The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ignatiusharry, 2019-01-09 04:00:54

Manual Produk PC SPUN PILE_final

1














BUKU MANUAL PRODUK










PT. WIJAYA KARYA BETON. Tbk





BUKU MANUAL PRODUK

PC SPUN PILE

2


@2019
OLEH PT WIJAYA KARYA BETON. TBK
REVISI 01

Semua rancangan dan karya seni yang tertera pada buku ini
dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta serta hanya dapat
dipakai untuk keperluan yang telah ditentukan dan tidak boleh
diperbanyak tanpa seizin dari PT Wijaya Karya Beton. Tbk

3













PT. WIJAYA KARYA BETON. Tbk


BUKU MANUAL PRODUK

PC SPUN PILE

4




DAFTAR ISI






5 MARKING DAN SPESIFIKASI PRODUK 62 PENCEGAHAN KARAT PADA PELAT SAMBUNG

7 PENGANGKATAN PRODUK 65 PENYAMBUNGAN TIANG PANCANG DENGAN ARCH WELDING
12 TABEL BATAS PENGANGKATAN TIANG PANCANG 67 PENYAMBUNGAN TIANG PANCANG DENGAN LAS
14 PENGANGKUTAN TIANG PANCANG (TRAILER) 68 JENIS CACAT HASIL PENGELASAN
20 POLA TUMPUKAN TIANG PANCANG PADA TRAILER 70 PERLENGKAPAN PENYAMBUNGAN LAS

21 PENGANGKUTAN TIANG PANCANG (TONGKANG/BARGE) 73 KERUSAKAN PADA TIANG PANCANG SAAT PEMANCANGAN
26 PENANGANAN TIANG PANCANG DI LAPANGAN 76 PERBAIKAN TIANG PANCANG
31 ALAT PANCANG (PILE RIG) 78 UJI BEBAN PADA TIANG PANCANG
32 INSTALASI TIANG PANCANG (IMPACT HAMMER) 82 UJI KEUTUHAN TIANG PONDASI

48 PERMASALAHAN PADA PEMANCANGAN 84 UJI KUAT LENTUR TIANG
52 INSTALASI TIANG PANCANG DI AIR 85 DAFTAR LAMPIRAN
53 INSTALASI TIANG PANCANG METODE JACKING 86 LAMPIRAN PENYAMBUNGAN TIANG PANCANG
60 INSTALASI TIANG PANCANG METODE INNER BORE 87 LAMPIRAN TIPE HAMMER TIANG PANCANG

95 LAMPIRAN UJI BEBAN PADA TIANG PANCANG

5


MARKING DAN SPESIFIKASI PRODUK






MARKING PRODUK





Pelat Posisi angkat tambahan
sambung untuk penegakan dengan
2 titik angkat
Sepatu




Tip shoe
1m 1/3 L
POSISI ANGKAT PENEGAKAN TIANG


Pelat Pelat
sambung sambung






1/5 L 3/5 L 1/5 L
POSISI ANGKAT DI PABRIK DAN STOCKYARD

6





IDENTIFIKASI PRODUK SPESIFIKASI MATERIAL


Marking titik angkat
penegakan tiang
Logo WIKA BETON ITEM REFERENSI SPESIFIKASI
Spesifikasi tiang
Tanggal Produksi Material ASTM C33 Memenuhi persyaratan
Nomor Produk SNI 03-6861.1-2002

Semen SNI 2049-2015 Standar tipe 1 / tipe khusus
Marking titik angkat
di pabrik dan
stockyard ASTM C 494 Tipe F : High range
Admixture SNI 03-2495-1991 water reducer
Spesifikasi khusus PC Bar ASTM A416 Grade D-Class I-SBPD
PC BAR SNI 7701-2016 1275/1420
Diameter PC BAR
Panjang tiang Spiral Wire JIS G3532 SWM-P (Round type)
Tipe ( B-bottom ; M-middle)
Kelas tiang
Diameter tiang Pelat Sambung JIS G3101 SS400 atau setara

AWS A.5.1 E6013
Sambungan Las ANSI/AWS D1.1-900 NIKKO Steel RB26/RD 260,
Kode Pabrik LION 26 atau setara
Kode Jalur Nomor urut
produksi

7

PENGANGKATAN PRODUK


Persyaratan
1. Kapasitas angkat crane atau hoist cukup untuk mengangkat berat tiang pancang.
2. Saat pengangkatan, crane dalam posisi stationary, tiang diangkat vertikal secara perlahan dan pergerakan swing boom crane menggunakan
kecepatan rendah.
3. Swivel rotasi dan sling/wire ropes angkat yang digunakan dalam kondisi baik dan layak digunakan.
4. Tiang diangkat dengan mengalungkan sling angkat pada posisi marking rantai (posisi titik angkat tiang pancang).
0
5. Untuk pengangkatan tanpa lifting beam, sudut sling angkat terhadap tiang pancang minimal 60 .
6. Tiang diangkat satu persatu atau maksimal 2 (dua) tiang sekaligus.
0
7. Untuk pengangkatan dengan “hook C” pada ujung tiang, sudut rantai/sling angkat terhadap tiang pancang minimal 45 .
8. Panjang tiang yang yang diperbolehkan diangkat dengan metode “hook C” harus mengikuti tabel batasan pengangkatan (halaman : 12-14)
9. Posisi tiang saat pengangkatan dalam posisi horisontal dengan toleransi kemiringan 4%.



Sling dikalungkan pada posisi Sling dikalungkan Hook C dikaitkan pada ujung
marking pengangkatan tiang dan pada posisi tiang dan posisi produk rata
posisi produk rata horisontal marking horizontal.
pengangkatan
tiang dan posisi
produk rata
horisontal Panjang tiang dibatasi
sesuai tabel hal. 12-14

Lifting beam
Min.
60 0 Hook "C " Min. 45 0

8






Tiang pancang diangkat sekaligus Posisi boom crane masih dalam Saat penegakan tiang, posisi sling
2 (dua) tiang. Jaga kondisi saat radius operasi terhadap beban angkat pada marking “segitiga”
pengangkatan agar seimbang/ yang diangkat terpenuhi. (marking pengangkatan tiang).
stabil dengan mengalungkan
sling pada posisi marking Posisi sling/wire rope vertikal Untuk tiang yang diangkat dengan
pengangkatan. terhadap posisi tiang pancang bantuan roll untuk penegakan,
yang diangkat. posisi sling diikat pada dua
Sling angkat di posisi marking marking titik angkat.
pengangkatan dan posisi produk
rata


Marking titik angkat
penegakan tiang
PASTIKAN KAPASITAS Mak. Radius operasi
CRANE DAN SLING CUKUP
UNTUK MENGANGKAT
BEBAN.

Penegakan tiang dengan satu titik angkat
o
Min. 60






Penegakan tiang dengan dua titik angkat
menggunakan roll

9






DILARANG! DILARANG! DILARANG!

Tiang pancang dipindahkan Tiang pancang terbentur saat Tiang pancang jatuh akibat
dengan diseret. diangkat. kapasitas sling angkat putus.
Berbahaya! Berbahaya! Berbahaya!
Resiko tiang di-reject akibat retak Resiko tiang di-reject akibat retak Resiko korban jiwa dan tiang
atau gompal pada tiang pancang atau gompal pada tiang pancang pancang di-reject karena retak/
patah saat tiang jatuh.











PUTUS!







DISERET! TERBENTUR!

10






DILARANG! DILARANG! DILARANG!

Tiang pancang diangkat sekaligus Posisi sling angkat tidak sesuai Pekerja/orang berada di bawah
lebih dari dua. Berbahaya! marking untuk pengangkat tiang. tiang pancang dan ikut pada tiang
Resiko tiang pancang slip dan Sangat berbahaya! yang diangkat. Sangat berbahaya!
jatuh akibat tiang tidak stabil. Resiko tiang jatuh atau terbentur Resiko korban jiwa akibat
akibat tidak seimbang tertimpah tiang atau jatuh
terpeleset.




TIANG POSISI SLING TIDAK
SEIMBANG / SESUAI
DIANGKAT MARKING
LEBIH DARI PENGANGKATAN PEKERJA
DUA! GELANTUNGAN!














TERBENTUR! PEKERJA DI
BAWAH
TIANG !

11






DILARANG! DILARANG! DILARANG!

Kondisi tanah landasan crane Radius operasi boom crane Posisi sling angkat tidak vertikal
angkat tidak padat. angkat melebihi radius operasi terhadap posisi tiang pancang
Sangat Berbahaya! Resiko alat maksimum. yang diangkat.
crane angkat terjungkal dan Berbahaya! Berbahaya! Resiko korban jiwa
roboh saat mengangkat tiang. Resiko alat crane angkat atau tiang pancang retak akibat
terjungkal dan roboh saat terbentur tiang pancang yang
mengangkat tiang. terayun saat diangkat.





Mak. Radius operasi











CRANE
OVERTURNING! TERBENTUR!

CRANE
OVERTURNING!
LANDASAN LUNAK!

12

TABEL BATAS PENGANGKATAN TIANG PANCANG





Penegakan tiang dengan Penegakan tiang dengan dua titik
satu titik angkat angkat menggunakan roll
Tiang diangkat dengan
mengkaitkan “hook C”
pada ujung tiang.



SIMBOL : SIMBOL : Panjang tiang yang berada pada
bagian kiri garis batas tebal


Dia. Tebal Berat M crack M break Panjang Tiang (m)
(mm) (mm) (kg/m) Kelas t.m t.m
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
300 60 113 A2 2.50 3.75
A3 3.00 4.50
B 3.50 6.30
C 4.00 8.00
350 65 145 A1 3.50 5.25
A3 4.20 6.30
B 5.00 9.00
C 6.00 12.00
400 75 191 A2 5.50 8.25
A3 6.50 9.75
B 7.50 13.50
C 9.00 18.00

13
Panjang Tiang
Dia. Tebal Berat Kelas M crack M break Panjang Tiang (m)
(mm) (mm) (kg/m) Kelas t.m t.m
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
450 80 232 A1 7.50 11.25
A2 8.50 12.75
A3 10.00 15.00
B 11.00 19.80
C 12.50 25.00
500 90 290 A1 10.50 15.75
A2 12.50 18.75
A3 14.00 21.00
B 15.00 27.00
C 17.00 34.00
600 100 393 A1 17.00 25.50
A2 19.00 28.50
A3 22.00 33.00
B 25.00 45.00
C 29.00 58.00
800 120 641 A1 40.00 60.00
A2 46.00 69.00
A3 51.00 76.50
B 55.00 99.00
C 65.00 130.00
1000 140 946 A1 75.00 112.50
A2 82.00 123.00
A3 93.00 139.50
B 105.00 189.00
C 120.00 240.00

14


Dia. Tebal Berat Kelas M crack M break Panjang Tiang (m)
(mm) (mm) (kg/m) t.m t.m
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1200 150 1237 A1 120.00 180.00
A2 130.00 195.00
A3 145.00 217.50
B 170.00 306.00
C 200.00 400.00







PENGANGKUTAN TIANG PANCANG (TRAILER)


Persyaratan angkutan trailer :

1. Jalur pengiriman sudah di-survey untuk memastikan kondisi rute perjalanan ke lokasi dapat dilalui oleh trailer. Yang harus diperhatikan adalah
kelandaian jalan, radius tikungan minimum, kelas jalan dan jembatan, clearance di bawah jembatan, rintangan lain seperti kabel dan pohon, dan tingkat
kepadatan lalu lintas.
2. Trailer dalam kondisi baik dimana ban trailer tidak gundul dan tekanan udara ban sama serta kondisi bak trailer rata dan kokoh.
3. Berat tiang pancang yang diangkut tidak melebihi kapasitas trailer.
4. Tiang pancang ditumpuk seimbang/simeteris dengan posisi tiang antar lapisan tumpukan satu garis (cosentris) pada sumbu tiang.
5. Tumpuan tumpukan tiang pancang menggunakan kayu ukuran 6/12 dengan jarak tumpuan maksimal 3m.
6. Posisi kayu tumpuan antar lapisan pada posisi satu garis (cosentris) pada arah vertikal.
7. Pada setiap lapis tumpukan dipasang ganjal kayu/spi pada sisi luar tiang untuk mencegah tiang mengelinding.
8. Rangkaian tumpukan tiang pancang diikat kencang dengan sling/rantai ke bak trailer pada posisi sama dengan kayu tumpuan.
9. Kait/cantolan sling /rantai pada bak trailer kuat menahan rantai/sling.
10. Kedua sisi bak trailer dipasang tiang penahan tepi yang kokoh sebagai pengaman agar tiang tidak jatuh apabila rantai putus.
11. Untuk tiang yang keluar dari area bak maksimum 2m dan jarak ujung tiang terhadap tumpuan pertama maksimum 1/5 dari panjang tiang.

15











0,5 - 1m maks. 3m maks. 3m maks. 3m 0,5 - 1m Sling/ CL
rantai
Kayu tumpuan (6/12) Kayu tumpuan (6/12) Kayu
tumpuan
Sling/rantai (6/12)
Tiang tepi Tiang tepi
Kayu
ganjal








1 Tiang ditumpuk seimbang/simetris dan cosentris antar lapisan.
2 Tumpuan dengan kayu 6/12 dengan jarak mak. 3m dan posisi tumpuan cosentris antar lapis.
3 Tiang diikat kencang oleh sling/rantai ke bak trailer pada posisi kayu tumpuan.
4 Kayu ganjal/spi dipasang pada kedua sisi luar tumpukkan tiang tiap lapis.
5 Tiang tepi dipasang pada kedua sisi bak trailer

16


maks. 1/5 L tiang
0,5 - 1m maks. 3m maks. 3m 0,5 - 1m
Sling/rantai
Sling/rantai
Kayu tumpuan
(6/12)
Kayu tumpuan (6/12)
Kayu ganjal
maks. 2m
(keluar bak)


1 Panjang tiang keluar dari bak maksimum 2m 1 Tiang diameter lebih kecil ditumpuk
PANJANG TIANG ≤ 15m Jarak ujung tiang terhadap tumpuan pertama diatas tiang yang diameternya lebih
(BAK TRAILER 12m) 2 maksimum 1/5 dari panjang tiang. besar
3 Pasang rambu pada bagian ujung tiang yang keluar bak trailer belakang.



maks. 1/5 L tiang
0,5 - 1m maks. 5m 0,5 - 1m 0,5 - 1m maks. 5m 0,5 - 1m

Sling/rantai


Kayu tumpuan (6/12)




1 Jarak ujung tiang terhadap kayu tumpuan maksimum 1/5 dari panjang tiang.
PANJANG TIANG > 15m 2 Pasang rambu pada bagian ujung tiang yang keluar bak trailer belakang.
(BAK SLIDING Maks. 18m)

17


DILARANG! DILARANG!

Posisi tumpuan kayu tiang pancang Rute trailer melewati jalan rusak/
antar lapis tidak cosentris (satu bergelombang dan tanjakan/turunan
garis). Sangat berbahaya! Resiko tiang TITIK curam. Sangat berbahaya! Resiko
pancang di-reject karena retak. TUMPUAN trailer tidak mampu melewati jalan
TIDAK
CO-SENTRIS ! dan dapat menimbulkan kecelakaan
akibat terguling.





KONDISI JALAN
RUSAK & TANJAKAN/
TURUNAN CURAM !



DILARANG! DILARANG!

Tiang pancang lapis bawah ditumpuk Tiang pancang ditumpuk oleh barang/ BARANG/
oleh tiang pancang yang lebih besar/ TIANG benda berat. Sangat berbahaya! Resiko BENDA BERAT
berat. Sangat berbahaya! Resiko BESAR/BERAT tiang pancang di-reject karena retak/cacat DITUMPUK
DITUMPUK
tiang pancang di-reject karena tiang PADA LAPIS pada tiang akibat beban tumpukan. DIATAS
TIANG
pada lapis bawah retak akibat beban ATAS ! PANCANG !
tumpukan.

18



DILARANG! DILARANG! DILARANG!

Tiang pancang ditumpuk tanpa Kayu lunak digunakan sebagai kayu Tiang pancang lapis bawah ditumpuk
kayu tumpuan. Berbahaya! Resiko tumpuan tiang pancang. Sangat oleh tiang pancang yang lebih besar/
permukaan tiang pancang cacat akibat berbahaya! Resiko kayu tumpuan patah berat. Sangat berbahaya! Resiko tiang
gesekan antar tiang dan kesulitan saat perjalanan akibat posisi tumpukan pancang di-reject karena tiang pada lapis
memasang/melepas sling angkat saat tiang tidak cosentris terhadap tiang bawah retak akibat beban tumpukan.
handling. dibawahnya.




TIANG DIANGKAT TUMPUAN KAYU LUNAK TIANG BESAR/BERAT
TANPA KAYU ! & POSISI TIANG TIDAK DITUMPUK PADA LAPIS ATAS !
COSENTRIS ANTAR LAPIS !





KAYU PATAH!

19



DILARANG! DILARANG! DILARANG!

Sisi luar lapisan tiang tidak dipasang Posisi tumpukan tiang tidak simetris pada Akses jalan memiliki alinyemen
kayu ganjal/ spi & tiang penahan bak trailer. Sangat berbahaya! Resiko ban curam dan tikung memiliki radius
tepi. Sangat berbahaya! Resiko trailer pecah dan resiko trailer terguling yang kecil. Sangat berbahaya! Resiko
tiang pancang tidak stabil dan ditikungan tajam saat perjalanan. tiang pancang jatuh dan trailer
menggelinding jatuh dari bak trailer terguling.
saat pengangkutan.




TIDAK DIPASANG POSISI TIANG RADIUS TIKUNGAN KECIL
KAYU GANJAL/SPI ! TIDAK SIMETRIS ! & ALINYEMEN CURAM !
TRAILER
OVERTURNING!
















BAN
PECAH!

20



POLA TUMPUKAN TIANG PANCANG PADA TRAILER





Dia. Berat Panjang Lapis tumpukan Bobot Dia. Berat Panjang Lapis tumpukan Bobot Total
Total
(mm) (kg/m) (m) 1 2 3 4 5 (ton) (mm) (kg/m) (m) 1 2 3 4 5 (ton)
300 113 9 8 8 8 8 6 38,65 800 641 9 3 3 34,62
12 8 8 8 7* 42,04 12 3 1 30,77
15 8 8 8 40,68 16 3 30,77
350 145 9 7 7 7 7 36,54 1000 946 9 2 2 34,06
12 7 7 7 3 41,76 12 2 22,71
15 7 7 5 41,33 16 2 30,28
400 191 9 6 6 6 5* 39,54 1200 1237 9 2 22,27
12 6 6 6 41,26 12 2 29,69
15 6 6 2 40,11 16 2 39,59
450 232 9 5 5 5 3 37,58
12 5 5 5 41,76 * Apabila tumpukan tiang pada lapis teratas penempatanya tidak cosentris
15 5 5 2* 41,76 terhadap lapis dibawahnya maka tiap tumpuan tiang tersebut harus
500 290 9 5 5 5 39,15 menggunakan 2 buah kayu tumpu yang kuat menopang beban tiang.
12 5 5 2* 41,76
15 5 5 43,50 Keterangan :
600 393 9 4 4 2 35,37 - Ukuran Bak trailer : Lebar 2,4m ; Panjang 12m s/d 14m
12 4 4 37,73 - Kapasitas angkut trailer : maks. 50 ton
16 4 2 37,73

21



PENGANGKUTAN TIANG PANCANG DENGAN TONGKANG/BARGE



Persyaratan :
1. Draft akibat muatan barge/tongkang berada pada level yang telah ditentukan.
2. Deck/lantai barge dalam kondisi rata dan side board barge/tongkang kokoh
3. Kekuatan mesin kapal penarik (tug boat) ideal untuk menarik berat total tongkang
4. Tinggi side board cukup menahan apabila tumpukan tiang tergelincir
5. Tiang pancang ditumpuk berlapis dalam pola seimbang/simetris pada tongkang dengan arah sejajar memanjang tongkang .
6. Tiap lapisan tiang pancang dipasang kayu ukuran 6/12 sebagai tumpuan tumpukan tiang pancang dengan jarak tumpuan maksimum 3m.
7. Bagian sisi luar tiang pancang untuk setiap lapis dipasang ganjal kayu/spi untuk mencegah tiang pancang tidak bergeser.
8. Rangkaian tiang pancang diikat/di-lasing ke tongkang dengan jarak per 3m.
9. Tiang pancang dengan diameter lebih kecil dan panjang lebih pendek diletakkan pada lapisan tumpukan bagian atas.
10. Pelat sambung dilapisi cat meni (cat dasar besi yang melindungi besi teroksidasi dengan oksigen pada udara atau air).




SIde board Lasing & 0,5 0,5
tumpuan s.d. Lasing dan tumpuan maks. 3m s.d.
1m 1m

22


POLA TUMPUKAN TIANG PANCANG PADA TONGKANG/BARGE


Dia. Maksimum tumpukan Tinggi tumpukan
(mm) (lapis) (m)
300 7 2,52
350 6 2,46
400 6 2,76
450 6 3,57 Catatan :
500 6 3,36 - Tumpuan Kayu 6/12 max per 3m.
600 6 3,96 - Lantai deck kokoh terhadap beban tumpukan tiang
800 5 4,30 - Tinggi side board kuat menahan apabila tumpukan tiang
1000 4 4,24 tergelincir
1200 3 3,78


Kayu Lasing
ganjal/spi dia. 20mm
POLA PENUMPUKAN 1 POLA PENUMPUKAN 2
Kayu tumpuan Kayu tumpuan
Lasing Lasing
Side board dia.20mm Side board Lasing Kayu
ganjal/spi
Kayu
tumpuan
Kayu
ganjal/spi






1 Tiang pancang ditumpuk dengan seimbang/simetris diatas tumpuan kayu. 3 Bagian tepi dipasang ganjal kayu/spi.
2 Tiang pancang di-lasing ke tongkang dengan jarak maksimum 3m. 4 Tinggi side board dapat mencegah tiang jatuh dari tongkang.

23



DILARANG!

Tiang pancang ditumpuk tanpa kayu tumpuan.
Berbahaya! Resiko tiang pancang di-reject karena
retak/cacat akibat berbenturan antar tiang.





TIANG DITUMPUK TANPA
KAYU TUMPUAN !







DILARANG!

Posisi tumpukan tiang tidak seimbang. Sangat
berbahaya! Resiko tongkang tenggelam akibat
tidak stabil.





POSISI TUMPUKAN TIANG
TIDAK SEIMBANG !

24



DILARANG!

Tumpuan tiang tidak dilasing ke tongkang.
Berbahaya! Resiko tumpukan tiang pancang
jatuh/runtuh saat terjadi gelombang.





TUMPUKAN TIANG TIDAK
DIIKAT LASING !







DILARANG!

Benda/barang di letakan diatas tumpukan
tiang pancang. Berbahaya! Resiko tiang
pancang di-reject karena retak/cacat.





TIDAK DIPASANG KAYU
GANJAL/SPI !

25


Side board

Depth (D)





Breadth (B)



Lenght Over All (LoA)




DIMENSI FLAT TOP CARGO BARGE


Panjang (LoA) Breadth (B) Depth (D)
Kapasitas (ton) Tinggi
m ft m ft m ft GRT/NRT Sideboard
42,7 140 12,2 40 2,4 8 302/91 2,4m
45,7 150 15,2 50 3,0 10 531/159 2,4m
54,9 180 18,3 60 3,7 12 898/270 2,4m
61 200 18,3 60 3,7 12 1004/302 2,4m
70,1 230 19,5 64 4,3 14 1475/442 2,4m
76,2 250 24,4 80 4,9 16 2305/691 3,0m
79,2 282 27,4 90 5,5 18 3374/1021 3,0m
91,7 300 24,4 80 5,5 18 3160/995 3,6m

26


PENANGANAN TIANG PANCANG DI LAPANGAN


Persyaratan :
1. Kontur lahan stock yard relatif rata dan area cukup untuk stock tiang pancang.
2. Kondisi tanah dasar padat/tidak amblas akibat tumpukan tiang pancang.
3. Tiang pancang diletakkan diatas permukaan tanah menggunakan tumpuan kayu pada posisi marking rantai pada tiang.
4. Posisi kayu tumpuan satu garis vertikal (cosentris) antar lapis tumpukan.
5. Kedua sisi luar/tepi tiap lapisan tumpukan tiang dipasang kayu ganjal/spi.
6. Jumlah tumpukan maksimal 2 lapis untuk tiang pancang ≤ dia. 800mm, sedangkan tiang pancang > dia.800mm tidak boleh ditumpuk.
7. Jumlah tumpukan tiang dapat ditambah apabila daya dukung tanah dasar dapat menahan beban tumpuan dan tumpuan menggunakan landasan beton.




TIANG PANCANG ≤ DIAMETER 800mm
1/5 L 3/5 L 1/5 L
1/5 L 3/5 L 1/5 L

Kayu
ganjal/spi
Kayu
tumpuan Kayu tumpuan
(6/12) Kayu tumpuan Kayu tumpuan (6/12)
(6/12) (6/12)
TIANG PANCANG > DIAMETER 800mm
1/5 L 3/5 L 1/5 L
Kayu
ganjal/spi
Kayu tumpuan (6/12)
Kayu tumpuan (6/12)

27



DILARANG!

Tiang pancang ditumpuk sembarang.
Berbahaya! Resiko tiang pancang di-reject
karena retak/cacat.






TIANG DITUMPUK SEMBARANG
TANPA KAYU TUMPUAN !







DILARANG!

Daya dukung tanah lahan stock yard rendah. Sangat
berbahaya! Resiko tiang terguling karena tidak stabil dan
tiang retak akibat tumpukkan tiang ditopang oleh badan
tiang yang bertemu permukaan tanah.






TANAH DASAR LUNAK !

28



DILARANG!

Benda/barang di letakan diatas tumpukan
tiang pancang. Berbahaya! Resiko tiang
pancang di-reject karena permukaan retak/
cacat.




TIANG DIBEBANI BENDA/
BARANG BERAT !







DILARANG!

Tiang pancang lapis bawah ditumpuk oleh tiang pancang
yang lebih besar/berat. Sangat berbahaya! Resiko tiang
pancang tiang pada lapis bawah retak akibat beban
tumpukan.





TIANG YANG BESAR/BERAT
PADA LAPIS ATAS !

29



DILARANG!

Tiang pancang ditumpuk sembarang diatas tiang
pancang. Berbahaya! Resiko tiang pancang di-reject
karena retak/cacat.






TIANG DITUMPUK DI ATAS TIANG
SEMBARANG !







DILARANG!

Tiang pancang tidak menumpu sempurna
akibat lahan bergelombang. Berbahaya!
Resiko tiang pancang di-reject karena retak/
cacat.






TANAH DASAR BERGELOMBANG !

30



DILARANG!

Tiang pancang terendam genangan air.
Berbahaya! Resiko tiang pancang di-reject
akibat pelat sambung korosi.








TIANG TERENDAM AIR !






DILARANG!

Tiang pancang ditumpuk sembarang.
Berbahaya! Resiko tiang pancang di-reject
karena retak/cacat.







TIANG DILETAKAN SEMBARANG !

31


ALAT PANCANG (PILLING RIG)



Persyaratan :
1. Alat pancang/pilling rig dan service crane memiliki Surat Ijin Alat (SIA). Leader
2. Operator alat memiliki Surat Ijin Operator (SIO) sesuai jenis kualifikasinya Sling Anvil
yang masih berlaku. angkat Leader
tiang
3. Pilling rig dan service crane dalam kondisi baik dan layak digunakan. Striker plate
4. Sling angkat yang digunakan tidak berkarat dan tidak rantas. Nilai faktor Hammer Hammer cushion
keamanan sling angkat > 3 terhadap beban. Drive cap
adapter/helmet
5. Area sekitar yang berdampak pada manuver pengangkatan/ Drive Pile cushion
cap/
pemancangan dan beresiko tinggi saat terjadi harus steril dari orang helmet Drive cap insert
yang tidak berkepentingan terhadap operasi alat.
6. Landasan pilling rig dan crane service stabil dan kuat menopang Pile
beban alat.
7. Tipe hammer dan cushion tiang ditentukan dari hasil analisa
pemancangan (driving analysis) dengan persamaan rambat gelombang
(wave analysis) sesuai data lapisan tanah lokasi pemancangan. Tiang
8. Berat hammer minimal 1%-2% dari daya dukung ultimit pondasi pancang
rencana (Ru)
9. Pemancangan menggunakan hammer yang disetujui pengawas dan
mampu menghasilkan energi yang cukup untuk memancang tiang
sampai dengan rata-rata penetrasi min. 2mm per pukulan (1/8” per-blow).
10. Untuk mereduksi tegangan yang terjadi pada tiang, gunakan hammer
berat dengan tinggi jatuh yang rendah (shorth stroke) daripada
menggunakan hammer yang ringan dengan kecepatan jatuh hamer yang
tinggi (long stroke).
11. Drive cap berbentuk bulat dipasang sesuai ukuran kepala tiang dengan Tipikal konfigurasi alat pancang (pile rig)
kondisi tidak terlalu longgar untuk memastikan kelurusan sumbu
hammer terhadap sumbu tiang.
12. Drive cap juga tidak boleh sempit agar memungkinkan tiang dapat Penentuan tipe hammer dan cushion ditentukan dari hasil
berotasi bebas saat merespon terhadap penetrasi tiang ke lapisan tanah analisa pemancangan (driving analysis) dengan persamaan
dan pergerakan leader alat pancang.
rambat gelombang (wave analysis) sesuai data lapisan
tanah di lokasi pemancangan.

32


INSTALASI TIANG PANCANG (IMPACT HAMMER)


Persyaratan :

1. Umur beton tiang minimal sudah berusia 14 hari dan kuat tekan beton mencapai 80% dari kuat tekan rencana.
2. Gunakan pile cushion dari plywood/multiplex kering pada kepala tiang untuk mencegah kerusakan pada kepala tiang.
3. Ganti pile cushion apabila sudah tidak elastis (highly compression), sudah hangus atau terbakar saat pemancangan tiang.
4. Penegakan tiang pancang dengan mengikat sling angkat pada posisi marking untuk penegakan pada tiang pancang.
5. Titik pemancang sesuai layout titik pondasi dan panjang segmen tiang cukup untuk mencapai kedalaman rencana.
6. Posisi tiang pancang dan leader pancang sejajar pada posisi tegak lurus atau sesuai sudut rencana kemiringan tiang (batter pile)
7. Sumbu tiang pancang cosentris (satu garis) terhadap sumbu impact hammer.
8. Tiang disambung dengan pengelasan penuh pada grooving/celah pelat sambung.
9. Pemancangan tiang sambungan dilanjut setelah suhu las sambungan sudah rendah.
10. Kondisi tiang sambungan cosentris terhadap tiang yang akan disambung.
11. Setelah penyambungan, untuk lokasi non-korosif pelat sambung di-coating cat zinc chromate, sedangankan untuk lokasi korosif di-coating cat epoxy.
12. Sambungan tiang pada daerah pasang surut (Splash Zone) dipasang pile tape.
13. Nilai pile set minimal 25mm/10 pukulan untuk menghindari kerusakan tiang pada bagian kepala/bawah tiang.
















MULAI

33




SURVEY :
1. Survey & stake out titik pancang
PERSIAPAN :
PERSIAPAN 1. Mobilisasi tiang pancang
PENGANGKATAN 2. Mobilisasi alat pilling rig dan service crane ke lokasi
TIANG PANCANG 3. Pengaturan poisisi pilling rig dan service crane terhadap Las pada pelat
jangkauan radius lifting boom sambung terisi TIDAK
4. Persiapan peralatan las untuk penyambungan tiang penuh


PENYAM-
TIDAK BUNGAN
TIDAK YA TIANG
1. Titik pancang sesuai
2. Sling diikat pada marking penegakan
tiang Ketegakan/sudut
3. Pile cushion terpasang di kepala tiang INSTALASI TIANG tiang sesuai
PANCANG KE ALAT
4. Marking kedalaman tiang PANCANG/PILLING RIG rencana pondasi
TIDAK


PEMANCANGAN TIANG : Kedalaman
sesuai atau
1. Monitoring tinggi jatuh hammer indikasi
2. Pencatatan jumlah pukulan & penetrasi tiang pile set


TIDAK
YA

PEMBUATAN Pile set KALENDERING
DRIVING YA tercapai PEMANCANGAN
RECORD
SELESAI

34




PEMILIHAN TIPE HAMMER PEMILIHAN TIPE HAMMER

Penentuan tipe hammer dan cushion ditentukan dari hasil Untuk mereduksi tegangan pada tiang, gunakan hammer
analisa pemancangan (driving analysis) dengan persamaan berat dengan tinggi jatuh yang rendah (short stroke)
rambat gelombang (wave analysis) sesuai data lapisan daripada menggunakan hammer yang ringan dengan
tanah lokasi pemancangan. kecepatan jatuh hammer yang tinggi (long stroke).




IMPACT
HAMMER



IMPACT
HAMMER















LONG SHORT
STROKE STROKE

35




CUSHION TIANG PANCANG CUSHION TIANG PANCANG

Gunakan pile cushion dari plywood/multiplex dalam kondisi Cek berkala kondisi pile cushion, segera ganti pile cushion
kering pada kepala tiang untuk mencegah kerusakan pada apabila sudah tidak elastis (highly compression), hangus/
kepala tiang saat pemancangan. terbakar saat pemancangan tiang atau jumlah pukulan
sudah mencapai 1000 -1500 pukulan. Untuk pengambilan
Ukuran diameter cushion harus sama dengan ukuran kalendering pile cushion sudah menerima minimal 100
diameter tiang pukulan.

Diameter cushion
Tebal Pile cushion
cushion
Kepala tiang IMPACT IMPACT
pancang CUSHION HAMMER HAMMER
MAMPAT
ATAU
TERBAKAR










Kedalaman Tebal cushion Material
≤15m Min. 100mm Plywood/
≥15m 150mm - 200mm multiplek

36




DRIVE CAP TIANG PANCANG MARKING KEDALAMAN PEMANCANGAN

Drive cap tidak terlalu longgar untuk memastikan kelurusan Marking posisi kedalam tiang yang terpancang pada badan
sumbu hammer terhadap sumbu tiang. tiang sesuai urutan pemancangan untuk tiap titik pancang
Drive cap juga tidak boleh sempit agar memungkinkan
tiang dapat berotasi bebas saat merespon terhadap
penetrasi tiang ke lapisan tanah dan pergerakan leader alat
pancang.






Drive cap insert
Pile cushion


Marking
kedalaman
pemancangan



Marking
penegakan
tiang

37




PERSIAPAN TIANG PANCANG PENEGAKAN TIANG PANCANG

Sling angkat diikat pada posisi marking penegakan tiang. Tiang ditegakkan dan di-set pada hammer dengan
Pasang drive cap insert dan pile cushion pada kepala tiang. menggunakan sling angkat pilling rig. Area sekitar yang
Sling angkat layak pakai, tidak berkarat dan memiliki faktor berdampak pada manuver pengangkatan dan beresiko tinggi
keamanan SF > 3 saat kegagalan pengangkatan tiang harus steril.
Posisi pilling rig dapat menjangkau stok tiang dan titik
pemancangan tanpa berjalan.

JARAK ANTARA AS
KE AS TIANG TIDAK
BOLEH KURANG DARI
UMUR BETON TIANG YANG 2,5 DIAMETER TIANG
DIPANCANG MINIMAL PANCANG
SUDAH BERUSIA 14 HARI
DAN KUAT TEKAN BETON
MENCAPAI 80% DARI KUAT
TEKAN RENCANA.

Min. 1m
Sling angkat








Drive cap insert
& Plywood
cushion

38




SETTING KELURUSAN TIANG PANCANG SETTING KELURUSAN TIANG PANCANG

Tiang pancang dan leader dalam posisi sejajar. Setting Sumbu tiang pancang dan sumbu alat impact hammer
ketegakan atau sudut tiang (batter pile) dilakukan dengan harus cosentris (berada pada garis sumbu yang sama).
mengatur posisi “backstay” dan pengecekan ketegakan Apabila terdapat eksentrisitas tiang terhadap impact
dengan waterpass. hammer, bagian kepala tiang beresiko pecah!







Leader alat
pancang


Kontrol ketegakan
tiang dan leader
dengan alat waterpass
Impact
hammer






Tiang
pancang
Kontrol ketegakan tiang
dengan unting-unting

Garis sumbu

39




PEMANCANGAN TIANG PANCANG PENYAMBUNGAN TIANG PANCANG

Impact hammer yang digunakan mampu menghasilkan energi Penyambungan tiang pancang dengan cara pengelasan
yang cukup untuk memancang tiang dengan rata-rata penetrasi penuh alur/groove pelat sambung antar tiang pancang.
min. 2mm per pukulan (1/8” per blow) pada saat penentuan Untuk menjamin hasil sambungan, pengelasan dilakukan oleh
final set. tenaga welder yang bersertifikat.
Monitoring tinggi jatuh hammer dan catat jumlah pukulan
untuk setiap 50cm penetrasi tiang.
Untuk tiang segmen Sambungan
pertama, bagian bawah las
tiang diklem terhadap
leader dengan pile gate
agar tiang tidak bergeser
saat pemancangan.



APABILA DITEMUKAN CACAT PADA LAS, PERBAIKI
DENGAN CARA MENGUPAS/GRINDING BAGIAN
YANG CACAT DAN DIISI KEMBALI DENGAN LAS


Alur/groove 7mm-12mm Alur/groove > 12mm






Pile gate
2 lapis pengelasan 3 lapis pengelasan

40




PENYAMBUNGAN TIANG PANCANG COATING SAMBUNG TIANG PANCANG

Untuk mencegah luka bakar dari percikan api listrik Pada pengelasan berlapis, setiap selesai mengelas lapisan
gunakan sepatu, pakaian pelindung, sarung tangan kulit segera bersihkan terak/slag dengan palu sebelum pengelasan
yang memiliki insulasi dan juga sarung tangan katun untuk lapis berikutnya (gunakan kacamata terng saat pembersihan
menyerap keringat pada tangan. terak).
















Pembersihan Coating cat
terak las pelat sambung

Bersihkan terak hasil pengelasan dengan palu las dan kawat las
kemudian sambungan las dibiarkan dingin alami sampai dengan
suhu 200-250�C sebelum pemancangan dimulai kembali.
Lapisi pelat sambung dengan cat besi atau coating yang
disyaratkan oleh proyek.

41




KALENDERING TIANG (PILE SET) PEMOTONGAN TIANG PANCANG

Saat penetrasi tiang sudah rendah, segera ambil data Pasang dan kencangkan sling ikat pada bagian atas tiang
kalendering (pile set) pemancangan. Pemancangan dihentikan kemudian potong tiang pancang pada level cut-off yang sudah
saat nilai kalendering (pile set) rencana tercapai atau kedalaman ditentukan dengan alat potong tiang (electric pile cutter).
tiang sesuai rencana.
Sling crane












Electric Pile Cutter


PEMANCANGAN DENGAN NILAI PILE SET LEBIH KECIL
DARI 25MM/10PUKULAN BERESIKO MENYEBABKAN
KERUSAKAN TIANG PADA BAGIAN BAWAH.






SLING IKAT UNTUK MENGANGKAT SEGMEN YANG SUDAH
DIPOTONG DAN MENGHINDARI SEGMEN JATUH MENIMPAH
PEKERJA SAAT PROSES PEMOTONGAN TIANG

42




PENGANGKATAN POTONGAN TIANG PEMBOBOKAN KEPALA TIANG

Angkat dan pindahkan bagian atas tiang pancang yang Potong melingkar beton bagian luar tulangan tiang pancang
dipotong dengan crane angkat. Sling angkat yang digunakan dengan pile cutter atau alat grinding.
dalam kondisi baik, tidak berkarat dan memiliki faktor
keamanan SF > 3


Rencana
Panjang
PC bar







Bobok tiang bagian atas dengan palu (5kg) sampai semua
beton diatas bersih. Pembobokan jangan merusak badan tiang
rencana

43




DILARANG! DILARANG!

Sling angkat berkarat dan tidak layak pakai. Sangat Sling angkat tiang pancang di luar marking penegakan
berbahaya! Resiko tiang pancang jatuh saat penegakan tiang. berbahaya! Resiko tiang pancang retak akibat
tiang pancang dan korban jiwa akibat tertimpah tiang. terbentur leader saat proses penegakan tiang pancang.





SLING POSISI
ANGKAT IKAT SLING
PILLING RIG ANGKAT
TIDAK LAYAK TERLALU
PAKAI ! KETENGAH !




TIANG
TERBENTUR!

44




DILARANG! DILARANG!

Terjadi eksentrisitas antar sumbu impact hammer dengan Nilai kalendering pemancangan (pile set) dibawah
tiang pancang. Sangat berbahaya! Resiko bagian kepala 25mm/10 pukulan. Berbahaya! Resiko tiang pancang
tiang pancang pecah akibat distribusi tegangan tidak pecah/retak pada bagian kepala atau ujung bawah tiang
merata pada kepala tiang. pancang.




SUMBU NILAI PILE
HAMMER SET DIBAWAH
DENGAN 25mm/10
TIANG TIDAK PUKULAN !
SEGARIS
(COSENTRIS)


KEPALA TIANG
PECAH!

45




DILARANG! DILARANG!

Pemancangan tidak menggunakan pile cushion atau kondisi Posisi tiang pancang yang disambung tidak pada satu
cushion plywood sudah fatik / terbakar. Sangat berbahaya! sumbu yang sama (terdapat eksentrisitas). Sangat
Resiko kepala tiang pancang pecah akibat tumbukan berbahaya! Resiko tiang pancang pecah di sambungan atau
hammer saat pemancangan. sambungan tidak sekuat spesifikasi sambungan.



























PEMANCANGAN TIDAK PLYWOOD CUSHION POSISI SUMBU BIDANG PELAT
MENGGUNAKAN PILE TIPIS, MAMPAT ATAU TIANG TIDAK SAMBUNG TIDAK
CUSHION ! TERBAKAR ! SEGARIS ! BERTEMU !

46




DILARANG! DILARANG!

Pekerja pengelasan sambungan tiang tidak menggunakan Cacat pada pengelasan sambungan. Sangat berbahaya!
APD pengelasan. Sangat berbahaya! Resiko korban cedera/ Resiko degradasi kekuatan pondasi akibat kekuatan
meninggal tersengat listrik, terkena percikan api las & sambungan tiang tidak sekuat spesifikasi kekuatan badan
cahaya ultraviolet pengelasan. tiang pancang.




CACAT PADA PENGELASAN !
PEKERJA TIDAK
MENGGUNAKAN APD
KHUSUS PENGELASAN !





FATALITY!
RETAK PENETRASI TIDAK BELITAN
CUKUP TERAK









PIT OVERLAP UNDER CUT BLOW HOLE

47




DILARANG!

Tiang pancang tidak diikat sling saat proses pemotongan
tiang. Sangat berbahaya! Resiko pekerja cedera/meninggal
akibat tertimpah bagian atas tiang yang dipotong.





SEGMEN ATAS TIANG
TIDAK DIIKAT SLING
ANGKAT !




FATALITY!

48


PERMASALAHAN PADA PEMANCANGAN



TIANG PANCANG RETAK LONGITUDINAL/MEMANJANG TIANG



PENYEBAB
Tekanan besar pada sekeliling dinding tiang dari
bagian dalam rongga (internal radial pressure) yang DILARANG!
dapat ditimbulkan akibat :
1. Pemancangan tiang menggunakan tipe ujung
bawah terbuka (open ended) pada lokasi tanah
sangat lunak/rawa dan muka air
tahan tinggi/pemancangan di air. Akibat efek
hidrolik pukulan hammer saat proses
pemancangan, air atau lumpur akan terpompa
naik pada rongga dalam tiang.
2. Lumpur/tanah masuk kedalam rongga dan
naik keatas mengisi rongga tiang akibat
kerusakan pada sepatu tiang pancang. TANAH SANGAT LUNAK/
RAWA DAN MUKA TEKANAN DARI DALAM
RONGGA TIANG
AIR TAHAN TINGGI/ BERKURANG
PENCEGAHAN PEMANCANGAN DI AIR
1. Menyiapkan lubang ventilasi pada bagian atas Lubang
kepala tiang pancang untuk mengurangi ventiliasi
tekanan dari dalam rongga tiang pada kepala
pancang saat proses pemancangan. tiang
2. Penggunaan sepatu masif pada tiang pancang Retak
bagian bawah untuk mencegah tanah/lumpur longitudinal
masuk kedalam rongga.
Air/lumpur

49







TIANG PANCANG PATAH DI DALAM TANAH
DILARANG!



PENYEBAB
Tiang pancang menggunakan tipe sepatu pensil pada kondisi
lapisan tanah yang memiliki lensa/lapisan tanah keras miring.
Akibat lensa/lapisan miring dan sudut sepatu pensil, tiang bagian
bawah terdorong menyesuaikan kemiringan lensa/ lapisan keras
yang mengakibatkan patah.

PENCEGAHAN
1. Profil tanah rencana titik pancang sudah diidentifikasi dari
hasil uji geoteknik untuk mendeteksi kemungkinan ada
kontur lensa/lapisan tanah keras yang, menentukan metode
pemancangan, kedalaman dan spesifikasi tiang pancang.
2. Gunakan sepatu tiang pancang khusus seperti tipe flat
mamira/ cross fin /point shoe agar tiang pancang bertumpu
pada lensa/lapisan tanah keras yang miring.


TIANG PATAH!
Sepatu tipe flat
mamira/cross fin/
point shoe
LENSA/LAPISAN
TANAH KERAS Lensa/lapisan
MIRING tanah keras
miring

50



PEMANCANGAN DI TANAH BERBATU/BERANGKAL




PENYEBAB
Tiang pancang dipancang pada lokasi titik pemancangan terdapat DILARANG!
lapisan berangkal atau timbunan batu.
Lokasi pada titik pemancangan
PENCEGAHAN terdapat berangkal/timbunan batu.
1. Profil tanah rencana titik pancang sudah diidentifikasi dari Tiang pancang beresiko pecah
hasil uji geoteknik untuk mendeteksi kemungkinan ada akibat dipaksa masuk menembus
kontur lensa/lapisan tanah keras yang, menentukan metode berangkal batu.
pemancangan, kedalaman dan spesifikasi tiang pancang.
2. Metode pemancangan dengan membuat lubang dengan
preboring sampai menembus lapisan berangkal/batu


Click to View FlipBook Version