The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ayipayik1308, 2022-07-10 23:52:39

Modul Muarif (1)

Modul Muarif (1)

6) Perencanaan daerah penampungan sementara dan jalur-jalur evakuasi jika
terjadi bencana.

7) Pembuatan bangunan struktur yang berfungsi untuk mencegah,
mengamankan dan mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana,
seperti: tanggul, dam, penahan erosi pantai, bangunan tahan gempa dan
sejenisnya. Adakalanya kegiatan mitigasi ini digolongkan menjadi
mitigasi yang bersifat non-struktural (berupa peraturan, penyuluhan,
pendidikan) dan yang bersifat struktural (berupa bangunan dan
prasarana).

b. Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan dilaksanakan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya

bencana guna menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda dan
berubahnya tata kehidupan masyarakat. Upaya kesiapsiagaan dilakukan pada saat
bencana mulai teridentifikasi akan terjadi, kegiatan yang dilakukan antara lain:

1) Pengaktifan pos-pos siaga bencana dengan segenap unsur pendukungnya.
2) Pelatihan siaga / simulasi / gladi / teknis bagi setiap sektor Penanggulangan

bencana (SAR, sosial, kesehatan, prasarana dan pekerjaan umum).
3) Inventarisasi sumber daya pendukung kedaruratan
4) Penyiapan dukungan dan mobilisasi sumberdaya/logistik.
5) Penyiapan sistem informasi dan komunikasi yang cepat dan terpadu guna

mendukung tugas kebencanaan.
6) Penyiapan dan pemasangan instrumen sistem peringatan dini (early warning)
7) Penyusunan rencana kontinjensi (contingency plan)
8) Mobilisasi sumber daya (personil dan prasarana/sarana peralatan)
c. Tanggap Darurat

Tahap Tanggap Darurat merupakan tahap penindakan atau pengerahan
pertolongan untuk membantu masyarakat yang tertimpa bencana, guna menghindari

88

bertambahnya korban jiwa. Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat
tanggap darurat meliputi:

1) pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian, dan
sumber daya; penentuan status keadaan darurat bencana;

2) penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana;
3) pemenuhan kebutuhan dasar;
4) perlindungan terhadap kelompok rentan; dan
5) pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.
d. Pemulihan

pemulihan meliputi tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Upaya yang dilakukan
pada tahap rehabilitasi adalah untuk mengembalikan kondisi daerah yang terkena
bencana yang serba tidak menentu ke kondisi normal yang lebih baik, agar kehidupan
dan penghidupan masyarakat dapat berjalan kembali. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan meliputi:

1) perbaikan lingkungan daerah bencana;
2) perbaikan prasarana dan sarana umum;
3) pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat;
4) pemulihan sosial psikologis;
5) pelayanan kesehatan;
6) rekonsiliasi dan resolusi konflik;
7) pemulihan sosial, ekonomi, dan budaya;
8) pemulihan keamanan dan ketertiban;
9) pemulihan fungsi pemerintahan; dan
10) pemulihan fungsi pelayanan publik

Sedangkan tahap rekonstruksi merupakan tahap untuk membangun kembali
sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana secara lebih baik dan sempurna. Oleh
sebab itu pembangunannya harus dilakukan melalui suatu perencanaan yang didahului
oleh pengkajian dari berbagai ahli dan sektor terkait.

89

1) pembangunan kembali prasarana dan sarana;
2) pembangunan kembali sarana sosial masyarakat;
3) pembangkitan kembali kehidupan sosial budaya masyarakat
4) penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang lebih

baik dan tahan bencana;
5) partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan, dunia

usaha dan masyarakat;
6) peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya;
7) peningkatan fungsi pelayanan publik; atau
8) peningkatan pelayanan utama dalam masyaraka

90

LATIHAN

Petunjuk Jawaban Latihan!

Untuk menjawab soal latihan ini dengan benar, Anda harus membaca dan mempelajari

Kegiatan Pembelajaran 3 dalam Modul yang meliputi materi:

1. Memperhitungkan risiko dan tanggung-gugat (liabilities) profesional, dan sanggup
bertanggungjawab untuk itu.

2. Menerapkan dengan tepat persyaratan kesehatandan keselamatan kerja (K-3).
3. Menyelidiki kebutuhan keselamatan masyarakat dan bertindak untuk memecahkan

masalah keselamatan yang mungkin timbul.
4. Mengambil tindakan pencegahan yang tepat dalam menangani pekerjaan yang

berbahaya.
5. Memperhatikan kaidah-kaidah pencegahan dan penanganan bencana alam serta

pemulihan akibatnya
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan Anda
mengerjakan soal latihan berikut ini!

1. Jelaskan pengertian dari keselamatan kerja ?
2. Apa tujuan utama penerapan k3 menurut UndangUndang No.1 Tahun 1970

tentang Keselamatan Kerja ?
3. Sebutkan dan jelaskan kegiatan menejmen bencana ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud tanggap darurat bencana?
5. Jelaskan Pengertian dari tanggung jawab menuurt Goldie

91

RANGKUMAN

Tanggung jawab dalam arti resposibility adalah tanggung jawab dalam arti
hukum publik, misalnya pelaku dapat dituntut didepan pengadilan pidana berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.Sedangkan tanggung jawab dalam arti
liability adalah tanggung jawab hukum menurut hukum perdata misalnya kewajiban
untuk membayar ganti kerugian atas kerugian atau penderitaan yang diderita oleh
korban akibat perbuatan pelaku. Korban dapat menuntut di depan pengadilan perdata
untuk membayar kerugian kepada pelaku baik orang atau badan hukum yang
menimbulkan kerugian itu. Goldie membedakan istilah responsibility menunjuk pada
duty, yaitu suatu suatu standar pemenuhan suatu peran sosial yang ditetapkan oleh
sistem hukum tertentu. Sedangkan liability digunakan untuk menunjuk pada
konsekwensi dari suatu kesalahan atau kegagalan untuk melaksanakan suatu kewajiban
atau untuk memenuhi suatu standar tertentu yang telah ditetapkan. Peter Mahmud
Marzuki memberikan penjelasan yang lebih agak mendalam dibandingkan dengan
Martono dan Goldie yang tidak menjelaskan mengapa liability merupakan tanggung
jawab hukum menurut hukum perdata atau standar tertentu. Menurut Peter Mahmud
Marzuki arti liability sebagai tanggung gugat (aansprakelijkheid) yang merupakan
bentuk spesifik dari tanggung jawab. Tanggung gugat merujuk kepada posisi seseorang
atau badan hukum yang dipandang harus membayar suatu bentuk kompensasi atau
ganti rugi setelah adanya peristiwa hukum atau tindakan hukum. Ia, misalnya harus
membayar ganti kerugian kepada orang atau badan hukum lain karena melakukan
perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige daad) sehingga menimbulan kerugian
bagi orang atau badan hukum lain tersebut, karena itu istilah tanggung gugat berada
dalam ruang lingkup hukum privat

keselamatan dan kesehatan kerja diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan
dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit, dan sebagainya
2. Keselamatan (safety)

92

Keselamatan kerja diartikan sebagai upaya-upaya yang ditujukan untuk
melindungi pekerja; menjaga keselamatan orang lain; melindungi peralatan, tempat
kerja dan bahan produksi; menjaga kelestarian lingkungan hidup dan melancarkan
proses produksi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam keselamatan(safety).
a. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss).
b. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan resiko yang tidak

bisa diterima (the ability to identify and eliminate unacceptable risks).
3. Kesehatan (health)

Kesehatan diartikan sebagai derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi
individu (the degree of physiological and psychological well being of the
individual). Secara umum, pengertian dari kesehatan adalah upaya-upaya yang
ditujukan untuk memperoleh kesehatan yang setinggi-tingginya dengan cara
mencegah dan memberantas penyakit yang diidap oleh pekerja, mencegah kelelahan
kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

Seorang Insinyur harus mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan
kesejahteraan umum dalam melakukan tugas profesionalnya.
1. Seorang insinyur harus menyadari bahwa nyawa, keselamatan, kesehatan, dan
kesejahteraan masyarakat umum tergantung pada penilaian, keputusan dan praktek
engineering yang ada pada struktur, mesin, produk, proses, dan peralatan yang
ditanganinya.
2. Insinyur tidak boleh menyetujui atau wajib menyegel rencana dan/ spesifikasi
yang tidak mempunyai rancangan yang aman bagi kesehatan dan kesejahteraan
publik dan tidak sesuai dengan standar engineering yang berlaku.
3. Setiap saat penilaian profesional insinyur ditolak dalam keadaan di mana
keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan publik terancam bahaya, insinyur harus
memberi tahu klien dan/atau perusahaannya tentang konsekuensi yang mungkin
terjadi.

93

4. Insinyur harus berusaha menyediakan data seperti standar yang berlaku, peraturan
pengujian, dan prosedur kontrol kualitas yang memungkinkan pengguna
memahami aplikasi yang aman selama masa berfungsinya desain, produk, atau
sistem yang menjadi tanggungjawabnya.

5. Insinyur harus melakukan kajian terhadap keselamatan dan kehandalan mesin,
produk, atau sistem yang menjadi tanggung jawabnya sebelum memberikan
persetujuan terhadap rencana desain itu.

6. Setiap saat insinyur meninjau kondisi yang berhubungan langsung dengan
pekerjaannya, yang insinyur nyakini akan membahayakan keselamatan atau
kesehatan publik, harus langsung menginformasikan situasi tersebut kepada
otoritas yang berwenang.

7. Jika insinyur mengetahui atau mempunyai alasan untuk yakin bahwa orang atau
perusahaan lain mungkin melanggar pasal-pasal dalam kode etik ini, insinyur
harus memberikan informasi tersebut kepada pihak yang berwenang secara tertulis
dan harus bekerja sama dengan pihak yang berwenang dalam memberikan
informasi lebih lanjut atau memberikan bantuan jika diperlukan.

94

EVALUASI KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dari beberapa
alternatif jawaban yang disediakan!
1. Dibawah ini yang termasuk konsep lama dari kesehatan dan keselamatan kerja

adalah….
a. 1).Kecelakaan merupakan nasib sial dan merupakan risiko yan harus diterima

2). Tidak perlu berusaha mencegah.
3). Masih banyak pengganti pekerja
b. 1). Memandang kecelakaan bukan sebuah nasib.
2). Kecelakaan pasti ada penyebabnya sehingga dapat dicegah.
3). Penyebab personal factors 80-85% dan environmental factors 15 %
sampai 20 %
c. 1). Membutuhkan biaya yang cukup tinggi
2). Menjadi faktor penghambat produksi
3). Kecelakaan selalu menimbulkan kerugian
d. 1). Tidak perlu berusaha mencegah
2). Masih banyak pengganti pekerja
3). Kecelakaan pasti ada penyebabnya sehingga dapat dicegah
e. 1). Kecelakaan selalu menimbulkan kerugian
2). Peran pimpinan sangat penting & menentukan
3). Menjadi faktor penghambat produksi

2. Dibawah ini yang termasuk konsep masa kini dari kesehatan dan keselamatan
kerja adalah….
a. 1). Kecelakaan merupakan nasib sial dan merupakan risiko yan harus diterima
2). Tidak perlu berusaha mencegah.
3). Masih banyak pengganti pekerja
b. 1). Memandang kecelakaan bukan sebuah nasib.
2). Kecelakaan pasti ada penyebabnya sehingga dapat dicegah.

95

3). Penyebab personal factors 80-85% dan environmental factors 15 %
sampai 20 %
c. 1). Membutuhkan biaya yang cukup tinggi
2). Menjadi faktor penghambat produksi
3). Kecelakaan selalu menimbulkan kerugian
d. 1). Tidak perlu berusaha mencegah
2). Masih banyak pengganti pekerja
3). Kecelakaan pasti ada penyebabnya sehingga dapat dicegah
e. 1). Kecelakaan selalu menimbulkan kerugian
2). Peran pimpinan sangat penting & menentukan
3). Menjadi faktor penghambat produksi

3. Dibawah ini yang termasuk undang-undang yang mengatur terkait K3 adalah…
a. Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
b. Undang Undang Dasar 1945 pasal 5, 20 dan 27
c. Undang-Undang No 23/1992 tentang Kesehatan
d. Undang-Undang No 13/2003 tentang Ketenaga kerjaan
e. peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.

4. Bedasarkan berdasarkan UndangUndang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja, salah satu tujuan utama K3 adalah…
a. membangun organisasi dan tanggung jawab pelaksanaan K3
b. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.
c. mengidentifikasi bahaya
d. mengembangkan program K3 dengan mitra kerja
e. memahami dan mengembangkan bangunan kebijakan K3

96

5. Kegiatan yang dilakukan oleh seorang insinyur profesioanl harus menerapkan
ketentuan K3 dengan benar, ketentuan tersebut diantaranya adalah…..
a. Memeriksa kelengkapan dan kelaikan pakai APD yang akan digunakan setiap
hari
b. Penentuan langkah pencegahan untuk mengurangi dampak yang mungkin
terjadi
c. Menghilangkan bahaya dengan mengurangi atau meniadakan bagian yang
berpotensi menimbulkan bahaya dan kecelakaan kerja
d. Memakai APD sesuai dengan kondisi lapangan (safety shoes, safety helmet,
safety gloves, safety glasses, safety belt, dan masker)
e. Apabila korban mengalami cacat tetap maka produktivitasnya berhenti yang
kemungkinannya diberhentikan dari institusi

6. Tujuan dari menejemen bencana anatara lain…
a. mencegah kehilangan jiwa;
b. mengurangi penderitaan manusia
c. memberi informasi masyarakat dan pihak berwenang mengenai risiko,
d. mengurangi kerusakan infrastruktur utama, harta benda dan kehilangan
sumber ekonomis
e. Semua Benar

7. Sebutkan yang termasuk dalam kegiatan menejmen bencana
a. Pelatihan dasar kebencanaan, saat terjadi bencana, pasca bencana
b. Prabencana, saat terjadi bencana, pasca bencana
c. Pelatihan dasar kebencanaan bagi aparat dan masyarakat, Pemindahan
penduduk dari daerah yang rawan bencana ke daerah yang lebih aman,
Penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan masyarakat
d. Pasca bencana, pelatihan bencana, Penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan
masyarakat

97

e. Pemindahan penduduk dari daerah yang rawan bencana ke daerah yang lebih
aman, Pelatihan dasar kebencanaan, pasca bencana

8. Yang merupakan Kegiatan tahap pemulihan dalam tindakan penanggulangan
bencana adalah…
a. pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat;
b. pemenuhan kebutuhan dasar
c. peningkatan fungsi pelayanan publik
d. pembangkitan kembali kehidupan sosial budaya masyarakat
e. peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya

9. Yang merupakan Kegiatan pencegahan dan mitigasi dalam tindakan
penanggulangan bencana adalah…
a. Pembuatan peta rawan bencana dan pemetaan masalah.
b. Pembentukan organisasi atau satuan gugus tugas bencana
c. Pembuatan brosur/leaflet/poster
d. Penelitian / pengkajian karakteristik bencana
e. Semua Benar

10. Dibawah ini yang termasuk peraturan pemerintah terkait K3 adalah…
a. Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2013 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
b. Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c. Peraturan Pemerintah No 49 Tahun 2011 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
d. Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
e. Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2011 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

98

TINDAK LANJUT DAN UMPAN BALIK

Periksalah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Evaluasi Evaluasi kegiatan 3

yang terdapat di bagian akhir Modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar.

Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda

terhadap Modul ini.

Rumus:

Tingkat penguasaan = ℎ x 100%
10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

Persentase penilaian Interprestasi

90%-100% Sangat Baik

80% - 89% Baik

70% - 79% Cukup Baik

0% - 70% Kurang baik

Bila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% atau lebih, silahkan menuju ke materi

selanjutnya. Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, ulangi

kembali materi, terutama pada bagian yang belum Anda kuasai.

99

KUNCI JAWABAN
Kunci Jawaban Kegiatan pembelajaran 1

1. A 6. A

2. B 7. C

3. D 8. A

4. E 9. D

5. E 10. B

Kunci Jawaban Kegiatan pembelajaran 2

1. A 6. A

2. E 7. E

3. C 8. B

4. A 9. C

5. E 10. B

Kunci Jawaban Kegiatan pembelajaran 3

1. A 1. E

2. B 2. B

3. E 3. A

4. B 4. E

5. D 5. B

100 Kode Etik Insinyur dan Etika

DAFTAR PUSTAKA

Cahyadi, Ruddi Eko. 2021, Menejemen Proyek: Pembelajaran Kewirausahaan
Pemula Berbasis Inkubasi Bisnis. Bogor : PT Penerbit IPB Press

Hasibaun Abdurrozzaq. 2017. Etika Profesi (Profesionalisme kerja ). UISU Press:
Medan

I putu jati arsana. 2018. Etika Profesi Insinyur (Membangun Sikap Profesionalisme
Sarjana Teknik).Yogyakarta: Deepublish

Keputusan Mentri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No 132 Tahun 2018.
Penetapan Standar Kompetesi Kerja Nasional Indonesi Kategori Aktivitas
Profesional, Ilmiah Dan Teknis Golongaan Pokok Aktivitas Arsitektur Dan
Keinsinyuran; Analisis Dan Uji Teknik Bidang Keinsinyuran Teknik Mesin.
Menteri Ketenagakerjaan Indonesia.

Mahyuddin, dkk. 2021. Insinyur Indonesia.: Indonesia.Yayasan Kita Menulis.

Sukarman Purba, dkk. 2020. Etika Profesi (Membangun Profesionalisme diri):
Indoneisa.Yayasan kita mnulis

Arsyad.2017. Modul konsep dan karakterisistik bencana pelatihan penanggulangan
banjir. Bandung: Puasat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan
kontruksi.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Keinsinyuran

Mashar Ali. 2015. Etika profesi. Bandung: Departemen Teknik Konversi Energi
Politeknik Negeri.

Paul H. wright. 2005. Pengantar Enguneering: Jakarta. Erlangga

Fleddermann, Charles B., 2006. Etika Enjiniring. Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga

Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana. 2014. Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta:
Salemba Empat.

Ikatan akuntan Indonesia. 2020. Kode Etik Akuntan Indonesia. Jakarta: Komite
Etika Ikatan Akuntan Indonesia

BNSP. (2014). Pedoman Ketentuan Umum Lisensi BNSP Kepada LSP 208.
Jakarta: Badan Nasional Sertifikasi Profesi

101 Kode Etik Insinyur dan Etika

GLOSARIUM

Berpikir logis yaitu kemampuan pengambilan keputusan secara rasional dan bukan
emosional.
Berpikir kuantitatif yaitu kemampuan mengubah ide-ide kualitatif kedalam
model-model matematis yang kuantitatif.
Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya
Insinyur Teknik Mesin adalah seseorang yang mempunyai gelar profesi di bidang
keinsinyuran teknik mesin.
Kebiasaan diri kegiatan yang harus terus menerus dilakukan yang tumbuh dari
dalam pikiran yang dilandasi dengan kesadaran bahwa usaha membutuhkan proses
yang panjang
Kemampuan berkomunikasi yaitu kemampuan untuk berkomunikasi baik secara
lisan maupun secara tertulis.
Kemampuan interpersonal yaitu kemampuan insinyur untuk berkomunikasi
bukan hanya sesama insinyur yang berpendidikan sama, tetapi juga dengan para
bawahan yang biasanya berpendidikan lebih rendah dan dengan profesional di
bidang lain.
Kemampuan meliputi kemampuan yang bisa dipelajari, yaitu pengetahuan dan
keterampilan, dan yang alamiah yaitu bakat.
Kepemimpinan yaitu kemampuan untuk memimpin sebuah tim atau organisasi
teknik..
Kesehatan diartikan sebagai derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu
Keselamatan kerja diartikan sebagai upaya-upaya yang ditujukan untuk
melindungi pekerja;
Keterampilan keahlian yang diperoleh dari latihan/melakukan secara terus
menerus dan bermanfaat untuk jangka panjang.
Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standardisasi yang
diharapkan

102 Kode Etik Insinyur dan Etika

Pengembangan emosional yaitu untuk membina kesadaran diri yang lebih besar
dan ketangguhan emosi.
Pengembangan intelektual yaitu untuk memajukan pengetahuan, kearifan, dan
berbagai keterampilan praktis.
Pengembangan sosial yaitu untuk meningkatkan berbagai keahlian dan
keterampilan dalam membina hubungan antar pribadi.
Pengembangan spiritual yaitu untuk memupuk kesadaran yang lebih besar
terhadap makna kehidupan dan makna kemanusiaan.
Pengembangan watak yaitu untuk menyempurnakan perilaku manusia sehingga
senantiasa sejalan dengan moral dan nilai-nilai etika.
Pengetahuan sesuatu yang didapat dari membaca dan pengalaman
Pengetahuan biasa yaitu pengetahuan tentang hal – hal biasa, kejadian sehari –
hari yang selanjutnya disebut pengetahuan.
Pengetahuan filosofis yaitu semacam ilmu istimewa yang mencoba menjawab hal-
hal yang tidak terjawab oleh ilmu – ilmu biasa yang sering disebut dengan filsafat.
Pengetahuan ilmiah yaitu pengetahuan yang mempunyai sistem dan metode
tertentu yang selanjutnya disebut ilmu pengetahuan.
Pengetahuan teologis yaitu pengetahuan tentang keagamaan, pengetahuan tentang
pemberitahuan dari Tuhan.
Profesi Merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan keterampilan dan keahlian
khusus yang didapat melalui pengalaman kerja
Profesional berarti memiliki kemampuan teknis dan operasional yang diterapkan
secara optimum dalam batas batas etika profesi.
Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur merupakan program pendidikan
tinggi setelah program sarjana untuk membentuk kompetensi keinsinyuran
proyek adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan waktu dan sumber daya
terbatas untuk mencapai hasil akhir yang ditentukan
Sikap diri merupakan suatu konsep yang tertanam pada diri seseorang yang
dibentuk oleh suasana lingkungan.

103 Kode Etik Insinyur dan Etika


Click to View FlipBook Version