The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Gifari Reihan, 2022-06-30 23:39:55

11150930000084_GIFARI REIHAN NURRACHMAN

Keywords: Consumer Internet of Things, Network Externalities, UTAUT

SKRIPSI

SAMPUL DALAM

ANALISIS PENERAPAN FAKTOR NETWORK EXTERNALITIES
PADA MODEL UTAUT UNTUK MENGETAHUI NIAT PERILAKU

URBAN KONSUMEN PULAU JAWA DALAM PENGGUNAAN
PERANGKAT INTERNET OF THINGS

Disusun Oleh:
GIFARI REIHAN NURRACHMAN

11150930000084

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2022 M/1443 H

i

LEMBAR JUDUL SKRIPSI
LEMBAR JUDUL

ANALISIS PENERAPAN FAKTOR NETWORK EXTERNALITIES
PADA MODEL UTAUT UNTUK MENGETAHUI NIAT PERILAKU

URBAN KONSUMEN PULAU JAWA DALAM PENGGUNAAN
PERANGKAT INTERNET OF THINGS

Disusun Oleh:
GIFARI REIHAN NURRACHMAN

11150930000084

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2022 M/1443 H

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN
iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA LAPORAN
PENELITIAN SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA
SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI LAPORAN
ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.

v

ABSTRAK

Gifari Reihan Nurrachman – 11150930000084. Analisis Penerapan Faktor
Network Externalities Pada Model UTAUT Untuk Mengetahui Niat Perilaku
Urban Konsumen Pulau Jawa Dalam Penggunaan Perangkat Internet of Things
di bawah bimbingan A'ang Subiyakto, M. Kom, Ph. D, dan Nuryasin, M. Kom.

Perkembangan teknologi Internet of Things (IoT) saat ini telah dimanfaatkan
di berbagai lini sektor dengan sektor terbesar yang paling berkembang di seluruh
dunia adalah sektor Konsumen IoT. Sebagai negara dengan jumlah belanja IoT
tertinggi kedua di ASEAN, dalam penerapannya justru penerapan sektor tersebut
khususnya untuk pengguna urban di Pulau Jawa sebagai wilayah adopsi teknologi
tertinggi ditemukan kurang begitu berkembang. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi seperti menurut studi pendahuluan dikarenakan adanya pengaruh
sosial yang kurang kuat dan presepsi kebergunaan teknologi IoT yang masih kurang
dirasakan. Penelitian kali ini berusaha menjawab permasalahan tersebut secara
lebih mendalam dengan proses peninjauan pada faktor yang dapat mempengaruhi
niat perilaku urban konsumen di Pulau Jawa dalam penggunaan perangkat IoT.
Melalui tinjauan dua variabel terbaru dari faktor Ekternalitas Jaringan (Network
Externalities) yaitu Jumlah Rekanan Menggunakan, dan Jumlah Pengguna
Menggunakan yang dikombinasikan dengan faktor Harapan Kinerja, Harapan
Usaha, Pengaruh Sosial, serta Kondisi Fasilitas dari model Unified Theory
of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) pada 400 responden penelitian,
hasilnya ditemukan bahwa saat ini masih terdapat permasalahan pada sedikitnya
Jumlah Pengguna Menggunakan dan kurangnya Pengaruh Sosial yang
menyebabkan kurangnya niat perilaku urban konsumen di Pulau Jawa dalam
penggunaan perangkat IoT.

Kata kunci: Consumer Internet of Things, Network Externalities, UTAUT.

BAB I-V + xviii + 239 Halaman + 53 Gambar + 91 Tabel + Daftar Pustaka +
Lampiran.
Pustaka Acuan (87, 1962-2021).

vi

KATA PENGANTAR

‫بِ ْس ِِمِالّلِِِال َّر ْح َم ِنِِال َّر ِح ْي ِِم‬

ُِ‫ — ال َّسلاَ ُمِ ِ َعلَ ْي ُك ِْم ِ َو َر ْح َمةُِ ِالِلِ ِ َو َب َر َكاتُه‬Segala puji serta syukur penulis panjatkan
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan junjungan nabi besar Muhammad
Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan laporan skripsi kali ini. Penulisan skripsi ini dilakukan
salah satunya sebagai syarat melaksanakan mata kuliah skripsi pada Prodi
Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, serta untuk melaksanakan penelitian dalam rangka
menganalisis penerapan faktor Network Externalities pada model UTAUT untuk
mengetahui niat perilaku urban konsumen Pulau Jawa dalam penggunaan perangkat
Internet of Things.

Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bantuan serta bimbingan pihak
terkait sangatlah sulit bagi penulis untuk dapat menyelesaikan laporan penelitian
skripsi kali ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. BAPAK IR. NASHRUL HAKIEM, S.SI, M.T, PH.D, selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah bersedia membantu memudahkan proses pengesahan pembuatan
laporan skripsi,

2. BAPAK A'ANG SUBIYAKTO, M.KOM, PH.D, selaku Ketua Program
Studi Sistem Informasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
dan selaku Dosen Pembimbing I Skripsi yang telah bersedia disibukkan serta
direpotkan dalam membantu memudahkan proses pembuatan, pembimbingan,
serta pengesahan laporan skripsi, juga memberikan kesempatan serta peluang
kepada penulis untuk belajar berkontribusi dan memiliki andil dalam progam
penelitian yang tengah dilakukan,

3. BAPAK NURYASIN, M.KOM selaku Sekretaris Program Studi Sistem
Informasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku
Dosen Pembimbing II Skripsi yang telah bersedia disibukkan dan direpotkan

vii

dalam membantu memudahkan proses pembuatan, pembimbingan, dan
pengesahan laporan skripsi,
4. IBU MEINARINI CATUR UTAMI, MT DAN IBU ELSY RAHAJENG,
MTI, selaku Dosen Penguji I & II yang telah banyak memberikan saran
yang sangat membangun dan membantu memudahkan penulis dalam proses
kemajuan pengembangan pengerjaan laporan skripsi,
5. BAPAK MAMAT DAN IBU SITI ZUNARIAH, selaku kedua Orang Tua
penulis yang selalu bersedia percaya serta mendukung baik secara doa, moral,
material, serta kepedulian dengan segala daya dan upaya terbaik yang telah
mereka lakukan dalam suasana suka maupun duka untuk membuat penulis
menjadi orang yang lebih baik juga berkembang dalam mewujudkan mimpi-
mimpi penulis dalam hidup kedepannya,
6. BAPAK-IBU DOSEN PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI, yang
telah memberikan pengetahuan dan pengalamannya kepada penulis selama
jalannya seluruh perkuliahan yang telah berlangsung,
7. SELURUH KELUARGA DEKAT PENULIS, yang telah bersedia membatu
penulis baik secara doa serta dukungannya, seperti adik penulis ZAHRIN
HANIFA ALISTY, termasuk paman penulis MUCHLAS NOOR
HIDAYAT, S.SOS.I yang telah membantu memberikan sebagian fasilitas
pendukung dalam proses pembuatan skripsi,
8. KAWAN-KAWAN SEPERJUANGAN, yang telah bersedia membantu
penulis dalam jalanya proses penelitian seperti kawan kampus (RIZKY
AULIA. S.KOM, ANGGA SAPUTRA, FASCAL BHASKARA), kawan
rumah (SURYA RAMADHAN, RIZKY FIRMAN), keluarga besar
SISTEM INFORMASI 2015, dan lain rekan lainnya yang tidak dapat penulis
tulis satu persatu, terimakasih telah ikhlas memberikan waktunya untuk
bertukar ide, fikiran, serta bekerja sama dalam menanggung beban untuk
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan studi penelitian ataupun
hal lainnya,
9. PIHAK PEMERIKSA DAN PENDUKUNG LAIN, yang telah bersedia
membantu seperti pihak akademik dan perpustakaan kampus yang telah
membantu melakukan pengecekan dan pemeriksaan laporan skripsi kali ini,

viii

serta kepada seluruh responden yang telah bersedia ikut terlibat sehingga
penelitian kali ini dapat diselesaikan.

Akhir kata saya berharap Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan segala
kebaikan kepada mereka semua. Semoga laporan penelitian ini dapat menjadi
manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang lebih baik kedepannya,
Terimakasih — ُ‫ َوِال َِّسلاَ ُمِ َع َل ْي ُك ْمِ َو َر ْح َمةُِاللِِ َو َب َر َكاتُ ِه‬.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi: [email protected].

ix

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM................................................................................................. i
LEMBAR JUDUL................................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR......................................................................................... vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN.................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah............................................................................... 9
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................ 10
1.4 Batasan Masalah................................................................................... 10
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................. 11
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................... 11
1.7 Sistematika Penulisan .......................................................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 14
2.1 Konsep Dasar Penelitian...................................................................... 14

2.1.1 Pengenalan Pilot Studi.................................................................. 14
2.1.2 Pengenalan Penelitian................................................................... 14
2.1.3 Pengenalan Metodologi Penelitian .............................................. 14
2.1.4 Pendekatan Penelitian Kuantitatif .............................................. 16
2.1.5 Pengenalan Populasi dan Sampel ................................................ 17
2.2.5 Pengenalan Data Penelitian.......................................................... 30
2.2.6 Pengenalan Hipotesis .................................................................... 32
2.2 Konsep Dasar Pengujian Penelitian ................................................... 39
2.2.1 Penerimaan Pengguna .................................................................. 39

x

2.2.2 Model UTAUT............................................................................... 43
2.2.3 Skala Likert ................................................................................... 49
2.3 Studi Kasus Penelitian ......................................................................... 50
2.3.1 Internet of Things .......................................................................... 50
2.3.2 Sektor Internet of Things .............................................................. 51
2.4 Konsep Analisis Data Penelitian ......................................................... 52
2.4.1 Analisis Data Statistik................................................................... 53
2.4.2 Structural Equation Modeling (SEM) .......................................... 58
2.4.3 Partial Least Square-SEM (PLS-SEM)........................................ 61
2.5 Alat Bantu Penelitian ........................................................................... 85
2.6.1 Google Form................................................................................... 85
2.6.2 Microsoft Excel .............................................................................. 85
2.6.3 SmartPLS....................................................................................... 86
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 87
3.1 Kerangka Penelitian............................................................................. 87
3.2 Rancangan Penelitian........................................................................... 88
3.3 Penelitian Terdahulu............................................................................ 88
3.3.1 Tinjauan Pustaka Sistematis........................................................ 88
3.3.2 Sebaran Penelitian Terdahulu ..................................................... 90
3.3.3 Pemetaan Penelitian Terdahulu .................................................. 92
3.3.4 Tren Penelitian Terdahulu ........................................................... 99
3.3.5 Kebaharuan Penelitian ............................................................... 103
3.4 Model Usulan Penelitian .................................................................... 104
3.4.1 Model Penelitian.......................................................................... 104
3.4.2 Variabel dan Indikator Penelitian............................................. 108
3.4.3 Hipotesis Penelitian..................................................................... 112
3.4.4 Kuesioner Penelitian ................................................................... 120
3.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 130
3.5.1 Objek dan Subjek Penelitian ..................................................... 130
3.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................... 131
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 132
3.6.1 Populasi Penelitian ...................................................................... 132

xi

3.6.2 Sampel Penelitian ........................................................................ 133
3.7 Pengumpulan Data Penelitian ........................................................... 138

3.7.1 Sumber Data Penelitian.............................................................. 138
3.7.2 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 138
3.7 Analisis dan Interpretasi Penelitian ................................................. 140
3.7.1 Analisis Data Penelitian.............................................................. 140
3.7.2 Interpretasi Hasil Penelitian ...................................................... 142
3.8 Instrumen Penelitian .......................................................................... 143
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 144
4.1 Sebaran Data Penelitian .................................................................... 144
4.2 Analisis Pilot Studi ............................................................................. 146
4.2.1 Hasil Analisis Pilot Studi ............................................................ 147
4.2.2 Interpretasi Hasil Pilot Studi ..................................................... 149
4.3 Analisis Statistik Deskriptif ............................................................... 150
4.3.1 Hasil Analisis Deskriptif ............................................................. 150
4.3.2 Interpretasi Hasil Analisis Deskriptif ....................................... 175
4.4 Analisis Statistik Inferensial.............................................................. 191
4.4.1 Hasil Analisis Statistik Inferensial............................................. 191
4.4.2 Interpretasi Statistik Inferensial................................................ 212
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 223
5.1 Kesimpulan Penelitian ....................................................................... 223
5.2 Implikasi Penelitian............................................................................ 225
5.2.1 Implikasi Praktis ......................................................................... 225
5.2.2 Implikasi Teoritis ........................................................................ 227
5.3 Keterbatasan Penelitian..................................................................... 227
5.4 Saran Pengembangan......................................................................... 228
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 230
LAMPIRAN....................................................................................................... 239

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbedaan Consumer dan Industrial IoT. ......................................... 2
Tabel 2.1 Karakteristik Metodologi Penelitian. ............................................... 15
Tabel 2.2 Kriteria Simple Random Sampling.................................................... 21
Tabel 2.3 Kriteria Systematic Random Sampling.............................................. 22
Tabel 2.4 Kriteria Stratified Random Sampling................................................ 22
Tabel 2.5 Kriteria Cluster Random Sampling. .................................................. 23
Tabel 2.6 Kriteria Quota Sampling.................................................................... 25
Tabel 2.7 Kriteria Snowball Sampling............................................................... 26
Tabel 2.8 Kriteria Convenience Sampling......................................................... 27
Tabel 2.9 Kriteria Purposive Sampling.............................................................. 28
Tabel 2.10 Perbedaan Hipotesis Nol dan Alternatif. ....................................... 35
Tabel 2.11 Uji Kesalahan Hipotesis Statistik.................................................... 35
Tabel 2.12 Model-Model Penerimaan Teknologi. ............................................ 41
Tabel 2.13 Indikator Performance Expectancy................................................. 45
Tabel 2.14 Indikator Effort Expectancy. ........................................................... 46
Tabel 2.15 Indikator Social Influence. .............................................................. 47
Tabel 2.16 Indikator Facilitating Conditions. ................................................... 48
Tabel 2.17 Format Skala Likert......................................................................... 50
Tabel 2.18 Perkembangan Analisis Multivariat............................................... 57
Tabel 2.19 Perbandingan CB-SEM dan PLS-SEM. ........................................ 60
Tabel 2.20 Detail Pengujian PLS-SEM (Menggunakan SmartPLS).............. 66
Tabel 2.21 Standar Nilai Outer Loading............................................................ 70
Tabel 2.22 Tingkatan Nilai Composite Reliability............................................. 72
Tabel 2.23 Standar Nilai AVE. .......................................................................... 73
Tabel 2.24 Standar Nilai Cross Loading............................................................ 74
Tabel 2.25 Standar Nilai Fornell-Larcker Criterion. ........................................ 74
Tabel 2.26 Standar Nilai Redundancy Analysis. ............................................... 76
Tabel 2.27 Standar Nilai VIF. ............................................................................ 77

xiii

Tabel 2.28 Standar Nilai Outer Weight.............................................................. 78
Tabel 2.29 Standar Nilai Beta Standart (β). ...................................................... 79
Tabel 2.30 Standar Nilai R-Square (R2). ........................................................... 80
Tabel 2.31 Standar Nilai p-value dan t-value. .................................................. 82
Tabel 2.32 Standar Nilai Stone-Geisser (Q2). .................................................... 82
Tabel 2.33 Standar Nilai Effect Size (f2). ........................................................... 84
Tabel 2.34 Standar Nilai Relative Impact (q2)................................................... 85
Tabel 3.1 Penelitian Berhasil Disaring. ..............................................................90
Tabel 3.2 Indeks Penelitian Terdahulu. ............................................................ 91
Tabel 3.3 Jurnal Penerbit Penelitian Terdahulu.............................................. 91
Tabel 3.4 Pemetaan Penelitian Terdahulu........................................................ 92
Tabel 3.5 Detail Model Usulan Penelitian....................................................... 107
Tabel 3.6 Penjelasan Variabel Penelitian. ...................................................... 108
Tabel 3.7 Penjelasan Indikator Penelitian. ..................................................... 109
Tabel 3.8 Format Pertanyaan Umum (Bagian Pertama). ............................. 120
Tabel 3.9 Format Pertanyaan Profil Responden (Bagian Kedua)................ 122
Tabel 3.10 Format Pertanyaan Profil Responden (Bagian Kedua).............. 124
Tabel 3.11 Format Pertanyaan Kuesioner (Bagian Ketiga).......................... 126
Tabel 3.12 Waktu Pelaksanaan Penelitian. .................................................... 131
Tabel 3.13 Sebaran Populasi Penelitian. ......................................................... 133
Tabel 3.14 Sebaran Sampel Penelitian Terdahulu......................................... 136
Tabel 3.15 Perhitungan Sampel Penelitian..................................................... 136
Tabel 3.16 Sebaran Data Studi Literatur. ...................................................... 139
Tabel 3.17 Instrumen Penelitian...................................................................... 143
Tabel 4.1 Data Sebaran Responden..................................................................144
Tabel 4.2 Hasil Gabungan Analisis Outer Model (Pilot Studi)..................... 147
Tabel 4.3 Detail Jenis Kelamin. ....................................................................... 151
Tabel 4.4 Detail Usia. ........................................................................................ 152
Tabel 4.5 Detail Domisili. ................................................................................. 153
Tabel 4.6 Detail Pekerjaan. .............................................................................. 154
Tabel 4.7 Detail Gaji. ........................................................................................ 155
Tabel 4.8 Detail Pendidikan Terakhir............................................................. 156

xiv

Tabel 4.9 Detail Pendidikan Bidang IT........................................................... 157
Tabel 4.10 Detail Pelatihan & Sertifikasi Bidang IT. .................................... 157
Tabel 4.11 Detail Memiliki Pengetahuan IT................................................... 159
Tabel 4.12 Detail Memiliki Pemahaman IT.................................................... 160
Tabel 4.13 Detail Memiliki Keterampilan IT. ................................................ 161
Tabel 4.14 Detail Memiliki Pengalaman IT.................................................... 162
Tabel 4.15 Detail Memiliki Pengalaman IT Selama. ..................................... 163
Tabel 4.16 Detail Menggunakan IT Sebanyak. .............................................. 164
Tabel 4.17 Detail Menggunakan Perangkat IT Seperti................................. 165
Tabel 4.18 Detail Menggunakan IT Selama. .................................................. 166
Tabel 4.19 Detail Memiliki Pengetahuan IoT................................................. 167
Tabel 4.20 Detail Memiliki Pemahaman IoT.................................................. 168
Tabel 4.21 Detail Memiliki Keterampilan IoT. .............................................. 169
Tabel 4.22 Detail Memiliki Pengalaman IoT.................................................. 170
Tabel 4.23 Detail Memiliki Pengalaman IoT Selama. ................................... 171
Tabel 4.24 Detail Menggunakan IoT Sebanyak. ............................................ 172
Tabel 4.25 Detail Menggunakan IoT Seperti.................................................. 174
Tabel 4.26 Detail Menggunakan Perangkat IoT Selama............................... 175
Tabel 4.27 Matrix Nilai Outer Loading. .......................................................... 192
Tabel 4.28 Matix Composite Reliability. .......................................................... 194
Tabel 4.29 Matrix Nilai AVE. .......................................................................... 196
Tabel 4.30 Matix Nilai Cross Loading. ............................................................ 197
Tabel 4.31 Matix Nilai Fornell-Larcker Criterion. ......................................... 198
Tabel 4.32 Matix Gabungan Analisis Outer Model. ...................................... 199
Tabel 4.33 Matrix Nilai Beta Standart (β). ...................................................... 202
Tabel 4.34 Matrix Nilai R-Square (R2)............................................................ 203
Tabel 4.35 Matrix Nilai t-Statistic dan p-Values............................................. 205
Tabel 4.36 Matrix Nilai f-Square (f2). .............................................................. 206
Tabel 4.37 Matrix Nilai Stone-Geisser (Q2)..................................................... 207
Tabel 4.38 Matrix Nilai q-Square (q2). ............................................................ 208
Tabel 4.39 Matix Gabungan Analisis Inner Model........................................ 210

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan IoT di Dunia.............................................. 2
Gambar 1.2 Grafik Perkembangan IoT Indonesia............................................ 3
Gambar 1.3 Grafik Potensi C-IoT di Indonesia................................................. 5
Gambar 2.1 Teknik Sampling Penelitian.......................................................... 19
Gambar 2.2 Hipotesis Satu Arah (Arah Kiri). ................................................. 37
Gambar 2.3 Hipotesis Satu Arah (Arah Kanan).............................................. 38
Gambar 2.4 Hipotesis Dua Arah. ...................................................................... 39
Gambar 2.5 Perkembangan Model Penerimaan Teknologi............................ 40
Gambar 2.6 Model UTAUT. .............................................................................. 45
Gambar 2.7 Komponen Berkaitan Internet of Things. .................................... 51
Gambar 2.8 Sektor-Sektor Internet of Things di Seluruh Dunia.................... 52
Gambar 2.9 Perbedaan Outer dan Inner Model. .............................................. 63
Gambar 2.10 Alur Pengujian PLS-SEM (Menggunakan SmartPLS). .......... 65
Gambar 2.11 Arah (Path) Outer Model Reflektif. ............................................ 69
Gambar 2.12 Arah (Path) Outer Model Formatif............................................. 75
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian.......................................................................87
Gambar 3.2 Model Tinjauan Pustaka Sistematis. ........................................... 89
Gambar 3.3 Grafik Sebaran Penelitian Terdahulu. ........................................ 90
Gambar 3.4 Grafik Model Paling Banyak Digunakan. ................................... 99
Gambar 3.5 Grafik Variabel Independen Paling Banyak Digunakan......... 100
Gambar 3.6 Grafik Variabel Dependen Paling Banyak Digunakan............ 101
Gambar 3.7 Model Usulan Penelitian. ............................................................ 106
Gambar 4.1 Data Sebaran Pengisian Kuesioner.............................................145
Gambar 4.2 Grafik Jenis Kelamin. ................................................................. 150
Gambar 4.3 Grafik Usia. .................................................................................. 151
Gambar 4.4 Grafik Domisili............................................................................. 152
Gambar 4.5 Grafik Pekerjaan. ........................................................................ 153
Gambar 4.6 Grafik Gaji. .................................................................................. 154
Gambar 4.7 Pendidikan Terakhir. .................................................................. 155

xvi

Gambar 4.8 Grafik Pendidikan Bidang IT..................................................... 156
Gambar 4.9 Grafik Pelatihan & Sertifikasi IT. ............................................. 157
Gambar 4.10 Grafik Memiliki Pengetahuan IT............................................. 158
Gambar 4.11 Grafik Memiliki Pemahaman IT.............................................. 159
Gambar 4.12 Grafik Memiliki Keterampilan IT. .......................................... 160
Gambar 4.13 Grafik Memiliki Pengalaman IT.............................................. 161
Gambar 4.14 Memiliki Pengalaman IT Selama. ............................................ 162
Gambar 4.15 Grafik Menggunakan IT Sebanyak. ........................................ 163
Gambar 4.16 Grafik Menggunakan IT Seperti.............................................. 164
Gambar 4.17 Grafik Menggunakan IT Selama. ............................................ 165
Gambar 4.18 Grafik Memiliki Pengetahuan IoT........................................... 167
Gambar 4.19 Grafik Memiliki Pemahaman IoT............................................ 168
Gambar 4.20 Grafik Memiliki Keterampilan IoT. ........................................ 169
Gambar 4.21 Grafik Memiliki Pengalaman IoT............................................ 170
Gambar 4.22 Grafik Memiliki Pengalaman IoT Selama. ............................. 171
Gambar 4.23 Grafik Menggunakan IoT Sebanyak. ...................................... 172
Gambar 4.24 Grafik Menggunakan IoT Seperti............................................ 173
Gambar 4.25 Grafik Menggunakan IoT Selama. .......................................... 174
Gambar 4.26 Grafik Composite Reliability.................................................... 194
Gambar 4.27 Grafik Nilai AVE. ...................................................................... 196
Gambar 4.28 Grafik Nilai Beta Standart (β).................................................. 202
Gambar 4.29 Grafik Nilai R-Square (R2). ...................................................... 203
Gambar 4.30 Visualisasi Nilai f-square (f2). ................................................... 206
Gambar 4.31 Hasil Analisis Model Pengujian................................................ 211

xvii

DAFTAR SINGKATAN

Keterangan Awalan Singkatan Kepanjangan
Kata
Umum
Umum C C-IoT Consumer-Internet of Things
Umum
Teknis I I-IoT Industrial-Internet of Things
Teknis
Teknis I IoT Internet of Things
Teknis
Teknis A AVE Average Variance Extracted
Teknis
Teknis I IT Informasi dan Teknologi
Jurnal
Jurnal P PLS-SEM Partial Least Square-SEM
Jurnal
Jurnal P PLS-MGA Partial Least Square Multi-Group Analysis
Jurnal
Jurnal S SEM Structural Equation Modeling
Jurnal
Jurnal V VB-SEM Variance Based-SEM

Jurnal V VIF Variance Inflation Factor

Jurnal B BMA Business, Management and Accounting
Jurnal
Jurnal C CS Computer Science (miscellaneous)
Jurnal
Hipotesis C CSE Control and Systems Engineering
Hipotesis
Hipotesis C CNC Computer Networks and Communications
Model
Model E EEE Electrical and Electronic Engineering
Model
Model H HCI Human-Computer Interaction
Model
Model I IS Information Systems

M MAR Marketing

M MTI Management of Technology and
Innovation

P PS Psychology (miscellaneous)

Q Q Quartile

S SS Social Sciences (miscellaneous)

S SM Strategy and Management

A A Accepted

H H Hypothesis

R R Rejected

D DOI Diffusion of Innovation Theory

N NE Network Externalities

P PMT Protection Motivation Theory

T TAM Technology Acceptance Model

T TPB Theory of Planned Behavior

T TRA Theory of Reasoned Action

xviii

Keterangan Awalan Singkatan Kepanjangan
Kata

Model T TTF Task Technology Fit
Unified Theory of Acceptance
Model U UTAUT and Use of Technology
Value-Based Adaptation Model
Model V VAM Actual Control
Variabel Independen A AC Achievement Emotions
Variabel Independen A AE Attitude Toward
Variabel Independen A AT Automation
Variabel Independen A AU Behavioral Intention
Variabel Independen B BI Behavioral use Intention
Variabel Independen B BI Compatibility
Variabel Independen C CB Controllability
Variabel Independen C CB Challenge Emotions
Variabel Independen C CE Cognitive Instrumentals
Variabel Independen C CI Convenience
Variabel Independen C CN Control Over Secure
Variabel Independen C COS Complexity
Variabel Independen C CP Cyber Resilience
Variabel Independen C CR Creative Skills
Variabel Independen C CS Design Aestetics
Variabel Independen D DA Deterrence Emotions
Variabel Independen D DE Expert Advice
Variabel Independen E EA Effort Expectancy
Variabel Independen E EE Enjoyment
Variabel Independen E EY Effort Expectancy
Variabel Independen E EE Facilitated Appropriation
Variabel Independen F FA Facilitating Conditions
Variabel Independen F FC Familiarity
Variabel Independen F FM Facilitating Conditions
Variabel Independen F FC Habit
Variabel Independen H HB Hindering Condition
Variabel Independen H HC Hedonic Motivation
Variabel Independen H HM Health Risk
Variabel Independen H HR Interconnectedness
Variabel Independen I IC Image
Variabel Independen I IM Information Navigation Skills
Variabel Independen I INS

xix

Keterangan Awalan Singkatan Kepanjangan
Kata

Variabel Independen I IPV Internet Perceived Value
Variabel Independen I IS IoT Skills
Variabel Independen I IWB Internet Well Being
Variabel Independen L LE Loss Emotions
Variabel Independen M MC Moral Consederation
Variabel Independen M MS Mobile Skills
Variabel Independen N NP Number of Peers
Variabel Independen N NU Number of User
Variabel Independen O OE Openness Experience
Variabel Independen O OWoM Online Word of Mouth
Variabel Independen P PB Perceived Benefit
Variabel Independen P PBC Perceived Behavioral Control
Variabel Independen P PC Perceived Cost
Variabel Independen P PE Performance Expectancy
Variabel Independen P PEoU Perceived Ease of Use
Variabel Independen P PI Personal Innovativeness
Variabel Independen P PPE Problem Perception Environmen
Variabel Independen P PR Perceived Reliability
Variabel Independen P PR Privacy
Variabel Independen P PR Perceived Risk
Variabel Independen P PR Performance Ris
Variabel Independen P PS Perceived Sacrifice
Variabel Independen P PU Perceived Usefulness
Variabel Independen P PV Perceived Vulnerability
Variabel Independen P PV Perceived Value
Variabel Independen P PV Price Value
Variabel Independen P PE Performance Expectancy
Variabel Independen R RA Relative Advantage
Variabel Independen R RD Result Demonstrability
Variabel Independen S SC Security
Variabel Independen S SC Social Conformity
Variabel Independen S SF Safety
Variabel Independen S SI Social Influeunce
Variabel Independen S SN Subjective Norm
Variabel Independen S SPR Security Privacy Risk
Variabel Independen S SS Social Skills

xx

Keterangan Awalan Singkatan Kepanjangan
Kata

Variabel Independen S ST Status
Variabel Independen S SV Severity
Variabel Independen S SI Social Influence
Variabel Independen T TA Technology Anxiety
Variabel Independen T TB Trialability
Variabel Independen T TC Task Characteristics
Variabel Independen T TC Technology Characteristics
Variabel Independen T TC Technology Commitment
Variabel Independen T TR Time Risk
Variabel Independen T TR Trust
Variabel Independen T TTF Task Technology Fit
Variabel Independen U UC User Character
Variabel Independen V VB Visibility
Variabel Independen V VS Variety Seeking
Variabel Dependen A AD Adoption
Variabel Dependen A AI Adoption Intention
Variabel Dependen A AT Attitude Toward
Variabel Dependen A AW Awarness
Variabel Dependen B BI Behavioral Intention
Variabel Dependen C CAI Confirmation of Actual Usage
Variabel Dependen C COS Control Over Secure
Variabel Dependen C CS Creative Skills
Variabel Dependen C CT Cost
Variabel Dependen E EU Ease of Use
Variabel Dependen F FM Familiarity
Variabel Dependen H HB Habit
Variabel Dependen I IoTS IoT Skills
Variabel Dependen I INS Information Navigation Skills
Variabel Dependen I IU Intention to Use
Variabel Dependen I IWB Internet Well Being
Variabel Dependen P PB Perceived Benefits
Variabel Dependen P PE Performance Expectancy
Variabel Dependen P PR Privacy
Variabel Dependen P PUB Potential use Behavior
Variabel Dependen P PV Price Value
Variabel Dependen R RS Risk

xxi

Keterangan Awalan Singkatan Kepanjangan
Kata
Variabel Dependen
Variabel Dependen S SPR Security Privacy Risk
Variabel Dependen S SS Social Skills
Variabel Dependen T TR Trust
Variabel Dependen T TTF Task Technology Fit
U US Usefulness

xxii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi Internet of Things atau dapat disingkat IoT

saat ini telah menjadi salah satu teknologi yang paling banyak digunakan
di seluruh dunia (Accenture, 2020; World Economic Forum, 2020). Hal ini
dibuktikan melalui laporan terbaru dari (Statista, 2021) yang menyatakan
bahwa pada tahun 2021 teknologi IoT telah dipergunakan oleh lebih dari
30 milyar perangkat di seluruh dunia.

Konsep dari teknologi IoT sebenarnya telah hadir sejak beberapa
dekade lalu, tepatnya sejak tahun 1990-an. IoT dapat didefinisikan sebagai
teknologi yang mampu untuk terhubung ke berbagai perangkat (things)
di sekitar manusia melalui sensor dan alat pengontrol yang dapat dikendalikan
melalui jaringan (internet). Dalam penerapannya, IoT dapat dipergunakan
sebagai perangkat yang mampu bekerjasama seperti memberi informasi,
mengerjakan sesuatu, ataupun hal lain untuk membantu kegiatan manusia
sehari-hari (Khanna & Kaur, 2020).

Pemanfaatan teknologi IoT di seluruh dunia saat ini telah digunakan
di berbagai lini sektor. Laporan terbaru dari lembaga riset (Mordor
Intelligence, 2021a, 2021b) menyatakan bahwa dalam 4 tahun terakhir
(2018-2021) terdapat dua sektor yang paling berkembang dan menjadi tren
dipasaran. Kedua sektor tersebut merupakan sektor konsumen atau dapat
disebut Consumer-Internet of Things (C-IoT), dan sektor industri atau
Industrial-Internet of Things (I-IoT).

Di antara kedua sektor tersebut, saat ini sektor konsumen (C-IoT)
tercatat merupakan salah satu sektor yang memiliki tingkat pertumbuhan
terpesat dalam penerapan perangkat IoT di seluruh dunia (Mordor
Intelligence, 2021a, p. 4). Pada tahun 2021, sebanyak 7.9 milyar perangkat
konsumen telah terhubung dengan IoT dan terjadi pertumbuhan yang
signifikan sebanyak 800-900 juta perangkat setiap tahunnya mengalahkan

1

sektor industri (I-IoT) di seluruh dunia (Mordor Intelligence, 2021a).
Untuk lebih jelasnya, berikut data perkembangan sektor IoT yang dapat
dilihat melalui Gambar 1.1 di bawah ini.

10

8

Milyar 6

4 6.2 5.6 7 6.8 7.9
4.5 2020 2021
2 5.4
3.7 2019

0
2018

I-IoT C-IoT Linear (C-IoT)

Sumber: https://www.mordorintelligence.com/industry-reports/consumer-iot-market.

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan IoT di Dunia.

Sektor konsumen atau C-IoT merupakan salah satu segmentasi pasar
IoT yang mengacu pada perangkat IoT yang dapat saling terhubung dan
digunakan secara pribadi oleh pengguna (konsumen). Hal ini berbeda dengan
sektor industri atau I-IoT yang merupakan perangkat IoT yang khusus
digunakan dalam kegiatan industri ataupun bisnis (Mordor Intelligence,
2021a, pp. 3–4; Sisinni et al., 2018, p. 6). Beberapa perbedaan antara sektor
C-IoT dan I-IoT dapat secara jelas dilihat melalui Tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1 Perbedaan Consumer dan Industrial IoT.

Pengaruh Dalam Consumer IoT Industrial IoT
Fokus Penggunaan
Pengguna Industri
Model Layanan
Konektifitas Berorientasi kepada Manusia Berorientasi kepada Mesin
Volume Data
Fleksibel & Jaringan Saluler Tetap & Konsisten
Perangkat
Yang Banyak Menengah Sampai Tinggi Tinggi Sampai Sangat Tinggi

Digunakan Otomatisasi Rumah: Manufaktur/Industri:
1. HVAC, Kontrol Suara 1. Logistik, Gudang,

(Google Home) dll. Persediaan dll.

2. Perangkat Dikenakan: 2. Transportasi/
Jam dan Kacamata Pintar, Mobilitas Masa.
Pelacak Kebugaran dll.

3. Peralatan Elektronik 3. Minyak dan Gas.
IoT: TV Pintar dll.

2

Sebagai negara dengan jumlah belanja IoT tertinggi kedua di ASEAN
(EET EDN Asia, 2018, p. 4), dalam penerapannya ternyata ditemukan sektor
C-IoT yang saat ini kurang begitu berkembang di Indonesia. Hal tersebut
ditunjukkan melalui laporan dari (We Are Social & Hootsuite, 2020, p. 21)
yang menyatakan bahwa pengggunaan perangkat konsumen IoT (C-IoT)
seperti perangkat rumah pintar, perangkat pintar (jam tangan pintar, TV
pintar), dan perangkat konsumen IoT lainnya hanya digunakan sebanyak 15%
dari seluruh perangkat teknologi yang digunakan di Indonesia saat ini.

Hal senada juga ditunjukkan oleh laporan dari (Asosiasi IoT
Indonesia, 2020, p. 15) yang menyatakan bahwa penggunaan IoT terbesar
di Indonesia ternyata didominasi oleh sektor I-IoT, khususnya pada ranah
Perusahaan dan Manufaktur. Lebih jelasnya Gambar 1.2 dibawah dapat
menggambarkan proporsi sektor IoT yang saat ini berkembang di Indonesia.

Konsuemen & Pribadi Industrial & Lainnya

50% Perusahaan &
40% Otomatisasi Manufaktur, 40%

Rumah, 27% Bangunan ,
30% 16%
20% Perangkat

Konsumen, 6%
10%

0%

Gambar 1.2 Grafik Perkembangan IoT Indonesia.

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi permasalahan
tersebut. Salah satunya menurut hasil tinjauan awal yang telah dilakukan pada
10 orang pengguna dan non pengguna perangkat konsumen IoT pada studi
pendahuluan ditemukan bahwa hal tersebut dapat terjadi karena menurut
pengguna yang tidak menggunakan perangkat konsumen IoT merasa
perangkat tersebut saat ini masih belum banyak mereka dengar, dan
lingkungan dekat di sekitar mereka juga masih belum banyak yang telah
menggunakan perangkat tersebut. Hal ini yang menurut mereka menjadi salah
satu tanda mengapa mereka masih enggan menggunakan perangkat
konsumen IoT saat ini.

3

Sementara dari sisi pengguna yang telah menggunakan perangkat
konsumen IoT juga merasa informasi terkait perangkat tersebut baik pada
media televisi, media massa, ataupun internet sendiri memang saat ini belum
secara masif disebarluaskan. Menurut mereka mungkin hal tersebut yang
menjadi salah satu indikasi awal mengapa saat ini masih banyak pengguna
yang masih enggan menggunakan perangkat konsumen IoT, dikarenakan
mereka tidak mengetahui apa itu perangkat konsumen IoT dan manfaat yang
dapat diberikan perangkat tersebut kedepannya.

Berdasarkan hasil eksplorasi awal tersebut mengindikasikan
bahwa saat ini pengguna masih merasa terdapatnya kekurangan baik dari segi
penyebaran informasi terkait penggunaan perangkat konsumen IoT dan
masih banyak orang yang tidak mengetahui akan kelebihan (keunggulan)
penggunaan perangkat konsumen IoT. Tentu dengan adanya temuan tersebut
sedikit banyaknya dapat menjadi acuan awal untuk menjawab mengapa
terjadi kurang banyaknya penggunaan perangkat konsumen IoT khususnya di
Pulau Jawa saat ini. Tetapi perlu peninjauan lebih mendalam terkait fenomena
yang tengah terjadi tersebut untuk menarik kesimpulan yang lebih mendalam.

Dengan ditemukannya seluruh data tersebut menunjukkan bahwa saat
ini memang terdapat adanya perbedaan signifikan antara yang terjadi pada
perkembangan segmentasi pasar IoT di seluruh dunia yang sebagian besarnya
didominasi oleh pasar C-IoT (Mordor Intelligence, 2021a, p. 4), dan
perkembangan penggunaan IoT di Indonesia yang ternyata hanya didominasi
oleh pasar I-IoT (Asosiasi IoT Indonesia, 2020, p. 15). Tetapi secara
terperinci belum terdapat indikasi (faktor) yang pasti mengapa permasalahan
tersebut dapat terjadi.

Padahal secara statistik Indonesia dengan representasi wilayah urban
(perkotaan) Pulau Jawa saat ini memiliki potensi yang sangat besar dalam
penggunaan perangkat IoT khususnya pada sektor C-IoT. Hal tersebut seperti
banyaknya faktor yang dapat mendukung penggunaan perangkat C-IoT
contohnya dari 272 juta penduduk Indonesia, 64% atau 175 juta di antaranya
merupakan pengguna internet dengan dominasi wilayah urban Pulau Jawa
sebanyak 55% pada usia 20-30 tahun (APJII, 2020; KOMINFO, 2017; We

4

Are Social & Hootsuite, 2020). Internet sendiri merupakan salah satu faktor
pendukung utama dalam penggunaan perangkat C-IoT karena sebagian besar
perangkat C-IoT yang digunakan saat ini membutuhkan adanya jaringan
(internet) untuk dapat digunakan (Khanna & Kaur, 2020).

Begitu pula dalam hal minat beli perangkat yang berhubungan
dengan teknologi seperti ponsel pintar, laptop, desktop (komputer), dan lain
sebagainya. Rata-rata lebih dari 60% penduduk di Indonesia dengan dominasi
wilayah yang sama yaitu urban Pulau Jawa pada usia 20-30 tahun (generasi
muda) telah menggunakan berbagai perangkat tersebut untuk mendukung
kegiatan mereka sehari-hari (APJII, 2020; KOMINFO, 2017; We Are Social
& Hootsuite, 2020). Secara lebih jelas, keseluruhan data tersebut dapat dilihat
melalui Gambar 1.3 di bawah ini.

Total Populasi Indonesia 272.1 Jt

Pengguna Internet 175.4 Jt (66% : 272,1 Jt)

Non IoT Ponsel Pintar 168.91 Jt (94% : 179,7 Jt)

Laptop dan Dekstop 118.6 Jt (66% : 179,7 Jt)

Perangkat IoT Jam dan Gelang Pintar 23.36 Jt (13% : 179,7 Jt)

Perangkat Rumah Pintar 14.01 Jt (7.8% : 179,7 Jt)

Perangkat TV Terkoneksi 10.24 Jt (5.7% : 179,7 Jt)

0 50 100 150 200 250 300

Sumber: https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia.

Gambar 1.3 Grafik Potensi C-IoT di Indonesia.

Dengan hadirnya temuan di atas, tentu meninggalkan pertanyaan
mendasar, mengapa sampai saat ini sektor C-IoT di Indonesia khususnya
di kawasan urban Pulau Jawa sebagai wilayah representasi adaptasi teknologi
tertinggi kurang begitu berkembang di Indonesia. Padahal Indonesia sendiri
pada representasi Pulau Jawa memiliki potensi yang sangat besar pada
pasar C-IoT baik secara dukungan pemanfaatan internet yang menjadi dasar

5

penggunaan perangkat C-IoT maupun minat beli pengguna pada perangkat
yang berhubungan dengan teknologi.

Hadirnya temuan di atas memunculkan lahirnya topik pada objek
penelitian yang akan diangkat peneliti dalam penelitian kali ini, yaitu faktor
apakah yang menyebabkan penggunaan perangkat konsumen IoT (C-IoT)
kurang begitu berkembang khususnya pada pengguna urban Pulau Jawa.
Melalui permasalahan tersebut, peneliti ingin menjawab topik penelitian
melalui proses analisis untuk mengetahui permasalahan tersebut. Pemilihan
topik kali ini dirasa cukup penting karena apabila penyebab konsumen urban
Indonesia khususnya di Pulau Jawa yang kurang berminat menggunakan
perangkat C-IoT dapat diketahui secara lebih pasti, maka kedepan
penggunaan perangkat C-IoT di Indonesia dapat ditingkatkan untuk
menyamai potensi yang tengah terjadi pada pasar dunia.

Saat ini terdapat beberapa penelitian terdahulu yang telah membahas
model penerimaan teknologi yang dapat digunakan untuk menjawab
permasalahan penelitian kali ini. Melalui tinjauan literatur sistematis, peneliti
menemukan beberapa model penerimaan teknologi yang paling banyak
digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut. Dua teratas di antaranya
merupakan model Diffusion Innovation Theory (DOI) yang telah digunakan
pada penelitian (Chatterjee, 2020; Hsiao & Lun, 2017; Hubert et al., 2019;
Karahoca et al., 2018; Wu et al., 2016), dan Technology Acceptance Model
(TAM) pada penelitian dari (Baba & Baharudin, 2020; C. fei Chen et al.,
2017; de Boer et al., 2019; Mital et al., 2018; Tsourela & Nerantzaki, 2020).

Tidak sebanyak kedua model tersebut, sayangnya pemanfaatan model
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) saat ini
masih belum terlalu banyak dimanfaatkan dalam meninjau penerimaan
pengguna pada perangkat C-IoT (Aldossari & Sidorova, 2020; W. Lee &
Shin, 2019; Pal et al., 2018; Sinaga, 2019). Padahal model UTAUT
merupakan model yang lebih baru dan lebih komprehensif (luas/menyeluruh)
karena telah menggabungkan delapan model penerimaan teknologi terdahulu,
termasuk kedua model yang paling banyak digunakan pada topik penelitian
kali ini yaitu model DOI dan TAM (Venkatesh et al., 2003b).

6

Dengan kurang dimanfaatkannya model UTAUT pada penelitian
terdahulu, maka pada penelitian kali ini peneliti tertarik menggunakan model
UTAUT untuk menganalisis bagaimana niat perilaku (Behavioral Intention)
penerimaan urban konsumen Pulau Jawa dalam penggunaan IoT. Diharapkan
dengan menerapkan model UTAUT yang lebih komprehensif, faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi niat perilaku urban konsumen Pulau Jawa dalam
penggunaan perangkat IoT dapat diketahui dalam pengembangan penelitian.

UTAUT sendiri merupakan model penerimaan teknologi yang dibuat
oleh Venkatesh et al. pada tahun 2003 untuk mengukur bagaimana niat
perilaku (Behavioral Intention) pengguna dalam penerimaan sebuah
teknologi. Hal tersebut dapat diukur melalui empat faktor (variabel)
pengukuran, yaitu Harapan Kinerja (Performance Expectancy), Harapan
Usaha (Effort Expectancy), Pengaruh Sosial (Social Influence), dan Kondisi
yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions) (Venkatesh et al., 2003b).

Selain empat variabel di atas, penerapan model UTAUT dalam
penelitian topik serupa juga telah dikembangkan dengan berbagai faktor
tambahan untuk mengetahui niat perilaku konsumen dalam penggunaan
perangkat IoT, seperti penambahan variabel Kepercayaan (Trust), Keamanan
(Security), Privasi (Privacy) pada penelitian dari (Aldossari & Sidorova,
2020), variabel Inovasi Pribadi (Personal Innovativeness), Karakteristik
Tugas (Task Characteristic), Karakteristik Teknologi (Technology
Characteristic) pada penelitian (Sinaga, 2019), dan variabel Kondisi yang
Menghambat (Hindering Condition) pada penelitian (W. Lee & Shin, 2019).

Tetapi sampai saat ini sesuai dengan sebaran penelitian terdahulu,
belum ada penelitian yang secara khusus membahas penggunaan faktor
Eksternalitas Jaringan (Network Externalities) pada model UTAUT untuk
menilai faktor niat perilaku penerimaan konsumen terhadap penggunaan
perangkat IoT. Padahal pada beberapa penelitian (diluar topik penelitian kali
ini), faktor Eksternalitas Jaringan dinilai sangat penting untuk membantu
mengukur bagaimana niat perilaku seseorang konsumen atau pengguna dalam
penggunaan suatu teknologi melalui tinjauan subjektif seseorang dalam
menggunakan suatu teknologi karena pengaruh banyaknya orang lain dan

7

orang disekitarnya yang telah menggunakan teknologi tersebut (Katz &
Shapiro, 1985).

Penggunaan faktor Eksternalitas Jaringan pada penelitian kali ini juga
diterapkan untuk mendukung tinjauan awal pada studi pendahuluan mengenai
masalah yang menurut hasil tinjauan tersebut ditemukan bahwa memang saat
ini masih belum banyak orang lain dan orang disekitar mereka yang telah
menggunakan perangkat konsumen IoT. Peninjauan ini dilakukan untuk
mengetahui secara lebih jelas (pasti) apakah memang permasalahan tersebut
memang yang dirasakan oleh sebagian besar pengguna di Indonesia
khususnya di Pulau Jawa ataupun ada faktor lain yang menyebabkan
terjadinya hal tersebut.

Selain itu faktor lain yang harus menjadi tinjauan khusus menurut
studi pendahuluan yang harus dimiliki pada perangkat konsumen IoT seperti
kemudahan pengoprasian, efektifitas, efisiensi, infrastruktur penggunaan
dan lain sebagainya yang menjadi masalah awal pada studi pendahuluan
akan dijawab melalui penggunaan model UTAUT diluar penggunaan
Eksternalitas Jaringan sebagai kebaharuan penggunaan faktor peninjauan
dalam penggunaan perangkat konsumen IoT di Pulau Jawa.

Faktor Eksternalitas Jaringan (Network Externalities) sendiri berasal
dari rumpun ilmu ekonomi yang dikemukakan oleh Katz dan Shapiro pada
tahun 1985 yang bekerja ketika seseorang menganggap telah banyak orang
lain (Number of Users), dan rekanan mereka (Number of Peers) seperti teman,
keluarga, ataupun rekan kerja telah dan akan menggunakan teknologi tertentu
(Katz & Shapiro, 1985) (Kraut et al., 1998), maka akan semakin tertarik
seseorang untuk ikut menggunakan teknologi tersebut (Economides &
Himmelberg, 1994).

Dalam pemanfaatanya, variabel Eksternalitas Jaringan secara umum
telah banyak digunakan untuk mengukur bagaimana niat perilaku (Behavioral
Intention) dalam penerimaan penggunaan suatu teknologi seperti pada
penelitian dari (Wei & Lu, 2014) tentang niat penggunaan Mobile Social
Games, penelitian dari (Lin et al., 2015) tentang penerimaan 3G Mobile
Services, penelitian dari (C. C. Chen et al., 2018) tentang niat penggunaan

8

Music Streaming, penelitian dari (Tan & Ooi, 2018) tentang Mobile Tourism,
serta penelitian dari (J. M. Lee & Kim, 2020) tentang adopsi Internet Banks.
Eksternalitas Jaringan pada penelitian terdahulu dari (C. C. Chen et al., 2018),
dan (Tan & Ooi, 2018) juga telah dihubungkan kedalam variabel
Social Influence untuk mengukur bagaimana faktor Eksternalitas Jaringan
dapat mempengaruhi pengaruh sosial pengguna atau konsumen dalam
menggunakan suatu teknologi tertentu.

Berdasarkan seluruh latar belakang, masalah, usulan model, serta
variabel yang telah dibahas di atas, maka pada kesempatan kali ini peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian yang akan diberi judul: “Analisis
Penerapan Faktor Network Externalities Pada Model UTAUT Untuk
Mengetahui Niat Perilaku Urban Konsumen Pulau Jawa Dalam
Penggunaan Perangkat Internet of Things”.

1.2 Identifikasi Masalah
Setelah melihat uraian latar belakang di atas, maka dapat

diidentifikasikan beberapa masalah utama, yang di antaranya:
1. Terdapat permasalahan praktis dalam penerimaan perangkat konsumen

IoT khususnya di Pulau Jawa. Berasarkan hasil eksplorasi studi
pendahuluan hal tersebut dapat terjadi karena masih adanya kekurangan
baik pada segi penyebaran informasi dan penggunaan perangkat
konsumen IoT yang belum meluas serta belum diketahuinya kelebihan
dan manfaat dari penggunaan perangkat tersebut. Akan tetapi secara pasti
permasalahan yang dapat menyebabkan sektor konsumen IoT khususnya
pada wilayah urban Pulau Jawa kurang berkembang belum dapat
diketahui. Oleh karena itu, diperlukan proses analisis lebih lanjut guna
menjawab faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut.
2. Perlunya pengembangan kembali pada model UTAUT guna mendukung
tinjauan yang lebih mendalam dengan menambahkan faktor pengaruh
subjektif yang dirasakan seseorang untuk ikut menggunakan suatu
teknologi karena banyaknya orang lain yang menggunakan teknologi
tersebut dengan adanya penerapan faktor Network Externalities

9

(Externalitas Jaringan). Peninjauan faktor tersebut secara teoritis
juga belum pernah dilakukan sebelumnya, serta untuk kembali
membuktikan hasil studi pendahuluan yang menyatakan permasalahan
tersebut dapat terjadi selain karena faktor kemudahan pengoprasian,
efektifitas, efisiensi, infrastruktur penggunaan, salah satu faktor lainnya
karena belum banyaknya orang lain dan orang disekitar mereka yang
menggunakan perangkat konsumen IoT. Hal tersebut merupakan faktor
tinjauan yang dapat ditemukan dan dijawab dengan adanya penerapan
faktor tersebut.

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah, maka dapat ditentukan

beberapa rumusan masalah yang akan diangkat pada penelitian kali ini,
di antaranya:
1. Faktor apakah yang dapat mempengaruhi niat perilaku urban konsumen

Pulau Jawa dalam penggunaan perangkat IoT?
2. Apakah faktor Network Externalities kedalam model UTAUT dapat

dimanfaatkan untuk menganalisis niat perilaku urban konsumen Pulau
Jawa dalam penggunaan IoT?

1.4 Batasan Masalah
Untuk membuat penelitian ini tidak terlalu melebar maka terdapat

beberapa batasan masalah, yang antara lain:
1. Penelitian kali ini hanya bertujuan meninjau bagaimana niat perilaku

penggunaan perangkat IoT secara khusus digunakan sehari-hari oleh
urban konsumen, seperti pada perangkat otomatisasi rumah (smart home,
smart security system), perangkat dikenakan (smart wearable/smart
watch), dan peralatan elektronik IoT lainnya (smart TV, dll.) (Sisinni et
al., 2018, p. 6).
2. Penelitian hanya diberlakukan pada wilayah atau sektor urban
(perkotaan) di Pulau Jawa dikarenakan wilayah tersebut mendominasi

10

dalam pengguna adaptasi teknologi tertinggi khususnya di Indonesia
(KOMINFO, 2017; We Are Social & Hootsuite, 2020).
3. Penelitian kali ini hanya ditujukan kepada generasi muda (20-30 tahun)
dengan kriteria paham penggunaan perangkat konsumen Internet of
Things (IoT) atau setidaknya akrab dengan pemanfaatan teknologi
informasi serta internet. Penentuan kriteria tersebut dipilih karena:
a. Sampel (responden) memiliki kemungkinan yang cukup besar dalam

memahami penggunaan perangkat konsumen IoT dan kriteria
tersebut (generasi muda) telah banyak menjadi rujukan dalam
beberapa penelitian terdahulu seperti (de Boer et al., 2019; Karahoca
et al., 2018; W. Lee & Shin, 2019).
b. Pemilihan generasi muda menurut data yang ditemukan merupakan
usia yang paling adaptif dan usia pengguna perangkat teknologi
tertinggi di Indonesia saat ini (KOMINFO, 2017).

1.5 Tujuan Penelitian
Melalui pembahasan yang telah dijabarkan, maka ditemukan

beberapa tujuan penelitian diantaranya:
1. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi niat perilaku urban

konsumen di Pulau Jawa dalam penerimaan penggunaan perangkat IoT.
2. Mengetahui apakah faktor Network Externalities kedalam model

UTAUT dapat dimanfaatkan untuk mengetahui niat perilaku urban
konsumen di Pulau Jawa dalam menggunakan perangkat IoT.

1.6 Manfaat Penelitian
Setelah semua proses identifikasi, rumusan, batasan, serta tujuan

penelitian telah ditentukan, maka setidaknya terdapat tiga manfaat yang ingin
didapatkan dari adanya penelitian kali ini, di antaranya:
1. Manfaat pelaksanaan penelitian bagi penulis.

a. Dapat mengimplementasikan dan mengembangkan ilmu yang telah
didapat selama perkuliahan khususnya pada ranah Komputasi Sosial.

11

2. Manfaat pelaksanaan penelitian bagi solusi permasalahan praktis.
a. Mengetahui permasalahan apa yang dapat mempengaruhi
penerimaan urban konsumen di Pulau Jawa dalam penggunaan
perangkat IoT.

3. Manfaat pelaksanaan penelitian bagi perkembangan ranah ilmu (teoritis).
a. Ranah ilmu dapat dikembangkan dengan kontribusi kebaharuan
pada penambahan faktor Network Externalities dalam
pemanfaatannya pada model UTAUT untuk mengetahui niat
perilaku konsumen dalam penggunaan perangkat IoT.

1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan penelitian laporan skripsi kali ini sistematika

penulisan yang akan dibuat terbagi ke dalam lima bab yang secara singkat
dapat diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN

Pembahasan bab pertama berisi tentang pendahuluan latar
belakang, identifikasi, rumusan, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan
penelitian yang akan dilakukan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pembahasan bab kedua berisi tentang dasar teori pendukung
penelitian yang dibagikan ke dalam bagian penelitian terdahulu,
pengenalan konsep dasar penelitian, konsep dasar pengujian,
pengenalan model UTAUT, pengenalan dari Internet of Things dan
perangkat Konsumen Internet of Things (C-IoT), konsep analisis
data penelitian, serta pengenalan teori alat bantu yang akan
digunakan dalam penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Selanjutnya bab ketiga berfokus tentang bagaimana metodologi
penelitian akan diterapkan yang direpresentasikan dalam kerangka
penelitian, rancangan penelitian, ruang lingkup penelitian, populasi
dan sampel penelitian, pengumpulan data penelitian, model, teknik

12

dan analisis interpretasi penelitian, serta instrumen yang digunakan
pada penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan bab keempat berisikan hasil dan pembahasan yang
diperoleh dari analisis faktor Network Externalities pada model
UTAUT untuk mengetahui dan menjawab bagaimana niat perilaku
urban konsumen Pulau Jawa dalam penggunaan perangkat Internet
of Things melalui tiga bagian yaitu analisis pilot studi, analisis
deskriptif, dan analisis infrensial berserta interpretasi dari masing-
masing bagian untuk menentukan hasil hipotesis penelitian yang
dibuat sebelumnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Terakhir, yaitu bab kelima berisi kesimpulan dari hasil analisis
penerapan Network Externalities pada model UTAUT untuk
mengetahui niat perilaku urban konsumen Pulau Jawa, bagaimana
dan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan
perangkat Internet of Things tersebut khususnya pada sampel yang
digunakan serta beberapa keterbatasan dan saran yang diberikan
peneliti untuk proses pengembangan penelitian kedepannya.

13

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Penelitian
Pada penelitian kali ini pengenalan konsep dasar penelitian dibuat

untuk memberi pengetahuan dasar pada proses penelitian secara lebih
mendalam sehingga pemahaman yang lebih baik dalam melakukan penelitian
kedepan dapat diterapkan. Seluruh pengenalan serta penjabaran konsep dasar
penelitian tersebut telah dirangkum dari beberapa sumber yang detailnya
dapat dilihat melalui bagian berikut.
2.1.1 Pengenalan Pilot Studi

Sebelum penjelasan tentang penelitian dapat dijelaskan ada
baiknya pengertian tentang Pilot Studi (Studi Pendahuluan) dapat
dijelaskan terlebih dahulu. Tahap pilot studi atau pre-test merupakan
sebuah tahap pra (sebelum) penelitian yang sesungguhnya dilakukan
untuk menemukan sebuah ketidaksesuaian sehingga peneliti dapat
mengoreksi kesalahan sebelum penelitian sesungguhnya dimulai
(Salkind, 2010, p. 1069).
2.1.2 Pengenalan Penelitian

Secara etimologi (asal katanya) penelitian atau research
merupakan sebuah proses pencarian kembali guna menemukan atau
menyelidiki kembali jawaban permasalahan yang memerlukan solusi.
Hal tersebut dapat dilakukan melalui serangkaian langkah sistematis
sehingga dapat diperoleh pemecahan yang lebih tepat terhadap
permasalahan tersebut (Sandu & Ali, 2015, p. 4).
2.1.3 Pengenalan Metodologi Penelitian

Untuk membuat proses penelitian menjadi lebih sistematis,
dalam suatu penelitian penting untuk mengedepankan penerapan
suatu metodologi penelitian. Metodologi penelitian merupakan
sebuah strategi atau langkah-langkah dalam penelitian (Sandu & Ali,

14

2015, p. 99). Hal ini berguna untuk menguraikan dan mengidentifikasi
tata cara serta batasan yang diterapkan dalam suatu penelitian.

Dalam metodologi penelitian, terdapat setidaknya tiga
pendekatan utama yang sering digunakan yaitu pendekatan kualitatif,
kuantitatif, dan gabungan atau mix method (Creswell, 2012, p. 12).
Di antara pendekatan tersebut, terdapat beberapa karakteristik dan
pembagian tersendiri yang berkaitan langsung dengan desain, tujuan,
teknik, instrumen pada proses penelitian (Sugiyono, 2015, pp. 23–25).
Untuk lebih jelasnya pembagian karakteristik metodologi penelitian
tersebut dapat dilihat melalui Tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1 Karakteristik Metodologi Penelitian.

Berdasarkan Karakteristik
No.
Kualitatif Kuantiatif
Pendekatan

a. Umum, a. Spesifik, jelas, rinci,
b. Fleksibel, b. Ditentukan sejak
1. Desain c. Berkembang dan
awal penelitian,
muncul dalam c. Menjadi pegangan
proses penelitian.
langkah demi
langkah penelitian.

a. Menemukan pola Gabungan (Mix Method) a. Menunjukkan
hubungan bersifat hubungan antar
interaktif, variabel,

b. Menemukan teori, b. Menguji teori,
2. Tujuan c. Menggambarkan c. Mencari

realitas yang generalisasi yang
kompleks, mempunyai
d. Memperoleh nilai prediktif.
pemahaman makna.
a. Survei,
a. Observasi b. Observasi

3. Teknik b. partisipan, terstruktur,
Pengumpulan c. Wawancara c. Wawancara
mendalam,
Data Dokumentasi, terstruktur.

d. Triangulasi.

15

Berdasarkan Karakteristik
No.
Kualitatif Kuantiatif
Pendekatan

a. Peneliti sebagai

4. Instrumen instrumen, a. Test, angket
Penelitian b. Buku catatan, (kuesioner),

perekam gambar, b. Instrumen.

suara, dll.

a. Dokumen pribadi, a. Pengukuran
variabel melalui
5. Data b. Catatan lapangan, instrumen
c. Ucapan, tindakan penelitian.

partisipan, dll.

a. Kecil, a. Besar,
b. Representatif,
6. Sampel b. Tidak representatif, c. Sedapat mungkin
c. Berkembang
acak,
selama penelitian. d. Ditentukan sejak

awal.

2.1.4 Pendekatan Penelitian Kuantitatif
Secara singkat pengertian pendekatan kuantitatif adalah

pendekatan penelitian yang dalam usulan, proses, hipotesis,
pencarian data, analisis sampai kesimpulannya menggunakan aspek
pengukuran, perhitungan, serta rumus dari data numerik (diukur
melalui angka) (Creswell, 2012, p. 67). Secara lebih luas pendekatan
kuantitatif berasal dari teori filsafat positivisme yang berpendapat
bahwa semua pengetahuan dapat dikatakan benar apabila berasal dari
pengetahuan posteriori atau pengetahuan yang dapat dibuktikan
(Creswell, 2012, p. 182).

Dibandingkan dengan penelitian kualitatif, penelitian
kuantitatif biasanya lebih dapat menghasilkan informasi yang terukur,
sistematis, terencana, terstruktur, lebih jelas dari awal hingga akhir,
serta tidak dipengaruhi keadaan lapangan. Hal tersebut berbeda
dengan pendekatan kualitatif yang cenderung dapat berubah sesuai
dengan keadaan di lapangan (Sugiyono, 2015, pp. 23–25).

16

Dalam pendekatan kuantitatif, umumnya masalah yang diteliti
memiliki cakupan yang lebih luas serta variasi yang lebih kompleks
dibandingkan dengan penelitian kualitatif (Sandu & Ali, 2015, p. 17).
Spesifikasi penelitian kuantitatif juga lebih memiliki struktur yang
tegas dan teratur, maka dari itu tahapan dari awal hingga akhir
penelitian biasanya sudah dapat ditentukan sebelumnya (Sugiyono,
2015, pp. 23–25).

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif biasanya juga
ditetapkan dengan jumlah sampel yang ditentukan berdasarkan
populasi yang ada. Penghitungan jumlah sampel tersebut dapat
dilakukan melalui rumus tertentu. Penerapan rumus yang digunakan
akan disesuaikan dengan jenis penelitian yang akan diterapkan
nantinya (Sugiyono, 2015, p. 26). Pada akhirnya tujuan ahir
pendekatan kuantitatif adalah untuk mengembangkan dan
menggunakan model matematis, teori, serta hipotesis untuk dapat
memberikan gambaran dan jawaban yang terjadi antara hubungan
hipotesis yang terjadi (Sandu & Ali, 2015, p. 19).
2.1.5 Pengenalan Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan sebuah wilayah general (umum/luas)
serta menyeluruh dari suatu objek maupun subjek penelitian.
Hal ini dapat berupa benda atau makhluk hidup seperti manusia,
hewan, tumbuhan, benda mati, sampai peristiwa maupun gejala
yang memiliki karakteristik tertentu yang dapat dipelajari, dan
diambil kesimpulannya. Dalam penerapannya populasi penelitian
bukan hanya dipilih berdasarkan seberapa menyeluruh jumlah
objek maupun subjek yang digunakan (kuantitas), melainkan juga
seberapa menyeluruh karakteristik serta sifat yang digunakan
pada sebuah penelitian (kualitas) (Sugiyono, 2015, p. 117).

17

Pada praktiknya popualasi penelitian dapat terbagi
menjadi dua macam berdasarkan ukuran (banyaknya), maupun
karakteristiknya (sifatnya) (Hasnunidah, 2017, pp. 64–65). Hal
ini secara lebih jelas dapat dijabarkan melalui bagian berikut ini.
a. Populasi Berdasarkan Ukurannya

Berdasarkan ukurannya, populasi penelitian dapat
terbagi menjadi dua macam yaitu populasi terbatas dan
populasi tidak terbatas. Populasi terbatas (populasi
terhingga) merupakan populasi yang memiliki batasan secara
jelas, sementara populasi tidak terbatas (populasi tidak
terhingga) merupakan populasi yang tidak dapat ditemukan
batasnya sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
jumlah (Hasnunidah, 2017, p. 65).
b. Populasi Berdasarkan Karakteristiknya

Sementara berdasarkan karakteristiknya, populasi
penelitian juga dapat terbagi menjadi dua bagian yaitu
populasi homogen dan populasi heterogen. Populasi
homogen merupakan karakteristik populasi penelitian yang
memiliki unsur yang seragam sehingga tidak perlu
dipersoalkan sebarannya khususnya pada penelitian yang
membutuhkan proses generalisasi dalam pengerjaannya.
Sementara populasi heterogen merupakan karakteristik
populasi penelitian yang memiliki unsur yang tidak sama
(bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batasan untuk
membuat sebaran data dapat digunakan secara general pada
seluruh populasi penelitian (Hasnunidah, 2017, p. 65).
2. Sampel Penelitian

Pada proses penelitian, data yang didapatkan atau dipilih
dari populasi terkadang dapat berjumlah sangat besar ataupun
sangat kecil tergantung dari ketentuan dan karakteristik yang
ditemukan pada sebuah penelitian. Jika ditemukan data populasi
penelitian yang terlalu besar, tentu tidak memungkinkan bagi

18

peneliti untuk dapat mempelajari dan menggunakan seluruh data
tersebut. Hal ini dikarenakan adanya faktor keterbatasan seperti
tenaga, biaya, waktu, dan lain-lain (Sugiyono, 2015, p. 118).
Dengan adanya keterbatasan tersebut maka peneliti
membutuhkan sebuah sampel untuk dapat diberlakukan pada
seluruh populasi penelitian.

Dalam sebuah penelitian, proses pengambilan sampel
harus sebisa mungkin representatif (mewakili) seluruh jumlah
serta karakteristik populasi yang sebenarnya (Sugiyono, 2015, p.
118). Oleh karena itu diperlukan teknik pengambilan sampel atau
dapat disebut dengan teknik sampling penelitian yang tepat
sehingga sampel yang dipilih dapat benar-benar representatif
untuk digunakan pada populasi penelitian.

Pada praktiknya teknik sampling penelitian yang secara
umum sering digunakan dapat terbagi menjadi dua macam yaitu
teknik Probability Sampling, dan teknik Non-Probability
Sampling (Salkind, 2010, pp. 1296–1298). Untuk lebih jelasnya
pembagian teknik-teknik sampling penelitian tersebut dapat
diilustrasikan melalui Gambar 2.1 di bawah ini.

Teknik Sampling

Probability Sampling Non-Probability Sampling

1. Simple Random Sampling 1. Convenience Sampling
2. Systematic Random Sampling 2. Quota Sampling
3. Stratified Random Sampling 3. Snowball Sampling
4. Cluster Sampling 4. Purposive Sampling

Gambar 2.1 Teknik Sampling Penelitian.

19

Penjelasan dari teknik sampling penelitian tersebut dapat
secara lebih jelas dijabarkan melalui bagian di bawah ini.
a. Probability Sampling

Probability sampling atau sampling probabilitas
merupakan sebuah teknik pengambilan sampel penelitian
yang memberikan peluang dan kemungkinan yang sama
kepada setiap anggota populasi untuk dimasukkan kedalam
sampel penelitian. Dalam penggunaannya pengambilan
sampel probabilitas membutuhkan adanya kerangka
sampling (sampling frame) terlebih dahulu untuk dapat
dipilih secara acak (Salkind, 2010, p. 1296).

Dalam pemilihannya proses penentuan sampling
probabilitas dapat dilakukan baik menggunakan perangkat
lunak penghasil bilangan acak, maupun secara manual
seperti menggunakan tabel bilangan acak untuk memilih
sampel dari kerangka pengambilan tersebut (Salkind, 2010,
p. 1215). Pada satu sisi penggunaan sampel acak memiliki
keuntungan untuk membuat sampel yang digunakan bebas
dari faktor bias (Salkind, 2010, p. 1214), tetapi
kekurangannya dapat cukup mahal dalam pengaplikasiannya
baik dari segi waktu, energi, serta biaya yang dikeluarkan
(Taherdoost, 2018). Pada praktiknya, terdapat empat teknik
umum yang sering digunakan pada sampling probabilitas
(Salkind, 2010, pp. 1296–1297). Hal tersebut secara jelas
dapat dilihat pada bagian berikut ini.
1) Simple Random Sampling

Simple random sampling atau sampling acak
sederhana merupakan sebuah teknik pengambilan
sampel penelitian yang memastikan setiap anggota dari
populasi dapat dipilih secara acak dengan kesempatan
yang sama untuk menjadi sampel penelitian (Salkind,
2010, p. 1214). Terdapat beberapa kriteria kondisi/

20

ketentuan, kelebihan, dan kekurangan yang dimiliki
teknik sampling acak sederhana (Amir et al., 2020;
Salkind, 2010; Sharma, 2017; Taherdoost, 2018) yang
lebih jelas dijabarkan melalui Tabel 2.2 di bawah ini.

Tabel 2.2 Kriteria Simple Random Sampling.

Kriteria Detail

Kondisi/ a) Terdapat daftar lengkap populasi kerangka
Ketentuan sampling,

b) Sampel dipilih secara acak melalui
penggunaan perangkat lunak/manual.

Kelebihan a) Mudah dipahami penggunaannya,
b) Efisien, adil, dan terhindar dari bias

(apabila kriteria populasi penelitian
diterapkan dengan tepat).

Kekurangan a) Memakan banyak waktu dan mahal karena
membutuhkan seluruh daftar lengkap
populasi untuk kerangka sampling,

b) Kesalahan rata-rata pendugaan dapat
terjadi, dan tidak ada jaminan pasti akan
keterwakilan (apabila pemilihan populasi
salah),

2) Systematic Sampling
Systematic sampling atau sampling sistematis

merupakan sebuah teknik pengambilan sampel dimana
populasi penelitian dipilih berdasarkan interval
berurutan sampai ketentuan jumlah sampel terpenuhi
(Salkind, 2010, p. 1214). Terdapat beberapa kriteria
kondisi/ ketentuan, kelebihan, dan kekurangan yang
dimiliki teknik sampling sistematis (Amir et al., 2020;
Salkind, 2010; Sharma, 2017; Taherdoost, 2018) yang
lebih jelas dijabarkan melalui Tabel 2.3 di bawah ini.

21

Tabel 2.3 Kriteria Systematic Random Sampling.

Kriteria Detail

Kondisi/ a) Lebih baik digunakan apabila populasi tidak
Ketentuan berpola (tidak acak) karena ada resiko salah
pengambilan sampel berulang,

b) Digunakan apabila resiko manipulasi
data rendah.

Kelebihan a) Praktis dan lebih mudah digunakan
dibandingkan simple random sampling,

b) Dapat menyebarkan sampel secara merata.

Kekurangan a) Proses seleksi dapat berubah beraturan.
b) Jika teknik pengambilan sampel bertepatan

dengan periode sifat yang sama, dapat
membuat sampel tidak lagi acak sehingga
keterwakilan dipertanyakan.

3) Stratified Random Sampling
Stratified random sampling atau sampling acak

bertingkat merupakan sebuah teknik pengambilan
sampel dimana populasi dibagi menjadi kelompok kecil
atau sub-kelompok (strata) melalui kriteria yang
ditetapkan dan diambil secara acak dari setiap strata
tersebut (Salkind, 2010, p. 1214). Terdapat beberapa
kriteria kondisi/ketentuan, kelebihan, kekurangan yang
dimiliki teknik sampling acak bertingkat (Amir et al.,
2020; Salkind, 2010; Sharma, 2017; Taherdoost, 2018)
yang lebih jelas dijabarkan pada Tabel 2.4 di bawah ini.

Tabel 2.4 Kriteria Stratified Random Sampling.

Kriteria Detail

Kondisi/ a) Memiliki strata atau tingkatan yang secara
Ketentuan karakteristik dapat mempengaruhi hasil,

b) Dapat dilakukan dengan porposional
atau tidak poropisonal.

22

Kriteria Detail
Kelebihan
a) Dapat mencakup semua sub-populasi
penting,

b) Presisi dan dapat terhindar dari bias (apabila
dilakukan dengan tepat),

c) Setiap lapisan strata dapat terwakili
dengan baik.

Kekurangan a) Sulit memilih variabel stratifikasi
(pengelompokan) yang relevan,

b) Tidak layak digunakan untuk stratifikasi
pada banyak variabel,

c) Mahal karena populasi harus secara
lengkap dipartisi (dibagi) menjadi sub-
kelompok terpisah.

4) Cluster Sampling
Cluster sampling atau sampel kelompok

merupakan sebuah teknik pengambilan sampel dimana
seluruh populasi penelitian telah terbagi secara alami
seperti kelas untuk populasi sekolah, provinsi untuk
populasi penduduk negara, kemudian diambil secara
acak dari cluster populasi penelitian tersebut (Salkind,
2010, p. 1214). Terdapat beberapa kriteria kondisi/
ketentuan, kelebihan, dan kekurangan yang dimiliki
teknik sampling kelompok (Amir et al., 2020; Salkind,
2010; Sharma, 2017; Taherdoost, 2018) yang lebih jelas
dijabarkan pada Tabel 2.5 di bawah ini.

Tabel 2.5 Kriteria Cluster Random Sampling.

Kriteria Detail

Kondisi/ a) Terdapat strata karakterisitik alami yang
Ketentuan terdistribusi nornal pada bagian populasi,

b) Diterapkan pada populasi besar yang
tersebar di wilayah geografis luas dimana
penggunaan daftar lengkap akan menjadi
proposisi yang sulit dan sangat mahal,

c) Dapat dilakukan pada satu (single-stage)
atau dua tahap (two/multi-stage) cluster
sampling.

23

Kriteria Detail
Kelebihan
a) Sangat bermanfaat pada populasi besar,
b) Lebih murah dari teknik probabilitas

lainnya karena tidak membutuhkan
sampling frame secara keseluruhan.

Kekurangan a) Dibanding metode probabilitas lainnya
cluster sampling dapat rentan kesalahan
pengambilan sampel,

b) Dapat terjadi bias apabila cluster yang
dipilih salah atau tidak dapat mewakili
variasi populasi.

b. Non-Probability Sampling
Non-probability sampling atau sampel non-

probabilitas (tidak acak) merupakan sebuah teknik
pengambilan sampel penelitian yang tidak memberikan
peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk
dapat dimasukkan kedalam sampel penelitian (Salkind, 2010,
p. 1269). Dalam penggunaannya pengambilan sampel tidak
acak tidak membutuhkan adanya kerangka pengambilan
sampel atau sampling frame untuk digunakan (Salkind, 2010,
p. 1296). Pengambilan sampel tidak acak membutuhkan
adanya alasan yang jelas untuk memasukkan beberapa
sampel daripada sampel lainnya kedalam sebuah sampel
penelitian (Taherdoost, 2018).

Pada satu sisi penggunaan sampel tidak acak
memiliki keuntungan dapat membuat sampel yang
digunakan lebih mudah dan murah pada pengaplikasiannya,
tetapi kekurangannya penggunaan teknik sampling
tidak acak adalah kurang dapat digunakan dalam
menggeneralisasikan seluruh populasi jika sampel yang
diambil tidak dapat merepresentasikan populasi (Taherdoost,
2018). Secara umum terdapat lima teknik non-probability
sampling (Salkind, 2010, pp. 1297–1298) yang dapat
dipergunakan.

24

Untuk lebih jelasnya penjabaran tentang teknik non-
probability sampling tersebut dapat dilihat melalui bagian
berikut ini.
1) Quota Sampling

Quota sampling (sampling kuota) merupakan
sebuah teknik pengambilan sampel tidak acak di mana
strata (kelompok) sampel akan ditentukan sebelumnya
(misalnya siswa laki-laki dan perempuan) sampai
kriteria sampel yang ditentukan terisi.

Pengambilan sampling kuota mirip dengan
sampling berstrata, tetapi dalam pengambilannya sampel
kuota tidak dilakukan secara acak (Sharma, 2017).
Terdapat beberapa kriteria kondisi/ketentuan, kelebihan,
dan kekurangan yang dimiliki teknik sampling kuota
(Amir et al., 2020; Salkind, 2010; Sharma, 2017;
Taherdoost, 2018) yang lebih jelas dijabarkan melalui
Tabel 2.6 di bawah ini.

Tabel 2.6 Kriteria Quota Sampling.

Kriteria Detail

Kondisi/ a) Digunakan untuk mengambil representasi
Ketentuan dari setiap sub-kelompok,

b) Digunakan ketika mempelajari karakteristik
dan hubungan antara sub-kelompok.

Kelebihan a) Sampel dapat dikontrol untuk karakteristik
tertentu serta dapat dibandingkan antar
karakteristik yang digunakan,

b) Berguna ketika tidak dapat memperoleh
sampel probabilitas, tetapi masih
menginginkan membuat sampel yang
representatif,

c) Pengambilan sampel lebih cepat dan mudah
dilakukan karena tidak memerlukan
kerangka sampling.

25

Kriteria Detail

Kekurangan a) Bias seleksi dapat terjadi karena tidak dipilih
secara acak serta tidak ada jaminan
generalisasi,

b) Setiap unit sampel hanya dapat
dimasukkan kedalam satu karakteristik,

2) Snowball Sampling
Snowball sampling atau sampling bola salju

merupakan sebuah teknik pengambilan sampel tidak
acak yang menggunakan beberapa sampel untuk dapat
membantu mendapatkan sampel lain dalam ikut serta,
sehingga dapat meningkatkan ukuran sampel.

Snowball sampling paling tepat diterapkan pada
populasi kecil yang sulit diakses karena sifatnya
yang tertutup atau tidak mudah ditemukan (Taherdoost,
2018). Terdapat beberapa kriteria kondisi/ketentuan,
kelebihan, dan kekurangan yang dimiliki teknik
sampling bola salju (Amir et al., 2020; Salkind, 2010;
Sharma, 2017; Taherdoost, 2018) yang secara lebih jelas
dapat dijabarkan pada Tabel 2.7 di bawah ini.

Tabel 2.7 Kriteria Snowball Sampling.

Kriteria Detail

Kondisi/ a) Tidak ada daftar nama anggota sampel,
Ketentuan b) Apabila populasi yang dipilih tidak mudah

ditemukan (tersembunyi),
c) Apabila kerahasiaan orang yang akan

menjadi sampel tidak ingin disebutkan/
diketahui identitasnya.

Kelebihan a) Lebih cepat dan lebih hemat biaya dalam
menemukan sampel karena dapat dibantu
untuk penyebarannya,

b) Mengurangi keraguraguan karena
disebarkan lewat orang yang mereka kenal,

26

Kriteria Detail

Kekurangan a) Tetap dapat terjadi bias karena sampel akan
memiliki rata-rata karakteristik yang sama,

b) Terdapat kemungkinan adanya kondisi yang
tidak koperatif dari orang yang menolak
berpatisipasi dalam penyebaran.

3) Convenience Sampling
Convenience sampling atau sampling

kenyamanan merupakan sebuah teknik pengambilan
sampel secara tidak acak yang menggunakan sampel
tersedia dan paling nyaman yang dapat ditemukan
dengan mudah (Salkind, 2010, p. 254). Pengambilan
sampel secara kenyamanan sering kali membantu
mengatasi banyak keterbatasan terkait dengan sampel
penelitian misalnya dengan menggunakan orang
terdekat sebagai bagian dari sampel yang membuat lebih
mudah daripada menargetkan individu yang tidak
dikenal (Taherdoost, 2018).

Terdapat beberapa kriteria kondisi/ketentuan,
kelebihan, dan kekurangan yang dimiliki teknik
sampling kenyamanan (Amir et al., 2020; Salkind, 2010;
Sharma, 2017; Taherdoost, 2018) yang secara lebih jelas
dijabarkan pada Tabel 2.8 di bawah ini.

Tabel 2.8 Kriteria Convenience Sampling.

Kriteria Detail

Kondisi/ a) Sampel harus disebarkan secara general/luas
Ketentuan untuk mengurangi bias (misalnya akan
mensurvei satu sekolah, jika memungkinkan
disebarkan beragam tidak hanya satu kelas),

b) Tepat digunakan apabila studi yang
digunakan untuk percontohan yang belum
sepenuhnya disetujui.

27

Kriteria Detail
Kelebihan
a) Tidak memerlukan waktu dan usaha yang
banyak untuk mencari sampel,

b) Murah dan paling nyaman digunakan karena
dapat menemukan sampel yang mudah
didapat.

Kekurangan a) Sampel memiliki kemungkinan bias dan
tidak representatif jika diterapkan hanya
pada bagian tertentu (tidak menyeluruh),

b) Hasil studi dapat sulit ditiru karena dapat
menghasilkan jawaban yang berbeda setiap
studi karena sampel dapat berbeda antara
satu studi dengan lainnya.

4) Purposive Sampling
Purposive sampling atau sampling bertujuan

merupakan sebuah teknik pengambilan sampel pada
populasi penelitian yang dipilih secara eksklusif
berdasarkan penilaian pribadi peneliti dan bukan
pengacakan (misalnya orang, kasus, peristiwa, potongan
data) melalui kriteria pertimbangan dan penilaian sesuai
dengan tujuan penelitian yang diinginkan (Salkind,
2010, p. 1298).

Terdapat beberapa kriteria kondisi/ketentuan,
kelebihan, dan kekurangan yang dimiliki teknik
sampling bertujuan (Amir et al., 2020; Salkind, 2010;
Sharma, 2017; Taherdoost, 2018) yang secara lebih jelas
dijabarkan pada Tabel 2.9 di bawah ini.

Tabel 2.9 Kriteria Purposive Sampling.

Kriteria Detail

Kondisi/ a) Lebih cocok diterapkan dalam studi
Ketentuan eksplorasi dan studi yang menyumbangkan
pengetahuan baru (pegembangan),

b) Pemilihan kriteria oleh peneliti harus tepat
agar dapat digeneralisasikan.

28


Click to View FlipBook Version