The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by PERPUSTAKAAN DPW MATRA SULSEL, 2020-12-16 11:40:33

SIPAKATAU, SIPAKALEBBI,SIPAKAINGE

DPW MATRA SULSEL

Keywords: Buku Budaya

orangtua yang lemah, serta mengetahui bahwa merawatnya adalah hak mereka atas
kita, maka diapun akan mengurusnya dengan sebaik baiknya.

Dan juga yang menjadi perhatian,adalah seorang anak yang awalnya selalu berbuat
baik kepada orangtua serta menjaganya kemudian berubah menjadi buruk
muamalahnya, tak sabar menjaga orangtuanya, bahkan sampai mengirim
orangtuanya ke panti jompo, bahkan mungkin sampai tidak menjenguknya
walaupun sekali, walaupun di hari hari lebaran.

Jika anak ini di tanya apakah dia ingin diperlakukan seperti itu oleh anaknya pada
saat dia tua nanti, tentu jawabannya tidak, tidak ada manusia yang ridho
diperlakukan seperti itu.

Rasulullah bersabda,

‫َف َم ْن‬ ‫أَ َح َّب‬ ‫أَ ْن‬ ‫ٌُ َز ْح َز َح‬ ‫َع ْن‬ ‫ال َّنا ِر‬ ‫َو ٌُ ْد َخ َل‬ ‫ا ْل َج َّن َة‬ ‫َف ْل َتؤْ ِت ِه‬ ‫َم ِن ٌَّ ُت ُه‬ ‫َو ُه َو‬ ‫َوإِا َْلل ٌٌَْ ْ ِوه ِم ٌُ ِبْاإََّتل ِلىٌُ ْأَإ ِْمن ُن‬ ‫إِ َلى ْخآلِ ِر َو ْل ٌَؤْ ِت ا‬
‫ٌُ ِح ُّب الَّ ِذي ال َّنا ِس‬

“Barang siapa ingin dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga,
hendaklah saat kematian mendatanginya ia dalam keadaan beriman kepada Allahl
dan hari akhir, hendaknya pula dia mempergauli manusia dengan sikap yang dia
senang untuk diperlakukan terhadap dirinya.” (HR. Muslim)

Mendoakannya

Mendokan orang tua, untuk dipanjangkan umurnya dalam ketaatan kepada Allah,
juga doakan mereka di beri taufiq dalam beramal sholih, serta senantiasa dalam
naungan Allah, juga meminta kepada Allah agar mereka dipakaikan pakain
kesehatan, diberikan husnul khotimah, dan dijadikan golongan orang yang berada di
dalam hadist Nabi ,

“Sebaik baiknya manusia adalah yang panjang umurnya serta baik amalnya” (HR.
Ahmad)

Diceritakan bahwa Sulaiman bin Abdul Malik menemui orang tua yang ada di dalam
masjid, kemudian bertanya kepadanya, “Wahai Fulan, sekarang kau sudah tua,
apakah kau ingin mati saja?, Orang tua itu menjawab, “Tidak”, Kenapa? Tanya
Sulaiman. “Telah pergi masa mudaku dan keburukan di dalamnya, dan datang masa
tua dan kebaikannya, aku jika ingin bangun dari tempat dudukku, aku berkata
Bismillah, jika aku duduk aku katakan Alhamdulillah, maka aku lebih suka keadaan
seperti ini”.

Orang tua ini lebih ingin kehidupannya berlangsung seperti masa tuanya yang di
penuhi dzikir dan syukur, dari pada masa muda yang banyak akan syahwat dan buang
buang waktu.

101

Tidak ada yang dapat membalas kebaikan orang tua

Setelah berbicara tentang akhlak kepada yang lebih tua secara umum, maka
sekarang masuk ke yang lebih khusus, yaitu tentang orang tua kita sendiri.

Tak ada satupun yang dapat membalas kebaikannya, Rasulullah pernah bersabda,
“tidak akan bisa seorang anak membalas budi orangtuanya, kecuali jika ia mendapati
orangtua menjadi budak kemudian memerdekannya” .

Juga cerita dari Ibnu Umar bahwasannya ada seseorang tawaf di sekeliling ka’bah
sambil menggendong ibunya, maka orang itu berkata, “wahai Ibnu Umar, lihatkah
engkau apa yang aku lakukan? Maka apakah aku telah membalas budinya?”.

Ibnu umar menjawab, “ Tidak, walau satu hembusan nafasnya”.

Dan ini adalah beberapa akhlak seorang muslim kepada yang lebih, dan beberapa
peringatan akan pentingnya hal ini.

Semoga Allah memberkahi para orangtua kaum muslimin, serta memberikan kepada
kita semua taufiq untuk berbuat baik kepada mereka.

Membiasakan tata cara duduk yang baik dan benar.

Sikap duduk Anda mempengaruhi penilaian orang lain terhadap diri Anda. Ini juga
sangat berpengaruh pada kesehatan diri sendiri. Pasti Anda sudah tahu itu.
Pertanyaannya bagaimana memberikan kesan yang baik saat duduk? Ini jawabannya:

Bagaimana cara duduk yang baik? Duduklah tegak dan tidak merosot di kursi, dalam
posisi miring atau segaris dengan kedua kaki merapat. Kalau Anda mengenakan rok
mini atau dengan belahan di tengah atau di samping, cara ini menutupi kaki Anda
(Ingat, jangan pernah meletakkan benda-benda di atas rok mini Anda untuk
menutupi kaki yang terbuka!)

Letakan tas di mana ?

Saat duduk, letakan tas Anda di samping kiri kursi atau di belakang sandaran kursi.
Tas Anda besar? Letakan saja di kaki kursi. Dilarang keras meletakkannya di atas
meja.

Tamu Anda duduk di sebelah mana?

Bila Anda menerima tamu, persilakan tamu Anda duduk disebelah kanan Anda. Ini
artinya anda menghormatinya.
Duduklah sejajar dengan tamu. Ini menunjukan bahwa Anda tidak menganggap rendah
tamu Anda.

102

Beritahu Si Dia. Duduk mengangkat atau menumpang kaki tidak dilarang. Tapi, jangan
sampai kaki atau alas sepatunya terlihat. Dia akan terkesan tidak sopan.
Berdirilah bila berjabat tangan dan bila ada seorang wanita yang masuk ke ruangan
kerja atau berjalan menghampiri.
Duduklah dengan sikap tegak, rentang paha tidak melebihi lebar pinggul.

Membiasakan tata cara makan.

Bagaimana cara duduk dan makan yang (dianggap) baik dan sopan? Apakah makan
dengan bersuara berkecap dianggap tidak sopan dan tidak baik? Dan darimanakah
asal-usulnya, makan yang dikunyah dengan bibir tertutup kemudian dianggap sopan
dan baik? Siapa yang mengukur sopan atau tidak, dan apa pentingnya?

Suatu hari saya menanyakan hal itu kepada Remy Sylado di dalam mobil, sepulang
kami dari rumahnya di Darmaga, Bogor. Saya bercerita tentang seorang teman yang
punya kebiasaan makan sembari mulutnya berbunyi “cap, cap…” Kadang malah
berdahak. Saya tidak menyebut teman itu tidak sopan kecuali saya hanya merasa
terganggu. Seperti mendengar sesuatu yang meruntuhkan selera makan.

Saya memang punya pengalaman pahit dengan makan berkecap. Dulu sekali, saya
pernah disiram air minum oleh bapak hanya karena saya makan berkecap. Saya
kaget. Mungkin juga menangis. Acara makan menjadi tegang. Malam itu, bapak
bilang: “Makan sambil berkecap itu tidak sopan. Seperti anjing.”

Bapak memang keras mengajarkan adab. Saya, kakak dan adik saya selalu diajar oleh
bapak untuk makan dengan tidak mengeluarkan suara dari mulut setiap kali makan
bersama di meja makan sehabis maghrib. Kami juga diajar agar tidak meletakkan siku
di atas meja makan dan hanya mengambil makanan yang terdekat dari tempat duduk
kami. Kalau hendak mengambil makanan yang tidak terjangkau, bapak mengajarkan
untuk menunggu orang yang dekat dengan makanan itu selesai mengambilnya, dan
setelah itu baru meminta tolong untuk mendekatkannya ke kita.

Ketika saya punya anak, saya mengajarkan apa yang diajarkan oleh bapak saya
kepada anak saya, setiap kali kami makan bersama. Tapi tak pernah saya menyiram
air ke muka anak saya. Setiap kali makan, saya hanya bilang, “Bila kamu makan sama
papa dan mama, kamu boleh makan dengan cara sesukamu. Tapi kalau makan
bersama teman-temanmu dan di tempat umum, tolong katupkan mulutmu agar
tidak bersuara, karena bisa mengganggu orang lain.”

Lalu Remy bercerita, dalam konteks Indonesia, makan dengan mengatupkan dua
bibir adalah ajaran Belanda. Belanda mengajarkan hal ini kepada kalangan keraton
lengkap dengan tata cara makan di meja makan seperti tidak boleh meletakkan dua
siku di atas meja makan. Begitulah adab makan yang bescheiden. Itu sebabnya,
keraton kemudian menganggap diri mereka adalah kalangan yang menjunjung etiket

103

dan kesopanan, dan di luar mereka adalah golongan yang orang-orang yang tidak
beretiket.

Ketika Jepang datang, mereka melakukan sebaliknya: makan dengan berkecap.
Orang-orang Jepang makan seperti itu terutama untuk menghormati orang. Hendak
memberitahu: makanan yang dimakan sungguhlah enak. Cara itu, tentu saja
berkebalikan dengan ajaran Belanda yang menganggap makan sambil berkecap
adalah cara makan orang-orang bar-bar. Dianggap tidak met goede manieren.

Dalam perkembangannya, ajaran Belanda itulah yang lebih banyak digunakan
sebagai standar cara makan yang baik dan sopan. Masyarakat internasional pun
(termasuk Jepang), menyepakati: makan yang tidak mengecap itulah cara makan
yang baik dan sopan.

Kesopanan memang relatif. Sopan di suatu tempat, bisa sangat tidak sopan di tempat
lain.

Orang Belanda menganggap bersendawa di tempat umum sangat tidak sopan. Di
Indonesia, berkentut di tempat umum bisa ditertawakan dan dianggap tidak sopan.
Banyak orang menganggap meludah sembarangan sangat tidak sopan, tapi di Cina,
orang-orang biasa meludah di warung makan. Di Rusia, tersenyum pada orang yang
tidak dikenal bisa dianggap tertarik secara seksual. Tabu melambaikan tangan di
Korea Selatan kecuali hendak memanggil anjing. Melangkahi kaki orang yang
berselonjor dianggap perilaku sangat buruk di Nepal.

Maka silakan makan dengan cara yang disukai.Silakan berkecap bila itu dianggap
tidak menjadi masalah. Silakan makan dengan mengatupkan dua bibir, bila cara itu
dianggap yang paling sopan.

Pengalaman saya sebagai wartawan dan sering diundang untuk acara jamuan makan
menunjukkan, kesopanan memang tergantung pengalaman masing-masing orang.

Saya sering melihat wajah-wajah orang yang mengundang makan seperti
terpengarah sewaktu mereka melihat cara makan beberapa wartawan. Bukan hanya
berkecap, tapi para wartawan itu juga menumpuk banyak makanan di piring mereka.
Mi goreng digabung dengan nasi. Dicampur capcay, telor rebus dan telor goreng,
daging, sup jagung dan sebagainya.

Sebaliknya, saya melihat wajah para wartawan itu seperti biasa-biasa saja. Mereka
mungkin menganggap perilaku makan mereka tidak melanggar kesopanan. Lagi pula,
siapa yang tahu, kalau mereka sebetulnya benar-benar kelaparan atau tidak pernah
memakan makanan yang diperjamukan; meskipun yang sering saya temui kemudian,
makanan mereka tidak habis dimakan. Teronggok di piring dan kemudian dibuang
begitu saja oleh palayan, ke tempat sampah.

104

Cara duduk dan Makan yang Baik dan Benar

Hendaknya mencuci tangan terlebih dahulu.

Makan tidak boleh sambil bersandar, berjalan, dan tidur-tiduran.

Makan apa adanya. Tidak boleh mencela makanan. Walaupun makanan kurang enak,
sebaiknya tidak diucapkan langsung untuk menjaga hati pemasaknya. Jika perlu
untuk perbaikan, pilihlah waktu yang tepat untuk mengutarakannya.

Hendaknya makan bersama dengan orang lain, dengan tamu, dengan anak, atau
dengan pembantu.

Hendaknya memulai dengan membaca doa.

Hendaknya makan dengan tiga jari tangan kanan, memperkecil genggaman,
memperbaiki kunyahan, kemudian hendaknya memakan makanan yang paling dekat,
bukan dari yang ada di tengah tengah hidangan.

Dilarang meniup makanan yang masih panas, dilarang memakannya sebelum
makanan itu dingin.

Memulai makan dari pinggir piring menuju ke tengah, karena berkah makanan
terletak di tengah.

Dilarang melirik kepada orang yang sedang makan. Jangan memperhatikannya
karena dengan memperhatikannya membuat mereka malu.

Hendaknya membersihkan gigi dan berkumur kumur untuk membersihkan mulut.

PENGERTIAN SOPAN SANTUN SECARA UMUM

Adapun pengertian umum “Sopan santun”. Dalam interaksi sosial di masyarakat
adalah : salah satu konsep peradaban atau budaya yang dianggap terbaik untuk
menciptakan prilaku guna menjalin hubungan yang baik antara sesama manusia
ditengah masyarakat.

Sifat ini sudah menjadi adab kebiasaan yang diterapkan terhadap perilaku dan cara
berbicara dalam masyarakat. Setiap orang yang menamakan dirinya sebagai machluk
yang beradab, akan menampilkan perilaku dan tata bicara yang dianggap terbaik bagi
dirinya, maupun bagi orang lain.

Sifat ini erat kaitannya dengan nilai moral dan norma etika yang ada pada masyarakat
pada umumnya. Bahkan sopan santun dapat diartikan dalam berbagai hal, tergantung
pada cara bagaimana seseorang menginterpretasikan apa itu moral, etika dan

105

bagaimana sebuah budaya masyarakat dapat dijalankan dengan baik. Namun
demikian tergantung pada ruang dan kondisi dimana seseorang tersebut berada,
tumbuh dan berkembang.

BAB III
sipkaiGE
SIPAKAINGE
sipkaiGE Sipakainge ( Khilaf saling meng-ingat-kan,).
Dalam budaya Bugis Makassar pentingnya, saling mengingatkan dalam kehidupan sehari-hari,.
diantara sesama manusia, yang dituangkan dalam adab-adab saling mengingatkan dan
diingatkan. Sebagaimana pesan sebagai berikut :
sElao medeceG aiynritu meagea meber pgj pptliGE.
106

(Sellao madecengnge iyanaritu maegae mabbere pangaja pappatalinge)

(Catatan : Dari : Kumpulan Andi Palloge Petta Naba)

Terjemahan :

Sahabat yang baik adalah yang banyak member nasehat yang mengingatkan.

Maknanya :

Tidak sedikit sahabat hanya menuruti kemauan sahabatnya, demi untuk menyenangkan tanpa
memperhtungkan akibatnya. Mungkin karena keseganan yang berlebih lebihan, sehingga tidak
tega menasehati meskipun kita menghadapi jurang. Kebenaran harus harus dunyatakan secara
terbuka kepada siapa saja yang membutuhkan nya.Meskipun terasa pahit. Cintailah sahabat
dengan menunjukkan jalan yang benar, bukan hanya menuruti kehendaknya semata.-

Pada dasarnya dalam menjalani hidup, setiap kita memang memerlukan pengingat. Bukan
hanya karena kita sebagai manusia tempatnya salah dan lupa. Namun lebih dari itu, kita juga
memerlukan pengingat sebagai penimbang, pembanding dan penguat. Kita tentu pernah
mendengar sabda Rasulullah saw. yang menyatakan bahwa “agama adalah nasihat.” Namun
tentunya, masing-masing dari kita memiliki selera yang berbeda baik dalam mengambil nasihat
yang ingin kita dengarkan maupun dalam memilih nasihat yang akan kita berikan pada orang
lain.

Dalam ajaran Islam mengkategorikan empat hal sebagai sumber pengingat/nasihat manusia,
yakni sebagai berikut:

1. Pengingat yang mengikat secara mutlak. Hal ini karena kebenarannya yang final. Tentu
saja yang dimaksud adalah Al Qur-an dan sabda-sabda Rasulullah yang terkait dengan
perintah dan larangan;

2. Pengingat yang mengikat karena status, yakni nasihat orang tua kita. Kita harus
mematuhinya sepanjang hal yang dinasihatkan tidak bertentangan dengan perintah dan
larangan Allah. Juga karena dalam nasihat kedua orang tua terkandung do’a untuk
kebaikan kita;

3. Pengingat yang melekat dengan otoritas, yaitu nasihat dari orang-orang yang memiliki
kapasitas, kemampuan dan kecakapan dalam bidang-bidang tertentu yang membuatnya
layak memberi nasihat atau anjuran. Yang termasuk dalam jenis ini misalnya arahan dari
atasan kita saat memberi tugas kepada kita, atau nasihat dokter saat kita memeriksakan
diri ketika sakit;

4. Pengingat yang datang dari kehidupan sesama. Pengingat ini bisa berasal dari sahabat,
teman, orang-orang lain di sekitar kita, peristiwa yang kita alami, bahkan yang hanya
kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.

Prinsip Saling Mengingatkan

107

Di dalam saling mengingatkan, kita semua harus selalu ingat bahwa hal itu untuk kebaikan
sesama, sehingga tawashshau bil haq menjadi sangat penting, seperti disabdakan Rasulullah
dalam salah satu riwayat Tirmidzi, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hendaknya
kalian melakukan ‘amar ma’ruf nahi munkar, atau jika tidak niscaya Allah akan mengirimkan
siksa-Nya dari sisi-Nya kepada kalian, kemudian kalian memohon kepadaNya namun do’a
kalian tidak lagi dikabulkan.”

Meskipun demikian, saling mengingatkan tidak bisa dilakukan jika hanya berdasar selera kita
saja, tanpa peduli isi hati, watak, karakter dan fikiran sesama kita. Ya, karena niat baik tak
selamanya bisa diterima dengan baik, kalau kita hanya tahu selera kita sendiri tanpa mau tahu
hakikat saling mengingatkan itu sendiri.

Oleh karena itu, di dalam kita saling mengingatkan setidaknya harus berdasarkan pada lima
prinsip atau selera sebagai berikut:

1. saling menolong, bukan saling menjatuhkan. Karena seperti termuat dalam firman Allah
QS At Taubah: 71, “Dan orang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi penolong (auliya’) bagi sebahagian yang lain.” Dan auliya’, memiliki
ciri-ciri: saling mengingatkan, pihak satu mencintai kebaikan untuk pihak lain, tidak
menyakiti, tidak menyinggung, tidak menzhalini harta dan kehormatan, tidak melaknat,
tidak menyesatkan, tidak bersaksi palsu, serta tidak mengkhianati dan menipu dalam
bermu’amalah. Oleh karena itu, saling mengingatkan haruslah diniatkan sebagai sebuah
perkara besar atas dasar saling menolong, yakni menyeru pada kebaikan dan mencegah
kemunkaran.

2. saling menutupi, bukan saling menelanjangi. Hakikatnya, mengingatkan bukan untuk
melukai, menyakiti, atau membongkar dan menyebarkan keburukan orang yang kita
ingatkan. Bahkan motivasi terbesarnya adalah saling menutupi dan menjaga. Oleh
karena itu, dalam mengingatkan saudara kita, kita harus menunjukkan aibnya secara
rahasia, antara dia dan kita saja. Seorang ulama bahkan berkata, “Hendaklah nasihatmu
kepada saudaramu sekedar isyarat, bukan terus terang, nyata dan melukai.”

3. saling menjaga dan menguatkan. Nasihat harusnya membuat saudara yang kita nasihati
menjadi kuat, bukan malah jatuh. Prinsipnya adalah kita saling mengingatkan demi
menjadi umat yang terbaik.

4. saling membagi tentang yang kita ketahui. Hal ini karena saling mengingatkan tidak
sembarang mengingatkan. Apa yang kita sampaikan hendaknya kita ketahui secara
mendalam, sehingga menuntut kita untuk terus belajar dan memperdalam pemahaman
tentang agama.

5. saling memuliakan dengan kalimat-kalimat yang baik, karena hanya kalimat baik yang
memberi pengaruh. Kalimat kasar, mencela dan melaknat adalah kalimat-kalimat yang
tidak pantas diucapkan seorang Muslim. Apalagi jika kita ingin nasihat kita diterima
dengan baik, hendaknya kita memilih kata-kata yang lemah lembut namun sampai
maksudnya.

108

Akhirnya, di dalam saling mengingatkan kita perlu menimbang rasa, mengukur selera baik
tentang orang-orang yang kita hadapi maupun tentang nasihat itu sendiri. Hal ini bertujuan
agar kebaikan yang kita bagi benar-benar bisa melahirkan kebaikan-kebaikan lain.

Adab-adab Mengingatkan

Mengingatkan tak boleh hanya sekedar menginginkan, seyogyanya harus menyapa hati dan
menegur jiwa. Sekali lagi, karena mengingatkan harus diniatkan untuk menciptakan sesuatu
yang lebih baik. Di antara adab-adab dalam mengingatkan adalah sebagai berikut:

1. tulus, hendaknya yang kita kejar adalah ridha Allah. Bukan untuk riya’, disanjung atau
dilebihkan dari orang yang diingatkan.

2. mendahulukan prasangka baik, yang menuntut kita untuk tidak menuduh, menghakimi,
mengorek aibnya tetapi melupakan aib kita sendiri.

3. pada waktu dan tempat yang tepat, yakni pada saat hanya berdua, tanpa diketahui
orang lain, serta tidak dilakukan pada saat yang bersangkutan sedang marah. Nasihat
pada saat orang tersebut marah hanya akan melahirkan sesuatu yang tidak kita
harapkan.

4. bijak dan lemah lembut, agar pengaruhnya lebih terasa sekaligus mencerminkan akhlaq
seorang Muslim.

Jika Kita yang Diingatkan

Mungkin mengingatkan akan lebih mudah ketimbang jika kita berada pada posisi sebagai orang
yang diingatkan. Terkadang kita merasa malu, bahkan marah jika pada saat melakukan
kesalahan, saudara kita datang untuk mengingatkannya. Hati-hati, karena itu sudah manifestasi
sombong dan merasa diri paling benar. Lalu, apa yang harus kita lakukan jika kita sedang dalam
posisi diingatkan?

1. menerima dengan lapang dada (ridha, lapang dada, ikhlas)
2. melepaskan kesombongan, dengan kembali pada kebenaran.
3. meninggalkan yang salah sebisa mungkin
4. berterima kasih karena telah diingatkan, karena tujuannya pasti untuk kebaikan kita.

Pada akhirnya, mengingatkan dan diingatkan, keduanya harus disikapi secara proporsional agar
kebaikan dan manfaat saling mengingatkan dapat lebih dirasakan.

Disarikan dari Majalah Tarbawi Edisi 276 Th. 13 Rajab 1433, 31 Mei 2012

Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan, hal ini sebagai sebuah sarana untuk selalu
sipkaiGE Sipakainge (saling mengingatkan) bagi siapapun agar dapat selalu berbuat baik,
dalam segala aturan. Kesepakatan adat yang dijunjung selalu ditaati, jika ada yang melanggar
maka akan mendapatkan sangsi. Kritik yang bersifat membangun bukanlah menjadi tabu bagi

109

orang Bugis bahkan menjadi kebutuhan. Dalam sipkaiGE Sipakainge berlaku siapapun yang
mempunyai kuasa akan selalu diingatkan akan kekuasaanya. Dari ketiga sifat yang ada
merupakan nilai-nilai budaya yang harus dipertahankan oleh suku Bugis. Diantara sifat
sipkaiGE Sipakainge terdapat pula beberapa aplikasi diantaranya :

rEb siptoko Rebba sipatokkong ( Rebah saling menegakkan )

Rebba sipatokkong artinya, salah satu bentuk sikap perilaku , tolong menolong dalam wujud
tindakan yang nyata. Sikap perilaku tolong menolong atau gotong royong dapat dilihat dalam
kontes bertani, mulai dari menanam, mereka saling bergantian saling menolong bekersama
secara bergiliran, sehingga ladang persawahan yang begitu nampak luas hanya dalam hitungan
puluhan hari Padi sudah tertanam seluruhnya, begitupula dalam berbagi air,mereka selalu
bermusyawarah, agar baik air tadah hujan maupun air yang bersumber dari saluran irigasi,
mereka dapat membagi air tanpa menimbulkan konflik diantara mereka. Selanjutnya dalam
pemberantasan hama hingga panen, sampai kepada mengangkut dan mengeringkan selalu
mereka lakukan secara bergiliran. Aturan aturan secara gotong royong, kemudian melahirkan
asas pGdErE Pangadereng ( Aturan adat, yang mengatur berbagai aspek kesadaran
manusia, sebagai sebuah panggilan hati yang luhur dalam ber-inter-aksi dalam lingkungan,
maupun dalam berbakti kepada negerinya).

Dengan demikian dalam meng-aktualisasikan “Rebba sipatokkong”. Setiap manusia Bugis yang
masuk dalam lingkaran siri “Siri”,akan selau meng-intropeksi atau melihat dirinya untuk
senantiasa bersinergi baik secara secara individu, maupun secara berkelompok dengan
komutasnya. Dalam menegakkan Pangadereng (Adat istiadat).

Manusia Bugis juga selalu mengingatkan pada dirinya untuk selalu tahu diri, tentang kapasitas
dan kemampuan dirinya, sehingga tidak seta merta berperilaku dan bertindak diluar kapasitas
dan kemampuan diri yang dimilikinya. Filsafat “Rebba sipatokkong”. sebenarnya juga secara
tidak langsung, berdampak pula pada penanggulangan kemiskinan, kebodohan, dan
penanggulangan pengangguran. Sebab penyakit mental akibat kemiskinan, kebodohan,
pengangguran sangat berbahaya dalam masyarakat, karena dapat membawa akibat bagi
seseorang untuk melakukan berbagai tindak kejahatan. Sehingga realisasi perwujudan
masyarakat, untuk tetap mempertahankan dan membangun Pangadereng sebagai, wujud
kebudayaan orang Bugis, yang dapat ber-implikasi pada tercemarnya nilai nilai “Siri” dalam
masyarakat Bugis, dan juga dapat merusak pandangan terhadap harkat dan martabat “Siri”,
yang selama ini berusaha dipertahankan dengan mempertaruhkan, segala yang ada pada diri
setiap manusia Bugis. Begitupula dari filsafah “Rebba sipatokkong”. Juga telah melahirkan
prinsip yang dinyatakan dalam sebuah adagium yang menytakan bahwa :

Eed nsEGi edec nerko aelnmi puedecGiwi. A iyp nriasE edec
nerko nepedecGiwi tau meagea.

“ De nasengngi deceng, narekko alenami pudecengi, iapa nariaseng deceng narekko
nupedecengi tau maegae”

110

Artinya : Tidaklah sesuatu dapat dikatakan kebaikan atau keberuntungan kalau hanya untuk
dirinya, nanti baru disebut kebaikan atau keberuntungan bila untuk orang banyak. Itulah
hakekat hidup dari pandangan manusia berkualitas, yang selalu menghayati dan merenung
tentang makna dan arti hidup dan kehidupan. Hal ini juga dapat dilihat dalamsebuah bentuk
adagium yang menyatakan :

aiy tau riasEeG mekadE npekadE ynritu tau mter siri n mrillE
pEesn

“Ia Tau riasengnge makkeade, napakkeade ’, yanaritu tau matanre Siri’, na marilaleng Pessena

” Artinya : “ Yang dimaksud manusia yang beradab adalah manusia yang selalu meletakkan
adab dalam beradab. Filsafah “Rebba sipatokkong” dapat juga dimaknai sebagai Tut Wuri
Handayani dalam dunia pendidikan. Yang diamalkan dalam dunia pendidikan dalam
mencerdaskan bangsa. Nila nilai filsafat kearifan lokal inilah yang sebenarnya perlu
diberdayakan, Begitu juga, filsafat ini dapat dijadikan rujukan dalam membangun basis
Ekonomi Kerakyatan.

Dalam mlilu sipkaiGE maiGpE i npj Malilu sipakainge maingeppi napaja ( Khilaf
saling meng-ingat-kan, nanti sadar baru berhenti).

Dalam adat istiadat orang Bugis, salah satu unsur untuk memanifestasikan nilai nilai “Pesse”
dalam kehidupan beramasyarakat yaitu adanya prinsip untuk saling meng-ingatkan agar
manusia tidak terjerumus kedalam hal hal yang tercela yang dapat menghilangkan kehormatan
seseorang.

Hal ini pula sejalan dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah SWT yang menyatakan :

ّ‫َو ْقا َ ْق جِر ِج ّنَو ْق جِا قْ َا َو اَ جًِ ُت قْر نَّ اَّن جٌِ َ َ َمنُت َو َع جِ ُت ا َّنااجِ َ ا جِا َو َ َ َص ْق بِجا ْقا َ ِر‬
‫َو َ َ َص قْ بجِاا َّن ْق جِر‬

Artinya : Demi masa ! Sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali mereka yang
beriman, ber-amal saleh dan berwasiat atau saling meng-ingatkan akan kebenaran
dengan dasar kesabaran (Surat Al Ashr ayat 1-3)

Dengan saling meng-ingat-kan sama halnya dengan menjaga ukhuwah islamiah
dengan saling nasehat menasehati hingga yang dinasehati nanti ia sadar, baru
berhenti dinasehati. Namun demikian dalam saling mengingatkan orang Bugis selalu
lebih mengedepankan adab bicara yang sopan santun sebagaimana dikatakan :

Hal ini juga sejalan dengan firman Allah SWT yang menyatakan :

‫ا ْد ُع إِنَ ٰى َصبٍِ ِم َزبِّ َك بِب ْن ِح ْك ًَ ِت ًَا ْن ًَ ٌْ ِعظَ ِت ا ْن َح َضنَت‬

111

ًٍَ ِ‫ًَ َجب ِد ْنيُ ْى بِبنَّتًِ ِى ًَ أَ ْح َض ٍُ إِ ٌَّ َزبَّ َك ًَ هُ أَ ْعهَ ُى ب‬

ٌٍ‫َض َّم َع ٍْ َصبٍِهِ ِو ًَىُ ٌَ أَ ْعهَ ُى بِب ْن ًُ ْيتَ ِد‬

(Surat An-Nahl Ayat 125)

Tafsirnya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Disamping itu juga untuk saling menasehati bagaimana menyayangi dalam
memanfaatkan harta, demi menjaga kehormatan Sebagaimana dikatakan seorang
cendekiawan dari Wajo bernama La Patello Amanaggappa ia mengatakan :

Uwissengkko iko Ogi Mangkasae, mupoji mabbainewe, abbainengeng manengmui
duwimu, naikia aja muabbainengengnge modalamu artinya : Saya tahu kamu orang
Bugis Makassar senang ber-isteri, silahkan pakai semua uangmu ber-isteri, tapi
jangan kamu pakai modalmu untuk ber-isteri. Hal ini sejalan dengan firman Allah
SWT yang menyatakan :

Allah Ta’ala berfirman,
‫َو تُ َ ّرِ قْ َ قْ جٌِ اًلر جِ نَّو ْقا ُت َ رِّ جٌِ َ َكا تُ ِج قْ َ َو ا نَّلٍَا ِجاٍ ِج‬

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’
[17]: 26-27).

Maksudnya adalah mereka menyerupai setan dalam hal ini.adalah : Membelajakan
hartanya bukan dijalan Allah, apalagi memboroskan pada suatu jalan yang keliru
“Tabdzir (pemborosan) adalah menginfakkan sesuatu pada jalan yang keliru.seperti
melakukan maksiat, judi dan lain lain.

Begitupula untuk saling meng-ingatkan tentang pentingnya sifat jujur, sebab
kejujuran merupakan modal utama manusia dalam menjalani kehidupan
sebagaimana “Pappaseng” (pesan) para leluhur yang mengatakan :

Tellomo-lomo alempurengnge ripegau’, apa rirapangngi manu-manu malinrang,
rekko tenrissengngi pappepatona. Naiyya pappepatona riurungngi sibawa siri’, naiyya
pappanrena makkalitututue, naiyya ripainungengngi tike, ricapu-capui tau’e sibawa
nini “Artinya: Tidak mudah melaksanakan kejujuran, karena diibaratkan seekor
burung liar bilamana tidak tahu menjinakkannya, maka ia akan terbang menjauh.

112

Cara menjinakkannya yaitu; dikurung dengan “Siri” (rasa malu/’) , Makanannya
kewaspadaan, minumannya dengan hati-hati, kemudian selalu diusap dengan
perasaan takut/ dan taqwa disertai penuh ketelitian.

Berlaku jujur dengan perkataan dan perbuatan, mengandung makna, berkata harus
sesuai dengan yang sesungguhnya, dan sebaliknya jangan berkata yang tidak sesuai
dengan yang sesungguhnya. Dan perkatan itu disesuaikan dengan tingkah laku
perbuatan, sebagaimana yang dijelaskan dalam surat at-Taubah ayat 119.
)١١٩( َ ٍ‫ٌَـٰٓأَ ٌُّہَا اَنّ جٌِ َ َ َمنتُ ْق نَّ تُ ْق َّنٱَ َو تُك ُت قْ َم َ ا َّنـ جِ ِج‬

Tafsirnya : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah
kamu bersama orang-orang yang benar” (Surat At Taubah 119).

Sikap jujur, merupakan salah satu fadhilah yang menentukan. Menegakkan prinsip
kejujuran adalah salah sendi kemaslahatan dalam hubungan antara manusia dengan
manusia dan antara satu golongan dengan golongan yang lain

Karena nilai kejujuran mengandung makna yang luas, dan diantaranya adalah :

-. Teguh pendirian, tegas dalam ucapan.

- Tidak serakah terhadap hal yang bukan haknya,

-.Keempat : Tidak mengingkari janji.

bahwa dalam hal saling meng-ingat-kan merupakan hal yang memiliki ikatan
ukhuwah bagi kaum muslimin . Untuk itu, maka kita tidak boleh saling mendhalimi
antara satu dengan yang lainnya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :

‫َ َا َ ا َ تُو َو َ َنَا َا ُتل َو َ َ َا َغ تُ َو َ َ َ بَ تُرو َو َ ٌَ ِج قْ بَ ْق تُ ُت قْ َع َى بَ ْقٍ جِ بَ ْق ٍر َو ُتك تُ ِجع َا َا نَّ ِج جِ ْق َ لاًا‬
َ ‫ْقا ُت ْق جِ تُ َ ُت ْقا ُت ْق جِ ِج َ ٌَ ْق جِ ُت تُ َو َ ٌَ قْ ُتاُت تُ َو َ ٌَ ْق جِ ُتراُت اتنَّ ْق َ ى اَااُتنَا َوٌتُ ِجلٍ ُتر ِجاَى َص قْ ِج جِا َيَ َ َم ّنَر رٍا بجِ َ قْ جِ قْم جِر ٍر جِم‬
.‫ا ّنَل ِّرر َ قْو ٌَ قْ جِ َر َ َ ااُت ْقا ُت قْ جِ َ ُتك ُّ قْا تُ قْ ِج ِج َع َى ْقا ُت قْ ِج جِ َ َر مٌ َا ُتم تُ َو َمااُت ُت َو جِع قْر تُ ُت‬

Artinya : “Janganlah kalian saling mendengki, janganlah saling mencurangi, janganlah
saling membenci, janganlah saling membelakangi dan janganlah sebagian kalian
menjual atas penjualan sebagian yang lainnya. Jadilah kalian hamba-hamba Allah
yang bersaudara! Seorang muslim adalah bersaudara, janganlah mendhaliminya,
merendahkannya dan janganlah mengejeknya! Takwa ada di sini -beliau menunjuk ke
dadanya tiga kali-. Cukup dikatakan jelek seorang muslim, jika ia menghinakan
saudaranya muslim. Setiap muslim atas muslim lainnya haram darahnya, harta dan
kehormatannya. (HR. Muslim)

113

َ ‫قْا تُ ْق جِ ُت َ ُت قْا ُت ْق جِ ِج َ ٌَ قْ جِ تُ تُ َو َ ٌتُ ْق جِ ُت تُ َو َم ْق َكا َو فِجً َ ا َا جِ َ ِجٍ جِ َكا َو َّن ُت فِجً َ ا َاتِج ِج َو َم قْ فَ ّنَر َ َع ْق تُم قْ جِ رٍ تُك قْربَ الً فَ ّنَر‬
) ‫ ( و ا ا ا ي وم‬.ِ‫َّن تُ َع قْن تُ تُك قْربَ ًال ِجم ْق تُك تُربَا ِجا ٌَ قْ جِ قْا جٍَِا َم ِج َو َم ْق َتَ َر ُتم قْ ِج ًلاا َتَ َراُت نَّ ُت ٌَ ْق َ ْقا ِجٍَا َم ج‬

Artinya : Seorang muslim adalah saudara muslim yang lainnya. Jangan
mendhaliminya dan jangan memasrahkannya. Barangsiapa yang membantu
kebutuhan saudaranya, maka Allah akan membantunya. Dan barangsiapa yang
memberikan jalan keluar dari kesulitan saudaranya, maka Allah akan memberikan
jalan keluar bagi kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang
menutupi aib saudaranya, maka Allah akan tutupi aibnya pada hari kiamat. (HR.
Bukhari Muslim)

Allah SWT juga berfirman:

: .‫جِ َّن َا ْقا تُ ْق ِجم تُ و َو جِ ْق َ ٌم فَأَ ْقص ِج ُت بَ ْقٍ َ َ َ َ ْقٌ تُ قْ َو نَّ ُت نَّ َ اَ َ َّن ُت ْق ُت ْقر َ ُت َو‬

(al-Hujuraat: 10)

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, oleh karena itu damaikanlah
antara kedua saudara kalian dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian mendapat
rahmat.

Oleh karena itu dalam bahasa Bugis saudara disebut Silessureng artinya satu keluaran
dari rahim ibu, begitupula dalam bahasa Makassar saudara itu disebut Sarebattang
artinya Satu perut, sebutan tersebut menunjukkan betapa erat nilai paersaudaraan
dikalangan Bugis Makassar. Karena kita sudah saudara, justeru kita harus saling
mengingatkan mana yang haq dan mana yang bathil. Hal ini sebagaimana biasa
diucapkan dalam doa :

.‫َا َنّ تُ َّن َ ِج َا ْقا َ َنّ َ ًلًّاا َو ْق ُت قْنَا ِرّ َا َع ُت َو َ ِج َا ْقا َا ِجا َ بَا جِايلًا َو ْق تُ قْنَا قْاتِجنَابَ ُت‬

Ya Allah perlihatkanlah kepada kami yang benar itu benar dan bantulah kami untuk
mengikutinya, dan perlihatkanlah kepada kami yang batil adalah batil dan bantulah
kami untuk menjauhinya. Maka tujuan dakwah ini adalah menjelaskan yang haq
adalah hak dan yang batil adalah batil. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT :

‫ ( لأ ال‬.‫اِجٍُت جِ َنّ ْقا َ َنّ َوٌتُ قْ ِجل َ ْقا َا جِا َ َواَ ْق َك ِجراَ ْقا ُت ْق جِر تُم َو‬

Agar Allah menetapkan yang hak adalah haq dan membatalkan yang batil walaupun
orang - orang yang berdosa itu tidak menyukainya. (al-Anfaal: 8

Dalam hal saling ingat mengingatkan atau saling nasehat-menasehati tersebut selalu
mengedepankan sopan santun dan niat yang baik. Karena pada prinsipmya mereka
tidak ingin melihat sesama saudara terjatuh ke dalam kesalahan dan penyimpangan

114

dengan harapan semoga Allah selalu menunjukkan jalan yang lurus atau yang benar.
Sebagaimana Allah SWT berfirman:

. ِ‫تُ َّن َكا َو ِجم َ اّنَ ِجٌ َ َ َمنُت َو َ َ َص قْ بِجاا نَّ ْق جِر َو َ َ َص قْ بجِا ْقا َ قْر َ َ ج‬

Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan
saling berpesan untuk berkasih sayang. (al-Balad: 17)

Dalam membina kasih sayang diantara mereka itulah, sehingga mereka berusaha
untuk melakukan amar ma'ruf nahi mungkar dalam banyak ayat-ayat al-Qur'an dan
hadits-hadits Nabi SAW. Allah SWT berfirman:

:‫ ( ل ع ر و‬.‫َو قْاتَ ُت قْ ِجم ْقن تُ قْ ُت نَّم ٌم ٌَ قْ ُتع َو جِاَى قْا َ ْقٍ ِجر َوٌَأْق تُم تُرو َو بِجا ْقا َ ْق ُترو ِجو َوٌَ قْن َ ْق َو َع جِ قْا تُ قْن َ جِر َو تُواَ ِج َ اُت تُ ْقا تُ ْق جِ تُ َو‬
)104

Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar;
merekalah orang-orang yang beruntung. (Ali Imran: 104)

mli spi rpE Mali siparappe ( Hanyut saling mendamparkan)

Adab ini lebih menunjukkan terhadap orang orang yang datang dari luar yang
mungkin hanyut seperti pengungsi yang datang, maka wajib hukumnya dalam adat,
bahwasanya orang orang tersebut harus ditampung, sebelum mereka mampu
mandiri.

Pada saat kita mendengar atau melihat suatu kejadian bencana alam atau tragedi
kemanusiaan, maka dengan sendirinya manusia Bugis dituntut untuk
memanifestasikan jiwa ”Pesse” yang ada pada dirinya sebagai makhluk yang memiliki
jiwa sosial akan rasa kepedulian untuk bertindak dan berusaha membantu mereka
yang terkena musibah.

Aneka ragam bentuk bencana alam yang sewaktu waktu dapat menimpa manusia
yang seperti banjir, kebakaran, tanah longsor, angin ribut, gempa bumi, dan lain-lain.
Bencana tragedi kemanusiaan seperti huru-hara, kecelakaan maut, kelaparan,
kekeringan, dan lain sebagainya juta tak kalah memperihatinkan dibandingkan
dengan bencana yang diakibatkan oleh alam. Dimana Semuanya akan membutuhkan
bantuan dan perhatian..

Tentunya bagi yang kehilangan tempat tinggal atau yang tidak memungkinkan tinggal
di rumahnya, maka perlu diberi tempat tinggal sementara yang layak Begitupula
masalah kebutuhan pokok sehari-hari harus dapat dipenuhi dengan baik seperti
makan minum, mandi cuci kakus (mck), sandang pakaian, dan tempat tinggal.
Kegagalan memenuhi kebutuhan pokok ini akan membawa dampak buruk seperti

115

penyebaran penyakit berbahaya, perkelahian, kerusuhan, perampasan, penjarahan,
bahkan kematian.

Karena tolong menolong antara sesama manusia sangatlah penting artinya, dalam
memanusiakan manusia. Disamping itu sifat tolong menolong juga juga merupakan
bentuk ketaqwaan manusia terhadap tuhannya, sebagaimana Allah SWT berfirman:

‫َو َ َ َا َو تُ َع َى ْق ِجا قْ ِج َو ْقا ُت قْ َو ِجو َو نَّ ُت نَّ َ جِ نَّو ّنَ َ َ ِجٌ ُت ْقا ِج َا جِا‬

Dan tolong-menolonglah kamu dlm (mengerjakan) kebajikan & takwa, dan jangan
tolong-menolong dlm berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya [al-Mâidah/5:2]

Dari sini dapat diketahui, bahwa tolong menolong dengan iman karena Lillahi taala
adalah merupakan sifat kebajikan paling mulia disisi Allah SWT, dimana hal ini dapat
dikategorikan sebagai jihad fi sabilillah, sebagaimana firman Allah SWT :

‫ًَاننَّبٍٍِِّ ٍَ ًَا ْن ِكتَب ِة ًَا ْن ًَ ََلئِ َك ِت ا َْ ِخ ِس ًَا ْنٍَ ٌْ ِو بِبََّّللِ آ َي ٍَ َي ٍْ ا ْنبِ َّس ًَ ٰنَ ِك ٍَّ ًَا ْن ًَ ْغ ِس ِة ا ْن ًَ ْش ِس ِق قِبَ َم ًُ ُجٌىَ ُك ْى تُ ٌَنٌُّا أٌَ ا ْنبِ َّس نَّ ٍْ َش‬
‫ُحبِّ ِو َعهَ ٰى ا ْن ًَب َل ًَآتَى‬ ‫ًَفِۖ اًْنبَ َأًْان ِس َّضب ًَئِهِ ٍِحٍٍَ ٍَان ًَ َّضانبٍِ َِّمض ََّسًاا ِْبء ٍَا ْنبًََأْا ْنَص َبً ِءَضبفِ ِكًٍ ٍَ ًَا َنًا ْنٍََّصتَبببِ َي ِس ٌٰى َاٍ ْنقُ ْۖسبَ َٰعىبىََذ ُد ًًِاي‬ ‫انىُ ُىَّز َكًَبأُةًَ ٰنًََئِآتَ َكى اۖن ََّصص َََدلقُةٌَاًَأَانقََّبِر ٌَو َاٍن أُِّسًقَٰنَبئِ ِةَك‬
ٌَ ٌُ‫إِ َذا بِ َع ْي ِد ِى ْى ًَا ْن ًٌُف‬
ٌَ ٌُ‫ا ْن ًُتَّق‬

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang orang yang meminta-minta; dan(memerdekakan) hamba
sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dlm kesempitan,
penderitaan dan dlm peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. [al-Baqarah/2:177]

Kebaikan (kebajikan) nan tertera di ayat di atas mencakup seluruh unsur agama
Islam; prinsip-prinsip keimanan, penegakan syariat seperti mendirikan shalat,
membayar zakat & infak kepada orang yang membutuhkan & amalan hati seperti
bersabar & menepati janji.

Dalam ayat ini, setelah memberitahukan ragam kebaikan, di penghujung ayat, Allah
Azza wa Jalla menjelaskan itulah bentuk-bentuk ketakwaan (sifat-sifat kaum
muttaqîn).

Adapun hakikat ketakwaan yaitu melakukan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla dgn
penuh keimanan & mengharap pahala; baik nan berupa perintah ataupun larangan.

116

Kemudian perintah itu dilaksanakan atas dasar keimanan dgn perintah & keyakinan
akan janji-Nya, & larangan ditinggalkan berlandaskan keimanan terhadap larangan
tersebut & dan takut akan ancaman-Nya.

http://izzis.web.id/perintah-untuk-saling-menolong-dalam-mewujudkan-kebaikan-
dan-ketakwaan-tolong-menolong-1411.htm

I. SIPAKAINGE ADALAH SEBUAH BENTUK NASEHAT.

Nasihat adalah salah satu bentuk implementasi dari Sipakainge, yang bertujuan

menyadarkan atau mendidik seseorang dengan memberikan peringatan

berdasarkan kebenaran dengan maksud untuk mendidik seseorang dengan tujuan

yang baik. Karena itu nasehat selalu bersifat mendidik. Namun didalam realitanya

sebuah nasehat sering bersifat relatif, bergantung standar yang digunakan oleh

penasehat maupun yang dinasehati. Walaupun demikian ciri khas nasihat yang

membawa maksud kebenaran kepada yang dinasihati akan nampak faedah atau

buah dari nasehat itu. Didalam memberi nasehat hendaklah menggunakan

perkataan yang terbaik dan ikhlas bersih dari maksud yang tidak baik. Nasihat

sebenarnya boleh diberikan oleh siapa saja kepada siapapun dalam rangka saling

mengingatkan (Sipakainge) dalam kebenaran dengan menghindari kesalahan, Hal

sejalan dengan firman Allah SWWT yang menyatakan :

‫( ا إِ ََّل َوالَّ ِذٌ َن َم ُنوا َو َع ِملُوا ال َّصالِ َحا ِت َو َت َوا َص ْوا ِبا ْل َح ِّق‬2) ‫(إِ َّن ا ْْ ِل ْن َسا َن َل ِفً ُخ ْس ٍر‬1) ‫َوا ْل َع ْص ِر‬ (3)
‫َو َت َوا َص ْوا ِبال َّص ْب ِر‬

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka),
kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam
kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.”

Dari Abi Hurairah dari Rasulullah SAW bersabda,

“sesungguhnya agama itu nasihat , sesungguhnya agama itu nasihat , sesungguhnya
agama itu nasihat“, mereka (sahabat) bertanya siapa yang berhak nasihat ya
Rasulullah ? bersabda (Nabi) “Bagi Allah dan bagi kitabnya Allah, dan bagi utusannya
dan bagi imamnya orang muslim dan bagi umumnya muslim“

Memberi nasihat untuk dijadikan teladan baik dalam rangka mengajak kepada
kebaikan sesama hamba Allah adalah perbuatan yang utama. Akan tetapi memberi
nasihat kerana merasa diri kita adalah orang baik, berilmu dan soleh, adalah
perbuatan yang kurang baik. karena, apabila suatu waktu ia tergelincir kedalam
perbuatan jelek atau salah menyampaikan nasihat, maka akan tumbuh perasaan

117

malu kerana merasa bersalah, yang menyebabkan ia akan bersikap diam atau tidak
lagi memberi pelajaran atau nasihat-nasihat.

Akan tetapi apabila nasihat yang dijalankan dan pelajaran yang disampaikan
didasarkan kerana wajib menyampaikan ajaran Allah, atau kerana apa yang ia
sampaikan adalah anugerah dan rahmat serta izin Allah semata, maka ketika ia khilaf
kerana tergelincir lidah atau salah ucapan, atau sikap yang tidak pada tempatnya,
atau berbuat suatu kesalahan di mata masyarakat, ia tidak merasa malu, serta terus
menyampaikan ajaran dan nasihat. Ia tidak berhenti, kerana yang ia sampaikan
adalah ajaran yang benar, dan kerana izin rahmat Allah untuknya.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengajak kepada kebaikan…

1. Sampaikan nasihat atau ajakan kepada kebaikan dengan hati yang tulus ikhlas,
semata-mata kerana Allah.

2. Berniatlah dalam hati bahwa ajakan yang di laksanakan semata-mata
melaksanakan kewajiban yang diizinkan Allah dalam rangka dakwah Islam, amar
ma’ruf nahi munkar.

3. Hindarkan perasaan dari dalam hati, bahwasanya apa yang disampaikan dan
nasihat yang diberikan, adalah kerana kepandaian dirinya sendiri, kecekapan
dirinya sendiri, kecekapan pembicaraannya sendiri, atau ilmu yang ia kuasai.
Perasaan seperti ini akan melahirkan rasa angkuh, kemudian bersifat riya’, yang
akan merosak hati dan amal ibadah kita.

4. Kekuatan tekad di dalam jiwa, bahwasanya nasihat dan tabligh yang akan
disampaikan dan yang telah disampaikan, banyak atau sedikit kerana ingin
mencari Redha Allah semata, melalui jihad dakwah yang terpikul dipundaknya.

5. Buatlah sebuah rencana atau cara penyampaian melalui pendekatan yang efektif,
sesuai dengan kemampuan masing-masing, agar apa yang disampaikan diterima
oleh Masyarakat, sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

6. Hendaknya apa yang disampaikan, sudah difahami dan dihayati, dan jika belum
difahami dengan benar mengenai apa yang akan disampaikan, hendaknya
dipelajari terlebih dahulu dengan sungguh-sungguh.

7. Semata-mata apa yang disampaikan, baik berupa nasihat atau ajakan, hendaklah
sudah dijalankan terlebih dahulu atau ia sedang menjalankan apa yang
disampaikannya, dengan maksud bersama-sama mencari kebaikan di Jalan Allah.

8. Selalu meminta petunjuk kepada Allah SWT.

Dengan nasihat dan ajakan kepada kebaikan, seseorang dapat berubah dari yang tidak faham
menjadi faham, dari yang lupa menjadi ingat, dari salah menjadi sedar kerana diingatkan dan

118

dari tidak baik menjadi baik. Tentunya semua itu tidak terlepas dari Kehendak Allah SWT,
kerana upaya kita hanyalah terbatas dalam mengajak atau saling menasehati, selebihnya untuk
urusan hati dan apakah orang yang diajak menerima atau tidak, tergantung daripada upaya
orang yang diajak tersebut apakah menerima, atau menolaknya, kerana, hanyalah Allah Yang
Maha Kuasa dan membolak-balikkan hati manusia.

Adab-adab memberi nasihat

Meluruskan niat sebelum menasihati seseorang supaya tidak ada yang berasa disakiti. Ikhlas
menasihati saudara semuslim semata-mata kerana Allah. Seharusnya seorang yang ingin
memberikan nasihat itu perlulah bersih dari segala bentuk niat yang terpesong kerana ia akan
memberi kesan ke atas nasihat yang ingin diberikan. Janganlah menasihati seseorang itu kerana
ingin menunjukkan kitalah orang yang benar, tetapi tegurlah kerana ingin mengajak sahabat ke
jalan yang benar.

Menjaga ukhuwah semasa menasihati. Diusahakan supaya menasihati saudaranya dengan
tidak diketahui orang lain. Sebahagian ulama berkata, “Barangsiapa yang menasihati seseorang
dan hanya ada mereka berdua, maka itulah nasihat yang sebenarnya. Barangsiapa yang
menasihati saudaranya di depan banyak orang, maka yang demikian itu mencela dan
mencelakan orang yang dinasihati.” Islam mengajar umatnya supaya mempunyai akhlak yang
tinggi. Dalam hal menasihati juga terdapat perkara ini. Ini menunjukkan bahawa Islam amat
menjaga hati dan maruah orang yang dinasihati supaya tidak berlaku perpecahan kerana
perkara nasihat.

Bersih hati semasa menasihati. Menggunakan bahasa yang halus dan menegur hanya untuk
perkara-perkara yang salah. Kadang-kadang kita sering menggunakan perkataan yang sangat
teruk untuk meluahkan nasihat kita. Dalam ceramah-ceramah dan kuliah-kuliah yang
berbentuk menasihati, kita lebih gemar menyatakan salah orang lain seolah-olah mereka yang
melakukan perkara tersebut sangat jahat dan sudah tiada ruang untuk bertaubat. Seharusnya
selaku seorang pendakwah, nasihat adalah senjata utama yang perlu digunakan sebaiknya.

Memikirkan cara yang terbaik untuk menasihati saudara. Seboleh-bolehnya mengenali dulu
saudara yang bakal kita nasihati itu. Nasihatilah mereka dengan kasih sayang dan jadilah
sebahagian dari mereka, kerana dari situ kita akan tahu apa puncanya mereka begitu.

Memberi waktu dan kesempatan kepada saudara yang dinasihati untuk mengubah sifat buruk/
kesalahan yang dilakukannya. Manusia perlukan masa untuk berubah, jangan memaksa mereka
untuk berubah mendadak, ia bukan dalam lingkungan tugas seorang pendakwah. Dalam
berdakwah perlu akan sifat sabar dan berserah kepada Allah. Jadilah orang yang sentiasa
mengharap pertolongan Allah dan jangan mudah putus asa di atas nasihat yang diberikan
kerana itu mungkin ujian yang telah ditentukan oleh Allah untuk menguji kesabaran.

Sebagaimana peringatan dari Allah SWT dalam QS Al-‘Asr (103) 1-3

119

“Demi waktu ‘asr sesungguhnya manusia niscaya dalam keadaan rugi, kecuali orang yang
beriman dan beramal solih dan saling wasiat (nasihat) untuk menetapi barang hak , dan saling
berwasiat dengan kesabaran.”

Semoga kita senantiasa di bawah lindungan Allah SWT yang Maha Esa...

( Disunting dari internet)

sipkaiGE SIPAKAINGE DALAM BENTUK ppsE PAPPASENG (PESAN)

ppsE Pappaseng atau pesan pesan adalah salah satu cara untuk mengingatkan
(Mappakainge) dalam bentuk adagium, yang mengandung nilai etika dan moral, sebagai
sistem budaya dalam masyarakat Bugis. Pappaseng berasal dari kata paseng yang berarti
pesan pesan yang berisi nasihat untuk meng-ingatkan sesuatu yang merupakan wasiat dari
para leluhur orang Bugis untuk anak cucunya agar menjalani hidup dengan baik. Paseng
(Pesan) oleh para leluhur dituangkan dalam bentuk naskah yang disebut LONTARA, yang ditulis
dalam bentuk aksara Bugis. Adapun naskah yang disebut Lontara memiliki banyak macam
seperti :

lotr pGursi E Lontara Panguriseng, yaitu Lontara yang mengandung silsilah suatu rumpun
keluarga.

lotr atoraolo Lontara Attoriolong, yaitu Lontara dari sekumpulan naskah yang
membicarakan mengenai asal usul raja raja secara turun temurun. Dan juga catatan sejarah.

lotr adE Lontara Ade’ yaitu Lontara yang berisi naskah tentang hukum adat istiadat

Dan beberapa macam lagi Lontara lainnya.

Dalam hal ini Lontara yang paling banyak digunakan adalah LONTARA ADE’.

Selanjutnya, dalam lotr adE Lontara Ade’ yang sarat dengan nilai nilai luhur dalam
bentuk Paseng (Pesan) sebagai bentuk meng-ingatkan mpkaiGE (Mappakainge) yang perlu
dipegang teguh, sebab pesan pesan luhur tersebut selalu relevan dengan perkembangan
kemajuan peradaban.

Oleh karena itu berbagai psE Paseng atau pesan yang menyangkut budaya Sipakainge seperti
halnya :

Nilai-nilai Sipakainge yang berkaitan dengan lEpu Lempu ( Jujur)

dua kual spo uGn pnsea eblo knukeu a.

Dua kuala sappo, unganna panasae, belo kanukue (Dua kujadikan pagar, bunga nangka,
hiasan kuku.)

120

Dalam bahasa Bugis, bunga nangka disebut lEpu lempu yang berasosiasi dengan kata jujur,
sedangkan hiasan kuku dalam bahasa Bugis disebut pci pacci yang kalau ditulis dalam
aksara Lontara' dapat dibaca paccing yang berarti suci atau bersih. Bagi manusia Bugis, segala
macam perbuatan harus dimulai dengan niat suci karena tanpa niat suci (baik), tindakan
manusia tidak mendapatkan ridha dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Seseorang yang mempunyai
bawaan hati yang baik tidak akan pernah goyah dalam pendiriannya yang benar karena
penilainnya jernih. Demikian pula, ia sanggup melihat kewajiban dan tanggung jawabnya
dengan lebih tepat.

T utuwi aGolon atimu aj muam nsaiyGi ri jea pdmu rup tau.
Nsb mtEtuai iaio mti nerwEki jn. A p ripturGu i ritu gau medeceG ri
iati mjea n eds nriturGu E ati medeceG rig au mjea. naiy tau
aklE ati ltE u ri mori jn.

tutuiwi anngolona atimmu; aja' muamma nasaianngi ri ja'e padammu rupa tau nasaba'
mattentui iko matti' nareweki ja'na apa' riturungenngi ritu gau' madecennge riati maja'e
nade'sa nariturungeng ati madecennge ri gau' maja'e. Naiya tau maja' akkaleng atie lettu'
rimonri ja'na.

(Jagalah arah hatimu; jangan menghajatkan yang buruk kepada sesamamu manusia, sebab
pasti engkau kelak akan menerima akibatnya, karena perbuatan baik terpengaruh oleh
perbuatan buruk. Orang yang beritikad buruk akibatnya akan sampai pada keturunannya
keburukan itu.)

psEn kjao llido Pasenna Kajao Laliddo (Kajao Laliddo berpesan) :

1. aj mual wrpr nerko tnia wrwrmu.
2. aj mual aju nerko tnia iaiko pserai.
3. aj mual aju rwi Et wli nerko tnia aiko pEtai.

1. Ajak muala waramparang narekko taniya waramparammu;
2. Ajak muala aju ripasanré narekko tania iko pasanréi;
3. Ajak muala aju riwetta wali narekko taniya iko mpettai.
(Catatan La Mellong Kajao Laliddo dari Lontarak Haji Andi Ninong, dikutip oleh
Haddade(1986:15)

Terjemahan:

1). Jangan mengambil barang-barang yang bukan milikmu;
2). Jangan mengambil kayu yang disandarkan jika bukan engkau menyandarkannya;
3).Jangan mengambil kayu yang ditetak ujung pangkalnya jika bukan engkau yang

menetaknya.

121

ppsE Pappaseng tersebut diatas , mengungkapkan kebiasaan orang kampung menyan-darkan atau
menetak kedua ujung kayu yang diambilnya di hutan sebagai tanda sudah berpemilik. Ada tiga konsep
dasar untuk meraih kejujuran yang terdapat dalam pap-paseng. Ketiga konsep dasar itu adalah; siri (rasa
malu); kewaspadaan (sikap hati-hati), dan rasa takut yang disertai ketelitian. Ketiga konsep tersebut
tergambar dalam pappaseng berikut ini :

naiy apoGEn lEpuea tElu rupai. ad
a. Eesauwni aiyp npoadai kdopi molai.
b. mduan iaiyp npogauaikdopi elwurwi i mru ipi tauea.
c. mtElnu tEneaerkiea wrpr riplolo tEnskrE ad
mdiaolona.

Naiya appongenna lempuk-é tellunrupai (Dasar kejujuran ada empat) :

a. Seuwana, iyapa napoadai kadopi molai;
b. Maduwanna, iyapa napogauk-i kadopi lewuriwi ri munripi tau-e
c. Matellunna, tennaenrekie waramparang ri palolok, tennassakkarenngi ada - ada

maddiolona

Terjemahan:

Yang menjadi pengkal kejujuran, ada tiga hal;

Pertama, dikatakannya bila sanggup, melaksanakan
Kedua, dilaksanakannya bila sanggup menanggung resiko
Ketiga, tidak menerima barang sogokan, dan tidak menyangkal kata-kata yang pernah
diucapkan.
Pesan yang disampaikan dalam ppsE (Pappaseng) tersebut, seorang yang jujur tidak
dengan mudah memutuskan sesuatu hal, tetapi terlebih dahulu dicermati kemudian dilakukan.
Demikian pula, orang yang jujur, tidak menerima barang sogokan, dan tidak mengingkari kata
yang pernah diucapkan.
Selanjutnya dalam Pappaenna To Maccaé ri Luwu juga diungkapkan konsep kejujuran sebagai
berikut:

a. aruwai sbin lEpuea ainritu.nporiwwoai ri wwoea.
b. npriaw ri ywea.
c. npri atauwi atauew.
d. nprillGE i ri llEeG.

122

e. npri aebaoai aebyoea.
f. nprislwi EGi ri sliwEeG.
g. npri mori morei a.
h. npri yoloai yoloea.

Aruwai sabbinna lempu- é, iyanaritu:
1. Napariwawoi ri wawo- é
2. Napariyawai ri yawa- é
3. Napariatauwi atawu- é
4. Naparilaenngi ri lalenng- é
5. Napari abeoi abeo- é
6. Naparisaliwenngi ri saliwenng- é
7. Naparimunriwi ri munri- é
8. Napariyoloi ri yolo- é

(To Maccaé ri Luwu, dari Lontarak Haji Andi Ninong, yang dikutip oleh Haddade)

Terjemahan:

Ciri-ciri kejujuran ada delapan hal:
1. Menempatkan di atas yang pantas di atas
2. Menempatkan di bawah yang pantas di bawah
3. Menempatkan di kanan yang pantasa di kanan
4. Menempatkan di kiri yang pantas di kiri
5. Menempatkan di dalam yang pantas di dalam
6. Menempatkan di luar yang pantas di luar
7. Menempatkan di belakang yang pantas di belakang
8. Menempatkan di depan yang pantas di depan

Pappaseng tersebut menyampaikan pesan bahwa kejujuran itu berarti menilai sesuatu
secara objektif, menempatkan sesuatu menurut posisinya, dan menyelesaikan masalah
dengan adil dan bijaksana.

apGEn acea.
aru poen ; ag apoGEn acea kjao?.

123

kjao : lEpuea.
aru poen : ag sbin lEpuea.
kjao : aobi
aru poen : ag riyGobirE kjao.
kjao : aj mualai aju ripser nerko tnia aiko pserai.

aj mau lai wrpr nerko tnia wrprmu.
aj mau lai aju riwEtea wli nerko tnia iko pEtai .

 Appongenna Accae ( Jujur sebagai landasan cerdas)
Arumpone, : Aga appongenna accae Kajao ?
Kajao : Lempue.
Arungpone : Aga sabbina lempue
Kajao : Obbi’e
Arumpone : Aga riyangobbireng Kajao
Kajao : Masedinna aja mualai aju ripasanre narekko tannia iko pasanrei
Maduanna aja muala warangparang narekko tannia warang parangmu
Matellunna aja muala aju riwetta wali rekko tannia iko pettai.
( Catatan : Lamellong Kajaolalido, dari Lontara H.Andi Ninnong)

Terjemahan :

Raja Bone : Apa pangkal kecerdasan Kajao ?.

Kajao : Kejujuran.
Raja Bone : Apa yang menjadi saksi kejujuran Kajao ?.
Kajao : Panggilan (Seruan)
Raja Bone : Apa yang diserukan Kajao ?.
Kajao : 1. Jangan mengambil yang disandarkan kalau bukan engkau yang

menyandarkan.
2. Jangan mengambil barang yang bukan milikmu.
3. Jangan mengambil kayu yang sudah ditetak ujungnya, kalau bukan

engkau yang menetaknya.
Maknanya :

124

Kebiasaan orang orang kampung menyandarkan atau menetak kedua ujung pangkal
kayu yang diambilnya dihutan sebagai tanda sudah berpemilik. Jadi maksud dari
pangggilan disini adalah menyerukan secara tsudah berpemilik. Jadi maksud dari
pangggilan disini adalah menyerukan secara terbuka ajaran menghormati hak orang
lain disamping mengetahui haknya sendiri. Seruan diatas adalah merupakan
perwujudan dari kejujuran agar kebaikan dan kebenaran dapat diamalkan demi
kepentingan masyarakat.

 sbin lEpuea limai.

nerko slai neaGauwi asln.

nerko nriaoroai sl ndpGEGi tau ripsln.

nerko risersi ed n npeckoa .

nerko rirnE uaGi ed npeckoa .

nerko mjciwi nrupai jcin .

Sabbinna lempu’e limai (Bukti kejjuran ada lima) :

1. Narekko salai naengauwi asalanna.
2. Narekko narionroi sala, naddampengiwi tau ripasalana
3. Narekko risanresi de’ na napacekoang.
4. Narekko rirennuangngi de’ napacekoang.
5. Narekko majjanciwi narupai janjinna.
(Catatan dari kumpulan Andi Palloge Petta Naba)

Terjemahan :

Bukti dari kejujuran ada lima :
1. Kalau ia bersalah ia mengakui kesalahannya
2. Kalau ditempati bersalah ia memaafkan orang yang bersalah
3. Kalau disandari ia tidak mengecewakan
4. Kalau dipercaya ia tidak menipu
5. Kalau berjanji ia menepati janji.
Maknanya :
125

Seringkali keselahan orang lain lebih nampak daripada kesalah diri sendiri. Jadi kalau seseorang
sudah dapat merasakan dan mengetahui kesalahan sendiri, ia sudah berdiri diawal kejujuran,
setidak tidaknya ia sudah jujur menilai dirinya sendiri.
Maaf tidak akan datang selama kesalahan orang lain ditinjau dari sudut kepentingan diri
sendiri, kecuali kalau menilai kesalahan itu secara jujur dan mempatkannya diatas ke-ikhlasan,
maka maaf akan datang dengan sendirinya.

Hanya orang jujur yang dapat pentingnya nilai amanat yang diesrahkan kepadanya, dan
bertolak atas pengertian orang jujur menganggap tanggung jawab harus dilaksanakan.

Orang jujur menganggap penipuan sebagai suatu hal yang bertentangan dengan faham
kebenaran, yang dianutnya serta harga dirinya.

Bagi orang jujur janji itu adalah jaminan harga diri yang harus ditepati.

 naiy yseE G lEpu tElu rpu ai.

a. lEpun puaeG ri atn . naiy lEpun puaeG ri atn tEn wlEai
j gau medecn atn edec mutos nwlEkeGi . tEn suroai atn
ri tEn auelai.

b. lEpun atea ri puan . naiy lEpun atea ri puaeG ngk
auelaGi npjjiaGi psuron puan iaiy pur rsi roueaGi .

c. akldursu E aeln bEtuan mleaGi rp aeln mecnipi Nwn
npoelai toai tauea riesesn gau medeceG .

Naiya yasengnge lempu tellu rupai (Yang disebut Jujur ada tiga faktor) :

1. Seuwani lempuna puangnge ri atanna, Naiya lempuna puangnge ri atanna tenna
wale’i ja’ gau madecenna atanna, deceng mutosa nawalekengngi. Tenna suroi
atanna ri tenna ulle’i

2. Maduanna lempuna atae ri puangna, naiya lempuna atae ri puangna
naggangka ulleangngi napajajiangngi passurona, puanna iya pura risuroengngi.

3. Matelunna akkaladuruseng alena, bettuanna malaingngi rapang alena
macenningpi nyawana napolai toi tauwe risesena gau madecengnge.

(Catatan dari Lontara Andi Makkaraka Ranreng Bettempola)

Terjemahannya :

Yang dinamakan JUJUR ada tiga macam :

126

1). Kejujuran Tuhan pada hambanya, kejujuran Tuhan pada hambanya tidak akan
membalas keburukan atas kebaikan hambanya, kecuali kebaikan pula. Tidak akan
membebani hambanya sesuatu yang tidak bisa dipikul hambanya.

2). Kejujuran hamba terhadap tuhannya adalah melaksanakan dengan sungguh hati
kewajiban yang telah diperintahkan kepadanya.

3). Yang bercermin pada dirinya artinya, mengambil perbandingan dengan dirinya
sendiri, kalau sudah ikhlas melakukan sendiri, barulah memperlakukan atau
menyuruh orang lain melakukannya, tetapi dalam kebenaran.

Maknanya :

Kejujuran dapat menjelma dalam tiga hal, yaitu adil, sadar akan kewajiban dan
tanggung jawab serta bercermin pada dirinya dalam tiap tindakan tanduknya, tapi
dalam hal yangbenar.

 tlE omolomo riepgau alEpureE G .

ap rirpGi mnu mnu mlirGi nerko tErsi EGi peppton. naiy
pepptona riaurGu i sibw sir.i naiy ppern mtutuea.
Naiy rpi eanuGi tike. Ricpu cpu sbi w nini.

Tellomo lomo ripegau alempurengnge ( Tidak mudah berbuat jujur)

Apa rirapangngi manu manu malinrangngi narekko tenrisengngi pappepatona. Niya
pappepatona riurungngi sibawa :SIRI” . Naiya pappanrena matutu’e. Naiya
ripaenungengngi tike. Ricapu capu sibawa nini”

(Catatan Arung Matowa La Sangkuru Patau Mulajaji’ Kumpulan dari Andi Pabarangi)

Terjemahan :

Tidak mudah melaksanakan kejujuran, karena diibaratkan se-ekor burung liar, kalau
tidak tahu cara menjinakkannya. Cara menjinakkan yaitu dikurung dengan rasa malu,
(Siri), makannyadengan hati hati, minumnya dengan kewaspadaan, kemudian diusap
usap dengan keseganan.

Maknanya :

Rasa malu (Siri) untuk dapat menjinakkan kejujuran pada diri seseorang, sebab ia
menimbulkan keengganan untuk melakukan hal hal yang tidak benar. Menangkap
belum berarti sudah jinak , karena rasa malu dan pandangan mengenai kebenaran
bisa berubah, sebagai akibat dari pandangan hidu yang labi. Itulah sebabnya dibun
kehati hatiian dan kewaspadaan.

 mkEdai aru bil aEp trn tomedec klwi ati .

127

esauwni psuai ad npsau .

mduan mtuoai ad nsitinj .

mtElnu dupai ad npsau .

maepn molai ad nprpi .

Makkedatopi Arung Bila, eppa tanrana tomadeceng kalawing ati,

Seuani, passu'i ada napatuju,
Maduanna, matuoi ada nasitinaja,
Matellunna duppai ada napasau,
Maeppa'na, moloi ada napadapi.

(Berkata pula Arung Bila, ada empat tanda orang baik bawaan hatinya. Pertama,
mengucapkan kata yang benar. Kedua, menyebutkan kata yang sewajarnya. Ketiga,
menjawab dengan kata yang berwibawa. Keempat, melaksanakan kata dan mencapai
sasarannya.)
Di samping bawaan hati yang baik sebagai motor pendorong dalam manifestasi
perbuatan manusia dalam dunia realitas, terdapat lagi suatu hal dalam diri manusia
yang harus dipelihara, yaitu pikiran. Bagi manusia Bugis, hati dan pikiran yang baik
merupakan syarat untuk menghasilkan kebaikan dalam kehidupan.

 aj muplloai gau tEtoiGmE u . aj to muplloaiwi aep
sirtmu aj to mupliwGiwi ad ad tudGmE u aiynritu tau
ragElei a tErai dpGE ri al tal. tpliwEGi eaGi ad
ad aEreE G pkaukE tudGnE . eErko ropo ropoko naEskE o
nslgao. slaiyGi llE to mwteG elsopi llo
mutoko . tEmet elpea mwt sprEn atoGEeG E

Aja' mupalalloiwi gau' tettongemmu, aja' to mupalalloi wi ampe sinratammu,
aja'to mupaliwengiwi ada ada tudangemmu. Iyana ritu tau riagelli tenri addampeng
ri Allah SWT toppaliwengi engngi ada ada enrengnge pangkaukeng tudangenna.
Rekko roppo-roppo'ko naese'ko nasalagao. Salaiyyangngi laleng tomawatangnge,
lesso'pi lalo mutokkong. Temmate lempa'e, mawatang sapparenna
atongengengnge.

Terjemahan :

128

Jangan bertindak meliwati kemampuanmu, jangan bersifat dibuat buat dengan
maksud untuk mengalahkan sesamamu, juga jangan berkata berlebihan. Orang yang
demikian perbuatannya dikutuk oleh Allah SWT, andaikan engkau belukar akan
dibersihkannya. Hindari jalanan yang dilalui orang yang kuat, setelah dia liwat baru
engkau tegak. Kejujuran tidak akan kalah, sulit mencari kebenaran

 tEmet lEpuea. tEmrtu u lpea. tEpEtu maoepeG. tEpolo
msElomoea.

"Temmate lempue, temmaruttung lappae, teppettu maompengnge, teppolo
masselomoe"

Artinya: Takkan mati kejujuran itu, takkan runtuh yang datar, takkan putus yang
kendur, takkan patah yang lentur

2. NILAI NILAI SIPAKAINGE YANG BERKAITAN DENGAN ACCA (CERDAS)

Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan makna “cerdas” sebagai: sempurna
perkembangan akal budinya untuk berpikir, mengerti dan sebagainya, tajam pikiran…” Ini
berarti bahwa cerdas adalah akal, dan kecerdasan adalah kesempurnaan dan ketajaman
akal pikiran. Bila menilik filsafah Bugis sepertinya dalam memaknai hidup dengan cerdas
hanyalah orang-orang yang diberi kesempurnaan dan ketajaman berpikir. Sebab itu
kecerdasan adalah properti dari pikiran yang mencakup banyak kemampuan mental yang terkait, seperti

kapasitas untuk berpikir, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan dan

bahasa, dan belajar ...." merupakan landasan pokok dalam menjalin hubungan dengan
sesama manusia dan merupakan salah satu faktor yang sangat mendasar di dalam
kehidupan manusia. Dalam pappaseng diungkapkan sebagai berikut:

 rEb siptoko, mli siprpE’, siraiu emer tEsri uai no mlilu
sipkaiGE maiGpE i mpu j .

Rebba sipatokkong, mali siparappe’, sirui me’nre tessurui nok,malilusipakainge,
maingeppi mupaja.

Terjemahan :

(Rebah saling menegakkan, hanyut saling mendamparkan, saling menarik ke atas
dan tidak saling menarik kebawah, terlupa saling mengingatkan, nanti sadar atau
tertolong barulah berhenti).

129

 nerko aEk ekdo rinw nwmu aitai riaolon . aitai
rimorni . Kir kirai tEGn muainp epgau ed ntu naolai
sesekel muepgauni edeceG mutetni mjea.

Narekko engka kedo rinawa nawammu itai riolona, itai romonrinna, kira kirai
tengngana muinappa pegau de’natu naolai sessekale mupagaini decengnge,
mutettanni maja’e

( Catatan Datu Soppeng Matinroe ritanana Dari Lontara Andi Makkaraka Ranreng
Bettempola)

Terjemahannya : Kalau ada terlintas dipikiranmu amatilah poko persoalannya
tinjaulah akibatnya reka rekalah pertengahannya (pelaksanaannya) baru dilakukan
dengan demikian sesal tak akan mengiringi .Lakukanlah yang baik tinggalkan yang
buruk

Makna dari Paseng tersebut diatas :

Akhir sesuatu adalah hasil rentetan yang mendahuluinya. Jika kehendak hati ingin
ditanya tentulah akhir yang baik yang dikehendaki.Awal serta tinjauan akhir belum
tentu dapat mengantar kearah tujuan kita, karena kita sering terhanyut dalam arus
pelaksanaan . Oleh sebab itu pelaksanaan pun perlu dipikirkan dan diperhitungkan.

Andaikan akibatnya bertentangan dengan keinginan dan perhitungan kita meskipun
sudah dipikirkan se-masak masaknya, maka sesal pun tak akan menyertainya, karena
kita terseret oleh arusnya takdi yaitu arus kehendak Tuhan.

 naiy nw nwea ptpuwGEGi .

nw nw aGi asEn. naiy nw nw aGieG mkau mwtGi
ntnia lEpu.

nw nw api asEn. naiy nw nw apiea mKau mrjai
ntEnitai mru in.

nw nw uauwea asEn. naiy nw nw auwea mc mnisi
ntnia edec ntpu.

nw nw tn asEn. naiy nw nw tnea mcai nmlEpu.

Naiya nawa naae, patampuwangengngi
Nawa nawa anging asenna, naiya nawa nawa angingnge mangkau mawatangngi
natannia lempu.
Nawa nawa api asenna, naiya nawa nawa api’e mangkau marajai natennitai
munrinna

130

Nawa nawa uwae asenna, naiya nawa nawa uwae’e macca manisi natannia deceng
natampu.
Nawa nawa tana asenna, naiya nawa nawa tana’e maccai na malempu

( Catatan La Mungkace To Uddamang (157-1607 Arung Matowa matinroe ritanana
“Dari Lontara Haji Andi Ninnong)

Terjemahan :

Pikiran itu ada 4 macam :

Pikiran angin namanya, yang dimaksud dengan pikiran angin adalah bertindak keras
kendati bukan kejujuran.
Pikiran Api namanya, yang dimaksud dengan pikiran api berbuat besar tanpa menunjau
akibatnya
Pikiran Air namanya, yang dimaksud dengan pikiranAir adalah pintar berbelit kendati
bukan kebaikan yang dikandung.
Pikiran Tanah, yang dimaksud dengan pikiran tanah adalah pintar dan jujur.

Maknanya

Pikiran dapat menjelma dalam berbagai hal, tergantung oleh cara dan tujuan yang
mempergunakan pikiran dapat menjelma dalam bentuk :

Kekerasan seperti taupan yang menghancurkan semua yang dilanda kendati bukan
berdasarkan pada kejujuran. Tindakan itu akibat dari pikiran yang panikyang tak tahu
lagi jalan keluar. Tetapi yang didasari kejujuran tidak perlu ditunjang oleh kekerasan,
sebab pada dasarnya dapat diterima oleh semua orang.
Perbuatan yang besar tanpa memperhitungkan akibatnya. Mungkin banyak orang
mampu melakukan yang besar, dimana perbuatan didasari oleh kebenaran dan ber-
akibat baik
Perbuatan Licik yang mengutamakan kepentingan pribadi , meskipun bukan kebaikan
yang dikandung atau merugikan masyarakat.
Perbuatan untuk kemaslahatan bersama, sesuai fungsi tanah sebagai sumber
penghidupan.

Kesimpulan ialah : Sifat angin keras tanpa kejujuran, Sifat api cepat panas tanpa
perhitungan , sifat air licik berbelit bellt , sifat tanah cerdas dan jujur.

 aEpai rupn mpsl nw nw a EreE G psu ad ptuju.

a. msEro cni ai.
b. nbEtuai rai o.
c. nlipE tau.

131

d. Nwsuai bci.

Limai rupanna mappasala nawa nawa enrengnge passu ada patuju.

Masero cinnai
Nabettui rio
Nalipe tau
Nawasui bacci
Maraja teyai

Terjemahan : Lima hal yang merusak pikiran cerdas,

1). Sangat ingin
2). Keliwat gembira
3). Dipukau ketakutan
4). Dimabuk benci
5). Terlalu tidak mau

Maknanya :

1). Sangat ingin mendorong untuk hanya mementingkan tujuan, sehingga harga diri
kadang kadang dikorbankan dan kepentingan orang lain dikesampingkan.

2). Keliwat gembira, dapat menggongcangkan keseimbangan jiwa yang dapat
menghilangkan kesadaran sehingga timbullah tingkah laku yang tidak wajar.

3). Dipukau ketakutan, menjauhkan pertimbangan akal dalam mencari jalan keluar dari
hal yang menakutkan tadi.

4). Dimabuk benci. Adalah suatu penjelamaan dari perasaan benci yang hanya melihat
keburukan tanpa setitik pun kebaikan dari pihak lain sehingga pintu maaf terkunci
rapat

5). Terlalu tidak mau, menghilangkan pengharapan dan memutuskan hubungan yang
baik, dengan pihak lain , sedangkan dari sudut lain membuka pintu keretakan seluas
luasnya.

 aj nslaiyo ac sibw lEpu.

a. naiy rai sEeG ac edgg msus npogau.
b. Eed gg ad msus nbli ad medec mlEmea.
c. mtEpEai ri padn tau
d. naiy riasEeG lEpu mkEsGi i gaun ptujai nw nwn medec

aepn nemtau ri edwt esauwea.u

132

Ajak nasalaio acca sibawa lempu, naiya riasenng- é acca dekgaga masussa napogauk.
Dek to ada masussa nabali ada madeceng malem-mak- é, mateppek-i ri padanna tau.
Naiya riyasenng- é lempu makessinngi gaukna, patujui nawa-nawanna, madeceng
ampena, nametau ri Dewata-é.

Catatan Tenritau Maddanreng Majauleng, dari kumpulan Andi Pabarangi, dikutip oleh
Haddade(1986:14)

Terjemahan:

Janganlah ditinggalkan oleh kecerdasan dan kejujuran. Yang dinamakan cakap, tidak
ada yang sulit dilaksanakan, tidak ada juga pembicaraan yang sulit disambut dengan
kata-kata yang baik serta lemah lembut, percaya kepada sesama manusia. Yang
dinamakan jujur; perbuatannya baik, pikirannya benar, tingkah lakunya baik, dan
takut kepada Tuhan.

 naiy acea riptopoki ejko, agti aliri nerko eteyai
mrEdu mpoloai.

Naiya accae rippatoppoki je’kko, aggati aliri, nare’kko te’yaimaredduk, mapoloi.
(Kepandaian yang disertai kecurangan ibarat tiang rumah, lalau tidak tercerabut ia akan
patah).

* Artinya: Di Bugis, tiang rumah dihubungkan satu dengan yanglain menggunakan pasak.
Jika pasak itu bengkok sulit masuk ke dalamlubang tiang, dan patah kalau dipaksakan.
Kiasan terhadap orang pandaitetapi tidak jujur. Ilmunya tak akan mendatangkan kebaikan
(berkah),bahkan dapat membawa bencana (malapetaka).

 Eersop ntinulu ntEmGGi i mlomo neletai pmes edwt .
Resopa natinulu, natemmanginngi malomo naletei pammase Dewata Seuwaee.
(Hanya dengan kerja keras dan ketekunan, sering menjadi titian rahmat Ilahi.)

Ungkapan itu memberi pelajaran bahwa untuk memperoleh keberhasilan, seseorang
tidak hanya berdo'a, tetapi harus bekerja keras dan tekun.

3. NILAI – NILAI SIPAKAINGE YANG BERKAITAN DENGAN GETTENG (TEGAS)

 tElau i rai l todo : gtE E, lpE u, ad toGE .

Tellui riala toddo, Getteng, Lempu, Ada tongeng
(Catatan : Dari kumpulan Hj.Andi Ninnong)

133

Terjemahan : Ada tiga yang menjadi patokan : Tegas, Jujur, kata benar.

Maknanya : Arti Getteng dalam bahasa Bugis meliputi banyak pengertiannya, misalnya :
Tegas, teguh, tangguh, setia pada keyakinan. Tidak mungkin ada ketegasan dan
keteguhan selama ada keragua raguan. Keragu raguan adalah akibat dari tidak atau
kurang meyakini kebenaran yang dilakukan. Kata benar ialah kesediaan menyatakan
secara jujur yang diyakini kebaikan dan kebenarannya. Jadi inti dari patokan ini ialah :
Kejujuran, karena ia merupakan sumbernya ketegasan dan kata benar.

 aEpai gaun gEtEeG iynritu .

a. tEslE aiey jci.
b. tEsorosi aulu ad.
c. tElku anupur. tEpir anu ysitursu E.
d. mbicr nprpi, mbirau i etpupi npj.

Eppai gaukna Gettengnge iyanaritu :

1). Tesselaiye janci

2). Tessorosi ulu ada.

3). Telluka anu pura, te’pinra anu yassituruseng.

4). Mabbicarai naparapi, Mabbinrui tepupi napaja.

(Catatan dari : To Maccae ri Luwu (To Ciung)

Terjemahan : Ada empat perbuatan ditimbulkan oleh ketegasan yaitu :

1). Tak mengingkari janji.
2). Tak menghianati ikrar.
3). Tak membatalkan keputusan, tak merubah kesepakatan.
4). Berbicara ia mampu, kalau berbuat sesuatu tak berhenti sebelum selesai.

Maknanya

Orang yang tegas dan teguh hati menghargai tiga hal yaitu :

1). Harga dirinya. Hal ini tercermin dalam menghargai janjinya, menghormati ikrarnya.
2). Keyakinannya, terjelma pada watak yang tak mau merobah apa yang sudah
diputuskan dan disepakayi

134

3). Tanggung jawabnya, rasa tanggung jawablah yang mendorong menyelesaikan setiap
pekerjaan yang dilakukan.

4. NILAI – NILAI SIPAKAINGE YANG BERKAITAN DENGAN WARANI (BERANI)

 A gurau i gaun tau wrniea aEreE G aepn. A p aiy gaun to
wrniea sEpuloai auweGn nesauw muai jn. jji aesr edecn
nsb iynro nriasE jn esdiea mlomoai naol ametGE.
neakiy mau tau pEloreE G met muto ap eds tEmetn sinin
mekNwea.

naiy edecn aesrai :

a. tEtkiniai npoelai kerb medec. neakliGea neakiy
b. ed njpGiwi kerb mj kerb

npsilaoGi snE ati pikri i medec.
c. tEemtauai rpi riaolo.
d. tEemtauai rpi rimor.i
e. tEetyni mti bli.
f. Rialai paspo ri wnuea.
g. mtinulau i pjji psuro.
h. Rialai pdEb to mwt.
i. msiri toai ri asiri toai.

Agguruiwi gau’na tau waranié énrengngé ampena. Apa iya gauna towaranié seppuloi
uwangénna naséuwai mua ja’na, jajini aséra décénna. Nasaba’ iyanaro nariaseng ja’na
séddié malomoi naola amaténgeng. Naékiya mau tau péllorengnge matémuto apa’
déssa temmaténa sininna makkényawaé.

Naiya décenna aséraé :

a. Tettakini napoléi karéba maja’ karéba madeceng.

b. De’najampangiwi kareba naengkalingaé, naikiya napasilaongngi sennang ati pikkiri’
madeceng.

c. Temmétauni ripariolo.
d. Temmétauni riparimunri.
e. Tettéyani mita bali

135

f. Rialai passappo ri wanuaé.

g. Matinuli’i pajaji passurong.

h. Rialai paddebbang tomawatang.

i. Masiri’ toi riyasiri toi ripadanna tau.

( Catatan Arung Bila Lawaniaga dari Lontara Andi Makkaraka Ranreng Bettempola)

Terjemahan :

Pelajarilah tingkah laku pemberani. Sebab tingkah laku pemberani ada sepuluh macam
tetapi cuma satu keburukannya, jadi sembilan kebaikannya. Sebab dikatakan satu
keburukannya karma gampang menghadapi maut. Namun demikian penakut pun
takkan luput dari maut, sebab tak terelakkan kematian bagi setip yang bernyawa.

Kebaikan yang sembilan itu antara lain :

a. Tak terkejut mendengar kabar buruk maupun kabar baik.
b. Tak mengacuhkan kabar yang didengar, tetapi di iringi dengan ketenangan serta

pikiran sehat.
c. Tidak takut didepankan
d. Tidak takut dibelakangkan
e. Tidak takut melihat musuh
f. Dijadikan perisai oleh Negara.
g. Tekun melaksanakan kewajiban.
h. Menjadi pembela terhadap orang yang berlaku sewenang-wenang
i. Menyegani, serta disegani pula oleh sesamanya manusia.

Maknanya :

Pelajarilah tingkah laku pemberani

 lEbini cau caureE G n eploreeG .

Lebbi’i cau caurengnge na pellorengnge

Terjemahan : Lebih baik sering kalah dariapada penakut, pepatah tersebut menyiratkan
bahwa bagaimana pun seorang yang sering kalah dalam perjuangan hidup pada
dasarnya masih memiliki semangat juang meskipun lemah, karena ia masih mencoba
meskipun berluang-ulang mengalami kegagalan. Tetapi seorang PENAKUT sama sekali
tidak berani menghadapi tantangan hidup dan tantangan orang lain.

136

 aj muplloai gau tEtoGEmu aj to muplloai wi aep
sirtmu .

Aja' mupalalloiwi gau' tettongemmu, aja' to mupalalloi wi ampe sinratammu,

Aja'to mupaliwengiwi ada ada tudangemmu. Iyana ritu tau riagelli tenriaddampengang
ri Allah SWT toppaliwengi engngi ada ada enrengnge pangkaukeng tudangenna. Rekko
roppo-roppo'ko naese'ko nasalagao. Salaiyyangngi laleng tomawatangnge, lesso'pi lalo
mutokkong. Temmate lempa'e, mawatang sapparenna atongengengnge.

Terjemahan : Jangan bertindak meliwati kemampuanmu, jangan bersifat dibuat buat
dengan maksud untuk mengalahkan sesamamu, juga jangan berkata berlebihan.
Orang yang demikian perbuatannya dikutuk oleh Allah SWT, andaikan engkau
belukar akan dibersihkannya. Hindari jalanan yang dilalui orang yang kuat, setelah dia
liwat baru engkau tegak. Kejujuran tidak akan kalah, sulit mencari kebenaran.

5. Nilai-nilai Sipakainge yang berkaitan dengan etos Kerja

 troai sia msk ww tElpE i slopon np riatGri .

Taroi sia massangka wawa, tellengpi salompona nappa riattangari.

Catatan dari :kmpulan Andi Abuhuraerah

Terjemahannya :

Muatilah perahu hingga sarat, nanti tenggelam kemudi baru dipikirkan

Maknanya :

Berusahalah sampai titik terakhir, sebab titik terakirlah baru diketahui hasil suatu
perjuangan . Sebuah semangat nan tak kunjung padam, memperkecil gunung kesulitan
menjadi segumpal tanah ditengah jalan yang tersingkir dengan hanya satu sepakan.

 aj mumealo ribt mkl ricpn aeleteG

Aja mumaelo ribetta makkala ricappana alletengnge.
(Catatan dari kumpulan Hj.Andi Ninnong)

Terjemahan :

137

Jangan mau didahului menginjak ujung titian.

Maknanya :
Pada umumnya titian dapat dilalui seorang saja, maka siapa yang terdahulu menginjakkan
kaki di ujung titian dialah berhak meniti dulu.. Jadi artinya, bertindak mendahului orang lain.
bertindak cepat dengan penuh keberanian mengandung resiko yang besar, tetapi tidak ada
kebesaran tanpa perbuatan besar tanpa resiko yang besar. Selain itu langkah pertama
menuju sukses, ialah menciptakan sesuatu yang baru. Karena itu jangan didahului bertindak.

 aj mepson buru

Aja mappesona buru’
(Catatan dari kumpulan Hj.Andi Ninnong)

Terjemahan : Jangan bepasrah buruk.

Maknanya :

Memperjuangkan kehidupan adalah wajar, sesuai tuntutan hidupitu sendiri. Tetapi
manusialah yang menjadikan perjuangan hidup itu suatu pertarungan kekerasan, karena
melupakan hakekat dari hidup itu sendiri yakni “Menghidupkan kehidupan” itu. Itulah
sebabnya moral tidak bisa dikesampingkan dalam perjuangan hidup.

 nw nwp n gau tinulu tEmGGi i nlurE toto. T otomu eken
nllo wtmu sia mueta mepson. tudG ri epsonku kuser ri
totoku ktu jE pmes .

Nawa nawafa na gau’, Tinulu temmangingngi nalureng toto, totomu kenneng nalalo
watangmu sia mutea mappesona . Tudangnga ripesonaku, kusanre ri totoku, kutajeng
pammase.
(Catatan : Dari kumpulan Andi Palloge Petta Naba.)

Maknanya : (Berkata manusia ) Akal (idea) diiringi perbuatan, usaha disertai ketekunan,
bersama takdir.

(Berkata Tuhan) Sedang takdirmu ditanganku, kau biarkan dirimu tanpa pasrah.)

(Berkata lagi Manusia) Aku duduk dalam pasrahku, aku bersandar pada takdirku, kuharap
rakhmat dan rahimmu.

6. Nilai-nilai Sipakainge yang Berkaitan dengan Kegotongroyongan

138

Ada pernyataan menarik dari orang Belanda bahwa orang Bugis-Makassar tidak bolleh
menjadi tentara karena tidak disiplin, semuanya mau jadi komandan. Dan sifat ini terlihat
ketika berlayar tidak mau kalah dan harus selalu menjadi ponggawa (Amir,dkk.1982:54).
Namun, di balik watak yang keras itu, terdapat pula sikap positif bahwa masyarakat Sulawesi
Selatan, meskipun tradisional tetapi paling dinamis danmemiliki solidaritas dan sifat
kegotongroyongan. Hal ini terungkap dalam pappaseng berikut ini:
a. mli spi rpE .
b. rEb siptokoki .
c. mli spi rpE
d. sirau i emer tEsri uai no .

a. Malilu sipakainge
b. Malik siparappeki
c. Rebba sipatokkokki
d. Sirui menre, tessiruik nok
(Amir, dkk.1982: 55)

Maksudnya :

a. Kalau ada yang khilaf hendaknya saling mengingatkan
b. Kalau ada yang hanyut bersama, hendaknya saling menyelamatkan,
c. Kalau ada yang tumbang hendaknya saling mengangkat,
d. Kalau ada yang sukses hendaknya didukung, pantang untuk diturunkan.

Dengan demikian,seandainya dalam masyarakat Sulawesi Selatan ber-kembang masyarakat
oposisi, yakni setiap orang yang akan naik ditarik kakinya ke bawah, berarti suatu
penyimpangan terhadap isi pappaseng tersebut.

7. Nilai-nilai yang berkaitan dengan keteguhan hati

Dalam bahasa Bugis, keteguhan dapat disebut getteng, yang dapat pula diartikan tegas,
tangguh, dan teguh pada keyakinan dan taat asas. Dalam kaitannya dengan keteguhan ini,
terdapat pappaseng Arung Bila, yang dikutip berikut ini :

 tElu rial todo .

a. gEtE .
b. lEpu .

139

c. ad togE

”Tellu riyala toddok:
a. Getteng,
b. Lempu,
c. Ada tongeng

Terjemahan :

Ada tiga hal yang dapat dijadikan patokan, yaitu:

a. Keteguhan,
b. Kejujuran
c. Ucapan benar

Dengan mengakhiri ppsE Pappaseng, baik yang menyangkut budaya, : sipktaau
Sipakatau sipklEbi, Sipakalebbi, maupun sipkaiGE Sipakainge, sebuah Pappaseng yang
menyangkut kesucian hati, kebaikan, dan keberuntungan. :

 aiytop aupoadko. apojiao mumedec klwi ati. ap
sinin edeceG aEreE G aupEea poel mnE riedec klwi ati. aj
sia mualai popol to meprumea riwtkelmu iynritu mtea
daucli iea, lilae, aiGeE a,. to meprum mnE ritu riwtkel.
aiys popol mtuk aEkea ri wtkelmu. I ainritu klwi ati
ati medeceG. aj siaomsro muatEpEri pkau kEn to
meprumea. ynritu pkitn mtea, perkliGn dauculiea, ad
and lilea, permaun aiGeE a. Gaun klwi atiea medeceG
medecGi riaktEni mtn klwi atiea ed nkait ait, liln
klwi atiea medeceG ed npau pau. daucli in klwi
atiea medeceG ed nkaEk eakliG . aiGnE klwi atiea
medeceG ed nkeamau maumai maiGE toGE toGE. neaGErGi sinin
pur neakliGea neaGErGi pur naitea pur npoadea

Iyatopa upoadakko, appujio sio mumadeceng kalawing ati, apa' sininna decengnge
enrengnge upe'e polemanengngi rideceng kalawing atie. Aja' sio mualai pompola to
mapperumae riwatakkalemu, iyana ritu matae, daucculie, lilae inge'e. Tomapperuma
maneng ritu riwatakkale. Iyasa muala pompola mattungka engkae riwatakkalemu,
iyana ritu kalawing ati madecengnge. Aja' sio namasero muatepperi pangkau kenna

140

tomaperrumae. Iyana ritu pakkitanna matae, parengkalinganna acculie, ada adanna
lilae, paremmaunna inge'e. Gau'na kalawing ati madecengnge madecengngi
riakkatenning, matanna kalawing atie de' nakaita-ita, lilana kalawing ati madecengnge
de' nakapau pau, dacculinna kalawing ati madecengnge de' nakaengka engkalinga,
inge'na kalawing ati madecengnge de' nakaemma emmau mainge' tongeng tongeng.
Naengngerangngi sininna pura naengkalingae, naengngerangngi pura naitae pura
napoadae.
Artinya : Juga saya katakan, cintai dan berbaik sangkalah kepada sesamamu, sebab
semua kebaikan dan kemujuran bersumber dari baik sangka/ketulusan hati. Janganlah
hendaknya menjadikan pimpinan, penumpang dalam tubuhmu, yaitu mata, telinga,
lidah, hidung. Jadikanlah pimpinan yang memang ada di dalam tubuhmu ialah ketulusan
hati yang baik. Jangan terlalu mempercayai tingkah laku penumpang dalam tubuhmu
yaitu penglihatan mata, pendengaran, pendengarang telinga, perkataan lidah,
penciuman hidung. Perbuatan hati yang tulus baik dipegang, matanya hati yang tulus
tidak sembarang melihat, lidahnya hati yang tulus tidak sembarang berkata, telinganya
hati yang tulus tidak sembarang mendengar, hidungnya hati yang tulus tidak sembarang
mencium. Mengingat semua yang pernah didengarnya, mengingat semua yang pernah
dilihatnya, mengingat semua pernah dikatakannya.

141

DAFTAR PUSTAKA

Lontara ade
Lontara Sukkuna Wajo (LSW)
Buku Setetes embun ditanah gersang oleh H.Andi Hasan Mahmud (Datu Hasan)
Buku Siri dan Pesse prinsip hidup Bugis Makassar oleh Muh.Rizani. Sjamsu Alam
Buku Capiita Selecta Sejarah Sulawesi selatan oleh Prof.Dr, Andi Zainal Abidin Farid SH.
Mattulada. 1995. La Toa: Satu Lukisan Analistis terhadao Antropologi Politik Orang Bugis. Ujung
Pandang: Sanuddin University Press.

Pelras, Christian. 1996. The Bugis. London: Bleckwell.

Abdurrahman H. 2007. Pelestarian Kearifan Lokal Melalui Pewarisan Bahasa Bugis. Makalah disajikan
dalam Kongres I Bahasa-Bahasa Daerah Sulawesi Selatan, Makassar, 22-25 Juli.

Ambo Enre, Fachruddin. 1992. Beberapa Nilai Sosial Budaya dalam Ungkapan dan Sastra Bugis. Pidato
Pengukuhan Guru Besar. (dalam Jurnal PINISI, Vol. 1). FPBS IKIP Ujung Pandang.

Effendi, Sofian. 2005. Membangun Budaya Birokrasi Untuk Good Governance. (Online).
http://lib.ugm.ac.id/data/pubdata/sofiane/budayabirokrasi.pdf. Diakses tanggal 30 Juli 2007.

Hakim, Zainuddin. 2007. Reaktulisasi Peran Sastra Daerah dalam Pewarisan Nilai-Nilai Budaya. Makalah
disajikan dalam Kongres I Bahasa-Bahasa Daerah Sulawesi Selatan, Makassar, 22-25 Juli.

Nashir, Haedar. 2003. Menggali Kearifan Menghalau Kerakusan (Online).
(http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=116166&kat_id=49&kat_id1=&kat_id2= diakses
tanggal 30 Juli 2007).

Yusuf L N, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosda Karya,
2004.

http://sastraamijaya.wordpress.com/2009/03/18/kecerdasan-sosial/

Ali, Lukman, dkk., 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Amir, Andi Rasdiana, dkk. 1982. Bugis-Makassar dalam Peta Islamisasi. Ujung Pandang: IAIN
Alauddin.

Depdikbud, 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Haddade, Muh.Naim. 1986. Ungkapan, Pribahasa, dan Paseng: Sastra Bugis. Jakarta :
Depdikbud, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.

Hanafie, Ahmad, 1991. Pengantar Filasafah. Jakarta: PT Bulan Bintang.

Mattalitti, M. Arif, dkk. 1986. Pappaseng To Riolotak. Ujung Pandang: Balai Penelitian Bahasa.
142

Punagi, Andi Abu Bakar, 1989. Pappaseng (Wasiat Orang Dahulu). Ujung Pandang: Yayasan
Kebudayaan Sulsel.
Said DM, M.Ide, 1977. Kamus Bahasa Bugis-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
Said, D.M., 1997. Konsep Etos Kerja Menurut Sumber Bahasa, Sastra, dan Budaya Bugis.
Makassar. Ujung Pandang IKIP.
http://sastraamijaya.wordpress.com/2009/03/18/kecerdasan-sosial/

143


Click to View FlipBook Version