The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Beriman Pada Kitab-Kitab Allah

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by lavettakristiyono, 2021-10-20 07:02:34

Silsilah Ilmiah HSI 7

Beriman Pada Kitab-Kitab Allah

Halaqah 1| PENGERTIAN KITAB DAN WAJIBNYA
BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLAH

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang pertama dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-
kitab Allah adalah tentang “Pengertian Kitab Secara Bahasa dan Syariat
dan Wajibnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allah”

Diantara pokok pokok keimanan yang harus diimani seorang hamba
adalah beriman dengan kitab kitab Allah, semakin seseorang
mengetahui tentang kitab kitab Allah secara terperinci maka akan
semakin bertambah keimanannya dan akan semakin besar manfaatnya
di dunia maupun diakhirat.

➢ Kitaabun dalam bahasa arab adalah mufrad atau tunggal dari
kutubun,

➢ Kitab secara bahasa artinya yang ditulis
➢ Adapun secara syariat maka yang dimaksud kitab kitab disini

adalah ; kitab kitab yang Allah turunkan kepada para Rasul-Nya
sebagai petunjuk bagi manusia supaya mereka mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Al-Quran, As Sunnah dan Ijma’ kaum muslimin menunjukkan
tentang wajibnya beriman dengan kitab kitab Allah, dan bahwasanya
kekufuran dengan kitab kitab Allah pada hakikatnya adalah kekufuran
dengan Allah.

Dari Al-Quran Allah berfirman :

ْ‫ْ َياْأَيُّ َهْاْا َّل ِذي َنْْآَ َمنُواْآَ ِمنُواْ ِباّ َّلْلِْ َو َر ُسو ِل ِْهْ َوال ِكتَا ِْبْالَّ ِذيْ َن َّز َْلْ َع َلىْ َر ُسو ِل ِْهْ َوال ِكتَا ِبْْالَّ ِذيْأَن َز َلْْ ِمن‬
‫َقب ُْلْ َو َم ْنْ َيكفُ ْرْ ِباّ َّلِْلْ َو َمََلئِ َك ِت ِهْْ َو ُكتُ ِب ِْهْ َو ُرْ ُس ِل ِهْْ َواليَو ِمْْاْ َل ِخ ِْرْفَ َقْدْ َض َّْلْ َضََل ًلْْبَ ِعيدًا‬

“Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kalian kepada Allah dan
Rasul-Nya dan kitab yang telah diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab
kitab yang diturunkan sebelumnya. Dan barangsiapa yang kufur kepada
Allah, malaikat malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, rasul rasul-Nya dan hari

akhir, maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang
jauh”. (An-Nisa : 136)

Dari As-sunnah bahwa Nabi ‫ ﷺ‬ketika ditanya Jibril ditanya tentang apa
itu iman, beliau mengatakan

‫الإي َما ُْنْأ ْنْتُؤ ِم َنْْبالْلِْ َو َمَ َلئ ِكتَ ِْهْ َو ُكتُب ِْهْ َو ُر ُس ِل ِْهْ َوال َيو ِْمْاْل ِخ ِرْْ َوتُؤ ِم َْنْبِالقَدَ ِرْْ َخي ِر ِْهْ َو َش ّر ِْه‬

Beriman adalah engkau beriman dengan Allah, malaikat malaikat-Nya,
kitab kitab-Nya, dan rasul rasul-Nya, dan hari akhir, dan engkau
beriman dengan takdir baik yang baik maupun yang buruk.
(HR Muslim)

Adapun dari ijma’ maka telah berkata Ibnu Bathah rahimahullah

‫ْوبجميعْماْقال ْهْالله‬،‫ْوكذلكْوجوبْالإيمانْوالتصديقْبجميعْماْجاءتْب ْهْالرسلْمنْعندْالله‬
‫ْكان‬،ً‫ْفلوْأنْرجَلًْْآمنْبجميعْمْاْجاء ْتْبهْالرسلْإ ْلْشيئْاًْواحدا‬،ْ‫ْعزْوج ْلْفهوْح ْقْلز ٌم‬
‫بردّْ ذلكْالشيءْكافرْاًْعندْجميعْالعلماء‬

“Demikian pula wajibnya beriman dan membenarkan seluruh apa yang
dibawa oleh para Rasul dari sisi Allāh dan beriman dengan seluruh yang
Allāh ‘Azza wa Jalla katakan, ini adalah sebuah kewajiban, Seandainya
seseorang beriman dengan seluruh yang dibawa para Rasul kecuali satu
hal maka dengan dia menolak satu hal tersebut jadilah dia kafir
menurut seluruh ulama.” (Al-Ibānah Ash-Shughra : 211)

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

‫َو ال َّسلاَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة الل ِه َوبَ َر َكاتُ ُه‬

Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

Halaqah 2 | Pentingnya Beriman Dan Cara Beriman
Dengan Kitab-Kitab Allah

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-2 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-
kitab Allah adalah tentang “Pentingnya Beriman Dan Cara Beriman
Dengan Kitab-Kitab Allah”

Diantara yang menunjukkan pentingnya beriman dengan kitab kitab
Allah bahwasanya beriman dengan kitab kitab Allah secara global
termasuk pokok-pokok adalah Aqidah Islam dan merupakan rukun yang
ketiga dari 6 rukun iman yang tidak sah iman seseorang kecuali dengan
mengimani seluruh rukun iman ini dan telah berlalu haditsnya

kemudian diantara yang menunjukkan pentingnya bahwasanya
beriman dengan kitab kitab adalah sifat orang orang yang beriman,
Allah berfirman

‫َآ َم َِنِال َر ُسو ُلِِبِ َماِأُ ْن ِز َِلِإِلَ ْي ِِهِ ِم ْنِِ َر ِب ِِهِ َوا ْلِ ُم ْؤ ِمنُو َنِِ ُكلِِآَ َم َِنِ ِباّ َل ِِلِ َو َم ََلئِ َك ِت ِهِِ َو ُكتُ ِب ِِهِ َو ُر ُس ِل ِِه‬

“Rasul beriman dengan apa yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya”
(Al-Baqarah : 285)

Dan diantara yang menunjukkan pentingnya bahwa Allah telah
menyuruh orang orang beriman untuk mengatakan kami beriman
kepada Allah dan apa yang diturunkan pada kami didalam sebuah ayat
Allah berfirman

ِ‫ِِقُ َووٱلُۡۡولَاِْ ِۡسبََءاا َمِطِنَِا َِوبِ َٱمّاِ َلِِلِأُِ َووتِ َم َاِىِِِأُ ُنم ِوز ََسلِِٰإِِىلَ ِۡي ََنواِِع َيو َمَسِا ِٰىِأُِن َِوز َم َلِِاِِ ِإأُ َلو ٰ ِتِىِ َإِىِ ۡبِٱَلرٲنَبِ ِهُّيۧـوَِمَِنَِوِ ِإ ِم ۡسِمنَۡمنِٰـ ُهَِرۡعِمِبيِ ِهََلِۡومِِنََِ ۡوَحِإلُِِۡنِسنُِ َفَلَح ِٰـهُِرِ َۥُقِقِِِِ ََُبموۡيَيۡسَۡعِلِنقُُمأَوو َح ََنِدِب‬

“Katakanlah oleh kalian: “Kami beriman kepada Allah dan apa yang
diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim,
Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan asbath (anak cucunya), dan apa yang
diberikan kepada Musa dan ‘Isa dan apa yang diberikan kepada para
nabi dari Rabbnya dan kami tidak membeda bedakan diantara mereka
dan kami meyerahkan diri kepada Allah”. (Al-Baqarah : 136)

Dan diantara yang menunjukkan pentingnya beriman kepada kitab
kitab Allah bahwasanya mengkufuri kitab kitab Allah adalah sebuah
kesesatan yang nyata.

Allah berfirman :

‫َو َمنِ َي ْكفُ ْرِِ ِبٱّ َلِِلِ َو َم ٰ َل ِئ َكتِ ِهۦِ َو ُكتُبِ ِهۦِ َو ُر ُس ِل ِهۦِ َوٱ ْل َي ْو ِِمِٱ ْل َءا ِخ ِرِِ َفقَ ْدِِ َض َلِِ َض ٰلَ ۢ ًَلِِ َب ِعي ًدا‬

“Dan barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir, maka sungguh dia telah
tersesat dengan kesesatan yang jauh”. (An-Nisa : 136)

Dan diantara hal yang menunjukan pentingnya beriman dengan kitab
kitab Allah bahwasanya Allah telah menurunkan kitab kitab tersebut
sebagai petunjuk bagi manusia, mengeluarkan mereka dari kegelapan
menuju cahaya, menunjukkan mereka jalan yang lurus. yang
dengannya mereka bahagia di dunia dan akhirat.

Allah berfirman :

ِ‫ِإنَاِأَ ْن َز ْل َنا التَ ْو َراِةَِفِي َهاِ ُه ًدىِ َونُور‬

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan taurat di dalamnya (ada)
petunjuk dan juga cahaya.. (Al-Maidah : 44)

Demikian firman Allah :

‫َوآتَ ْي َناِهُِالإ ْن ِجي َِلِ ِفي ِِهِ ُه ًدىِ َونُو ِر‬

“Dan Kami telah berikan ‘isa, injil didalamnya ada petunjuk dan juga
cahaya “. (Al-Maidah : 46)

Dan Allah mengatakan :

‫ٰ َذ ِل َكِِٱ ْل ِك ٰتَ ُبِِ َِلِ َر ْي َبِِِۛ ِفي ِِهِِۛ ُه ًدىِ ِل ْل ُمتَ ِقي َِن‬

“Kitab tersebut yaitu (Al-Qur’an) tidak ada keraguan didalamnya
sebagai petunjuk bagi orang orang yang bertaqwa”. (Al-Baqarah : 2)

Cara beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah beriman dengan 4 perkara :

1) Beriman bahwasanya dengan kitab-kitab ini benar-benar turun
dari Allah

2) Beriman dengan nama-nama kitab kita ketahui namanya
sedangkan yang tidak diketahui maka kita beriman secara global

3) Membenarkan kabar-kabar yang shahih dalam kitab-kitab
tersebut seperti kabar kabar Al quran dan kabar kabar kitab
sebelumnya yang belum diubah

4) Beramal, ridha dan berserah diri dengan hukum-hukum yang
belum dihapus di dalam kitab-kitab tersebut dan semua kitab
yang terdahulu telah mansukh atau terhapus hukumnya dengan
Al-Quran

Dan penjelasan ke empat perkara ini insyaa Allah akan diperinci pada
halaqah halaqah selanjutnya

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

‫َو ال َّسلاَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة الل ِه َو َب َر َكا ُت ُه‬

Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

Halaqah 3 | WAHYU

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-3 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-
kitab Allah adalah tentang “Wahyu”

Wahyu secara bahasa adalah pemberitahuan yang cepat dan samar.
Didalam Al-Quran Allah menyebutkan bahwa :

➔Allah Mewahyukan Ibu Musa ‘alayhis salam untuk menyusui Musa
‘alayhis salam,

➔Dan Allah mewahyukan lebah untuk membuat sarang,
➔Dan Allah menyebutkan bahwa Nabi Zakaria ‘alayhis salam

mewahyukan kepada kaumnya dengan Isyarat,
➔Dan didalam Al-Quran Allah juga menyebutkan bahwasanya

syaithan mewahyukan kepada wali-walinya. Maka ini semua
adalah wahyu menurut bahasa.

Adapun secara syariat maka wahyu adalah pemberitahuan Allah
kepada para Nabi-Nya dengan apa yang ingin Allah sampaikan kepada
mereka baik berupa syariat atau kitab, baik dengan perantara atau
tidak dengan perantara. Dan wahyu inilah yang merupakan kekhususan
para Nabi.

Sebagaimana firman Allah :

ْ‫إِ َّناْْأَ ۡو َح ۡينَْاْ ِإلَ ۡي َكْْ َك َماْْأَ ۡو َح ۡينَْاْإِ َل ْىْنُو ْحْ َوٱل َّنبِ ّيِ ۧـ َْنْ ِمنْْ َب ۡع ِد ِۦه‬

“Sesungguhnya Kami telah wahyukan kepadamu sebagaimana Kami
telah wahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya…. ”
(An-Nisa:163)

Wahyu Allah sampaikan kepada para Nabi menggunakan 3
cara :

➢ Allah langsung mewahyukan ke hati yang diwahyukan.
Seperti sabda Nabi ‫ﷺ‬

‫ ِِع َفإِ َبِ َنِِِِّرل َْلزَِاقَِ َهلا‬،ِ‫ِ ِإ َِنِِ ُفَرأَْو ْج َِحِمِلُا ْلوقُاُِد ِف ِ ِسيِِانَلَف َطَلَِثِفِ ِبِِي َِو ُرلِويَ ِعْح ِمي َلِأََِن َِنِأَِ َن َحْف َد ًس ُكا ُِمَِِلا ْنِ ْسِتِتَ ْب ُم َطوا َُءِِتِِال َحِترَ ْزىِ ِِقتَِأَْستَْنِ ْكِ َِيم َِْلطلُِ َبأَهَُِجِلَبِ َهَما ْع َو ِتَص َيْستةَِ ِْو‬،ِ
‫يُ َنا ُلِِ َماِ ِع ْن َدِهُِإِلِ ِب َطا َعتِ ِِه‬

“Sesungguhnya Rūhul Qudus (Jibrīl) telah meniupkan di dalam hatiku
bahwa sebuah jiwa tidak akan meninggal sampai sempurna ajalnya dan
sempurna rizqinya. Maka hendaklah kalian perbaiki cara mencari rizqi
kalian. Janganlah sampai salah seorang diantara kalian mencari rizqi
dengan maksiat karena melihat lambatnya rizqi, karena sesungguhnya
tidak dicari apa yang ada di sisi Allāh kecuali dengan keta’atan
kepadaNya.” (HR Abū Nu’aim dalam Hilyatul Awliyā dan
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh)

➢ Allah berbicara langsung dengan Nabi tersebut dari balik
hijab.

Sebagaimana ketika Allāh berbicara langsung kepada Nabi Musa
‘alayhissalām, sebagaimana dalam firman Allah :

ِ‫َو َكلَ َمِّل َل ُاِ ُمو َسىِتَ ْك ِلي ًما‬

“Dan Allāh berbicara dengan Mūsā dengan sebenar-benar
pembicaraan” (An-Nisā: 164)

➢ Wahyu tersebut datang dengan perantaraan malaikat.
Sebagaimana turunnya Jibril membawa wahyu dari Allah kepada para
Nabi dan Rasul.

Dalil 3 cara ini adalah firman Allah :

‫ِ َو َماِ َكا َِنِ ِلبَ َشرِِأَ ِْنِيُ َك ِل َمهُِِّل َلاُِِإِ َلِِ َو ْحيًاِأَ ِْوِ ِم ْنِِ َو َرا ِِء ِح َجابِِأَ ْوِِيُ ْر ِس َلِِ َر ُسو ًِلِفَيُو ِح َِيِ ِبإِ ْذنِ ِهِِ َما‬
‫يَ َشا ُِء ِِۚإِنَِهُِ َع ِل ِيِ َح ِكيِم‬

“Dan tidaklah Allāh berbicara kepada manusia kecuali wahyu yang
diwahyukan secara langsung atau berbicara kepadanya dari balik hijab
atau Allāh mengutus seorang malaikat utusan kemudian malaikat
tersebut mewahyukan dengan izin Allāh apa yang Allah kehendaki.

Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.” (Asy-Syura :
51)

Dan Jibril datang kepada nabi dengan membawa wahyu terkadang
dengan wujudnya yang asli, terkadang datang wahyu tersebut seperti
kerincingan lonceng, dan terkadang Jibril datang menjelma sebagai
seorang manusia.

Al-Harits Ibnu Hisyām radhiyallāhu ‘anhu pernah bertanya kepada
Rasūlullāh ‫ﷺ‬

‫ِ َك ْي َفِِ َيأْتِي َِكِا ْل َو ْح ُيِِِ؟‬،ِِ‫َياِ َر ُسو َِلِّل َل ِا‬

“Wahai Rasūlullāh, bagaimana wahyu datang kepadamu?”

Maka Beliau ‫ ﷺ‬berkata:

‫ِِفََويُقَ َك ْدِِلِ ُم َنِو َعي ْيِفَأَُتِِِع َعيْنِِهُ َمِا َمِاَيِقُ َقاو َُِلِل‬،‫ِ ََووأَ ُه َْحِويَِاأَ ًناَشِ ُّدَيِهُتََِمثََعلَ ُِلَِيِِلِ َفييُِْفا ْل َم َصلَ ُِم ُِِك َع َ ِنر ُجي ًَِِل‬،ِِ‫ِأَ ْحيَانًاِ َيأْتِي ِنيِ ِم ْث َِلِ َص ْل َصلَ ِِةِا ْل َج َر ِس‬،ِ
“Terkadang datang wahyu kepadaku seperti suara kerincingan lonceng
dan inilah yang paling berat bagiku. Kemudian suara itu pergi dan aku
sudah memahami apa yang dia katakan. Dan terkadang malaikat
menjelma sebagai seorang laki-laki kemudian berbicara kepadaku dan
akupun memahami apa yang dia ucapkan.” (Hadits Muttafaqun
‘alayhi)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

‫َو ال َّسلاَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة الل ِه َوبَ َر َكاتُ ُه‬

Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

Halaqah 4 | Beriman Bahwasanya Kitab-kitab Ini
Benar-Benar Turun dari Allah Subhānahu wa Ta’āla

‫السلام عليكم ورحمة ا ّلل وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و صحبه أجمعين‬

Halaqah Beriman Bahwasanya Kitab-kitab Ini Benar-Benar Turun Dari
Allah Subhānahu wa Ta’āla”.

Diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allah adalah:
⑴ Beriman bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar:

• Turun dari Allah.
• Merupakan kalamullah, dari Allah bermulai.
⑵ Beriman bahwasanya Allah telah:

• Berbicara secara hakikat dengan huruf dan maknanya.
• Berbicara sesuai dengan yang Dia kehendaki (dengan cara yang
Allah kehendaki) yang sesuai dengan keagungan Allah ‘Azza wa Jalla.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

‫نَ َز َلِ َعلَ ْي َكِ ا ْل ِكتَا َِب ِبا ْل َح ِِق ُم َص ِدقًا ِل َما َب ْي َنِ يَ َد ْي ِِه َوأَن َز َِل التَ ْو َراِةَ َوا ْل ِإن ِجي َِل‬

“Dia telah menurunkan atasmu Al-Kitab (Al-Quran) dengan haq,
membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan Dialah yang telah
menurunkan Taurat dan Injil.” (QS Ali ‘Imran: 3)

Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

‫َوا ْۡلَ ْسبَا ِِط‬ ‫َو َي ْعقُو َِب‬ ‫إِ ْب َرَاو َِمهاي َِمأُوَوِتإِ َيِْس َم ُماوِعي َس َِلِٰى َوَ ِإو ِْسعي َحاَس َِٰقِى‬ ‫َعلَ ِٰى‬ ‫أُن ِز َِل‬ ‫َو َما‬ ‫َع َل ْينَا‬ ِ‫أُن ِز َل‬ ‫َو َما‬ ِ‫بِاّ َلِل‬ ‫آ َم َنا‬ ‫قُ ِْل‬
ِ‫ِمن َربِ ِه ْم‬ ‫َوال َنبِ ُيّو َِن‬

“Katakanlah: Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan
kepada Kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq,
Ya’qub, dan juga Asbath, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa,
dan para Nabi dari Rabb mereka.” (QS Ali ‘Imran: 84)

✘ Tidak boleh seseorang mengatakan bahwa:
⇒ Taurat yang asli adalah ucapan Musa.
⇒ Injil yang asli adalah ucapan ‘Isa.
⇒ Al-Qur’an adalah ucapan Muhammad.

Orang yang mengatakan bahwa kitab-kitab tersebut adalah ucapan
manusia maka dia telah kufur dengan ayat-ayat Allah.
Allah berfirman,

ِ‫إِ َنِ ا َل ِذي َنِ َكفَ ُروا بِآَ َيا ِتِ الله لَ ُه ْمِ َع َذا ِب َش ِديدِ َوالله َع ِزي ِز ُذو ا ْن ِتِقَام‬

“Sesungguhnya orang-orang yang kufur dengan ayat-ayat Allah,
mereka akan mendapatkan adzab yang pedih. Dan Allah adalah Dzat
Yang Perkasa dan Memiliki Siksaan.” (QS Ali ‘Imran: 4)

Allah menceritakan tentang ucapan sebagian orang kafir yang
mengatakan,

‫ِإ ْنِ ٰ َه َذا ِإ َلِ َق ْو ُلِ ا ْل َب َش ِِر‬

“Tidaklah Al-Quran ini kecuali ucapan manusia.” (QS Al-Muddatstsir: 25)

Para rasul dan malaikat hanyalah sebagai perantara dalam
menyampaikan kalamullah.
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

‫ ) َع َلى قَ ْلبِ َكِ ِلتَ ُكو َِن ِم َِن‬١٩٣( ‫ )نَ َز َِل ِب ِِه ال ُّرو ُِح ا ْۡلَ ِمي ُِن‬١٩٢( ‫َوإِ َنِهُ لَتَن ِزي ُلِ َر ِبِ ا ْل َعا َل ِمي َِن‬
)١٩٥( ِ‫ ) ِب ِل َسانِ َع َربِيِ ُّمبِين‬١٩٤( ِ‫ا ْل ُمن ِذ ِري َن‬

“Sesungguhnya dia (Al-Qur’an) diturunkan dari Rabbul ‘Ālamīn, turun
dengannya Ar-Ruhul Amin (Jibril) atas hatimu (Nabi Muhammad)
supaya engkau menjadi pemberi peringatan. Turun kitab tersebut
dengan bahasa ‘Arab yang jelas.” (QS Asy-Syuara: 192-195)

Adapun firman Allah,

‫إِنَِهُ لَقَ ْو ُلِ َر ُسولِ َك ِريِم‬

Yang Allah sebutkan di dalam surat Al-Haqqah ayat 40 dan Surat
Takwir ayat 19, yang artinya:
“Sesungguhnya dia (Al-Qur’an) adalah ucapan Rasul yang mulia.”

Maka maksudnya adalah penyandaran ucapan kepada yang
mengucapkan.
⇒ Di dalam Surat Al-Haqqah, yang dimaksud “utusan” adalah
Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
⇒ Di dalam surat At-Takwir yang dimaksud dengan “utusan” adalah
malaikat Jibril ‘alayhissalām.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan Insya Allah
kita sambung pada halaqah-halaqah selanjutnya.
‫والسلام عليكم ورحمة ا ّلل وبركاته‬

Abdullah Roy

Halaqah 5 |Beriman dengan Nama-Nama Kitab Allah yang Kita

Ketahui Namanya
Download audio
https://instaud.io/3u5v

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله و على آله و صحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Kitab-kitab
Allah adalah Beriman dengan Nama-Nama Kitab Allah yang Kita Ketahui
Namanya.

Diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allah adalah beriman dengan
nama-nama kitab Allah yang telah Allah dan Rasul-Nya beritahukan
namanya kepada kita.

Dan yang kita ketahui namanya adalah:

1. Shuhuf Ibrahim dan Shuhuf Musa
Shuhuf Ibrahim diturunkan kepada Nabi Ibrahim & Shuhuf Musa
diturunkan kepada Nabi Musa alaihimas salam
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

‫ُص ُح ِِف إِ ْب َرا ِهي َِم َو ُمو َس ِٰى‬

“Yaitu Shuhufnya Ibrahim dan Musa ” [Al-A’la 19]

2. Az Zabur diberikan kepada Nabi Dawud alaihi salam
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

‫َوآتَ ْينَا َدا ُوو َِد َزبُو ًرِا‬

”Dan Kami telah berikan kepada Dawud kitab Zabur ” [An-Nisa’ 163]

3. At Taurat yang diturunkan kepada Musa alaihi salam

4. Al Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa alaihi salam
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

‫نَ َز َلِ َع َل ْي َِك ا ْل ِكتَا َِب بِا ْل َح ِِق ُم َص ِد ًقا ِل َما َب ْي َِن َي َد ْي ِِه َوأَ ْن َز َلِ التَِ ْو َراِةَ َوا ْل ِإ ْن ِجي َِل‬

”Dialah yang telah menurunkan kepadamu Al Kitab yaitu Al Qur’an
dengan haq, membenarkan apa yang datang sebelumnya dan Dialah
yang telah menurunkan At Taurat dan Injil.” [Al-Imran 3]

5. Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam.
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

‫َش ْه ُِر َر َم َضا َنِ الَ ِذي أُ ْن ِز َلِ ِفي ِِه ا ْلقُ ْرآ ُِن‬

“Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Al Quran ” [Al-Baqarah
185]

Kita harus beriman dengan nama-nama kitab tersebut dan Nabi yang
diturunkan kepadanya. Adapun yang tidak kita ketahui namanya maka
kita beriman secara global, maksudnya kita beriman bahwa setiap Rasul
memiliki kitab namun tidak semua kita ketahui namanya sebagaimana
firman Allah,

ِ‫ِ َل َق ِْد أَ ْر َس ْل َنا ُر ُس َل َنا ِبا ْلبَ ِي َنا ِتِ َوأَ ْن َز ْلنَا َم َع ُه ُِم ا ْل ِكتَا َبِ َوا ْل ِمي َزا َنِ ِليَقُو َمِ ال َنا ُسِ بِا ْل ِق ْس ِط‬

“Sungguh Kami telah mengutus Rasul-Rasul kami dengan keterangan-
keterangan yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka Kitab-kitab
dan timbangan supaya manusia berlaku adil.” [Al-Hadid 25]

Dan InsyaAllah akan datang penjelasan masing-masing dari kitab
tersebut sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul-Nya kabarkan di
dalam Al Qur’an.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
‫والسلام عليكم ورحمة ا ّلل وبركاته‬

Abdullah Roy

Halaqah 6| SHUHUF IBRAHIM

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-6 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-
kitab Allah adalah tentang “Shuhuf Ibrahim”

Shuhuf adalah jama’ dari shahīfah (‫ ) َص ِح ْي َفة‬artinya adalah sesuatu
yang digunakan untuk menulis di dalamnya.

Shuhuf Ibrahim adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim
‘alayhissalām.

Allah berfirman :

‫ُص ُح ِفِِ ِإ ْب َرا ِهي َِمِ َو ُمو َس ِى‬

“(Yaitu) Shuhufnya Ibrahim dan Musa.” (QS Al-A’la: 19)

Dan Allāh Juga berfirman :

٣٧(ِ‫)ِ َوإِ ْب َرا ِهي َمِِالَ ِذيِ َوفَى‬٣٦(ِ‫أَ ِْمِلَ ْمِِيُ َن َبِأِْ ِب َماِ ِفيِ ُص ُح ِفِِ ُمو َسى‬

“Apakah dia belum dikabarkan dengan apa yang ada dalam Shuhuf
Mūsā dan juga Ibrāhīm yang telah menyempurnakan.”
(QS An-Najm: 36-37)

Allah telah mengisyaratkan Shuhuf Ibrahim ini di dalam firmanNya:

‫قُولُواِآ َم َناِ ِباّ َللِِ َو َماِأُن ِز َلِ ِإلَ ْي َناِ َو َماِأُن ِز َلِ ِإلَ ٰىِإِ ْب َرا ِهي َِم‬

“Katakanlah oleh kalian; Kami beriman dengan Allāh dan apa yang
diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada
Ibrāhīm.” (QS Al-Baqarah: 136)
Shuhuf Ibrahim diturunkan di malam pertama di bulan Ramadhān.

Rasūlullāh ‫ ﷺ‬bersabda:

‫أنزلتِصحفِإبراهيمِعليهِالسَلمِفيِأولِليلةِمنِرمضان‬

“Telah diturunkan Shuhuf Ibrāhīm ‘alayhissalām pada malam yang
pertama di bulan Ramadhān.”
(HR Ahmad dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albāniy
rahimahullāh)

Shuhuf ini tidak diketahui keberadaannya, namun diketahui
sebagian kandungannya.

Allah berfirman :

‫لِبِِراىم‬٥َََُُِّ‫ْبزثُذ‬٤ِ‫ ِ(ةِِْوب َ)ِقَرَِْكإ‬٤َِ‫ةِطىََوِوْفَِِنِأ‬٠ْ‫ِِ)أََمُِ)يَُِِرمََِِِانُروَِِْمضأَووَناْىََغِنحِهُِِِحِزََِنشُ(ِِكَرُِهِم‬٤ِ‫ِافزو‬٤ِِْ‫ََقََهَو‬٥‫ت‬٨ُ‫ىَغأَِِهُ)َسَِ(َِِْشلِ(وَاِوه‬٥ِ‫وِثِِهَُ)أَفَِىَن‬١٣‫ْع(لِْقُيَ)ْنََن‬٥َ٧‫َاَسوِ ْ)ۡأ‬٤٣‫ِِ َِو(ى‬٢‫ِوَْفيَهاه)ِلََِمأَِوََذاىوَوِِْغََفكأىأَََن(َْبِرَِىنَِق(ِى‬٣ََِِ‫ِذَْنِدُِهنِأَت‬٩ِ ‫رَاَِس)رُا)لمِِبَعَِِْهَؤزَوَيوتَْكِأَىوثَِفَمَِنِِاَُِمَكِهُج(ْلا ْيَلِةَِوُم‬٥‫َِْل‬٤‫ِىَوْبِقِِا‬٠َ‫ِإا‬٧‫ِإَِِِ(خ)لَ(َلََِوم‬٥ِِ‫ِنِىَِى)ِل‬٣َُ‫ِه‬٢ِ‫رَنأََِلإ‬٦‫ى)الَُسِ)ِْۡىاَِْ(خلُِو َِأََن(ِوو‬٤ِْۡ‫ْنَغ‬٤‫لاا‬١ِ‫ًَِْسطد‬٤َْْ‫َمَاَيَ)زانِوِاِِأَِنَََُهَءِوِت َْعِهمِِأَُُِصَلاِِ َْْيْۡأأَِنَوُحلِأََِهِ ْهْلَْظِلَوْْيحَلاَِفِفليََِمَنَاِكِ َِىُِِسِمَْشِو(ِأَأِعَوَل(ِةا‬٣ِ‫َِنُوِف)أََجأَو‬٨ِ٤‫ِم()َكَااِوِاْل‬٩َُ‫ِه‬٤ُِِ‫زِ(اْىِمِبِه‬٦ُ‫شنََلِ)ْعْأُِمَِِىِرَيُْخِويُ ِإأََنَْ(جنََنرىبَ َأُِِْهِه‬٤ِ‫تُْمِ ِْم‬٣‫ِ(ِِاِأَل‬

“Apakah belum dikabarkan kepadanya tentang apa yang ada di dalam
Shuhuf Mūsa dan Ibrāhīm yang telah menyempurnakan? Yaitu
bahwasanya sebuah jiwa tidak menanggung dosa jiwa yang lain. Dan
bahwasanya seorang manusia tidak memiliki kecuali apa yang dia
usahakan. Dan bahwasanya usaha dia akan diperlihatkan kepadanya.
Kemudian dibalas dengan balasan yang paling sempurna. Dan
bahwasanya hanya kepada Rabbmu kesudahan. Dan bahwasanya
Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. Dan bahwasanya
Dialah yang mematikan dan menghidupkan. Dan bahwasanya Dialah
yang menciptakan pasangan laki-laki dan wanita dari air mani yang
dipancarkan. Dan bahwasanya atas-Nyalah penciptaan yang lain yaitu
kebangkitan. Dan bahwasanya Dia yang memberikan kecukupan dan
menjadikan ridha. Dan bahwasanya Dia adalah Rabb bagi Asy-Syi’ra
(yaitu nama sebuah bintang yang disembah). Dan bahwasanya Dialah
yang menghancurkan kaum ‘Ād yang pertama. Demikian pula Tsamūd.
Maka Dia tidak menyisakan. Dan juga kaum Nūh sebelumnya.
Sesungguhnya dahulu mereka lebih zhalim dan lebih durhaka. Dan

negeri-negeri kaum Lūth yang telah Allāh hancurkan. Maka Allāh
menimpakan atas negeri itu adzab besar yang menimpanya.”
(QS An-Najm: 36-54)

Allah juga berfirman :

)‫ى‬١‫ َس‬٦‫تُ)ْؤ ِث ُر ُصو ُحَنِِ ِافِْلِإَِح ْب َي َارةَِاِ ِاهلي ُّدَمِ ْنِيَ َاوُِم(و‬٨ِ‫ َل)ِىبَِ ْ(ِل‬١‫لُو‬٥ْۡ (‫ِ)َوِ ِإذَ ََكنَِِرَِِها َذا ْسِ ََلمِ ِفِ َريبِِاِِهلِفَ ُّص َصُحلَ ِىفِِِا‬١)١٧٤(ِِ(‫َِِو َقا ْدِِْْلَأَ ِْفخلَ َرَِحِةُِِ َم َخ ْ ْيِنِرِتَِ َزَو َأكَ ْبقَىِى‬
)١٩(

“Sungguh beruntung orang yang membersihkan jiwa dan mengingat
nama Rabbnya kemudian shalat. Akan tetapi kalian mendahulukan
kehidupan dunia. Dan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.
Sesungguhnya yang demikian ada di dalam Shuhuf yang terdahulu,
yaitu Shuhuf Ibrāhīm dan Mūsa.”(QS Al-A’la: 14-19)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

‫َو ال َّسلاَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة الل ِه َو َب َر َكا ُت ُه‬

Saudaramu,
Abdullāh Roy

Halaqah 7 /Shuhuf Musa dan Kitab Az-Zabur

‫السلام عليكم ورحمة ا ّلل وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و صحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-7 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman dengan Kitab-Kitab
Allah adalah tentang “Shuhuf Musa dan Kitab Az-Zabur”.

Allah menyebutkan Shuhuf Musa dan sebagian isinya di dalam Surat Al-
A’la dan An-Najm, sebagaimana telah disebutkan ayat-ayatnya di dalam
halaqah sebelumnya.

• Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa Shuhuf Musa berbeda
dengan At-Taurat, diantaranya adalah Syaikh Shalih Alu Syaikh
hafizhahullāh.

• Dan sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa Shuhuf Musa
adalah bagian dari Kitab At-Taurat, seperti Syaikh ‘Abdurrazzaq Afifiy
rahimahullāh.

• Dan sebagian yang lain mengatakan bahwa Shuhuf Musa sama
dengan At-Taurat, diantaranya adalah Syaikh Shalih Fauzan
hafizhahullāh.

Wallāhu a’lam, mana diantara pendapat-pendapat ini yang lebih kuat.
Namun seorang yang beriman wajib beriman secara global dengan
semua kitab yang Allah turunkan kepada para Rasul-Nya.

Az-Zabur
→ Kalimat Az-Zabur, secara bahasa artinya adalah kitab, jamaknya
adalah Az-Zubur.

Allah berfirman,

ِ‫َو ُك ُّل َش ْي ٍء َف َعلُو ُه فِي ال ُّز ُبر‬

“Dan segala yang mereka lakukan tertulis di dalam Az-Zubur.” (QS Al-
Qamr: 52)

⇒ Maksudnya adalah semuanya tertulis di dalam kitab-kitab yang ada
di tangan malaikat.

Yang kita ketahui tentang Az-Zabur bahwasanya:
◆ ⑴ Kitab ini diturunkan kepada Nabi Dawud ‘alayhissalām.
Sebagaimana firman Allah di dalam surat An-Nisa ayat 163 dan Al-Isra’
ayat 55,

ً‫َوآتَ ْينَاِ َدا ُوو َدِ َزبُورِا‬

“Dan Kami telah berikan kepada Daud, kitab Zabur.”

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

‫ ِِط َيوفُ ُت ِِضَمْل َكاُتَِن؛ِاِ ِبْل ِاإ ْلْن ُمِجَفي ِلَصِ ِ؛ِل‬،‫َاِنَِوأَُيِْع‬،‫ِأُ ْع ِطي ُتِ َم َكا َنِالتَ ْو َرا ِةِ؛ِال َس ْب َعِ َوأُ ْع ِطي ُتِ َم َكا َنِال َزبُو ِرِ؛ِا ْل َم ِئيا َْلن َِمث‬

“Aku telah diberi As-Sab’u yang sebanding dengan kitab Taurāt. Dan
aku diberi Al-Main yang sebanding dengan kitab Az-Zabur. Dan aku
diberi Al-Matsaniy yang sebanding dengan kitab Al-Injil. Dan aku
dikaruniai kelebihan dengan Al-Mufashshal.” (HR Ahmad dan
dihasankan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullāh)

⇒ Yang dimaksud dengan As-Sab’u, Al-Main, Al-Matsaniy, dan Al-
Mufashshal adalah nama kumpulan surat yang ada di dalam Al-Quran.

◆ ⑵ Az-Zabur diturunkan di bulan Ramadhan.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

ِ‫وأنزلِالزبورِلثمانِعشرةِخلتِمنِرمضان‬

“Dan diturunkan Az-Zabur setelah berlalu 18 hari di bulan Ramadhan.”
(HR Ath-Thabrani di dalam Al-Mu’jamul Kabir dan dihasankan oleh
Syaikh Al-Albani rahimahullāh).

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

Halaqah 8 | Kitab At-Taurat Bagian 1

‫السلام عليكم ورحمة ا ّلل وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و صحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-8 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman dengan Kitab-Kitab
Allah adalah tentang “Kitab At-Taurat Bagian 1”.

At-Tauraatu )ُ‫ (التَ ْو َراِة‬berasal dari bahasa Ibrani yang artinya ajaran.

Diantara kabar yang kita ketahui tentang Taurat di dalam Al-
Qur’an dan Al-Hadits:

1) Kitab At-Taurah/Taurat ini diturunkan kepada Nabi Musa
‘alayhissalām
Allah berfirman,

‫ِ َو َل َق ْدِآتَ ْينَاِ ُمو َسىِا ْل ِكتَا َبِ َوقَ َف ْي َناِ ِم ْنِبَ ْع ِد ِهِبِال ُّر ُس ِِل‬

“Dan sungguh Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab (Kitab
Taurat) dan Kami susulkan setelahnya dengan Rasul-rasul.” (QS
Al-Baqarah: 87)

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

‫مَنِِْف َنِمِسَع َِِْنِمِه‬:ْ ‫اَِر َاوةأََْصِ ْخ؟َط َِفَر َقااْج َتكََلُِِهِل‬،‫ستَِِْ َوو‬،‫ذَِكَيوِأَِّأْلَن َل َاُْزشِقَبَِلْي ِِر َتَع َسَِلااْيلَل ِتَنَكاِهِِا َل‬،ِ‫ِِاآ ْن ْصَتِ َطا َفلَا‬:‫فَِ َقأَا ْن َل َِت ُِم ُموو َس َسىِىِْاللَ َد ِذَمِي‬:ِِ،‫و َُِمقَاو َلَسِآى َدِ ُم‬،َ ِِ‫قَِاىْلِآَج َدنَ ُمِة‬،َ‫ِا ْلِت‬

“Bertemu Adam dan Musa, maka berkata Musa kepada Adam,
‘Apakah engkau adalah Adam yang telah menyengsarakan
manusia dan mengeluarkan mereka dari surga?’ Adam berkata,
‘Apakah engkau adalah Musa yang Allah telah memilihmu dengan
risalah-Nya dan memilihmu untuk diri-Nya dan menurunkan
kepadamu Kitab Taurat?’ Musa berkata, ‘Ya’.” (HR Bukhari dan
Muslim)

2) Disana ada beberapa kata di dalam Al-Qur’an yang Allah
gunakan untuk mengungkapkan kitab Taurat ini.

➔At-Taurah
Dan ini yang paling banyak Allah pakai di dalam Al-Qur’an.
Diantaranya, Allah berfirman,

‫نَ َّز َل َعلَ ْي َك ا ْل ِك َتا َب بِا ْل َح ّقِ ُم َص ِّد ًقا لِّ َما بَ ْي َن يَ َد ْي ِه َوأَن َز َل ال َّت ْو َرا َة َوا ْْ ِلن ِجي َل‬

“Dia telah menurunkan atasmu Al-Kitab (yaitu Al-Qur’an) dengan
benar, membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan Dialah yang
telah menurunkan Taurat dan Injil.” (QS Ali ‘Imran: 3)

Diantara nama lain Taurat adalah:

➔Al-Kitab
Allah berfirman,

‫ِ َو َل َق ْدِآتَ ْي َناِ ُمو َسىِا ْل ِكتَا َبِ َو َق َف ْي َناِ ِم ْنِبَ ْع ِد ِهِبِال ُّر ُس ِِل‬

“Dan sungguh Kami telah berikan kepada Musa Al Kitab (yaitu
Taurat) dan Kami susulkan setelahnya dengan rasul-rasul.” (QS Al-
Baqarah: 87)

➔Al-Furqan
Allah berfirman,

‫َولَ َق ْدِآتَ ْينَاِ ُمو َس ٰىِ َو َها ُرو َنِا ْلفُ ْرقَا َنِ َو ِضيَا ًءِ َو ِذ ْك ًراِ ِل ْل ُمتَ ِقي َِن‬

“Dan sungguh Kami telah berikan kepada Musa dan Harun, Al-
Furqan (yaitu Taurat) dan cahaya serta peringatan bagi orang-
orang yang bertaqwa.” (QS Al-Anbiya: 48)

➔Kitab Musa
Allah berfirman,

ًِ‫َو ِم ْنِ َق ْب ِل ِهِ ِكتَا ُبِ ُمو َسىِ ِإ َما ًماِ َو َر ْح َمة‬

“Dan sebelum Al-Qur’an adalah kitab Musa sebagai imam dan
rahmat.” (QS Al-Ahqaf: 12)

➔ AL-Alwah
Allah berfirman,

ِ‫َو َكتَ ْب َناِلَهُِفِيِاۡلَ ْل َوا ِحِ ِم ْنِ ُك ِلِ َش ْيءِ َم ْو ِع َظةًِ َوتَ ْف ِصيَلًِ ِل ُك ِلِ َش ْيء‬

“Dan Kami telah menulis untuknya (yaitu untuk Musa) di dalam
Al-Alwah (yaitu Taurat) segala sesuatu sebagai nasihat dan
perincian untuk segala sesuatu.” (QS Al-A’raf: 145)

Dan di dalam sebuah riwayat yang lain di dalam Shahih Muslim
dari kisah percakapan antara Nabi Adam dan Musa
‘alayhimassalām.
Nabi Adam berkata kepada Musa,

‫وأعطاكِاۡللواحِفيهاِتبيانِكلِشي ِء‬

“Dan Allah memberimu Al-Alwah, di dalamnya penjelasan segala
sesuatu.”

➔ Shuhuf Musa
Menurut sebagian ulama yang berpendapat bahwa Shuhuf Musa
adalah Taurat.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
‫والسلام عليكم ورحمة ا ّلل وبركاته‬

Abdullah Roy,
Di kota Al-Madinah

Halaqah 9 | Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 02
Dari 04

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-9 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-
kitab Allah adalah tentang “Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 02
Dari 04”

Diantara kabar yang kita ketahui tentang Kitab Taurat di dalam Al-
Qurān dan Al-Hadits,

Bahwasanya Allah telah menulis At-Taurah dengan tanganNya.

Di dalam sebagian riwayat dari kisah percakapan antara Nabi Ādam dan
Musa ‘alayhimassalām, Nabi Ādam berkata kepada Musa :

‫و َخط لك التوراة بيده‬

“Dan Dialah yang telah menulis untukmu At-Taurah dengan
tanganNya.”
(HR Abū Dāwūd, Ibnu Mājah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albāniy rahimahullāh)
Diantara kabar yang kita ketahui tentang Taurat adalah,

Sebagian yang terkandung di dalam kitab ini.

Dan diantara kandungan Taurat :

⑴ BEBERAPA PERKARA YANG TERKANDUNG DI DALAM SHUHUF
IBRRAHIM ‘ALAYHISSALĀM

⇒ Sebagaimana telah berlalu penjelasannya.
⇒ Ini bagi yang berpendapat bahwa Shuhuf Mūsā adalah Taurat.

⑵ HUKUM-HUKUM UNTUK BANI ISRĀĪL

Allāh berfirman:

‫ِإ َّنا َأ ْن َ ْزل َنا ال َّت ْوَرا َة ِفي َها ُه ًدى َو ُنوٌر َي ْح ُك ُم ِب َها ال َّن ِب ُّيو َن ا َّل ِذي َن َأ ْس َل ُموا ِل َّل ِذي َن َها ُدوا‬

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat, di dalamnya ada
petunjuk dan cahaya yang dengan kitab tersebut para Nabi yang
berserah diri memberi keputusan atau menghukumi untuk orang-orang
Yahudi.” (QS Al-Māidah: 44)

Kemudian di dalam ayat setelahnya, Allāh mengabarkan sebagian
hukum-hukum tersebut yaitu tentang Hukum Qishāsh.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

‫َو َك َت ْب َنا َع َل ْي ِه ْم ِفي َها َۚأ َ َّوانلا ِّل َّسن َّْفن ِب َاسل ِِّباسل َِّّننْف َوا ِْلس ُ َج ُوارْلوَعَ ْح نَ ِيق ِبَا ْصلا َع ْ ٌِنصي ۚ َ َوفا ْ َْمَل ْنْن ََتف َ ِبصا َّْْدَل ْنَق ِ ِبفِه َوَافُْْهُل َُذو ََكن َّفِبااَْْرٌُلة ُذَل ِ ُنه‬

“Dan Kami tetapkan bagi mereka dalam Taurat bahwa jiwa dibalas
dengan jiwa, mata dibalas dengan mata, hidung dibalas dengan hidung,
telinga dibalas dengan telinga, gigi dibalas dengan gigi dan luka-
lukapun ada qishashnya. Maka barangsiapa bershadaqah dengannya
(yaitu dengan melepas hak qishashnya) maka itu menjadi penebus
dosa baginya.” (Al-Māidah: 45)

Dan diantara kandungan At-Taurāh,

⑶ KABAR GEMBIRA TENTANG KEDATANGAN NABI MUHAMMAD
SHALLALLĀHU ‘ALAYHI WA SALLAM

Allāh berfirman:

‫ا َّل ِذي َن َي َّت ِب ُعو َن ال َّر ُسو َل ال َّنِ ي َّب ا ْْ ُل ِِّي َّم ا َّل ِذي َي ِج ُدوَن ُه َم ْك ُتوًبا ِعن َد ُه ْم ِن يف ال َّت ْوَرا ِة َوا ِْْلن ِجي ِل‬

“Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul lagi Nabi yang ummi, (yaitu
tidak membaca dan tidak menulis) yang namanya mereka temukan
tertulis di sisi mereka di dalam Taurāt dan Injīl.” (QS Al-A’rāf: 157)

Diantara kandungan Taurat adalah tentang,

⑷ PENYEBUTAN SEBAGIAN SIFAT SHAHĀBAT RASŪLULLĀH
SHALLALLĀHU ‘ALAYHI WA SALLAM

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

‫َي ْب َت ُغ ُمو َ َنح ََّفم ٌ ْدضَّ ًًر ُلس ِّمو َُنل ااََ ََّّّّللِِلل ۚ َ َو ِوار َّلْ ِضذ َيواًَننا َۖم َِعس ُهي ََأم ِا ُشهَّ ْدام ُ ِءن يفَع َُو ُلجا ْلو ُِكه َِّفها ِمر ُِّمر َ ْحن َمَأ َاثاُ ِءلرَّتَباْْليوََنُّرُا ِسهة ْ ُۚمج َۖووََتِمَدَثۚرا ُل َُُهذهَٰ ِْْلمم َُِنريَّككف ًَعما َْاثُِْللُُنهس ِْ َّمججيِ ًن يِدفال‬

“Muhammad adalah Rasūlullāh, dan orang-orang yang bersamanya
(yaitu para shahābat) keras terhadap orang-orang kafir, saling
menyayangi di antara mereka. Engkau melihat mereka rukū’ lagi sujud
mencari karunia dan keridhaan dari Rabb mereka. Tanda mereka ada di
wajah-wajah mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka di
dalam Taurat dan sifat-sifat mereka di dalam Injīl.” (QS Al-Fath: 29)

Diantara kandungan Taurat,

⑸ BAHWASANYA ALLĀH MEMBELI JIWA DAN HARTA ORANG-ORANG
YANG BERIMAN DENGAN SURGA

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

‫َف َي ْق ُِتإ ُلَّنواََن هّلََلو ُياْقَْتشُلَ َوت َنى َِوم ْ َعندًااْل َُمع َْلؤِْيمِ ِهَنفا َنَ ْحيسّ ََقأتًانْب ُِ نفِِي َفُسشاُلهوَّْاْت ِْمبوََبَ ْرايوَِأِةْعم ََُكووُاا َملِْ ُلاهَّنل ِِمذج ِبي َأيِ َّلَنباَََليو ُا ْْهلع ُُُتقم ْرماآل ِِب َنِجه ََّنوَََوةم َذُِْيلنَقََأا ِْكتوُلنَ ُهوف ََوِنباَِْنعليْ َفهف ِْدوَُِهسز ِبِا ْيمل ََِعنل ِااظََيههّّ ُللِِملل‬

“Sesungguhnya Allāh telah membeli dari orang-orang yang beriman
diri-diri mereka dan harta-harta mereka dengan surga. Mereka
berperang di jalan Allāh kemudian mereka membunuh dan dibunuh.
Janji Allāh yang haq di dalam Taurāt, Injīl dan Al-Qurān. Dan siapa
yang lebih menyempurnakan janji daripada Allāh? Maka hendaklah
kalian bergembira dengan jual beli yang kalian lakukan, yang demikian
adalah keuntungan yang besar.” (QS At-Taubah: 111)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

‫َو ال َّسلاَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة الل ِه َوبَ َر َكاتُ ُه‬

Halaqah 10 | Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 03
Dari 04

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-10 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-
kitab Allah adalah tentang “Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 03
Dari 04”

Dan diantara kabar yang kita ketahui tentang Kitab Taurat di dalam Al-
Qur’an dan Al-Hadits,

Bahwasanya Kitab Taurat adalah kitab yang Allah turunkan
khusus untuk Bani Israil.

“A‫ َل‬Dl‫ي‬l‫ئ‬aaِ ‫سا‬hnَ ْْ ‫إ‬bKِ ‫ب‬ea‫ن ي‬rmِ ‫َب‬f‫ِّل‬iir‫ى‬mte‫ًد‬al‫ه‬aُnh‫ ُه‬:‫نا‬bَ ‫ع ْل‬eَ ‫ج‬rَ i‫و‬kَ a‫ب‬nَ ‫تا‬kَ ‫ك‬eِ ‫ْل‬p‫س ا‬adَ a‫ُمو‬M‫نا‬uَ ‫ت ْي‬sَ ‫آ‬a‫ َو‬Al-Kitab (yaitu Taurat) dan Kami

jadikan kitab tersebut sebagai petunjuk bagi Bani Israil.”
(QS Al-Isra: 2)

Bahwasanya Kitab Taurat diturunkan dengan bahasa
Ibrani.
Berkata Abu Hurairah radhiyallāhu ‘anhu,

‫كان أهل الكتاب يقرؤون التوراة بالعتانية ويفشونها بالعربية ْلهل اْلسلم‬

“Dahulu Ahlul Kitab (yaitu orang-orang Yahudi) membaca Taurat
dengan bahasa Ibrani dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab
untuk orang-orang Islam.” (Atsar ini dikeluarkan oleh Al-Imam Al-
Bukhari di dalam Shahihnya)

Sebagian Kitab Taurat telah diubah oleh orang-orang
Yahudi dan disesuaikan dengan hawa nafsu mereka.

‫ن‬S‫وًًَل‬e‫بلي‬bُِ ‫ َسق‬aِ ‫ا‬g‫َيم ًْنك‬aَ ‫اَث‬i‫م‬m‫ ِِّبم ِ َّه‬a‫وما‬n‫هت‬aُُ َ‫ْلشَّل‬fٌ i‫َي‬r‫وِ ْلي‬mَ‫ّ َلِول‬aَّ َ‫ام‬nْ ‫ي ِِده‬A‫ ِعدن‬lِ‫ي‬lْ ‫أ‬aَ ‫تْن‬h‫ب ِ ْم‬:‫ۖ َف َوْي ٌل ِّل َّل ِذي َن َي ْك ُت ُبو َن ا ْل ِك َتا َب ِب َأ ْي ِدي ِه ْمَف َُثوَّْيم ٌ َلي َُّلق ُهوُلمو َِّمن َّم َاه ََٰكَ َتذ َا‬

“Maka sungguh kecelakaan bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab
dengan tangan-tangan mereka kemudian berkata, ‘Ini adalah dari sisi
Allah’ untuk menjualnya dengan harga murah. Maka kecelakaan bagi
mereka karena apa yang ditulis tangan-tangan mereka dan kecelakaan
bagi mereka karena apa yang mereka usahakan.”
(QS Al-Baqarah: 79)

Dan sebagaimana firman Allah :

‫َوِإ َّن ِم ْن ُه ْم َل َف ِري ًق ُاه ََي ْول ُِوموْنَن ِ َأعْلْن ِِدس َنا ََت َُّّهلِلْم َوِب َامْلا ِكُ َهت َاو ِ ِمب ِْلنَت ِْعحْن َِدس ُباَ َوّّ ُلهِل ِمَو ََينُقا ْلوُِلك َتواَن ِبَع َ َو َلمااَ َُّّهلِ َلواِْلم َ َكنِذا ْلَ ِبك َت َاو ُِهبْم َ َويَي ُْعقَل ُوُملوو ََنن‬

“Dan sungguh diantara mereka ada sekelompok orang yang membolak-
balik lisan-lisan mereka dengan Al-Kitab supaya kalian menyangka
bahwa itu adalah Al-Kitab dan mereka berkata, ‘Ini adalah dari sisi
Allah’ padahal itu bukan dari sisi Allah dan mereka mengatakan
kedustaan atas nama Allah padahal mereka mengetahui.”
(QS Ali ‘Imran: 78)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

‫َو ال َّسلاَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة الل ِه َوبَ َر َكاتُ ُه‬

Halaqah 11 | Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 04
Dari 04

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-11 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-
kitab Allah adalah tentang “Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 04
Dari 04”

Diantara yang menunjukkan Taurat sudah mengalami perubahan,
bahwasanya Taurat yang sekarang yang dinamakan oleh orang Nashrani
dengan perjanjian lama

Di dalamnya ada perkara-perkara yang bertentangan dengan
Al-Quran.
Diantaranya:

➢ Menyifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak
baginya

➢ Diantaranya mereka menyifati Allah dengan rasa letih.
Didalam Perjanjian Lama keluaran pasal 31 ayat 17, disebutkan
didalamnya sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit
dan bumi. Dan pada hari yang ke-7, Ia berhenti bekerja untuk
beristirahat. Dan Allah telah membantah ucapan mereka ini
didalam firman-Nya:

ِ‫َولَقَ ْدِِ َخلَ ْق َناِال َس َما َوا ِتِِ َوا ْۡلَ ْر َضِِ َو َماِبَ ْينَ ُه َماِفِيِ ِستَ ِِةِأَيَاِمِ َو َماِ َم َسنَاِ ِمن ُّل ُغوب‬

“Dan sungguh Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa
yang ada diantara keduanya dalam enam hari dan Kami tidak
tertimpa rasa letih” (Qaaf: 38)

➢ Dengan mereka juga menyifati Allah dengan sifat
penyesalan,
Di dalam keluaran pasal ke-32 ayat ke-14 disebutkan:
“Dan menyesalah Tuhan karena malapetaka yang dirancangNya
atas umatNya”

Padahal sifat penyesalan hanya timbul dari Dzat yang tidak
mengetahui akibat sesuatu. Dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu yang sudah berlalu maupun yg akan datang.

Allah berfirman :

ِ‫ِإ َنِِّل َلاَِِبِ ُك ِِلِ َش ْيءِِ َع ِليم‬

“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (al-
Anfal: 75)

Dan Allah berfirman :

ِ‫َي ْعلَ ُمِِ َماِبَ ْي َِنِأَ ْي ِدي ِه ْمِِ َو َماِ َخ ْل َف ُه ْم‬

“Dia mengetahui apa yang didepan mereka yaitu apa yang telah
berlalu, dan apa yang dibelakang mereka yaitu apa yang akan
datang” (Al-Baqarah: 255)

Diantara perkara-perkara yang bertentangan dengan Al-Quran
yang ada didalam Perjanjian Lama:

❖ Mereka menyifati beberapa orang Nabi dengan sifat yang
tidak layak
Diantaranya, bahwa Nabi Nuh pernah mabuk dan
telanjang.
Didalam Perjanjian Lama kejadian pasal ke-9 ayat 20-21
disebutkan:
“Nuh menjadi petani dialah yang mula-mula membuat kebun
anggur setelah ia minum anggur mabuklah ia dan ia telanjang
dalam kemahnya”

Mereka juga menyebutkan bahwa Nabi Luth berzina
dengan dua orang anak wanitanya sampai keduanya hamil dan
melahirkan.
Sebagaimana disebutkan kisah nya didalam kejadian pasal ke-19
ayat 30-38. Padahal para Nabi dan Rasul adalah maksum terjaga
dari dosa-dosa besar mereka adalah manusia pilihan Allah yang
kita diperintahkan untuk meneladani mereka.

Allah berfirman :

‫اّ َللُِِيَ ْص َط ِفيِ ِم َِنِا ْل َم ََل ِئ َك ِِةِ ُر ُس ًَلِِ َو ِم َنِِالنَا ِسِِإِ َِنِّل َلِاَِ َس ِمي ِعِبَ ِصي ِر‬

“Allah memilih utusan-utusan dari kalangan Malaikat dan dari
kalangan manusia, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi
Maha Melihat” (Al-Hajj: 75)

Dan Allah juga berfirman :

‫ِأُولَ ِئ َكِِا َل ِذي َنِِ َه َدىِّل َلُِاِفَ ِب ُه َداهُ ُمِِا ْقتَ ِد ْهِِقُلِ َلِِأَ ْسأَلُ ُك ِْمِ َعلَ ْي ِهِِأَ ْج ًراِإِ ِْنِ ُه َوِِإِ َ ِلِل ْلِ َعِذا َْلك َِمري َِنى‬

”Mereka (para Nabi) adalah orang-orang yang telah Allah berikan
petunjuk maka dengan petunjuk mereka hendaklah engkau
meneladani” (al-An’am: 90)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
‫َو ال َّسلاَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة الل ِه َو َب َر َكاتُ ُه‬

Saudaramu,
Abdullāh Roy

Halaqah 12 | Kitab Al Injil Bagian 01 Dari 03

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-12 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-
kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Injil Bagian 01 Dari 03”

Ada yang mengatakan bahwa kata Al-Injil berasal dari bahasa
Yunani yang artinya kabar gembira.

Diantara kabar yang kita ketahui tentang Al-Injil
didalam Alquran dan Al Hadits:

Al-Injil diturunkan kepada Nabi ‘Isa
Allah berfirman :

‫ُث َّم َق َّف ْي َنا َع َل آ َثا ِر ِهم ِب ُر ُس ِل َنا َو َق َّف ْي َنا ِب ِعي َس ا ْب ِن َم ْرَي َم َوآ َت ْي َنا ُه ا ِْْلن ِجي َل‬

“Kemudian Kami susulkan setelah mereka yaitu Nabi Nuh dan Nabi
Ibrahim Rasul-rasul Kami dan kami susulkan pula ‘Isa Putra Maryam
dan Kami berikan Injil kepadanya” (al-Hadid: 27)

Al-Injil diturunkan untuk membenarkan At Taurat mengikutinya dan
tidak menyelisihinya

Allah berfirman :

‫َو َق َّف ْي َنا َع َل آ َثا ِر ِهم ُ ِهب ًِعدي َى َوسُن ا ْوبٌرِنَو َُمم ْرََيصَ ِّمد ًُقما َِّلصَ ِّماد ً َقب ْا ِّ نلَيَم َاي ََبدْْي نَِهي َِيم َ َد ْني ِاهل َِّتمْوََنرا ِاةل ََّتوْوَُهراً ِدة َىوآ ََتوْيَ َمن ْاوُه ِعا َِْْظل ًنة ِ ِّلج ْلي ُمَ َّلت ِِقفي نَِهي‬

”Dan Kami susulkan setelah mereka dengan ‘Isa putra Maryam yang
membenarkan apa yang datang sebelumnya berupa kitab Taurat dan
Kami berikan Injil kepadanya didalamnya ada petunjuk dan cahaya dan
Injil tersebut datang untuk membenarkan kitab yang datang
sebelumnya yaitu kitab Taurat dan petunjuk serta nasehat bagi orang-
orang yang bertaqwa” (Al-Maidah: 46)

Kitab Injil isinya mengikuti isi Taurat kecuali dalam beberapa
hukum yang sedikit.

Allah berfirman menceritakan ucapan Nabi ‘Isa kepada Bani Israil :

‫َو ُم َص ِّد ًقا ِّل َما َب ْ نَي َي َد َّي ِم َن ال َّت ْوَرا ِة َوِْ ُل ِح َّل َل ُكم َب ْع َض ا َّل ِذي ُح ِّر َم َع َل ْي ُك ْم‬

”Dan Aku membenarkan kitab yang datang sebelumku yaitu Taurat dan
aku menghalalkan sebagian dari apa yang sebelumnya diharamkan atas
kalian” (Ali ‘Imran: 50)
Berkata Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini:

‫َوِل َه َذا َكا َن ال َم ْش ُه ْوُر ِم ْن َق ْو ي ْل َا ْل ُع َل َما ِء َأ َّن ا ِْْل ْن ِج ْي َل َن َس َخ َب ْع َض َأ ْح َكا ِم ال َّت ْوَراة‬

“Oleh karena itu yang masyhur dari dua pendapat ulama bahwa injil
menghapuskan sebagian hukum-hukum Taurat”

Datang di Perjanjian Baru Injil Matius pasal 5 ayat 17-19 yang
menguatkan hal ini disebutkan didalamnya bahwa Nabi ‘Isa berkata:

”Janganlah kamu menyangka bahwa aku datang untuk meniadakan
hukum Taurat atau kitab para Nabi. Aku datang bukan untuk

meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena aku berkata
kepadamu sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini satu
huruf atau satu titik pun tidak akan di tiadakan dari hukum Taurat
sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yg meniadakan salah satu
perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil dan mengajarkannya
demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling
rendah didalam kerajaan Surga”

Oleh karena itu Nabi ‘Isa berkhitan sebagaimana dalam Perjanjian Baru
Injil Lukas pasal 2 ayat 21, yang demikian karena beliau mengikuti
syariat Nabi Musa sebagaimana disebutkan di dalam perjanjian lama
kejadian pasal 17 ayat 9-14.

Adapun Paulus dia telah merusak ajaran Nabi Musa dan Nabi ‘Isa dan
membatalkan hukum sunat dan mengatakan “bahwa sunat adalah
sunat dalam hati” sebagaimana dalam Perjanjian Baru Roma pasal II
ayat 28-29.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

‫َو ال َّسلاَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة الل ِه َوبَ َر َكاتُ ُه‬

Halaqah 13 | Kitab Al Injil Bagian 02 Dari 03

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-13 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-
kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Injil Bagian 02 Dari 03”

Diantara kabar yang kita ketahui tentang Al-Injil
didalam Alquran dan Al Hadits:

Tentang sebagian yang terkandung di dalam Al-Injil

Allah menyebutkan diantara kandungan Kitab Injil adalah :

Kabar gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad. Sebagaimana
dalam Al-A’raf: 157

Demikian pula, penyebutan sebagian sifat shahabat Rasulullah.
Sebagaimana dalam Al-Fath: 29

Dan Allah juga menyebutkan di dalamnya bahwa Allah Membeli
Jiwa dan Harta Orang Yang Beriman dengan Surga. Sebagaimana di
dalam surat At-Taubah: 111

Dan diantara kabar yang kita ketahui tentang Kitab Injil di dalam Al-
Quran dan Al-Hadits:

Diturunkan Kitab Injil malam tanggal 14 Ramadhan
Rasulullah bersabda :

‫اِْل ْن ِجي ُل ِل َثل َث َع ِْ َشَة َم َض ْت ِم ْن َرَم َضا َن‬ 6‫ِز َل‬h‫ُأ ْن‬a‫ َو‬r،i ‫ن‬bَ e‫ضا‬rَ la‫رَم‬lَu‫ ْن‬d‫ ِم‬i‫َي‬b‫ْ ن‬u‫َض‬la‫ َم‬n‫ت‬R‫س‬aِ m‫ ُة ِل‬a‫َرا‬d‫ ْو‬h‫ل َّت‬a‫ت ا‬nِ (‫ َزل‬yِ ‫ْن‬a‫َوُأ‬itu

“Dan Taurat diturunkan setelah

malam tanggal 7) dan Injil diturunkan setelah 13 hari berlalu di bulan
Ramadhan (yaitu malam tanggal 14)”

(HR. Ath-Thabraniy di dalam Al-Mu’jamul Kabir dan
dihasankan oleh Syaikh Al-Albaniy ‫) َر ِح َم هه ال هل‬

Perlu diketahui bahwa Al-Injil yang ada sekarang bukanlah Injil yang
asli yang diturunkan kepada Nabi ‘Isa.

Al-Injil yang Allah turunkan kepada Nabi ‘Isa tidak diketahui bekasnya,
yang ada hanyalah tulisan orang-orang yang tidak jelas riwayat
hidupnya dan tidak ada sanad yang shahih. Yang mereka hidup
berpuluh-puluh tahun setelah Nabi ‘Isa diangkat oleh Allah, sehingga
banyak kesalahan dan perbedaan yang banyak sekali antara injil-injil

tersebut.

Oleh karena itu mereka menamakan Injil-injil tersebut dengan nama
nama penulisnya:

Injil Mathius
Injil Markus
Injil Lukas
Injil Yohana
Dan lain-lain.
Dan mereka tidak mengatakan bahwa itu Injil dari ‘Isa

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

‫َو ال َّسلاَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة الل ِه َوبَ َر َكا ُت ُه‬

Halaqah 14 | Kitab Al Injil Bagian 03 Dari 03

KITAB AL INJIL
BAGIAN 03 DARI 03

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-14 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-
kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Injil Bagian 03 Dari 03”

Diantara kesalahan yang ada di dalam Injil yang tersebar
sekarang adalah

Penyebutan nasab Nabi ‘Isa kepada laki-laki.
Sebagaimana didalam Injil Matius pasal 1 ayat 1-17, dan didalam Injil
Lukas pasal 3 ayat 23-38.

Padahal Allah telah mengabarkan di dalam Al-Quran bahwa Nabi ‘Isa
lahir dari seorang wanita tanpa disentuh laki-laki. Seorang wanita yang
shalihah, bukan wanita pezina. Dan bukan wanita yang bersuami.
Sebagai kekuasaan Allah.

Allah Berfirman :

‫َقا َل َك َذِل ِك َقا َل َ ّرُب ِك ُه َو َع َ يََّقلا َل َه ِّْتنٌيَأ نَّ َوِنل ََني ُْكج َوع َُلن ُه ِ يآلَي ًةُغ َِّلًلل ٌَّنما َ ِوَلس ْمَوََير ْْمح ََمس ً ْةس ِِّ نميَّنبا َبَوََِكا ٌ َشن َ َأوَلْمْ ًمرا َأ َّ ُم ْكق َبِ ِضغيياا‬

“Maryam berkata, “Bagaimana aku memiliki anak laki-laki, padahal tidak
ada laki-laki yang menyentuhku dan aku bukan wanita pezina” Jibril
berkata “Demikianlah dikatakan oleh Rabbmu” Dia berkata, “Yang
demikian mudah bagiKu dan supaya Kami jadikan dia (yaitu ‘Isa)
sebagai tanda kekuasaan Kami bagi manusia dan sebagai rahmat dari
Kami. Dan itu adalah perkara yang sudah diputuskan”
(Maryam: 20-21)

Oleh karena itu, Allah menyebutkan di dalam Al Quran:

‘Isa bin Maryam. Sebagaimana dalam surat Al-Baqarah 87 dan juga
yang lain;

atau Allah menyebutkan, Al-Masih bin Maryam. Sebagaimana dalam
surat Al-Maidah ayat 17 dan juga yang lain;

atau Allah menyebutkan, Al-Masih ‘Isa bin Maryam. Sebagaimana
dalam surat Ali ‘Imran ayat 45 dan juga yang lain.

Apa yang tertulis di dalam Injil yang sekarang justru
membenarkan aqidah orang Yahudi yang mengatakan bahwa
Nabi ‘Isa adalah anak zina.

Dan disana ada perbedaan antara nasab ‘Isa di dalam Injil
Matius dan Injil Lukas

Di dalam Injil Matius disebutkan bahwa Nabi ‘Isa adalah : Anak
Yusuf bin Ya’qub bin Matan bin Ilyazar dan seterusnya, dan beliau
termasuk keturunan Nabi Sulaiman bin Dawud.

Adapun didalam Injil Lukas disebutkan bahwa beliau adalah : Anak
Yusuf bin Eli bin Matat bin Lewi dan seterusnya. Dan termasuk
keturunan Natan bin Dawud.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

Halaqah 15 | Kitab Al Quran Bagian 01 Dari 06

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-15 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-
kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 01 Dari 06”.

Al-Quran secara bahasa adalah mashdar dari َ‫ َق َرأ‬, artinya ‫ َج َم َع‬yaitu
mengumpulkan.

Dinamakan demikian karena Al-Quran mengumpulkan kisah-kisah,
perintah-perintah, larangan-larangan, pahala dan juga ancaman. Dan
juga mengumpulkan ayat-ayat serta surat-surat satu dengan yang lain.

Adapun secara syari’at, maka Al-Quran adalah kalamullah yang
diturunkan kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬melalui Jibril. Dan ditulis di dalam
mushaf dari awal surat Al-Fatihah sampai akhir surat An-Naas.

Allah telah memberikan keistimewaan yang banyak terhadap
Al-Quran yang tidak dimiliki kitab-kitab sebelumnya,
diantaranya:

Al-Quran wajib diimani secara terperinci
Yaitu dengan:

➢ Dibenarkan kabar-kabarnya

➢ Dilakasanakannya perintah perintahnya

➢ Dijauhi larangan-larangannya

➢ Dilaksanakan nasehatnya

➢ Berhukum dengan Al-Quran di dalam perkara yang kecil maupun
yang besar

➢ Dan beribadah kepada Allah dengan cara yang tercantum di
dalamnya,

➢ Dan di dalam sunnah Rasul-Nya ‫ﷺ‬

➢ Al-Quran adalah mu’jizat yang abadi
Seandainya seluruh ahli bahasa bersatu untuk mendatangkan yang
semisal Al-Quran, niscaya mereka tidak akan mampu.

Allah Berfirman :

‫َ َبل َْعي ْأ ُُتض ُوهَ ْنم ِبِلِ َمب ْثْ ِعل ِه َضوَل َْوظ َِكها ًَتان‬ ‫ا ْل ُق ْرآ ِن‬ ‫َه َذا‬ ‫ِب ِم ْث ِل‬ ‫َي ْأ ُتوا‬ َ ‫َع َل‬ ‫َوا ْل ِج ُّن‬ ‫ا ِْْلن ُس‬ ‫ا ْج َت َم َع ِت‬ ‫َّل ِ ِني‬ ‫ُقل‬
‫أن‬

“Katakanlah: Seandainya manusia dan jin berkumpul untuk

mendatangkan yang semisal dengan Al-Quran niscaya mereka tidak
bisa mendatangkan yang semisalnya meskipun sebagian membantu

sebagian yang lain” (Al-Isra’: 88)

Dan di dalam hadits Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

“‫ا ُِةه‬T‫اَ َحم‬i‫ي‬d‫أقْ َو‬aَِ ‫ااْل‬k‫ْ َحم ًي‬a‫ ْوو‬dَ‫ات َي‬a‫ِب ً ُع‬s‫تاي‬e‫وَِت‬o‫ ْ ُأم‬r‫ ُيه‬a‫ذَت‬nََِ ‫لْك‬gَّ ‫نن َأا‬Nََ ‫كوا‬aَ ‫اُك‬b‫ َ َمأ‬i‫ِإَّْنن‬k‫ ََأو‬e‫و‬،c‫ُُجش‬u‫َِْر‬a‫لَفَبَأ‬lْ ‫ا‬i‫هَّل‬dَِ ‫ِْإي‬i‫ل‬bَ‫ َلُعل‬eَّّ َ‫ن‬r‫ َا‬i‫َم‬a‫آ‬y‫ُه‬a‫ ُل‬t‫م ْث‬-ِ a‫ا‬y‫ َم‬a‫َط‬t‫ع(ِ ي‬yْ ‫أ‬aُ ‫َّل‬it‫إ‬uِ ‫ي يب‬tِa‫ َن‬n‫ا ِء‬d‫ب َي‬aِ ‫ل ْن‬-َ ْt‫ا‬a‫ن‬nَ ‫م‬dِ ‫ا‬a‫) َم‬

kekuasan Allah atau mu’jizat yang seharusnya beriman dengannya
manusia. Dan sesungguhnya yang diberikan kepadaku adalah wahyu
yang Allah wahyukan kepadaku (yaitu Al-Quran) maka aku berharap
menjadi orang yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Allah telah berjanji untuk menjaganya dari pengubahan, baik lafazh
maupun maknanya.

Dijaga lafazhnya sehingga tidak bisa ditambah dan tidak dikurangi,
dan dijaga maknanya dari makna-makna yang menyimpang.

Allah Berfirman :

‫ َ“ن‬S‫و‬e‫ُظ‬s‫ف‬uِ ‫حا‬nَ g‫ َل‬g‫ ُه‬u‫ا َل‬h‫ِإ َّن‬n‫ َو‬y‫َر‬a‫ذ ْك‬Kِّ ‫ال‬a‫ا‬m‫ ْزل َن‬iَّ l‫َن‬a‫ن‬hُ ‫ ْح‬y‫َن‬a‫ا‬n‫ِإ َّن‬g telah menurunkan adz-Dzikr (yaitu Al-

Quran) dan sesungguhnya Kamilah yang menjaganya” (Al-Hijr: 9)
Dan Allah Berfirman:

‫َح ِكيم َح ِميد‬ ‫ِم ْن َخ ْل ِف ِه َت ن نِتي ٌل ِّم ْن‬ k‫ل‬eَ‫ َو‬b‫ه‬aِ ‫ ْي‬t‫د‬hَ ‫ َي‬il‫ي‬a‫ْ ِن‬n‫ َب‬,‫ن‬b‫ ِم‬a‫ُل‬ik‫ ِط‬d‫َبا‬a‫ا ْل‬r‫ه‬iِ ‫ي‬d‫أ ِت‬eْ ‫ َي‬p‫ل‬aَّ n maupun dari

“Al-Quran tidak didatangi
belakang, diturunkan dari Dzat Yang Maha Bijaksana Lagi Maha

Terpuji” (Fushshilat: 42)
Oleh karena itu, Allah menyiapkan di sana, orang-orang yang

menghafal Al-Quran. Para ulama yang menerangkan pemahaman yang

benar tentang ayat-ayat Al-Quran dari masa ke masa, dari zaman Nabi
lA takgnagnem hallA iapmas nad atik namaz iapmas ‫ﷺ‬-Quran di akhir

zaman.

Mereka menghafal dan memahami maknanya dan istiqamah di dalam
mengamalkannya, mengkhidmah Al-Quran dengan berbagai cara.

Ada yang menulis tafsirnya baik yang singkat maupun yang panjang
lebar. Ada yang mengarang tentang cara penulisannya, tentang cara
membacanya, tentang i’rabnya, dan lain-lain.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

‫َو ال َّسلاَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة الل ِه َو َب َر َكا ُت ُه‬

Halaqah 16 | Kitab Al Quran Bagian 02 Dari 06

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-16 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-
kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 02 Dari 06”.

Diantara keistimewaan Al-Quran :

Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur
Al-Quran Allah turunkan dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia di bulan
Ramadhan, pada malam Laylatul Qadr.

Allah Berfirman :

ِ‫َش ْه ُرِِ َر َم َضا َنِِالَ ِذيِأُن ِز َلِِفِي ِِهِا ْلقُ ْرآ ُن‬

“Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Al-Quran” (Al-
Baqarah: 185)

Dan Allah Berfirman :

‫ِإ َناِأَن َز ْل َناهُِِفِيِ َل ْي َل ِِةِا ْلقَ ْد ِِر‬

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran di malam Laylatul
Qadr” (Al-Qadr: 1)

Kemudian, turun Al-Quran secara berangsur-angsur sesuai dengan
kejadian dan peristiwa selama 23 tahun.

Ada di antaranya yang turun sebelum hijrahnya Nabi ‫ ﷺ‬ke kota
Madinah yang dinamakan surat-surat Makiyyah.

Dan ada diantaranya yang turun setelah hijrah Nabi ‫ ﷺ‬ke kota
Madinah yang dinamakan dengan surat-surat Madaniyyah.

Dan diantara hikmah turunnya Al-Quran secara berangsur-angsur
adalah agar lebih mudah dihafal, dimengerti dan diamalkan.

Allah Berfirman :

ِ‫َوقُ ْرآنًاِفَ َر ْقنَاِهُِ ِلتَ ْق َرأَهُِِ َع َلىِال َنا ِ ِسِ َعلَىِ ُم ْك ِثِ َونَ َز ْل َناهُِِتَن ِزي ًَل‬

“Dan Al-Quran telah Kami pisah-pisahkan (yaitu diturunkan secara
berangsur-angsur) supaya engkau wahai Muhammad membacakannya
atas manusia pada beberapa waktu dan sungguh Kami telah benar-
benar menurunkannya secara bertahap” (Al-Isra: 106)
Dan Allah Berfirman :

‫َوقَا َْلْا َّل ِذي َنْْ َك َف ُروْاْلَو َْلْنُ ِّز َْلْ َعلَي ِْهْالقُرآ ُْنْ ُجم َل ْةًْ َوا ِحدَةًْْ َكذَ ِل َْكْ ِلنُثَبِّ َْتْ ِب ِْهْفُ َؤادَ َْكْ َو َرتَّل َناهُْْتَر ِتيًَْل‬

“Dan berkata orang-orang kafir seandainya diturunkan kepadanya Al-
Quran dengan sekali turun, demikianlah supaya Kami tetapkan hatimu
dengannya dan Kami telah menjelaskan Al-Quran dengan
perlahan” (Al-Furqan: 32)

Dan diantara keistimewaan Al-Quran :

Al-Quran adalah Muhaymin bagi kitab-kitab sebelumnya
Allah Berfirman :

‫َوأَن َزل َنْاْ ِإ َلي َْكْال ِكتَا َبْْبِال َح ِّقْْ ُم َص ِدّقًاْ ِلّ َمْاْبَي َْنْ َيدَي ِْهْ ِم َْنْال ِكتَا ِْبْ َو ُم َهي ِمنًاْ َعلَي ِْه‬

“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al-Kitab dengan haq yang
membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan muhaymin kitab-kitab
sebelumnya” (al-Maidah: 48)

Yang dimaksud dengan muhaymin adalah yang menjadi saksi, yang
menghukumi, yang mengemban amanat.

Maksudnya apa yang sesuai dengannya berarti benar dan
menyelisihinya berarti salah.

Diantara keistimewaan Al-Quran:

Bahwasanya Al-Quran diturunkan supaya menjadi petunjuk
bagi seluruh manusia dan jin dan bukan untuk bangsa tertentu
saja.
Allah Berfirman :

‫تَبَا َر َْكْالَّ ِذيْ َن َّز َْلْالفُر َقا َنْْ َعلَىْ َعب ِد ِْهْ ِل َي ُكو َْنْ ِلل َعالَ ِمي َنْْ َن ِذي ًرْا‬

“Sungguh berbarakah Dzat yang telah menurunkan Al-Furqan (yaitu Al-
Quran) kepada hambanya supaya memberi peringatan kepada seluruh
alam” (Al-Furqan: 1)

Seandainya seorang Nabi yang diutus kepada kaum tertentu hidup di
zaman Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬niscaya dia diharuskan mengikuti Al-Quran
dan mengikuti syari’at Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.

Beliau ‫ ﷺ‬Bersabda :

‫َوا َلّ ِذيْ َنف ِس ْيْبِيَ ِد ِْهْ َل ْوْأَ َّنْْ ُمو َسىْ َكا َْنْ َح ًيّاْ َماْ َو ِس َعهُْْ ِإ َّْلْأَ ْنْ َيت َب َع ِن ْي‬

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, seandainya Musa hidup
niscaya tidak ada pilihan baginya kecuali mengikuti aku”
(Hadits Hasan Riwayat Imam Ahmad)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

‫َو ال َّسلاَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة الل ِه َو َب َر َكاتُ ُه‬

Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

Halaqah 17 | Kitab Al Quran Bagian 03 Dari 06

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-17 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-
kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 03 Dari 06”.

Al-Quran memiliki nama-nama yang banyak yang
menunjukkan keutamaannya, diantaranya:

➢ Al-Quran (‫)ا ْل هق ْرآ هن‬
Ini adalah nama yang paling banyak didalam Al-Quran dan inilah yang
paling masyhur.

Allah Berfirman :

‫أَفَََْلْيَتَدَ َبّ ُرو َنْْالقُرآ َْنْ َولَوْْ َكا َْنْ ِمنْْ ِعن ِدْْ َغي ِرّْْل َّلاِْْ َل َو َجدُواْفِي ِْهْاخ ِتََل ًفاْ َك ِثي ًرْا‬

“Apakah mereka tidak mentadabburi Al-Quran? Dan seandainya itu dari
selain Allah niscaya mereka akan mendapatkan di dalamnya
perselisihan yang banyak” (An-Nisa: 82)

➢ Al-Kitab (‫)ا ْلكِ َتا هب‬
Artinya “kitab”, dari kata ‫ َك َت َب‬yang artinya mengumpulkan. Dinamakan
demikian karena dia mengumpulkan huruf dengan huruf, ayat dengan
ayat, surat dengan surat.

Allah Berfirman :

‫أَ َف َغي َرّْْل َّلاِْْأَبتَ ِغيْ َح َك ًماْ َوهُ َوْْا َّل ِذيْأَْن َز َْلْ ِإلَي ُك ُمْْال ِكتَا َْبْ ُم َف َّص ًْل‬

“Apakah kepada selain Allah aku mencari hakim? Padahal Dialah yang
menurunkan Al-Kitab (yaitu Al-Quran) secara terperinci”
(Al-An’am: 114)

➢ Kitabullah (‫) ِك َتا هب ّل َلا‬
Artinya “kitab Allah”.

Allah Berfirman :

ً‫ْ ِإ َّنْْا َّل ِذي َنْْ َيتلُو َنْْ ِكتَا َْبْالل ِْهْ َوأَقَا ُمواْال َّصََلْةَْ َوأَنفَقُواْ ِم َّماْ َر َزق َنا ُهْمْ ِس ًّراْ َو َعََلنِ َي ْةًْ َير ُجو ّلََنْْن ِتْتََجبُاوَر َةْْر‬

“Sesungguhnya orang-orang yang membaca Kitabullah dan mendirikan
shalat dan berinfaq dari sebagian harta yang Kami rezekikan
kepadanya, baik dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan,
mereka mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi”
(Fathir: 29)

➢ Al-Furqan (‫)ا ْل هف ْر َقا هن‬
Artinya “yang membedakan”. Karena dia membedakan yang benar
dengan yang bathil, membedakan petunjuk dan kesesatan,
membedakan yang halal dan yang haram.

Allah Berfirman :

‫تَبَا َر َكْْا َّل ِذيْ َن َّز َْلْالفُرقَا َنْْ َعلَىْ َعب ِد ِْهْ ِليَ ُكو َْنْ ِلل َعالَ ِمي َنْْنَ ِذي ًرْا‬

“Sungguh berbarakah Dzat yang telah menurunkan Al-Furqan (yaitu Al-
Quran) kepada hambaNya supaya memberi peringatan kepada seluruh
alam” (Al-Furqan: 1)

➢ Adz-Dzikru (‫)ال ِذ ْك هر‬
Ada yang mengatakan artinya adalah peringatan, karena di dalamnya
ada peringatan dan nasehat. Dan ada yang mengatakan artinya adalah
penyebutan, karena di dalam Al-Quran disebutkan banyak
permasalahan dan dalil-dalil yang jelas.

Allah Berfirman :

ْ‫ِإ َّناْ َنح ُنْْ َن َّزل َناْال ِذك َْرْ َو ِإنَّْاْلَ ْهُْ َل َحا ِف ُظو َن‬

“Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Adz-Dzikru (yaitu Al-
Quran) dan sesungguhnya Kamilah yang menjaganya” (Al-Hijr: 9)

➢ Hablullah (‫) َح ْب هل ّل َلا‬
Artinya “Tali Allah”. Dinamakan demikian karena dia menyampaikan
kepada ridha Allah.

Allah Berfirman :

‫َواعتَ ِص ُمواْبِ َحب ِْلّْل َّلاِْْ َج ِمي ًعاْ َو َْلْتَ َف َّرقُوا‬

“Dan hendaklah kalian semua berpegang teguh dengan hablullah (yaitu
Al-Quran) dan janganlah kalian saling berpecah belah”
(Ali ‘Imran: 103)

Di dalam sebuah hadits, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

‫ْلْهَْأَُْوذَاِف ِّكسُيرتَْأَُكم ُمْهِْساِْلُلكْلْهَوَباْيْفِِت ِب ِْيْيه‬،‫ل‬،‫بِأَْ ِأُكهتَذَاِلِّْكْ ُبَِربْيْ ُِكتالُمْلْيِها‬،ْْْ‫للِْْهَوْأَفِيه ِهْ ُْلْاْلبَيُهتِدَ ْيىْْأُ َذَواِّكل ُُّنروأَُك ُُْمْرهْْاِْفَللْل َهَُْبخْيذُفِِتوايي‬:‫ْْثُِك َّمْتَاْقَاُْب َْلا‬،ْ‫ْأََْبَّوْلُفِ ُيه َِهما‬:‫ْ َف َح ْ َّ َثْوْأَ َن َعالَْْتَاىِْر ِكتٌَْكاْفِ ِْبيْ ُكالْملْهِْثَْقََلَوي َر ِن َّْغ‬

“Dan aku tinggalkan di antara kalian 2 perkara yang berat; yang
pertama Kitabullah, didalamnya ada petunjuk dan cahaya. Maka
ambillah dengan kitabullah dan berpeganglah dengannya. Maka
beliaupun menganjurkan dan mendorong untuk berpegang teguh
dengan kitabullah. Kemudian Beliau berkata: ‘Dan keluargaku, aku
ingatkan kalian kepada Allah tentang keluargaku. Aku ingatkan kalian
kepada Allah tentang keluargaku. Aku ingatkan kalian kepada Allah
tentang keluargaku’” (HR Muslim)

Di dalam sebuah riwayat, Beliau ‫ ﷺ‬mengatakan:

‫أَ َحدُ ُه َماْ ِكتَا ُبّْْل َّلْاِْ َع َّْزْ َو َج َّلْْ ُه َوْْ َحب ُلّْْل َّل ِاْْ َم ِْنْاتَّبَ َع ْهُْ َكا َنْْ َعلَىْال ُهدَىْ َو َمنْْتَ َر َكهُْْ َكا َْنْ َعلَىْ َضَ َللَ ْة‬

“Yang pertama diantara keduanya adalah Kitabullah, dia adalah
hablullah. Barangsiapa yang mengikutinya maka dia di atas petunjuk
dan barangsiapa yang meninggalkannya maka dia di atas kesesatan”

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

‫َو ال َّسلاَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة الل ِه َوبَ َر َكا ُت ُه‬

Halaqah 18 | Kitab Al Quran Bagian 04 Dari 06

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-18 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-
kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 04 Dari 06”.
Allah ‫ َع َز َو َجلَى‬juga menyifati Al-Quran dengan beberapa sifat

yang memiliki makna yang agung yang juga menunjukkan
keutamaannya.

Diantara sifat-sifat tersebut:

Aziz (‫) َعزِ ْيز‬
Artinya: yang mulia, dimuliakan oleh Allah dengan dijaga dari segala
perubahan.

Allah Berfirman :

‫ِإ َّن ا َّل ِذي َن َك َف ُروا ِبال ِّذ ْك ِر َل َّما َجا َء ُه ْم َوِإ َّن ُه َل ِك َتا ٌب َع ِزي ٌز‬

“Sesungguhnya orang-orang yang ingkar dengan adz-dzikru (Al-Quran)
ketika datang kepada mereka dan sesungguhnya dia adalah kitab yang
mulia” (Fushshilat: 41)

Majiid (‫) َم ِج ْيد‬
Artinya agung lagi mulia. Maksudnya agung maknanya dan luas
ilmunya.

Allah Berfirman :

‫َب ْل ُه َو ُق ْرآ ٌن َّم ِجي ٌد‬

“Bahkan dia adalah Al-Quran yang agung” (Al-Buruj: 21)

Kariimun (‫) َك ِر ْيم‬
Artinya mulia lagi banyak manfaatnya, besar kebaikannya dan dalam
ilmunya.

Allah Berfirman :

‫ ٌ“م‬S‫ري‬eِ ‫َك‬s‫ن‬uٌ n‫ ْرآ‬g‫ ُق‬g‫ه َل‬uُ ‫ن‬hَّ ‫ ِإ‬nya dia adalah Al-Quran yang mulia” (al-Waqi’ah: 77)

Mubaarak (‫) همبَا َرك‬
Artinya yang berbarakah, yang banyak manfaatnya dan banyak
membawa kebaikan. Kebaikan bagi yang membacanya, yang
menghafalnya, yang mendengarnya, yang mentadabburinya, maupun
yang mengamalkannya.

Allah Berfirman :

‫َو َه َذا ِك َتا ٌب َأن َ ْزل َنا ُه ُم َبا َر ٌك ُّم َص ِّد ُق ا َّل ِذي َب ْ نَي َي َد ْي ِه‬

“Dan ini adalah kitab yang Kami turunkan berbarakah membenarkan
apa yang datang sebelumnya” (Al-An’am: 92)

Fashl (‫) َف ْصل‬

Artinya yang benar dan jelas, memisahkan antara yang haq dan yang
bathil.

Allah Berfirman :

‫إِ َّن ُه َل َق ْو ٌل َف ْص ٌل‬

“Sesungguhnya dia (Al-Quran) adalah ucapan yang memisahkan
(antara yang haq dan yang bathil)” (Ath-Thariq: 13)

Hakiim (‫)اَ ْل َح ِك ْي هم‬
Allah Berfirman :

“Alif Lam Mim. Itu adalah ayat-ayat kitab yang hakiim, sebagai petunjuk
dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat baik” (Luqman: 1-3)

Hakim artinya memiliki hikmah dan kebijaksanaan yang mendalam,
ayat-ayatnya muhkam, yaitu kokoh. Dia kokoh karena datang dengan
lafazh yang paling fasih dan jelas yang mengandung makna yang
dalam, Kokoh karena tidak mungkin dirubah, Kokoh karena kabar-kabar
yang ada didalamnya benar sesuai dengan kenyataan,
Kokoh karena tidak memerintah kecuali dengan sesuatu yang
merupakan kebaikan bagi manusia dan tidaklah melarang kecuali dari
sesuatu yang merupakan keburukan bagi manusia, dan Dia kokoh
karena tidak ada pertentangan diantara ayat-ayatnya.

Berbahasa Arab yang jelas
Allah Berfirman :

“‫ نننََُييني‬D‫ِِممبري‬aِِ‫ََُِّللذم‬nْ‫لحُيمَعاننْا‬sِْ‫ا ْارُل‬e‫ َنرعب َو‬sَُِّّ ‫رل‬u‫ َِامن‬n‫َسُِنلاه‬g‫لتيوَ ِب‬g‫تزُنِبكَِنِل‬uَ‫َلَنلََت‬hِ ‫كُه‬n‫ِإ ََّن‬y‫ َِبو‬a‫َق ْل‬ ‫َع َل‬ diturunkan dari Rabb semesta alam,

Al-Quran

turun dengannya Ar-Ruhul Amin (Jibril) atas hatimu supaya engkau

termasuk orang-orang yang memberikan peringatan dengan bahasa
Arab yang jelas” (Asy-Syu’ara: 192)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

‫َو ال َّسلاَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة الل ِه َوبَ َر َكاتُ ُه‬

Halaqah 19 | Kitab Al Quran Bagian 05 Dari 06

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-19 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-
kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 05 Dari 06”.

Sebagian nama-nama dan sifat-sifat Al-Quran yang telah berlalu
menunjukkan tentang kedudukan dan keutamaan Al-Quran. Oleh
karena itu hendaklah seorang Muslim bersyukur kepada Allah yang
telah menurunkan Al-Quran kepada kita.

Dan diantara cara bersyukurnya adalah dengan menunaikan hak-hak
Al-Quran.

Dan diantara hak-hak Al-Quran :
Membacanya dengan Tartil
Allah Berfirman :

‫َوَ ِّرت ِل ا ْل ُق ْرآ َن َت ْرِتي ًًل‬

“Dan hendaklah engkau mentartil Al-Quran dengan sebenar-benar
tartil” (al-Muzzammil: 4)

Mentartil artinya membaca dengan pelan, dengan membaca huruf-
hurufnya dengan baik dan dengan memperhatikan tempat-tempat
wakaf/berhentinya, panjang pendeknya. Sebagaimana dahulu Nabi ‫ﷺ‬
membacanya.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

‫ َوا َّل ِذي َي ْق َ ُرأ ا ْل ُق ْرآ َن َو َي َت َت ْع َت ُع َِفشيا ِهيق َ َول ُُهه َ َأو ْ َجع ََلراْي ِِهن‬،‫ا ْل َما ِه ُر ِبا ْل ُق ْرآ ِن َم َع ال َّس َف َرِة ا ْل ِك َرا ِم ا ْل َ َت َرِة‬

“Orang yang mahir membaca Al-Quran bersama malaikat-malaikat yang
mulia lagi baik. Dan orang yang membaca Al-Quran sedangkan dia
masih terbata-bata ketika membacanya dan susah baginya maka dia
mendapatkan 2 pahala” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dua pahala tersebut maksudnya adalah pahala membaca Al-Quran,
dan pahala kesulitan yang dia alami.

Hendaknya seorang Muslim dan Muslimah, mempelajari ilmu tajwid
dari seorang guru yang mumpuni dengan niat supaya bisa membaca Al-
Quran tersebut sebagaimana dibaca oleh Rasulullah ‫ﷺ‬. Dan
mempraktekkannya dengan sering membaca Al-Quran sehingga
semakin mahir dia di dalam membaca Al-Quran.

Dan di dalam sebuah hadits Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

‫َخ ْ ُتُك ْم َم ْن َت َع َّل َم ا ْل ُق ْرآ َن َو َع َّل َم ُه‬

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan
mengajarkannya” (HR. Bukhari)

Menghafalnya
Menghafal seluruh Al-Quran bukanlah sebuah fardhu ‘ain bagi seorang
Muslim, yang wajib adalah menghafal yang dengannya sah shalatnya.
Namun tentunya sebuah kemuliaan tersendiri bagi seorang Muslim dan
Muslimah ketika Allah memilih qalbunya dari sekian banyak qalbu untuk
menghafal Al-Quran Kalamullah Rabbul ‘alamin, membacanya kapan dia
kehendaki. Dan semakin banyak dia menghafal tentunya semakin
utama.

Allah Berfirman :

‫َب ْل ُه َو آ َيا ٌت َب ِّي َنا ٌت ِ ن يف ُص ُدو ِر ا َّل ِذي َن ُأوُتوا ا ْل ِع ْل َم َو َما َي ْج َح ُد ِبآ َيا ِت َنا ِإ َّل ال َّظاِل ُمو َن‬

“Bahkan dia adalah ayat-ayat yang jelas didalam dada-dada orang-
orang yang diberi ilmu dan tidak mengingkari ayat-ayat Kami kecuali
orang-orang yang zhalim” (Al-‘Ankabut: 49)
Dan hendaklah seorang yang menghafal Al-Quran memuraja’ah
(mengulang-ulang terus) apa yang sudah dia hafal.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

“‫ها‬Hَ ‫ق ِل‬eُ ‫ع‬nُ d‫يف‬a‫ ِ ن‬k‫ ِل‬l‫ب‬aِ ‫ِْل‬h‫ْا‬ ‫ن‬kَ a‫ ِم‬l‫ا‬i‫ت‬aً ‫ُّل‬n‫ َت َف‬m‫ش ُّد‬eَ n‫و َأ‬gَ ‫ه‬uُ ‫ َل‬la‫د ِه‬nِ ‫ي‬gَ ‫ ِب‬-‫د‬u‫َّم‬la‫ َح‬n‫ُم‬g‫ ُس‬Al‫ف‬-ْ ‫ن‬Qَ ‫ي‬u‫ذ‬rِ a‫وا َّل‬nَ ‫ف‬.َ ‫ا ْل ُق ْرآ َن‬ ‫َت َعا َه ُد ْوا َه َذا‬ yang

Maka demi Dzat
jiwa Muhammad ada di tanganNya sungguh Al-Quran lebih mudah

terlepas (yaitu dari qalbu seseorang) daripada terlepasnya unta dari
ikatannya” (HR. Muslim)

Selain itu, hendaknya orang yang menghafal Al-Quran
memperdengarkannya di hadapan Syaikh yang mumpuni dan
meninggalkan kemaksiatan karena kemaksiatan dengan berbagai
bentuknya memperburuk dan mempersulit hafalan Al-Quran.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

‫َو ال َّسلاَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة الل ِه َوبَ َر َكا ُت ُه‬

Halaqah 20 | Kitab Al Quran Bagian 06 Dari 06

‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-20 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-
kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 06 Dari 06”.

Dan diantara hak-hak Al-Quran :
Mentadabburi

Allah telah menurunkan Al-Quran untuk dimengerti maknanya dan
ditadabburi.

Allah Berfirman :

‫ِك َتا ٌب َأن َ ْزل َنا ُه ِإ َل ْي َك ُم َبا َر ٌك ِّل َي َّد َّب ُروا آ َيا ِت ِه َوِل َي َت َذ َّك َر ُأوُلو ا ْْ َل ْل َبا ِب‬

“Kitab yang Kami turunkan kepadamu berbarakah supaya mereka
mentadaburi ayat-ayat nya dan supaya orang-orang yang berakal
mengingat” (Saad: 29)

Orang yang tidak mentadaburi Al-Quran maka ini menunjukkan
Kekesatan hati.

Allah Berfirman :

‫َأ َف ًَل َي َت َد َّب ُرو َن ا ْل ُق ْرآ َن َأ ْم َع َل ُق ُلوب َأ ْق َفا ُل َها‬

“Apakah mereka tidak mentadaburi Al-Quran, ataukah didalam hati-hati
tersebut ada kunci-kunci nya” (Muhammad: 24)

Semakin seseorang banyak mentadabburi Al-Quran dan memahami
maknanya maka akan semakin bertambah keimanannya, keyakinannya
dan kedekatannya kepada Allah. Semakin yakin tentang kebenaran
agama ini dan semakin yakin bahwa Al-Quran adalah dari Allah.

Oleh karena itu seyogyanya seorang muslim dan muslimah
mempelajari bahasa Arab yang dengannya dia bisa memahami Al-
Quran dan meluangkan waktunya untuk memikirkan dan mentadabburi
ayat-ayat Allah. Membaca tafsir-tafsir Al-Quran yang sesuai dengan
Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti:

Tafsir Muyyasar, yang diterbitkan Kompleks Percetakan Al-Quran
Kerajaan Raja Fahd di Madinah. Dan ini adalah tafsir yang ringkas.
Tafsir Ibnu Katsir, untuk tafsir yang agak luas.

Dan mengikuti kajian-kajian yang membahas tentang Tafsir Al-
Quran dengan pemahaman yang benar, pemahaman para shahabat
dan para salaf.

Dan apabila seseorang ingin membaca terjemah Al-Quran didalam
bahasa Indonesia maka hendaklah ia berusaha untuk memilih terjemah
yang paling bagus, yang sesuai dengan pemahaman yang benar,

seperti Terjemah Al-Quran dalam bahasa Indonesia yang dicetak oleh
Kompleks percetakan Al-Quran Kerajaan Raja Fahd di Madinah.

Dan perlu dia mengetahui bahwasanya tidak ada terjemah yang
tidak memiliki kekurangan karena terjemah adalah amalan manusia.
Diantara hak-hak Al-Quran adalah :

Mengamalkannya
Al-Quran tidaklah diturunkan hanya sekedar dibaca dengan tartil dan
tajwid, dihafal dan ditadabburi, akan tetapi juga diamalkan,
dilaksanakan perintahnya, dijauhi larangannya, dibenarkan kabar-

kabarnya, baik didalam masalah ‘aqidah, ibadah, akhlaq, mu’amalah
dan lain-lain.

Dahulu, para shahabat selain membaca Al-Quran dan mengilmui,
mereka juga mengamalkan.

Berkata ‘Abdullah Ibnu Mas’ud

‫ َّ“ن‬D‫ ِه‬a‫ ِب‬h‫ َل‬u‫ َم‬l‫ع‬uَ ‫وا ْل‬sَ e‫َّن‬s‫ه‬eُ ‫ َي‬o‫ا ِن‬r‫َع‬a‫َم‬n‫ف‬gَ ‫ر‬dِ ‫ْع‬a‫ َي‬r‫ب‬i َّk‫َح‬al‫ن‬aَّ ‫ه‬nُ ‫ز‬gْ ‫ِو‬a‫جا‬nَ ‫ُي‬k‫م‬aْ ‫َل‬m‫ت‬i ‫َي(ا‬y‫آ‬a‫ َش‬itِْ u‫َع‬ ‫ال َّر ُج ُل ِم َّنا ِإ َذا َت َع َّل َم‬ ‫َكا َن‬

para shahabat) apabila

mempelajari 10 ayat maka dia tidak meninggalkannya sehingga

mempelajari maknanya dan beramal dengannya”

Kalau kita tidak mengamalkan Al-Quran maka Al-Quran bisa menjadi
hujjah atas kita.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

‫َوا ْل ُق ْرآ ُن ُح َّج ٌة َل َك َأ ْو َع َل ْي َك‬

“Dan Al-Quran menjadi hujjah untukmu atau atasmu” (HR. Muslim)

Menjadi hujjah untukmu yaitu apabila kita amalkan maka bisa kita
bermanfaat bagi kita di hari kiamat.

Menjadi hujjah atasmu yaitu apabila tidak kita amalkan maka akan
memudharati kita di hari kiamat.

Kita memohon kepada Allah semoga Allah menjadikan kita


Click to View FlipBook Version