The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku tentang pengalaman siswa dalam mengikuti berbagai kegiatan di sekolah

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Prihatini Ridyawati, 2023-03-19 12:53:44

Buku Antologi

Buku tentang pengalaman siswa dalam mengikuti berbagai kegiatan di sekolah

Keywords: Buku Antologi Siswa SMPN 5 Ambarawa

87 yang bersinar tanpa ada salah satu bintang yang redup. Kadang aku berpikir bagaimana keadaanku sekarang tanpa mengenal dan mengetahui mereka? kita seperti takdir yang memang seharusnya menjadi satu sampai akhir perjuangan. Bersahabat carilah teman yang baik, candaan yang memberikan faedah, mengajarkan rendah hati. Memberikan keindahan untuk saling memahanmi dan dipahami satu sama lain. ***


88 Profil Penulis Anindita Putri Mahadewi atau Dewi, nama yang diberikan oleh orang tuanya. Ambarawa sebagai tempat dilahirkan, tepatnya tanggal 19 Juni 2009. Gadis manis yang tak memiliki saudara masih duduk dikelas 8 dan bersekolah di SMPN 5 Ambarawa. Dewi dapat dihubungi melalui [email protected] atau 0877- 49994794.


89 Makanan Tradisional di Pawai Kemerdekaan Oleh: Faiza Aprilliani abtu 20 Agustus 2022 aku mengikuti karnaval di Pangsar. Sebelum kegiatan dimulai, pemberitahuan dari sekolahku, SMPN 5 Ambarawa, kami diwajibkan berkumpul pukul 07.30 WIB. S


90 Sekolahku mendapat urutan ke dua sesudah SMPN 6 Ambarawa. Akhirnya pukul 09.00 kami mulai berangkat. Setiap siswa memperoleh tugas yang beraneka ragam, hal ini ditunjukkan dari papan yang dibawa teman-teman. Pasukan pengibar bendera berada paling depan, di lanjutkan dengan kesenian tradisional, musik tradisional, makanan tradisional, baju tradisional, serta permainan tradisional. Kali ini tema yang diusung sekolahku semua berbau tradisional. Aku dan beberapa temanku memperoleh tugas membawa makanan tradisional. Makanan yang menjadi ciri khas daerah Ambarawa, seperti serabi, mentho, klepon, cenil, gethuk, onde-onde, dan sebagainya. Senang rasanya bersama-sama meramaikan kegiatan karnaval. Walaupun harus berjalan jauh tetapi karena kami semua bergembira dan bersenda gurau rasa lelah itu hilang dengan sendirinya. Pukul 14.00 kegiatan pawai yang kuikuti berakhir sudah. Panas tak kuhiraukan berganti dengan riuh rendahnya mencari penjemput yang menghantarkanku pulang. Sampai ketemu di Kemerdekaan tahun berikutnya ya. ***


91 Profil Penulis Faiza Aprilliani atau Faiza anak tunggal dari Ibu Kusni Widarti dan Ayah Supri Yanto. Saat ini tinggal di Pandean RT 5/RW 1 Kel. Lodoyong, Ambarawa. Penulis dapat dihubungi melalui WA 081215599724 atau email: [email protected]


92 Tari Nusantara Oleh: Adinda Juwieta Kurniasheilla iapa yang tak senang ketika ditunjuk mewakili sekolah untuk menari? sejak awal memang hobiku menari namun kali ini menjadi pengalamanku yang tak terhingga. Bersama 6 sekolah, yaitu SMP PL Ambarawa, SMP ISUDA, SMPN S


93 1 Ambarawa, SMPN 2 Ambarawa, SMP Lentera Ambarawa, dan SMPN 3 Ambarawa. Aku senang sekali selain memperoleh teman baru, tarian bergaya barupun kuperoleh. Awalnya kami semua datang terlambat, walaupun panas menyengat tetapi semangat membara terus berkobar. Cucuran keringat tak dihiraukan semua terlihat serius dengan salah satu sekolah menjadi pemimpin. Empat hari kami berlatih bagaikan cerita Bandung Bondowoso. Rasa puas melintas di setiap wajah walaupun harus menunggu giliran untuk tampil. Bernama Tari Nusantara, maka kostum yang kami gunakan juga dari berbagai daerah sesuai dengan gerakan dan iringan yang terdiri dari bermacammacam daerah. Pengalaman ini menyadarkanku bahwa sebuah pertunjukan walaupun sederhana bila dilakukan secara kompak dan serempak maka akan terlihat indah. Sampai bertemu di kegiatan lain ya kawan...Tetaplah jaga persatuan dan hargailah karya anak bangsa. ***


94 Profil Penulis Adinda Juwieta Kurniasheilla sulung dari dua bersaudara ini dilahirkan dari ibu Jumiyati dan ayah Teguh Kurniawan. Bertempat tinggal di Kupang Pete RT 06/RW 02, Ambarawa. Penulis dapat dihubungi melalui WA 083166500077, email: [email protected] atau Ig @sxzyln


95 Upacara Virtual Oleh: Vina Septiani Saputri


96 aat ini aku bersekolah di SMPN 5 Ambarawa kelas VII E. Aku bersyukur diterima di sini, sekolah favorit di daerahku. Kata orang di sekitar, sekolahku terdiri dari siswa siswi yang berprestasi dan aku ingin menjadi salah satu dari deretan siswa yang berprestasi. Tahun ini masa pandemi sekolahku mengikuti upacara Hari Kemerdekaan di lapangan Pangsar. Namun kelas kecil diminta untuk mengikuti upacara secara daring atau melalui televisi atau YouTube. Sebetulnya aku merasa kecewa karena tak bisa berkumpul dengan sekolah lain. Kekecawaanku terhapus dengan berbagai lomba yang diadakan di sekolah secara langsung bahkan aku dapat bertemu dengan teman-teman saat duduk di sekolah dasar ketika aku mengikuti kegiatan karnaval. Semoga masa normal akan pulih selamanya sehingga tak ada sekolah daring, upacara daring maupun lomba daring. Tetap jaga kesehatan ya kawan… *** S


97 Profil Penulis Vina Septiani Saputri atau Vina putri ke lima dari enam bersaudara ini dilahirkan oleh Ibu Siti Jami'iyah dan Ayah Lilik Sunariyadi. Bertempat tinggal di Kupang Tanjung sari RT 01/RW 11, Ambarawa. Penulis dapat dihubungi melalui IG xx.vna5788 atau WA: 083834265755


98 Lomba Puisi Oleh: Meysa Kasih Hendarwati etiap tanggal 17 Agustus, seluruh rakyat Indonesia merayakan hari Kemerdekaan RI. Di kotaku, diadakan berbagai kegiatan karnaval dengan penyelenggaranya adalah kecamatan yang dipusatkan di lapangan Pangsar, Gerebek S


99 Kemerdekaan di lingkungan sekitar yang diadakan oleh Kelurahan Kupang yang dilakukan di Ngedog, belakang Pasar Projo, tak ketinggalan sekolahku juga ikut meramaikan dengan mengadakan berbagai lomba. Selama satu minggu sebelum perhelatan kemerdekaan diselenggarakan, di sekolahku sudah mulai ramai dengan aneka lomba. Antara lain voli, menggambar, membaca puisi, menari, memasukkan pensil dalam botol, makan kerupuk, sumpit kelereng yang kemudian ditutup dengan lomba joget. Kegembiraan meronai seluruh warga sekolah, termasuk aku. Awalnya aku tak mau mewakili lomba membaca puisi namun karena tak ada yang berkenan mewakili kelas maka dengan terpaksa aku mengiyakan keinginan teman-temanku. Membaca puisi seperti membaca buku menurutku, sehingga aku yakin dengan kemampuanku. Ternyata tak hanya pandai membaca yang dibutuhkan namun keberanian juga sangat diperlukan. Tampil ke depan di hadapan teman-teman sebagai suporter dan guru yang menjadi juri


100 membuatku gemetar. Tetapi semua dapat kuatasi dengan baik sehingga semua berjalan dengan lancar. Karena itu teman janganlah takut untuk mengikuti lomba, karena bila sudah merasakan akan berbeda. Dari sebuah perlombaan maka pengalaman akan muncul sehingga membuat mental kita lebih kuat dan rasa percaya diri. ***


101 Profil Penulis Meysa Kasih Hendarwati lahir di Kab. Semarang tanggal 22 Mei 2010. Ia dilahirkan dari Ibu Henny Sumaryanti dan Ayah Darwanto. Putri bungsu dari dua bersaudara ini bertempat tinggal di Kupang Lor RT 01/RW 03, Ambarawa. Penulis dapat dihubungi melalui email: [email protected] atau IG: meysakasih dan WA 088220012512.


102 Tak Pelit Berbagi Kebahagiaan dengan Menulis Oleh Jevina Emeralda Prasasti


103 i bulan Agustus aku mencoba untuk mengikuti lomba menulis yang diposting melalui WhatsApp kelas, tak ada bayangan untuk menang, bagiku menang dan kalah hanyalah sebatas usaha. Pertama kali kuawali dengan mencari inspirasi melalui buku. Dengan bantuan saudara jauh kutuliskan puisi bertema kemerdekaan. Berdua bersama merancang puisi. Walaupun kami jauh tak menyurutkan untuk saling bersama menuliskan bait puisi. Perjuangan dalam menghasilkan sebuah puisi penuh tantangan. Ada keraguan dalam hatiku ketika sudah menyelesaikannya, namun kuberanikan diri untuk mengirimkan hasil karyaku dalam lomba menulis. Harap cemas ketika berganti bulan. Tak sengaja kubuka whatshapp kelasku. Alhamdulillah aku menang. Senang rasa hatiku. “Mah... aku menang!” seruku sambil menunjukkan berita dalam WhatsApp. “Iya ... mamah juga sudah lihat di grup nih. Ramai suaranya.” D


104 Ucapan rasa syukur tak hentinya keluar dari bibirku, apalagi aku memperoleh uang berwarna biru. Siapa yang tak mau? “Ayo... traktir,” seru Ulfa, sahabatku. “Iya nih... es krim dong.” “Iya... iya... ih bawel,” gerutuku. “Jangan pelit,” rayu Putri sambil tertawa. Aku hanya cemberut dibuatnya. “Makanya nulis, jangan mager doang. Ya udah ntar malam ke pasar malam aja mumpung hari sabtu besok kita kan libur,” ajakku. “Beres...” serentak kedua sahabatku menjawab. Malam hari jam tujuh malam kami berjanji bertemu dipintu masuk pasar malam. Kedatanganku yang pertama kali, beberapa menit sesudahnya datanglah Putri dan Ulfa. ‘’Akhirnya ... udah rame tuh ayo cepat masuk,’’ kataku. ‘’Iya nih tadi macet.... kita foto bersama dulu aja,” ajak Putri. “Nanti aja, keburu malam,’’ sahut Ulfa. “Iya… kita melihat dulu siapa tahu ada yang menarik untuk dibeli,’’ kataku.


105 “Okey siap,” kata Putri dan Ulfa. Kamipun berjalan mengelilingi pasar malam hingga menemukan berbagai wahana yang siap untuk menguji adrenalin. Tiba-tiba Keyla memanggi kami bertiga. ‘’Eh, kalian ke pasar malam juga ya, aku ikut dong boleh ga? Soalnya aku sendirian,” kata Keyla. “Boleh banget,” kata kami bertiga. Antrean loket yang panjang membuat selfi menjadi korban keisengan kami. Akhirnya empat lembar tiket sudah di tangan. Berbagai wahana tersedia di depan mata, tak henti kami semua bergembira menikmati suasana malam hari. Celoteh riang mengiringi perjalanan permainan wahana satu demi satu. Tak terelakkan akupun juga menikmati perjalanan ini. Itulah yang kualami ketika aku berjuang memperoleh hadiah uang dari Kepala Sekolah. Dengan hadiah yang diterima, aku dapat memberikan sedikit kebahagiaan bersama teman-teman. Walaupun pada awalnya sungguh sulit ketika membuat puisi, namun dengan usaha yang sungguh-


106 sungguh terciptalah sebuah karya perdanaku. Lebih bahagia lagi aku juga dapat berbagi bersama teman. Karena itulah teman cobalah yang ingin kalian ketahui karena dengan mencoba kita akan tahu kemampuan yang di miliki. Janganlah malu untuk terus bertanya. ***


107 Profil Penulis Jevina Emeralda Prasasti atau Jevina dilahirkan tanggal 30 april 2010 dari Ibu Etty Sutriswati dan Ayah Djon Suharno. Putri bungsu dari 4 bersaudara bersekolah di SMPN 5 Ambarawa kelas VII. Saat ini tinggal di Berokan Bawen RT 1/ RW 6, Bawen, Kab. Semarang. Penulis dapat dihubungi melalui WA: 081225432249, IG: @jvinaepp.


108 Berharganya Selembar Kertas Biru karena Menulis Oleh: Linda Dwiyanti


109 elembar kertas biru membuatku senang dan sedih. Mengapa? hari Senin bahagia kutangkup, setelah tak dinyana aku menerima uang. Tapi tak hanya aku saja ada beberapa orang dan 3 sahabatku, mengapa aku mendapatkan selembar kertas biru? Karena aku telah memenangkan lomba puisi, jika seandainya aku ikut tetapi tak berhasil tentunya aku tak diberi uang sebagai bentuk apresiasi dari sekolah. Beberapa kali aku mengikuti lomba menulis yang diadakan oleh MediaGuru namun pihak sekolah belum memberikan respon, itulah yang membuatku aktivitas menulisku menjadi timbul tenggelam tak ada ucapan maupun tanggapan yang mendorongku lebih semangat hingga aku terkejut saat upacara namaku dipanggil di depan. Wah... jangan ditanya bagaimana aku tak terkejut, dalam benakku kesalahan apa yang sudah kuperbuat. Tak dinyana aku merasa senang karena memperoleh uang, kusadari baru kali ini aku mendapatkannya. Entahlah alasan apa aku tak tahu, tentunya yang paling memahami adalah pembimbingku, beliaulah yang terus mendesakku S


110 untuk menulis. Ssst... padahal bukan guru Bahasa Indonesia lho, tapi guru Seni Budaya. "Senang ya dapat si biru," sindir Nindi. "Coba kemarin kamu ikut menulis dan menang, pasti juga sama," jelasku. "Baru mager nulis nih. Tapi belikan es krim dulu dong, jangan pelit." "Okey, untuk sahabatku sesama penulis kuturuti deh. Mau yang mana?" "Koperasi aja, mumpung sepi kita khan juga samasama dihukum." "Ha…ha… Ayo. Keburu ketahuan Bu Atik bisa berabe kita." Segera kami berlari, setelah sampai di koperasi aku dan Nindi segera membeli jajanan yang diinginkannya, tak lupa aku juga membeli untuk teman-teman di kelas. “Hore... terima kasih ya, sering-sering aja nih dapat traktiran,” seru Anton, teman satu kelas. Kutunjukkan wajah masamku, hm… maunya padahal nulis susah banget, belum kalau dikejar oleh pembimbingku. Jadi takut kalau bertemu. Uft…


111 "Nanti kalau ada lomba lagi, ikut aja," kataku pada Nindi. "Ogah... takut kalah." "Kenapa harus takut? Kalah dan menang adalah hal biasa, atau ada indikasi lain?" "Selembar biru kalau bisa," senyum Nindi. "Pasti kamu bisa, aku kan baru beberapa kali bedalah," jawabku. Kami kini sudah melebur jadi satu. Tak ada iri hati, yang ada hanyalah keinginan untuk meraih lembaran biru. Yah, menulis bisa dikatakan mudah bisa juga susah, mudah kalau sudah ada kalimat pembuka dalam otakku, ketika ide datang maka aku menulis tanpa ada hambatan beda bila tak bertemu dengan namanya inspirasi akan susahlah menulis bahkan bisa dikatakan macet di jalan. Bisa berhari-hari hanya membuka catatan di gawai tapi tak menulis dan biasanya aku akan berjalan-jalan guna menangkap gagasan. Lancar menulis karena terbiasa, maka seminimal mungkin kubiasakan terus-menulis. ***


112 Profil Penulis Linda Dwiyanti atau sering dipanggil Linda, putri dari Ibu Sri Rahayu dan Bapak Paidi. Anak bungsu dari dua bersaudara ini dilahirkan di Kabupaten Semarang, 7 November 2008. Saat ini bersama orangtuanya bertempat tinggal di Desa Asinan, Dusun Ba'an RT 2B/RW 3 Ambarawa, Kabupaten Semarang. SMPN 5 Ambarawa menjadi tempat menimba ilmu. Bila menghubungi penulis di nomor: 087814942364, IG: @cutie.mylinda atau email. [email protected]


113 Profil Editor Khoen Eka Anthy Sunarto Adhy. Lahir di Malang pada 10 Agustus 1980. Saat ini tinggal di Kota Batu. Lulusan Universitas Negeri Malang Sastra jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia ini bergabung di jajaran elite editor di MediaGuru sejak tahun 2017 hingga sekarang. Telah menerbitkan sebelas buku tunggal dan belasan antologi. Selain buku, juga menulis cerpen, resensi buku, opini, esai, dan reportase yang telah dimuat di berbagai media massa. Pada tahun 2019 menjadi pemenang I Sayembara Penulisan Esai Balai Bahasa Jawa Timur. Sebagai penulis dan editor buku baik fiksi maupun nonfiksi, telah tersertifikasi dengan hasil dinyatakan


114 kompeten oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) pada Februari 2021. Baginya, menyunting adalah pekerjaan yang penuh tantangan, karenanya dia berusaha menjalankan profesi tersebut dengan sebaik-baiknya agar dapat menghasilkan buku yang lebih berkualitas. Dapat dihubungi melalui telp HP/WA/Telegram: 085231493622. E-mail: [email protected]


115 Profil Desainer dan Layouter Kholid Mawardi, lahir pada 22 Agustus 1982 di Brebes, Jawa Tengah. Putra bungsu pasangan H. A. Zabidi (alm) dan Hj. Riayah mengenyam pendidikan dasar hingga SMP di kota kelahirannya. Kemudian melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya di kota pelajar, yaitu di SMA Muhammadiyah I Yogyakarta. Pria lulusan S-1 jurusan Ilmu Komputer IPB ini mulai menekuni dunia desain grafis sejak di bangku kuliah. Keterlibatannya di berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan di bidang publikasi dan dokumentasi semakin mengasah kemampuannya


116 dalam bidang desain grafis. Ketika kuliah pun ia sudah mulai mengisi pelatihan desain grafis dan juga berbisnis dalam dunia desain grafis dan cetak. Pengalaman di bidang desain serta layout pun kian terasah selepas lulus kuliah. Selain menekuni bisnis di bidang desain dan cetak, ia juga bergabung menjadi tim layouter salah satu tabloid nasional. Sejak 2008, di bawah payung Senyum Advertising (www.senyumadvertising.com), ia bersama timnya menangani berbagai project desain grafis, layout dan juga cetak. Ia bisa dihubungi melalui 081380463906 (WA) atau [email protected].


Click to View FlipBook Version