The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Agus Waluyo, 2021-02-04 21:55:14

e-BOOK Kimia

Welas Delima K, S.Pd

Tabel 4. Golongan Utama Sistem Periodik Unsur Bentuk Panjang

Nomor Golongan Nama Golongan Jumlah Elektron Valensi

1 IA Alkali, kecuali H 1
2 IIA Alkali Tanah 2
3 IIIA Aluminium 3
4 IVA Karbon 4
5 VA Nitrogen 5
6 VIA Oksigen 6
7 VIIA Halogen 7
8 VIIIA Gas Mulia 8

Dari tabel diatas tampak bahwa unsur-unsur dalam golongan utama yang sama

akan memiliki jumlah elektron valensi yang sama.

Untuk menentukan letak unsur dalam SPU dengan konfigurasi elektron dapat

disimpulkan :

Periode = Jumlah kulit yang diisi elektron

Golongan = Elektron valensi

Elektron valensi digunakan untuk membentuk ikatan kimia sehingga

elektron valensi merupakan penentu sifat kimia atom suatu unsur-unsur yang

memiliki elektron valensi sama ternyata memiliki sifat kimia yang mirip dan

unsur-unsur tersebut diletakkan pada golongan yang sma pada sistem periodik

unsur.

Atom dari unsur yang berbeda memiliki susunan unsur dan konfigurasi

elektron yang berbeda, sedangkan isotop dari unsur yang sama memiliki

konfigurasi elektron yang sama. karena sifat kimia unsur ditentukan oleh

elektron valensinya, maka isotop dari unsur yang sama memiliki sifat kimia

yang sama.

Catatan :

 Apabila elektron terakhir jatuh pada sub kulit s atau p maka golongan unsur

itu adalah golongan A yang sesuai dengan elektron valensinya.

 Jika elektron akhir jatuh pada sub kulit d maka golongan unsur itu adalah

golongan B.

 Untuk golongan B berlaku ketentuan sebagai berikut :

51

- Jika pada kulit terluar jumlah dari elektron pada sub kulit s + d = 3 maka
golongannya IIIB.

- Jika pada kulit terluar jumlah dari elektron pada sub kulit s +d = 4 maka
golongannya IVB.

- Jika pada kulit terluar jumlah dari elektron pada sub kulit s + d = 5 maka
golongannya VB.

- Jika pada kulit terluar jumlah dari elektron pada sub kulit s + d = 6 maka
golongannya VIB.

- Jika pada kulit terluar jumlah dari elektron pada sub kulit s + d = 7 maka
golongannya VIIB.

- Jika pada kulit terluar jumlah dari elektron pada sub kulit s + d = 8, 9
atau 10 maka golongannya VIIIB.

- Jika pada kulit terluar jumlah dari elektron pada sub kulit s + d = 11
maka golongannya IB.

- Jika pada kulit terluar jumlah dari elektron pada sub kulit s + d = 12
maka golongannya IIB.

Contoh :
Dengan konfigurasi elektron tentukan letak unsur-unsur berikut dalam SPU !
1. 11Na

Konfigurasi 11Na = 1s2, 2s2, 2p6, 3s1 atau kulit K, L, M
2 81

Jumlah kulit 3 maka terletak di periode 3
Elektron valensi jatuh di subkulit s, elektron valensi berjumlah 1 maka
golongannya IA.
2 33As
Konfigurasi 33As = 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10, 4p3 atau
Kulit K L M N

2 8 18 5
Jumlah kulit 4 maka terletak di periode 4

52

Elektron valensi jatuh di subkulit p, elektron valensi berjumlah 5 maka
golongannya 5A
3 21Sc
Konfigurasi 21Sc = 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d1 atau kulit K.L.M. N
Jumlah kulit 4 maka terletak di periode 4
Elektron valensi jatuh di subkulit d, jumlah elektron pada sub kulit s + d = 3
maka terletak di golongan IIIB.

4 79Au
Konfigurasi 79Au = 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10, 4p6, 5s2, 6s2,
4f14, 5d9 atau
Kulit K2. L . M . N . O . P

2 . 8 . 18 . 32 . 17 . 2
Jumlah kulit 6 maka terletak di periode 6
Elektron valensi jatuh di subkulit d, jumlah elektron pada sub kulit s + d =
11 maka terletak di golongan IB.

53

LATIHAN SOAL

Selesaikan soal-soal berikut ini dengan benar !
1. Sebutkan unsur-unsur yang terletak di golongan utama (A) !

Jawab:
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________

2. Dengan konfigurasi elektron, tentukan elektron valensi dari unsur-unsur berikut :
a. 13Al
b. 38Sr
c. 53I
Jawab:
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________

3. Dengan konfigurasi elektron, tentukan letak unsur-unsur berikut ini dalam SPU :
a. 19K
b. 50Sn
c. 28Ni
d. 22Ti
Jawab
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________

54

3. Sifat Unsur dan Sifat-Sifat Periodik Unsur
a. Sifat Unsur
Sifat-sifat unsur sangat berhubungan dengan konfigurasi elektronnya. Unsur-
unsur yang memiliki konfigurasi elektron sama akan memiliki sifat yang sama.
1) Sifat Logam dan non logam
Unsur-unsur logam adalah unsur-unsur yang cenderung melepaskan
elektron. Ditinjau dari konfigurasi elektronnya maka unsur logam adalah
unsur-unsur yang memiliki elektron valensi sedikit. Dalam tabel SPU
terletak pada bagian kiri yaitu unsur-unsur Golongan IA, IIA dan golongan
B. Logam golongan IA dan IIA disebut logam golongan utama, sedangkan
logam golongan B disebut logam transisi. Semakin mudah unsur
melepaskan elektron maka sifat logam semakin kuat. Dengan demikian
Unsur yang paling kuat sifat logamnya adalah unsur-unsur golongan IA.
Unsur-unsur nonlogam adalah unsur-unsur yang cenderung menerima
elektron. Ditinjau dari konfigurasi elektronnya maka unsur non logam
adalah unsur-unsur yang memiliki elektron valensi besar keculai unsur
golongan VIIIA. Dalam tabel periodik unsur-unsur non logam terdapat
disebelah kanan. Beberapa unsur memiliki sifat logam sekaligus sifat non
logam. Unsur seperti ini dinamakan unsur metaloid.
2) Kereaktifan
Suatu unsur dapat berikatan dengan unsur lain membentuk senyawa. Dalam
membentuk senyawa salah satunya adalah dengan cara serah terima
elektron, sehingga ada unsur yang melepas elektron dan ada unsur yang
menerima elektron. Semakin mudah suatu unsur melepas atau menerima
elektron dikatakan unsur tersebut semakin reaktif.
b. Sifat-Sifat Periodik Unsur
Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan
kenaikkan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari
atas ke bawah dalam satu golongan. Sifat-sifat periodik yang akan dipelajari

55

meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, sifat
logam / non logam dan kereaktifan.
c. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron yang terluar. Perhatikan
gambar berikut :

Gambar 6. Jari-jari atom

Sifat jari-jari atom dalam SPU yaitu :
1) Dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari atom semakin kecil, hal ini

disebabkan dalam satu periode dengan jumlah kulit yang sama semakin ke
kanan nomor atom bertambah maka jumlah muatannya bertambah sehingga
semakin kuat gaya tarik inti terhadap elektron akibatnya jari-hari atom
semakin kecil.
2) Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar, hal ini
disebabkan dalam satu golongan semakin ke bawah jumlah kulit atom
semakin bertambah.
3) Jari-jari atom gas mulia lebih besar dari unsur-unsur sebelumnya dalam
periode yang sama.
Contoh :
Urutan unsur-unsur dalam periode 3 dari yang memiliki jari-jari atom yang
terkecil yaitu :

Cl, S, P, Si, Al, Mg, Na
Urutan unsur-unsur golongan IA dari yang memiliki jari-jari atom terkecil
yaitu :

56

Li, Na, K, Rb, Cs, Fr
Apabila atom melepas elektron menjadi ion positif maka jari-jarinya lebih
kecil dibandingkan atom netralnya, sebaliknya jika atom menangkap
elektron menjadi ion negatif maka jari-jari ion negatif akan lebih besar
dibandingkan atom netralnya.
d. Energi Ionisasi (Potensial Ionisasi)
Energi ionisasi adalah besarnya energi yang diperlukan untuk melepas satu
elektron dari suatu atom netral dalam wujud gas sehingga terbentuk ion
berwujud gas dengan muatan +1.
1) Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi semakin bertambah,
hal ini disebabkan semakin ke kanan dalam satu periode gaya tarik inti
semakin besar.
2) Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin kecil, hal
ini disebabkan semakin ke bawah jari-hari atom bertambah sehingga gaya
tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah.
e. Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dilepas atau diserap pada
penangkapan satu elektron pada satu atom netral dalam wujud gas membentuk
ion bermuatan -1.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memahami afinitas elektron yaitu :
1) Penangkapan elektron ada yang disertai pelepasan energi, ada pula yang
disertai penyerapan energi.
2) Jika penangkapan elektron disertai pelepasan energi, maka afinitas
elektronya dinyatakan dengan tanda negatif.
3) Jika penangkapan elektron disertai penyerapan energi, maka afinitas
elektronya dinyatakan dengan tanda positif.
4) Unsur yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif mempunyai daya
tarik elektron lebih besar dari pada unsur yang mempunyai afinitas elektron
bertanda positif. Dengan perkataan lain semakin negatif nilai afinitas
elektron semakin besar kecenderungannya menarik elektron membentuk ion
negatif.
5) Unsur yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif maka ion negatif
yang dibentuknya lebih stabil daripada atom netralnya.

57

6) Sebaliknya unsur yang afinitas elektronya bertanda positif maka ion negatif
yang dibentuknya kurang stabil dari pada atom netralnya.

Sifat afinitas elektron dalam SPU yaitu :
1) Dalam satu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin bertambah
2) Dalam satu golongan dari atas ke bawah afinitas elektron semakin berkurang
f. Keelektronegatifan
Kelektronegatifan adalah suatu bilangan yang menggambarkan kecenderungan
relative suatu unsur untuk menarik elektron terdekat dari atom lain yang saling
berkaitan dalam suatu senyawa.
1) Dalam satu periode dari kiri ke kanan kelektronegatifan semakin bertambah
2) Dalam satu golongan dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin

berkurang
g. Sifat Logam / Nonlogam

Sifat logam berkaitan dengan sifat elektropositif yaitu kecenderungan atom
melepas elektron membentuk ion positif. Sedangkan nonlogam berkaitan
dengan sifat keelektronegatifan yaitu kecenderungan atom menangkap elektron.
Batas antara logam dan nonlogam dalam SPU tidak jelas karena ada unsur yang
dapat bersifat logam maupun nonlogam, unsur tersebut dinamakan unsur
metaloid.
Maka sifat logam dan nonlogam dalam SPU adalah :
1) Dalam satu periode dari kiri ke kanan sifat logam semakin berkurang,

sedangkan sifat non logam semakin bertambah
2) Dalam satu golongan dari atas ke bawah sifat logam semakin bertambah

sedangkan sifat nonlogam semakin berkurang

h. Kereaktifan
Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau
menarik elektron sehingga akan membentuk ion. Jadi unsur logam yang paling
reaktif adalah golongan IA (logam alkali), sedangkan nonlogam yang paling
reaktif adalah golongan VIIA (halogen).
Dalam suatu periode dari kiri ke kanan mula-mula kereaktifan menurun
kemudian bertambah hingga golongan VIIA. Golongan VIIIA tidak reaktif
(stabil).

58

LATIHAN SOAL

Selesaikan soal-soal berikut ini dengan benar !

1. Jelaskan pengertian dari :

a. Energi ionisasi

b. Afinitas elektron

c. Keelektronegatifan

Jawab:

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

2. Tuliskan unsur-unsur golongan alkali tanah urut dari yang memiliki jari-jari terbesar

Jawab:

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

3. Tiga unsur 7X, 9Y dan 11Z urutkan ketiga unsur tersebut dari yang memiliki jari-jari
atom terkecil !

Jawab :

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

4. Dengan konfigurasi elektron, tentukan unsur-unsur berikut apakah bersifat logam

ataukah non logam !

a. 7N :
b. 12Mg
c. 17Cl
d. 19K
Jawab

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Tugas

(Karakter menumbuhkan rasa tanggung jawab dan tekun)

Buatlak Daftar Sistem Periodik Unsur pada kertas gambar ukuran A4 !

59

LATIHAN SOAL

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah
satu jawaban !
1. Unsur-unsur dalam sistem periodic bentuk panjang / modern disusun berdasarkan
....
a. Kenaikkan massa atom dan kemiripan
b. Kenaikan jumlah proton dan kemiripan sifat
c. Kenaikan jumlah proton dan neutron
d. Kenaikan titik leleh dan titik didih
e. Sifat kimia dan sifat fisis
2. Jumlah unsur dalam periode ketiga adalah ....
a. 8
b. 10
c. 18
d. 24
e. 32
3. Pernyataan yang paling benar dalam unsur-unsur yang terletak dalam satu golongan
adalah ....
a. Mempunyai elektron sama
b. Mempunyai konfigurasi elektron sama
c. Mempunyai elektron valensi sama
d. Mempunyai sifat kimia sama
e. Mempunyai jumlah kulit sama
4. Kelompok unsur-unsur berikut yang tidak terletak dalam satu golongan yaitu ....
a. Li, Na dan K
b. Be, Mg dan Ca
c. He, Ne dan Ar
d. Be, C dan N
e. F, Cl dan Br

60

5. Berikut ini adalah unsur-unsur yang terletak dalam golongan alkali, kecuali ....
a. Na
b. Kr
c. Rb
d. Li
e. K

6. Halogen adalah nama lain dari unsur-unsur golongan ....
a. IIIA
b. IVA
c. VA
d. VIA
e. VIIA

7. Unsur-unsur berikut termasuk unsur-unsur gas mulia, kecuali ....
a. He
b. Ne
c. Ar
d. Se
e. Rn

8. Unsur-unsur transisi terletak antara golongan ....
a. IA dan IIIA
b. IIA dan IIB
c. IIA dan IVA
d. IIA dan IIIA
e. IIB dan IIIB

9. Unsur-unsur actinida dalam sistem periodik bentuk panjang terletak pada ....
a. Periode 7 golongan IIIB
b. Periode 6 golongan IIIB
c. Periode 5 golongan IIIB
d. Periode 5 golongan IIB
e. Periode 4 golongan IIB

61

10. Unsur dengan konfigurasi elektron : 2 . 8 . 8 . 1 dalam sistem periodik unsur terletak

pada ....

a. Periode 1 golongan IVA

b. Periode 2 golongan IVA

c. Periode 3 golongan VIA

d. Periode 4 golongan IVA

e. Periode 4 golongan IA

11. Unsur yang memiliki nomor atom 34 dalam SPU terletak pada ....

a. Periode 6 golongan IVA

b. Periode 4 golongan IVA

c. Periode 4 golongan VIA

d. Periode 3 golongan IVA

e. Periode 3 golongan IIIA

12. Unsur dengan nomor atom 12 memiliki sifat ....

a. Metalloid

b. Unsur transisi

c. Non logam reaktif

d. Logam kurang reaktif

e. Logam reaktif

13. Kecenderungan unsur melepas elektronnya membentuk ion positif dicerminkan oleh ....

a. Jari-jari atom

b. Energi ionisasi

c. Afinitas elektron

d. Titik didih

e. Titik leleh

14. Dari unsur-unsur 11Na, 12Mg, 13K, 20Ca, 37Rb yang memiliki energi ionisasi terbesar

adalah ....

a. 11Na d. 20Ca

b. 12Mg e. 37Rb

c. 19K

62

15. Diketahui beberapa unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut :

P=2.8.8.1 S=2.8.4

Q=2.8 T=2.7

R=2.8.2

Unsur yang mempunyai afinitas elektron terbesar adalah ....

a. P d. S

b. Q e. T

c. R

16. Dari unsur-unsur berikut ini yang memiliki energi ionisasi terbesar adalah ....

a. 19V d. 4Q

b. 10T e. 2P

c. 9S

17. Unsur-unsur yang terletak satu periode dengan 19V adalah ....

a. 20W d. 9S

b. 17U e. 6R

c. 10T

18. Pasangan unsur-unsur berikut yang terletak dalam satu golongan adalah ....

a. 2P dan 4Q d. 9R dan 17S

b. 2A dan 9B e. 5X dan 14Y

c. 5C dan 12 D
19. Dari unsur-unsur berikut ini yang terletak di periode 5 dan golongan IIIA dalam

SPU adalah ....

a. 49A d. 8D

b. 35B e. 5E

c. 13C

20. Sifat periodik berikut ini yang tidak benar adalah ....

a. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang

b. Dari atas ke bawah dalam satu golongan, energi ionisasi berkurang

c. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, kecenderungan melepas elektron

bertambah

63

d. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, afinitas elektron cenderung bertambah
e. Dari atas ke bawah dalam satu golongan, makin mudah membentuk ion positip

II. Selesaikan soal-soal berikut ini dengan benar !

1. Tuliskan unsur-unsur yang terletak pada :

a. Golongan alkali !

b. Golongan halogen

Jawab:

________________________________________________________________

________________________________________________________________

2. Dengan konfigurasi elektron tentukan letak unsur-unsur berikut ini dalam sistem

periodik unsur !

a. 8O c. 38Sr

b. 13Al d. 50Sn

Jawab:

________________________________________________________________

________________________________________________________________

3. Jelaskan pengertian dari :

a. Energi ionisasi c. Elektronegatifitas

b. Afinitas elektron

Jawab:

________________________________________________________________

________________________________________________________________
4. Suatu unsur X dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan VIA dan periode

3. Tentukan nomor atom unsur X tersebut !

Jawab:

________________________________________________________________

________________________________________________________________

64

5. Beberapa unsur dan konfigurasi elektronnya sebagai berikut :
Unsur Konfigurasi Elektron
A 2.2
B 2.7
C 2.8
D 2.8.4
E 2.8.8.2

Diantara unsur-unsur tersebut :
a. Unsur manakah yang tergolong unsur alkali tanah ?
b. Unsur mana yang tergolong gas mulia ?
c. Tentukan pasangan unsur yang terletak dalam satu golongan !
d. Tentukan pasangan unsur yang terletak dalam satu periode !
Jawab:
________________________________________________________________
________________________________________________________________

65

UJI KOMPETENSI 2

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah
satu jawaban !
1. Partikel dasar penyusun atom yang bermuatan negatif adalah ....
a. Proton
b. Elektron
c. Neutron
d. Positron
e. Ion
2. Partikel dasar penyusun atom yang tidak bermuatan listrik adalah ....
a. Proton
b. Elektron
c. Neutron
d. Positron
e. Ion
3. Suatu atom yang memiliki nomor atom 19 dan nomor massa 39, maka akan
memiliki jumlah proton, jumlah elektron dan jumlah neutron sebanyak ....
a. 19, 19 dan 19
b. 19, 19 dan 20
c. 19, 20 dan 20
d. 20, 19 dan 19
e. 20, 20 dan 58
4. Partikel dasar penyusun inti atom adalah ....
a. Proton
b. Elektron
c. Neutron
d. Proton dan elektron
e. Proton dan neutron

66

5. 27 l memiliki jumlah proton, elektron dan neutron sebanyak ....
13

a. 13, 13 dan 13

b. 13, 27 dan 27

c. 13, 27 dan 40

d. 13, 13 dan 14

e. 27, 27 dan 40
6. Banyaknya proton, elektron dan neutron pada ion 1224Mg2 adalah ....

a. 12, 12 dan 12

b. 12, 12 dan 24

c. 12, 10 dan 12

d. 24, 24 dan 10

e. 24, 22 dan 36
7. Banyaknya proton, elektron dan neutron pada ion 168O2- adalah ....

a. 8, 8 dan 10

b. 8, 10 dan 8

c. 8, 10 dan 16

d. 8, 18 dan 16

e. 16, 10 dan 10
8. Diketahui ion X2- mempunyai 18 elektron dan 16 neutron. Nomor atom dan

nomor massa unsur X adalah ....

a. 16 dan 18

b. 16 dan 34

c. 16 dan 32

d. 18 dan 32

e. 18 dan 34

9. Dari unsur-unsur dibawah ini yang merupakan pasangan isotop adalah ....

a. 32 dan 34
16 16

b. 126F dan 187O

c. 1273F dan 28 i
14

d. 2114Na da 2142Mg

e. 32 dan 1352P
16

67

10. Pasangan unsur di bawah ini yang merupakan isobar adalah ....

a. 32 dan 34
16 16

b. 12 dan 147O
6

c. 2173F dan 28 i
14

d. 1241Na dan 1224Mg

e. 3199K dan 4 a
2

11. Dari unsur-unsur di bawah ini yang mempunyai elektron valensi paling kecil

adalah ....

a. 12 d. 79 e
6 34

b. 2142Mg e. 8346Kr
c. 3199K

12. Dari unsur-unsur dibawah ini yang mempunyai elektron valensi paling besar adalah

....

a. 199F

b. 12 dan 147N
6

c. 1237F dan 28 i
14

d. 1214Na dan 2124Mg

e. 3199K dan 4 a
2

13. Suatu atom mempunyai konfigurasi elektron 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p3 dan neutronnya

16. Nomor atom dan nomor masa atom tersebut adalah ....

a. 15 dan 16 d. 16 dan 31

b. 15 dan 31 e. 30 dan 32

c. 16 dan 15

14. Unsur kalium mempunyai nomor atom 19 dan nomor massa 39. Jumlah elektron

yang mengisi masing-masing kulit atomnya adalah ....

a. 2 . 8 . 9

b. 2 . 8 . 8 . 1

c. 2 . 10 . 7

68

d. 2 . 8 . 18 . 8 . 3
e. 2 . 18 . 8 . 8 . 3
15. Unsur S mempunyai nomor atom 16, jumlah elektron pada kulit terluar pada ion S-2
adalah ....
a. 8 elektron
b. 7 elektron
c. 6 elektron
d. 4 elektron
e. 2 elektron
16. Diketahui nomor atom unsur X, Y dan Z berturut-turut adalah 11, 12 dan 13. Spesi
yang terdiri atas 12 proton dan 10 elektron adalah ....
a. Atom Z netral
b. Ion X-
c. Ion X+
d. Ion Y+2
e. Atom Y netral
17. Apabila unsur-unsur disusun kenaikan massa atom relatifnya, ternyata unsur-unsur
yang berselisih satu oktaf menunjukkan persamaan sifat. Kenyataan ini ditemukan
oleh ...
a. J. W. Dobereiner
b. A. R. Newlands
c. D. I. Mendeleev
d. Henry Moseley
e. John Dalton
18. Jumlah unsur dalam periode keenam adalah ....
a. 8
b. 10
c. 18
d. 24
e. 32

69

19. Pernyataan yang paling benar dalam unsur-unsur yang terletak dalam satu periode

adalah ....

a. Mempunyai elektron sama

b. Mempunyai konfigurasi elektron sama

c. Mempunyai elektron valensi sama

d. Mempunyai sifat kimia sama

e. Mempunyai jumlah kulit sama

20. Kelompok unsur-unsur berikut yang tidak terletak dalam satu periode yaitu ....

a. Na, Mg dan Al

b. B, C dan N

c. K, Ca dan Sc

d. Si, P dan S

e. F, Cl dan Br

21. Berikut ini adalah unsur-unsur yang terletak dalam halogen, kecuali ....

a. F d. Ar

b. Br e. At

c. I

22. Alkali tanah adalah nama lain dari unsur-unsur golongan ....

a. IA d. VIA

b. IIA e. VIIA

c. IIIA

23. Unsur-unsur lantanida dalam sistem periodik bentuk panjang terletak pada ....
a. Periode 7 golongan IIIB
b. Periode 6 golongan IIIB
c. Periode 5 golongan IIIB
d. Periode 5 golongan IIB
e. Periode 4 golongan IIB

70

24. Unsur dengan konfigurasi elektron : 2 . 8 . 18 . 8 . 2 dalam sistem periodik unsur

terletak pada ....
a. Periode 2 golongan IVA
b. Periode 2 golongan VA
c. Periode 3 golongan VIA
d. Periode 5 golongan IA
e. Periode 5 golongan IIA

25. Unsur yang memiliki nomor atom 31 dan nomor massa 70 dalam SPU terletak pada ....
a. Periode 6 golongan IIA
b. Periode 4 golongan IVA
c. Periode 4 golongan IIIA
d. Periode 3 golongan IVA
e. Periode 3 golongan IIIA

26. Unsur dengan nomor atom 35 memiliki sifat ....

a. Metalloid

b. Unsur transisi

c. Non logam reaktif

d. Logam kurang reaktif

e. Logam reaktif

27. Dari unsur-unsur golongan halogen yang memiliki keelektronegatifan terbesar

adalah ....

a. 9F d. 18Ar

b. 53I e. 35Br

c. 17Cl

28. Diketahui beberapa unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut.

P = 2.8.8.1

Q = 2.8

R = 2.8.2

S = 2.8.4

T = 2.7

71

Unsur diatas yangmudah menjadi ion negatif adalah ....
a. P
b. Q
c. R
d. S
e. T
29. Unsur-unsur yang terletak satu periode dengan 17X adalah ....
a. 14P
b. 19Q
c. 20R
d. 31S
e. 50T
30. Dari unsur-unsur berikut ini yang terletak di periode 6 dan golongan IIA dalam SPU
adalah ....
a. 81A
b. 56B
c. 32C
d. 20D
e. 12E

II. Selesaikan soal-soal berikut ini dengan benar !

1. Tentukan jumlah proton, jumlah elektron dan jumlah neutron dari atom dan ion

berikut ini !

a. 2566Fe

b. 27 l3
13

127
c. -
53

Jawab:

__________________________________________________________________

___________________________________________________________________

72

2. Buatlah konfigurasi elektron dari atom dan ion berikut ini !

a. 9F

b. 16S2-

127
c. -
53

d. 20Ca2+

Jawab:

__________________________________________________________________

___________________________________________________________________

3. Dengan konfigurasi elektron, tentukan elektron valensi dari atom-atom berikut ini !

a. 11Na

b. 33As

c. 82Pb

Jawab:

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

4. Suatu unsur X mempunyai 3 kuliat, 4 elektron valensi dan 14 neutron. Tentukan

nomor atom dan nomor massa atom X tersebut !

Jawab:

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________
5. Suatu ion X2+ ternyata memiliki 4 kulit, 20 neutron dan elektron di kulit terluar ada

8. Tentukan nomor atom dan nomor massa ion X2+ tersebut !

Jawab:

___________________________________________________________________

__________________________________________________________________

6. Tuliskan unsur-unsur yang terletak pada :

a. Golongan alkali tanah !

b. Golongan gas mulia !

Jawab:

___________________________________________________________________

73

7. Dengan konfigurasi elektron tentukan letak unsur-unsur berikut ini dalam sistem

periodik unsur !

a. 4Be c. 36Kr

b. 14Si d. 83Bi

Jawab:

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

8. Jelaskan pengertian dari :

a. Jari-jari atom

b. Energi ionisasi

c. Elektronegatifitas

Jawab:

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

9. Suatu unsur Y dalam sistem periodik unsur yang memiliki jumlah neutron 14
terletak pada golongan IIIA dan periode 3. Tentukan nomor atom dan nomor massa

atom unsur Y tersebut !

Jawab:

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

10. Beberapa unsur dan konfigurasi elektronnya sebagai berikut :

Unsur Konfigurasi electron

P 2.1

Q 2.6

R 2.8.7

S 2.8.6

T 2.8.8.2

74

Diantara unsur-unsur tersebut :
a. Unsur manakah yang tergolong unsur alkali ?
b. Unsur mana yang tergolong gas mulia ?
c. Tentukan pasangan unsur yang terletak dalam satu golongan !
d. Tentukan pasangan unsur yang terletak dalam satu periode !
Jawab:
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________

75

Kompetensi Dasar :

3.4. Memahami proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovaken dan ikatan logam serta
interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat
fisik materi.

4.4. Mengklasifikasi ikatan kimia dari ikatan ion berdasarkan sifat fisis senyawa dan
proses pembentukannya.

Indikator Pencapaian Kompetensi :

3.4.1 Menjelaskan tentang struktur Lewiis
3.4.2 Menjelaskan tentang pembentukan ikatan ion
3.4.3 Menjelaskan tentang pembentukan ikatan kovalen
3.4.4 Membedakan antara ikatan ion dengan kovalen
3.4.5 Menjelaskan tentang ikatan kovalen koordinasi
3.4.6 Menjelaskan tentang ikatan logam
3.4.7 Menjelaskan tentang gaya antar molekul
3.4.8 Menjelaskan tentang bentuk molekul suatu senyawa
3.4.9 Menganalisis hubungan antar atom dengan sifat fisik benda
4.4.1 Menggambarkan struktur Lewis suatu atom
4.4.2 Mengklasifikasi ikatan ion dan kovalen berdasarkan sifat fisik senyawa
4.4.3 Mengklasifikasi ikatan ion dan kovalen berdasarkan proses pembentukannya

76

Tujuan Pembelajaran :

3.4.1.1. Setelah melaksanakan tugas dan berdiskusi, peserta didik mampu menjelaskan
tentang pembuatan struktur Lewis secara santun

3.4.2.1. Setelah melaksanakan tugas dan berdiskusi, peserta didik mampu menjelaskan
pembentukan senyawa ion, secara santun

3.4.3.1. Setelah melaksanakan tugas dan berdiskusi, peserta didik mampu menjelaskan
tentang pembentukan ikatan kovalen, secara santun

3.4.4.1. Setelah melaksanakan tugas dan berdiskusi, peserta didik mampu
membedakan antara ikatan ion dengan kovalen, secara mandiri

3.4.5.1. Setelah melaksanakan tugas dan berdiskusi, peserta didik mampu
membedakan ikatan kovalen dengan ikatan kovalen koordinasi, secara mandiri

3.4.6.1. Setelah melaksanakan tugas dan berdiskusi, peserta didik mampu menjelaskan
tentang ikatan logam, secara santun

3.4.7.1. Setelah melaksanakan tugas dan berdiskusi, peserta didik mampu menjelaskan
tentang gaya antar molekul, secara santun

3.4.8.1. Setelah melaksanakan tugas dan diskusi, peserta didik mampu membuat
gambar bentuk molekul

3.4.9.1. Setelah melaksanakan tugas dan berdiskusi, peserta didik mampu menganalisis
hubungan antar partikel materi dengan sifat fisik materi , secara santun

4.4.1.1. Diberikan lambang atom lengkap dengan nomer atommnya, peserta didik
mampu membuat gambar struktur Lewisnya, secara mandiri.

4.4.2.1. Diberikan beberapa senyawa kimia dan informasi tentang sifat fisiknya,
peserta didik mampu mengklasifikasi senyawa ke dalam senyawa ion dan
kovalen, dengan percaya diri.

4.4.3.1. Diberikan pasangan atom yang berikatan lengkap dengan nomer atomnya,
peserta didik mampu mengklasifikasi pasangan yang berikatan ion dan
kovalen, dengan percaya diri.

77

RINGKASAN MATERI

A. Pengertian Ikatan Kimia
Sebagian besar di alam unsur terdapat dalam bentuk senyawa, hanya sebagian

kecil saja yang terdapat di alam sebagai unsur bebas. Senyawa adalah gabungan antara
dua atau lebih unsur yang berlainan jenis secara kimia dengan perbandingan tertentu
dan tetap. Ikatan antara atom-atom dalam membentuk senyawa tersebut ikatan kimia.
Ikatan kimia terjadi adanya gaya tarik antara partikel-partikel yang berikatan. Unsur-
unsur di alam yang terdapat dalam keadaan bebas adalah unsur-unsur gas mulia
(golongan VIIIA). Selain unsur-unsur gas mulia keadaannya belum stabil dan berusaha
stabil dengan cara membentuk senyawa melalui ikatan kimia. Kemampuan suatu unsur
membentuk senyawa disebut valensi.

B. Kecenderungan unsur untuk mencapai Kestabilan
Telah diketahui bahwa unsur-unsur golongan gas mulia merupakan unsur-unsur

yang stabil. Mengapa unsur-unsur gas mulia bersifat sabil/ tidak reaktif, sedangkan
unsur lainnya bersifat reaksit? Padsa tahun 1916 Gilbert. Newton Lewis seorang
kimiawan dari Amerika dan Albrecht Kossel seorang kimiawan Jerman mengaitkan
kestabilan unsur gas mulia dengan konfigurasi elektron yang menghasilkan konsep
ikatan kimia, yaitu :
- Gas mulia bersifat stabil karena mempunyai konfigurasi elektron penuh, yaitu

konfigurasi oklet (memiliki 8 elektron valensi), kecuali helium duplet (2 elektron
valensi). Lihat tabel
- Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oklet dengan membentuk ikatan
kimia.

78

Tabel Konfigurasi elektron unsur-unsur gas mulia

Unsur No. K L MN O P

Atom

Helium 2 2

Neon 10 2 8

Argon 18 2 8 8

Kripton 36 2 8 18 8

Xenon 54 2 8 18 18 8

Radon 86 2 8 18 32 18 8

Kecenderungan unsur-unsur menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti
gas mulia terdekat disebut dengan aturan oktet. Pemenuhan aturan oktet terjadi ketika
unsur-unsur bereaksi membentuk senyawa. Dalam membentuk senyawa unsur-unsur
mengalami perubahan konfigurasi elektron sehingga sama dengan konfigurasi elektron
gas mulia. Gagasan ini yang melahirkan teori Lewis dan Kossel yaitu :
- Elektron valensi mempunyai peranan pentin g dalam pembentukan ikatan kimia.
- Pembentukan ikatan kimia terjadi karena perpindahan elektron dai satu atom ke

atom lain. Atom yang melepas elektron menjadi ion positif, sedangkan atom yang
menerima elektron menjadi ion negatif. Ikatan antara ion positif dan ion negatif
disebut ikatan ion.
- Pembentukan ikatan kimia juga dapat menjadi akibat pemakaian bersama pasangan
elektron, elektron disebut ikatan kovalen.
- Perpindahan elektron dan pemakaian bersama pasangan elektron bertujuan agar
tercapai konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia.

C. Struktur Lewis
Lambang Lewis suatu unsur adalah lambang atom yang dikelilingi oleh

sejumlah elektron valensinya. Elektron valensi dalam bidang lewis digambarkan dengan
tanda titik-titik atau silang.
Adapun cara membuat lambang Lewis untuk unsur golongan utama adalah :

79

- Jumlah titik /silang sesuai golongan (elektron valensi)
- Tempatkan 1 titik untuk setiap atom maksimum sampai 4 titik. Kemudian titik

selanjutnya dipasangkan (berpasangan) sampai mencapai oktet.
Perhatikan struktur Lewis unsur periode 2 dan 3 pada tabel berikut :
Tabel Struktur lewis unsur-unsur periode 2 dna 3

Lembang lewis dari unsur gas mulia menunjukkan 3 elektron valensi atau 4
pasangan, sedangkan lambang lewis selain golongan gas mulia terdapat elektron
tunggal (belum berpasangan).

Atom-atom bukan gas mulia cenderung mencapai konfigurasi elektron yang
sama dengan konfigurasi elektron gas mulia (oktet kecuali atom H duplet seperti atom
He) dengan cara berikatan dengan unsur lain membentuk molekul. Elektron-elektron
yang terlibat dalam ikatan dinyatakan dengan struktur Lewis.
Contoh :
1. Struktur Lewis Molekul H 2

Molekul H 2 tersusun oleh 2 atom H yang saling berikatan yang masing-masing
atom memiliki 1 elektron valensi. Maka sturktur molekul dari molekul H 2 adalah
sebagai berikut :
Konfiurasi elektron atom H adalah 1H = 1, elektron valensi = 1

Pada molekul H2 masing-masing atom mencapai konfigurasi elektron duplet seperti
unsur H3 (helium).
2. Struktur Lewis Molekul HCI
Molekul HCI tersusun dari satu atom 1H DAN SATU ATOM 17CI

80

1H = 1
17CI = 2 . 8 . 7
Atom H memiliki 1 elektron valensi dan membutuhkan 1 elektron untuk mencapai
kinfigurasi duplet, sedasngkan atom CI memiliki 7 elektron valensi dan
membutuhkan 1 elektron untuk mencapai konfigurasi oktet. Struktur untuk molekul
HCI adalah sebagai berikut :

Pada molekul HCI, atom H mencapai konfigurasi duplet, sedangkan CI mencapai
konfigurasi oktet.

3. Strukur Lewis Molekul O 2
Molekul O2 tersusun oloeh 2 atom 8O
8O = 2 . 6
Atom O memiliki 6 elektron valensi, sehingga membutuhkan 2 elektro untuk
mencapai konfigurasi oktet, sehingga masing-masing atom O melibatkan elektron
atau memasangkan 2 elektron.

4. Struktur lewis molekul NH 3
Molekul NH, tersusun oleh 1 atom N dan 3 atom H.
7N = 2 . 5
1H = 1
Atom N memiliki elektron valensi 5, untuk memenuhi konfigurasi oktet
membutuhkan 3 elektron, sedangkan atom H memiliki 1 elektron valensi dan
membutuhkan 1 elektron untuk membentuk konfigurasi duplet. Dengan demikian 1
atom N akan membutuhkan 3 atom H untuk memenuhi konfigurasi oktet. Struktur
dari NH3 adalah sebagai berikut :

81

D. Jenis-Jenis Ikatan Kimia
Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan

ikatan, maka ikatan kimia dibedakan menjadi 6 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
kovalen koordinat / koordinasi / dativ, dan ikatan logam.
1. Ikatan ion (elektrovalen)

Ikatan ion adalah ikatan kimia yang terjadi antara ion positif dan ion negatif
dengan gaya tarik menarik elektrostatis. Ikatan ion terjadi karena serah terima
elektron. Pada ikatan ion konfigurasi stabil gas mulia dapat dicapai dengan melepas
atau menerima elektron. Atom uang melepas elektron akan menjadi ion positif
sedangkan atom yang menerima elektron akan menjadi ion negaif. Jumlah elektron
yang dilepa akan sama dengan jumlah elektron yang diterima. Senyawa yang terjadi
melalui ikatan ion disebut senyawa ion. Unsur yang cenderung melapaskan elektron
untuk mencapai kestabilan adalah unsur-unsur logam, sedangkan Unsur yang
cenderung menangkap elektron untuk mencapai kestabilan adalah unsur-unsur non
logam. Dari uraian ini, maka dapat disimpulkan senyawa yang terbentuk antar unsur
logam dan unsur non logam adalah senyawa ion. Senyawa ion umumnya terbentuk
antara unsur-unsur yang memiliki perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar.
Contoh 1 :
Ikatan antara 11NA dengan 17 CI
Konfigurasi elketronnya :

Supaya mencapai oktet, maka Na harus melapaskan 1 elektron menjadi kation Na*,
sedangkan atom CI harus menerima 1 elektron menjadi anion CI
Perhatikan proses berikut :

82

Antara ion Na+ dengan C-- terjadi gaya tarik menarik elektrosstatis sehingga
terbentuk senyawa ion NaCI.
Contoh 2 :
Ikatan antara 11Na dengan 8O
Supaya mencapai oktet, maka Na harus melepaskan 1 elektron menjadi kation Na+,
sedangkan atom O harus menerima 2 elektron menjadi anion O-2
Konfigurasi elektronnya :

Perhatikan proses berikut :

Jumlah elektron yang dilepas / diserahkan harus sama dengan jumlah elektron yang
diterima.
Reaksi yang terjadi :

LATIHAN SOAL
Tentukan senyawa yang terbentuk dari :
1. 12 Mg dengan 9F
Jawab:
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________

83

2. 20Ca dengan 17CI
Jawab:
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________

3. 19K dengan 8O
Jawab :
__________________________________________________ _______________
___________________________________________________________________
____________

Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain :
a. Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan halogen (VIIA)

Contoh : NaF, KI, CsF
b. Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan oksigen (VIA)

Contoh : Na2S, RB2S, Na2O
c. Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA)

Contoh : CaO, BaO, MgS

2. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan

elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat
ketidakmampuan salah satu atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron
(terjadi pada atom-atom nonlogam). Senyawan kovalen umumnya terjadi antra
unsur-unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta perbedaan keelektronegatifa
yang kecil yaitu antara unsur non logam dengan unsur non logam. Atom non logam
cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom no elektronnya /
saling memberi dan menerima elektron dan akhirnya terbentuk pasangan elektron
yang dipakai secara bersama. Pembentukan ikatan kovalen dnegan cara pemakaian
bersama pasangna elektron tersbut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada
unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

84

Ikatan kovalen digambarkan dengan struktur lewis. Cara atom-atom saling
mengikat dalam suatu molekul dinyatakan dengan rumus struktur atau rumus
bangun. Rumus strukutr atau rumus bangun diperoleh dari struktur Lewis dengan
mengganti setiap pasangan elektron ikatan dengan sepotong gris / tanda srip.

Cara penulisan sruktur Lewis dalam ikatan kovalen dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Semua elektron valensi harus muncul dalam strukut lewis.
b. Semua elektron dalam struktur Lewis umumnya berpasangan.
c. Semua atom umumnya mencapai konfigurasi oktet (khusus untuk H duplet).
d. Kadang-kadang terdapat ikatan rangkap 2 atau 3 (umumnya ikatan rangkap 2

atau 3 hanya dibentuk oleh atom C, N, O, P dan S).
Ada 3 jenis ikatan kovalen :
a. Ikatan Kovalen Tunggal

Ikatan kovalen tunggal terbentuk antara dua atom non logam dimana masing-
masing atom memberi dan menerima satu elektron yang digunakan untuk
mencapai kestabilan
Contoh 1 :
1H = 1
Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh
konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He).
Sehingga kedua atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga trdapat
sepasang elektron yang dipakai bersama.

Rumus strukur = H – H
Rumus Kimia = H2

85

Contoh 2 :
Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF
Konfigurasi elektronnya :
1H = 1
9F = 2,7
Atom H memiliki 1 elektron valensi sedangkan atom F memiliki 7 elektron
valensi. Agar atomH dan F memiliki konfigurasi elektron yang stabil, maka
atom H dan atom F masing-masing memerlukan 1 elektron tambahan (sesuai
dengan konfigurasi elektron He dan Ne). sehingga atom H dan F masing-masing
saling memberi dan menerima 1 elektron untuk dipakai bersama.

Rumus struktur = H – F
Rumus Kimia = HF

LATIHAN SOAL

Dengan Struktur Lewis, tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari senyawa
berikut :
1. Atom 6C dengan 1H membentuk molekul CH4

_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
2. Atom 1H dengan 8O membentuk molekul H2O
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
3. Atom 17CI dengan 17CI membentuk molekul CI2
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

86

b. Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Ikatan kovalen rangkap dua terbentuk antara dua atom non logam dimana
masing-masing atom memberi dan menerima dua elektron yang digunakan
bersama untuk mencapai kestabilan.
Contoh :
Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2
Konfigurasi elektronnya :
6O = 2,6
Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron
yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2,
sehingga masing-masing atom O saling membei dan menerima dua elektronnya,
sehingga kedua atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara
bersama.

LATIHAN SOAL
Dengan struktur Lewis, tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari senyawa
berikut :
1. Atom 6C dengan 8O membentuk molekul CO2

_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

2. Atom 6C dengan 1H membentuk molekul C2H2 (etana)
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

c. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Ikatan kovalen rangkap tiga terbentuk antara du atom non logam dimana

masing-masing atom membei dan menerima tiga elektron yang digunakan
bersama untuk mencapai kestabilan
Contoh 1 :

87

Ikatan konfigurasi yang terjadi antara atm N dengan N membentuk molekul N2
Konfigurasi elektronnya :
7N = 2,5
Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elktron
yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3. Maka
kedua atom N saling memberi dan menerima tiga buah elektronnya, sehingga
kedua atom N akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersamaan.

Rumus struktur : n  N
Rumus Kimia : N2
Contoh 2 :
Ikatan antara atom C dengan C dalam etuna (asetilena, C2H2)
Konfigurasi elektronnya :
6C = 2,4
1H = 1
Atom C mempunyai 4 elektron valensi sedangkan atom H mempunyai 1
elektron. Aar mencapai kestabilan maka atom C memasangkan 4 elektron
valensinya, masing-masing 1 padas atm H dan 3 pada atomC lainnnya.

3. Ikatan Kovalen Koordinasi / Koordinat / Dativ / Semipolar
Ikatan kovalen Koordinasi adalah ikatan yang terbentuk dengan cara

penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang
berikatan (Pasangan Elektron Bebas (PEB)). Sedangkan atom yang lain hanya
menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.

88

Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan
dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor
pasangan elektron.
Contoh 1 :
Terbentuknya senyawa BF3 – NH3

atau

Contoh 2 :
Terbentuknya molekul ozon (O3)
Agar semua atom O dalam molekul O3 dapat memenuhi aturan oktet maka dalam
salah satu ikatan O – O, oksigen pusat harus menyumbangkan kedua elektronnya.

Rumus strukutr
O–O  O
Polarisasi Ikatan Kovalen
Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik
lebih kuat ke salah satu atom.

89

Contoh 1 :
Molekul HCI

Meskipun atom H danCI sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi
keelektronegatifan CI lebih besar daripada atom H. akibatnya atom CI menarik
pasnagna elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripadas atom H sehingga letak PEI
lebih dekat ke arah CI (akibatnya terjadi semacam kutub molekul HCI).

Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa, kepolaran suatu ikatan kovalen
disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatian antara atom-atom yang
berikatan.
Sebaliknya, suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI
tertarik sama kuat ke samua atom (tidak ada perbedaan keelektronegatifan antara
dua atom yang berikatan).
Conth 2 :
Ikatan antara atom H dalam molekul H2 dan ikatan antara atom C1 dalam molekul
C12

Dalam tiap molekul di atas, terseusun oleh dua atom sejenis sehingga memiliki
kelektronegatifan yang sama. Karena tiadak ada perbedaan kelektronegatifan maka
atom yang berikatan menarik PEI sama kuat. Akibatnya muatan dari elektronm
tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub dan bersifat nonpolar.
Contoh 3 :
Molekul CH4

90

Meskipun atom-atom penyusuh CH4 dan CO2 tidak sejenis , akan tetapi pasangan

elektron tersebar secara simetris diantara atom-atom penyusun senyawa, sehingga

PEI tertarik sama kuat ke semua atom sehingga tidak terbentuk kutub dan bersifat

nonpolar.

Momen Dipol (  )

Momen Dipol adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran

suatu ikatan kovalen.

Dirumuskan :

 = Q x r = 1 D = 3,33 x 10-30 C.m

Keterangan :

 = momen dipol, satuannya debye (D).

Q = selisih muatan, satuannya coulomb (C)

r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya meter (m)

Perbedaan antara senyawa ion dengan Senyawa Kovalen

No. Sifat Senyawa Ion Senyawa Kovalen

1 Titik didih Tinggi Rendah

2 Titik leleh Tinggi Rendah

3 Wujud Padat pada suhu Padat, cair, gas pada

kamar suhur kamar

4 Daya hanta listrik Padat = isolator Padat = isolator

Lelehan = konduktor Lelehan = isolator

Larutan = konduktor Larutan = ada yang

konduktor

91

5 Kelarutan dalam air Umumnya larut Umumnya tidak
larut
6 Kelarutan dalam Tidak larut Larut
trikloroetana
(CHCI3)

Pengecualian dan Kegagalan Aturan OKtet
a. Pengecualian Aturan Oktet

1) Senyawa yang tidak mencapai aturan octet
Meliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B dan AI yaitu atom-
atom yang elektron valensinya kurang dari empat (4).
Contoh : BeCI2, BCI3 dan AIBr3

2) Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil
Contoh : NO2 mempunyai jumlah elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17

3) Senyawa dengan octet berkembang/melamputi octet.
Unsur-unsur periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampui
aturan octet / lebih dari 8 elektron pada kulit terluar (karena kulit terluarnya
M, N dst dapat menampung 18 elktron atau lebih).
Contoh : PCl5, SF6, IF7 dan SbCI5

b. Kegagalan Aturan Oktet
Aturan octet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi
maupun post transisi.

92

Contoh :
1) Atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak

dengan tingkat oksidasi +2.
2) Atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak

dengan tingkat oksiasi +1 dan +3.
Resonasi
a. Suatu molekul atau ion tidak dapat dinyatakan hanya dengan satu struktur lewis.
b. Kemungkinan – kemungkinan struktur lewis yang ekivalen untuk suatu molekul

atau ion disebut Struktur Resonasi
c. Contoh :

d. Berdasarkan konsep resonasi, kedua ikatan dalam molekul SO2 adalah ekivalen
e. Dalam molekul SO2, ikatan rangkap tidak tetap antara atom S dengan salah 1

dari 2 atom O dalam molekul itu, tetapi silih berganti.
f. Tidak satupun di antara ke-2 struktur diatas yang benar untuk SO2, yang benar

adalah gabungan atau hybrid ke-2 struktur resonasi tersebut.
4. Ikatan Logam

Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik –
menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan
negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.

Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal
rapat satu sama lain. Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga
sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif. Oleh karena itu, kulit
terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga
elektron dapat dan mudash berpindah dari satu atom ke atom lain.

Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi
logam mengalami delokalisasi yaitu sutau keadaan dimana elektron valensi tersebut
tidak tetap posisinya pada satu atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dai satu
atom ke atom lain.

93

Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang
meneyelimuti ion-ion positif logam. Struktur seperti gambar di atas, dapat
menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu :
a. Berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik menarik yang

cukup kuat antara elektron balensi (dalam awan elektron) dengan ion positif
logam.
b. Dapat ditempat (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan
menjadi kawat. Hal ini akibat kuatnya logam sehingga atom-atom logam hanya
begeser sedangkan ikatannya tidak terputus.
c. Penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang
dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya
aliran listrik merupakan aliran elektron.

LATIHAN SOAL

Selesaikan soal-soal berikut ini dengan benar !
1. Jelaskan perbedaan antara ikatan kovalen dengan ikatan kovalen koordinasi !

Jawab :
___________________________________________________________________
_____________________________________________________________

94

2. Gambarkan struktur lewis dasri molekul berikut ini :
a. H2O
b. CCI4
c. HF
Jawab :
______________________________________________________________
______________________________________________________________

3. Dari molekul-molekul berikut apakah bersifat polar atau tidak, jelaskan !
a. HF
b. H2S
c. CCI4
Jawab :
___________________________________________________________________
___________________________________________________________

95

E. Gaya antar Molekul
1. Ikatan Hidrogen
Atom-atom dapat bergabung akibbat gaya tarik-menarik antar atom di dalam
molekul atau senyawa. Gaya yang terjadi antar atom bermacam-macam sehingga
terbentuk ikatan kimia, ada ikatan ion, ikatan kovaten dan ikatan logam. Antara
molekul-molekul juga ada gaya tarik-menarik meskipun kekuatan gaya tariknya
sangat lemah. Yang termasuk gaya tarik menarik antara molekul yaitu Gaya Van
der Waals dan ikatan hidrogen. Gaya antar molekul dapat mempengaruhi sifat fisik
molekul-molekul.
Ikatan hydrogen merupakan ikatan antara molekul yang disebabkan oleh
gaya tarik menarik oleh atom yang sangat elektronegatif seperti F, O, N dan CI
terhadap atom hydrogen dalam molekul lain. Ikatan hydrogen berbentuk lurus dan
panjang ikatan tidak sam.a
Contoh :

Karena atom F sangat elektronegatif, pasangan electron yang dipakai
bersama daslam ikatan kovaten sangat tertarik ke arah F sehingga terjadi dua kutub.
Flour menjadi bermuatan negatif dan hydrogen bermuatan positif. Maka antara
hydrogen dan flour yang berlainan molekul terjadilah semacam “jembatan” yang
disebut ikatan hydrogen.

Ikatan hydrogen bersifat lemah dibandingkan dengan ikatan ion atau
kovalen.
2. Gaya Van Der Walls

Antara molekul-molekul dalam kesetimbangan bekerja gaya tarik menarik
yang dikenal dengan gaya Van der Waals. Gaya tersebut menimbulkan jenis ikatan
yang disebut ikatan Van der Waals. Gaya yang termasuk gaya van der walls adalah
gaya London dan gay dipole-dipol.

96

a. Gaya London
Pada molekul-molekul nonpolar seperti CI2 atau Br2 elektron tersusun

dengan merata di antara atom-atom. Pada suatu saat, molekul tersbut berada di
dekat salah satu atom. Dipol yang terjadi tidak permanen (dipole sesaat), tetapi
dapat menyebabkan gaya tarik menarik antar molekul-molekul nonpolar. Gaya
tarik-menarik yang terjadi disebut gaya London. Dari uraian tadi maka dapat
disimpulkan gaya London adalah gaya tarik yang lemah yang disebabkan dipol
imbasan sesaat yang terjadi antara semua molekul bahkan molekul nonpolar
sekalipun. Gaya ini diuraikan oleh seorang ahli fisika dari Jerman Firtz London
tahu 1930 sehingga dikenal dengan gaya London.

Mudah tidaknya suatu molekul membentuk dipole sesaat disebut
polarisabilitas.

Gaya London merupakan gaya yang relatif lemah, tetapi dapat bertahan
sehingga antar molekul dapat mengalami tarik-menarik. Kekuatan gaya London
akan bertambah jika jumlah elektron pada molekul makin banyak, akibatnya
titik didih senyawa makin tinggi. Zat molekulnya kecil zat ini biasanya
berbentuk gas pada suhu kamar.
Contoh : hidrogen (H2), nitrogen (N2), metana (CH4) dan gas-gas mulia.
b. Gaya tarik Dipol-dipol
Gaya tarik dipol-dipol adalah gaya antarmolekul yang terjadi antara molekul
yang memiliki momen dipole permanen (zat yang bersifat polar). Dua molekul
yang masing-masing memiliki dipole akan selalu tarik-menarik dengan posisi
kutub negatif (-) berdekatan dengan kutub positif (+).
Contoh : Gaya dipole antara molekul-molekul HCI

Sebenarnya gaya London terdapat pada semua zat baik polar maupun non polar,
sehingga pada senyawa yang bersifat polar selain gaya London. Juga terdapat

97

gaya dipole-dipol. Gaya tarik dipol-dipol lebih kuat dari pada gaya London.
Molekul yang mempunyai gaya tarik dipole-dipol menyebabkan titik lelah dan
titik didih lebih tinggi daripada molekul yang hanya memiliki gaya Londn saja.

LATIHAN SOAL
Selesaikan soal-soal berikut ini dengan benar !
1. Gaya apakah yang terjadi antara molekul-molekul berikut ini !
Jawab:
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
2. Apa yang dimaksud dengan gaya London ?
Jawab:
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
3. Jelaskan mengapa molekul HF memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan
molekul HCI?
Jawab:
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
4. Sebutkan faktor yang mempengaruhi kekuatan gaya London !
Jawab:
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________

F. Sifat Fisik Senyawa Ion, Senyawa Kovalen, dan Senyawa Logam
1. Sifat-sifat senyawa Ion
Senyawa ion yaitu senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion. Senyawa ion
memiliki sifat fisis antara lain :
a. Memiliki titik didih dan titik leleh tinggi

98

Pada senyawa ion antara lain positif dan ion negatif terikat oleh gaya
elektrostatis yang sangat kuat, sehingga ion-ionnya tidak bebas bergerak. Agar
ion-ion memperoleh energi kinetik yang cukup untuk bergerak maka
diperlukans suhu yang tinggi sehingga senyawa ion meleleh dan mendidih pada
suhu yang tinggi.
b. Keras tetapi rapuh
Senyawa ion bersifat keras karena ion positif dasn ion negatif terikat kuat ke
segala arah oleh gaya elektrostatis. Bersifat rapuh karena lapisan-lapisan dapat
bergeser jika dikenakan gaya luar, ion sejenis dapat berada satu di atas lainnya
sehingga timbul gaya tolak menolak yang sangat kuat yang menyebabkan
terjadinya pemisahan.
Pada suhu kamar berwujud padat.
Larut dalam air, tetapi pada umumnya tidak larut dalam pelarut organik (seperti
benzene, alkohol dan eter).
Lelehnya dapat menghantarkan listrik.
Senyawa ion tersusun oleh ion-ion positif dan ion-ion negatif, ion-ion inilah
yang dapat bergerak bebas membawa muata listtik.

2. Sifat Fisis Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa yang terbentuk melalui ikatan kovalen.

Beberapa sifat fisis kovalen antara lain :
a. Pada suhu kamar ada yang berwujud gas, cair atau padat lunak

Dalam senyawa kovalen molekul-molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul
yang lemah, sehingga molekul-molekul tersebut dapat bergerak relatif bebas
b. Memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah
c. Umumnya tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organic
d. Umumnya tidak menghantarkan listrik

Dalam senyawa kovalen tidak memiliki ion atau electron yang dapat
bergerak bebas untuk membawa muatan listrik. Beberapa senyawa kovalen polar

99

larut dalam air, ada yang dapat menghantarkan listrik karena dapat terhidrolisis
membentuk ion-ion.

3. Sifat Fisis Logam
Logam memiliki sifat fisis antara lain :

a. Pada suhu kamar berwujud padat, kecuali raksa (Hg) berwujud cair
b. Bersifat keras dan dapat ditempa atau ditarik menjadi kawat

Logam jika dikenakan gaya dari luar maka ion-ion positip akan bergeser yang
akan diikuti oleh elektron-elektron bebas. Hal inilah yang menyebabkan logam
bersifat lentur/ dapat ditempa.
c. Mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi
Ikatan logam pada atom-atom sangat kuat sehingga diperlukan energy yang
cukup tinggi untuk memutuskannya.
d. Penghantar listrik yang baik
Logam memiliki banyak elektron bebas yang dapat membawa muatan listrik
jika diberi suatu beda potensial.
e. Permukaan Mengkilap
f. Memberi efek foto listrik dan egek ermionik

Apabila alektron bebas pada ikatan logam memperoleh energy yang
cukup dari luar, maka dapat menyebabkan terlepasnya elektron dari permukaan
logam. Jika energy yang menyebabkan terlepasnya elektron berasal dari berkas
cahaya maka disebuet efek foto listrik. Tetapi jika energi berasal dari pemanasan
maka disebut efek termionik

100


Click to View FlipBook Version