MORFOLOGI (2 SKS)
Dosen:
Dr. Any Budiarti, M.Hum.
Marlia, S.Pd., M.Hum.
Meity Suratiningsih., M.Pd.
Penjelasan Umum
1. Morfologi ber-sks 2. 6. Perlu komitmen mahasiswa untuk
2. Total pertemuan 14x (tidak tepat waktu dalam pengumpulan
tugas (risiko tertolak sistem jika
termasuk UTS-UAS). Per melebihi deadline)
pertemuan 100 menit.
3. Sistem perkuliahan dilakukan 7. Perlu sarana prasarana yang
secara sinkronus dan asinkronus mendukung, seperti kekuatan
(agenda sinkronus situasional) sinyal, ketersediaan paket data
4. Platform yang digunakan adalah internet, gawai yang memadai.
moodle.
5. Perlu komitmen mahasiswa 8. Tidak ada remedial bagi yang
untuk mengakses e-learning bermasalah persentase
sesuai dengan jadwal yang kehadiran/tidak mengumpulkan
berlaku (tidak diperkenankan tugas.
sign out sebelum jadwal
berakhir). 9. Selalu mengisi daftar hadir di
setiap pertemuan.
10. Perbaikan mata kuliah dilakukan
sebelum perkuliahan berakhir
(kehadiran di atas 60%).
KOMPONEN PENILAIAN
1. Kehadiran
Minimal 80%
2. Tugas
Latihan Soal
3. UTS
Tes Tulis (Teoretikal)
4. UAS
Video Kajian Morfologi
(PenerapanTeori)
BOBOT NILAI KELULUSAN
1. Kehadiran : 15 %
2. Tugas : 25 %
3. UTS : 25 %
4. UAS : 35 % +
5. Total :100 %
KONVERSI NILAI
Skor 3,50 – 4,00 : A
Skor 2,75 – 3,49 : B
Skor 2,00 – 2,74 : C
Skor 1,00 – 1,99 : D
Skor < 1,00 :E
Nilai Minimal Kelulusan : C
RENCANA PERKULIAHAN
Konsep Dasar Pengertian Morfologi
Morfologi Morfem
Alomorf
Kata Dasar
PENGERTIAN MORFOLOGI
1. Morfologi ialah ilmu bahasa tentang seluk-
beluk bentuk kata/struktur kata (Arifin &
Junaiyah, 2009: 2).
2. Morfologi adalah cabang linguistik tentang
morfem dan kombinasinya; ilmu bentuk kata
(KBBI V, 2016).
PENGERTIAN MORFOLOGI
(Chaer, 2008: 3-4).
1. Secara etimologi, kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti ‘bentuk’
dan kata logi yang berarti ‘ilmu’.
2. Secara harfiah, kata morfologi berarti ilmu mengenai bentuk.
3. Di dalam kajian linguistik, morfologi berarti ilmu mengenai bentuk-bentuk
dan pembentukan kata.
4. Jadi, ujung dari proses morfologi adalah terbentuknya kata dalam bentuk dan
makna sesuai dengan keperluan dalam satu tindak pertuturan.
5. Bila bentuk dan makna yang terbentuk dari satu proses morfologi sesuai
dengan yang diperlukan dalam pertuturan, maka bentuknya dapat dikatakan
berterima; tetapi jika tidak sesuai dengan yang diperlukan, maka bentuk itu
dikatakan tidak berterima.
6. Keberterimaan atau ketidakberterimaan bentuk itu dapat juga karena alasan
sosial. Namun, di sini, dalam kajian morfologi, alasan sosial itu kita singkirkan
dulu; yang kita perhatikan atau pedulikan adalah alasan gramatikal semata
MORFEM
(Arifin & Junaiyah, 2009: 2)
1. Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang
mengandung makna.
2. Morfem ada dua macam, yaitu morfem bebas
dan morfem terikat.
3. Morfem bebas adalah morfem yang dapat
berdiri sendiri, seperti {cantik}, {renang},
{istirahat}, dan {lelah}. Morfem {cantik},
{renang}, {istirahat}, dan {lelah} merupakan
satuan terkecil yang memiliki makna.
4. Morfem terikat, contohnya adalah semua
bentuk imbuhan, seperti prefiks, infiks, sufiks,
simulfiks, konfiks
ALOMORF
1. Alomorf adalah anggota satu morfem yang wujudnya
berbeda, tetapi mempunyai fungsi dan makna yang sama
(Arifin & Junaiyah, 2009: 3).
2. Alomorf merupakan anggota morfem yang sama, yang variasi
bentuknya disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang
dimasukinya (KBBI V, 2016) .
3. Contohnya: {membantu}, {menyapu}, {menggantung}. Bentuk-
bentuk {mem-, meny-, meng-} adalah contoh alomorf yang
berasal dari satu morfem yang sama, yaitu {men(N)-}
KATA DASAR
1. Kata dasar adalah kata-kata yang menjadi dasar bentukan
kata yang lebih besar (KBBI V, 2016).
2. Misalnya bentuk dasar dari membeli adalah beli, menyapu
adalah sapu, menyontek adalah sontek.
DAFTAR REFERENSI
1. Arifin, Zaenal & Junaiyah. 2009. Morfologi: Bentuk, Makna,
dan Fungsi. Jakarta: Grasindo.
2. Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan
Proses). Jakarta: Rineka Cipta.
3. Tim Penyusun. 2016. KBBI V 0.4.1 (41). Jakarta: Badan
Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kemdikbud RI.
Pertemuan 2
MORFOLOGI
Dosen:
Dr. Any Budiarti, M.Hum.
Marlia, S.Pd., M.Hum.
Meity Suratiningsih., M.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN (PINDAH JADWAL)
AFIKS ATAU IMBUHAN
1. PREFIKS (AWALAN)
2. INFIKS (SISIPAN)
3. SUFIKS (AKHIRAN)
4. KONFIKS (IMBUHAN TERBELAH)
5. SIMULFIKS (IMBUHAN GABUNG)
PREFIKS (AWALAN)
(Arifin & Junaiyah, 2009: 4-7)
1. Awalan (prefiks) adalah imbuhan yang dilekatkan di depan
dasar (mungkin kata dasar, mungkin pula kata jadian/kata
turunan/kata berimbuhan)
2. Contoh:
bersegi dan persegi, bertinju dan petinju
menggali dan penggali, meninju dan petinju
dilipat dan ditiru, dilihat dan tertawa
kedua dan keempat
sedesa dan setempat
INFIKS (SISIPAN)
(Arifin & Junaiyah, 2009: 4-7)
1. Sisipan adalah imbuhan yang dilekatkan di tengah dasar
2. Contoh:
getar → geletar
geger → gelegar
getar → gemetar
kelut → kemelut
gigi → gerigi
kerja → kinerja
SUFIKS (AKHIRAN)
(Arifin & Junaiyah, 2009: 4-7)
1. Akhiran adalah imbuhan yang dilekatkan pada akhir dasar
2. Contoh:
ambil → ambilkan, ambilan
seni → seniman
warta → wartawan, wartawati
dunia → duniawi
turun → turunnya
3. Sufiks yang berasal dari bahasa asing: -wan (sastrawan), -wati
(santriwati), - at (muslimat), -in (muslimin), -isme
(nasionalisme), -(is)asi (kaderisasi), -logi (ideologi), dan – tas
(komunitas).
KONFIKS (IMBUHAN TERBELAH)
(Arifin & Junaiyah, 2009: 4-7)
1. Konfiks, lazim juga disebut imbuhan terbelah, adalah imbuhan
yang dilekatkan sekaligus pada awal dan akhir dasar.
2. Konfiks harus diletakkan sekaligus pada dasar (harus mengapit
dasar) karena konfiks merupakan imbuhan tunggal, yang tentu
saja memiliki satu kesatuan bentuk dan satu kesatuan makna.
3. Contoh:
a. konfiks ke-…-an pada keuangan, kematian, dan keahlian
b. konfiks ber- …-an pada berhamburan, bertabrakan, dan berciuman
c. konfiks peng-…-an pada penemuan, pengalaman, dan pengambilan
d. konfiks per-…-an pada perjuangan, pergaulan, dan pertemuan
e. konfiks se-… -nya pada sebaik-baiknya dan sebesar-besarnya
SIMULFIKS (IMBUHAN GABUNG)
(Arifin & Junaiyah, 2009: 4-7)
1. Simulfiks atau imbuhan gabung adalah dua imbuhan
atau lebih yang ditambahkan pada kata dasar tidak
sekaligus, tetapi secara bertahap.
2. Contoh simulfiks adalah imbuhan member-kan yang
melekat pada kata memberlakukan dan memberdayakan.
3. Urutan pengimbuhan (afiksasi):
laku → ber- + laku = berlaku → berlaku + -kan = berlakukan
→ me(N)- + berlakukan = memberlakukan
DAFTAR REFERENSI
Arifin, Zaenal & Junaiyah. 2009. Morfologi: Bentuk, Makna, dan
Fungsi. Jakarta: Grasindo.
KONFIKS
•
•
Fungsi : secara umum , konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda , tetapi dalam jumlah
terbatas , konfiks ke-an juga berfungsi membentuk kata kerja (pasif) dan kata sifat/keadaan
Makna Konfiks ke-an :
• Menyatakn tempat /daerah/wilayah. Contoh : kerajaan , kecamatan , kedutaan , kelurahan ,
kementrian , kesultanan
• Menyatakan hal yang disebut dalam kata dasar. Contoh : kewajiban , kebersihan , kenyataan ,
ketuhanan , kesatuan , keindahan
• Terkena/menderita sesuatu hal. Contoh : kehujanan , kepanasan , kedinginan , kekurangan ,
kesakitan, kelaparan , kehausan
• Perbuatan yang dilakukan secara tidak sengaja. Contoh : kelupaan , ketiduran , kemasukan ,
keguguran , kejatuhan
• Menyatakan terlalu. Contoh : kebesaran, kekecilan, kegemukan, kekurusan, kemahalan,
kematangan
• Mengandung sedikit sifat yang disebut dalam kata dasar, agak, atau menyerupai. Contoh :
kekanak-kanakan, kemerah-merahan, kekuning-kuningan,kebarat-baratan, kebelanda-
belandaan, kesunda-sundaan ,
• Adapun beberapa contoh dari ketujuh makna imbuhan ke-an sendiri adalah
sebagai berikut!
• 1. Contoh Makna Imbuhan Ke-an yang Menyatakan Tempat.
• Kediaman Amani letaknya tidak jauh dari daerah Puncak, Bogor.
• Kata kediaman di atas terbentuk oleh kata kerja diam dan imbuhan ke-
an. Adapun makna kediaman sendiri adalah tempat berdiam atau tinggal.
• Wilayah kesultanan itu dijaga oleh sejumlah penjaga.
• Kata kesultanan di ats terbentuk dari kata benda sultan dan imbuhan ke-
an. Adapun makna kata tersebut adalah kawasan yang diperintahan oleh
seorang sultan.
• 2. Contoh Makna Imbuhan Ke-an yang Menyatakan Suatu
Perbuatan yang Tidak Disengaja
• Mobil itu telah kejatuhan pohon besar yang tersambar oleh petir,
• Kata kejatuhan pada kalimat di atas terbentuk oleh kata jatuh dan
imbuhan ke-an yang bermakna tertimpa sesuatu yang jatuh.
• Anak itu diduga telah kemasukan roh halus.
• Kata kemasukan pada kalimat di atas mempunyai makna dimasuki oleh
makhluk halus.
3. Contoh Makna Imbuhan Ke-an yang Menyatakan Suatu Tindakan
yang Terlalu
• Sikapnya terhadapku sudah sangat kelewatan.
• Kata kelewatan pada kalimat di atas mempunyai makna keterlaluan atau sudah
terlalu berlebihan.
• Baju yang kubeli itu ternyata kebesaran.
• Kata kebesaran pada kalimat di atas mempunyai makna terlalu besar.
4. Contoh Makna Imbuhan Ke-an yang Menyatakan Mirip atau
Menyerupai
• Sikapnya yang kekanak-kanakan membuatnya tidak disukai oleh teman-
temannya.
• Kata kekanak-kanakan pada kalimat di atas mempunyai makna mirip atau
menyerupai anak-anak.
• Tadi siang, aku melihatnya memakai kaos berwarna putih kebiru-biruan.
• Kata kebiru-biruan pada kalimat di atas mempunyai makna menyerupai atau
mirip dengan warna biru.
5. Contoh Makna Imbuhan Ke-an yang Menyatakan Berada dalam Suatu
Keadaan Tertentu
• Hidup sendiri di perantauan membuat dia selalu merasa kesepian.
• Makna kata kesepian pada kalimat di atas adalah berada dalam keadaan yang
sepi.
• Kemiskinan membuat dia rela bekerja serabutan.
• Makna kata kemiskinan pada kalimat di atas adalah berada dalam keadaan
yang miskin.
6. Contoh Makna Imbuhan Ke-an yang Menyatakan Berada dalam Suatu Keadaan
yang Berhubungan dengan Suatu Hal
• Kebersihan lingkungan ini harus dijaga sebaik-baiknya.
• Makna kata kebersihan pada kalimat di atas adalah suatu keadaan yang berhubungan
dengan suatu hal yang bersih.
• Kekacauan itu terjadi karena ulah beberapa oknum.
• Makna kata kekacauan pada kalimat di atas adalah suatu keadaan yang berhubungan
dengan suatu hal yang kacau.
7. Contoh Makna Imbuhan Ke-an yang Menyatakan Kumpulan
• Indonesia merupakan negara yang dikenal sebagai negara kepulauan.
• Makna kepulauan pada Kalimat di atas bermakna kumpulan pulau.
Makna Imbuhan ber-an dalam Bahasa Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, imbuhan adalah suatu bubuhan
yang dibubuhkan pada kata dasar. Adapun macam-macam imbuhan sendiri
terdiri atas imbuhan awalan (macam-macam imbuhan prefiks), akhiran
(macam-macam imbuhan sufiks), awalan-akhiran (macam-macam imbuhan
konfiks), dan imbuhan sisipan atau infiks. Artikel kali ini akan membahas
salah satu imbuhan konfiks, yaitu imbuhan ber-an. Imbuhan ini akan dibahas
maknanya serta contoh-contoh di setiap maknanya.
• ber-an
• ber- + pandang + -an = Berpandangan
• ber- + dua + -an = Berduaan
Fungsi : membentuk kata kerja Makna konfiks ber-an :
• Menyatakan saling atau perbuatan yang dilakukan secara timbal balik (resiprok).
Contoh : berkirim-kiriman, berkenalan, bersalam-salaman, berpelukan, bertangis-
tangisan, berkejar-kejaran, berebutan
• Menyatakan perbuatan yang terjadi berulang-ulang (repetitif), atau perbuatan tetap
berlangsung, atau pelakunya banyak. Contoh: bertaburan, berkilauan, berhamburan,
berkeliaran, bercucuran, berdatangan
Berdasarkan maknanya, imbuhan ber-an mempunyai dua makna, yaitu:
1. Menyatakan Banyak Pelaku atau Perbuatannya Terjadi secara Berulang
Makna ini terbentuk saat imbuhan ber-an dibubuhkan pada jenis-jenis kata kerja.
Contoh:
• Bunga-bunga itu berguguran.
• Anak-anak itu berlarian ke sana-ke mari.
• Para wisudawan telah berdatangan ke aula Gedung Serba Guna.
• Daun-daun itu berjatuhan dari rantingnya.
• Burung-burung beterbangan dari sangkarnya.
• Katak itu masih saja berloncatan di atas tanah.
• Bola yang ditendang anak-anak itu malah bergulingan masuk ke selokan.
• Air mata pun bercucuran di mataku.
• Anak-anak berhamburan meninggalkan ruangan kelas.
• Banyak anak kucing berkeliaran di sekitar kompleks perumahan itu.
• Bintang-bintang bertaburan di langit malam ini.
• Lampu sorot kamera berkilatan di wajahnya.
• Bus pariwisata itu bermuatan 40 orang.
• Marini dan temannya tengah berjumpalitan di atas trampolin.
• Pohon ta itu kini telah berlumutan.
• Badannya berlumuran dengan keringat.
• Restoran itu berhidangan masakan enak.
• Air sungai itu berhiliran hingga ke tepi pantai.
2. Menyatakan Hubungan Timbal Balik Antar Dua Pihak
Makna ini terbentuk saat imbuhan ber-an dibubuhkan ke kata kerja resiprok.
Adapun kata kerja resiprok adalah kata kerja atau verba yang mempunyai
makna perbuatan yang dilakukan oleh kedua pihak secara timbal balik.
Contoh dari makna ini adalah sebagai berikut:
• Para murid bersalaman dengan para guru di acara perpisahan sekolah
minggu lalu.
• Mereka berdua saling berpandangan satu sama lain.
• Mereka saling berpegangan tangan.
• Adi dan Andi datang ke sekolah secara bersamaan.
• Burung-burung itu saling bersahutan.
• Kedua mobil itu saling bertabrakan dan menimbulkan kerusakan yang parah.
• Rahmi dan teman-temannya kini berjauh-jauhan satu sama lain.
• Kami pun kemudian berpamitan dengannya.
• Semalam, aku sempat berpapasan dengannya di pinggir jalan.
• Dua kucing itu berlari berkejaran satu sama lain.
• Di kelas, aku berkenalan dengan murid baru pindahan dari luar daerah.
• Para pengantre berebutan jatah Beras Raskin yang diberikan oleh pemerintah.
• Aku berkirim-kiriman surat elektronik dengan Diana yang ada di luar kota.
• Tyo dan Ayu berangkat ke sekolah secara berbarengan.
• Damar berboncengan motor dengan temannya.
• Di konser tersebut, penonton kalangan menengah ke bawah hingga menengah ke
atas berbauran menjadi satu.
• Ani dan adiknya berjalan bergandengan tangan.
• Nasib yang menimpanya membuatku berbelaskasihan padanya.
Adapun makna konfiks pe-an adalah menyatakan proses,
menyatakan tempat, dan menyatakan alat atau indera.
Konfiks pe-an dapat bergabung dengan kata kerja, kata
benda, kata sifat, dan kata bilangan.
• pe-an
• pe- + latih + -an = Pelatihan
• pe- + kerja + -an = Pekerjaan
Berikut adalah beberapa contoh konfiks pe-an dalam bahasa Indonesia.
a. pe- + kata kerja + -an
1.pe- + beli + -an -> pembelian
1. Pembelian ATK mengalami peningkatan.
2.pe- + jual + -an -> penjualan
1. Sebagai pebisnis, kita harus memahami langkah-langkah yang dapat
meningkatkan penjualan produk yang ditawarkan.
3.pe- + kerja + -an -> pekerjaan
1. Adik sedang mengerjakan pekerjaan rumah.
1.pe- + bakar + -an -> pembakaran
1. Belum lama ini, pembakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Indonesia.
2.pe- + pulang + -an -> pemulangan
1. Pemulangan TKI yang bermasalah di Timur Tengah tidak mengalami kendala.
3.pe- + liput + -an -> peliputan
1. Sebagai wartawan, kita harus memahami dan menguasai teknik serta
metode peliputan jurnalistik.
b. pe- + kata sifat + -an
1.pe- + bersih + -an -> pembersihan
1. Petugas melakukan pembersihan jalan setelah diterjang banjir bandang kemarin
malam.
2.pe- + tua + -an -> penuaan
1. Sebagai perempuan, kita harus mengetahui beberapa tanda penuaan berdasarkan
kelompok umur.
3.pe- + putih + -an -> pemutihan
1. Pemutihan pajak kendaraan akan kembali dilakukan.
4.pe- + besar + -an -> pembesaran
1. Pembesaran ikan dalam kegiatan budidaya ikan bertujuan untuk menghasilkan
ikan ukuran konsumsi.
5.pe- + sempit + -an -> penyempitan
1. Salah satu pemicu penyempitan pembuluh darah adalah plak.
6.pe- + padam + -an -> pemadaman
1. Proses pemadaman kebakaran rumah itu memakan waktu hampir satu jam.
pe- + kata benda + -an
1.pe- + kemas + -an -> pengemasan
1. Proses pengemasan barang pecah belah harus dilakukan dengan hati-hati.
2.pe- + kapal + -an -> pengapalan
1. Salah satu tugas eksportir adalah mengurus pengapalan barang.
3.pe- + buku + -an -> pembukuan
1. Pembukuan keuangan perusahaan harus dilakukan sejak awal.
4.pe- + darat + -an -> pendaratan
1. Karena sesuatu hal, pesawat itu melakukan pendaratan di laut.
5.pe- + rumah + -an ->perumahan
1. Kompleks perumahan ini sangat aman.
6.pe- + gunung + -an -> pegunungan
1. Kampung ini dikelilingi oleh pegunungan.
pe- + kata bilangan + -an
1.pe- + satu + -an -> penyatuan
1. Penyatuan kembali Jerman berlangsung pada tanggal 3 Oktober 1990.
Per-an
Imbuhan per-an memiliki beberapa makna kata, yaitu :
1.Bermakna Menyatakan Tempat. Contoh :
1. Terminal Kalideres merupakan perhentian terakhir semua angkutan kota
Jakarta barat di Daanmogot.
2. Kami mengumpulkan banyak kayu bakar untuk membuat perapian saat malam
nanti.
3. Percetakan yang murah dan terkenal di Jalan Pramuka itu tidak pernah sepi
pengunjung di hari libur sekalipun.
4. Sejak pulang dari perantauan ia membeli beberapa hektar sawah dan
membangun rumah.
1.Menyatakan Hasil Perbuatan. Contoh :
1. Perkelahian antar pelajar itu menyebabkan beberapa sarana umum rusak parah.
2. Sebelum melangkah ke tahap selanjutnya kita harus
mengadakan perundingan terlebih dahulu.
3. Saat ini hasil perdagangan rempah-rempah di Indonesia sudah jauh berkembang.
4. Semua orang kagum melihat perjuangan pria paruh baya itu menyekolahkan
anaknya.
2.Menyatakan Banyak atau Beragam atau Bermacam-macam. Contoh :
1. Menjelang masuk sekolah kami mulai sibuk menyiapkan perlengkapan belajar
kami.
2. Untuk diterima menjadi karyawan bank itu banyak persyaratan yang harus dipenuhi
oleh pelamar.
1.Menyatakan Daerah. Contoh :
1. Di perkotaan, pencemaran udara semakin buruk karena polusi dari kendaraan
dan pabrik, beda halnya dengan daerah perdesaan yang asri dan sejuk.
2. Sejak perkampungan padat penduduk itu di gusur, warga
mendirikan perkemahan di sepanjang bibir jalan raya.
3. Perkebunan teh milik warga di sepanjang bukit itu sungguh indah seperti
hamparan hijau yang tak bertepi.
2.Menyatakan Suatu Hal atau Perihal yang Berkaitan dengan. Contoh :
1. Dalam pembangunan perumahan tersebut, pengembang itu belum melengkapi
surat perizinan dari Pemerintah setempat.
2. Perseteruan yang terjadi antara kedua kubu membuat suasana makin
mencekam.
3. Di antara kami masih ada ikatan pertalian kekeluargaan.
4. Perjanjian dalam surat itu mendapat persetujuan darikedua belah pihak.
Prefik Se-nya
Makna Imbuhan se-nya dalam Bahasa Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, imbuhan adalah bubuhan yang
dibubuhkan pada suatu kata dasar. Macam-macam imbuhan sendiri terdiri
atas imbuhan awalan (macam-macam imbuhan prefiks), imbuhan akhiran
(macam-macam imbuhan sufiks), awalan-akhiran (macam-macam imbuhan
konfiks), dan sisipan atau infiks. Artikel kali ini akan membahas salah satu
imbuhan awalan-akhiran atau konfiks, yaitu se-nya. Imbuhan ini akan
dijabarkan makna-maknanya serta contoh dari setiap maknanya.
Berdasarkan maknanya, imbuhan se-
nya terdiri atas dua makna, yaitu:
• Menyatakan Makna Tingkat atau Paling
• Makna ini terbentuk saat imbuhan se-nya dibubuhkan pada jenis-jenis kata sifat. Adapun kata sifat
yang dibubuhkan adalah kata sifat yang mengalami pengulangan pada kata dasarnya atau
reduplikasi. Misalnya:
• Dia adalah sebaik-baiknya orang yang pernah aku temui.
• Kami pun tertawa sekencang-kencangnya.
• Seburuk-buruknya orang, Tuhan pasti akan mengampuni jika memang mau bertobat.
• Sejahat-jahatnya penjahat, pasti dia tidak mau anaknya menjadi korban kejahatan.
• Aku ingin pergi sejauh-jauhnya dari sini.
• Kami ingin penjahat itu dihukum seberat-beratnya.
• Kami berharap agar hukum dapat ditegakkan seadil-adilnya.
• Sepedih-pedihnya cobaan, pasti akan ada hikmahnya.
• Sekejam-kejamnya binatang, pasti tidak akan membunuh anaknya sendiri.
• Sepandai-pandainya tupai meloncat, pasti akan jatuh juga.
• Pidato itu disampaikan selantang-lantangnya.
• Debby bernyanyi semerdu-merdunya.
• Kami pun bergegas secepat-cepatnya.
• Dia adalah secantik-cantiknya wanita yang pernah aku temui.
• Kami ingin mendapatkan informasi sebenar-benarnya.
• Semarah-marahnya aku, tak pernah sampai ku merusak barang di sekitar.
• Pantai ini adalah seindah-indahnya pantai yang pernah aku jumpai.
• Di restoran tersebut, pengunjung dapat menambah porsi makanan sepuas-puasnya.
• Para pemuda harus diberi motivasi agar mampu meraih cita-cita setinggi-tingginya.
• Aku ingin keluargaku hidup selayak-layaknya.
• Aku ingin menjalani hidup dengan setulus-tulusnya hati.
• Di kebun apel milik paman, aku dan adikku mengambil buah apel sebanyak-
banyaknya.
PROSES MORFOFONEMIK
DOSEN PENGAMPU
ANY BUDIARTI, M.HUM
MARLIA, M.HUM
MEITY SURATININGSIH, M.PD.
Morfofonemik (disebut juga morfonologi
atau morfofonologi) adalah kajian mengenai
terjadinya perubahan bunyi atau perubahan
fonem sebagai akibat dari adanya proses
mofologi, baik proses afiksasi, reduplikasi
maupun komposisi.