The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Maulana Esec, 2023-09-04 04:53:54

Abstrak ESEC Belum Jadi

2023 belum jadi_merged

Seminar Nasional ESEC 2023 1 PERILAKU PROLINGKUNGAN DI PASAR RAKYAT DAWE Alwi Mahardhika Sodiq Magister Sains Psikologi, Unika Soegijapranata, Semarang Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Perilaku prolingkungan merupakan berbagai macam bentuk upaya manusia yang bertujuan untuk meminimalisir dampak negatif pada lingkungan. Pasar Rakyat Dawe ini menjadi salah satu tempat yang setiap harinya ramai dan tidak pernah sepi pengunjung. Sebagai kawasan terjadinya kegiatan ekonomi, perilaku prolingkungan patut untuk diterapkan oleh masyarakat demi menjaga lingkungan sekitar dan kenyamanan para pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aspek-aspek perilaku prolingkungan di Pasar Rakyat Dawe. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan jumlah tiga informan diantaranya dari pihak pengelola, pengunjung dan pedagang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara. Metode analisis data yang ditempuh dalam penelitian ini menggunakan coding. Kredibilitas dalam penelitian ini menggunakan metode triangulasi. Hasil dalam penelitian ini adalah kesadaran pada informan terkait perilaku prolingkungan sebenarnya sudah diterapkan oleh pihak pengelola Pasar Rakyat Dawe seperti hemat listrik, mobilitas dan transportasi dengan dibuatkannya peraturan-peraturan secara khusus. Tetapi masyarakat masih sulit untuk menerapkannya, terutama terkait daur ulang dan konservasi dalam menjaga pelestarian lingkungan. Kata Kunci: Perialku Prolingkungan, Pasar Rakyat Dawe


Seminar Nasional ESEC 2023 2 IMPLEMENTASI SENSOR ULTRASONIK SEBAGAI EARLY WARNING SYSTEM(EWS) BENCANA BANJIR DENGAN SISTEM INFORMASI BERUPA WHATSAPP DAN GOOGLE SHEETS Mohammad Abdul Mukhit, Fairusy Fitria Haryani Universitas Sebelas Maret Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Banjir merupakan fenomena yang kerap melanda beberapa daerah di Indonesia. Maka dari itu diperlukan langkah untuk mengurangi dampak risiko bencana melalui mitigasi bencana. Salah satu bentuk tahapan mitigasi yang sangat penting dilakukan adalah tahapan pra bencana. Mitigasi pra-bencana merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak risiko bencana melalui pencegahan, kesiapsiagaan, dan peringatan dini. Langkah mitigasi pra-bencana dalam bentuk peringatan dini dapat diwujudkan melalui pemasangan Early Warning System (EWS) pada titik-titik yang rawan terjadi banjir. Namun EWS yang sudah ada memiliki potensi kerusakan sensor dan memiliki jangkauan area peringatan dini yang terbatas. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan EWS banjir dengan sensor ultrasonik dan sistem informasi berupa WhatsApp BOT dan Google Sheets. Kalibrasi dilakukan untuk melihat tingkat akurasi dan presisi pengukuran sensor ultrasonik dalam mengukur jarak. Kalibrasi dilakukan dengan metode regresi linear, analisis akurasi, dan analisis presisi. Hasil regresi mendapatkan nilai y = 0.9984x + 0.3385. Setelah dilakukan pembandingan nilai dari rata-rata pembacaan sensor dan nilai estimasi keluaran sensor yang didapatkan dari uji regresi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil perhitungan akurasi dan presisi sensor memiliki rata-rata 99.18% dan 99.22%. Pengujian akhir EWS mampu memberikan respon status ketinggian sungai sesuai dengan parameter yang telah ditentukan melalui WhatsApp, Google Sheets, LCD, LED, dan Buzzer. Kata Kunci: banjir, ESP8266, EWS, google sheets, sensor ultrasonik, whatsapp


Seminar Nasional ESEC 2023 3 PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN PADA FABRIKASI BOLLARD PROYEK BMPP 60 MW DI BENGKEL KONSTRUKSI PLAT 2 Adika Pratama, Restu Hikmah Ayu Murti Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Tingkat kebisingan yang tinggi imbas dari proses fabrikasi bollard proyek BMPP 60 MW memerlukan pengendalian guna mereduksi intensitas bising dan memastikan seluruh pekerja tidak terhindar dari penyakit akibat kerja efek dari paparan kebisingan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh aktivitas pekerjaan di bengkel konstruksi plat 2 dan melakukan pemetaan kebisingan. Metode penelitian yang digunakan adalah noise mapping dengan memanfaatkan software surfer 16 guna membuat kontur kebisingan, pengukuran kebisingan di lakukan pada 52 titik di dalam area bengkel konstruksi plat 2 menggunakan multifunction enviroment meter 4 in 1 dan menghitung waktu kerja yang diizinkan berdasarkan metode NIOSH. Hasil penelitian menunjukkan pada titik 29, 30, 31, dan 32 yang terletak di area gerinda. Berdasarkan perhitungan, memiliki waktu kerja ideal masingmasing secara berurutan yaitu 6.1 jam, 5.7 jam, 5.4 jam, dan 5.5 jam. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa dari 8 titik yang melebihi 85 dB sesuai Nilai Ambang Batas (NAB) berdasarkan Kemenaker Nomor 5 Tahun 2018, peneliti memberikan rekomendasi berupa pemasangan safety sign kebisingan dan penggunaan earplugs. Kata Kunci: Bollard, BMPP, Kontur, Pemetaan, Kebisingan, Konstruksi, Surfer, Tingkat


Seminar Nasional ESEC 2023 4 PERAN KELOMPOK MASYARAKAT PENGAWAS (POKMASWAS) MINA WERDIBATULUMBANG DALAM MENJAGA EKOSISTEM MANGROVE DI KOTA Ni Putu Dinda Kalpika Putri Magister Administrasi Publik, Universitas Warmadewa Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Perubahan iklim merupakan ancaman bagi pembangunan nasional. Sebagaimana hal ini telah menjadi tujuan SDGs tahun 2030 khususnya pada point 13. Pertambahan penduduk yang masif di Kota Denpasar memberikan dampak pada peningkatkan emisi karbon dari kendaraan, maka dari itu diperlukan untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove. Dibentuknya Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas) Mina Werdi Batulumbang memiliki peran aktif dalam menjaga kelestarian Mangrove khususnya di Kota Denpasar. Tujuan penelitian ini yakni mengetahui peran Pokmaswas Mina Werdi Batulumbang dalam menjaga ekosistem mangrove khususnya di Kota Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran Pokmaswas tidak hanya sebagai pengawas daerah hutan bakau, tapi juga melakukan pembersihan di areal hutan bakau, menanam bakau serta mengadakan edukasi ke sekolah maupun kepada masyarakat sekitar. Kata Kunci: Climate Change, Emisi, Karbon, Kota Denpasar, Mangrove, Pokmaswas, Peranan, SDGs


Seminar Nasional ESEC 2023 5 BAGAIMANA KEBIJAKAN GREEN ECONOMY INDONESIA ? Cahyoko Edi Tando Program Studi Bimbingan Kemasyarakatan, Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terkuat di dunia dan masuk dalam jajaran 20 negara besar berpenghasilan tinggi dan diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi 5 besar dunia pada tahun 2045. Di sisi lain pendapatan Indonesia selama ini hanya mengandalkan sektor Migas, sejak tahun 2020-an belakangan ini pemerintah Indonesia sudah mulai menerapkan hilirisasi ekonomi dan mengarah pada sektor hijau atau green economy. Konsep green economy merupakan salah satu kebijakan pemerintah Indonesia dalam sektor kehutanan dan pemanfaatan lahan secara berkelanjutan serta energi yang ramah lingkungan dan terbarukan. Penelitian ini akan berfokus bagaimana kebijakan tersebut berlansung di Indonesia dan peluang dimasa depan akan hal tersebut. Penelitian ini akan menggunakan metode literature review yang menerapkan metode Prisma. Hasil penelitian ini akan menganalisis secara rinci terkait dengan kebijakan pemerintah Indonesia akan green economy. Sehingga hasil penelitian ini akan menjadi masukan dan juga menjadi bahan pertimbangan kepada pembaca khususnya dan para pemangku kepentingan dalam menentukan kebijakan green economy di Indonesia. Kata Kunci: ekonomi, energi terbarukan, green economy, indonesia, literature review


Seminar Nasional ESEC 2023 6 MODEL PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: POTRET PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI PANTAI KUTANG Ahmad Sayuti Royali, Levia Melvianawati Program Studi Ekonomi Pembangunan, Universitas Trunojoyo Madura Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan objek wisata Pantai Kutang dengan konsep pariwisata berkelanjutan melalui pendekatan analisis deskriptif yang menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan sembilan program yang harus direncanakan guna mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di Pantai Kutang, yang berorientasi pada pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, pengelolaan limbah, peningkatan infrastruktur, promosi pariwisata, serta pembentukan kebijakan dan regulasi yang mendukung pariwisata berkelanjutan. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat, serta menjadi referensi bagi pemerintah daerah dan akademisi dalam merencanakan pengembangan pariwisata berkelanjutan di destinasi wisata lainnya. Kata Kunci: pembangunan berkelanjutan, pengembangan pariwisata, pariwisata berkelanjutan


Seminar Nasional ESEC 2023 7 OPTIMALISASI PENGGUNAAN KULIT JERUK DI PULAU KELAPA MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN Deni Adha Akbari1 , Bella Jastacia2* 1 Program Studi Manajemen, University of Muhammadiyah Prof DR HAMKA, Jakarta 2 Program Studi Manajemen dan Bisnis, Beijing University of Chemical Technology, Beijin Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Tujuan dari penelitan ini adalah untuk menggambarkan partisipasi riset aksi sebagai alternatif untuk studi dan aksi pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk merubah lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode efektif untuk menyediakan ruang untuk masyarakat untuk aktif berpartisipasi di penelitian ini. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa mayoritas mayarakat yang diberdayakan merupakan pengusaha es jeruk yang kesulitan untuk mengolah hasil limbahnya. Sehingga, kulit jeruk dapat dimanfaatkan melalui proses pemberdayaan masyarakat dengan pelatihan dan mentoring di Pulau Kelapa. Dengan demikian, potensi bisnis dari limbah di area tersebut dapat memperkuat dan meningkatkan kesejahteraan dengan optimalisasi pemasaran digital. Kata Kunci: aksi riset, pemberdayaan, partisipasi masyarakat, potensi bisnis, pemasaran digital.


Seminar Nasional ESEC 2023 8 PENGEMBANGAN MODEL PREDIKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH TERHADAP KESEIMBANGAN ANTARA PEMASOK AIR BERSIH DENGAN KEBUTUHAN AIR BERSIH MENGGUNAKAN SISTEM DINAMIS PADA PT. X PENGOLAHAN HASIL LAUT DI JAWA TIMUR Dea Febrica Ervina, Yayok Suryo Purnomo Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Dalan menjalankan proses produksi perusahaan ini membutuhkan volume air bersih yang cukup banyak. Sedangkan ketersediaan air bersih perusahaan ini hanya dari suplai PDAM, suplai pihak kedua, dan hasil water treatment plant. Penelitian ini bertujuan melakukan analisa terhadap prediksi kebutuhan air terhadap keseimbangan antara pemasok air bersih dengan kebutuhan air bersih yang berdasarkan peningkatan produksi. Pendekatan ini dilakukan dengan model sistem dinamis serta dengan bantuan perangkat lunak stella 9.0.2. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu identifikasi masalah, membuat hipotesis dinamis, validasi model, dan evaluasi model. Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa jumlah produksi pada tahun ke 2 hingga ke 10 mengalami peningkatan yaitu pada tahun ke 2 sebanyak 1396,41 ton dan pada tahun 10 mencapai 1546,64 ton. Pada tahun ke 4 dan ke 6 pemasok air mengalami penurunan yang mana tidak sebanding dengan konsumsi air yang dibutuhkan. Namun pada tahun ke 6 hingga tahun ke 10 volume pasokan air bersih terus meningkat dan telah memenuhi jumlah volume kebutuhan air. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan dengan penambahan suplai air bersih dari pihak PDAM ataupun suplai air dari dalam perusahaan itu sendiri yaitu dengan memperluas lahan water treatment plant atau memanfaatkan sumber air permukaan tanah yaitu air sumur. Kata Kunci: causal loop diagram, jumlah produksi, kebutuhan air bersih, pemasok air bersih, sistem dinamis, stock flow diagram


Seminar Nasional ESEC 2023 9 ANALISA EMISI DARI PENGGUNAAN REFUSED DERIVED FUEL SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF DI INDUSTRI SEMEN (STUDI KASUS DI PT SOLUSI BANGUN INDONESIA CILACAP) Dita Prariesta1 , Luluk Edahwati2* , Novel Karaman2 1Program Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 2Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Sampah adalah masalah bagi setiap orang, karena selalu dihasilkan setiap harinya dan sepanjang tahun. Untuk menghindari terjadinya kekurangan lahan untuk tempat pembuangan akhir perlu dilakukan penanganan pada sampah yakni salah satunya dapat dengan mengubah sampah menjadi sumber energi seperti misalnya pembuatan RDF (Refused Derived Fuel). Sejauh ini pemanfaatan RDF skala besar sebagai bahan bakar alternatif baru diterapkan di PT. Solusi Bangun Indonesia Cilacap. Studi ini mengkaji tiga aspek, yaitu spesifikasi bahan bakar alternatif yang digunakan, data emisi dari cerobong dan data kualitas udara ambien. Dari data produksi diketahui RDF yang dipakai mempunyai spesifikasi nilai kalor sebesar 3991 Kcal/kg, persentase abu sebesar 17,31% dan kandungan air sebesar 24,23%. Data emisi dari cerobong Kiln-Raw Mill menunjukkan bahwa untuk parameter Partikulat, SO2, NOx, HF, HCl, dan CO sebesar 16 mg/Nm3 , 36 mg/Nm3 , 178 mg/Nm3 , 0,4 mg/Nm3 , 14 mg/Nm3 , dan 16 mg/Nm3 . Sedangkan rata-rata hasil pengukuran ambien untuk 10 lokasi di sekitar pabrik untuk parameter Partikulat debu (TSP), PM10, PM25, SO2, NO2, CO, O3, HC dan Pb sebesar 75 mg/Nm3 , 30 mg/Nm3 , 16 mg/Nm3 , 31,5 mg/Nm3 , 25,5 mg/Nm3 , 1164 mg/Nm3 , 34 mg/Nm3 , <66 mg/Nm3 , <0,002 mg/Nm3 . Data hasil pengukuran emisi maupun ambien mempunyai nilai di bawah baku mutu yang berlaku. Kata Kunci: emisi cerobong, industri semen, pengelolaan sampah, refused derived fuel


Seminar Nasional ESEC 2023 10 ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN MELALUI LIFE CYCLE ASSESSEMENT (LCA) DI INDUSTRI KERAMIK MOJOKERTO Rahmadini Luchmanandri, Novirina Hendrasarie Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Keramik merupakan produk berbahan dasar tanah liat atau clay yang melalui beberapa tahapan produksi. Produksi keramik selain memiliki dampak positif utamanya dalam bidang ekonomi juga memiliki dampak negatif bagi lingkungan. Life Cycle Assessement (LCA) adalah metode pengukuran dampak terhadap lingkungan pada sebuah proses produksi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses pembuatan keramik di Pabrik Keramik Mojokerto. Penilitian yang dilakukan menganalisis proses produksi keramik sehingga ruang lingkup LCA yang digunakan adalah gate to gate dengan jangka waktu produksi 1 Hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak global warming tertinggi disebabkan oleh distribusi gas (762700 kg CO2 eq) dan pada proses glaze preparation sebesar (477,6 kg CO2 eq). Pada kategori dampak acidification, dampak tertinggi disebabkan oleh distribusi gas sebesar (3892 kg SO2 eq) dan pada proses firing sebesar (3,362 kg SO2 eq). Kategori dampak human toxicity, dampak tertinggi disebabkan oleh distribusi gas sebesar (72620 kg 1,4 DB eq) dan proses firing sebesar (1357 kg 1,4 DB eq). Upaya perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengurangi penggunaan gas dengan memanfaatkan energi alternatif atau teknologi insenerasi. Kata Kunci: analisis dampak lingkungan, asidifikasi, produksi keramik, pemanasan global, penilaian daur hidup, toksisitas


Seminar Nasional ESEC 2023 11 PERSEBARAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT KEGIATAN OPERASIONAL MESIN PRODUKSI MINUMAN KEMASAN PT X DI DAERAH PASURUAN Nurilita Amalia Cahyani, Tuhu Agung Rachmanto Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK PT X merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri air kemasan dan minuman ringan dimana mesin-mesin produksi yang dioperasikan menimbulkan polusi kebisingan yang mencemari hingga lingkungan sekitar pemukiman industri. Berdasarkan dampak lingkungan yang diketahui dari kegiatan operasional kerja industri PT X maka dapat diidentifikasi tingkat kebisingan, persebaran kebisingan, serta solusi dan tindakan antisipasi akibat dari gangguan kebisingan yang ditimbulkan oleh kegiatan industri. Dalam upaya mengetahui dampak kebisingan terhadap kawasan di sekitar lokasi usaha maka dilakukan pemetaan menggunakan software surfer sehingga diketahui peta kontur serta persebaran luas wilayah terkena dampak persebaran polusi kebisingan industri. Metode analisa yang digunakan yakni dengan melakukan pengambilan data di dalam area atau ruang produksi serta area sekitar kegiatan industri. Hasil pengukuran kebisingan terbesar yakni pada area produksi sebesar 83,9 dB(A) serta pada area pemukiman terdekat II memiliki tingkat kebisingan terkecil yakni sebesar 50,7 dB(A) yang diukur dengan menggunakan alat sound level meter. Dapat diketahui dari hasil pemetaan kebisingan menggunakan software surfer bahwa luasan yang terkena dampak dari operasional mesin produksi milik PT X yakni sebesar 32.968,842 meter². Kata Kunci: dampak lingkungan, kebisingan, pemetaan, surfer


Seminar Nasional ESEC 2023 12 PREDIKSI SEBARAN PARAMETER POLUTAN AIR LIMBAH PADA UPSTREAM DAN DOWNSTREAM SUNGAI AREA INDUSTRI X MOJOKERTO Muhammad Dani Dhaifullah, Tuhu Agung Rachmanto Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Sungai Gembolo memiliki lebar ± 14-15 m dengan kedalaman 1 hingga 2 m dan mengalir menuju utara (hilir). Dengan adanya pergerakan aliran air sungai, maka terjadi pengenceran searah dengan arah pergerakan aliran sungai. Distribusi parameter polutan akibat pergerakan aliran sungai akan mengakibatkan penurunan konsentrasi polutan seiring dengan semakin jauhnya pergerakan aliran air badan air tersebut (self purification). Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui simulasi penurunan konsentrasi parameter kunci dari air limbah terolah yang dihasilkan, antara lain BOD, COD, TSS, amonia (NH4) dan total coliform pada Sungai Gembolo, Mojokerto. Simulasi sendiri dilakukan selama 15 hari dengan memperhatikan kondisi musim (musim kemarau dan musim penghujan) dengan bantuan software Mike 21. Hasil dari simulasi pada sepanjang Sungai Gembolo pada saat musim kemarau dan musim penghujan memiliki hasil yang berbeda berturut-turut yaitu BOD sebesar 1,02 mg/l dan 0,980 mg/l, COD sebesar 1,4 mg/l dan 1,23 mg/l, TSS sebesar 1,36 mg/l dan 1,15 mg/l, amonia (NH4) sebesar 0,386 mg/l dan 0,381 mg/l, dan total coliform sebesar 0,0253 dan 0,0126. Dari simulasi tersebut jika dibandingkan dengan baku mutu yang disyaratkan masih berada dibawah baku mutu. Kata Kunci: amonia (NH4), BOD, COD, total coliform, TSS, self purification


Seminar Nasional ESEC 2023 13 ANALISIS KESTABILAN LERENG PASCATAMBANG DALAM PERSIAPAN KEGIATAN REKLAMASI DENGAN MEMPERHATIKAN TOPOGRAFI PADA AREA TAMBANG DI DESA WONOSUNYO, KECAMATAN GEMPOL, KABUPATEN PASURUAN Naura Nisrine Hidayatullah, Tuhu Agung Rachmanto Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK CV X merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penambangan batuan sirtu di Desa Wonosunyo, Kabupaten Pasuruan dengan IUP CV X seluas 15,26 Ha. Kegiatan penambangan yang dilakukan CV X mempengaruhi topografi area penambangan sehingga diperlukan reklamasi untuk mencegah kerusakan lingkungan. Rencana reklamasi lahan yang akan dilakukan CV X meliputi: penataan lahan, revegetasi, dan pemeliharaan sehingga perlu memperhatikan kestabilan lereng. Kestabilan lereng pada kegiatan penambangan di desain dengan menyesuaikan topografi dan faktor keamanan lereng. Analisis kestabilan lereng dapat dilakukan dengan memetakan lahan dan menentukan kemiringan serta tinggi lereng. DEM atau Digital Elevation Model digunakan untuk memperoleh kenampakan permukaan Desa Wonosunyo yang akan dianalisis. Selain DEM, Surfer juga digunakan dalam proyeksi peta karena memungkinkan pembuatan kontur yang digunakan dalam menganalisis kestabilan lereng pascatambang. Standar faktor keamanan lereng yang digunakan meliputi: FK ≥ 1,25 kondisi aman, FK < 1,07 kondisi tidak aman, FK > 1,07 ; <1,25 kondisi kritis. Hasil perhitungan lereng tunggal yang sesuai yaitu: tinggi lereng 5 m, kemiringan lereng 40o dengan FK statis 2,120 dan Dinamis 1,990. Menurut hasil analisa menunjukkan bahwa kemiringan lereng sesuai dengan standar faktor keamanan yaitu FK ≥ 1,25 berarti lereng dalam kondisi aman, sehingga kegiatan revegetasi dan pemeliharaan dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat. Kata Kunci: DEM, pascatambang, pemodelan data, penataan lahan, reklamasi, revegetasi, surfer, topografi


Seminar Nasional ESEC 2023 14 PROYEKSI POLA PENYEBARAN EMISI STEAM BOILER PT J DENGAN PEMODELAN AERMOD Muhammad Fairuz Akmal, Tuhu Agung Rachmanto Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Dunia perindustrian semakin berkembang pesat seiring dengan berjalannya waktu, termasuk PT J yang bergerak di bidang pengolahan daging dan cold storage. Namun, selain menghasilkan produk, industri tersebut juga menghasilkan zat buangan atau emisi yang berasal dari kegiatan penunjang industri pengolahan daging dan cold storage. Hal tersebut menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk diatasi, agar emisi yang dihasilkan tidak melebihi daya tampung lingkungan di sekitar daerah industri PT J. Dalam upaya menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan peta pemodelan sebaran emisi udara dari emisi yang dihasilkan oleh industri ini, sehingga dapat diprediksi sebaran emisi yang dihasilkan oleh PT J serta kesesuaian nilai emisi yang dihasilkan dengan regulasi yang berlaku. Pembuatan peta pemodelan sebaran emisi dilakukan dengan mengolah data emisi dari unit Steam Boiler pengolahan daging dan cold storage, kemudian dilakukan running data pada software AERMOD. Hasil dari running data menggunakan AERMOD menunjukkan bahwa konsentrasi tertinggi sebaran emisi untuk parameter SO2, NOx, dan partikulat berada pada jarak 200-300 m dengan nilai masing-masing sebesar 36.8 µg/m3 , 38.3 µg/m3 , dan 10,4 µg/m3 . Dengan mengacu pada Lampiran VII PP. No. 22 Tahun 2021 tentang Penyeleggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dapat disimpulkan bahwa daya tampung lingkungan terhadap buangan emisi dari lokasi industry PT J masih memadai. Kata Kunci: AERMOD, emisi, PP. No. 22 Tahun 2021, sebaran


Seminar Nasional ESEC 2023 15 PREDIKSI PRODUKSI GAS METANA DAN DAMPAK LINGKUNGAN DARI KEGIATAN LANDFILLING DI TPA GRIYO MULYO, KABUPATEN SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI PERMODELAN LANDGEM DAN OPENLCA Ahmad Aufinal Muna, Praditya S. Ardisty Sitogasa Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Limbah lindi merupakan rembesan air dari sampah yang tertimbun. Air lindi mengandung Manajemen sampah menjadi perhatian utama dalam konteks lingkungan dan keberlanjutan. Proses dekomposisi sampah organik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat menghasilkan gas metana (CH4), yang berdampak besar pada efek rumah kaca dan perubahan iklim global. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi produksi gas metana dari TPA Griyo Mulyo dan menganalisis dampak lingkungan yang dihasilkan oleh kegiatan landfilling tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan permodelan LandGEM dan analisis dampak lingkungan OpenLCA. Permodelan LandGEM digunakan untuk memprediksi produksi gas metana berdasarkan volume sampah, serta kondisi degradasi. Analisis dampak lingkungan dilakukan dengan menggunakan OpenLCA,dengan memasukkan data inventory dari LandGEM. Proyeksi produksi gas metana dalam giga gram per tahun (Gg/tahun) menunjukkan puncaknya pada tahun 2026, menunjukkan periode dengan produksi gas metana puncak untuk Default CAA-Konvensional sebesar 6,03 Gg/tahun dan Inventory-Default sebesar 2,92 Gg/Tahun. Analisis dampak lingkungan menggunakan OpenLCA menunjukkan berbagai dampak dari kegiatan landfilling di TPA Griyo Mulyo. Dampak lingkungan terbesar dari kegiatan landfilling di TPA Griyo Mulyo pada tahun 2023 adalah Global Warming Potential (GWP100a) memiliki nilai sebesar 1,59 juta kg CO2eq. Interpretasi dampak ini bahwa kegiatan landfilling di TPA Griyo Mulyo memiliki kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida,dan gas lain yang memiliki potensi untuk meningkatkan efek pemanasan global. Kata Kunci: gas metana, landfilling, LandGEM, OpenLCA, pemanasan global


Seminar Nasional ESEC 2023 16 UJI ADSORPSI KARBON AKTIF DARI KULIT SINGKONG DAN KARBON AKTIF KOMERSIAL TERAKTIVASI ASAM NITRAT DALAM MENURUNKAN LOGAM KADMIUM (Cd) Marwa Daud Abada Robby, Mohammad Razif Program Studi Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Metode adsorpsi memiliki konsep yang lebih sederhana dan ekonomis, jika dibandingkan dengan metode lain dalam menurunkan Logam Kadmium. Pada umunya, adsorpsi menggunakan karbon aktif komersial. Namun, harganya cukup mahal, sehingga dilakukan pengembangan untuk mencari alternatif lain, diantaranya karbon aktif dari kulit singkong. Tujuan penelitian ini mengetahui karakteristik, efisien removal dan pengaruh massa adsorben serta model isoterm dari karbon aktif komerisal dan karbon aktif kulit singkong. Variabel dalam penelitian ini yaitu karbon aktif yang berasal dari kulit singkong dan karbon aktif komersial yang divariasi dengan massa adsorben yaitu 3, 6, 9, 12 gr. Waktu kontak dengan variasi 30, 60, 90, 120 menit, serta variasi konsentrasi larutan 2, 4, 6, 8 ppm. Hasil penelitian jika dibandingkan dengan SNI 06-3730-1995 menunjukkan nilai kandungan pada karbon aktif kulit singkong memenuhi, kecuali pada kadar zat mudah menguap dan kadar karbon terikat, sementara nilai kandungan pada karbon aktif komersial belum memenuhi, kecuali pada kadar air. Hasil dari pengujian BET karbon aktif kulit singkong memiliki luas permukaan sebesar 151,360 m2 /g, sedangkan pada karbon aktif komersial sebesar 251, 648 m2 /g. Hasil efisiensi removal tertinggi karbon aktif kulit singkong dengan 9 gram, waku kontak 90 menit dengan konsentrasi logam Cd 8 ppm yaitu 95% sedangkan pada karbon aktif komersial 96%. Kata Kunci: adsorpsi batch, karbon aktif kulit singkong, logam kadmium (Cd)


Seminar Nasional ESEC 2023 17 PENGOLAHAN LIMBAH LUMPUR MINYAK BUMI (OIL SLUDGE) KEGIATAN HULU MIGAS DI BOB PT. BUMI SIAK PUSAKO – PERTAMINA HULU DENGAN METODE BIOPILE DAN KOMPOSTING Irfa Darojat1 , Inne Herlica2 , Dewi Wulandari2*, Andik Yulianto2 1 Magister Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia 2 Depaeremen Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Limbah lumpur minyak merupakan pencemar potensial bagi lingkungan dan menjadi masalah utama dalam kegiatan Hulu migas, Kandungan hidrokarbon yang tinggi pada limbah lumpur minyak berpotensi mencemari tanah, air dan air tanah. Metode pendekatan remediasi baik secara fisika maupun kimia terhadap limbah lumpur minyak telah diaplikasikan, namun biayanya cukup tinggi dan efektifitasnya masih tidak optimal. Salah satu pilihan teknologi pengolahan limbah lumpur minyak yang murah dan ramah lingkungan adalah biopile dan komposting. Tujuan penelitian ini adalah investigasi aplikasi biopile dan komposting terhadap penurunan kadar total petrolium hidrokarbon (TPH). Pada biopile, terdapat 4 variasi yaitu B-0 (lumpur minyak, tanah dan bulking agent) B-1 (lumpur minyak, tanah,bulking agent dan inokulum) B-2 (lumpur minyak, tanah,bulking agent, inokulum dan kompos hijau) dan B-3 (lumpur minyak, tanah,bulking agent, inokulum dan pupuk kimia), sedangkan pada komposting terdapat 3 variasi yaitu C-0 (lumpur minyak, tanah dan bulking agent), C-1 (lumpur minyak, tanah, bulking agent dan kompos hijau), C-2 (lumpur minyak, tanah, bulking agent dan pupuk kimia) dengan lama pengamatan 55 hari. Aplikasi biopile menurunkan TPH pada B-0 67%, B-1 78%, B-2 82%, dan B-3 78%. Aplikasi komposting menurunkan TPH pada C-0 61%, C-1 67%, dan C-2 62%. Hasil penelitian tersebut mengimplikasikan bahwa aplikasi bioremidiasi mampu untuk menurunkan kadar TPH. Kata Kunci: biopile, komposting, limbah lumpur minyak, total petroleum hydrocarbon


Seminar Nasional ESEC 2023 18 PEMETAAN KEBISINGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE GOLDEN SURFER 16 DI PT. TERMINAL TELUK LAMONG Sophia Alvin Nurina Yulia Masladen , Praditya Sigit Ardisty Sitogasa Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK PT. Terminal Teluk Lamong merupakan sebuah terminal multiguna atau pelabuhan logistik berskala internasional milik PT Pelabuhan Indonesia (Persero), dimana dalam proses operasinya tidak terlepas dari bantuan mesin dan peralatan canggih yang berpotensi menimbulkan kebisingan. Secara umum, terminal ini berfungsi sebagai prasarana untuk menunjang arus lalu lintas pelayaran berbagai komoditas melalui platform tol laut serta pelayanan aktivitas bongkar muat logistik seperti peti kemas. PT Teluk Lamong terletak di dua kabupaten/kota yaitu di Gresik dan Surabaya, tepatnya di Desa Karangkiring (Kabupaten Gresik) dan Kelurahan Romokalisari, Kelurahan Osowilangun, Kelurahan Tambak Sarioso, Kelurahan Kalianak (Kota Surabaya). Keberadaan PT Teluk Lamong tentu akan membawa pengaruh bagi masyarakat sekitar pelabuhan, baik positif maupun negatif didaerah sekitar. Salah satu pengaruh dalam segi lingkungan adalah kebisingan. Tingginya tingkat kebisingan di lingkungan PT. Terminal Teluk Lamong dapat meningkatkan potensi bahaya bising terhadap pekerja dan lingkungan sekitar perusahaan. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui intensitas bising dan pola sebaran kebisingan dari 7 titik di lingkungan sekitar PT. Terminal Teluk Lamong dengan Software Surfer 16 dan Google Earth. Penentuan titik pengukuran bising menggunakan metode titik sampling dan pengukuran kebisingan dengan metode SNI 8642 : 2017. Selanjutnya hasil pengukuran kebisingan dibandingkan dengan baku mutu kebisingan pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan. Hasil pengukuran tingkat kebisingan menunjukkan bahwa tingkat kebisingan lingkungan PT. Terminal Teluk Lamong yang melebihi Nilai Ambang Batas adalah area akses masuk Terminal Teluk Lamong dengan Nilai Ambang Batas (70 dB) yaitu 75 dBA dan area permukiman Tambak Langon Aserowo dengan Nilai Ambang Batas (55 dB) yaitu 56 dBA. Berdasarkan hasil pemetaan kebisingan yang telah dilakukan diperoleh bahwa sumber kebisingan utama bersumber dari dinamika atau naik turunnya volume kendaraan yang melintas di area-area tersebut, dimana pada jam-jam tertentu kepadatannya lebih tinggi. Kata Kunci: PT. Terminal Teluk Lamong, kebisingan, pemetaan, Software Surfer 16, Software Google Earth


Seminar Nasional ESEC 2023 19 PEMANFAATAN AIR LIMBAH DOMESTIK TEROLAH FASILITAS UMUM PENDIDIKAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN Sarah Aulia, Muhammad Abdus Salam Jawwad Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Fasilitas umum pendidikan yang diprakarsai oleh Yayasan X terdiri dari KB (Kelompok Bermain atau Playgroup), TK (Taman Kanak-kanak) dan SD (Sekolah Dasar). Yayasan ini menghasilkan limbah domestik dari kegiatan pendidikan, toilet, musala, canteen, dan sebagainya. Limbah yang dihasilkan akan dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman di Ruang Terbuka Hijau sekitar Yayasan dengan volume air limbah yang dihasilkan sebesar 17,18 m3 /hari. Air Limbah mengandung BOD, COD, TSS, Amonia, dan Total Coliform yang melebihi baku mutu, sehingga perlu dilakukan pengolahan sebelum dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman. Yayasan X telah memiliki 5 unit IPAL untuk mengelola air limbah. Namun, direncanakan adanya pengembangan bangunan maka akan dilakukan penambahan 1 unit IPAL di area pengembangan bangunan sehingga dilakukan evaluasi terhadap kemampuan pengolahannya dan metode penyiraman yang dilakukan. Hasil pengolahan akan dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman di Yayasan X dengan luas Ruang Terbuka Hijau adalah 1.339,20 m2 . Proses penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada pagi hari dan sore hari. Kata Kunci: air limbah, IPAL, penyiraman tanaman, yayasan


Seminar Nasional ESEC 2023 20 PEMODELAN DAN OPTIMALISASI KINERJA JARINGAN PERPIPAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH MENGGUNAKAN EPANET 2.2 (STUDI KASUS: DESA SUMBEREJO, KABUPATEN MADIUN) Alvia Nuriati Ramadhani, Raden Kokoh Haryo Putro Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Kebutuhan air harus berbanding lurus dengan penyediaan air bersih. Pemerintah melalui PERUMDA Air Minum melalui program Sustainable Development Goals (SDGs) pada poin enam tentang air bersih dan sanitasi yang layak berupaya memenuhi target pada tahun 2030. Pada distribusi air bersih, sistem hidrolis menjadi aspek penting karena aliran dan tekanan berpengaruh terhadap kelangsungan sistem hidrolis yang terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis kuantitatif dengan studi kasus proyek pengembangan jaringan distribusi yang dilakukan oleh PERUMDAM Tirta Dharma Purabaya di Desa Sumberejo. Pemodelan jaringan distribusi dilakukan menggunakan software EPANET v.2.2 untuk mengetahui kemampuan sumber air dalam memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan sampai tahun yang direncanakan serta menganalisis kecepatan aliran, tekanan, dan kehilangan tekan pada sistem jaringan distribusi untuk 10 tahun mendatang. Berdasarkan hasil simulasi EPANET v.2.2 pada tahun 2022 menunjukkan terdapat 24 buah pipa dengan kecepatan bermasalah, 21 junction dengan tekanan yang bermasalah, dan 3 buah pipa dengan headloss gradient bermasalah. Sehingga dilakukan rekomendasi perbaikan terhadap jaringan distribusi Desa Sumberejo disesuaikan dengan kriteria perencanaan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 27 Tahun 2016 untuk mengoptimalkan kinerja sistem distribusi hingga 10 tahun mendatang. Kehilangan tinggi tekan maksimum jaringan distribusi pada tahun 2022 sebesar 14,26 m/km dan diharapkan perbaikan hingga tahun 2032 menjadi 7,10 m/km. Kata Kunci: distribusi, EPANET, hidrolis, kecepatan aliran, kehilangan tekanan, perpipaan, PERUMDAM


Seminar Nasional ESEC 2023 21 NOISE MAPPING PADA PT. MAKANAN OLAHAN DI KAWASAN NGORO INDUSTRI PERSADA (NIP) DENGAN MENGGUNAKAN SURFER Dinda Putri Sriweni, Restu Hikmah Ayu Murti Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Dengan adanya aktivitas produksi yang dilakukan oleh PT. Makanan Olahan memiliki potensi kebisingan yang bersumber dari penggunaan mesin pada area dalam maupun area luar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi tingkat kebisingan, pemetaan persebaran tingkat kebisingan, dan membuat upaya penanggulangan akibat dari potensi tingkat kebisingan pada lokasi perusahaan. Penentuan titik pengukuran kebisingan dilakukan pada area aktivitas dari mesin kemudian mengukur kebisingan dengan mengguunakan alat Sound Level Meter pada setiap titik dan data yang diperoleh mengacu pada Permenaker Nomor 5 Tahun 2018 dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/LH/11/1996. Pemetaan sebaran tingkat kebisingan menggunakan software surfur dan hasil dari penelitian ini terdapat 3 tingkat kebisingan. Pertama, berkisar antara 60-70 dBa yang artinya tingkat kebisingan masih dalam baku mutu Permenaker Nomor 5 Tahun 2018 dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/LH/11/1996. Kedua, berkisar antara 70-80 dB tingkat kebisingan tersebut cenderung sedang dan memerlukan pengendalian risiko berupa penanaman pohon minimal 75 cm untuk area luar. Ketiga, berkisar antara 80-90 dB yg artinya tingkat kebisingan pada area ini cenderung tinggi dan memerlukan pengendalian risiko berupa penggunaan earplug atau earmuff bagi pekerja di area tersebut. Dengan adanya Noise Mapping sangat berguna bagi perusahaan untuk menurunkan tingkat risiko kecelakaan kerja dan meningkatkan kenyamanan pada lingkup perusahaan. Kata Kunci: kebisingan, pemetaan, pengendalian risiko


Seminar Nasional ESEC 2023 22 ANALISA KUALITAS AIR PRODUKSI BERDASARKAN PARAMETER KEKERUHAN DI PDAM NGAGEL 1 SURABAYA Putri Nur Fatekhah, Aussie Amalia Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK1 PDAM Ngagel 1 ialah salah satu cabang dari PDAM Surya Sembada Surabaya dibawah naungan Badan Usaha Milik Daerah Surabaya yang berfokus pada penyediaan air bersih kepada masyarakat Surabaya. Sumber air baku yang digunakan oleh PDAM berasal dari Sungai Surabaya, yang kemudian diolah menjadi air bersih. Dalam penyediaan air bersih dilakukan proses pengolahan yang efektif sehingga didapatkan kualitas air yang baik, salah satu indikator dalam menentukan kualitas air yang dihasilkan yakni kekeruhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air produksi yang dihasilkan oleh PDAM Ngagel 1 dengan memperhatikan parameter kekeruhan sebagai indikator. Analisis kualitas air tersebut dilakukan dengan memperhatikan dosis koagulan dan flokulan yang digunakan sebagai faktor dari seberapa besar kekeruhan yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan uji korelasi dengan bantuan software Minitab 19. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kekeruhan yang dihasilkan selama 1 tahun pada tahun 2022 berkisar 0,5 – 1 NTU. Hal tersebut dapat dipengaruhi faktor dosis flokulan yang digunakan sebesar 0,04 ppm selama 1 tahun, sedangkan untuk dosis koagulan berkisar 52 – 64 ppm selama 1 tahun pula. Sehingga kualitas air produksi yang dihasilkan oleh PDAM Ngagel 1 ini telah memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan PERMENKES No. 492 Tahun 2010. Kata Kunci: dosis flokulan, dosis koagulan, kekeruhan, kualitas air, uji korelasi


Seminar Nasional ESEC 2023 23 PEMODELAN SEBARAN PARAMETER AIR LIMBAH DARI KEGIATAN ECO RESORT DAN WISATA BAHARI PT. XYZ DI PERAIRAN LAUT FLORES Rian Mei Kusuma, Elanda Reinelda Purnama, Nada Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): 00000000000 ABSTRAK Kegiatan Eco Resort dan Wisata Bahari PT. XYZ berada di dua lokasi, yaitu di sisi darat dan laut yang terbagi pada 5 phase. Kegiatan di darat terbagi menjadi menjadi fasilitas dalam ruangan dan fasilitas luar ruangan, sedangkan untuk kegiatan di laut diantaranya adalah watervilla, dermaga jetty, dan jebakan pasir. Air limbah yang akan dibuang ke laut bersumber dari kegiatan operasional Eco Resort dan Wisata Bahari dan braine sea water reverse osmosis (SWRO) PT. XYZ. Air limbah yang hasilkan dari pengoperasian Eco Resort dan Wisata Bahari PT.XYZ bersumber dari kegiatan domestik. Berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan air limbah yang dihasilkan dari kegiatan Eco Resort dan Wisata Bahari PT. XYZ mengandung parameter pencemar antara lain COD, BOD, TSS, Amonia, dan Total Coliform. Penelitian ini dilakukan pada musim barat yaitu bulan Januari 2022, dan kemudian melakukan pemodelan dengan MIKE 21 EcoLab, untuk mengetahui besaran dan pola sebaran pencemaran di Laut Flores. Hasil dari pemodelan menunjukkan bahwa parameter yang mempengaruhi kualitas air di Laut Flores adalah Amonia dan Total Coliform. Nilai total coliform penambahan sebesar 37,5-2,5 dengan kondisi air laut saat pengamatan sebesar 13 dan nilai amonia mengalami penambahan sebesar 0,375- 0,025 mg/l dengan kondisi air laut saat pengamatan sebesar 0,29 mg/l. Jika dibandingkan dengan baku mutu yang disyaratkan sudah melebihi baku mutu yakni 0,3 mg/l untuk biota. Hasil tersebut menunjukkan terjadinya perebutan oksigen bagi biota dan perairan Laut Flores dalam kategori sangat subur dan dapat memicu blooming algae. Penanganan pencemaran di Laut Flores ini dapat dilakukan dengan cara penyempurnaan penggunaan IPAL untuk mengurangi kadar amonia dan penerepan selanjutnya menggunakan ocean outfall. Kata Kunci: kualitas air, laut flores, Mike 21, laut, sebaran


Seminar Nasional ESEC 2023 24 STRATEGI KEBIJAKAN PUBLIK TERHADAP PENGELOLAAN EMISI GAS UDARA DENGAN PENDEKATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Imam Nur Rohim Fakultas Hukum, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Kebijakan publik merupakan suatu keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengelola kondisi negara. Indonesia memiliki target pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030 yakni penanganan perubahan iklim. Namun terjadi peningkatan emisi gas udara di kawasan Jabodetabek pada tahun 2023. Penurunan pencemaran gas emisi udara tidak hanya dilakukan secara teknis, tetapi juga menggunakan aspek kebijakan publik. Untuk mencapai pengelolaan emisi gas yang efisien, diperlukan strategi kebijakan publik yang tepat. Hal tersebut mengakibatkan terganggunya kegiatan ekonomi, sosial-budaya dan kesehatan masyarakat. Penyebab dari adanya peningkatan gas emisi udara ialah sektor transportasi, industri dan fenomena kebakaran lahan hutan. Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif deskriptif yang bersifat retrospektif dengan pendekatan terhadap peraturan perundang-undangan. Strategi kebijakan publik harus didasarkan pada kondisi faktual masyarakat dan substansi dari peraturan perundang-undangan. Penegakan hukum lingkungan oleh pemerintah menjadi strategi kebijakan publik yang tepat. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi sosiologi hukum masyarakat Indonesia yang cenderung taat hukum apabila hukuman yang diancamkan tergolong berat. Namun terdapat kelemahan hukum akibat adanya pengaturan pada UU Cipta Kerja. UU Cipta kerja memberikan peluang terhadap tindakan pelampauan baku mutu emisi udara oleh individu maupun korporasi. Kata Kunci: strategi kebijakan publik, emisi gas udara, peraturan perundang-undangan


Seminar Nasional ESEC 2023 25 ANALISA KORELASI ANTAR KADAR SISA KLOR DAN PH PADA AIR BERSIH DI PDAM Nara Naomi Aprilia Putri Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Air bersih merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia. Air bersih sendiri berasal dari air sungai yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Dalam pengelolaan tersebut dilakukannya beberapa proses yang membuat parameter dalam air dapat aman digunakan dan sesuai dengan peraturan yang ada. Salah satu parameter yang perlu dikelola pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 Tahun 2010 yaitu menghilangkan partikel (bakteri pathogen) dan menjaga pH yang ada pada air produksi tersebut. Cara untuk menghilangkan partikel (bakteri pathogen) adalah dengan dilakukannya desinfeksi. Desinfektan yang digunakan pada PDAM adalah klor. Tujuan penelitian ini merupakan menganalisis korelasi antar sisa klor dan pH dalam air bersih. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data selama 2 bulan pada tahun 2022 yang nantinynya akan dimasukkan kedalam minitab. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah terdapat beberapa korelasi antar sisa klor dan pH dalam air bersih. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa yang memiliki nilai sisa klor yang paling tinggi namun nilai pH bukan termasuk dalam nilai pH yang paling tinggi, dan begitu sebaliknya. Kata Kunci: air bersih, desinfeksi, pH, sisa klor


Seminar Nasional ESEC 2023 26 ANALISIS KEBISINGAN DI KAWASAN INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN IKAN DAERAH BANYUWANGI JAWA TIMUR Namira, Tuhu Agung Rachmanto Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Kebisingan dapat diartikan sebagai suara yang tidak dikehendaki oleh manusia. Penyumbang utama dari kebisingan pada penelitian ini adalah kebisingan dari salah satu industri pengolahan dan pengawetan ikan di daerah Banyuwangi. Kebisingan dapat berdampak secara fisik maupun non fisik sehingga masyarakat sekitar merasa tidak nyaman dengan kebisingan yang dihasilkan oleh industri ini. Polusi kebisingan industri yang ditimbulkan oleh kegiatan industri ini dianalisa guna mengetahui dampak dari polusi kebisingan yang ditimbulkan. Untuk menganalisa dampak polusi kebisingan industri ini menggunakan software surfer yang dianalisa melalui persebaran luas wilayah yang terkena dampak. Pengambilan data dilakukan pada area produksi dan area sekitar pabrik. Pengukuran tingkat kebisingan diukur dengan menggunakan alat sound level meter dimana dari 5 titik pengujian 2 diantaranya telah melebihi ambang batas baku mutu yg ada yakni sebesar 70 dB(A) untuk industri dan 55 dB(A) untuk wilayah perumahan. Dapat diketahui bahwa tingkat nilai kebisingan rata-rata yakni sebesar 78,9 dB(A) dan masyarakat pemukiman sekitar lokasi kegiatan industri merasa tidak nyaman dengan dampak keluhan diantaranya yakni pusing, nyeri kepala, maupun gangguan pendengaran dengan kebisingan industri ini. Kata Kunci: dampak keluhan, industri pengolahan dan pengawetan ikan, kebisingan, surfer


Seminar Nasional ESEC 2023 27 ANALISIS PERBANDINGAN KUALITAS UDARA AMBIEN (SO2 dan NO2) PADA MUSIM KEMARAU DAN MUSIM HUJAN Dea Kirana Nurlaili Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): 0000000000000 ABSTRAK Udara merupakan salah satu komponen penting dalam keberlangsungan hidup makhluk di bumi. Peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas yang terjadi menyebabkan kualitas udara memburuk, hal ini dikarenakan emisi yang dihasilkan juga meningkat. Penelitian ini ditujukan agar dapat mengetahui persebaran kualitas udara ambient pada suatu daerah dan perbandingannya pada saat musim kemarau dan pada saat musim hujan. Metode analisa yang digunakan pada penelitian yakni dengan pengukuran menggunakan Passive Sampler dan penggunaan software Surfer untuk dapat mengetahui tingkat persebaran kualitas udara. Dengan parameter kualitas udara ambien yang diukur yakni berupa polutan udara Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Dioksida (NO2). Hasil dari pengukuran pada saat musim kemarau ratarata kualitas udara ambient lebih tinggi daripada pada saat musim hujan yang berarti pada saat musim kemarau kualitas udara lebih buruk daripada saat musim hujan. Hal ini dikarenakan Ketika suhu tinggi melebihi batas normal dan bertahan untuk waktu yang lama, gelombang panas yang dihasilkan dapat menyebabkan kondisi kualitas udara meningkat . Kata Kunci: kualitas udara ambient (SO2 dan NO2), passive sampler


Seminar Nasional ESEC 2023 28 PEMODELAN PM2,5 MENGGUNAKAN SOFTWARE GRAZ LAGRANGIAN (GRAL) PADA INDUSTRI KERAMIK DI MOJOKERTO Adila Putri Anindya, Novirina Hendrasarie Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Particulate Matter 2.5 (PM2.5) merupakan salah satu jenis polutan dengan ukuran kurang dari 2,5 mikron yang dapat menyebabkan peningkatan mortalitas akibat paparan. PM2.5 dapat dihasilkan dari aktivitas alam, kendaraan bermotor, aktivitas industri dan aktivitas rumah tangga. PM2.5 di Industri Keramik terus meningkat dari tahun ke tahun dikarenakan semakin meningkatnya kapasitas produksi. Graz Lagrangian Model (GRAL) adalah aplikasi yang dapat memodelkan polusi udara dengan memasukkan data meteorologi dan konsentrasi polutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengukuran konsentrasi PM2.5 pada salah satu Industri Keramik di Mojokerto dari November 2022 sampai Februari 2023 dan perbandingannya dengan baku mutu yang berlaku serta memodelkan sebaran PM2.5 di wilayah Mojokerto menggunakan GRAL . Pada penelitian ini pengukuran dilakukan 1 kali per bulan pada tanggal 21 selama 15 jam. Pada tanggal 14 Juli 2023 pada titik pengambilan sampel cerobong spray dryer diperoleh konsentrasi PM 2,5 sebesar 1,0 µg/m3, pada titik samping cerobong kiln 1 diperoleh konsentrasi PM 2,5 sebesar 0,9 µg/m3 dan pada cerobong kiln 2 titik pengambilan diperoleh konsentrasi PM 2,5 sebesar 1,7 µg/m3. Hasil simulasi GRAL menunjukkan bahwa area yang sering terpapar PM2.5 berada di sekitar area domain mulai dari belakang pabrik hingga SPBU di Ngoro. Kata Kunci: particulate matter 2.5, PM2.5, pemodelan kualitas udara, industri keramik, graz lagrangian model, GRAL


Seminar Nasional ESEC 2023 29 ANALISIS TERHADAP FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH DI BANK SAMPAH RW 7 GUNUNG ANYAR TAMBAK MENGGUNAKAN PEMODELAN SISTEM DINAMIS Mar’atus Sholikhah Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Bank Sampah Sumber Dana merupakan salah satu bank sampah yang ada di RW 7 Gunung Anyar Tambak. Paradigma pengelolaan sampah yang ada di bank sampah tersebut yaitu berada pada tahap kumpul, pilah, olah dan angkut. Dengan memperhatikan tingkat reduksi sampah bebasis waktu dengan menggunakan sistem dinamis dapat menentukan kebijakan sehingga operasional bank sampah menjadi lebih optimal. Penelitian deskriptif ini mengolah data primer dan data sekunder kemudian dianalisis berdasarkan pemodelan sistem dinamis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan sampah di Bank Sampah Sumber Dana sudah cukup baik. Beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya adanya kebijakan dari pemerintah serta budaya peduli sampah dan kesadaran masyarakat yang cukup baik. Kata Kunci: bank sampah, pengelolaan sampah, sistem dinamis


Seminar Nasional ESEC 2023 30 PEMODELAN PERSEBARAN EMISI UDARA DI KAWASAN INDUSTRI PELABUHAN TANJUNG PERAK Komang Tegar Kurniawan Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Industri maritim di Indonesia tiap tahun kian meningkat apalagi dalam sektor jasa maritim. Pelabuhan Tanjung Perak adalah salah satu kawasan di Surabaya yang kegiatan operasionalnya berfokus pada sektor jasa maritim. Kegiatan operasional sektor jasa maritim menghasilkan emisi baik dari cerobong kapal maupun cerobong hasil pembakaran bahan baku industri jasa maritim. Untuk mengetahui secara langsung emisi yang dihasilkan maka dilakukan pengujian pada cerobong di salah satu Perusahaan sektor jasa maritim. Pengukuran dilakukan dengan menguji konsentrasi parameter SO2. Dari hasil pengukuran yang didapatkan nantinya akan dimodelkan ke dalam software aermod sehingga dapat diketahui persebaran emisi yang dihasilkan di sekitar wilayah industri jasa maritim. Setelah dimodelkan dalam software aermod didapatkan hasil bahwa konsentrasi SO2 yang dihasilkan industri jasa maritim telah terdispersi sejak jarak 500 meter dari cerobong hasil pembakaran bahan baku industri jasa maritim. Dengan hasil yang didapatkan maka solusi untuk mengurangi kadar konsentrasi SO2 yang dihasilkan ialah modifikasi cerobong yang menghasilkan emisi sehingga emisi yang dihasilkan dapat berkurang dan daerah persebaran emisi mampu diperkecil sehingga tidak berdampak luas ke wilayah sekitarnya. Kata Kunci: aermod, cerobong, emisi, pemodelan lingkungan, dan udara


Seminar Nasional ESEC 2023 31 PEMODELAN KUALITAS AIR TERHADAP KADAR TSS AKIBAT KEGIATAN PERTAMBANGAN PT X MENGGUNAKAN METODE SOFTWARE MIKE 21 Mufti Syahirul Alim Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Kondisi kualitas air di Indonesia merupakan salah satu hal yang sangat membutuhkan perhatian lebih untuk menjaga kestabilannya. Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa faktor penghambat salah satunya yakni kegiatan dan/atau usaha sebuah industri. PT X ini merupakan sebuah kegiatan dan/atau usaha yang bergerak di bidang pertambangan batu bara. Seiring berjalannya kegiatan operasionalnya hasil dari kegiatan operasional akan diolah terlebih dahulu di dalam IPAL dan nantinya akan dibuang ke badan sungai. Sungai yang berada di area kegiatan dan/atau usaha ini diantaranya terdapat Sungai Bai, Sungai Senibung, Sungai GulangGulang, Sungai Sempayau, dan Sungai Rapak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengetahui kualitas air sungai tersebut. Metode yang digunakan adalah mengidentifikasi kualitas air sungai Sungai Bai, Sungai Senibung, Sungai Gulang-Gulang, Sungai Sempayau, dan Sungai Rupak dengan menggunakan software Mike21 dengan memodelkan dan mensimulasikan data dalam 2 skenario, yakni saat musim kemarau dan musim penghujan. Hasil simulasi secara keseluruhan pada kondisi debit rata-rata dan debit minimum pada musim hujan dan kemarau menampilkan sebaran sebaran TSS (mg/l) di Sungai Gulang-Gulang memiliki konsentrasi TSS denngan sebaran paling maksimal sejauh 1600 m, Sungau Rapak sejauh 1600 m, Sungai Sempayau sejauh 800 m, Sungai Senibung sejauh 1200 m , Sungai Bai 1600 m. Kata Kunci: kualitas air, sungai, TSS, Mike21, pemodelan lingkungan


Seminar Nasional ESEC 2023 32 STUDI PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI PERKEBUNAN HORTIKULTURA PT Y UNTUK APLIKASI TANAH Adisty R. Tamandita, Rizka Novembrianto Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Industrialisasi karena meningkatnya populasi manusia menyebabkan banyak dampak positif sekaligus dampak negatif. PT Y merupakan sebagian kecil contoh dari industri yang berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat. PT Y bergerak dibidang perkebunan Holtikultura yang memiliki komoditas utama berupa pisang Cavendish dan beberapa komoditas lain seperti nanas, alpukat, dan lain-lain. Dari proses pengolahan buah, PT Y menghasilkan limbah berupa air bekas cucian buah dan air limbah domestik yang berasal dari sanitasi karyawan yang apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan berupa pencemaran lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan limbah dan mengimplementasikan evaluasi sistem operasi limbah cair PT Y untuk aplikasi tanah. Penelitian ini termasuk penelitian pustaka dan sumber data berdasar studi literatur dan wawancara dengan PT Y. Hasil dari penelitian ini adalah dapat disimpulkan bahwa PT Y belum memenuhi standar pengelolaan air limbah untuk diaplikasikan ke tanah. Kata Kunci: aplikasi tanah. industri perkebunan, perkebunan holtikultura, pengelolaan air limbah


Seminar Nasional ESEC 2023 33 CONSTRUCTED WETLAND SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN KONSENTRASI BEBAN ORGANIK PADA LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN Nadia Rana Abiyya Kholish, Deni Halim Trihananda, Achmad Chusnun Ni’am Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Keberadaan Rumah Potong Hewan penting untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi konsumen. Setiap harinya, rumah potong hewan menghasilkan limbah dari aktivitas yang mereka lakukan. Limbah cair yang dihasilkan mengandung beban organik yang tinggi. Pada penelitian ini, kami berfokus pada sistem constructed wetland dengan tanaman Typha angustifolia sebagai media fitoremediasi untuk mengolah limbah cair rumah potong hewan. Tanaman ini diteliti kemampuannya dalam melakukan proses removal beban organik limbah cair rumah potong hewan ditinjau dari parameter BOD, COD, TSS, dan NH3N. Penelitian dimulai dengan pembuatan reaktor berupa container box dengan ukuran 20cm x 21cm x 31cm yang akan diisi oleh tanah (10cm), pasir silika (2cm), dan kerikil (2cm). Aklimatisasi dilakukan untuk memasuki masa percobaan range finding test, di mana konsentrasi paparan limbah yang digunakan adalah 25%, 50%, dan 75% dalam jangka waktu selama 7 hari. Analisis data bertujuan untuk membandingkan kualitas air di dalam reaktor menggunakan persamaan overall efficiency, yang kemudian dilanjutkan dengan uji anova. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Typha angustifolia berhasil melakukan removal BOD sebesar 97,90%, COD 98,95%, TSS 94,09%, dan NH3N 94,61%. Uji Anova menunjukkan bahwa konsentrasi dan waktu detensi tidak memengaruhi efektivitas tanaman dalam menurunkan limbah. Kata Kunci: constructed wetland, fitoteknologi, limbah cair, rumah potong hewan, typha angustifolia


Seminar Nasional ESEC 2023 34 PERENCANAAN PERBAIKAN TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA (TPS) LIMBAH B3 PT. X BERLOKASI DI KAWASAN INDUSTRI SIER Steven Albert Christian Pohan, Euis Nurul Hidayah Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK PT. X adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan kemasan produk. Kondisi tempat penyimpanan sementara (TPS) limbah B3 di perusahaan ini belum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kembali bangunan TPS Limbah B3 agar sesuai dengan peraturan pemerintah yaitu PP No. 22 Tahun 2021 dan juga PermenLHK No. 6 Tahun 2021, penelitian diawali dengan pengumpulan data jenis, karakteristik, dan juga jumlah timbulan limbah B3 yang dihasilkan dari proses produksi maupun maintenance pada PT X. Data yang telah didapatkan tersebut selanjutnya diolah dengan menggunakan berbagai perhitungan untuk selanjutnya melakukan perancangan bangunan pada aplikasi software Autocad. Berdasarkan pengolahan data terhadap timbulan limbah B3 yang dihasilkan maka jumlah total perwadahan yang dibutuhkan yaitu 35 drum untuk limbah cair B3 dan kain majun bekas lalu 12 buah pallet box untuk limbah padat B3. Bangunan TPS yang direncanakan memiliki dimensi panjang 15,55 m, lebar 8 m, dan tinggi 3 m. Pada bangunan TPS limbah B3 dilengkapi dengan 6 buah ventilasi udara, 16 buah lampu, dan juga 1 buah APAR serta jumlah wadah yang digunakan berjumlah 35 drum untuk limbah cair B3 dan kain majun bekas; lalu 12 buah pallet box untuk limbah padat B3. Kata Kunci: autocad, PermenLHK No. 6 Tahun 2021, TPS limbah B3


Seminar Nasional ESEC 2023 35 RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN KUALITAS UDARA TERHADAP RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN Zuhria Oktaviani, Muhammad Abdus Salam Jawwad Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Pencemaran udara adalah masuknya unsur – unsur berbahaya ke dalam atmosfer sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan. Permukiman yang padat menjadi salah satu faktor menurunnya kualitas lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana pengelolaan dan pemantauan kualitas udara agar dapat meminimalisir dampak penurunan kualitas lingkungan pada suatu rencana kegiatan pembangunan permukiman. Metode penelitian yang dilakukan yaitu menganalisis kualitas udara berdasarkan hasil uji kualitas udara ambien, mengavaluasi dampak potensial berdasarkan parameter hasil uji kualitas udara ambien, melakukan perbandingan hasil uji kualitas udara ambien dengan baku mutu terkait, dan menyusun rencana pengelolaan dan pemantauan kualitas udara, serta teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis uji kualitas udara ambien pada lokasi rencana kegiatan pembangunan permukiman memiliki nilai uji lebih tinggi dibandingkan dengan sekitar lokasi rencana kegiatan pembangunan permukiman namun tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Lampiran VII Baku Mutu Udara Ambien, sehingga penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan kualitas udara sangat diperlukan apabila tahap konstruksi dan tahap operasi pada kegiatan pembangunan permukiman telah berjalan sebagai upaya meminimalisir pencemaran udara yang dapat menurunkan kualitas lingkungan serta dapat mendukung pelaksanaan kegiatan pembangunan permukiman yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan. Kata Kunci: kualitas udara, pencemaran lingkungan, pengelolaan dan pemantauan, permukiman


Seminar Nasional ESEC 2023 36 PENGOLAHAN AIR LIMBAH UNTUK PEMANFAATAN SEBAGAI FLUSHING TOILET DI RESTORAN, BAR DAN KLUB MALAM W KOTA SURABAYA M.Yureico Soobirumbassa U.K, Tuhu Agung Rachmanto Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Faktor berkembangnya zaman pada saat ini Restoran, Bar dan Klub Malam semakin berkembang di kota-kota besar, salah satunya di Kota Surabaya. Kegiatan usaha W yang bergerak dibidang usaha restoran, bar dan klub malam di Surabaya menghasilkan air limbah domestik yang berasal dari kegiatan dapur, wastafel, cuci piring, dan kamar mandi. Volume air bersih yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut ialah sebesar 7,86 m3 /hari pada jam puncak. Air limbah yang dihasilkan dari kegiatan tersebut sebesar 5,51 m3 /hari dan akan dikelola dan dimanfaatkan untuk flushing toilet. Kadar pencemar yang terkandung dalam air limbah seperti COD, BOD, TSS, Minyak dan lemak serta total coliform harus disesuaikan dengan baku mutu air limbah yang tercantum pada PERMEN LHK Nomor P.68 Tahun 2016. Air limbah dilakukan pengolahan menggunakan teknologi grease trap, biofilter dan sewage treatment plant untuk mendapatkan air outlet yang memenuhi baku mutu air. Air outlet akhir memiliki debit air sebesar 4,17 m3 /hari sedangkan kebutuhan air untuk flushing toilet ialah sebesar 1,97 m3 /hari. Maka dari itu, sisa air outlet yang tidak terpakai akan ditampung pada bak tampung dan nantinya akan diserahkan kepada pihak ketiga. Dengan dimanfaatkannya hasil pengolahan air limbah sebagai flushing toilet dapat menghemat penggunaan air bersih pada kebutuhan air bersih domestik. Kata Kunci: bar, biofilter, flushing toilet, grease trap, klub malam, restoran, sewage treatment plant


Seminar Nasional ESEC 2023 37 PENGOLAHAN AIR LIMBAH UNTUK PEMANFAATAN PENYIRAMAN TANAMAN DI HOTEL B DAN RESTORAN KOTA SURABAYA Nara Naomi Aprilia Putri Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Sebuah bangunan hotel B yang telah beroperasi di kota Surabaya menghasilkan limbah domestik dari kegiatan penginapan oleh pengunjung hotel dan karyawan, restoran dan dapur. Limbah tersebut akan dimanfaatkan untuk pencucian serta penyiraman pada Ruang Terbuka Hijau yang berada dibagian belakang hotel dengan total air limbah yang dihasilkan sebesar 7,52 m3 /hari. Air limbah yang dihasilkan mengandung Amonia, BOD, COD, Minyak dan Lemak serta coliform yang melampaui batas baku mutu air limbah sehingga harus dikelola terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Air limbah domestik akan dioalah pada unit grease trap, biofilter dan Sewage Treatment Plant agar memenuhi baku mutu. Luas Ruang Terbuka Hijau yang dimiliki seluas 10,5 m2 yang akan digunakan untuk pemanfaatan hasil air limbah yang telah diolah. Total volume air outlet yang akan digunakan untuk penyiraman sebesar 3,1 m3 /hari. Pemanfaatan air dapat menghemat pemakaian air PDAM untuk penunjang proses produksi atau kegiatan maintenance (siram tanaman) di sekitar lokasi kegiatan dan/atau usaha. Kata Kunci: air limbah, hotel, pencucian, penyiraman


Seminar Nasional ESEC 2023 38 PEMETAAN PERSEBARAN EMISI PEMBAKARAN DAN PENGECATAN AREA PRODUKSI DRUM DISTRIBUTOR ASPHALT Fanesa Fathimah Zahroh Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Produksi asphalt di Indonesia terus meningkat sejalan dengan pembangunan konstruksi jalan. Salah satu Perusahaan distributor asphalt yang ada di Kabupaten Gresik menjadi distributor yang menyumbang peran yang cukup besar dalam pengerjaan jalan nasional maupun provinsi. Dengan distribusi asphalt yang kian meningkat maka emisi dari hasil pembakaran maupun pengecatan bahan baku drum asphalt juga meningkat sehingga emisi yang dihasilkan juga akan berdampak pada lingkungan di sekitar area produksi. Dengan kondisi yang demikian maka tujuan dari penelitian kali ini adalah untuk menemukan solusi dari hasil emisi yang dihasilkan yang cukup berdampak pada lingkungan. Penelitian ini melakukan pengukuran emisi dari tiap cerobong area produksi yang nantinya hasil dari pengukuran emisi akan dimodelkan dalam software aermod untuk mengetahui area persebaran dari emisi yang dihasilkan dari proses pembakaran serta pengecatan drum asphalt. Dari hasil pemodelan didapatkan bahwa konsentrasi SO2 menyumbang cukup besar dari persebaran emisi di sekitar area produksi. Maka dari itu dengan pemodelan yag telah dilakukan solusi yang dapat diberikan ialah penambahan cerobong yang ada di area produksi mengingat area lahan yang ada di perusaahan distributor asphalt tersebut masih banyak dan dapat dimanfaatkan untuk penambahan cerobong. Dengan penambahan cerobong tersebut diharapkan emisi yang dihasilkan dapat berkurang dan area persebaran emisi juga dapat diperkecil. Kata Kunci: aermod, ashpalt, distributor, emisi, lingkungan, dan produksi


Seminar Nasional ESEC 2023 39 INDEKS KUALITAS AIR MENGGUNAKAN METODE INDEKS PENCEMARAN PADA SUNGAI TERHADAP INDUSTRI Muhammad Alvando Rahmantio Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Pencemaran limbah merupakan permasalahan serius yang dihadapi oleh lingkungan akibat dari aktivitas manusia, termasuk limbah domestik dan industri. Limbah domestik berasal dari rumah tangga dan fasilitas umum, sementara limbah industri dihasilkan oleh berbagai sektor industri. Pencampuran limbah domestik dan industri dapat menyebabkan indeks pencemaran yang mengukur tingkat kontaminasi lingkungan. Indeks pencemaran adalah alat penting dalam pemantauan kualitas air dan lingkungan, membantu dalam menilai dampak limbah terhadap ekosistem perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan indeks pencemaran yang menggabungkan komponen limbah domestik dan industri. Metode analisis terdiri dari pengumpulan sampel air dari berbagai sumber, termasuk aliran sungai yang menerima limbah domestik dan industri. Parameter pencemaran seperti BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), kandungan logam berat, dan pH diukur dalam sampel air. Indeks pencemaran dihitung berdasarkan nilai parameter yang diukur, dengan bobot tertentu untuk setiap parameter berdasarkan tingkat dampaknya terhadap lingkungan.Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara aktivitas industri dan tingkat pencemaran lingkungan. Sementara limbah domestik umumnya berkontribusi terhadap parameter seperti BOD dan COD, limbah industri memiliki pengaruh signifikan terhadap kandungan logam berat dalam lingkungan perairan. Indeks pencemaran yang diusulkan mampu mengidentifikasi sumber pencemaran dengan lebih akurat, memungkinkan upaya mitigasi yang lebih efektif. Kata Kunci: BOD, COD, kualitas air, limbah domestik, limbah industri, pencemaran limbah, parameter pencemaran.


Seminar Nasional ESEC 2023 40 PEMETAAN DAN ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN DI KAWASAN PELABUHAN TANJUNG PERAK MENGGUNAKAN SOFTWARE SURFER Sella Olivia Fitriani Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Kawasan tanjung perak merupakan salah satu kawasan pelabuhan dengan industri yang sangat padat dan dapat menunjang hinterland di sekitar kawasan tanjung perak. Dengan padatnya industri maka tingkat kebisingan dari kegiatan operasional industri terus meningkat. Dengan meningkatnya kegiatan operasional maka diperlukan beberapa penanganan untuk mengurangi tingkat kebisingan dari kegiatan operasional yang berlangsung. Dari pernyataan tersebut maka penelitian kali ini ditujukan untuk menegetahui sebaran tingkat kebisingan dalam sehari sehingga didapatkan solusi untuk meredam tingkat kebisingan di kawasan industri tanjung perak. Lokasi penelitian merupakan industri jasa maritim yang kegiatan operasional berlangsung setiap hari. Untuk sampling kebisingan dilakukan pada 7 titik di industri tersebut. Setelah dilakukan uji kebisingan maka data akan dimodelkan ke dalam software surfer untuk mengetahui persebaran tingkat kebisingan di kawasan industri. Setelah dimodelkan melalui software surfer maka nantinya akan dicitrakan melalui google earth. Hasil pemodelan didapatkan bahwa kebsigan terbesar ada pada siang hari karena tingginya kegiatan operasional. Dengan hasil tersebut diharapkan kawasan industri dapat menerapkan kebijakan kepada seluruh pekerja agar menggunakan alat pelindung telinga sehingga tingkat kebisingan yang terjadi di area dengan kebisingan terbesar dapat diredam dan tidak menmgganggu kesehatan telinga dari para pekerja. Kata Kunci: hinterland, kebisingan, pelbuhan, pemodelan lingkungan, surfer, dan tanjung perak


Seminar Nasional ESEC 2023 41 PEMODELAN SEBARAN AIR LIMBAH PADA RUANG TERBUKA HIJAU DI RUMAH SAKIT SURABAYA MENGGUNAKAN MODFLOW 6 Naufaldy Iqbal Abdillah Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Air bersih merupakan kebutuhan utama masyarakat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Masyarakat memanfaatkan air bersih dengan menggunakan sumur bor yang bersumber dari air tanah, sehingga kualitas air tanah harus dijaga supaya air sumur yang digunakan tidak tercemar dan membahayakan ketika digunakan. Beberapa sektor saat ini melakukan pembuangan hasil Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk penyiraman lahan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Salah satunya yaitu pada sektor kesehatan atau rumah sakit. Pembuangan air limbah ke tanah diharuskan melakukan controlling kualitas secara berkala dan melakukan permodelan agar volume air buangan tidak menimbulkan kenaikan air tanah secara signifikan. Penelitian ini menggunakan permodelan air tanah dengan bantuan software MODFLOW-6. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sebaran air limbah di tanah dan sifat dampak terkait luas sebaran, intensitas, waktu, dan dampak terhadap tanaman. Parameter air limbah yang diujikan yaitu TSS, COD, BOD, dan Klorin Residu. Sementara data yang diperlukan yaitu elevasi, konduktivitas hidraulika, muka air tanah, dan debit air limbah. Hasil simulasi yang dilakukan selama 365 hari didapatkan persebaran kontaminan yang sudah disimulasikan yaitu menggunakan parameter TSS dan COD. Hasil simulasi menunjukkan adanya arah persebaran lateral yang sama yaitu ke arah barat dan juga condong ke tenggara mengikuti gradien muka tanah dan muka air tanah. Dengan didapatkan nilai konsentrasi kontaminan dibawah standar baku mutu, menandakan limbah yang digunakan di sekitar daerah pengamatan aman untuk di aplikasian ke tanah. Kata Kunci: IPAL, modflow, rumah sakit


Seminar Nasional ESEC 2023 42 PERENCANAAN SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DI DESA KRAGAN, KECAMATAN GEDANGAN, KABUPATEN SIDOARJO Ummul Khoir, M. Ardiansyah Isro Ababiel, Filza Rachmatul Aulia, Teguh Taruna Utama Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Pencemaran daerah aliran sungai dapat terjadi karena kurangnya fasilitas untuk menyalurkan air limbah domestik. Air limbah domestik berasal dari sisa kegiatan rumah warga. Sarana pembuangan limbah cair domestik di Desa Kragan, Sidoarjo berupa jamban pribadi. Sebagian pembuangan jamban disalurkan langsung ke badan air. Tujuan penelitian ini adalah merencanakan sanitasi yang baik di Desa Kragan. Air limbah akan terolah dengan baik sehingga sanitasi menjadi lebih layak. Metode penelitian yang digunakan adalah perencanaan secara teknis. Perencanaan teknis SPAL dilakukan di Desa Kragan. Desa ini merupakan desa dengan luas wilayah terkecil di Kecamatan Gedangan. Hasil perencanaan SPAL didapatkan proyeksi penduduk sebanyak 2.917 jiwa. Jumlah kebutuhan air sebesar 4,74 liter/detik. Sedangkan jumlah timbunan air limbah sebesar 7,58 liter/detik. Panjang pipa direncanakan sejauh 25 m pada setiap segmen. Setiap segmen dipisahkan oleh manhole. Jumlah kumulatif manhole sebanyak 114 unit. Debit timbulan total sebesar 0,03 m3 /detik. Hasil analisis diperoleh diameter pipa antara 110 mm - 300 mm. Estimasi rencana anggaran biaya pembangunan SPAL di Desa kragan adalah Rp. 8.135.131.371,00. Pembangunan infrastruktur SPAL diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. SPAL yang tertata dengan baik akan mengurangi potensi pencemaran lingkungan. Sehingga kualitas hidup dan kesehatan masyarakat di Desa Kragan mejadi lebih baik. Kata Kunci: IPAL Kragan, limbah, penyaluran, pembuangan.


Seminar Nasional ESEC 2023 43 ANALISIS PERSEBARAN EMISI UDARA PT X DENGAN MENGGUNAKAN PEMODELAN AERMOD DALAM MEWUJUDKAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN M. Ardiansyah Dwi Tama Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK PT X merupakan sebuah perusahaan yang beroperasi dalam industri minyak goreng kelapa sawit dan margarin. Kegiatan produksi di PT X menghasilkan emisi, baik yang berasal dari proses pembakaran maupun non pembakaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil model dispersi emisi terhadap lokasi pemantauan kualitas udara ambien menggunakan software AERMOD di kawasan sekitar PT X. Metode pemodelan AERMOD dilakukan dengan menggunakan data beban emisi yang dihasilkan dan data meteorologi lokasi kegiatan 10 tahun terakhir dengan parameter pencemar udara yang diukur antara lain Partikulat, Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Dioksida (NO2). Setelah dilakukan running data, hasil pemodelan dispersi emisi udara menunjukkan bahwa ketiga parameter tersebar sesuai dengan arah kecepatan angin yaitu dominan dari tenggara menuju barat laut. Kemudian didapatkan hasil konsentrasi tertinggi pada tiap parameter yaitu untuk parameter SO2 berada pada 9,740 mg/Nm3 , lalu parameter NO2 berada pada 34,8 mg/Nm3 , dan parameter partikulat berada pada 0,607 mg/Nm3 . Lokasi pemantauan kualitas udara ambien di sekitar kawasan PT X dilakukan di 5 titik pemantauan. Pemodelan dengan menggunakan software AERMOD menunjukkan hasil dispersi emisi terhadap lokasi pemantauan masih memenuhi baku mutu yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Lampiran VII tentang Baku Mutu Udara Ambien. Kata Kunci: aermod, emisi, kualitas udara, pencemaran lingkungan


Seminar Nasional ESEC 2023 44 PEMETAAN KEBISINGAN PADA AREA PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA NUSANTARA MENGGUNAKAN ZONA KONTUR Septi Ika Nurfadila Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Kenyamanan masyarakat saat adanya aktivitas pembangunan sangat penting dan perlu diperhatikan, salah satunya adalah tingkat kebisingan. Seperti pada Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Nusantara yang terletak di Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Jurnal ini bertujuan untuk pemodelan tingkat kebisingan sebagai bahan acuan terhadap kesehatan pekerja di lingkungan kegiatan serta perhitungan besaran kompensasi yang akan diterima akibat kebisingan yang ditimbulkan. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan klasifikasi titik serta waktu pengambilan sampling. Masing-masing parameter mempunyai pengaruh terhadap hasil pengukuran kebisingan dalam satuan dB(A). Parameter yang mempunyai nilai bobot paling tinggi merupakan parameter yang menentukan adanya banyak aktivitas pada jangka waktu tersebut. Nilai dari beberapa parameter kemudian dianalisis dengan bentuk pemodelan berupa kontur kebisingan. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa di lokasi kegiatan Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa terdapat beberapa jangka waktu yang hasil bobot kebisingan melampaui baku mutu. Hasil dari pengukuran rata-rata Leq tertinggi adalah 59,7 dB(A) pada pukul 17.00-22.00, nilai Ls tertinggi adalah pada titik sampling ke-3 sebesar 60,4 dB(A). Hal ini melebihi standar tingkat kebisingan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996 yang telah ditetapkan untuk daerah pemukiman dan perumahan yaitu sebesar 55 dB(A). Kata Kunci: kebisingan, kenyamanan masyarakat, kontur, pemodelan


Seminar Nasional ESEC 2023 45 PERMODELAN POLA PERSEBARAN EMISI SOx DAN NOx DARI PEMBAKARAN KILN INDUSTRI KERAMIK DI MOJOKERTO MENGGUNAKAN METODE GRAL (GRAZ LAGRANGIAN MODEL) Ahmad Nazil Stalis, Okik Hendriyanto Cahyonugroho Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Aktivitas industri yang meluas mengancam kualitas udara secara signifikan. Penelitian ini memfokuskan pada dampak industri keramik terhadap kualitas udara, khususnya dari proses pembakaran kiln. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola persebaran emisi SOx dan NOx di sekitar industri keramik. Parameter kualitas udara yang diteliti adalah konsentrasi SOx dan NOx sebagai indikator utama polusi udara. Data meteorologi diperoleh dari sumber sekunder, yaitu NASA Power. Metode permodelan yang diterapkan adalah menggunakan perangkat lunak GRAL (Graz Lagrangian Model). Hasil penelitian memvisualisasikan pola dispersi emisi SOx dan NOx dalam area penelitian, dengan kecepatan dan arah angin memiliki pengaruh signifikan. Temuan ini memberikan wawasan yang mendalam tentang dampak industri keramik terhadap lingkungan sekitar. Penelitian ini menegaskan bahwa aktivitas pembakaran kiln dalam industri keramik berkontribusi pada penurunan kualitas udara di wilayah sekitarnya. Metode permodelan GRAL memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pola persebaran emisi. Implikasi dari hasil ini menunjukkan perlunya langkah langkah mitigasi yang efektif untuk mengurangi dampak negatif polusi udara dari industri keramik. Dengan demikian, penelitian ini mendukung pemahaman lebih lanjut tentang interaksi antara industri dan lingkungan. Kata Kunci: GRAL, industri keramik, kualitas udara, kiln, NOx, sebaran, SOx


Seminar Nasional ESEC 2023 46 RENCANA PENGELOLAAN LIMBAH B3 PADA INDUSTRI MAKANAN LAUT Radityazty Dahayu Nurhayati Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Industri makanan laut mengalami peningkatan pesat dalam laju produksi mengingat negara Indonesia adalah negara maritim. Dengan pesatnya laju produksi dampak yang dihasilkan dari produksi tersebut juga kian meningkat. Salah satu dampak yang paling terlihat adalah semakin banyaknya limbah yang dihasilkan. Salah satu limbah yang dihasilkan adalah Limbah B3 (Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun). Limbah B3 yang dihasilkan oleh industri makanan laut dimulai dari proses produksi hingga pengoperasian mesin dengan jenis dan karakteristik limbah yang berbeda-beda. Dengan kondisi yang seperti itu maka penelitian kali ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan Limbah B3 secara deskriptif berdasarkan data timbulan Limbah B3 yang dihasilkan. Data timbulan Limbah B3 ini nantinya akan digunakan untuk mencari solusi dari semakin meningkatnya hasil Limbah B3 yang dihasilkan. Data timbulan Limbah B3 yang dihasilkan yaitu oli bekas (26,7 kg/hari), aki kering bekas (2 kg/hari), filter bekas (0,33 kg/hari), lampu bekas (0,033 kg/hari), kemasan bekas (2,07 kg.hari). Hasil penelitian ini juga akan menghasilkan rekomendasi dimensi serta volume TPS Limbah B3 yang nantinya akan diproyeksikan dalam gambar 2D melalui software Autocad. Kata Kunci: limbah b3, proses produksi, dan TPS LB3


Seminar Nasional ESEC 2023 47 DAMPAK KEBISINGAN DARI AKTIFITAS BANDARA INTERNASIONAL SULTAN SYARIF KASIM II TERHADAP PERMUKIMAN DI SEKITAR BANDARA Nabila Dwi Putri Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam Riau Email Korespondensi (Penulis): 000000000000000 ABSTRAK Kebutuhan masyarakat terhadap transportasi semakin tinggi mempengaruhi pertumbuhan transportasi darat, laut maupun udara untuk menunjang kegiatan perekonomian. Salah satu transportasi yang sering digunakan adalah pesawat terbang, pesawat terbang menghasilkan suara yang cukup mengganggu bagi penumpang, masyarakat diluar pesawat maupun lingkungan. Kebisingan yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan masalah bagi kesehatan seperti gangguan emosional, psikologis, fisiologis, maupun gangguan komunikasi. Tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebisingan di Kawasan bandara dan Kawasan permukiman di sektar Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru serta untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat kebisingan aktifitas bandara terhadap masyarakat di sekitar kawasa bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Dalam peneltian ini menggunakan metode dengan cara membandingkan tingkat kebisingan di permukiman dan bandara dengan baku mutu KepMenLH No.48 tahun 1996 tentang baku tingkat kebisingan. Dengan menggunakan alat Sound Level Meter (SLM). Peneletian dilakukan selama 3 hari, hari pertama dilakukan di kawasan perumahan selatan,hari kedua dilakukan di kawasan perumahan utara, dan hari ketiga penelitian dilakukan di kawasan bandara. Penelitian ini menggunakan metode sederhana, yaitu menggunakan Sound Level Meter, dan Stopwatch. Proses pengukuran yang pertama menentukan letak alat pada lokasi, kemudian pengambilan data dimulai dengan cara ditekan dan dihentikan secara bersamaan pada saat stopwatch telah mencapai waktu 10 menit, hitung rata-rata kebisingan yang didapat, maka akan diketahui hasil pengukuran dari kebisingan tersebut, setelah hasil tersebut didapat sesuaikan data dengan batas baku mutu yang sudah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perumahan utara 95,09 dBA dan perumahan selatan sebesar 93,36 dBA melebihi baku mutu tingkat kebisingan yang sudah ditetapkan yaitu 55 dBA. Tingkat kebisingan tertinggi di Kawasan Bandara berada pada apron timur sebesar 104,1 dBA. Sedangkan tingkat kebisingan terendah pada area parker kendaraan yaitu sebesar 82,41 dBA. Sebanyak 68% masyarakat di perumahan selatan merasa terganggu dan 78% masyarakat di perumahan utara merasa terganggu, gangguan konsentrasi juga dirasakan 98% masyarakat di perumahan selatan merasakan gangguan konstentrasi dan 98% masyarakat tidak memilih untuk pindah rumah. Kata Kunci: bandara sultan syarif kasim, kebisingan, warga pekanbaru


Seminar Nasional ESEC 2023 48 Analysis of Land Use Change and Land Practical Management on Arbuscular Mycorrhizal Fungi Population Indah Fathikasari1 , Dewi Wulandari2* 1Graduate Student of Environmental Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning, Islamic University of Indonesia 2Department of Environmental Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning, Islamic University of Indonesia Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Tin mining is one of the important mining industries for Indonesia’ economic development. However, process of tin mining resulted on environmental damage. Post tin mining exposed sandy unfertile dry land condition which dominated by quartz. Tin mining is not only damaging the soil physiochemical properties, but also soil biological condition including beneficial soil microorganism. Arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) are important soil microorganisms, one of ecological key in serving ecosystem service. This study aimed to analyze land use change and its land management in population of AMF. There were three land uses analyzed: natural forest, post tin mining, and agroforestry. Soils were collected in 20-30 cm depth from each land uses with three replications for each. Soils were transferred to the lab for further AMF spore analysis. AMF isolation was conducted either by direct isolation from fresh soil sample nor by trap culture. There were three host plants used:Sorghum bicolor, Pueraria javanica, and Acacia mangium. Morphological identification was carried out after AMF spore isolation. The 1st isolation of AMF showed that the spore number was lowest in post tin mining followed by natural forest and agroforestry. The trap culture showed that S. bicolor was the best host plant followed by P. javanica for AMF spore production collected from natural forest and agroforestry, respectively. Meanwhile, interestingly A. mangium was the best host plant for AMF spore production collected from post tin mining area. Based on morphological identification, Acaulospora sp. was the most dominant AMF spore followed by Glomus sp. and Scutellospora sp. This result implied that tin mining significantly decreased the soil biological properties particularly for AMF and land management strategy such as agroforestry practice may improve the soil biological condition. Acaulospora sp., as the dominant spore of AMF may be the most adaptive of AMF in such land use change. Kata Kunci: arbuscular mycorrhizal fungi, host plant of trap culture, land management practice, land use change, tin mining


Seminar Nasional ESEC 2023 49 PERMODELAN PENGOLAHAN SISA SPUNBOND PRODUKSI INDUSTRI TEKSTIL SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI BERBASIS LOW WASTE PRODUKSI MENGGUNAKAN SOFTWARE STELLA Raihan Januar Anggoro, Syadzadhiya Qothrunada Z. Nisa Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Email Korespondensi (Penulis): [email protected] ABSTRAK Industri di Indonesia semakin berkembang dari tahun ke tahun seiring dengan perkembangan ekonomi, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Permasalahan sampah industri tidak terlepas dari permasalahan sampah secara keseluruhan. Permasalahan tersebut meliputi aspek teknis operasional, hukum, pendanaan, sosial, dan institusi atau manajemen. Pada produksi spunbond dalam perusahaan di industri tekstil non woven menghasilkan produk yang berkualitas kurang baik. Dengan berkurangnya penumpukan waste sisa produksi yang berupa spunbond yang diolah dalam proses recycle waste sisa produksi yang berupa spunbond dan menjadi bahan baku produksi yang berbentuk chip biji plastik polypropylene (PP) atau bahan hasil jadi dari unit recycle. Penelitian ini bertujuan melakukan analisa terhadap pengolahan waste sisa produksi yang diolah pada unit recycle. Pendekatan ini dilakukan dengan model sistem dinamis serta dengan bantuan perangkat lunak stella 9.0.2. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu identifikasi masalah, membuat hipotesis dinamis, validasi model, dan evaluasi model. Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa jumlah pengolahan recycle yaitu dapat mengolah sekitar 10,86% dari produksi yang menghasilkan 100.000 ton/hari dalam produksi. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan dengan cara memperbesar proses dalam recycle sehingga siklus yang dimanfaatkan untuk bahan baku produksi lebih baik tidak terjadi penumpukan waste sisa produksi dengan tidak diolah. Kata Kunci: causal loop diagram, perencanaan waste produksi, recycle, stella 9.0.2


Click to View FlipBook Version