The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by muslichatun.cilacap971, 2022-12-14 23:20:18

Modul Ajar kelas 7 Bahasa Indonesia

Modul Ajar kelas 7 Bahasa Indonesia

PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK

Instrumen Sikap

Kelas :

Hari/Tanggal :

No. Nama Peserta Didik Disiplin Tanggung Jujur Kerja
Jawab sama
1.
2. 12341 2 3 4 12341 2 3 4
3.
4.
5.

Rubrik Penilaian Sikap:

Rubrik Skor
Jika peserta didik sama sekali tidak menunjukkan perilaku yang diamati 1
dalam kegiatan pembelajaran. 2
Jika peserta didik mulai menunjukkan kadang-kadang ada usaha
sungguh-sungguh perilaku dalam kegiatan pembelajaran. 3
Jika peserta didik menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
melakukan kegiatan pembelajaran. 4
Jika peserta didik menunjukkan perilaku yang selalu sungguh-sungguh
dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

ℎ ℎ
Nilai = ℎ 100


PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/1
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Waktu Pengamatan : Saat pembelajaran

Instrumen Penilaian Presentasi Hasil Kerja Siswa

No. Nama Penggunaan Skor Kepercayaan
Siswa Bahasa Ketepatan Sikap/Non- Diri

Isi bahasa

1.
2.

3.

Aspek Kriteria Skor
Penilaian Skor

Maks.

Kalimat dapat dipahami dan sesuai dengan PUEBI 4

Kalimat dapat dipahami namun terdapat 1-3 kesalahan 3

Penggunaan dalam PUEBI 4
Bahasa Kalimat dapat dipahami namun terdapat 3-6 kesalahan 2
dalam PUEBI
1
Kalimat tidak dapat dipahami dan terdapat > 6 kesalahan
4
dalam PUEBI 3

Isi sangat tepat dan lengkap. 4
2
Isi tepat namun tidak lengkap. 1
Ketepatan Isi 4
3
Isi kurang tepat dan tidak lengkap. 24
1
Isi tidak tepat dan tidak lengkap. 4
3
Lafal dan intonasi jelas, lugas, dan sangat tepat. 24
1
Sikap/ Non- Lafal dan intonasi jelas, lugas, dan tepat.

bahasa Lafal dan intonasi kurang jelas, lugas, dan tepat.

Lafal dan intonasi tidak jelas, lugas, dan tepat.

Menyajikan teks persuasif dengan sangat percaya diri.

Kepercayaan Menyajikan teks persuasif dengan percaya diri.

Diri Menyajikan teks persuasif dengan kurang percaya diri.

Menyajikan teks persuasif dengan tidak percaya diri.


Rubrik Penilaian Kelompok

Nama Kelompok :
Anggota Kelompok:
Kelas :

No Kategori 4 3 2 1

1 Keterlibatan Semua anggota Sebagian besar Sebagian kecil Semua anggota
anggota kelompok terlibat dalam anggota terlibat terlibat dalam tidak
diskusi dalam diskusi diskusi dan menunjukkan niat
dan sebagian sebagian besar dan usaha untuk
kecil tidak tidak berdiskusi

2 Hasil diskusi Menjawab Menjawab Menjawab Sama sekali tidak
semua sebagian besar sebagian kecil menjawab
pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan yang
yang diberikan yang diberikan yang diberikan diberikan secara
dengan tepat dengan tepat, dan sebagian tepat
dan sebagian besar
kecil tidak tidak tepat
tepat

3 Ketepatan waktu Selesai 5 menit 10 menit 15 menit
merumuskan terlambat terlambat terlambat
dan merumuskan merumuskan merumuskan dan
mengirimkan dan dan mengirimkan
hasil diskusi mengirimkan mengirimkan hasil diskusi
tepat pada hasil diskusi hasil diskusi
waktunya atau
lebih awal


BAHAN AJAR TEKS DESKRIPSI

Pengertian Teks Deskripsi
Teks deskripsi adalah teks yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu (seperti benda,
tempat, suasana tertentu, dan sebagainya) secara rinci dan sesuai dengan keadaan sebenarnya
sehingga pembaca dapat melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan
itu sesuai dengan citra penulisnya sehingga pembaca atau pendengar dapat membayangkan
dan merasakan apa yang kita alami.

Ciri Umum Teks Deskripsi
1. Berisikan penggambaran atau penjelasan suatu objek. Misalnya : makhluk hidup
(manusia, hewan), tempat, suasana, dsb.
2. Mengunakan kata konkret. Kata konkret adalah kata yang mudah diserap pancaindra
Melibatkan pancaindera:
a. Penglihatan (mata)
b. Penciuman (hidung)
c. Pengecapan (lidah/rasa)
d. Peraba (kulit)
e. Pendengaran (telinga)
3. Penggambaran atau penjelasan suatu objek yang menjadi topik dituliskan secara detail
atau terperinci sehingga pembacanya mengerti secara jelas apa yang digambarkan di
dalam teks. Misalnya, jika kita melukiskan betapa indahnya laut dalam di Wakatobi,
kita harus memerinci situasi di dalam laut yang indah itu selengkap-lengkapnya
sehingga pembaca dapat membayangkan bagaimana jika dia sendiri yang sedang
menyelam di Wakatobi. Seperti terumbunya yang cantik, ikan-ikannya yang beraneka
ragam, dsb.
4. Menjelaskan objek berdasarkan warna, bentuk, ukuran, dan ciri-ciri fisik maupun
psikis objek secara detail.


Ciri Teks Deskripsi dari Aspek Kebahasaan
1. Menggunakan kata-kata khusus untuk menggambarkan objek (warna dirinci merah,
kuning, hijau, biru, dll.)
2. Menggunakan kalimat rincian untuk menggambarkan objek misal: ayahku orang yang
sangat baik. Dia bekerja keras dan bertanggung jawab terhadap keluarganya. Dia
sangat sayang dan ramah kepada anak-anaknya
3. Menggunakan kata sinonim dengan emosi kuat misal kata indah diungkapkan dengan
sinonim yang lebih memiliki emosi kuat yaitu elok, permai, molek, mengagumkan,
memukau, dan menakjubkan.
4. Menggambarkan majas untuk melukiskan secara konkret misal pasir antai lembut
seperti bedak bayi, angin pantai dengan lembut mengelus wajah kita.
5. Menggunakan bahasa sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan
merasakan apa yang dideskripsikan.
6. Teks deskripsi yang memunculkan kata ganti orang misal kupingku, ibuku

Tujuan Teks Deskripsi
Teks deskripsi bertujuan untuk menggambarkan objek dengan cara melukiskan objek dari
sudut pandang penulis. Melalui teks deskripsi, pembaca atau pendengar dapat
membayangkan bentuk, rasa, rupa sebuah benda, atau suasana sebuah tempat atau peristiwa
sehingga mereka akan lebih mudah memahami dan tertarik dengan penjelasan kita.

Jenis-Jenis Teks Deskripsi
Jenis teks deskripsi berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi 2 kategori di antaranya:

1. Teks deskripsi berdiri sendiri sebagai teks
2. Teks deskripsi yang menjadi bagian teks lain misal cerpen, novel, lagu, dsb.

Struktur Teks Deskripsi
1. Identifikasi/ gambaran umum
Berisi nama objek yang dideskripsikan, lokasi, sejarah lahirnya, makna nama,
pernyataan umum tentang objek.
Nama objek, lokasi objek, gambaran umum objek, pengenalan awal objek.
2. Deskripsi bagian
Berisi perincian bagian objek tetapi diperinci berdasarkan tanggapan subjektif penulis.
Perincian dapat berisi apa yang dilihat (bagian-bagiannya, komposisi warna, seperti


apa objek yang dilihat menurut kesan penulis). Perincian juga dapat berisi perincian
apa yang didengar (mendengar suara apa saja, seperti apa suara-suara itu/ penulis
membandingkan dengan apa). Perincian juga dapat berisi apa yang dirasakan penulis
dengan mengamati objek.
Memerinci bagian objek, ciri khas objek, tanggapan pribadi penulis.
Jenis pengembangan deskripsi baian yaitu:
Berdasarkan ruang
Berdasarkan anggota bagian-bagian objek
Berdasarkan proses sesuatu berlangsung
Berupa pemfokusan
3. Simpulan/ kesan
Berisi kalimat-kalimat untuk menutup teks deskripsi dengan kesimpulan mengenai
objek yang sudah dideskripsikan.
Simpulan, kesan umum dari objek yang dideskripsikan

Unsur Kebahasaan Teks Deskripsi
1. Penggunaan kata depan di dan awalan di-
Kata depan di berfungsi sebagai kata depan jika diikuti dengan kata keterangan
tempat, arah, posisi/ letak. Sebagai kata depan di ditulis terpisah dengan kata yang
mengikutinya misal di pantai, di belakang, di atas. Sebagai awalan di ditulis serangkai
dengan kata yang mengikutinya. Dalam hal ini berfungsi sebagai imbuhan pada kata
kerja pasif.

Perbedaan Kata depan (preposisi) di- dan Imbuhan di-
a. Kata depan :

- menunjukkan keterangan waktu/ tempat
Contoh : di jalan, di rumah
Penulisan di- dengan spasi
b. Imbuhan :
- menunjukkan bentuk pasif dari suatu kata kerja / kegiatan
Contoh : ditulis, dicuci
Penulisan di- tanpa spasi


Contoh kalimat:
Toko itu baru saja ditutup. √

Kami di minta datang ke sekolah. x seharusnya kami diminta datang ke sekolah.

2. Penggunaan kata berimbuhan dengan kata dasar (k, t, s, p)

a. Fonem k, t, s, p luluh jika setelah awalan meN- atau PeN- diikuti oleh kata dasar

yang berawal dengan huruf k, t, s, p misal
Contoh: Pakai → meN- + Pakai = memakai

Kemas → meN- + Kemas = mengemas
Sapu → meN- + Sapu = menyapu
Tutup → peN- + Tutup = penutup

b. Fonem k, t, s, p tidak luluh jika setelah awalan meN- diikuti oleh kata dasar yang

diawali dengan kluster/konsonan rangkap.
Contoh : Klasifikasi → meN- + Klasifikasi = mengklasifikasi

Prakarsai → meN- + Prakarsai = memprakarsai
Syukuri → meN- + Syukuri = mensyukuri
Traktir → meN- + Traktir = mentraktir

c. Fonem k, t, s, p tidak luluh jika setelah awalan meN- diikuti oleh kata berimbuhan

yang berawal dengan huruf k, t, s, p.
Contoh: Pertaruhkan → meN- + Pertaruhkan = mempertaruhkan

Perluas → meN- + Perluas = memperluas

3. Kata umum dan kata khusus

Kata khusus yaitu kata yang jarang kita dengar

NO. KATA UMUM KATA KHUSUS (HIPONIM)

(HIPERNIM)

1. Warna Hijau, kuning, biru

2. Bentuk Persegi panjang, bulat, segi empat

3. Rasa Manis, pahit, asin

4. Melihat Menonton, menyaksikan, mengamati, memandang,

memerhatikan

5. Indah Elok, cantik, menawan, menakjubkan, memesona

6. Mendatangi Mampir, singgah, berkunjung

7. Buah Apel, anggur, jeruk

8. Pakaian Baju, celana, kaos, kemeja


4. Penggunaan kalimat perincian
Contoh:
Kalimat : ibuku orang yang sangat baik.
Kalimat perincian : dia berusaha menolong semua orang

5. Penggunaan kalimat cerapan pancaindra (melihat, mendengar, merasakan).
6. Penggunaan kalimat bermajas personifikasi.

Contoh :
angin laut mengelus wahjah kita
Hawa dingin memeluk kami
7. Penggunaan sinonim pada teks deskripsi
Contoh: indah → elok, permai
8. Penggunaan pilihan kata yang bervariasi.

Langkah-Langkah Menulis Teks Deskripsi
1. Tentukan objek yang akan dideskripsikan dan buat judul

Judul teks berisi objek yang akan dideskripsikan dengan tanggapan personal
penulis.
2. Menentukan bagian-bagian yang yang dideskripsikan.
- Identifikasi/ gambaran umum
- Deskripsi bagian
- Simpulan/ kesan
3. Mengumpulkan data.
Data berupa informasi yang kita butuhkan berdasarkan objek yang akan
dideskripsikan.
4. Membuat kerangka karangan.
5. Mengembangkan kerangka menjadi teks deskripsi.


Langkah menyunting teks deskripsi :
1. Kata depan di, ke, dan dari ditlis terpisah dari kata yang megikutinya.
Contoh :
Di mana Toko Kopi Djawa?
Dia ikut berlibur ke Yogyakarta.
Ia berasal dari Kota Musik.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.

Misalnya:
a. Ardi menikmati kopi gayo.
b. Papandayan adalah salah satu gunung api aktif jenis strato dengan ketinggian

2.662 mdpl.
c. Perjalanan ditempuh dalam waktu satu jam.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gografi. Misalnya : Jakarta,
Jalan Dago, Gunung Papandayan, dsb.
3. Tanda koma
a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
Contoh : Ia membeli kopi, kain, dan tas sebagai oleh-oleh untuk para sahabatnya.
b. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung sepert tetapi, melainkan,
sementara, dan sedangkan dalam kalimat majemuk setara.
Contoh : lili mengambil foto,sementara fajar memilih menikmati secangkir kopi.
c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk
kalimatnya.
Contoh : kalau lulus ujian, ayah akan mengajak saya ke pulau bali.
d. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat,
seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan
meskipun demikian.
Contoh : gunung papandayan telah meletus beberapa kali. Meskipun demikian,
kawah hasil letusan dan hutan mati menjadi daya tarik wisata ini.
e. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru seperti o, ya, wah, aduh,
hai. Tanda koma juga dipakai sebelum dan/atau sesuadah kata sebagai sapaan,
seperti Bu, Dik, atau Nak.
Contoh : wah, indah sekali pemandangan di pantan terong! Kamu setujua kan,
Nak?


Nama penyusun MODUL AJAR 2
Institusi BAHASA INDONESIA
Disusun pada : Muslichatun, S. Pd.
: SMP Bina Taruna
: Juli 2022

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

KODE Perangkat ajar IND.D.ROD.7.2.1

Kelas/Semester 7/1 SMP

FASE D

Materi Pokok Menyimak

Alokasi Waktu 2 x 40 menit (2 kali pertemuan )

Profil Pancasila Beriman Kepada Tuhan Yang Maha Esa, ditunjukkan

melalui mengembangkan cara berpikir berdasarkan
karakter Iman takwa.

Mandiri, ditunjukkan melalui mengarahkan diri dan fokus
terhadap apa yang dipresentasikan serta dapat

mempertanggungjawabkan semua hal yang disampaikan
atau dipresentasikan.

Berpikir kritis, ditunjukkan melalui respons terhadap
pertanyaan atau sanggahan yang disampaikan secara sopan,

terarah dan sesuai sasaran pertanyaan/sanggahan.

Gotong royong, ditunjukkan melalui sikap saling

membantu dan menghargai pendapat orang lain.
Jujur, peserta didik menunjukkan ide tulisan yang

dipresentasikan bukan plagiat; berbicara berdasarkan

fakta/data; menyertakan sumber kutipan ketika mengutip

ide orang lain.

Model Pembelajaran Tatap muka

Metode dan Strategi Pendekatan pembelajaran : Saintifik

Pembelajaran Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode pembelajaran : diskusi, penugasan

Perangkat ajar ini

dapat digunakan guru

untuk mengajar: Pelajar regular


Capaian pembelajaran Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi
informasi berupa gagasan,pikiran, perasaan,
pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari
berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) audiovisual dan
aural dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar
wicara. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan
mengevaluasi berbagai informasi dari topik aktual
yang didengar.

Tujuan pembelajaran/ Melalui menyimak teks narasi (cerita fantasi) peserta didik
KD dapat menganalisis dan mengevaluasi unsur intrinsik.

Mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi (cerita fantasi)
yang dibaca dan didengar.
Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran:
Menjelaskan ciri tokoh, latar, alur, dan tema pada cerita
fantasi dan menunjukkan buktinya pada teks yang
dibaca/didengar.
Menjelaskan ciri umum cerita fantasi.
Menentukan jenis cerita fantasi dan menunjukkan bukti
pada teks yang dibaca/didengar.

Konsep utama yang Kata kunci : cerita fantasi, tema, alur, tokoh, latar, pesan
akan dipelajari dan cerita, sudut pandang, penokohan, jenis, ciri umum.
pertanyaan Inti Konsep utama :
Peserta didik dapat mengidentifikasi unsur-unsur teks
narasi (cerita fantasi)yang dibaca dan didengar.
Pertanyaan inti :
Tentukanlah unsur-unsur teks narasi (cerita fantasi)yang
dibaca dan didengar.
Bagaimana ciri umum cerita fantasi.
Tentukanlah jenis cerita fantasi.

Pengetahuan dan /atau

keterampilan atau Berdiskusi, Penugasan
kompetensi yang
dimiliki oleh pelajar

Jumlah pelajar Jumlah pelajar per kelas : 35 orang

/ketersediaan materi Ketersediaan materi:

Remedial : YA

 Pengayaan untuk siswa: YA


Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan:
1. Pendidik mengondisikan kelas.
2. Pembelajaran dibuka dengan salam.
3. Pendidik menyapa peserta didik.
4. Pendidik dan peserta didik membaca doa bersama-
sama.
5. Pendidik mengecek kehadiran peserta didik.
6. Pendidik menstimulasi peserta didik dengan
beberapa pertanyaan.
7. Pendidik menyampaikan capaian dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
8. Pendidik menyampaikan cakupan materi dan alur
pembelajaran yang akan dilakukan.
9. Peserta didik mengerjakan prates.

Kegiatan inti:
Identifikasi Masalah (Mengamati)
1. Peserta didik diberikan rangsangan materi dasar
mengenai cerita fantasi oleh pendidik.
2. Peserta didik diberikan contoh cerita fantasi
“Kekuatan Ekor Biru Nataga”.
3. Peserta didik diminta membaca dan mengamati
teks tersebut.
Pemberian Stimulus (Menanya)
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai
ciri umum, unsur-unsur, dan jenis cerita fantasi.
5. Peserta didik dibimbing pendidik untuk berdiskusi
saat menyimpulkan informasi tentang ciri umum,
unsur-unsur, dan jenis cerita fantasi.
Pengumpulan data (Mengumpulkan data)
6. Peserta didik mendapatkan penjelasan dari pendidik
mengenai ciri umum, unsur-unsur, dan jenis cerita
fantasi.
7. Peserta didik diminta mempelajari lebih dalam
materi tentang ciri umum, unsur-unsur, dan jenis
cerita fantasi.
8. Peserta didik mengumpulkan data tentang ciri
umum, unsur-unsur, dan jenis cerita fantasi.
9. Peserta didik diarahkan untuk menemukan apa
saja informasi yang terdapat dalam cerita fantasi


Pengolahan data (Mengolah informasi)

10. Peserta didik mengolah informasi dan

menjawab pertanyaan mengenai hasil

temuannya.

11. Peserta didik mengerjakan latihan dan tugas yang

diberikan oleh pendidik mengenai unsur-unsur cerita

fantasi beserta buktinya.

Pembuktian (Mengomunikasikan)
12. Peserta didik diarahkan untuk mampu

mengemukakan jawaban beserta dengan

alasannya.

Penutup:

1. Peserta didik bersama dengan pendidik membuat

simpulan hasil pembelajaran tentang materi yang

dipelajari.
2. Peserta didik mengerjakan pascates.

3. Peserta didik bersama pendidik melakukan

refleksi mengenai kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan. tindak lanjut
4. Pendidik merencanakan

pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

5. Pendidik menutup kegiatan pembelajaran dengan
memberikan motivasi dan berdoa bersama.

6. Pembelajaran ditutup dengan salam.

REFLEKSI GURU :

1. Apakah 100% pelajar mencapai tujuan
pembelajaran?

2. Jika tidak, berapa % kira-kira yang mencapai
tujuan pembelajaran?

3. Apa kesulitan yang dialami pelajar yang tidak
mencapai tujuan pembelajaran?

4. Apa yang akan guru lakukan untuk membantu
pelajar yang belum mencapai tujuan pembelajaran
?

5. Apakah ada pelajar yang nampak tidak fokus?
6. Bagaimana guru dapat membantu pelajar yang

tidak fokus tersebut ? apa langkah langkahnya ?

PELAJAR
 Bagaimana cara saya dapat mengidentifikasi unsur-

unsur cerita fantasi?

REMEDIAL/ PENGAYAAN
13. 1. Tambahan waktu bagi pelajar yang membutuhkan

penjelasan lebih untuk dijelaskan guru, dan


14. 2. Penambahan waktu untuk diskusi dan pelajar
diminta untuk presentasi hasil diskusi untuk
menyamakan persepsi.

SARANA dan Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan
PRASARANA Pembelajaran:
Pelajar mampu mengidentifikasi informasi dalam cerita
Materi Ajar , Alat dan fantasi
Bahan Alat : Laptop, telepon genggam, papan tulis, spidol, printer,

kertas hvs

Ruangan untuk berdiskusi dan mengerjakan
Materi ajar:
mengidentifikasi unsur-unsur cerita fantasi dan jenisnya.

Media : Teks, Gambar, video
Alat : Laptop, telepon genggam, papan tulis, spidol, printer,
kertas hvs

DAFTAR PUSTAKA  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII
 Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku
Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs kelas
 VII Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
 Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia
SMP/MTs kelas VII Cetakan Pertama. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Nama penyusun MODUL AJAR 2
Institusi BAHASA INDONESIA
Disusun pada
: Yayang Ratna Juwita Permata Sari, S. Pd.
: SMP Bina Taruna
: Juli 2022

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

KODE Perangkat ajar IND.D.ROD.7.2.2

Kelas/Semester 7/1 SMP

FASE D

Materi Pokok Membaca dan memirsa

Alokasi Waktu 2 x 40 menit (2 kali pertemuan )

Profil Pancasila Berkebhinekaan Global : Memahami pentingnya
melestarikan dan merayakan tradisi budaya untuk

mengembangkan identitas pribadi, sosial, dan bangsa

Indonesia serta mulai berupaya melestarikan budaya dalam
kehidupan seharihari.

Bergotong royong : Menyelaraskan tindakan sendiri

dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dengan

saling memberi semnagat dan bekerja efektif
Mandiri : Mengkritisi efektivitas dirinya dalam bekerja

secara mandiri dengan mengidentifikasi hal-hal yang

menunjang maupun menghambat dalam mencapai tujuan.

Kreatif : Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya dalam bentuk karya

Model Pembelajaran Tatap Muka

Metode dan Startegy Diskusi : Pelajar mendiskusikan perbedaan antara

Pembelajaran gurindam, syair dan pantun.
Tanya jawab : menggali pengetahuan awal dari pelajar,

menganalisa isi teks

Presentasi : mempresentasikan hasil karya

Perangkat ajar ini Pelajar regular

dapat digunakan guru
untuk mengajar:

Capaian Pembelajaran Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,
pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai jenis
teks misalnya teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan


eksposisi dari teks visual dan audiovisual untuk
menemukan makna yang tersurat dan tersirat.
Peserta didik menginterpretasikan informasi untuk
mengungkapkan simpati, kepedulian, empati atau pendapat
pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual.
Peserta didik menggunakan sumber informasi lain untuk
menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan
informasi pada teks.
Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi
berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa.

Tujuan pembelajaran Melalui membaca atau memirsa teks narasi (cerita
imajinatif/fabel) peserta didik dapat memahami isi dan
menemukan makna tersurat dan tersirat.

Menceritakan kembali isi teks narasi (cerita fantasi)yang

didengar dan dibaca.

Indikator ketercapaian tujuan pembelajaran:
Menyimpulkan tokoh dan latar cerita fantasi

Menyimpulkan urutan cerita fantasi.

Menceritakan kembali isi cerita fantasi lisan/ tulis.

Konsep utama yang Kata kunci : puisi rakyat, pantun, syair, gurindam, larik,

akan dipelajari dan sampiran, rima, cerita fantasi, tema, alur, tokoh, latar,

pertanyaan Inti pesan cerita, klimaks, resolusi, protagonis, dan antagonis.

Konsep utama :

Peserta didik dapat menceritakan kembali isi teks narasi

(cerita fantasi)yang didengar dan dibaca.

Pertanyaan inti :

Menceritakan kembali isi teks narasi (cerita fantasi)yang

didengar dan dibaca.

Pengetahuan dan /atau Menganalisa, mengidentfikasi , merefleksi dan

ketrampilan atau mengevaluasi

kompetensi yang

dimiliki oleh pelajar

Jumlah pelajar Jumlah pelajar per kelas : 35 orang
/ketersediaan materi Ketersediaan materi:

Remedial : YA

 Pengayaan untuk siswa: YA

Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan:

1. Pendidik mengondisikan kelas.

2. Pembelajaran dibuka dengan salam.


3. Pendidik menyapa peserta didik.
4. Pendidik dan peserta didik membaca doa bersama-

sama.

5. Pendidik mengecek kehadiran peserta didik.

6. Pendidik menstimulasi peserta didik dengan
beberapa pertanyaan.

7. Pendidik menyampaikan capaian dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

8. Pendidik menyampaikan cakupan materi dan alur
pembelajaran yang akan dilakukan.

Kegiatan inti:

Discovery Learning

Identifikasi Masalah (Mengamati)

1. Peserta didik diberikan rangsangan materi dasar

mengenai informasi teks narasi.

2. Peserta didik diberikan teks narasi.
3. Peserta didik diminta membaca dan mengamati

teks tersebut.

Pemberian Stimulus (Menanya)

4. Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai isi
teks narasi

5. Peserta didik dibimbing pendidik untuk berdiskusi

saat menyimpulkan informasi tentang teks narasi

Pengumpulan data (Mengumpulkan data)
6. Peserta didik mengumpulkan data tentang teks

narasi

7. Peserta didik diarahkan untuk menemukan apa

saja informasi yang terdapat dalam isi teks narasi

Pengolahan data (Mengolah informasi)

8. Peserta didik mengolah informasi dan

menjawab pertanyaan mengenai hasil

temuannya.

9. Peserta didik mengerjakan soal yang telah

disiapkan oleh pendidik

Pembuktian (Mengomunikasikan)

10. Peserta didik diarahkan untuk mampu

mengemukakan jawaban beserta dengan alasannya.

RFLEKSI Penutup:
1. Peserta didik dan pendidik membuat simpulan hasil

pembelajaran tentang materi yang dipelajari.


2. Peserta didik bersama pendidik melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

3. Pendidik merencanakan tindak lanjut pembelajaran

untuk pertemuan selanjutnya.
4. Pendidik menutup kegiatan pembelajaran dengan

memberikan motivasi dan berdoa bersama.

5. Pembelajaran ditutup dengan salam.

SARANA dan Laptop, Jaringan Internet, Printer, kertas HVS, Handphone

PRASARANA Ruangan untuk berdiskusi dan mengerjakan dengan
komputer

Materi Ajar , Alat dan Materi ajar:

Bahan Menceritakan kembali isi teks narasi (cerita fantasi)yang

didengar dan dibaca.

Media : Teks, Gambar

Alat : Laptop, telepon genggam, papan tulis, spidol, printer,

kertas hvs

DAFTAR PUSTAKA  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII
 Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
 Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku
Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs kelas
VII Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia
SMP/MTs kelas VII Cetakan Pertama. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Nama penyusun MODUL AJAR 2
Institusi BAHASA INDONESIA
Disusun pada : Muslichatun, S. Pd.
: SMP Bina Taruna
: Juli 2022

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

KODE Perangkat IND.D.ROD.7.3.2
ajar

Kelas/Semester 7/1 SMP

FASE D

Materi Pokok Berbicara dan mempresentasikan

Alokasi Waktu 2 x 40 menit (2 kali pertemuan )

Profil Pancasila Beriman Kepada Tuhan Yang Maha Esa, ditunjukkan
melalui mengembangkan cara berpikir berdasarkan karakter
Iman takwa.
Mandiri, ditunjukkan melalui mengarahkan diri dan fokus
terhadap apa yang dipresentasikan serta dapat
mempertanggungjawabkan semua hal yang disampaikan atau
dipresentasikan.
Berpikir kritis, ditunjukkan melalui respons terhadap
pertanyaan atau sanggahan yang disampaikan secara sopan,
terarah dan sesuai sasaran pertanyaan/sanggahan.
Gotong royong, ditunjukkan melalui sikap saling membantu
dan menghargai pendapat orang lain.
Kreatif, ditunjukkan melalui kegiatan mempresentasikan
hasil kerja peserta didik secara individual/berkelompok yang
di dalamnya tertuang ide-ide yang dapat dibuat berdasarkan
topik yang dibahas.

Jujur, peserta didik menunjukkan ide tulisan yang
dipresentasikan bukan plagiat; berbicara berdasarkan
fakta/data; menyertakan sumber kutipan ketika mengutip ide
orang lain.

Model Pembelajaran Tatap muka

Metode dan Strategi Pendekatan pembelajaran : Saintifik

Pembelajaran Model Pembelajaran : Discovery Learning

Metode pembelajaran : diskusi, penugasan


Perangkat ajar ini

dapat digunakan guru
Pelajar regular

untuk mengajar:

Capaian Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran,
pembelajaran pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul,
pemecahan masalah, dan pemberian solusi secara lisan dalam
bentuk monolog dan dialog logis, kritis, dan kreatif.
Peserta didik mampu menggunakan dan memaknai kosakata
baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan
untuk berbicara dan menyajikan gagasannya.
Peserta didik mampu menggunakan ungkapan sesuai dengan
norma kesopanan dalam berkomunikasi.
Peserta didik mampu berdiskusi secara aktif, kontributif,
efektif, dan santun.
Peserta didik mampu menuturkan dan menyajikan ungkapan
simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan dalam
bentuk teks informatif dan fiksi melalui teks multimoda.
Peserta didik mampu mengungkapkan dan
mempresentasikan berbagai topik aktual secara kritis.

Tujuan pembelajaran/ Peserta didik menyampaikan argumen yang kritis, dan
KD kreatif secara individual maupun berkelompok dengan

menggunakan makna kata denotatif dan konotatif serta
mampu mempresentasikan hasil kerja peserta didik struktur
dan ciri kebahasaan pada teks narasi (cerita imajinatif/fabel)
serta menuturkan dan menyajikan ungkapan simpati, empati,
peduli, perasaan, dan penghargaan dalam bentuk teks fiksi
melalui teks multimodal.

Menelaah struktur dan unsur kebahasaan teks naratif (cerita
fantasi) yang didengar dan dibaca.

Indikator Ketercapaian Tujuan pembelajaran :
Menuliskan struktur dan unsur kebahasaan teks naratif
(cerita fantasi) yang didengar dan dibaca.
Menjelaskan struktur dan unsur kebahasaan teks naratif
(cerita fantasi) yang didengar dan dibaca.
Menentukan struktur dan unsur kebahasaan teks naratif
(cerita fantasi) yang didengar dan dibaca.
Menyimpulkan struktur dan unsur kebahasaan teks naratif
(cerita fantasi) yang didengar dan dibaca.


Konsep utama yang Kata kunci : menelaah, teks naratif (cerita fantasi), struktur,
akan dipelajari dan kebahasaan
pertanyaan Inti Konsep utama :
Peserta didik dapat menentukan struktur dan ciri kebahasaan
teks naratif (cerita fantasi) yang didengar dan dibaca
Pertanyaan inti :
Tentukanlah struktur dan ciri kebahasaan dalam teks naratif
(cerita fantasi) yang didengar atau dibaca.

Pengetahuan dan

/atau keterampilan
Berdiskusi, Penugasan

atau kompetensi yang

dimiliki oleh pelajar

Jumlah pelajar Jumlah pelajar per kelas : 35 orang
/ketersediaan materi Ketersediaan materi:

Remedial : YA

Kegiatan  Pengayaan untuk siswa: YA
Pembelajaran


Pendahuluan:

1. Pendidik mengondisikan kelas.
2. Pembelajaran dibuka dengan salam.
3. Pendidik menyapa peserta didik.
4. Pendidik dan peserta didik membaca doa bersama-sama.
5. Pendidik mengecek kehadiran peserta didik.
6. Pendidik menstimulasi peserta didik dengan beberapa

pertanyaan.
7. Pendidik menyampaikan capaian dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.
8. Pendidik menyampaikan cakupan materi dan alur

pembelajaran yang akan dilakukan.

Kegiatan inti:
Discovery Learning
Mengamati

1. Peserta didik mengamati teks cerita fantasi yang
disediakan.

2. Pendidik menugaskan peserta didik berdiskusi dan
mencari tahu dari berbagai sumber mengenai struktur


dan kebahasaan teks cerita fantasi
Pemberian Stimulus (Menanya)

3. Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai
struktur dan ciri kebahasaan teks cerita fantasi

4. Peserta didik dibimbing pendidik untuk berdiskusi
saat mengerjakan tugas mereka.

Pengumpulan data (Mengumpulkan data)
5. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok,
masing- masing terdiri dari 4-5 orang. Pembagian
kelompok ditentukan dengan menghitung nomor 1-
7. Satu orang bertugas sebagai ketua kelompok.
6. Peserta didik diarahkan untuk menemukan apa saja
struktur, kebahasaan, dan langkah menulis teks
naratif

Pengolahan data (Mengolah informasi)

7. Peserta didik diberikan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) mengenai struktur, kebahasaan, dan
langkah menulis teks naratif

8. Peserta didik beserta anggota kelompoknya
merumuskan hasil seluruh temuan untuk dilaporkan
dalam lembar kerja kelompok.

9. Peserta didik menentukan struktur, kebahasaan, dan
langkah menulis teks naratif

10. Peserta didik beserta anggota kelompoknya
membahas ulang hasil temuan secara
komprehensif.

Pembuktian (Mengomunikasikan)

11. Peserta didik beserta kelompoknya bersiap-
siap mengikuti permainan untuk mendapatkan
poin. Yang menjawab pertanyaan akan
mendapatkan poin.

12. Peserta didik beserta kelompoknya yang
mendapat giliran memaparkan hasil akhir
mengenai struktur, kebahasaan, dan langkah
menulis teks naratif

13. Peserta didik diarahkan untuk mampu
mengemukakan jawaban beserta dengan alasannya.

14. Peserta didik dari kelompok lain turut
menambahkan jika jawaban kurang lengkap.


REFLEKSI 15. Peserta didik dan kelompoknya saling berlomba
untuk bisa memaparkan hasil temuan
kelompoknya hingga akhir.

16. Peserta didik bersama dengan pendidik mengulas
bersama hasil temuan masing-masing.

17. Pendidik berperan mengonfirmasi jawaban yang
diberikan oleh peserta didik.

Penutup:
1. Pendidik mengemukakan skor akhir yang diperoleh setiap
kelompok.
2. Peserta didik bersama dengan pendidik membuat simpulan
hasil pembelajaran tentang teks deskripsi.
3. Peserta didik bersama pendidik melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
4. Pendidik merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
5. Pendidik menutup kegiatan pembelajaran dengan
memberikan motivasi dan berdoa bersama.
6. Pembelajaran ditutup dengan salam.

GURU :

1. Apakah 100% pelajar mencapai tujuan pembelajaran?
2. Jika tidak, berapa % kira-kira yang mencapai tujuan
pembelajaran?
3. Apa kesulitan yang dialami pelajar yang tidak mencapai
tujuan Pembelajaran?
4. Apa yang akan guru lakukan untuk membantu pelajar
yang belum mencapai tujuan pembelajaran ?
5. Apakah ada pelajar yang nampak tidak fokus?
6. Bagaimana Guru dapat membantu pelajar yang tidak fokus
tersebut ? apa langkah langkahnya ?

PELAJAR
 Bagaimana cara saya dapat menentukan struktur,

kebahasaan, dan langkah menulis teks naratif?

REMEDIAL/ PENGAYAAN
2. 1. Tambahan waktu bagi pelajar yang membutuhkan

penjelasan lebih untuk dijelaskan guru, dan
3. 2. Penambahan waktu untuk diskusi dan pelajar diminta

untuk presentasi hasil diskusi untuk menyamakan persepsi.

Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan
Pembelajaran:
● Pelajar mampu menelaah struktur, kebahasaan, dan langkah
menulis teks naratif


SARANA dan Alat : Laptop, telepon genggam, papan tulis, spidol, printer,
PRASARANA kertas hvs

Ruangan untuk berdiskusi dan mengerjakan

Materi Ajar , Alat dan Materi ajar:
Bahan Menentukan struktur, kebahasaan, dan langkah menulis teks
naratif
Media : Teks, Gambar

Alat : Laptop, telepon genggam, papan tulis, spidol, printer, kertas

hvs

DAFTAR PUSTAKA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII Edisi
 Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII Edisi
 Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia
SMP/MTs kelas VII Cetakan Pertama. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.


MODUL AJAR 2

Nama penyusun BAHASA INDONESIA
: Muslichatun, S. Pd.

Institusi : SMP Bina Taruna
Disusun pada : Juli 2022

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

KODE Perangkat ajar IND.D.ROD.7.4.2

Kelas/Semester 7/1 SMP

FASE D

Materi Pokok Menulis

Alokasi Waktu 2 x 40 menit (2 kali pertemuan )

Profil Pancasila Beriman Kepada Tuhan Yang Maha Esa, ditunjukkan melalui
mengembangkan cara berpikir berdasarkan karakter Iman takwa.

Mandiri, ditunjukkan melalui mengarahkan diri dan fokus terhadap

apa yang dipresentasikan serta dapat mempertanggungjawabkan

semua hal yang disampaikan atau dipresentasikan.
Berpikir kritis, ditunjukkan melalui respons terhadap pertanyaan atau

sanggahan yang disampaikan secara sopan, terarah dan sesuai sasaran

pertanyaan/sanggahan.

Gotong royong, ditunjukkan melalui sikap saling membantu dan
menghargai pendapat orang lain.

Kreatif, ditunjukkan melalui kegiatan mempresentasikan hasil kerja

peserta didik secara individual/berkelompok yang di dalamnya

tertuang ide-ide yang dapat dibuat berdasarkan topik yang dibahas.
Jujur, peserta didik menunjukkan ide tulisan yang dipresentasikan

bukan plagiat; berbicara berdasarkan fakta/data; menyertakan sumber

kutipan ketika mengutip ide orang lain.

Model Pembelajaran Tatap muka

Metode dan Strategi Pendekatan pembelajaran : Saintifik

Pembelajaran Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode pembelajaran : diskusi, penugasan

Perangkat ajar ini dapat

digunakan guru untuk

mengajar: Pelajar regular

Capaian pembelajaran Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan
atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan
kreatif.
Peserta didik juga menuliskan hasil penelitian menggunakan
metodologi sederhana dengan mengutip sumber rujukan secara etis.
Menyampaikan ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat
pro/kontra secara etis dalam memberikan penghargaan secara tertulis


dalam teks multimodal.

Tujuan pembelajaran/ Peserta didik menyajikan gagasan, pikiran, dan kesan dengan
KD menggunakan makna denotatif, konotatif, dan kias berdasarkan
imajinasi dalam bentuk teks narasi ( cerita imajinatif/fabel) secara
tertulis dalam teks multimodal dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaan, serta menyajikan ungkapan simpati, empati, peduli, dan
perasaan dalam bentuk teks fiksi dan teks multimodal.

Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita fantasi secara lisan
dan tulis dengan memerhatikan struktur dan penggunaan bahasa

Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran :
Menentukan topik untuk penulisan teks cerita fantasi
Menentukan elemen untuk penulisan teks cerita fantasi
Membuat kerangka karangan teks cerita fantasi dengan memperhatikan
struktur dan ciri kebahasaannya.
Mengembangkan kerangka karangan teks cerita fantasi dengan
memperhatikan struktur dan ciri kebahasaannya dengan tepat.

Konsep utama yang Kata kunci : cerita fantasi, tema, alur, tokoh, latar, pesan cerita,
akan dipelajari dan klimaks, resolusi, protagonis, dan antagonis.
pertanyaan Inti Konsep utama :
Peserta didik dapat membuat teks cerita fantasi berdasarkan struktur
dan ciri kebahasaannya
Pertanyaan inti :
Buatlah sebuah teks cerita fantasi berdasarkan struktur dan ciri
kebahasaannya.

Pengetahuan dan /atau

keterampilan atau Berdiskusi, Penugasan
kompetensi yang

dimiliki oleh pelajar

Jumlah pelajar Jumlah pelajar per kelas : 35 orang

/ketersediaan materi Ketersediaan materi:

Remedial : YA

 Pengayaan untuk siswa: YA

Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan:
1. Pendidik mengondisikan kelas.
2. Pembelajaran dibuka dengan salam.
3. Pendidik menyapa peserta didik.

4. Pendidik dan peserta didik membaca doa bersama-sama.
5. Pendidik mengecek kehadiran peserta didik.

6. Pendidik menstimulasi peserta didik dengan beberapa pertanyaan.
7. Pendidik menyampaikan capaian dan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.
8. Pendidik menyampaikan cakupan materi dan alur pembelajaran


yang akan dilakukan.

Kegiatan inti:

Discovery Learning

Mengamati
1. Pendidik memberikan pemaparan materi tentang langkah-langkah
membuat teks cerita fantasi

2. Peserta didik mencari informasi dari berbagai sumber mengenai

materi menulis teks cerita fantasi

Menanya
3. Peserta didik mempertanyakan mengenai langkah-langkah menulis

teks cerita fantasi

4. Peserta didik diminta mempelajari materi tentang langkah-

langkah menulis teks cerita fantasi
5. Peserta didik dibimbing pendidik untuk berdiskusi saat

menyimpulkan langkah-langkah menulis teks cerita fantasi

Mengumpulkan data

6. Peserta didik diminta mengamati sebuah topik yang telah
disediakan.

7. Peserta didik mencatat data/informasi langkah-langkah menulis
teks cerita fantasi

Mengolah informasi

8. Peserta didik mengolah informasi dari topik yang telah

disediakan.berupa:
a. Menentukan tema atau topik.

b. Menentukan unsur teks cerita fantasi
c. Membuat kerangka karangan

d. Mengembangkan kerangka karangan

Mengomunikasikan

9. Peserta didik menyampaikan hasil teks cerita fantasi

Penutup:

1. Peserta didik bersama dengan pendidik membuat simpulan hasil
pembelajaran tentang materi yang dipelajari.

2. Peserta didik bersama pendidik melakukan refleksi mengenai
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

3. Pendidik merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.

4. Pendidik menutup kegiatan pembelajaran dengan memberikan
motivasi dan berdoa bersama.

5. Pembelajaran ditutup dengan salam.


REFLEKSI GURU :
1. Apakah 100% pelajar mencapai tujuan pembelajaran?
2. Jika tidak, berapa % kira-kira yang mencapai tujuan pembelajaran?
3. Apa kesulitan yang dialami pelajar yang tidak mencapai tujuan
Pembelajaran?
4. Apa yang akan guru lakukan untuk membantu pelajar yang belum
mencapai tujuan pembelajaran ?
5. Apakah ada pelajar yang nampak tidak fokus?
6. Bagaimana Guru dapat membantu pelajar yang tidak fokus tersebut
? apa langkah langkahnya ?

PELAJAR
 Bagaimana cara saya dapat membuat sebuah teks cerita fantasi?

REMEDIAL/ PENGAYAAN
1. Tambahan waktu bagi pelajar yang membutuhkan penjelasan lebih
untuk dijelaskan guru, dan
2. penambahan waktu untuk diskusi dan pelajar diminta untuk
presentasi hasil diskusi untuk menyamakan persepsi.

SARANA dan Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran:
PRASARANA ● Pelajar mampu membuat teks cerita fantasi berdasarkan struktur dan

kebahasaannya.

Alat : Laptop, telepon genggam, papan tulis, spidol, printer, kertas hvs

Ruangan untuk berdiskusi dan mengerjakan

Materi Ajar , Alat dan Materi ajar:
Bahan Membuat puisi rakyat
Media : Teks, Gambar

Alat : Laptop, telepon genggam, papan tulis, spidol, printer, kertas hvs

DAFTAR PUSTAKA  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII Edisi Revisi.
 Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII Edisi Revisi.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 2021.
Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII Cetakan
Pertama. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

Sikap Pengetahuan Keterampilan
Unjuk Kerja
Teknik Penilaian Observasi Tes Tulis Penugasan

Bentuk Penilaian Lembar LKPD

Pengamatan


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1

Bacalah teks cerita fantasi yang berjudul “Kekuatan Ekor Biru Nataga” karya Ugi Agustono dan “Nono Si Anak
Rembulan” karya Djokolelono

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

Tokoh Rangkaian peristiwa

Nataga

Nono

Hal Teks 1 Teks 2
Keajaiban Tokoh Alasan/bukti
Alasan/bukti
Peristiwa Aneh/Ajaib

Mengidentifikasi Jenis Cerita Fantasi

Teks Kategori

Teks 1 Latar waktu sezaman

“Kekuatan Ekor Biru Nataga” karya
Ugi Agustono

Teks 2 Latar lintas waktu

“Nono Si Anak Rembulan” karya
Djokolelono

Teks Kategori

Teks 1 Cerita fantasi total

“Kekuatan Ekor Biru Nataga” karya
Ugi Agustono

Teks 2 Cerita fantasi irisan

“Nono Si Anak Rembulan” karya
Djokolelono


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2
1. Bacalah cerita fantasi “Ruang Dimensi Alpha” karya Ratna Juwita!
2. Kemudian, jawablah pertanyaan di bawah ini!
a. Urutkan kejadian yang dialami doni pada cerita tersebut!
b. Bagaimana proses terlemparnya doni ke lorong dimensi alpha?
c. Siapa tokoh dan bagaimana watak tokoh yang ada pada cerita fantasi tersebut?
d. Kelompokkan kejadian mana yang mungkin terjadi di dunia nyata dan tidak mungkin

terjadi di unia nyata!


Kelas LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 3
Kelompok
Nama Ketua : ............................................................
Nama Anggota : ............................................................
: ............................................................
: 1. ........................................................

2. ........................................................
3. ........................................................
4. ........................................................
5. ........................................................
6. ........................................................
7. ........................................................

Petunjuk:
1. Berkumpullah dengan kelompok masing-masing!
2. Diskusikanlah dengan teman sekelompokmu mengenai struktur dan unsur
kebahasaan serta langkah menyusun teks naratif (cerita fantasi)!
3. Setelah berdiskusi kalian dapat menuangkan hasil diskusi ke dalam tabel yang telah
disediakan!

1. Sebutkan dan jelaskanlah bagian-bagian struktur teks cerita fantasi!

No Struktur Penjelasan

1

2

3


2. Sebutkan dan jelaskanlah unsur kebahasan teks cerita fantasi

No Unsur Kebahasaan Penjelasan
1.
2.
3.
4.
5.

3. Tentukan struktur dan kebahasaan Cerita Fantasi “Berlian Tiga Warna” karya Fanisa

Miftah Riani!

Struktur Kebahasaaan

Nilai Paraf


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 4

Buatlah sebuah cerita fantasi dengan memperhatikan struktur dan unsur kebahasaannya!

Nama : Kelas :
Judul : Teks

Struktur

........................................................................................................................................
........................................................................................................................ ................
........................................................................................................................................
........................................................................................................ ................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.................................................................................................................................. ......
............................................................................................................................ ............
........................................................................................................................................

Nilai Paraf


INSTRUMEN PENILAIAN

LKPD 1
Bacalah teks cerita fantasi yang berjudul “Kekuatan Ekor Biru Nataga” karya Ugi Agustono dan
“Nono Si Anak Rembulan” karya Djokolelono

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

Tokoh Rangkaian peristiwa

Nataga Kelompok nataga sedang bersiap untuk pertempuran di Tana Modo. Saat perang

pun dimulai, kelompok nataga melemparkna bola api ke arah kelompok serigala.

Namun, pasukan kelompok serigala lebih banyak, hal ini membuat gundah Nataga.

Tapi, kemudian datang Dewi Kabut dan membisikan kepada Nataga untuk

mengerakkan ekor birunya. Akhirnya, Nataga pun mengibaskan ekornya dan

mampu mengalahkan kelopok serigala. Akhirnya, Nataga dan teman-temannya

dapat emmenangkan pertempuran.

Nono Nono yang sedang berlibur kemudian dia beristirahat di sebuah pohon dan tiba-tiba

dia berada di zaman penjajahan Belanda dan bertemu dengan Trimo.

Hal Teks 1 Teks 2
Keajaiban Komodo bisa melatih anak Saarce si putri Belanda yang dapat
Tokoh buahnya menyerang siluman mengubah dirinya menjadi burung
serigala kenari.
Peristiwa
Aneh/Ajaib Dewi kabut berbisik pada nataga Trimo dapat menghilang ke dalam
Semut rayap dan tikus pohon
membentuk lingkaran Nono sedang berada di zman belanda


Teks Kategori Alasan/bukti
Latar Karena hanya menggunakan satu waktu saja yaitu saat
Teks 1 waktu terjadi peperangan natara kelompok nataga dan kelompok
sezaman serigala.
“Kekuatan Ekor
Biru Nataga” karya
Ugi Agustono

Teks 2 Latar Karena menggunakan dua waktu yang berbeda yaitu
lintas masa kini dan masa lalu. Pada masa kini ditandai dengan
“Nono Si Anak waktu Nono yang sedang berlibur di Wlingi dan masal lalu
Rembulan” karya yaitu saat dia berada di zaman penjajahan Belanda.
Djokolelono

Teks Kategori Alasan/bukti
Cerita Karena semua tokoh, tempat, peristiwa tidak ada
Teks 1 fantasi total dalam dunia nyata. Misalnya, tanah modo, nataga,
dan sebagainya.
“Kekuatan Ekor Biru
Nataga” karya Ugi Cerita Karena beberapa tokoh, latar, peristiwa ada dalam
Agustono fantasi kehidupan nyata. Misalnya, zaman belanda, kota
irisan wlingi, dan sebagainya.
Teks 2

“Nono Si Anak
Rembulan” karya
Djokolelono

ℎ ℎ
Nilai = ℎ 100


INSTRUMEN PENILAIAN

LKPD 2

No. Pertanyaan Skor Kriteria
soal maks.
Skor 4: jika peserta didik mampu mengurutkan
1. Urutkan kejadian 4 kejadian dengan benar dan lengkap.

yang dialami doni 4 Skor 3: jika peserta didik mampu mengurutkan
kejadian dengan benar.
pada cerita tersebut! 4
Skor 2: jika peserta didik kurang mampu
2. Bagaimana proses 4 mengurutkan kejadian dengan benar dan
terlemparnya doni ke lengkap.
lorong dimensi 16
alpha? Skor 1: jika peserta didik tidak mampu mengurutkan
kejadian dengan benar.
3. Siapa tokoh dan
bagaimana watak Skor 4: jika peserta didik mampu menguraikan
tokoh yang ada pada proses kejadian dalam cerita fantasi dengan
cerita fantasi benar dan lengkap.
tersebut?
Skor 3: jika peserta didik mampu menguraikan
4. Kelompokkan proses kejadian dalam cerita fantasi dengan
kejadian mana yang benar.
mungkin terjadi di
dunia nyata dan Skor 2: jika peserta didik kurang mampu
tidak mungkin menguraikan proses kejadian dalam cerita
terjadi di unia nyata! fantasi dengan benar dan jelas.

Jumlah Skor Skor 1: jika peserta didik tidak mampu menguraikan
proses kejadian dalam cerita fantasi dengan
benar.

Skor 4: jika peserta didik menyebutkan tokoh dan
watak dalam cerita fantasi dengan benar dan
lengkap.

Skor 3: jika peserta didik menyebutkan tokoh dan
watak dalam cerita fantasi dengan benar.

Skor 2: jika peserta didik hanya menyebutkan tokoh
dalam cerita fantasi dengan benar.

Skor 1: jika peserta didik kurang mampu
menyebutkan tokoh dan watak dalam cerita
fantasi dengan benar dan lengkap.

Skor 4: jika peserta didik mengelompokkan kedua
kejadian (nyata dan tidak nyata) dalam cerita
fantasi dengan tepat dan lengkap.

Skor 3: jika peserta didik mengelompokkan salah
satu kejadian dalam cerita fantasi (nyata atau
tidak nyata) dengan tepat.

Skor 2: jika peserta didik mengelompokkan kejadian
dalam cerita fantasi (nyata atau tidak nyata)
dengan kurang tepat.

Skor 1: jika peserta didik mengelompokkan kejadian
dalam cerita fantasi (nyata atau tidak nyata)
dengan tidak tepat.


INSTRUMEN PENILAIAN
LKPD 3

No. Pertanyaan Skor Kriteria
soal maks.
Skor 4: jika peserta didik mampu menyebutkan dan
1 Sebutkan dan 4 menjelaskan 3 struktur teks naratif (cerita
fantasi) dengan benar dan tepat.
jelaskanlah bagian- 6
Skor 3: jika peserta didik mampu menyebutkan dan
bagian struktur teks menjelaskan 2 struktur teks naratif (cerita
fantasi) dengan benar dan tepat.
naratif (cerita
Skor 2: jika peserta didik hanya mampu
fantasi)! menyebutkan tanpa menjelaskan 1 struktur
teks naratif (cerita fantasi) dengan benar dan
2 Jelaskanlah kaidah tepat.
kebahasan teks
naratif (cerita Skor 1: jika peserta didik hanya mampu
fantasi) beserta menyebutkan tanpa menjelaskan struktur teks
contohnya! naratif (cerita fantasi) deskripsi dengan benar
dan tepat.

Skor 6: jika peserta didik mampu menyebutkan dan
menjelaskan 6 unsur kebahasaan teks naratif
(cerita fantasi) beserta contohnya dengan
benar dan tepat.

Skor 5: jika peserta didik mampu menyebutkan dan
menjelaskan 5 unsur kebahasaan teks naratif
(cerita fantasi) beserta contohnya dengan
benar dan tepat.

Skor 4: jika peserta didik mampu menyebutkan dan
menjelaskan 4 unsur kebahasaan teks naratif
(cerita fantasi) beserta contohnya dengan
benar dan tepat.

Skor 3: jika peserta didik mampu menyebutkan dan
menjelaskan 3 unsur kebahasaan teks naratif
(cerita fantasi) beserta contohnya dengan
benar dan tepat.

Skor 2: jika peserta didik mampu menyebutkan dan
menjelaskan 2 unsur kebahasaan teks naratif
(cerita fantasi) beserta contohnya dengan
benar dan tepat.

Skor 1: jika peserta didik mampu menyebutkan dan
menjelaskan 1 unsur kebahasaan teks naratif
(cerita fantasi) beserta contohnya dengan
benar dan tepat.

3 Tentukan struktur 10 Struktur:
dan kebahasaan Skor 4: jika peserta didik menentukan 3 struktur teks
Cerita Fantasi naratif (cerita fantasi) dengan benar dan


“Berlian Tiga tepat.
Warna” karya Fanisa Skor 3: jika peserta didik menentukan 2 struktur teks

Miftah Riani! naratif (cerita fantasi) dengan benar dan

tepat.

Skor 2: jika peserta didik menentukan 1 struktur teks

naratif (cerita fantasi) dengan benar dan

tepat.

Skor 1: jika peserta didik tidak menentukan struktur

teks naratif (cerita fantasi) dengan benar dan

tepat.

Kebahasaan:

Skor 6: jika peserta didik menentukan 6 unsur

kebahasaan teks naratif (cerita fantasi)

dengan benar dan tepat.

Skor 5: jika peserta didik menentukan 5 unsur

kebahasaan teks naratif (cerita fantasi)

dengan benar dan tepat.

Skor 4: jika peserta didik menentukan 4 unsur

kebahasaan teks naratif (cerita fantasi)

dengan benar dan tepat.

Skor 3: jika peserta didik menentukan 3 unsur

kebahasaan teks naratif (cerita fantasi)

dengan benar dan tepat.

Skor 2: jika peserta didik menentukan 2 unsur

kebahasaan teks naratif (cerita fantasi)

dengan benar dan tepat.

Skor 1: jika peserta didik menentukan 1 unsur

kebahasaan teks naratif (cerita fantasi)

dengan benar dan tepat.

Jumlah Skor 20

ℎ ℎ
Nilai = ℎ 100


INSTRUMEN PENILAIAN
LKPD 4

No. Pertanyaan Skor Kriteria

Maks.

1. Buatlah sebuah teks 4 a. Kesesuaian Isi

naratif (cerita fantasi) Skor 4: Jika peserta didik mengembangkan

dengan memperhatikan kerangka karangan ke dalam bentuk teks naratif

struktur dan unsur (cerita fantasi) sangat sesuai dengan temanya.

kebahasaannya! Skor 3: Jika peserta didik mengembangkan

kerangka karangan ke dalam bentuk teks naratif

(cerita fantasi) sesuai dengan temanya

Skor 2: Jika peserta didik mengembangkan

kerangka karangan ke dalam bentuk teks naratif

(cerita fantasi) kurang sesuai dengan temanya

Skor 1: Jika peserta didik mengembangkan

kerangka karangan ke dalam bentuk teks naratif

(cerita fantasi) tidak sesuai dengan temanya

4 b. Ketepatan Struktur

Skor 4: Jika peserta didik mengembangkan

kerangka karangan ke dalam bentuk teks narasi

(cerita fantasi) dengan memuat 3 struktur yang

tepat.

Skor 3: Jika peserta didik mengembangkan

kerangka karangan ke dalam bentuk teks narasi

(cerita fantasi) dengan memuat 2 struktur yang

tepat.

Skor 2: Jika peserta didik mengembangkan

kerangka karangan ke dalam bentuk teks narasi

(cerita fantasi) dengan memuat 1 struktur yang

tepat.

Skor 1: Jika peserta didik mengembangkan

kerangka karangan ke dalam bentuk teks narasi


(cerita fantasi).tanpa memuat struktur yang tepat.

6 c. Ketepatan Unsur Kebahasaan
Skor 6: Jika peserta didik mengembangkan
kerangka karangan ke dalam bentuk teks narasi
(cerita fantasi).tdengan memuat 6 unsur
kebahasaan yang tepat.
Skor 5: Jika peserta didik mengembangkan
kerangka karangan ke dalam bentuk teks narasi
(cerita fantasi).tdengan memuat 5 unsur
kebahasaan yang tepat..
Skor 4: Jika peserta didik mengembangkan
kerangka karangan ke dalam bentuk teks narasi
(cerita fantasi).tdengan memuat 4 unsur
kebahasaan yang tepat..
Skor 3 : Jika peserta didik mengembangkan
kerangka karangan ke dalam bentuk teks narasi
(cerita fantasi) dengan memuat 3 unsur kebahasaan
yang tepat..
Skor 2: Jika peserta didik mengembangkan
kerangka karangan ke dalam bentuk teks narasi
(cerita fantasi).tdengan memuat 2 unsur
kebahasaan yang tepat..
Skor 1: Jika peserta didik mengembangkan
kerangka karangan ke dalam bentuk teks narasi
(cerita fantasi).tdengan memuat 1 unsur
kebahasaan yang tepat..

Jumlah Skor Maksimal 14

ℎ ℎ
Nilai = ℎ 100


PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK

Instrumen Sikap

Kelas :

Hari/Tanggal :

No. Nama Peserta Didik Disiplin Tanggung Jujur Kerja
Jawab sama
1.
2. 12341 2 3 4 12341 2 3 4
3.
4.
5.

Rubrik Penilaian Sikap:

Rubrik Skor
Jika peserta didik sama sekali tidak menunjukkan perilaku yang diamati 1
dalam kegiatan pembelajaran. 2
Jika peserta didik mulai menunjukkan kadang-kadang ada usaha
sungguh-sungguh perilaku dalam kegiatan pembelajaran. 3
Jika peserta didik menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
melakukan kegiatan pembelajaran. 4
Jika peserta didik menunjukkan perilaku yang selalu sungguh-sungguh
dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

ℎ ℎ
Nilai = ℎ 100


PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/1
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Waktu Pengamatan : Saat pembelajaran

Instrumen Penilaian Presentasi Hasil Kerja Siswa

No. Nama Penggunaan Skor Kepercayaan
Siswa Bahasa Ketepatan Sikap/Non- Diri

Isi bahasa

1.
2.

3.

Aspek Kriteria Skor
Penilaian Skor

Maks.

Kalimat dapat dipahami dan sesuai dengan PUEBI

Kalimat dapat dipahami namun terdapat 1-3 kesalahan

Penggunaan dalam PUEBI 4
Bahasa Kalimat dapat dipahami namun terdapat 3-6 kesalahan
dalam PUEBI 4
4
Kalimat tidak dapat dipahami dan terdapat > 6 kesalahan 4

dalam PUEBI

Isi sangat tepat dan lengkap.

Isi tepat namun tidak lengkap.
Ketepatan Isi

Isi kurang tepat dan tidak lengkap.

Isi tidak tepat dan tidak lengkap.

Lafal dan intonasi jelas, lugas, dan sangat tepat.

Sikap/ Non- Lafal dan intonasi jelas, lugas, dan tepat.

bahasa Lafal dan intonasi kurang jelas, lugas, dan tepat.

Lafal dan intonasi tidak jelas, lugas, dan tepat.

Menyajikan puisi rakyat dengan sangat percaya diri.

Kepercayaan Menyajikan puisi rakyat dengan percaya diri.

Diri Menyajikan puisi rakyat dengan kurang percaya diri.

Menyajikan puisi rakyat dengan tidak percaya diri.


Rubrik Penilaian Kelompok
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok:
Kelas :

No Kategori 4 3 2 1

1 Keterlibatan
anggota kelompok

2 Hasil diskusi

3 Ketepatan waktu


BAHAN AJAR
Pengertian Teks Naratif (Cerita Fantasi)
Teks naratif adalah cerita imajinatif berisi serangkaian kejadian berurutan yang
menggambarkan alur awal, tengah, akhir.
Cerita fantasi adalah cerita yang bersifat khayalan atau imajinatif.
Teks naratif biasanya menggambarkan seorang tokoh yang mengalami masalah. Masalah
biasanya bermlua saat tokoh tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Alur cerita
menggambarkan bagaimana ia berusaha untuk mendapatkan keinginannya tersebut.
Unsur Cerita Fantasi
a. Tema
Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema suatu teks cerita
imajinasi yang menyangkut segala persoalan yang berupa masalah kemanusiaan
kekuasaan kasih sayang dan sebagai mananya cerita
b. Alur
Alur merupakan pola perkembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat
di dalam alur terdapat rangkaian peristiwa.
Alur terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

9. Alur maju disebut juga alur kronologis, alur lurus atau alur progresif. Peristiwa-
peristiwa ditampilkan secara kronologis, maju, secara runtut dari awal tahap,
tengah hingga akhir.

10. Alur mundur disebut juga alur tak kronologis, sorot balik, regresif, atau
flash-back. Peristiwa-peristiwa ditampilkan dari tahap akhir atau tengah dan baru
kemudian tahap awalnya.

11. Alur Campuran merupakan hasil paduan dari alur maju dan alur mundur.
c. Tokoh
Tokoh adalah pelaku atau pemeran dalam sebuah cerita.
d. Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang dalam menggambarkan bagaimana watak dan
penggambaran tokoh.
Antagonis : tokoh utama yang jahat
Protagonis : tokoh utama yang baik
Tritagonis : tokoh pembantu/penengah


e. Latar
Latar adalah tempat waktu dan suasana ketika peristiwa dalam cerita berlangsung.
latar tempat : lokasi tempat terjadinya suatu peristiwa dalam cerita.
contoh : Ivan terkesiap. Ia terbangun di sebuah kamar yang terasa asing.
latar waktu : kapan peristiwa dalam cerita terjadi
contoh : Tepat pukul 05.00, kue-kue basah nan cantik telah siap. Harum manis kue
memenuhi rumah.
latar suasana : suasana yang terdapat di dalam cerita, baik itu bahagia, menegangkan,
sedih, dan lain-lain.
contoh : kesal, marah
Ivan masih menendang kerikil-kerikil itu.
“Aku tidak mau lagi!” teriak Ivan dalam hatinya.
“Aku tidak mau lagi berjualan kue. Aku ingin menjadi anak SMP yang keren dan
dikagumi oleh teman-temanku!”
f. Sudut pandang
Sudut pandang (point of view) adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita.
Terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Berperan langsung sebagai orang pertama, sebagai tokoh utama atau sebagai tokoh

tambahan.
2. Berperan sebagai orang ketiga yang berperan sebagai pihak yang serba tahu atau sebagai

pengamat
g. Amanat
Amanat merupakan ajaran moral atau pesan yang hendak disampaikan penulis
kepada pembaca dalam sebuah cerita.
Ciri Umum Teks Cerita Fantasi
a. Ada keajaiban/ keanehan/ kemisteriusan
Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural/ kemisteriusan, keghaibanyang tidak ditemui
dalam dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi (dunia imajinatif
yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasihal yang tidak mungkin dijadikan biasa.
Tokoh dan latar diciptakan penulistidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia
nyata. Tema fantasi adalah magic, supernatural atau futuristik.
b. Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi olehrealitas atau
kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dandunia khayali yang diciptakan


pengarang. Ide cerita terkadang bersifatsederhana tapi mampu menitipkan pesan yang
menarik.Tema cerita fantasi adalah majic, supernatural atau futuristik. Contoh,
pertempuran komodo dengan siluman serigala untuk mempertahankan tanah leluhurnya,
petualangan di balik pohon kenari yang melemparkan tokoh ke zaman Belanda, zaman
Jepang, dsb.
c. Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)
Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu lataryang masih ada dalam
kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidakada pada kehidupan seharihari. Alur
dan latar cerita fantasi memilikikekhasan. Rangkaian peristiwa cerita fantasi
menggunakan berbagailatar yang menerobos dimensi ruang dan waktu.
Misalnya, tokoh Nono bisa mengalami kejadian pada beberapa latar (latar waktu
liburan diWligi, latar zaman Belanda, dan sebagainya). Jalinan peristiwa pada
ceritafantasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang danwaktu.
d. Tokoh unik (memiliki kesaktian)
Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unikyang tidak ada dalam
kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktian-kesaktiantertentu. Tokoh mengalami
peristiwa misterius yang tidakterjadi pada kehidupan sehari-hari . Tokoh mengalami
kejadian dalamberbagai latar waktu. Tokok dapat ada pada seting waktu dan tempat yang
berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang/futuristik).
e. Bersifat fiksi
Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa di ilhami oleh
latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberifantasi.
Misalnya, latar cerita dan objek cerita Ugi Agustono diilhami hasilobservasi penulis
terhadap komodo dan Pulau Komodo. Tokoh dan latardifantasikan dari hasil observasi
objek dan tempat nyata. Demikian jugaDjoko Lelono memberi fantasi pada fakta kota
Wlingi (Blitar), zaman Belanda, Gunung Kelud.
f. Bahasa
Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol.
Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan
bahasa formal).


Struktur teks cerita fantasi
1. Orientasi
Orientasi merupakaan pembukaan teks yang berisi pengenalan tokoh, latar, watak, suasana
kejadian, tema, dan beberapa gambaran dari alur yang akan diceritakan kedepannya.
Contoh :
Minggu pagi yang cerah, Ardi, Handi, dan Dani berada di Candi Trowulan.
2. Konflik
Konflik adalah bagian yang berisi berisi hubungan sebab-akibat yang menimbulkan masalah
hingga masalah memuncak. konflik pada teks cerita fantasi yaitu dimulainya permasalahan
yang akan menjadi inti dari cerita fantsasi.
Konflik yang dimaksud adalah dari cerita dan dari sang pembaca akan berkeinginan untuk
membaca sampai akhir cerita. Karena akan mempunyai keinginan untuk mengetahui apa
yang akan terjadi selanjutnya dari konflik tersebut.
Pada bagian konfilk tersebut tokoh-tokoh dari cerita dan juga karakternya akan lebih di
perlihatkan.
3. Resolusi
Resolusi adalah penyelesaian dari konflik atau masalah yang tengah terjadi dan merupakan
bagian penutup cerita.
Resolusi menjadi penentu apa yang akan terjadi pada akhir cerita. Resolusi sendiri sangatlah
mempengaruhi untuk nantinya dari cerita fantasi tersebut berakhir seperti apa.

Ciri kebahasaan pada Cerita Fantasi
a) Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang

penceritaan
Kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina (kata benda). Penggunaan kata ganti
dalam cerita fantasi adalah kata ganti orang pertama (aku, saya) dan kata ganti orang ketiga
(mereka, nama orang)
b) Penggunaan latar (tempat, waktu, suasana)
penggunaan latar dalam teks cerita fantasi dibagi menjadi tiga yiatu latar tempat, latar waktu,
dan latar suasana.
latar tempat :
Laboratorium berantakan. Semua peralatan pecah. Aneh hanya laptopku yang masih
menyala.


Latar suasana : Setetes air mata pun jatuh dari wajah Sang Ratu. Tak sepatah kata pun
terdengar dari bibirnya. Kamar yang megah ini terasa sunyi dan penuh kesedihan.
Latar waktu : Tengah malam tak ada bintang di langit itu. Mendung hitam nampak
mengumpal. Lolongan anjing bersahut-sahutan menyambut malam yang semakin larut.

c) menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus.
Contoh:
Alien itu berhidung mancung. Dengan hidungnya yang menjulang, ia mengendus
sekeliling.

d) Kata sambung penanda waktu (konjungsi waktu)
konjungsi waktu merupakan kata hubung sebagai penanda urutan waktu. Misalnya setelah
itu, kemudian, sementara itu, bersamaan dengan itu, ketika, sebelum, lalu dan sebagainya.
Penggunaan kata sambung urutan waktu untuk menandakan datangnya tokoh lain atau
perubahan latar, baik latar suasana, waktu, dan tempat.
Contoh:
• Setelah buku terbuka aku terseret pada masa lampau.
• Dua tahun kemudian, Farta telah sampai di Planet Marsdan bertemu dengan Tatao.
• Akhirnya, Farta dapat menyelamatkan diri dari terkaman raksasa.
e) Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan
Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakkan cerita (memulai
masalah)
Contoh
• Tiba-tiba seorang alien yang berukuran lebih besar datang.
• Tanpa diduga buku terjatuh dan halaman terbuka menyeret Nabila pada dunia lain.
• Di tengah kebahagiaannya datanglah musibah itu.
f) Penggunaan dialog/ kalimat langsung dalam cerita
penggunaan kalimat langsung ditandai dengan dua petik ganda (“...”) dan disertai keterangan
penyertanya.
Contoh : “Raksasa itu mengejar kita!” teriak Fona kalang kabut. Aku ternganga mendengar
perkataan Fona. Aku segera berlari.

Langkah-Langkah Menyusun Cerita Fantasi Berikut.
(1) Apa tema yang akan diangkat dalam cerita fantasi kalian?
(2) Siapa tokoh dalam cerita kalian?
(3) Di mana latar terjadinya cerita kalian?


(4) Gambarlah kerangka alur cerita kalian dalam diagram alur. Gunakan diagram alur teks
naratif di atas untuk membantu kalian!
(5) Kembangkan cerita fantasi kalian!
(6) Terakhir, berilah judul yang menarik untuk hasil karya kalian!

Contoh cerita fantasi


KEKUATAN EKOR BIRU NATAGA

Oleh Ugi Agustono

Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga membagi tugas kepada seluruh
panglima dan pasukannya dititik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo
toampak gagah dengan keyakinan di dalam hati,mempertahankan milik mereka. Hari
itu, sejarah besar Tana Modo akan terukir di hati seluruh binatang.. Mereka akan berjuang
hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.

Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigalayang hendak keluar
dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Nataga dan seluruh panglima memberi isyarat
untuk tidak panik.

Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susul-menyusul bagai air.
Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah mereka penuh dengan
angkara murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air
hujan. Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap tenang
menunggu aba-aba dari Nataga.

“serbuuuu . . .!” teriak Nagata sambung-menyambungdengan seluruh panglima.

Pasukan terdepen dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan
lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget,tak percaya. Cukup banyak korban
yang jatuh di pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin tiap kelompok
serigala langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka
tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai
tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang
menuju arah mereka.

“Hai .…! tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan
sorot mata merah penuh amarah.

Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalam jumlah dua kali lipat
bahkan lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-
binatang yang mengepung. Binatang-binatang yang pantang menyerah juga tidak takut
dengan gertakan para serigala.

‘Gunakan kekuatan ekormu, Nagata!” bisik dewi Kabut ditelinga Nagata.

Nataga sempat bingung danga kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang
padam, Nataga segra memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh
pasukan.

Tiba-tiba, Nagata, pemimpin perang seluruh binatang diTana Modo, segera melesat menyeret
ekor birunya. Mendadak, ekor Nagata meengeluarkan api besar. Nagata mengibaskan api


Click to View FlipBook Version