The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku Erni.F_Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by owzee.ernezt, 2022-10-19 04:03:55

Buku Erni.F_Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan

Buku Erni.F_Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan

selesai pendidikannya. Dengan kondisi secara ekonomi
yang berbeda dan tingkat kemampuan akademik yang
berbeda. Cara yang dapat dilakukan pihak sekolah untuk
mengidentifikasi kebutuhan eksternal adalah dengan
adanya layanan konsultasi. Dengan adanya konsultasi ini
maka terjadi komunikasi antar pihak sekolah dan peserta
didik. Dan hasil konsultasi dapat digunakan pihak sekolah
untuk memberikan kepuasan dengan layanan sesuai
kebutuhan dan harapan pelanggan yang dapat dirasakan
oleh peserta didik. Tjiptono dan Diana berpendapat tujuan
organisasi menggunakan pendekatan ini adalah untuk
melampaui harapan pelanggan, bukan sekedar
memenuhinya. Untuk itu perlu dikumpulkan informasi
yang akurat mengenai kebutuhan dan keinginan pelanggan
atas produk/jasa yang dihasilkan organisasi.47

Dari uraian di atas bahwasanya layanan pendidikan
harus selalu menyentuh pelanggan eksternal dengan cara
mendengarkan dan berkomunikasi untuk memahami
kebutuhan dan harapan pelanggan berdasarkan data yang
menyeluruh untuk dapat memberikan layanan yang
terbaik.

21. Tempat Bagus dan Indah
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar

sekolah menarik calon konsumen atau siswa dari segi fisik
sekolah/madrasah, antara lain:

47 Tjiptono, Fandy & Anastasia Diana, Total Quality Management,
(Yogyakarta: Penerbit Andi: 2003).

43

a. Pemilihan tempat yang strategis
Pemilihan letak sekolah yang strategis dan mudah

terlihat merupakan salah satu cara yang efektif dalam
menggaet calon konsumen. Tempat strategis yang
dimaksud harus disesuaikan dengan target sasaran atau
segmen konsumen dan mudah untuk dijangkau baik
dengan berjalan kaki, sepeda/sepeda motor dan
kendaraan roda empat. Selain itu sekolah harus
terhindar dari polusi, baik polusi udara dan polusi suara
agar siswa nyaman dalam beraktifitas belajar.
b. Arsitektur bangunan sekolah yang kuat dan aman serta
tahan terhadap ancaman bencana

Desain gedung sekolah yang dibangun dengan
memperhatikan segi keamanan dan kekuatan bangunan
bisa meminimalkan kerusakan dan menjamin
keselamatan siswa apabila terjadi gempa bumi, angin
kencang dan hujan badai sehingga akan meningkatkan
kepercayaan konsumen atau orang tua siswa.
c. Arsitektur bangunan dengan memperhatikan segi
keindahan.

Arsitektur sekolah harus memperhatikan segi
estetika atau keindahan. Bila sekolah terlihat bagus dan
indah maka konsumen baik orang tua atau siswa akan
lebih tertarik, senang dan bersemangat dalam belajar.
d. Membuat taman untuk mempercantik sekolah.

Taman sekolah yang dibangun dengan cara
memanfaatkan ruang kosong yang tidak terpakai
misalkan memanfaatkan bidang depan ruang kelas,
kantor, samping bangunan, akan mempercantik

44

penampilan sekolah sehingga membuat warga sekolah
menjadi betah.
e. Menyediakan halaman dan sarana bermain.

Berupa halaman yang bisa digunakan oleh siswa
saat istirahat atau sarana permainan seperti ayunan,
perosotan dan alat permainan yang.
f. Menyediakan sarana sanitasi yang baik.

Menyediakan sanitasi yang baik untuk menarik
minat konsumen berupa:
1) Tersedia air bersih dengan kualitas yang memenuhi

syarat fisik (tidak berbau, tidak berasa, tidak
berwarna, jernih), serta jumlahnya cukup memadai
untuk seluruh kegiatan.
2) Tersedia saluran pembuangan air limbah yang
mengalir dengan lancer, kedap air dan tertutup.
3) Tersedia toilet yang bersih dengan peturasan dan bak
air, tersedia sabun/deterjen untuk mencuci tangan.
Perbandingan jumlah antara toilet dan jumlah siswa
harus sesuai dengan standar pelayanan minimal (satu
toilet untuk 20 siswa).
4) Tersedia tempat sampah basah dan kering kedap air,
tertutup serta tersedia pada setiap tempat/ruang.
5) Tersedia fasilitas cuci tangan yang mudah dijangkau
oleh siswa, karyawan dan tamu dengan air mengalir,
sabun dan limbahnya dialirkan ke saluran tertutup.
6) Tempat penyimpanan air bersih (tandon air) harus
tertutup.
g. Mempercantik kelas

Selama satu tahun bahkan enam tahun bagi
sekolah tingkat dasar siswa akan datang di pagi hari

45

duduk di bangku dan ruangan yang sama. Tentu saja hal
tersebut bisa menimbulkan kejenuhan. Maka ruang
kelas atau sekolah harus dibuat menarik agar siswa
betah dalam belajar. Keadaan ruang kelas ataupun
gedung sekolah akan berpengaruh pada semangat
belajar dan kreativitas siswa. Ada juga sekolah yang
melakukan hal tersebut dengan memberikan kebebasan
kepada siswa untuk membuat desain ruang kelas yang
sesuai dengan keinginan mereka. Dengan cara ini siswa
diajak untuk merasa memiliki dan menumbuhkan rasa
tanggung jawab untuk ikut merawat.

22. Biaya Murah / Low Cost / Terjangkau / Bersaing /
Keunggulan Biaya
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bauran
pemasaran berbicara tentang langkah-langkah dan strategi
yang digunakan merek atau produk barang ataupun jasa
layanan. Salah satu strategi pemasaran tersebut yaitu price
atau harga. Harga yang dimaksud adalah sejumlah uang
yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan
layanan pendidikan yang ditawarkan oleh sekolah.
Konsumen akan merasa puas menggunakan jasa dari
layanan yang ditawarkan oleh sekolah jika pengorbanan
uang yang dikeluarkan sesuai dengan yang mereka
inginkan.
Biaya pendidikan terkait dengan hak orang tua dan
siswa untuk memilih menyekolahkan anaknya ke
pendidikan yang akan berdampak pada sosial benefit
secara keseluruhan.

46

Jangan mengambil keuntungan yang serba
berlebihan. Ingat pembeli akan lebih selektif dalam
pemilihan harga. Jika harga yang kita tawarkan sangat jauh
berbeda dengan pesaing maka bukan tidak mungkin ini
akan mempengaruhi keinginan mereka untuk membeli
produk kita.

Segmen konsumen untuk pendidikan bisa
diklasifikasikan dalam beberapa segmen pasar yaitu :
a. Sekolah berbiaya murah

Pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan
taraf hidup dan penghasilan masyarakat. Dalam
kenyataannya sebagian besar masyarakat kita masih
hidup dalam kemiskinan. Akan tetapi mereka sadar
akan kebutuhan pendidikan untuk meningkatkan derajat
hidup anak-anaknya dengan pendidikan yang tentu saja
dengan biaya murah. Hal ini bisa ditangkap sebagai
peluang untuk mendirikan sekolah swasta dengan biaya
rendah yang menyediakan akses terhadap pendidikan
untuk keluarga berpenghasilan rendah. Biaya
pendidikan yang murah dengan kualitas yang baik tentu
saja menjadi alternatif keluarga miskin yang tinggal di
pinggiran untuk mendapatkan akses terhadap
pendidikan formal dengan biaya murah.

Dengan biaya yang murah dan letak yang berada
di pemukiman masyarakat pinggiran maka akses
layanan pendidikan dapat dijangkau oleh orang tua
miskin karena biaya yang murah, jarak yang dekat
sehingga orang tua tidak perlu mengeluarkan uang
untuk biaya transportasi dan meminimalkan

47

kekhawatiran terhadap keselamatan anak-anaknya saat
pergi ke sekolah.
b. Sekolah berbiaya terjangkau

Sebagai non profit organization sekolah berbicara
tentang kepuasan pelanggan tanpa mengharapkan
keuntungan finansial semata sehingga tidak mungkin
menawarkan biaya yang mahal tanpa ada program-
program khusus. Biaya yang terjangkau diterapkan
dengan cara memperhitungkan program-program yang
akan dilaksanakan dengan cost yang dikeluarkan,
sehingga dapat terjangkau oleh konsumen. Untuk lebih
menarik minat konsumen maka lembaga pendidikan
memberikan penawaran jasa atau fasilitas yang berbeda
dibandingkan yang ditawarkan oleh competitor yang
berfungsi sebagai pembeda.
c. Sekolah berbiaya seimbang

Konsumen akan memilih sekolah yang memiliki
kualitas yang baik dengan biaya seimbang dengan jasa
pelayanan yang diberikan. Artinya sekolah harus
meningkatkan kualitas sekaligus meningkatkan biaya
sesuai dengan pelayanan yang diberikan baik lulusan
maupun pelayanan.
d. Sekolah dengan keunggulan biaya

Kesadaran masyarakat bahwa pendidikan
merupakan investasi yang mahal menimbulkan
kesadaran sebagian masyarakat untuk menanggung
biaya pendidikan baik operasional maupun personal
akan memberikan kekuatan untuk ikut bertanggung
jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan. Biaya
operasional adalah biaya yang berkaitan dengan

48

operasional penyelenggaraan pembelajaran di sekolah
dan personal yang dimaksud meliputi biaya pendidikan
yang harus dikeluarkan oleh siswa untuk bisa mengikuti
proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
Kelompok masyarakat yang demikian akan rela
mengeluarkan biaya besar demi kelancaran pendidikan
anaknya. Sudah barang tentu mereka akan menuntut
sekolah dengan memberikan pelayanan pendidikan
yang baik, berkualitas dan dengan fasilitas sesuai
dengan biaya yang mereka keluarkan. Untuk
menghadapi segmen pasar ini maka sekolah wajib
menjaga dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan
yang mempunyai keunggulan dari segi sarana dan
prasarana serta layanan pembelajaran yang sesuai
dengan harapan para orang tua golongan tersebut.

23. Menanggapi Kritik / Saran dengan Positif
Bagi sebagian orang, mendapatkan kritik dari orang

lain justru membuat kesal karena dianggap mereka tidak
mampu mengerjakan sesuatu. Padahal, jika tahu
strateginya, kritik justru bisa berguna untuk memperbaiki
diri. Ada beberapa cara cerdas menghadapi kritikan agar
kita bisa memetik hikmahnya dengan baik, antara lain:
a. Tetap Tenang dalam menanggapi Kritik/Saran

Pada saat orang memberikan kritik kepada Anda,
bahkan yang tajam dan pedas sekalipun, usahakan
untuk tetap tenang. Anda mungkin merasa bahwa si
pemberi kritik tak menghargai pekerjaan Anda, tapi
jangan terus membalasnya dengan meluapkan emosi
Anda. Cobalah untuk tetap tenang. Tariklah napas Anda
dalam-dalam untuk menenangkan diri. Dengan begitu,

49

Anda bisa mengendalikan emosi sehingga tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Dengarkan terlebih dahulu kritikan/saran

Setelah berhasil menguasai situasi dan emosi
Anda, cobalah untuk mendengarkan kritik yang ingin
disampaikan terlebih dulu. Dengan cara menghadapi
kritikan yang satu ini, Anda tidak akan terlihat defensif
dan si pemberi kritik merasa Anda orang yang fleksibel.
Dengarkan bagian yang menurut Anda memang harus
diperbaiki dan jangan menyela ataupun membantah.
Jika kritik yang diberikan memang sungguh
membangun, Anda dan teman bicara Anda akan fokus
pada apa yang harus diperbaiki. Bukannya saling
melontarkan ucapan yang bertujuan untuk melindungi
diri.
c. Mencerna Kritikan dengan baik kritikan/saran

Jika teman atau atasan Anda sudah selesai
berbicara, usahakan untuk mencerna semua kritikan
dengan baik. Menghadapi kritikan tanpa tahu harus
mengatakan apa pun akan membuat Anda terlihat lebih
buruk di mata mereka. Katakan pada mereka bahwa
Anda memerlukan waktu untuk berpikir karena urusan
ini menyangkut pekerjaan Anda berdua. Hal ini
membantu Anda melihat berbagai perspektif kritikan
tersebut.
d. Menanyakan contoh Masalah dan Solusi Kritikan/Saran

Salah satu cara cerdas menghadapi kritikan adalah
dengan menanyakan contoh masalah dan solusi dari
kritikan mereka. Hal ini mungkin lebih membantu

50

ketika Anda tidak begitu yakin bahwa kritikan tersebut
benar-benar membangun.

Jika rekan kerja memberi tahu bahwa Anda terlalu
malas dan tidak inisiatif ketika bekerja meskipun Anda
tidak merasa seperti itu, tanyakan contohnya. Contoh
kasus apa yang membuat mereka memberikan kritik
semacam itu. Dengan begitu, Anda juga bisa
mengintrospeksi diri.
e. Berempati pada Orang yang Memberikan Kritik/Saran

Cara menghadapi kritikan orang lain yang
terakhir adalah dengan berempati kepada pemberi
kritik. Misalnya, Anda merasa teman Anda bersikap
tidak sopan ketika mengkritik Anda. Padahal, bisa jadi,
mereka tidak bermaksud menyakiti Anda.

Beberapa orang mungkin kehilangan kemampuan
berkomunikasinya ketika harus berhadapan dengan
orang lain. Tanpa sadar, ia membuat lawan bicaranya
menjadi tersinggung. Padahal, mereka hanya ingin
membantu agar semuanya berjalan dengan baik.

24. Memiliki Sistem Kerja Produksi yang Jelas
Pengertian sistem produksi adalah suatu rangkaian

dari beberapa elemen yang saling berhubungan dan saling
menunjang satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Dengan kata lain, sistem produksi adalah sistem integral
yang memiliki komponen struktural dan fungsional
perusahaan.

Untuk menghasilkan produk yang baik dalam
produksi dibutuhkan perencanaan yang matang dalam
proses produksi. Perencanaan produksi tersebut di
antaranya:

51

a. Routing atau Menyusun Alur Kerja

Pertama kali yang harus dilakukan dalam

perencanaan produksi adalah

melakukan routing. Routing bisa dipahami sebagai

penyusunan jalur-jalur kerja. Bentuknya dapat berupa

urutan pengerjaan produk, linimasa operasional

perusahaan, dan urutan operasi kerja.

Routing mencakup informasi-informasi penting dalam

jalur-jalur kerja. Misalnya kuantitas

mesin, supply bahan baku, kualitas produk, staf dan

karyawan, alat produksi, operasional kerja, dan lain

sebagainya. Lewat routing, kita bisa mengetahui

kebutuhan apa saja agar pengerjaan produk dan

perusahaan dapat berjalan.

b. Scheduling atau Penjadwalan

Setelah routing selesai dilaksanakan, proses

selanjutnya adalah membuat scheduling atau jadwal

pengerjaan. Scheduling dilakukan berdasarkan

hasil routing yang menginformasikan jumlah pekerjaan

dan sekuensinya. Bila ada pekerjaan yang harus

dilakukan secara simultan, maka akan dibuatlah skala

prioritas. Pekerjaan mana yang harus didahulukan harus

dikerjakan awal agar tidak terjadi bottleneck.

Scheduling akan memperhitungkan waktu mulai dan

penyelesaian kerja, sekaligus waktu cadangan sebagai

langkah antisipasi kejadian tidak terduga. Waktu

cadangan dapat didelegasikan secara mikro kepada tiap-

tiap pos kerja karena pekerja tiap pos adalah orang yang

paling paham kondisi riil pengerjaan. Cara ini akan

membantu perusahaan secara keseluruhan karena proses

52

produksi lebih terkontrol dan sudah disesuaikan dengan
keadaan aktual.
c. Dispatching atau pemindahan tanggung jawab pada staf
operasional

Tahap ketiga adalah dispatching atau pemindahan
tanggung jawab kerja pada staf operasional untuk
implementasi routing dan scheduling. Tanggung jawab
meliputi infrastruktur penunjang, bagan proses kerja,
instruksi, penjelasan tanggung jawab, peraturan, dan
lain sebagainya. Ada juga yang melampirkan catatan
atau memo sebagai tambahan pengingat atau reminder.
Sebagai tambahan, ada juga yang melakukan pilot
project atau simulasi untuk meyakinkan bahwa
perencanaan kerja yang dibuat dapat
diimplementasikan. Termasuk juga agar hasilnya sesuai
dengan target yang telah ditentukan.

Fase dispatching juga menambahkan fungsi
kontrol pada pelaksanaan kerja. Kontrol yang dimaksud
bukanlah mengatur, namun lebih kepada pengawasan.
Ketika ada sesuatu di luar rencana yang bisa
mengakibatkan mundur atau gagal produksi, pengawas
akan mengambil sikap tegas untuk mengembalikan
proses produksi pada pakem yang dibuat di bagian
perencanaan.

25. Memberikan Beragam Bantuan Studi / Beasiswa
Pemberian beasiswa merupakan sebagian program

kerja yang ada pada lembaga pendidikan. Program
beasiswa diadakan untuk meringankan beban peserta didik
dalam menempuh masa belajar khususnya dalam masalah
biaya. Pemberian beasiswa yang diberikan untuk siswa

53

yang berasal dari keluarga kurang mampu di sesuaikan
dengan kemampuan ekonomi, sehingga tidak kesulitan
dalam pembiayaan sekolah sampai akhir mereka
menempuh pendidikan di madrasah. Kegiatan ini ditujukan
untuk peserta didik yang tidak tercover bantuan dari
pemerintah, yaitu bagi mereka yang tidak memiliki kartu-
kartu program pemerintah seperti KIP, PKH, KKS,
beasiswa yang diberikan bebas biaya syahriyah selama
belajar di madrasah.

Pemberian beasiswa untuk anak yang dalam satu
keluarga bersekolah di madrasah lebih dari satu maka
biaya syahriah ada keringanan pembiayaan. Sedangkan
untuk program infak pembangunan di madrasah hanya
dikenakan dikelas 7, dan apabila dalam satu tingkatan ada
dua maka hanya salah satu saja yang membayar.

Pemberian beasiswa juga di berikan pada anak yang
berprestasi di tingkat Kabupaten, Provinsi sampai Nasional
pada lingkup Kemenag dan Dindikpora yang membawa
nama baik madrasah yaitu dengan kriteria sebagai berikut:

-Juara 1 mendapatkan bebas biaya syahriah/infak bulanan
1 tahun

-Juara II mendapatkan bebas biaya syahriah/infak bulanan
6 bulan

-Juara III mendapatkan bebas biaya syahriah/infak bulanan
4 bulan

-Harapan 1,2,3 mendapatkan bebas biaya syahriah/infak
bulanan 3 bulan

54

Pemberian beasiswa pada siswa yang berprestasi
kelas 7,8 dan 9 dalam satu semester di ambil peringkat
I,II,III paralel dengan kriteria sebagai berikut :

-Paralel I bebas biaya syahriah 6 Bulan
-Pararel II bebas biaya syahriah 4 bulan
-Paralel III bebas biaya syahriah 2 bulan

Terkait dengan program pemberian beasiswa dari
pemerintah menjadi bagian program kerja lembaga
Pendidikan. Program beasiswa ini merupakan salah satu
strategi pemasaran Pendidikan yang bertujuan untuk
menarik minat calon peserta didik baru.

Pemberian beasiswa merupakan sebagian program
kerja yang ada di Madrasah. Program beasiswa diadakan
untuk meringankan beban peserta didik dalam menempuh
masa belajar khususnya dalam masalah biaya. Pemberian
Beasiswa yang diberikan untuk siswa yang berasal dari
keluarga kurang mampu di sesuaikan dengan kemampuan
ekonomi, sehingga tidak kesulitan dalam pembiayaan
sekolah sampai akhir mereka menempuh pendidikan di
madrasah. Kegiatan ini ditujukan untuk peserta didik yang
tidak tercover bantuan dari pemerintah, yaitu bagi mereka
yang tidak memiliki kartu-kartu program pemerintah
seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga
harapan (PKH), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), atau
keluarga pemegang Surat Keterangan Tidak Mampu
(SKTM).

Pemberian beasiswa di berikan pada peserta didik
yang memiliki prestasi bidang akademik dan non
akademik di tingkat Kabupaten, Provinsi sampai Nasional

55

pada lingkup Kemenag dan Dindikpora yang membawa
nama baik madrasah. Misalnya pemberian beasiswa
diberikan pada peserta didik yang berprestasi di kelas 7, 8
dan 9 dalam satu semester diambil peringkat I, II, III
paralel.

26. Aktif ‘Jemput Bola’, Jangan Pasif
Madrasah sebagai penyedia jasa pendidikan yang

sudah menjadi kebutuhan masyarakat perlu melakukan
pemasaran demi keberlangsungan hidup suatu lembaga.
Perencanaan dalam melakukan pemasaran madrasah
dimulai dari pembagian panitia PPDB yang melibatkan
semua pihak guru. Panitia harus bergerak aktif untuk
mencari peserta didik. Artinya panitia harus
menyebarluaskan informasi–informasi penting sekolah
untuk dapat menarik peminat calon peserta didik. Peran
manajeman dalam lembaga Pendidikan untuk membuat
pertimbangan tentang pentingnya pasar didalam
memutuskan perencanaan yang sudah deprogram oleh
lembaga Pendidikan dan juga dalam menentukan strategi
pemasaran sebuah lembaga.

Kemudian langkah pelaksanaan pemasaran
Madrasah dilakukan dengan memasang atau mengiklankan
di media cetak maupun media sosial. Media cetak dapat
berupa spanduk/baliho dan brosur yang disebarluaskan ke
masyarakat. Dalam media cetak tentunya terdapat materi
yang akan ditawarkan, seperti pada brosur terdapat
persyaratan pendaftaran, fasilitas yang diberikan,
kejuaraan–kejuaraan sekolah, dan ekstrakurikuler.
Sehingga masyarakat atau calon peserta didik dapat
memahami dan mengetahui informasi sekolah, serta dapat

56

menarik peminat. Sedangkan menggunakan media sosial
disebarkan melalui pamflet digital lewat Whattsaps,
Instagram, Facebook dan Web madrasah.

Dalam penyebaran brosur madrasah juga melibatkan
peserta didik yang nantinya brosur dapat disampaikan
kepada saudara atau tetangganya. Bentuk pemasaran
lainnya adalah sosialisasi di wilayah yang merupakan basis
madrasah. Madrasah memperkenalkan secara langsung
kepada calon peserta didik dengan berbagai keunggulan,
fasilitas madrasah.

Kemudian untuk pemenuhan kuota peserta didik
baru, madrasah melakukan jemput bola dengan cara
bekerjasama dengan pondok-pondok di sekitar madrasah.
Dengan cara menghubungi pengasuh pondok dan pengurus
untuk memberikan informasi kepada wali santri. Bisa juga
dengan sistem door to door didatangi panitia ke rumah-
rumah yang memiliki calon peserta didik. Selain itu,
madrasah memberikan fasilitas-fasilitas bagi peserta didik
baru seperti pembebasan uang pendaftaran dan pembagian
kain seragam bagi calon peserta didik yang telah
melakukan daftar ulang lebih awal.

27. Bangun Tekad untuk Membantu / Semangat Melayani
Suksesnya lembaga pendidikan tidak terlepas dari

layanan yang diberikan oleh lembaga tersebut. Bagaimana
lembaga membangun tekad untuk meningkatkan kualitas
agar tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
Dengan tekad yang kuat lembaga pendidikan akan
mempunyai pandangan jauh ke depan dan selalu berusaha
agar lembaga pendidikan tetap hidup, berkembang, dan
mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lain, untuk

57

itu perlu menerapkan strategi, serta melakukan aktivitas
pemasaran jasa pendidikan. Strategi menurut kamus
bahasa Indonesia berarti cara.48 Sedangkan pemasaran
pendidikan berarti proses yang diasosiasikan dengan
mempromosikan barang atau jasa pendidikan.49

Dalam menerapkan strategi pemasaran pendidikan
dapat dilakukan dengan membangun pembiasaan semangat
melayani yang muncul dari kualitas internal, seperti:
a. Senyum

Senyum adalah hiasan wajah yang memancarkan
kehangatan dan juga cara menerima orang lain dengan
ikhlas juga menambah keakraban yang akan
memudahkan kita untuk membangun kebersamaan
dalam tekad membangun kualitas lembaga. Menurut
Ratna, dengan memberikan senyuman yang tulus
kepada orang lain akan membuat hubungan lebih terasa
akrab serta akan membawa keceriaan dalam kehidupan
dan menambah keakraban dengan orang yang ada
disekitar kita.50Dan senyum juga menjadi pendidikan
karakter yang dapat diterapkan oleh semua orang yang
ada di lingkungan lembaga, terutama tenaga pendidik
karena dengan senyum secara tidak langsung kita
sedang mempromosikan layanan pendidikan yang
penuh dengan kehangatan.

48 Marjo, Y.S. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Surabaya: Beringin
Jaya Surabaya, 1997), hlm. 214
49 Betsy-Ann Toffler Jane Imber, Kamus Istilah Pemasaran, (Jakarta: Elex
Media Komputindo, 2002), hlm. 658
50 Megawangi, Ratna. Modul Pendidikan Karakter, (Jakarta: Indonesian
Heritage Foudation, 1998), hlm. 8

58

b. Salam
Salam adalah perbuatan menghormati sesorang

dari segala usia, yang membedakan adalah cara
menyampaikan salam tersebut. Ada yang dengan
berjabat tangan, berpelukan, ada juga yang dengan
ucapan. Namun dari itu semua adalah tujuan salam
tersebut, yaitu untuk mengeratkan komunikasi agar
pemasaran pendidikan dengan mudah diterima oleh
lingkungan lembaga tersebut.
c. Sapa

Sapa dapat diartikan menegur atau
menyampaiakan informasi. Lembaga pendidikan yang
merupakan organisasi jasa, sudah barang tentu selalu
berhubungan dengan masyarakat luas. Dengan cara
membiasakan budaya sapa atau menegur akan
memudahkan pendekatan. Disinilah lembaga dituntut
untuk memiliki tekad bagaimana selalu menggunakan
kesempatan untuk menyapa, berkomunikasi dan
menyampaikan tujuannya kepada masyarakat luas
dengan cara yang baik.

28. Hindari Konflik / Ikuti Aturan Pemerintah
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya konflik

yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk memperoleh
hal–hal yang langka seperti nilai status, kekuasaan otoritas
dan lain sebagainya, dimana tujuan dari mereka bertikai itu
tidak hanya untuk memperoleh keuntungan tetapi juga
untuk menundukan saingannya dengan ancaman atau
kekerasan tanpa menghargai adanya pemerintah yang sah.
Pemerintah sendiri berarti organisasi yang memiliki yang
kewewenangan untuk mengatur komunitas diwilayah

59

tertentu yang umumnya adalah negara jadi konflik sendiri
tidak dibenarkan dalam suatu lembaga negara atau
lembaga pendidikan manapun. Sudah barang tentu
lembaga pendidikan tunduk kepada peraturan pemerintah
yang berlaku.

Apabila konflik terjadi pada pemasaran pendidikan,
maka dapat diselesaikan secara internal, dan konflik
tersebut bisa menjadi motivasi dan juga untuk
mengevaluasi apakah layanan yang diberikan oleh
lembaga sudah sesuai atau belum dengan program-
program yang telah dijanjikan agar konflik tidak
berkepanjangan. Karena apabila konflik tidak segera
mendapat solusi maka akan sulit diselesaikan dan akan
membuat lembaga tersebut sulit dipertahankan
eksistensinya. Hal yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki layanan adalah dari jasa yang diberikan baik,
maka akan mengurangi konflik dalam layanan lembaga
dan mutu yang diberikan juga sesuai dengan harapan.

29. Menawarkan Kenyamanan / Keindahan / Kesuksesan /
Kepuasan yang Disesuaikan dengan Keinginan dan
Kebutuhan serta Harapan / Disesuaikan dengan Daya
Beli / Kemampuan Konsumen
Pemasaran dalam konteks jasa pendidikan adalah
sebuah proses sosial dan manajerial untuk mendapatkan
apa yang diinginkan dan dibutuhkan, salah satunya melalui
penciptaan penawaran. Penawaran itu bisa berupa
penawaran kenyamanan, keindahan, kesuksesan dan
kepuasan yang tentunya di harapkan oleh berbagai pihak.
Untuk menciptakan penawaran-penawaran tersebut

60

bukanlah perkara yang mudah karena kita di hadapkan
pada berbagai kendala.

Kendala yang sering terjadi dalam lembaga
pendidikan yaitu terkait dengan pendanaan. Ketika kita
ingin membuat sekolah yang nyaman dan indah, tentunya
kita membutuhkan dana untuk mewujudkannya. Namun
tidak hanya sekolah saja yang harus kita perhatikan dalam
memberikan kenyamanan, dalam pemasaran pendidikan
ada banyak hal yang harus diperhatikan agar para siswa
tertarik pada lembaga pendidikan kita yang tidak kalah
pentingnya yaitu guru. Perekrutan guru juga harus
diperhatikan agar kita bisa benar-benar mendapatkan guru
yang sesuai dengan kualifikasinya. Dengan guru yang
sesuai kualifikasinya tentu bisa memberikan kenyamanan
dalam belajar yang diharapkan dapat menghantarkan siswa
kepada kesuksesan.

Selain hal tersebut diatas kita juga harus
memperhatikan pangsa pasar kita. Kemampuan wali murid
sangat berpengaruh kepada kesuksesan dalam menjalankan
lembaga pendidikan karena rata-rata wali murid
menginginkan sekolah yang bagus dengan biaya sekolah
yang murah tetapi dengan kualitas pendidikan yang
unggul. Hal tersebut mustahil adanya, namun kita bisa
mempertimbangkan kemampuan wali murid ketika kita
bisa mengetahui pangsa pasar dari lembaga pendidikan
kita sehingga kita memberikan kenyamanan tersebut
kepada para siswa dan wali murid.

61

30. Fleksibel / Selalu Mencari Hal Baru / Terus Berinovasi
/ Memprediksi Masa Depan
Penerapan strategi pemasaran pendidikan harus
bersifat fleksibel terhadap perkembangan zaman.
Perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup adalah
sebuah keniscayaan maka dalam pemasaran pendidikan
harus mengikuti arah perkembangan zaman, karena kalau
kita tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dengan
sendirinya akan tertinggal atau ditinggalkan oleh para
siswanya. Untuk menghindari hal itu terjadi kita harus
selalu mencari hal baru atau melakukan inovasi. Inovasi
yang dapat dilakukan antara lain inovasi pada metode
ataupun pada media pembelajarannya, apalagi dimasa
pandemi ini inovasi-inovasi pembelajaran juga perlu
dilakukan agar anak antusias dalam belajar antara lain
dengan google classroom, zoom, ataupun dengan membuat
vidio pembelajaran.

Selain berinovasi, kita sebagai guru juga harus bisa
memprediksi apa yang dibutuhkan siswa dalam masa
depannya. Sekarang ini banyak siswa yang menginginkan
setelah sekolah bisa memperoleh ketrampilan, langsung
bekerja ataupun banyak siswa yang menginginkan ingin
melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi agar mereka bisa
mencapai apa yang diinginkan. Sebagai pendidik kita
harus bisa memberikan terobasan baru dalam kurikulum
misalnya adanya program ketrampilan, ekstrakurikuler
ataupun program jam tambahan yang menambah skill dan
wawasan bagi para siswa agar lebih percaya diri dalam
menghadapi masa depan nantinya.

62

Sebagaimana dalam QS. Al Hasyr ayat 1851 tentang
bagaimana manusia harus siap menghadapi masa
depannya:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat);
dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dari Surah diatas kita bisa mengambil kesimpulan
sebagai manusia terutama pendidik agar terus berbenah
diri, mempersiapkan segala sesuatunya demi kesuksesan
masa depan dengan tetap bertakwa kepada Allah SWT.

31. Tidak Hanya Berorientasi Keuntungan, tetapi Juga
Memperhatikan Eksistensi dan Kontribusi bagi
Masyarakat
Manajemen pemasaran bagi lembaga pendidikan
(terutama madrasah) diperlukan seiring dengan adanya
persaingan antar sekolah yang semakin atraktif. Pemasaran
dibutuhkan bagi lembaga pendidikan dalam membangun
citra yang positif. Apabila lembaga atau sekolah memiliki
citra yang baik di mata masyarakat, maka akan lebih
mudah dalam mengatasi persaingan. Jadi, pemasaran
merupakan suatu proses yang harus dilakukan oleh
madrasah untuk memberikan kepuasan pada stakeholder

51 RI, Depag. Op.Cit.

63

dan masyarakat. Penekanan kepada pemberian kepuasan
kepada stakeholder merupakan hal yang harus dilakukan
oleh setiap lembaga, agar mampu bersaing. Pemasaran
dalam konteks jasa pendidikan adalah sebuah proses sosial
dan manajerial untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan
dan diinginkan melalui penciptaan penawaran, pertukaran
produk yang bernilai dengan pihak lain dalam bidang
pendidikan.

Pemasaran pendidikan tidak hanya bertujuan untuk
memperoleh keuntungan tetapi juga untuk menciptakan
perbedaan dengan kompetitornya dan melahirkan
keunggulan produknya. Keunggulan dapat dilihat dari
budaya disiplin, kebersihan dan keasrian lingkungan,
profesionalisme tenaga pengajar, pelayanan prima, relasi
yang luas, sarana prasarana yang lengkap, program yang
mempunyai nilai perbedaan tinggi, keunggulan dalam hal
akademik maupun ekstrakurikuler. Pemasaran pendidikan
juga bisa mengasah kreativitas. Tantangan dalam
pemasaran menuntut untuk terus mengembangkan
kreativitas. Kreativitas yaitu kemampuan menangkap dan
menemukan hal-hal baru yang belum ada sebelumnya,
dalam tataran substansi, teknis, instrumen, dan lain-lain.
Apabila sekolah mampu mengembangkan kreativitas, dan
eksistensi maka reputasinya akan tetap terjaga.

Dalam pemasaran pendidikan perlu mengedepankan
inovasi. Inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktik, objek
atau benda yang disadari dan diterima sebagai hal baru
oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. Inovasi
merupakan pikiran cemerlang yang bercirikan hal baru
atau praktik-praktik tertentu.

64

32. Tampil Percaya Diri

Sebagai warga madrasah kita harus selalu tampil
percaya diri walaupun kadang madrasah selalu di
pandang lembaga pendidikan alternatif, maka dari itu
kita harus: (a) Bisa bersikap tenang dalam menghadapi
sesuatu. (b) Mempuyai potensi dan kemampuan yang
memadai. (c) Memiliki kondisi mental dan fisik yang
cukup untuk menunjang penampilan. (d) Mampu
menyesuaikan diri dan bisa berkomunikasi diberbagai
situasi. (e) Memiliki kecerdasan yang memadai/unggul.

33. Mau Mengakui Kesalahan

Secara umum manusia sulit untuk bisa mengakui
kesalahannya karena di dasari rasa malu atas
perbuatanya, maka kita di tuntut untuk melakukan hal-
hal berikut: (a) Bisa memisahkan antara harga diri dan
kesalahan. (b) Segera meminta maaf atas kesalahannya.
(c) Tidak mencari kesalahan. (d) Belajar dari keadaan.
(e) Berjiwa besar. (f) Hindari melakukan kesalahan
berikutnya.

34. Miliki Visi Misi ke Depan yang Jelas
Dalam marketing pendidikan visi misi ke depan

sangat penting karena dengan visi misi kita bekerja jadi
Lebih terarah dan jelas dalam melaksanakan marketing
pendidikan. Ketika kita punya visi misi, dimana lembaga
pendidikan ingin menyelenggarakan proses pendidikan
dan pengajaran yang berkualitas maka kita harus
mempersiapkan tenaga pendidik yang berkualitas yang
dapat mensukseskan visi misi tersebut, yaitu misalnya

65

dengan perekrutan guru yang sesuai dengan kebutuhan
dari visi misi tersebut antara lain dengan melakukan
seleksi guru dalam mengisi kebutuhan tenaga pendidik,
dalam hal ini guru yang kita rekrut sesuai dengan apa yang
kita butuhkan. Dalam menjalankan visi misi pihak sekolah
tidak kesulitan dalam menjalankan tujuan yang ingin
dicapai sehingga pendidikan dan pengajaran yang
berkualitas dapat kita laksanakan yang dibuktikan dengan
lulusan siswa setiap tahunnya yang bisa di serap didunia
kerja ataupun di terima dipendidikan lebih lanjut yang
berkualitas.

Selain tenaga pendidik sarana prasarana
pembelajaran dan penjaminan mutu yang dapat
dipertanggung jawabkan juga sangat diperlukan dalam
pelaksanaan tersebut, karena kedua hal tersebut juga sngat
berpengaruh dalam perekrutan siswa sehingga harapan
akan tercapainya tujuan dari visi misi tersebut bisa
tercapai. Kita sebagai pelaksana marketing pendidikan
tidak terlalu susah payah dalam mempromosikan lembaga
pendidikan kita ketika kualitas dari lulusan bisa menjawab
atau memenuhi dari apa yang dibutuhkan oleh zaman
sekarang ini, karena telah didukung oleh tenaga pendidik,
sarana dan prasarana serta pembelajaran dan penjaminan
mutu yang memadai.

35. Ikhlas / Senang Menjalani Pekerjaan / Menguasai
dalam Menjalaninya
Secara umum Ikhlas dapat diartikan sebagai suatu
kondisi di mana suasana hati menerima segala sesuatu
yang didapatkan dengan lapang dada, Ikhlas Merupakan
hal sangat penting dalam melaksanakan berbagai tugas kita

66

sebagai manusia karena dengan ikhlas dalam menjalankan
tugas kita tidak akan merasa lelah dan tidak mengharap
pamrih dari pimpinan teman atau siapapun, karena
dengan keikhlasan kita merasa senang dengan apa yang
kita kerjakan, ketika kita senang dan ikhlas dalam
melaksanakan pekerjaan tidak akan terasa lelah sehingga
kita maksimal dalam menjalankan tugas yang di
amanatkan kepada kita, orang yang dengan ihklas
melaksanakan pekerjaan tidak akan menghitung hitung
waktu yang sudah di gunakan ataupun tenaga yang sudah
habis digunakan.

Dalam dunia marketing pendidikan, orang seperti ini
sangat diperlukan apalagi dalam lembaga pendidikan
dimana dalam lembaga ini bukan mencari keuntungan
secara materi tetapi kepuasan dan ketentaraman ketika apa
yang sudah kita laksanakan tercapai,hal ini sesuai dengan
salah satu moto dalam kementerian agama yaitu ikhlas
beramal .yaitu dengan harapan kita yang bekerja dengan
ikhlas dan percaya akan mendapat kebahagian dan
kesuksesan dunia akhirat.sebagaimana dalam QS.Al-Ikhlas
yang berbunyi:

Dalam surat Al–Ikhlas dimana kita tidak
menemukan kata ikhlas ini bisa di artikan bahwa ikhlas
tidak perlu di munculkan atau di tampakan,oleh karena itu
kita sebagai tenaga pendidik semoga bisa melaksankan
marketing pendidikan dengan ikhlas tanpa mengharapan
sanjungan ataupun pamrih dari siapapun, sehingga

67

Lembaga pendidikan yang tempat kita bekerja dapat
berkembang secara maksimal.

36. Berani Berkompetisi secara Sehat dengan Para Pesaing
/ Jika Tidak Bisa, maka Berkolaborasi Saja
Hidup ini memang bukanlah perlombaan, akan tetapi
tidak dapat dipungkiri pula bahwa terkadang kita harus
bersaing dengan orang lain. Dalam dunia bisnis persaingan
selalu ada demi untuk menarik klien sebanyak-banyaknya.
Karena pada hakekatnya bersaing dalam dunia kerja sangat
wajar, bahkan sangat penting untuk karier (lembaga) yang
lebih baik.
Persaingan dapat menghasilkan hasil yang terbaik
didalam diri seseorang, karena ini membantu mereka
dalam berkembang untuk terus maju dan dalam waktu
yang sama pula juga dapat menerima sebuah kekalahan.
Namun dalam berkompetisi kita harus melakukan
persaingan secara sehat. Firman Allah didlam Al-Qur`an:

“Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah
kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada,
pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya.
Sungguh, Allah Maha kuasa atas segala sesuatu”.52

52 Ibid.

68

Kita dapat melakukan persaingan secara sehat
dengan cara:
a. Singkirkan Ego

Menyingkirkan ego adalah langkah utama untuk
bersaing secara sehat, walaupun tidak mudah karena
tentu melibatkan tenaga, perasaan, dan emosi
b. Ingatkan Pentingnya Kerja Tim/Team Work

Persaingan antar lembaga atau dunia bisnis
secara sehat pada hakekatnya sah-sah saja, namun
dalam dalam beberapa kesempatan kerja sama dengan
tim atau kolaborasi terkadang lebih baik.
c. Mengakui Keberhasilan Orang Lain

Mengakui keberhasilan dan kesuksesan orang lain
memang sangat berat, karena terkadang kita sering
terjebak oleh rasa iri ketika melihat rekan kerja
(lembaga lain) lebih berhasil. Padahal dengan mengakui
keberhasilan orang lain dapat membantu meningkatkan
motivasi diri agar kita bekerja.
d. Jangan Lupa untuk selalu bersikap ramah

Kita tidak boleh ragu untuk menyapa rekan kerja
terlebih dahulu, lemparkan senyuman dan selalu
tularkan energi positif supaya tercipta persaingan dan
lingkungan kerja yang sehat.

37. Kuatkan Mental / Pantang Menyerah / Berjiwa
Entrepreneur
Mengikuti dinamika kehidupan memang tidak
mudah, ada berbagai rintangan yang harus kita hadapi
untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tak jarang pula
kita hampir menyerah dalam menghadapi masalah yang
muncul.

69

Namun demikian kita sebagai seorang muslim
dilarang untuk berputus asa dalam menghadapi persoalan
hidup. Allah SWT telah memberikan jaminan bahwa
setiap cobaan yang diberikan, tidak pernah diluar batas
kemampuan seseorang.



“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari
(kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat
(siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka
berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum
kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan
beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang
tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami,
ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah
pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi
orang-orang kafir.” 53

Dalam ayat tersebut telah dijelaskan bahwa setiap
cobaan yang diberikan selalu memiliki jalan keluar. Allah

53 Ibid.

70

SWT tidak memberikan cobaan melainkan sesuai dengan
kemampuan hamba-Nya.

Ada beberapa cara melatih sikap pantang menyerah,
antara lain: (a) Jangan sesali kegagalan. (b) Tetap optimis. (c)
Percaya diri. (d) Berani menghadapi tantangan. (e) Melakukan
sebuah tindakan nyata.

38. Jangan Malu Bertanya
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita

mendengar peribahasa “Malu bertanya, sesat di jalan”
yang dapat diartikan jangan malu bertanya tentang apapun
yang belum kita pahami kepada orang yang kita anggap
lebih tahu dan lebih paham, atau akan lebih tepat lagi
apabila kita bertanya kepada ahlinya.

Begitu pula dalam mencapai keberhasilan dan
kesuksesan pemasaran pendidikan, perlu kita terapkan
strategi “jangan malu bertanya”, yang mencakup beberapa
hal sebagai berikut:
a. Jangan malu bertanya tentang strategi kesuksesan

kepada lembaga-lembaga pemasaran pendidikan yang
telah terlebih dahulu berhasil membawa lembaganya
menjadi lembaga yang bermutu dan berdaya saing.
b. Jangan malu untuk selalu mencari tahu dan belajar
tentang hal-hal yang dapat membawa keberhasilan
pemasaran lembaga pendidikan kita.
c. Jangan malu untuk berkomunikasi terlebih daluhu
terhadap konsumen yang terkadang malu untuk
bertanya terlebih dahulu.
d. Buat iklan atau promosi agar orang menjadi penasaran
dan tertarik kemudian terpancing untuk bertanya
tentang produk yang kita tawarkan.

71

Jangan merasa lebih pintar dan lebih unggul dari
orang lain sebab orang yang malu atau tidak mau bertanya
biasanya adalah orang yang merasa lebih dibandingkan
orang lain. Dan orang yang malu bertanya akan rugi
dikemudian hari.

39. Positive Thinking
Menurut Susetyo, berpikir positif adalah kemampuan

berpikir seseorang untuk memusatkan perhatian pada sisi
positif dari keadaan diri, orang lain, dan situasi yang
dihadapi. Berpikir positif tidak akan datang dengan
sendirinya melainkan sebuah keterampilan yang harus
dipelajari. Sebenarnya masih banyak definisi dari positive
thinking, karena apapun yang kita lakukan didunia ini
semua harus dihadapi dengan berpikir positif.54

Dalam pemasaran pendidikan selalu berfikit positif
menjadi hal yang sangat diperlukan, kita harus selalu yakin
bahwa apa yang kita rencanakan, langkah-langka dan
strategi yang sudah kita ambil akan diterima oleh
konsumen, akan banyak diminati dan nantinya akan
membawa lembaga pendidikan kita menjadi lembaga yang
bermutu dan berdaya saing seperti yang diharapkan.

Positive Thinking akan membawa kekuatan besar
dalam diri kita yang akan menumbuhkan semangat dalam
bekerja dan melakukan aktivitas. Positive Thinking juga
sangat berpengaruh pada sikap kita, jika kita berpikiran
positif pada saat menawarkan produk kita kepada
konsumen, tentu kita akan bersikap baik, ramah dan murah

54 Nandy. Positive Thinking (Berpikir Positif): Pengertian, Manfaat & Cara
Berpikir, https://www.gramedia.com/best-seller/berpikir-positif/,
diakses pada tanggal 27 Oktober 2021, 17:27 PM

72

senyum karena kita percaya dan yakin konsumen akan
menerima produk yang kita tawarkan. Sebaliknya apabila
kita sudah negative thinking terhadap konsumen dan tidak
percaya produk kita akan diterima tentu yang timbul
adalah sikap malas, tidak semangat dan tidak ramah.

Dalam sebuah hadist juga diriwayatkan bahwa Allah
adalah seperti prasangka hamba-Nya,

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata
bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan
hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku.
Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan
mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di
suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan
yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan
malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970
dan Muslim, no. 2675]55

Dari hadist di atas disampaikan bahwa Allah sesuai
persangkaan hamba-Nya, oleh karena itu sangat baik
apabila kita selalu berpikir positif, baik itu kepada Allah
SWT dan kepada sesama manusia.

55 Tuasikal, Muhammad Abduh. Aku Sesuai Persangkaan Hamba-Ku
hingga balasan mengingat Allah, https://rumaysho.com/17041-aku-sesuai-
persangkaan-hamba-ku-hingga-balasan-mengingat-allah.html,
diakses pada tanggal 27 Oktober 2021, 21:54 PM

73

Positive Thinking akan membawa energi positif
pada lingkungan di sekelilingnya. Lingkungan rumah dan
tempat kerja akan menjadi lebih nyaman dan rekan
kerjapun akan lebih mudah untuk diajak bekerja sama,
sehingga Insya Allah kesuksesan dan keberhasilan
pemasaran pendidikan akan mudah diraih.

40. Memiliki Banyak Variasi Produk / Pilihan Program
Unggulan
Berbicara tentang variasi produk/pilihan program,
ada hal yang tak kalah penting dalam hal strategi untuk
mendapat pangsa pasar yang luas yaitu memiliki banyak
pilihan program. Suatu sekolah harus bisa menciptakan
berbagai variasi produk/pilihan program tanpa harus
meninggalkan ciri dari program tersebut yang
membedakan program tersebut dengan program lain.
Banyaknya pilihan program dari sekolah juga akan dipilih
oleh masyarakat, penyebaran yang luas serta kemudahan
yang ditawarkan pilihan program juga mempengaruhi
pilihan masyarakat. Pilihan program menguntungkan bagi
masyarakat, karena mereka dapat memilih dari berbagai
alternatif, disini bisa dimaklumi karena konsumen
(masyarakat) akan sering merasa bosan oleh karena itu
perlu banyak pilihan program agar tidak monoton. Bagi
sekolah menawarkan beragam program memungkinkan
mereka menarik lebih banyak konsumen (masyarakat)
untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut, lebih
banyak masyarakat yang berminat menyekolahkan
anaknya di sekolah tersebut berarti peluang untuk
mendapatkan peserta didik lebih banyak sangatlah besar.

74

Pilihan program ini menjadi salah satu sumber
keunggulan kompetitif, dalam hal ini sekolah mencari
keunggulan dengan menawarkan lebih banyak variasi dari
pesaing, namun menawarkan pilihan program juga
memerlukan biaya tambahan. Dalam membuat keputusan
pilihan program yang ada di sekolah, maka sekolah harus
mempertimbangkan bagaimana memposisikan programnya
sehingga dapat melayani dengan maksimal.

41. Membangun Citra Positif / Brand Image
Sekolah harus memiliki standar yang jelas sebagai

patokan yang harus terpenuhi. Brand image berfungsi
sebagai daya tarik pelanggan. Sekolah harus menciptakan
bebagai strategi (strategi bauran pemasaran), yang
termasuk ke dalam bidang total marketing plan. Istilah
brand berasal dari kata brandr yang berarti “to brand”,
yaitu aktivitas yang sering dilakukan para peternak sapi di
Amerika dengan memberi tanda pada ternak-ternak
mereka untuk memudahkan identifikasi kepemilikan
sebelum dijual ke pasar.56

Brand adalah indikator value yang anda tawarakan
kepada pelanggan, brand merupakan asset yang
menciptakan value bagi pelanggan dengan memperkuat
kepuasan dan loyalitasnya, brand menjadi alat ukur bagi
kualitas value yang anda tawarkan. Kotler berpendapat
bahwa “a brand is a name, term, sign, symbol, or design or
a combination of them, intended to identity the goods or

56 Sadat, Andi. Brand Belief: Strategi Membangun Merek Berbasis
Keyaninan, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hlm. 18.

75

servicesof one seller or group of seller and to differentiate
them from those competitors.”

Sementara itu, de Chernatony dan McDonald
berpendapat bahwa “brand is an identifiable product,
service, person or place, augmented in such a way that the
buyer or user perceives relevant, unique, sustainable
added values which match their needs mostclosely.”57
Menurut UU Merek No.15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1,
brand (merek) susunan warna, atau kombinasi dari unsur-
unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”.
Definisi ini memiliki kesamaan dengan definisi versi
American Marketing Association yang menekankan
peranan merek sebagai identifier dan differentiator.

Berdasarkan kedua definisi ini, secara teknis apabila
seorang pemasar membuat nama, logo atau simbol baru
untuk sebuah produk baru, maka ia telah menciptakan
sebuah merek.58 Sedangkan menurut penuturan Aker,
brand adalah nama dan atau simbol yang bersifat
membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan)
untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang
penjual tertentu, serta membedakannya dari barang atau
jasa yang dihasilkan para pesaing. Pada akhirnya, brand
memberikan tanda mengenai sumber produk serta
melindungi konsumen maupun produsen dari para pesaing

57 Kartajaya, Hermawan. On Brand Seri 9 Elemen Marketing, (Bandung:
Penerbit Mizan, 2007), hlm.11-19
58 Tjiptono, Fandy. Brand Management & Strategy, (Yogyakarta: Penerbit
Andi, 2005), hlm.2.

76

yang berusaha memberikan produk-produk yang tampak
identik.59

Dari berbagai definisi di atas, jika ditarik dalam
dunia pendidikan bahwa brand adalah suatu nama, istilah,
symbol, tanda, desain kombinasi dari semua yang
digunakan untuk mengidentifikasi produk dan
membedakan produk sekolah dengan produk pesaing.
Brand sekolah sejatinya ditentukan oleh stakeholders
sekolah dengan kepala sekolah sebagai pimpinan
utamanya. Brand merupakan cita-cita besar sekolah yang
harus diperjuangkan. Brand tidak bisa lepas dari visi dan
misi sekolah karena pada hakikatnya brand merupakan
sistem nilai yang dibangun sehingga menjadi label bagi
sekolah.60

Image terbentuk dari bagaimana lembaga
melaksanakan kegiatan operasional yang mempunyai
landasan utama pada segi layanan. Image juga terbentuk
berdasarkan impresi dan berdasarkan pengalaman yang
dialami seseorang terhadap sesuatu, sehingga membangun
suatu sikap mental. Kotler menyatakan bahwa image
konsumen yang positif terhadap suatu brand lebih
memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian.

59 Susanto, Himawan Wijarnako, Power Branding (Membangun Merek
Unggul dan Organisasi Pendukungnya, (Jakarta: Mizan Publika, 2004),
hlm.6.
60 Barnawi & Mohammad Arifin, Branded School: Membangun Sekolah
Unggul Berbasis Peningkatan Mutu, (Jogjakarta: AR-Ruzz Media, 2013),
hlm. 155.

77

Brand yang baik juga menjadi dasar untuk membangun
citra lembaga yang positif.61

Menurut Kotler dan Keller, image (citra) adalah
kepercayaan, ide dan kesan yang di pegang oleh seseorang
terhadap sebuah objek. Sebagian besar sikap dan tindakan
orang terhadap suatu objek dipengaruhi oleh image suatu
objek. Menurut Buchari Alma adalah kesan, impressi,
perasaan atau persepsi yang ada pada publik mengenai
perusahaan, suatu objek, orang atau lembaga.

Berdasarkan uraian di atas, maka lembaga
pendidikan harus berusaha menciptakan image positif di
hati masyarakat. Image inilah yang nantinya akan
menggiring masyarakat untuk menentukan apakah mereka
akan memasukkan putra-putrinya ke lembaga tersebut atau
sebaliknya. Penumbuhan image positif membutuhkan
waktu yang tidak sebentar. terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi terbentuknya image, yaitu antara lain
reputasi akademik, tampilan sekolah, biaya, atensi
personal, lokasi, penempatan karir, aktivitas sosial, dan
program studi. Semua komponen tersebut itulah kelak
yang akan membentuk image terhadap lembaga
pendidikan dan semestinya mendapat perhatian khusus
bagi manajemen sekolah.62 Image positif mengandung arti
kredibilitas suatu organisasi atau lembaga di mata publik
adalah baik. Kredibel ini mencakup dua hal, yaitu
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan, harapan,

61 Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium (Jakarta:
Prehellindo, 2002), hlm.625.
62 Fahrurrozi. Strategi Pemasaran Jasa Dalam Meningkatkan Citra
Lembaga Pendidikan Islam, (Semarang, 2012), hlm.35.

78

maupun kepentingan publik dan kepercayaan untuk tetap
komitmen menjaga kepentingan bersama untuk
mewujudkan investasi sosial, yaitu program- program yang
ditujukan untuk kesejahteraan sosial. Image lembaga
pendidikan bukan hanya dilakukan oleh humas, tetapi
perilaku seluruh yang tergabung dalam lembaga baik itu
publik internal atau eksternal yang ikut andil dalam
pembentukan image lembaga pendidikan.

42. Miliki Kepemimpinan Pendidikan yang Baik
Kepemimpinan Pendidikan secara umum di

definisikan sebagai kemampuan dalam kesiapan yang di
miliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi,
mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan,
mengarahkan orang atau kelompok agar menerima
pengaruh tersebut dan selanjutnya, yang dapat membantu
tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Kepemimpinan dapat dipahami sebagai kemampuan
mempengaruhi bawahan agar terbentuk kerjasama didalam
kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Apabila
orang-orang yang menjadi bawahan dapat dipengaruhi
oleh kepuasaan kepemimpinan yang dimiliki oleh atasan,
maka mereka akan mau mengikuti kehendak pimpinannya,
dengan sadar, rela dan sepenuh hati. Sifat-sifat
Kepemimpinan yang baik antara lain:
a. Kompeten, seorang pemimpin harus bisa mengambil

keputusan yang tepat
b. Berwawasan ke depan, pemimpin dapat menetapkan

tujuan secara menyeluruh, memiliki visi yang dapat
dikomunikasikan dengan baik dan kemudian dimiliki
oleh seluruh anggota organisasi, mempunyai gambaran

79

bagaimana cara untuk meraih keberhasilan dan
menetapkan prioritas berdasarkan nilai-nilai inti
perusahaan.
c. Menginspirasi, mampu membawa spirit perubahan bagi
para anggotanya.
d. Pemimpin memperhatikan kepercayaan diri dalam
semua interaksi, memegang kendali, memiliki daya
tahan, senantiasa berkomunikasi, memberi inspirasi,
dan memperdayakan karyawan untuk terus berprestasi.
e. Mengaktualisasi diri, Pemimpin terus mengembangkan
potensi diri dan mencari tantangan baru.
f. Jujur dan rendah hati, Pemimpin harus bersikap tulus,
rendah hati, dapat diandalkan dan jujur dalam menjaga
kepercayaan.

43. Berikan Informasi yang Jelas tentang Produk atau
Jasa Kita kepada Pelanggan
Strategi dalam bisnis untuk meningkatkan minat
pelanggan untuk membeli produk perusahaan, dapat
diambil langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membuat website/toko online
Memiliki website ibarat memiliki sebuah toko/tempat
bisnis tanpa harus mengeluarkan banyak biaya untuk
menyewa dan memikirkan lokasi yang strategis.
b. Menggunakan sosial media
Sosial media merupakan salah satu alat komunikasi dan
strategi promosi produk yang perlu dimiliki para
pengusaha.
c. Membuat iklan gratis
Internet kali ini telah menyediakan banyak flatform
untuk dijadikan media iklan produk yang gratis.

80

Penggunaan iklan gratis di internet juga lebih efisien
dan menjangkau konsumen yang lebih luas.
d. Membuat Vlog
Media audio visual adalah media yang semakin banyak
diterima dan digemari oleh banyak orang. Video yang
di unggah ke internet, khususnya youtube, akan lebih
banyak barang yang dijual.

44. Melakukan Manajemen Pemasaran (Perencanaan,
Pelaksanaan, Evaluasi, dan Pengendalian)
Manajemen pemasaran harus diperhatikan oleh
sebuah organisasi atau perusahaan karena berkontribusi
banyak hal untuk kelancaran proses produk. Dalam
manajemen tahap perencanaan memegang peranan
penting, karena perencanaan merupakan langkah awal
untuk memiliki sebuah pedoman kerja yang terarah dan
jelas, sehingga aktifitas organisasi dapat diarahkan untuk
mencapai tujuan. Perencanaan yang baik memberikan
kontribusi besar terhadap keberhasilan mencapai tujuan,
tetapi sebuah rencana tidak berarti apa–apa tanpa adanya
pelaksanaan atau implementasi.
Sebagai salah satu fungsi manajemen, perencanaan
merupakan peranan yang dilakukan oleh pimpinan dengan
segenap kewenangannya dapat merubah kegiatan dan
tujuan yang harus dicapai organisai. Sedangkan sebagai
suatu keputusan, perencanaan adalah apa, siapa, dan
bagaiman yang akan atau harus dilakukan untuk waktu
yang akan datang.
Proses perencanaan bukan suatu yang bebas dari
gangguan dan hambatan, apalagi menyangkut berbagai
sumber daya, baik manusia maupun yang lain. Maka

81

pembuatan suatu rencana memerlukan keahlian khusus
disertai dengan semangat kerja yang tinggi, ulet, tekun,
dan bertanggung jawab.

Setiap rencana yang merupakan suatu produk dari
proses perencanaan perlu ditindak lanjuti dengan
pelaksanaan. Pelaksanaan merupakan serangkaian kegiatan
dan tindakan yang dilakukan oleh semua pihak yang
terlibat dalam organisai, dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Pelaksanaan kebijakan tidak hanya sekedar
mekanisme bagaimana menerjemahkan tujuan–tujuan
kebijaksanaan kepada prosedur rutin dan teknik,
melainkan menyangkut berbagai factor, dari sumber daya,
hubungan antar unit organisasi, tingkat organisasi, sampai
kepada golongan politik tertentu yang mungkin tidak
menyetujui kebijakan yang ada. Maka berkenaan dengan
pelaksanaan kebijakan akan terkait dengan evaluasi
kebijakan, untuk mencari jawaban mengapa suatu
kebijakan tidak mencapai tujuan yang diharapkan, selain
akan menemukan pengertian pelaksanaan itu sendiri juga
secara tidak langsung telah melakukan analisis yang
merupakan bagian dari kegiatan dari evaluasi kebijakan.
Manfaat selanjutnya akan terjawab pertanyaan lain, yakni
bagaimana cara mengukur keberhasilan dari implementasi.

Sebuah kebijakan public yang telah disahkan tidak
dapat dibiarkan begitu saja, melainkan perlu
ditindaklanjuti dengan tahapan manajemen selanjutnya.
Kebijakan harus dikendalikan diawasi terus menerus sejak
ditahap perencanaan sampai ketahap paling akhir.

82

Pengendalian mutu adalah alat manajemen untuk

memperbaiki mutu produk bila diperlukan,

mempertahankan mutu yang sudah tinggi dan mengurangi

jumlah bahan yang rusak. Pengendalian mutu harus dapat

mengarahkan beberapa tujuan terpadu, sehingga konsumen

puas menggunakan produk, baik barang atau jasa

perusahaan. Pengendalian mutu melibatkan

pengembangan sistem untuk memastikan

bahwa produk dan jasa dirancang dan diproduksi untuk

memenuhi atau melampaui persyaratan

dari pelanggan maupun produsen sendiri.

45. Kembangkan ‘Bisnis’ secara Bertahap
Memulai suatu bisnis memang tidak mudah. Ada

berbagai langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu
untuk mencapai titik di mana usaha bisa didirikan. Setelah
berdiri, masih banyak pula hal yang harus dikerjakan agar
usaha bisa terus berkembang. Dalam upaya ini, tentunya
ada contoh pengembangan usaha juga cara-cara yang bisa
dilakukan untuk mengembangkan usaha serta mencapai
target. Di awal pembentukan usaha, kita sudah harus
menentukan strategi bisnis dengan tepat.

Strategi matang yang telah dibentuk akan
memudahkan kita untuk menentukan arah bisnis dan
menjalankan usaha yang diimpikan. Di sisi lain, ketatnya
persaingan di dunia bisnis juga menuntut kita untuk siap
bertarung dan menghadapi resiko yang sewaktu-waktu bisa
muncul.

Setelah usaha berdiri yang bisa kita lakukan yaitu
melakukan peningkatan promosi, memperluas jaringan,
tingkatkan sumber daya, mengutamakan pelayanan

83

konsumen, inovasi produk, minimalisasi biaya operasional
dan atur keuangan dengan baik.

46. Melihat Situasi / Kondisi / Peluang / Potensi Sekolah
Dalam pemasaran tentunya kita akan berhadapan

dengan para stakeholder atau para costumer pengguna jasa
pendidikan di lembaga kita. Dalam setiap strategi
pemasaran yang kita bangun untuk membranding lembaga
pendidikan kita tentunya dapat menjadi bagian dari
melihat potensi. Potensi apa yang lembaga kita miliki, kita
coba untuk membranding dengan baik. Bagaimana kita
akan memasarkan lembaga kita apabila kita tidak pernah
mengetahui potensi yang lembaga kita miliki. Misalnya
kita merencakankan akan memasarkan ke kalangan
menengah ke atas maka fasilitas dan juga kualitas lembaga
kita juga harus sesuai dengan sasaran costumer kita. Hal
ini yang digunakan untuk menarik hati orang-orang yang
akan bersekolah dilembaga kita.

Cara mengidentifikasi hal tersebut bisa
menggunakan analisis SWOT (strenght, weakness,
oportunity, threat) agar kita bisa menggunakan kekuatan,
kelemahan, peluang dan juga cara untuk mendapatkan
peluang dengan baik, maka kita harus benar-benar
menganalisis secara komprehensif. Pertama, kekuatan
(Strenght) kekuatan apa yang menjadi keunggunlan
lembaga pendidikan kita. Kedua, kelemahan (Weakness)
kelemahan, maka kita juga perlu menganalisis hal-hal yang
menjadi kelemahan kita sebagai sebuah lembaga. Ketiga,
peluang (Oportunity) Peluang yang seringkali menjadi
bagian tak terpisahkan dari sebuah pemasaran adalah
melihat peluang yang ada dalam lembaga pendidikan.

84

Terakhir, threat (Cara untuk bisa meraih peluang). Cara
tersebut dapat digunakan untuk sebuah lembaga dalam
menganalisa setiap keadaannya.

47. Memberikan Value Added (Nilai Tambah) / Memberi
Lebih / Bonus / Doa / ‘Senyuman’
Dalam sebah Value added ada komponen-komponen
yang harus terlibat dengan baik, setiap rekam jejak dari
sebuah lembaga pendidikan akan di rekam sedemikin rupa
tidak terkecuali dengan sebuah senyum atau doa terhadap
lembaga pendidikan yang ada. Value Added menjadi
sebuah kebutuhan bagi setiap lembaga, karena dalam nilai
ini ada sebuah makna yang terkandung secara baik tersirat
maupun tersurat. Disini diperlukan sebuah seni dalam
memberikan nilai atau bonus terhadap apa yang kita
pasarkan.
Value Added dapat menjadi sebuah nilai plus yang
akan menjadi pertimbangan bagi setiap orang tua untuk
menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan yang
dituju. Sebuah lembaga pendidikan akan memberikan
kesan yang baik ketika sudah meluluskan siswanya dengan
kompetensi yang mumpuni pula, kemudian ramah
terhadap sekitar, dan memiliki nilai empati yang lebih baik
dari yang lain. Dalam hal yang lain senyum maupun
keramahtamahan yang dilakukan dapat menjadi sebuah
peluang yang besar untuk menjadikan lembaga kita adalah
Marketable. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad
shallallah ‘alaihi wa salaam:

85

‫اَ ْل َيدُ ُع ْل َيا ْل َخ ْي ٌر ِم َنا ْل َي ِد ال ُّس ْفلَى‬

(Tangan yang di atas lebih baik dari pada tangan yang
di bawah).

Hal tersebut bermakna bahwa orang yang memberi
lebih baik dari pada orang yang menerima, karena pemberi
berada di atas penerima, maka tangan dialah yang lebih
tinggi sebagaimana yang di sabdakan oleh Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bonus adalah kompensasi tambahan yang diberikan
kepada karyawan atas pekerjaannya yang baik dan
menguntungkan perusahaan. Bonus bisa digunakan
sebagai penghargaan terhadap pencapaian tujuan-tujuan
spesifik yang ditetapkan oleh perusahaan, atau untuk
dedikasinya kepada perusahaan.

Bonus merupakan hal yang sangat wajar dalam
sebuah pekerjaan. Jika kamu baik dan menguntungkan
perusahaan pastinya kamu akan mendapatkan kompensasi
lebih yang diberikan oleh pihak perusahaan. Selain itu
terdapat bonus-bonus lainnya yang ditawarkan.

Doa adalah ibadah, itu yang dikatakan Rasulullah
SAW, dan ibadah adalah proses penghambaan seorang
untuk terus menerus melaksanakan penyembahan pada
Sang Penciptanya. Oleh karena itu, doa adalah sebuah
penyembahan hamba pada Sang Penciptanya seraya
memohon bantuanNya.

Senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat
bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau
kedua ujungnya, atau pula di sekitar mata. Kebanyakan

86

orang senyum untuk menampilkan kebahagiaan dan rasa
senang.

48. Makanan Enak / SDM Profesional / Materi
Pembelajaran / Produk Bagus
Makanan Enak. Bisnis makanan memang tak ada
matinya, tapi menawarkan produk yang sama dengan
kompetitor sepertinya sebuah aksi bunuh diri. Konsumen
selalu ingin yang baru, meski itu produk lama yang diolah
secara kekinian tentunya dengan cita rasa yang enak,
sehingga konsumen terpuaskan dengan layanan dan
makanan yang menjadi kekhasan dari sebuah produk.
Tidak beda dengan sebuah lembaga Pendidikan dalam
memasarkan jasa Pendidikan juga harus sesuai dengan
keinginan konsumen (peserta didik) dan masyarakat.
Hubungan masyarakat dan sekolah merupakan komunikasi
dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal
balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan
manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerjasama
serta pemenuhan kepentingan bersama63. Pengertian ini
bagian dari cara kita untuk meningkatkan pengertian
masyarakat tentang kebutuhan dan praktik pendidikan
dalam upaya memperbaiki sekolah dan pelayanan
maksimal merupakan bagaian terpenting dalam strategi
pemasaran jasa lembaga kita.
Orang-orang Profesional. Sebagian besar perusahaan
dijalankan oleh orang-orang yang peduli untuk
memaksimalkan penjualan mereka dan mengurangi
pengeluaran. Dan tim pemasaran bukanlah kecanduan

63 Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Op.Cit., hlm.278.

87

yang murah tetapi yang dibutuhkan dari pemasaran adalah
pengelolaan dari orang-orang yang profesional, sehingga
apa yang dipasarkan dari sebuah produk akan
mendapatkan keuntungan bagi perusahaan/lembaganya.

Materi Pembelajaran / Produk yang Bagus /
Berkualitas. Kualitas produk merupakan salah satu hal
yang penting dalam suatu proses produksi baik untuk
produk yang dipasarkan didalam negeri maupun produk
yang dijual untuk tujuan ekspor. Masalah kualitas dalam
produk sangat penting sekali karena semua hasil produksi
yang dihasilkan oleh perusahaan untuk pasar yang
memiliki standar mutu yaitu standar mutu yang ketat dan
suatu standar yang telah ditetapkan bagi produk-produk
yang akan dipasarkan.

Dalam beberapa dekade terakhir ini, perusahaan
harus memiliki competitive advantage agar bisa bertahan
dalam persaingan yang begitu ketat. Hanya perusahaan
yang dapat menghasilkan kualitas barang atau jasa yang
sesuai dengan tuntutan pelanggan dapat memenangkan
persaingan. Persaingan bukan hanya mengenai seberapa
tinggi tingkat produktivitas perusahaan dan seberapa
rendahnya tingkat harga produk, namun lebih pada kualitas
produk. Kualitas produk merupakan aspek penting yang
sangat berpengaruh pada kinerja aspek-aspek yang lain
didalam perusahaan. Semakin rendah tingkat kegagalan
produk yang dihasilkan maka produk yang dihasilkan
semakin berkualitas.

49. SDM Baik / Tampilan Menarik / Bersih / Rapih
Kemajuan teknologi secanggih apapun peran sumber

daya manusia (SDM) sangat penting dan bahkan

88

keberhasilan ataupun kesuksesan baik pada organisasi
maupun perusahaan sangat tergantung oleh SDM yang
dimiliki.

Berbicara masalah pemasaran jasa maka pada
praktiknya jasa dapat dilihat dari dua sudut pandang yang
berbeda yaitu sebagai produk utama dan sebagai layanan
pendukung suatu produk. Jasa produk maupun layanan
waktu pun dengan sarana teknologi yang canggih tetap
tidak terlepas dari peran SDM, bahkan dikatakan dalam
pepatah SDM merupakan sumber keunggulan daya saing
yang tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan.

Peran SDM dalam perusahaan jasa perlu dibedakan
pengelolaannya dan secara umum dikelompokkan atas:
contactors, modifiers, influencers dan isolateds, dan peran
penting SDM dalam pemasaran jasa dapat dijelaskan pada
aspek internal marketing dan customer service.

Untuk perusahaan jasa” internal marketing”
memberikan banyak manfaat dalam mencapai kesuksesan
pemasaran karena lebih bersifat integratif dan merupakan
proses yang berkelanjutan.

Selain dari aspek SDM, Penampilan merupakan hal
penting yang seharusnya menjadi perhatian banyak orang,
terutama para marketing. Penampilan yang rapi dapat
memberikan efek positif ketika kita melakukan kegiatan
marketing, yaitu dapat menghidupkan situasi dan
mengubah pandangan orang menjadi positif terhadap
produk atau jasa yang kita pasarkan.

Namun kadangkala penampilan tidak menjadi hal
yang diperhatikan atau diprioritaskan para marketing,
apalagi ditengah kesibukan dan aktivitasnya yang padat.

89

Sebenarnya, penampilan merupakan hal yang penting
karena hal tersebut menyangkut kesan pertama calon
pelanggan terhadap produk atau jasa yang kita pasarkan.

Hubungan antara penampilan dengan kesan pertama
calon pelanggan sangat diperlukan dikarenakan: (a)
Penampilan yang menarik dapat merubah image seseorang
menjadi lebih baik, sehingga menarik perhatian orang
lain/calon klien kita terhadap produk/jasa yang kita
tawarkan. (b) Penampilan yang menarik juga dapat
membantu kita sebagai salesperson menjadi lebih percaya
diri atau bisa dikatakan menjadi lebih bersemangat bahkan
memiliki ide-ide terhadap produk, jasa atau layanan yang
kita pasarkan. (c) Penampilan yang menarik juga dapat
membuat kondisi yang ada menjadi lebih hidup dari
biasanya.

50. Berikan Bukti-bukti, Bukan Janji-janji / Katakan
Sejujurnya / Jangan Bohong
Mungkin kita sering mendengar dan membaca
slogan atau jargon “Berikan Bukti-bukti, bukan janji-janji”
pada alat peraga kampanye. Jargon tersebut sering kita
dengar dan kita baca ketika seseorang berkampanye
mencalonkan diri untuk menjadi kepala daerah,
mencalonkan menjadi anggota dewan, bahkan
mencalonkan diri menjadi presiden. Ketika sesorang
menginginkan sebuah jabatan yang membutuhkan suara
dari rakyat yang menjadi target, maka seseorang tersebut
akan membeberkan segala kemampuan dan kelebihannya.
Selain itu mereka biasanya memberikan janji-janji manis
berupa sejumlah program-program dan kebijakan-
kebijakan yang berpihak pada rakyat. Banyak yang

90

percaya dengan slogan semacam itu, namun tidak sedikit
yang tidak peduli dengan janji-janji yang disampaikan oleh
orang-orang yang sedang membutuhkan suara rakyat
tersebut. Ternyata, setelah mereka menjadi pejabat, banyak
rakyat yang kecewa. Janji-janji manis yang mereka
ucapkan dulu dalam kurun waktu tetentu, para pejabat
tersebut tidak bias membuktikan program-program
maupun kebijakan yang bisa membuat rakyat menjadi
bangga. Bahkan banyak diantara para pejabat yang tidak
jujur, berbohong, melakukan hoax, korupsi yang
merugikan rakyat dan negara.

Hal tersebut tidak boleh terjadi di dunia pendidikan.
Menjelang awal tahun ajaran baru, biasanya sebuah
lembaga pendidikan akan mempromosikan tentang
keadaan lembaganya. Mereka mengenalkan sejumlah
program-program unggulan yang dilaksanakan di lembaga
tersebut. Mereka biasanya juga memamerkan sejumlah
prestasi yang pernah diraih oleh guru dan siswa di bidang
akademik maupun non akademik. Tidak sedikit pula
lembaga yang menyelenggarakan sebuah event yang
pesertanya diikuti oleh siswa di jenjang bawahnya yang
menjadi target supaya mereka tertarik dengan lembaga
yang menyelenggarakannya tersebut. Itu adalah hal yang
sah-sah saja dan tidak ada larangan selama tidak
melanggar hukum dan norma yang berlaku, karena hal
tersebut merupakan bagian dari marketing lembaga
pendidikan.

Jadi ketika para siswa sudah masuk dan menjadi
bagian dari warga madrasah, sudah masuk ke dalam
sebuah lembaga pendidikan, maka mereka betul-betul

91

harus di dibina, didimbing, dididik sesuai dengan program-
program yang dikampanyekan dulu ketika menjelang
penerimaan peserta didik baru. Apabila lembaga
pendidikan mengabaikan hal tersebut, berarti mereka
sudah melakukan kebohongan. Padahal berbohong itu
dilarang oleh Allah SWT, sebagaimana di sampaikan
dalam Al-Qur’an Surah An Nahl ayat 105 yang berbunyi:

‫أ ـئك ذ‬ ‫آ‬ ‫إ يب‬

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan,

hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-

ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang
pendusta.”64

Selanjutnya, dalam sebuah hadits, Rasulallah SAW

bersabda:
“Sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kepada
kebaikan, dan kebaikan itu akan menghantarkan kepada
surga. Seseorang yang berbuat jujur oleh Allah akan
dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya
bohong itu akan menunjukkan kepada kelaliman, dan
kelaliman itu akan menghantarkan ke arah neraka.
Seseorang yang terus menerus berbuat bohong akan
ditulis oleh Allah sebagai pembohong.”65

51. Melihat Rintangan sebagai Peluang / Bukan
Permasalahan
Menjadi pengelola lembaga pendidikan dan
menjalankannya tidaklah mudah. Terkadang kita akan

64 RI, Depag, Op.Cit.
65 Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.

92


Click to View FlipBook Version