147 yang telah dikasih oleh bapak ibu guru kepada kita semua dari jauh jauh hari sebelum dilaksanakan ujian, disitu kita bener bener Sibuk mempelajari materi semua nya.H-7 hari sebelum dilaksanakan ujian tersebut semua para kelas 9 diadakan bimbingan untuk persiapan ujian tersebut ,kita semua bener bener fokus dan berusaha memahami materi yang diberikan oleh guru mapel tersebut. Dimalam hari sebelum ujian kita semua mempersiapkan diri untuk ujian pada esok hari,disitu kita belajar dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh gurunya, kita belajar sampai larut malam dan bahkan tidak tidur karena mempersiapkan diri dan mempelajari semua materi yg ada sesuai jadwal nya. Keesokan harinya saya pergi ke sekolah dengan sela untuk melaksanakan ujian tersebut, kita berdua saling mengasih semangat untuk melaksanakan ujian akhir, disitu kita berdoa agar ujian nya diperlancar dan dimudahkan agar kita bisa lulus sekolah nya.. beberapa hari berturut-turut sampai waktu ujian berakhir kita saling kasih semangat dan akhirnya ujian pun terselesaikan juga dengan lancar. Beberapa Minggu kemudian diumumkan oleh bapak ibu guru bahwasannya kita lulus sekolah nya.. Alhamdulillah banget 3 tahun disekolah bersama dan akhirnya bisa lulus bersama juga dengannya. Beberapa saat setelah lebaran akhirnya kita aklan melaksanakan wisuda kelas 9 bertempat di sekolah tersebut, aku dan sela memutuskan untuk fitting baju kebaya untuk wisuda bareng dan ditempat yang sama. Keesokan harinya sebelum kita melaksanakan wisuda kita pergi ke kang make up bersama dan setelah selesai
148 kita di make up kita pergi ke sekolah bersama juga untuk persiapan melaksanakan wisuda tersebut. Setelah selesai acara wisuda tersebut aku dan sela foto berdua buat kenangan kita berdua, itulah momen yang sangat istimewa bagi saya , dan disitu kita berdua tukeran buket/hadiah wisuda meskipun itu harganya gak mahala tetapi saya sangatlah senang sekali.. Sekarang kita berdua jarang bareng" lagi karena kita sudah lulus dan sibuk dengan sekolah nya saat ini sekarang kita beda sekolah enggak satu sekolah kayak dulu ya sell.. Meskipun kita jarang bareng" lagi tetapi kita selalu saling ngasih kabar dan Alhamdulillah pertemanan kita baik sampai sekarang ini.. Aku ucapan terimakasih banyak buat sela karena sudah berteman baik dengan saya selama kurang lebih 3 tahun ini.. SEMOGA KAMU SEHAT SELALU YA SELA!
149 Salahku Bila Jatuh Cinta Oleh : Yuliatin “ Hey, melamun saja dari tadi, tidak baik melamun saja, kesambet setan baru tahu !”. Ah, lagi-lagi adikku membuyarkan lamunanku. Aku kesal dengan adikku. bayangan gadis cantik yang aku temui tadi di pasar seketika buyar. Kukejar adikku dan kulempar dengan sandalku sekuat tenaga. Gawat sandal itu melayang jatuh di piring ayahku yang lagi makan.” Bisa gawat ini, ayahku bisa marah besar nih”. Aku segera berlari kebelakang rumah karena takut ayah akan marah padaku.. Kami sangat takut dengan ayah. Ayah sangat keras dan tegas.Tidak satupun dari kami yang berani menentang perintahnya, Bayangan gadis itu kembali menari-nari di pelupuk mataku, apapun yang kulakukan hanya gadis itu yang ada dalam pikiranku. Apa yang sebenarnya terjadi dengan diriku. Apakah aku sedang jatuh cinta ?.” Ranto, dimana kamu, tidakkah kamu tahu hari mulai petang”. “Tetap disitu atau aku kunci pintu rumah!”Kudengar ayahku memanggi-manggil namaku. Aku bangkit dari persembunyianku, dengan langkah tertunduk aku masuk ke rumah. Tak berani aku menatap ayah, aku mengakui kalau aku memang bersalah. Untunglah ayah cuma diam saja menatapku. Malam itu sulit sekali aku memejamkan mata, lagi-lagi bayangan gadis itu muncul kembali. Sudah berkali-kali aku merubah posisi tidurku namun ah,lagi-lagi aku sulit untuk memejamkan mata.” Ya Allah pertemukan aku dengan gadis itu besok pagi, Doaku dalam hati.Gadis itu telah benar-benar merampas
150 hatiku. Aku berharap segera fajar, tak sabar rasanya untuk segera bertemu dengan gadis itu lagi. “ Ramdan, bangun kamu !”, kudengar suara ibu memanggilku. Selepas sholat Subuh, kami segera berkemas untuk berangkat ke pasar.Ibu seorang penjual sayur dan aku bekerja sebagai kuli panggul di pasar. Sebenarnya aku ingin sekali melanjutkan sekolahku, namun keadaan yang memaksaku untuk berhenti sekolah, Aku hanya sempat mengenyam pendidikan sampai SMP. Harapanku untuk melanjutkan sekolah pupus setelah ayah mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan. Sebagai anak sulung dari 5 bersaudara, akulah yang harus menggantikan peran ayah sebagai tulang punggung keluarga. Seelah kejadian itu,Ayahku mengalami depresi yang hebat dan membuatnya menjadi seorang yang sangat mudah tersinggung dan marah. Begitulah takdir keluarga kami. Tapi aku tidak akan menyerah dengan keadaan. Aku harus bisa memperbaiki nasib keluarga kami. Saat ini aku berpikir keras bagaimana aku bisa bangkit dari keadaan. Setelah membantu ibu menjajakan sayuranya, aku segera menuju tempat mangkalku untuk menunggu pelanggan yang butuh tenagaku. Bisanya jika sedang ramai aku bisa membawa pulang cukup banyak uang,sehingga sebagian bisa aku tabung. Hari ini cuaca sangat cerah, Aku berdoa semoga hari ini banyak pelanggan yang membutuhkan tenagaku agar aku punya cukup uang untuk modal membuka usaha.Tiba-tiba aku melihat gadis yang aku lihat kemarin keluar dari rumah mewah didepan pasar bersama dengan perempuan paruh baya..Dadaku berdegup melihatnya.Sungguh cantik gadis itu. Andai aku bisa memilikinya suatu saat nanti.
151 Alangkah bahagianya hidupku. Kulihat gadis itu sedang memanggl tukang bakso. ‘ Apa yang kamu tunggu, Ayo dekati dia, bukankah ini yang kamu mau ?’ Hati kecilku berbisik. Kuberanikan diri menghampiri dan berkenalan dengannya.Aku tidak mau kehilangan kesempatan ini Namun langkahku terhenti, aku jadi sadar siapakah diriku ini, pemuda miskin dan hanya seorang kuli panggul. Pantaskah aku mengenalnya ?”. Seketika Tubuhku terasa lemas . Tak pernah aku serapuh ini. Dengan tubuh lunglai aku kembali ke tempat mangkalku.Aku hanya bisa menatapnya.Harusnya aku sadar dari kemarin biar kuhempas semua bayangannya dari ingatanku.Tapi aku tak kuasa untuk menghilangkan perasaan itu, perasaan bahwa aku benar-benar cinta padanya.” Ramdan, ayo angkat belanjaanku, taruh di mobil ya “?, Suara Bu Yati menyadarkanku dari lamunanku. Memang sejak aku meliht gadis itu aku menjadi sering melamun. “ Kamu itu kenapa,dari tadi kulihat kamu bengong saja “ ? Tanya Bu Yatii. “ Tidak ada apa-apa bu, biasa saja kok”,Jawabku. “Jangan bohong ya, dari tadi aku perhatikan pandangamu tak lepas dari gadis di sebrang jalan itu”, kata Bu Yati.” Kamu suka ya padanya’? ‘Ramdan, jangan seperti pungguk merindukan bulan “. “ Kamu tidak tahu siapa dia “?, tanya Bu Ratmi. Dia itu anak gadis satu-satunya Pak Budiman,seorang pengusaha sukses di kota ini. Pabriknya ada dimana—mana. Dari kecil di diasuh neneknya dan sekarang neneknya sudah meninggal duniadan dia kembali kerumah ini.”Apa pantas kamu bersanding dengannya”? Kata Bu Yati sambil tersenyum sinis padaku.’ Sadar diri dong kamu, mundur saja dari pada sakit hati”. Mana mungkin Pak Budiman mau
152 menerima kamu yang hnaya seorang kuli panggul sebagai menantunya.Kata-kata Bu Yati bagai pedang yang menusuk jantungku.Ah, apakah orang miskin sepertiku tidak boleh mencintai seseorang. Air mataku menetes membasahi pipiku.Baru kali ini jiwaku rapuh serapuh-rapuhnya Kata-kata Bu Yati begitu membekas dalam ingatanku.Namun aku tidak mau berlarut dalam kesedihan Aku berjanji dalam diriku sendiri aku. Akan ku buktikan bahwa suatu saat nanti aku akan menjadi orang yang sukses.Aku percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah menghendaki. Aku akan terus bekerja dan berdoa. Gadis pujaanku tunggulah aku. seorang pengagum rahasiamu, Akan kupinang dirimu suatu saat nanti.