Gambar 2.9 Busana Satu Sut Riau
Sumber :Buku Kreasi Busana Daerah Indonesia (2019)
Riau
Baju Satu Sut
43
Kegiatan belajar 2
Bentuk busana wanita Riau Daratan yaitu bentuk dasar busana kutang karena
termasuk baju kurung. Karena kontruksi baju kurung terdiri dari selembar bahan
bentuk persegi empat panjang, berukuran dua kali panjang baju, bahan kemudian
dilipat dua kearah panjang kain. Di tengah lipatan kain bagian tengah muka
digunting lurus kira – kira 10 – 15 cm untuk belahan. Pada bagian bawah
menggunakan pakaian bungkus yaitu rok. Busana Riau Daratan biasa mengenakan
baju kurung satu sut yaitu baju kurung yang terbuat dari satu stel dengan baju
kurumg, sarung atau rok bagian bawah dan selendang yang terbuat dari satu
bahan yang sama.
Baju pria di Riau Daratan yaitu baju teluk balanga yang dililit dengan pending
dan di lengkapi dengan sebilah keris. Baju tersebut memiliki bentuk dasar kutang
karena baju tersebut merupakan baju kurung yang memiliki belahan pada bagian
depan untuk mempermudah memakai baju tersebut dan baju tersebut
menggunakan kerah cina. Pada bagian bawah tersebut yaitu celana. Pada bagian
kepala mengenakan tanjak. Busana Riau Daratan menggunakan bahan kain
songket, satin ataupun sutra. Menggunakan perhiasan kalung, anting gelang serta
cincin. Serta pada bagian bahu di kedua busana tersebut menggunakan
selendang yaitu serebai.
44
KEPULAUAN
RIAU
45
Gambar 2.10 Busana Tradisional Belanga
Sumber :Buku Kreasi Busana Daerah Indonesia (2019)
Kepulauan Riau
46
Kegiatan belajar 2
Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi yang berbatasan dengan
negara Malaysia dan Singapura. Oleh sebab itu bentuk pakaian Kepulauan Riau
dipengaruhi oleh budaya Melayu. Busana tersebut memiliki kesamaan dengan
Provinsi Riau perbedaannya terdapat pada aksesoris dan kain songket yang
dipakai. Busana Kepulauan Riau dibuat dengan menggunakan bahan songket
pilihan.
Bentuk busana wanita Kepulauan Riau adalah kutang karena masih
dipengaruhi oleh suku Melayu yaitu baju kurung. Dengan memilki belahan pada
bagian tengah muka untuk memudahkan cara mengenakan busana tersebut.
Pada bagian bawah menggunakan kain yang termasuk pakaian bungkus dengan
menggunakan selop pada bagian kaki. Aksesoris bagian kepala yaitu sunting
dengan bagian rambut di sanggul.
Bentuk busana pria Kepulauan Riau adalah kutang karena baju tersebut
merupakan baju kurung biasa disebut baju cekak musang. Dengan bagian bawah
menggunakan celana. karena sama dengan baju wanita yaitu menggunakan baju
kurung dengan bagian bawah menggunakan celana. Pelengkap busana pria yaitu
selempang songket pada bagian bahu serta kalung dukoh papan. Bagian kepala
mengenakan destra ikat lengkung.
47
JAMBI
48
Gambar 2.11 Busana Kurung Tanggung
Sumber :Dokumentasi Pribadi
Jambi
49
Kegiatan belajar 2
Jambi merupakan provinsi yang banyak ditinggali oleh suku Melayu. Suku
Melayu di Jambi mendiami sepanjang Sungai Batang Hari. Oleh sebab itu,
kebudayaan melayu sangat erat dimasyarakat Jambi. Salah satunya baju
tradisional daerah tersebut.
Bentuk dasar busana wanita Jambi adalah kutang. Karena Jambi masih
terpengaruh oleh suku Melayu yaitu baju kurung. Busana tradisional wanita
Jambi terdiri dari kain sarung songket Jambi sebagai bawahan serta baju kurang
yang bersulam emas. Wanita Jambi juga menggunakan penutup dada yang
disebut teratai dada yang berbentuk seperti poncho. Pada bagian kepala wanita
Jambi mengenakan pesangkon yang terbuat dari bahan beludru dan berbentuk
seperti gerigi menyerupai pucuk rebung.
Bentuk dasar busana pria Jambi adalah kutang karena berbentuk baju
kurung. Pada bagian bawah mengenakan Cangge (celana). Umumnya terbuat
dari bahan bludru yang diberikan sulaman benang emas. Dan kain songket
dikenakan dipinggang hingga lutut dan menggunakan pending untuk
memperkuat pada bagian pinggang.
50
BENGKULU
51
Gambar 2.12 Busana Tradisional Bengkulu
Sumber :Buku Kreasi Busana Daerah Indonesia (2019)
Bengkulu
52
Kegiatan belajar 2
Keragaman Bengkulu tercermin dari sejumlah kelompok etnis
Suku Melayu yang mendiami wilayah Bengkulu. Busana adat
Bengkulu yang popular adalah gaya Melayu Bengkulu. Bentuk dasar
busana wanita Bengkulu adalah kutang, berupa baju kurung
berlengan panjang yang terbuat dari bahan bludru dengan
sulaman benang emas. Pada bagian bahu diselempangkan sehelai
kampuh yang berbahan satin sutra bersulam emas. Mengenakan
aksesoris kalung. Pada bagian bawah mengenakan sarung songket
benang emas dan perak.
Bentuk dasar busana laki laki Bengkulu yaitu kaftan. Karena
bentuknya lebih sederhana yaitu terdiri dari jas, sarung, celana
panjang, alas kaki dan dilengkapi dengan penutup kepala. Penutup
kepala disebut dengan detar.
53
BANGKA
BELITUNG
54
Gambar 2.13 Busana Tradisional Bengkulu
Sumber :Buku Kreasi Busana Daerah Indonesia (2019)
BANGKA BELITUNG
55
Kegiatan belajar 2
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari Pulau Bangka, Pulau Belitung
dan pulau kecil lainnya. Masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut umumnya suku
Melayu yang memiliki ciri khas. Pakaian adat Belitung Timur biasa dikenakan untuk
kegiatan tertentu. Bentuk dasar busana wanita Kepulauan Bangka Timur adalah
kutang, karena bentuknya adalah baju kurung. Karena masih terpengaruh Suku
Melayu. Busana tersebut bernama bajuk kebayak panjang atau bajuk setting dan
bajuk kurung.
.
Seni memakai busana tersebut adalah mengenakan melalui bagian atas kepala.
Pada bagian bawah menggunakan kain cual, kain yang bentuk dasarnya pakaian
bungkus. Kain cual yaitu kain tenun khas Bangka Belitung yang berarti celupan
benang pada proses awal
Bentuk dasar busana pria Kepulauan Bangka Timur adalah kutang. Karena
busana tersebut merupakan baju kurung. Pada bagian bawah menggunakan celana
panjang, menggunakan ikat pinggang dari logam serta memakai kain cual dari bagian
pinggang hingga lutut.
56
LAMPUNG
57
Gambar 2.14 Busana Tradisional Pepadun Lampung
Sumber :Buku Kreasi Busana Daerah Indonesia (2019)
Pepadun Lampung
58
Kegiatan belajar 2
Bentuk busana wanita Lampung
Pepadun adalah kutang. Karena
merupakan baju kurung tanpa lengan
berbahan dasar brokat atau biasa
disebut sesapuran. Pada bagian dada
memakai bebe handak yaitu
selempang yang terbuat dari sulaman
benang sutra.
Pada bagian bawah mengenakan
kain yang berupa pakaian bungkus,
kain ini berbahan katun yang disulam
emas dengan motif pucuk rebung.
Pada bagian kepala mengenakan siger
atau mahkota yang berbentuk tanduk
terbuat dari lempengan kuningan.
Gambar 2.15 Busana Tradisional Pepadun Lampung
Sumber :Dokumentasi Pribadi
Bentuk dasar busana pria Lampung Pepadun adalah kaftan, karena
berbentuk kemeja berwarna putih dan berlengan panjang, celana panjang
dengan warna yang sama serta mengenakan kain tumpal pada bagian
pinggang hingga lutut. Memakai kalung buah jukun, dengan cara
memakainya dari bahu hingga perut sampai ke belakang.
59
Gambar 2.16 Busana Tradisional Saibatin Lampung
Sumber :Buku Kreasi Busana Daerah Indonesia (2019)
Saibatin Lampung
60
Kegiatan belajar 2
Masyarakat yang tinggal di pesisir Lampung dikenal dengan Saibatin. Bentuk
dasar busana wanita Saibatin adalah kutang. Baju tersebut memiliki belahan pada
bagian belaakang untuk memudahkan mengenakan baju tersebut. Pada bagian
bawah mengenakan kain tapis sasab. Kekhasan pada busana wanita Saibatin
adalah mahkota yang memilki tujuh lekuk atau atau tujuh tingkatan. Serta
mengenakan gelang pipih yang berbentuk burung garuda terbang untuk
mempercantik tampilan dan dikenakan juga oleh pria Lampung Saibatin.
Bentuk busana pria Lampung Saibatin adalah kaftan karena berbentuk seperti
jas. Pada bagian celana panjang yang warnanya senada dengan baju. Penutup
kepala berupa kopiyah yang berbentuk bulat lalu runcing keatas dan
mengenakan kalung papan jalar.
61
PULAU JAWA
62
JAKARTA
63
Gambar 2.17 Busana Tradisional DKI Jakarta
Sumber :Buku Kreasi Busana Daerah Indonesia (2019)
JAKARTA
64
Kegiatan belajar 2
Bentuk busana wanita suku betawi Gambar 2.18 Busana Tradisional DKI Jakarta
di DKI Jakarta yaitu kutang. Karena masih Sumber : Dokumentasi Pribadi
terpengaruh oleh budaya Arab, China dan
Melayu.
Pada bagian bawah mengenakan rok
yang melebar yang disebut dengan Kun.
Serta dilengkapi dengan penutup dada
dan bahu yang dikenal dengan nama
teratai. Pada bagian kepala mengenakan
siangko yaitu hiasan berbentuk jumbai
jumbai.
Bentuk busana pria suku betawi
berupa kaftan, Karena mengunakan
dadanan haji yaitu jas yang seperti jubah
karena berbentuk terbuka dan besar. Dari
bagian kepala yang mengenakan topi
seperti peci yang dipengaruhi oleh unsur
Arab. Serta pada bagian bawah
mengenakan celana panjang.
65
PULAU
KALIMANTAN
66
KALIMANTAN
BARAT
67
Gambar 2.19 Busana Tradisional Kalimantan Barat
Sumber :Buku Kreasi Busana Daerah Indonesia (2019)
KALIMANTAN
BARAT
68
Kegiatan belajar 2
Pontianak merupakan pusat kota administrasi. Pontianak
didominasi oleh suku Dayak dan suku Melayu. Hal tersebut
memberikan pengaruh pada busana tradisional Pontianak karena
berbatasan pula dengan negara Malaysia sehingga bentuk dasar
busana wanita Pontianak adalah kutang.
Busana wanita Pontianak berupa baju kurung yang dipadankan
dengan rok dari kain tenun dengan motif pucuk rebung dengan
memilki warna yang sama dengan baju kurung. Untuk bagian kepala,
riasannya menyerupai kelepak sayap buruk berhiasan kembang
goyang dengan rumbai dibagian kanan dan kiri. Menggunakan kalung
jamang susun yang berguna untuk mempercantik penampilannya.
Bentuk busana pria Pontianak adalah kaftan, karena berbentuk
seperti jas dengan memilki kerah cina yang biasa disebut dengan
busana teluk belanga. Busana tersebut dipadankan dengan celana
panjang yang bernama celana teluk belanga,
serta kain songket yang dililitkan dari bagian pinggang hingga lutut.
Menggunakan tutup kepala kopiah tanjak.
69
KALIMANTAN
SELATAN
70
Gambar 2.20 Busana Tradisional Kalimantan Selatan
Sumber :Buku Kreasi Busana Daerah Indonesia (2019)
KALIMANTAN
SELATAN
71
Kegiatan belajar 2
Sebagai suku asli Kalimantan Selatan, suku Banjar memiliki
peninggalan budaya yang sampai sekarang masih terjaga. Salah satu
kebudayaan tersebut adalah baju tradisional yang terdiri dari empat
jenis dan dibedakan melalui hiasan kepala yang dikenakan.
Bentuk dasar busana suku Banjar adalah kutang. Baju tersebut
berbentuk blouse berlengan pendek biasa disebut dengan poko putri
yang dikenakan melalui kepala, serta pada bagian dada ditutupi dengan
kida – kida yaitu mantel sempit berhias sebagai penutup dada. Pada
bagian bawah menggunakan sarung panjang. Busana tersebut
dilengkapi dengan aksesoris berupa kelat bahu yang dipakai dibagian
lengan. Pada bagian kepala mengenakan mahkota kembang goyang
barapun dengan ronce melati. Untuk bagian rambut disanggul dengan
model baamar gulung pancaran matahari.
Bentuk dasar busana pria suku Banjar adalah kaftan karena
terdiri dari baju jas terbuka tanpa kancing, celana panjang yang disebut
dengan salawar. Bagian kepala ditutup dengan destar model siak
melayu dengan segitiga lebih tinggi.
72
PULAU
SULAWESI
73
SULAWESI
SELATAN
74
Gambar 2.21 Busana Tradisional Sulawesi Selatan
Sumber :Buku Kreasi Busana Daerah Indonesia (2019)
SULAWESI
SELATAN
75
Kegiatan belajar 2
Suku Toraja menetap dipegunungan nagain utara Sulawesi Selatan. Suku
Toraja sampai saat ini konsisten menjalankan dan mempertahankan adat
istiadat. Busana adat menjadi kelengkapan yang penting dalam aktivitas dan
tradisi di Tana Toraja.
Bentuk dasar busana wanita Tana Toraja adalah kutang. Baju tersebut
sepasang (bayu) dan sarung (dodo). Baju tersebut berlengan pendek yang
dikenakan melalui bagian atas yaitu kepala. Pada bagian dada terdapat
perhiasan menyerupai rumbai yang disebut dengan kandore. Kandore ialah
kerajinan tangan suku Toraja. Pada bagian bawah mengenakan sarung yang
berbentuk dasar pakaian bungkus. Pada bagian kepala mengenakan ikat
kepala atau sa’pi dan hiasan sanggul atau tali pang’kabi. Aksesoris yang
dikenakan yaitu huasan kepala, leher, bahu, pinggang, lengan hingga jari
jemari. Aksesoris dari manik manik yang disebut dengan sokong kayu yang
diletakkan di bahu dan pinggang.
Bentuk dasar busana pria Tana Toraja ialah kutang. Bentuk baju
tersebut seperti kaos yang dikenakan melalui kepala dengan lengan pendek
dan bagian bawah mengenakan sepa tallu buku yaitu celana serta
menggunakan passapu atau ikat kepala.
76
Gambar 2.22 Baju Bodo
Sumber :Buku Kreasi Busana Daerah Indonesia (2019)
MAKASSAR
77
Kegiatan belajar 2
Baju Bodo adalah baju tradisional perempuan Suku Bugis – Makassar.
Baju Bodo juga merupakan salah satu baju tradisional tertua. Baju Bodo
memiliki bahan dasar yang bernama kain Muslin.
Bentuk dasar busana wanita Suku Bugis yaitu kutang, berbentuk segi
empat, pada bagian atas dilubangi untuk memasukkan kepala yang
sekaligus merupakan garis untuk lubang leher. Biasanya berlengan pendek,
yaitu setengah atas bagian siku lengan. Ini sesuai dengan namanya "bodo"
yang memiliki arti pendek.
Dulu Baju Bodo dipakai tanpa baju dalaman sehingga memperlihatkan
payudara dan lekuk-lekuk dada pemakainya dan dipadukan dengan sehelai
sarung yang menutupi bagian pinggang ke bawah badan. Namun seiring
perkembangan zaman setelah masuknya islam baju tersebut mengalami
perubahan yaitu tidak memperlihatkan bentuk badan. Baju bodo juga tidak
memiliki sambungan jahitan pada bagian bahu.
Pada busana pria suku Bugis Makassar bentuk dasar busananya yaitu
kaftan karena berbentuk kemeja dengan bagian bawah mengenakan sarung
yang berbentuk pakaian bungkus. Busana suku Bugis Makassar
memadukan warna gelap dan warna terang.
78
SULAWESI
UTARA
79
Gambar 2.23 Busana Tradisional Sulawesi Utara
Sumber :Buku Kreasi Busana Daerah Indonesia (2019)
SULAWESI
UTARA
80
Kegiatan belajar 2
Bolaang Mongondow adalah salah satu etnis di Sulawesi Utara yang memiliki
pakaian tradisional unik dan berkelas. Bentuk dasar busana wanita Bolaang
Mongondow adalah kutang karena baju tersebut merupakan baju kurung yang
disebut baju sulu. Memiliki model huruf V untuk memudahkan cara pemakaian
melalui bagian atas kepala dengan lengan panjang. Pada bagian leher dan dada
dililitkan perhiasan hamsei dengan bintik keemasan.selain itu dipemanis
dengan perhiasan kalung dari untaian emas, cincin, giwayng serta lokis untaian
rambut berbentuk bunga pada dahi.
Bentuk dasar busana pria Bolaang Mongondow adalah kaftan, meskipun
berbentuk baju kurung tetapi memilki kancing dan terbuka pada bagian
muka. Baju tersebut menggunakan bahan satin antalas yang mengkilap.
Bagian bawah mengenakan celana panjang dari bahan satin antalas. Pada
bagian pinggang dililit kain sarung pomerus, yang berwarna kontras dengan
celana. Hiasan kepala berupa mogilenso atau sakapeti yang memiliki tinggi 28
– 30 cm.
81
SULAWESI
TENGGARA
82
Gambar 2.24 Busana Tradisional Sulawesi Tenggara
Sumber :Buku Kreasi Busana Daerah Indonesia (2019)
SULAWESI
TENGGARA
83
Kegiatan belajar 2
Suku Muna merupakan salah satu suku yang mendiami Provinsi
Sulawesi Tenggara. Dalam kebiasaan berbusana, suku Muna mengenal
nerbagai jenis busana. Pada busana wanita suku Muna yang disebut
dengan kuto kutango berbentuk dasar kutang. Baju tersebut merupakan
baju kurung dengan hiasan renda disetiap ujung lengan, dikenakan melalui
bagian atas yaitu kepala. Busana tersebut dipadukan dengan kain sarung
dengan corak salur memanjang yang menggunakan warna lebih dari satu.
Busana tersebut biasa ditambahkan aksesoris yaitu selendang dan ikat
pinggang.
Bentuk dasar busana pria suku Muna yaitu kaftan karena berbentuk
kemeja. Pada umumnya kaum pria mengenakan baju (bhadu), sarung
(bheta), celana (sala) dan kopiah (songko). Dengan menggunakan ikat
kepala yang bercorak batik. Ikat pinggang yang terbuat dari logam berwarna
kuning, ikat pinggang juga memilki fungsi sebagai penguat sarung dan
menyelipkan senjata tajam.
84
SULAWESI
TENGAH
85
Gambar 2.25 Busana Tradisional Sulawesi Tengah
Sumber :Buku Kreasi Busana Daerah Indonesia (2019)
SULAWESI
TENGAH
86
Kegiatan belajar 2
Salah satu suku yang menempati wilayah Provinsi Sulawesi Tengah
adalah suku Kaili. Bentuk dasar busana wanita suku Kaili yaitu kutang.
Karena baju tersebut adalah baju gembe. Baju gembe adalah busana yang
dipakai remaja putri untuk menghadiri upacara adat. Baju ini memiliki
bentuk dan potongan seperti baju bodo. Untuk bagian bawah wanita suku
Kaili yaitu sarung tenun ikat donggala yang dihiasi benang emas atau biasa
disebut buya sabe kumbaja. Cara menggunakannya yaitu mengikat ujung
sarung ke samping kiri dan kanan. Untuk menambah kecantikan wanita Kaili
menggunakan perhiasan sebagai pelengkap.
Bentuk dasar busana pria suku Kaili adalah kaftan. Karena busana pria
suku Kaili terdiri dari kemeja lengan panjang, berkerah tegak dan memiliki
panjang baju mencapai pinggul. Untuk bagian bawah, pria Kaili menggunkan
celana lebar. Dilengkapi dengan sampolu satin atau selendang, keris yang
diselipkan dipinggang serta mengenakan destar atau sigra sebagai penutup
kepala.
87
GORONTALO
88
Gambar 2.26 Busana Tradisional Gorontalo
Sumber :Buku Kreasi Busana Daerah Indonesia (2019)
GORONTALO
89
Kegiatan belajar 2
Provinsi Gorontalo masih terbilang provinsi muda tetapi memiliki budaya
dan busana yang cukup maju dan modern. Bentuk dasar busana wanita suku
Gorontalo adalah kutang, baju tersebut merupakan baju kurung berlengan
panjang yang biasa disebut dengan baju biliu. Dikenakan dengan cara
mengenakan dari bagian atas yaitu kepala. Pada bagian bawah, menggunakan rok
panjang. Perlengkapan baju biliu, anatar laian bakedu atau petu kecubu dan
etonga yaitu hiasan yang dipakai di bahu. Aksesoris yang digunakan antara lain
anting dan gelang berukuran besar serta untuk bagian kepala mengenakan tusuk
konde.
Bentuk dasar busana pria Suku Gorontalo yaitu kaftan karena bentuknya
berupa kemeja lengan panjang dengan kerah tegak atau biasa disebut baju
Paluwala. Pada bagian bawah mengenakan celana dengan warna senada. Corak
pada baju tersebut merupakan corak kain krawang menggunakan benang emas.
90
KEPULAUAN
MALUKU
91
MALUKU
UTARA
92