang bersifat Dinamis tersebut jelas akan ada pengaruhnya baik bersifat
langsung mapun tidak langsung terhadap bisnis. Dan dalam banyak hal lingkunga
eksternal ini merupakan variable strategis dan memiliki dimensi jangka panjang dan
secara strategis sering menentukan peluang maupun tantangan yang akan dihadapi
bisnis. Variabel atau faktor-faktor lingkungan eksternal ini relatife sulit dapat
dikendalikan oleh bisnis,lebih sering bisnis mengikuti dan menyesuaikan terhadap
perubahan atau dinamika dari variable eksternal ini.

65

3. Jelaskan mengenai Lingkungan Internal Bisnis?
Lingkungan Internal merupakan sejumlah faktor, variable atau atribut-atribut yang
melekat pada variable atau faktor tersebut yang berada di lingkungan bisnis dan
cukup langsung mempengaruhi bisnis, antara lain yaitu Tenaga Kerja, Modal, Alat-
alat, Sistem Manajemen, sarana dan prasarana yang tersedia di dalam perusahaan.
Dalam interaksinya mereka secara terorganisasi cepat dapat dikendalikan oleh
manajemen perusahaan dan secara langsung dapat dipengaruhi. Tingkat
pengendaliannya relative lebih mudah dilakukan, karena perusahaan memiliki
Bargaining Power yang cukup kuat untuk mempengaruhi variable-variabel ini sesuai
dengan sasaran dan tujuan perusahaan.

66

4. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi Lingkungan Bisnis?
Faktor-faktor yang menentukan kondisi lingkungan. Disebut sebagai lingkungan
kegiatan usaha :
1. Lingkungan pasar :
a. Para pelanggan Pelanggan (Customer) berbeda dengan konsumen
(Consumer), seorang dapat dikatakan sebagai pelanggan apabila orang
tersebut mulai membiasakan diri untuk membeli produk atau jasa yang
ditawarkan oleh badan usaha. Kebiasaan tersebut dapat dibangun melalui
pembelian berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu. Dalam menjalankan
bisnisnya, produsen harus bisa menjaga hubungan baik dengan pelanggan
atau customer, karena pelanggan dapat memberikan keuntungan bagi
perusahan.
b. Perusahaan yang meyediakan bahan mentah Perusahaan dalam hal ini dapat
menyuplai bahan-bahan pokok yang dibutuhkan dalam proses produksi.
c. Para pekerja dalam perusahaan Para pekerja yang terampil dan tekun dapat
menghasilkan keuntungan tersendiri bagi suatu perusahaan.
d. Perusahaan pesaing maupun yang bukan pesaing
2. Lingkungan bukan pasar
a. kegiatan ekonomi pada keseluruhan
b. Mencakup seluruh kegiatan dalam suatu perusahaan, mulai dari proses
produksihingga proses distribusi.
c. PP/UU Adalah peraturan mengenai kegiatan ekonomi yang diatur dalam
Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah.
d. Kestabilan politik Merupakan faktor penunjang dalam kegiatan Ekonomi

67

5. Jelaskan 1 (satu) Contoh Kasus Lingkungan Bisnis?
Contoh kasus kerusakan lingkungan diantaranya adalah semburan lumpur panas PT.
Lapindo Brantas yang bermula tahun 2006. Hingga saat ini semburan masih kerap
keluar di tempat yang berbeda. Dampak langsung semburan ini adalah rusaknya
Daerah Aliran Sungai Kali Brantas, lumpur merubah bentang alam, jalan tol tidak
berfungsi selama beberapa waktu, tergenangnya desa-desa di Kecamatan/Kelurahan
Porong, Jabon, Tanggulangin dan sekitarnya. Selain itu, lebih dari 8.200 jiwa harus
dievakuasi, rusaknya lahan perkebunan dan pertanian milik warga, hilangnya
pekerjaan bagi ribuan orang tenaga kerja serta terhentinya aktifitas pabrik-pabrik lain
sehingga terpaksa menghentikan aktifitas produksi dan merumahkan ribuan tenaga
kerja.
Analisis:
Pada kasus diatas dapat dilihat bahwa PT. Lapindo Brantas telah menyalahi etika
berbisnis. Dalam berbisnis kita juga harus memperhatikan faktor kelestarian
lingkungan sekitar kita yang juga dapat menopang usaha bisnis tersebut. Seharusnya
PT. Lapindo Brantas sudah dapat menghitung atau memperkirakan bahaya atau
dampak yang akan ditimbulkan bila melakukan pengeboran. Perusahaan harus tahu
seberapa batas yang sewajarnya dilakukan pengeboran. Karena ulah perusahaan
tersebut, banyak pihak yang dirugikan, baik makhluk hidup disekitarnya juga dampak
negatif terhadap lingkungan. Hal ini tentunya harus menjadi pembelajaran bagi kita
semua, terutama perusahaan-perusahaan besar yang ingin membuat suatu usaha
atau tindakan bagi perusahaannya agar lebih memikirkan faktor lingkungan disekitar
wilayah yang bersangkutan.

68

V. Pertanyaan Jenis Sistem Ekonomi dan Etika

1. Jelaskan Pengertian Sistem Ekonomi?
Sistem ekonomi adalah sistem yang digunakan oleh negara untuk mengalokasikan
sumber dayanya untuk kedua individu dan organisasi di negeri ini. Perbedaan
mendasar antara sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana
sistem didirikan faktor-faktor produksi. Dalam beberapa sistem, seorang individu
mungkin tidak memiliki semua faktor produksi. Sementara di sistem lain, semua faktor
ini ditahan oleh pemerintah. Sebagian besar sistem ekonomi di dunia berada di antara
dua ekstrem dari sistem.
Selain faktor-faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem
sudah diatur produksi dan alokasi. Sebuah ekonomi terencana (ekonomi
direncanakan) akan memberikan hak pemerintah untuk mengatur faktor-faktor
produksi dan alokasi produksi. Sedangkan ekonomi pasar (market ekonomi), pasar
lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui
penawaran dan permintaan.

69

2. Apa saja Jenis – Jenis Sistem Ekonomi?
1. Sistem Kapitalis
Sistem kapitalis praktek dasar pasar bebas dan kepemilikan properti individu.
2. Sistem Ekonomi Sosialis
Sebuah sistem yang menyediakan kebebasan yang cukup untuk semua orang
untuk melakukan kegiatan ekonomi tetapi dengan intervensi pemerintah.
3. Sistem Ekonomi Komunis
Sistem ini tidak fokus pada kepemilikan properti pribadi dan sisi langsung ke basis
pasar bebas.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah hasil dari sistem ekonomi daripada campuran
antara sistem kapitalis dan sistem sosialis.
5. Sistem Ekonomi Islam
Kegiatan ekonomi Islam adalah kewajiban penting dalam Islam.
6. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang diterapkan oleh
masyarakat tradisional secara turun temurun mengandalkan alam dan tenaga
kerja.
7. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal / Bebas)
Sistem Ekonomi Pasar adalah sistem ekonomi di mana seluruh kegiatan ekonomi
mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada
mekanisme pasar.
8. Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)
Sebuah ekonomi komando adalah sistem ekonomi di mana peran pemerintah
sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian.
9. Sistem Ekonomi Demokrasi
Sistem ekonomi yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh,
dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.
10. Sistem Ekonomi Kerakyatan
Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakatlah yang memegang aktif dalam
kegiatan ekonomi.

70

3. Jelaskan Pengertian Pasar Monopoli?
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar yang hanya terdapat satu perusahaan saja
atau bisa disebut suatu pasar yang penjualnya hanya ada satu dan pembelinya
banyak dan menghasilkan barang yang tidak mempunyai pengganti. Keuntungan
yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah keuntungan yang melebihi normal
dan ini diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tangguh yang dihadapi
perusahaan – perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut.
Ciri – Ciri Pasar Monopoli
1) Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran
2) Tidak ada barang subtitusi/pengganti yang mirip (close substitute)
3) Produsen memiliki kekuatan menetukan harga
4) Tidak ada pengusaha lain yang memasuki pasar tersebut karena ada hambatan
berapa keunggulan

71

4. Jelaskan Pengertian Pasar Oligopoli?
Pasar oligopoly adalah pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual terhadap 1
komoditi sehingga tindakan 1 penjual akan mempengaruhi tindakan penjual lainnya.
Jika produknya homogen disebut oligopoli murni (pure oligopoly). Jika produknya
berbeda corak disebut oligopoli beda corak (differentiated oligopoly).
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang
terikat dengan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan
produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk
menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Pada dasarnya pasar oligopoli dibagi menjadi dua bentuk, yaitu pasar oligopoli
dengan diferensiasi produk yaitu produk suatu perusahaan dibedakan dari
perusahaan lain. Bentuk lainnya adalah pasar oligopoli tanpa diferensiasi produk.
Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan tidak dibedakan dengan perusahaan
lain. Pada pasar oligopoli perusahaan dapat bersaing secara langsung, tetapi dapat
pula melakukan penggabungan atau merger.

72

5. Sebutkan ciri – ciri Pasar Oligopoli?
1) Terdapat banyak pembeli di pasar
Umumnya dalam pasar oligopoly adalah produk-produk yang memiliki pangsa
pasar besar dan merupakan kebutuhan sehari-hari, seperti semen, Provider
telefon selular, air minum, kendaraan bermotor, dan sebagainya.
2) Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal
besar saja (konglomerasi).
Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling
menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan
perusahaan telefon seluler (esia)
3) Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
Perusahaan mengeluarkan beberapa jenis sebagai pilihan yang berbeda
atribut, mutu atau fiturnya.
4) Adanya hambatan bagi pesaing baru.
Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan
memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke
dalam pasar oligopoly tersebut.
5) Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
Keuntungan yang didapatkan bergantung dari pesaing perusahaan tersebut.
Yaitu adanya tarik menarik pangsa pasar (Market share) untuk mendapatkan
profit melalui harga jual bersaing sehingga tidak ada keuntungan maksimum.
6) Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.
7) Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah
pesaing baru.
8) Peranan koperasi dalam pasar jenis oligopoly.
9) Regulasi/Price agreement.
Untuk mencegah persaingan harga yang ekstrim, beberapa perusahaan atau
pemerintah menetapkan aturan mengenai harga standar sehingga tidak ada
persaingan harga yang mencolok.

73

BAB VI

KONSEP ETIKA PEMASARAN

6.1 Norma dan Etika Pemasaran
Menurut Robert MZ. Lawang, Norma adalah suatu acuan dalam bertingkah laku
sehingga memberikan kemungkinan bagi seseorang untuk menentukan apakah
tindakan yang dilakukannya itu dinilai orang lain, di mana juga merupakan ciri bagi
orang lain tersebut untuk menolak atau bahkan mendukung tingkah lakunya.Menurut
WY. Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan pembeli.Etika pemasaran adalah standar
etika yang berkaitan dengan pemasaran. Pemasaran adalah bidang yang sering
dipandang sebagai hubungan erat yang tidak etis, tetapi sebenarnya diatur oleh
hukum dan standar perilaku sama seperti bidang lainnya. Ada sejumlah bidang yang
menjadi perhatia etis dalama pemasaran.Tujuan pemasaran adalah untuk menjual
produk, jasa, dan ide kepada orang-orang, dan ini dapat dilakukan dalam bebagai
cara, tidak semua yang etis. Pemasaran harus berhati-hati tentang bagaimana
mereka menjalankan kampanye untuk menghindari berbenturan dengan hukum, dan
untuk menangani wilayah yang tidak dapat dilindungi oleh hukum.
1. Etika pemasaran dalam kontek produk
a. Produk yang berguna dan dibutuhkan
Sebelum produk dipasarkan, harus melakukan strategi pemasaran seperti
produk apa yang sedang dibutuhkan pada saat ini dan tentunya berguna bagi
konsumen.
b. Produk yang berpotensi ekonomi atau benefit
Perusahaan memproduksi barang atau jasa akan mendapat keuntungan
(benefit) jika produk tersebut layak untuk dipasarkan.
c. Produk yang bernilai tambah yang tinggi
Produk yang ingin dipasarkan harus layak karena jika produk tersebut
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, selain itu produk harus

74

mempunyai nilai tambah yang tinggi baik bagi internal perusahaan maupun
eksternal perusahaan.
d. Dalam jumlah yang berskala ekonomi dan social
Pemasaran produk yang baik adalah memproduksi sesuai standar, dan
didistribusikan kepada konsumen dengan melihat tingkat keadaan ekonomi
dan sosial wilayah yang akan menjadi target pasar.
e. Produk yang dapat memuaskan masyarakat
Produk yang ekonomis dan mempunyai kualitas baik adalah produk yang
sudah pasti laku di pasaran.Oleh karena itu produk harus dapat membuat para
konsumen puas.
2. Etika pemasaran dalam konteks harga
a. Beban cost produksi yang wajar
Sebelum diproduksi perusahaan harus merencanakan anggaran produksi agar
biaya yang dikeluarkan tidak lebih besar dari penerimaan.
b. Sebagai alat kompetisi
Perusahaan yang satu dengan yang lain bersaing secara sehat dalam konteks
harga.
c. Diukur dengan kemampuan daya beli masyarakat
Perusahaan menentukan harga suatu produk dengan melihat kondisi
konsumen dalam kemampuan daya belinya.
d. Margin perusahaan yang layak
Yang dimaksud margin perusahaan yang layak adalah jaminan wajib jual beli
barang dalam suatu perusahaan agar risiko yang ditimbulkan tidak besar.
e. Sebagai alat daya tarik bagi konsumen.
Harga suatu produk apabila ekonomis akan menarik konsumen untuk membeli
dan loyal terhadap produk tersebut.
3. Etika pemasaran dalam kontek distribusi
a. Kecepatan dan ketepatan waktu
Distribusi suatu produk harus cepat dan tepat waktu agar konsumen percaya
kepada perusahaan tersebut, serta barang yang dihasilkan juga efisien.

75

b. Keamanan dan keutuhan barang
Keamanan dan keutuhan suatu barang sangat penting untuk dijadikan alat
pertimbangan distribusi produk.

c. Konsumen mendapat palayanan tepat dan cepat
Apabila konsumen mendapat pelayanan tepat dan cepat maka konsumen akan
puas terhadap produk atau perusahaan tersebut.

4. Etika pemasaran dalam konteks promosi
a. Sarana memperkenalkan barang
Iklan adalah salah satu sarana dalam memperkenalkan suatu produk barang
atau jasa.Iklan sangat penting dalam kegiatan promosi.
b. Informasi kegunaan dan kualifikasi barang
Dalam kegiatan promosi, perusahaan harus memberi informasi yang akurat
mengenai kegunaan dan kualifikasi barang atau jasa kepada konsumen agar
konsumen paham betul dengan kegunaan produk tersebut.
c. Promosi
Promosi yang menarik akan membuat konsumen tertarik untuk membelinya,
Oleh karena itu promosi harus benar-benar dilakukan agar konsumen percaya.
d. Informasi fakta yang ditopang kejujuran.
Informasi mengenai suatu barang atau jasa harus sesuai fakta yang adatidak
boleh hiperbola karena itu akan membuat konsumen kecewa apabila barang
atau jasa tersebut tidak sesuai dengan fakta.

6.2 Iklan dan Dimensi Etnisnya
Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi barang, jasa,
perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat
iklan sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen lainnya
dari promosi termasuk publisitas, relasi publik, penjualan, dan promosi penjualan.
Menurut Thomas M. Garret, SJ, iklan dipahami sebagai aktivitas-aktivitas yang
lewatnya pesan-pesan visual atau oral disampaikan kepada khalayak dengan maksud
menginformasikan atau memengaruhi mereka untuk membeli barang dan jasa yang

76

diproduksi, atau untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi secara positif terhadap
idea-idea, institusi-institusi tau pribadi-pribadi yang terlibat di dalam iklan tersebut.
Iklan adalah salah satu alat pemasaran yang penting. Dengan iklan perusahaan ingin
menarik perhatian calon konsumen tentang barang atau jasa yang ditawarkannya.
Banyak orang memutuskan membeli suatu barang atau jasa karena pengaruh iklan
yang sedemikian atraktif tampilan visualnya. Kecermatan menimbang dan rasionalitas
pemikiran seringkali ‘kalah wibawa’ dengan semangat hedonis yang ditawarkan iklan.
Tapi selalu saja banyak orang yang kemudian kecewa, karena spesifikasi atau
manfaat barang yang dibeli tidak seperti yang ditawarkan.
Iklan mempunyai andil besar dalam menciptakan citra bisnis baik secara positif
maupun negatif. Iklan ikut menentukan penilaian masyarakat mengenai baik buruknya
kegiatan bisnis. Sayangnya, lebih banyak kali iklan justru menciptakan citra negatif
tentang bisnis, seakan bisnis adalah kegiatan tipu-menipu, kegiatan yang
menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan, yaitu keuntungan. Ini karena iklan
sering atau lebih banyak kali memberi kesan dan informasi yang berlebihan, kalau
bukan palsu atau terang-terangan menipu, tentang produk tertentu yang dalam
kenyataannya hanya akan mengecoh dan mengecewakan masyarakat konsumen.
Karena kecenderungan yang berlebihan untuk menarik konsumen agar membeli
produk tertentu dengan dengan memberi kesan dan pesan yang berlebihan tanpa
memperhatikan berbagai norma dan nilai moral, iklan sering menyebabkan citra
bisnis tercemar sebagai kegiatan tipu-menipu, dan karena itu seakan antara bisnis
dan etika ada jurang yang tak terjembatani.
Pada umumnya kita menemukan dua pandangan berbeda mengenai fungsi
iklan.Keduanya menampilkan dua model iklan yang berbeda sesuai dengan fungsinya
masing-masing ,yaitu iklan sebagai pemberi informasi dan iklan sebagai pembentuk
pendapat umum.
1. Iklan sebagai Pemberi Informasi

Pendapat pertama melihat iklan terutama sebagai pemberi informasi. Iklan
merupakan media untuk menyampaikan informasi yang sebenarnya kepada
masyarakat tentang produk yang akan atau sedang ditawarkan dalam pasar. Yang
ditekankan di sini adalah bahwa iklan berfungsi untuk membeberkan dan

77

menggambarkan seluruh kenyataannya yang serinci mungkin tentang suatu
produk. Sasaran iklan adalah agar konsumen dapat mengetahui dengan baik
produk itu sehingga akhirnya memutuskan untuk membeli produk itu. Namun,
apakah dalam kenyataannya pembeli membeli produk tersebut atau tidak, itu
merupakan sasaran paling jauh. Sasaran dekat yang lebih mendesak adalah agar
konsumen tahu tentang produk itu, kegunaannya, kelebihannya, dan kemudahan-
kemudahannya.
2. Iklan sebagai pembentuk pendapat umum
Berbeda dengan fungsi iklan sebagai pemberi informasi, dalam wujudnya yang
laik iklan dilihat sebagai suatu cara untuk mempengaruhi pendapat umum
masyarakat tentang sebuah produk. Dalam hal ini fungsi iklan mirip dengan fungsi
propaganda politik yang berusaha mempengaruhi massa pemilih. Dengan kata
lain, fungsi iklan adalah untuk menarik massa konsumen untuk membeli produk
itu. Caranya dengan menampilkan model iklan yang manupulatif, persuasif, dan
tendensius dengan maksud untuk menggiring konsumen untuk membeli produk
tersebut. Karena itu, model iklan ini juga disebut sebagai iklan manipulatif.
Secara etis, iklan manipulasi jelas dilarang karena iklan semacam itu benar-benar
memanipulasi manusia, dan segala aspek kehidupannya, sebagai alat demi tujuan
tertentu di luar diri manusia. Iklan persuasif sangat beragam sifatnya sehingga
kadang-kadang sulit untuk dinilai etis tidaknya iklan semacam itu. Bahkan batas
antara manipulasi terang-terangan dan persuasi kadang-kadang sulit ditentukan.

Ada beberapa persoalan etis yang ditimbulkan oleh iklan, khususnya iklan yang
manipulatif dan persuasif non-rasional.
1. Iklan merongrong otonomi dan kebebasan manusia.

Dalam banyak kasus ini jelas sekali terlihat. Iklan membuat manusia tidak lagi
dihargai kebebasannya dalam menentukan pilihannya untuk membeli produk
tertentu. Banyak pilihan dan pola konsumsi manusia modern sesungguhnya
adalah pilihan iklan. Manusia didikte oleh iklan dan tunduk pada kemauan iklan,
khususnya iklan manupulatif dan persuasif yang tidak rasional. Ini justru sangat
bertentangan dengan imperatif moral Kant bahwa manusia tidak boleh

78

diperlakukan hanya sebagai alat demi kepentingan lain di luar dirinya, termasuk
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
2. Iklan manipulatif dan persuasif non-rasional menciptakan kebutuhan manusia
dengan akibat manusia modern menjadi konsumtif.
Secara ekonomis hal ini tidak baik karena dengan demikian akan menciptakan
permintaan ikut menaikkan daya beli masyarakat. Bahkan, dapat memacu
prduktivitas kerja manusia hanya memenuhi kebutuhan hidupnya yang bertambah
dan meluas itu. Namun, di pihak lain muncul masyarakat konsumtif, di mana
banyak dari apa yang dianggap manusia sebagai kebutuhannya sebenarnya
bukan benar-benar kebutuhan.
3. Iklan manipulatif dan persuasif non-rasional malah membentuk dan menentukan
identitas atau citra memiliki barang sebagaimana ditawarkan iklan.
Ia belum merasa diri penuh kalau belum memakai minyak rambut seperti
diiklankan bintang film terkenal, dan seterusnya. Identitas manusia modern lalu
hanyalah identitas massal, serba sama, serba tiruan, serba polesan, serba instan.
4. Iklan merongrong rasa keadilan sosial masyarakat.
Iklan yang menampilkan yang serba mewah sangat ironis dengan kenyataan
sosial di mana banyak anggota masyarakat masih berjuang untuk sadar hidup.
Iklan yang mewah tampil seakan tanpa punya rasa solidaritas dengan sesamanya
yang miskin.

6.3 3 Contoh Kasus Etika Pemasaran dan Analisanya
1. Kasus Produk Indomie di Taiwan
Kasus Indomie yang mendapat larangan untuk beredar di Taiwan karena disebut
mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi manusia dan ditarik dari
peredaran. Zat yang terkandung dalam Indomie adalah methyl
parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat). Kedua zat tersebut
biasanya hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik, dan pada Jumat
(08/10/2010) pihak Taiwan telah memutuskan untuk menarik semua jenis produk
Indomie dari peredaran. Di Hongkong, dua supermarket terkenal juga untuk
sementara waktu tidak memasarkan produk dari Indomie.

79

Dua zat yang terkandung di dalam Indomie yaitu methyl parahydroxybenzoate dan
benzoic acid (asam benzoat) adalah bahan pengawet yang membuat produk tidak
cepat membusuk dan tahan lama. Zat berbahaya ini umumnya dikenal dengan
nama nipagin. Dalam pemakaian untuk produk kosmetik sendiri pemakaian
nipagin ini dibatasi maksimal 0,15%.
Tetapi bila kadar nipagin melebihi batas ketetapan aman untuk di konsumsi yaitu
250 mg per kilogram untuk mie instan dan 1.000 mg nipagin per kilogram dalam
makanan lain kecuali daging, ikan dan unggas, akan berbahaya bagi tubuh yang
bisa mengakibatkan muntah-muntah dan sangat berisiko terkena penyakit kanker.
Menurut Kustantinah, Indonesia yang merupakan anggota Codex Alimentarius
Commision, produk Indomie sudah mengacu kepada persyaratan Internasional
tentang regulasi mutu, gizi dan kemanan produk pangan. Sedangkan Taiwan
bukan merupakan anggota Codec. Produk Indomie yang dipasarkan di Taiwan
seharusnya untuk dikonsumsi di Indonesia. Dan karena standar di antara kedua
negara berbeda maka timbulah kasus Indomie ini.
Analisanya :
Dari pembahasan diatas terdapat beberapa faktor yang menjadikan produk
indomie dilarang dipasarkan dinegara Taiwan. Beberapa faktor dianataranya
adalah harga yang di tawarkan, bahan dasar atau zat pengawet yang digunakan
dan aturan standarisasi. Jika dari harga, harga yang ditawarkan indomie lebih
murah dibanding dengan makanan sejenis dengan kualitas yang sama, serta zat
pengawet atau bahan pengawet yang digunakan indomie dikatakan berbahaya
karena telah melebihi standar pemakaian di Taiwan,namun menurut Ketua BPOM
Kustantinah kadar kimia yang ada dalam Indomie masih dalam batas wajar dan
aman untuk dikonsumsi. Sedangkan aturan Negara masing-masing yang memiliki
pandangan berbeda, indonesia yang merupakan anggota Codex Alimentarius
Commision, produk Indomie sudah mengacu kepada persyaratan Internasional
tentang regulasi mutu , gizi dan kemanan produk pangan. Sedangkan Taiwan
bukan merupakan anggota Codec.

80

2. Kasus Smartphone Apple di China
Setelah iPhone 5 menghadapi banyak masalah di Cina, Apple memberi peringatan
kepada konsumennya melalui website Apple versi Cina. Perusahaan raksasa itu
menegaskan kepada konsumen untuk selalu menggunakan pengisi daya
(charger) yang asli. Namun,iPhone 5 yang meledak di Cina kali ini bukan
disebabkan karena charger.
Kepada media Cina, seorang wanita bernama Li mengaku membeli ponsel buatan
Apple itu pada September 2012. Dia pernah menjatuhkan iPhone 5 miliknya itu
sekali yang menyebabkan penyok kecil di sudut kanan atas layar yang juga
menjadi asal meledaknya ponsel tersebut. Li menggunakan iPhone 5 untuk
menghubungi salah seorang temannya. Percakapan Li dan temannya itu
berlangsung sekitar 40 menit. Li kemudian merasa layar ponselnya menjadi
panas. Ia mencoba mengakhiri panggilan, tapi ketika layar disentuh,handphone
tidak memberikan respon. Tanpa ia sadari, iPhone 5 miliknya tiba-tiba meledak.
Li mengatakan kalau dia tidak bisa membuka salah satu matanya setelah ledakan.
Ia merasakan serpihan materi perangkat tersebut masuk ke dalam matanya.
Dokter yang memeriksanya melihat ada tanda pada mata Li akibat goresan materi
benda padat. Beruntung Li tidak mengalami kebutaan. Salah satu matanya itu
hanya iritasi dan inflamasi, seperti dilansir situs, Phone Arena , Minggu, 11
Agustus 2013.
Atas kejadian yang menimpanya itu, Li tidak mengharapkan kompensasi apa pun
dari Apple. Namun, ia mempertanyakan kualitas iPhone dan membandingkan
dengan ponsel teman-temannya yang jauh lebih murah dengan masalah layar
yang sama, tapi tidak pernah meledak. Sementara itu, bagian layanan Apple di
Cina berjanji akan menyelidiki kasus yang menimpa Li, seperti yang diungkapkan
kepada Da Lian Evening News. Akan tetapi, masalah ledakan umumnya tidak
tertera dalam garansi perangkat Apple.
Analisanya :
Dari situasi diatas Pihak Apple justru tidak terlalu cepat dalam melakukan
klarifikasi. Sehingga kasus ini dianggap bahwa pihak apple tidak terlalu
mensupport konsumen mereka sendiri. Seharusnya pihak apple melakukan ganti

81

rugi dan memberikan kompensasai kepada konsumen mereka. Agar image dari
produk apple tetap terjaga di mata konsumen. Apalagi apple sering dianggap
menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi. Dan fans-fans dari apple
sendiri terkenal sebagai salah satu konsumen yang paling loyal.

3. Kasus Obat Herbal Bintang Toedjoe
Tolak angin adalah produk dari PT. SIDOMUNCUL yang sejak lama telah
memasarkan obat-obatan herbal dan jamu. Sedangkan belum lama ini, sering
terlihat iklan dari salah satu anak perusahaan PT. KALBE FARMA, Tbk yaitu PT.
BINTANG TOEDJOE yang juga meluncurkan produk obat herbal masuk angin.
Iklan produk tersebut terlihat saling menjatuhkan dan membandingkan produknya
satu sama lain.
Terlihat jelas bahwa iklan Bintang Toedjoe masuk angin menyindir produk dari
Tolak Angin dengan slogannya “Orang Bejo Lebih Untung Dari Orang Pintar”,
sedangkan Tolak Angin sendiri memiliki slogan “Orang Pintar Minum Tolak Angin”
slogan ini lah yang disindir oleh produk Bintang Toedjoe, yang dimana pada
kenyataannya Tolak Angin yang lebih dahulu memasarkan produk obat herbal
masuk angin di Indonesia bahkan sampai keluar negeri. Bahkan untuk iklan
terbaru produk Bintang Toedjoe yang bertujuan memperkenalkan kemasan
terbarunya pun masih menyinggung produk Tolak angin dengan sloga “Orang bejo
berinovasi, lalu orang pintar ngapain?”.

Analisanya :
Seharusnya iklan ini tidak boleh dengan sengaja meniru iklan produk pesaing
sedemikian rupa sehingga dapat merendahkan produk pesaing, ataupun
menyindir atau membingungkan khalayak, karena dengan merendahkan dan
saling menjatuhkan akan membuat produk tersebut tidak percaya dan akan terlihat
buruk dimata konsumen. Maka dari itu bersainglah secara sehat dan kreatifitas,
bukannya bersaing dengan cara menyindir dan merendahkan produk pesaing
yang dapat melanggar peraturan periklanan dunia.

82

BAB VII

KONSEP ETIKA BISNIS PRODUKSI DAN LINGKUNGAN HIDUP

7.1 Norma dan Etika Dalam Bauran Produksi
Dalam proses produksi, subuah produsen pada hakikatnya tentu akan selalu
berusaha untuk menekan biaya produksi dan berusaha untuk mendapatkan laba
sebanyak banyaknya. Dalam upaya produsen untuk memperoleh keuntungan, pasti
mereka akan melakukan banyak hal untuk memperolehnya. Termasuk mereka bisa
melakukan hal hal yang mengancam keselamataan konsumen. Padahal konsumen
dan produsen bekerjasama. Tanpa konsumen, produsen tidak akan berdaya.
Seharunyalah produsen memeberi perhatian dan menjaga konsumen sebagai tanda
terima kasih telah membeli barang atau menggunakan jasa yang mereka tawarkan.
Namun banyak produsen yang tidak menjalankan hal ini. Produsen lebih
mementingkan laba. Seperti banyaknya kasus kasus yang akhirnya mengancam
keselamatan konsumen karena dalam memproduksi, produsen tidak memperhatikan
hal hal buruk yang mungkin terjadi pada konsumen. Bahkan, konsumen ditipu,
konsumen ditawarkan hal-hal yang mereka butuhkan, tapi pada kenyataannya,
mereka tidak mendapat apa yang mereka butuhkan mereka tidak memperoleh sesuai
dengan apa yang ditawarkan.
Hubungan antara perusahaan dengan konsumen pada dasarnya merupakan
hubungan kontraktual, dan kewajiban moral perusahaan pada konsumen adalah
seperti yang diberikan dalam hubungan kontraktual. Jadi, perusahaan berkewajiban
untuk memberikan produk sesuai dengan karakteristik yang dimaksud dan konsumen
memiliki hak korelatif untuk memperoleh produk dengan karateristik yang dimaksud.
1. Kewajiban Untuk Mematuhi
Kewajiban untuk memberikan suatu produk dengan karakteristik persis seperti
yang dinyatakan perusahaan, yang mendorong konsumen untuk membuat kontrak
dengan sukarela dan yang membentuk pemahaman konsumen tentang apa yang
disetujui akan dibelinya.

83

Jadi, pihak penjual berkewajiban memenuhi klaim yang dibuatnya tentang produk
yang dijual. Tidak seperti Wintherop Laboratories memasarkan produk penghilang
rasa sakit yang oleh perusahaannya diklaim sebagai obat nonaddictive (tidak
menyebabkan ketergantungan). Selanjutnya seorang pasien yang menggunakan
produk tersebut menjadi ketergantungan dan akhirnya meninggal karena over
dosis.
2. Kewajiban Untuk Mengungkapkan
Penjual yang akan membuat perjanjian dengan konsumen untuk mengungkapkan
dengan tepat apa yang akan dibeli konsumen dan apa saja syarat penjualannya.
Ini berarti bahwa penjual berkewajiban memberikan semua fakta pada konsumen
tentang produk tersebut yag dianggap berpengaruh kepada keputusan konsumen
untuk membeli.
Contoh, jika pada sebuah produk yang dibeli konsumen terdapat cacat yang
berbahaya atau beresiko terhadap kesehatan dan keamanan konsumen, maka
harus diberitahu.
3. Kewajiban Untuk Tidak Memberikan Gambaran Yang Salah
Penjual harus menggambarkan produk yang ia tawarkan dengan benar, ia harus
membangun pemahaman yang sama tentang barang yang ia tawarkan di piiran
konsumen sebagaimana barang tersebut adanya. Jangan sampai terjadi
Misrepresentasi bersifat koersif , yaitu, seseorang yang dengan sengaja
memberikan penjelasan yang salah pada orang lain agar orang tersebut
melakukan sesuatu seperti yang diinginkannya, bukan seperti yang diinginkan
orang itu sendiri apabila dia mengetahui yang sebenarnya.
Contoh: pembuat perangkat lunak atau perangkat keras computer memasarkan
produk yang mengandung ‘bug’ atau cacat tanpa memberitahu tentang fakta
tersebut.
4. Kewajiban Untuk Tidak Memaksa
Penjual berkewajiban untuk tidak memanfaatkan keadaan emosional yang
mungkin mendorong pembeli untuk bertindak secara irasional dan bertentangan
dengan kepentingannya, tidak memanfaatkan ketidaktahuan, ketidakdewasaan,

84

kebodohan, atau faktor lain yang mengurangi atau menghapuskan kemampuan
pembeli untuk menetapkan pilihan secara bebas.

7.2 Etika Lingkungan Hidup
Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal dari
bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada tiga teori
mengenai pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika
Keutamaan. Etika Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk
berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. Etika Teologi
adalah baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan.
Sedangkan Etika keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter moral
pada diri setiap orang.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi
kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Jadi, etika lingkungan merupakan
kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan
diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan
secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika
lingkungan sebagai berikut:
1. Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehingga perlu
menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.
2. Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk
emnjaga terhadap pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam.
3. Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan
energy.
4. Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk makhluk
hidup yang lain.
Di samping itu, etika Lingkungan tidak hanya berbicara mengenai perilaku manusia
terhadap alam, namun juga mengenai relasi di antara semua kehidupan alam
semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam

85

dan antara manusia dengan makhluk hidup lain atau dengan alam secara
keseluruhan.
7.2.1. Jenis – Jenis Etika Lingkungan

Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya
dibedakan dan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi
dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika
pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang
menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan
manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung
usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.
1. Etika Ekologi Dangkal

Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang
menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan
manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini
biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta
ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh
banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki
pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia.
Secara umum,Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :
1) Manusia terpisah dari alam.
2) Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak

menekankan tanggung jawab manusia.
3) Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
4) Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan

manusia.
5) Norma utama adalah untung rugi.
6) Mengutamakan rencana jangka pendek.
7) Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk

khususnya dinegara miskin.
8) Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.

86

2. Etika Ekologi Dalam
Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang
melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan
kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai
arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa
semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki
hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup
dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral
harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas
yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah
komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam.
Secara umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut :
1) Manusia adalah bagian dari alam.
2) Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan
oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang.
3) Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam
diperlakukan sewenang - wenang.
4) Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
5) Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
6) Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
7) Menghargai dan memelihara tata alam.
8) Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
9) Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem
alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara.
Demikian pembagian etika lingkungan, Keduanya memiliki beberapa
perbedaan-perbedaan seperti diatas. Tetapi bukan berarti munculnya
etika lingkungan ini memberi jawab langsung atas pertanyaan mengapa
terjadi kerusakan lingkungan. Namun paling tidak dengan adanya
gambaran etika lingkungan ini dapat sedikit menguraikan norma-norma
mana yang dipakai oleh manusia dalam melakukan pendekatan
terhadap alam ini. Dengan demikian etika lingkungan berusaha

87

7.2.2. memberi sumbangan dengan beberapa norma yang ditawarkan untuk
mengungkap dan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
Teori Etika Lingkungan
1. Antroposentrisme
Teori lingkungan ini memandang manusia sebagai pusat dari sistem
alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling
menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang
diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. Nilai tertinggi adalah manusia dan
kepentingannya, yaitu : nilai dan prinsip moral hanya berlaku bagi
manusia dan etika hanya berlaku bagi manusia.
Antroposentrisme selain bersifat antroposentris, juga sangat
instrumentalistik. Artinya pola hubungan manusia dan alam di lihat
hanya dalam relasi instrumental. Alam ini sebagai alat bagi kepentingan
manusia, sehingga apabila alam atau komponennya dinilai tidak
berguna bagi manusia maka alam akan diabaikan (bersifat egois).
2. Biosentrisme
Teori lingkungan ini memandang setiap kehidupan dan makhluk hidup
mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri. Tidak hanya
manusia yang mempunyai nilai, alam juga mempunyai nilai pada dirinya
sendiri lepas dari kepentingan manusia. Biosentrisme menolak argumen
antroposentrisme, karena yang menjadi pusat perhatian dan yang
dibela oleh teori ini adalah kehidupan, secara moral berlaku prinsip
bahwa setiap kehidupan di muka bumi ini mempunyai nilai moral yang
sama sehingga harus dilindungi dan diselamatkan.
Konsekuensinya alam semesta adalah sebuah komunitas moral baik
pada manusia maupun pada makhluk hidup lainnya. Manusia maupun
bukan manusia sama-sama memiliki nilai moral, dan kehidupan
makhluk hidup apapun pantas dipertimbangkan secara serius dalam
setiap keputusan dan tindakan moral, bahkan lepas dari perhitungan
untung-rugi bagi kepentingan manusia.

88

3. Ekosentrisme
Teori ini secara ekologis memandang makhluk hidup (biotik) dan
makhluk tak hidup (abiotik) lainnya saling terkait satu sama lainnya.
Etika diperluas untuk mencakup komunitas ekologis seluruhnya, baik
yang hidup maupun tidak. Kewajiban dan tanggung jawab moral tidak
hanya dibatasi pada makhluk hidup.

4. Zoosentrisme
Etika lingkungan Zoosentrisme adalah etika yang menekankan
perjuangan hak-hak binatang, karenanya etika ini juga disebut etika
pembebasan binatang. Tokoh bidang etika ini adalah Charles Brich.
Menurut etika ini, binatang mempunyai hak untuk menikmati
kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah
dari penderitaan. Sehingga bagi para penganut etika ini, rasa senang
dan penderitaan binatang dijadikan salah satu standar moral. Menurut
The Society for the Prevention of Cruelty to Animals, perasaan senang
dan menderita mewajibkan manusia secara moral memperlakukan
binatang dengan penuh belas kasih.

5. Hak Asasi Alam
Makhluk hidup selain manusia tidak memiliki hak pribadi, namun
makhluk hidup membutuhkan ekosistem atau habitat untuk hidup dan
berkembang.Makhluk hidup seperti binatang dan tumbuhan juga
mempunyai hak, meskipun mereka tidak dapat bertindak yang
berlandaskan kewajiban. Mereka ada dan tercipta untuk kelestarian
alam ini. Maka mereka juga mempunyai hak untuk hidup. Hak itu harus
dihormati berdasar prinsip nilai intrinsik yang menyatakan bahwa setiap
entitas sebagai anggota komunitas bumi bernilai. Dengan demikian,
pembabatan hutan secara tidak proporsional dan penggunaan binatang
sebagai obyek eksperimen tidak dapat dibenarkan.

89

7.2.3. Prinsip – Prinsip Etika Lingkungan
Adapun prinsip-prinsip dari etika lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Sikap hormat terhadap alam (respect for nature)
2. Prinsip tanggung jawab (moral responsibility for nature)
3. Solidaritas kosmis (cosmic solidarity)
4. Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam (caring for nature)
5. Prinsip tidak merugikan alam secara tidak perlu
6. Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam
7. Prinsip keadilan
8. Prinsip demokrasi

7.3 Komponen Amdal
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah suatu proses studi formal
yang dipergunakan untuk memperkirakan dampak terhadap lingkungan oleh adanya
atau oleh rencana kegiatan proyek yang bertujuan memastikan adanya masalah
dampak lingkungan yang perlu dianalisis pada tahap awal perencanaan dan
perancangan proyek sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat keputusan.
Peraturan tentang kewajiban membuat AMDAL diatur dalam peraturanperaturan
berikut: 1. UU No. 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan; 2.
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 1994
tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan; 4. Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah. AMDAL menurut PP No.27
Tahun 1999 adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan
keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan.

90

1. Komponen AMDAL
AMDAL terdiri atas lima komponen, yaitu sebagai berikut.
1) Studi Pra-Proyek
Studi pra-proyek dilakukan guna mengukur dan memperkirakan perubahan
keadaan lingkungan. Pengukuran ini dilakukan bedasarkan pada data baik
data fisik, kimia, biologi, sosial ekonomi, dan sosial budaya.
2) Laporan Penilaian
Laporan penilaian adalah laporan yang disusun dari hasil studi pra-proyek yang
berupa kemungkinan yang akan terjadi jika proyek tersebut berjalan.
3) Pembuatan Keputusan
Proses pembuatan keputusan berdasarkan pada laporan penilaian serta hasil
prediksi pengaruh proyek terhadap lingkungan kelak. Namun kenyataan dalam
pengambilan keputusan ini sangat dipengaruhi oleh nuansa politik.
4) Persetujuan Proyek
Persetujuan proyek mengandung rekomendasi dari hasil analisis interaksi
antara proyek dengan lingkungan, contohnya adalah proyek dapat disetujui
dengan rekomendasi akan dilakukannya usaha-usaha untuk memperkecil
pengaruh negatif terhadap lingkungan.
5) Pemantauan Proyek
Pemantauan proyek dilakukan dalam kurun waktu 2-3 tahun, untuk memantau
sudahkah proyek tersebut berjalan sesuai dengan yang direkomendasikan dan
disetujui proyek.

2. Manfaat AMDAL
Manfaat AMDAL secara umum adalah menjamin suatu usaha atau kegiatan
pembangunan agar layak secara lingkungan. Layak secara lingkungan berarti
kegiatan tersebut sesuai dengan peruntukkannya sehingga dampak yang
ditimbulkan dapat ditekan.
1) Manfaat AMDAL khususnya bagi pemerintah di antaranya sebagai berikut.
a. Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
b. Menghindari konflik dengan masyarakat.

91

c. Menjaga agar pembangunan sesuai dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan.

d. Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan
hidup.

2) Manfaat AMDAL bagi pemrakarsa, di antaranya sebagai berikut.
a. Menjamin keberlangsungan usaha.
b. Menjadi referensi dalam peminjaman kredit.
c. Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar.
d. Sebagai bukti ketaatan hukum.

3) Manfaat AMDAL bagi masyarakat, antara lain sebagai berikut.
a. Mengetahui sejak dini dampak dari suatu kegiatan.
b. Melaksanakan kontrol.
c. Terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

92

BAB VIII

KONSEP ETIKA BISNIS BERKAITAN DENGAN MSDM

8.1 Norma dan Etika Dalam Fungsi SDM
Manajemen SDM (sumber daya manusia) merupakan suatu proses menangani
berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga
kerja lainnya, untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi
SDM adalah departemen sumber daya manusia atau HRD (human resource
department).
Menurut A.F. Stoner, manajemen SDM merupakan suatu prosedur yang
berkelanjutan, yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan
dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat
pada saat organisasi memerlukannya.
Fungsi operasional dalam Manajemen SDM merupakan dasar pelaksanaan proses
MSDM yang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi/perusahaan.
Fungsi operasional tersebut terbagi lima, secara singkat sebagai berikut:
1. Fungsi Pengadaan, yaitu proses penarikan seleksi,penempatan,orientasi,dan
induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan (the
right man in the right place).
2. Fungsi Pengembangan, yaitu proses peningkatan ketrampilan
teknis,teoritis,konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
Pendidikan dan latihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
masa kini maupun masa depan.
3. Fungsi Kompensasi, yaitu pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung
berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang
diberikannya kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak
sesuai prestasi dan tanggung jawab karyawan tersebut.

93

4. Fungsi Pengintegrasian, yaitu kegiatan untuk mempersatukan kepentingan
perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi
dan saling menguntungkan. Dimana Pengintegrasian adalah hal yang penting dan
sulit dalam Manajemen SDM, karena mempersatukan dua aspirasi/kepentingan
yang bertolak belakang antara karyawan dan perusahaan.

5. Fungsi Pemeliharaan, yaitu kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi
fisik, mental dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang.
Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja).

Berdasarkan uraian pengertian etika dan manajemen sumber daya manusia maka
etika manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai ilmu yang
menerapkan prinsip-prinsip etika tehadap hubungan dengan sumber daya manusia
dan kegiatannya.
1. Konsekuensi Dari Perilaku Yang Tidak Etis

Perilaku etis sangat penting dalam kesuksesan bisnis jangka panjang. Tapi
apabila yang timbul dan tumbuh adalah perilaku yang tidak etis maka akan
berakibat yang tidak inginkan. Dilihat dari dua perspektif yaitu perspektif mikro
dan perspeltif makro. Perspektif mikro etika diasosiasikan dengan adanya
kepercayaan. Kepercayaan yang dibangun melalui perilaku etika akan
mempengaruhi hubungan perusahaan dengan supplier, customer maupun
dengan karyawan.Apabila kepercayaan dibangun melakui perilaku yang tidak etis
maka kepercayaan customer akan berkurang kepada karyawan maupun
organisasi. Sedangkan perspektif makro etika meliputi suap-menyuap, paksaan,
penyalahgunaan informasi, pencurian dan diskriminasi akan mengakibatkan
inefisiensi dalam pengalokasian sumberdaya.

2. Sebab Perilaku Yang Tidak Etis
Penyebab perilaku tidak etis meliputi tiga aspek yaitu:karyawan memiliki
kemampuan kognitif yang rendah menyebabkan tingkat penerimaan yang kurang
baik, adanya pengaruh orang lain, keluarga ataupun norma sosial menjadi lebih

94

menentukan dalam mempengaruhi perilaku karyawan, adanya ethical dilemma
yaitu situasi yang menyebabkan adanya pilihan-pilihan yang muncul yang
berpotensi menghasilkan perilaku yang tidak dapat diterima, ethical dilemma
muncul dikarena adanya ketidaksesuaian antara personel, organisasional dan
profesional.
3. Konsep Etika Bukan Sekedar Kode Etik
Kode etik menetapkan aturan kehidupan organisasi, termasuk tanggung-jawab
professional, pengembangan professional, kepemimpinan yang etis, kejujuran
dan keadilan, konflik kepentingan, dan megunakan informasi. Banyak organisasi
yang mempunyai kode etik yang formal dalam organisasi tetapi pengaruh kode
etik dalam perilaku anggotanya perlu dipertanyakan. Banyak anggota yang
menganggap kode etik hanya sebagai hiasan saja. Kode etik perusahaan tidak
akan efektif jika tidak didukung dengan norma-norma informal yang berlaku.
Bagaimanapun juga kode etik harus sesuai dengan norma-norma dalam
organisasi , disebarluaskan kepada karyawan dan benar-benar dijalankan. Kode
etik perusahaan belum bisa mampu membangun sebuah peusahaan etis. Oleh
sebab itu perlu adanya konsep etika yang matang yang tidak hanya mampu
mengurangi kerugian yang berakibatkan perilaku karyawann yang tidak etis,
tetapi juga membuat suatu konsep etika yang mampu membangun budaya etis
organisasial.

Manajer SDM dapat membantu mendorong budaya etis, artinya lebih dari sekedar
menggantung poster kode etik di dinding. Sebaliknya, karena pekerjaan utama
profesional SDM adalah berhubungan dengan orang, mereka harus membantu untuk
mempraktekkan etika ke dalam budaya perusahaan. Mereka perlu membantu
membangun lingkungan di mana karyawan bekerja di seluruh organisasi untuk
mengurangi penyimpangan etika.
1. Perencanaan Strategi Konsep Etika

Manajemen sumber daya manusia tidak hanya berperan sebagai penyusunan
kode etik perusahaan, merncanakan sumber daya manusia yang etis yang mampu

95

menciptakan nilai tambah ekonomi juga harus berperan sebagai perencanaan
strategi konsep etika.langkah-langkahnya:
a. Menentukan standar etika yang ingin ditanamkan.
b. Mengindentifikasi faktor-faktor etis kritikal yang dapat digunakan dalam

mendorongnya konsep etika perusahaan.
c. Mengindentifikasi kemampuan, prosedur, kompetensiyang diperlukan.
d. Mengintegrasikan konsep etika dalam strategi bisnis yang dilakukan.
e. Mengembangkan langkah-langkah konkret yang dapat digunakan dalam

mengimplementasikan, mengawasi dan mengevaluasi konsep etika yang
dijalankan.
2. Implementasi Konsep Etika Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia, konsep etika dapat di implementasikan dalam
bentuk pengawasan organisasaional yang didasarkan pada sosialisasi aturan-
aturan, memonitor perilaku dan disilpin karyawan, serta mempengaruhi perilaku
melalui pemberian hukuman bagi mereka yang sering melanggar etika.
Penerapan yang terlalu kuat pada konsep etika yang berorentasi pada pemenuhan
etika tersebut, mempunyai akibat yang kurang baik pada outcome yang dihasilkan,
karena perhatian karyawan akan tertumpu pada usaha-usaha untuk menghindari
hukuman saja. Dengan demikian, hanya akan tercipta atmosfir dimana karyawan
berusaha untuk tidak tekena hukuman, sedangkan keinginan ataupun cita-cita
untuk meningkatkan mentalitas yamg lebih etis dan bermoral mungkin kurang
dapat diwujudkan. Pemenuhan etika secara umum dapat membantu mengurangi
pelanggaran etika meskipun tidak mempunyai derajat yang sama dengan konsep
etika yang berorentasi pada penanaman nilai-nilai etika.
Tujuan utama dalam konsep penanaman nilai-nilai etika ini bukan untuk
kedisiplinan, tetapi lebih pada usaha-usaha untuk meningkatkan kepedulian
karyawan terhadap perkembangan nilai-nilai etika yang lebih berarti. Tujuan
tersebut disosialiasasikan dengan adanya sharing nilai-nilai etika dalam
organisasi. Dalam hai ini setiap anggota organisasi mempunyai status yang sama.
Dengan begitu organisasi membawa komitmen bersama yamg diaplikasikan
secara sama pada semua anggota. Karena karyawan mendapat perhatian atas

96


Click to View FlipBook Version