The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fip, 2022-09-18 21:52:01

E MODUL TELAAH KURIKULUM

E MODUL TELAAH KURIKULUM

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi
kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
1) Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib: a) menyiapkan peserta didik secara psikis
dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; b) memberi motivasi belajar peserta didik
secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan
memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan
dengan karakteristik dan jenjang peserta didik; c) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; d) menjelaskan
tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan e) menyampaikan cakupan
materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2) Kegiatan Inti
Setelah kegiatan pendahuluan dilakukan, selanjutnya dilanjutkan dengan kegiatan inti

pembelajaran. Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata
pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau
inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi dan jenjang pendidikan.

a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah

proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga
mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang
mendorong peserta didik untuk melakuan aktivitas tersebut.

83

b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan,

menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam
domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam
domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan
tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif
dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).

c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar,

menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang
diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses
pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu
melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

3) Kegiatan Penutup
Selanjutnya kegiatan penutup. Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik

baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: a) seluruh
rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara
bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang
telah berlangsung; b) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; c)
melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun
kelompok; dan d) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.

84

Pada sebuah proses pembelajaran, tentu perlu diadakannya penilaian pembelajaran.
Penilaian tersebut bisa dilakukan saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung maupun saat
akhir dari kegiatan proses pembelajaran tersebut. Penilaian proses dilaksanakan saat proses
pembelajaran berlangsung. Penilaian proses merupakan penilaian yang menitik beratkan
sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian
tujuan pengajaran. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap guru,
kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar.

Menurut Majid (2015:24) Penilaian proses belajar berkaitan dengan paradigma bahwa
dalam kegiatan belajar kegiatan utama terletak pada siswa, siswa yang secara dominan
berkegiatan belajar mandiri dan guru hanya melakukan pembimbingan. Dalam konteks ini guru
harus memantau berbagai kesukaran siswa dalam proses tersebut setiap pertemuan.

Penilaian hasil pembelajaran sering disebut dengan penilaian hasil belajar. Menurut
Kunandar (2013:62) Hasil belajar adalah “kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif,
afektif maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses
belajar mengajar”. Sedangkan menurut Susanto (2013:68) Hasil belajar yaitu “perubahan-
perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar”.

Menurut Kunandar (2013:68) menyebutkan fungsi penilaian hasil belajar yang
dilakukan guru adalah sebagai berikut:
1. Menggambarkan seberapa dalam seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi

tertentu.
2. Mengevaluasi hasil belajar siswa dalam rangka membantu siswa memahami dirinya,

membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program,
pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan.
3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan siswa
serta sebagai alat diagnosis yang membantu guru menentukan apakah siswa perlu mengikuti
remedial atau pengayaan.
4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung
guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
5. Kontrol bagi guru dan sekolah tentang kemajuan peserta didik.

85

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana
pembelajaran yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran yang
dibuat untuk satu pertemuan atau lebih berdasarkan silabus yang telah dibuat. Dalam
menyusun RPP, ada beberapa komponen yang harus diperhatikan, diantaranya: 1)
Identitas sekolah, 2) Indentitas mata pelajaran, 3) Kelas/semester, 4) Materi pokok,
5) Alokasi waktu, 6) Tujuan pembelajaran, 7) KD dan Indikator pencapaian
kompetensi, 8) Materi pembelajaran, 9) Metode pembelajaran, 10) Media
pembelajaran, 11) Sumber belajar, 12) Langkah-langkah pembelajaran, dan 13)
Penilaian hasil pembelajaran.

Sementara itu, pelaksanaan pembelajaran meliputi: a) Kegiatan
pendahuluan, b) Kegiatan inti (sikap, pengetahuan, keterampilan) dan c) Kegiatan
penutup. Penilaian proses adalah penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian
pada tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar untuk mewujudkan tujuan
pembelajaran. Penilaian proses tersebut dilaksanakan saat pembelajaran
berlangsung.

86

1. https://tinyurl.com/PenyusunanRPP1
2. https://tinyurl.com/PenyusunanRPP2

1. Apa yang dimaksud dengan rencana pelaksanaan pembelajaran?
2. Sebut dan jelaskan komponen-komponen pada rencana pelaksanaan pembelajaran!
3. Apa saja prinsip-prinsip penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran?
4. Jelaskanlah poin-poin yang tertuang dalam pelaksanaan pembelajaran!
5. Jelaskan secara singkat penilaian proses dan hasil pembelajaran!

87

Melalui modul pembelajaran ini mahasiswa mampu:
1. Memahami pengertian penilaian
2. Menguraikan prinsip-prinsip penilaian
3. Menganalisis karakteristik penilaian
4. Menganalisis kompetensi dan teknik penilaian

Standar penilaian pada kurikulum 2013 diatur pada Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat,
prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang
digunakan sebagai dasar penilaian pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Untuk
lebih jelasnya akan dipaparkan sebagai berikut:

Untuk memperoleh pemahaman yang sama dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar
oleh pendidik perlu dijelaskan pengertian yang terkait dengan penilaian di SD sebagai berikut.
1) Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan

instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
2) Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan

pendidik dan sumber beljaar pada suatu lingkungan belajar.

88

3) Penilaian adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan
perbaikan hasil belajar peserta didik.

4) Penilaian Harian (PH) adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD)
atau lebih.

5) Penilaian Tengah Semester (PTS) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan penilaian tengah semester meliput seluruh indikator yang
merepresantasikan seluruh KD pada periode tersebut.

6) Penilaian Akhir Semester (PAS) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan akhir semester meliput
seluruh indikator yang merepresantasikan seluruh KD pada periode tersebut.

7) Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan
pendidikan.

8) Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

9) Penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh
informasi mengenai perilaku peserta didik. di dalam dan di luar pembelajaran. Penilaian
sikap dilakukan oleh pendidik.

10) Penilaian pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan
pengetahuan peserta didik. Penilaian pengetahuan dilakukan oleh pendidik, satuan
pendidikan, dan Pemerintah.

11) Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam mengaplikasikan menerapkan pengetahuan untuk dalam melakukan
tugas tertentu. di dalam konteks tertentu sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
Penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan,
dan/atau Pemerintah.

12) Prinsip penilaian adalah azas yang mendasari penilaian dalam pembelajaran.
13) Mekanisme penilaian adalah prosedur dan metode penilaian yang dilakukan oleh pendidik.
14) Prosedur penilaian adalah langkah-langkah penilaian yang dilakukan oleh pendidik.
15) Metode atau teknik penilaian adalah cara yang digunakan oleh pendidik untuk melakukan

penilaian dengan menggunakan berbagai bentuk instrumen penilaian.

89

16) Instrumen penilaian adalah alat yang disusun oleh pendidik untuk mendapatkan informasi
pencapaian hasil belajar peserta didik, meliputi instrumen tes, lisan, penugasan, kinerja,
proyek, portofolio.

17) Penilaian otentik adalah pendekatan penilaian yang menghendaki peserta didik
menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari
pembelajaran dalam situasi yang sesungguhnya (dunia nyata).

18) Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan
belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi
kelulusan, dengan mempertimbangkan karekteristik peserta didik, karakteristik mata
pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.

Penilaian dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang

diukur.
2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak

dipengaruhi subjektivitas penilai.
3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena

berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gender.
4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua
aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku.
8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan.

90

9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.

Penilaian dalam Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Belajar Tuntas

Ketuntasan Belajar merupakan capaian minimal dari kompetensi setiap muatan
pelajaran yang harus dikuasai peserta didik dalam kurun waktu belajar tertentu. Ketuntasan
aspek sikap (KI-1 dan KI-2) ditunjukkan dengan perilaku baik peserta didik. Jika perilaku
peserta didik belum menunjukkan kriteria baik maka dilakukan pemberian umpan balik dan
pembinaan sikap secara langsung dan terus-menerus sehingga peserta didik menunjukkan
perilaku baik. Ketuntasan belajar aspek pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4)
ditentukan oleh satuan pendidikan. Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar
diberi kesempatan untuk perbaikan (remedial teaching), dan peserta didik tidak diperkenankan
melanjutkan pembelajaran kompetensi selanjutnya sebelum kompetensi tersebut tuntas.
Kriteria ketuntasan dijadikan acuan oleh pendidik untuk mengetahui kompetensi yang sudah
atau belum dikuasai peserta didik. Melalui cara tersebut, pendidik mengetahui sedini
mungkin kesulitan peserta didik sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat
segera diperbaiki.

2. Otentik
Penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi secara holistik. Aspek

sikap, pengetahuan, dan keterampilan dinilai secara bersamaan sesuai dengan kondisi nyata.
Penilaian dilaksanakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang dikaitkan
dengan situasi nyata bukan dunia sekolah. Oleh karena itu, dalam melakukan penilaian
digunakan berbagai bentuk dan teknik penilaian. Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa
yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan
oleh peserta didik.

91

3. Berkesinambungan
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan secara

terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik,
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dengan menggunakan berbagai
bentuk penilaian.

4. Menggunakan bentuk dan teknik penilaian yang bervariasi
Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan berbagai teknik

penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan diukur atau dinilai. Berbagai
metode atau teknik penilaian dapat digunakan, seperti tes tertulis, tes lisan, penugasan,
penilaian kinerja (praktik dan produk), penilaian proyek, portofolio, dan pengamatan atau
observasi.

5. Berdasarkan acuan kriteria
Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan acuan kriteria.

Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan
terhadap ketuntasan yang ditetapkan. Kriteria ketuntasan ditetapkan oleh satuan pendidikan
dengan mempertimbangkan dengan mempertimbangkan karekteristik peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.

Penilaian di SD untuk semua kompetensi dasar yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
1) Penilaian Sikap

Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap perilaku peserta didik dalam
proses pembelajaran kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler, yang meliputi sikap spiritual
dan sosial. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dari penilaian pengetahuan dan
keterampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian
sikap lebih ditujukan untuk membina perilaku sesuai budipekerti dalam rangka pembentukan
karakter peserta didik sesuai dengan proses pembelajaran.

92

a. Sikap spiritual
Penilaian sikap spiritual (KI-1), antara lain: (1) ketaatan beribadah; (2) berperilaku

syukur; (3) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; dan (4) toleransi dalam
beribadah. Sikap spiritual tersebut dapat ditambah sesuai karakteristik satuan pendidikan.

b. Sikap Sosial
Penilaian sikap sosial (KI-2) meliputi: (1) jujur yaitu perilaku yang didasarkan pada

upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan; (2) disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan; (3) tanggung jawab yaitu sikap dan perilaku
peserta didik untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukan
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa; (4)
santun yaitu perilaku hormat pada orang lain dengan bahasa yang baik; (5) peduli yaitu
sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain atau masyarakat
yang membutuhkan; dan (6) percaya diri yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri
untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Sikap sosial tersebut dapat ditambah oleh satuan
pendidikan sesuai kebutuhan.

c. Teknik penilaian Sikap
Penilaian sikap di sekolah dasar dilakukan oleh guru kelas, guru muatan pelajaran

agama, PJOK, dan pembina ekstrakurikuler. Teknik penilaian yang digunakan meliputi:
observasi, wawancara, catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertent
(incidental record) sebagai unsur penilaian utama. Sedangkan teknik penilaian diri dan
penilaian antar-teman dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter
peserta didik, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dari hasil
penilaian sikap oleh pendidik.

2) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan (KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan peserta

didik yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam berbagai
tingkatan proses berpikir. Penilaian dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk
mendeteksi kesulitan belajar (assesment as learning), penilaian sebagai proses pembelajaran
(assessment for learning), dan penilaian sebagai alat untuk mengukur pencapaian dalam proses
pembelajaran (assessment of learning). Melalui penilaian tersebut diharapkan peserta didik

93

dapat menguasai kompetensi yang diharapkan. Untuk itu, digunakan teknik penilaian yang
bervariasi sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai, yaitu tes tulis, lisan, dan penugasan.
Prosedur penilaian pengetahuan dimulai dari penyusunan perencanaan, pengembangan
instrumen penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan, dan pelaporan, serta pemanfaatan
hasil penilaian.

Untuk mengetahui ketuntasan belajar (mastery learning), penilaian ditujukan untuk
mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan (diagnostic) proses pembelajaran. Hasil tes
diagnostic, ditindaklanjuti dengan pemberian umpan balik (feedback) kepada peserta didik,
sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran.

Penilaian KI-3 menggunakan angka dengan rentang capaian/nilai 0 sampai dengan 100
dan deskripsi. Deskripsi dibuat dengan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan
pilihan kata/frasa yang bernada positif. Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik
dan/atau baik dikuasai oleh peserta didik dan yang penguasaannya belum optimal. Teknik
penilaian pengetahuan menggunakan tes tulis, lisan, dan penugasan.

3) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan mengidentifikasi karateristik kompetensi

dasar aspek keterampilan untuk menentukan teknik penilaian yang sesuai. Tidak semua
kompetensi dasar dapat diukur dengan penilaian kinerja, penilaian proyek, atau portofolio.
Penentuan teknik penilaian didasarkan pada karakteristik kompetensi keterampilan yang
hendak diukur. Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan
pengetahuan peserta didik dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sesungguhnya (dunia nyata). Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan
rentang skor 0 sampai dengan 100 dan deskripsi.Teknik penilaian yang digunakan sebagai
berikut:

a. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta peserta didik untuk melakukan

suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya dengan mengaplikasikan atau
mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Pada penilaian
kinerja, penekanan penilaiannya dapat dilakukan pada proses atau produk. Penilaian kinerja
yang menekankan pada produk disebut penilaian produk, sedangkan penilaian kinerja yang
menekankan pada proses disebut penilaian praktik (praktik). Penilaian praktik, misalnya;
memainkan alat musik, melakukan pengamatan suatu obyek dengan menggunakan
mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari, dan sebagainya. Penilaian produk, misalnya:

94

poster, kerajinan, puisi, dan sebagainya. Langkah penilaian kinerja mencakup tiga tahap
yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan. Dalam perencanaan perlu diperhatikan
keterampilan yang akan diukur, kesesuaian dengan kemampuan siswa, kegiatan yang
dilakukan, dan dapat dikerjakan peserta didik. Dalam pelaksanaan kinerja perlu menyiapkan
rubrik yang dituangkan dalam format observasi.

b. Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus

diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai
dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, penyajian data, dan
pelaporan. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
pengumpulan data, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan inovasi dan kreativitas serta
kemampuan menginformasikan peserta didik pada muatan tertentu secara jelas.

c. Portofolio
Portofolio dapat berupa kumpulan dokumen dan teknik penilaian. Portofolio sebagai

dokumen merupakan kumpulan dokumen yang berisi hasil penilaian prestasi belajar,
penghargaan, karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif
dalam kurun waktu tertentu. Pada akhir periode, portofolio tersebut diserahkan kepada guru
pada kelas berikutnya dan orang tua sebagai bukti otentik perkembangan peserta didik.
Portofolio sebagai teknik penilaian dilakukan untuk menilai karya-karya peserta didik dan
mengetahui perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Akhir suatu
periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru bersama-sama dengan
peserta didik. Berkaitan dengan tujuan penilaian portofolio, tiap item dalam portofolio harus
memiliki suatu nilai atau kegunaan bagi peserta didik dan bagi orang yang mengamatinya.
Guru dan peserta didik harus sama-sama memahami maksud, mengapa suatu item
(dokumen) dimasukkan ke koleksi portofolio. Selain itu, sangat diperlukan komentar dan
refleksi dari guru atas karya yang dikoleksi.

95

Standar Penilaian Pendidikan merupakan kriteria mengenai lingkup, tujuan,
manfaat prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta
didik yang digunakan sebagai dasar penilaian pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.
A. Adapun prinsip-prinsip penilaian dalam kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

1) Sahih, 2) Objektif, 3) Adil, 4) Terpadu, 5) Terbuka, 6) Menyeluruh dan
Berkesinambungan, 7) Sistematis, 8) Beracuan Kriteria, 9) Akuntabel.
B. Penilaian dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Belajar Tuntas, 2) Otentik, 3) Berkesinambungan, 4) Menggunakan bentuk

dan teknik penilaian yang bervariasi, dan 5) Berdasarkan acuan kriteria.
C. Adapun Kompetensi dan Teknik Penilaian dalam Kurikulum 2013 adalah

sebagai berikut:
1) Penilaian Sikap yang meliputi a) Sikap Spiritual, b) Sikap Sosial, dan c)

Teknik Penilaian Sikap.
2) Penilaian Pengetahuan
3) Penilaian Keterampilan yang meliputi a) Penilaian Kinerja, b) Penilaian

Proyek, dan c) Portofolio.

96

1. https://tinyurl.com/StandarPenilaian1
2. https://tinyurl.com/PenilaianKurikulum2013
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian dalam standar penilaian?
2. Sebutkan minimal 4 (empat) prinsip-prinsip penilaian!
3. Sebut dan jelaskan karakteristik penilaian dalam kurikulum 2013!
4. Sebut dan jelaskan secara singkat kompetensi dan teknik penilaian dalam kurikulum 2013!

97

A. LATIHAN MENYUSUN RPP
Petunjuk!
1) Cermatilah komponen-komponen RPP yang ada pada Peraturan Menteri Pendidikan Dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22.Tahun 2016 Tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar Dan Menengah!
2) Susunlah sebuah RPP untuk pembelajaran di sekolah dasar sesuai dengan silabus yang
sudah di buat pada pertemuan sebelumnya!
3) RPP dibuat dengan menggunakan MS. Word, font Times New Roman, ukuran kertas A4,
diketik 1,5 spasi, margin kanan, kiri, atas, bawah, 3 cm!

B. LATIHAN MENYUSUN SILABUS
Petunjuk!
4) Cermatilah komponen-komponen silabus yang ada pada Peraturan Menteri Pendidikan Dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22.Tahun 2016 Tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar Dan Menengah!
5) Cermatilah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 24 tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah!
6) Susunlah sebuah silabus untuk pembelajaran di sekolah dasar!
7) Silabus dibuat dengan menggunakan MS. Word, font Times New Roman, ukuran kertas
A4, diketik 1 spasi, margin kanan, kiri, atas, bawah, 3 cm!

98

C. ANALISIS KURIKULUM SEKOLAH
Petunjuk!
1) Observasilah ke 2 sekolah dasar yang dekat dengan tempat tinggalmu!
2) Analisislah, apakah proses pembelajaran di sekolah sudah sesuai dengan pedoman

kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah?
3) Analisislah, apakah kurikulum sekolah sudah disesuaikan dengan karakter siswa yang ada

di sekolah tersebut?
4) Analisislah perangkat pembelajaran yang telah dibuat oleh guru! apakah sudah sesuai

dengan pedoman kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah?
5) Buatlah sebuah laporan dari hasil pengamatanmu di sekolah!
6) Laporan dibuat dengan menggunakan MS. Word, font Times New Roman, ukuran kertas

A4, diketik 1,5 spasi, margin kanan, kiri, atas, bawah, 3 cm!

*Selamat Mengerjakan*

99

Abdul Majid. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ahmad, S. 2014. Problematika Kurikulum 2013 Dan Kepemimpinan Instruksional Kepala
Sekolah. Jurnal Pencerahan, 8(2), 104–114.

Alberty, H.B. & Alberty, E.J. 1965.Recognizing the Highschool Curriculum third edition. New
York : The Macmillan Company.

Alhamuddin. 2019. Politik Kebijakan Pengenpangan Kurikulum di Indonesia. Jakarta:
Prenadamedia Group.

Alhogbi, B. G. 2017. Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia Sejak Awal
Kemerdekaan Hingga Saat Ini. Journal of Chemical Information and Modeling 53(9),
21–25.

Amstrong, David G. 2003. Curriculum Today. New Jersey: Merril Prentice Hall.

Asmariani. 2016. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Dalam Perspektif Islam. Al-
Afkar : Jurnal Keislaman & Peradaban, 2(2).

Asri, M. 2017. Dinamika Kurikulum Di Indonesia. Modelling: Jurnal Program Studi PGMI,
4(2), 192–202.

BNSP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dirjen.

Buto, Zulfikar Ali. 2014. Refleksi Kurikulum Pendidikan Pusat Dengan Kurikulum Pendidikan
Negeri Dalam Persaingan Moden. Jurnal Kurikulum Dan Pengajaran Asia Pasifik,
2(2), 45–52.

Dewantara, Ki Hadjar. 1977. Bagian Pertama: Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur
Persatuan Taman Siswa.

Dhaifi, A. 2018. Perkembangan Kurikulum Pai Di Indonesia. Edureligia; Jurnal Pendidikan
Agama Islam, 1(2), 76–88.

Djamarah, Syaiful Bahari dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rieneka CIpta.

Fitrah, M. 2015. Peta Konsep Prinsip Relevansi dalam Arah Pengembangan Kurikulum
Matematika: Kajian Perspektif Pengembangan Kurikulum Mind Concepts
Principles of Relevance in Math Curriculum Development Purpose: Perspective
Assessment of Curriculum Development. Jurnal Sainsmat, IV(1), 42–50.

100

Hamalik, Oemar. 1990. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hardiansyah, R. R., Pradhana, R. Y., & Mustiningsih. 2019. Dinamika Perubahan Kurikulum
di Indonesia. Artikel Seminar Nasional Arah Manajemen Sekolah Pada Masa Dan
Pasca Pandemi Covid-19 259–264.

Hasan, Said Hamid. 1988. Evaluasi Kurikulum. Jakarta: Depdikbud.

Hikmawati, S. A. 2019. Pendekatan dan Model-Model Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab
Pada Madrasah/Sekolah di Indonesia. Muhadasah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 2,
203–218.

Huda, N. 2017. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Al-Tanzim : Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 1(2), 52–75.

Ibrahim, dkk. 2003. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosda karya.

Kamal, M. 2014. Model Pengembangan Kurikulum dan Strategi Pembelajaran Berbasis
Sosiologi Kritis, Kreativitas, dan Mentalitas. Jurnal Madaniyah Edisi VII Agustus
2014 ISSN 2086-3462, 259–276.

Kneller, George F. 2000. Foundations of Education. New York: John Willey & Son Inc.

Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
Yrama Widya.

Kunandar. 2011.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta:Rajawali Pres.

Kunandar. 2013. Penilaian Authentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik. Berdasarkan
Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers.

Machali, I. 1970. Kebijakan Perubahan Kurikulum 2013 dalam Menyongsong Indonesia Emas
Tahun 2045. Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 71.

Mansur, R. 2016. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Multikultural (Suatu
Prinsip-prinsip Pengembangan). Jurnal Kependidikan Dan Keislaman FAI Unisma,
10(2), 1–8.

Mawaddah, I. 2019. Trend Kurikulum Dalam Pendidikan Sekolah Di Indonesia. Jurnal Ilmu
Sosial Dan Pendidikan, 3(3), 293–296.

Muhammedi. 2016. Perubahan kurikulum di indonesia : studi kritis tentang upaya menemukan
kurikulum pendidikan islam yang ideal. Raudhah, IV (1), 49–70.

Mulyasa E., 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung. PT Remaja. Rosdakarya.

101

Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2008. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta.

Oliva, Peter F. 1992. Developing The Curriculum. New York: Harper Collins Publisher.

Permendikbud RI Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

Prasetyo, A. R., & Hamami, T. 2020. Prinsip-prinsip dalam Pengembangan Kurikulum. Jurnal
Palapa, 8(1), 42–55.

Ritonga, M. 2018. Politik dan Dinamika Kebijakan Perubahan Kurikulum Pendidikan Di
Indonesia Hingga Masa Reformasi. Bina Gogik, 5(2), 1–15.

Saylor, J. Galen, Alexander, William M and Lewis Arthur J. 1981. Curriculum Planning for
Better Teaching and Learning,.Holt-Reinhart and Winston.

Setiyadi, B., Revyta, & Fadhilah, A. 2020. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum. Jurnal
Ilmiah Kependidikan, 14(1), 173–184.

Shofiyah. 2018. Prinsip – Prinsip Pengembangan Kurikulum dalam Upaya Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran. Edureligia; Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(2), 122–130.

Sudjana, Nana 2010. Dasar-dasar Proses Belajar. Bandung: Sinar Baru.

Sugiarta, I Made. 2019. Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara (Tokoh Timur). Jurnal
Filsafat Indonesia, Vol 2 No 3 Tahun 2019 ISSN: E-ISSN 2620-7982, P-ISSN: 2620-
7990.

Suprihatin, E. Wara. 2007. Filosofi Sebagai Landasan Pengembangan Kurikulum. Jurnal
Manajemen pendidikan No. 01/Th III/April/2007.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.

Tauchid, Muchammad. 1963. Perjuangan dan Ajaran Hidup Ki Hadjar Dewantara.
Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan
Implementasinya Pada Kuriklum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP). Jakarta:
Kencana Prenada Media Gruop.

102

Ulum, M. 2020. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum Relevansi dan Kontinuitas.
Attanwir: Jurnal Kajian Keislaman Dan Pendidikan, 12(1), 69–75.

Untari, E. 2017. Pentingnya Pembelajaran Multiliterasi untuk Mahasiswa Pendidikan Guru
Sekolah Dasar dalam Mempersiapkan Diri Menghadapi Kurikulum 2013. Wahana
Sekolah Dasar, 25(1), 16–22.

Wahyuni, F. 2015. Kurikulum dari Masa ke Masa (Telaah Atas Pentahapan Kurikulum
Pendidikan di Indonesia). Al-Adabiya, 10(2).

Wirianto, D. 2014. Perspektif Historis Transformasi Kurikulum di Indonesia. Islamic Studies
Journal, 2(1), 133–147.

Yasykur, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 di Madrasah Aliayah Ibnu Taimiyah Bogor.
Edukasi Islam Jurnal Pendidikan Islam, 03, 550–562.

Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi, Teori dan Aplikasi. Bandung:
Pakar Raya.

103

Penelitian Pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan e-modul
mata kuliah Telaah Kurikulum pada Program Studi di lingkungan Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan rancang bangun
pengembangan e-modul berbasis Project-Based Learning mata kuliah Telaah
Kurikulum pada Program Studi di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha dan (2) mendeskripsikan validitas e-modul
berbasis Project-Based Learning mata kuliah Telaah Kurikulum pada Program
Studi di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan
Ganesha.

104


Click to View FlipBook Version