The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by [email protected], 2021-11-02 09:46:38

MODUL PAI KLS VIII Semester Ganjil

MODUL

MODUL PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DAN BUDI PEKERTI

Kelas VIII
Semester Ganjil

DISUSUN
Oleh

SAMSUDDIN, S.Ag

SMPN 5 SATAP BUNGORO

PEMERINTAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
DINAS PENDIDIKAN

TAHUN AJARAN 2020/2021
2020/2021

Nama Siswa :

Kelas :

Sekolah :

MODUL PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DAN BUDI PEKERTI

MODUL KD 3.3
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT

Kelas : VIII (Delapan)

Disusun Oleh

Samsuddin, s.Ag

PEMERINTAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
DINAS PENDIDIKAN
2020/2021
1

MODUL KD 3.3
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT

I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran pada modul KD 3.1 ini memaparkan materi beriman
kepada kitab-kitab Allah SWT. Di dalamnya kita akan mempelajari makna
beriman kepada kitab-kitab Allah SWT, apa hikmah beriman kepada kita-kitab
Allah, apa tujuan Allah SWT menurunkan kitab-kitab-Nya kepada umat manusia,
bagaimana cara-cara menjadikan kitab Allah -dalam hal ini adalah Al-Qur’an
karena kita umat Nabi Muhammad saw -sebagai pedoman hidup manusia.,
mempelajari dalil-dalil naqli yang mendukung keseluruhan materi beriman
kepada kitab-kitab Allah SWT.
Materi ini sangat penting untuk kalian pelajari, karena mengimani kitab-kitab
Allah SWT yang merupakan pedoman bagi kita dalam menjalani kehidupan,
seperti dalam menghadapi masalah dalam pergaulan, menghadapi masalah
dengan orang tua, dan lain sebagainya, akan membukakan bagi kita jalan yang
harus ditempuh. Hidup kita tidak akan tersesat. Kita tidak akan melalui jalan
yang salah yang berujung pada kehidupan yang suram.

B. Petunjuk

1. Perhatikan Kompetensi Dasar (Kemampuan Dasar) yang hendak dicapai dari
mempelajari materi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dengan seksama

2. Bacalah tujuan akhir dari pembelajaran modul KD 3.3 dengan cermat
3. Bacalah uraian materi dengan seksama, bila perlu silakan diulang beberapa

kali.
4. Selesaikan tugas, LK (lembar Kerja) dan evaluasi dengan penuh semangat,

karena pembelajaran menggunakan modul merupakan pembelajaran
mansiri. Bila diperlukan, kalian dapat searching di internet untuk
menyelesaikan tugas-tugas.
5. Bacalah basmalah setiap mengawali pekerjaan dan akhiri dengan mengucap
hamdalah. Insyaa Allah, jika dilakukan dengan ikhlas, maka akan menjadi
‘amalan sholihan.

C. Kompetensi Dasar

3.1 Memahami makna beriman kepada Kitab-kitab Allah Swt.

2

D. Tujuan Akhir

Setelah peserta didik proses pembelajaran melalui modul, diharapakn dapat:
1. Menjelaskan makna iman kepada kitab-kitab Allah Swt.
2. Menunjukkan dalil iman kepada kitab-kitab Allah Swt.
3. Menjelaskan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para Rasul-Nya
4. Menjelaaskan fungsi kitab-kitab Allah
5. Menjelaskan perbedaan kitab dan suhuf
6. Memaparkan hikmah diturunkannya kitab-kitab Allah SWT
7. Memaparkan perilaku orang yang mengimani kitab-kitab Allah SWT
8. Memaparkan cara-cara menjadikan kitab Allah (Al-Qur’an) sebagai

pedoman hidup.

E. Rujukan Sumber Pembelajaran
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Departemen Agama R.I. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Lintas Media

II. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar
Dalam modul KD 3.1 ini kalian akan mempelajari tentang bagaimana kita
mengimani kitab-kitab Allah yang akan terbagi ke dalam beberapa kegiatan
belajar. Untuk itu, kalian baca dengan seksama uraian materi yang disajikan
dalam modul ini. Lalu kerjakan tugas-tugas di setiap KB (kegiatan Belajar).
Kalian perlu melakukan eksplorasi ke berbagai sumber (buku bacaan lain dan
internet) agar dapat mengembangkan wawasan kalian tentang bagaimana kita
mengimani kitab-kitab Allah dan menggunakan kitab Allah sebagaimana
fungsinya.

B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
a. Beriman Kepada Kitab-kitab Allah
Masih ingatkah kalian apa arti iman? Ya, iman secara bahasa berarti
percaya atau yakin. Beriman kepada kitab-kitab Allah bermakna percaya
dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan
kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya. Ajaran dalam kitab tersebut
disampaikan kepada umat manusia sebagai menjadi pedoman hidup
agar manusia meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Diturunkannya kitab-kitab Allah SWT kepada umat manusia
merupakan anugerah. Mengapa demikian? Karena di dalamnya terdapat

3

petunjuk-petunjuk kehidupan. Bukan saja tentang ritual ibadah, namun
juga terdapat petunjuk-petunjuk yang akan mengantarkan manusia pada
pengetahuan yang sangat luas. Dengan menggunakan akal yang telah
diberikan Allah SWT, manusia akan mampu membaca petunjuk-petunjuk
tersebut, menggalinya dan meraih ilmu pengetahuan untuk dimanfaatkan
dalam memenuhi berbagai keperluan manusia. Kitab-kitab Allah juga
menyediakan jalan keluar (solusi) terhadap setiap masalah yang dihadapi
oleh manusia. Contoh-contoh perilaku orang-orang di masa lalu juga
dihadirkan Allah SWT dalam kitab-Nya, agar kita dapat memetik
pelajaran berharga dari kehidupan mereka. Dengan kitab Allah, manusia
akan dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Tanpa adanya petunjuk dari Allah melalui kitab-kitab-Nya, manusia
tidak akan tahu siapa yang harus disembah dan akan berbuat sesuka hati.
Tanpanya, manusia akan tersesat, tidak mengetahui tujuan hidupnya.
Bayangkan oleh kalian, jika seseorang yang sedang berjalan tanpa
memiliki tujuan yang jelas hendak ke mana, maka jalannya tidak akan
terarah, banyak waktu dan tenaga yang terbuang sia-sia.

Untuk lebih memahmi hal tersebut, coba kalian perhatikan firman
Allah dalam Q.S. Al Maidah/5: 16 berikut ini:

Artinya: “Dengan kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang
yang mengikuti keridlaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu
pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya
dengan izin-Nya dan menunjukkan ke jalan yang lurus” (Q.S. al-Maidah/5:
16)

Dengan membaca dan memahami ayat tersebut di atas, maka
menjadi jelas bagi kita, bahwa fungsi kitab Allah SWT adalah sebagai
pedoman hidup manusia. Banyak cara agar kitab Allah SWT benar-benar
dapat menjadi pedoman dan petunjuk hidup kita. Silakan kalian pikirkan!
Membaca berbagai buku tentang kitab-kitab Allah dan menelusuri artikel
di internet dapat membantu kalian menemukan cara-cara agar kitab Allah
SWT benar-benar dapat menjadi pedoman dan petunjuk hidup manusia.

Dengan demikian, alangkah beruntungnya orang yang mampu
mengimani kitab-kitab Allah SWT. Adanya iman kepada kitab-kitab Allah
SWT di dalam hati kita, akan memotivasi kita untuk selalu menjadikan

4

kitab Allah SWT sebagai pedoman hidup. Hidup kita akan terarah karena
kita mengetahui tujuan hidup kita seperti yang dijelaskan Allah dam
kitab-Nya. Bahkan kita akan mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.

Adapun hikmah adanya kitab-kitab Allah SWT antara lain:
1. Memberikan petunjuk kepada manusia mana yang benar dan mana

yang salah,
2. Sebagai pedoman agar manusia tidak berselisih dalam menentukan

kebenaran,
3. Mengetahui akibat dari perilaku baik dan perilaku buruk berdasarkan

sejarah manusia terdahulu.

b. Rangkuman
1) Pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah percaya
atau yakin. Beriman kepada kitab-kitab Allah bermakna percaya dan
yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan
kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya.
2) Kitab-kitab Allah SWT berisi petunjuk-petunjuk untuk kehidupan
manusia. Oleh karena, kitab Allah merupakan pedoman hidup
manusia agar meraih kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.
3) Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT akan memotivasi kita untuk
menjadikan kitab Allah sebagai pedoman hidup.
4) Banyak hikmah yang diambil dari adanya kita-kitab Allah, antara lain:
memberikan petunjuk kepada manusia mana yang benar dan mana
yang salah, Sebagai pedoman agar manusia tidak berselisih dalam
menentukan kebenaran dan mengetahui akibat dari perilaku baik
dan perilaku buruk berdasarkan sejarah manusia terdahulu.

c. Tugas/Tagihan
1) Bacalah Q.S. al-Maidah/5: 16 beserta artinya dengan cermat!
2) Rumuskan pesan-pesan yang terdapat Q.S. al-Maidah/5: 16!

d. Lembar Kerja
1) Tuliskan pesan-pesan yang terkandung dalam Q.S. al-Maidah/5:
16!
2) Tuliskan pendapatmu bagaimana cara menerapkan pesan-pesan
yang terkandung dalam Q.S. al-Maidah/5: 16 ! Minimal 2 paragraf!
3) Tuliskan 3 pendapatmu tentang hikmah beriman kepada kitab Allah
SWT selain 3 hal di atas!

2. Kegiatan Belajar 2

5

a. Kitab-kitab Allah dan Rasul Penerimanya

Setelah kalian memahami apa pengertian beriman kepada kitab-
kitab Allah SWT, fungsi kitab Allah SWT dan hikmahnya, sekarang kita
berlanjut ke kitab-kitab Allah SWT dan para Rasul yang menerimanya.
Kalian tentu sudah mengetahuinya. Nah untuk mengingatkan, silakan
perhatikan table berikut:

Nama-Nama Kitab Allah dan Rasul Penerimanya

N Nama Nabi/Rasul Bahasa Ditujukan
o Kitab penerimanya Ibrani
1 Taurat Musa a.s. Kaum Bani
Israil
2 Zabur Daud a.s. Qibti Kaum Bani
Israil
3 Injil Isa a.s. Suryani/ Kaum Bani
Ibrani Israil
4 Al Semua
Qur’an Muhammad saw. Arab umat
manusia
dan jin

Mari kita urai satu persatu!

1) Nabi Musa a.s. (diturunkan pada abad ke 12 SM)

Nabi Musa a.s. menerima kitab Taurat. Dalam kitab Taurat
terdapat beberapa syariat dan hukum agama yang sesuai dengan
tempat dan kondisi masa itu. Taurat antara lain menerangkan
aqidah yang benar, janji-janji Allah, dan ancaman-ancaman-Nya.
Kitab Taurat menerangkan dengan tegas tentang akan datangnya
Nabi Muhammad saw, sebagai kunci para Nabi dan Rasul untuk
menggantikan ajaran-ajaran sebelumnya. Kitab Taurat diturunkan
kepada Nabi Musa a.s. secara sekaligus.

2) Nabi Daud a.s (diturunkan pada abad ke 10 SM)

Nabi Daud a.s. menerima Kitab Zabur. Kitab Zabur berisi antara
lain beberapa doa, zikir, pengajaran, dan hukmah. Kitab Zabur tidak
memuat hukum agama dan syariat, karena Nabi Daud mengikuti dan
melaksanakan Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s.
Kitab Zabur berisi pujian-pujian terhadap Allah swt. Nabi Daud
seorang seniman yang memiliki suara sangat indah.

6

3) Nabi Isa a.s. (diturunkan pada abad ke 1 SM)

Kitab Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa a.s. bertujuan
menerangkan beberapa hukum dan mengajarkan manusia kembali
kepada aqidah tauhid (monotheisme). Nabi Isa a.s. bertugas
memperbaiki agama Bani Israil yang telah kacau dan menyeleweng.
Injil menerangkan tentang kedatangan Nabi Muhammad saw. Kitab
ini juga mengikuti Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s.

4) Nabi Muhammad saw. (diturunkan pada abad ke 7 M)

Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.
Melalui Malaikat Jibril mempunyai keistimewaan dibanding dengan
Kitab-kitab yang terdahulu. Keistimewaan tersebut adalah sebagai
berikut.

a) Kitab-kitab suci sebelum Al-Qur’an hanya ditujukan kepada suatu
golongan tertentu. Sedangkan Al-Qur’an ditujukan untuk
seluruh umat manusia dan golongan serta berlaku sepanjang
zaman.

b) Kitab suci Al-Qur’an yang ada sekarang masih asli seperti yang
pernah diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. 16 abad yang
lalu. Tidak ada perubahan sedikit pun baik titik maupun
hurufnya.

c) Al-Qur’an turun dalam bahasa yang dipakai oleh bangsa Arab
sehingga disebut bahasa arab, dan semua orang yang
membacanya tidak dapat mengganti dengan bahasa lainnya.

d) Al-qur’an membenarkan Kitab allah yang diturunkan kepada
Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad saw.

e) Al-Qur’an sebagai penyempurna dari ajaran-ajaran yang telah
diturunkan pada Kitab terdahulu.

f) Al-Qur,an diturunkan tidak sekaligus tetapi berangsur-angsur,
ayat demi ayat , surah demi surah.

Selain berupa kitab, wahyu Allah juga diturunkan dalam bentuk
shuhuf, yang berarti lembaran-lembaran. Apa bedanya? Nah, perhatikan
tabel berikut ya!

Kitab Shuhuf
✓ kumpulan wahyu Allah swt. ✓ wahyu Allah swt. yang

yang diturunkan kepada rasul- diturunkan kepada rasul-
sarul-Nya yang terdapat pada sarul-Nya yang terdapat pada

7

lembaran-lembaran, kemudian lembaran-lembaran dan
dikumpulkan dalam bentuk tidak dibukukan
buku ✓ Tidak lebih lengkap dari kitab
✓ Isi lebih lengkap ✓ Berlaku untuk waktu yang
✓ Biasanya berlaku lebih lama singkat

Di antara nabi yang diberikan suhuf antara lain,
1) Nabi Adam a.s : 10 suhuf
2) Nabi Syits a.s : 50 suhuf
3) Nabi Idris a.s : 30 suhuf
4) Nabi Ibrahim a.s : 10 suhuf
5) Nabi Musa a.s : 10 suhuf

b. Rangkuman
1) Kitab-kitab Allah yang wajib kita Imani keberadaannya ada 4, yaitu
kitab Taurat yang diterima oleh Nabi Musa as., kitab Zabur yang
diterima oleh Nabi Daud as., kitab Injil yang diterima oleh Nabi Isa
as., dan kitab Al-Quran yang diterima oleh Nabi Muhammad saw.
2) Selain kitab, wahyu Allahpun diturunkan dalam bentuk shuhuf, yang
artinya lembaran-lembaran

c. Tugas/Tagihan

1. Coba renungkan dan pikirkan, apakah manusia membutuhkan kitab
Allah? Jelaskan alasannya! Sampaikan jawabanmu pada guru PAI dan
BP mu!

2. Tuliskan tentang keistimewaan Al-Quran dari kitab-kitab Allah yang
lain dalam bentuk tabel seperti pada tabel 3.1.1 berikut:

Tabel 3.3.1.

Keistimewaan Al-Qur’an

No. Keistimewaan Al-Qur’an Uraian

d. Lembar Kerja

8

1. Al-Qur’ān berisi tentang 5 hal pokok yaitu menyangkut akidah, akhlak,
ibadah, muamalah, dan tarikh. Carilah ayat-ayat al-Qur’ān yang terkait
dengan lima hal pokok tersebut masing-masing satu ayat. Tuliskan
dalam bentuk tabel seperti tabel 3.1.1 berikut:

Tabel 3.3.2.

Pokok-pokok ajaran al-Qur’an

No. Pokok-pokok Ayat
Ajaran Al Qur’an

1.

2.

3.

4.

5.

2. Salah satu cara Allah Swt dalam menjaga kemurnian al-Qur’ān adalah
dengan banyaknya para penghafal al-Qur’ān. Carilah bentuk lain yang
merupakan cara Allah Swt menjaga kemurnian al-Qur’ān tersebut.
Laporkan dan paparkan hasil penelusuran yang kamu lakukan dalam
bentuk table seperti pada tabel 3.1.2 berikut:

Tabel 3.3.3.

Cara Allah SWT Menjaga Kemurnian al-Qur’an

No. Cara Uraian

C. Petunjuk Pengembangan Pembelajaran

Materi beriman kepada kitab-kitab Allah sangatlah luas. Kalian perlu
mengeksplorasi pemahaman kalian terkait dengan materi tersebut melalui
berbagai media. Dengan kegiatan eksplorasi tersebut akan dapat mengantarkan
kalian ke pemahaman yang luas dan dalam tentang materi ini. Banyak cara yang
dapat kalian lakukan, seperti membca buku referensi lainnya (selain buku paket
PAI dan BP) yang terkait dengan materi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
Kalian juga dapat mengksplor melalui browsing di internet. Selain itu, berdikusi
dengan teman melalui berbagai media sosial juga dapat menambah dan
memperdalam pemahaman kalian. Jika kalian menemui kesulitan, kalian dapat
mengomunikasikannya dengan guru mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti kalian.
Kemauan belajar yang kuat adalah kunci keberhasilan kalian menguasai materi
ini.

9

III. EVALUASI
1. Penilaian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat!
1) Apa yang dimaksud dengan beriman kepada kitab-kitab Allah SWT?
2) Apa yang kamu ketahui tentang kumpulan wahyu Allah SWT dalam bentuk
kitab dan shuhuf?
3) Sebutkan 4 cara efektif agar kitab suci dijadikan sebagai pedoman hidup
manusia?
2. Batasan waktu/Tehnik penyampaian tugas
Tugas-tugas mulai diserahkan 2 hari setelah modul diterima kalian. Batas
akhirnya 1 minggu kemudian.

10

Nama Siswa :

Kelas :

Sekolah :

MODUL PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DAN BUDI PEKERTI

MODUL KD 3.5
MENGHINDARI MINUMAN KERAS, JUDI DAN

PERTENGKARAN

Kelas : VIII (Delapan)

Disusun Oleh

Samsuddin, S.Ag

PEMERINTAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
DINAS PENDIDIKAN
2020/2021
1

MODUL KD 3.5

MENGHINDARI MINUMAN KERAS, JUDI DAN
PERTENGKARAN

I. PENDAHULUAN

A. Deskripsi Materi Pembelajaran

Materi dalam modul KD 3.5 membahas tentang minuman keras, judi,
dan pertengkaran. Modul KD 3.5 ini akan membantu kalian dalam
memahami kriteria minuman keras, judi dan pertengkaran,
dalil-dalil naqli (landasan hukumbersumber dari Al-Qura’an dan
hadis) yang menegaskan larangan mengonsumsi minuman
keras, melakukan judi dan pertengkaran. Materi ini sangat
penting. Seiring perkembangan kecanggihan dunia, produk
minuman keras semakin beragam, model-model permainan judi
terus bertambah dan bertebaran di dunia maya yang akan
dengan mudah diakses hanya dengan gawai yang ada dalam
genggaman kalian. Dengan memiliki pengetahuan tentang
kriteria minuman keran dan permainan judi, maka kalian akan
mengenalinya dengan baik, meskipun tampilan minuman keras
dan model permainan judi beragam.

B. Petunjuk

1. Perhatikan Kompetensi Dasar (Kemampuan Dasar) yang hendak
dicapai dari mempelajari materi beriman kepada minuman keras,
judi, dan pertengkaran SWT dengan seksama

2. Bacalah tujuan akhir dari pembelajaran modul KD 3.5 dengan cermat
3. Bacalah uraian materi dengan seksama, bila perlu silakan diulang

beberapa kali.
4. Selesaikan tugas, LK (lembar Kerja) dan evaluasi dengan penuh

semangat, karena pembelajaran menggunakan modul merupakan
pembelajaran mansiri. Bila diperlukan, kalian dapat searching di
internet untuk menyelesaikan tugas-tugas.
5. Bacalah basmalah setiap mengawali pekerjaan dan akhiri dengan
mengucap hamdalah. Insyaa Allah, jika dilakukan dengan ikhlas,
maka akan menjadi ‘amalan sholihan.

C. Kompetensi Dasar

1.5 Meyakini bahwa minuman keras, judi, dan pertengkaran

adalah dilarang oleh Allah Swt.

2

2.5 Menunjukkan perilaku menghindari minuman keras, judi,
dan pertengkaran dalam kehidupan sehari-hari

3.5 Memahami bahaya mengonsumsi minuman keras, judi, dan
pertengkaran

4.5 Menyajikan dampak bahaya mengomsumsi minuman keras,
judi, dan pertengkaran

D. Tujuan Akhir

Setelah kalian melakukan pembelajaran menggunakan modul KD 3.5 ini,
diharapkan kalian mampu:

1. Menjelaskan pengertian minuman keras, judi, dan pertengkaran
dengan baik

2. Mengidentifikasi kriteria minuman keras, judi, dan pertengkaran
dengan tepat

3. Menjelaskan bahaya dampak mengonsumsi minuman keras, judi,
dan pertengkaran

4. Menyebutkan dalil naqli tentang minuman keras, judi, dan
pertengkaran denga tepat.

5. Menghindari dari minuman keras, permainan judi dan pertengkaran.

E. Rujukan Sumber Pembelajaran

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Departemen Agama R.I. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta:
Lintas Media

II. KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar

Materi pembelajaran dalam modul KD 3.5 ini akan dibagi menjadi
beberapa sub, agar dapat membantu kalian menguasai materi dalam
modul ini dengan baik. Tugas/tagihan, lembar kerja dan evaluasi juga
perlu kalian selesaikan untuk menguatkan pengasaan kalian terhadap
materi dalam modul KD 3.5 ini.

B. Kegiatan Belajar

1. Kegiatn Belajar

3

a. Minuman keras, judi, dan pertengkaran
1) Minuman keras

Perhatikan hambar berikut!

Sumber: GLOBALPALNET.news

Sejak empat belas abad lalu Allah SWT Sang Maha Pencipta
manusia dan Sang Maha Mengetahui, telah melarang dengan
tegas mengonsumsi minuman keras. Orang yang sudah
kecanduan minuman keras akan melakukan apapun, tanpa
menghiraukan halal dan haramnya, demi mendapatkan
minuman keras. Minuman keras membuat otak manusia tidak
dapat berpikir dengan benar. Berbagai peristiwa krimimal
sebagian besar dikarenakan pelakunya merupakan pecandu
minuman keras.
Dari sejak zaman dahulu hingga sekarang, minuman keras tidak
pernah hilang dari muka bumi. Bahkan mengalami
perkembangan, baik tampilan maupun kualitas kandungannya.
Untuk itu, mengenali kriterianya merupakan sebuah keharusan,
agar kita tidak terkecoh dengan tampilannya. Di bagian lain
kalian akan mempelajari kriteri-kiteria yang dimaksud.
Minuman keras atau minuman beralkohol adalah minuman yang
didalamnya terkandung zat alkohol atau ethanol (baca alkohol
dalam islam). Minuman ini dihasilkan dari proses fermentasi
atau penambahan zat alkohol didalamnya. Minuman keras dapat
dibuat secara alami maupun kimiawi dan biasanya debuat dari
bahan-bahan alami seperti anggur, beras, gandum, dan
buah-buahan lain yang difermentasi.
2) Permainan judi

Perhatikan gambar berikut!

4

Sumber:
https://www.goriau.com/berita/baca/main-judi-saat-bulan-puasa-

5-warga-indragiri-hulu-ditangkap-polisi.html

Permainan judi atau taruhan pun dari waktu ke waktu
terus mengalami perkembangan seiring kemajuan peradaban
manusia. Permainan judi telah ada dari sejak dahulu. Dan hingga
kini permainan judi tidak pernah lenyap dari muka bumi, bahkan
terus mengalami perkembangan model dan media yang
digunakannya.

Permainan judi dilarang tegas oleh Allah yang Maha
Raham dan Rahim karena berdampak sangat buruk pada
kehidupan manusia. Allah yang Maha Pengasih dan Maha
penyayang tidak ingin hamba-hamba-Nya mengalami kesedihan
dan kehancuran hidup. Maka itu, Allah melarang kita melakukan
permainan judi. Tidak sedikit hubungan keluarga menjadi rusak
bahkan hancur gara-gara judi. Orang sudah kecanduan
melakukan permainan judi akan melakukan apapun demi
kesenangannya. Bahkan rela mengabaikan keluarga, pekerjaan,
melakukan penipuan dan sebagainya.

Permainan judi terus berkembang seiring modernitas
zaman. Jika dulu judi terbatas dalam bentuk permainan sabung
ayam dan kartu serta harus mendatangi arena tersebut untuk
dapat bergabung dalam permainan tersebut. Maka sekarang,
permainan judi banyak tersaji di dunia maya yang dapat diakses
dan dilakukan di mana saja.

Suatu penelitian yang dilakukan oleh niversitas Melbourne,
Australia menyimpulkan bahwa hampir setengah dari anggota
keluarga yang memiliki kebiasaan berjudi mengalami kekerasan.
Sejumlah kerabat bahkan melaporkan bahwa mereka sangat
frustasi dengan masalah judi. Keluarganya menjadi hancur dan
anak-anaknya yang menanggung penderitaan berkepanjangan.

3) Pertengkaran
Perhatikan gambar berikut!

5

Sumber:
https://muslim.or.id/12585-janganlah-saling-bermusuhan.html

Minuman keras dan judi acapkali menimbulkan kekerasan,
pertengkaran, tawuran dan perkelahian. Orang menjadi tidak
mampu mengontrol emosinya. Bagaimanapun yang namanya
kekerasan, pertikaian, dan pertengkaran tidak dibenarkan dalam
ajaran Islam. Selama persoalan dapat diselesaikan dengan cara
damai, kita diperintahkan untuk menyelesaikan dengan cara
damai. Kekerasan hanyalah akan menyuburkan benih-benih
dendam yang berkepanjangan dan tak berujung. Hal ini tentu
membuat kehidupan kita menjadi tidak nyaman.

Padahal Allah Swt menghendaki agar manusia dapat hidup
berdampingan dengan aman, tenteram, damai, dan nyaman.
Sebagai seorang muslim, kita harus menjadi pelopor
terwujudnya kedamaian di keluarga, di lingkungan tempat kita
belajar, dan masyarakat sekitar.

b. Kriteria minuman keras, judi, dan pertengkaran

Perkembangan zaman yang semakin modern, berpengaruh
pula terhadap ragam minuman keras dan permainan judi. Sebagai
umat Islam kita perlu tahu kriteria keduanya, agar tidak terkecoh
dan dapat menghindarinya.

Kriteria minuman keras:

1) Mengandung alkohol

2) Memabukkan

Jika kelak kalian menemukan minuman yang memenuhi kriteria

tersebut, maka kalian harus menghindari minuman tersebut.

Kriteria permainan judi:

1) Ada 2 orang/pihak atau lebih yang bemain atau bertaruh

2) Ada harta yang dipertaruhkan. Harta tersebut adalah milik

kedua pihak yang berteruh

3) Ada lomba atau undian atau permainan yang menentukan

menang kalah

4) Yang menang berhak atas harta yang kalah

Kriteria ini menjadi pedoman bagi kalian untuk mengenali

apakah sebuah permainan/lomba/undian termasuk judi atau

6

bukan. Jika salah satunya tidak ada, maka permainan/lomba/
undian tidak dapat disebut judi.
c. Dalil naqli minuman keras, judi, dan pertengkaran

Ayo kita membaca dalil-dalil naqli tentang minuman keras,
judi dan pertengkaran.
1) Dalil minuman keras

Artinya: “Semua yang memabukkan adalah khamr, dan semua
khamr itu adalah haram” (H.R. Muslim)
2) Dalil judi

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
(meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan
syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan.” (Q.S al-Maidah/5: 90)
3) Dalil pertengkaran

Artinya:” Dan dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa
Rasulullah saw. Bersabda, “janganlah kalian saling membenci,
saling hasud (iri dengki), saling memalingkan muka, saling
memusuhi, dan tidaklah halal bagi seorang muslim untuk
mengabadikan dan tidak mau bertegur sapa dengan
saudaranya yang muslim melebihi tiga hari.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
d. Rangkuman
1. Minuman keras adalah minuman yang didalamnya
terkandung zat alkohol atau ethanol.
2. Judi adalah permainan/lomba/undian yang harus memenuhi
4 kriteria, yaitu: adanya 2 pihak/orang atau lebih yang
menjadi peserta, adanya harta para peserta yang

7

dipertaruhkan, adanya permainan/loma/undian yang
menentukan menang dan kalah, pihak yang menang berhak
mengambil harta orang yang kalah.
3. Bertengkar adalah perbuatan yang dilarang Allah SWT karena
akan merusak dan menghancurkan kedamainan dan
kenyamanan hidup manusia

e. Tugas/Tagihan

Baca kembali dalil-dalil naqli tentang minuman keras, judi dan

pertengkaran. Lalu rumuskan pesan-pesan yang terkandung di

dalamnya. Tuliskan dalam bentuk table seperti tabel 3.5.1

berikut:

Tabel 3.5.1

No. Dalil naqli Pesan

1. Minuman keras

2. Judi

3. Pertengkaran

f. Lembar Kerja

1. Lakukanlah pengamatan di lingkungan keluarga dan
masyarakat di mana kalian tinggal terhadap penggunaan
minuman keras, judi, atau pertengkaran yang terjadi (boleh
salah satu, dua atau ketiganya jika terjadi di lingkungan kalian).
Lalu tuliskan dampak (akibat) bila ketiga hal tersebut terjadi di
lingkunganmu. Kemudian tuliskan pendapatmu bagaimana
cara mengatasi (solusi) agar ketiganya tidak lagi ada di
lingkunganmu. Hasil pengamatan, dampak dan solusinya dalam
table seperti tabel 3.5.2 berikut:

Tabel 3.5.2 Dampak Solusi
Hasil Pengamatan

Mengonsumsi
minuman
keras
Judi

Pertengkaran

2. Baca kembali materi minuman keras, judi dan pertengkaran.
Lalu buatkan daftar cara-cara kalian menghindari ketiganya
dalam bentuk tabel seperti tabel 3.5.3 berikut:

No. Cara menghindari

Minuman keras Judi Pertengkaran

1.

2.

8

3.
Dst.

C. Petunjuk Pengembangan Pembelajaran

Materi Menghindari minuman keras, judi dan pertengakaran cukup
luas. Kalian perlu mengeksplorasi pemahaman kalian terkait dengan
materi tersebut melalui berbagai media. Dengan kegiatan eksplorasi
tersebut akan dapat mengantarkan kalian ke pemahaman yang luas dan
dalam tentang materi ini. Banyak cara yang dapat kalian lakukan, seperti
membca buku referensi lainnya (selain buku paket PAI dan BP) yang
terkait dengan materi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. Kalian juga
dapat mengeksplor melalui browsing di internet. Selain itu, berdikusi
dengan teman melalui berbagai media social dan melakukan
pengamatan lingkungan juga dapat menambah dan memperdalam
pemahaman kalian. Jika kalian menemui kesulitan, kalian dapat
mengomunikasikannya dengan guru mata pelajaran PAI dan Budi
Pekerti kalian.
Kemauan belajar yang kuat adalah kunci keberhasilan kalian menguasai
materi ini.

III. EVALUASI
1. Penilaian
1) Jelaskan pengertian minuman keras!
2) Apa kriteria sebuah permainan dikategorikan judi?
3) Mengapa pertengakaran dilarang?
4) 2Jelaskan maksud hadis berikut ini!

2. Batasan waktu/Tehnik penyampaian tugas
Batas waktu pengumpulan ditentukan oleh guru kalian. Silakan hubungi
guru PAI dan BP kalian.

9

Nama Siswa :

Kelas :

Sekolah :

MODUL PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DAN BUDI PEKERTI

MODUL KD 3.6
PERILAKU JUJUR DAN ADIL

Kelas : VIII (Delapan)

Disusun Oleh
Samsuddin, s.Ag

PEMERINTAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
DINAS PENDIDIKAN
2020/2021

1

MODUL KD 3.6
PERILAKU JUJUR DAN ADIL
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi Materi Pembelajaran
Materi dalam modul KD 3.6 mengupas tenang perilaku jujur dan adil.
Materi dalam modul ini membantu kalian memahami dan mendalami
penerapan jujur dan adil, baik secara konsep maupun emosional.
B. Petunjuk

1. Perhatikan Kompetensi Dasar (Kemampuan Dasar) yang hendak
dicapai dari mempelajari materi beriman kepada kitab-kitab Allah
SWT dengan seksama

2. Bacalah tujuan akhir dari pembelajaran modul KD 3.6 dengan
cermat

3. Bacalah uraian materi dengan seksama, bila perlu silakan diulang
beberapa kali.

4. Selesaikan tugas, LK (lembar Kerja) dan evaluasi dengan penuh
semangat, karena pembelajaran menggunakan modul merupakan
pembelajaran mansiri. Bila diperlukan, kalian dapat searching di
internet untuk menyelesaikan tugas-tugas.

5. Bacalah basmalah setiap mengawali pekerjaan dan akhiri dengan
mengucap hamdalah. Insyaa Allah, jika dilakukan dengan ikhlas,
maka akan menjadi ‘amalan sholihan.

C. Kompetensi Dasar
1.6 Meyakini bahwa perilaku jujur dan adil adalah ajaran
pokok agama
2.6 Menunjukkan perilaku jujur dan adil dalam kehidupan
sehari-hari
3.6 Memahami cara menerapkan perilaku jujur dan adil
4.6 Menyajikan cara menerapkan perilaku jujur dan adil

D. Tujuan Akhir

2

Setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan modul KD 3.6,
diharapkan kalian mampu:
1. Membiasakan berperilaku jujur dan adil dalam kehidupan

sehari-hari
2. Menampilkan perilaku jujur dan adil dalam kehidupan sehari-hari
3. Menjelaskan cara menerapkan jujur dan adil dalam kehidupan

sehari-hari
4. Menampilkan cara-cara menerapkan perilaku jujur dan adil dalam

kehidupan sehari-hari
E. Rujukan Sumber Pembelajaran

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi
Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Departemen Agama R.I. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta:
Lintas Media

II. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar
Dalam modul KD 3.6 ini, direncanakan pembelajaran dibagi
dalam 2 KB, yaitu KB 1 dan KB 2. Dalam setiap KB terdapat
Tugas/Tagihan dan Lembar kerja untuk membantu kalian memhami
uraian materi. Membaca paparan materi secara berulang-ulang
sangat disarankan (direkomendasikan) agar memperoleh
pemahaman yang baik dan benar.
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatn Belajar 1
a. Perilaku Jujur
Pernahkah kalian dibohongi teman? Bagaimana
perasaan kalian ketika itu? Tentu kalian akan sakit hati dan
benci kepada teman tersebut. Demikianlah, berbohong kepada
orang lain akan mengakibatkan sakit hati, muncul rasa benci,
dan saling tidak percaya, sungguh jika ini terjadi maka
kehidupan akan kacau dan penuh dengan perselisihan. Oleh

3

karena itu, berperilakulah jujur kepada siapa pun. Dengan
berperilaku jujur, kalian akan memiliki banyak teman dan
dipercaya orang lain. Kejujuran akan membimbing seseorang
kepada kebaikan, dan kebaikan akan membimbing kepada
surga.

Pada dasarnya. Setiap orang ingin diperlakukan dengan
jujur dan adil. Kedua orang tua akan sangat bangga jika
anak-anaknya selalu jujur, baik jujur dalam perkataan maupun
perbuatan. Demikian pula bapak ibu guru akan sangat bangga
jika murid-muridnya terbiasa jujur. Tentunya kalian juga akan
senang jika memiliki teman yang selalu jujur dalam setiap
keadaan. Teman ibarat cermin bagi kita. Kepribadian
seseorang bisa dilihat dari teman dekatnya. Jika teman
dekatnya orang-orang baik, maka kemungkinan besar dia
orang baik. Demikian pula sebaliknya. Inilah pentingnya
memilih teman yang memiliki akhlak mulia.
b. Dalil perilaku jujur

Rasulullah saw bersabda:

Artinya : “Dari Abdullah ibn Mas’ud, dari Rasulullah saw.
bersabda: “Sesungguhnya jujur itu membawa kepada
kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga” (HR.
Bukhari dan Muslim)

Perilaku jujur juga mencerminkan bahwa seseorang tidak
termasuk orang munafik. Karena salah satu ciri orang munafik
adalah bila berkata dusta, sebagaimana yang dijelaskan hadis
berikut:

Artinya: “Tanda orang munafik itu ada tiga, jika berkata dia
berdusta, jika berjanji dia mengingkari, dan jika diberi
amanah dia khianati.” (H.R. Bukhari dan Muslim dari
Abu Hurairah).

4

c. Hikmah berperilaku jujur
1) Perasaan enak dan hati tenang, jujur akan membuat kita
menjadi tenang, tidak takut akan diketahui kebohongannya
karena memang tidak berbohong.
2) Mendapatkan kemudahan dalam hidupnya.
3) Selamat dari azab dan bahaya.
4) Dijamin masuk surga.
5) Dicintai oleh Allah Swt. dan rasul-Nya.

d. Rangkuman
1. Pada dasarnya manusia tidak rela jika dirinya dibohong.
Hal ini berarti kejujuran adalah sebuah keharusan dalam
pergaulan, di manapun dan kapanpun.
2. Kejujuran itu akan membawa kita kepada kebaikan dan
kebaikan itu membawa kita ke surga.
3. Dengan selalu berbuat dan berkata jujur, kita terhindar dari
julukan sebagai orang munafik.

e. Tugas/Tagihan
Uraikan maksud hadis berikut ini! (minimal 2 paragraf)

f. Lembar Kerja
Buatlah daftar kejujuran yang kalian lakukan dalam setiap hari
hingga satu minggu. Tuliskan dalam kertas polio (bergaris)
dengan bentuk table seperti pada table 3.6.1 berikut:

Tabel 3.6.1

No. Tanggal Perilaku jujur

1. 1.

2.

Dst.

2 1.

2.

5

3.
Dst.
3 1.
2.
Dst.

2. Kegiatan Belajar 2
a. Perilaku Adil
Adil berarti memberikan hak kepada orang yang berhak
menerimanya, meletakkan segala urusan pada tempatnya.
Orang yang adil adalah orang yang memihak kepada
kebenaran, bukan berpihak karena pertemanan, persamaan
suku, maupun bangsa. Ajaran Islam menjunjung tinggi azas
keadilan. Hal ini bisa difahami karena Islam membawa rahmat
bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin).
Oleh karena itu setiap muslim wajib menegakkan
keadilan dalam posisi apapun. Apalagi seorang muslim yang
menjadi polisi, jaksa, hakim atau aparat hukum lainnya harus
menegakkan keadilan tanpa memandang suku, agama, status
sosial, pangkat maupun jabatan. Islam sebagai rahmatan lil
‘alamin akan terwujud apabila setiap muslim menegakkan
keadilan. Dalam sebuah hadits riwayat Nasa’i, Rasulullah
Saw bersabda:
“Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil akan
ditempatkan di sisi Allah Ta’ala di atas mimbar-mimbar yang
terbuat dari cahaya, di sisi sebelah kanan ‘Arrahman. aitu,
orang-orang yang adil dalam menghukumi mereka, adil dalam
keluarga mereka dan dalam mengerjakan tugas mereka.”
(Sumber: Kitab Hadis Sunan Nasa’i)

Dalam bersikap adil, Allah melarang manusia berbuat
adil atas dasar suka atau tidak suka. Allah menghendaki

6

manusia berbuat karena Allah SWT sebagaimana firman Allah
SWT al-Maidah/5: 8 berikut:

Artinya: : “ Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi
orang-orang yang selalu menegakan kebenaran karena
Allah Swt, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
sekal-sekali kebencianmu terhadap suatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah Swt, sungguh, Allah maha
mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan” (QS
Al-Maidah/5 ayat 8)

b. Hikmah berbuat adil
1. Hidup menjadi tenang
2. Mendapatkan kepercayaan
3. Dicintai Allah SWT dan dihargai orang lain

c. Rangkuman
1. Adil berarti memberikan hak kepada orang yang berhak
menerimanya, meletakkan segala urusan pada tempatnya.
2. Bersikpa adil harus didasarkan karena Allah SWT, bukan
karena hubungan kedekatan atau perasaan suka dan tidak
suka.

d. Tugas/Tagihan
Bacalah Q.S. Al-Maidah(5) ayat 8 beserta artinya dengan
cermat! Lalu uraikan maksudnya dalam minimal 2 paragraf, tiap
paragraph terdiri atas 3 kalimat.

e. Lembar Kerja

7

Carilah contoh kisah hidup seorang tokoh yang memiliki peilaku
adil dan bacalah dengan seksama. Lalu berilah tanggapanmu
tentang tokoh tersebut. Tuliskan kisah tersebut beserta
taggapanmu dalam kertas polio bergasis
C. Petunjuk Pengembangan Pembelajaran
Materi perilaku jujur dan adil cukup dalam dan luas. Kalian perlu
mengeksplorasi pemahaman kalian terkait dengan materi tersebut
melalui berbagai media. Dengan kegiatan eksplorasi tersebut akan
dapat mengantarkan kalian ke pemahaman yang luas dan dalam
tentang materi ini. Banyak cara yang dapat kalian lakukan, seperti
membca buku referensi lainnya (selain buku paket PAI dan BP) yang
terkait dengan materi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. Kalian
juga dapat mengksplor melalui browsing di internet. Selain itu,
berdikusi dengan teman melalui berbagai media sosial juga dapat
menambah dan memperdalam pemahaman kalian. Jika kalian
menemui kesulitan, kalian dapat mengomunikasikannya dengan guru
mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti kalian.
Kemauan belajar yang kuat adalah kunci keberhasilan kalian
menguasai materi ini.

II. EVALUASI
1. Penilaian
Jawablah dengan tepat!
1. Jelaskan langkah-langkah cara menerapkan kejujuran pada diri
sendiri?
2. Jelaskan langkah-langkah menerapkan keadilan di sekolah?
Tuliskan dalam buku latihan PAI dan BP masing-masing.
2. Batasan waktu/Tehnik penyampaian tugas
Batas waktu pengumpulan ditentukan oleh guru kalian. Silakan
hubungi guru PAI dan BP kalian.

8

Nama Siswa :

Kelas :

Sekolah :

MODUL PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DAN BUDI PEKERTI

MODUL KD 3.9
SALAT SUNAH BERJAMA'AH DAN MUNFARID

Kelas : VIII (Delapan)

Disusun Oleh
Samsuddin, S.Ag

PEMERINTAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
DINAS PENDIDIKAN
2020/2021
1

MODUL KD 3.9
SALAT SUNAH BERJAMA'AH DAN MUNFARID

I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi Materi Pembelajaran
Materi dalam modul KD 3.9 membahas mengenai salat sunah, baik
yang dilakukan secara berjamaah dan maupun munfarid.
Beberapa hal tentang pengertian salat sunah, cara
melakukannya, keutamaan (fadlilah) jika melaksanakan salat
sunah, baik berjamaah maupun munfarid kan kalian dapatkan
dengan mempelajari Modul KD 3.9 ini.
B. Petunjuk
1. Perhatikan Kompetensi Dasar (Kemampuan Dasar) yang hendak
dicapai dari mempelajari materi beriman kepada kitab-kitab Allah
SWT dengan seksama
2. Bacalah tujuan akhir dari pembelajaran modul KD 3.9 dengan
cermat
3. Bacalah uraian materi dengan seksama, bila perlu silakan diulang
beberapa kali.
4. Selesaikan tugas, LK (lembar Kerja) dan evaluasi dengan penuh
semangat, karena pembelajaran menggunakan modul merupakan
pembelajaran mansiri. Bila diperlukan, kalian dapat searching di
internet untuk menyelesaikan tugas-tugas.
5. Bacalah basmalah setiap mengawali pekerjaan dan akhiri dengan
mengucap hamdalah. Insyaa Allah, jika dilakukan dengan ikhlas,
maka akan menjadi ‘amalan sholihan.
C. Kompetensi Dasar
1.9 Melaksanakan salat sunah berjamaah dan munfarid sebagai
perintah agama
2.9 Menunjukkan perilaku peduli dan gotong royong sebagai
implementasi pemahaman salat sunah berjamaah dan
munfarid

2

3.9 Memahami tata cara salat sunah berjemaah dan munfarid
4.9 Mempraktikkan salat sunah berjamaah dan munfarid
D. Tujuan Akhir
Setelah kalian melakukan pembelajaran menggunakan modul KD 3.9
ini, diharapkan kalian akan mampu:
1. Membiasakan diri melaksanakan salat sunah berjamaah dan

munfarid dalam kehidupan sehari, baik di lingkungan rumah,
sekolah maupun masyarakat
2. Menunjukkan perilaku peduli dan gotong royong sebagai
implementasi pemahaman salat sunah berjamaah dan
munfarid
3. Menjelaskan tata cara salat sunah berjamaah dan munfarid
4. Mempraktikkan salat sunah berjamaah dan munfarid dengan
benar
E. Rujukan Sumber Pembelajaran
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi
Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Departemen Agama R.I. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta:
Lintas Media

II. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar
Kegiatan belajar dalam Modul KD 3.9 ini direncanakan dilakukan
dalam dua kegiatan belajar (KB).
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatn Belajar 1
a. Keutamaan Salat Sunah
Perhatikan terjemah kedua hadis berikut ini!
1)“Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan
dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka
adalah shalat. Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada
malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu,
“Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna

3

ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka
akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika
shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian
apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia
memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi
hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan.
Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti
itu.”[HR. Abu Daud no. 864, Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini shahih)
2) “Sesungguhnya seseorang ketika selesai dari shalatnya hanya
tercatat baginya sepersepuluh, sepersembilan, seperdelapan,
sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga,
separuh dari shalatnya.”[HR. Abu Daud no. 796 Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Apa yang kalian simpulkan dari kedua hadis di atas?
Mari kita berkaca diri, apakah salat fardlu yang akan
menjadi amalan yang pertama kali dinilai oleh Allah SWT yang
kita laksanakan setiap hari dan setiap waktunya telah dilakukan
dengan sempurna? Bagaimana jika di mata Allah SWT salat kita
dinilai tidak sempurna? Apakah kita melaksanakannya dengan
khusyu’ dari mulai takbiratul ihram hingga salam? Atau pikiran
kita melayang-layang ke mana-mana? Apakah gerakan salat kita
tuma’ninah atau terburu-buru? Bagaimana jawabannya,
memuaskan? Jika jawabannya tidak, maka kita perlu
memperbaiki kualitas salat fardlu kita dan menambahnya
dengan amalan shalihan lainnya, yaitu shalat sunah.
Ada banyak keutamaan atau hikmah melaksanakan salat
sunah, diantaranya:
1) Menyempurnakan shalat wajib dan menambal
kekurangannya.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda,
“Amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari seorang
hamba pada hari kiamat adalahshalatnya. Jika shalatnya
sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yangsempurna.
Namun, jika shalatnya tidak sempurna Allah Ta’ala berkata
padamalaikat-Nya,“Lihatlah kalian apakah hamba-Ku
memiliki amalan shalat sunnah, makasempurnakanlah shalat
wajibnya? Kemudian zakat pun demikian.
Kemudianamalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.”

4

(HR. Abu Daud, no. 864, dan Ibnu Majah, no. 1425 dan
Ahmad, no. 103. Dishahihkan oleh Syaikh al
Albanidalam Shahihul Jami’)

2) Shalat Sunnah mengangkat derajat dan menghapus dosa.

Rasulullah shalallahualaihi wasalam bersabda, “Hendaklah
engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat). Karena
tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan
Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan
dosamu.” (HR. Muslim, no.488)

3) Banyak shalat sunnah merupakan sebab terbesar masuk
Surga.
Dari Rabi’ah bin Ka’abal-Aslami radhiyallahu’anhu, beliau
berkata, Aku pernah bermalam bersamaRasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, lalu aku menyiapkan air wudhu`dan
keperluan beliau. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabdakepadaku, ‘Mintalah sesuatu!’ Maka sayapun
menjawab,‘Aku meminta kepadamu agar memberi petunjuk
kepadaku tentang sebab-sebab agaraku bisa menemanimu di
Surga’. Beliau menjawab, ‘Ada lagi selain itu?’. ‘Itusaja cukup
ya Rasulullah’, jawabku. Maka Rasulullah bersabda, ‘Jika
demikian,bantulah aku atas dirimu (untuk mewujudkan
permintaanmu) dengan memperbanyaksujud (dalam shalat)‘”
(HR. Muslim, no. 489).

4) Shalat sunnah adalah amalan badan yang paling utama
setelah jihad.
Dalam hadits Tsauban Nabi shallallahu‘alaihi
wasallam mengabarkan, “Istiqomahlah dan kalian tidaklah
akan mampu (untuk istiqomah dalam semua ketaatan dengan
sebenar-benar istiqomah), dan ketahuilah bahwa sebaik-baik
amal kalian adalah shalat dan tidak menjaga wudhu kecuali
seorang mukmin.” (HR. Ibnu Majah dishahihkan oleh
Syaikhal-Albani dalam Irwa’ al-Ghalil)
Masih banyak keutamaan atau hikmah salat sunah yang

lain yang dapat kalian dapatkan dari berbagai sumber.
b. Cara Melaksanakan Salat Sunah

1) Berjama’ah
Salat sunah yang dikerjakan secara berjama’ah adalah

sebagai berikut:
a) Salat Idul Fitri
b) Salat Idul Adha

5

c) Salat Kusuf (gerhana matahari)
d) Salat Khusuf (gerhana bulan)
e) Salat Istisqa (meminta hujan)
2) Munfarid

Salat sunah yang dikerjakan secara munfarid adalah
sebagai berikut:
a) Salat Rawātib (muakkad dan ghair muakkad, qabliyah

dan ba’diyah)
b) Salat Tahiyyatul Masjid
c) Salat Istikhārah
3) Salat sunah berjama’ah dan munfarid

Beberapa śalat sunnah berikut ini boleh dilaksanakan
secara berjama’ah atau secara munfarid. Adapun alat sunnah
yang dimaksud adalah:

a) Salat Tarawih
b) Salat Witir
c) Salat Duha
d) Salat Tahajud
e) Salat Tasbih

c. Rangkuman
1) Banyak sekali keutamaan atau hikmah melaksanakan ibadah
salat sunah. Diantaranya: menyempurnakan shalat wajib dan
menambal kekurangannya, Shalat Sunnah mengangkat
derajat dan menghapus dosa, banyak shalat sunnah
merupakan sebab terbesar masuk surga dan Shalat sunnah
adalah amalan badan yang paling utama setelah jihad.
2) Cara melaksanakan salat sunah ada beberapa cara, yaitu
berjama’ah, munfarid, dan berjama’ah atau munfarid

d. Tugas/Tagihan
1. Tuliskan 3 keutamaan atau hikmah salat sunah beserta
dalilnya (terjemahnya saja). Silakan melakukan kegiatan
eksplorasi ke berbagai sumber (buku bacaan, internet dan
sebagainya). Lalu tuliskan dalam tabel seperti tabel 3.9.1
berikut:
Tabel 3.9.1

6

No. Keutamaan Salat Sunah Dalil
1.
2.
3.

2. Pilih 2 macam salat sunah (bebas), lalu kerjakan setiap hari

selama 1 minggu. Tuliskan kesanmu (yang berkaitan dengan

perasaanmu setelah melaksanakan salat sunah) di tabel

seperti tabel 3.9.2 berikut ini:

Tabel 3.9.2

Salat sunah yang Kesan
No.

dikerjakan

e. Lembar Kerja

1) Tulislah nama-nama salat sunah dan cara mengerjakannya

di tabel seperti tabel 3.9.3 berikut ini:

Nama Cara mengerjakannya*) Keutamaan /
No. Salat Munfarid Hikmah

Sunah Berjama’ah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

dst

*) Berilah tanda ceklis () pada kolom yang sesuai

2) Tulis keutamaan atau hikmah 5 salat sunah yang dipilih dari

nomer 1) di atas, lalu tuliskan di tabel yang sama dengan

tabel pada nomer 1), yaitu tabel 3.9.3.

7

2. Kegiatan Belajar 2

a. Tata Cara Melaksanakan Salat Sunnah
Salat Idul Fitri adalah, śalat sunnah dua rakaat yang

dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri pada setiap tanggal 1 Syawal
setelah melaksanakan puasa Ramadan satu bulan lamanya.
Hukum melaksanakan śalat sunnah ini adalah sunnah mu’akkad
(sangat dianjurkan).

Secara umum, cara melaksanakan salat sunah sama dengan
salat fardlu. Namun ada beberapa salat sunah yang cara
melaksanakannya ada kekhususan. Berikut ini cara melaksanakan
beberapa shalat sunat yang terdapat perbedaan dari salat fardlu:
1) Salat Idul Fitri

a) Imam memimpin pelaksanaan śalat Idul Fitri diawali dengan
niat yang ikhlas di dalam hati. ika diucapkan maka bunyi
niatnya adalah:

Artinya : “Saya berniat śalat sunnah Idul itri dua rakaat
karena Allah ta’ala.”
b) Pada rakaat pertama sesudah membaca do’a iitah bertakbir
sambil mengangkat tangan sebanyak tujuh kali. Di sela-sela
takbir satu dan lainnya disunnahkan membaca:

Artinya : “Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tida
Tuhan melainkan Allah, Allah Mahabesar.”
c) Setelah takbir tujuh kali dan membaca tasbih tersebut
dilanjutkan membaca surah al-ātihāh dan membaca salah
satu surah dalam alQurān. amun, diutamakan surah Qāf atau
surah al-A’lā.
d) Pada rakaat kedua, setelah takbir berdiri kemudian
membaca takbir lima kali sambil mengangkat tangan dan di
antara setiap takbir disunnahkan membaca tasbih. Setelah
itu membaca surah al-ātihāh dan surah-surah pilihan. Surah
yang dibaca diutamakan surah al-Qamar atau surah
al-āsyiyah.
e) Salat Idul Fitri ditutup dengan salam. Setelah itu khatib
mengumandangkan khutbah dua kali. Khutbah yang
pertama dibuka dengan takbir sembilan kali dan khutbah
yang kedua dibuka dengan takbir tujuh kali. Ada pula yang
melaksanakan khutbah hanya satu kali.

2) Salat Idul Adha
Salat Idul Adha, adalah śalat yang dilaksanakan pada hari

raya Qurban atau hari raya Idul Adha. alat ini dilaksanakan pada

8

pagi hari tanggal 10 ulhijjah bertepatan dengan pelaksanaan
rangkaian ibadah haji di tanah suci. Dengan demikian orang,
yang sedang melaksanakan ibadah haji tidak disunnahkan
melaksanakan śalat Idul Adha. Bagi orang yang tidak sedang
melaksanakan ibadah haji, hukum melaksanakan śalat Idul Adha
adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan).

Tata cara pelaksanaan salat Idul Adha sama dengan salat
Idul Fitri, hanya saja berbeda dalam bacaan niatnya. Niat salat
Idul Adha adalah:

Artinya : “Saya berniat śalat sunnah Idul Adha dua rakaat
karena Allah ta’ala.”

3) Salat Istisqa
Salat sunnah istisqā adalah śalat sunnah dua rakaat yang

dilaksanakan untuk memohon diturunkan hujan. Pada saat
terjadi kemarau yang berkepanjangan sehingga sulit
mendapatkan air, umat Islam disunnahkan melaksanakan śalat
istisqā untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, memohon
ampun, seraya berdoa agar segera diturunkan hujan.

Adapun tata cara melaksanakan alat istisqā sebagai
berikut:
a) Setelah semua bersiap untuk śalat, muadzin tidak perlu

mengumandangkan azān dan iqāmah, cukup dengan seruan:

Artinya : “Mari śalat berjemaah”
b) Salat sunnah dilaksanakan seperti śalat sunnah yang lainnya.

Setelah membaca surah al-atihah dilanjutkan membaca
surah-surah yang panjang.
c) Setelah salam, khatib membaca dua khutbah. Pada khutbah
yang pertama dimulai dengan membaca istigfar sembilan
kali dan yang kedua dimul ai dengan membaca istigfar tujuh
kali.

4) Salat Witir
Salat witir adalah, śalat yang dilaksanakan dengan

bilangan ganjil satu, tiga, lima, tujuh, sembilan, atau sebelas
rakaat. Hukum melaksanakannya adalah sunnah mu’akkadah.
Adapun waktu śalat witir adalah sesudah śalat Isya sampai
menjelang fajar śalat Subuh.

Tata caara pelaksanaan salat witir dengan tiga rakat, dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu: satu salam dan dua salam.

9

(a) Salat witir dengan dua salam: dengan cara salat dua rakaat,
lalu salam dan satu rakat, lalu salam
Niat untuk salat witir dua rakaat

Niat untuk salat witir dua rakat

(b) Salat witir dengan dua salam: dengan cara salat tiga rakaat
tanpa tasyahud awal di rakaat kedua, akan tetapi langsung
berdiri untu rakaat ke tiga, setelah itu baru salam.
Niat untuk salat witir tiga rakaat

5) Salat Tahajjud
Salat sunnah tahajjud adalah śalat sunnah mu’akkadah

yang dilaksanakan pada sebagian waktu di malam hari. Salat
tahajjud adalah bagian dari qiyāmullail (salat malam yang
langsung diperintahkan oleh Allah Swt. melalui firmannya yang
termaktub dalam QS. al-Isra’/17:79

Tata cara melaksanakan śalat tahajjud tidak jauh berbeda
dengan śalat sunnah yang lain, yaitu
a) Dilaksanakan pada waktu setelah śalat Isya sampai dengan

fajar sidiq menjelang waktu Subuh dan setelah tidur.
b) Jumlah rakaatnya paling sedikit dua rakat dan paling banyak

tidak dibatasi.
c) Dilaksanakan sendirian (munfard) atau berjemaah. Lebih

utama setiap dua rakaat salam. Apabila dilaksanakan empat
rakaat jangan ada tasyahud awal.

Adapun bacaan niatnya adalah

6) Salat Tasbih
Salat sunnah tasbih adalah śalat sunnah yang dilaksanakan

dengan memperbanyak membaca tasbih. Salat tasbih ini
merupakan sunnah khusus dengan membaca tasbih sebanyak
300 kali di dalam śalat.

Secara lebih terperinci, tata cara mengerjakan śalat tasbih
ini terdiri dari dua macam cara, yaitu
(a) jika dilaksanakan di malam hari, jumlah rakaatnya ada

empat dengan dua kali salam.
(b) jika dilaksanakan di siang hari, jumlah rakaatnya ada empat

dan sekali salam.

10

b. Rangkuman
1. Beberapa salat sunat memiliki kekhususan dalam waktu dan
tatacara pelaksanaannya.
2. Setiap salat sunat memiliki keutamaan atau hikmah yang dapat
dirasakan di dunia ataupun kelak di akhirat

c. Tugas/Tagihan
1) Baca kembali tata cara pelaksanaan salat salat sunah pada
materi di atas. Lalu praktekkan satu persatu.
2) Tuliskan kembali tata cara pelaksanaan lima salat sunah yang
terdapat pada materi tersebut di atas dalam kertas karton
dalam bentuk tabel seperti tabel 3.9.1 berikut:

Tabel 3.9.1

Salat Salat Salat Salat Salat Salat
Idul Idul Istisqa Witir Tahajjud
Fitri Adha

Tata cara
pelaksanaan

d. Lembar Kerja
Lakukanlah survei sederhana kepada anggota keluarga dan atau
kerabatmu 4-6 orang dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1)

• Berikanlah mereka pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1) Pernahkah melaksanakan salat sunat harian? Ya/ Tidak
2) Jika pernah, berapa kali melakukannya dalam sehari? 1x / 2x
/ 3x/ lebih dari 3 x
3) Jika tidak tidak pernah melaksanakan salat sunah, apakah
yang menjadi alas an? Malas / Tidak tahu keuntungannya
4) Sudah tahukah tentang keutamaan atau hikmah
melaksanakan salat sunah? Ya/tidak
5) Jika belum, apakah ada keinginan untu tahu? Ya / Tidak
6) Jika sudah, berapa banyak? 1 / 2/ 3/ atau lebih dari 3

• Buatkan lembar survei dengan ketentuan dan format sebagai
berikut:
1) Tuliskan/ketik nama orang yang disurvei (koresponden)
pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam kertas polio bergaris/
kertas HVS yang telah disesuaikan ukurannya dengan jumlah
peranyaan.
2) Setiap koresponden diberi satu lembar survei
3) Format tabel seperti pada tabel 3.9.2 berikut:
Tabel 3.9.2

Nama :
Pertanyaan 1
……………………………………………………………………….
Jawaban : Ya / Tidak

11

Pertanyaan 2
……………………………………………………………………….
Jawaban : 1x / 2x / 3x/ lebih dari 3

Pertanyaan 3
……………………………………………………………………….
Jawaban : Malas / Tidak tahu keuntungannya

Pertanyaan 4
……………………………………………………………………….
Jawaban : Ya / Tidak

Pertanyaan 5
……………………………………………………………………….
Jawaban : Ya / Tidak
Pertanyaan 6
……………………………………………………………………….
Jawaban : 1 / 2/ 3/ atau lebih dari 3

• Buatkan kesimpulan sejumlah pertanyaan (6), lalu berikan
solusinya
Contoh kesimpulan untuk pertanyaan nomer 1:
Anggota keluarga saya ada yang pernah dan ada pula yang tidak
pernah melaksanakan salat sunah

Contoh kesimpulan untuk pertanyaan nomer 1:
Anggota keluarga saya yang pernah melksanakan salat sunah
dalam sehari rata-rata 3 salat sunah
Tuliskan dalam tabel seperti pada tabel 3.9.3 berikut:

Tabel 3.9.3

No. Kesimpulan Solusi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

• Mintalah bantuan orang tuamu untuk membuat kesimpulan
sebagaimana contoh

C. Petunjuk Pengembangan Pembelajaran

Materi salat sunah berjama’ah dan munfarid ini sangatlah luas. Kalian
perlu mengeksplorasi pemahaman kalian terkait dengan materi
tersebut melalui berbagai media. Dengan kegiatan eksplorasi tersebut
akan dapat mengantarkan kalian ke pemahaman yang luas dan dalam
tentang materi ini. Banyak cara yang dapat kalian lakukan, seperti
membca buku referensi lainnya (selain buku paket PAI dan BP) yang

12

terkait dengan materi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. Kalian
juga dapat mengksplor melalui browsing di internet. Selain itu,
berdikusi dengan teman melalui berbagai media sosial juga dapat
menambah dan memperdalam pemahaman kalian. Jika kalian menemui
kesulitan, kalian dapat mengomunikasikannya dengan guru mata
pelajaran PAI dan Budi Pekerti kalian.
Kemauan belajar yang kuat adalah kunci keberhasilan kalian menguasai
materi ini.

III. EVALUASI

1. Penilaian

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d dengan jawaban yang
benar!
1. Hukum melaksanakan śalat sunnah rawatib qabliyah Subuh adalah....

a. sunnah grairu mu’akad c. fardu kifayah

b. sunnah mu’akad d. fardu ‘ain

2. Salat sunnah rawatib yang dilaksanakan sebelum śalat Isya

dinamakan....

a. qabliyah Magrib c. ba’diyah Isya

b. qabliyah Isya d. ba’diyah Subuh

3. Salat tahiyatul masjid dilaksanakan secara ....

a. berjemaah lebih utama c. munfard atau sendiri

b. munfard lebih utama d. berjemaah atau munfard

4. Salat witir dilaksanakan setelah śalat Isya. jumlah bilangan rakaatnya

paling banyak adalah ... rakaat

a. tiga b. lima c. sembilan d. sebelas

5. Perhatikan śalat sunnah berikut ini:

1) Salat idain

2) Tarawih

3) Witir

4) Tasbih

5) Tahiyatul masjid

Salat sunnah yang dapat dilaksanakan secara munfarid atau

berjama’ah adalah...

a. 1, 2 dan 3 c. 3, 4 dan 5

13

b. 2, 3 dan 4 d. 1, 3 dan 4

6. Memahami dan menghargai perbedaan jumlah bilangan rakaat dalam

pelaksanaan śalat tarawih, merupakan salah satu wujud akhlak mulia

umat Islam yang dinamakan ....

a. tawadu b. qanaah c. tawakal d. tasamuh

7. Salat sunnah yang tujuannya untuk meminta hujan akibat kemarau

panjang adalah śalat....

a. kusūf b. khusūf c. istisqā d. tahajjud

8. Salat Idul Adha dilaksanakan pada pagi hari tanggal ....

a. 10 Zulhijjah c. 12 Zulhijjah

b. 11 Zulhijjah d. 13 Zulhijjah

9. Salat rawatib yang hukumnya sunnah muakkad adalah....

a. dua rakaat sebelum śalat uhur

b. dua rakaat sebelum śalat Asar

c. empat rakaat sebelum śalat uhur

d. empat rakaat sebelum śalat Asar

10. Pada waktu melaksanakan śalat tasbih, jumlah seluruh bacaan

tasbih adalah....

a. 200 b. 300 c. 400 d. 500

2. Batasan waktu/Tehnik penyampaian tugas

Batas waktu pengumpulan ditentukan oleh guru kalian. Silakan hubungi
guru PAI dan BP kalian.

14

Nama Siswa :

Kelas :

Sekolah :

MODUL PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DAN BUDI PEKERTI

MODUL KD 3.10
MACAM-MACAM SUJUD
Kelas : VIII (Delapan)

Disusun Oleh

Samsuddin, s.Ag

PEMERINTAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
DINAS PENDIDIKAN
2020/2021
1

MODUL KD 3.10
MACAM-MACAM SUJUD

I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi Materi Pembelajaran
Materi pada modul KD 3.10 akan membahas tentang macam-macam
sujud yang dilakukan di luar shalat. Materi ini cukup udah untuk
dipelajari. Tingkat keluasan dan kedalaman materi berada pada level
mudah.
B. Petunjuk
1. Perhatikan Kompetensi Dasar (Kemampuan Dasar) yang hendak
dicapai dari mempelajari materi beriman kepada kitab-kitab Allah
SWT dengan seksama
2. Bacalah tujuan akhir dari pembelajaran modul KD 3.10 dengan
cermat
3. Bacalah uraian materi dengan seksama, bila perlu silakan diulang
beberapa kali.
4. Selesaikan tugas, LK (lembar Kerja) dan evaluasi dengan penuh
semangat, karena pembelajaran menggunakan modul merupakan
pembelajaran mansiri. Bila diperlukan, kalian dapat searching di
internet untuk menyelesaikan tugas-tugas.
5. Bacalah basmalah setiap mengawali pekerjaan dan akhiri dengan
mengucap hamdalah. Insyaa Allah, jika dilakukan dengan ikhlas,
maka akan menjadi ‘amalan sholihan.
C. Kompetensi Dasar
1.10 Melaksanakan sujud syukur, sujud tilawah, dan sujud sahwi
sebagai perintah agama
2.10 Menunjukkan perilaku tertib sebagai implementasi dari
sujud syukur, sujud tilawah, dan sujud sahwi
3.10 Memahami tata cara sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud
tilawah

2

4.10 Mempraktikkan sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud
tilawah

D. Tujuan Akhir
Setelah kalian melaksanakan pembelajaran menggunakan modul,
diharapkan kalian akan mampu:
1. Melaksanakan sujud syukur, sujud tilawah, dan sujud sahwi
sebagai perintah agama dengan penuh keyakinan
2. Menunjukkan perilaku tertib sebagai implementasi dari sujud
syukur, sujud tilawah, dan sujud sahwi
3. Menjelaskan tata cara sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud
tilawah dengan tepat.
4. Mempraktikkan sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah
dalam kehidupan sehari-hari denagn benar.

E. Rujukan Sumber Pembelajaran
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi
Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Departemen Agama R.I. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta:
Lintas Media

II. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar
Pembelajaran menggunakan modul KD 3.10 ini akan diurai dalam tiga
kegiatan belajar (KB) untuk memudahkan kalian menguasai materi.
Siapkan buku catatan,, kertas polio bergaris, dan pulpen/pensil.
Tontonlah video pembelajaran tentang materi sujud.
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatn Belajar 1
a. Sujud Syukur
Perhatikan gambar berikut!

3

Sumber:
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3878047/tata-ca
ra-sujud-syukur-dan-hikmahnya-bagi-yang-melakukannya
Apa yang kalian tangkap dari gambar tersebut? Ya, seorang
atlit lari melakukan sujud syukur setelah berhasil mencapai
garis finis dengan capaian waktu terbaik. Mengapa harus
melakukan sujud syukur? Mari kita pelajari bersama.
Sebelum kita melanjutkan sesi pemeblajaran, mari kita
merenung sejenak. Berapa banyak udara (oksigen) yang kita
hirup sejak lahir hingga saat ini. Apakah kita harus
mengeluarkan rupiah untuk membayar semua itu? Tidak
sepeserpun bukan. Mari kita bandingkan dengan
saudara-saudara kita yang sedang mengalami sakit pernafasan
dan harus menggunakan tabung oksigen untuk membantu agar
tetap mendapat asupan udara (oksigen) dan bertahan hidup.
Berapa banyak rupiah yang harus mereka keluarkan walaupun
hanya untuk beberapa hari saja.
Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur. Tidak
ada alasan bagi kita untuk menganggap bahwa fasilitas-fasilitas
dari Allah seperti udara, hidung, mata, otak dan sebagainya
adalah hal lumrah, hal biasa. Bisa kita bayangkan, andai semua
fasilitas dari Allah SWT tersebut adalah fasilitas berbayar.
Seperti ketika kita menggunakan kuota. Kita hanya dapat
memanfaatkan fasilitas internet jika memiliki kuota, yang
berarti kita harus mengeluarkan rupiah. Maka, bias mencapai
ratusan juta, bahkan milyaran rupiah jika dihitung sejak di
dalam kandungan ibu hingga masa dewasa.

4

Oleh karena itu, kita sangat patut untuk bersyukur atas
segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Ada
beberapa cara kita mensyukuri nikmat AllahSWT. Pertama,
dengan mengucap kalimat hamdalah, yaitu “Alhamdulillahi
rabbil ‘alamin”. Kedua, melakukan sujud syukur seketika itu juga
tatkala mendapat nikmat yang luar biasa. Ketiga, menggunakan
nikmat dari Allah (nikmat mata, nikmat telinga, nikmat cerdas,
dan sebagainya) untuk hal-hal yang bermanfaat, untuk hal-hal
yang Allah ridlai, seperti membaca buku yang bermanfaat,
membaca al-Qur,an, menonton tontonan yang bermanfaat,
menutup aurat (tidak memperlihatkan lekuk tubuh dan
memanjangkan hijab hingga menutup dada), belajar yang
tekun, berbakti pada orang tua dan sebagainya.

Dalam modul ini, kita akan focus pada pembahasan
bersyukur dengan cara melakukan sujud syukur. Mari kita
pelajari sujud syukur dengan lebih dalam.
b. Pengertian Sujud Syukur

Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan sebagai wujud
terimakasih kepada Allah ketika seseorang, pertama,
memperoleh kenikmatan besar, seperti mendapat nilai
sempurna, berhasil menjadi juara, dan sebagainya. Kedua,
terhindar dari suatu bahaya yang akan menimpa dirinya, seperti
terhindar dari kecelakaan, selamat dari peristiwa kebakaran,
dan sebagainya.

Apakah kalian pernah mengalami hal-hal serupa? Coba
kalian ingat-ingat! Tentu banyak peristiwa luar biasa yang
pernah kalian lewati. Apakah kalian melakukan sujud syukur
seketika itu? Jika belum, karena belum memahaminya, mari
perhatikan pembahasan berikutnya.

c. Dasar Hukum Sujud Syukur

5

Hukum melakukan sujud syukur adalah sunah
sebagaimana hadis Rasulullah berikut:

Artinya : “Dari Abu Bakrah, “Sesungguhnya apabila datang
kepada Nabi saw. Sesuatu yang menggembirakan
atau kabar suka, beliau langsung sujud bersyukur
kepada Allah.” (H.R. Abu Dawud dan Tirmizi).

Dari hadis tersebut dapat kita pahami, bahwa Rasulullah
telah memberikan contoh bagaimana sikap seorang muslim bila
mendapat kenikmatan.
d. Sebab-sebab Melakukan Sujud Syukur
1) Mendapatkan nikmat dari Allah Swt.
2) Terhindar dari bahaya (kesusahan yang besar)
e. Tata Cara Melakukan Sujud Syukur
1) Menghadap kiblat
2) Niat untuk sujud syukur
3) Sujud seperti sujud dalam salat dengan membaca do’a
sebagai berikut:

Artinya: “Maha suci Allah dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan
selain Allah, Allah Maha besar, dan tiada kekuatan serta
daya upaya kecuali atas ijin Allah Yang Maha tinggi dan
Maha agung.”

4) Duduk kembali
5) Salam
Untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sujud syukur cukup
dilakukan dengan menekurkan kepala.
f. Hikmah Sujud Syukur

6

1) Terhindar dari sifat sombong atau angkuh.
2) Memperoleh kepuasan batin berkaitan dengan anugerah yang

diterima dari Allah Swt.
3) Merasa dekat dengan Allah sehingga memperoleh bimbingan

dan hidayah-Nya.
4) Memperoleh tambahan nikmat dari Allah Swt. dan selamat

dari siksa-Nya.
c. Rangkuman

Setiap manusia pasti pernah mengalami peristiwa luar
biasa, baik berupa mendapat nikmat ataupun terhindar dari
bahaya. Jika seorang muslim mendapati peristiwa-peristiwa
tersebut, maka patut untuk melakukan sujud syukur
sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Sujud
syukur hukumnya sunah.

Sujud syukur dapat dilakukan di mana saja (suci
tempatnya) dengan menghadap kiblat, berniat untuk sujud
syukur, bersujud satu kali dengan membaca doa terentu dan
diakhiri dengan salam. Adapun doa yang dibaca adalah:

Dengan bersyukur dan melakukan sujud, kita terhindar
dari sifat sombong atau angkuh, memperoleh kepuasan batin
berkaitan dengan anugerah yang diterima dari Allah Swt.,
merasa dekat dengan Allah sehingga memperoleh bimbingan dan
hidayah-Nya. dan memperoleh tambahan nikmat dari Allah Swt.
dan selamat dari siksa-Nya.
d. Tugas/Tagihan
1. Praktikkan sujud syukur dengan bacaan yang telah kalian

pelajari. Lakukan berulang-ulang hingga kalian dapat
melakukan sujud syukur dengan bacaan yang benar dan
lancar.

7

2. Lakukan sujud syukur setiap kali mendapat kenikmatan
dalam jangka waktu dua mingg. Lalu tuliskan hal tersebut di
buku catatan PAI kalian dan berikan kesanmu setelah
melakukan sujud syukur di hari terakhir.

e. Lembar Kerja
1) Jelaskan mengapa kita harus melakukan sujud syukur?
2) Apa hikmah yang akan diperoleh jika seorang muslim selalu
melakukan sujud syukkur setiap kali mendapat nikmat?
Tuliskan jawabnmu pada buku catatan PAI

2. Kegiatan Belajar 2
a. Sujud Sahwi
Perhatikan gambar berikut!

Sumber:
https://tanyajawabfikih.com/lupa-sujud-sahwi/

Apa yang kalian pikirkan tentang gambar tersebut? Ya, ada
orang yang sedang melakukan sujud sahwi. Tahukah kalian, apa
itu sujud sahwi? Mengapa harus melakukan sujud sahwi? Apa
tujuan melakukan sujud sahwi? Mari kita pelajari lebih lanjut
untuk dapat menjawab semua pertanyaan tersebut.

b. Pengertian Sujud Sahwi
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena lupa atau

ragu-ragu di dalam salat. Sujud sahwi dilakukan dengan cara
sujud dua kali setelah membaca tahiyat akhir sebelum salam.

c. Dasar Hukum Sujud Sahwi

8


Click to View FlipBook Version