The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Majalah Inspirasi dan Pewartaan
Gereja Santo Thomas Rasul,
Keuskupan Agung Jakarta

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Majalah MeRasul, 2021-02-28 07:45:44

Majalah MeRasul Edisi 33

Majalah Inspirasi dan Pewartaan
Gereja Santo Thomas Rasul,
Keuskupan Agung Jakarta

Keywords: kaj,bojong indah,sathora,warta gereja,merasul

- 101 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 102 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 103 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 104 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019



RENUNGAN

Tuhan, Berilah Saya Yesus, Bunda Maria, dan Santo Yosef,
Natal Sepanjang Tahun yang membaktikan hidupnya demi
terlaksananya kehendak Allah. Lewat
Oleh Sr. Maria Monika SND Maria dan Yosef, Peristiwa Inkarnasi
itu terjadi. Hidup Allah yang tidak
MENDENGAR kata Natal senantiasa yang mengembangkan budaya ini, tersentuh, yang ingin menyelamatkan
umat-Nya sejak kejatuhan Adam dan
mengasyikkan, apalagi buat anak- biasanya pada malam sebelumnya Hawa dari pelanggaran makan buah
terlarang di Taman Eden. Saat itulah,
anak kecil. Kesan pesta, makan enak, mereka meletakkan sepatu di depan hubungan antara Allah dan manusia
putus.
dan baju baru selalu mengiringi pintu dan paginya sudah diisi coklat
Berjuta tahun Allah ingin
peristiwa itu. Mengapa Natal selalu atau kacang. mempersatukan hubungan-Nya
dengan manusia dengan mengutus
menarik daripada Paskah yang Natal memang sungguh para nabi-Nya namun tidak berhasil.
Maka, tanpa inisiatif Allah, manusia
merupakan Puncak Kemenangan menyenangkan. Ingatan saya tidak dapat kembali kepada Allah jika
Allah sendiri tidak turun menjelma
Sang Kristus yang bangkit melayang pada kenangan masa kecil sebagai bayi kecil mungil yang
mudah disentuh, didekati, dan tinggal
mengalahkan dosa? Ya, karena Natal bila Natal tiba dan merayakannya bersama umat-Nya.

memperingati kelahiran seorang bersama keluarga. Kami sekeluarga Inkarnasi senantiasa membawa
perubahan. Bukan hanya pada saat
bayi, bayi Yesus Sang Penebus. biasa mengadiri Misa pada malam Yesus lahir namun juga saat ini dan
sepanjang masa. Jika Roh Allah
Peristiwa kelahiran senantiasa hari. Terasa syahdu dan khidmat. menguasai hati kita dan kita sebagai
pengikut Kristus menjalankan,
menggembirakan, membahagiakan. Selesai Misa, kami berdoa di depan menghidupi, mengajarkan, dan
mewartakan kasih-Nya yang telah
Apalagi diawali dengan hadirnya Gua Natal dan memohon berkat tercurah pada kita.

Sinterklas (Santa Claus) yang pada kepada Kanak-kanak Yesus untuk Hadirnya Yesus di dunia telah
banyak memberikan teladan dan
6 Desember sudah dirayakan di mengucap syukur akan tahun yang hidup serta mengembalikan posisi
kita sebagai citra Allah. Harga jiwa
pelbagai tempat; biasanya di mal berlalu dan mohon berkat untuk kita terlampau indah di mata Allah
oleh karena itu Allah berkenan
dengan pemberian hadiah dari para tahun baru yang akan datang. mengambil alih mewujud pada
pribadi Yesus yang mengurbankan
orang tua bagi putra-putrinya. Setelah berdoa, kami berjabat diri-Nya hingga mati di kayu salib.

Bagi penghuni biara atau keluarga tangan dengan keluarga, umat Untuk memudahkan dan
mengingat karya Allah, kita dapat
separoki, lalu pulang membuat jembatan keledai dari lima
Kitab Pertama yaitu yang disebut
ke rumah. Suasana di Taurat Musa, Kejadian, Keluaran,
Imamat, Bilangan, dan Ulangan.
rumah begitu meriah
Kejadian: Manusia dijadikan
dengan Pohon Terang oleh Allah seturut citra-Nya yang
agung dengan rahmat pengudus
yang sarat hiasan dan dan anugerah yang luar biasa.
Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita
hadiah dari Bapak Ibu menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya
dan handai-taulan. mereka berkuasa atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan
Masakan yang istimewa atas ternak dan atas seluruh bumi

tentunya daripada hari-

hari biasa. Jamuan

malam bersama

keluarga, meskipun

sudah larut malam

membuat mata tetap

cemerlang untuk

bertahan. Hadiah akan

dibagikan esok paginya.

Peristiwa itu berlangsung

bertahun-tahun selama

saya tinggal bersama

keluarga.

Natal memang

perayaan keluarga.

Bukankah di dalam

Natal, kita merayakan

dan meneladani hidup

- [Foto : dok. pribadi] Keluarga Kudus, yakni

- 106 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

telapak tangan-Ku). ke makam para leluhur karena
merupakan kebiasaan kami pada
Betapa cinta Hari Raya Idul Fitri. Kami biasa
berdoa dan mengunjungi makam.
Allah yang luar Kenangan itu diabadikan dengan
berfoto bersama di Studio Oei.
biasa kepada kita.
Betapa indahnya hidup rukun
Sebagaimana tadi saya dalam kebhinnekaan. Itulah yang
terjadi di kampungku, di Blora. Kami
katakan bahwa Natal hidup dalam beragam agama dan
etnis. Kami merayakan Natal, Idul
adalah mengenang Fitri, Tahun Baru, Imlek, juga Tahun
Baru Jawa yang terkenal dengan 1
kehidupan Keluarga Suro. Pada hari raya, kami saling
berkunjung ke para kenalan dan
Kudus Nazaret. Kita tetangga. Bagi anak kecil, hal yang
- [Foto : dok. pribadi] bisa banyak belajar sangat membahagiakan adalah
bila mendapat uang. Biasanya baju
dan atas segala binatang melata kepada mereka baru selalu ada kantongnya untuk
yang merayap di bumi.” Maka, Allah tentang kesetiaan dan ketaatan menyimpan uang he...he...he…. Itulah
menciptakan manusia itu menurut pada kehendak Tuhan, kerukunan, kebahagiaan anak-anak.
gambar-Nya, menurut gambar Allah pendidikan yang baik yang dilakukan
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan oleh Maria dan Santo Yosef kepada Sesudah hari raya, kami
perempuan diciptakan-Nya mereka Yesus sesuai dengan adat Yahudi dan menghitung berapa uang yang kami
(Kejadian 1: 26-27). Taurat Musa. dapatkan; bisa ditabung atau untuk
membeli alat-alat sekolah. Natal
Pengorbanan yang luar biasa, dari senantiasa mambahagiakan baik
pada masa kecilku, remaja maupun
Keluaran: Namun, manusia jatuh Nazaret harus pergi ke Betlehem kini saya yang telah 38 tahun hidup
dalam dosa dan dia di-keluar-kan/ kota Daud untuk ikut sensus. Maria membiara. Doa saya selalu, “Ya
diusir dari Taman Firdaus /Taman dalam keadaan hamil tua, justru Tuhan, berilah saya Natal Sepanjang
Eden. dipakai Allah untuk memenuhi Tahun” agar Dikau memampukan
ramalan para nabi bahwa Sang Juru saya untuk melahirkan cinta-Mu
Imamat: manusia tidak dapat Selamat lahir di Betlehem kota roti, pada sesama. Dari hari ke hari, saya
kembali bersatu dengan Allah kalau tempat Raja Daud dilahirkan. Lalu, terlahir kembali dari cinta-Mu dalam
tidak ditebus oleh Imamat Rajawi mereka mengungsi ke Mesir untuk keabadian agar Kau mampukan saya
Kristus (yang adalah pribadi Allah menghindari kejaran Herodes. Di untuk menjadi berkat bagi sesama.
sendiri). situ juga terpenuhi ramalan Nabi:
“Dari Mesir kupanggil Putra-Ku”.
Bilangan: Dengan ditebus dengan Masih banyak hal yang dapat kita
imamat Rajawi Kristus, dengan renungkan dan maknai dari peristiwa
pembaptisan Darah Anak Domba dan Natal.
Pembaptisan yang diterimakan oleh
Gereja Kudus, manusia termasuk Ada peristiwa yang sangat
Bilangan umat Allah lagi. membahagiakan pada tahun 1969
karena Natal bersamaan dengan
Ulangan: Dengan menjadi bilangan Idul Fitri jadi sangat komplit. Setelah
Umat Allah lagi, nama manusia dari gereja pagi hari, kami terus
diulang-ulang oleh Allah (Hai umat-
Ku, Aku akan mengukir namamu di

- [Foto : dok. pribadi] - [Foto : dok. pribadi]

- 107 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

CERPEN

Di mana Cintamu

Oleh Samaria

SORE ini, aku merasa selalu membayar. Kalau aku bahwa aku cantik sekali.
bahagia sekali. Nanti menolak, ia berkata, “Kamu ‘kan Mendengar pujian itu,
malam, kami akan belum gajian.” Karena sering hatiku senang bukan
merayakan pesta 25 bertemu, kami jadi semakin akrab. main.
tahun perkawinan Ayahku menganjurkan agar kami
kami. Pesta Perak. menikah saja kalau sudah cocok. Acara tiup lilin dan
Kupandangi suamiku potong kue diiringi
dengan penuh Maka, kami menikah. tepuk tangan para tamu.
cinta. Ah... tak Alunan musik romantis
terasa seperempat Andi baik dan perhatian. Di tengah menambah semarak
abad sudah kami kesibukannya bekerja, ia selalu pesta kami. Tidak lupa,
hidup bersama meluangkan waktu untuk liburan Doa Pujian Syukur
dan dikaruniai tiga bersama keluarga. atas berkat-Nya pada
anak. Kami sangat pernikahan kami, serta
bahagia. Tidak pernah Aku tersenyum di depan cermin, Doa Sebelum Makan kami
sekalipun kami ribut menikmati betapa bahagianya aku panjatkan bersama. Para
bertengkar. Andi bersuamikan Andi yang kucintai. tamu menikmati sajian
adalah suami yang makanan dan minuman
sangat baik dan penuh Aku tersentak ketika Andi yang kami sediakan
pengertian. menyentuhku, mengajak keluar dengan istimewa.
kamar. Para undangan sudah
Sore ini, aku berdatangan. Sudah waktunya kami Selesai makan,
sengaja pergi ke salon harus muncul menyambut mereka. ada acara musik
terkenal. Aku ingin dan berdansa. Andi
tampak cantik di mata Kami keluar bergandengan tangan. menatapku mesra ketika
suamiku dan juga di Para hadirin bertepuk tangan, mengulurkan lengannya
mata para tamu yang hadir nanti. kemudian menyalami kami. untuk mengajakku
berdansa.
Gaun indah dan mahal sengaja Beberapa temanku mengatakan
kubeli untuk pesta nanti malam. Aku Ooh... belum pernah aku menerima
mau menunjukkan kepada suamiku, tatapan seperti ini! Aku bagaikan
bahwa aku masih cantik dan menarik seorang putri remaja usia belasan
agar ia lebih mencintaiku lagi. tahun, padahal usiaku sudah
menembus setengah abad. Segenap
Aku jadi teringat masa-masa ketika perasaan ini terbang di awang-
aku baru mengenalnya. Andi, lelaki awang.
yang tampan, baik, dan menarik. Ia
adalah pegawai kepercayaan ayahku. “Ya Tuhan... mengapa baru
sekarang aku merasakan keindahan
Aku jatuh cinta pada pandangan ini?” ucapku lirih.
pertama ketika aku mulai bekerja di
perusahaan ayahku, setelah lulus S2 Akhirnya, tibalah saatnya Acara
di Amerika. Nostalgia persembahan suamiku.
Andi bercerita awal mula perkenalan
Ayahku yang memperkenalkan Andi hingga perkawinan kami 25 tahun
kepadaku. Jantungku berdegup kuat yang lalu. Dia memujiku sebagai istri
ketika ia menatapku. Ada perasaan dan ibu yang baik dan sangat setia
aneh yang aku rasakan. Perasaan ini pada keluarga. Betapa kubangga
belum pernah kualami sebelumnya. atas pujiannya. Cintaku semakin
Apakah ini yang namanya jatuh cinta? menghangat, sampai saat Andi
menutup kisahnya dengan kalimat,
Aku jadi suka padanya. Setiap “Setelah dua puluh lima tahun
jam istirahat, ia selalu mengajakku menikah, baru kusadar bahwa aku
makan siang bersama. Andi yang

- 108 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

jatuh cinta pada istriku.” Jawabnya simpel saja, “Karena jodoh.”

Hah?! Aku terhentak seketika! Curiga, ingin Aku sungguh tak puas dengan jawaban itu. Aku terus
menangis ditambah pikiran buruk benar-benar bertanya dan bertanya hingga akhirnya dia menjawab,
bercampur aduk. “Aku menikahimu karena kamu baik, cantik, dan karena
di matamu ada cinta buat aku. Itulah yang membuat
Tapi, bukan Noni namanya jika tidak bisa aku sayang dan tak tega menyakitimu. Apalagi kamu
menyimpan perasaan. Meskipun dalam hati berdarah- adalah anak tunggal yang tidak punya saudara untuk
darah, aku tetap tersenyum. berbagi kesedihan. Selain itu, kamu tak punya sahabat.
Seandainya aku tidak menikahimu aku takut kamu
Penasaranku muncul mengapa baru sekarang depresi. Walaupun kamu kelihatan tegar, namun aku
Andi jatuh cinta padaku? Jadi, sebelum denganku, ia tahu sebenarnya kamu rapuh. Aku bisa merasakan
menjalin kasih dengan siapa? itu. Dan... di luar itu semua, jawaban yang pasti atas
pertanyaanmu adalah kita memang berjodoh,” kata
Pada suatu hari aku minta izin pada suamiku untuk suamiku.
pergi ziarek bersama teman-teman.
“Ayolah! Kita lupakan yang sudah berlalu. Mumpung
Sebenarnya aku bukan pergi bersama teman, kita sedang berdua, mari kita lalui liburan ini dengan
melainkan aku pergi sendiri ke Singapura, tempat sukacita.” Andiku tersenyum tapi kulihat ada duka di
Andi tinggal dan kuliah dahulu. Sejak di Sekolah sinar matanya. Dan akupun membalas senyumannya.
Dasar, Andi sudah harus tinggal di asrama jauh dari
keluarga karena kedua orang tuanya bercerai. Sepenuh cintaku di hati ini adalah untuk suamiku,
walaupun cinta di hatinya tidaklah sepenuh cintaku.
Kutemui ibu asuhnya karena aku ingin tahu cerita
tentang masa lalu suamiku.

Ternyata, Andi memang punya teman dekat
perempuan. Dari kecil mereka sudah bersahabat,
selalu bersama, hingga mereka selesai kuliah.
Kemudian Andi kembali ke Tanah Air untuk bekerja,
sedangkan sahabatnya itu tetap tinggal dan bekerja di
Singapura.

Mereka masih tetap berhubungan sampai Andi
memutuskan untuk menikah denganku. Menurut ibu
asrama, teman wanita Andi itu tetap sendiri sampai
akhirnya meninggal dua tahun yang lalu karena
leukemia.

Masihkah Andi mencintai perempuan itu, sampai-
sampai aku baru bisa mengisi hatinya setelah 25
tahun?

Untuk menghapus rasa penasaran, kukunjungi
tempat penyimpanan abu. Di hadapan gucinya,
aku berdoa dan meminta maaf karena tanpa
sepengetahuanku aku sudah mengambil pria yang
dicintainya. Ada rasa lega setelah aku menangis.
Mudah-mudahan ia menerima permohonan maafku
dan semoga arwahnya menjadi tenang karena aku
mendoakannya.

Setibaku kembali ke rumah, Andi menyambutku
dengan senyuman dan pelukan hangat. Sambil
bercanda dia bertanya, “Mana oleh-olehnya?”

“Lupa,” jawabku.

Biasanya aku selalu jujur dan terbuka. Tetapi, kali
ini aku rahasiakan apa yang sudah kulakukan. Aku
tidak mau suamiku terluka. Toh dia sudah berkata
bahwa dia mencintaiku. Rahasia ini akan kusimpan
baik-baik, tidak seorangpun tahu hingga kapanpun.

Pada suatu hari kami pergi berlibur hanya berdua
saja. Ada kesempatan buatku untuk bertanya, “Mas,
mengapa kau menikahi aku, padahal kau tidak
mencintaiku?”

- 109 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

SANTO - SANTA

St . Ambrosius

Uskup Penakluk
Kaisar

BETAPA terkejutnya Aurelius Ambrosius karena ia harus St. Ambrosius - [Sumber : gereja.santoambrosius.org]
menghadapi sesuatu yang sama sekali  tidak terpikirkan
olehnya. Sebenarnya, tujuan ia datang ke basilika  Sementara itu, pengaruh Arianisme semakin menyebar
di kota Milan, Italia, untuk menyelesaikan kemelut luas. Bahkan, pengikutnya termasuk Kaisar muda dan
pemilihan uskup baru. Sebelumnya, tahun 374, Uskup ibunya, Yustina, serta rohaniwan dan kalangan militer.
Milan, Auxentius, mangkat. Ulah Arianisme semakin keterlaluan. Pada tahun 384,
mereka meminta izin kepada Uskup Ambrosius untuk
Proses pemilihan berjalan kisruh. menggunakan dua gedung gereja sebagai tempat
Kelompok  Trinitarian Katolik bertikai sengit beribadat penganut Arianisme.
dengan kelompok Arianisme (ajaran sesat yang
menyangkal keilahan Yesus).  Masing-masing kelompok  Ambrosius tegas menolak mereka. Segala cara
mengajukan calon uskup. mereka tempuh, termasuk melibatkan walikota,
menyidangkan Uskup di Dewan Kekaisaran. Ambrosius 
Ambrosius cukup dihormati dan diterima dengan baik pernah  berhadapan dengan pasukan kaisar yang siap
oleh kedua belah pihak. Sebagai Gubernur Romawi atas menyerang. Namun, ia berhasil meyakinkan pimpinan
Wilayah Liguria dan Aemilia di Milan, Ambrosius dinilai pasukan untuk menarik mundur pasukannya.
sebagai sosok yang tepat untuk menengahi  pertikaian
tersebut. Posisinya sebagai politikus dianggap netral Klimaksnya, ketika ia melarang keluarga kaisar
secara teologis. memasuki basilika untuk merayakan upacara sesuai
aturan mereka. Ambrosius yang ambisius berhasil
 Ketika Ambrosius sedang berpidato, menjelaskan menyurutkan pengaruh Arianisme. Ia menjadi sangat
uraian tentang tata tertib yang harus ditaati dalam populer dan kuat secara politik daripada Kaisar sekalipun.
pemilihan, tak disangka tiba-tiba seseorang
berteriak,  “Angkat Ambrosius menjadi Uskup!”  Kaisar Theodosius I dari Romawi Timur mendorong
Serta-merta semua hadirin  bersorak-sorai.  semua perwiranya untuk menghormati Uskup
Ketegangan langsung mereda. Milan itu. Ketika Theodosius  menumpas
pemberontakan di Italia, ia telah membantai 7.000
 Tentu saja Ambrosius menolak keras. Mungkin orang (genosida).  Ambrosius pun  tak segan dan
mereka tidak tahu bahwa Ambrosius belum dibaptis; ragu mengucilkan Kaisar (ekskomunikasi).  Ia tidak
masih sebatas katekumen.  Ia tidak pernah belajar memperkenankan Kaisar masuk gereja.
teologi, apalagi tata pemerintahan Gerejawi.
Sebelum menjadi gubernur, ia adalah pengacara  Ia menegaskan bahwa penitensi umum, yakni laku
terkenal. Ilmu yang dipelajarinya adalah hukum, retorika tobat di hadapan seluruh umat, merupakan syarat mutlak
serta sastra Latin dan Yunani; tidak bersifat keagamaan. bagi Kaisar agar dapat diterima kembali  ke pangkuan
Bunda Gereja. “Kepala negara adalah anggota Gereja,
 Ambrosius menolak jabatan uskup yang dinilainya bukan tuannya,” tegas  Ambrosius.
terlalu agung. Namun, karena desakan banyak pihak dan
dipilih secara aklamasi, tambahan pula karena campur Heran! Sang Kaisar tidak gusar atau dendam karena
tangan kaisar, akhirnya diterimanya juga jabatan itu. sadar  bahwa sang uskup benar.  Kaisar pun tunduk
kepada perintah uskup. Dengan rendah hati, ia melakukan
Ia memang tokoh politik yang disukai penitensi. Ia tak berdaya terhadap kewibawaan uskupnya.
banyak pihak. Potensinya menonjol di
kalangan Majelis Istana Kaisar Valentinianus I karena ia  Kemenangan terbesar Uskup Ambrosius  
berwibawa dan berpengaruh dalam masyarakat. adalah berhasil mempertobatkan St.  Agustinus
Hippo, yang akhirnya dibaptis pada 24 April 387
 Sebagai persiapan, ia tekun mempelajari teologi di Ambrosius “Si Lidah Madu”  kembali ke pangkuan
bawah bimbingan presbiter Roma, Simplisianus. Karena “Majikan Yang Baik” tepat pada Jumat Agung, 4 April
kecakapannya berbahasa Yunani, ia mempelajari Kitab 397 di Milan. Ia diberi gelar Santo dan Pujangga Gereja.
Suci bersama para pengarang Yunani. Begitu dibaptis, ia Pestanya dirayakan setiap 7 Desember.
menerima semua sakramen dalam enam hari berturut-
turut!  Ekatanaya, dari berbagai sumber

Akhirnya, Ambrosius yang lahir pada tahun
339  di Trier - Jerman , ditahbiskan menjadi Uskup
Milan pada 7 Desember 374. Uskup yang baik hati  itu
rela membagikan hartanya kepada kaum miskin dan
tanahnya untuk Gereja.  Ia pandai mengatur liturgi hari
Minggu sehingga menarik umat untuk terlibat aktif. Ia
juga terkenal sebagai penulis.

- 110 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

OPINI

Pewartaan Gereja
Diperkaya dan

Memperkaya Budaya

Oleh Raymundus Susanto

SECARA etimologis, budaya berasal manusia, dan kebenaran dalam GS 57).
dari kata “budi” (pikiran, hati, dan penyembahan dan peribadatan, Gereja pun diutus kepada
akhlak) dan “daya” (kekuatan, serta dampaknya dalam hubungan
dorongan, cipta, dan efek). Makna Allah dengan manusia, serta setiap bangsa dan budaya untuk
etimologis ini menjelaskan status antarmanusia. mewartakan kabar gembira Kerajaan
konstitutif kebudayaan dalam (Injil). Isi pewartaan Gereja diperkaya
kehidupan manusia serta jangkauan Kedua, adanya paham kesatuan dan memperkaya kebudayaan dan
maknanya pada seluruh aspek hidup dan relasi antarpencipta dan ciptaan. pada prinsipnya warta gembira
manusia (bdk. PP 40). sebagai terang bagi bangsa-bangsa
Ketiga, paham tentang kehadiran (Lumen Gentium) terarah kepada
Kebudayaan merupakan dan penyelenggaraan Allah dalam pembaruan segala sesuatu dalam
manifestasi dasar dari eksistensi hidup dan sejarah manusia (bdk. Tom Kristus (Ef 1:10; GS 58).
manusia sebagai makhluk personal Jacobs, Konstitusi Dogmatis, Lumen
dan sosial, serta memberi karakter Gentium, jilid I, hal 330-332). Pembaruan dalam Kristus
manusiawi pada eksistensi merupakan prasyarat dasar bagi
manusia. Gereja mengakui serta Nilai-nilai Budaya perwujudan keserasian baik
menerima fakta terberikan dari Nilai-nilai budaya yang dapat dalam hal nilai maupun pola dasar
setiap kebudayaan serta menyadari dipertanggungjawabkan secara kebudayaan atas dasar ciri rasional
kontribusinya bagi Gereja serta rasional dan moral, dihargai dan dan sosial dari suatu budaya daerah.
pengembangannya. diakui oleh Gereja sebagai buah Maka, terjaminlah keserasian
karya Roh, yang menjadi persiapan antara budaya, akal budi, dan iman.
Mengembangkan kebudayaan menyambut pewartaan Injil, menjadi Mengembangkan kebudayaan harus
daerah merupakan tugas serta dasar argumentatif-teologis bagi berlandaskan kaidah rasional,
panggilan Gereja untuk semakin pengembangan Inkulturasi baik etis-moral dan sosial serta tidak
memahami makna perutusannya dalam bidang liturgi maupun ditundukkan pada kekuasaan politik
ke dunia serta menemukan jalan- pengajaran serta katekese. dan ekonomi (bdk. GS 59).
jalan baru bagi efektivitas karya
pelayanannya. Tugas mengembangkan dalam Tugas mencerdaskan kehidupan
perspektif kristiani, terutama manusia menjadi amat pokok
Persiapan bagi Pewartaan Injil berakar pada kenyataan iman melawan segala macam upaya
“Preparatio evangelica” (bdk. LG bahwa mereka hidup terarah kepada pembisuan dan penguasaan manusia
16) pertama kali disampaikan oleh “perkara di atas” (Kol 3:1-2) dan dan budayanya melalui rekayasa
Eusebius dari Kaisarea pada abad karena itu mereka terikat kewajiban sosial, budaya, dan pendidikan
kedua. Gagasan ini bermula dari mengembangkan kebudayaan. pada masa kini. Pendidikan sebagai
suatu konteks lokal pada abad kedua medium utama bagi pengembangan
di mana Gereja bergerak keluar Pengembangan kebudayaan kebudayaan harus menjadi tugas
konteks budaya dan wilayah Yahudi- sebagai tugas kemanusiaan semua umat beriman, dimulai dari
Palestina. berakar pada motivasi iman. Di keluarga sebagai Gereja kecil yang
dalam kebudayaan itulah, iman pada akhirnya membawa pada
Ditemukan hal-hal yang baik yang kristiani menemukan maknanya. integrasi hidup yang selaras dalam
tidak bertentangan dengan nilai Pengembangan kebudayaan dan kebudayaan manusia dan nilai-nilai
kristiani. Nilai-nilai itu dianggap tugas membangun dunia adalah kristiani.
“Preparatio evangelica” karena satu kesatuan paket tugas iman.
selaras dengan ajaran kristiani. Membangun dunia dan kebudayaan Raymundus Susanto
Kesamaan itu terutama menyangkut yang mengembangkan hidup
tiga hal, yakni: manusia dan menyempurnakan Narasumber: Peter. C. Aman OFM, dosen
alam, dilihat sebagai misi iman dan
Pertama, ide tentang Allah, jiwa kesetiaan pada perintah Kristus (bdk. Teologi Moral STF Driyarkara, Unika

Atma Jaya Jakarta, Ketua Komisi JPIC

OFM Indonesia.

- 111 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 112 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 113 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 114 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 115 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

WIRAUSAHA

Berbagi Hati Lewat Kopi

DI antara beragam jenis Wuetan, Manggarai Flores
kopi Nusantara, jenis
kopi organik yang satu ini ini, dibeli dari petani
perlu dicoba.
Dibandingkan kopi dengan harga lebih baik
biasa, setidaknya ada
lima kelebihan yang dibandingkan harga
ditawarkan oleh kopi
organik. Apa saja? tengkulak. Selanjutnya,
Simak selengkapnya
sebagaimana dilansir kopi diolah untuk
dari All Women
Stalk berikut ini. dipasarkan. Kopi ini

Tidak mengandung berizin edar dari DepKes
bahan kimia.
Tahukah Anda, ternyata P-IRT no.5103275011080
kopi biasa dicuci
dengan senyawa kimia - 24 Manggarai Flores.
sebelum diolah dan dihidangkan di
dalam cangkir. Jadi, jika tidak ingin Kini, kopi tersebut telah
memasukkan sisa bahan kimia
seperti klorin dan ammonia, ada dipasarkan di Jakarta-
baiknya jika Anda menikmati kopi
jenis organik. Bogor-Depok-Tangerang-

Tidak diberi pestisida Bekasi (Jabodetabek).
Sama seperti tanaman lain,
tumbuhan kopi terkadang juga Dengan menjadi
dihinggapi hama sehingga butuh
pestisida untuk mengusirnya. [Foto : Reynaldo] konsumen Kopi
Namun, hal serupa tidak akan terjadi
pada tumbuhan kopi yang dipelihara kimia berbahaya, kopi organik bisa Wuetan, berarti kita ikut
dengan cara organik dan bebas dibilang lebih menyehatkan daripada memberdayakan petani
pestisida. kopi biasa. kopi di Manggarai, Flores. Sekaligus
menghindari konsumsi ‘serbuk kimia
Melindungi lingkungan
Produk kopi organik pun lebih Memang benar, harga kopi rasa kopi’. Begitu promosi Bona.
ramah lingkungan karena tidak organik sedikit lebih mahal Bagi pecinta kopi yang ingin
menggunakan berbagai senyawa daripada kopi biasa. Namun, demi
kimia berbahaya. Jadi, dengan mendapatkan lima kelebihan mengetahui lebih rinci, silakan
minum kopi organik berarti Anda ikut tersebut di atas, mengapa tidak? menghubungi Bonaventura melalui
berperan dalam upaya melindungi (Rizqy Adnamazida, Merdeka.com, nomor kontak  +62 812-8889-3842.
lingkungan.
Bill Toar
Lebih lezat
Percaya atau tidak, rasa kopi organik 29/6/2013).
lebih lezat daripada kopi biasa. Kopi
organik memiliki cita rasa lebih Kelebihan di atas diamini juga oleh
murni, sedap, dan alami.
Bonaventura, pria asal Flores yang
Lebih menyehatkan
Karena bebas dari bahan-bahan menghadirkan Kopi Wuetan (Wuenak

Tenan), kopi organik Manggarai,

Flores. Kopi alamiah ini diproses oleh

mesin secara higienis.

Lebih lanjut, Bona menuturkan

mengapa disebut kopi organik. “Di

Manggarai, pohon kopi tumbuh

di bawah naungan pohon besar

yang rindang. Biasanya, setiap

pohon besar menaungi lima

sampai enam pohon

kopi. Pupuk untuk setiap

pohon kopi diperoleh

dari proses pembusukan

dedaunan pohon besar

yang gugur.”

Tata niaga Kopi

BONAVENTURA [Foto : Hans]
+62 812-8889-3842

- 116 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

Juragan Gendar Punya Cerita

Tanya: Bagaimana asal mula Novi
menjadi juragan gendar? Mengapa
memilih berjualan gendar dan
rengginang, bukan makanan lain?

Jawab: Usaha gendar ini berawal
ketika berlangsung reuni keluarga
di Puncak kira-kira tiga tahun lalu.
Temanku menawari aku berjualan
gendar. Sepupuku berkata bahwa
gendar tanpa micin itu enak sekali.
Jadi, aku memberanikan diri untuk
berjualan gendar.

Mula-mula, aku mengerjakan tenggorokan. Tetapi, kalau makannya [Foto : Reynaldo]
semua sendiri. Mulai dari kebanyakan ya tetap saja tidak
menggoreng, membungkus, baik juga! Karena gendar ini ‘kan idola di sana. Gara-gara jualan
memasarkan, mengantar, sampai digoreng, sudah pasti ada unsur gendar, keluarga papaku menjuluki
menagih. Aku menjajakan gendarku minyak. aku Juragan Gendar. Hahaha....
ke restoran-restoran saudaraku, ke
warteg, kantin Sathora, dan lain-lain. Ada 15 sampai 20 tempat yang Kira-kira lima bulan lalu, aku juga
Sebagian besar dengan perjanjian bersedia kutitipkan, termasuk Cafe menjalankan usaha rengginang.
konsinyasi. Kopidaong yang sedang viral. Ceritanya begini. Aku memberikan
Menurut pemiliknya, gendarku gendar kepada Pak Alex PSE.
Oh... iya, kuberitahu ya! Gendarku
tanpa micin dan tidak menimbulkan menjadi cemilan Ternyata,
gatal di beliau
lebih
suka

[Foto : Hans]

- 117 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

WIRAUSAHA

rengginang. Nah, dari situlah aku Apakah peluang gendar–rengginang Pasca workshop, langsung
berburu rengginang yang enak. ini cukup menjanjikan? Permintaan dibentuk Grup PSE Eksekusi pada 14
Kubeli sana-sini, kucicipi, sampai gendar dan rengginang meningkat September 2019. Sampai sekarang,
akhirnya ketemu yang paling enak. atau menurun? grup ini masih aktif bertukar
pikiran, saling mempromosikan,
Pak Alex menyukainya, bahkan Aku percaya, peluang berjualan saling memberi info, dan berbagi
beberapa kali repeat order. gendar cukup bagus dan terbuka pengalaman dengan teman-teman
Beliau meyakinkan aku bahwa lebar di Jakarta. Karena makanan yang sudah punya usaha terlebih
rengginangku enak, renyah, jenis kerupuk sudah menjadi dahulu.
tidak keras, gurih tetapi tidak penyanding menu utama selain
menimbulkan rasa “eneg”. Puji sebagai camilan. Kerupuk wajib hadir Yang paling terasa manfaatnya
Tuhan, ternyata, kebanyakan orang di meja makan. Tanpa kerupuk atau adalah mendapat banyak teman.
yang sudah mencobanya sependapat gendar, makan jadi terasa sepiiii... Tentu saja aku tambah bersemangat
dengan Pak Alex. tidak ada bunyi kriuk-kriuk.... dalam berwirausaha karena otomatis
Bisnis kerupuk gendar pasti tak ada menambah pelanggan.
Dulu, aku pernah berjualan matinya.

kerupuk kulit. Enakkkk sekali!

Harganya juga enak karena Prospek rengginang mestinya juga Harapan selanjutnya setelah
bagus. Tetapi, belum banyak dicari mengikuti Seminar Wirausaha ini?
mahal! Hehehe.... Tetapi, tidak orang pada saat makan. Tentang
naik-turunnya permintaan, kurasa Pertama-tama, aku, Noviana Toni,
kulanjutkan karena minyak penjualan di manapun pasti ada ingin mengucapkan Special Thanks
pasang surutnya. dengan sepenuh hati kepada PSE
bekas menggorengnya gampang Sathora periode 2017-2020 yang
Apa manfaat mengikuti sangat peduli pada kami, terutama
menghitam, jadi banyak Workshop atau keluarga prasejahtera. Mereka tidak
Seminar UMKM sekadar memberi ikan, melainkan
terbuang. ini? memberi kami peralatan pancing
sehingga kami dapat mengail rezeki
Aku tiga kali setiap hari.
mengikuti
Seminar UMKM Aku masih punya satu impian.
yang dibawakan oleh Kelak, aku akan memiliki kedai untuk
Bapak Alex Benyamin dan berjualan aneka camilan, oleh-oleh,
Pak Ruy/Udik, yaitu: dan tempat nongki bagi siapa saja
yang ingin kongkow secara positif.

1. Workshop Wirausaha di Semoga aku dan teman-teman
Paroki Kutabumi Gereja wirausaha Sathora bisa tumbuh,
Gregorius. berkembang, dan menjadi berkat
bagi sesama. Sinta Monika
2.Workshop Wirausaha di
Sathora, 14 September 2019.

3. Seminar Wirausaha
Sathora, 27 Oktober 2019.

[Foto : Hans] NOVI
+62 818-0747-6921

- 118 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

NOTREDAME

Bersampan Kasih
ke Negeri Rempah

Oleh Sr. Maria Monika SND, Provinsial SND

SEBAGAIMANA diungkapkan oleh suster yang bertugas liturgi pada

Bung Karno, sang proklamator, Hari Minggu Biasa ke-XXXIII.

dalam pidatonya “JASMERAH” Sejarah SND dimulai dengan

Jangan melupakan Sejarah, para kedatangan para suster misionaris

suster SND mensyukuri anugerah perdana SND yang datang ke

dan perjalanan Sejarah Para Indonesia. Lima misionaris itu naik

Misionaris yang datang dari Negeri Kapal Baluran. Mereka adalah Sr. Misionaris pertama - [Foto : dok. pribadi]

Kincir Angin, Tegelen, Belanda. Maria Irma, Sr. M. Reginal, Sr. M. Mereka menginap di Biara Ursulin
Jalan Pos di Batavia. Perjalanan
Maka, pada 17 November 2019, Godefrieda, Sr. M. Alfonsina, dan Sr. dilanjutkan dengan kereta api menuju
Pekalongan. Mereka tinggal di rumah
para suster bersama umat Paroki M. Adelberta. Mereka berangkat dari kontrakan.

Pekalongan Gereja St. Petrus Belanda pada 28 Oktober 1934. Pada 26 November 1934,
berlangsung serah terima Rumah
bersyukur dalam Perayaan Ekaristi Perpisahan dengan para suster di Sakit Missi Hindia - Belanda
“BENDAN” - Pekalongan kepada para
yang dipersembahkan oleh Romo Holland berlangsung penuh haru. misionaris Suster Notre Dame yang
dihadiri oleh Mgr. B. J. VisserMSC.
Vincensius Suranto, merayakan 85 Moeder Maria Gracia menyerahkan Dapat dibayangkan, perjuangan dan
kesulitan yang dihadapi oleh para
tahun SND hadir di Bumi Indonesia, Salib Suci perutusan, selanjutnya suster. Bahasa serba baru. Bahasa
Indonesia tidak mereka kuasai
khususnya di Kota Batik Pekalongan. dibacakan telegram Ucapan Selamat apalagi bahasa Jawa, yang menjadi
bahasa sehari-hari masyarakat
Kami sekaligus membuka Tahun dan Berkat Perutusan Bapa Suci setempat.

Syukur dan akan kami rayakan Paus Pius ke-XI. Telegram itu Alhasil, banyak terjadi salah
mengerti atau hal-hal lucu, yang
pada 1 Oktober 2020 di Jakarta diterima pada 26 Oktober. Semua itu menggembirakan mereka jika
menceritakannya kembali. Sampai
sebagai Peringatan 170 tahun SND menjadi sumber kekuatan bagi para kini, semua itu menjadi kenangan
bagi kami para suster generasi
Coesfeld di dunia. Umat Pekalongan misionaris untuk mengemban tugas penerus.

memenuhi gereja. Prosesi diawali di tanah misi yang belum pernah Pada 12 September 1935, lima
misionaris SND periode kedua tiba.
dengan barisan para misdinar, mereka lihat. Mungkin sebagai negeri Mereka terdiri dari Sr. M. Wienand
yang berkarya di Rumah Sakit
pembawa Salib Coesfeld, yang antah berantah, negeri rempah- “BENDAN” Pekalongan. Sementara
Sr. Norberta, Sr. M. Emmanuella,
merupakan Salib Tarekat, bendera rempah yang jauh dari bayangan Sr. M. Florida, Sr. M. Petronelli
membuka Pendidikan Sekolah Rakyat
Vatikan, bendera Indonesia, lambang mereka. St. Agustinus di Purbalingga.

Kongregasi, bendera Belanda, Dari Belanda, mereka menuju Pada 11 Maret 1937, Sr. M.
Richardi dan Sr. Magdalena datang ke
vandel Provinsi, bola dunia, foto lima Perancis. Para suster berangkat dari Pekalongan untuk bertugas di Rumah

misionaris, serta diikuti prosesi para Pelabuhan Marseille, Perancis, pada

2 November.

Setelah

beberapa

minggu

mengarungi

lautan,

mereka tiba

di Pelabuhan

Tanjung Priok

Batavia pada

21 November

1934. Pada hari

itu dimulailah

sejarah

baru SND di

Perarakan masuk - [Foto : dok. pribadi] Indonesia.

- 119 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

Sakit Missi “BENDAN” Pekalongan. tak mengenal

Dengan berbekal salib perutusan lelah. Inilah

yang diterima dari Muder Maria “Kerajaannya”.

Garcia, mereka melaksanakan tugas Masyarakat

di Pulau Jawa. Kota Pekalongan Pekalongan

adalah tujuan utama. Karena kualitas tetap

pelayanan suster yang terpuji di menamakan

mata masyarakat, para suster pindah rumah sakit

di RS Kraton. Rumah Sakit Kraton itu Rumah

menjadi rumah sakit pertama yang Sakit “Kraton”

memenuhi standar yang ditetapkan karena

oleh Departemen Kesehatan Hindia Letaknya di

Belanda. Jl. Kraton. Saat konsekrasi - [Foto : dok. pribadi]

Semua ini berkat usaha dan Akhirnya, Bandung. Pada 19 Maret 1944
sampai dengan Desember 1945,
perjuangan para misionaris menjadi lima suster SND berpindah-pindah
Kamp Interniran; mulai dari Kamp
SND dalam membarui sistem Rumah Sakit Umum “Kraton” sampai Interniran Mendut, ke Muntilan,
pindah lagi ke Rumah Sakit Militer
pengelolaan, kedisiplinan, ketertiban, sekarang. Ambarawa.

dan pelayanan mereka yang penuh Kekuatan yang membuat mereka Pada 15 Desember 1945, mereka
berlima diterbangkan ke Jakarta
cinta kasih. bertahan adalah semangat ketaatan untuk disatukan dengan delapan
suster Notre Dame yang lain.
Senin 27 Januari 1941, RS Kraton bahwa perutusan ini adalah karya Kejutan, kebahagiaan, dan deraian air
mata mengalir dengan deras. Ketiga
dibuka dan secara resmi diberi Allah. Pelayanan yang diterima belas suster saling berangkulan
bersama. Mereka melambungkan
nama: Rumah Sakit “Beatrix” (Nama dari perutusan kongregasi untuk doa “Magnificat” , mengucap syukur
dengan linangan air mata.
Ratu di Negeri Belanda pada saat mengungkapkan cinta dan kebaikan
Meskipun para suster Belanda
itu). Bahkan bayi yang pertama kali Allah yang solider, menyatu, hadir, ditahan, para suster dari Jerman
pun ikut bersama dipenjara. Karya
lahir di rumah bersalin juga diberi melayani, dan menderita bersama kesehatan di Rumah Sakit Kraton
Pekalongan dan karya pendidkan di
nama Beatrix. umat di mana mereka diutus. Tidak Purbalingga terbengkalai.

Pembukaan dan peresmian RS hanya bahasa yang menjadi kendala, Jepang, dengan kasar dan
kejam, memperlakukan para suster
Kraton berlangsung pada 28 Januari makanan juga. Mereka yang biasa bahkan tidak segan memukul dan
menendang. Mereka hanya diberi
1941. Dr. Moeljadi memberi pujian makan roti dan keju, kini makan nasi makan bubur kanji ( bubur yang
terbuat dari tepung tapioka). Banyak
kepada Sr. Maria Reginald di hadapan dan sayur kering, atau apa saja yang suster dari kongregasi lain sakit
dan meninggal. Para suster kami
para tamu yang hadir. “Semua ini biasa dimakan rakyat setempat. mencari akal, mencari ubi jalar
yang tumbuh di sekitar penjara
berkat daya tarik Sr. M.Reginald yang Belum lagi karya berjalan lancar, dan memasukkan di dalam setrika
ketika mereka sedang menyetrika.
keadaan masih serba sulit, situasi Dengan demikian, mereka mendapat
makanan tambahan.
politik bergolak. Tahun 1942,
Satu suster kami yang memang
Indonesia diduduki oleh tentara telah sakit, meninggal di Jakarta.
Dia adalah Suster Maria Adelberta.
Jepang. Perang berkecamuk. Mei 1950, Sr. M. Xavera dan Sr. M.

Jepang melawan Sekutu. Setiap

orang Eropa yang tertangkap

dipenjarakan tak terkecuali para

suster juga diinternir (dimasukkan

penjara).

Pada 24 November 1943,

lima suster misionaris SND di

Pekalongan dan Gombong dibawa

ke Kamp Interniran Mendut,

Muntilan, dan Ambarawa. Mereka

adalah Sr. M. Wienand, Sr. M.

Gerarda, Sr. M. Richardi, dan Sr.M.

Godefrieda. Sedangkan Sr. M

Romualda ditahan dari Gombong

lebih dahulu.

Tahun 1943, Sr. M. Wienand

diangkat menjadi Pimpinan

Misi oleh Mgr. B.J. Visser MSC

menggantikan Sr. Alfonsina

Misionaris pertama - [Foto : dok. pribadi] selama beliau diinternir di

- 120 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

NOTREDAME

Hermania, datang ke Indonesia Susteran Jl. Para suster - [Foto : dok. pribadi]
untuk berkarya di RS Kraton Barito No. 5.
Pada 15 Agustus 1953, Sr. Xavera yang diresmikan pendidikan. Berkat penyelenggaran
memulai Novisiat dan beliau menjadi pada 12 Tuhan, kongregasi juga membangun
pemimpinnya. Postulan pertama September rumah untuk transit sebelum
yang masuk adalah Bidan Rosalia 1966. menyeberang ke Guimaras dan
Kasminah (Sr.M. Gaudensia SND), sekaligus untuk rumah pembinaan.
Yulia Oey (Sr.M. Marga SND). Pada Dengan
22 Agustus 1953, waktu penerimaan semangat Meskipun pernah terkena musibah
postulan Yulia Oey (Sr.M.Marga SND) Ibu Rohani banjir besar di Kota Ilo-Ilo melanda
dalam khotbahnya Mgr. Schoemaker Santa Julia rumah ini, kemudian mendapatkan
mengatakan, “Dua pemudi telah Billiart serta tanah lebih luas, Rumah direnovasi
mengetuk biaramu. Semua orang Pendiri dan Co dan pernah digunakan untuk
yang hidup, mau meneruskan Pendiri SND pembinaan International Postulant
hidupnya, orang tua dalam Coesfeld yakni untuk Asia Timur.
keluarganya, para religius dalam Aldegonda
keluarga biaranya. Pada Pohon Wolbring (Sr. Maria Aloysia) & Menyimak dan menatap Sejarah,
Kongregasimu, kuncup-kuncup baru Elizabeth Kuhling ( Sr. Maria Ignatia para suster telah menjadi Kantong
bermunculan. Ini menyebabkan ), mereka mewartakan kebaikan Kulit Baru yang hidup dalam
kegembiraanmu. Dengan semboyan Tuhan, terutama kepada mereka semangat Yesus Sang Anggur Baru
“Untuk Kemuliaan Tuhan dan yang miskin, lemah, terlantar, serta yang setia dan taat melaksanakan
Keselamatan Jiwa-jiwa”.” Sejak itu, memberikan perhatian khusus perutusan. Kongregasi, Provinsi
calon SND bertambah terus. Hampir kepada yatim-piatu. SND Indonesia sebagai sarana pelaksanaan
setiap tahun ada dua atau lebih calon senantiasa melaju bersampan perutusan Bapa melalui Gereja dan
suster masuk. kasih dalam mengembangkan kongregasi demi menyelamatkan
karya pelayanan di 11 keuskupan jiwa-jiwa.
Setelah perang usai, para suster di Pulau Jawa, Timor, Kalimantan
kembali ke tempat kerjanya. Pada 11 ( Banjarmasin dan Palangkaraya), Sejarah telah dilalui hingga kini
Agustus 1954, Rumah Sakit “Kraton” Sumatra, Papua (Merauke), dan dan masih selalu diukir dengan
diambil alih oleh Pemerintah Keuskupan Hiro di Kepulauan ketekunan dan kesetiaan generasi
Kotamadya dan dihibahkan kepada Guimaras Filipina. penerus. Tahun ini, tepatnya pada
Pemerintah Kabupaten Pekalongan 21 November 2019 menjadi awal
sampai sekarang. Para suster Pelbagai karya pelayanan Tahun Syukur yang akan mencapai
Ursulin meninggalkan Pekalongan dilakukan, yakni Panti Asuhan Wisma puncaknya pada 1 Oktober. SND
dan memberikan Biara St. Yosef di Cinta Sesama Marganingsih di Jalan merayakan 170 tahun keberadaannya
Jalan Diponegoro serta kompleks Raya Lasem No. 78 untuk Panti Putra di dunia. Semoga dengan menghidupi
Sekolah Pius di Jalan Progo untuk dan No. 105 untuk Panti Putri. Karya kharisma dan semangat Santa Yulia
dikelola para suster SND. Pendidikan mereka adalah TK St Billiart, Sang Ibu Rohani, dan Sr.
Yosef, SD dan SMP Pius Pekalongan, Maria Aloysia dan Sr . Maria Ignasia
Para suster mencari terobosan TK – SMP di Purbalingga, SMP St selaku Pendiri dan Co Pendiri
baru dan berusaha keras untuk dapat Aloysius & SMA St. Mikhael di Mlati – SND, para suster SND senantiasa
melanjutkan karya kesehatan. Pada Warak, Sleman Yogyakarta, TK, SD, mewartakan kebaikan Tuhan dan
22 Mei 195, Yayasan St. Maria berdiri SMP, SMA Notre Dame di Puri Indah penyelenggaraan cinta kasih-Nya.
dengan akta dari Mr.Tan Eng Kiam, Jakarta Barat, TK Perwita Asih di
Notaris dari Bandung. Pengambil Tawangmangu, TK, SD Notre Dame Dari berbagai sumber Buku Sejarah
alihan Rumah Sakit “Kraton” Grand Wisata, Bekasi.
membangkitkan gagasan baru; Kongregasi
bagaimana SND bisa melestarikan Sedangkan karya kesehatan SND
karya kesehatan, mengembangkan, adalah RS Budi Rahayu Pekalongan
dan meningkatkan mutu pelayanan dan Klinik Pratama Rembang,
yang sudah dikenal oleh masyarakat Sukorejo, dan Danaraja Banjar
Umum. Negara, Masih ada Rumah Retret
Tawangmangu serta karya sosial dan
Titik terang muncul membuka katekese lainnya.
hati, serta membuahkan ide.
Suster Maria Wienand yang pada Pada tahun 2000, dalam rangka 150
saat itu menjabat Provinsial SND di tahun kongregasi, SND membuka
Indonesia, mulai membangun Rumah misi di Pulau Guimaras Filipina.
Bersalin “Budi Rahayu” di Kompleks Misi ini untuk melayani anak-
anak nelayan miskin dalam karya

- 121 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 122 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 123 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 124 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 125 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 126 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

SOSOK UMAT

Semaksimal Mungkin Semangat Muda dalam
Pelayanan

NAMA lengkapnya, Tiominar ANAK muda ini aktif dalam
Simbolon. Orang Batak ini berbagai komunitas di
biasa dipanggil Tio. Dari Gereja Santo Thomas Rasul.
namanya, orang sering salah Ia juga terkesan mandiri.
sebut “Pak Tio”. Ibu tiga anak Namanya, Stevanus Sandy;
ini gesit dan suka ngobrol. sering dipanggil Sandy. Ia
Sambil menggunting rambut, tergabung dalam komunitas
Tio terus bercerita. band gereja Sound of
Pada tahun 1992, ia datang New Generation (SONG)
kusJeeanpkdJuaaarpnktugaanar.tny“aaApuymeonratcnulaiakkrhaimhdmeuaemnitrasdeayni uuJudahTkaiioraaruntnay!ta”u dkAimkBheeinkrneaytsaai.p,TTdaiiopi, sebagai worship leader dan
mbKmTmbaiaeTeoeehrrninlesoauiuehonsnprrasaatueuuitaIntrskntinlikailgaamsaalgneahinenrjnsuimnkytisraagudaesileTmnnkeianiuglosahagetekdm.ianpiKkinnyausuaabpmarlkmaiuslmaoenunkbnnyasya.auiapssnIkr.aaae ug olrmbnkorne,unaeyran.saktkKtgeumehmalsriikeraaudnanhmiykydMjabaauiripnTerlaaudinorsaknatnaiynd.anak pKJj2gAANjmuuea2renwaagkruSeaatrzlaaapreakuakalurlhtnbrPatiddKpuefayeiaaaiaKnatnrrdWlnhkga,Nabuiagaindm(iae.alnKbuiaarSnuKkjngysLtuaeanaSNaaomgkrnghulbm)aogaupaldDsmahbasraneabeaegaisigllutkoiaasamKM.nedrmmetKanugaaekanlaNznagdpagtmrnlraemeDaBuyplnubnaaepaedkrimgwrhmidoKar,aamaidonitagsalkaotzra2uaaorrumtmn.eprimpKiPr1uatApgueaPe0drS.ealsnmaautAIlbiadabatatuKuahuayarmdnsauhagndagnnnauedbi ab.nr,dtaKSianeiannu2auirldhgt0adauik1drmuisnaa7aisait.k.
mcbklbMmmGCdTLaaeueAeaiainiereTekortnrnngnwgdraannbegjayodsahncerujadkaaluanjaugklgdiaualdknn.runanaiS,nciayigSlrTdiiogas1mrnamkeasmcuae,9Gaajnemeoannnai9fnraerjlkkkn9iuiotae(ona.ahbi,jSngyntkriuyKheToaSgaoaatgnkkbiehinlLdrtougtP.aeimuaia)i.dnaTrrrbnsnkSPeadaiujeaeoakanarhu1ddrnbkailuasu9ritioa.anakekle9tnnpkBguneumab3Te.as2marJnasiunSsis0oro4gepdapugue0hp.apbamieasl0nrPuibuaetnl,indsjpaeeikpkamgnktiymbaneuoaauaJierbdenAsfnrraojsreriyneaunadnhaeeharnysddindpgnkkakaarmdyiSaeanataeiaidsmlreynniabmuB.naiak ynAutedanlieseaso.lnrdnegkiantnIaCdikar,aaSnisarksaikTsopaseasat-iisuroailhiiodnaanaln,ho
aSrrkanueaTmamkliakoabaunrushayaet.an,dmTgcadi,apoitbptaetaartimdnadbatmaaeuknrsbopmayuliaaekte,nthimrdgliAaubatSnniutdoAtrbauk,KokTkhniSpboadauurimtngnkhagyaeoa,lmruadausyaa.aaa rhnnhiagiralu,g,lTmbuaianuoahtnhikdnakrgyne. dymdhTtBtaeeeeohianrrKnnnbogknggagaimaaaamradNbnmaynnauaaauspannmnwksRaagadaasetamnninidndsaItaabneuiadpolardlriCar.siakosmdmiBamknaeJjuaaeliurpi,anrsrorimshungiuoraesidssgeKpiumeaalrnieatanrtidrceulmtukaahAmipiadrekbAeibatanuaeytrpul.tikraouglkaiimhsnakanKagalsiubuhusiddles.aliiauaaraIaoanssnhhnjaaeanmjGusnkuaswedgesUoaraaaminmenrsaljaibaitpyvnauaeyiSenakmragsnanaigttnaos
ulbymrdakhpKidbSoanboakaoueeDeaenhKultltKtblnarusnnaiigaeraefuie,gikdmjsnrnbsajdmtshmaieiyieigujnkdaabinaltdllapekgaiahlauaamliakaknaak-abnhktylmaotsnnoeaiilagaadmnoenmdnb-lnnabhaagjlkiitPaababngaeimkokebtslnaeaskmnuagkpkuea.dkraseenineemkdfiPeakmiarkisr,dgraaljnteanaianiammuaanibhkjnsnapnnddaatue,,epegheea.adTkrLdoGnceatln“nwjudaaaaraincateMfhaniyrpanouepgardjanaaaenelbtcenhaibennlglajyapanfanaaaeesiaapeglnknjy.mranta,nbaalaaeabSukamSnlenal&npnhuaaaayagarkpiasiannrnskmnntYauTiidnyiidenabodgo;dnuuaaaylklgauylgbaauhknneusdgajtaeknbhauuhhalanimsren-irgsm,bySannnaokraaaedaansayeyrmeeda,mataruaagnrt”smati.eunandikdahbsskmi“r,igabanyhkenuaHlashtuiib.esbukttb.aesauapaIguianaragestnaaniaittaapkgnyugitlaaaiykiaank.an.
bkmeeTirlnuisotaea.rd,pgiteaaarnpmcyiaaetye.laar“uyTSasuanhyaiaakgnabrneasrtebiplsear.rilnuussmiaphetanidcsauekkmuaapkkkasaninmmainl ta-
mungkin,” ungkapnya. Novi
Tiominar Simbolon

Lingkungan Paulus 4 menonton bioskop, dan berkumpul
teman,” ujarnya. Jessica
[Foto : dok. pribadi] bersama teman-

Stevanus Sandy
Lingkungan Stefanus 3

[Foto : dok pribadi]

- 127 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

UCAPAN TERIMA KASIH

A. Romo Kepala dan Romo Rekan Paroki Bojong Indah : RD FX Suherman dan
RD Yosef Purboyo Diaz

B. Dewan Paroki Harian dan segenap jajaran Dewan Paroki Pleno Paroki Bojong Indah
C. Sekretariat dan segenap karyawan Paroki Bojong Indah
D. Para Pemasang Iklan/Sponsor/Donatur – Natal 2019

01. Auto Vergian
02. Bapak Adi Utomo dan Keluarga
03. Bapak Andreas Hie dan Keluarga
04. Bapak Christian Chandra Leo dan Keluarga
05. Bapak Freddy Setyawan dan Keluarga
06. Bapak Eddy Wong dan Limiyati Wahyuningsih
07. Bapak Irwan Adihusada dan Keluarga
08. Bapak Jimmy dari Balmut Natural, Bandung
09. Bapak Pieter Kosasih dan Keluarga
10. Bapak Sasmita Wijayadi dan Keluarga
11. Bliss Kitchen
12. Brasco Factory Outlet
13. Cimory Group Company
14. CV Center Patent
15. CV Sukses Lestari Suplindo
16. Ibu Lanny Yolanda Kartadinata
17. Ibu Sesilia Gisela
18. Jakarta International College
19. Kedai Soto Betawi Ibu Lie Moy
20. Luxolite SG Timepieces
21. Noble House
22. Orang Tua Group
23. PD Megatama Electric
24. PT Adicipta Graha Kencana
25. PT Aneka Rejeki Utama
26. PT Asuransi Astra Buana
27. PT Bank Sahabat Sampoerna
28. PT Beta Sinarindo
29. PT Buana Biru Decorindo
30. PT Chemindo NTIA
31. PT Deltomed Laboratories
32. PT Designation Interior
33. PT Dua Kelinci
34. PT Esa Medika Mandiri
35. PT Gamma Prima Inotek
36. PT Gapura Inti Sejahtera
37. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
38. PT Hermed
39. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
40. PT Indolife Pensiontama
41. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
42. PT Jari Makmur Indonesia

- 128 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

43. PT Jaya Buah International
44. PT Kyati Selera Sejahtra
45. PT Laborindo Sarana
46. PT Lenka Indonesia
47. PT Lion Wings
48. PT Mayora Indah Tbk
49. PT Mega Auto Finance
50. PT Megantara Agung Persada
51. PT Mitrausaha Gentaniaga
52. PT Pracom Mitrajaya
53. PT Puri Citra Agung
54. PT Spektris Metalab
55. PT Starmas Inti Aluminium Industry
56. PT Tamara Overseas Corporindo
57. PT Tasmania Sekawan
58. PT Timur Jayabadi Sentosa
59. PT Total Bangun Persada
60. PT Toyota Astra Finance
61. PT Toyota Astra Motor
62. PT Usaha Jaya Primatex
63. PT Usulan Baik Indonesia
64. PT Wahana Hasil Usaha
65. PT Wahana Wirawan
66. PT Wisma Niagatama Perkasa
67. Rumah Makan Puri 88
68. Studio – Lash
69. Succes Stationery
70. Team Dorothea
71. Tsurukamedou
72. Wilayah dan Lingkungan St. Antonius
73. Wilayah dan Lingkungan St. Benediktus
74. Wilayah dan Lingkungan St. Dominikus
75. Wilayah dan Lingkungan St. Ignatius
76. Wilayah dan Lingkungan St. Lukas
77. Wilayah dan Lingkungan St. Matius
78. Wilayah dan Lingkungan St. Paulus
79. Wilayah dan Lingkungan St. Petrus
80. Wilayah dan Lingkungan St. Stefanus
81. Wilayah dan Lingkungan St. Timotius
82. Wilayah dan Lingkungan St. Yohanes
83. Wilayah dan Lingkungan St. Yosef
84. Wilayah dan Lingkungan Sta. Elisabeth
85. Wilayah dan Lingkungan Sta. Katarina
86. Wilayah dan Lingkungan Sta. Klara
87. Wilayah dan Lingkungan Sta. Lucia
88. Wilayah dan Lingkungan Sta. Theresia
89. Panitia KEP

- 129 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

PANITIA NATAL 2019
WILAYAH SANTO ANTONIUS

Pelindung : RD. F.X. Suherman Wakil Ketua : Yosephin Nila
RD. Yosef Purboyo Diaz
DPH Pendamping Koordinator : F. Bill Toar
Penasehat : Ridwan Darmali
: Dewan Paroki St. Thomas Rasul Sie. Seminar : dr. Juanli
dr. Angel
FH. Sumarjo Koordinator dr. Michael
Ketua Umum FT. Ruddy Suhartono dr. Suryani
Wakil Ketua Umum RM. Sasmita Wijayadi Sie. Kesehatan dr. Suryo
: Argeus Hendra Basuki
: F. Bill Toar : E. Dewi Suryani Widjaja
Vera
Santi
Nurani
Ayin
Pinkan
Henny
Marsiana
Koordinator Jumarni

Sekretaris 1 : Arni Sie. Konsumsi : Magda Tjhay
Sekretaris 2 : Emilia Jacob (Bing. Anak, Lansia, Baptis)
Bendahara 1 : Melanie Adi Purnomo Christian Chandra
Bendahara 2 : Vera Hartanto Ayching
Nia Herman Beda
Sari
Krisna

: Lily Jusuf (Bing. Prasejahtera)
Vera Hartanto
Koordinator Bidang Liturgi Yuanda Agust
Gunawan
Ketua Bidang : Yohanes Adi Novi Iriyanto Surjamin (Hoksun)

Wakil / Koordinator

Sie. Liturgi : Andreas Hie

Koordinator Sie. Acara : Meity Noviany W Koordinator

Koordinator Sie. Koor : Maria Rinnie Sie. Bingkisan

Koordinator Sie. Tatib : Emanuel Wardi T. Sundjaja

FX Dwiyanto Budihardja

Koordinator

Sie. Misa Anak : Meity Noviany W

Koordinator

Sie. Misa Lansia : Indry

Dyah Ekowati Koordinator

Aying Sie. Bingkisan

Koordinator

Sie. Dekorasi : Yohana dan Team Dorothea

Benedicto

Koordinator

Sie. Umum OMK : Laurents GomGom

Team Liturgi : Jeffrey A. Wattimena Koordinator Bidang Dana

Laurentius Suhirman Salim Ketua Bidang : S. Yuanda Agust Susanto

Pietter Kosasih Wakil Ketua : Vera Hartanto

Team Komsos : A. Joko Tri Pranoto-Berto Koordinator

Sie. Amplop Natal : Ricardo Indradjaja

Koordinator Bidang Sosial Vera Hartanto

Ketua Bidang : E. Dewi Suryani Widjaja Dina

- 130 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

Monica Cornelia Koordinator Bidang Keamanan dan Perlengkapan
Michelle Senjaya
Lanny Ketua Bidang : F. Karyati Widjaja
Susilowati Angela
Meta Wibowo Wakil Ketua : Alfian Yasrin
Koordinator
: Gigieh Sulistyo Koordinator
Sie. iklan Agus Prayitno
Jay T. Indradjaja Sie. Keamanan : Aziz Putera
Irene Wangsaly
Yuanda Agust FH. Sumarjo
Lie Siey Fun (Asiet)
Gunawan Ferry Tanjaya
Katarina Cory
Stefanie Arlene Leonaldy
Niniek Haryani
Agung Prijanto Yohanes Ady
Budianto
Vera Asikin Emanuel Wardi T. Sundjaja

Koordinator : Heney Theodorus
Irene Wangsaly
Sie. Kotak Bunga Niniek Haryani Herman Beda
Sesilia Gisela (Sioe Lan)
Jenny Jahjataru Bertus
Meyliawati
Wan Ling Loren
Rita Suryaningsih
Joice Sugiarto Rofinus

Koordinator

Sie. Perlengkapan : Alfian Yasrin

Andy Sugiarto

Sugiharto

Maulana Hamdani

Pitowo Indrodjojo

Koordinator

Sie. Transportasi : Fredyanto Oetomo

Hanafi

Koordinator

Sie Dokumentasi : A. Darmawan Hartanto

I Dion Rafael

V. Dylan Marvel

Louis Marchell Putera

[Foto : Budi Djunaedy]

- 131 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 132 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 133 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 134 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 135 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

CATATAN AKHIR

Kisah Seutas Tali

mereka.
Tradisi seperti itu telah menjadi

bagian dari budaya masyarakat
yang jauh dari perangkat teknologi
modern. Dengan cara itu pula,
mereka menjaga kebudayaannya
agar tetap lestari. Ternyata,
orang-orang yang dianggap masih
berkebudayaan terbelakang
memiliki keunggulan dibandingkan
dengan masyarakat kota. Dengan
kemampuan yang ada, mereka
mampu mempertahankan dan
mengembangkan kebudayaan yang
hidup di tengah zaman.

Sebuah keluarga yang tinggal di Pegunungan Tengah Papua - [Foto : A. Bobby Pr.] Memperkaya
Cerdik pandai telah mendefinisikan
SEBUAH seminar literasi diadakan dengan baik. budaya sebagai suatu cara hidup
di Jakarta, beberapa waktu lalu. yang berkembang dan dimiliki
Seluruh peserta adalah orang-orang Berkisah bersama oleh sebuah kelompok
dewasa. Satu pertanyaan pembuka Ulibugarkhi adalah daerah yang sulit orang dan diwariskan dari generasi
dilontarkan: “Siapakah nama dijangkau dengan alat transportasi. ke generasi. Dengan budaya yang
neneknya nenek?” Jawabannya, tak Letaknya di punggung gunung tinggi. ada, masyarakat dapat menyusuri
satupun dari sekitar 50 orang yang Tidak ada kendaraan umum yang dari satu masa ke masa lain.
hadir mampu mengisi kolom nama dapat lalu-lalang. Tentunya jangan
buyut perempuan, neneknya nenek. berharap ojek online dapat datang Para Bapa Gereja dalam Konsili
untuk mengantar makanan sebab Vatikan II telah menyadari peranan
Jangankan neneknya nenek, medannya berat. Gunung tinggi. penting budaya dalam pewartaan
sebagian peserta tidak mampu Hutan lebat. Jurang yang curam. Kabar Gembira. Secara khusus,
menulis nama ibunya ibu. Apalagi Sungai dalam dan deras. dalam Konstitusi Pastoral tentang
kalau ditanya cilawagi perempuan, Gereja di dalam Dunia Dewasa
ibunya buyut perempuan. Jawaban Sebagian besar masyarakatnya, (Gaudium et Spes) dikatakan bahwa
mereka hanya berupa senyum simpul pada akhir tahun 2014, belum dapat selama perjalanan sejarah, Gereja
tak berbentuk. menulis dengan baik. Sebagian besar menggunakan penemuan hasil
malah buta huruf. Anak-anak usia kebudayaan dalam pewartaannya.
Peristiwa seperti itu selalu terulang belasan tahun pun belum lancar
dalam kesempatan dan tempat membaca. Apalagi menulis atau Konsili yang berlangsung pada
yang berbeda. Peserta pelatihan membuat catatan silsilah leluhurnya. tahun 1962-1965 itu mengingatkan
yang merupakan perwakilan Kemampuan ingatan jangka panjang bahwa Gereja dapat berhubungan
dari masyarakat modern seolah itu tidak terlepas dari upaya mereka dengan pelbagai bentuk kebudayaan,
hanya memiliki ingatan terbatas merawat tradisi. Caranya, seutas tali yang memperkaya baik Gereja sendiri
terhadap kisah para leluhurnya. Hal rotan diikatkan pada ranting-ranting maupun kebudayaan yang berbeda-
senada pernah dilontarkan kepada kecil. Setiap ranting menandakan beda itu (Gaudium et Spes 58). Oleh
masyarakat di Ulibugarkhi, salah kisah salah satu leluhur. Pada malam karena itu, Gereja tidak menafikan
satu daerah di Pegunungan Tengah hari, orang tua mewariskan cerita budaya yang berkembang dalam
Papua. Mereka cukup mengingat para leluhur kepada anak-anaknya masyarakat. Budaya menjadi sarana
sejenak, lalu menjawab dengan sembari menunjukkan tali tadi. mewartakan Kabar Gembira ke
tepat. Bila ditanyakan peristiwa yang Dengan berkisah seperti itu, generasi seluruh bangsa-bangsa. Tentu saja
terjadi pada masa cilawagi, mereka penerus mengenal para leluhur budaya yang sesuai dengan ajaran
pun dapat memberikan penjelasan Kristus.

A. Bobby Pr.

Penulis Biografi

- 136 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 137 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019

- 138 - MERASUL EDISI 33 # November - Desember 2019


Click to View FlipBook Version