The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ayipayik1308, 2022-07-10 23:52:39

Modul Muarif (1)

Modul Muarif (1)

hubungan yang telah berlangsung milyaran tahun. Krisis global lingkungan
mengganggu hubungan antara manusia dan alam saat ini.

Hubungan manusia dan alam semesta merupakan satu kesatuan sistem yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Manusia sebagai makhluk hidup tentu untuk
mempertahankan hidupnya pastilah membutuhkan alam semesta sebagai tempat untuk
hidup. Akan tetap disamping itu, alam semesta akan dapat terjamin kelangsungan dan
kelestariannya sangat tergantung pada manusia. Dalam konteks Ilmu alam Inilah yang
disebut dengan simbiosis mutualisme bahwa antara manusia dan alam semesta
memiliki ketergantungan satu sama lain.

Terkait dengan sistem, menurut kamus Bahasa Indonesia karangan
Poerwadarminta sistem didefinisikan sebagai:

1) Sekelompok bagian (alat dan sebagainya) yang bekerja bersama untuk
melakukan suatu maksud.

2) Sekelompok pendapat, peristiwa, kepercayaan, dan sebagainya yang disusun
dan diatur baik-baik.

3) Cara (metode) yang teratur untuk melakukan sesuatu.
Berdasarkan definisi tersebut, maka inti dari pemahaman konsep sistem adalah

bahwa setiap elemen (bagian, unsur dan sub sistem) saling bekerja sama, saling
mendukung, saling memerlukan, saling mempengaruhi satu dengan lainnya dalam
kerangka mencapai tujuan sistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, adanya
gangguan pada satu elemen sekecil apapun gangguan tersebut akan berpengaruh pada
pola interaksi dengan elemen-elemen lainnya. Pada akhirnya tentu saja hal tersebut
akan berpengaruh pada pencapaian tujuan Sistem secara keseluruhan sebagai satu
kesatuan.

Kemajuan pengetahuan terhadap alam dalam posisi Sebagai sumber kehidupan
yang tiada batasnya, maka wajarlah jika semakin dalam pengetahuan semakin terasa
hubungan saling ketergantungan antara manusia dan alam Semesta ini. Manusia tunduk
dalam hukum-hukum alam fisik dan tak mampu merubahnya, akan tetapi mampu

38

mengatasinya. Ia dapat mengambil jarak sekaligus menjadi bagian dari alam. Namun
keharmonisan tidak senantiasa menghiasi hubungan antara manusia dengan alam
semesta. Pada suatu saat, tatkala kehidupannya masih sangat sederhana insting-insting
manusia berjalan bersesuaian dengan sifat. sifat hukum alam. Akan tetapi,
perkembangan pengetahuan manusia dalam merespons berbagai kesulitan yang terkait
dengan penyesuaian diri dengan alam pada akhirnya membuahkan kreasi-kreasi
mengungguli sifat-sifat alam. Eksploitasi terhadap alam merusak keseimbangan
hubungan yang telah berlangsung bermilyar-milyar tahun. Krisis global lingkungan
mengganggu hubungan antara manusia dan alam sebagaimana kita rasakan dewasa ini.

2. Keanekaragaman Hayati Dan Kesejahteraan Manusia
Interaksi Manusia dan Keanekaragaman Hayati Manusia tergantung kepada

keanekaragaman hayati untuk pangan, energi, papan, obat-obatan, inspirasi dan banyak
lagi kebutuhan lain. Keanekaragaman hayati dan manusia telah mempunyai keterkaitan
yang erat dan saling mendukung selama puluhan ribu tahun. Sumber daya hayati untuk
pemenuhan kebutuhan hidup mempunyai karakter penting yaitu bersifat renewable,
paling tidak jika dikelola dengan bijaksana.

Cara masyarakat memanfaatkan keanekaragaman hayati menentukan
kelestarian sumber daya ini, dan cara masyarakat mengelolanya akan menentukan
produktivitas sumber daya yang penting ini dan kelestarian fungsi-fungsi ekologisnya.
Kegiatan manusia telah membantu terciptanya keanekaragaman jenis dan plasma
nutfah, dan telah meningkatkan komunitas hayati di dalam lingkungan yang tertentu
melalui praktik pengelolaan sumber daya dan melalui domestikasi tumbuhan dan
satwa. Disisi lain manusia juga telah menyebabkan menurunnya mutu keanekaragaman
hayati beserta fungsi-fungsi ekologis yang di hasilkannya. Menurunnya mutu
keanekaragaman hayati ini dapat dilihat dari laju kepunahan jenis dan viabilitas jenis-
jenis yang masih bertahan.

Hubungan manusia dengan keanekaragaman hayati dapat di gambarkan dalam
diagram siklus interaksi. Dari sudut pandang antroposentris, interaksi dimulai dari

39

faktor-faktor pendorong hubungan yang ada di masyarakat, seperti untuk pemenuhan
kebutuhan, inspirasi dan fungsi-fungsi ekologis sebagai pendukung kehidupan. Faktor
pendorong ini akan mempengaruhi dampak kegiatan manusia pada keanekaragaman
hayati. Meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan hidupnya akan meningkatkan
dampak kegiatan manusia pada keanekaragaman hayati; dampak tersebut kemudian
akan mempengaruhi kondisi dan dinamika keanekaragaman hayati, yang kemudian
mempengaruhi nilai-nilai dan fungsi keanekaragaman hayati dan pada akhirnya akan
mempengaruhi pula ketersediaan dan kualitas keanekaragaman hayati dalam
memenuhi kebutuhan manusia dan juga dalam menjamin kelestariannya. Sementara
itu, kondisi dan dinamika, nilai-nilai dan dampak kegiatan manusia pada
keanekaragaman hayati dapat pula diupayakan melalui peningkatan kesadaran
masyarakat untuk menjadi faktor pendorong bagi berubahnya pola konsumsi efisiensi
pemanfaatan sumber daya dan apresiasi masyarakat. Peningkatan kesadaran dan
apresiasi akan mempengaruhi pula dampak kegiatan manusia, kondisi dan dinamika
dan cara penilaian fungsi-fungsi keanekaragaman hayati melalui upaya-upaya tertentu
dalam pengelolaan pendidikan dan lain sebagainya.

3. Manfaat keanekaragaman Hayati bagi Manusia Tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme .
Saling berinteraksi didalam lingkungan fisik suatu ekosistem, merupakan

fondasi bagi pembangunan berkelanjutan. Sumber daya hayati dari kekayaan
kehidupan ini mendukung kehidupan manusia dan memperkaya aspirasi serta
memungkinkan manusia untuk beradaptasi dengan peningkatan kebutuhan hidupnya
serta perubahan lingkunganya. Erosi keanekaragaman plasmanutfah, jenis, dan
ekosistem yang berlangsung secara tetap akan menghambat kemajuan dalam proses
masyarkat yang sejahtera secara berkelanjutan. Erosi keanekargaman hayati ini
merupakan indikasi dari ketidakseimbangan antara peningkatan kebutuhan manusia
dan kapasitas alam. Pada saat manusia memasuki revolusi industri, ada kurang lebih
850 juta jenis flora-fauna yang bersama-sama menghuni bumi. Pada saat ini, dengan

40

populasi manusia sekitar enam kali, dan dengan tingkat konsumsi sumber daya yang
berlipat jauh lebih besar, peningkatan kapasitas alam melalui upaya budi daya dan
pengelolaan sumber daya tidak mampu mengikuti peningkatan pertumbuhan populasi
dan kebutuhan hidupnya. Dari komponen-komponen keanekaragaman hayati, baik
diperoleh langsung dari alam maupun melalui budi-daya, umat manusia memperoleh
semua bahan pangan dan sejumlah besar obat-obatan, serat bahan baku industi.
Sumbangan perekonomian dari pemanenan komponen keanekaragaman hayati dari
alam saja telah mennyumbang empat setengah persen GDP Amerika, atau bernilai 87
milyar dollar pada akhir tahun 1970. Perikanan lepas pantai, yang berasal dari jenis-
jenis non budi daya telah menyumbang sekitar 100 juta ton bahan pangan. Pada
beberapa negara berkembang masyarakat masih mencari bahan kebutuhan pangan
pokok mereka dari alam. Umbi-umbian, dan sagu di Irian jaya, dan beberapa sumber
karbohidrat utama di beberapa negara masih diperoleh langsung dari alam .

Fungsi sosial keanekaragaman hayati adalah memberikan kesempatan atau
lapangan kerja, bagian dari elemen spiritual masyarakat yang membentuk budaya
setempat, serta membentuk jati diri masyarakat. Nilai spiritual dan aspirasi dari fungsi
sosial ini juga mempengaruhi atau meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat. Fungsi
ekologis keanekaragaman hayati berkaitan dengan proses-proses ekologis keaneka
ragaman hayati, yaitu proses pertumbuhan, perkembangbiakan, dan evolusi.
Tumbuhan menghasilkan oksigen dan menyaring polutan udara, memberikan mutu
udara yang diperukan untuk pernafasan manusia serta makhlluk hidup lainnya. Proses
mikroorganisme tanah memperbaiki kondisi kimiawi dan biologis tanah, struktur tanah
serta kesuburan tanah secara umum, serta proses-proses lainnya mendukung kehidupan
manusia dalam hal memberikan kualitas kehidupan yang lebih baik. Fungsi, jasa dan
produk komponen keanekaragaman hayati diatas, serta besarnya nilai ekonomi yang
dihasilkan tidak akan dapat diperoleh secara lestari jika sumber dayanya sendiri tidak
dikelola secara lestari.

41

Dari gambaran di atas, dapat di ketahui bahwa keanekaragaman hayati berperan
sangat penting dan vital untuk menjamin kehidupan dan kesejahteraan umat manusia.
Mulai dari mutu udara, mutu air, mutu tanah, dan mutu lingkungan secara keseluruhan,
hingga untuk pemenuhan kebutuhan dasar manusia, semuanya tergantung secara
langsung maupun tak langsung pada keanekaragaman hayati.

B. Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Menyerap Perubahan
Akibat Ulah Manusia

1. Pengertian Daya dukung lingkungan
Konsep daya dukung lingkungan sudah mulai banyak diperbincangkan.

Mengingat semakin besarnya tekanan penduduk dan pembangunan terhadap
lingkungan. Pertambahan jumlah penduduk dengan aktifitasnya menyebabkan
kebutuhan akan lahan bagi kegiatan sosial ekonominya (lahan terbangun)
makinbertambah dan sebaliknya lahan tidak terbangun makin berkurang. Selain itu,
pertambahan jumlah penduduk juga dibarengi dengan peningkatan konsumsi sumber
daya alam sejalan dengan meningkatnya tingkat sosial ekonomi masyarakat.
Peningkatan jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat akan
mempengaruhi daya dukung lingkungannya.

Pengertian daya dukung lingkungan (carrying capacity) dalam konteks
ekologis adalah jumlah populasi atau komunitas yang dapat didukung oleh sumber
daya dan jasa yang tersedia dalam ekosistem tersebut. Faktor yang mempengaruhi
keterbatasan ekosistem untuk mendukung perikehidupan adalah faktor jumlah
sumberdaya yang tersedia, jumlah populasi dan pola konsumsinya. Konsep daya
dukung lingkungan dalam konteks ekologis tersebut terkait eratdengan modal alam.
Akan tetapi, dalam konteks pembangunan yang berlanjut (sustainable development),
suatu komunitas tidak hanya memiliki modal alam, melainkan juga modal manusia,
modal sosial dan modal lingkungan buatan. Oleh karena itu, dalam konteks
berlanjutnya suatu kota, daya dukung lingkungan kota adalah jumlah populasi atau

42

komunitas yang dapat didukung oleh sumberdaya dan jasa yang tersedia karena
terdapat modal alam, manusia, sosial dan lingkungan buatan yang dimilikinya.

Pengertian daya dukung lingkungan menurut Undang-Undang Nomor 23
Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu kemampuan lingkungan
untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Daya dukung
lingkungan adalah jumlah maksimum manusia yang dapat didukung oleh bumi dengan
sumberdaya alam yang tersedia. Jumlah maksimum tersebut adalah jumlah yang tidak
menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan kehidupan di buni dapat berlangsung
secara ”sustainable”.Dalam perkembangannya kemudian, konsep daya dukung
lingkungan diaplikasikan sebagai suatu metode perhitungan untuk menetapkan jumlah
organisme hidup yang dapat didukung oleh suatu ekosistem secara berlanjut, tanpa
merusak keseimbangan di dalam ekosistem tersebut. Penurunan kualitas dan kerusakan
pada ekosistem kemudian didefinisikan sebagai indikasi telah terlampauinya daya
dukung lingkungan. Pada website carrying capacity, suatu ekosistem adalah jumlah
populasi yang dapat didukung oleh ketersediaan sumberdaya dan jasa pada ekosistem
tersebut.
Batas daya dukung ekosistem tergantung pada tiga faktor yaitu:
1. Jumlah sumberdaya alam yang tersedia dalam ekosistem tersebut
2. Jumlah / ukuran populasi atau komunitas
3. Jumlah sumberdaya alam yang dikonsumsi oleh setiap individu dalam komunitas

tersebut.
Pengertian modal alam adalah meliputi:
1. Sumber daya alam yaitu semua yang diambil dari alam dan digunakan dengan atau

tanpa melalui proses produksi yang meliputi air, tanaman, hewan, dan material
alam seperti bahan bakar fosil, logam dan mineral. Penggunaan sumber daya alam
ini akan menghasilkan produk akhir dan limbah.

43

2. Jasa ekosistem yaitu proses alami yang dibutuhkan bagi kehidupan, seperti
sumberdaya perikanan, lahan untuk budidaya, kemampuan asimilasi air dan udara
dan sebagainya.

3. Estetika dan keindahan alam yang memiliki kontribusi dalam meningkatkan
kualitas hidup dan adalah potensi ekonomi untuk pengembangan pariwisata dan
rekreasi.
Modal alam tersebut memiliki kemampuan untuk menghasilkan sumber daya

yang dibutuhkan untuk menyerap limbah yang dihasilkan (biocapacity). Berdasarkan
pengertian tersebut, maka sumber daya alam memilik kemampuan untuk
mengasimilasi limbah. Kemampuan mengasimilasi limbah disebut bioasimilasi yang
didefinisikan sebagai kemampuan dari lingkungan alam untuk mengabsorsi berbagai
material termasuk limbah antropogenik dalam konsentrasi tertentu tanpa mengalami
degradasi.

Lingkungan mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi limbah disebut
sebagai daya tampung lingkungan. Daya tampung lingkungan berdasarkan Undang-
undang 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lainnya yang masuk
atau dimasukkan ke dalamnya. Padahal sebenarnya daya tampung lingkungan sudah
dapat tercakup dalam pengertian daya dukung lingkungan karena ”mendukung
perikehidupan” dapat diartikan sebagai mendukung ketersediaan sumber daya yang
dibutuhkan sekaligus mengasimilasi limbah dari konsumsi sumberdaya tersebut. Dari
pengertian tersebut, daya dukung lingkungan adalah sesuatu yang bersifat dinamis,
dapat terdegradasi atau punah apabila tidak dilestarikan dan sebaliknya dapat
ditingkatkan kemampuannya.

C. Tindakan Keinsinyuran Dalam Kelestarian Lingkungan

Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita
bersama. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan
tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara

44

pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan
beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi aparat
pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup.
Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain meliputi
hal-hal berikut ini. 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2. Surat Keputusan Menteri
Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan Beracun dan
Berbahaya di Perusahaan Industri. 3. Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29
Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. 4. Pembentukan
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991. Selain itu, usaha-usaha
pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini :
1. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta

mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
2. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih dahulu

sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
3. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta

melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber
air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
4. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah
lingkungan.
5. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak
Pengusahaan Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.

Sementara itu, sebagai seorang pelajar apa upaya yang dapat kalian lakukan
dalam usaha pelestarian lingkungan hidup? Beberapa hal yang dapat kalian lakukan
sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:
1. Menghemat penggunaan kertas dan pensil,
2. Membuang sampah pada tempatnya,
3. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,

45

4. Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta,
5. Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.

Disamping itu usaha pelestarian lingkungan hidup ini harus dimulai dari setiap
individu dengan menitikberatkan pada kesadaran akan pentingnya lingkungan bagi
kehidupan manusia dan pelestarian alam.

D. Penggunaan Sumber Daya Terbarukan Untuk Memperkecil Atau
Mendaur Ulang Limbah

1. Pengertian Sumber Daya Terbarukan
Apa itu sumber daya terbarukan? Sumber daya alam terbarukan adalah sumber

daya alam yang tidak ada habisnya untuk menghasilkan energi. Ada banyak jenis
sumber daya terbarukan, seperti panel surya yang ditenagai oleh matahari. Meski
beberapa ahli memprediksi matahari akan padam beberapa milyar tahun kemudian,
energinya tidak akan pernah habis seumur hidup kita.

Di sisi lain, minyak tidak dapat diperbarui karena dibutuhkan jutaan tahun
untuk minyak terbentuk dari materi hewan dan tumbuhan yang membusuk. Dalam
beberapa puluh tahun biasanya produksi minyak dari sumur-sumur pengeboran akan
mulai berkurang, sehingga butuh mengebor sumur baru di tempat lain.

Sejak tahun 2010, biaya pembangunan PLTS telah berkurang 80% sementara
biaya pembangunan pembangkit listrik tenaga angin turun 40%. Turunnya kedua jenis
pembangkit ini membuat pembangkit listrik energi terbarukan lebih murah untuk
digunakan daripada batu bara. Hal tersebut membuat sumber daya alam yang
terbarukan adalah pilihan tepat untuk masa depan energi dunia.

2. Contoh Sumber Daya Alam Terbarukan
Ada 5 contoh sumber daya alam terbarukan yang sudah digunakan pada sumber

energi di Indonesia, diantaranya sebagai berikut.
a. Energi matahari digunakan untuk mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS)

46

b. Energi angin digunakan untuk memutar turbin baling-baling Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

c. Energi panas bumi dimanfaatkan untuk menjalan Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP)

d. Air yang dibendung dimanfaatkan untuk memutar turbin Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA)

e. Bioenergi digunakan untuk mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas
(PLT)
Apa yang membuat sumber daya alam yang terbarukan menjadi pilihan yang

tepat adalah biaya pembangunan dan pemeliharaannya lebih murah daripada
pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar fosil, selain itu sumber daya
terbarukan lebih sedikit mencemari lingkungan. Meskipun sebagian besar pilihan
energi terbarukan tidak praktis untuk kebutuhan perumahan, sebagian besar sumber
energi terbarukan sudah dimanfaatkan oleh PLN untuk menyuplai listrik di beberapa
daerah. Angin dan air merupakan sumber energi terbarukan yang sudah banyak
digunakan di beberapa daerah di Indonesia.

3. Jenis-jenis Sumber Daya Terbarukan
Meskipun ada beberapa sumber daya terbarukan yang dapat menghasilkan

listrik, tidak semuanya akan berfungsi dalam semua kondisi. Misalnya, Anda memilih
panel surya karena lebih praktis dan mudah pengoperasiannya daripada memasang
turbin angin.Namun, turbin angin akan sangat bermanfaat jika dibangun dalam skala
besar. Penting untuk dicatat bahwa setiap sumber energi terbarukan memiliki tantangan
tersendiri. Misalnya, menambang logam atau mineral tertentu untuk membangun
sumber energi terbarukan dapat merusak lingkungan.

a. Energi Matahari
Matahari bisa dimanfaatkan manusia sebagai pembangkit listrik hal tersebut

dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pembangkit listrik tenaga
surya memanfaatkan energi dari cahaya dan panas matahari untuk menghasilkan listrik.

47

Energi matahari dapat dimanfaatkan secara optimal pada waktu jam matahari
puncak atau peak sun hour dimana intensitas penyinaran matahari mencapai rata-rata
1.000 watt (W) energi per meter persegi pada siang hari dari jam 11 pagi sampai jam 4
sore. Pemanfaatan energi matahari sebagai energi alternatif membutuhkan beberapa
komponen seperti panel surya, inverter, SCC, dan baterai. Perubahan energi matahari
menjadi energi listrik dengan bantuan panel surya akan menghasilkan listrik searah
(DC). Panel surya dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik searah (DC),
panel mengkonsumsi energi matahari untuk menghasilkan daya yang kemudian
dialirkan ke inverter. Arus yang dialirkan ke inverter diubah menjadi arus bola-balik
(AC) agar dapat digunakan peralatan elektronik di rumah. Menggunakan tenaga surya
adalah pilihan energi terbarukan yang paling praktis bagi pemilik rumah. Anda dapat
menghubungkan panel surya fotovoltaik ke atap rumah dan menyesuaikan ukuran
sistem Anda tergantung pada jumlah energi yang dibutuhkan rumah.

Tenaga surya termasuk dalam kategori “terbarukan” karena panel surya dapat
menghasilkan energi selama bertahun-tahun hanya dengan menyerap sinar matahari.
Panel surya menghasilkan energi bebas polusi untuk masa depan. Salah satu tantangan
memasang panel surya adalah perlunya daur ulang panel surya setelah mencapai akhir
siklus hidupnya. panel surya dalam pembangkit listrik tenaga surya diperkirakan
mencapai umur 25 sampai 30 tahun. Namun, sampai saat ini belum ada cara yang
efektif untuk mendaur ulang panel surya.

b. Energi Angin
Energi angin adalah kekuatan yang dihasilkan oleh gerakan udara dari daerah

bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Angin merupakan sumber energi
terbarukan yang tidak akan habis dalam waktu sangat lama. Kincir angin adalah
komponen terpenting yang diperlukan untuk membangun pembangkit listrik tenaga
bayu (PLTB). Sumber energi kincir angin berasal dari udara yang bergerak me lewati
kincir-kincir yang kemudian memutarkan baling-baling kincir, sehingga turbin ikut
berputar hingga menghasilkan energi listrik.

48

Energi angin cukup rumit karena membutuhkan sebidang tanah yang cukup
luas, angin yang cukup besar di daerah Anda, dan biaya pemasangan yang mahal.
Kincir angin memanfaatkan energi dari udara yang bergerak disekitarnya. Energi angin
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi bersih dan ramah lingkungan. Kerugian
lingkungan yang mungkin terjadi diantaranya rusaknya pola migrasi hewan, terutama
di air. Selain itu, kebun angin juga memancarkan arus listrik rendah yang dapat
membingungkan ikan dan hewan lain yang berenang di dekat turbin. Hewan butuh
waktu untuk beradaptasi begitu turbin dipasang lingkungan sekitarnya.

c. Energi Panas Bumi
Energi panas bumi disebut juga energi geothermal. Energi alternatif geothermal

memanfaatkan panas dari inti bumi untuk menghasilkan listrik. Pembangkit listrik
tenaga geothermal menghasilkan listrik dari tenaga panas bumi yang menyembur ke
permukaan. Energi panas bumi merupakan sumber daya terbarukan yang belum banyak
dimanfaatkan. Energi panas bumi paling mudah digunakan di daerah dengan lempeng
tektonik yang sangat aktif dan aktivitas gunung berapi. Itu karena di daerah ini, ada
banyak gerakan dibawah tanah dan panas bumi naik ke permukaan. Salah satu
kelemahan panas bumi adalah biayanya belum mampu bersaing dengan sumber energi
yang lebih murah seperti matahari atau angin. Sangat mahal untuk membuat
pembangkit listrik tenaga panas bumi dan harus menggali cukup dalam untuk mencapai
bagian bumi yang paling panas.

Masalah lingkungan yang mungkin diakibatkan yaitu penambangan bahan
untuk membangun pembangkit, potensi pelepasan gas beracun ke atmosfer yang
terletak jauh dibawah kerak bumi. Gas-gas ini berpotensi menyebabkan hujan asam,
namun emisinya jauh lebih rendah daripada pembangkit gas dan batubara.

d. Pembangkit Listrik Tenaga Air
Anda dapat membayangkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) secara

sederhana dengan membayangkan kincir air tua yang digunakan untuk menggerakkan
pabrik tepung. PLTA bekerja dengan memanfaatkan energi air yang mengalir untuk

49

menggerakkan turbin dan menciptakan energi. Pembangunan PLTA seringkali
menggusur masyarakat di lokasi pembangunan, menghambat pola migrasi populasi
ikan, dan memperburuk kekeringan dengan menjaga lebih banyak air di hulu sehingga
populasi di hilir berkurang. Tetapi jika dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan
dan dikelola dengan baik, PLTA adalah sumber energi yang besar. Air akan selalu
mengalir dan benar-benar terbarukan, kecuali ada kekeringan.

4. Manfaat Sumber Daya Terbarukan
Sumber daya terbarukan merupakan kekayaan besar yang dimiliki setiap

negara. Kebermanfaatannya bisa dirasakan sepanjang masa karena jumlahnya yang
sangat melimpah. Dalam laman manajemen.uma.ac.id, berikut beberapa manfaat
energi terbarukan yang penting untuk diketahui.

a. Mengurangi pemanasan global.
b. Sumber energi melimpah atau tak terbatas.
c. Meningkatkan kesehatan manusia.
d. Hemat sumber daya dan uang.
e. Berpeluang menciptakan lapangan pekerjaan.

E. Pekerjaan Keinsinyuran dengan Penggunaan Bahan Baku dan
Energi Secara Hemat

Penggunaan energi di industri yang cukup tinggi memiliki peran penting dalam
menjaga suplai energi nasional. Energi menjadi salah satu unsur yang paling penting
dalam pembangunan nasional, karena pemanfaatan energi yang baik dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Bagi pelaku industri tentunya pemanfaat energi
yang baik juga dapat menghemat biaya pengeluaran.

Work From Home memang dapat mengurangi penggunaan energi di industri,
tetapi menjadi kurang efektif ketika banyak pekerjaan dalam industri yang tidak dapat
dikerjakan secara remote. Para pelaku industri dan pembuat desain fasilitas industri
harus mengetahui cara efisiensi energi yang efektif. Berikut adalah cara-cara yang
efektif dalam efisiensi energi di industri:

50

1. Membentuk tim manajemen khusus
Membentuk tim manajemen khusus untuk menangani, mengawasi, dan

membuat keputusan serta standar operasional efisiensi energi di industri. Penghematan
energi dalam industri memang tanggung jawab bersama, tetapi seringkali gagal karena
tidak jelas siapa yang benar-benar bertanggung jawab atau yang memiliki wewenang.
Dalam tim manajemen khusus bisa terdiri dari representatif setiap departemen yang
ada di industri, sehingga implementasi energi lebih efisien.

2. Melakukan audit penggunaan energi
Audit dilakukan untuk mendapatkan data mengenai besarnya energi yang

digunakan industri dalam suatu periode tertentu, mengetahui kebutuhan energi setiap
departemen, dan mengetahui waktu-waktu penggunaan energi tertinggi dan terendah.
Selain itu, audit energi juga dilakukan untuk mendata jenis mesin, tahun pembuatan,
dan lama penggunaannya. Karena hal-hal tersebut sangat mempengaruhi penggunaan
energi. Audit energi dapat dilakukan oleh tim internal ataupun mengundang
professional yang ahli di bidang energi dengan mengacu kepada ISO 50001:2018.

3. Mengatur jadwal operasional secara efisien
Data dari audit dapat digunakan untuk mengatur jadwal operasional mesin-

mesin atau kegiatan-kegiatan yang membutuhkan energi besar. Tim manajemen khusus
dapat membuat desain jadwal operasional agar penggunaan energi efektif setiap
waktunya. Penggunaan mesin berenergi tinggi di luar jam sibuk dapat menghemat
energi hingga 30%.

4. Menjadwalkan pemadaman mesin
Ketika jadwal operasional telah dibuat, tim manajemen khusus dapat

memberikan instruksi untuk mematikan mesin dan alat elektronik yang tidak
digunakan sehingga tidak mengonsumsi energi.

51

5. Merawat mesin dan alat secara rutin
Mesin dan peralatan dalam industri memiliki banyak komponen. Ketika salah

satu dari kompenen rusak makan kemampuannya akan menurun dan menaikan beban
kerja. Semakin besar beban kerja suatu alat maka memerlukan energi yang besar untuk
mengoperasikannya. Merawat mesin dan alat secara rutin menjadi cara yang efektif
untuk menghemat energi dalam industri. Mesin dan peralatan harus dijaga
kebersihannya, mengganti komponen yang rusak, menggunakan pelumas mesih, serta
melakukan pengecekan performa mesin dan peralatan secara periodik.
6. Mengoptimalkan kerja kompresor udara

Kompresor udara memiliki fungsi yang penting untuk industri dan
membutuhkan energi yang cukup besar untuk beroperasi, namun seringkali kurang
diperhatikan kualitas kerjanya. Kebocoran pada kompresor udara dapat memakan
energi yang sangat besar dan menimbulkan kerugian yang besar juga.
7. Memasang peralatan yang hemat energi

Mengganti lampu bohlam dengan lampu LED hemat energi, memasang
insulator pada atap dan dinding agar suhu ruangan lebih stabil, memasang alat
pendeteksi pada lampu ruangan sehingga lampu akan otomatis mati ketika tidak ada
orang di ruangan tersebut, dan masih banyak lagi peralatan lainnya yang bisa
digunakan ataupun diganti untuk menghemat energi dan ramah lingkungan.

52

F. Dampak Siklus Hidup Produk dan Proyek Terhadap Lingkungan
Hidup

1. Pengertian siklus hidup produk dan proyek

Gambar 1. siklus hidup produk
Istilah “siklus hidup” pertama kali digunakan dalam ISO 14001: 2015 pada
pengenalan pada Tujuan Sistem Manajemen Lingkungan. Tujuan SML dalam ISO
14001:2015 membahas keinginan organisasi untuk mengontrol atau mempengaruhi
cara produk dan jasa yang dirancang, diproduksi, didistribusikan, dikonsumsi, dan
dibuang dengan menggunakan perspektif siklus hidup untuk mencegah dampak
lingkungan dari bergerak dari satu tahap ke tahap yang lain.
ISO 14001: 2015 mendefinisikan siklus hidup sebagai: “Tahap berturut-turut
dan saling terkait dari sistem produk (atau jasa), dari akuisisi bahan baku atau
generasi dari sumber daya alam hingga menuju pembuangan akhir” Untuk
klarifikasi, hal ini menyatakan bahwa: “Tahap siklus hidup termasuk akuisisi bahan

53

baku, desain, produksi, transportasi / pengiriman, penggunaan, akhir-of-hidup
pengolahan dan pembuangan akhir”.

Jadi, apa artinya ini? Singkatnya, organisasi perlu mempertimbangkan produk
atau jasa dari awal siklus hidup, dan bahan baku yang digunakan, hingga akhir
penggunaan produk atau jasa ini ketika dibuang. Mengingat bagaimana produk atau
jasa yang digunakan merupakan bagian penting untuk mengidentifikasi aspek
lingkungan dari produk dan jasa.

ISO 14001: 2015, menginginkan agar perusahaan berpikir tentang bagaimana
produk mereka mempengaruhi lingkungan sekitar dari awal sampai akhir. Banyak
organisasi yang saat ini menerapkan ISO 14001 hanya menganggap sebagai aspek
lingkungan dari produk dan jasa berakhir pada tahap pengiriman, tidak sampai pada
akhir siklus hidup dari sebuah produk.

Sedangkan proyek adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan waktu dan
sumber daya terbatas untuk mencapai hasil akhir yang ditentukan. Dalam mencapai
hasil akhir, kegiatan proyek dibatasi oleh anggaran, jadwal dan mutu yang dikela
sebagai tiga kendala (triple constrain).

Sedangkan pengertian proyek menurut project management body of knowledge
(PM-BOK) (2014) adalah usaha sementara yang dikerjakan untuk membuat produk
dan layanan yang unik dimana suatu proyek memiliki karaterisistik sebagai berikut:
1) Temporari (Sementara, yang artinya mempunyai tanggal mulai dan akhir yang

pasti
2) Unique ( Hasil dari produk layanan yang unik, mempunyai tujuan khusus, dibatasi

oleh angaran dan sumbernya, dan dapat direncanakan, dilaksanakan dan
dikendalikan)
Ciri ciri proyek :
1) Merupakan suatu paket atau rangkaian kegiatan
2) Memiliki tujuan khusus (sasaran dan kriteria yang jelas)
3) Jumblah biaya sudah ditentukan

54

4) Jangka waktu pelaksanaan sudah pasti ( terbatas, sehingga jadwal harus
ditentukan)

5) Bersifat sementara, umumnya dibatasi oleh selesainya waktu ( titik awal dimulai
dan titik berkhir ditentukan dengan jelas dan spesifik)

6) Non- rutin atau tidak berulang-ulang

2. Hubungan antara proyek dan manusia
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa proyek berkaitan erat dengan

lingkungan sekitarnya. Manusia harus cermat dalam melakukan pembangunan proyek
agar lingkungan di sekitar tidak rusak atau pun mati. Sebab, lingkungan sangat
berpengaruh secara langsung atau pun tidak langsung kepada manusia.

Banyak sekali kasus pencemaran atau kerusakan lingkungan akibat proyek.
Banjir, longsor, air sungai yang terkena limbah, rusaknya pepohonan di hutan, spesies
hewan yang nyaris punah karena daerahnya dirusak adalah beberapa diantaranya. Oleh
karenanya, manusia harus benar-benar memperhatikan lingkungan sekitarnya agar
tidak timbul hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya. Pembangunan yang baik adalah
pembangunan yang tidak merusak lingkungan sekitar.

3. Dampak siklus hidup produk dan proyek terhadap lingkungan hidup
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa proyek berkaitan erat dengan

lingkungan sekitarnya. Manusia harus cermat dalam melakukan pembangunan proyek
agar lingkungan di sekitar tidak rusak atau pun mati. Sebab, lingkungan sangat
berpengaruh secara langsung atau pun tidak langsung kepada manusia.

Banyak sekali kasus pencemaran atau kerusakan lingkungan akibat proyek.
Banjir, longsor, air sungai yang terkena limbah, rusaknya pepohonan di hutan, spesies
hewan yang nyaris punah karena daerahnya dirusak adalah beberapa diantaranya. Oleh
karenanya, manusia harus benar-benar memperhatikan lingkungan sekitarnya agar
tidak timbul hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya. Pembangunan yang baik adalah
pembangunan yang tidak merusak lingkungan sekitar.

55

Telah dijelaskan, bahwa siklus hidup dan proyek sangat berpengaruh bagi
lingkungan dan menimbulkan sejumlah dampak. Dampak tersebut bisa berdampak
positif atau pun negatif. Berikut ini ditampilkan beberapa dampak pembangunan
terhadap lingkungan yang wajib diketahui:
a. Dampak Positif
Dampak-dampak positif pembangunan bagi lingkungan adalah:

1) Menambah Penghasilan Penduduk Sehingga Dapat Meningkatkan
Kemakmuran
Pembangunan sangat dibutuhkan negara berkembang untuk kemakmuran

penduduknya. Khusus di Indonesia, salah satu upaya Indonesia menjadi negara
maju adalah meningkatkan pembangunan di daerah terpencil atau daerah perbatasan.
Bila ini berhasil, maka lapangan kerja di daerah tersebut akan melimpah dan
menghasilkan penghasilannya yang tinggi. Bukan tidak mungkin, bila kemakmuran
penduduk kian meningkat. Bila hal itu terjadi, maka tujuan pembangunan untuk taraf
hidup penduduk yang lebih baik telah terwujud. Selain itu, pendapatan perkapita
penduduk dan negara pun menjadi lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Sukirno (1995:18) yang menyatakan bahwa pembangunan adalah upaya yang dapat
membantu meningkatkan pendapatan perkapita penduduknya.

2) Menghasilkan Barang yang dibutuhkan Masyarakat, Khususnya Pembangunan
di Sektor Industri
Manfaat sektor industri bukan hanya bagi sektor pertanian, tetapi juga penting

bagi masyarakat atau penduduk. Barang-barang seperti pakaian, makanan, kendaraan
pribadi dan sebagainya adalah macam-macam kebutuhan manusia yang dapat
dihasilkan dari sektor industri., terutama sektor industri barang. Tak hanya sektor
industri barang, sektor industri jasa juga dapat memberi manfaat untuk penduduk. Jasa
transportasi, jasa produksi, dan jasa konsumen adalah beberapa jenis industri jasa.
Indutri jasa transportasi dapat memberikan kebutuhan penduduk berupa angkutan
umum. Sementara itu, jasa produksi dapat memberikan jasa pergudangan dan bank

56

untuk kebutuhan penduduk. Jasa konsumen dapat memberi jasa berupa pengacara,
penjahit, dan sebagainya yang memang ditujukan langsung untuk konsumen atau
penduduk.

3) Pembangunan Sektor Industri Dapat Memperbesar Kegunaan Bahan Mentah
Dampak positif ini masih ada kaitannya dengan poin yang ke-2. Bahan mentah

adalah bahan baku yang belum mengalami proses pengolahan. Bahan ini bisa
berbentuk bahan tambang (bijih emas, minyak, bijih besi, dll) atau hasil perkebunan
dan pertanian seperti padi, jagung, kopi, dan tembakau. Sektor-sektor industri–dalam
hal ini pabrik atau perusahaan bisa memanfaatkan bahan-bahan mentah tersebut supaya
kegunaannya lebih besar. sebongkah emas, minyak goreng, dan kendaraan bermotor
adalah barang-barang yang bisa dihasilkan dari bahan mentah pertambangan. Keripik,
beras, tahu dan bubuk kopi adalah barang-barang yang bisa dihasilkan dari barang
mentah hasil pertanian dan perkebunan.

4) Mengurangi Ketergantungan Negara Terhadap Luar Negeri
Pembangunan yang menghasilkan sektor lapangan industri yang melimpah

membuat lapangan kerja meningkat dan produksi pun melimpah. Barang mentah yang
diolah oleh industri bisa menjadi barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. Bila
jumlah barang ini melimpah, Negara dipastikan mempunyai persediaan kebutuhan
yang banyak dan tidak perlu repot-repot mengimpor kebutuhan-kebutuhan masyarakat
dari negara lain. Selain itu, pendapatan per kapita masyarakat pun juga tinggi. Bila
sebuah negara meng alami hal-hal tersebut, bisa dipastikan bahwa negara tersebut
memiliki ciri-ciri negara maju di bidang ekonomi.

5) Pembangunan Dapat Merangsang Masyarakat Untuk Meningkatkan
Pengetahuan seputar Dunia Industri
Sektor-sektor industri yang menyebar akan menarik perhatian masyarakat

awam untuk tahu lebih dalam. Mereka bisa mempelajari sejarah industri, potensi
industri di dalamnya, serta industri apa yang cocok dengan mereka. Perlahan, mereka
pun akan tertarik bekerja di industri-industri tersebut. Dengan demikian, sektor-sektor

57

industri tidak perlu repot mempromosikan diri atau mengajak masyarakat untuk
bekerja di bawah naungan mereka.
b. Dampak Negatif

Selain dampak positif, pembangunan juga mempunyai dampak negatif untuk
lingkungan. Dampak-dampak tersebut antara lain:

1) Limbah yang Dihasilkan Industri Dapat Menimbulkan Pencemaran
Lingkungan
Pengolahan limbah industri yang buruk dapat menimbulkan pencemaran

lingkungan, entah itu pencemaran air, tanah, maupun udara. Akibatnya, warga yang
tinggal di lingkungan sekitar akan ikut tercemar dan terserang berbagai macam
penyakit. Tak hanya masyarakat, hewan dan tumbuhan pun akan ikut terpapar dampak
buruk polusi tersebut. Pembuangan dan pengolahan limbah yang tepat akan
mengurangi dampak negatif satu ini.

2) Adanya Polusi Udara
Polusi udara ini ditimbulkan oleh asap pabrik industri. Polusi ini akan

menimbulkan pencemaran udara dan berbagai macam penyakit yang diderita manusia.
Asma, TBC, dan lain sebagainya adalah penyakit yang diderita masyarakat akibat
polusi ini. Hewan-hewan dan tumbuhan yang terkena polusi ini akan mengalami risiko
kematian yang cukup tinggi.

3) Menimbulkan Berbagai Macam Penyakit
Pencemaran-pencemaran yang terjadi akibat limbah industri akan

menimbulkan sejumlah penyakit. TBC, asma, hingga penyakit kanker adalah penyakit-
penyakit yang berpotensi diidap oleh masyarakat akibat pencemaran limbah industri.
Tidak jarang penyakit-penyakit tersebut dapat menimbulkan kematian bagi
penderitanya. Bila tidak ditangani, tingkat kematian masyarakat akan tingggi dan akan
mengurangi jumlah tenaga kerja.

4) Rusaknya Alam

58

Proses pembangunan memerlukan banyak lahan yang dibutuhkan. Tak jarang,
lahan-lahan di perhutanan dan perbukitan pun digunakan untuk pembangunan.
Akibatnya, alam di sekitar hutan dan perbukitan pun menjadi rusak, serta dapat
memantik berbagai bencana alam yang merugikan masyarakat sendiri. Gempa,
kebakaran hutan, dan erosi adalah bencana alam yang dapat ditimbulkan oleh
kerusakan alam tersebut.

5) Daerah Resapan Air Berkurang
Tidak hanya menimbulkan bencana, pembangunan yang dilakukan di hutan dan

perbukitan akan mengurangi daerah resapan air. Sebab, keduanya adalah daerah
resapan air yang mampu menyerap air dalam jumlah ba nyak. Bila daerah ini tandus
atau rusak, maka air–dalam hal ini air hujan–tidak akan bisa ditampung dalam jumlah
banyak dan akan menimbulkan banjir.

6) Lahan Pertanian akan Berkurang
Tak hanya di hutan atau pun perbukitan, lahan pertanian pun tidak jarang

dijadikan obyek pembangunan. Seharusnya, pembangunan mampu membantu sektor
pertanian, bukan malah mengurangi lahan pertanian. Bila lahan pertanian berkurang,
maka ketersedian beras pun akan berkurang. Hal ini tentu akan merugikan masyarakat
dan negara. Tak hanya itu, para petani pun akan kehilangan pekerjaannya. Bila
dipaksakan untuk beralih profesi, tentu akan memakan waktu lama. Belum lagi jika
ternyata para petani tidak siap atau enggan berganti profesi.

7) Lahan Terbuka Hijau Berubah Menjadi Lahan Tertutup
Lahan terbuka hijau turut menjadi korban pembangunan. Akibatnya, lahan yang

mestinya terbuka bagi semua orang kini malah menjadi milik perseorangan. Hal ini
tentu akan mengurangi wilayah-wilayah untuk publik dan berpotensi menimbulkan
penyalahgunaan lahan terbuka hijau. Padahal, lahan terbuka sangat dibutuhkan oleh
masyarakat. Sebab, lahan tersebut bisa digunakan masyarakat untuk bersosialisasi atau
pun rekreasi. Anak-anak juga diuntungkan dengan adanya lahan terbuka hijau. Sebab,
mereka mempunyai tempat terbuka yang cocok untuk bermain.

59

LATIHAN

Petunjuk jawaban latihan!

Untuk menjawab soal latihan ini dengan benar, Anda harus membaca dan mempelajari

Kegiatan Pembelajaran 2 dalam Modul yang meliputi materi:

1. Menyadari bahwa saling ketergantungan dan keaneka-ragaman ekosistem adalah
dasar bagi kelangsungan hidup manusia.

2. Menyadari keterbatasan daya dukung lingkungan hidup untuk menyerap
perubahan yang dibuat manusia.

3. Menggalakkan tindakan keinsinyuran yang diperlukan untuk memperbaiki,
mempertahankan dan memulihkan lingkungan hidup.

4. Menggalakkan penggunaan yang bijaksana atas sumber-daya tak terbarukan
dengan memperkecil atau mendaur-ulang limbah dan mengembangkan sumber-
daya alternatif lain sejauh mungkin.

5. Berusaha mencapai tujuan pekerjaan keinsinyurannya dengan penggunaan bahan
baku dan enerji secara hemat dan dengan menerapkan kaidah pengelolaan
lingkungan berkelanjutan.

6. Memperhatikan keseluruhan dampak dari siklus hidup produk dan proyek
terhadap lingkungan hidup.

7. Memperhitungkan pengaruh yang mungkin muncul dari tindakan keinsinyuran
terhadap faktor budaya atau warisan sejarah.

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan Anda
mengerjakan soal latihan berikut ini!

1. Sebutkan pengertian siklus hidup produk menuurt ISO 14001 ?
2. Sebutkan pengertian dari daya dukung lingkungan menurut Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup?
3. Jelaskan usaha-usaha dalam pelestarian lingkungan hidup ?
4. Sebutkan penegrtian dan jenis-jenis sunber daya terbarukan?

60

5. Jelaskan cara-cara yang efektif dalam efisiensi energy di industry
61

RANGKUMAN

Interaksi Manusia dan Keanekaragaman Hayati Manusia tergantung kepada

keanekaragaman hayati untuk pangan, enersi, papan, obat-obatan, inspirasi dan banyak

lagi kebutuhan lain. Keanekaragaman hayati dan manusia telah mempunyai keterkaitan

yang erat dan saling mendukung selama puluhan ribu tahun. Sumber daya hayati untuk

pemenuhan kebutuhan hidup mempunyai karakter penting yaitu bersifat renewable,

paling tidak jika dikelola dengan bijaksana.

Cara masyarakat memanfaatkan keanekaragaman hayati menentukan

kelestarian sumber daya ini, dan cara masyarakat mengelolanya akan menentukan

produktivitas sumber daya yang penting ini dan kelestarian fungsi-fungsi ekologisnya.

Kegiatan manusia telah membantu terciptanya keanekaragaman jenis dan plasma

nutfah, dan telah meningkatkan komunitas hayati di dalam lingkungan yang tertentu

melalui praktik pengelolaan sumber daya dan melalui domestikasi tumbuhan dan

satwa. Disisi lain manusia juga telah menyebabkan menurunnya mutu keanekaragaman

hayati beserta fungsi-fungsi ekologis yang di hasilkannya. Menurunnya mutu

keanekaragaman hayati ini dapat dilihat dari laju kepunahan jenis dan viabilitas jenis-

jenis yang masih bertahan.

Daya dukung lingkungan menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997

Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu kemampuan lingkungan untuk

mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Daya dukung

lingkungan adalah jumlah maksimum manusia yang dapat didukung oleh bumi dengan

sumberdaya alam yang tersedia. Jumlah maksimum tersebut adalah jumlah yang tidak

menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan kehidupan di buni dapat berlangsung
secara ”sustainable”.Dalam perkembangannya kemudian, konsep daya dukung

lingkungan diaplikasikan sebagai suatu metode perhitungan untuk menetapkan jumlah

organisme hidup yang dapat didukung oleh suatu ekosistem secara berlanjut, tanpa

merusak keseimbangan di dalam ekosistem tersebut.

62

Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita
bersama. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan
tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan
beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi aparat
pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup.

Sumber daya alam terbarukan adalah sumber daya alam yang tidak ada
habisnya untuk menghasilkan energi. Ada banyak jenis sumber daya terbarukan,
seperti panel surya yang ditenagai oleh matahari. Meski beberapa ahli memprediksi
matahari akan padam beberapa milyar tahun kemudian, energinya tidak akan pernah
habis seumur hidup kita.
Ada 5 contoh sumber daya alam terbarukan lain yang sudah digunakan dalam bauran
energi di Indonesia, diantaranya sebagai berikut.

a. Energi matahari digunakan untuk mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS)

b. Energi angin digunakan untuk memutar turbin baling-baling Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

c. Energi panas bumi dimanfaatkan untuk menjalan Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP)

d. Air yang dibendung dimanfaatkan untuk memutar turbin Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA)

e. Bioenergi digunakan untuk mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas
(PLT)
Work From Home memang dapat mengurangi penggunaan energi di industri,

tetapi menjadi kurang efektif ketika banyak pekerjaan dalam industri yang tidak dapat
dikerjakan secara remote. Para pelaku industri dan pembuat desain fasilitas industri
harus mengetahui cara efisiensi energi yang efektif seperti Membentuk tim manajemen
khusus; Melakukan audit penggunaan energi; Mengatur jadwal operasional secara

63

efisien; Menjadwalkan pemadaman mesin; Merawat mesin dan alat secara rutin;
Mengoptimalkan kerja kompresor udara; Memasang peralatan yang hemat energi.

proyek berkaitan erat dengan lingkungan sekitarnya. Manusia harus cermat
dalam melakukan pembangunan proyek agar lingkungan di sekitar tidak rusak atau pun
mati. Sebab, lingkungan sangat berpengaruh secara langsung atau pun tidak langsung
kepada manusia.
Berikut ini ditampilkan beberapa dampak pembangunan terhadap lingkungan yang
wajib diketahui

Dampak Positif : 1) Menambah Penghasilan Penduduk Sehingga Dapat
Meningkatkan Kemakmuran; 2) Menghasilkan Barang yang dibutuhkan Masyarakat,
Khususnya Pembangunan di Sektor Industri; 3) Pembangunan Sektor Industri Dapat
Memperbesar Kegunaan Bahan Mentah; 4) Mengurangi Ketergantungan Negara
Terhadap Luar Negeri; Pembangunan Dapat Merangsang Masyarakat Untuk
Meningkatkan Pengetahuan seputar Dunia Industri.

Dampak Negatif: 1) Limbah yang Dihasilkan Industri Dapat Menimbulkan
Pencemaran Lingkungan 2); Adanya Polusi Udara; 3) Menimbulkan Berbagai Macam
Penyakit; 4) Rusaknya Alam; 5) Daerah Resapan Air Berkurang; 6) Lahan Pertanian
akan Berkurang; 7) Lahan Terbuka Hijau Berubah Menjadi Lahan Tertutup.

64

EVALUASI KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dari beberapa
alternatif jawaban yang disediakan!
1. Apa pengertian daya dukung lingkungan ( carryng capacity ) dalam konteks

ekologis ?
a. adalah jumlah populasi atau komunitas yang dapat didukung oleh sumber daya

dan jasa yang tersedia dalam ekosistem tersebut
b. suatu komunitas tidak hanya memiliki modal alam, melainkan juga modal

manusia, modal sosial dan modal lingkungan buatan.
c. kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan

makhluk hidup lainnya
d. jumlah maksimum manusia yang dapat didukung oleh bumi dengan

sumberdaya alam yang tersedia
e. dengan peningkatan konsumsi sumber daya alam sejalan dengan meningkatnya

tingkat sosial ekonomi masyarakat.

2. Dibawah ini yang termasuk usaha dalam pelestarian lingkungan hidup adalah…
a. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta
mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
b. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih dahulu
sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
c. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta
melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan,
sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat
terjaga.
d. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah
lingkungan.
e. Semua benar.

65

3. Pengertian dari sumber daya terbarukan adalah….
a. Sumber daya alam yang tidak ada habisnya untuk menghasilkan minyak.
b. Sumber daya alam yang akan habis untuk menghasilkan minyak.
c. sumber daya alam yang tidak ada habisnya untuk menghasilkan energi.
d. sumber daya alam yang akan habis untuk menghasilkan energi.
e. sumber daya alam yang tidak ada habisnya/habis untuk menghasilkan minyak
dan energi.

4. Yang termasuk dalam jenis-jenis sumber daya terbarukan adalah….
a. Energi matahari, energi angin, energi panas bumi
b. Gas alam, batu bara, minyak
c. Energi matahari, gas alam, energi panas bumi
d. Energi matahari, energi angin, energi panas bumi, Gas alam, batu bara,
minyak
e. batu bara, minyak, Energi matahari, gas alam, energi panas bumi

5. cara efektif dalam efisiensi energi industri antara lain…
a. Membentuk tim manajemen khusus
b. Melakukan audit penggunaan energi
c. Mengatur jadwal operasional secara efisien
d. Menjadwalkan pemadaman mesin
e. Semua Benar.

6. Yang merupakan Ciri-ciri proyek adalah ….
a. Merupakan suatu paket atau rangkaian kegiatan & Memiliki tujuan khusus
(sasaran dan kriteria yang jelas)
b. Merupakan suatu paket atau rangkaian kegiatan & jumblah biaya belum
ditentukan
c. Jumblah biaya belum ditentukan & rutin atau berulang-ulang
d. Jangka waktu pelaksanaan belum pasti

66

e. Semua benar

7. Kasus pencemaran atau kerusakan lingkungan akibat proyek adalah…
a. Menumpuknya sampah.
b. Air sungai yang terkena limbah.
c. Rusaknya pepohonan di hutan.
d. Spesies hewan yang nyaris punah karena daerahnya dirusak.
e. b,c,d benar.

8. Manfaat sumber daya terbarukan bagi lingkungan hidup adalah….
a. Meningkatkan kesehatan manusia
b. Mengurangi pemanasan global
c. Berpeluang menciptakan lapangan kerja
d. Menambah pemasukan keluarga
e. Semua benar

9. Salah satu dampak negatif dari pembangunan untuk lingkungan adalah, kecuali….
a. Limbah yang Dihasilkan Industri Dapat Menimbulkan Pencemaran
Lingkungan.
b. Lahan Terbuka Hijau Berubah Menjadi Lahan Tertutup
c. Menambah Penghasilan Penduduk Sehingga Dapat Meningkatkan
Kemakmuran
d. Lahan Pertanian akan Berkurang
e. Daerah Resapan Air Berkurang

10. Salah satu karakteristik proyek dalah Temporari, yang memiliki arti….
a. Hasil dari produk layanan yang unik, mempunyai tujuan khusus, dibatasi oleh
angaran dan sumbernya, dan dapat direncanakan, dilaksanakan dan
dikendalikan
b. Sementara, yang artinya mempunyai tanggal mulai dan akhir yang pasti

67

c. Jangka waktu pelaksanaan sudah pasti ( terbatas, sehingga jadwal harus
ditentukan)

d. Memiliki tujuan khusus (sasaran dan kriteria yang jelas)
e. Merupakan suatu paket atau rangkaian kegiatan

68

TINDAK LANJUT DAN UMPAN BALIK

Periksalah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Evaluasi kegiatan 2 yang

terdapat di bagian akhir Modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar.

Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda

terhadap Modul ini.

Rumus:

Tingkat penguasaan = ℎ x 100%
10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

Persentase penilaian Interprestasi

90%-100% Sangat Baik

80% - 89% Baik

70% - 79% Cukup Baik

0% - 70% Kurang baik

Bila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% atau lebih, silahkan menuju ke materi

selanjutnya. Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, ulangi

kembali materi, terutama pada bagian yang belum Anda kuasai.

69

3KEGIATAN PEMBELAJARAN

MENERAPKAN TANGGUNG JAWAB
PROFESIONAL ATAS TINDAKAN DAN KARYA

PROFESINYA

Indikator Keberhasilan

Setelah mempelajari materi pada Kegiatan Pembelajaran 3 Tentang, Menerapkan
tanggung jawab profesional atas tindakan dan karya profesinya, maka
diharapkan peserta PSPPI:

1. Mampu Memperhitungkan risiko dan tanggung-gugat (liabilities) profesional, dan
sanggup bertanggungjawab untuk itu.

2. Mampu menerapkan dengan tepat persyaratan kesehatandan keselamatan kerja (K-
3).

3. Mampu menyelidiki kebutuhan keselamatan masyarakat dan bertindak untuk
memecahkan masalah keselamatan yang mungkin timbul.

4. Mampu mengambil tindakan pencegahan yang tepat dalam menangani pekerjaan
yang berbahaya.

5. Memperhatikan kaidah-kaidah pencegahan dan penanganan bencana alam serta
pemulihan akibatnya.

Uraian Materi

A. Risiko dan Tanggung-Gugat (Liabilities) Profesional, Dan
Sanggup Bertanggung Jawab

Pemaknaan tanggung gugat secara leksikal tidak ditemukan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia., yang lebih dikenal dan digunakan adalah tanggung jawab.
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu (kalau terjadi apa
-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb) Dari kata tanggung jawab ini,

70

Martono membaginya atas tiga macam yaitu accountabiity, responsibility dan liability.
Tanggung jawab dalam arti accountability adalah tanggung jawab yang ada kaitannya
dengan keuangan atau kepercayaan, misalnya akuntan harus mempertanggung
jawabkan laporan keuangannya.

Tanggung jawab dalam arti resposibility adalah tanggung jawab dalam arti
hukum publik, misalnya pelaku dapat dituntut didepan pengadilan pidana berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.Sedangkan tanggung jawab dalam arti
liability adalah tanggung jawab hukum menurut hukum perdata misalnya kewajiban
untuk membayar ganti kerugian atas kerugian atau penderitaan yang diderita oleh
korban akibat perbuatan pelaku. Korban dapat menuntut di depan pengadilan perdata
untuk membayar kerugian kepada pelaku baik orang atau badan hukum yang
menimbulkan kerugian itu. Goldie membedakan istilah responsibility menunjuk pada
duty, yaitu suatu suatu standar pemenuhan suatu peran sosial yang ditetapkan oleh
sistem hukum tertentu. Sedangkan liability digunakan untuk menunjuk pada
konsekwensi dari suatu kesalahan atau kegagalan untuk melaksanakan suatu kewajiban
atau untuk memenuhi suatu standar tertentu yang telah ditetapkan. Peter Mahmud
Marzuki memberikan penjelasan yang lebih agak mendalam dibandingkan dengan
Martono dan Goldie yang tidak menjelaskan mengapa liability merupakan tanggung
jawab hukum menurut hukum perdata atau standar tertentu. Menurut Peter Mahmud
Marzuki arti liability sebagai tanggung gugat (aansprakelijkheid) yang merupakan
bentuk spesifik dari tanggung jawab. Tanggung gugat merujuk kepada posisi seseorang
atau badan hukum yang dipandang harus membayar suatu bentuk kompensasi atau
ganti rugi setelah adanya peristiwa hukum atau tindakan hukum. Ia, misalnya harus
membayar ganti kerugian kepada orang atau badan hukum lain karena melakukan
perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige daad) sehingga menimbulan kerugian
bagi orang atau badan hukum lain tersebut, karena itu istilah tanggung gugat berada
dalam ruang lingkup hukum privat

71

Moegni Djojodirdjo mengasosiasikan tanggung gugat seperti dua pihak yang
bersengketa dikarenakan salah satu pihak merasa dirugikan akibat adanya perbuatan
melanggar hukum pihak lain sehingga mewajiban pihak yang menimbulkan kerugian
tersebut untuk menanggung kerugian sesuai gugatan yang diajukan di pengadilan oleh
pihak yang dirugikan. Jadi ganti rugi merupakan bentuk tanggung jawab pelaku kepada
penderita. Tanggung jawab tersebut timbul sebagai akibat adanya perbuatan melanggar
hukum.

B. Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3) Seseuai
SOP

Seiring berkembangnya industrialisasi dan globalisasi serta kemajuan ilmu dan
teknologi, maka keselamatan dan kesehatan kerja juga semakin berkembang.
UndangUndang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan sebagai dasar hukum
penerapan K3 di Indonesia telah diperkuat dengan keluarnya Undang-Undang Nomor
36 Tahun 2009 tentang kesehatan dimana pada Pasal 164-165 tentang Kesehatan Kerja
dinyatakan bahwa semua tempat kerja wajib menerapkan upaya kesehatan baik sektor
formal maupun informal termasuk Aparatur Sipil Negara, TNI dan Kepolisian.

Beriringan dengan segala macam perkembangan yang terjadi, perusahaan-
perusahaan yang ada di Indonesia pun mulai beralih untuk menerapkan keilmuan
maupun teknologi baru yang dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
Penggunaan keilmuan maupun teknologi yang lebih baru memang dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan. Namun disamping itu, resiko terhadap keselamatan dan
kesehatan pekerja pun semakin meningkat. Angka kecelakaan kerja di Indonesia dinilai
masih tinggi. Hal ini di dukung oleh data dari Kementerian Ketenagakerjaan yang
mencatat adanya tren kenaikan angka kecelakaan kerja di Indonesia yang terus
meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja
adalah masih rendahnya kesadaran akan pentingnya penerapan K3 di kalangan industri
dan masyarakat. Selama ini penerapan K3 seringkali dianggap sebagai cost atau beban
biaya, bukan sebagai investasi untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

72

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
diamanatkan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja dari
gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Dalam era
dengan keilmuan dan teknologi yang semakin canggih, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) merupakan suatu keharusan untuk dilaksanakan oleh penyelenggara kerja
untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, disamping melindungi pekerja dari hal-
hal yang mengancam keselamatan dan kesehatan. Jika keselamatan dan kesehatan
pekerja terpelihara dengan baik maka angka kesakitan, absensi, kecacatan dan
kecelakaan kerja dapat diminimalkan, sehingga akan terwujud pekerja yang sehat dan
produktif.
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3)

Gambar 2. Keselamatan dan kesehatan kerja
Sebelum membahas pengertian dari keselamatan dan kesehatan kerja (k3),
disampaikan konsep atau pandangan K3:
a. Konsep lama
1) Kecelakaan merupakan nasib sial dan merupakan risiko yan harus diterima.
2) Tidak perlu berusaha mencegah
3) Masih banyak pengganti pekerja

73

4) Membutuhkan biaya yang cukup tinggi
5) Menjadi faktor penghambat produksi
b. Konsep Masa Kini
1) Memandang kecelakaan bukan sebuah nasib.
2) Kecelakaan pasti ada penyebabnya sehingga dapat dicegah
3) Penyebab personal factors 80-85% dan environmental factors 15 % sampai

20 %
4) Kecelakaan selalu menimbulkan kerugian
5) Peran pimpinan sangat penting & menentukan

Secara filosofi, keselamatan dan kesehatan kerja diartikan sebagai sebuah
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan: tenaga kerja dan
manusia pada umumnya (baik jasmani maupun rohani), hasil karya dan budaya menuju
masyarakat adil, makmur dansejahtera. Sedangkan ditinjau dari keilmuan, keselamatan
dan kesehatan kerja diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dan
sebagainya.

1. Keselamatan (safety)
Keselamatan kerja diartikan sebagai upaya-upaya yang ditujukan untuk

melindungi pekerja; menjaga keselamatan orang lain; melindungi peralatan, tempat
kerja dan bahan produksi; menjaga kelestarian lingkungan hidup dan melancarkan
proses produksi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam keselamatan(safety).
a. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss).
c. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan resiko yang tidak

bisa diterima (the ability to identify and eliminate unacceptable risks).
2. Kesehatan (health)

Kesehatan diartikan sebagai derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi
individu (the degree of physiological and psychological well being of the

74

individual). Secara umum, pengertian dari kesehatan adalah upaya-upaya yang
ditujukan untuk memperoleh kesehatan yang setinggi-tingginya dengan cara
mencegah dan memberantas penyakit yang diidap oleh pekerja, mencegah kelelahan
kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

2. Peraturan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting dan harus

mendapatkan perhatian serius. Perhatian dunia internasional terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja semakin tinggi sejak lahirnya Occupational and Safety Management
Systems atau sering disingkat dengan OHSAS 18001: 1999 diterbitkan oleh British
Standard International (BSI) dan badan-badan sertifikasi dunia yang berisi standar
manajemen K3. Indonesia juga memiliki perhatian serius terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja. Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya beberapa aturan yang terkait
dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

a. Undang-Undang yang Terkait K3
1) Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
2) Undang Undang Dasar 1945 pasal 5, 20 dan 27
3) Undang-Undang No 23/1992 tentang Kesehatan
4) Undang-Undang No 13/2003 tentang Ketenaga kerjaan

b. Peraturan Pemerintah yang Terkait K3
1) Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran,
Penyimpanan dan Peredaran Pestisida.
2) peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan
Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.
3) Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 1979 tentang keselamatan Kerja Pada
Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.
4) Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

75

c. Peraturan Menteri terkait K3
1) Permenakertranskop RI No 1 Tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan
Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan.
2) Permenakertrans RI No 1 Tahun 1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dalam Pengangkutan dan Penebangan Kayu.
3) Permenakertrans RI No 3 Tahun 1978 tentang Penunjukan dan Wewenang
Serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Ahli Keselamatan Kerja.
4) Permenakertrans RI No 1 Tahun 19879 tentang Kewajiban Latihan
Hyangienen Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Tenaga
Paramedis Perusahaan.

3. . Tujuan Penerapan K3
Tujuan utama dalam Penerapan K3 berdasarkan UndangUndang No.1 Tahun 1970

tentang Keselamatan Kerja yaitu antara lain :
a. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja.
b. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
c. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.
Dengan mempelajari materi diatas diharapkan dapat memahami dan

mengembangkan bangunan kebijakan K3, menetapkan dan mengembangkan tujuan
K3, membangun organisasi dan tanggung jawab pelaksanaan K3, mengidentifikasi
bahaya, menyiapkan Alat Pelindung Diri, memanfaatkan statistik kecelakaan dan
penyakit akibat kerja, serta mengembangkan program K3 dengan mitra kerja.

Seorang Insinyur harus mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan
kesejahteraan umum dalam melakukan tugas profesionalnya.
a. Seorang insinyur harus menyadari bahwa nyawa, keselamatan, kesehatan, dan

kesejahteraan masyarakat umum tergantung pada penilaian, keputusan dan praktek

76

engineering yang ada pada struktur, mesin, produk, proses, dan peralatan yang
ditanganinya.
b. Insinyur tidak boleh menyetujui atau wajib menyegel rencana dan/ spesifikasi
yang tidak mempunyai rancangan yang aman bagi kesehatan dan kesejahteraan
publik dan tidak sesuai dengan standar engineering yang berlaku.
c. Setiap saat penilaian profesional insinyur ditolak dalam keadaan di mana
keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan publik terancam bahaya, insinyur harus
memberi tahu klien dan/atau perusahaannya tentang konsekuensi yang mungkin
terjadi.
d. Insinyur harus berusaha menyediakan data seperti standar yang berlaku, peraturan
pengujian, dan prosedur kontrol kualitas yang memungkinkan pengguna
memahami aplikasi yang aman selama masa berfungsinya desain, produk, atau
sistem yang menjadi tanggungjawabnya.
e. Insinyur harus melakukan kajian terhadap keselamatan dan kehandalan mesin,
produk, atau sistem yang menjadi tanggung jawabnya sebelum memberikan
persetujuan terhadap rencana desain itu.
f. Setiap saat insinyur meninjau kondisi yang berhubungan langsung dengan
pekerjaannya, yang insinyur nyakini akan membahayakan keselamatan atau
kesehatan publik, harus langsung menginformasikan situasi tersebut kepada
otoritas yang berwenang.
g. Jika insinyur mengetahui atau mempunyai alasan untuk yakin bahwa orang atau
perusahaan lain mungkin melanggar pasal-pasal dalam kode etik ini, insinyur
harus memberikan informasi tersebut kepada pihak yang berwenang secara tertulis
dan harus bekerja sama dengan pihak yang berwenang dalam memberikan
informasi lebih lanjut atau memberikan bantuan jika diperlukan.

77

C. Kebutuhan Keselamatan Lingkungan dan Pencegahan Potensi
Permasalahannya

Lingkungan yang merupakan tempat tinggal semua makhluk hidup yang ada di
muka bumi, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan harus kita jaga kelestariannya.
Lingkungan sangat penting bagi kelangsungan hidup bagi makhluk hidup. Karena
apabila lingkungan tidak ada maka manusia, hewan, dan tumbuhan tidak dapat
bertahan hidup. Namun, sekarang lingkungan mengalami kerusakan. Itu semua akibat
ulah dari manusia yang tidak bertanggung jawab. Contohnya saja seperti menebang
pohon secara liar yang tidak diselingi dengan penanaman pohon kembali sehingga
hutan menjadi gundul dan tanah tidak dapat menyerap air bahkan pohon tidak dapat
menghirup karbondioksida diudara, penambangan batu bara secara terus-menerus yang
dapat menyebabkan tanah yang dikeruk semakin habis dan akan rusak, penggunaan
kendaraan bermotor dan pendirian industri yang menyebabkan asap pabrik pada rumah
kaca sehingga tingginya emisi gas buang diudara yang mengakibatkan polusi udara dan
pemanasan suhu dibumi, serta membuang sampah sembarangan yang berdampak
buruk pada kehidupan makhluk hidup. Ulah manusia tersebut dapat berakibat fatal,
mereka berani mengatasnamakan bisnis dan mengesampingkan lingkungan tanpa
memikirkan anak cucu mereka kelak. Mungkin berbuat itu sangat mudah tapi kalau
mengembalikannya seperti semula sangat sulit.

1. Melestarikan lingkungan
Alam memberi manusia banyak hal yang indah dan bermanfaat. Dari

pemandangan yang indah, makanan dan tempat tinggal, hingga menjaga keseimbangan
halus yang diperlukan untuk menopang kehidupan di planet ini. Alam bekerja sangat
keras untuk memastikan bahwa kehidupan dapat eksis (dan hidup berdampingan) di
gurun terkering, dan hutan hujan paling rimbun. Seiring kemajuan industri dan jejak
manusia yang kian menyebar, tantangan keseimbangan ini semakin meningkat. Oleh
karena itu, sangatlah penting bagi manusia untuk melakukan bagiannya dalam
membantu alam dan lingkungan untuk berkembang dengan lebih baik lagi. Hal ini

78

dimulai dengan menjaga lingkungan. Peningkatan akan kesadaran menjaga lingkungan
harus terus digalakkan. Berikut contoh cara menjaga lingkungan agar tetap lestari.

a. Perbanyak Menanam Pohon
Contoh cara menjaga lingkungan yang pertama dengan memperbanyak

menanam pohon. Pohon adalah sumber oksigen terbesar yang menghilangkan karbon
dioksida dan menyediakan udara segar dan murni untuk bernapas. Pohon-pohon
membantu mengurangi tingkat ozon di lingkungan, mengurangi polusi suara, dan
menawarkan berbagai buah dan bunga yang memberikan beberapa manfaat kesehatan.
Anda juga dapat menempatkan tanaman dalam ruangan di rumah Anda untuk
mengurangi tingkat polusi udara seperti benzena dan nitrogen dioksida dan menjaga
suhu udara tetap rendah.

b. Menghemat Pemakaian Listrik
Contoh cara menjaga lingkungan yang kedua dengan mempraktikkan

penghematan dalam penggunaan listrik. Ingatlah selalu untuk matikan lampu, kipas
angin, atau AC saat Anda keluar ruangan atau tidak membutuhkannya. Cobalah untuk
memanfaatkan sinar matahari dengan lebih baik dan hindari penggunaan lampu buatan
di siang hari. Cabut steker alat elektronik saat Anda tidak menggunakannya. Selain
membantu lingkungan, hal ini juga akan menghemat pengeluaran biaya listrik Anda.

c. Hemat Air
Contoh cara menjaga lingkungan yang ketiga adalah menghemat penggunaan

air. Air adalah sumber daya alam dan persediaannya terbatas. Oleh karena itu, untuk
melestarikan lingkungan dan meminimalkan dampak kekeringan, perlu dilakukan
konservasi air. jangan terlalu menghambur-hamburkan air. Jangan buang air terlalu
banyak saat menyiram. Dibutuhkan banyak sumber daya untuk mengirimkan air bersih
dan segar ke rumah Anda, jadi jangan sia-siakan dan gunakan dengan bijak.

d. Kurangi Penggunaan Kertas
Contoh cara menjaga lingkungan yang keempat adalah mengurangi

penggunaan kertas. Di kantor atau di rumah, Anda pasti perlu untuk mencetak beberapa

79

dokumen, tiket, pamflet, dan lain sebagainya. Namun tahukah Anda bahwa banyak
pohon yang ditebang setiap tahun untuk menghasilkan kertas-kertas tersebut? Jadi
dengan menghemat kertas, Anda dapat melakukan kebaikan besar untuk melestarikan
lingkungan. Tidak perlu mencetak hal-hal di atas jika memang tidak diperlukan atau
mendesak. Buatlah catatan di ponsel Anda untuk menghemat penggunaan kertas.

e. Hemat Bahan Bakar
Contoh cara menjaga lingkungan yang kelima dengan menghemat penggunaan

bahan bakar. Berjalan kaki atau bersepeda untuk pergi bekerja, sekolah, dan tempat
lain akan mengurangi konsumsi bahan bakar. Aktivitas ini juga membantu membakar
beberapa kalori yang bermanfaat bagi kesehatan Anda. Atau, Anda bisa juga naik
angkutan umum.

D. Mengambil Tindakan Pencegahan Yang Tepat Dalam Menangani
Pekerjaan Yang Berbahaya.

Secara individu setiap petugas akan mengusahakan agar penerapan K3 untuk
dirinya selalu terpenuhi karena akan menyangkut keselamatannya, sedangkan yang
menyangkut kewajiban anggota kelompok kerja atau pejabat lain, maka sebagai wujud
kepedulian terhadap keselamatan kerja di tempat kerja, petugas tersebut dapat
mengingatkan tentang kewajiban orang lain.

Dalam penerapan pengendalian bahaya, para pekerja pekerjaan sipil dan
arsitektural juga para mekanik dan para pekerja instalasi listrik, melakukan
pemeriksaan dan pemeliharaan fasilitas dan sarana penanggulangan bahaya dan
kecelakaan kerja, seperti APD, APK, pelindung (guard) komponen yang berputar,
misalnya mesin transportasi vertikal, genset dan fasilitas lainnya.
1. Pengidentifikasian penerapan K3 pada kegiatan secara harian

Kegiatan yang dilakukan oleh para pekerja pekerjaan sipil juga para mekanik
harus menerapkan ketentuan K3 dengan benar.

a. Memakai APD sesuai dengan kondisi lapangan (safety shoes, safety helmet,
safety gloves, safety glasses, safety belt, dan masker);

80

b. Memeriksa kondisi lingkungan dari kemungkinan adanya petugas lain atau
rintangan di areal pekerjaan;

c. Memeriksa kondisi lingkungan dari bahan-bahan yang kemungkinan dapat
mengakibatkan kecelakaan atau kebakaran

2. Pengidentifikasian penerapan pengendalian bahaya
Berusaha untuk menerapkan pengendalian bahaya yang dapat diidentifikasi

melalui kegiatan diantaranya:
a. Memeriksa kelengkapan dan kelaiakan pakai APD yang akan digunakan setiap
hari;
b. Memeriksa kelengkapan dan kondisi dan kelaiakan pakai APD yang disiapkan
setiap hari.

3. Analisis Bahaya Risiko Kecelakaan Kerja
Pengidentifikasian komponen mesin yang rusak dan yang berisiko kecelakaan kerja

a. Jenis kecelakaan kerja akibat adanya komponen mesin yang rusak
Beberapa komponen mekanikal yang bila mengalami kerusakan kemungkinan

akan menimbulkan kecelakaan kerja memerlukan pemeriksaan dan perhatian dari para
pekerja dan juga para mekanik, misalnya:

1) Pelindung (safety guard) dari komponen yang bergerak/berputar, misalnya
pada mesin genset, mesin gegaji kayu, mesin gerinda. Bila pelindung
(guard) ini rusak atau tidak berfungsi dengan baik maka dapat
menimbulkan kecelakaan terhadap operator atau mekanik yang melakukan
pemeriksaan.

2) Baut penguat anak tangga pada mesin atau pegangan tangga yang rusak
atau tidak terpasang dengan baik, dapat menimbulkan kecelakaan jatuh dari
tempat yang tinggi.

b. Pengidentifikasian langkah antisipasi kerusakan komponen yang dapat
menimbulkan kecelakaan kerja

81

Berdasarkan hasil pemeriksaan secara periodik (harian, mingguan, bulanan dan
tiga bulanan) atau hasil pemantauan dalam pengoperasian, bila terdapat komponen
bangunan dan/atau komponen yang ada di dalam bangunan.

1) Identifikasi Medan Kerja yang Berisiko Kecelakaan Kerja
a) Jenis risiko kecelakaan kerja akibat kondisi medan yang tidak
memenuhi persyaratan kerja
b) Pengidentifikasian kondisi medan kerja yang mempunyai risiko
kecelakaan kerja
c) Tindak lanjut sesuai dengan prosedur bila teridentifikasi adanya kondisi
medan yang mempunyai risiko kecelakaan kerja

2) Analisis Dampak Potensi Kecelakaan Kerja
a) Pengidentifikasian dampak dari setiap potensi kecelakaan kerja yang
mungkin terjadi
b) Kecelakaan kerja selain merugikan bagi institusi juga berakibat
merugikan bagi karyawan yang menjadi korbannya.
(1) Apabila korban mengalami luka dan harus beristirahat untuk
penyembuhannya maka dia tidak dapat melakukan tugas-tugasnya
sehingga menurunkan kinerjanya;
(2) Apabila korban mengalami cacat fungsi maka kemampuannya akan
berkurang dan produktivitasnya menurun;
(3) Apabila korban mengalami cacat tetap maka produktivitasnya
berhenti yang kemungkinannya diberhentikan dari institusi;
(4) Apabila korban sampai meninggal maka keluarga yang
ditinggalkannya akan terlantar (tidak ada tulang punggung keluarga).

c. Penentuan langkah pencegahan untuk mengurangi dampak yang mungkin
terjadi
Untuk mencegah agar tidak terulang kecelakaan serupa perlu dilakukan

evaluasi atau mencari penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Evaluasi dilakukan

82

secara menyeluruh dan melibatkan para pelaku lapangan yang mengerti secara
mendalam proses pekerjaan atau proses produksi yang merupakan bagian dari suatu
rangkaian pekerjaan institusi.

1) Menghilangkan bahaya dengan mengurangi atau meniadakan bagian yang
berpotensi menimbulkan bahaya dan kecelakaan kerja;

2) Memberi atau memperbaiki pengaman komponen yang dapat
mendatangkan kecelakaan kerja;

3) Memasang baru atau memperbaiki dan memelihara tanda-tanda peringatan
pada tempat yang berbahaya, baik yang dipasang di lokasi pekerjaan
maupun yang telah terpasang pada unit alat.

d. Penyampaian informasi tentang dampak yang dapat terjadi dari potensi
kecelakaan kerja
Agar kecelakaan tidak sampai terjadi pada pekerjaan pemeliharaan dan

perawatan gedung, maka kita harus dapat mengendalikan bahaya dan risiko kecelakaan
kerja dengan cara mencegahnya. Pengendalian bahaya dan resiko kecelakaan kerja
tersebut hanya dapat dilaksanakan bila semua orang yang terlibat dalam pekerjaan
tersebut telah diberi informasi untuk memahami adanya potensi kecelakaan kerja di
lingkungan kerjanya.

1) Penyampaian informasi atau sosialisasi tentang adanya potensi kecelakaan
kerja di tempat kerja ini harus dilaksanakan oleh ketua kelompok secara
berkala;

2) Semua anggota kelompok kerja secara bersama-sama melakukan usaha
pencegahan terjadinya kecelakaan kerja;

3) Pelaksana pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, baik sebagai
individu atau sebagai anggota kelompok kerja berusaha meningkatkan
kompetensi dalam pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
agar mampu mengendalikan bahaya dan kecelakaan kerja di bidang
tugasnya.

83

E. Memperhatikan Kaidah-Kaidah Pencegahan dan Penanganan
Bencana Alam Serta Pemulihan Akibatnya

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga\ mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis.
1. Menejemen bencana

Gambar 3. Bagan menejemen penanggulangan bencana
Banyaknya peristiwa bencana yang terjadi di Indonesia dan menimbulkan
korban jiwa serta kerugian harta benda yang besar, telah membuka mata kita bersama
bahwa manajemen bencana di negara kita masih sangat jauh dari yang kita harapkan.
Selama ini, manajemen bencana dianggap bukan prioritas dan hanya datang
sewaktuwaktu saja, padahal kita hidup di wilayah yang rawan terhadap ancaman
bencana. Oleh karena itu pemahaman tentang manajemen bencana perlu dimengerti
dan dikuasai oleh seluruh kalangan, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta.
Manajemen bencana merupakan seluruh kegiatan yang meliputi aspek perencanaan dan

84

penanggulangan bencana, pada sebelum, saat dan sesudah terjadi bencana yang dikenal
sebagai Siklus Manajemen Bencana (seperti terlihat dalam Gambar Siklus Manajemen
Bencana), yang bertujuan untuk (1) mencegah kehilangan jiwa; (2) mengurangi
penderitaan manusia; (3) memberi informasi masyarakat dan pihak berwenang
mengenai risiko, serta (4) mengurangi kerusakan infrastruktur utama, harta benda dan
kehilangan sumber ekonomis.

a. Siklus Manajemen Bencana:
Secara umum kegiatan manajemen bencana dapat dibagi dalam kedalam 3

(tiga) kegiatan utama, yaitu:
1) Kegiatan prabencana yang mencakup kegiatan pencegahan, mitigasi,
kesiapsiagaan, serta peringatan dini;
2) Kegiatan saat terjadi bencana yang mencakup kegiatan tanggap darurat
untuk meringankan penderitaan sementara, seperti kegiatan Search And
Rescuem (SAR), bantuan darurat dan pengungsian;
3) Kegiatan pasca bencana yang mencakup kegiatan pemulihan, rehabilitasi
dan rekonstruksi.

b. Kegiatan pada tahap Prabencana
Kegiatan pada tahap pra bencana ini selama ini banyak dilupakan,

padahal justru kegiatan pada tahap pra bencana ini sangatlah penting karena
apa yang sudah dipersiapkan pada tahap ini merupakan modal dalam
menghadapi bencana dan pasca bencana. Sedikit sekali pemerintah bersama
masyarakat maupun swasta memikirkan tentang langkah-langkah atau
kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan didalam menghadapi bencana
atau bagaimana memperkecil dampak bencana.
c. Kegiatan saat terjadi bencana

Kegiatan saat terjadi bencana yang dilakukan segera pada saat kejadian
bencana, untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan, terutama berupa
penyelamatan korban dan harta benda, evakuasi dan pengungsian, akan

85

mendapatkan perhatian penuh baik dari pemerintah bersama swasta maupun
masyarakatnya. Pada saat terjadinya bencana biasanya begitu banyak pihak
yang menaruh perhatian dan mengulurkan tangan memberikan bantuan
tenaga, moril material. Banyaknya bantuan yang datang sebenarnya
merupakan sebuah keuntungan yang harus dikelola dengan baik.
d. Kegiatan pada tahap pascabencana

Kegiatan pada tahap pasca bencana, terjadi proses perbaikan kondisi
masyarakat yang terkena bencana, dengan memfungsikan kembali prasarana
dan sarana pada keadaan semula. Pada tahap ini yang perlu diperhatikan
adalah bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi yang akan dilaksanakan harus
memenuhi kaidah-kaidah kebencanaan serta tidak hanya melakukan
rehabilitasi fisik, tetapi juga perlu rehabilitasi psikis yang terjadi seperti
trauma. Dari uraian di atas, terlihat bahwa titik lemah dalam Siklus
Manajemen Bencana adalah pada tahapan sebelum/pra bencana, sehingga hal
inilah yang perlu diperbaiki untuk menghindari atau meminimalisasi dampak
bencana yang terjadi.
Manajemen penanggulangan bencana dapat didefinisikan sebagai segala upaya
atau kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi,
kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang
dilakukan pada tahapan sebelum, saat dan setelah bencana.
Manajemen penanggulangan bencana merupakan suatu proses yang dinamis,
yang dikembangkan dari fungsi manajemen klasik yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pembagian tugas, pengendalian dan pengawasan. Proses tersebut
juga melibatkan berbagai macam organisasi yang harus bekerjasama untuk melakukan
pencegahan. mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat. dan pemulihan akibat bencana.

2. Tindakan Penanggulangan Bencana
tindakan yang dimaksud di sini adalah berbagai upaya penanggulangan yang

akan dilakukan berdasarkan perkiraan ancaman bahaya yang akan terjadi dan

86

kemungkinan dampak yang ditimbulkan. Secara lebih rinci pilihan tindakan tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pencegahan dan Mitigasi
Upaya atau kegiatan dalam rangka pencegahan dan mitigasi yang dilakukan,

bertujuan untuk menghindari terjadinya bencana serta mengurangi risiko yang
ditimbulkan oleh bencana. Tindakan mitigasi dilihat dari sifatnya dapat digolongkan
menjadi 2 (dua) bagian, yaitu mitigasi pasif dan mitigasi aktif.
Tindakan pencegahan yang tergolong dalam mitigasi pasif antara lain adalah:

1) Penyusunan peraturan perundang-undangan
2) Pembuatan peta rawan bencana dan pemetaan masalah.
3) Pembuatan pedoman/standar/prosedur
4) Pembuatan brosur/leaflet/poster
5) Penelitian / pengkajian karakteristik bencana
6) Pengkajian / analisis risiko bencana
7) Internalisasi PB dalam muatan lokal pendidikan
8) Pembentukan organisasi atau satuan gugus tugas bencana
9) Perkuatan unit-unit sosial dalam masyarakat, seperti forum
10) Pengarus-utamaan PB dalam perencanaan pembangunan
Sedangkan tindakan pencegahan yang tergolong dalam mitigasi aktif antara lain:
1) Pembuatan dan penempatan tanda-tanda peringatan, bahaya, larangan

memasuki daerah rawan bencana dsb.
2) Pengawasan terhadap pelaksanaan berbagai peraturan tentang penataan

ruang, ijin mendirikan bangunan (IMB), dan peraturan lain yang
berkaitan dengan pencegahan bencana.
3) Pelatihan dasar kebencanaan bagi aparat dan masyarakat.
4) Pemindahan penduduk dari daerah yang rawan bencana ke daerah yang
lebih aman.
5) Penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan masyarakat.

87


Click to View FlipBook Version