The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Majalah Inspirasi dan Pewartaan
Gereja Santo Thomas Rasul,
Keuskupan Agung Jakarta

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Majalah MeRasul, 2021-02-28 07:45:44

Majalah MeRasul Edisi 33

Majalah Inspirasi dan Pewartaan
Gereja Santo Thomas Rasul,
Keuskupan Agung Jakarta

Keywords: kaj,bojong indah,sathora,warta gereja,merasul

Edisi 33
Nov - Des 2019

Pesan dari Pentas Budaya Lokal

Hidup Seperti Bambu Sathora Kids Got Talent Konser Winter Wonderland







- 5 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

KATA SAMBUTAN

Sambutan Kepala Paroki,
RD F.X. Suherman

SELAMAT Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Kita lain sebagai
bersyukur kepada Allah atas anugerah-Nya bahwa kita
dapat merayakan Natal 2019 dan menyambut Tahun sesama, serta
Baru 2020. Rentang waktu yang kita jalani di dunia ini
merupakan anugerah kehidupan yang kita terima dari relasi dengan
Allah. Sudah selayaknyalah kita senantiasa mengingat
penyelenggaraan kasih-Nya dengan bersyukur. Allah sebagai

Perayaan Natal tahun 2019 mengangkat tema sumber dan
“Hendaklah kita hidup sebagai sahabat bagi semua
orang”. Tema ini menyampaikan harapan agar Natal dasar persatuan.
memberi makna kesadaran akan sikap hati yang
menerima Allah yang meraja dalam kehidupan kita, Menyambut
dan selanjutnya, setiap orang beriman mampu menjadi
sahabat bagi semua orang. Natal adalah

Atas dasar sikap hati inilah “Damai sejahtera sejati ajakan memeluk
yang datang dari Allah” akan meliputi kehidupan umat
manusia di dunia ini. Kalau setiap orang mengalami cinta Tuhan dan
damai sejahtera yang datang dari Allah, dengan
sendirinya mereka akan melebarkan hati untuk berbagi menciptakan Romo F.X. Suherman, Pr - [Foto : Matheus Hp.]
dengan sesama dan saling mengakui serta menerima hidup damai
dalam keberagaman sehingga keadilan bagi seluruh
umat manusia dapat terwujud. dengan semua

Inisiatif karya keselamatan telah datang dari Allah, orang. Semoga semua orang yang percaya, atas dasar
melalui kehadiran Putra-Nya dalam sejarah dunia.
“Karena kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia, kasih-Nya belajar dan mengembangkan kemampuan
Allah telah mengutus Putra-Nya ke dunia” (Yoh3:16).
Allah telah menyatakan kuasa kasih-Nya melalui mengakui, menerima, dan mensyukuri keberagaman
kehadiran-Nya dalam sejarah dunia agar sejarah hidup
manusia dibawa pada kehidupan Allah; Allah menjadi sebagai berkat dari Allah.
sahabat umat manusia yang secara sederhana dapat
dialami dan dimengerti manusia. Hanya dengan demikian, kita dapat memberi kesaksian

Allah hadir dalam sejarah dunia, sebuah kehadiran bahwa damai sejahtera Kristus memerintah di dalam
untuk membuka relasi manusia dalam bahasa
manusiawi. Kalau tercipta relasi yang baik maka hati kita. Dengan demikian, perayaan Natal meneguhkan
seluruh pengharapan akan kebaikan hidup akan
semakin terbuka: komunikasi yang lancar dan positif, kembali kesadaran akan panggilan Tuhan untuk “hidup
mudah saling memahami, menerima, menghargai, dan
terciptalah persatuan. menjadi sahabat bagi semua orang”.

Itulah sebabnya, misi Yesus masuk ke dalam sejarah Pada kesempatan ini, saya ucapkan terima kasih
dunia adalah membawa pembaruan tata relasi manusia
dengan Allah dan relasi antarmanusia sehingga semua kepada seluruh Panitia Natal 2019 yang dikoordinir oleh
orang yang percaya kepada-Nya mampu melihat orang
Wilayah Antonius, yang rela

berjerih-payah dalam semangat

kasih Tuhan menyelenggarakan

perayaan Natal. Semoga

semangat kasih Tuhan yang

sudah terbangun terus

berkembang dalam

perjalanan iman

selanjutnya.

Berkat Tuhan.

- 6 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

Sambutan Ketua Panitia Natal 2019

NATAL 2019 merupakan berkah bagi Wilayah Santo Kekurangan
Antonius. Wilayah yang terbentang di sepanjang
kiri dan kanan Jalan Kembangan Baru dan Jalan 20% ditutup dari
Kembangan Raya semakin guyub lewat kegiatan Natal ini.
Persaudaraan antarumat wilayah yang terpencar dalam sponsor iklan
tujuh kawasan, melalui momen Natal 2019 kembali
disegarkan. dan sumbangan

Mengusung subtema “Keadilan Berawal dari Keluarga”, perseorangan.
seluruh rangkaian kegiatan panitia diawali dengan
rekoleksi pada Minggu, 20 Oktober 2019. Lewat rekoleksi Pada
yang dipandu oleh Romo Hermanus Sigit Pawanta, SVD,
panitia semakin diakrabkan dan diteguhkan sebelum hakikatnya
memulai tugas kepanitiaan.
sukacita Natal
Rangkaian kegiatan panitia pada umumnya merupakan
kerja sama seksi paroki dan Panitia Natal 2019, yang adalah momen
dikelompokkan dalam kegiatan non-liturgi dan liturgi.
berbagi dari
Pada kesempatan yang membahagiakan ini, dalam
sukacita Natal 2019, kami ingin menyampaikan berlimpah umat untuk umat
terima kasih kepada:
- Segenap umat Paroki Bojong Indah Gereja Santo yang dimediasi

Thomas Rasul atas partisipasinya mulai dari Amplop oleh Panitia
Natal 2019, menghadiri kegiatan non-liturgi maupun
liturgi, mengingatkan dan mengkritisi langkah kami.  Natal. Beberapa
- Pendamping mewakili Dewan Paroki Harian, Bapak
Ridwan Dharmali, dan tim Sekretaris yang setia catatan Argeus Hendra Basuki- [Foto : dok. pribadi]
mengarahkan, membantu, dan menyemangati kami. perjalanan
- Para Koordinator Wilayah, yang dalam setiap kegiatan
menjadi perpanjangan gerak kami kepada umat. kepanitiaan,
- Seksi-seksi Dewan Paroki, mulai dari Seksi
Pengembangan Sosial Ekonomi mewakili Panitia antara lain: mulai dari menentukan subtema Natal,
Penggerak Tahun Berhikmat, Seksi Kesehatan, Seksi
Kerasulan Keluarga, Seksi Liturgi bersama Tim mengusulkan bahan bambu sebagai kerangka pohon
Prodiakon dan Tim Tata Tertib, Orang Muda Katolik,
Komunitas Lanjut Usia, Seksi Keamanan, Seksi Natal, hingga perjuangan mendapatkan narasumber
Pemeliharaan Gedung, Tim Dekor Dorothea, dan
seksi/komunitas yang belum kami sebutkan. Tanpa seminar, ternyata bukan hal yang mudah.
kerja sama dan bantuan Ibu dan Bapak, kami merasa
berjalan sendiri di tengah hutan belantara. Delapan sampai 12 bulan sebelumnya, para
- Perangkat Musyawarah Pimpinan Daerah, mulai dari
Rukun Tetangga, Rukun Warga, Lurah Rawa Buaya, narasumber yang tenar sudah mendapat pesanan.
Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Bintara Pembina Desa Beruntung dalam sisa waktu yang singkat, panitia masih
(Babinsa), atas dukungan dan restu terhadap seluruh
rangkaian kegiatan panitia. dapat konfirmasi kesediaan narasumber yang mumpuni. 
- Segenap organisasi kemasyarakatan yang telah bekerja
sama dan mendukung kelancaran seluruh kegiatan Pertemuan pleno yang terbatas sangat membantu
panitia.
- Beberapa pribadi yang juga telah mendedikasikan kelancaran kegiatan di samping daftar periksa yang
pemikiran, waktu, dan tenaga secara khusus untuk
kesuksesan kegiatan Natal 2019, antara lain: Bapak dimutakhirkan dari waktu ke waktu.
Edwargo Setiadiningrat dan Tim Panitia Natal 2018,
Bapak Hardi Solaiman, Bapak Benny Widyanata, Bapak Para pembaca yang budiman, kami menyadari tentu
Andrijas Kainama, Bapak Lucas Wibowo, Ibu Lisa
Veronica, Bapak Joko Tri Pranoto, dan Tim MeRasul ada kekurangan di sana-sini dalam penyelenggaraan
serta pribadi lainnya yang belum kami sebutkan.
Suka, duka, rintangan, dan kegembiraan mewarnai kegiatan Natal 2019. Melalui kesempatan ini, kami mohon
langkah panitia. Partisipasi Amplop Natal 2019
telah berkontribusi atas 80% total biaya kepanitiaan. maaf yang sebesar-besarnya atas hal-hal yang kurang

berkenan bagi para klerus, ibu, dan bapak umat yang

dikasihi Tuhan.

Selamat menyambut Natal 2019. Semoga damai dan

sukacita senantiasa beserta kita pada Tahun Baru 2020.

Argeus Hendra Basuki,
Ketua Panitia Natal 2019,
Koordinator Wilayah Santo Antonius

- 7 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

DAFTAR ISI

6 7Kata Sambutan 60 73 49 53Liputan Khusus
Lensathora

9 Dari Redaksi 61 Filosofi Pohon Bambu 106 107Renungan
14 24Sajian Utama 62 Pembekalan Panitia Natal 2019 108 Cerpen 109
63 Kunci Sukses Berbisnis
28 29Profil 64 Seminar Low Back Pain 110 Santo-Santa
65 Misa St. Peregrinus dan Pengurapan 111 Opini
30 Cahaya Iman 116 118Wirausaha
30 31Karir Orang sakit 119 121Notredame
32 Klinik Keluarga 66 Nyawa bagi Sesama
33 KAJ & Dekenat 127 Sosok Umat
36 Khazanah Gereja Pasutri Milenial dan Kolonial
37 Kitab Suci 67 Anugerah yang Harus Diperjuangkan 136 Catatan Akhir
38 42Ziarah 69 Road to Orang Sakit
70 Hidup Seperti Bambu
71 Satu Musuh Terlalu Banyak Seribu

Sahabat Terlalu Sedikit
72 Sathora Kids Got Talent
73 Misa Natal Lansia

80 99Liputan

80 Solidaritas untuk Agats
81 Ziarah Lingkungan St. Lucia 4 ke

Lampung
82 Bukan Hanya Memperlancar Komunikasi
83 Pelepasan Kuasa Kegelapan
84 Siap Sedia Mengahadapi Kematian
85 Hidroponik Carina Sayang

Adven Wilayah Yosef
86 Tidak Ada Kata Terlambat untuk

Evangelisasi
87 Baptisan Baru, Semangat Baru
88 Tetap Bergairah dan Bersemangat
89 Ide Liar ...
90 Narkotika, Gaya Hidup Milenial?
92 Sukacita Natal Bersama Lions Club
93 Konser Winter Wonderland
94 Kontribusi Etnis Tionhoa dalam Kejayaan

Nusantara
96 Belarasa Tutup Tahun

Liputan Mancanegara:
96 Anak Anjing Nyaman di Dekat Bayi Yesus
97 PS Vox Angelorum Meraup Kemenangan

di Praha

Liputan Muda: Foto : Komsos Paroki Duren Sawit
98 Agar Tidak Berulang-ulang Jatuh ke

Dalam Dosa
99 Miniatur Iman terhadap Janji Tuhan

- 8 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

DARI REDAKSI

Moderator Selamat Natal,
RD Yosef Purboyo Diaz Mari Bersahabat

Pendamping MENURUT sejarah,
Arito Maslim
masuknya agama
Ketua Seksi Komunikasi Sosial
Susi Liwanuru Katolik ke Indonesia

Pemimpin Umum & Pemimpin dipelopori oleh Pastor
Redaksi
Albertus Joko Tri Pranoto Franciscus Xaverius

Redaktur dari Spanyol. Pada
Anastasia Prihatini
Astrid Septiana Pratama tahun 1579, pastor
Bill Toar
Ekatanaya A Jesuit tersebut datang
Fatolly Panarto
Jessica Wongsodiharjo dengan kapal dagang
Lily Pratikno
Monica Portugis mengunjungi
Nila Pinzie
Penny Susilo Kesultanan Ternate.
Samaria Purba
Sinta Monika Mulai saat itu,
Venda Tanoloe
Yohanes Adi penyebaran agama Seluruh pemain ketoprak - [Foto : Komsos Paroki Duren Sawit]
Katolik di Indonesia
Redaktur Tata Letak & Desain
Patricia Navratilova berlangsung terus mendorong praktik perilaku
hingga hari ini. intoleransi, diperburuk lagi oleh
Redaktur Foto praktik politik identitas.
Chris Maringka Sejak kedatangannya, ilmu
Erwina Atmaja teologi yang dipelajari di Indonesia Monsinyur Ignatius Suharyo yang
Matheus Haripoerwanto masih sangat kuat bersumber dari menjabat sebagai Uskup Agung
Maximilliaan Guggitz pemikiran Barat. Pada abad ke-19, Jakarta, bergerak cepat, berusaha
Aditrisna Satria para prototeolog (pemikir teologi) mengatasi permusuhan antaragama
Budi Djunaedy seperti Paulus Tosari dan Sadrach ini. Sejak tahun 2016, beliau
Hans Darmawan mulai menggabungkan kekristenan menyusun konsep lima tema tahun
Reynaldo Prayogo Barat ini dengan budaya lokal. Gereja yang mengandung makna
Pancasila.
Redaktur Media Digital Pada abad ke-20, inkulturasi
Erdinal Hendradjaja Katolik dengan budaya asli Indonesia Sampailah pada tahun 2020 ini,
Eggy Subenlytiono semakin melebur dan penginjilan tema tahun Gereja menggenapi
Albertus Joko Tri Pranoto pun dapat lebih mudah diterima sila kelima yaitu Keadilan Sosial
masyarakat. Ada sekelompok bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
umat Katolik etnis Jawa yang suka Sosialisasi tema Tahun Keadilan
membawakan pesan-pesan rohani Sosial diluncurkan dalam Pesan
Katolik dengan bermain ketoprak, Natal 2019, “Hiduplah Sebagai
wayang orang, dan mendalang Sahabat Bagi Semua Orang”.
wayang kulit. Beberapa orang di
antaranya diperkenalkan kepada Pembaca yang kami kasihi, sebagai
Pembaca oleh rekan kami, Berto, penutup pengantar edisi ke 33 ini,
dalam Sajian Utama edisi ini. perkenankanlah MeRasul menyapa
salam nan penuh kedamaian kepada
Sayangnya, keharmonisan hidup Anda semua, “Selamat Natal, Mari
masyarakat Indonesia yang berbeda Bersahabat”.
keyakinan terasa mulai merenggang,
bahkan semakin melebar dalam Sinta Monika
lima tahun terakhir ini. Radikalisme
Rujukan sejarah: Historia.id

APP Sathora Paroki Sathora Alamat
www.sathora.or.id parokisathora GKP Paroki Santo Thomas Rasul
Paroki St. Thomas Rasul Jakarta Ruang 213
Email : [email protected] Jln. Pakis Raya G5/20 Bojong Indah Cengkareng,
Jakarta Barat 11740
Telp. 021 581 0977, WA : 0811 826 692

Untuk kalangan sendiri

- 9 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 10 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 11 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019



- 13 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

SAJIAN UTAMA

Pesan dari Pentas
Budaya Lokal

- 14 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

dr. Eko Budi Santoso

NEGARA Indonesia begitu kaya
dengan budaya, terutama budaya
lokal, sebagai hasil pola pikir
manusia, sistem gagasan, tindakan,
serta hasil karya dalam kehidupan
masyarakat yang menjadi milik
manusia. Satu dengan lainnya
saling berbeda. Perbedaan budaya
ini telah disetujui oleh masyarakat
masing-masing yang menjalani dan
memilikinya.

MeRasul edisi ini mengangkat Pengiring ketoprak - [Foto : Komsos Paroki Duren Sawit]
tema karya budaya lokal, antara lain
ketoprak dan wayang kulit sebagai sebagai sutradara dan pemain di Paroki Duren Sawit Gereja St. Anna
produk budaya lokal Jawa. Obrolan ketoprak. Budi, begitu dia akrab Jakarta Timur. Menurutnya, di mana
bersama sutradara/pemain/penulis dipanggil, tumbuh dari keluarga yang Gereja ada, Gereja harus manjing,
naskah dr. Eko Budi Santoso MM, suka dan konsen dengan seni Jawa. ajur, ajer (bisa melebur dan mencair
warga Paroki Duren Sawit Gereja Bapaknya adalah seorang penari dengan masyarakat sekitarnya).
St. Anna, Ki Dalang Romo Agustinus Jawa. Sewaktu kecil, Budi sudah
Handi Setyanto dari Paroki Gombong dilibatkan dalam pentas ketoprak. Budi tergerak untuk aktif dalam
Gereja St. Agustinus, dan Ki Dalang Ketika mahasiswa, dia mengikuti pelayanan di Gereja di mana dia
Romo Yohanes Istimoer Bayu Ajie kegiatan kesenian tari di kampus, tinggal dengan main ketoprak. Budi
dari Paroki Indramayu Gereja St. dan sekali waktu dia menjadi masuk dalam Komunitas Gamelan
Mikael, menunjukkan kekayaan pemain gamelan dalam pementasan dan Tari Paroki Duren Sawit yang
budaya sebagai media komunikasi ketoprak. Budi juga aktif di paduan ada pada saat itu, yakni Grup Asih
Gereja dengan umatnya. suara hingga ia lulus menjadi dokter. Laras pimpinan Ibu Triswoyo. Berkat
dukungan Romo Widi sebagai romo
dr. Eko Budi Santoso, MM, Lima tahun terakhir ini, Budi aktif paroki, komunitas ini berkembang.
masih sempat mengembangkan Bahkan Romo Widi mengusahakan
dan menyalurkan talenta yang untuk membeli gamelan baru.
dimilikinya. Ia terus mengasah
kesenangan menulis sekaligus

Perhatian yang diberikan oleh
Romo Widi bukan semata pada seni
dan budaya Jawa, juga pada budaya
lainnya, antara lain Batak, Flores,
bergantian, berikut juga musiknya.
Misa inkulturasi dalam rangka Hari
Pangan Sedunia berlangsung dengan
nuansa daerah, seperti persembahan
yang dibawa ala cucuk lampah dan
ada rebutan gunungan setelah Misa.
Selesai Misa, ada sajian makanan
Batak, juga Flores, serta Manado
dengan kolintangnya dari komunitas
yang berbeda.

Perarakan masuk - [Foto : Komsos Paroki Duren Sawit] Pentas ketoprak sudah
dilakukannya tiga kali. Pementasan
dengan judul Raden Bagus Setiono

- 15 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

SAJIAN UTAMA

Salah satu adegan dalam ketoprak - [Foto : Komsos Paroki Duren Sawit] Madeg Pandhito (2015), Suminten
Salah satu adegan dalam ketoprak - [Foto : Komsos Paroki Duren Sawit] Edan (2017), dan Sumpah Palapa
Salah satu adegan dalam ketoprak - [Foto : Komsos Paroki Duren Sawit] Gajah Mada (2019). Tahun 2020,
rencananya akan ada pementasan.
Para pemainnya selain umat, juga
melibatkan romo paroki, serta
beberapa personil pengurus dewan
paroki.

Pentas perdana dilakukan dengan
menggunakan bahasa Jawa. Umat
kurang antusias. Bagaimana agar
lebih banyak umat yang hadir dalam
setiap pentas? Ternyata, dengan
menggunakan bahasa Indonesia,
jumlah penontonnya lebih banyak.
Pemahaman pesan bagi umat
menjadi hal penting. Kata Budi,
pentas wayang orang juga pernah
dilakukan. Yang menarik, pentas
ketoprak perdana berjudul “Raden
Bagus Sutiono Madeg Pandhita”
mengisahkan perjalanan menjadi
romo dengan banyak lika-likunya.
Salah satunya, perjalanan dari
Surabaya sampai Yogya dengan
berjalan kaki.

Inti cerita, dengan mengikuti
Yesus, kita tahu banyak godaan dan
pergulatan berat. Dengan memahami
perjalanan kisah romonya, Budi
membuat naskah ini menjadi
sebuah pementasan ketoprak. Hal
ini menunjukkan bahwa perjalanan
mengikuti Yesus tidaklah gampang,
namun tetap diteguhkan pada pilihan
panggilan untuk menjadi romo.
Cerita dalam wayang orang memiliki
pakem. Dalam ketoprak, ada
carangan, yakni cerita yang dibuat
sendiri.

Cerita “Suminten Edan” juga
mengisahkan lakon orang tua yang
menghalalkan segala cara untuk
kejayaan sendiri, dengan cara yang
tidak benar, dengan harapan anaknya
bisa memperoleh hidup mulyo.

Ide-ide cerita, menurut Budi,
berawal dari obrolan dalam
komunitas. Budi mengaku tidak
pernah berencana membuatnya.

- 16 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

paroki, juga melibatkan ketua
RT, RW, Polsek, Danramil, dan
Camat (walaupun pada saat
pementasan, mendadak terpaksa
membatalkannya karena tugas).

Saat pentas - [Foto : Komsos Paroki Duren Sawit] Budi berharap, umat paroki
lain dengan OMK-nya dapat
Dari obrolan di komunitas, Budi Ketoprak lebih banyak perbincangan menyelenggarakan pentas ketoprak.
meminta waktu seminggu untuk dan atraksi permainan para Naskah sudah disiapkannya. Naskah
membuat naskah. Dia memerlukan tokohnya.” sudah dipesan sebelumnya. Ide
proses permenungan untuk dapat berjalan dan Budi terus membuat
menelurkan ide cerita. Jika ditekuni Latihan rutin lebih sering ia naskah. Seolah menawarkan
dan diseriusi, dalam seminggu lakukan dengan para pemain kepada Sathora, kalau mau
naskah jadi. Percakapan pemain gamelan. Sementara untuk pemain mengadakan pentas ketoprak. Tim
dibuatnya sendiri walaupun ketoprak, latihan pada saat ada gamelan disiapkan meski belum
dalam percakapan saat main, ada rencana pentas saja. Jumlahnya memiliki komunitas gamelan.
improvisasi. Misalnya, cerita Sumpah sekitar 20 orang. Perlu mengumpulkan 20 pemain
Palapa. Pakemnya sudah ada. Budi gamelan dan 20 pemain ketoprak.
perlu membaca literasi sejarah Sebuah pementasan didukung Bisa dengan cara kolaborasi lintas
cerita. oleh umat dari berbagai daerah; paroki. Jika melibatkan romo paroki
tidak hanya orang Jawa. Pemain akan menjadi daya tarik tersendiri.
Buku Babad Tanah Jawa selalu pendukung selain romo dan umat Butuh waktu tiga bulan untuk
dibacanya. Selain memahami mempersiapkan semuanya.
sejarah, menonton pentas-pentas
ketoprak dari youtube yang kuat Lalu, apa mimpi Budi saat ini?
dalam sejarah, bisa mencegah “Bermain sampai pada tingkat KAJ
agar jangan sampai salah. Ia bisa dengan melibatkan Uskup. Jadi tokoh
menjelaskan pertanyaan tentang apa pun, semisal menjadi Begawan,”
pakaian yang dipakai pada zaman jawabnya. Hal ini, menurut Budi,
Majapahit. menjadi magnet. Saat kaum milenial
mengalami krisis tradisi maka ketika
uskup atau petinggi Gereja mau
main, ini ‘kan menjadi daya tarik.

Budi terinspirasi saat mahasiswa, Salah satu adegan dalam ketoprak - [Foto : Komsos Paroki Duren Sawit]
saat ia main ketoprak “Pangeran
Mangkubumi Winisudo” yang
disutradarai oleh Bondan Nusantara.
Budi melihat bahwa ketoprak bagus
untuk menyampaikan pesan. “Beda
dengan wayang orang, orang harus
bisa nari. Kalau ketoprak nggak.
Yang penting, orang bisa berdialog.

- 17 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

SAJIAN UTAMA

Para Penonton - [Foto : Komsos Paroki Duren Sawit] orang Latin, lahir di Sulawesi,
bersekolah di ISI Yogya. Orangnya
“Uskup bisa main, apalagi ternyata dan menjadi guru gamelan. Juga sangat luwes, pintar, dan memiliki
permainannya bagus. Bisa dikaitkan beberapa pemain gamelan yang suara bagus. “Melihat hal ini
dengan misi panggilan.” berasal dari luar negeri. Seorang seperti membawa kita untuk ingin
dalang di Yogya, Ki Dalang Seno memelihara tradisi budaya ini. Juga
Beberapa kali dia melihat orang Nugroho, memiliki pemain sinden lebih memanfaatkan untuk misi
luar negeri bisa main ketoprak pewartaan sekaligus membuat
orang muda lebih tertarik,” urai Budi
bersemangat.

Umat ingin mendengar kabar
sukacita dan pewartaan melalui
sebuah pementasan, yang
disampaikan oleh awam bersama
para pastor dan rohaniwan lainnya.
Pesan yang disampaikan bisa lebih
mengena. Sebagai alternatif, selain
mendengar homili atau khotbah
romo di mimbar. Melalui sebuah
pementasan, umat dapat terlibat
langsung bersama para pastor paroki
dan rohaniwan lainnya. Berto

Romo Agustinus Handi
Setyanto, Pr

Romo Agustinus Handi Setyanto, Pr - [Foto : Instagram @agustinus_handi] ROMO mendalang? Siapa Romo
Dalang ini?

Romo Agustinus Handi Setyanto Pr,
biasa dipanggil Romo Handi, dikenal
sebagai Ki Dalang Wayang Wahyu.
Wayang Wahyu adalah wayang yang
mementaskan semua ceritanya
dari materi Kitab Suci. Wayang
kulit mungkin terdengar asing bagi
sebagian masyarakat kota, namun
tidak asing dan sangat disukai
masyarakat daerah, terutama
masyarakat Jawa pencinta seni
perwayangan.

Romo kelahiran 26 Agustus 1980 ini
menyukai seni wayang sejak pertama
kali ditugaskan di Paroki Tyas
Dalem Kroya, Cilacap, Jawa Tengah,
tepatnya pada 23 Juli 2008. Paroki
Kroya termasuk wilayah Keuskupan
Purwokerto. Waktu itu, Romo Handi
berpikir bahwa hiburan masyarakat
setempat yang paling booming
adalah wayang kulit. Sumber

- 18 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

ceritanya adalah kisah Mahabarata malam saya ndalang,” kenang Romo Diosesan Keuskupan Purwokerto,
yang sangat dikenal oleh orang Jawa Handi. Romo Handi meraih gelar Master di
sebagai cerita pakem. bidang Pengkajian Seni Pertunjukan
Pementasan Wayang Wahyu dan Seni Rupa, Program Pasca
“Saya berunding dengan teman- dilaksanakan di dekat pastoran Sarjana Ilmu Budaya Universitas
teman masyarakat sekitar. Saya Paroki Tyas Dalem Kroya pada Gajah Mada Yogyakarta.
mengajak orang Muslim untuk 12 Desember 2009. Pementasan
membuat suatu pergelaran yang perdana mengambil cerita “Musa Buku “Wayang Katolik, Cara
ceritanya bukan dari wayang umum Duta”. Pasca pentas perdana yang Cerdas Berkatekese” (Kanisius)
(Mahabarata) tapi dari Injil,” begitu cukup sukses tersebut, kegiatan adalah karya tulisnya tentang
Romo Handi mengawali kisahnya. Wayang Wahyu berlanjut. Wayang Katolik atau Wayang
Wahyu, wayang yang sebenarnya
Sejak kecil, ia suka wayang. Ia “Saya mendapat kesan, masyarakat sudah ada sejak tahun 1960, yang
belajar mendalang sewaktu sudah malah penasaran karena di sana diperkenalkan oleh Bruder L.
menjadi imam di Kroya. Ia berpikir dipasang spanduk pementasan Timotius Wignyosubroto, FIC di Solo.
sebagai imam muda, karya khas apa Wayang Wahyu. Orang ‘kan jadi Dalam perkembangannya, aktivitas
yang belum dikerjakan oleh romo penasaran, ini wayang apa?” ini didukung oleh salah satu perintis
lain. “Saya melakukan pewartaan kesenian Wayang Wahyu, yaitu
melalui budaya lokal yang sangat Hadir sekitar 700-an orang, Romo Wiyono Pr, imam Diosesan
disenangi masyarakat Jawa melalui memenuhi lapangan di dekat Keuskupan Agung Semarang. Melalui
media wayang.” pastoran. Acara ini disaksikan oleh tulisannya, Romo Handi berusaha
masyarakat umum. Mgr. J. Sunarka memperkenalkan Wayang Wahyu
Pada akhir 2009, menurut Romo SJ, Uskup Purwokerto waktu itu, kepada masyarakat luas.
Handi, merupakan waktu yang bagus juga ikut menunggu. “Selesai
untuk memperkenalkan Warta Injil. pementasan, beliau mengirim e-mail Bagi umat Katolik, buku Wayang
Ia melihat teman-teman yang bukan kepada saya, memberikan komentar, Wahyu ini bisa memberikan contoh
Katolik tidak berusaha menghentikan ‘Saya beri kamu nilai 8’. Itu pertama bagaimana berkatekese secara
atau mengiyakan kegiatan ini. kali saya ndalang,” ungkap Romo cerdas melalui budaya lokal,
Lama-kelamaan, aktivitas ini terus Handi. sebuah upaya mengembangkan dan
berkembang hingga Uskup waktu melestarikan budaya Nusantara.
itu, Mgr. Sunarka SJ, merestui Romo Handi lebih serius
dan menyediakan dana untuk mendalami aktivitas mendalang Romo Handi muda tertarik untuk
membelikan wayang. saat Uskup mengutusnya untuk mengetahui Wayang Wahyu. Pada
memperdalam wayang dengan saat itu Wayang Wahyu dibukukan
Sejak tahun 2009, sudah 70 mengikuti pendidikan. Sebagai imam
kali Romo Handi mendalang. Ia Saat Mendalang - [Foto :dok. pribadi]
telah menyinggahi beberapa kota;
Balikpapan (Kaltim), Lampung,
Semarang, dan Yogyakarta. Dua kali
rencananya pentas di Jakarta urung
karena kondisi dan situasi yang tidak
memungkinkan pada waktu itu.

Wayang Wahyu mulai
diperkenalkan untuk pertama kali di
Paroki Tyas Dalem Kroya, Keuskupan
Purwokerto, pada 12 Desember 2009.
“Saat itu, dalam rangka ruwatan.
Paroki kami ingin menggalang dana
dengan mengawinkan budaya Jawa
dengan Gereja, lalu diadakanlah
acara ruwatan. Banyak peserta
yang mendaftar dalam rangka
pembangunan gereja. Siang ruwatan,

- 19 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

SAJIAN UTAMA

hanya sebatas untuk dokumentasi. dan ngawur dalam cerita. Ada gaya oleh Mgr. Suharyo. Uskup menonton
Saat ia duduk di bangku SMA humor. Namun, jika ada adegan sampai selesai. Bahkan beliau
Mertoyudan, para siswa diwajibkan serius, kutipan Kitab Suci tidak memberikan pujian dan apresiasi
untuk membuat karya tulis. boleh meleset dan tidak bertele- setelah pementasan,” lanjut Romo
Kekagumannya ia tuangkan dengan tele. Naskah yang terdokumentasi Handi.
membuat karya tulis tentang Wayang bisa diulang; dengan menggunakan
Wahyu. Namun, hal ini sempat naskah yang sama yang masih ada. Ternyata, Mgr. Suharyo
terlupakan semasa ia menjalani menyampaikan hal ini kepada Mgr.
pendidikan frater. Ia baru tertarik Cerita favorit Romo Handi adalah Christophorus Tri Harsono, Uskup
kembali setelah menjadi pastor. Kisah Yusuf dalam Perjanjian Purwokerto, sewaktu datang ke
Kebetulan kakak iparnya adalah Lama. Dia sangat dikasihi Yakub, KWI. Mgr. Suharyo banyak bercerita
dalang wayang kulit. Minatnya yang bapanya, tetapi dibenci oleh saudara- tentang Romo Handi kepada
besar terhadap wayang, membuatnya saudaranya. Yusuf dibuang ke Mesir, Mgr. Christophorus Tri Harsono.
ingin menambah koleksi wayang. Ia difitnah, dan dipenjara. “Saya melihat Sesungguhnya, ada Romo Wiyono
memesan langsung kepada pembuat ada rencana indah Tuhan di balik yang juga mendalang Wayang Wahyu
wayang kulit. Hal ini menambah kisah sengsara yang dialami Yusuf. di Keuskupan Agung Semarang,
ketertarikannya untuk terus bermain Beberapa kali saya memakai cerita namun ia sudah meninggal. Romo
Wayang Wahyu. ini,” ucapnya. lainnya yang mendalang tidak
spesifik tentang Wayang Injil tapi
Dalam proses pembuatan Suatu kali, pementasan Romo wayang biasa. “Secara pribadi, saya
wayang, terjadi komunikasi budaya. Handi dihadiri oleh oleh Bupati merasa diapresiasi; seorang Uskup
Komunikasi berlangsung antara dan mantan Mendikbud, Wardiman hadir dan menyaksikan pementasan
Romo Handi dengan si pembuat Djojonegoro. Mereka menikmati di saya sampai selesai.”
wayang. Sempat muncul pertanyaan awal pementasan meski tidak sampai
tentang siapa Nabi Isa atau Yesus? selesai. Romo Handi terkesan saat Sewaktu para suster CB
Saat proses pembuatan wayang, main dalam Pesta Perak Imamat menyelenggarakan pesta 100 tahun
Romo Handi bercerita tentang Romo Martosudjito SJ. Salah kedatangannya di Indonesia, Romo
ketokohan wayang yang dibuatnya satu tamu yang hadir adalah Mgr. Handi mendalang di Syantikara.
bersama si pembuat, di antaranya Suharyo. “Saya deg-degan juga Budayawan Romo Sindhunata SJ
Nabi Isa atau Yesus. Yesus adalah karena Uskup adalah ahli KS yang menyaksikannya sampai selesai.
tokoh yang baik, lemah-lembut, guru sangat menguasai tokoh Paulus. Bagi Romo Handi, ini merupakan
yang dihormati, sebagai begawan Apa yang dikisahkan tentang Paulus bentuk apresiasi, yakni hadir dan
jika digambarkan di dalam kitab adalah kisah yang sangat dikuasai menyaksikan pementasan hingga
perwayangan.
Saat Mendalang - [Foto :dok. pribadi]
“’Kan ada dialog ketika saya minta
membuat Wayang Salib. Pembuat
wayang langsung ingat bahwa kepala
desanya dulu adalah orang Katolik
dan dia pernah melihat salib seperti
ini. Dia bisa membuat wayang seperti
yang saya jelaskan,” papar Romo
Handi. Koleksinya pun bertambah
banyak. Dari beberapa kali
pementasan, ia memperoleh dana. Ia
memakai dana itu untuk menambah
koleksi wayangnya. Sampai sekarang,
koleksi Wayang Wahyunya lebih dari
100 buah, dengan tokoh dan karakter
masing-masing.

Romo Handi juga menulis transkrip
naskah. Karena tidak boleh salah

- 20 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

usai. cerita supaya tidak ada yang salah. dan ciptaannya sering dipakai oleh
Pementasannya terakhir tentang dalang-dalang lainnya. Juga Dalang
Dalam setiap pementasan, Yakub Esau. Romo Handi mengaku Bambang Suwarno, doktor ISI yang
diperlukan latihan tiga-empat kali, terbantu dengan bacaan yang ditulis sudah pensiun. Ia sering dipanggil
didukung oleh pengiring profesional oleh Romo Yosef Susanto, dosen untuk merawat wayang-wayang
yang tersebar di beberapa kota. Kitab Suci di STF Driyarkara. keraton. “Jadi, link saya dengan
Yang sering menjadi pengiring Romo masyarakat umum lewat mereka.
Handi adalah tim dari Kutoarjo, Romo Handi menyebut dalang Kebetulan mereka Katolik dan bisa
milik kakak iparnya. Tidak perlu terkenal yang cukup disegani, nyambung dengan rekan seniman
banyak berlatih, cukup disiapkan seperti Ki Blasius Subono di Solo di Solo. Saya banyak belajar dari
naskahnya, dan membaca referensi (dosen ISI), adalah salah satu yang mereka. Saya sering memakai
dosen KS mengenai latar belakang menginspirasinya. Iringan gamelan iringannya,” kata Romo Handi.

Wayang Wahyu - [Foto :dok. pribadi] Romo Handi memperoleh
dukungan dari hirarki Gereja, seiring
trend menjaga toleransi dan kesatuan
dalam masyarakat. Bagaimanapun,
kesenian bisa menjadi pintu masuk
yang menyatukan semua orang dari
kalangan manapun. Bahkan kesenian
bisa menangkal radikalisme.
Wayang Wahyu yang diiringi oleh
pengiring non-Katolik menjadi
contoh pluralisme, bagaimana saling
menghargai dan menghormati.
Terlebih, pada saat mendalang, ada
lagu bertema keberagaman dan
nasionalisme yang diperdengarkan
kepada pemirsa wayang meski
dalangnya adalah seorang pastor dan
ceritanya dari Injil.

Romo Handi pun berupaya
mempertahankan keberadaan
Wayang Wahyu. Ia bersyukur, ada
frater calon dalang dari Keuskupan
Purwokerto. Frater tersebut ingin
mengikuti kursus mendalang.
Diharapkan, frater ini menjadi
generasi penerus yang melestarikan
budaya wayang. Sudah beberapa
kali Romo Handi mengajaknya
pentas dengan beberapa dalang
cilik di Yogyakarta. Umat Katolik pun
memberikan respons positif dan
mengapresiasi agar Wayang Wahyu
lebih dikenal dan mendapat tempat di
kalangan umat. Berto

Wayang Wahyu - [Foto :dok. pribadi]

- 21 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

SAJIAN UTAMA

dibandingkan dengan Wayang Wahyu
yang berlangsung selama empat jam,
bahkan semalam suntuk.

Pementasan perdana Wayang
Alkitab yang judul “Selamat Tinggal
Mesir’, berasal dari Kitab Keluaran.
Alhasil, pentas selanjutnya tinggal
mengikuti kisah berikutnya, seperti
kisah Bapa Abraham, yakni mengikuti
Kitab Kejadian, Kitab keluaran, dan
seterusnya.

Romo Bayu membuat transkrip
cerita dengan cara lebih spontan.
Yang penting, prosesnya. “Jika
mendalang sendiri itu lebih pada efek
sampingnya saja,” ungkapnya. Hal ini
dimulai pada saat ia berada di Paroki
Kopo Gereja Martinus, Bandung.
Ia memiliki crew yang melibatkan
anak-anak muda pada awalnyanya,
yang kemudian diikuti para bapak.

Romo Y. Istimoer Bayu Ajie Romo Y. Istimoer Bayu Ajie - [Foto :dok. pribadi] “Sebenarnya, pentasnya itu
hanya efek sampingnya saja,”
SEJAK kecil, imam yang berasal pada ulang tahun ke-40 STF ungkapnya. Sebelum pentas, yang
dari Kalasan, Yogyakarta, ini Driyarkara, dalam acara kolaborasi pertama, membaca teksnya sendiri
sudah akrab dengan wayang kulit. musik, teater, dan wayang. Itulah terlebih dahulu. Kedua, membaca
Bapaknya adalah dalang. Bayu kecil awal mula Romo Bayu bermain. teks bersama-sama. Kemudian,
tumbuh dalam keluarga pencinta mendalami materi; masing-
pewayangan. Dalam perbincangan Romo Bayu menamakannya masing orang harus bicara setelah
dengan MeRasul, kalimat Wayang Alkitab. Jika dinamakan mempelajari pesannya.
pertamanya adalah, “Mengapa Wayang Wahyu, lanjut Romo Bayu,
mendalang? Mengapa tidak, ‘kan nanti dalang Wayang Wahyu betulan “Ini sebagai Lectio Devina-nya.
saya pastor. Memanfaatkan sedikit bisa marah karena dia dibilang Membaca sendiri, lalu membaca
kemampuan, ‘kan baik juga.” merusak Wayang Wahyu. Pentas dalam kebersamaan, menarik makna
pertama Romo Bayu dalam bahasa dari nas yang akan diceritakan itu,
Sebelum menjadi imam, Yohanes Indonesia, dengan mengikuti struktur dan mulai menyusun cerita,” beber
Istimoer Bayu Ajie belum pernah wayang tradisional. Sarananya Romo Bayu. Naskah dibuat dalam
mendalang. Ia juga belum pernah wayang, ceritanya dari Alkitab. tim; dari menyusun cerita hingga
bemain dalam pentas wayang kulit Ia mengoleksi 70 wayang kulit jadi, bagaimana membuat cerita
klasik. Baru setelah menjadi imam, Jawa asli. Pementasan Wayang lebih menarik, dramatisasinya,
Romo Bayu mendalang. Tepatnya, Alkitab berdurasi dua jam; berbeda kelucuannya, dsb.

Tahap berikutnya adalah proses
latihan. Romo Bayu mementaskan
apa yang telah disusun bersama.
Alurnya bisa sangat spontan karena
masing-masing sudah membaca
sendiri, membaca bersama, menarik
makna dari teks yang dibaca,
menyusun cerita, dan latihan. Melalui
proses panjang ini, untuk memainkan

- 22 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

tokoh-tokohnya dengan sendirinya Romo yang dijuluki Ki Ireng kisah-kisah yang kemungkinan besar
langsung keluar. Mereka menguasai Sudarsono pada saat ndalang orang Katolik belum tahu,” kata
alur pokoknya. Bahkan, kata Romo ini pernah juga dipanggil di luar Romo Bayu.
Bayu, tukang stroom pun menguasai Gereja Katolik yakni di GKI untuk
karena tim wajib mengikutinya. Romo mementaskan Wayang Alkitab. Sedari awal, Romo Bayu mencoba
Bayu menganalogikannya (sambil Menurut Romo Bayu, Wayang Alkitab “keluar dari kejawaannya” karena
tertawa) sebagai pengajian. “Apa itu lebih mengutamakan pewartaan komunitas ini tidak pernah
pengajian? Pengajian adalah sarana Alkitab. “Wayang hanya merupakan mengidentifikasi diri sebagai Jawa
pertemuan berkala yang dilakukan pinjaman saja. Yang lebih penting, dan tidak pernah memposisikannya
untuk tetap menjaga keberadaan kami mengedepankan Alkitab hanya untuk orang Jawa. Terbukti,
komunitas.” daripada wayangnya.” Romo Bayu pementasannya sampai Samarinda
kadang mengambil kisah dari Kitab dan Balikpapan, Kalimantan Timur.
Awalnya, keanggotaan tim Deuterokanonika. Banyak umat Sejak semula, pementasannya
sebanyak 30 orang. Saat ini, yang Katolik tidak mengerti tentang kitab berbahasa Indonesia. Malah ada
berkomitmen dan bertahan sebanyak tersebut. Ia memperkenalkannya anggota tim ini yang tidak bisa
11 orang. Semua anggota berasal supaya orang Katolik mengetahuinya. berbahasa Jawa, yakni anak-anak
dari Paroki Kopo. Ketika Romo Bayu muda Bandung.
pindah ke Paroki Buah Batu Bandung Romo Bayu juga berupaya
dan sekarang di Paroki Indramayu menjaga anggota komunitas Romo Bayu menamakan
Gereja St. Mikael, mereka tetap yang sudah saling dekat ini agar komunitasnya ini Kelompok
mendukung komunitas ini. Romo selalu solid. Saat pentas, mereka ‘Pengajian’ WABAH; singkatan
Bayu rela mengadakan pertemuan tidak menganggapnya pentas dari Wayang Alkitab Bandung Asik
berkala dengan anggota tim di di tapi melakukan sesuatu yang dan Heboh. Tujuannya agar yang
Bandung. menyenangkan, menikmati kelucuan dilakukannya mewabah. Di luar
sendiri, sementara orang lain pentas, komunitas ini menjadi
Romo Bayu mengakui, jalur yang hanya nunut nonton. “Sebenarnya, kelompok pengajian katekese.
diambilnya tidak jelas (sambil naik pentas lebih merupakan hasil Selesai pentas, diharapkan orang
tertawa); baik cerita maupun pengolahan komunitas kecil ini bisa menangkap maksud yang
musiknya tidak menggunakan yang ingin kami bagikan. Kami disampaikan.
(murni) gamelan. “Jadi, cara ini tidak mengharapkan apresiasi.
yang dipakai untuk membuat satu Memang sepertinya jadi kurang Tidak ada niat di benak Romo Bayu
pementasan yang menceritakan bermutu karena visinya lebih pada membuat wayang khusus. Penamaan
Alkitab,” ujarnya. memperkenalkan Alkitab, terutama tokoh yang dimainkan “sak
kecekele”, yang artinya langsung
Musiknya kadang-kadang pop
atau dangdut. Ada juga musik
klasik, tapi kadang Bali, Minang,
juga Dayak. “Kami lebih mengambil
mood-nya daripada soal musiknya.
Kami memilih musik Minang untuk
menceritakan adegan sedih,”
tambahnya.

Romo Bayu berpikir sederhana. Romo Y. Istimoer Bayu Ajie saat mendalang - [Foto :dok. pribadi]
Ia hanya sebatas melakukannya.
Jika ada pihak lain yang mau
mendukung untuk lanjut, karya ini
akan terus berlanjut. Romo Bayu
tidak menyebutkan visi khusus untuk
karya ini. Bahkan ia mengaku tidak
memiliki visi apa-apa. “Kami tidak
pernah berencana membuat iklan
dan semacamnya, tapi berkomitmen
selalu ada pementasan.”

- 23 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

SAJIAN UTAMA

diberi nama. Fisik wayang kulitnya dari konsep pakem wayang. Tidak teksnya sendiri. Kedua, membaca
ada. Wajah tokoh wayang seperti ada tokoh dalam wayang kulit Jawa. bersama. Ketiga, mengungkapkan
Arjuna, dimainkan menjadi tokoh Semua wayang dimainkan menjadi makna dari teks yang dibaca.
Yakub. Wayang Gatotkaca menjadi tokoh Alkitab, dengan penamaan Keempat, menyusun cerita dengan
Musa. Sewaktu Dalang bilang kepada terserah pada dalang. Tak lupa, menambahkan dramatisasi, dsb.
penonton bahwa Musa itu Harun, juga ada adegan goro-goro yang Kelima, sesi latihan dari naskah
ternyata mereka tahu mana Musa dimainkan di tengah cerita. yang masih kasar dan bukan naskah
dan mana Harun. jadi, ditambah improvisasi. Bisa jadi,
Romo Bayu tidak mengalami sepuluh kali latihan, sepuluh kali
Wayang dipinjam sebagai peraga kesulitan menyampaikan pesan berbeda improvisasinya. Improvisasi
saja. Selama ini, kata Romo Bayu, melalui Wayang Alkitab. Ada lima terjadi pada dialog, namun intinya
tidak ada yang protes dan tidak ada langkah yang perlu diperhatikan, tetap sama karena kata per kata
yang tahu. Semuanya dilepaskan yakni pertama, membaca tidak ditulis.

Romo Y. Istimoer Bayu Ajie saat mendalang - [Foto :dok. pribadi] Komposisi tim WABAH berjumlah
11 orang; terdiri dari separuh muda
dan separuh tua, dengan latar
belakang berbeda-beda. Mereka
disatukan karena ketertarikan pada
unsur pewartaan. Namun, yang
utama, mereka senang dengan
komunitas ‘pengajian’ ini. Untuk
menjaga komunikasi, mereka
menyelenggarakan pertemuan dua
minggu sekali. Diharapkan, anggota
komunitas senang pada Alkitab.
Terlebih, banyak media dewasa ini
sehingga mesti pintar menemukan
cara supaya menyenangi Alkitab.
Alhasil, tim yang sebelumnya kurang
senang pada Alkitab, sekarang
senang bahkan kecanduan Alkitab.

Romo Bayu mengisi pendalaman
iman bagi anggota timnya. Caranya,
dengan memanfaatkan WhatsApp
Group. Ia menyampaikannya tiga
kali dalam seminggu (Senin, Rabu,
dan Jumat). Untuk menghidupi
eksistensi komunitasnya, Romo
Bayu menyampaikan materi Alkitab,
Katekismus Gereja Katolik, dan
liturgi. Melalui pementasan budaya
lokal, pengajaran materi Alkitab
menjadi pesan bagi mereka yang
terlibat, baik pemain maupun
penonton. Diharapkan, pesan dari
sebuah pementasan budaya lokal
akan melekat di hati umat. Berto

[Foto :dok. pribadi]

- 24 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 25 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 26 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 27 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

PROFIL

Keluarga Dominikus Anwar Surya - [Foto : dok. pribadi] tempat keluarganya menginap. Anak
perempuan mereka, Monica, waktu
Menjadikan Yesus itu berumur lima tahun, berkata
sebagai Nakhoda kepada papinya, “Di hati Papi, ada
Yesus.”
Rumah Tangga
Setelah bermalam di Lembang,
Selain menjalin komunikasi yang baik dan mendidik anak- mereka menuju Puncak untuk
anak secara terbuka, pasutri ini memiliki waktu khusus berkumpul bersama saudara-
untuk menikmati hobi hanya berdua.  saudara Anwar. Peristiwa serupa
terulang. Anwar kembali marah-
AWALNYA, Anwar hanya memenuhi secara pribadi. marah tanpa sebab. Angel berdoa
ajakan temannya untuk berkunjung Suatu hari, sepulang dari kantor, dan membicarakan hal ini dengan
ke rumah Angel. Dengan berjalannya kakak ipar dan mamanya.
waktu, mereka pun saling tertarik Anwar berkata kepada Angel, “Aku
dan menjalin hubungan yang lebih mau dibaptis.” Tidak hanya sendiri, ia Kakak iparnya membawakan
serius. mau dibaptis bersama ketiga kakak Alkitab dan mengajak Anwar ke
dan adik perempuannya. Pada tahun Persekutuan Doa di Gereja St.
Akhirnya, pada 23 September 1984, 1989, mereka dibaptis di Paroki Andreas. Saat puji-pujian, Anwar
Anwar Surya dan Angela Sutanta Tomang Gereja Maria Bunda Karmel. tersentuh dan merasakan jamahan
menikah di Gereja St. Petrus dan Tuhan. Ia mulai terpanggil untuk
Paulus, Mangga Besar, di hadapan Pasangan ini tetap melakukan hobi melayani.
Pastor F. de van der Schuueren, SJ mereka, yakni kuliner dan traveling
dengan dispensasi karena Anwar meski anak-anak masih kecil. Suatu Ketika pemberkatan rumah
belum Katolik. ketika, keluarga muda ini menginap yang ditempatinya hingga saat ini,
bersama beberapa temannya di Romo Wiryo meminta agar Anwar
Dibaptis dan Melayani daerah Lembang. menjadi ketua lingkungan. Tugas ini
Meski belum dibaptis, Anwar selalu diperpanjang sampai 1998. Ternyata,
menemani istri dan anak-anaknya, Tiba-tiba, Reinard yang kala itu belum selesai tugasnya, pada tahun
Monica Surya dan Reinard, ke gereja, masih berumur dua tahun, menangis. 1997, Romo Rochadi meminta Anwar
sebagaimana dulu ia lakukan ketika Angel mencoba menenangkan. menjadi ketua wilayah hingga tahun
masih pacaran. Ia juga tidak pernah Namun, Anwar mendadak terbangun 1998 dan diperpanjang sampai 2001.
absen ikut berdoa setiap malam dan marah-marah. Seperti macan
bersama istri dan anak-anaknya. mengaum, ia menunjuk-nunjuk Setelah itu, berturut-turut Anwar
sesuatu. Betapa kaget Angel, karena menjadi Bendahara I Dewan  Paroki
Meski mengingatkan Anwar agar ia belum pernah melihat suaminya (2001 – 2004) dan Wakil Ketua Dewan
berdoa sesuai agamanya, yaitu bersikap demikian. Paroki (2004 –2007, 2007–2008). Saat
Buddha, Angel juga mendoakan ini, ia menjadi Anggota Dewan Paroki
suaminya agar mau menerima Yesus Spontan, mata Angel melihat Bojong Indah, pendamping seksi
rosario yang selalu ia bawa dan Litbang dan Pekad.
gantungkan di ujung tempat tidur
Pada saat pembangunan Gedung
Karya Pastoral (GKP), Romo
Gilbert (Alm) meminta agar warga
Benedictus 3 ini menjadi Ketua P3G
(2009 – 2011). Selanjutnya, ia menjadi
Ketua Tim Formatur Persiapan
Pembentukan Stasi Puri Indah (2012
– 2017).

Kemudian Romo Herman
menugaskan Anwar sebagai
ketua tim pencari lahan bersama
Kurniawan, Marco, dan Winata pada
31 Juli 2017 hingga 2018. Ketika
lahan sudah didapat, opa empat cucu
ini bertindak sebagai pendamping
panitia PPG. Sedangkan Angel
menjadi salah satu tim dana.

Selain di paroki, Anwar dan Angel
juga aktif di PDKK Bethlehem, Puri
Indah, sejak tahun 1991 hingga saat
ini. Anwar juga menjadi Pengawas
Yayasan Sekolah Notre Dame.

Dari perjalanan imannya, Anwar

- 28 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

menyadari bahwa ia hanyalah ranting lukis sesuai kesukaan
anggur yang tidak dapat berbuah mereka sebelum pergi.
jika terlepas dari pokoknya. Maka,
ia menghayati dengan baik perikop Kebiasaan ini terus
Pokok Anggur yang Benar dalam Yoh berlangsung hingga
15:1-8. Ia pun senang menyanyikan sekarang. Jika ada waktu,
lagu “Peganglah Tanganku, Roh mereka pergi ke luar kota
Kudus” karena lagu ini memberi atau ke luar negeri. Salah
kekuatan baginya.  satu kota favoritnya adalah
Yogyakarta dan berziarah
Antara Anak dan Pasangan ke Sendangsono. “Kami
Meski memiliki banyak aktivitas, bisa mengunjungi
pasangan ini terus menjalin Sendangsono lima-enam
komunikasi dengan anak-anaknya kali dalam setahun
hingga sekarang, ketika mereka bersama teman-teman,
sudah tinggal di Sidney. Sejak para frater atau romo yang
anak-anak masih kecil, mereka kami kenal di Yogya,” kata
menerapkan keterbukaan dan Anwar.
membiarkan anak-anak melihat dan
terlibat dengan apa yang dilakukan Doa dan Komunitas
orang tuanya. 
Berdoa dan membaca
Ada pengalaman lucu ketika
Reinard masih sekolah di SD Kitab Suci sudah
Notre Dame. Dengan bangga, ia
menyampaikan kepada suster bahwa menjadi kebutuhan
kelak ia mau memimpin rapat seperti
papinya. harian pasutri ini. “Doa

Monica Surya sudah melayani membuat kita tenang,” Keluarga Dominikus Anwar Surya - [Foto : dok. pribadi]
sebagai organis sejak kelas 4 SD. kata Angel yang aktif
Kini, keduanya sudah berkeluarga
dan aktif membawakan renungan  sebagai pengurus seksi Maria di mobil saat menuju kantor,
Alkitab di PA Sydney & CIC liturgi di lingkungannya. “Kalau sedangkan Angel berdoa rosario.
Kensington. Dalam kesaksiannya, Kitab Suci, dia yang membaca, saya
mereka mengatakan bahwa mendengarkan,” katanya seraya Kebiasaan berdoa juga dilakukan
orang tuanya mendidik dengan menunjuk sang suami. “Kalau malam pada saat pelayanan. Ketika harus
keterbukaan, berdoa bersama setiap kami doa bersama , doa apa saja, mencari dana untuk pembelian
hari, dan mengajak ke persekutuan sebisanya,” Anwar menimpali. lahan, Angel sempat ragu mengingat
doa sejak anak-anak. Kini, mereka harga kavling imajiner tidak murah.
menerapkan hal yang sama kepada Kebiasaan ini juga menjadi sarana Wanita yang dibaptis kala SMP ini
keluarganya.  untuk menjalin komunikasi di dalam pun berdoa terlebih dahulu sebelum
keluarga. Jika sedang mengalami mengetuk hati para donatur. “Puji
Di antara kesibukan berbisnis, konflik, Angel akan meminta maaf Tuhan, banyak umat yang tergerak,
bekerja, mendidik anak, dan kepada Tuhan karena telah membuat bahkan saat launching, jumlah
pelayanan, Anwar dan Angel selalu jengkel suaminya. Demikian juga pembeli telah melampaui target
meluangkan waktu untuk pergi terhadap anak-anak, ia tak segan awal,” papar penyuka ayat Yes 41:10
berdua. Setiap Jumat malam, mereka minta maaf. ini. 
pergi ke kafe favorit di Plaza Senayan.
“Sulit sekali, terkadang hati Melihat kehidupan keluarga
“Banyak pasangan sibuk bekerja masih jengkel, tetapi bibir harus Anwar- Angel yang terlihat bahagia,
dan mengurus anak sehingga mengucapkan. Namun, saya dibentuk akhirnya kedua mama mereka minta
melewatkan kebersamaan dengan menjadi lebih baik dengan kebiasaan dibaptis. “Orang Katolik itu selalu
pasangan. Kami tidak mau seperti ini,” papar wanita yang ikut serta  happy,” kata sang mama memberi
itu,” kata Angel. Beberapa temannya di Mitra Misi Domestik (MMD) KAJ alasan. “Padahal, masalah tetap ada.
ada yang protes; kasihan anak-anak untuk Bononami dan KGMK. Tetapi, kita punya Tuhan dan teman-
ditinggal sendiri. teman yang membantu,” papar
Sedangkan Anwar akan berdoa Angel yang bersama suaminya selalu
Namun, Angel berprinsip, selama dengan suara keras di samping menjadikan Yesus sebagai nakhoda
anak-anak setuju, ia dan suami akan istrinya. “Ya Tuhan, ampunilah dalam perahu rumah tangga mereka.
tetap melakukannya. Wanita yang dia karena dia tidak tahu apa yang
memiliki bisnis bahan-bahan kimia dilakukan… biar dia mendengar,” Kepada keluarga-keluarga
dan parcel baby hamper ini selalu katanya sambil tertawa. Katolik, pasutri ini berpesan agar
menyiapkan buku bacaan dan alat membiasakan doa bersama dan
Mereka berprinsip amarah harus menjalin komunikasi antaranggota
padam sebelum matahari terbenam. keluarga. “Doa sederhana saja.
Pasutri ini juga memiliki kebiasaan, Misalnya, Salam Maria dan membuat
setelah doa pagi bersama mereka komitmen tidak ada HP saat makan
melanjutkan dengan doa pribadi. bersama.” Anas
Anwar berdoa Novena Tiga Salam

- 29 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

CAHAYA IMAN

Memaknai Kelahiran Yesus

oleh : RD Y. Purboyo Diaz

KELAHIRAN tentu membawa mulanya bersama-sama dengan RD Yosef Purboyo Diaz - [Foto : Budi
sukacita, apalagi kelahiran Tuhan Allah. (Yoh 1:1-2) Djunaedy]
kita Yesus Kristus yang membawa
keselamatan. Bagaimana kita Kedua, kesederhanaan itu juga berarti menawarkan persahabatan
memaknai kelahiran Yesus Kristus tampak dalam keluarga Yusuf dan yang berlandaskan cinta kasih untuk
pada Hari Raya Natal? Maria, sebuah keluarga sederhana keluar dari sekat-sekat perbedaan
namun saleh dan beriman. Yusuf suku, agama, ras, dll. Allah hadir
Natal: Simbol Kesederhanaan berbuat seperti yang diperintahkan ke dunia dalam diri Yesus Kristus
Sukacita sering diasosiasikan malaikat Tuhan itu kepadanya. karena kasih-Nya yang begitu besar
dengan hadiah, kado, bingkisan, Ia mengambil Maria sebagai kepada manusia. Dalam ajaran dan
dll. Maka, banyak orang terjebak istrinya (Mat 1:24), Kata Maria: seluruh hidup-Nya pun tampak jelas
dengan hal ini: membeli pernak- Sesungguhnya aku ini hamba bahwa Ia mengasihi semua orang
pernik, baju Natal, kado, berbelanja Tuhan, terjadilah padaku menurut dan bersahabat dengan semua
di mal. Tentu tidak salah pula kita perkataanmu itu (Luk 1:38) orang.
mengekspresikan sukacita Natal
dengan hal-hal tersebut. Namun, Dan ketiga, kelahiran Yesus di Senada dengan tema Natal
kita juga diajak untuk bisa melihat kandang hanya ditemani oleh para bersama 2019 dari PGI dan KWI:
esensi Natal supaya kita bisa lebih gembala menunjukkan kehadiran “Hiduplah sebagai sahabat bagi
bijak memaknai Natal bukan sekadar Allah yang sederhana di tengah semua orang” (bdk Yoh 15:14-15),
konsumerisme akan barang-barang orang-orang yang sederhana pula. marilah kita memaknai kelahiran
serta kado Natal, bukan sekadar Maka, tentu hal pertama yang Yesus dengan menjadi sahabat bagi
hedonisme akan perlu dimaknai dalam Natal ialah semua orang tanpa pandang bulu.
pesta dan makan- kesederhanaan, bukan pesta pora, Realitas bahwa kita hidup di Negara
makan. Kesatuan Republik Indonesia yang
bukan kado Natal, majemuk ini menjadi kesempatan
Kelahiran Yesus dan konsumerisme. dan peluang bagi kita untuk menjadi
Kristus di kandang sahabat bagi semua orang demi
merupakan simbol [Foto : Patricia N] Natal: Simbol terciptanya kedamaian, kasih, dan
kesederhanaan. Persahabatan persaudaraan. Inilah yang ingin kita
Pertama, Allah yang Kelahiran Yesus wujudkan dalam motto “Semakin
begitu besar mau ke dunia juga kita Beriman, Semakin Bersaudara, dan
sederhana menjadi maknai sebagai Semakin Berbelarasa”.
manusia sama tanda Allah mau
seperti kita. Pada dekat dengan Selamat Natal dan Tahun Baru!
mulanya adalah manusia, mau Jadilah sahabat bagi semua orang…
Firman; Firman bersahabat dengan
itu bersama-sama manusia. Secara
dengan Allah dan lebih luas sebagai
Firman itu adalah tanda persahabatan
Allah. Ia pada Allah dan alam
semesta. Maka,
merayakan Natal

KARIR & MOTIVASI

Dari “Start-Up” Menuju “Unicorn”

BANYAK orang tergiur mendengar modal besar. start-up yang sukses ini sering
kisah sukses para pengusaha yang Kisah ini tentu menginspirasi para terlihat sederhana walaupun
sekarang memimpin dan memiliki semuanya memang berbasis
perusahaan-perusahaan yang dijuluki milenial untuk mencoba dan berusaha teknologi. Benarkah itu? Dari
unicorn, yakni perusahaan yang berwirausaha. Walaupun belum beberapa perusahaan yang sukses
bernilai pasar lebih dari 1 miliar dolar mencapai tingkatan unicorn, kita bisa di luar negeri, kita bisa mempelajari
Amerika. Apalagi semua perusahaan melihat beberapa usaha restoran, beberapa hal.
tersebut dimulai dari nol, bahkan seperti Warunk Upnormal yang terus
tanpa mempunyai kantor maupun berkembang dan berekspansi.

Yang jelas, perusahaan-perusahaan

- 30 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

KARIR & MOTIVASI

Fast, Intense, Purpose-Driven One” to invent on their behalf. “
Bila kita berkesempatan mengunjungi Jeff Bezos mengingatkan Jadi, kita memang tidak boleh
kantor para unicorn, kita akan timnya bahwa
menyaksikan kantor yang seperti mentalitas yang harus berkedip sedikitpun dalam mengamati
tidak beraturan, dengan anak-anak dibangun adalah sikap pelanggan. Bahkan kita pun perlu
muda yang gesit, kreatif, dan pandai menganggap setiap hari bisa mengimajinasikan kehidupan
berseliweran. adalah ‘Day One’ dari sehari-hari sehingga pelanggan bisa
usaha kita. Kita tidak bisa menemukan apa yang masih mereka
Terasa betapa mereka ini ahli, menganggap bahwa ini sudah ‘Day butuhkan. Kita perlu banyak berbicara
bertalenta, dan siap berinovasi setiap Two’ karena hal itu berarti, kita harus dengan pelanggan, mengobservasi,
hari. Namun, hal yang sering kita sudah merasa menyelesaikan sesuatu dan mengenal mereka lebih
lupakan adalah bahwa perusahaan- pada Day One sehingga semangat bisa mendalam.
perusahaan ini ternyata sangat kuat sedikit menurun.
dalam memegang misi. Dengan misi Kita juga perlu berinovasi
yang kuat, para anggota tim dalam Ketika seorang peneliti mengecek bagaimana kita bisa lebih
perusahaan tahu:apa, bagaimana, perusahaan ‘start-ups’ lain, hampir membahagiakan pelanggan yang
dan terutama adalah buat apa mereka semua pimpinan menyetujui titik kepuasannya selalu bergeser
berinovasi. dikembangkannya mentalitas ‘Day mengikuti tren yang ada di pasar.
One’. Founder CancerAid, Dr. Nikhil
Amazon, start-up yang berdiri Poovoah, mengatakan, apa pun Berpikir Jangka Panjang
pada tahun 1997-an memulai bisnis yang sudah kita temukan sebagai Meski kita memiliki kesan bahwa
dengan membuat surat kepada para inovasi, yakinilah bahwa ada sepuluh usaha start-up ini cepat meledak,
‘stakeholders’-nya. Surat ini sangat perusahaan lain yang juga sedang tidak ada pimpinan start- up yang
serius, berisi mimpi Jeff Bezos dan menggarap hal yang sama. Jadi, kita berpikir jangka pendek. Tengok
gambaran tentang masalah yang memang perlu menjaga agilitas kita bagaimana upaya promo dan
dihadapi pelanggan beserta solusinya. dan tidak pernah boleh terlena apalagi marketing tetap dilakukan oleh Gojek
Ia juga menyertakan beberapa sampai berada di ‘comfort zone’. yang sudah nomor satu.
pendapat pelanggan, bagaimana ia
akan memulai bisnisnya serta ajakan Obsesi Kompulsi terhadap Sementara kita mungkin berpikir
kepada para stakeholders-nya untuk Kebutuhan Pelanggan bagaimana perusahaan ini mencetak
melakukan langkah-langkah tertentu. Beberapa pemimpin juga laba, mereka justru lebih berfokus
menyebutkan pentingnya melakukan pada pengembangan perusahaan.
Sama sekali tidak ada janji untuk perbaikan, bahkan sebelum ada Sikap mental inilah yang membawa
cepat-cepat mendapatkan laba keluhan. Masukan pada hari pertama perusahaan-perusahaan ini ke kelas
besar di dalam surat tersebut karena sudah signifikan untuk membelokkan dunia, bahkan mengundang investor.
baginya, sepanjang setiap orang arah inovasi. Tidak ada hitungan laba 10-20%,
berpikir untuk pengembangan maka Amazon selalu menargetkan laba 1-2
perusahaan pasti tidak akan mundur. Semua perusahaan start-up %.
mengatakan bahwa mereka tidak
Budaya bertanya dan pernah melepaskan pandangan Work Long Hours, Hard and Smart
mempertanyakan harus tumbuh mereka terhadap pelanggan. Kalau Bila kita ingin menjadikan
dan mengalir dalam nadi setiap bisa, bahkan kita menyediakan perusahaan kita sebagai sebuah
anggota tim. Semua orang harus jasa yang belum disadari perusahaan unicorn, ketiga kriteria
mengupayakan evolusi. Di sinilah pelanggan sebagai kebutuhan, di atas seharusnya berjalan secara
istilah disrupsi mulai muncul karena dan membangunnya menjadi beriringan dan bukan memilih salah
perusahaan-perusahaan ini sangat sebuah kebutuhan sejak pelanggan satu.
aktif dalam menyerang pasar. menggunakannya. Kita perlu mengumpulkan SDM
yang memenuhi ketiga kriteria itu
Selain itu, kelompok ‘start- Tengok arsitektur jasa-jasa yang sekaligus. Orang-orang yang berada
ups’ juga terlihat tangguh karena ditawarkan Gojek. Dari pengantaran dalam tim haruslah memiliki design
ditanamkan budaya berbuat salah manusia dan barang berbagai ukuran, thinking yang sistematis, bisa melihat
adalah sebuah ajang pembelajaran. pemesanan makanan, beragam “big picture” perusahaan sekaligus
Bezos mengingatkan kembali kata- jasa servis seperti salon, pijat, dan juga berdisiplin untuk bertahan pada
kataThomas Edison, penemu bola pembersihan, sampai merambah prinsip yang sudah ditegakkan.
lampu, “I have not failed. I’ve just kepada jasa metode pembayaran.
found 10,000 ways that won’t work.” Eileen Rachman dan Emilia Jakob
Pelanggan dikurung oleh jasa-jasa EXPERD
Pimpinan start-ups juga senantiasa yang tadinya bahkan tidak terpikir
mengingatkan para anak muda ini akan mereka perlukan. Obsesi ke
tentang alasan mengapa mereka pelanggan ini juga menentukan kadar
bersatu dan berkelompok. Ia terus- keintiman hubungan pelanggan
menerus mengingatkan timnya agar dengan perusahaan kita. “Even when
senantiasa menjaga ide, passion, dan they don’t know it, customers want
sikap yang mengarah pada tujuan something better, and your desire to
awal. delight your customers will drive you

Mentalitas “Operate Like it’s Day

- 31 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

KLINIK KELUARGA

Fobia Kecoa

Tanya: Halo Pak Henry. Saya H, 30 manusia hanya terlahir dengan Henry Sutjipto - [Foto : dok. pribadi]
tahun, ibu dua anak perempuan dua macam ketakutan: takut suara
dan satu laki-laki. Sebenarnya, keras dan takut jatuh. Semua jenis dasarnya fobia bisa bersifat sangat
saya tergolong berani, kecuali jika ketakutan yang lain dipelajarinya unik hanya pada orang dan peristiwa
bertemu “kecoa” (nulis ini saja, dari lingkungan sekitarnya alias tertentu saja, bahkan peristiwa yang
saya sudah merinding). Bahkan faktor eksternal, termasuk takut tidak nyata sekalipun, seperti mimpi,
saya tidak sanggup melihat fotonya, terhadap kecoa. Coba temukan cerita, berita, takhyul, dll.
apalagi sampai bertemu langsung, seorang bayi yang belum pernah
bisa heboh luar biasa “mengalahkan melihat kecoa dengan seekor kecoa Lalu, bagaimana cara
perang dunia”. Mengapa bisa imut. Kemungkinan besar ia akan menyembuhkannya? Ada beberapa
begitu? Saya tidak ingin ketakutan terpana memandangnya dengan teknik psikoterapi dan hipnoterapi
ini menular pada anak-anak saya. penuh rasa ingin tahu... sampai suatu yang bisa digunakan. Misalnya,
Terima kasih. saat ada orang dewasa yang histeris dengan desentisisasi sistematis.
di dekatnya, memberikan persepsi Caranya, dengan menghadapkan diri
Jawab: Hai Ibu H. Apa yang Anda bahwa kecoa adalah binatang pada objek pemicu terapi dalam jarak
alami itu disebut fobia. Fobia adalah berbahaya. yang masih dianggap aman atau bisa
suatu ketakutan yang luar biasa dan diterima. Misalnya, dengan melihat
cenderung irasional terhadap suatu Fobia biasanya diawali dengan gambar kecoa dari jarak lima meter.
objek (baik nyata maupun tidak) atau suatu peristiwa traumatis. Trauma Setelah itu, gambar tersebut mulai
kondisi tertentu. Fobia tergolong tersebut sedemikian kuat hingga
sebagai gangguan kecemasan yang menciptakan persepsi bahwa objek digeser secara perlahan dan
spesifik (specific anxiety disorder). atau kondisi ini begitu berbahaya bertahap sehingga menjadi lebih
Artinya, ketakutan tersebut hanya sehingga harus dihindari supaya dekat. Misalnya, empat meter dan
akan terpicu pada saat berhadapan tidak terjadi lagi. Maka, pikiran berhenti di sana hingga merasa
atau terpapar dengan objek bawah sadar kita kemudian cukup tenang, baru pindahkan
tertentu saja. Itu sebabnya, menimbulkan rasa takut yang semakin dekat lagi.
seseorang yang tergolong
berani menghadapi apa pun luar biasa supaya menghindari Setiap kali ada tahapan yang
bisa menjadi orang paling kemungkinan terjadinya bahaya yang tidak berhasil dilalui karena
penakut di dunia pada saat sama. perasaan takut yang terlalu
berhadapan dengan objek kuat, hentikan dulu terapi untuk
pemicu fobianya. Objek pemicu fobia bisa apa saja, sementara dan mulai lagi dari
nyaris tidak ada batasannya. Memang jarak aman yang terakhir. Begitu
Yang menarik, setiap ada beberapa fobia yang cukup seterusnya hingga bisa mencapai
penderita fobia biasanya populer, seperti fobia ketinggian, tahapan paling dekat atau bahkan
secara sadar juga menyadari fobia ruang sempit, fobia gelap, menyentuh gambarnya.
bahwa ketakutannya itu ataupun fobia binatang tertentu Cara yang lebih mudah dan cepat
berlebihan alias lebay. seperti laba-laba, ular, tikus, dan dengan memanfaatkan kondisi
“Kecoa ‘kan cuma binatang tentu saja... kecoa. Tetapi, pada hipnosis. Anda bisa membaca lebih
kecil, digebuk sandal juga gepeng!” detail mengenai terapi ini dan kisah-
Begitu rasionalitasnya berbicara. kisah terapi lainnya dalam buku baru
Tetapi, pada saat berhadapan saya, “Sang Kecoa: Kumpulan Kisah
langsung dengan kecoa, semuanya dan Pelajaran Hidup dari Bawah
langsung musnah terkalahkan oleh Sadar” yang akan terbit pada Maret
rasa takut yang luar biasa. 2020.

Dalam pengalaman saya selama
ini, sebenarnya fobia merupakan
salah satu mekanisme perlindungan
diri yang diciptakan oleh pikiran
bawah sadar. Pada dasarnya

Bagi Bpk/Ibu/Sdr/I yang akan menyampaikan masalahnya ke Bp. Henry Sutjipto - pengasuh Klinik Keluarga, silahkan kirim
ke alamat email : [email protected] atau WA ke 0811-826692. Pertanyaan akan diseleksi terlebih dahulu. Jawaban atas

permasalahan tersebut akan ditayangkan di edisi MeRasul berikutnya.

- 32 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

KAJ & DEKENAT

Perdamaian, berfungsi sebagai “rumah sakit”
yang merawat dan meneruskan
serta Sie warisan harapan keselamatan yang
telah dimulai oleh Allah melalui
Pengembangan Bunda Maria. Allah yang hadir dalam
ketidakberdayaan manusia, bukan
Sosial Ekonomi sebagai Gereja yang flamboyan.

(PSE). “Dalam menjalankan tugas
sebagai Public Relation Katolik
Jadi, bukan dalam masyarakat nanti, hendaknya
kita berbicara tentang nilai-nilai
Komsos yang Katolik tanpa memperlihatkan
lambang-lambang Gereja,” ujar
melaksanakan Romo Harry.

tema Tahun Demi mendukung peran Komsos
agar maksimal pada tahun 2020,
Keadilan Sosial KAJ menyediakan pelatihan untuk
para penggiat Komsos, yaitu
tersebut. Pelatihan Audio Visual (video),
Pelatihan Penulisan Kreatif, dan
Tugas utama Pelatihan Membuat dan Mengelola
Media Online/Medsos. Diharapkan,
Saat pembagian jadwal untuk pembuatan video - [Foto : Reynaldo] Komsos adalah paroki-paroki dalam Dekenat Barat,
mewartakan Pusat, Timur, Utara, dan Selatan
mempergunakan kesempatan ini
Keluar dari melalui sebaik mungkin.
media sosial
(medsos), Sebagai acara terakhir, dekenat-
dekenat se-KAJ diberi kesempatan
Tembok Gereja memberitakan berunding untuk memilih dua dari
gerakan- tiga macam pelatihan tersebut.
Dekenat Barat 1 dan 2 memilih
gerakan Pelatihan Audio Visual dan Pelatihan
Membuat Media Online. Hasil
TAHUN 2019 berakhir. Sudah Panitia TKS. Melalui media sosial, keputusan tersebut dipresentasikan
langsung di depan Romo Harry.
waktunya Keuskupan Agung Jakarta Komsos mewartakan kabar baik
Sinta Monika
(KAJ) mengumpulkan umat untuk tentang sumbangsih umat Katolik

mensosialisasikan tema apa yang dalam berpartisipasi melaksanakan

akan dijalankan tahun depan. keadilan dan menyejahterakan

KAJ mengadakan rekoleksi dua hari bangsa Indonesia.

satu malam yang berisi pengarahan Saat ini, Komsos bukan lagi

tentang Peran dan Tugas Komsos sekadar pelaku pembuat media

tahun 2020. Acara yang dipimpin sosial, menjadi tukang foto dan juru
oleh Ketua Komisi Komsos KAJ RD tulis berita semata. Hendaknya
Harry Sulistyo dan pengurus Komsos Komsos dapat pula mengajarkan
KAJ Erwin Susilo ini berlangsung di masyarakat untuk mengendalikan
Wisma Samadi Klender pada 23-24 jempolnya supaya menggunakan
November 2019. medsos dengan bijak dan tidak
menyalahgunakannya.
Tahun 2020 adalah tahun “Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Harus disadari bahwa kekuatan
Indonesia”, sila kelima Pancasila. medsos adalah dapat memviralkan
Umat Katolik harus keluar dari segala
tembok gereja, bersatu dan bekerja informasi atau
sama dengan masyarakat karena kita data dalam
adalah bagian dari masyarakat. waktu beberapa
menit saja.
KAJ telah membentuk Panitia
Tahun Keadilan Sosial (Panitia Gereja
TKS) bertema “Kita Adil, Bangsa Katolik
Sejahtera” yang akan ditandai dengan (Indonesia)
memukul gong di setiap paroki guna ingin

memulai gerakan tersebut. Gereja menghadirkan

memiliki lima bidang karya, yaitu sosok Tuhan

Liturgi, Pewartaan, Persaudaraan, melalui

Pelayanan, dan Kesaksian. keberadaan

Ada tiga komisi yang bekerja kita.

sebagai motor penggerak Tahun Sementara

Keadilan Sosial, yaitu Sie Hubungan Paus

Antar Agama dan Kepercayaan Fransiskus

(HAAK), Sie Keadilan dan menginginkan

Gereja Katolik

- 33 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 34 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 35 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

KHAZANAH GEREJA

Immanuel Itu
Nyata Banget 

PEMENANG kuis Kitab Suci baru direm karena karena Dia akan memantapkan dan
saja diumumkan. Philo meraih juara sepasang bola mata menabahkan serta melepaskan
kedua. Namun, wajahnya kecut Opa melototinya ketidakmampuannya. Ternyata,
banget. Melihatnya begitu, Katekis bagaikan lampu kemudian Yeremia menjadi nabi
Ardidas  yang merangkap panitia merah lalu lintas. besar dan berani.”
Natal, menghiburnya, “Sudahlah,
Philo. Juara kedua juga hebat kok.  Ardi tersenyum, “Namun...,” sambung Ardi dengan
Tahun depan kamu bisa jadi juara katanya,” Bukan tentang masalah wajah kecewa, “Manusia seringkali
pertama.” itu, Philo. Tetapi, Allah menuntun tidak sadar akan keberadaan
Musa yang semula tidak pandai Tuhan.  Apalagi kalau datang
Opa Ben menimbrung, “Salahnya berkata-kata, dimampukan oleh- musibah, manusia malah mendakwa
sendiri, nggak rajin baca Kitab Suci Nya untuk bernegosiasi dengan Tuhan cuek atau meninggalkan
sih.”  Firaun dalam tugas membebaskan mereka. Padahal sejak dibaptis, Allah
bangsanya keluar dari Mesir. Masih Roh Kudus sudah menyertai kita.
Ardi membujuk, “Ayolah ada Yosua, prajurit Musa yang diberi Puncaknya adalah kehadiran Kristus
bersukacita!  Ini ‘kan pekan ketiga keberanian lebih oleh Allah untuk di dunia, yaitu Allah yang berada
Adven, Minggu Gaudete atau merebut tanah terjanji yang dikuasai bersama kita. Sekarangpun, dengan
sukacita karena sebentar lagi Natal bangsa bertubuh tinggi besar seperti mata iman kita, Kristus secara nyata
tiba. Peringatan datangnya Sang raksasa... Eh Philo, kau tahu siapa hadir dalam rupa Hosti Kudus. Tetapi,
Immanuel. Eh, Philo, apa  artinya Gideon?”  selama kekecewaan, kekhawatiran,
Immanuel? Anggap saja ini kuis ketakutan masih mendominasi
tambahan.”  Spontan Philo menjawab, “Aku akal budi kita, tidak mungkin kita
tahu. Gideon itu perajurit yang mengenali kehadiran Tuhan yang
Philo tersentak. “Artinya, Allah badannya gede kayak raksasa.” begitu dekat. Maka, kita perlu peka
beserta kita, Oom,” jawabnya. menyadari eksistensi kepedulian
Opa Ben tergelak. “Ha ha, itu ‘kan Tuhan terhadap kita.”
“Bagus!” Ardi tersenyum.  “Allah Goliat, tentara Filistin musuh Daud,
selalu hadir dan tidak membiarkan Bro. Jangan sotoy, sok tahu.”  Ardi tersenyum kepada Philo,
kita sendirian. Kristus berjanji katanya, “Well Philo,  kau jadi tambah
akan selalu menyertai kita sampai  Ardi tersenyum.  «Tidak apa, Philo. pintar sekarang. Tahun depan, kau
akhir zaman. Lewat penglihatan Gideon resah karena diperintah Allah harus menjadi juara pertama.” 
St. Yohanes Penginjil,  Allah untuk mengusir imperialis bangsa
mewahyukan bahwa Kemah Allah Midian dari negerinya. Dia minder  Kata Philo malu- malu, “ Amin,
selalu ada di tengah manusia dan karena masih muda dan sama sekali Oom ... mmm... sebenarnya Philo
diam bersama mereka. Simak belum berpengalaman, tambahan bukan pengen menjadi juara
saja tokoh-tokoh Kitab Suci pula sukunya termasuk yang terkecil. pertama, tapi hadiah sepeda itu lho
yang taat dan percaya kepada Allah menjamin Dia yang nanti yang Philo idam-idamkan dan terus
Allah telah diselamatkan karena akan berperang maka mukjizat pun mohon melalui doa... He he mungkin
penyertaan Allah. Contohnya, Allah terjadi. Hal serupa  terjadi pada Oom Sinterklas yang disuruh antar
berfirman melalui  mimpi kepada St. Yosafat, Raja Yehuda. Dia ragu dan paket sepeda itu salah alamat, ya
Yosef dan para Majus sehingga luput  gentar menghadapi penyerangan Oom?”
dari kekejaman Herodes. Yusuf, gabungan bani Moab dan Amon
anak Yakub, dijual oleh saudara- dengan laskarnya yang besar. Sambar Opa, “Gundulmu!
saudaranya sebagai budak di Mesir. Melalui Yahaziel, orang Lewi, Memangnya Tuhan itu bos shopping
Karena setia kepada Allah, hidupnya Allah bersabda agar jangan takut online!”
dirancang oleh-Nya sehingga karena Allah akan bertindak. Aneh,
menjadi penguasa seluruh tanah kemudian musuh-musuhnya jadi Ardi terkekeh, disusul yang lain.        
Mesir. Hebat ya? Sedangkan Nabi saling membunuh...  Nah, kamu
Musa...”  pasti tahu ‘kan Nabi Yeremia?  Siapa Ekatanaya
sangka waktu diutus Allah, ia sempat
Philo menyerobot dengan menolak karena masih hijau, tidak
bersemangat, “Ah, aku tahu!  Malah pandai berbicara, dan tidak pede.
aku sudah nonton filmnya. Ada laut Tetapi, Allah tetap memilihnya
terbelah, lalu...”  Mendadak suaranya

- 36 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

KITAB SUCI

Kemuliaan-Nya menjadi sama seperti kita maka Ia
Semakin Terpancar mengerti betul apa saja problema
manusia.
oleh Teddy Senjaya
Kelahiran Yesus, yang pertama kali
...dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu diberitahu oleh malaikat kepada para
dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena gembala, bukanlah suatu kebetulan.
Mereka adalah golongan terkecil
tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan (Luk 2:7). secara sosio ekonomi pada masanya.
Kepada mereka, malaikat berkata:
NATAL acapkali dikaitkan dengan antara seorang imam dengan wanita “Jangan takut, sebab sesungguhnya
suasana gembira, lagu-lagu sederhana, sementara pada masa itu aku memberitakan kepadamu
yang merdu, dan hiasan lampu wanita kurang dipandang. kesukaan besar untuk seluruh
mendukung suasana perayaan yang bangsa.” Maka, dalam kondisi kecil
gembira. Perayaan Natal banyak Perbandingan kontras ini  dan miskin yang meliputi kelahiran
dipengaruhi budaya Barat, yang saat menyiratkan kesederhanaan Yesus, kemuliaan-Nya satu demi satu
ini  dirayakan di mana-mana bahkan  Yesus. Tetapi, sebaliknya, Yohanes terkuak.
oleh sebagian negara-negara non- Pembaptis menyatakan bahwa Yesus
kristiani. Mereka tidak merayakannya “yang lebih berkuasa daripadanya“. Setidaknya, ada dua pesan
sebagai hari raya religi tapi sekadar yang ingin disampaikan sebagai
merayakan kegembiraan. Sejak awal kelahiran-Nya, Yesus renungan Natal kali ini. Pertama,
masuk dalam tempat-tempat yang bersama kelahiran bayi Yesus,
Natal tentu sangat wajar dihayati dianggap tidak penting bagi dunia kita mengecilkan diri di dalam Dia
dengan penuh kegembiraan karena pada umumnya. Palungan berarti atau mengosongkan diri. Artinya,
Juru Selamat Dunia yang dinantikan di suatu kandang binatang, tempat membiarkan Tuhan berkuasa
hadir dan menjadi bagian dari yang tidak nyaman. Namun, palungan atas kita sehingga perilaku kita
sejarah umat manusia. Bagi umat rupanya ditulis dengan maksud mewartakan wajah Tuhan, seperti
Kristen, nubuat-nubuat kedatangan khusus. Di palungan, binatang rendah hati dan juga peka akan
Mesias dalam Perjanjian Lama mendapat makanan dan di sana lahir sesama yang membutuhkan
terpenuhi dalam Yesus Kristus. seorang yang kelak menyebut diri- pertolongan.
Nya sebagai Roti Surgawi, makanan
Kembali pada kisah kelahiran sejati yang dibutuhkan untuk hidup Kedua, jangan takut terhadap apa
Yesus, penting dan menarik untuk kekal. Lahir di palungan merupakan pun karena Tuhan pasti menyertai
memperhatikan apa yang ditulis di suatu pesan kesederhanaan yang kita, sekarang dan selamanya. Kita
dalam Injil Lukas mengenai peristiwa mendalam. perlu menghadirkan Tuhan setiap
kelahiran ini. Injil Lukas berbicara saat, tidak hanya pada Hari Natal
dengan jelas, bahwa kegembiraan Dalam adegan sebelum kelahiran karena Natal bukanlah trending
itu dibungkus lewat pesan-pesan di pada Luk 2:7, Yesus ditolak oleh topics; ramai sesaat dan segera
mana wajah kesederhanaan sangat penginapan, setelah perjalan dilupakan. Natal bukan untuk
menonjol. jauh dari Nazaret ke Betlehem, sekadar merayakan peristiwa
menjadi tragis. Kejadian tersebut lampau karena kita senantiasa
Lukas menulis narasi sebelum sejajar dengan Injil Yohanes yang mendambakan Mesias hadir dalam
kelahiran Yesus yang didahului mengatakan: Ia datang kepada milik setiap relung kehidupan kita,
dengan kisah kelahiran Yohanes kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang memberi damai dan sukacita. Seperti
Pembaptis. Ada perbedaan kontras kepunyaan-Nya itu tidak menerima- pada saat kelahiran-Nya di palungan
ketika membandingkan keduanya: Nya (Yoh 1:11). yang merupakan tempat makanan,
Malaikat Gabriel menjumpai Imam kita harus meyakini kehadiran-Nya
Zakaria, ayah Yohanes Pembaptis, di Kemudian kita dapat dalam Ekaristi sebagai Makanan kita.
Bait Suci ketika ia sedang melakukan membayangkan ketika Yesus Di balik Hosti yang kecil dan rapuh,
ibadat, memberitahukan bahwa lahir atau momen Tuhan terpancar Kemuliaan Tuhan!
istrinya akan segera mengandung. menjadi seorang bayi. Tidak
tertulis di dalam Alkitab Selamat Natal & Tahun Baru 2020.
Sedangkan kepada Maria, Malaikat namun dipercaya seperti
Gabriel menjumpainya di rumah bayi pada umumnya. Bayi
Maria di Nazaret. Dari kedua Yesus pun menangis dan
peristiwa tersebut, setidaknya ada butuh pertolongan kedua
tiga perbandingan mencolok: Bait orang tua-Nya karena tidak
Suci dengan rumah biasa, kota berdaya. Keadaan Tuhan
Yerusalem dengan kota Nazaret sungguh mengosongkan diri-
yang tidak pernah disebut dalam Nya, mengambil rupa seorang
Perjanjian Lama, dan perbandingan hamba (bdk. Fil 2:7). Yesus

- 37 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

ZIARAH

Selesai makan, snack dan minuman
aneka rasa pun dibagikan.

Spot foto di SMA Selamat Pagi Indonesia, Kota Batu, Jawa Timur - [Foto : Matheus Hp.] Katekis Rasa BIA
Sudah menjadi tradisi, jika Seksi
Ziarek Seksi Katekese melakukan perjalanan,
Katekese Sathora Sub Seksi BIA “didapuk” menjadi
seksi acara. Para peserta yang
ke Malang sudah saling kenal dibuat semakin
akrab melalui cara yang unik.
“PASUKAN abu-abu” mengantre di tiga hari. Setiap peserta mendapat giliran
depan counter salah satu maskapai Sekitar pukul 09.00, para katekis mengambil kartu aneka warna
penerbangan menuju Surabaya, pada yang telah disediakan dan harus
Sabtu, 9 November 2019. Tulisan sudah tiba di Surabaya. Mereka siap memperagakan apa yang tertulis di
dan logo pada kaos yang dikenakan, melanjutkan perjalanan ke Puh situ. Gelak tawa tak terhindarkan
menunjukkan bahwa rombongan itu Sarang. Nasi campur Tambak Bayan melihat ada yang harus bersolek,
berasal dari Seksi Katekese Paroki sudah disiapkan oleh Dedi, pemandu menyanyi satu lagu dengan cara yang
Bojong Gereja Santo Thomas Rasul. perjalanan. Tanpa malu, mereka diinginkan, dsb, sebelum mereka
Mereka akan melakukan perjalanan yang sudah bangun sejak pukul dua menyebut nama masing-masing.
ke Batu, Malang, selama dua malam dini hari ini pun menyantap dengan Sebagai imbalan, setiap peserta
lahap menu yang sangat terkenal itu. mendapat tas multi fungsi sesuai
warna kartu yang diambil.

Sesampai di Puh Sarang, para
pengajar agama Katolik ini langsung
mengadakan Jalan Salib dan diakhiri
dengan doa pribadi di depan gua
Maria. Beberapa orang mengambil
air suci untuk diminum, juga dibawa
pulang.

Perjalanan yang macet membuat
jadwal makan siang mundur.
Kemacetan semakin parah saat
bus berada di daerah Batu. Kondisi
ini membuat jadwal antara makan
siang dan makan malam berdekatan.
Tetapi, semua peserta tetap
bergembira sesuai dengan tema kali
ini.

Pembukaan Doa Jalan Salib di Poh Sarang, Kediri, Jawa Timur- [Foto : Mengambil air suci di Gua Maria Lourdes Pohsarang, Kediri, Jawa Timur-
Matheus Hp.] [Foto : Matheus Hp.]

- 38 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

Foto bersama di depan altar Gereja Gembala Baik, Kota Batu, Jawa Spot foto di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) - [Foto : Matheus Hp.]
Timur - [Foto : Matheus Hp.]

Tidak Sekadar Mengajar Malang. Ia juga mengajarkan devosi anak SPI dalam mewujudkan mimpi-
Sesampai di Transformer Center,
tempat para katekis akan bermalam, kepada Kanak-kanak Yesus dan mimpinya dan bagaimana mereka
Romo Hieronymus CSE sudah
menunggu. Secara kilat, para mempersilakan para katekis untuk bangkit dari keterpurukan hingga
peserta mempersiapkan diri dan
menuju tempat rekoleksi yang telah memiliki buku serta rosario dengan bisa menjadi hero bagi keluarganya.
disediakan. Dalam pengajarannya,
romo yang pernah sakit cukup parah mengganti ongkos pembuatannya. Keesokan harinya, perjalanan
ini menekankan pentingnya para
katekis melakukan terlebih dahulu Selesai makan pagi, para peserta dilanjutkan dengan mengunjungi
apa yang diajarkan. “Jika hanya
mengajar tanpa melakukan apa yang dibuat kagum oleh karya anak-anak Katedral Malang dan berdoa di ruang
diomongkan, bagaimana para murid
akan percaya?” SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) adorasi. Selanjutnya, para katekis

Romo Hiero mensharingkan yang tinggal di asrama di dalam mengunjungi Gereja Hati Kudus
pengalamannya ketika mendampingi
seorang anak yang sifatnya luar kompleks Transformer Centre. Bakat Yesus, Kayu Tangan. Di gereja tertua
biasa, sampai orang-orang di
sekitarnya hampir menyerah anak-anak yang kurang beruntung, di kota Malang yang bergaya gothic
menghadapinya. Dengan tekun,
Romo Hiero membimbing anak dari berbagai agama dan suku di ini, para katekis datang sebelum Misa
ini. Lama-kelamaan cara hidupnya
mengalami perubahan, bahkan ia Indonesia ini, dikembangkan. Tak harian pada pukul 12.00 dimulai.
menjadi juara ketiga saat ujian akhir
SD. Mamanya pun tidak percaya heran, mereka sudah bisa mengelola Mereka tidak menyia-nyiakan
atas pencapaian anaknya. “Itulah
buah yang seharusnya kita hasilkan, restoran, hotel, dsb melalui kesempatan, mengikuti Misa yang
membuat orang berubah dan
semakin dekat dengan Tuhan,” pesan Laboratorium Entrepreneur Skill dipersembahkan oleh Romo Djono.
Romo Hiero.
yang disebut Transformer Center. Ternyata, romo berpembawaan kocak
Bisa Tidak Bisa, Harus Bisa
Hari Minggu, para katekis mengikuti Julianto Eka Putra yang akrab ini tidak asing dengan paroki asal
Misa di Gereja Gembala Baik,
Batu, dilanjutkan dengan ziarah disapa Ko Jul dan tim berpendapat para katekis, karena dulu ia sering
ke patung Kanak-kanak Yesus dari
Praha yang berada di samping bahwa social entrepreneur membantu Almarhum Romo Gilbert.
gereja. Pak Matius, koster setempat,
menerangkan asal-usul mengapa dibutuhkan dalam mengatasi Sebelum meninggalkan Kota Apel,
patung ini kini berada di Keuskupan
kemiskinan di Indonesia. Alhasil, ia para katekis membeli oleh-oleh dan

mendirikan sekolah ini. Semangat bersantap siang bersama. Setelah

anak-anak yang bersekolah gratis itu, mereka menuju Surabaya untuk

ini telah menarik produser sehingga kembali ke Jakarta. Anas

kisah nyata mereka

diangkat ke dalam

film “Say I Love

You” dan “Anak

Garuda”.

Malam hari,

para katekis

diberi kesempatan

menikmati karya

mereka dalam

sebuah pertunjukan

yang luar biasa:

Blaze of Glory.

Ceritanya diangkat

dari kisah nyata Patung Kanak-kanak Yesus dari Praha di Kota Batu - [Foto :
perjuangan anak- Matheus Hp.]

- 39 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

ZIARAH

Group Peserta di Loiola - [Foto : Vilani] dan Katedral Madrid. Sayangnya,
ketika tiba, perayaan Ekaristi sedang
KMSS Berziarah berlangsung sehingga kami tidak
ke Eropa dapat melihat keseluruhan Katedral
ini. Kami diberi kesempatan untuk
SEBAGAI ungkapan syukur karena berangkat dengan pesawat Etihad mengambil foto bagian luar Katedral
merayakan Ulang Tahun keempat menuju Madrid melalui Abu Dhabi.  yang artistik. Dari Katedral, kami
pada 23 Juli 2019, Komunitas mengunjungi Royal Palace, Istana
Meditasi Sadhana Sathora (KMSS) Hari kedua: kami tiba di Kerajaan Madrid yang menjadi
dengan koordinator F. Darmady International Barajas Airport pada tempat kediaman resmi keluarga
Tjuatja mengadakan ziarah ke pukul 07.51 waktu Madrid. Suhu Kerajaan Spanyol.
Fatima - Lourdes - Roma – Vatican, berkisar antara 11 – 12 derajat
dan tempat lainnya di Eropa pada 19 Celcius dengan selisih waktu tujuh Setelah itu, kami mengunjungi
Oktober- 1 November 2019. Ziarah ini jam dengan Jakarta. Bus dengan Puerta Del Sol lalu menuju Plaza
bekerja sama dengan Hope Travel. kapasitas 40 tempat duduk sudah Mayor yang merupakan ruang
siap membawa kami memulai ziarah.  publik utama di jantung kota
Pada hari pertama: 22 peserta Madrid. Peserta diberi kesempatan
berkumpul di Bandara Soekarno- Ziarah dimulai dengan city tour selama 15 menit untuk melihat-
Hatta untuk bersama-sama kota Madrid, diawali dengan Plaza del lihat pemandangan serta berfoto.
Toros, Stadion Santiago Bernabeu, Yang menarik pada hari pertama ini,
dompet RD Purboyo Diaz hampir
dicopet oleh dua pemuda yang
mengikutinya dari belakang. Setelah
kejadian tersebut, kami semua lebih
berhati-hati membawa dompet dan
terutama paspor masing-masing.
Setelah city tour selesai, bus melaju
menuju Avila. 

Hari ketiga: pagi hari kami sudah
berangkat menuju makam Santa
Teresia dari Avila. Kami masuk ke
dalam Gereja Santa Teresia dari
Avila yang didirikan di atas tempat
kelahirannya. Kami melihat taman
milik Santa Teresia semasa kecil.
Masing-masing berdoa di gereja
ini, tak lupa juga mengambil foto
di dalam dan di luar gereja. Dari
tempat ini, kami menuju Alba de
Tormes, tempat St Theresia dari Avila
berkarya terakhir dan wafat.

Selanjutnya, kami menuju
Salamanca, sebuah kota di Spanyol
Tengah. Dari pemberhentian bus,
kami berjalan sekitar 20 menit di
bawah hujan rintik-rintik dan suhu
udara sekitar 3 derajat Celcius
menuju Katedral Kembar, dua
gereja dengan bentuk dan ukuran
sama yang terletak bersebelahan.
Kami mendapat waktu sedikit untuk
berdoa. Salamanca juga mempunyai
sebuah universitas tertua dengan
area yang luas dan bangunannya
bergaya gothic. Setelah selesai
melihat-lihat, kami melanjutkan
perjalanan menuju Fatima yang

- 40 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

membutuhkan waktu sekitar lima Indonesia. Demam yang dideritanya hilang
jam. Hari kelima: Pagi hari, kami setelah mandi air suci di kolam ini.

Sore hari, kami tiba di Fatima. berangkat menuju Burgos. Setelah selesai, kami mengunjungi
Fatima adalah sebuah kota kecil Perjalanan memakan waktu rumah masa kecil Santa Bernadette
di Portugal di mana Bunda Maria seharian. Sekitar pukul tujuh malam yang letaknya tak jauh dari area
menampakkan diri kepada tiga anak kami sampai di Burgos dan menuju Lourdes. Setelah itu, acara
gembala, yaitu Lucia, Francisco, Kathedral Saint Mary of Burgos.  dilanjutkan dengan Jalan Salib.
dan Jacinta. Setiba di Fatima, kami Malam harinya, kami mengikuti
merayakan Ekaristi di salah satu Hari keenam: Dari Burgos, kami prosesi lilin. Ribuan umat yang hadir
kapel. Setelah itu, kami mengikuti melanjutkan perjalanan menuju membuat suasana menjadi begitu
prosesi lilin bersama-sama dengan Loyola, tempat St. Ignatius Loyola syahdu kendati hujan rintik-rintik
para peziarah dari negara lain. Hujan berasal. Kami merayakan Ekaristi selama prosesi berlangsung.
rintik-rintik mengiringi prosesi ini. di kapel, di dalam rumah St
Ignatius Loyola yang masih berdiri Hari kedelapan: Dari Lourdes,
Hari keempat: kami masih berada kokoh. Setelah makan siang, kami kami menuju Nice, sebuah kota di
di Fatima. Pada pagi hari, dengan melanjutkan perjalanan menuju tepi pantai yang terkenal dengan
udara yang sangat dingin, kami Lourdes, sebuah desa di Perancis. sebutan French Riviera. Sebelum tiba
merayakan Ekaristi di basilika. Lourdes merupakan tempat yang di Nice, kami singgah di Montpellier,
Setelah itu, kami mengikuti Jalan sangat terkenal bagi para peziarah kota pusat pendidikan tinggi ketujuh
Salib di sekitar area Fatima, di mana dari berbagai negara karena Bunda di Perancis, untuk makan siang.
satu kali Bunda Maria menampakkan Maria menampakkan diri kepada St. Setelah tiba di Nice, kami mempunyai
diri. Kami melanjutkan perjalanan Bernadette Soubirous di Grotto pada kesempatan untuk berfoto dengan
mengunjungi paroki tempat Lucia, tahun 1858. Air Lourdes membawa pemandangan pantai yang indah.
Francisco, dan Jacinta dibaptis. banyak mukjizat kesembuhan bagi Kemudian kami singgah di sebuah
Di sana masih terdapat surat para peziarah atau siapapun yang pabrik pembuatan parfum yang
baptis ketiganya dan tempat menggunakannya. terkenal di Nice.
pembaptisannya. Sore harinya, kami
berdoa rosario dengan berjalan Hari ketujuh : Pagi hari, kami Hari kesembilan : Karena waktunya
memakai lutut sejauh 300 meter. mengikuti Ekaristi konselebrasi tidak tepat, kami tidak dapat
Malam hari, kami merayakan di Grotto bersama Romo Yohanes mengikuti Ekaristi di Katedral Nice.
Ekaristi di Basilika Utama, tempat Indrakusuma CSE yang juga sedang Kami langsung menuju Monaco,
patung Bunda Maria diletakkan. Di berziarah bersama rombongannya. sebuah kerajaan kecil dengan pesona
sinilah Bunda Maria menampakkan Pada pukul sepuluh pagi, kami alamnya yang menakjubkan. Kami
diri. Setelah itu, dilanjutkan prosesi semua mandi dengan air suci yang sempat masuk ke Katedral Monaco
lilin. Pada prosesi lilin kedua ini, mengalir di kolam tempat mandi. di mana terdapat makam Pangeran
Romo Diaz ikut dalam perarakan Banyak kesembuhan terjadi setelah Rainier dan Ratu Grace Kelly. Kami
para imam. Vinche bertugas untuk mandi di kolam ini bagi mereka yang menelusuri jalan kecil yang dipenuhi
berdoa Salam Maria dalam bahasa percaya. Hal ini terjadi juga pada dengan toko cendera mata. Banyak
salah seorang peserta ziarah kami. peserta ziarah membeli cendera

Group Peserta di Fatima - [Foto : Vilani] Group peserta di Kapel Loiola - [Foto : Vilani]

- 41 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

ZIARAH

Group peserta di Lourdes - [Foto : Vilani] Group peserta di Gereja St. Peregrinus, Forli - [Foto : Vilani]

mata di sini. Perjalanan dilanjutkan menuju sebuah mobil, Bapa Paus berkeliling
Kemudian kami menuju Bukit Assisi untuk merayakan Ekaristi. menyapa para peziarah. Dari
Karena keterlambatan waktu, kami pengeras suara, nama paroki
Monaco Ville untuk melihat Istana tidak diizinkan mengikuti Misa di disebut, ketika dibacakan satu per
Kerajaan Grimaldi dan mengambil Gereja Asisi, tempat St. Fransiskus satu para peziarah yang datang dari
foto dari seluruh peserta ziarah Asisi berasal. Akhirnya, kami seluruh dunia. Kami begitu antusias,
dengan latar belakang Istana merayakan Ekaristi di kapel, di hotel berteriak sambil melambaikan
Grimaldi. Setelah itu, kami menuju tempat kami bermalam. Dulu, hotel bendera merah putih, agar Bapa
Pisa, sebuah bangunan yang sangat tersebut adalah biara yang kemudian Paus melihat ke arah kami berdiri.
unik dengan kemiringannya; biasa beralih fungsi namun masih Tak lupa kami merekam dan
disebut Menara Miring Pisa. Kami mempertahankan kapel tersebut. mengambil foto. Ketika audiensi
tiba di Pisa pada malam hari. berlangsung, hujan turun cukup
Dengan menaiki mobil kereta, kami Hari kesebelas: Lanciano-Roma. deras. Kami berlindung di pertokoan
menuju lokasi. Seperti biasa, kami Kami menuju kota Lanciano, yang berada di sekitar area ini
mengambil foto-foto dan membeli mengunjungi Sanctuary of The sambil membeli cendera mata
cendera mata di toko yang terletak Eucharistic Miracle, tempat mukjizat seperti rosario, syaal, t-shirt, dan
di sepanjang lokasi menuju Menara Ekaristi terjadi pada abad ke- sebagainya.
Pisa.  8, ketika Hosti berubah menjadi
Daging dan Anggur berubah menjadi Setelah audiensi, kami
Hari kesepuluh: Kami menuju Forli Darah. Kami begitu terharu dapat mengunjungi Basilika St. Petrus.
dan Assisi. Forli merupakan sebuah menyaksikan sendiri mukjizat ini. Bagian dalam Basilika sangat
kota di Italia Utara, pusat pertanian Tubuh dan Darah Kristus ditaruh mengagumkan, penuh dengan
yang penting. Kami berjalan kaki di dalam sebuah Tabernakel ornamen, lukisan, serta patung-
selama 20 menit dari tempat kaca, peziarah berdoa di hadapan patung yang sangat indah. Kami juga
pemberhentian bus menuju gereja Tabernakel ini. Iman kami semakin melihat La Pieta yang terletak di
tempat jenazah Santo Peregrinus dikuatkan bahwa Hosti yang dalam ruangan berkaca. Begitu indah
berada. Forli merupakan tempat disambut dalam Ekaristi adalah mahakarya Michelangelo. Tak lupa
kelahiran Peregrinus Laciosi. sungguh-sungguh Tubuh Kristus. pula kami mengunjungi Basilika St
Vatican mengkanonisasinya menjadi Paulus, Basilika St.Maria Maggiore
Santo pada tahun 1726. Peregrinus Perjalanan dilanjutkan menuju serta Basilika St. John Lateran, dan
merupakan Santo yang dipercaya Roma. Kami tiba di Roma pada Katedral Roma. Empat Basilika telah
dapat menyembuhkan segala macam malam hari. Setelah menaruh koper kami kunjungi dan menutup seluruh
penyakit, terutama kanker. Kami di hotel, kami langsung menuju peziarahan ini dengan Ekaristi
berdoa masing masing di dalam Colloseum dan Trevi Fountain. penutupan di kapel Basilika Lateran.
gereja dan mengambil foto group Suasana di Trevi Fountain masih
di depan jenazah Santo Peregrinus ramai dengan pengunjung. Hari ketigabelas: Setelah makan
yang dibaringkan di sebuah peti kaca. pagi, kami berangkat menuju
Kami juga dapat membeli minyak Hari keduabelas: Pagi hari, kami bandara untuk kembali ke Jakarta
Peregrinus dalam botol kecil, yang mengikuti Audiensi bersama Bapa melalui Abu Dhabi. Kami puas
dipercaya dapat menyembuhkan Paus di Vatican. Kami beruntung dengan ziarah yang diadakan oleh
penyakit. sekali dapat melihat Bapa Paus KMSS ini. Penny Susilo 
dari jarak dekat. Dengan menaiki

- 42 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 43 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 44 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019



- 46 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 47 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 48 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

LENSATHORA

Media karya para pewarta foto Sathora dalam
wadah Komunitas Fotografer Sathora.

Mari tunjukkan karya bercita rasa seni fotografi
dari lensa kamera Anda.

Vincentius Putra Orkestra di Puri Indah Mall - [Foto-foto : Budi Djunaedy]

- 49 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

Geraja Catedral Of The Good Shepherd, Singapore - [Foto : Gereja St.Peter’s Church, Malmo, Swedia - [Foto : Budi
Budi Djunaedy] Djunaedy]

Have Yourself A Merry Little Christmas - [Foto : Budi Gereja St. Antonius Padua - Kobar, Yogyakarta - [Foto :
Djunaedy] Matheus Hp.]

Gereja Bunda Hati Kudus - Kemakmuran, Gereja St. Agustinus - Karawaci, Tangerang - Gereja Sta. Maria Immakulata, Kalideres -
Jakarta - [Foto : Matheus Hp.] [Foto : Matheus Hp.] Jakarta Barat - [Foto : Matheus Hp.]

- 50 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019


Click to View FlipBook Version