∗ =      /    /    /    /    /    / −    /    /    / −    /    /    /
∗ =      /    /    /    /    /    / −    /    /    / −    /    /    /
∗ =            −    /    /    / −    /    /    /
∗ =      −    /    /    / −    /    /    /
Juga menunjukkan hasil yanga sama, yaitu fungsi laba maksimum dengan
kendala adalah pengaruh dari harga jual, harga sewa, tingkat upah, dan
jumlah output;  = f(p, r, w, Q).
Hotelling’s Lemma
Dapat juga dilakukan pembalikan, yaitu bila diketahui fungsi laba
maksimum, maka dapat diturunkan untuk mendapatkan nilai K dan L
optimal (K* dan L*), yaitu menurunkan fungsi laba maksimum, baik
terhadap harga r maupun w nya; dapat dituliskan sebagai berikut.
  ∗ =                
            = −     
                      
  ∗ =       = −     
Misalkan
   =      −    /    /    / −    /    /    /
Turunkan terhadap r
  ∗ =                                     /    /    / −    / 0.5    /    /
            = −      = −0.5  
                       /      /    0.5   /    /            −0.5   /    / −0.5   /    /
              0.5      /         −    /                 =    /
−   ∗  =    −   
            /       /                  /             /
                                                   
  ∗  =          /      =                  =
Turunkan terhadap w
  ∗ =       =           =  −        /  0.5    /    / − 0.5    /    /    /
                −     
            0.5   /        /       0.5   /    /         −0.5   /    / −0.5   /    /
          −    /                 −    /              =    /
−  ∗   =
                                                     Maksimasi Laba Dengan Kendala | 43
    /     /           /            /
               /                         
  ∗  =               =           =
KESIMPULAN
1. Laba adalah pendapatan dikurangi biaya,  = R – C.
2. Laba maksimum adalah persinggungan antara garis isoprofit dan kurva
   isoquan dengan tingkat output tertentu.
3. Menggeser garis isoprofit ke kanan agar terjadi persinggungan dengan
   kurva isoquan bermakna menentukan laba maksimum.
4. Fungsi laba maksimum dengan kendala ini dipengaruhi oleh harga jual,
   harga sewa, tingkat upah, dan jumlah output;  = f(p, r, w, Q).
GLOSARI
Laba maksimum dengan kendala adalah memaksimumkan isoprofit dengan
   kendala isoquan.
Isoprofit adalah kombinasi K dan L yang menunjukkan tingkat keuntungan
   yang sama.
Hotelling’s Lemma adalah proses pembalikan untuk menentukan nilai K dan
   L optimal bila fungsi laba maksimumnya diketahui.
EVALUASI
Pertanyaan Dengan Jawaban Benar-Salah
1. Besaran laba dipengaruhi oleh besaran R dan C.
2. Bila R lebih besar daripada C, maka laba adalah maksimum.
3. Semakin tinggi produksi, maka akan semakin tinggi pula laba.
4. Fungsi laba maksimum bila garis isocost memotong kurva isoquan.
5. Fungsi produksi menentukan fungsi laba.
Pertanyaan Essay
Bila diketahui, fungsi produksi Q = 2K1/2L1/2, tentukan laba maksimumnya.
44 | Maksimasi Laba Dengan Kendala
BAB 7
             MAKSIMASI LABA TANPA KENDALA
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mampu menurunkan fungsi laba.
2. Mampu menentukan K dan L yang memaksimumkan laba.
PENDAHULUAN
Maksimasi laba adalah menentukan tingkat output yang menghasilkan laba
maksimum, dimana laba adalah revenue dikurangi cost,  = R – C. Bila
diketahui fungsinya, maka dapat langsung diturunkan terhadap K dan L,
yaitu mencari titik maksimum atau turunan pertamanya adalah sama
dengan nol. Oleh karenanya penting untuk memastikan bahwa fungsi laba
adalah memiliki titik maksimum. Memastikan titik maksimum dapat
menggunakan matrik Hessian dari turunan keduanya.
CARA BELAJAR
Langkah-langkah maksimasi laba, sebagai berikut:
(1) Menentukan fungsi laba,  = R – C; dimana R = pQ, dan C = rK – wL.
(2) Mencari derivatif pertama dan kedua terhadap variabel K dan L, dan
   membuat matrik Hessian, serta turunan keduanya adalah negatif.
(3) Kondisi optimal akan tercapai bila turunan atau derivatif pertamanya
   adalah sama dengan nol.
(4) Tentukan fungsi K optimal, kemudian substitusikan ke fungsi L optimal,
   sehingga diperoleh nilai L optimal (L*).
(5) Tentukan fungsi L optimal, kemudian substitusikan ke fungsi K optimal,
   sehingga diperoleh nilai K optimal (L*).
(6) K* dan L* merupakan fungsi permintaan akan input (factor demand
   function) yang memaksimalkan laba. Selanjutnya nilai K* dan L* ini
   dapat disubstitusikan ke laba , sehingga menjadi fungsi laba
   maksimum, *.
                                               Maksimasi Laba Tanpa Kendala | 45
Contoh: Tentukan K dan L Yang Memaksimumkan Laba
                                              ,    =     
Jawab:
 =        −      −     
Turunan pertama
            
 =      =      −   
          
  =      =      −   
Turunan kedua
              
 =      = 0
              
 =          =   
             
 =      = 0
              
 =          =   
Matrik Hessian
                 
|  | =             = ( .  ) − (            )>0
|  | =  0         = 0 −     = −    <0
              0
Artinya, syarat maksimum dan matrik Hessian nya tidak terpenuhi.
Misalkan:
                             ,    = 2   /    /
maka,
 = 2     /    / −      −     
46 | Maksimasi Laba Tanpa Kendala
Turunan pertama
 =      /    / −   
 =      /    / −   
Turunan kedua
 = −1.5     /    /
 = −1.5     /    /
 = −0.5     /    /
 = −0.5     /    /
Matrik Hessian
                   
|  | =                   = (     .  ) − (  )>0
|  | =   −    −        >0
         −    −
Syarat Maksimum
 ,            ℎ               
|  |          ℎ               
Optimalkan fungsi K dan L
   = 0  0 =      /    / −   
   = 0  0 =      /    / −   
Sederhanakan K optimal menjadi fungsi K
0 =      /    / −   
   =      /    /
                 
      /  =      /
      /          /
         =   
                
   /     =      /
                    /          /    =    /      /     /
   =      /            =    /    /
                                                Maksimasi Laba Tanpa Kendala | 47
Substitusikan fungsi K ke fungsi L optimal
   =    /    /    /  0 =   (   /    /    / ) /    / −   
0 =   (   /    /    / )   / −   
   =    /    /    /    /
   =    /    /    /
                  
      /  =    /    /
   /           /    /
         =   
               /    /
   /     =   
  ∗ =       /    /     /    /    /  =    /    /         /
                          =    /
Sederhanakan L optimal menjadi fungsi L
0 =      /    / −   
   =      /    /
                 
      /  =      /
      /          /
         =   
                 
   /     =      /
                    /           /   =    /     /     /
   =      /            =    /    /
Substitusikan fungsi L ke fungsi K optimal
   =    /    /    /  0 =      / (   /    /    / ) / −   
0 =      /    /    /    / −   
   =    /    /    /    /
   =    /    /    /
                   
      /  =    /    /
   /           /    /
         =   
48 | Maksimasi Laba Tanpa Kendala
   /         /    /
       =   
                     /    /    /
  ∗ =     /    /        =    /    =    /    /    /
             
Jadi fungsi K* dan L* adalah fungsi permintaan barang input (factor
demand function), yaitu menentukan K dan L optimal yang dipengaruhi oleh
harga jual, harga sewa, dan tingkat upah; K* = f(p, r, w) atau L* = f(p, r, w).
Bila K* dan L* disubstitusikan ke fungsi laba, maka *             /)
  ∗ =    /    /    / ;   ∗ =    /    /    / 
∗ = 2  (   /    /    / ) / (   /    /    / ) / −   (   /    /   
               −   (   /    /    / )
∗ = 2     /    /    /    /    /    / −      /    /    /
               −      /    /    /
∗ = 2     /    /    / −      /    /    / −      /    /    /
∗ = 2   /    /    / −      /    /    / −      /    /    /
∗ = 2   /    /    / −      /    /    / −      /    /    /
Jadi, fungsi laba maksimum tanpa kendala adalah fungsi permintaan
barang input yang dipengaruhi oleh harga jual, harga sewa, dan tingkat
upah; * = f(p, r, w).
Tentukan Nilai Produksi dari K dan L Optimal
Misalkan:
                             ,    = 2   /    /
  ∗ =    /    /    / ;   ∗ =    /    /    /
Maka,                                           /
  ∗ =    /    /    / ;   ∗ =    /    /    / 
  ∗ = 2(   /    /    / ) / (   /    /    / )
  ∗ = 2     /    /    /    /    /    /
  ∗ = 2     /    /    /
  ∗ = 2   /    /    /
                                  Maksimasi Laba Tanpa Kendala | 49
  ∗ = 2   /    /    /
Jadi fungsi produksi optimal Q* adalah fungsi penawaran barang output
(output supply function), yaitu fungsi penawaran barang output yang
dipengaruhi oleh harga jual, harga sewa, dan tingkat upah; Q* = f(p, r, w).
KESIMPULAN
1. Fungsi laba maksimum tanpa kendala adalah menentukan titik
   maksimum dari fungsi labanya.
2. Syarat titik maksimum adalah turunan kedua dari fungsinya adalah
   negatif, dan determinan matrik Hessian-nya adalah positif.
GLOSARI
Fungsi permintaan barang input adalah fungsi K dan L optimal, yang
   dipengaruhi oleh harga jual, harga sewa, dan tingkat upah.
Fungsi penawaran barang ouput adalah fungsi produksi dengan
   menggunakan K dan L optimal, yang dipengaruhi oleh harga jual, harga
   sewa, dan tingkat upah.
EVALUASI
Pertanyaan Dengan Jawaban Benar-Salah
1. Besaran laba maksimum bergantung pada fungsi laba.
2. Bila R lebih besar daripada C, maka laba adalah maksimum.
3. Laba maksimum dapat ditentukan bila persamaan atau fungsinya
   berbentuk garis lengkung (concave).
4. Nilai K dan L optimal dapat bermakna penggunaan K dan L yang
   mamaksimumkan hasil produksi.
5. Nilai K dan L optimal dapat bermakna penggunaan K dan L dalam proses
   produksi mamaksimumkan laba.
Pertanyaan Essay
Bila diketahui, fungsi produksi Q = 4K1/4L3/4, tentukan:
(1) Fungsi permintaan input-nya.
(2) Fungsi penawaran output-nya.
50 | Maksimasi Laba Tanpa Kendala
BAB 8
                        DATA TIME SERIES
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mampu membedakan pola variasi data time series.
2. Mampu membedakan baik pola jangka pendek maupun jangka panjang
   dari deret data time series.
PENDAHULUAN
Data time series merupakan data yang dikumpulkan, dicatat atau
diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu observasi
dapat berbentuk tahun, kuartal, bulan, minggu dan di beberapa kasus dapat
juga hari atau jam. Data time series tersebut dapat dikumpulkan dalam
interval waktu yang sama (data stock, seperti: tingkat bunga, aset, jumlah
penduduk); dapat juga dikumpulkan melalui akumulasi dalam periode
waktu tertentu (data flow, seperti: data PDRB, investasi, ekspor, impor).
Data time series dianalisis untuk menemukan pola variasi masa lalu yang
dapat digunakan untuk memperkirakan nilai masa depan dan membantu
dalam manajemen operasi serta membuat perencanaan. Menganalisis time
series berarti membagi data masa lalu menjadi komponen-komponen dan
kemudian memproyeksikannya ke masa depan.
CARA BELAJAR
Mengamati data time series adalah untuk melihat empat komponen yang
membentuk pola atau pergerakan data masa lalu hingga sekarang, yang
cenderung berulang di masa mendatang. Empat komponen tersebut
adalah:
(1) Trend, yaitu komponen jangka panjang yang mendasari pertumbuhan
   (atau penurunan) suatu data time series. Merupakan pergerakan data
   sedikit demi sedikit meningkat atau menurun.
(2) Siklikal atau siklus (cyclical), yaitu suatu pola dalam data yang terjadi
   setiap beberapa tahun yang bersifat jangka pendek. Fluktuasi atau siklus
   dari data time series adalah akibat perubahan kondisi ekonomi.
                                                                 Data Time Series | 51
(3) Musiman (seasonal), yaitu pola data yang berulang pada kurun waktu
   tertentu. Fluktuasi musiman yang sering dijumpai pada data kuartalan,
   bulanan atau mingguan.
(4) Tak beraturan (irreguler), yaitu pola acak yang disebabkan oleh peristiwa
   yang tidak bisa diprediksi atau tidak beraturan.
Contoh
Pola Trend
  Penjualan
                                                                 Tahun
52 | Data Time Series
Pola Musim
  Penjualan
               Jan 2001  Jan 2002
Pola Siklus
  Penjualan
Th 2000                  Th 2010
                                   Data Time Series | 53
KESIMPULAN
1. Komponen data time series meliputi elemen trend, musim, siklus, dan
   tak beraturan.
2. Pola trend menunjukkan pola variasi jangka panjang, sementara pola
   musim dan siklus menunjukkan pola variasi jangka pendek.
GLOSARI
Pola musim, adalah pergerakan data yang turun-naiknya adalah identik
   untuk tiap tahunnya.
Pola siklus, fluktuasi jangka pendek yang menggambarkan pergerakan data
   yang berulang.
Pola trend, adalah pergerakan data yang naik atau turun selama periode
   tertentu.
Tak beraturan, adalah pergerakan data yang tidak memiliki pola tertentu
   yang fluktuasinya acak.
Time series, adalah data yang dikumpulkan menurut urutan waktu, dapat
   berupa data tahunan, triwulanan, bulanan, mingguan, harian, bahkan
   setiap jam.
EVALUASI
Pertanyaan Dengan Jawaban Benar-Salah
1. Trend adalah pola variasi yang menunjukkan pola pergerakan data time
   series dalam jangka panjang.
2. Trend selalu menunjukkan data yang meningkat dari periode ke periode.
3. Data yang cenderung stabil atau konstan, bukan menunjukkan pola data
   trend.
4. Siklus adalah bagian dari trend.
5. Analisis trend merupakan analisis multivariat.
6. Siklus adalah pola variasi yang menunjukkan pola pergerakan data time
   series dalam jangka pendek.
7. Pola siklus adalah sama dengan pola musim.
8. Pola musim dapat dilihat dari data atau grafik selama periode waktu
   dalam satu tahun.
9. Pola musim adalah pola yang berulang dari tahun ke tahun.
54 | Data Time Series
10.Siklus bisnis juga menunjukkan pola berulang dari tahun ke tahun.
Pertanyaan Dengan Jawaban Benar-Salah (Aplikasi GRETL)
1. Aplikasi atau software GRETL dapat dioperasikan baik yang berbasis
   windows ataupun macOS, juga android.
2. GRETL adalah singkatan dari Gnu Regression, Economics and Time-
   series Library.
3. Untuk memulai input data baru pada gretl, adalah dengan mengklik
   sub menu New data workfile.
4. Set sample range berfungsi untuk menentukan jumlah sampel dalam
   input data.
5. Ekstensi file gretl adalah gdt.
6. Open data dapat juga digunakan untuk import data.
7. Contoh data bawaan dalam aplikasi gretl dapat dilihat di User file...
8. Edit attributes digunakan untuk mengubah nama variabel.
9. Clear data set adalah untuk menghapus semua variabel.
10.Quit adalah perintah untuk menutup aplikasi.
                                                                 Data Time Series | 55
HALAMAN KOSONG
56 | Data Time Series
BAB 9
                     METODE PERAMALAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mampu membedakan istilah data original, data estimasi/prediksi, dan
   data forecast.
2. Mampu meramalkan data masa depan dengan metode peramalan
   trend, moving average, dan exponential smoothing.
PENDAHULUAN
Meramalkan data di masa depan dinamakan forecasting. Bila menggunakan
teknik peramalan yang bersifat pasti, maka dinamakan proses
deterministik, yaitu menggunakan pendekatan fungsi matematika; dan bila
menggunakan teknik peramalan yang bersifat tidak pasti, maka dinamakan
proses stokastik, yaitu menggunakan pendekatan fungsi probabilitas atau
statistik.
Analisis univariat adalah meramalkan data masa depan dengan
menggunakan data dirinya sendiri atau data masa lalunya. Tentunya
metode peramalan yang baik adalah peramalan yang dapat memberikan
hasil yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi. Dengan kata
lain, metode yang terbaik adalah yang menghasilkan tingkat kesalahan atau
error yang kecil.
Beberapa teknik peramalan yang bersifat analisis univariat seperti: trend,
moving average, exponential smoothing, autoregressive, ARIMA, ARCH,
maupun GARCH. Beberapa diantaranya menggunakan teknik kausal atau
sebab-akibat, yaitu dengan menguji pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent-nya.
CARA BELAJAR
Metode trend dilakukan dengan cara regresi; dimana periode atau tahun
adalah sebagai variabel independent-nya. Metode rata-rata bergerak
adalah peramalannya menggunakan nilai rata-rata dari beberapa periode
                                                              Metode Peramalan | 57
yang ditentukan. Metode exponential smoothing adalah mengalikan data
original dengan alpha (α), sementara (1 – α) dikalikan dengan data forecast
periode sebelumnya; dimana nilai (α) adalah terletak antara 0 dan 1.
Error atau deviasi dalam metode peramalan adalah selisih antara data
original dengan data forecast-nya. Nilai forecast biasanya diletakkan pada
periode berikutnya. Oleh karena itu, nilai forecast adalah tidak sama
dengan nilai estimasi atau prediksinya. Dengan kata lain, hasil estimasi atau
prediksi yang ditempatkan ke periode berikutnya itulah yang dinamakan
forecast. Tetapi untuk metodel trend, nilai prediction-nya adalah juga
forecast-nya
Metode Trend
Secara matematis ditulis:
Contoh    Bulan   t             =    +     
           Jan   1
   Tahun                    y Forecast
    2001   Feb   2         189 324.6126
          Mar    3         229 338.2586
    2002   Apr   4         249 351.9045
          May    5         289 365.5505
           Jun   6         260 379.1964
           Jul   7         431 392.8423
           Aug   8         660 406.4883
           Sep   9         777 420.1342
                           915 433.7802
           Oct   10        613 447.4261
           Nov   11        485 461.0721
           Dec   12        277 474.7180
           Jan   13        244 488.3640
           Feb   14        296 502.0099
                           319 515.6559
          Mar    15        370 529.3018
           Apr   16        313 542.9477
          May    17        556 556.5937
           Jun   18        831 570.2396
           Jul   19        960 583.8856
           Aug   20
58 | Metode Peramalan
Sep 21 1152 597.5315
           Oct 22 759 611.1775
           Nov 23 607 624.8234
           Dec 24 371 638.4694
2003 Jan 25 298 652.1153
           Feb 26 378 665.7613
           Mar 27 373 679.4072
           Apr 28 443 693.0532
           May 29 374 706.6991
           Jun 30 660 720.3450
           Jul 31 1004 733.9910
           Aug 32 1153 747.6369
           Sep 33 1388 761.2829
           Oct 34 904 774.9288
           Nov 35 715 788.5748
           Dec 36 441 802.2207
2004 Jan            37            - 815.8667
Menggunakan aplikasi Data Analysis ToolPak Excel:
  SUMMARY OUTPUT
Intercept           Coefficients  Standard Error     t Stat
t                       310.9667           94.9235         3.2760
                         13.6459             4.4739        3.0501
RESIDUAL OUTPUT
Observation         Predicted Y   Residuals    Standard Residuals
                 1      324.6126    -135.6126                 -0.4934
                 2      338.2586    -109.2586                 -0.3975
                 3      351.9045    -102.9045                 -0.3744
                 4      365.5505                              -0.2785
                 5      379.1964     -76.5505                 -0.4337
                 6      392.8423    -119.1964                  0.1388
                 7      406.4883                               0.9224
                 8      420.1342      38.1577                  1.2984
                 9      433.7802    253.5117                   1.7509
               10       447.4261    356.8658                   0.6024
               11       461.0721    481.2198                   0.0871
               12       474.7180    165.5739                  -0.7194
                                      23.9279
                                    -197.7180
                                                     Metode Peramalan | 59
13  488.3640       -244.3640  -0.8891
                                  -0.7495
    14  502.0099       -206.0099  -0.7155
                                  -0.5796
    15  515.6559       -196.6559  -0.8366
                                  -0.0022
    16  529.3018       -159.3018  0.9488
                                  1.3685
    17  542.9477       -229.9477  2.0174
                                  0.5378
    18 556.5937        -0.5937    -0.0648
                                  -0.9732
    19 570.2396 260.7604          -1.2884
                                  -1.0470
    20 583.8856 376.1144          -1.1148
                                  -0.9098
    21 597.5315 554.4685          -1.2105
                                  -0.2196
    22 611.1775 147.8225          0.9824
                                  1.4749
    23 624.8234 -17.8234          2.2803
                                  0.4696
    24  638.4694       -267.4694  -0.2677
    25  652.1153       -354.1153  -1.3143
    26  665.7613       -287.7613
    27  679.4072       -306.4072
    28  693.0532       -250.0532
    29  706.6991       -332.6991
    30 720.3450 -60.3450
    31 733.9910 270.0090
    32 747.6369 405.3631
    33 761.2829 626.7171
    34 774.9288 129.0712
    35 788.5748 -73.5748
    36  802.2207       -361.2207
YtSecara grafik, dapat digambarkan:
        1600
        1400
        1200
        1000
         800
         600
         400
         200
             0
                  1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
                                                                    t
                                                    Yt Predicted Yt
60 | Metode Peramalan
Untuk data yang ke-37, kita dapat meramalkannya, yaitu:
   =    +     
   = 310,9667 + 13,6459(37) = 815,8667
Metode Moving Average
Secara matematis ditulis:
                                      1     (  )
                             ( ) =   
                                                 Standard
Contoh                                             Error
                                                   #N/A
Tahun Bulan   t            Yt MA(3)                #N/A       Forecast
                                                   #N/A
2001    Jan       1 189 #N/A                       #N/A         222.3333
2002    Feb       2 229 #N/A                         24.8879    255.6667
2003    Mar       3 249 222.3333                     63.3313    266.0000
        Apr       4 289 255.6667                   135.2548     326.6667
        May       5 260 266.0000                   161.9304     450.3333
        Jun       6 431 326.6667                   168.2656     622.6667
         Jul      7 660 450.3333                   147.3185     784.0000
        Aug       8 777 622.6667                   159.0445     768.3333
        Sep       9 915 784.0000                   174.7438     671.0000
        Oct      10 613 768.3333                   158.9754     458.3333
        Nov      11 485 671.0000                   118.0165     335.3333
        Dec      12 277 458.3333                     57.6455    272.3333
        Jan      13 244 335.3333                     33.4830    286.3333
        Feb      14 296 272.3333                     32.8848    328.3333
        Mar      15 319 286.3333                     86.8449    334.0000
        Apr      16 370 328.3333                   173.9369     413.0000
        May      17 313 334.0000                   201.5660     566.6667
        Jun      18 556 413.0000                   208.7092     782.3333
         Jul     19 831 566.6667                   182.5837     981.0000
        Aug      20 960 782.3333                   202.0097     957.0000
        Sep      21 1152 981.0000                  213.2657     839.3333
        Oct      22 759 957.0000                   194.4707     579.0000
        Nov      23 607 839.3333                   141.7965     425.3333
        Dec      24 371 579.0000                     76.5925    349.0000
        Jan      25 298 425.3333
        Feb      26 378 349.0000
        Mar      27 373 349.6667
                                               Metode Peramalan | 61
Apr   28 443 398.0000                               33.7167      349.6667
      May                                                 32.0584      398.0000
      Jun   29 374 396.6667                              101.0790      396.6667
       Jul                                               211.3720      492.3333
      Aug   30 660 492.3333                              244.4835      679.3333
      Sep                                                254.1508      939.0000
      Oct   31 1004 679.3333                             222.1623     1181.6667
      Nov                                                248.2154     1148.3333
      Dec   32 1153 939.0000                             259.8790     1002.3333
      Jan                                                              686.6667
            33 1388 1181.6667                                      -
            34 904 1148.3333
            35 715 1002.3333
            36 441 686.6667
2004        37 -                           -
YtSecara grafik, dapat digambarkan:
        1600
        1400
        1200
        1000
         800
         600
         400
         200
             0
                1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37
                                                                   t
                       Actual    Forecast
Metode Exponential Smoothing
Secara matematis ditulis:
                                ( ) =      + (1 −   )  
Contoh:
  Simple Exponential Smoothing
                       Alpha
                          .30
t Yt                   Smoothed  Forecast                             % error
                       274.5 *
62 | Metode Peramalan
1 189    248.9                                 275   -45.5
 2 229    242.9                                 249     -8.7
 3 249    244.7                                 243      2.4
 4 289    258.0                                 245    15.2
 5 260    258.6                                 258      0.8
 6 431    310.3                                 259    39.9
 7 660    415.2                                 310    53.0
 8 777    523.8                                 415    46.6
 9 915    641.1                                 524    42.7
10 613    632.7                                 641     -4.6
11 485    588.4                                 633
12 277    495.0                                 588   -30.5
13 244    419.7                                 495  -112.3
14 296    382.6                                 420  -102.9
15 319    363.5                                 383
16 370    365.5                                 364   -41.9
17 313    349.7                                 365   -20.1
18 556    411.6                                 350
19 831    537.4                                 412      1.6
20 960    664.2                                 537   -16.6
21 1,152  810.5                                 664    37.1
22 759    795.1                                 811    50.4
23 607    738.7                                 795    44.1
24 371    628.4                                 739    42.4
25 298    529.2                                 628
26 378    483.9                                 529     -6.9
27 373    450.6                                 484   -31.0
28 443    448.3                                 451   -99.2
29 374    426.0                                 448  -110.7
30 660    496.2                                 426   -39.9
31 1,004  648.6                                 496   -29.8
32 1,153  799.9                                 649
33 1,388  976.3                                 800     -1.8
34 904    954.6                                 976   -19.8
35 715    882.7                                 955    35.5
36 441    750.2                                 883    50.6
37                                              750    43.7
                                                       42.4
                                                        -8.0
                                                      -33.6
                                                     -100.2
                 77,201.0                            Mean Squared Error
                                                     Mean Absolute Percent
                    39.2%                            Error
                    44.4%
                                                     Percent Positive Errors
* initial value- mean of first six data values
                                                     Metode Peramalan | 63
YtSecara grafik, dapat digambarkan:
        1600
        1400
        1200
        1000
         800
         600
         400
         200
             0
                1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37
                                                                   t
                       Actual  Forecast
KESIMPULAN
1. Metode trend menggunakan persamaan regresi, prediksi y = f(t); dimana
   periode waktu t diawali dengan t = 1 sampai dengan t = n (disebut
   dengan istilah time invariant atau deterministik atau bersifat diskrit).
2. Metode moving average, adalah metode rata-rata dari beberapa
   periode; dimana nilai MA-nya dapat diletakkan di posisi awal atau
   tengah atau akhir dari rentang rata-rata tersebut.
3. Metode exponential smoothing menggunakan alpha (antara 0 sampai
   1), sebagai penghalus dalam proses estimasinya.
GLOSARI
Data forecast, adalah data time series yang merupakan hasil dari ramalan
   di masa yang akan datang.
Data original, adalah data time series yang dikumpulkan pada periode
   waktu tertentu dari masa lalu.
Metode exponential smoothing, adalah metode peramalan dengan
   menggunakan alpha (beta, gamma) sebagai pengali.
Metode moving average, adalah metode peramalan dengan teknik rata-
   rata bergerak.
64 | Metode Peramalan
Metode trend, adalah metode peramalan dengan pendekatan regresi,
   dimana periode adalah sebagai variabel independennya.
Proses deterministik, adalah proses meramalkan data masa depan dengan
   menggunakan fungsi matematika.
Proses stokastik, adalah prosesn meramalkan data masa depan dengan
   menggunakan fungsi statistika.
EVALUASI
Pertanyaan Dengan Jawaban Benar-Salah
1. Nilai prediksi dari metode trend adalah sama dengan nilai forecast-nya.
2. Time invariant artinya data periode t adalah bilangan bulat.
3. MA adalah singkatan dari Moving on Average.
4. MA(3) adalah rata-rata bergerak untuk data tiga bulan.
5. Bila  = 0,75; maka (1- ) = 0,25.
6. Metode moving average, dapat juga digunakan pada data yang bersifat
   cross-section.
7. Dalam metode simple exponential smoothing, besaran alpha dikalikan
   dengan data forecast-nya.
8. Teknik peramalan (forecasting) adalah upaya memperkirakan nilai atau
   apa yang mungkin terjadi di masa depan dengan berpedoman pada data
   masa lalu, dapat dikatakan sebagai analisis univariat.
9. Metode peramalan rata-rata bergerak (moving average) adalah lebih
   mudah daripada metode penghalusan eksponensial (exponential
   smoothing).
10.Pergerakan original data adalah lebih stabil daripada smoothed data.
Pertanyaan Dengan Jawaban Benar-Salah (Aplikasi GRETL)
1. Simple moving average pada gretl terdapat pada menu variable.
2. The mean of the first n observations adalah juga nilai awal forecast.
3. Number of observations in average adalah jumlah periode yang
   digunakan dalam metode MA.
                                                              Metode Peramalan | 65
HALAMAN KOSONG
66 | Metode Peramalan
BAB 10
MAD, MSE, MAPE, MPE
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mampu menghitung nilai MAD, MSE, MAPE, dan MPE.
2. Mampu menentukan metode peramalan terbaik dengan kriteria atau
   pendekatan error atau deviasi terkecil.
PENDAHULUAN
Untuk menentukan model peramalan terbaik adalah dengan cara
membandingkan tingkat error atau deviasi dari beberapa model yang
digunakan. Error atau deviasi yang terkecil adalah menunjukkan model
yang terbaik. Beberapa kriteria yang bisa digunakan untuk memilih model
terbaik, diantaranya: MAD (Mean Absolute Deviation), MSE (Mean Square
Error), MAPE (Mean Absolute Percentage Error), MPE (Mean Percentage
Error).
CARA BELAJAR
Secara umum, perhitungan MAD, MSE, MPE, dan MAPE adalah
menggunakan rata-rata dari absolut atau square ataupun persentase dari
error atau deviasinya, sebagai berikut:
          ∑|   −   |
       =   
          ∑(   −   )
       =   
             ∑  |   −    |
                     
          =         
           ∑  (    −   )
                      
        =            
                          MAD, MSE, MAPE, MPE | 67
Dimana Y adalah data original, F adalah data forecast, dan n banyaknya data
atau periode waktu.
Contoh: Trend        F     =abs(Y-F)     =(Y-F)^2     =abs(Y-F)/Y   =(Y-F)^2/Y
                   324.61
   Th t Y          338.26   135.6126    18390.7773          0.7175     97.3057
 2001 1 189        351.90   109.2586    11937.4417          0.4771     52.1286
                   365.55   102.9045    10589.3361          0.4133     42.5275
            2 229  379.20                                   0.2649     20.2767
            3 249  392.84     76.5505     5859.9791         0.4584     54.6453
            4 289  406.49   119.1964    14207.7818          0.0885
            5 260  420.13                                   0.3841       3.3782
            6 431  433.78     38.1577     1456.0101         0.4593     97.3760
            7 660  447.43   253.5117    64268.1820          0.5259    163.9037
            8 777  461.07   356.8658   127353.1992          0.2701    253.0847
            9 915  474.72   481.2198   231572.4959          0.0493     44.7222
          10 613   488.36   165.5739    27414.7164          0.7138
          11 485   502.01                                   1.0015       1.1805
          12 277   515.66     23.9279      572.5444         0.6960    141.1278
 2002 13 244       529.30   197.7180    39092.4075          0.6165    244.7285
          14 296   542.95   244.3640    59713.7645          0.4305    143.3786
          15 319   556.59   206.0099    42440.0789          0.7347    121.2337
          16 370   570.24   196.6559    38673.5430          0.0011
          17 313   583.89   159.3018    25377.0635          0.3138     68.5867
          18 556   597.53   229.9477    52875.9447          0.3918    168.9327
          19 831   611.18                                   0.4813
          20 960   624.82      0.5937         0.3525        0.1948       0.0006
          21 1152  638.47   260.7604    67995.9862          0.0294     81.8243
          22 759   652.12   376.1144   141462.0419          0.7209    147.3563
          23 607   665.76   554.4685   307435.3175          1.1883    266.8709
          24 371   679.41   147.8225    21851.4915          0.7613     28.7898
 2003 25 298       693.05                                   0.8215
          26 378   706.70     17.8234      317.6736         0.5645       0.5234
          27 373   720.35   267.4694    71539.8799          0.8896    192.8299
          28 443   733.99   354.1153   125397.6457          0.0914    420.7975
          29 374   747.64   287.7613    82806.5658          0.2689    219.0650
          30 660   761.28   306.4072    93885.3722          0.3516    251.7034
          31 1004           250.0532    62526.6028          0.4515    141.1436
          32 1153           332.6991   110688.6911                    295.9591
          33 1388
                              60.3450     3641.5190                      5.5175
                            270.0090    72904.8601                     72.6144
                            405.3631   164319.2428                    142.5145
                            626.7171   392774.3234                    282.9786
68 | MAD, MSE, MAPE, MPE
34 904     774.93   129.0712      16659.3747   0.1428       18.4285
35 715     788.57     73.5748      5413.2512   0.1029        7.5710
36 441     802.22                              0.8191
                    361.2207    130480.3941   16.8878     295.8739
   Jumlah          8179.1660   2643895.8521              4590.8794
           MAD     227.1991 =8179.1660/36
           MSE 73441.5514 =2643895.8521/36
           MAPE           0.4691 =16.8878/36
           MPE 127.5244 =4590.8794/36
Menggunakan Aplikasi GRETL
           Model estimation range: 2001:01- 2003:12
              Standard error of residuals = 278.858
2001:01             Y           fitted         residual
2001:02          189.000       324.613        -135.613
2001:03          229.000       338.259        -109.259
2001:04          249.000       351.905        -102.905
2001:05          289.000       365.550        -76.5505
2001:06          260.000       379.196        -119.196
2001:07          431.000       392.842         38.1577
2001:08          660.000       406.488         253.512
2001:09          777.000       420.134         356.866
2001:10          915.000       433.780         481.220
2001:11          613.000       447.426         165.574
2001:12          485.000       461.072         23.9279
2002:01          277.000       474.718        -197.718
2002:02          244.000       488.364        -244.364
2002:03          296.000       502.010        -206.010
2002:04          319.000       515.656        -196.656
2002:05          370.000       529.302        -159.302
2002:06          313.000       542.948        -229.948
2002:07          556.000       556.594        -0.593694
2002:08          831.000       570.240         260.760
2002:09          960.000       583.886         376.114
2002:10          1152.00       597.532         554.468
                 759.000       611.177         147.823
                                        MAD, MSE, MAPE, MPE | 69
2002:11            607.000             624.823        -17.8234
2002:12            371.000             638.469        -267.469
2003:01            298.000             652.115        -354.115
2003:02            378.000             665.761        -287.761
2003:03            373.000             679.407        -306.407
2003:04            443.000             693.053        -250.053
2003:05            374.000             706.699        -332.699
2003:06            660.000             720.345        -60.3450
2003:07            1004.00             733.991        270.009
2003:08            1153.00             747.637        405.363
2003:09            1388.00             761.283        626.717
2003:10            904.000             774.929        129.071
2003:11            715.000             788.575        -73.5748
2003:12            441.000             802.221        -361.221
Forecast evaluation statistics using 36 observations
Mean Error                             1.2632e-014
Root Mean Squared Error                271
Mean Absolute Error                    227.2
Mean Percentage Error                  -22.612
Mean Absolute Percentage Error         46.911
Theil's U                              1.5948
Contoh: MA(3)        F     =abs(Y-F)   =(Y-F)^2       =abs(Y-F)/Y =(Y-F)^2/Y
   Th t Y          222.33     66.6667     4444.4489   0.2307     15.3787
 2001 1 189        255.67      4.3333        18.7775  0.0167       0.0722
                   266.00                             0.3828
            2 229  326.67   165.0000    27225.0000    0.5051     63.1671
            3 249  450.33   333.3333   111111.0889    0.4204    168.3501
            4 289  622.67   326.6667   106711.1329    0.3195    137.3374
            5 260  784.00   292.3333                  0.2790
            6 431  768.33   171.0000    85458.7583    0.5842     93.3976
            7 660  671.00   283.3333    29241.0000    1.4224     47.7015
            8 777  458.33   394.0000    80277.7589    0.8784    165.5212
            9 915  335.33   214.3333   155236.0000    0.1329    560.4188
          10 613   272.33     39.3333   45938.7635    0.1463    188.2736
          11 485              46.6667
          12 277                          1547.1085                5.2267
 2002 13 244                              2177.7809                6.8269
          14 296
          15 319
70 | MAD, MSE, MAPE, MPE
2003  16 370      286.33     83.6667      7000.1167    0.2261          18.9192
      17 313      328.33     15.3333        235.1101   0.0490           0.7512
      18 556      334.00   222.0000                    0.3993
      19 831      413.00   418.0000      49284.0000    0.5030          88.6403
      20 960      566.67   393.3333    174724.0000     0.4097        210.2575
      21 1152     782.33   369.6667    154711.0849     0.3209        161.1574
      22 759      981.00   222.0000    136653.4691     0.2925        118.6228
      23 607      957.00   350.0000                    0.5766
      24 371      839.33   468.3333      49284.0000    1.2624          64.9328
      25 298      579.00   281.0000    122500.0000     0.9430        201.8122
      26 378      425.33     47.3333   219336.0799     0.1252        591.2024
      27 373      349.00     24.0000                   0.0643        264.9698
      28 443      349.67     93.3333     78961.0000    0.2107
      29 374      398.00     24.0000      2240.4413    0.0642           5.9271
      30 660      396.67   263.3333         576.0000   0.3990           1.5442
      31 1004     492.33   511.6667       8711.1049    0.5096          19.6639
      32 1153     679.33   473.6667         576.0000   0.4108           1.5401
      33 1388     939.00   449.0000                    0.3235        105.0673
      34 904     1181.67   277.6667      69344.4269    0.3072        260.7598
      35 715     1148.33   433.3333    261802.8119     0.6061        194.5882
      36 441     1002.33   561.3333    224360.1427     1.2729        145.2457
                          8318.9998    201601.0000    14.5941          85.2863
         Jumlah                                                      262.6262
                                         77098.7963                  714.5013
                                       187777.7489                  4969.6873
                                       315095.0737
                                      2991260.0254
                 MAD      252.0909 =8318.9998/33
                 MSE 90644.2432 =2991260.0254/33
                 MAPE     0.4422 =14.5941/33
                 MPE 150.5966 =4969.6873/33
Contoh: ES (alpha = 0.3)
Th t Y           F =abs(Y-F)          =(Y-F)^2        =abs(Y-F)/Y   =(Y-F)^2/Y
2001 1 189       275      86                  7396          0.4550      39.1323
                                               400          0.0873       1.7467
      2 229      249      20                     36         0.0241       0.1446
                                                            0.1522       6.6990
      3 249      243      6                   1936          0.0077       0.0154
                                                   4        0.3991
      4 289      245      44                                            68.6404
                                            29584
      5 260      258      2
      6 431      259      172
                                              MAD, MSE, MAPE, MPE | 71
2002   7 660     310       350    122500       0.5303   185.6061
2003   8 777     415       362    131044       0.4659   168.6538
       9 915     524       391    152881       0.4273   167.0831
      10 613     641                           0.0457
      11 485     633         28        784     0.3052      1.2790
      12 277     588       148      21904      1.1227     45.1629
      13 244     495       311      96721      1.0287   349.1733
      14 296     420       251      63001      0.4189   258.2008
      15 319     383       124      15376      0.2006     51.9459
      16 370     364                           0.0162     12.8401
      17 313     365         64      4096      0.1661
      18 556     350          6         36     0.3705      0.0973
      19 831     412                           0.5042      8.6390
      20 960     537         52      2704      0.4406     76.3237
      21 1152    664       206      42436      0.4236   211.2647
      22 759     811       419    175561       0.0685   186.3844
      23 607     795       423    178929       0.3097   206.7222
      24 371     739       488    238144       0.9919      3.5626
      25 298     628                           1.1074     58.2273
      26 378     529         52      2704      0.3995   365.0243
      27 373     484       188      35344      0.2976   365.4362
      28 443     451       368    135424       0.0181     60.3201
      29 374     448       330    108900       0.1979     33.0322
      30 660     426       151      22801      0.3545      0.1445
      31 1004    496       111      12321      0.5060     14.6417
      32 1153    649                           0.4371     82.9636
      33 1388    800          8         64     0.4236   257.0359
      34 904     976         74      5476      0.0796   220.3088
      35 715     955       234      54756      0.3357   249.0951
      36 441     883       508    258064       1.0023      5.7345
                           504    254016      14.1215     80.5594
         Jumlah            588    345744                443.0023
                             72      5184              4284.8431
                           240      57600
                           442    195364
                          7823   2779235
                 MAD   217.3056 =7823/36
                 MSE 77200.9722 =2779235/36
                 MAPE     0.3923 =14.1215/36
                 MPE 119.0234 =4284.8431/36
72 | MAD, MSE, MAPE, MPE
Misalkan, menggunakan kriteria MAPE, maka besaran MAPE metode trend
adalah 46,91%, metode MA(3) adalah 44,22%, dan metode ES (alpha = 0.3)
adalah 39,23%. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode Exponential Smoothing
adalah yang terbaik.
KESIMPULAN
Membandingkan nilai error atau deviasi terkecil antara metode trend,
moving average, dan exponential smoothing dengan menggunakan kriteria
MAD, MSE, MAPE, dan MPE adalah upaya untuk memilih model peramalan
terbaik.
GLOSARI
Error atau deviasi, adalah selisih antara data forecast dengan data
   originalnya.
Overestimate, adalah nilai data forecast-nya terlalu besar atau tinggi
   daripada data originalnya.
Underestimate, adalah nilai data forecast-nya terlalu kecil atau rendah
   daripada data originalnya.
EVALUASI
Pertanyaan Dengan Jawaban Benar-Salah
1. MAD dari metode peramalan trend bernilai 20, metode MA bernilai 15,
   sementara metode ES bernilai 10. Metode peramalan yang terbaik
   dengan kriteria MAD adalah teknik trend.
2. EMA adalah singkatan dari Exponential of Moving Average.
3. Absolut artinya positif.
4. Nilai MPE yang besar dan negatif bermakna underestimate.
5. Error adalah selisih dari data original dikurangi data forecast.
                                                        MAD, MSE, MAPE, MPE | 73
HALAMAN KOSONG
74 | MAD, MSE, MAPE, MPE
BAB 11
                          DEKOMPOSISI
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mampu menentukan komponen data time series yang terdiri dari unsur
   trend, musim, siklus, dan tak beraturan, dengan menggunakan teknik
   multiplicative.
2. Mampu menentukan atau membersihkan data, sehingga data bebas
   dari efek trend ataupun musimannya.
PENDAHULUAN
Dekomposisi adalah teknik untuk menentukan komponen atau unsur yang
terdapat di dalam data time series; dimana komponen tersebut terdiri dari
trend (Tr), musim (Sn), siklus (Cl), dan acak (Ir). Oleh karena itu, data Yt
merupakan gabungan atau komposit dari Tr, Sn, Cl, dan Ir.
Terdapat dua teknik dekomposisi, yaitu: (1) teknik additive, secara
matematis ditulis: Yt = Tr + Sn + Cl + Ir, dan (2) teknik multiplicative, secara
matematis ditulis: Yt = Tr * Sn * Cl * Ir.
CARA BELAJAR
Sebagaimana diketahui bahwa Yt = Tr*Sn*Cl*Ir; maka dapat juga ditulis
bahwa: (Tr*Cl) = Yt / (Sn*Ir) atau (Sn*Ir) = Yt / (Tr*Cl) atau (Tr*Sn) = Yt /
(Cl*Ir) atau (Cl*Ir) = Yt / (Tr*Sn), dan seterusnya. Adapun langkah-langkah
dekomposisi teknik multiplicative, adalah sebagai berikut:
(1) Menghitung (Tr*Cl) dengan metode CMA (Centered Moving Average),
   misalkan datanya perbulan maka hitungannya MA-nya adalah 12
   periode CMA(12).
(2) Menentukan (Sn*Ir) dengan rumus: (Sn*Ir) = Yt / (Tr*Cl), sehingga
   diperoleh indeks per bulannya. Bila data indeks per bulannya lebih dari
   12 periode, maka penetapannya dapat menggunakan metode rata-rata
   atau metode median. Indeks ini dinamakan indeks musiman (seasonal
   factor). Bila penjumlahan seasonal factor ini lebih atau kurang dari 12,
   maka perlu disesuaikan dengan pengali (multiplier) agar jumlahnya 12,
                                                                      Dekomposisi | 75
sehingga didapatlah indeks musim disesuaikan (adjusted seasonal),
   selanjutnya dinamakan Sn.
(3) Menghilangkan unsur musim (deseasonal) dengan rumus: Yt/Sn.
(4) Menentukan data trend dari data deseasonal (Predicted Yt/Sn),
   selanjutnya dinamakan Tr.
(5) Menghitung (Tr*Sn).
(6) Menghitung (Cl*Ir) dengan rumus: (Cl*Ir) = Yt / (Tr*Sn).
(7) Menentukan Cl dengan metode CMA(3), selanjutnya dinamakan Cl.
(8) Menentukan Ir dengan rumus: Ir = (Cl*Ir) / Cl atau : Ir = (Yt/Sn) / Tr,
   selanjutnya dinamakan Ir. Untuk membuktikan nilai Yt, maka dapat
   dihitung dengan rumus: Yt = Tr*Sn*Cl*Ir.
Contoh
Tahun Bulan t     Yt     CMA12  (Tr * Cl) = (Sn*Ir) =
                                 CMA12 Yt/(Tr*Cl)
2001 Jan          1 189
        Feb 2 229
        Mar 3 249
        Apr 4 289
        May 5 260
        Jun 6 431 447.8333
        Jul 7 660 452.4167 450.1250 1.4663
        Aug 8 777 458.0000 455.2083 1.7069
        Sep 9 915 463.8333 460.9167 1.9852
        Oct 10 613 470.5833 467.2083 1.3120
        Nov 11 485 475.0000 472.7917 1.0258
        Dec 12 277 485.4167 480.2083 0.5768
2002 Jan          13 244 499.6667 492.5417 0.4954
        Feb 14 296 514.9167 507.2917 0.5835
        Mar 15 319 534.6667 524.7917 0.6079
        Apr 16 370 546.8333 540.7500 0.6842
        May 17 313 557.0000 551.9167 0.5671
        Jun 18 556 564.8333 560.9167 0.9912
        Jul 19 831 569.3333 567.0833 1.4654
        Aug 20 960 576.1667 572.7500 1.6761
        Sep       21 1152 580.6667 578.4167  1.9916
        Oct 22 759 586.7500 583.7083 1.3003
        Nov 23 607 591.8333 589.2917 1.0301
76 | Dekomposisi
2003  Dec  24 371 600.5000 596.1667                      0.6223
         Jan  25 298 614.9167 607.7083                      0.4904
         Feb  26 378 631.0000 622.9583                      0.6068
         Mar  27 373 650.6667 640.8333                      0.5821
         Apr  28 443 662.7500 656.7083                      0.6746
         May  29 374 671.7500 667.2500                      0.5605
         Jun  30 660 677.5833 674.6667                      0.9783
         Jul  31 1004
         Aug  32 1153
         Sep  33 1388
         Oct  34 904
         Nov  35 715
         Dec  36 441
t   indeks 1  indeks 2  rata-rata  seasonal  Sn = adjusted  deseasonal
                                    factor     seasonal       = Yt/Sn
   1 0.4954 0.4904 0.4929 0.4929             0.4933 383.1543
   2 0.5835 0.6068 0.5951 0.5951             0.5956 384.4771
   3 0.6079 0.5821 0.5950 0.5950             0.5954 418.1817
   4 0.6842 0.6746 0.6794 0.6794             0.6800 425.0306
   5 0.5671 0.5605 0.5638 0.5638             0.5643 460.7767
   6 0.9912 0.9783 0.9847 0.9847             0.9855 437.3245
   7 1.4654 1.4663 1.4658 1.4658             1.4670 449.8969
   8 1.6761 1.7069 1.6915 1.6915             1.6929 458.9825
   9 1.9916 1.9852 1.9884 1.9884             1.9900 459.7978
10 1.3003 1.3120 1.3062 1.3062               1.3072 468.9318
11 1.0301 1.0258 1.0279 1.0279               1.0288 471.4408
12 0.6223 0.5768 0.5996 0.5996               0.6001 461.6264
13                                 0.4929    0.4933 494.6543
14                                 0.5951    0.5956 496.9660
15                                 0.5950    0.5954 535.7428
16                                 0.6794    0.6800 544.1568
17                                 0.5638    0.5643 554.7042
18                                 0.9847    0.9855 564.1588
19                                 1.4658    1.4670 566.4611
20                                 1.6915    1.6929 567.0826
21                                 1.9884    1.9900 578.8929
22                                 1.3062    1.3072 580.6187
23                                 1.0279    1.0288 590.0301
                                                            Dekomposisi | 77
24                             0.5996       0.6001 618.2794
25                             0.4929       0.4933 604.1269
26                             0.5951       0.5956 634.6390
27                             0.5950       0.5954 626.4328
28                             0.6794       0.6800 651.5175
29                             0.5638       0.5643 662.8095
30                             0.9847       0.9855 669.6848
31                             1.4658       1.4670 684.3886
32                             1.6915       1.6929 681.0898
33                             1.9884       1.9900 697.4856
34                             1.3062       1.3072 691.5406
35                             1.0279       1.0288 695.0107
36                             0.5996       0.6001 734.9359
t   Tr = Predicted   (Tr*Sn)    (Cl*Ir) =     Cl =       Ir =         Ir =
         Yt/Sn                 Yt/(Tr*Sn)   CMA(3)    (Cl*Ir)/Cl  (Yt/Sn)/Cl
                     192.1852
   1 389.6115        237.7108       0.9834    0.9901     0.9730       0.9834
                     243.2903       0.9634    1.0011     1.0223       0.9634
   2 399.1020        284.2760       1.0235    1.0392     0.9782       1.0235
                     241.2646       1.0166    1.0316     1.0446       1.0166
   3 408.5925        430.7433       1.0777    1.0286     0.9728       1.0777
                     655.0967       1.0006    1.0048     1.0026       1.0006
   4 418.0830        772.0273       1.0075    1.0005     1.0059       1.0075
                     926.4181       1.0064    0.9938     0.9939       1.0064
   5 427.5735        620.9665       0.9877    0.9826     1.0046       0.9877
                     498.4518       0.9872    0.9649     1.0084       0.9872
   6 437.0640        296.4301       0.9730    0.9633     0.9701       0.9730
                     248.3621       0.9345    0.9619     1.0214       0.9345
   7 446.5545        305.5429       0.9824    0.9922     0.9764       0.9824
                     311.1020       0.9688    1.0057     1.0196       0.9688
   8 456.0450        361.7129       1.0254    1.0243     0.9987       1.0254
                     305.5265       1.0229    1.0238     1.0007       1.0229
   9 465.5355        542.9823       1.0245    1.0197     1.0042       1.0245
                     822.1679       1.0240    1.0099     1.0008       1.0240
10 475.0260          964.8221       1.0107    1.0016     0.9934       1.0107
                    1153.0519       0.9950    0.9933     1.0058       0.9950
11 484.5165          769.8413       0.9991    0.9903     0.9955       0.9991
                     615.6133       0.9859    0.9963     0.9896       0.9859
12 494.0070                         0.9860                            0.9860
13 503.4975
14 512.9880
15 522.4785
16 531.9690
17 541.4595
18 550.9500
19 560.4405
20 569.9310
21 579.4215
22 588.9120
23 598.4025
78 | Dekomposisi
24 607.8930 364.7677   1.0171  0.9939  1.0234  1.0171
25 617.3835 304.5391   0.9785  1.0027  0.9759  0.9785
26 626.8741 373.3751   1.0124  0.9918  1.0208  1.0124
27 636.3646 378.9137   0.9844  1.0018  0.9826  0.9844
28 645.8551 439.1498   1.0088  1.0015  1.0072  1.0088
29 655.3456 369.7883   1.0114  1.0091  1.0022  1.0114
30 664.8361 655.2213   1.0073  1.0112  0.9961  1.0073
31 674.3266 989.2390   1.0149  1.0061  1.0088  1.0149
32 683.8171 1157.6169  0.9960  1.0057  0.9904  0.9960
33 693.3076 1379.6857  1.0060  0.9953  1.0107  1.0060
34 702.7981 918.7161   0.9840  0.9886  0.9953  0.9840
35 712.2886 732.7748   0.9757  0.9927  0.9830  0.9757
36 721.7791 433.1052   1.0182                  1.0182
KESIMPULAN
1. Data time series adalah komposit dari elemen trend (Tr), musim (Sn),
   siklus (Cl), maupun tak beraturan (Ir), atau, Yt = Tr*Sn*Cl*Ir.
2. Mengetahui pola trend, musim, siklus maupun tak beraturan dari data
   time series adalah dalam upaya untuk menghilangkan pengaruh atau
   efek dari komponennya, misalnya detrending adalah menghilangkan
   efek atau pengaruh dari unsur trend yang ada di dalam data times series.
3. Deseasonal adalah menghilangkan efek atau pengaruh dari unsur musim
   yang ada di dalam data times series.
GLOSARI
CMA(12) atau Centered Moving Average 12, adalah teknik menetukan
   unsur siklus dan tak beraturan pada data time series dalam satu tahun.
Dekomposisi, adalah teknik memecah data time series kedalam komponen
   atau unsur.
Deseasonal, adalah teknik menghilangkan efek musiman dari data time
   series.
Detrending, adalah teknik menghilangkan efek trend dari data time series.
Seasonal adjusted, adalah seasonal factor yang sudah disesuaikan dengan
   memperhitungkan jumlahnya yang sebesar 12 (= jumlah bulan dalam
   satu tahun).
                                       Dekomposisi | 79
Seasonal factor, adalah indek musiman selama satu tahun periode waktu,
   yang dihitung dengan cara rata-rata atau median.
EVALUASI
Pertanyaan Dengan Jawaban Benar-Salah
1. Seasonal factor diperoleh dari rata-rata atau median dari rasio data
   original terhadap Tr*Cl-nya.
2. CMA(12) adalah termasuk kedalam komponen musim dan siklus.
3. Komponen Sn diukur dalam satuan yang sesuai atau sama dengan
   satuan data original-nya.
4. Teknik multiplicative adalah teknik dekomposisi dalam analisis univariat.
5. Teknik multiplicative adalah lebih baik daripada teknik additive.
6. Data time series dapat juga disusun secara tidak berurutan.
7. Komponen trend merupakan kenaikan atau penurunan data time series
   dalam jangka panjang.
8. Data deseasonal diperoleh dengan cara membagi data original-nya
   terhadap indeks musim-nya.
9. Meningkatnya nilai penjualan pada saat peringatan hari besar, misalkan
   pada saat menjelang lebaran, adalah salah satu efek siklus bisnis.
10.Tr atau Trend dalam dekomposisi adalah nilai forecast dari persamaan
   regresi, dimana dependent variabel nya adalah data originalnya.
11.Yt adalah Tr*Sn*Cl*Ir.
12.Cl adalah CMA(3).
13.Dalam model trend, data forecast adalah berbeda dengan data
   prediction.
14.Cl*Sn adalah Yt / (Tr*Ir).
15. Tr adalah Yt/Sn.
16. Cl*Ir adalah Yt / (Tr*Sn).
Pertanyaan Dengan Jawaban Benar-Salah (Aplikasi GRETL)
1. Add Time trend adalah menu regresi trend.
2. Regresi model trend, dimana Regressors nya adalah variabel const dan
   time.
80 | Dekomposisi
BAB 12
                 PERILAKU DATA TIME SERIES
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mampu memahami istilah Autocorrelation Function (ACF) dan
   Autocorrelation Partial Function (PACF), yang tergambar dari
   correlogram.
2. Mampu memahami makna stasioner dari data time series.
PENDAHULUAN
Dapat dikatakan bahwa data time series cenderung bergerak meningkat
atau menurun alias memiliki trend. Dengan kata lain, pergerakannya adalah
tidak konstan atau tidak bergerak menuju nilai rata-ratanya, alias
dinamakan tidak stasioner, atau tidak random walk. Walaupun cenderung
tidak stasioner untuk data aslinya atau data levelnya, proses stokastik dapat
menjelaskan bahwa bisa jadi yang data levelnya tidak stasioner, namun
data perubahannya adalah stasioner. Ataupun bisa jadi data perubahannya
tidak stasioner, namun data perubahan dari perubahannya adalah
stasioner, dan seterusnya. Jadi, data time series bisa stasioner pada level,
bisa stasioner pada 1st difference, atau baru bisa stasioner pada data 2nd
difference-nya, dan seterusnya. Jadi proses stasioneritas adalah upaya
untuk menjadikan pergerakan data menjadi konstan.
Terkadang, pergerakan data time series adalah terus meningkat, namun
peningkatannya tersebut adalah karena pengaruh trendnya, sehingga bila
diperhatikan data tersebut bergerak di seputar garis trendnya. Ini berarti
data tersebut adalah cenderung untuk stasioner. Untuk memastikan
stasioneritas, memang harus dilakukan pengujian. Secara empiris, data
time series adalah stasioner pada 1st difference.
CARA BELAJAR
Memahami perilaku data time series adalah memahami bagaimana data
masa lalu menjelaskan perubahan data sekarang, alias memahami
stasioneritas data. Untuk itu, cara atau pendekatan yang digunakan adalah
                                                      Perilaku Data Time Series | 81
dengan melihat correlogram-nya. Correlogram merupakan nilai
autokorealasi dan autokorelasi parsial dari tiap-tiap lag (ordo) masa lalunya;
yang dinamakan ACF dan PACF. Jadi correlogram adalah kumpulan dari nilai
ACF dan PACF dari masing-masing ordo atau lagnya.
Selain menggunakan pendekatan correlogram, pendekatan pengujian (uji
stasioner) lebih umum digunakan untuk memastikan apakah suatu data
time series memiliki akar unit atau tidak. Memiliki akar unit bermakna tidak
stasioner; dan sebaliknya, tidak memiliki akar unit berarti stasioner. Jadi
pengujian akar unit adalah upaya untuk memastikan apakah data time
series adalah stasioner pada level, atau pada first difference, ataupun pada
second difference, dan seterusnya. Rumus atau pendekatan yang sering
digunakan dalam uji stasioner atau uji akar unit adalah Augmented Dickey
Fuller test atau uji ADF.
Contoh: Data level, 1st difference, 2nd difference
Tahun  t   Y D(Y) D(Y,2)
2001   1   189
       2 229 40
       3 249 20 -20
       4 289 40 20
       5 260 -29 -69
       6 431 171 200
       7   660 229              58
       8 777 117 -112
       9   915 138              21
       10 613 -302 -440
       11  485 -128             174
       12  277 -208             -80
2002   13  244 -33 175
       14 296 52 85
       15 319 23 -29
       16 370 51 28
       17 313 -57 -108
       18 556 243 300
       19  831 275              32
       20 960 129 -146
82 | Perilaku Data Time Series
21    1152  192   63
         22
         23    759 -393 -585
         24    607 -152    241
         25
         26    371 -236    -84
         27
2003     28    298 -73 163
         29
         30    378 80 153
         31
               373 -5 -85
         32
         33    443 70 75
         34
         35    374 -69 -139
         36    660 286 355
               1004  344   58
               1153  149 -195
               1388  235   86
               904 -484 -719
               715 -189    295
               441 -274    -85
Aplikasi GRETL: Correlogram
Autocorrelation function for Y
***, **, * indicate significance at the 1%, 5%, 10% levels
using standard error 1/T^0.5
LAG ACF        PACF        Q-stat. [p-value]
1 0.7772 ***   0.7772 ***  23.6091  [0.000]
2 0.4383 ***   -0.4185 **  31.3389  [0.000]
3 0.0240       -0.4102 **  31.3627  [0.000]
4 -0.2573      0.0898      34.1936  [0.000]
5 -0.3831 **   0.0438      40.6702  [0.000]
6 -0.4414 ***  -0.3782 **  49.5540  [0.000]
7 -0.3772 **   0.0876      56.2640  [0.000]
                           Perilaku Data Time Series | 83
ACF for Y          +- 1.96/T^0.5
        1                                                                                                678
     0.5                                                                                                         +- 1.96/T^0.5
                                                                                                         678
        0
   -0.5
      -1
           012345
                                                                                                  lag
                                                                                             PACF for Y
        1
     0.5
        0
   -0.5
      -1
           012345
                                                                                                  lag
Aplikasi GRETL: Uji Stasioner ADF
 k = 9: AIC = 269.976
 k = 8: AIC = 268.318
 k = 7: AIC = 286.692
 k = 6: AIC = 310.071
 k = 5: AIC = 320.357
 k = 4: AIC = 344.142
 k = 3: AIC = 342.336
 k = 2: AIC = 340.677
 k = 1: AIC = 348.314
 k = 0: AIC = 354.214
Augmented Dickey-Fuller test for Y
testing down from 9 lags, criterion AIC
sample size 27
unit-root null hypothesis: a = 1
84 | Perilaku Data Time Series
with constant and trend
including 8 lags of (1-L)Y
model: (1-L)y = b0 + b1*t + (a-1)*y(-1) + ... + e
estimated value of (a- 1):-5.3606
test statistic: tau_ct(1) =-9.70524
asymptotic p-value 1.263e-018
1st-order autocorrelation coeff. for e:-0.076
lagged differences: F(8, 16) = 100.402 [0.0000]
Augmented Dickey-Fuller regression
OLS, using observations 2001:10-2003:12 (T = 27)
Dependent variable: d_Y
      coefficient  std. error t-ratio p-value
---------------------------------------------------------
const  1783.41 183.335 9.728            4.03e-08 ***
Y_1    −5.36060 0.552341 −9.705         1.26e-018 ***
d_Y_1  3.69237 0.404896 9.119           9.75e-08 ***
d_Y_2  3.73981 0.354003 10.56           1.27e-08 ***
d_Y_3  3.59901 0.402013 8.952           1.25e-07 ***
d_Y_4  2.62467 0.390388 6.723           4.89e-06 ***
d_Y_5  1.99844 0.207139 9.648           4.51e-08 ***
d_Y_6  1.92731 0.195055 9.881           3.24e-08 ***
d_Y_7  1.81206 0.236403 7.665           9.61e-07 ***
d_Y_8  0.852409 0.192588 4.426          0.0004 ***
time   51.5859 5.33615 9.667            4.39e-08 ***
AIC: 276.841 BIC: 291.095 HQC: 281.079
Hasil statistik ADF (-9.70524) menunjukkan bahwa data Y adalah stasioner
atau tidak memiliki akar unit, alias berderajat integrasi nol. Selanjutnya,
data level Y ini dapat digunakan untuk penaksiran seperti ARIMA tanpa
harus dilakukan proses differencing.
KESIMPULAN
1. Pola data time series yang menggambarkan pergerakan trend baik yang
   meningkat ataupun menurun terkadang mengalami kejutan-kejutan
   sehingga terjadi lompatan.
2. Data time series akan selalu berurutan sehingga cenderung untuk
   berkorelasi dengan masa lalunya; atau dengan kata lain dapat dikatakan
                                Perilaku Data Time Series | 85
bahwa data perubahannya (Yt) adalah karena pengaruh dari data masa
   lalunya (Yt-1), atau Yt-1 adalah karena Yt-2, atau Yt-2 adalah karena Yt-3,
   dan seterusnya.
3. Memahami perilaku data adalah upaya untuk menjelaskan tentang
   stasioneritas data, yaitu data times series yang stasioner pada level
   (memiliki derajat integrasi 0) atau stasioner pada first difference
   (memiliki derajat integrasi 1) ataupun stasioner pada second difference
   (memiliki derajat integrasi 2), dan seterusnya.
GLOSARI
Akar unit, adalah pengujian stasioneritas data. Memiliki akar unit dapat
   bermakna tidak stasioner.
Autocorrelation Function, adalah nilai korelasi deret terhadap data masa
   lalunya.
Correlogram, adalah diagram untuk ACF dan PACF dari setiap lag atau
   ordonya.
Differencing, adalah menentukan data perubahan atau deltanya.
Partial Autocorrelation Function, adalah nilai korelasi deret secara parsial
   terhadap data masa lalunya.
Random walk, adalah proses stokastik atau deret acak data.
Stasioner, adalah proses stokastik atau gerak acak data, dimana deretnya
   adalah konstan.
EVALUASI
Pertanyaan Dengan Jawaban Benar-Salah
1. Correlogram adalah figure atau gafik batang/garis dari ACF dan PACF
   untuk setiap lag nya.
2. PACF adalah singkatan dari Partial Autocorrelation Figure.
3. Data level menunjukkan data original.
4. ACF adalah singkatan dari Autocorrelation Figure.
5. ADF test adalah untuk menguji stasioneritas data.
86 | Perilaku Data Time Series
BAB 13
                   MODEL AUTOREGRESSIVE
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mampu memahami makna autoregressive.
2. Mampu menentukan model autoregressive dengan metode Ordinary
   Least Square (OLS) maupun metode Maximum Likelihood Estimator
   (MLE).
PENDAHULUAN
Model autoregressive atau disingkat AR adalah analisis mengenai kondisi
data sekarang yang disebabkan oleh fenomena atau kondisi data masa
lalunya. Jadi, data Y adalah karena data Yt-1, Yt-2, Yt-3, dan seterusnya. Secara
model ditulis, Y = f(Yt-1, Yt-2, Yt-3, ..., Yt-p), dimana p adalah tingkat ordo atau
lagnya. Atau juga ditulis, Yt = β0 + β1 Yt-1 + β2 Yt-2 + β3 Yt-3 + ... + βpYt-p + εt; atau
juga, Yt = β0 + β1 AR(1) + β2 AR(2) + β3 AR(3) + ... + βp AR(p) + εt; dimana βp
adalah parameter AR(p) dan ε adalah error term.
Perlu diketahui bahwa, menentukan parameter model AR dapat dilakukan
dengan metode OLS, dapat juga dilakukan dengan metode MLE. Bila
menggunakan metode OLS, maka syarat atau asumsi klasiknya harus
terpenuhi, seperti: error nya adalah sama dengan nol, atau memiliki varian
yang sama, dan juga error periode t tidak berkorelasi dengan error periode
t-p nya (alias tidak terjadi autokorelasi). Sementara metode MLE biasanya
cenderung menghasilkan parameter yang bias bila sampel atau data yang
digunakan adalah kecil, karena sudah menjadi sifat metode ML yang
mengestimasi dengan cara memaksimalkan fungsi atau mencari titik
maksimal dari fungsi likelihood nya. Untuk berberapa kasus atau
pertimbangan (misalnya data sudah dalam jumlah besar atau big data),
metode MLE adalah lebih diunggulkan daripada metode OLS.
CARA BELAJAR
Mengestimasi model autoregressive dengan metode OLS atau MLE adalah
sebagai berikut:
                                                           Model Autoregressive | 87
(1) Meregres data Y terhadap data lagnya, baik menggunakan metode OLS
   maupun MLE. Adapun langkahnya adalah dilakukan cara bertahap, yaitu
   mulai meregres terhadap lag terpanjangnya (pendekatan intuitif)
   sampai kepada lag terkecilnya, yaitu dengan melihat signifikansi
   koefisien parameternya. Namun dapat juga dimulai dari lag pertama
   atau ordo pertamanya, kemudian dilanjutkan kepada ordo yang lebih
   tinggi, sampai parameter menjadi tidak signifikan atau berubah tanda.
   Menggunakan kriteria seperti: AIC, SIC, dan HQC, adalah dapat juga
   digunakan untuk menentukan lag yang optimal.
(2) Kemudian adalah melakukan pengujian diagnostik terhadap error dari
   model AR yang diestimasi; misalnya pengujian autokorelasi Breusch-
   Godfrey, atau pengujian white noise dengan statistik Q (Ljung-Box), yaitu
   pengujian tidak terdapat autokorelasi pada deret residualnya. Atau juga
   dapat menggunakan correlogram, yaitu memastikan ACF dan PACF data
   residualnya tidak berada di luar batas atas-bawah (tidak signifikan).
(3) Selanjutnya adalah menggunakan kriteria MAPE untuk menentukan
   model terbaik dalam membandingakan antara metode OLS atau metode
   MLE.
(4) Forecasting.
Contoh data: Yt, Yt-1, Yt-2, Yt-3
Tahun t     Yt   Yt-1              Yt-2   Yt-3
2001     1  189                      189    189
                                     229    229
         2 229 189                   249    249
                                     289    289
         3 249 229                   260    260
                                     431    431
         4 289 249                   660    660
                                     777    777
         5 260 289                   915    915
                                     613    613
         6 431 260                   485    485
                                     277    277
         7 660 431                   244
         8 777 660
         9 915 777
      10 613 915
      11 485 613
      12 277 485
2002 13 244 277
      14 296 244
      15 319 296
88 | Model Autoregressive
2003   16   370      319          296         244
       17   313      370          319         296
       18   556      313          370         319
       19   831      556          313         370
       20   960      831          556         313
       21  1152      960          831         556
       22   759     1152          960         831
       23   607      759         1152         960
       24   371      607          759        1152
       25   298      371          607         759
       26   378      298          371         607
       27   373      378          298         371
       28   443      373          378         298
       29   374      443          373         378
       30   660      374          443         373
       31  1004      660          374         443
       32  1153     1004          660         374
       33  1388     1153         1004         660
       34   904     1388         1153        1004
       35   715      904         1388        1153
       36   441      715          904        1388
Menggunakan aplikasi GRETL
Model AR(1): OLS, using observations 2001:02-2003:12 (T = 35)
Dependent variable: Yt
const               Coefficient  Std. Error        t-ratio     p-value  *
Yt_1                 131.706      66.7619          1.973       0.0569   ***
                    0.780379     0.103366          7.550       <0.0001
Mean dependent var   574.1143          S.D. dependent var      307.8930
Sum squared resid     1181846          S.E. of regression      189.2446
R-squared            0.633324          Adjusted R-squared      0.622213
F(1, 33)             56.99774          P-value(F)              1.10e-08
Log-likelihood      −232.1396          Akaike criterion        468.2791
Schwarz criterion    471.3898          Hannan-Quinn            469.3529
rho                  0.387426          Durbin's h              2.896815
Forecast evaluation statistics using 35 observations
                                                   Model Autoregressive | 89
Mean Error                       4.5475e-014
Root Mean Squared Error          183.76
Mean Absolute Error              155.08
Mean Percentage Error            -9.6144
Mean Absolute Percentage Error   27.903
Theil's U                        0.92999
Breusch-Godfrey test for autocorrelation up to order 12
OLS, using observations 2001:02-2003:12 (T = 35)
Dependent variable: uhat
      coefficient  std. error t-ratio p-value
-------------------------------------------------------
const  −59.3278 78.6878 −0.7540 0.4592
Yt_1   0.112462 0.142325 0.7902    0.4383
uhat_1 0.159747 0.263888 0.6054    0.5514
uhat_2 0.294649 0.240729 1.224     0.2345
uhat_3 −0.541882 0.230989 −2.346   0.0289 **
uhat_4 −0.722836 0.250819 −2.882   0.0089 ***
uhat_5 0.353399 0.268437 1.317     0.2022
uhat_6 0.243246 0.273775 0.8885    0.3843
uhat_7 −0.536433 0.273000 −1.965   0.0628 *
uhat_8 −0.593820 0.292862 −2.028   0.0555 *
uhat_9 0.254965 0.271940 0.9376    0.3591
uhat_10 0.362613 0.272368 1.331    0.1974
uhat_11 −0.495144 0.267168 −1.853  0.0779 *
uhat_12 0.475042 0.283753 1.674    0.1089
Unadjusted R-squared = 0.885531
Test statistic: LMF = 13.537945,
with p-value = P(F(12,21) > 13.5379) = 2.74e-007
Alternative statistic: TR^2 = 30.993575,
with p-value = P(Chi-square(12) > 30.9936) = 0.00197
Ljung-Box Q' = 57.2259,
with p-value = P(Chi-square(12) > 57.2259) = 7.2e-008
90 | Model Autoregressive
Model AR(2): OLS, using observations 2001:03-2003:12 (T = 34)
Dependent variable: Yt
const               Coefficient  Std. Error  t-ratio           p-value  ***
Yt_1                 179.062      63.9648    2.799             0.0087   ***
Yt_2                 1.17417     0.161581    7.267             <0.0001  ***
                                 0.158533    −3.067            0.0045
                    −0.486177
Mean dependent var   584.2647    S.D. dependent var             306.5215
Sum squared resid    904672.8    S.E. of regression             170.8303
R-squared            0.708220    Adjusted R-squared             0.689395
F(2, 31)             37.62218    P-value(F)                      5.11e-09
Log-likelihood      −221.4564    Akaike criterion               448.9127
Schwarz criterion    453.4918    Hannan-Quinn                   450.4743
rho                 −0.231294    Durbin's h                    −4.024369
Forecast evaluation statistics using 34 observations
Mean Error                       -3.3437e-014
Root Mean Squared Error          163.12
Mean Absolute Error              135.04
Mean Percentage Error            -7.9389
Mean Absolute Percentage Error   24.844
Theil's U                        0.83336
Breusch-Godfrey test for autocorrelation up to order 12
OLS, using observations 2001:03-2003:12 (T = 34)
Dependent variable: uhat
      coefficient   std. error t-ratio p-value
-----------------------------------------------------------
const  −254.841 128.919 −1.977               0.0628 *
Yt_1   0.775462 0.625451 1.240               0.2301
Yt_2   −0.302854 0.480871 −0.6298 0.5363
uhat_1 −0.777284 0.647173 −1.201             0.2445
uhat_2 −0.0128449 0.360111 −0.03567 0.9719
uhat_3 −0.379056 0.255377 −1.484             0.1541
uhat_4 −0.733719 0.261511 −2.806             0.0113 **
uhat_5 0.185368 0.306328 0.6051              0.5523
uhat_6 0.681237 0.299137 2.277               0.0345 **
uhat_7 0.0917763 0.290212 0.3162             0.7553
                                             Model Autoregressive | 91
uhat_8   −0.496751 0.284354      −1.747      0.0968 *
uhat_9   0.0732038 0.254740      0.2874      0.7769
uhat_10  0.637742 0.269122       2.370       0.0285 **
uhat_11  0.00171076 0.281105     0.006086    0.9952
uhat_12  0.499265 0.282092       1.770       0.0928 *
Unadjusted R-squared = 0.874642
Test statistic: LMF = 11.047128,
with p-value = P(F(12,19) > 11.0471) = 3.66e-006
Alternative statistic: TR^2 = 29.737817,
with p-value = P(Chi-square(12) > 29.7378) = 0.00306
Ljung-Box Q' = 48.4375,
with p-value = P(Chi-square(12) > 48.4375) = 2.62e-006
Model AR(3): OLS, using observations 2001:04-2003:12 (T = 33)
Dependent variable: Yt
const               Coefficient  Std. Error  t-ratio           p-value  ***
Yt_1                 260.190      65.1131    3.996             0.0004   ***
Yt_2                0.955912     0.165134    5.789             <0.0001
Yt_3                0.0534915    0.241651    0.2214            0.8264   ***
                                 0.165715    −2.832            0.0083
                    −0.469238
Mean dependent var   594.4242    S.D. dependent var             305.4055
Sum squared resid    699029.0    S.E. of regression             155.2561
R-squared            0.765797    Adjusted R-squared             0.741570
F(3, 29)             31.60815    P-value(F)                      2.82e-09
Log-likelihood      −211.1805    Akaike criterion               430.3610
Schwarz criterion    436.3470    Hannan-Quinn                   432.3751
rho                 −0.017531    Durbin's h                    −0.318298
Forecast evaluation statistics using 33 observations
Mean Error                       4.8231e-014
Root Mean Squared Error          145.54
Mean Absolute Error              116.11
Mean Percentage Error            -5.9974
Mean Absolute Percentage Error   21.511
Theil's U                        0.77708
92 | Model Autoregressive