The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Andri Suhendra, 2023-09-12 03:06:41

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

IMPLE

79 S.Pd., kelas XII yaitu Bapak Drs. H. Achyadi, S,Pd., serta guru-guru bimbingan penyuluhan dan konseling yaitu Ibu Dra. Sri Hardiningsih dan Ibu Rohilah Bensu, S.Pd. dalam membentuk karakter peserta didik yang bermuatan pendidikan multikultural. implementasi implementasikan pendidikan multikultural melalui pendidikan agama Islam kepada peserta didik SMAN 33 Jakarta. Peneliti melihat hasil tersebut berfokus pada: a. Pemahaman dalam pelajaran pendidikan agama Islam yang didapat oleh peserta didik SMAN 33 Jakarta dengan cara memberikan angket tertutup yaitu merupakan instrumen penelitian yang memuat daftar pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik yang beragama Islam dengan jawaban yang sudah ditetapkan oleh peneliti berupa setuju, ragu-ragu dan tidak setuju dalam hal pelajaran pendidikan agama Islam. b. Kepala SMAN 33 Jakarta dalam memberikan arahan dan bimbingannya kepada peserta didik SMAN 33 Jakarta. c. Guru-guru mata pelajaran pendidikan agama Islam diawali dari guru mata pelajaran agama Islam kelas X, kelas XI sampai kelas XII dengan melihat hasil pemahaman pendidikan agama Islam yang bermuatan pendidikan multikultural yang telah mereka


80 peroleh di dalam kegiatan belajar. d. Guru bimbingan penyuluhan dan konseling dalam memberikan arahan dan bimbingannya kepada peserta didik SMAN 33 Jakarta. B. PEMBAHASAN 1. Konsep implementasi pendidikan multikultural melalui pendidikan agama Islam di SMAN 33 Jakarta. Konsep implementasi pendidikan multikultural melalui pendidikan agama Islam di SMAN 33 Jakarta adalah memberikan pemahaman pendidikan multikultural dalam pelajaran pendidikan agama Islam yang dituangkan pada materi PAI dan BP sehingga peserta didik dapat mengerti. Konsep implementasi pendidikan multikultural yang sudah diberikan oleh guru-guru pendidikan agama Islam dalam ruang lingkup meteri pembelajaran kemudian ditanamkan kepada peserta diidik dan dikontrol sebagai tindakan preventif agar tidak terjadi penyimpanganpenyimpangan diperilaku peserta didik . Menumbuh kembangankan perilaku yang sesuai dengan cara memberikan pemahaman berkesinambungan oleh guru-guru pendidikan agama Islam, mengarahkan peserta didik dalam kegiatan-kegiatan Sosial melalui OSIS SMAN 33 Jakarta saeperti bakti sosial bersama peserta didik yang berlainan agama, suku dan budaya mereka. Konsep preventif


81 juga dilakukan dengan bekerja sama guru bimbingan konseling dan karir jika di terjadi maslah. 2. Gambaran implementasi pendidikan multukultural di SMAN 33 Jakarta dapat dilihat dari pemahaman peserta didik melalui pendidikan agama Islam dan dan implementasi pendikakn multikultural pun diperkuat dengan adanya pengarahan dari kepala SMAN 33 Jakarta dan guru-guru bimbingan konseling dan karir yang peneliti ambil sebagai data sekunder. sebagai berikut: a. Dari 254 peserta didik SMAN 33 Jakarta yang beragama Islam di kelas X dan XII. Peneliti memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan pernyataan sikap mereka dalam mengimplementasikan pendidikan Multikultural, Pernyataan mereka sebagai berikut: 1) Saya berusaha untuk menghargai perbedaan pendapat saat rapat 2) pemilihan ketua kelas. Hasilnya 249 peserts didik menyatakan setuju, 4 peserta didik menyatakan ragu-ragu dan 1 peserta didik menyatakan tidak setuju. 3) Saya berusaha untuk tidak mudah terpengaruh berita bohong (hoax) di media sosial. Hasilnya 246 peserts didik menyatakan setuju, 6 peserta didik menyatakan ragu-ragu dan 2 peserta didik menyatakan tidak setuju. 4) Saya bersemangat untuk bersama-sama menjaga persatuan dan


82 kesatuan bangsa.,Hasilnya 253 peserts didik menyatakan setuju, 1 peserta didik menyatakan ragu-ragu dan 0 peserta didik menyatakan tidak setuju. 5) Berprasangka baik kepada orang lain akan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat. Hasilnya 240 peserts didik menyatakan setuju, 11 peserta didik menyatakan ragu-ragu dan 3 peserta didik menyatakan tidak setuju. 6) Tali persaudaraan harus dijaga agar hidup bermasyarakat semakin a. harmonis. Hasilnya 252 peserts didik menyatakan setuju, 2 peserta didik menyatakan ragu-ragu dan 1 peserta didik menyatakan tidak setuju. 7) Sebagai muslim, kita harus menjaga tali persaudaraan dengan siapapun. a. Hasilnya 247 peserts didik menyatakan setuju, 7 peserta didik menyatakan ragu-ragu dan 0 peserta didik menyatakan tidak setuju. 8) Sikap saling menghormati dan menghargai akan melahirkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Hasilnya 252 peserts didik menyatakan setuju, 2 peserta didik menyatakan ragu-ragu dan 0 peserta didik menyatakan tidak setuju.


83 9) Sikap saling menghormati dan menghargai akan terbentuknya kerukunan hidup antara sesama warga masyarakat. Hasilnya 251 peserts didik menyatakan setuju, 3 peserta didik menyatakan ragu-ragu dan 0 peserta didik menyatakan tidak setuju. 10) Setelah mempelajari materi Dakwah Nabi Muhammad Saw.di Madinah telah menumbuhkan kesadaran diri saya untuk selalu menyeru kebaikan dimanapun saya berada. Hasilnya 242 peserts didik menyatakan setuju, 12 peserta didik menyatakan ragu-ragu dan 0 peserta didik menyatakan tidak setuju. 11) Setelah memahami materi Dakwah Nabi Muhammad Saw.di Madinah, mendorong diri saya untuk mengembangkan ajaran Islam yang washatiyah (Moderat). Hasilnya 224 peserts didik menyatakan setuju, 27 peserta didik menyatakan ragu-ragu dan 3 peserta didik menyatakan tidak setuju. 12) Setelah memahami materi Dakwah Nabi Muhammad Saw.di Madinah, menumbuhkan semangat saya, untuk bersama-sama menjaga persaudaraan sesama muslim dan sesama anak bangsa.. Hasilnya 253 peserts didik menyatakan setuju, 1 peserta didik menyatakan ragu-ragu dan 0 peserta didik


84 menyatakan tidak setuju. 3. Gambaran adanya implementasi pendidikan melalui pendidikan agama Islam di SMAN 33 Dalam mengimplementasikan pendidikan multikultural melalui pendidikan agama Islam di SMAN 33 Jakarta peran guru mata pelajaran pendidikan agama Islam sangat penting dalam memberikan pemahaman pendidikan agama Islam yang bermuatan pendidikan multikultural hal tersebut dapat dilihat dari pembahasan-pembahasan pelajaran tentang esensi beragama yaitu berbudi pekerti yang luhur dalam menyikapi perbedaan yang ada di lingkungannya agar mereka dapat hidup harmonis berdampingan khususnya kepada sesama warga sekolah di SMAN 33 Jakarta dan umumnya kepada manusia yang lain dalam kehidupan berwarga negara di kemudian hari karena guru merupakan penentu dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Untuk mewujudkan peserta didik yang berkarakter dan berbasis pendidikan multikultural maka sekolah harus mempunyai tenaga pendidik yang berkualitas pula, karena kepintaran, kemampuan, serta keterampilan yang dimiliki peserta didik dalam mengukir prestasi dan meyikapi perbadaan yang multikultural, semua hal tersebut diatas dapat dihasilkan dari pendidik yang baik juga. Proses pembelajaran untuk menanam kemapuan peserta didik


85 dalam menyikapi multikultural dituangkan pula pada kurikulum 2013 yang dipakai pada saat ini, dalam hal ini disebarkan pula pada pelajaran pendidikan agama Islam di SMAN 33 Jakarta sebagai fokus penelitian. Penyebaran materi pendidikan multikultural dapat dilihat pada pelajaran pendidikan agama Islam tingkat SMA yaitu dalam pembahasan materi kelas X pada bab I Mujahadah. Ukhuwah dan Husnudzon di dalam bab I terdapat indikator perilaku yang menunjukkan bagaimana sikap menjalin persaudaraan, bab XIII Dakwah Rasulullah di Madinah di dalam bab tersebut dipaparkan bagaiman cara dakwah Rasulullah di Madinah yang masyarakatnya yang heterogen yang bukan terdiri dari muslim saja melainkan ada juga yang non muslim, Rasul menghormati perbedaan itu juga perbedaan budaya masyarakat Madinah dengan Mekah. Ini merupakan indikator adanya hubungan pendidikan agama Islam di SMA dengan implementasi pendidikan multikultur. Juga materi kelas XI pada bab VI Toleransi dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan dsn bab IX Perkembangan Islam Pada Masa Modern (1800 M – Sekarang). Dalam bab VI peserta didik diajarkan bagaimana cara menerapkan toleransi dalam kehidupan, dan di bab IX dijelaskan tentang perkembangan Islam pada masa modern yang dituntut untuk hidup harmonis agar Islam berkembang.


86 Sedangkan dalam materi-materi kelas XII yang berkaitan dengan implementasi pendidikan multikultural terletak pada bab I. Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Toleransi yang isinya adalah Surah Al-Kafirun [109] Ayat 1–6 bercerita tentang sikap seharusnya seorang muslim kepada orang yang berbeda agama dan keyakinan, kita tidak boleh mencampur adukkan tata cara kehidupan kita dengan ajaran agama orang lain, Surah Yunus [10]: 40–41 mengajarkan tentang sikap dalam berbeda pendapat dengan orang lain, saat kita meyakini kebenaran suatu pendapat apalagi pendapat yang bersifat prinsip, kita diperbolehkan untuk berbeda pendapat dengan tetap menghargai pendapat orang lain, surah al-Kahf [18]: 29 mengajarkan toleransi untuk beriman atau tidak beriman kepada Allah Swt. Setiap orang dipersilakan untuk beriman atau tidak menurut keyakinan yang mereka miliki, dalam masyarakat, perbedaan merupakan sebuah keniscayaan yang pasti ada. Muatan-muatan pendidikan multikultural yang di masukkan kedalam pendidikan agama Islam pada bab yang di tentukan di setiap jenjang kelasnya serta mengacu kepada kurikulum 2013 itulah yang digunakan secara struktur dan terprogram dituangakan kedalam RPP dan Silabus guru pendidikan agama Islam dan ditransfer kepada peserta didik yang beragama Islam di SMAN 33 Jakarta dalam kegiatan belajar dan mengajarf agar masuk kedalam ranah pemikiran peserta didik


87 dengan tujuan agar dapat di amalkan dalam kehidupan di lingkungan sekolah dan tujuan jangka panjangnya agar dapat di praktikkan dalam kehidupan mereka dalam berbangsa dan bernegara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMAN 33 Jakarta, peneliti mendapatkan temuan tentang konsep pendidikan multikultural di SMAN 33 Jakarta diterapkan di dalam kegiatan belajar dan mengajar pada lingkungan sekolah tersebut, hal ini dapat dilihat pada: pertama, visi dan misi SMAN 33 Jakarta yaitu cerdas, berkarakter, dan berwawasan lingkungan, kedua, tujuan SMAN 33 Jakarta yaitu melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian temuan yang didapatkan oleh peneliti mengenai upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan pemahaman pendidikan multikultural kepada peserta didik SMAN 33 Jakarta yaitu melalui pelajaran PAI tersebut. C. Gambaran data peserta didik di SMAN 33 Jakarta yang beragama Islam di SMAN 33 Jakarta di kelas X dan XI . Peneliti menemukan populasi peserta didik SMAN 33 Jakarta kelas X dan XI yang beragama Islam sebanyak 254 orang yang memiliki keberagaman suku disetiap kelasnya.


88 Berdasarkan bukti-bukti dari hasil wawancara dengan informan-inforaman yaitu kepala SMAN 33 Jakarta kepala SMAN 33 Jakarta yaitu Ibu Noviolaleni, S.Pd., guru-guru mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas X yaitu Bapak Ustadz Ahmad Fahri Rizal S.Pd., kelas XI yaitu Bapak Ustadz Muhammad Royyan, M.Pd.I S.Pd., kelas XII yaitu Bapak Drs. H. Achyadi, S,Pd., serta guru-guru bimbingan penyuluhan dan konseling yaitu Ibu Dra. Sri Hardiningsih dan Ibu Rohilah Bensu, S.Pd, Kehidupan dalam lingkungan Sekolah khususnya di kelas dapat berlangsung dengan harmonis dan saling menghormati perbedaan mereka sehinggga itu dapat memberikan gambaran bahwa pendidikan multikulttural di implementasikan di SMAN 33 Jakarta. Berikut ini adalah hasil dari wawancara tersebut: 1. Peneliti melakukan teknik pengambilan data primer yaitu data yang diambil peneliti dari sumber pertama yaitu dengan wawancara kepada Kepala SMAN 33 Jakarta, Guru-guru mata pelajaran pendidikan agama Islam dan data sekunder dari guru-guru BP dan BK. Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah SMAN 33 Jakarta yaitu Ibu Noviolaleni, S.Pd, pada Selasa 6 April 2021 pukul 13:00 di ruang kepala Sekolah didapatkan keterangan bahwa gambaran penerapan pendidikan multikultural memang dilakukan di SMAN 33 Jakarta, yang


89 dibuktikan dari informasi yang peneliti dapat peserta didik SMAN 33 Jakarta menerapkan pelajaran pendidikan agama Islam terkait perihal menghargai orang dari suku, budaya, dan nilai berbeda. Ibu Noviolaleni, S.Pd mengatakan bahwa, Anak-anak kami di SMAN 33 Jakarta ini sangat menghargai perbedaan suku, budaya dan nilai-nilai yang berbeda, ini dapat dilihat dari cara mereka bergaul di sekolah mereka berbaur tanpa membeda-bedakan satu sama lain bahkan setiap ada event kegiatan pentas budaya atau porseni merjeka sangat antusias dan senang, mereka berlomba-lomba menampilkan kebudayaan mereka dari suku-suku mereka masing-masing dalam suasana menghargai keberagaman. Segenap pengurus SMAN 33 jakarta dan tenaga pendidik SMAN 33 Jakarta membangun persahabatan dan perdamaian di lingkungan sekolah yang memiliki perbedaan ras, suku, agama dan budaya. Ibu Noviolaleni, S.Pd. mengatakan bahwa, Kami bersama segenap pengurus SMAN 33 jakarta dan tenaga pendidik berupaya menciptakan perdamaian di lingkungan sekolah kami tinggal, terbukti persahabatan kami terhadap sesama pelaku dan penggerak prosses belajar dan mengajar terjalin dengan sangat baik, seperti kami mengadakan event pelepasan dan pertemuan kepada mereka yaitu guru-guru yang sudah mengajar di sekolah lain ataupun yang sudah pension secara teragenda


90 kami adakan misalkan dalam acara halal bil halal dan selamatan bersama mereka. Begitupun hubungan kami dengan anak didik kami terhubung dengan baik ibarat sebuah keluarga besar. Pihak SMAN 33 Jakarta menerapkan agar seluruh warga sekolah menaati aturan, tidak main hakim sendiri, bekerja dengan baik, menangkal pengaruh negatif budaya lain. Ibu Noviolaleni, S.Pd. mengatakan bahwa, Hal yang kami lakukan adalah menerapkan peraturan agar ditaai oleh seluruh warga sekolah teutama peserta didik SMAN 33 Jakarta dengan adaanya peraturan yang disepakati, makam itu sebagai landasan kami semua apabila ada yang melanggar kamimkenakan sanki yang kami buat dan sepakati bersama. Ini hal yang sangat pentng terutama bagi peserta didik agar kami dapat memfilter pengaruh negatif budaya lain yang tidak selaras dengan budaya Negara Indonesia, sehingga mereka akan dapat mengerti man hali baik dan boleh dilakukan serta mana hal yang buruk yang tidak boleh mereka lakukan terutama budaya yang negative yang mereka mungkin dapat dari lingkungan luar sekolah. SMAN 33 Jakarta menerapkan semua warga sekolah berhak memperoleh hak dan kewajinbannya memperoleh bagian yang sama dalam mendapatkannya tanpa membeda-bedakan suku, budaya, agama, kaya atau miskin.


91 Ibu Noviolaleni, S.Pd. mengatakan bahwa, di SMAN 33 Jakarta menerapkan semua warga sekolah berhak memperoleh hak dan kewajinbannya memperoleh bagian yang sama dalam mendapatkannya tanpa membeda-bedakan suku, budaya, agama, kaya atau miskin. Tentunya memperoleh hak harus seimbang dengan menunaikan kewajibannya terhadap warga sekolah yang lain secara berimbang ini terbukti dengan dibuatkan peraturan yang harus ditaati perihal hak dan kewajibannya yang ditulis dan di tempelkan di papan pengumumuman atau dinding sekolah agar diterapkan oleh semua warga SMAN 33 Jakarta. Kepala Sekolah di SMAN 33 Jakarta memperlakukan hal yang sama atau adil terhadap mereka yaitu peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam sudut pandang dunia pendidikan karena mereka berhak mendapatkan pelayanan yang sama dalam proses belajar meskipun mereka memiliki latar belakang yang heterogen. Ibu Noviolaleni, S.Pd. bahwa, saya memperlakukan hal yang sama atau adil terhadap mereka yaitu peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam sudut pandang dunia pendidikan karena mereka berhak mendapatkan pelayanan yang sama dalam proses belajar meskipun mereka memiliki latar belakang yang heterogen. Wawancara dengan guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33


92 Jakarta yaitu Ibu Dra. Sri Hardiningsih pada Selasa 6 April 2021 pukul 12:32 di ruang guru bimbingan konseling dan karir didapatkan keterangan bahwa gambaran penerapan pendidikan multikultural sebagai berikut: Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta memberikan informasi tentang wawasan kebangsaan, cinta tanah air, memperkenalkan macam-macam kebudayaan yang ada di Indonesia, menghargai ras yang berbeda, toleransi, terhadap umat beragama saling menghargai dan menghormati sesama agama yang berbeda kepada peserta didik. Ibu Dra. Sri Hardiningsih mengatakan bahwa, guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta terhadap peserta didik yang belum dapat menghargai perbedaan suku, bangsa, budaya, ras dan agama adalah memberikan informasi tentang wawasan kebangsaan, cinta tanah air, memperkenalkan macam-macam kebudayaan yang ada di Indonesia, menghargai ras yang berbeda, toleransi, terhadap umat beragama saling menghargai dan menghormati sesame agama yang berbeda. Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta memberikan pengarahan tentang bagaimana kita harus bersikap di lingkungan sekolah, bagaimana kita bersikap agar peserta didik mempunyai sikap agar tidak intoleransi di dalam lingkungan sekolah. Ibu Dra. Sri Hardiningsih menjelaskan bahwa, sikap Guru


93 bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta terhadap peserta didik yang memiliki sikap intoleran di lingkungan sekolah yaitu memberikan informasi dan pengarahan tentang bagaimana kita harus bersikap di lingkungan sekolah, bagaimana kita bersikap agar peserta didik mempunyai sikap agar tidak intoleransi di dalam lingkungan sekolah. Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta mengarahkan peserta didik dengan memberikan informnasi tindakan apa yang dilakukan, jika ada peserta didik yang melakukan diskriminasi maka akan diberikan sanksi efek jera agar tidak berani berbuat kembali. Ibu Dra. Sri Hardiningsih mengutarakan bahwa, usaha yang diperbuat Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta kepada peserta didik yang melakukan tindakan diskriminasi adalah mengarahkan peserta didik dengan memberikan informnasi tindakan apa yang dilakukan, jika ada peserta didik yang melakukan diskriminasi maka akan diberikan sanksi efek jera agar tidak berani berbuat kembali. Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta memberikan infornmasi kepada pesertta didik tentang bahaya bullying dengan mengadakan seminar-seminar tentang bullying. Ibu Dra. Sri Hardiningsih mengatakan bahwa, hal yang dilakukan Guru bimbingan Konseling dan karir SMAN 33 Jakarta dalam


94 mencegah sikap bullying pada peserta didik adalah memberikan infornmasi kepada pesertta didik tentang bahaya bullying dengan mengadakan seminar-seminar tentang bullying. Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta menanamkan penjelasan pendidikan multikultural kepada peserta didik agar peseta didik memahami dan mengerti bagaimana cara peserta didik bersikap di dalam lingkungan sekolahnya yakni SMAN 33 Jakarta. Ibu Dra. Sri Hardiningsih mengatakan bahwa, cara menanamkan esensi pendidikan multikulturalisme kepada peserta didik adalah dengan menanamkan penjelasan apa itu pendidikan multikultural kepada peserta didik agar peseta didik memahami dan mengerti bagaimana cara peserta didik bersikap di dalam lingkungan sekolahnya yakni SMAN 33 Jakarta. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari wawancara kepada Ibu Dra. Sri Hardiningsih, penulis mengambil sebagai bentuk data sekunder untuk mendapatkan gambaran tambahan dari implementasi pendidikan multikultural di SMAN 33 Jakarta. Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta yaitu ibu Bensu Rohila, S,Pd pada Selasa 6 April 2021 pukul 11:59 di ruang guru bimbingan konseling dan karir didapatkan keterangan bahwa gambaran penerapan pendidikan multikultural sebagai berikut:


95 Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta memanggil peserta didik tersebut ke ruangan bimbingan kami untuk diberikan pengarahan dan pemahaman dalam menghargai perbedaan suku, bangsa, budaya, ras dan agama kepadanya agar peserta didik tersebut dapat mengaplikasikan sikap tersebut di lingkungan SMAN 33 Jakarta. Ibu Bensu Rohila, S,Pd mengatakan bahwa, kami akan memanggil peserta didik tersebut ke ruangan bimbingan kami untuk diberikan pengarahan dan pemahaman dalam menghargai perbedaan suku, bangsa, budaya, ras dan agama kepadanya agar peserta didik tersebut dapat mengaplikasikan sikap tersebut dilingkungan SMAN 33 Jakarta. Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta terhadap peserta didik yang memiliki sikap intoleran di lingkungan sekolah yaitu memanggil peserta didik tersebut serta mengingatkan kembali akan peraturan-peraturan yang ada dilingkungan SMAN 33 Jakarta agar mereka dapat ingat dan memahami peraturan yang sudah di tetapkan di sekolah berikut sanksi-sanksinya sehingga dengan teguran tadi mereka dapat mengetahui mana hal-hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan sekaligus memberikan peringatan jika mengulangi lagi kami akan memberikan saksi-sanksi terhadap mereka misalnya seperti skorsing bagi mereka sebagai efek jera. Ibu Bensu Rohila, S,Pd mengatakan bahwa, sikap kami terhadap


96 peserta didik yang memiliki sikap intoleran di lingkungan sekolah yaitu memanggil peserta didik tersebut serta mengingatkan kembali akan peraturan-peraturan yang ada dilingkungan SMAN 33 Jakarta agar mereka dapat ingat dan memahami peraturan yang sudah di tetapkan di sekolah berikut sanksi-sanksinya sehingga dengan teguran tadi mereka dapat mengetahui mana hal-hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan sekaligus memberikan peringatan jika mengulangi lagi kami akan memberikan saksi-sanksi terhadap mereka misalnya seperti skorsing bagi mereka sebagai efek jera. Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta terhadap peserta didik yang melakukan tindakan diskriminasi akan melakukan pemanggilan terhadap peserta didik tersebut.. Ibu Bensu Rohila, S,Pd mengatakan bahwa, kepada peserta didik yang melakukan tindakan diskriminasi adalah sama seperti yang kami lakukan pada pertanyaan nomer dua yaitu memanggil mereka ke ruangan guru bimbingan konseling agar mereka merasa nyaman ketika di beritahukan tentang apa yang mereka lakukan itu tidak diperbolehkan di SMAN 33 Jakarta, jika mengulanginya kami akan memberikan sanksi juga. Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta memberikan materi pengetahuan bahasa bullying ke setiap kelas pada


97 saat jam pelajaran dan memberikan infornmasi kepada pesertta didik tentang bahaya bullying dengan mengadakan seminar-seminar tentang bullying. Ibu Bensu Rohila, S,Pd menjelaskan bahwa, upaya yang dilakukan guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta dalam mencegah sikap bullying pada peserta didik adalah memberikan materi pengetahuan bahasa bullying ke setiap kelas pada saat jam pelajaran dan memberikan infornmasi kepada peserta didik tentang bahaya bullying dengan mengadakan seminar-seminar tentang bullying. Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta menanamkan penjelasan serta manfaat pendidikan multikultural kepada peserta didik agar peseta didik memahami dan mengerti bagaimana cara peserta didik bersikap di dalam lingkungan sekolahnya. Ibu Bensu Rohila, S,Pd mengutarakan bahwa, cara menanamkan esensi pendidikan multikulturalisme kepada peserta didik adalah dengan menanamkan penjelasan serta manfaat pendidikan multikultural kepada peserta didik agar peseta didik memahami dan mengerti bagaimana cara peserta didik bersikap di dalam lingkungan sekolahnya. Hasil informasi tersebut merupakan data sekunder yang penulis gunakan untuk memperoleh penguatan informasi tentang gambaran


98 implementasi pendidikan multikultural melalui pendidikan agama Islam di SMAN 33 Jakarta. Peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam hal keadilan yaitu mereka mengerti, menerima, dan menghargai orang dari suku, budaya, dan nilai berbeda dalam kegiatan belajar. Bapak Drs. H. Achyadi mengatakan bahwa, mereka mengerti, menerima, dan menghargai orang dari suku, budaya, dan nilai berbeda dalam kegiatan belajarnya, hal ini terbukti ketika mereka mengadakan acara di sekolah mereka berbaur dan saling membantu satu sama lain. Perilaku peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam menerapkan sikap peduli dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dengan mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban sesama nanusia. Bapak Drs. H. Achyadi mengutarakan bahwa, mereka sangat antusias sekali terbukti ktika ada acara sosial seperti membantu salah satu peserta didik SMAN 33 Jakarta yang sedang mengalami musibah mereka saling gotong royong membantunya juga turut memberikan donasi. Peserta didik SMAN 33 Jakarta menerapkan kepekaan sosial terhadap sesama manusia, merasa sama dan sederajat dalam hubungan


99 sosial dan anti terhadap diskriminasi dan marginalisasi. Bapak Drs. H. Achyadi mengatakan bahwa, contoh yang sudah dilakukan peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam menerapkan kepekaan sosial terhadap sesama manusia, merasa sama dan sederajat dalam hubungan sosial dan anti terhadap diskriminasi dan marginalisasi adalah mereka dengan sukarela, gotong roong dan kompak dalam memberikan bantuan kepada temannya yang terkena musibah tanpa ada sikap diskriminasi dan marginalisasi. Peserta didik SMAN 33 Jakarta Peserta didik memahami budaya sendiri dan budaya orang lain, menghargai budaya sendiri dan budaya orang lain. Bapak Drs. H. Achyadi menjelaskan bahwa, Peserta didik SMAN 33 Jakarta memahami budaya sendiri dan budaya orang lain, menghargai budaya sendiri dan budaya orang lain, ini terbukti jika ada pentas budaya di sekolah mereka bangga memperkenalkan budaya mereka begitupun peserta didik yang lain dan mereka sangat senang dan menghargai budaya temannya.Peserta didik SMA N 33 Jakarta dalam memelihara hubungan baik dengan sesamanya atas dasar sama rata sama rasa. Bapak Drs. H. Achyadi mengatakan bahwa, contoh dari peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam memelihara hubungan baik dengan


100 sesamanya atas dasar sama rata sama rasa adalah peserta didik SMAN 33 Jakarta sudah menjadi budaya atau kebiasaan mereka saling tolong menolong dalam peringatan hari-hari besar bagi masing-masing agama meskipun mereka berbeda karena mereka merasakan hal yang sama sebagai warga sekolah yang merupakan satu keluarga. Hasil informasi tersebut merupakan data primer yang penulis dapatkan untuk mengetahui gambaran implementasi pendidkan multikultural melalui pendidikan agama Islam di SMAN 33 Jakarta. Wawancara kepada guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI SMAN 33 Jakarta yaitu bapak Ustadz Muhammad Royyan, M.Pd.I. pada Selasa 6 April 2021 pukul 10:44 di aula gedung pertemuan SMAN 33 Jakarta yang didapatkan keterangan bahwa gambaran penerapan pendidikan multikultural sebagai berikut: Bapak Ustadz Muhammad Royyan, M.Pd.I mengatakan bahwa, mereka menerapkan sikap adil dan menghargai orang dari suku, budaya, dan nilai berbeda dalam kegiatan belajarnya, hal tersebut dapat dilihat dalam kegiatan mereka, mereka berlaku adil kepada satu sama lain dan menghargai teman-teman mereka yang berbeda suku, budaya dan agama, mereka hidup berdampingan dan damai dalan kegiatan belajar. Bapak Ustadz Muhammad Royyan, M.Pd.I mengatakan bahwa,


101 perilaku peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam menerapkan sikap peduli dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dengan mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban sesama manusia adalah mereka mempunyai empati yang luar biasa karena mereka menganggap semua yang ada di SMAN 33 Jakarta adalah keluarga besar. Bapak Ustadz Muhammad Royyan, M.Pd.I mengatakan bahwa, contoh yang sudah dilakukan peserta didik SMA N 33 Jakarta dalam menerapkan kepekaan sosial terhadap sesama manusia, merasa sama dan sederajat dalam hubungan sosial dan anti terhadap diskriminasi dan marginalisasi adalah saling bergantian membantu kepada sesamanya. Bapak Ustadz Muhammad Royyan, M.Pd.I menjelaskan bahwa, peserta didik SMAN 33 Jakarta memahami budaya sendiri dan budaya orang lain, menghargai budaya sendiri dan budaya orang lain, mereka menganggap perbedaan tersebut sebagai pemberian sang pencipta maka mereka harus menghormati perbedaan-perbedaan yang ada di lingkungan SMAN 33 Jakarta. Bapak Ustadz Muhammad Royyan, M.Pd.I mengutarakan bahwa, contoh dari peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam memelihara hubungan baik dengan sesamanya atas dasar sama rata sama rasa adalah peserta didik SMAN 33 Jakarta sudah menjadi budaya atau kebiasaan


102 mereka untuk saling bahu membahu, gotong royong, misalnya dalam membersihkan lingkungan sekolah juga membantu teman yang mengalami musibah. Hasil wawancara dengan bapak Ustadz Muhammad Royyan, M.Pd.I tersebut merupakan data primer yang penulis dapatkan untuk mengetahui gambaran implementasi pendidkan multikultural melalui pendidikan agama Islam di SMAN 33 Jakarta. Dari pembahasan di atas didapatkan gambaran bahwa memang SMAN 33 Jakarta merupakan sekolah yang sangat diminati oleh masyarakat dari hal prestasi mereka dan kemampuan menerapkan pendidikan multikultural di lingkungan mereka mulai dari kepala sekolah, para pendidik, tenaga kependidikan serta peserta didiknya; 1) Peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam hal keadilan yaitu mereka mengerti, menerima, dan menghargai orang dari suku, budaya, dan nilai berbeda dalam kegiatan belajarnya. 2) Perilaku peserta didik SMA N 33 Jakarta menerapkan sikap peduli dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dengan mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban sesama manusia Peserta didik SMAN 33 Jakarta menerapkan kepekaan sosial terhadap sesama manusia, merasa sama dan sederajat dalam hubungan sosial dan anti terhadap diskriminasi dan marginalisasi.


103 3) Peserta didik SMAN 33 Jakarta memahami budaya sendiri dan budaya orang lain, menghargai budaya sendiri dan budaya orang lain. 4) Peserta didik SMA N 33 Jakarta dalam memelihara hubungan baik dengan sesamanya atas dasar sama rata sama rasa


104


105 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian implementasi pendidikan multikultural melalui pendidikan agama Islam di SMAN 33 Jakarta dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsep pendidikan multikultural melalui pendidikan agama Islam di SMAN 33 diterapkan di dalam kegiatan belajar dan mengajar pada lingkungan sekolah tersebut, hal ini sesuai dengan visi dan misi SMAN 33 Jakarta yaitu cerdas, berkarakter, dan berwawasan lingkungan. 2. Gambaran implementasi pendidikan multikultural melalui pendidikan agama Islam di SMAN 33 dilakukan secara terus menerus dalam kegiatan belajar mengajar SMAN 33 Jakarta oleh seluruh komponen warga sekolah SMAN 33 Jakarta dalam membentuk karakter peserta didik yang bermuatan pendidikan multikultural melalui pendidikan agama Islam. B. Saran Agar implementasi pendidikan multikultural melalui pendidikan agama Islam dapat terus berlangsung dan hasil pemahaman peserta didik


106 SMAN 33 Jakarta dapat terus meningkat maka pihak sekolah, kepala sekolah dan pendidik pendidikan agama Islam perlu melakukan: 1. Kepala SMAN 33 Jakarta terus mengupayakan pengimplementasian pendidikan multikultural dengan memberikan bimbingan. Arahan serta motivasi kepada warga sekolah umumnya dan pesreta didik khususnya.. 2. Pendidik selalu membantu dan memotivasi peserta didik untuk menerapakan atau mengimplementasuikan pendidikan multikultutral tentunya melalui pendidikan agama Islam sebagai mata pelajaran yang diampunya. 3. Pendidik harus memiliki sikap kepedulian yang tinggi terhadap peserta didiknya dalam membentuk karakter yang bermuatan pendidikan multikultural karena mereka adalah generasi penerus bangsa dan harus memiliki keterbukaan serta menerima kritik dan saran terhadap kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran juga penerapan pendidikan yang mencakup pendidikan multikultural tersebut. 4. Pihak sekolah agar selalu mendukung para pendidik dalam mengembangkan pendidikan multikultural .


107 DAFTAR PUSTAKA Indonesia, K. M. A. R. (2011). Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam pada sekolah (Patent No. 211). Barmawi, M. (2004). Macam dan Teknik Penulisan Karya Ilmiah. LP3M STAINU Jakarta Press. Komariah, D. S. dan A. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Abdullah A. (2011). Pendidikan Islam Multikultural Di Pesantren. Pustaka Pelajar Yogyakarta. Sugiyono. (t.t.). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Agustian, M. (2019). Pendidikan Multikultural. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Acetylena, S. (2018). Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara. Madani. Majid, A. (2005). Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Remaja Rosda Karya. Kurniawan, A. (2018). Metodologi Penelitian Pendidikan (N. N. M (ed.); Pertama). PT REMAJA ROSDAKARYA. Ppim.uinjkt.ac.id. (2020). pemerintah dan pembentukan sikap keberagamaan generasi z. https://ppim.uinjkt.ac.id/penelitian/survey-ppim-internetpemerintah-dan-pembentukan-sikap-keberagamaan-generasi-z/ Elsam.or.id. (n.d.). UU Nomor 20 Tahun 2003. Retrieved November 15, 2017, from Elsam.or.id Idris, Z. (1987). Dasar-dasar Kependidikan. Angkasa Raya.


108 Kurniawan, A. (2018). Metodologi Penelitian Pendidikan (N. N. M (ed.); Pertama). PT REMAJA ROSDAKARYA. Driyarkara. (1980). Tentang Pendidikan. Kanisius. Maksum, A. (2011). Pluralisme dan Multikulturalisme. Aditya Media Publishing. Kurniawan, A. (2018). METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN (N. N. M (ed.); Pertama). PT REMAJA ROSDAKARYA. Tuwu, A. limudi. (1995). Pengantar Metodelogi Penelitian. UI Press. Samsul Nizar dan Zainal Efendi Hasibuan. (2015). Hadis Tarbawi, Tujuan Pendidikan (Maret 2015). Kalam Mulia. Moloeng, L. J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT REMAJA ROSDAKARYA. Sulhah. (2012). Pendidikan Multikultural. UIN-Maliki Press. Daradjad, Z. (1995). Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Bumi Aksara. Zuhdi, M. (n.d.). Urgensi Pendiddikan Multikultural. Ramayulis. (2005). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Kalam Mulia. Untari, S. A. H. dan S. (2018). Pendidkan Multikultural. Madani Media. As-Suyuthi, J. bin M. A.-M. dan J. A. R. bin A. B. (n.d.). TAFSIR JALALAIN (JUZ 1). Ibrahim, R. (2013). Pendidikan Multikultural: Pengertian, Prinsip, dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam. Jurnal ADDIN, 7 No. 1 Fe, 1


109 LAMPIRAN


110


111


112 Lampiran 1. Transkip Wawancara Kepala SMAN 33 Jakarta TRANSKIP WAWANCARA KEPALA SMAN 33 JAKARTA TENTANG IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN 33 JAKARTA Informan : Noviolaleni, S.Pd Jabatan : Kepala SMAN 33 Jakarta Hari / Tanggal : Selasa, 6 April 2021 Tempat : Ruang Kepala SMAN 33 Jakarta Pertanyaan : “Sejauh mana sikap peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam menerapkan pelajaran pendidikan agama Islam terkait perihal menghargai orang dari suku, budaya, dan nilai berbeda?. Jawaban : “Anak-anak kami di SMAN 33 Jakarta ini sangat menghargai perbedaan suku, budaya dan nilai-nilai yang berbeda, ini dapat dilihat dari cara mereka bergaul di sekolah mereka berbaur tanpa membedabedakan satu sama lain bahkan setiap ada event kegiatan pentas budaya atau porseni mereka sangat antusias dan senang, mereka berlomba-lomba menampilkan kebudayaan mereka dari suku-suku mereka masing-masing dalam suasana menghargai keberagaman”. Pertanyaan : ” Bagaimana upaya yang dilakukan SMAN 33 Jakarta untuk membangun persahabatan dan perdamaian di lingkungan sekolah yang memiliki perbedaan ras, suku, agama dan budaya?”. Jawaban : “Kami bersama segenap pengurus SMAN 33 jakarta dan tenaga pendidik berupaya menciptakan perdamaian di lingkungan sekolah kami tinggal, terbukti persahabatan kami terhadap sesama pelaku dan


113 penggerak prosses belajar dan mengajar terjalin dengan sangat baik, seperti kami mengadakan event pelepasan dan pertemuan kepada mereka yaitu guruguru yang sudah mengajar di sekolah lain ataupun yang sudah pension secara teragenda kami adakan misalkan dalam acara halal bil halal dan selamatan bersama mereka. Begitupun hubungan kami dengan anak didik kami terhubung dengan baik ibarat sebuah keluarga besar”. Pertanyaan : “Apa hal yang di terapkan oleh SMAN 33 Jakarta agar seluruh warga sekolah menaati aturan, tidak main hakim sendiri, bekerja dengan baik, menangkal pengaruh negatif budaya lain?”. Jawaban : “Hal yang kami lakukan adalah menerapkan peraturan agar ditaai oleh seluruh warga sekolah teutama peserta didik SMAN 33 Jakarta dengan adaanya peraturan yang disepakati, makam itu sebagai landasan kami semua apabila ada yang melanggar kamimkenakan sanksi yang kami buat dan sepakati bersama. Ini hal yang sangat pentng terutama bagi peserta didik agar kami dapat memfilter pengaruh negatif budaya lain yang tidak selaras dengan budaya Negara Indonesia, sehingga mereka akan dapat mengerti man hali baik dan boleh dilakukan serta mana hal yang buruk yang tidak boleh mereka lakukan terutama budaya yang negative yang mereka mungkin dapat dari lingkungan luar sekolah” Pertanyaan : “Apa tindakan yang dilakukan oleh SMAN 33 Jakarta untuk menjaga keseimbangan hak dan kewajiban kepada warga sekolah?”. Jawaban : “Di sini di SMAN 33 Jakarta menerapkan semua warga sekolah berhak memperoleh hak dan kewajinbannya memperoleh bagian yang sama dalam mendapatkannya tanpa membeda-bedakan suku, budaya, agama, kaya atau miskin. Tentunya


114 memperoleh hak harus seimbang dengan menunaikan kewajibannya terhadap warga sekolah yang lain secara berimbang ini terbukti dengan dibuatkan peraturan yang harus ditaati perihal hak dan kewajibannya yang ditulis dan di tempelkan di papan pengumumuman atau dinding sekolahagar diterapkan oleh semua warga SMAN 33 Jakarta. Pertanyaan : “Bagaimana perlakuan Kepala SMAN 33 Jakarta dalam menyikapi kondisi peserta didik yang memiliki latar belakang yang heterogen?”. Jawaban : “Saya memperlakukan hal yang sama atau adil terhadap mereka yaitu peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam sudut pandang dunia pendidikan karena mereka berhak mendapatkan pelayanan yang sama dalam proses belajar meskipun mereka memiliki latar belakang yang heterogen”.


115 Lampiran 2. Transkip Wawancara Guru PAI dan BP Kelas XI SMAN 33 Jakarta. TRANSKIP WAWANCARA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KELAS XI SMAN 33 JAKARTA Informan : Muhammad Royyan, M.Pd.I Jabatan : Guru PAI dan BP Kelas XI Hari / Tanggal : Selasa, 6 April 2021 Tempat : Gedung Pertemuan SMAN 33 Jakarta Pertanyaan : “Bagaimana penerapan sikap peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam hal keadilan yaitu mereka mengerti, menerima, dan menghargai orang dari suku, budaya, dan nilai berbeda dalam kegiatan belajarnya?. Jawaban : “mereka menerapkan sikap adil dan menghargai orang dari suku, budaya, dan nilai berbeda dalam kegiatan belajarnya, hal tersebut dapat dilihat dalam kegiatan mereka, mereka berlaku adil kepada sayu sama lain dan menghargai teman-teman mereka yang berbeda suku, budaya dan agama, mereka hidup berdampingan dan damai dalan kegiatan belajar”. Pertanyaan : “Bagaimana perilaku peserta didik SMA N 33 Jakarta dalam menerapkan sikap peduli dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dengan mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban sesama manusia ?”. Jawaban : “Perilaku peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam menerapkan sikap peduli dan menjunjung tinggi nilainilai kemanusiaan, dengan mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban sesama manusia adalah mereka mempunyai empati yang luar biasa karena mereka menganggap semua yang ada di SMAN 33 Jakarta adalah keluarga besar”.


116 Pertanyaan : “Contoh apakah yang sudah dilakukan peserta didik SMA N 33 Jakarta dalam menerapkan kepekaan sosial terhadap sesama manusia, merasa sama dan sederajat dalam hubungan sosial dan anti terhadap diskriminasi dan marginalisasi?”. Jawaban : “Contoh yang sudah dilakukan peserta didik SMA N 33 Jakarta dalam menerapkan kepekaan sosial terhadap sesama manusia, merasa sama dan sederajat dalam hubungan sosial dan anti terhadap diskriminasi dan marginalisasi adalah saling bergantian membantu kepada sesamanya”. Pertanyaan : “Apakah peserta didik SMA N 33 Jakarta memahami budaya sendiri dan budaya orang lain, menghargai budaya sendiri dan budaya orang lain?”. Jawaban : “Peserta didik SMAN 33 Jakarta memahami budaya sendiri dan budaya orang lain, menghargai budaya sendiri dan budaya orang lain, mereka menganggap perbedaan tersebut sebagai pemberian sang pencipta maka mereka harus menghormati perbedaan-perbedaan yang ada di lingkungan SMAN 33 Jakarta“. Pertanyaan : “Apa contoh dari peserta didik SMA N 33 Jakarta dalam memelihara hubungan baik dengan sesamanya atas dasar sama rata sama rasa?”. Jawaban. : “Contoh dari peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam memelihara hubungan baik dengan sesamanya atas dasar sama rata sama rasa adalah peserta didik SMAN 33 Jakarta sudah menjadi budaya atau kebiasaan mereka untuk saling bahu membahu, gotong royong, misalnya dalam membersihkan lingkungan sekolah juga membantu teman yang mengalami musibah“.


117 Lampiran 3. Transkip Wawancara Guru PAI dan BP Kelas XII SMAN 33 Jakarta. TRANSKIP WAWANCARA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KELAS XII SMAN 33 JAKARTA Informan : Drs. H. Achyadi Jabatan : Guru PAI dan BP Kelas XII Hari / Tanggal : Selasa, 6 April 2021 Tempat : Gedung Pertemuan SMAN 33 Jakarta. Pertanyaan : “Bagaimana penerapan sikap peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam hal keadilan yaitu mereka mengerti, menerima, dan menghargai orang dari suku, budaya, dan nilai berbeda dalam kegiatan belajarnya?. Jawaban : “peserta didik SMAN 33 Jakarta yang dilakukan guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta mereka mengerti, menerima, dan menghargai orang dari suku, budaya, dan nilai berbeda dalam kegiatan belajarnya, hal ini terbukti ketika mereka mengadakan acara di sekolah mereka berabur dan saling membantu satu sama lain”. Pertanyaan : “Bagaimana perilaku peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam menerapkan sikap peduli dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dengan mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban sesama manusia ?”. Jawaban : “Perilaku peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam menerapkan sikap peduli dan menjunjung tinggi nilainilai kemanusiaan, dengan mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban sesama manusia adalah mereka sangat antusias sekali terbukti ktika ada acara sosial seperti membantu salah satu peserta didik SMAN 33 Jakarta yang sedang mengalami musibah mereka saling gotong royong membantunya juga turut memberikan donasi”.


118 Pertanyaan : “Contoh apakah yang sudah dilakukan peserta didik SMA N 33 Jakarta dalam menerapkan kepekaan sosial terhadap sesama manusia, merasa sama dan sederajat dalam hubungan sosial dan anti terhadap diskriminasi dan marginalisasi?”. Jawaban : “Contoh yang sudah dilakukan peserta didik SMA N 33 Jakarta dalam menerapkan kepekaan sosial terhadap sesama manusia, merasa sama dan sederajat dalam hubungan sosial dan anti terhadap diskriminasi dan marginalisasi adalah mereka dengan sukarela, gotong roong dan kompak dalam memberikan bantuan kepada temannya yang terkena musibah tanpa ada sikap diskriminasi dan marginalisasi”. Pertanyaan : “Apakah peserta didik SMA N 33 Jakarta memahami budaya sendiri dan budaya orang lain, menghargai budaya sendiri dan budaya orang lain?”. Jawaban : “Peserta didik SMAN 33 Jakarta memahami budaya sendiri dan budaya orang lain, menghargai budaya sendiri dan budaya orang lain, ini terbukti jika ada pentas budaya di sekolah mereka bangga memperkenalkan budaya mereka begitupun peserta didik yang lain dan mereka sangat senang dan menghargai budaya temannya“. Pertanyaan : “Apa contoh dari peserta didik SMA N 33 Jakarta dalam memelihara hubungan baik dengan sesamanya atas dasar sama rata sama rasa?”. Jawaban : “Contoh dari peserta didik SMAN 33 Jakarta dalam memelihara hubungan baik dengan sesamanya atas dasar sama rata sama rasa adalah peserta didik SMAN 33 Jakarta sudah menjadi budaya atau kebiasaan mereka saling tolong menolong dalam peringatan hari-hari besar bagi masing-masing agama meskipun mereka berbeda karena mereka merasakan hal yang sama sebagai warga sekolah yang merupakan satu keluarga“.


119 Lampiran 4. Transkip Wawancara guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta TRANSKIP WAWANCARA GURU BIMBINGAN KONSELING DAN KARIR SMAN 33 JAKARTA Informan : Dra. Sri Hardiningsih. Jabatan : Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta Hari / Tanggal : Selasa, 6 April 2021 Tempat : Ruang guru bimbingan konseling dan karir. Petanyaan : “Apa yang dilakukan guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta terhadap peserta didik yang belum dapat menghargai perbedaan suku, bangsa, budaya, ras dan agama?”. Jawaban : “Usaha yang dilakukan guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta terhadap peserta didik yang belum dapat menghargai perbedaan suku, bangsa, budaya, ras dan agama adalah memberikan informasi tentang wawasan kebangsaan, cinta tanah air, memperkenalkan macam-macam kebudayaan yang ada di Indonesia, menghargai ras yang berbeda, toleransi, terhadap umat beragama saling menghargai dan menghormati sesame agama yang berbeda ”. Pertanyaan : “Bagaimana sikap guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta terhadap peserta didik yang memiliki sikap intoleran di lingkungan sekolah?”. Jawaban : “Bagaimana sikap Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta terhadap peserta didik yang memiliki sikap intoleran di lingkungan sekolah yaitu memberikan informasi dan pengarahan tentang bagaimana kita harus bersikap di lingkungan sekolah, bagaimana kita bersikap agar peserta didik mempunyai sikap agar tidak intoleransi di dalam lingkungan sekolah”. Pertanyaan : “Apa yang diperbuat Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta kepada peserta didik yang melakukan tindakan diskriminasi?”.


120 Jawaban : “Usaha yang diperbuat Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta kepada peserta didik yang melakukan tindakan diskriminasi adalah mengarahkan peserta didik dengan memberikan informnasi tindakan apa yang dilakukan, jika ada peserta didik yang melakukan diskriminasi maka akan diberikan sanksi efek jera agar tidak berani berbuat kembali”. Pertanyaan : “Upaya apa yang dilakukan Guru bimbingan Konseling dan karir SMAN 33 Jakarta dalam mencegah sikap bullying pada peserta didik?”. Jawaban : “Upaya apa yang dilakukan Guru bimbingan Konseling dan karir SMAN 33 Jakarta dalam mencegah sikap bullying pada peserta didik adalah memberikan infornmasi kepada pesertta didik tentang bahaya bullying dengan mengadakan seminarseminar tentang bullying “. Pertanyaan :“Bagaimana cara menanamkan esensi pendidikan multikulturalisme kepada peserta didik?”. Jawaban : “cara menanamkan esensi pendidikan multikulturalisme kepada peserta didik adalah dengan menanamkan penjelasan apa itu pendidikan multikultural kepada peserta didik agar peseta didik memahami dan mengerti bagaimana cara peserta didik bersikap di dalam lingkungan sekolahnya yakni SMAN 33 Jakarta”.


121 Lampiran 5. Transkip Wawancara guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta TRANSKIP WAWANCARA GURU BIMBINGAN KONSELING DAN KARIR SMAN 33 JAKARTA Informan : Rohilah Bensu S.Pd Jabatan : Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta Hari / Tanggal : Selasa, 6 April 2021 Tempat : Ruang guru bimbingan konseling dan karir. Pertanyaan : “Apa yang dilakukan guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta terhadap peserta didik yang belum dapat menghargai perbedaan suku, bangsa, budaya, ras dan agama?”. Jawaban : “yang dilakukan guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta terhadap peserta didik yang belum dapat menghargai perbedaan suku, bangsa, budaya, ras dan agama adalah kami akan memanggil peserta didik tersebut ke ruangan bimbingan kami untuk diberikan pengarahan dan pemahaman dalam menghargai perbedaan suku, bangsa, budaya, ras dan agama kepadanya agar peserta didik tersebut dapat mengaplikasikan sikap tersebut dilingkungan SMAN 33 Jakarta”. Pertanyaan : “Bagaimana sikap guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta terhadap peserta didik yang memiliki sikap intoleran di lingkungan sekolah?”. Jawaban : “Sikap guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta terhadap peserta didik yang memiliki sikap intoleran di lingkungan sekolah yaitu memanggil peserta didik tersebut serta mengingatkan kembali akan peraturan-peraturan yang ada dilingkungan SMAN 33 Jakarta agar mereka dapat ingat dan memahami peraturan yang sudah di tetapkan di sekolah berikut sanksi-sanksinya sehingga dengan teguran tadi mereka dapat mengetahui mana hal-hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan sekaligus memberikan peringatan jika mengulangi lagi kami akan memberikan saksi-sanksi terhadap


122 mereka misalnya seperti skorsing bagi mereka sebagai efek jera”. Pertanyaan : “Apa yang diperbuat Guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta kepada peserta didik yang melakukan tindakan diskriminasi?”. Jawaban : “Usaha yang diperbuat guru bimbingan konseling dan karir SMAN 33 Jakarta kepada peserta didik yang melakukan tindakan (Sambungan) diskriminasi adalah sama seperti yang kami lakukan pada pertanyaan nomer dua yaitu memanggil mereka ke ruangan guru bimbingan konseling agar mereka merasa nyaman ketika di beritahukan tentang apa yang mereka lakukan itu tidak diperbolehkan di SMAN 33 Jakarta, jika mengulanginya kami akan memberikan sanksi juga”. Pertanyaan : “Upaya apa yang dilakukan guru bimbingan Konseling dan karir SMAN 33 Jakarta dalam mencegah sikap bullying pada peserta didik?”. Jawaban : “Upaya apa yang dilakukan guru bimbingan kjonseling dan karir SMAN 33 Jakarta dalam mencegah sikap bullying pada peserta didik adalah memberikan materi pengetahuan bahasa bullying ke setiap kelas pada saat jam pelajaran dan memberikan infornmasi kepada pesertta didik tentang bahaya bullying dengan mengadakan seminar-seminar tentang bullying “. Pertanyaan :“Bagaimana cara menanamkan esensi pendidikan multikulturalisme kepada peserta didik?”. Jawaban : “cara menanamkan esensi pendidikan multikulturalisme kepada peserta didik adalah dengan menanamkan penjelasan serta manfaat pendidikan multikultural kepada peserta didik agar peseta didik memahami dan mengerti bagaimana cara peserta didik bersikap di dalam lingkungan sekolahnya”.


123 Lampiran 6. Kuisioner Implementasi Pendidikan Multikultural Melalui Pendidikan Agama Islam di SMA N 33 Jakarta ditujukan kepada peserta didik SMAN 33 yang beragama Islam untuk mengetahui gambaran pemahaman pendidikan multikultural melalui Pendidikan agama Islam. Kuisioner sebagai gambaran implementasi Pendidikan Multikultural Melalui Pendidikan Agama Islam di SMA N 33 Jakarta. Pendidikan multikultural adalah suatu pendekatan untuk menyampaikan nilainilai yang mampu mencerdaskan dan memuliakan manusia dengan menghargai identitas dirinya, menghargai perbedaan suku bangsa, budaya, ras, agama dan kepercayaan, cara pandang serta mengggali dan menghargai kearifan lokal budaya Indonesia”. (Agustian, 2019). *Wajib diisi 1. Nama lengkap peserta didik: * 2. Tempat tanggal lahir: * 3. Kelas: * 4. Nama Sekolah: * Soal Pertanyaan 1. Saya berusaha untuk menghargai perbedaan pendapat saat rapat pemilihan ketua kelas ? Pilihan jawaban Centang jawaban Setuju Ragu-ragu Tidak setuju 2. Saya berusaha untuk tidak mudah terpengaruh berita bohong (hoax) di media Sosial ? Pilihan jawaban


124 Lampiran 6. Kuisioner Implementasi Pendidikan Multikultural Melalui Pendidikan Agama Islam di SMA N 33 Jakarta ditujukan kepada peserta didik SMAN 33 yang beragama Islam untuk mengetahui gambaran pemahaman pendidikan multikultural melalui Pendidikan agama Islam. Centang jawaban Setuju Ragu-ragu Tidak setuju 3. Saya bersemangat untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa ? Pilihan jawaban Centang jawaban Setuju Ragu-ragu Tidak setuju 4. Berprasangka baik kepada orang lain akan berdampak positif bagi kehidupan Masyarakat ? Pilihan jawaban Centang jawaban Setuju Ragu-ragu Tidak setuju 5. Tali persaudaraan harus dijaga agar hidup bermasyarakat semakin harmonis ? Pilihan jawaban Centang jawaban Setuju


125 Sambungan lampiran 6. Kuisioner Implementasi Pendidikan Multikultural Melalui Pendidikan Agama Islam di SMA N 33 Jakarta ditujukan kepada peserta didik SMAN 33 yang beragama Islam untuk mengetahui gambaran pemahaman pendidikan multikultural melalui Pendidikan agama Islam. Ragu-ragu Tidak setuju 6. Sebagai mslim, kita harus menjaga tali persaudaraan dengan siapapun ? Pilihan jawaban Centang jawaban Setuju Ragu-ragu Tidak setuju 7. Sikap saling menghormati dan menghargai akan melahirkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa ? Pilihan jawaban Centang jawaban Setuju Ragu-ragu Tidak setuju 8. Sikap saling menghormati dan menghargai akan terbentuknya kerukunan hidup antara sesama warga masyarakat ? Pilihan jawaban Centang jawaban Setuju Ragu-ragu Tidak setuju


126 Sambungan lampiran 6. Kuisioner Implementasi Pendidikan Multikultural Melalui Pendidikan Agama Islam di SMA N 33 Jakarta ditujukan kepada peserta didik SMAN 33 yang beragama Islam untuk mengetahui gambaran pemahaman pendidikan multikultural melalui Pendidikan agama Islam. 9. Setelah mempelajari materi Dakwah Nabi Muhammad Saw.di Madinah telah menumbuhkan kesadaran diri saya untuk selalu menyeru kebaikan dimanapun saya berada ? Pilihan jawaban Centang jawaban Setuju Ragu-ragu Tidak setuju 10. Setelah memahami materi Dakwah Nabi Muhammad Saw.di Madinah, mendorong diri saya untuk mengembangkan ajaran Islam yang washatiyah (Moderat). * Pilihan jawaban Centang jawaban Setuju Ragu-ragu Tidak setuju 11.Setelah memahami materi Dakwah Nabi Muhammad Saw.di Madinah, menumbuhkan semangat saya, untuk bersama-sama menjaga persaudaraan sesama muslim dan sesama anak bangsa. * Pilihan jawaban Centang jawaban Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Jakarta 31 maret 2021 Peneliti


127 Lampiran 7. Diagram Hasil Pemahaman Implementasi Pendidikan Multikultural Peserta didik SMAN 33 Jakarta. 1. Saya berusaha untuk menghargai perbedaan pendapat saat rapat pemilihan ketua kelas . 2. Saya berusaha untuk tidak mudah terpengaruh berita bohong (hoax) di media Sosial ✓


128 Sambungan lampiran 7. Diagram Hasil Pemahaman Implementasi Pendidikan Multikultural Peserta didik SMAN 33 Jakarta. 3. Saya bersemangat untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. 4. Berprasangka baik kepada orang lain akan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat.


Click to View FlipBook Version