KETua uMuM BESErTa PENguruS PPaL mengucapkan Selamat Atas Pelantikan PaNgLIMa TNI Laksamana tni yudo margono, s.e., m.m., c.s.f.a.
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 1 PERISCOPE Jalasena Laut yang bersih dan lestari adalah jaminan masa depan anak-anak Indonesia. Salah satu gerakan peduli lingkungan laut, harus dimulai dari peduli lingkungan sungai. Seperti diketahui, pada saat ini pencemaran akibat sampah di kawasan pesisir dan laut menjadi perhatian serius bagi berbagai kalangan masyarakat baik di tingkat lokal, nasional, maupun global. Sebanyak 80% sampah di laut berasal dari aktivi tas di daratan yang mengalir melalui sungai se - hingga mencemari laut. Dalam satu meter persegi terdapat 106,3 gram sampah laut dalam bentuk organik, domestik, plastik, dan logam. Dalam satu meter kubik air laut tersebut terdapat 27 - 36 lembar plastik melayang-layang. Kegiatan Bersih Pantai atau Coastal Clean Up (CCU) yang menjadi salah satu gerakan peduli lingkungan oleh KLHK kembali dilaksanakan. Sejak tahun 2015, KLHK telah melakukan Gerakan CCU di berbagai wilayah di Indonesia. Sampah yang dikumpulkan dari kegiatan bersih-bersih pantai akan ditimbang untuk diketahui berat dan dipilah jenis sampahnya. Selanjutnya, sampah tersebut akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk dikelola. Pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun Laut yg bersih dimulai dari hulu sungai “Masa depan kita ada di laut. Kita bisa menjadi negara besar kalau kita mampu menjaga dan memanfaatkan potensi kelautan yang sangat besar”. (Presiden Jokowi, 15 Juni 2016) 2018 tentang Penanganan Sampah Laut yang berisikan strategi, program, dan kegiatan yang sinergis, terukur, dan terarah untuk mengurangi jumlah sampah di laut, terutama sampah plastik, yang dituangkan dalam bentuk Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut Tahun 2018- 2025. Melalui gerakan CCU secara kolektif bisa memindahkan 20 juta keping sampah di seluruh du nia dari pantai dan selokan ke TPA (Karliansyah, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK). Dengan menggemari olah raga air, yang dimulai dari hulu sungai di gunung, sepanjang aliran sungai, hingga ke pesisir dan laut, seperti rafting, dayung, renang, dan lain-lain, kita belajar mencintai sungai dan laut, menjaga kebersihan lingkungannya, dan turut berpartisipasi dalam pengendalian pencemaran pesisir dan laut. Sambil berolah raga di sungai dan laut, kita juga membersihkan lingkungan, untuk masa depan anak bangsa. Akhir kata, saya mengajak segenap Keluarga Besar PPAL dan masyarakat umum, mari kita masyarakatkan kegiatan Coastal Clean Up, dimulai dari hulu sungai hingga ke hilir, kawasan pesisir pantai dan laut kita. Dari hulu Sungai Citarum, Pemred Jalasena, Dr. Surya Wiranto, S.H., M.H.
2 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 Konten JALASENA 2023 Edisi No. 1, Tahun XIII/2023 FOLLOW US E-MAIL [email protected] WEBSITE www.ppal.or.id/majalah Penerbit/Publisher: Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut (PPAL) Pembina Utama: Laksamana TNI Purn Siwi Sukma Adji, S.E., M.M. Penanggung Jawab: Laksamana Madya TNI Purn Dr. Agung Prasetyawan, M.A.P. Pemimpin Redaksi: Laksamana Muda TNI Purn Dr. Surya Wiranto, S.H., M.H. Redaktur Pelaksana: Dodi Mawardi Sekretaris Redaksi: Laksamana Pertama TNI Purn Sutoyo Sirkulasi/Marketing: Laksamana Muda TNI Arusukmono Indra Sucahyo, S.E., M.M. Bendahara: Laksamana Muda TNI Purn Imam Suprayitno, S.E., M.Tr (Han) Disain Grafis: Diddy Sumardiono Alamat Redaksi: Tabah Raya No. 1 Kelapa Gading Barat Jakarta Utara 14240 Telp/Fax: (021) 45847189, 45878644 Redaksi menerima naskah. Diketik dua spasi, maksimum empat halaman dan sedapat mungkin disertai foto atau gambar pendukung. Kirim berikut identitas pribadi ke alamat redaksi atau email [email protected]. Setiap arti kel yang dimuat akan menadapatkan honor yang sesuai. Terima kasih. 3 JALASENA UTAMA Prajurit TNI Tegas, Humanis, dan Disegani 9 FOKUS JALASENA 4 Program Prioritas Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali 15 ADMIRAL’S CORNER Beberapa Hal yang Tak Bisa Dilupakan 21 KOLOM MARITIM Kawasan LCS Kedepan Sumber Kehidupan atau Sumber Konflik 29 KOLOM MARITIM Metamorfosis Kehidupan Prajurit 33 MATRA PILIHAN PUSHIDROSAL Tenaga Ahli Hidrografi di Indonesia Akan Punah 42 MATRA PILIHAN KOARMADA RI Pemersatu Kekuatan Laut Nusantara 49 MARITIME TECH Era Electronic Warfare (EW) dan Cyberwarfare 55 SOSOK PURNA Hohati Mata Sapi dan Ayam Sore 60 HISTORIA Tragedi Meledaknya Helikopter Rusia di Nepal 66 TREN GLOBAL Perang Rusia - Ukraina: Skenario dan Dampaknya bagi Kepentingan Indonesia dan Australia 76 WISATA BAHARI Menyulap Pantai Tiga Warna dengan Basis Komunitas 83 SEKILAS PPAL PPAL Selenggarakan Vaksin Boster II untuk Purnawirawan TNI AL dan Lansia 87 SEKILAS PPAL PPAL Kowal Menyongsong Masa Depan Jalasena Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M.: PRAJURIT TNI TEGAS, HUMANIS, DAN DISEGANI Empat Program Prioritas Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali, S.E., M.M. Jalasena
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 3 Rasa bangga dan lega ditunjukkan oleh para Prajurit TNI Angkatan Laut ketika ada keputusan pemerintah bahwa Panglima TNI pengganti Jenderal TNI Andika Perkasa adalah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yugo Margono, S.E., M.M. Perasaan itu wajar diperlihatkan oleh para Prajurit TNI Angkatan Laut, karena “Bapak”-nya menjadi orang nomor satu di TNI. Laksamana TNI Yudo Margono adalah Panglima TNI ke tiga dari Matra Laut, setelah Laksamana TNI Widodo AS (26 Oktober 1999-7 Juni 2002) dan Laksamana TNI Agus Suhartono (28 September 2010- 30 Agustus 2013). Antara kedua Laksamana, silih berganti tampil Panglima TNI dari Matra Darat dan Matra Udara (Marsekal TNI Djoko Suyanto, 13 Februari 2006-28 Desember 2007) dan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (2017-2021). Jalasena Utama PRAJURIT TNI TEGAS, RAJURIT TNI TEGAS, HUMANIS HUMANIS, DAN DISEGANI Panglima TNI anglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M.: aksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M.:
4 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 Jalasena Utama Seperti halnya Jenderal TNI Andika Perkasa (17 November 2021-20 Desember 2022), Laksamana TNI Yudo Margono akan menjabat sebagai Panglima TNI selama satu tahun. Hal itulah yang memancing munculnya komentar-komentar bahwa Panglima TNI saat ini memiliki masa efektif kerja selama delapan bulan. Meski demikian, Laksamana Yudo, putra seorang petani itu tidak terpengaruh oleh komentar-komentar itu dan tetap fokus kepada tugas yang diembannya. Apalagi ia menjabat pada saat Indonesia memasuki tahun politik, menjelang Pemilu 2024. Karena itu ketika menjalani uji ke layakan dan kepatutan sebagai calon Panglima TNI di Komisi I DPR RI, Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan empat program prioritas mewujudkan visi TNI yang patriot. Pertama, mengakselerasi pem - bangunan sumber daya ma nusia (SDM) TNI yang unggul dalam setiap penugasan. Hal itu dilandasi profesionalisme dan jiwa yang tang guh dari Prajurit-prajurit TNI. Laksamana TNI Yudo Margono meng ungkapkan, visi ini sama se perti visi nya menjalani jabatan sebagai Kasal, karena SDM TNI mendapatkan prioritas paling utama dalam program. “Karena ini merupakan modal dasar dalam pembangunan TNI,” ucapnya. Serah Terima Jabatan Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap. Foto: Dispenal
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 5 Jalasena Utama Kedua, meningkatkan kesiap an ope rasional Satuan-satu an yang ada di TNI, baik personel maupun Alutsista. Dengan demikian, TNI nantinya memiliki tingkat kesiap siagaan yang tinggi dan senantiasa siap untuk digerak kan kapanpun se suai kebutuh an. Ketiga, memperkuat implementasi konsep gabungan yang telah di aktualisasi melalui Kogabwilhan. Kogabwilhan merupakan efektivitas da lam pelaksanaan tugas, sehingga nantinya Kogab-kogab pilihan menjadi pelaksana tugas Pang lima TNI dalam melaksanakan operasi. Keempat, memantapkan implemen tasi reformasi birokrasi dan kultur organisasi di tubuh TNI gu na menunjang semua tugas dan tanggung ja wab TNI dalam me negakkan kedaulat an NKRI. Perintah Harian Panglima TNI Tidak hanya berhenti dengan empat program prioritas, Pang lima TNI Laksamana TNI Yudo Margono ketika melakukan entry briefing kepada pejabat utama Mabes TNI, Mabes Angkatan, dan Pangkotama TNI di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/12/2022) menyampaikan tujuh pokok penekanan yang kemudian dijadikan “Perintah Harian Panglima TNI”. Perintah Harian Panglima TNI itu, adalah: Pertama, Pengabdian tulus ikhlas dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, teguh berpedoman Pancasila, UUD 1945, Sapta Marga, Sum pah Prajurit, dan 8 Wajib TNI. Kedua, Tingkatkan sumber daya Prajurit TNI agar menjadi prajurit profesional, tangguh, bermoral, berdedikasi, dan mempunyai lo yalitas tinggi serta bermental Sapta Marga. Ketiga, Pertajam naluri tempur dan kemampuan dalam pelaksana an tugas Operasi Gabungan guna memperkokoh soliditas antar-Satuan TNI, perkuat sinergitas TNI/Polri serta elemen pemerintah/lembaga lain. Keempat, TNI harus menjadi pengayom dan membantu kesulit an Serah Terima Jabatan Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap. Foto: Dispenal
6 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 sesuai dengan apa yang saya sampaikan di dalam visi saya di dalam fit and proper test yang lalu maupun dari pengarahan Bapak Presiden kemarin,” ucapnya. Pada pembukaan entry briefing itu Panglima TNI juga mengajak segenap prajurit TNI sebagai Komponen Utama Pertahanan untuk terus me ningkatkan pengabdian kepada bangsa dan negara secara tulus dan ikhlas. “Saya ingin mengajak seluruh Prajurit TNI untuk secara tulus ikhlas terus meningkatkan pengabdian kita sebagai Komponen Utama Pertahanan Negara dalam mempertahankan kedaulatan serta keutuhan negara yang sangat kita cinta bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya. Pada kesempatan itu Laksamana TNI Yudo Margono mengungkapkan bahwa TNI yang berasal dari rakyat, bagian dari rakyat dan berjuang unrakyat, guna memberikan rasa aman dari segala bentuk ancam an. Kelima, wujudkan reformasi biro - k rasi di lingkungan dan kultur organisasi TNI. Keenam, Tanamkan nilai-nilai keprajuritan serta junjung tinggi Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, dan selalu menjaga netralitas TNI. Ketujuh, Stop aksi arogansi Prajurit TNI, tegas namun tetap humanis dan disegani. TNI Patriot NKRI Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan pelaksanaan entry briefing bertujuan agar kedepannya dapat melaksanakan tugas de ngan solid dan bersinergi sesuai de ngan apa yang disampaikannya saat uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI. “Saya harapkan kita kedepan dapat melaksanakan tugas dengan solid, bersinergi, dan Jalasena Utama Pengarahan Entry Briefing dari Panglima TNI. Foto: Dispenal
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 7 tuk rakyat akan selalu berpedoman kepada kebijakan pemerintah. TNI harus berpegang pada visi dan misi pembangunan nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo. “Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa visi Presiden RI adalah mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong,” katanya. Dalam entry briefing itu Laksamana TNI Yudo Margono kembali menegaskan visi dan misinya sebagai Pang lima TNI yaitu TNI Patriot NKRI. Hal ini sebelumnya telah disampaikannya pada saat uji kelayakan dan kepatutan di hadapan Komisi I DPR, Jumat (2/12/2022). Hadir dalam acara entry briefing tersebut di antaranya Kepala Staf Angkat an Darat Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M., Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, para pejabat teras Mabes TNI dan ketiga Angkatan. Hitungan jam Panglima TNI mengatakan kesiapan operasional satuan-satu an TNI harus dapat menjamin kedaulatan negara dan keutuhan negara. Untuk itu, TNI harus memiliki kesigapan dan kesiapan yang tinggi untuk digerakkan ke seluruh wilayah Indonesia. Ia mengatakan kalau semula masih membutuhkan hitung an hari, saat ini kekuatan gelar TNI harus mampu dalam hitung an jam. “Artinya, kesiapan prajurit dan Alutsistanya untuk membantu dalam melaksanakan operasional dan membantu masyarakat maupun dalam menegakkan kedaulatan TNI harus bisa cepat digerakkan,” tegasnya Panglima TNI menjelaskan kunci untuk mencapai kesigap an dan Jalasena Utama Pengarahan Entry Briefing dari Panglima TNI. Foto: Dispenal
8 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 kesiap an secara cepat adalah pembinaan atau pemeliharaan Alutsista juga menjadi yang utama, sehingga mudah dapat digerakkan. Selain itu, Prajurit TNI di manapun bertugas harus juga berperan serta dan selalu hadir untuk membantu kesulitan rakyat terutama saat terjadi bencana alam. Ia menilai bahwa cepat tanggap Satu an-satuan TNI di daerah bencana sudah sangat mendalam membantu para korban bencana alam. “Terima kasih kepada para Komandan-komandan Satuan di daerah, para Pangdam, Danrem, Danlantamal, Danlanud yang sudah sigap dan cepat dalam menanggapi tanggap darurat, seperti kemarin yang terjadi di Cianjur, terima kasih Pangdam Jawa Barat yang telah dengan cepat bergerak,” ucapnya. Panglima TNI mengingatkan pa ra Pangkotama, Komandan Satuan tidak perlu harus menunggu perintah Panglima TNI apabila di daerah nya terjadi bencana, namun segera lakukan tindakan cepat untuk membantu masyarakat yang menjadi korban bencana. Sehingga siapa yang terdekat mungkin dari Koramil, Posal (Pos Angkatan Laut) atau mungkin dari Satuan Radar (Satrad), setempat dapat langsung mengge rakkan anggota TNI untuk membantu kesulit an masyarakat. “Saya kira nanti kita ubah tidak perlu harus menunggu perintah dari Pang lima TNI untuk tanggap darurat. Siapa yang cepat melihat harus gerak dulu, nanti baru ditindak lanjuti dengan telegram atau perintah dari Pang lima TNI,” katanya. Kasal ke-27 itu juga mengatakan perlu peningkatan kesiap an operasional di dalam pelaksanaan penegakan kedaulatan. Kedaulatan dan hukum menjadi yang utama di dalam kesiap an operasional. Untuk itu, penguatan konsep Operasi Gabungan dalam setiap tugas-tugas TNI se bagai Komponen Utama Pertahanan Negara masih perlu me nguatkan konsep Operasi TNI yang selalu berbentuk gabungan. “Hal ini saya harapkan bukan hanya sekedar menjadi slogan semata ataupun sekedar bergabung, namun harus tergabung secara utuh sesuai Tugas Pokok TNI sebagaimana tercantum di dalam UndangUndang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Untuk itu, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan harus lebih berperan dalam melaksanakan tugas-tugas TNI, baik OMP maupun OMSP di masa mendatang. Selaras tersebut, kesiapan kesigapan operasional TNI yang tinggi harus didukung dengan ke siapan Alutsista yang siap tempur,” jelas Panglima TNI. Konsep Operasi Gabungan yang termasuk di dalamnya Operasi Gabung an Terpadu ini selalu menjunjung tinggi sinergitas dengan Polri, komponen pemerintah setempat, Kementerian/Lembaga Pemerintah Daerah. Untuk ini kedepan lebih berdayakan Kogabwilhan I, II, dan III. “Nanti ke depan Kogabwilhan akan diberdayakan sesuai dengan tugas dan kerjanya. Untuk operasioperasi yang sifatnya gabungan TNI AD, TNI AL, dan TNI AU silakan dikendalikan oleh Kogabwilhan. Nantinya kita coba di dalam Latihan Gabungan TNI 2023, nanti akan kita rencanakan untuk Latihan Gabungan TNI di tiga spot de ngan Kogabwilhan I, II, dan III,” pungkasnya. (ab) Jalasena Utama Panglima TNI mengingatkan pa ra Pangkotama, Komandan Satuan tidak perlu harus menunggu perintah Panglima TNI apabila di daerahnya terjadi bencana, namun segera lakukan tindakan cepat untuk membantu masyarakat yang menjadi korban bencana. “ “
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 9 PROGRAM PRIORITAS KASAL LAKSAMANA TNI MUHAMMAD ALI FOKUS Jalasena Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, S.E., M.M., Jumat (30/12/2022) langsung menggelar entry briefing kepada Prajurit TNI Angkat an Laut (TNI AL) seluruh Indonesia melalui tatap muka langsung maupun sarana video conference (Vicon) dari Auditorium Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur. 4
10 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 Kasal menyampaikan visinya untuk mewujudkan kekuatan Angkatan Laut yang profesional, modern, dan tangguh guna mencapai kesiapan dan kesiagaan yang tinggi dalam melaksanakan tugas-tugas Angkatan Laut yang dipercayakan oleh negara. Selain itu, disampaikan misi-misi, penekanan-penekanan serta arah kebijakan pembinaan kekuatan Angkatan Laut serta Program Prioritas Kasal yang akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas kedepan. Program prioritas kedua adalah pemenuhan kebutuhan akan Alutsista. TNI AL akan memfokuskan diri untuk mencapai kekuatan yang siap dioperasionalkan dalam bentuk kesiagaan dan kesiapan yang tinggi. ”Modernisasi dan pemeliharaan serta perawatan Alutsista harus memiliki hasil nyata yakni Alutsista yang siap dioperasionalkan dan siap digelar sesuai kebutuhan operasi,” kata Kasal. Program prioritas ketiga adalah pe ningkatan fasilitas pangkalan dan sarana maupun prasarana yang dapat menunjang operasi serta tugas-tugas TNI AL. Menurut Kasal, pangkalan harus dilengkapi untuk mampu memberi dukungan secara optimal kepada satuan operasional. Selain itu, peningkatan fasilitas maupun sarana dan prasarana (Sarpras) juga diperlukan bagi operasi perbatasan, serta dalam menunjang validasi organisasi, dimana ada beberapa Satuan baru maupun Satuan yang direlokasi, Sarprasnya belum memadai. Sedangkan program prioritas keempat adalah manajemen operasi dan sistem dukungan logistik. Dalam mencapai keberhasilan operasi maupun pencapaian tugas-tugas TNI AL diperlukan penataan terhadap manajemen operasi yang diikuti de ngan evaluasi sesuai dengan tahap annya, guna menentukan strategi yang tepat serta efektif. FOKUS Jalasena Kasal bersama Panglima TNI. Foto: Dispenal
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 11 Beberapa penekanan yang juga di sampaikan di antaranya agar Prajurit TNI AL melaksanakan pengabdian dengan ketulusan serta rasa keikhlas an hati, menyamakan visi, langkah, dan persepsi dalam mencapai program-program prioritas Kasal, memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing bidang dan fokus terhadap penyelesaian tugas sesuai dengan arah kebijakan Kasal, me ningkatkan kesiapan operasional, baik Alutsista dan Satuan-satuan operasi, diikuti dengan peningkatan kemampuan (capability), memperkokoh soliditas antar-matra TNI, menjaga netralitas TNI serta perkuat dedikasi, dan loyalitas kepada TNI AL, TNI, bangsa, dan negara. Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali berharap kepada TNI sebagai Patriot NKRI (Prajurit TNI yang profesional, modern, dan tangguh) agar dapat bekerja sama dan berjuang bersama dengan kesamaan tekad, visi, dan misi dalam membangun TNI AL untuk meraih kejayaan Angkatan Laut yang hakiki, yakni Jalesveva Jayamahe. Admiral Inspection Menjelang pergantian jabatan Kasal dari Laksamana TNI Yudo Margono kepada Laksamana TNI Muhammad Ali, TNI Angkatan Laut, Rabu (28/12/2022) menggelar kegiatan Admiral Inspection yang merupakan salah satu tradisi TNI AL. Tradisi ini dilaksanakan sebelum penyerahan tongkat komando kepemimpinan secara resmi kepada Laksamana TNI Muhammad Ali. Ditengah cuaca yang kurang bersahabat, Laksamana TNI Yudo Margono yang telah menjabat sebagai Pang lima TNI bersama pejabat baru Kasal didampingi para petinggi TNI AL lainnya berlayar dengan menggunakan KAL Yudhistira melaksanakan FOKUS Jalasena Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali. Foto: Dispenal
12 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 inspeksi kapal-kapal perang di sepanjang rute pelayaran dari Dermaga Kolinlamil menuju Dermaga Sunda Pondok Dayung, Jakarta Utara. Laksamana TNI Yudo Margono dan Laksamana TNI Muhammad Ali me laksanakan inspeksi dengan melintasi kapal perang yang tengah sandar di Dermada JICT dan Dermaga Damar di perairan Teluk Jakarta. Di saat bersamaan KAL Yudistira menerima penghormatan dan parade rol oleh Prajurit ABK KRI dilanjutkan de ngan menampilkan yel-yel serta menyanyikan Gending Jalesveva Jayamahe yang disambut oleh fly pass pesawat udara dari Satuan Udara Koarmada RI dengan mengibarkan bendera bertuliskan Jalesveva Jayamahe. Memasuki Dermaga Pondok Dayung, konvoi KAL Yudistira yang diikuti KAL Antasena disambut dengan gun salute sebanyak empat kali dari KRI Silas Papare-386 dan KRI Sultan Taha Syaefudin-376 serta atraksi Satu an Marinir yang mempertunjukkan debarkasi jaring dari KRI Teluk Amboina-503. Tiba di Dermaga Pondok Dayung, rangkaian kegiatan Admiral Inspection dilanjutkan dengan Inspeksi Ranpur Marinir dan Passusla (Denjaka, Taifib, Kopaska, Koppeba, Penerbang, dan Kapal Selam) yang telah memenuhi kawasan dermaga. Pada kesempatan tersebut, di tengah guyuran hujan, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan terima kasih kepada seluruh Prajurit Angkatan Laut atas segala dedikasi dan usaha tiada henti dalam membangun Angkatan Laut serta telah mampu menjadi sosok Prajurit Jalasena sejati yang senantiasa berhadapan dengan besarnya gelombang serta ombak, tetapi mampu untuk tetap menjalankan tugas dengan baik. “Tegakkan kedaulatan juga kesatuan dan persatuan terutama kepercayaan di hati masyarakat. TNI FOKUS Jalasena Panglima TNI melakukan pemeriksaan pasukan. Foto: Dispenal
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 13 kuat rakyat bermartabat,” tegas Pang lima TNI. Sementara itu, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali berjanji selain meneruskan dan mengembangkan segala kebijakan dari Laksamana TNI Yudo Margono juga akan membangun kerjasama yang baik guna mempermudah pencapaian dalam menjalankan program kerja TNI Angkatan Laut. Laksamana TNI Muhammad Ali, Rabu (28/12/2022) resmi dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) oleh Presiden Jokowi di Istana Ne gara menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono yang menjabat sebagai Panglima TNI. Sertijab Kasal Keesokan harinya, Kamis (29/12/2022) jabatan Kasal ke-28 diserahterimakan dari Laksamana TNI Yudo Margono kepada Laksamana TNI Muhammad Ali, bertempat Lapangan Trisila Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur. Kegiatan serah terima jabatan Kasal diawali dengan Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. Pengangkatan Laksamana TNI Muhammad Ali sebagai Kasal tersebut berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 100/TNI Tahun 2022 tanggal 28 Desember 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf Angkatan Laut sekaligus menaikkan pangkatnya dari Laksamana Madya TNI menjadi Laksamana TNI. Perwira Tinggi (Pati) TNI AL kelahiran Bandung, 9 April 1967 ini merupakan Alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 35 tahun 1989, tulis Dispenal dalam siaran persnya. Dalam perjalanan karir militernya, ia pernah mengemban berbagai jaFOKUS Jalasena Sertijab Kasal di Mabesal TNI Cilangkap. Foto: Dispenal
14 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 batan stra tegis di antaranya sebagai Komandan KRI Nanggala-402 pada 2004, Komandan Gugus Keamanan Laut Komando Armada Barat (Guskamla Koarmabar) pada 2015, Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran (Waasrena) Kasal pada 2017, Gubernur AAL pada 2018, Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kasal pada 2019, Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) pada 2019, Asrena Kasal pada 2020, dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) pada 2021. Di hadapan awak media, Panglima TNI menyampaikan keyakinannya bahwa dengan resmi dilantiknya Laksamana TNI Muhammad Ali sebagai Kasal akan mampu memperkuat jajaran TNI untuk mampu mengatasi permasalahan yang ada di dalam negeri terutama tentang pertahanan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah laut. Pada kesempatan yang sama, Kasal menyampaikan bahwa akan meneruskan program-program sebelumnya dan menjaga soliditas TNIPolri. ”Saya akan meneruskan program-program Laksamana TNI Yudo Margono sebelumnya, menjalankan tugas ini sebaik-baiknya dan mendukung penuh serta menjaga soliditas serta sinergitas antar-Angkatan, baik TNI dengan TNI maupun TNI dengan Polri,” tegas Laksamana Muhammad Ali Setelah melaksanakan upacara Sertijab, Panglima TNI didampingi Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny Vero Yudo Margono beserta Kasal didampingi Ketua Umum Jalasenastri Ny Fera Muhammad Ali kemudian meng ikuti rangkaian acara tradisi serah terima jabatan Kasal di Gedung Utama Mabesal dengan penyerahan kemudi kapal dan kunci Denma Mabesal sebagai simbol penyerahan tampuk kepemimpinan TNI AL yang baru. Aca ra diakhiri dengan pemotong an pita oleh Kasal bersama Ny Fera Muhammad Ali sebagai tanda dimulainya kepemimpinan Laksamana TNI Muhammad Ali sebagai Kasal. (ab) FOKUS Jalasena Panglima TNI dan Kasal. Foto: Dispenal
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 15 BEBERAP BEBERAPA HAL YANG TIDAK BISA ANG TIDAK BISA DILUPAKAN LAKSAMANA TNI PURN TANTO KOESWANTO Admiral’S CORNER Laksamana TNI Purn Tanto Koeswanto (ketiga dari kiri) bersama dengan pelaku sejarah pertempuran Laut Aru dan Kasal Laksamana TNI Soeparno. Foto: Koleksi Pribadi BANYAK orang mengatakan bahwa faktor ‘’U’’ sering menyebabkan seseorang sakit-sakitan, pikun, tidak bergairah, mudah tersinggung, “bersumbu pendek”, dan lain sebagainya. Namun, tidak demikian dengan Laksamana TNI Purn Tanto Koeswanto. Meski usianya mendekati 82 tahun, Pak Tanto –demikian panggilan akrabnya– tetap tampil bugar, berwibawa, dan penuh canda.
16 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 ORANG yang tidak mengenal akrab Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) ke13 itu, melihatnya sebagai sosok yang selalu tampil serius. Tapi sebenarnya, Pak Tanto dalam kehidupan seharihari penuh dengan joke-joke segar yang mengundang orang tersenyum. Apalagi kalau sudah bercerita tentang pengalaman hidup dan karirnya, sejak masa kanak-kanak, menjadi orang nomor satu di TNI Angkatan Laut, hingga jadi seorang kakek. Tidak itu saja. Sehari-hari Pak Tanto selalu dekat dengan para anak buah, baik waktu berdinas dulu maupun saat pensiun sekarang. Karena memang Pak Tanto tidak pernah membagi jarak sejak di kapal pertamanya bertugas yakni kapal jenis MTB. Torehan-torehan prestasi gemilang semakin mencuat saat tokoh kelahiran Banyumas, 1 Juni 1941 itu menjabat sebagai Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) dan kemudian menjadi Kasal. Prestasi-prestasi itu telah membelalak kan mata dunia ter hadap Indonesia dan TNI Angkatan Laut khususnya. Betapa tidak? Tahun 1992 di bawah kepemimpinan Pangarmatim Laksda TNI Tanto Koeswanto, TNI Angkatan Laut berhasil meng usir kapal ferry Lusitania Expresso berbendera Portugal yang tanpa izin dari Pemerintah Indonesia memaksa masuk ke Timor Timur. Kapal ferry itu dinaiki 73 orang aktivis anti-integrasi Timor Timur dari 21 negara dan 59 wartawan internasional dari enam negara. Di dalam kapal itu juga ada mantan Presiden Portugal Antonio Ramalho Eanes. Meski dikemas se bagai membawa “misi perdamaian”, bisa dibayangkan apa yang bakal terjadi jika kapal ferry itu berhasil masuk ke Timor Timur yang Admiral’S CORNER Presiden Soeharto bersama para tokoh Pemimpin ABRI dan Polri pada Upacara Besar Gabungan tiga Angkatan dan Polri, 5 Oktober 1995. Untuk pertama kalinya Kasal Laksamana TNI Tanto Koeswanto secara resmi mengenakan kembali Pedang Kehormatan. Foto: Koleksi Pribadi
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 17 waktu itu sedang memanas. “Ini masalah serius,” ucap Pak Tanto kepada Jalasena. Keberhasilan pengusiran itu menyita perhatian dunia internasional. “Alhamdulillah tugas pengusiran itu berhasil kita lakukan,” ucap Laksamana TNI Purn Tanto Koeswanto yang diwawancara eksklusif oleh Jalasena, di Ruang Hotma Harahap, Gedung Graha Jala Bhakti, Pangkalan Jati, Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2023) siang. Wawancara dihadiri Sekjen PPAL Laksdya TNI Purn Dr. Agung Prasetiawan, M.A.P., dan Kabid Organi sasi & Tata Laksana II PPAL Laksma TNI Purn Agus Karminto, S.E.. Arung Samudera 95 Sail Indonesia & International Fleet Review TIGA tahun kemudian, ketika Laksamana TNI Tanto Koeswanto menjabat Kasal, kembali membuat gebrakan kelas dunia. Indonesia yang dimotori oleh TNI Angkatan Laut kembali menjadi sorotan dunia, karena sukses menggelar Arung Samudera 95 Sail Indonesia & International Fleet Review. Kegiatan itu diikuti kapalkapal layar tiang tinggi (tall ship) dan kapal-kapal perang dari seluruh dunia. Ke giatan Arung Samudera 95 Sail Indonesia & International Fleet Review yang baru pertama kali diselenggarakan, berjalan lancar. Lancar dan suksesnya kegiatan tersebut juga dimungkin kan karena peran serta aktif dan dukungan dari pengusaha-pengusaha swasta nasional, ucap Pak Tanto. “Saya merasa bangga. Belakang an, saya baru sadar bahwa ternyata Pak Harto memberikan dukungan penuh dari belakang layar. Tut wuri handayani. Tentu saya merasa sangat berterima kasih kepada beliau,” kata mantan Ajudan Pre siden Soeharto itu. Yang membanggakan bagi Kasal Laksamana TNI Tanto Koeswanto, ter nyata penyelenggaraan Arung Samudera 95 Sail Indonesia & International Fleet Review itu merupakan satu-satunya kegiatan berskala kolosal yang digelar sebagai acara utama di dalam Peringatan Ulang Tahun Emas Kemerdekaan RI tahun 1995. “Kegiatan itu benar-benar merupakan kiprah kemaritiman di Indonesia yang sa ngat diapresiasi oleh pemerintah, se bagaimana diungAdmiral’S CORNER Laksamana TNI Purn Tanto Koeswanto berfoto dengan para purnawirawan seangkatannya di depan Gedung Graha Jala Bhakti. Foto: Koleksi Pribadi
18 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 kapkan oleh Mensesneg Moerdiono saat meneri ma pelaporan dari panitia penyelenggara,” ucapnya mengenang masa lalu. Pada acara peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun 1995 itu, Kasal Laksamana TNI Tanto Koeswanto juga berhasil menghadirkan 13 Kasal dari negara-negara sahabat hadir di Istana Merdeka untuk meng ikuti upacara secara penuh. Kisah sukses penyelenggaraan Arung Samudera 95 Sail Indonesia & International Fleet Review tahun 1995 itu memperoleh apresiasi dan kekaguman dari para peserta khususnya dari negara-negara maju. Bahkan Panglima Armada US Navy Pacific Fleet yang hadir mewakili CNO secara spontan menyatakan kekagum an atas kesuksesan TNI Angkatan Laut sebagai penyelenggaranya. Selaku Ketua Umum Penyelenggara Arung Samudera 95 atas saran berbagai pihak yang menggeluti bidang olahraga kelautan, Laksamana TNI Tanto Koeswanto memutuskan untuk membeli satu buah yacht tall ship eks New Zealand (Adventure) yang akan dijual oleh pemiliknya. Adventure adalah yacht dengan tiga tiang tinggi yang panjang kapalnya 40 meter, dibuat di New Zealand pada tahun 1991 dan telah memenangkan tiga kali International Regatta. Prestasi ini dijadikan pertimbangan utama untuk membeli kapal tersebut yang kemudian hari diproses menjadi KRI Arung Samudera dan menjadi aset TNI AL. Keputusan tersebut dilandasi oleh kebutuhan kapal cadangan tall ship guna mengantisipasi banyaknya undangan untuk berpartisipasi dalam acara Regatta Internasional. Ba nyak undangan yang diterima TNI AL terpaksa ditolak karena tidak sesuai dengan penjadwalan KRI Dewaruci. Pengerahan KRI Dewaruci membutuhkan persediaan dana yang tidak sedikit, sedangkan tall ship KRI Arung Samudera cukup dengan pengawakan yang minim, paling banyak 10 orang, sehingga hemat biaya. Brevet dan Pedang Kehormatan TOREHAN-torehan prestasi itu tentu tidak bisa dilupakan oleh Laksamana bintang empat lulusan AAL Angkatan ke-10 (1960-1964) itu. Dua prestasi lain yang dirasakan oleh seluruh Prajurit TNI Angkatan Laut hingga saat ini adalah ketika menjelang tanggal 17 Agustus 1995 Kasal Laksamana Tanto Koeswanto mendapatkan ijin/persetujuan Presiden Pangti ABRI, tenKasal dari masa ke masa, di antaranya Laksamana TNI Purn Tanto Koeswanto melakukan foto bersama dengan Menko Bidang Kemaritiman Prof. Indroyono Soesilo. Foto: Koleksi Pribadi Admiral’S CORNER
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 19 tang Pedang Kehormatan yang kembali melengkapi setiap Perwira TNI AL dalam upacara-upacara gabungan, baik pada tingkatan ABRI maupun pada tingkatan hari-hari besar nasional. Seperti diketahui bersama, selama sekitar 30 tahun masa Orde Baru, Pedang Kehormatan hanya boleh tampil sebagai kelengkapan upacara Perwira TNI AL, pada upacara-upacara internal TNI AL saja. Kembalinya kebanggaan itu, suka atau tidak suka adalah karena “X–factor” yaitu dikenalnya figur Laksamana Tanto Koeswanto oleh Pak Harto secara pribadi. Pada Upacara Peringatan HUT Proklamasi dan Hari ABRI, tanggal 5 Oktober 1995 para Perwira TNI AL secara resmi tampil mengenakan kembali Pedang Kehormatan itu, hingga sekarang ini. Satu hal lagi yang membanggakan performa para Perwira TNI AL adalah dikeluarkannya Brevet Peperangan Kapal Permukaan (Surface Warfare) oleh Kasal Laksamana Tanto Koeswanto pada tahun 1993. Brevet adalah identik dengan kebanggaan, rasa haus akan kebanggaan ini sudah lama dirasakan di lingkungan para Perwira. Kapten Tanto Koeswanto salah seorang dari mereka, berusaha meyakinkan lembaga pendidikan dengan menulis tugas Taskap yang bermuatan Bervet Surface Warfare bagi para Kepala Divisi di KRI, saat mengikuti Diklapa 2 di Kodikal, Surabaya pada tahun 1973/1974. Obsesinya yang bertumbuh semakin besar, dicurahkannya dengan mengirimkan proposal kepada Kasal pada saat menjabat sebagai Panglima Armatim pada tahun 1992, namun kurang mendapat perhatian. Dalam skala Angkatan Laut Internasional, dalam hal ini US Navy, Brevet Kapal Permukaan memang sudah sepantasnya diberikan kepada Perwira setingkat Kepala Divisi (Kadiv) di kapal-kapal perang. Namun hal ini masih harus mendapatkan perhatian. Kemunculan Brevet Surface War - fare kemudian disusul dengan dikeluarkannya Brevet-brevet teknis profesional yang lain, sebagai bentuk pengakuan atas kecakapan teknis atas setiap profesi spesialistis yang eksis. Setelah sumbatan tidak ada lagi, kebebasan yang terbuka lebar membutuhkan pengendalian yang se suai, agar tidak terjadi penyalahgunaan yang pada gilirannya akan merusak moralitas kebanggaan itu sendiri. Julukan Si “Bongol” Catatan: Bongol dalam dialek Jawa (Timur) dipersepsikan sebagai potensi untuk bertindak nekad demi kebaikan. Menjawab pertanyaan mengenai aktivitas sehari-hari setelah purna tugas, Pak Tanto mengakui kini dirinya terus berusaha untuk memperbaiki kehidupan pribadinya sesuai keyakinan imannya, yaitu “Perbaiki kehidupan akhirat kalian, Allah SWT akan memperbaiki kehidupan dunia kalian”. Kalimat sederhana itu terasa sangat menghunjam di hati. Tuntutan berakhlak mulia untuk menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain, dan selalu berbuat kebaikan sekecil apapun, sudah semakin menguasai hatinya. Rangkaian ibadah yang termasuk dalam kewajiban ZIS (zakat, infak, dan sedekah) bagi setiap muslim selalu diresapkan agar tidak dilalaikan. Semoga kesadaran untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan bernuansa ngalap berkah akan terus berlanjut sesuai tuntunan. Apa rahasia tetap bugar dan sumringah-nya, tanya Jalasena lagi; Pak Tanto mengemukakan yaitu dirinya tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan budaya hidup sehat dan selalu berpikiran positif. Sifat-sifat itu sudah terpatri sejak dirinya masuk di Kstarian Angkatan Laut Malang (KALM) tahun 1960. Tanto Koeswanto muda waktu itu selalu mengingat pesan dan nasehat orang tuanya dan atasan, tetap fokus, tidak pernah menghitung untung-rugi, taat asas, siap menghadapi risiko, dan pantang meninggalkan tanggung jawab (tinggal gelanggang, colong playu). Laksda TNI Tanto Koeswanto, Pangarmatim mengenakan seragam tanpa brevet. Foto: Koleksi Pribadi Admiral’S CORNER
20 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 Ajaran, nasehat, serta pesanpesan ayahnya yang seorang pendidik/guru yang karena tuntutan patriotisme sempat ikut bergerilya melawan agresi Belanda, selalu melekat di nuraninya menjadi tuntunan akhlak dalam menjalani kehidupan. “Sejak usia Taman Kanak-kanak, saya sudah diperkenalkan dengan budaya disiplin.” Ayahnya menjemput dirinya dari bangku sekolah TK, untuk kemudian dibawa mengikuti perjuangannya berpindah-pindah di daerah gerilya di sekitar lereng Selatan dan lereng Utara Gunung Selamet. Pendidikan ala “home - school” dialaminya sekitar 3 tahun, yaitu di dalam lubang perlindungan yang digali di dekat daerah tugas gerilyawan ayahnya. Gaya pendidikan keras penuh aturan disiplin, sudah merupakan budaya yang tidak asing bagi dirinya. Tempaan keras itu tampaknya berhasil membuat Tanto Koeswanto menjadi seorang pemuda yang ternyata tangguh dan terbukti diterima sebagai Kadet AAL yang kemudian mengikuti pendidikan selama 4 tahun di Moro Krembangan. Ayahnya yang menginginkan dirinya menjadi seorang insinyur (mungkin terobsesi dengan tokoh Bung Karno!?!), terpaksa mengijinkannya untuk mengikuti pendidikan sebagai Kadet AAL. Namun di sisi lain, tampaknya sang ayah menyimpan kebanggaan tersendiri terhadap figur Kolonel R Subijakto, yang waktu itu diangkat sebagai Kasal. Pak R Subijakto adalah seorang tokoh yang dilahirkan di Keresidenan Banyumas, daerah kelahiran orang tua Tanto Koeswanto dan para kerabatnya. Proses pendidikan keras ALRI sebagai Kadet AAL selama 4 tahun penuh, dijalaninya dengan penuh semangat sebagai pemuda yang termotivasi patriotisme dari rangkaian retorika kharismatik Bung Karno yang bergelora. Retorika yang penuh semangat Nasionalisme dan Patriotisme “Creme de la Creme, Creme de la Creme.” Saat upacara wisuda sebagai Perwira, di Istana Negara pada tanggal 15 Agustus 1964, menambah dorongan semangat untuk menjadikan dirinya menjadi kebanggaan Ayah dan Ibu serta Keluarga Besarnya. Pendidikan akhlak yang diterimanya itu tampaknya merupakan modal besar bagi keberaniannya sebagai prajurit yang siap menghadapi risiko sesulit apapun dalam melaksanakan tugas. Tentunya hal itulah yang mungkin merupakan salah satu alasan mengapa masa tugasnya sebagai ADC Presiden berlangsung sampai 5 tahun. Dinamika sikap dan perilakunya yang mungkin dinilai unik, didalam menjalani tugas-tugasnya, kemudian mendapatkan julukan “bongol” dari Pak Harto, sesuai penuturan Jen deral Try Sutrisno Panglima ABRI, saat dimulainya operasi pengusiran kapal ferry Portugal Lusitania Expresso pada tahun 1992. Tempaan keras itu membuat Tanto Koeswanto menjadi seorang pemuda yang tangguh dan masuk menjadi Prajurit TNI Angkatan Laut hingga pendidikan di Moro Krembangan, Surabaya. “Wah, ini mantap,” komentarnya waktu itu. Ayah Tanto yang menginginkan anaknya menjadi insinyur akhirnya memberikan restu anaknya menjadi Prajurit TNI Angkatan Laut yang kelak kemudian menjadi Kasal. Kini Laksamana Tanto merasa memiliki kebanggaan khusus, salah satu hasratnya dahulu untuk menempuh kuliah di UI yang tidak kesampaian, terobati secara tidak disangka-sangka. Betapa tidak!!! Belum menjalani ujian akhir pendidikan di Kelas XII IPS, Fakultas Psikologi UI sudah memberikan Kartu Mahasiswi kepada Cucunya yang tertua. MasyaAllah!!! Rupanya dia diterima melalui Jalur Undangan. Semangat belajarnya yang konsisten sejak Kelas X sampai Kelas XII, membuahkan hasil yang dicitacitakan. Kuota untuk Fakultas Psikologi yang sangat terbatas yaitu cuma satu kursi untuk sekolahnya, akhirnya berhasil direbutnya, Alhamdulillah wa Syukurillah. (ab) Tempaan keras itu tampaknya berhasil membuat Tanto Koeswanto menjadi seorang pemuda yang ternyata tangguh dan terbukti diterima sebagai Kadet AAL yang kemudian mengikuti pendidikan selama 4 tahun di Moro Krembangan. “ “ Admiral’S CORNER
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 21 KOLOM MARITIM KAWASAN LCS KE DEPAN SUMBER KEHIDUPAN ATAU SUMBER KONFLIK Oleh: Laksamana TNI ( Pur ) Siwi Sukma Adji, S.E., M.M. Sumber: https://malang-post.com/2021/03/22/konflik-laut-china-selatan Potensi sumber daya alam Laut China Selatan (LCS) merupa kan faktor utama pendorong bagi semua negara yang terlibat dalam permasalahan klaim di LCS. Arti nya kawasan Laut Cina selatan ke depan memiliki potensi serta peluang menjanjikan bagi negara yang mampu serta cerdas dalam menyikapinya. Faktor geoekonomi yang ada di kawasan LCS menjadikan pusar an magnet, walaupun peran Geopolitik dan Geostrategi tetap menopang, akan tetapi digunakan sebagai tools dalam pemikir annya.
22 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 KOLOM MARITIM STRATEGI diplomasi yang halus serta cerdas menjadikan instrumen dalam penyelesaian Sengketa batas wilayah laut di Laut China Selatan, selain ada nya akses maritim serta potensi kandungan sumber daya mineral yang sangat besar sebagai salah satu sumber pemicu konflik. Kawasan Laut China Selatan senantiasa dilewati oleh kapal-kapal berbagai jenis yang mengangkut sumber energi baik minyak, batu bara maupun gas alam selain komoditas penggerak ekonomi lainnya, tentu semua tidak luput dari tinjauan Geoekonomi semua negara di kawasan. Lebih dari separuh kapal-kapal niaga dari seluruh dunia yang melewati Selat Malaka, Selat Sunda dan Selat Lombok melanjutkan perjalanannya melalui Laut China Selatan. Kurang lebih 42.000 kapal melewati Laut China Selatan setiap tahunnya (dua kali jumlah yang melewati Terusan Suez dan tiga kali yang melewati Terus an Panama). Berdasarkan analisa tentang potensi sumber daya alam, kawasan Laut China Selatan diperkirakan memiliki kandungan cadang an sumber daya alam yang sangat besar. China memperkirakan cadang an minyak yang terkandung di Laut China Selatan sebesar 213 miliar barel atau 10 kali lipat dari cadangan milik Amerika Serikat, sementara menurut Informasi Energi Amerika Serikat (EIA), jumlah yang terkandung hanya 28 miliar barrel. Gas alam sangat dimungkinkan merupakan sumber energi hidrokarbon yang melimpah berada di Laut China Selatan. Kebanyakan sumbersumber hidrokarbon di Laut China Selatan mengandung gas alam dan bukan minyak. Survei Geologi Amerika Serikat menemukan bahwa 60%- 70% energi hidrokarbon di wilayah tersebut adalah gas alam. Selain itu cadangan ikan di wilayah Laut China Selatan juga diperkirakan sangat besar jumlahnya dan hal ini dapat memberikan suplai pangan kepada sejumlah besar populasi di kawasan LCS. Potensi sumber daya alam Laut China Selatan merupakan faktor utama pendorong bagi semua negara yang terlibat dalam permasalahan klaim di LCS. Artinya kawasan laut Cina selatan kedepan memiliki potensi serta peluang menjanjikan bagi negara yang mampu serta cerdas dalam menyikapinya, faktor Geoekonomi yang ada di kawasan LCS menjadikan pusaran magnet, walaupun peran Geopolitik dan Geostrategi tetap menopang, akan tetapi digunakan sebagai tools dalam pemikirannya. Perlu dipahami adalah alasan yang menjadi pendorong bagi China, sebagai aktor utama dibalik konflik LCS secara keseluruhan. Salah satu alasan dibalik motivasi niat China dalam klaimnya di LCS adalah faktor penduduk yang merupakan terbesar di dunia saat ini, dan itu semua memerlukan kebutuhan akan pangan yang cukup dan memiliki ketahanan pangan bagi kebutuhan domestik, selain terdapat kepentingan Geopolitik dan Geoekonomi serta geostrategi yangmenguatkan niatnya. Faktor-faktor ini dilihat sebagai alasan utama bagi China untuk berani berbeda pendapat dengan pihak lain bahkan ketika dipandang melanggar semua ketentuan serta hukum internasional yang berlaku positif saat ini begitu semua diabaikan. Disamping faktor geografi china sendiri yang memiliki permasalahan internal konflik dalam negerinya, disebelah barat berbatasan dengan India,di sebelah utara dengan mongolia, disebelah timur dengan Taiwan, jepang. Semua tentu terdapat potensi konflik internal. Tetapi harus kita ingat, dibalik itu semua pasti mempunyai maksud dan tujuan besar, hanya pemimpin Chinalah yang mengetahuinya. Lebih jauh lagi China sepertinya telah siap untuk mempertahankan klaim atas Kawasan Laut China Selatan senantiasa dilewati oleh kapal-kapal berbagai jenis yang mengangkut sumber energi baik minyak, batu bara maupun gas alam selain komoditas penggerak ekonomi lainnya, tentu semua tidak luput dari tinjauan Geoekonomi semua negara di kawasan. “ “
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 23 KOLOM MARITIM Laut China Selatan dengan dasar argumen hak sejarah yang baru saja mereka masukkan dan bukan atas dasar klaim yang sebenarnya, namun lebih kepada kepentingan yang baru saja terpikirkan dalam perkembangan terakhir. Meskipun sebagian besar negara-negara di kawasan berpendapat bahwa klaim China sangat tidak masuk akal dan tidak berdasar, namun tindakan paling logis saat ini adalah tidak dengan memojokkan China karena dikuatirkan akan menghasilkan situasi yang tidak diharapkan oleh semua pihak, dimana eskalasi konflik LCS yang sudah cukup buruk akan memasuki babak baru yang tidak pernah bisa diprediksikan sebelumnya. Tekad Tiongkok perihal klaimnya di Laut China Selatan didukung dengan anggaran yang dialokasikan oleh Tiongkok dalam aspek pembangunan kekuatan militer begitu besar semua ini mengindikasikan bahwa LCS menjadikan kunci keberhasilan dari konsep MSR ( maritime silk road ) nya, selain sumber kebutuhan pangan dan komoditas ekonomi tentunya. Pendekatan China tidak semata-mata menggunakan kekuatan mi liternya yang meningkat pesat, namun juga disertai pendekatan Geoekonomi, diplomasi serta ideologi dan budaya yang digunakan secara terhitung dan dengan kalkulasi yang baik. Pendekatan gabungan yang dilakukan China dapat tergolong pada pendekatan yang sangat piawai dan cukup cerdas (Smart Power). Perimbangan kekuatan serta pendekatan yang digunakan oleh China menggambarkan bahwa pendekatan China tidak melulu dengan kekuatan militer karena akan menjauhkan sekutu-sekutunya seperti (kamboja dan laos) dan juga meningkatkan tensi ketegangan di kawasan. Sementara de ngan penggunaan kekuatan yang berimbang serta cerdas, maka akan mengurangi kemungkinan terbentuknya koalisi yang akan melawan Sumber: https://zonabanten.pikiranrakyat.com/internasional
24 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 KOLOM MARITIM China. Meski dengan pendekatan yang cerdas dan berimbang, namun potensi terjadinya eskalasi merupakan bahaya laten yang sewaktu-waktu dapat meningkat kepada konflik terbuka, apabila masing-masing pihak tidak dapat menahan diri. Hal ini kemudian dapat distabilkan apabila para pemimpin dari negara yang terlibat konflik mampu melaksanakan manajemen konflik secara piawai dan lihai dengan perhitungan yang sangat matang. Tidak dapat disangkal bahwa terjaganya eskalasi konflik di LCS juga salah satunya dikarenakan kemampuan Amerika dalam memelihara eskalasi konflik agar tidak berkembang terlalu jauh yang mengarah pada pecahnya konflik terbuka di kawasan LCS. Indonesia sebagai salah satu negara kunci di kawasan ASEAN, memegang peranan utama dalam menjaga stabilitas kawasan dan juga menentukan kunci penyelesaian bagi permasalahan klaim di Laut China Selatan. Mengingat kawasan maritim ASEAN di LCS 2/3 hampir berada di wilayah Indonesia, artinya sekecil apapun permasalahan di ASEAN terkait LCS pasti berdampak pada Indonesia, walaupun Indonesia tidak memiliki masalah klaim di kawasan tersebut. Situasi di Laut China Selatan terus berkembang, beberapa perkembang an yang menonjol saat ini antara lain: Terpantaunya kegiatan rek lamasi China di pulau batu karang (Fiery Cross Reef) Kepulauan Spratly. Ba nyak pihak yang mengkhawatirkan bahwa pulau buatan tersebut diperuntukan untuk pangkalan militer China yang berperan sebagai pangkalan aju maupun pusat pengolahan sumber daya alam, karena terlihat bahwa di pulau buatan tersebut dibangun landasan pacu untuk pesawat terbang, pelabuhan laut yang modern dan itu telah terbukti. Kekhawatiran lain adalah China menerapkan ADIZ (Defence Identification Zone) kedua di Laut China Selatan, setelah yang pertama di Laut China Timur. Sejumlah kapal ikan China yang melakukan aktivitas penangkapan ikan secara ille gal muncul di wilayah ZEEI dengan dikawal oleh kapal Coast Guard China. Nelayan-nelayan China berperan penting sebagai perpanjangan tangan pemerintah Negeri Tirai Bambu di Laut China Selatan. Berlayar menyebar cukup jauh dari negaranya, mereka melakukan eksploitasi di perairanperairan yang disebut China sebagai zona perikanan tradisionalnya tanpa mengindahkan hukum dan persahabatan. Itu bagian dari upaya state practice untuk menunjukkan kepada dunia positive occupation China terhadap wilayah maritim di Laut China Selatan. China berupaya melakukan ekspansi ke wilayah berdaulat Indonesia, tentunya memiliki maksud dan tujuan yang tersembunyi. Jadi jika dibiarkan, status quo, dan Indonesia diam seakan tidak terjadi sesuatu, China akan mengokupasi (menguasai) perairan Natuna utara dengan pemikiran yang cerdas. Nelayan-nelayan dan kapal mereka menjadi alat penting otoritas China untuk memperluas kehadiran mereka merupakan salah satu bagian dari Hybrid War, serta memperkuat klaim China atas perairan yang dipersengketakan. Nelayan berperan kian penting, berada di garis depan sengketa Laut China Selatan, dan karenanya insiden perikanan bisa memicu ketegangan diplomatik lebih besar di antara China dan negara-negara kawasan itu. Jika kita amati strategi yang digunakan oleh China terhadap kapal-kapal ikan di Laut China Selatan mereka memiliki tujuan seperti: menangkap (ikan), melindungi (kapal nelayan), menguasai (wilayah), dan mengendalikan (wilayah yang telah dikuasai) tentu selain melakukan Situasi di Laut China Selatan terus berkembang, beberapa perkembangan yang menonjol saat ini antara lain: Terpantaunya kegiatan reklamasi China di pulau batu karang (Fiery Cross Reef) Kepulauan Spratly. “ “
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 25 KOLOM MARITIM puldata serta peran intelijen. Bahkan belakangan wilayah sengketa telah dibangun instalasi pengeboran. Strategi tersebut belakangan membuat Indonesia meskipun bersikap netral dan tak memiliki klaim sengketa di Laut China Selatan, merasa terusik karena ZEE di Natuna ikut diklaim China. Mahkamah Arbitrase Internasional atau Permanent Court of Arbitration (PCA) telah membuat putusan me ngenai sengketa di Laut China Selatan yang diajukan oleh Filipina terhadap China. Putusan Mahkamah Arbitrase Internasional tersebut tidak membuat klaim China atas sebagian besar Laut China Selatan melalui “nine dash line” melemah. Dari situasi yang berkembang kemungkinan China akan melakukan berbagai perlawanan antara lain dengan peningkatan kegiatan diplomasi terhadap negara-negara yang berkepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung di Laut China Selatan utamanya negara-negara anggota ASEAN, peningkatan kehadiran (presence) militer baik untuk melaksanakan misi patroli maupun pelaksanaan latihan termasuk latihan keamanan bersama, selalu mereka bangun. Sikap Indonesia dalam konflik Laut China Selatan ditegaskan dengan tidak memberikan keberpihakan dan menjaga stabilitas di kawasan, sementara Indonesia mampu bertindak sebagai “Honest Broker” bagi penyelesaian konflik di LCS. Hal ini diperlukan agar kawasan untuk tetap menjaga stabilitas wilayah, mengingat bahwa wilayah Indonesia melingkupi hampir 2/3 dari keseluruhan wilayah ASEAN yang dominan dengan wilayah perairannya. Bagi China, Indonesia merupakan negara yang penting serta vital bagi keberlangsungan doktrin jalur sutera maritimnya atau MSR (maritime silk road). Oleh karena itu, kemungkinan Sumber: https://www.bbc.com/ indonesia/dunia50966528
26 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 besar China akan mempertahankan hubungannya dengan Indonesia melalui kemampuan strategi Geoekonominya, dengan cara melaksanakan pendekatan yang paling jitu kepada Indonesia yaitu dengan mengucurkan investasi China di Indonesia secara masif dan terukur serta penuh kehati-hatian, kemungkinan dengan kemudahan pencairan dana dan bantuan investasi serta teknologi yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia dalam mendukung Poros Maritim Dunia (PMD) nya. Hal ini merupakan Indikasi yang jelas bahwa China membutuhkan Indonesia dalam kesempurnaan pelaksanaan doktrin Nasionalnya. Selain itu, Geostrategi Indonesia yang berada antara Laut Cina Selatan dan Australia, yang notabene adalah kepanjangan tangan Amerika di Pasifik Selatan, sehingga Indonesia dapat dijadikan buffer zone bagi seluruh ativitas China di LCS, sementara menjauhkan Australia dari mencampuri urusan China di LCS. Dalam hal ini, posisi Indonesia akan mengalami revaluasi dan redefinisi baik dari pihak China dan juga perlu dilaksanakan telaahan mengenai posisi strategis Indonesia yang perlu dimainkan di LCS guna tetap menjamin kepenting an nasional. Tidak dapat dipungkiri bahwa memanasnya eskalasi konflik di Laut China Selatan telah mengundang keprihatinan dan kecemasan bukan saja bagi negara-negara di sekitarnya, tetapi juga bagi komunitas global. Lebih lanjut dijelaskan bahwa China menempati urutan pertama negara di Asia dalam anggaran belanja militer, dengan pengeluaran yang sangat signifikan, hal tersebut mendorong negara-negara lain di kawasan untuk mengucurkan dananya guna membiayai program-program pertahanannya, bagian dari strategi penyeimbang, Beberapa peningkatan pengembangan persenjataan yang terjadi di kawasan contohnya adalah beroperasinya kapal induk pertama China, pengadaan Kapal Selam Kelas Kilo oleh Vietnam, penambahan Kapal Perang Angkatan Laut Filipina dari eks-U.S. Coast Guard, penambahan kekuatan Kapal Selam Singapura, serta modernisasi Angkatan Laut Australia melalui peningkatan kemampuan Kapal Atas Air serta Pengadaan Kapal Selam baru serta modernisasi dan pengembangan pangkalan moliter di Darwin. Hilangnya akses Freedom of Navigation di Laut China Selatan yang akan mempengaruhi banyak negara secara sangat dramatis dikarenakan kawasan ini merupakan akses utama untuk jalur perdagangan dan energinya. Terkait dengan berlarut-larutnya penyelesaian sengketa kedaulatan di Laut China Selatan, kondisi ini tentunya sangat mempengaruhi kebijakan strategis negara-negara di kawasan. Bagi Indonesia, sengketa di Laut China Selatan setidaknya memiliki pe ngaruh yang kuat dalam konteks Politik, Ekonomi, maupun Pertahanan. Walaupun Indonesia tidak termasuk dalam negara pengklaim, ketegangan di Laut China Selatan dapat berakibat langsung maupun tidak langsung terhadap Indonesia, meliputi permasalahan dibidang politik, ekonomi dan pertahanan bahkan masalah sosial. Dibidang politik, sengketa Laut China Selatan apabila terus meningkat akan berdampak pada terancamnya perdamaian dan stabilitas kawasan. Kondisi tersebut sangat jelas bertentangan dengan kepentingan politik Indonesia tentang menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Implikasi tersebut pada satu sisi adalah Indonesia akan terjepit dalam pertarungan kepentingan kekuatan besar di kawasan, yaitu Amerika Di bidang politik, seng keta Laut China Selatan apabila terus meningkat akan berdampak pada terancamnya perdamaian dan stabilitas kawasan. “ “ KOLOM MARITIM
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 27 Serikat dan China. Pada sisi lain, kepentingan nasional Indonesia di Laut China Selatan juga terancam sebab wilayah ZEE Indonesia di perairan Natuna dan perbatasan dipastikan akan terkena spill over akibat yang ditimbulkan. Implikasi ekonomi secara langsung terhadap Indonesia adalah berkurangnya pendapatan negara dari ladang gas bumi di ZEE Indonesia di wilayah tersebut. Perairan Natuna yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan merupakan kawasan strategis nasional karena merupakan kawasan eksplorasi sumber daya alam. Kawasan Natuna diper kirakan memiliki kandungan gas alam yang terbesar di Indonesia serta berpotensi untuk dilaksanakan eksplorasi sampai dengan 50 tahun kedepan. Berkurangnya eksplorasi di wilayah tersebut dipastikan juga akan berdampak terhadap ketersediaan energi terutama dari gas untuk memenuhi kebutuhan nasionalnya. Sedangkan di sisi pertahanan, walaupun konsep strategi gunboat diplomasi telah diterapkan, pertanyaannya apakah memberi dan mampu memperkuat diplomasi luar negeri Indonesia. Mencermati perkembang an terakhir di sekitar Laut China Selatan, Indonesia perlu besiap diri secara mental dan fisik. Indonesia menyadari bahwa China adalah ne gara yang saat ini telah menandai kebangkitan bangsa-bangsa di Asia terutama dalam hal ekonomi, tekhnologi maupun militernya terutama sektor ekonominya dalam mengaktualisasikan konsep MSR, tetapi bagi Indonesia kedaulatan adalah harga mati se perti yang diamanatkan oleh Panglima Besar Soedirman untuk mempertahankan setiap jengkal tanah air Indonesia. Oleh karena itu persiapan fisik (kekuatan nyata) yang di bangun serta diplomasi perlu terus ditingkatkan secara signifikan oleh segenap bangsa Indonesia, tentu tidak meninggalkan faktor peningkat an kesejahteraan masyarakat di sekitar daerah Natuna. Sengketa di Laut China Selatan yang sebagian besar berada dalam domain maritim, ini memerlukan KOLOM MARITIM Kapal China di LCS. Sumber: https://manado.tribunnews. com/2018/10/06/daerahinidisiapkanjadipangkalanmiliterterpaduditimurindonesia
28 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 pilihan strategi yang relevan yang sesuai dengan karakteristik medannya. Mencermati dinamika tersebut, dalam upaya untuk mengantisipasi konflik LCS yang menyebar ke wilayah Indonesia, TNI Angkatan Laut sebagai garda terdepan di laut harus melakukan serangkaian upaya stra tegis menterjemahkan diplomasi luar negeri yang dibangun, dalam melindungi kepentingan nasional di wilayah Laut China Selatan, sejalan dan segaris dengan kebijakan luar negeri Indonesia. Tetapi kita harus cerdas bahwa pertahanan tidak mungkin akan ditopang sendiri oleh kekuatan militer, militer hanya sebagai bagian dari elemen diplomasi dan kekuatan diplomasi, selayaknya China semua kekuatan dan komponen nasionalnya ikut berperan. Oleh karena itu Pulau Natuna dan sekitar wilayahnya harus dikelola secara terencana dan berkelanjutan dapat menyumbang kontribusi ekonomi daerah bahkan Nasional, peran geoekonomi dan geostrategi di perankan dengan mempertimbangkan domain lainnya. Dari beberapa penelitian kehadiran pangkalan militer beserta perangkat alut dan kekuatannya dibeberapa negara bahkan di dalam negeri (penempatan pangkalan militer terpadu di Pulau Natuna), pasti memberi kontribusi ekonomi bagi daerah itu. Dapat dilihat dari berapa kali dalam satu hari penerbangan dari dan ke Natuna, dalam beberapa tahun terakhir, terus meningkat secara drastis, indikator lainnya pertumbuhan ekonomi daerah juga meng alami peningkatan. Pembangunan eko maritim harus menjadi prioritas dan suatu keunggulan bagi wilayah tersebut selain adanya kehadiran kekuatan pertahanan. Karena inti dari diplomasi kapal perang adalah menunjukkan kekuatan untuk mencapai tujuan kebijakan luar negeri. Adapun dasar dari diplomasi kapal perang (Gunboat Diplomacy) adalah pengakuan penuh atas legitimasi penggunaan kekuatan militer untuk mencapai tujuan politik luar negeri. Kiranya tepat jawaban reposisi gelar kesatuan Angkatan laut menjawab permasalahan dengan mengedepankan soft Diplomacy serta menciptakan stabilitas kawasan. Ingat bahwa Natuna bagian dari kesatuan wilayah yurisdiksi nasional Indonesia, stake holder maritim harus segera menyusun dan melakukan action plan untuk mewujudkan impian masyarakat dengan mengandalkan aspek eko maritimnya selain aspek lainnya, sudah saatnya kita membangun dari pinggiran dan tidak lagi memunggungi samudera, apabila kita terlambat dalam memanfaatkan peluang yang ada, maka kita pasti akan terlindas dengan ketatnya persaingan ekonomi global, namun tantangan yang ada di depan mata harus mampu kita kelola secara cerdas. Demikian halnya strategi gunboat diplomasi yang di terapkan tidak mampu menyokong konsep Geoekonomi di kawasan juga tidak akan memiliki efek penangkal (deterrent effect). Keberhasilan Geoekonomi tentunya dipe ngaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, reformasi struktural yang mendorong pertumbuhan produksi, permintaan sumber daya alam meningkat, dan masuknya investasi asing. Peluang semua itu ada di kawasan LCS harus di wujudkan. Membangun kekuatan pertahanan serta mengembangkan pembangunan ekonomi dikawasan Natuna dan sekitarnya, harus menjadikan magnet sumber kehidupan sejalan dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), bukan lagi kedepan LCS menjadikan ajang konflik terus menerus yang tak terselesaikan, oleh karenanya kita harus bersiap menghadapi kondisi yang terburuk maupun kondisi damai. Kunci utamanya terletak pada Pemimpin negara yang berkuasa yang memiliki kepentingan akan LCS (Nasional Interest). Tergerak atau tidak untuk menciptakan perdamaian di kawasan LCS. KOLOM MARITIM Pulau Natuna dan sekitar wilayah nya harus dikelola secara terencana dan berkelanjut an dapat menyumbang kontribusi ekonomi daerah bahkan Nasional, peran geo ekonomi dan geostrategi di perankan dengan mempertimbangkan domain lainnya. “ “
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 29 Metamorfosis orfosis Kehidupan Prajurit ehidupan Prajurit Laksma TNI Purn BMY Darbagus JP, S.E., M.M., CFrA Konon di masa lalu ketika Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Kalimantan masih menjadi satu dengan sebutan Paparan Sunda; hiduplah kelompok manusia yang menganut suatu kepercayaan yang disebut Dravida. Orang-orang Dravida percaya bahwa semua roh akan pergi ke nirwana sebagai tujuan akhirnya. Agar bisa masuk nirwana, roh-roh itu harus menjalani ujian. Ujian itu bisa dijalani bila roh turun ke bumi menjadi manusia. KOLOM MARITIM
30 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 KOLOM MARITIM Menurut cerita, ada 11 ujian yang harus dijalani, ketika roh itu siap menjalani ujian, ia menghadap Sang Pencipta penguasa langit, bumi, dan segala isinya. Sekali turun ke bumi setiap roh hanya boleh memilih tiga jenis ujian, misalnya ujian menahan kemarahan, godaan mengumpulkan harta, dan ujian menahan birahi. Ada rohroh tertentu yang istimewa diizin kan mengambil empat jenis ujian. Ketika roh itu sudah siap, oleh Sang Pencipta diizinkanlah dia turun ke bumi. Saat roh itu melayanglayang dia melihat sepasang wanita dan pria bersetubuh, maka masuklah dia ke rahim si wanita dan jadilah dia sebagai janin. Sampai usia tiga bulan dalam kandungan, roh itu masih ingat ujian apa saja yang dipilihnya. Pada bulan keempat menjadi janin, roh itu tidak lagi ingat apa pun. Setelah sembilan bulan berada di dalam rahim, roh dalam bentuk janin itu keluar menjadi seorang bayi. Dimulailah hidup sebagai manusia yang akan menghadapi ujian-ujian yang dipilihnya. Pada zaman modern saat ini, dapat diketahui bahwa manusia pada awalnya adalah suatu sel yang kemudian dibuahi sperma, selanjutnya menjadi embrio yang kelak menjadi janin yang dilengkapi organ tubuh berupa pernafasan, saraf, pancaindra, kaki, tangan, mulut, dan lainlain. Hal ini sangat berbeda dengan permesinan di kapal, pesawat terbang, peralatan tempur, maupun mobil yang asalnya dari perakitan berbagai macam suku cadang. “Untuk segala sesuatu ada masa nya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya”. Di antara kita semoga ada yang pernah membaca atau mendengar kalimat di atas. Bagi saya “masa” itu adalah saat menjalani panggilan hidup, sedangkan “waktu” adalah saat menjalani panggilan hidup baru. Panggilan hidup maupun panggilan hidup baru adalah rencana Tuhan, dan kita harus menjalaninya. Panggilan hidup diawali saat kelahiran di dunia sebagai bayi, balita, remaja, dan dewasa. Panggilan hidup baru adalah saat kondisi pikiran dan fisik sudah menurun, mencapai titik rendah yaitu pada saat pensiun/purna tugas/purnawira, dan mendapat predikat pensiunan atau purnawirawan. Karena kedua panggilan itu adalah rencana Tuhan, maka Tuhan pasti mendampingi manusia dalam kedua situasi tersebut. Allah telah memberikan kelengkapan kepada manusia dalam bentuk tubuh/fisik, pikiran/emosi, dan spiritualitas. Pada panggilan hidup maupun pang gilan hidup baru tiap orang akan mengalami pernak-pernik kehidupan, ada susah ada senang, ada sukacita ada dukacita, ada sehat ada sakit, ada sedih ada gembira, ada jatuh ada bangun, ada lulus ada gagal, dan seterusnya. Masa remaja adalah masa yang menentukan corak panggilan hidup baru di depan. Pilihan mau menjadi apa sangat menentukan, mau menjadi guru, wartawan, tentara, polisi, pemain sepak bola, dokter, perawat, penerbang, bahkan peramal nasib. Ketika mulai menjalani pensiun, di mulailah hilangnya semangat, kesepian tanpa teman dan rasa percaya diri yang menurun. Kemudian muncullah rasa sedih karena merasa kehilangan sesuatu. Saat masih dinas aktif memiliki jabatan, pangkat, bermacam fasilitas; seperti gaji, tunjangan jabatan, lyn/bus antar-jemput, mobil dinas, BBM, dan sopir. Juga menurunnya kesehatan seperti daya ingat yang berkurang, pinggang pegal, dengkul linu, pusing, susah tidur, atau mudah tersinggung. Mungkin ini yang disebut efek post power syndrom. Post power syndrom muncul karena seseorang tidak ingin melepaskan masa lalunya yang sebetulnya sudah dilepas, akibatnya dia tidak pernah punya motivasi untuk mencari potensi barunya yang berguna untuk menjalani panggilan hidup barunya. Post power syndrom muncul karena seseorang tidak ingin melepaskan masa lalunya yang sebetulnya sudah dilepas, akibatnya dia tidak pernah punya motivasi untuk mencari potensi barunya yang berguna untuk menjalani panggilan hidup barunya. “ “
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 31 Masih ingat pelajaran Biologi/ Ilmu Hayat saat duduk dibangku SMA? Ulat bermetamorfosis menjadi kepompong lalu berubah menjadi kupu-kupu. Ulat adalah binatang yang rakus, memiliki gigi yang tajam. Tiada hentinya ia menggerogoti daun, bisa menghabiskan daun dalam sekejap. Setelah itu ulat menjadi kepompong, berpuasa. Keluar dari wadah kepompong ia menjadi seekor kupu-kupu yang bersayap indah, halus berwarna-warni. Dengan sayap yang indah ia terbang sambil menari-nari, mencari bunga yang bermadu, mengecap dan menghisapnya dengan lembut sebagai makanannya yang baru, seperti itulah gambaran pensiunan, saat masih dinas aktif seperti ulat, tidak mengenal lelah. Memasuki masa pensiun ia seperti kepompong, diam, merenung sepanjang hari, sambil mempertahankan motivasinya dia harus menggali untuk menemukan potensi dirinya agar berbahagia menjalani panggilan hidup barunya. Di awal tulisan ini telah disebutkan bahwa panggilan hidup maupun panggilan hidup baru adalah rencana Tuhan bagi setiap orang. Rencana Tuhan bagi tiap orang adalah indah, namun hal itu sangat tergantung pada setiap orang, pasif atau aktif menjaga motivasi dan mencari potensi dalam dirinya. Orang yang tidak mampu memelihara motivasinya dan kesulitan menemukan potensinya perlu pertolongan dari rekan-rekan secara insani. Namun demikian pertolongan utama yang perlu dilakukan adalah secara keilahian, memohon kepada Tuhan. Pertolongan dari Tuhan dimintakan melalui komunikasi dua arah. Artinya, kita harus mendengar perkataan Tuhan dan Tuhan mendengar suara kita. Mendengar perkataan/sabda Tuhan dengan cara membaca Kitab Suci. Berbicara, memohon kepada Tuhan dengan cara berdoa. Oleh sebab itu sering-seringlah membaca Kitab Suci dan rajin-rajinlah berdoa. Jangan pernah bosan melakukan kedua hal itu. Doa bisa mengubah segalanya dan segala sesuatu indah pada waktunya, percayalah. Pada tahun 2007 saya mengikuti Diksesko TNI di Bandung, setiap hari Sabtu pulang ke Jakarta. Pada hari Minggu saya kembali ke Bandung naik kereta api. Dari Stasiun Kereta Api Bandung menuju Sesko TNI di Jalan Martanegara saya memilih naik taksi gelap dengan alasan sopirnya kebanyakan pensiunan TNI. Dari obrolan dengan para sopir itu saya menjadi mengetahui bagaimana beratnya hidup untuk mencari uang tambahan agar kehidupan rumah tangganya tetap berjalan. Mereka tidak berputus asa, mereka tetap memotivasi dirinya agar bisa mendapat pekerjaan baru, dan akhirnya menemukan potensi yang ada pada dirinya, sebagai sopir taksi, itulah panggilan hidup baru mereka. Mereka telah menemukan panggilan hidup barunya, mereka gembira dengan pekerjaannya, pancaindera mereka terlatih, otot tangan dan kaki normal dan yang paling penting punya komunitas baru, komunitas sopir taksi mantan TNI. Di saat menunggu penumpang mereka bercengkerama, bergurau, dan tertawa lepas. Apa yang ada di koran pada hari itu semuanya dibahas habis. Tubuh, pikiran/emosi dan spiritualitas terjaga baik. Mereka telah mencari, menemukan, dan menjalani panggilan hidup barunya. KOLOM MARITIM Sumber: https://faunatis.com/ kupukupu
32 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 33 MATRA PILIHAN Hingga saat ini jumlah lulusan hidrografi masih minim, padahal Indonesia sebagai negara yang wilayahnya duapertiga berupa perairan sangat membutuhkan tenaga ahli hidrografi lulusan S-2 dan S-3, bahkan Profesor Hidrografi. Kebutuhan tersebut seiring dengan kebijakan pemerintah untuk menjadikan sektor maritim sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional. Untuk itu kontribusi sektor hidro-oseanografi yang dilaksanakan oleh Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) dituntut untuk semakin ditingkatkan. TENAGA AHLI GA AHLI HIDROGRAFI DI INDONESIA AKAN PUNAH AN PUNAH
34 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 Demikian dikatakan Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat, S.H., M.A.P., ketika diwawancara Jalasena, di Jakarta beberapa waktu lalu. Selama di Bumi masih ada air, maka hidros masih diperlukan; ucapnya. Menurut Laksamana bintang tiga itu, untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli hidrografi; di Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) sudah ada Program Studi S-1 Hidrografi dan D III Hidro-Oseanografi, kemudian dibuka S-2 Hidrografi dan perlu dibuka S-3 Hidrografi. Diakui, sumber daya manusia (SDM) hidrografi di negara kita lama kelamaan makin berkurang. Di Institut Teknologi Bandung (ITB) memang dibuka program S-3 dan S-2 Hidrografi berstandar internasional, tapi jumlah mahasiswanya terbatas. Lu lus annya hanya tiga orang. Kalau hanya meng andalkan lulusan dari ITB, jumlah tenaga ahli hidrografi di Indonesia akan punah. Universitas lain di Tanah Air pun tidak ada yang membuka program itu. Di ITB, intake S-1-nya hanya dari Kartografi, Geodesi, dan Geometri yang akhirnya masuk ke S-2 Hidrografi. “ITB sendiri bisa menjadi standar internasional, karena ada Pushidrosal. Bagaimana mungkin mereka mau melaksanakan survei atau kinerja di lapangan, kalau tidak ada peralatan? Dan semua peralatan ada di Pushidrosal. Bicara mengenai multi beam atau magnetometer, ada di Pushidrosal. Mereka tidak mungkin mengadakan sendiri, karena harganya mahal. Dan alat itu harus dipakai. Kalau tidak dipakai akan rusak, karena setiap saat bersentuhan dengan air laut. Akhir nya ITB bekerjasama dengan Pus hidrosal,” jelas lulusan AAL tahun 1988 itu. Selain mendapatkan tenaga ahli hidrografi dari STTAL dan ITB, Komandan Pushidrosal mengemukakan, para siswa yang ada di AAL diarahkan mengikuti studi tentang hidrografi di STTAL, sehingga nantinya menjadi Sarjana Hidrografi dari lulusan AAL. Kemudian mereka pindah ke Pushidrosal, sehingga S-2-nya lebih mudah di STTAL lagi. “Itu yang KRI Spica - 934. Sumber : Pushidrosal MATRA PILIHAN Selama di Bumi masih ada air, maka hidros masih diperlukan “ “
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 35 kita kejar. Mudah-mudahan kedepan bisa, karena menurut hitung-hitungan usia yang S-1 umur 26 tahun, S-2 umur 30 tahun, dan doktor usia 36 tahun. Bisa di sini ada profesor usia 50 tahun. Artinya, ilmu hidrografi ini harus dikembangkan. Karena terus terang, Danau Toba atau Danau Singkarak; airnya bukan air laut, tapi yang melakukan survei TNI Angkatan Laut. Ini sesuatu yang aneh juga. Karena apa? Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian masih memakai pesawat dan satelit, kalau Pushidrosal langsung survei ke lapangan menggunakan multi beam portable dan bisa terpetakan, baik air maupun bagian dasarnya. Kemudian dari dalam airnya bisa kita ambil sampel menggunakan ROV (remotely operated vehicle) dan kita periksa, sehingga sa ngat memungkinkan kondisi, keadaan, dan struktur di dalam air bisa kita gambarkan,” ujarnya. Diakui, hingga saat ini sektor hidrografi ditangani hanya oleh TNI Ang katan Laut. Sementara orang melihatnya TNI Angkatan Laut bagian dari TNI dan TNI bagian dari Kemen terian Pertahanan, akibatnya ada yang berpikiran Pushidrosal kegiatannya tidak menasional. Karena itu ketika Laksdya TNI Nurhidayat menghadap para Menteri, mereka seolah kaget dan baru ngeh bahwa di Indonesia ada Pushidrosal. “Ini kenyataan,” kata Pati TNI Angkatan Laut bintang tiga yang gemar berolahraga bulu tangkis ini. Kepada Jalasena, Komandan Pushidrosal menjelaskan; untuk memererat hubungan antar-negara yang berkaitan dengan hidrografi dibentuklah Forum CBSC (Capacity Building Sub-Committee) yang membahas bagaimana SDM di hidrografi masing-masing negara agar peningkatannya sama. Sehubungan dengan itu, Komandan Pushidrosal, hari Rabu (1/6/2022) secara resmi membuka pertemuan International Hydrographic Organization (IHO) CBSC ke-20, di Bali. “Secara teknis kita bicara pendidikannya. Betapa kita ini kalau tidak MATRA PILIHAN Danpushidrosal di atas KRI Spica-934. Sumber : Pushidrosal
36 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 sama-sama dan tidak satu sertifikasi, akan sulit. Kita bicara tentang laut yang berhubungan satu dengan yang lain, perbatasannya bagaimana, menghitungnya bagaimana, jika ada sumber daya alam (SDA) siapa yang harus mengelola, dan aturannya bagaimana? Itu harus dikelola oleh seseorang dengan orang lain dari negara lain yang memiliki sertifikasi sama. Ada kategori A, ada kategori B. Di Indonesia sudah kita kejar sampaipun sekolah yang hanya enam bulan, kita sudah dapat sertifikasi internasional kategori B,” kata Laksdya TNI Nurhidayat. Dijelaskan, CBSC adalah salah satu komite di IHO yang memantau dan menilai secara terus-menerus dan berkesinambungan status survei hidrografi, pemetaan laut, dan informasi keselamatan maritim di seluruh dunia serta membangun kerjasama khususnya terkait dengan pendana an dengan lembaga nasional dan organisasi internasional lainnya dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidrografi dalam bentuk penyediaan pendidikan dan pelatihan. Pertemuan CBSC-20, 1-3 Juni 2022 dipimpin oleh Chairman CBSC yaitu Evert Flier dari Norwegia dan Vice-Chairman CBSC yaitu Lucy Fieldhouse dari Inggris, serta Direktur IHO RADM Luigi Sinapi dari Italia, dan Secretary CBSC Leonel Manteigas dari Portugal. Kegiatan diikuti 45 delegasi dari 24 negara, dua orang dar i Sekretariat IHO, serta dua orang dari pihak industri hidrografi dari seluruh dunia. Dalam pertemuan itu Komandan Pushidrosal Laksdya TNI Nurhidayat menyampaikan ucapan terima kasih dan kehormatan bagi Pushidrosal sebagai salah satu anggota CBSC yang dipercaya sebagai tuan rumah dalam menyelenggarakan pertemuan CBSC ke-20. Pertemuan membahas banyak agenda penting, khususnya terkait Program Capacity Building yang akan menyesuaikan dengan Rencana Strategis IHO 2021-2026, e-Learning Project, Indikator Performa, serta Sistem Manajemen Capacity BuildPusat Hidro Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) sukses melaksanakan pertemuan Hydrographic Service and Standards Committee (HSSC) ke-14 yang dihadiri delegasi dari 36 negara pada 16-19 Mei 2022. Sumber : Pushidrosal MATRA PILIHAN
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 37 MATRA PILIHAN ing tidak hanya untuk mendukung keselamatan navigasi dan pelayaran saja, namun juga memberikan kontribusi untuk kepentingan lainnya seperti mitigasi dan penanggulangan bencana. Komandan Pushidrosal yang merupakan Ketua Hydrograper Indonesia berharap pertemuan CBSC ke-20 yang diselenggarakan di Bali se bagai bagian dari rangkaian bebera pa pertemuan lainnya sejalan dengan program pemerintah, khususnya da lam pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19. Dia berharap pertemuan secara tatap muka yang pertama itu dapat lebih efektif dan menyelesaikan semua agenda yang sudah direncanakan. Perlu diketahui bahwa Pushidrosal bertugas menyelenggarakan operasi survei pemetaan Hidro-Oseanografi militer maupun nasional yang meliputi survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut, dan keselamatan navigasi pelayaran serta menyiapkan data dan informasi di wilayah perairan dan yurisdiksi nasional dalam rangka mendukung kepentingan TNI maupun publik untuk pertahanan negara dan pembangunan nasional. Sesuai dengan tugas pokoknya, Pushidrosal berkewajiban menyiapkan, menyediakan data, dan infor masi hidro-oseanografi untuk ke pen tingan TNI maupun untuk kepentingan umum. Untuk kepentingan keselamatan navigasi pelayaran, Pushidrosal mempunyai kewenangan dan legalitas tunggal dalam bidang hidrografi dalam menyediakan data dan informasi hidro-oseanografi berupa peta laut, baik peta kertas maupun peta navigasi elektronik dan publikasi nautika. Survei yang dilakukan oleh Pushidrosal juga diperlukan oleh negaranegara lain. Seperti Singapura yang kebutuhan gasnya sangat besar, sebagian dipasok dari Indonesia dan dari Australia. Gas tersebut tidak mungkin dikapalkan, tapi harus menggunakan pipa bawah laut melalui NTT, NTB, Laut Jawa, Selat Riau, dan Singapura. “Ini sangatlah panjang. Siapa yang mengordinasikan itu? Maka Menko Marinves melihat kemampuan yang dimiliki oleh Pushidrosal secara alami dan teknis. Komandan Pushidrosal ditunjuk sebagai Ketua Tim Nasional Penataan Kabel dan Pipa Bawah Laut dan pelaksananya Pushidrosal,” jelas Komandan Pushidrosal. Guna mengemban tugasnya, maka kegiatan penelitian dan riset terus dilakukan oleh Pushidrosal, seperti melakukan Ekspedisi Jala Citra 1 - 2021 ”Aurora”, tanggal 3 Agustus – 12 Oktober 2021 dengan tema “Mengungkap sumber daya kelautan di wilayah perairan Halmahera dan Papua dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia”. Ekspedisi yang diselenggarakan ber tepatan dengan momentum emas Hari Hidrografi Dunia yang keDanpushidrosal dalam acara CBSC-20. Sumber : Pushidrosal
38 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 MATRA PILIHAN 100, 12 Juni 2021; berhasil mencapai misi yang diembannya dengan aman dan sukses. Keberhasilan ekspedisi itu menunjukkan kepada dunia bahwa dengan kolaborasi antara TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) bersama kementerian/lembaga, akademisi, dan organisasi profesi pada tingkat nasional; Bangsa Indonesia secara nyata mampu menyelenggarakan kegiatan riset dan penelitian kelautan secara mandiri tanpa bantuan negara lain. Selain itu, salah satu pencapaian spektakuler dari ekspedisi itu adalah ditemukannya fitur bawah laut baru yang diduga kuat sebagai bentukan dari gunung bawah laut. Penemuan ini membuka jendela peluang baru di bidang penelitian dan pemanfaat an sumber daya kelautan di Indonesia. Pushidrosal juga menyelenggarakan kegiatan Ekspedisi Jala Citra 2–2022 “Banda” yang merupakan suatu ke giatan penelitian kelautan dengan tema “Mengungkap keberadaan fitur bawah laut dan massa air purba serta karakteristik akustik bawah air di perairan Laut Banda sebagai wilayah pertahanan maritim”. Tujuan dari Ekspedisi Jala Citra 2–2022 ini adalah untuk memperkaya khazanah pengetahuan tentang kondisi perairan Laut Banda dari bidang Hidrografi dan Oseanografi serta bidang keilmuan lainnya dengan landasan Wawasan Nusantara yang dapat mendukung keselamatan pelayaran, perlindungan lingkungan laut, mitigasi bencana, dan kepenting an maritim lainnya. Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., saat melepas ekspedisi di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Kamis (16/6/2022) menyampaikan bahwa Ekspedisi Jala Citra 2–2022 “Banda” menjadi momentum kebangkitan ekspedisi kelautan untuk mengeksplorasi sumber daya kelautan Indonesia. Pushidrosal ditetapkan sebagai lembaga hidrografi nasional dengan dasar hukum Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1951 tanggal 31 Maret 1951 (PP RI Nomor 23/1951) dan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 164 tahun 1960 tanggal 14 Juli 1960 (Keppres RI Nomor 164/1960), mengemban fungsi sebagai Lembaga Hidrografi Militer dan Lembaga Hidrografi Nasional Indonesia. Sebagai pengemban fungsi hidrografi militer dan pertahanan, Pushidrosal bertanggungjawab untuk mampu menyediakan data dan informasi hidro-oseanografi yang akurat dan mutakhir sebagai data dasar yang akan digunakan sebagai bahan analisa strategi pertahanan nasional. Sejarah Berdirinya Pushidrosal 38 JALASENA ADMIRALTY | #3 - JANUARI 2023
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 39 MATRA PILIHAN Sejarah ekspedisi kelautan pada masa Hindia Belanda di perairan Nusantara pada tahun 1899-1900 telah mencapai sukses dan diakui dunia pada saat itu dengan nama Ekspedisi “Siboga”. Ekspedisi lainnya di perairan Indonesia sejak masa Hindia Belanda sampai saat ini antara lain Ekspedisi Snellius tahun 1929-1930, Ekspedisi Hahuko Maru, Buginesia, Indonesia Australia Survey for Submarine Hydrothermal Activity (IASSHA), Bandamin-1, Ekspedisi Indonesia–Japan Deep Sea, Ekspedisi Laut Banda, Ekspedisi Palung Jawa, dan lain-lain. Ekspedisi Jala Citra 2–2022 “Banda” dilaksanakan selama kurang le bih 60 hari, terbagi menjadi dua etape de ngan fokus penelitian bidang hidrografi dan geofisika pada etape satu, dan oseanografi serta meteorologi pada etape kedua. Kegiatan penelitian tersebut dilaksanakan berkolaborasi dengan para peneliti dari kementerian/lembaga terkait, perguruan tinggi, dan profesional serta pihak swasta yang bergerak di bidang survei dan pemetaan kelautan. Pemilihan Laut Banda sebagai area ekspedisi merupakan hasil pertimbangan berbagai aspek, meliputi aspek geologi, aspek hidrografi, aspek oseanografi, aspek geofisika, aspek mitigasi bencana, dan aspek militer. Ekspedisi Jala Citra 2-2022 “Banda” merupakan kampanye dalam rangka peringatan Hari Hidrografi Dunia tahun 2022 dan bentuk partisipasi dalam agenda PBB Decade of Ocean Science for Sustainable Development 2021-2030. Ekspedisi Jala Citra 2-2022 “Banda” menggunakan KRI Rigel-933 di bawah komando Komandan KRI Rigel-933 Letkol Laut (P) Yohanis Kalambo, selaku Komandan Satgas. (ab) Sedangkan sebagai Lembaga Hidrografi Nasional Indonesia, Pushidrosal melaksanakan fungsinya sebagai penanggungjawab untuk memberikan jaminan keselamatan navigasi pelayaran di seluruh wilayah perairan yurisdiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebagai Lembaga Hidrografi Nasional, Pushidrosal merupakan representasi legal dan wakil Pemerintah RI dalam keanggotaan resmi organisasi internasional yaitu International Hydrographic Organization (IHO) yang berkedudukan di Monaco dan sekaligus sebagai anggota Komisi Hidrografi Asia Timur atau East Asia Hydrographic Commission (EAHC), dan North Indian Ocean Hydrographic Commission (NIOHC). Selain itu menjadi anggota delegasi Pemerintah RI di beberapa organisasi internasional di bidang Hidrografi, Oseanografi, dan Navigasi pelayaran seperti International Maritime Organization (IMO), Inter-Government Oceanographic Co mmision (IOC), United Nations Conference on Standardization of Geographical Names (UNCSGN), dan United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN); tulis Dinas Penerangan Pushidrosal kepada Jalasena. Sejarah berdirinya Pushidrosal diawali dengan dibentuknya panitia perbaik an pemetaan laut di Netherland East Indies pada tahun 1821. Kemudian pada 1823 Angkatan Laut Belanda mendirikan depo peta laut di Batavia yang berfungsi menyediakan peta laut dan buku nautika untuk kepen tingan umum. Seiring dengan perkembangan lalu-lintas perdagangan saat itu, pada tahun 1848 Depo Peta Laut dikembangkan menjadi Bureau Hidrografie. Selanjutnya pada tahun 1850, JALASENA ADMIRALTY | #3 - JANUARI 2023 39
40 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 dibentuk Geografische Dients (Dinas Geografi) di bawah Angkatan Laut Belanda. Pada tahun 1864 lembaga tersebut dilikuidasi menjadi bagian dari Departemen Angkatan Laut Kerajaan Belanda di Batavia. Kemudian pada tanggal 9 Juli 1874, Pemerintah Kolonial Belanda membentuk dan meresmikan Bureau Hidrografie yang merupakan bagian dari Departemen der Marine Kerajaan Belanda untuk mengantisipasi semakin ramainya lalu-lintas kapal dagang antara Eropa ke Indonesia, serta semakin meningkatnya kebutuhan akan data hidrografi. Pada tahun 1876 melalui Surat Keputusan Parlemen Belanda, Kantor Hidrografi di Bata via dibuka kembali sebagai the East Branch, akan tetapi pembuatan peta laut tetap menjadi tugas Kantor Hidrografi di Den Haag, Belanda. Dalam periode tahun 1885 hingga 1889, Kantor Hidrografi Bata via kembali digabung dengan Kantor Hidrografi di Den Haag hingga masa Perang Dunia I dan II. Disamping kegiatan survei dan pemetaan hidrografi, Biro Hidrografi ikut serta dalam penelitian laut seperti Ekspedisi Challenger tahun 1854-1857 yang meliputi survei hidrografi dan oseanografi. Ekspedisi “Siboga” pada tahun 1899 merupakan ekspedisi yang dianggap sebagai peletak dasar bagi pengetahuan tentang cekungan-cekungan dalam perairan Indonesia Timur dan menghasilkan penamaan laut-laut di Indonesia. Pada periode ini dilaksanakan Eks pedisi “Snellius I” pada tahun 1929-1930 yang merupakan ekspedisi pa ling terkenal dan dianggap sebagai suatu kemajuan dalam peneliRute Ekspedisi Siboga Courtesy: https://id.wikipedia.org/wiki/ Ekspedisi_Siboga 40 JALASENA ADMIRALTY | #3 - JANUARI 2023 MATRA PILIHAN
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 41 tian osea nografi fisika dan Ekspedisi “Dana” yang dilakukan pada tahun 1932 yang merupakan kelanjutan dari Ekspedisi “Snellius I”. Pada masa kependudukan Jepang di Indonesia (1942-1945) kegiatan survei dan pemetaan laut di Indonesia tidak banyak dilakukan karena kesibukan Jepang dalam perang. Penelitian laut yang dilaksanakan di antaranya di perairan Teluk Bone dan Kolaka di Sulawesi Selatan untuk kepentingan tambang nikel, di perairan Teluk Kau (Halmahera), Halong-Ambon, Selat Bangka, dan Palembang yang dilaksanakan oleh Angkatan Laut Jepang. Selanjutnya guna memenuhi sumber daya manusia, pada tanggal 1 April 1963 didirikan Sekolah Hidrografi de ngan program pendidikan selama tiga tahun. Disamping itu, juga diadakan pengiriman personel untuk belajar di ITB dan di luar negeri se perti Amerika Serikat, Yugoslavia, Australia, Jepang, dan Rusia. Pada tahun 1962 terjadi perubahan struktural organisasi dari Jawatan ke Direktorat, sehingga Janhidral berubah menjadi Direktorat Hidrografi Angkatan Laut (Dithidral), yang juga diikuti dengan penambahan kapal-kapal survei. Dithidral kemudian diubah menjadi Dinas Hidrografi TNI Angkatan Laut (Dishidral). Tahun 1976 Dishidral diubah namanya menjadi Jawatan Hidrooseanografi TNI Angkatan Laut (Janhidros). Tahun 1984 diubah menjadi Dinas Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Dishidros). Tahun 2006 Dishidros menjadi Jawatan Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Janhidros), dan kemudian tanggal 2 Juli 2008 Janhidros diubah kembali namanya menjadi Dishidros. Melalui Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2016 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 10 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia, dilaksanakan validasi organisasi Dishidros menjadi Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal), yang pengukuhannya dilakukan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P. Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/145/II/2021 tanggal 23 Februari 2021 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia, serta Surat Keputusan Kasal Nomor 613 dan 615/ III/2021, dilaksanakan validasi Organisasi Pushidrosal. Pushidrosal yang sebelumnya dipimpin Kapushidrosal yang dijabat oleh Pati TNI Angkatan Laut bintang dua (Laksamana Muda) menjadi Komandan Pushidrosal yang dijabat oleh Pati berbintang tiga (Laksamana Madya). Sejak berdirinya hingga saat ini, Pushidrosal telah dipimpin sebanyak 24 Perwira Tinggi TNI AL. Laksamana Pertama TNI Drs. Wardiman tercatat sebagai pemimpin Pushidrosal pertama saat masih bernama Kajanhidral yang menjabat dari tahun 1960 sampai dengan 1968. Saat ini Pushidrosal dipimpin Laksamana Madya TNI Nurhidayat, S.H., M.A.P., sebagai Komandan Pushidrosal. (ab) Danpushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat, S.H., M.A.P., memberikan pengarahan. Sumber : Pushidrosal JALASENA ADMIRALTY | #3 - JANUARI 2023 41 MATRA PILIHAN
42 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 Sebagai sebuah negara berdaulat, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan berbagai keunggulan strategisnya memerlukan kekuatan pertahanan negara yang mampu mengungguli potensi ancaman baik dari dalam maupun luar. Sebagai negara kepulauan, sebuah kebutuhan mutlak pertahanan negara di laut dilaksanakan oleh Angkatan Laut yang modern dan unggul dalam menghadapi dinamika baik nasional, regional maupun global. Kehadiran Koarmada RI sebagai Kotama Bin Ops akan mengkolaborasikan kekuatan dan kemampuan ketiga Koarmada guna menunjang tugas-tugas yang diemban TNI Angkatan Laut sesuai peraturan perundang undangan. Koarmada RI sebagai penyeimbangan kekuatan secara proporsional dalam menghadapi berbagai ancaman di wilayah barat, tengah dan timur diharapkan dapat terjawab dengan “mempersatukan kekuatan laut Nusantara (Ekapada Banda Jala Nusa)”. Oleh: Laksda. TNI Yayan Sofiyan, S.T., M.Si., CHRMP, M.Tr. Opsla. Kepala Staf Koarmada RI KOARMADA RI OARMADA RI PEMERSATU KEKUATAN LAUT NUSANTARA MATRA PILIHAN
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 43 Keputusan Panglima TNI No. 45 tahun 2020 menyatakan alih Kodal Koarmada I, II dan III ke Koarmada RI, hal tersebut menyatakan bahwa unsur di Koarmada I, II dan III merupakan unsur Koarmada RI. Selanjutnya sesuai dengan Perpang TNI No. 23 Tahun 2021 tentang Organisasi Tugas Koarmada RI yang merupakan Kotama Ops sekaligus Kotama Bin maka Koarmada RI bertanggung jawab terhadap penggunaan kekuatan kepada Panglima TNI dan pembinaan kesiapan unsur-unsur operasi kepada Kasal. Dihadapkan dengan medan tugas yang sangat luas dan tanggung jawab yang tinggi maka dibutuhkan penambahan jumlah per sonel menuju ideal secara bertahap serta penyusunan prosedur dan hubungan kerja Koarmada RI diperlukan penyelarasan dengan kolakbinops yang ada dibawahnya maupun dengan organisasi lainnya baik internal TNI / TNI Angkatan Laut maupun dengan instansi lainnya sehingga sistim manajemen tata laksana dapat terjalin dengan baik antara komando atas ke satuan bawah. Sejak peresmian oleh Kepala Staf Angkatan laut, Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., MM pada tanggal 3 Februari 2022 di Satuan Koarmada I Pondok Dayung sampai dengan saat ini telah dijabat sebagai Panglima Koarmada RI oleh: Laksdya TNI Purn. Agung Prasetyawan, Laksdya TNI Purn. Abdul Rasyid K dan Laksdya TNI Heru Kusmanto sampai saat ini. Peraturan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor 3 Tahun 2022 tanggal 20 Januari 2022 menetapkan tugas Koarmada RI sebagai Kotama Ops sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) bertugas menyelenggarakan operasi pertahanan keamanan matra laut sesuai dengan kebijakan Panglima TNI menyelenggarakan fungsi menyelenggarakan: kegiatan dan Ope rasi Intelijen guna mendukung pelaksanaan Operasi Laut Sehari-hari dan Operasi Tempur Laut, kegiatan operasi laut sehari-hari di seluruh perairan yang menjadi tanggung jawab Koarmada RI sesuai dengan petunjuk/kebijakan Panglima TNI dan/atau Kasal menyelenggarakan Operasi Tempur Laut dalam rangka Operasi Pertahanan (Opshan) dan Operasi Keamanan Dalam Negeri (Opskamdagri) baik secara angkatan tunggal, operasi gabungan antar matra, operasi gabungan terpadu, operasi gabungan bersama maupun operasi gabungan bersama terpadu dalam penyelenggaraan dukungan logistik operasi dan angkutan laut untuk mendukung Operasi Laut Sehari-hari dan Operasi Tempur Laut, menyelenggarakan Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan mengajukan pertimbangan dan saran kepada Panglima TNI dan/atau Kasal mengenai hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya. Koarmada RI sebagai Kotama Bin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) bertugas membina kesiapan operasional atas segenap jajaran komandonya yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kasal menyelenggarakan fungsinya sebagai berikut: menyelenggarakan pembinaan kekuatan TNI Angkatan Laut meliputi Kapal Republik Indonesia, intelijen, Passusla serta sarana dan prasarana pendukung dalam jajaran Koarmada RI, dan pembangunan kekuatan sesuai dengan rencana dan program pembinaan kekuatan TNI Angkatan Laut dibantu oleh Panglima Koarmada I, Koarmada II, dan Koarmada III, menyelenggarakan pembinaan kemampuan intelijen, peperangan laut, peperangan amfibi dan peperangan pertahanan pantai melalui latihan, penelitian dan pengujian serta pengembangan taktik dan prosedur “ “ Koarmada RI sebagai Kotama Bin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) bertugas membina kesiap an operasional atas segenap jajaran komandonya yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kasal. MATRA PILIHAN
44 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 MATRA PILIHAN sesuai rencana dan program pembinaan latihan TNI Angkatan Laut, menyelenggarakan pembinaan kesiapsiagaan operasional segenap unsur kekuatan di jajarannya dalam rangka pelaksanaan operasi tempur laut dan operasi laut sehari-hari sesuai dengan rencana dan program latihan gabungan TNI, menyelenggarakan pembinaan potensi maritim di wilayah kerjanya menjadi kekuatan pertahanan keamanan negara di laut, menyelenggarakan pembinaan kemampuan komunikasi, peperangan elektronika dan siber, mengadakan koordinasi dan kerja sama dengan badan di dalam dan luar TNI Angkatan Laut, mengajukan pertimbangan dan saran kepada Kasal mengenai hal yang berhubung an dengan bidang tugasnya. Antisipasi kerawanan, tindakan illegal di perairan Indonesia dan menjaga kedaulatan RI Dalam melaksanakan perannya mengantisipasi berbagai kerawanan dan tindakan illegal di perairan Indonesia serta menjaga kedaulatan Indonesia dilaksanakan secara sistemik de ngan kemampuan-kemampuan yang dimiliki Kolakbinops Koarmada I, Koarmada II dan Koarmada III. Pengawasan maritim dilaksanakan melalui kegiatan intelijen serta meningkatkan fungsi Puskodal dengan analisa elemen gerak sasaran memanfaatkan perangkat keras maupun lunak yang telah tersedia guna memanfaatkan data – data dan informasi awal yang diperoleh sehingga pelaksanaan operasi dapat lebih efektif dan efisien. Pengerahan kekuatan ke daerah operasi dengan kerawanan tinggi oleh unsur KRI/KAL bekerja sama dengan intai udara/pesud melaksanakan AJP (Air Joinning Procedure) yang tergelar melaksakan pengintaian dan penindakkan di posisi tunggu sehingga kegiatan illegal dapat diantisipasi dan digagalkan. Efektifitas komando operasional ke seluruh satuan/unsur di jajarPeresmian Koarmada RI oleh Kasal. Foto: Dispenal
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 45 MATRA PILIHAN an Koarmada I, II dan III diharapkan dapat tercapai dengan keberadaan Koarmada RI sebagai Kotama Bin Ops sehingga penggunaan unsurunsur laut dan udara TNI AL untuk melaksanakan direktif operasi yang diberikan oleh Panglima TNI baik di seluruh wilayah NKRI maupun di luar negeri dapat lebih fleksibel (dapat menghimpun unsur laut dari ketiga Armada jika diperlukan untuk melaksanakan suatu operasi laut) disesuaikan dengan kebutuhan operasi yang direncanakan maupun yang bersifat mendadak dalam menghadapi segala bentuk ancaman maritim yang berpotensi ke depan terjadi peningkatan. Koarmada RI dapat mengoordinasikan dan menggerakan unsur yang berada dibawah kendali operasinya yang merupakan unsur dari Koarmada I, Koarmada II dan Koarmada III di seluruh wilayah perairan Indonesia. Koarmada RI sebagai penyeimbangan kekuatan secara proporsional dalam menghadapi berbagai ancaman di wilayah barat, tengah dan timur diharapkan dapat terjawab dengan “mempersatukan kekuatan laut Nusantara (Ekapada Banda Jala Nusa)”. Langkah menyikapi dinamika lingkungan strategis Kebijakan Kasal melaksanakan relokasi Koarmada I dari Jakarta ke Kepulauan Riau (Tanjung Pinang/Tanjung Uban) merupakan lankah strategis dalam menyikapi dinamika yang terus berkembang. Dengan peminKasal bersama jajaran Koarmada RI. Foto: Dispenal
46 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 MATRA PILIHAN dahan tersebut, maka posisi unsurunsur tempur yang dimiliki oleh TNI Angkat an Laut dapat dengan segera diterjunkan ke daerah mandala operasi bila terjadi spill over. Posisi Koarmada I yang berada di Kepulauan Riau tersebut sangat menguntungkan karena cukup dekat dengan daerah potensi terjadinya spill over namun masih cukup terlindung sehingga tidak mudah bagi pihak musuh untuk langsung menyerang unsurunsur tempur TNI Angkatan Laut yang dalam posisi sandar di pangkalan. Selain melaksanakan penataan organisasi dan relokasi Koarmada I, langkah/upaya lainnya adalah: pengajuan operasi baru untuk melaksanakan pengintaian kegiatan unsurunsur laut asing di wilayah sekitar LNU ke Mabes TNI yaitu opera si pe negakan kedaulatan di wilayah perair an Laut Natuna Utara dengan waktu 365 hari dan melibatkan unsur Frigate, Korvet dan Patudmar (CN 235) yang disesuaikan dengan ke tersediaan unsur – unsur pelaksana operasi. Dengan demikian, dapat memperkuat kehadiran unsur secara konsisten di perairan ZEE sekitar perbatasan dengan Vietnam dan Malaysia, mengajukan penguatan fungsi pangkalan di Pulau Natuna Besar (Lanal Ranai menjadi Lantamal de ngan dilengkapi fasilitas sandar, bekul, perbaikan dan sarana rekreasi yang memadai), mengajukan penguatan IMSS (Integrated Maritime Surveillance System) dengan meningkatkan kemampuan Puskodal Koarmada RI, membangun sistem datalink antar Pesud Patmar, KRI dan Puskodal serta menambahkan Posrad di Pulau Sekatung dan Pulau Subi, sehingga kemampuan sensor, deteksi dini, identifikasi kontak dan analisa manuver kontak mencurigakan di lingkung an operasi LNU semakin meningkat dan dapat langsung dimonitor oleh Pangkoarmada RI untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan. Hal tersebut juga dilaksanakan di hot area tengah di perairan Karang Unarang dan sepanjang ALKI II dan di wilayah timur untuk memutus garis perhubungan logistik KKB Papua melalui laut serta sejumlah lokasi yang digunakan aktivitas illegal mi ning penyelundupan minerba keluar negeri. Eksistensi nyata dalam mengemban tugas Dengan berbagai keterbatasan yang masih dihadapi baik jumlah personel maupun penyesuaian asset asset yang ada dan dalam usia yang belum genap setahun sejak diresmikan pada tanggal 3 Februari 2022, namun eksistensi nyata menunjang keberlangsungan tugas tel ah dilaksanakan diantaranya adalah: melaksanakan standarisasi perangkat lunak di seluruh KRI dibawah Koarmada I, Koarmada II dan Koarmada III sebagai referensi dasar dengan melaksanaksanakan Focus Group Discusion penyusunan standarisasi Buku Induk Tempur, Pukulan Tempur, Buku Tempur, Peran peran di KRI yang disesuaikan dengan jenis KRI serta ditetapkan menjadi Peraturan Panglima Koarmada RI, Menyusun dan menyiapkan dokumen Promekhubja Koarmada RI, membangun pondasi dasar kekuatan Armada Kapal Selam dan Penyelam TNI AL melalui penyiapan perangkat lunak dan keras serta fasilitas Koopskasel di Surabaya dan Koppeba di Jakarta yang dijabat oleh Perwira Tinggi Laksamana Pertama, merespon dengan cepat kebijakan Presiden RI dalam penegakkan hukum dengan tegas dan terukur mengatasi eksport illegal CPO (Crude Palm Oil)/minyak goreng sehingga dalam waktu singkat telah ditangkap dan diproses kegiatan illegal pengangkutan minyak goreng/CPO illegal “ “ Hal tersebut juga dilaksanakan di hot area te ngah di perairan Karang Unarang dan sepanjang ALKI II dan di wilayah timur untuk memutus garis perhubungan logistik KKB Papua melalui laut serta sejumlah lokasi yang digunakan aktivitas illegal mi ning penyelundupan minerba keluar negeri.
JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 47 MATRA PILIHAN di sejumlah tempat dengan menerapkan manajemen operasi modern memanfaatkan data dan informasi secara integrative analisa elemen gerak sasaran oleh Puskodal Koarmada RI, operasi Intelijen, penindakkan oleh KRI dan bantuan hukum dalam proses lanjutan oleh pangkalan, penanggulangan bencana dan operasi SAR di sejumlah tempat termasuk evakuasi truk jatuh ke laut oleh Prajurit Koppeba di Pelabuhan penyeberangan Banten, penanganan berbagai tindak pidana penyelundupan dan pelanggaran wilayah terutama di sejumlah perbatasan, merespon dengan cepat perintah Presiden RI melalui Kasal menanggulangi tindak pidana illegal mining pengangkutan minerba (mineral dan batu bara) melalui laut di sejumlah tempat, berkonstribusi dalam sejumlah latihan baik latma TNI, latgabma dan menyusun SOP (Standar Operasional) dan mekanisme baru bagi KRI / alutsista yang akan melaksanakan pelayaran luar negeri dengan metode COE (Contingen Owned Equipment) inspection kesiapan hardware/pesawat-pesawat dan sistem di KRI, software berupa dokumen-dokumen dan journal yang harus ada serta brainware (skill/profesionalitas prajurit memahami prosedur peran-peran, pengoperasioan sis tem serta perawatan dan pemeliharaan/SPT (Sistim Pemeliharaan Terencana)/PMS (Planning Maintenance System) apakah dilaksanakan secara konsisten atau tidak dalam mempertahankan kondisi teknis guna mening katkan daya tempur alutsista yang diawaki serta pengetahuan Komandan KRI dalam memimpin PIT menghadapi berbagai ancaman (Multy Threat), pemantauan terhadap unsur TNI Angkatan Laut yang sedang melaksanakan tugas di luar negeri baik muhibah maupun MTF (Maritime Task Force) di Lebanon yang tergabung dalam Unifil, berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan baik internal TNI/TNI AL, Kementerian Lembaga terkait maupun forum-forum internasional bersama kewasgiatan di Mabes TNI / Mabesal. Demikianlah sekelumit gambaran terkait keberadaan Koarmada RI yang seiring berjalan waktu terus berimprovisasi menunjang tugas pokok TNI dan Tugas tugas yang diemban TNI Angkatan Laut menuju “Jalersveva jayamahe” Berbagai Kegiatan Koarmada RI. Foto: Dispenal “EKAPADA BANDA JALANUSA” PEMERSATU KEKUATAN LAUT NUSANTARA
48 JALASENA | EDISI NO. 1, TAHUN XIII/2023 KOLOM MARITIM