Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
kerudung, terlebih dahulu rambut diikat dan dipasangkan
sanggul bulat. Kenakan kerudung berwarna emas.
Lalu gunakan selempang tenun sipirok 2 helai, diletakkan
dikanan dan kiri bahu lalu disilangkan bagian depan dan
belakang jatuh di sisi panggul dan dikaitkan menggunakan
peniti.
2) Pengantin wanita mengenakan kalung gonjong
Gambar 69. Pengantin mengenakan kalung sori bulan dan gajah meong,
serta ponding bobat, puttu, gelang hisik, dan horis
3) Menggunakan kalung dengan hiasan motif sori bulan dan
gajah meong. Lalu menggunakan ponding bobat (ikat
pinggang). Lalu gunakan Puttu (gelang lengan). Puttu
bermotif dikenakan di atas siku pada lengan kanan dan Puttu
polos disebelah kiri. Setelah itu gunakan gelang hisik kanan
dan kiri ujung lengan bawah.
4) Kenakan horris (keris). Horis Dalahi yang berbentuk
[82]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
melengkung, diselipkan disebelah kiri pusat. Horis Daboru
yang berbentuk cabang diselipkan disebelah kanan pusat
sehingga gagang horis bertemu saling berpatokan.
Namun pada pengantin modifikasi biasanya horis diletakkan
ujung nya ke arah luar karena lebih terlihat estetik.
Gambar 69. Pengantin mengenakan sasilon sere dan bulang
5) Memasang sasilon sere (kuku emas). Dikenakan di jari manis
dan jari tengah.
6) Memasang bulang di kepala. Sebelum memasang nbulang,
ukur terlebih dahulu, bulang terletak persis ditengah kening.
Posisinya simetris di atas alis kanan dan kiri. Pertemuan rantai
dibagian depan bulang harus diletakkan ditengah-tengah
antara kedua alis mata. Ikatkan tali bulang kearah belakang
sanggul, pastikan ketat agar posisi bulang tidak berubah.
[83]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
Kenakan ornamen rambut yaitu (1) tangkai jarunjung dikenakan
diatas sanggul yaitu antara sanggul dan kepala dan dikaitkan
dibagian belakang bulang bagian atas. (2) jagar-jagar diselipkan
bagian sisi kanan dan kiri bulang. (3) pakaikan paku-paku
sebanyak lima. tujung atau sembilan buah
Gambar 70. Pengantin Wanita Memegang Haronduk
7) Mengenakan haronduk (tas) dilengan tangan kiri. Lalu
menggunakan sendal bertutup depan warna hitam
3). Tahapan Membentuk Sanggul Pengantin Tidak
Berkerudung
Untuk tata rias rambut yaitu sanggul pada pengantin Tapanuli
Selatan, yang pakem adalah menggunakan cemara di bentuk
menjadi sanggul bulat.
[84]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
Adapun tata cara pembentukan sanggul adalah sebagai berikut
:
Gambar 71. Cara Membentuk Sanggul untuk Pengantin Wanita
Tapanuli Selatan
[85]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
4) Tahapan Pemasangan Perhiasan Kepala Pengantin Tidak
Berkerudung
Tahap-tahap memasang perhiasan kepala pengantin wanita
Tapanuli Selatan (modifikasi) tanpa kerudung :
Gambar 71. Tahap-tahap memasang perhiasan pengantin wanita Tapsel
(modifikasi) tanpa kerudung
[86]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
Gambar 72. Hasil pemasangan perhiasan pengantin wanita Tapsel
(modifikasi) tanpa kerudung.
Keterangan gambar :
1. Mengikat rambut ke belakang.
2. Pasang bulang di depan dahi dan ikat tali dibawah karet
ikatan rambut.
3. Pasang sanggul bulat dibelakang kepala.
4. Pasang jagar-jagar di kanan dan kiri bulang.
5. Pasang tangkai jarunjung yang berfungsi sebagai
penyangga bulang (tusukkan disanggul dan kaitkan ke sisi
belakang bulang.
6. Pasang hiasan penutup tangkai jarunjung diatas tangkai
jarunjung.
7. Pasang suri-suri (sisir) di belakang sanggul menutupi
tangkai jarunjung.
8. Pasang paku-paku di tengan belakang sanggul sebagai
penolak bala.
[87]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
B. Tata Rias Pengantin Pria
Riasan pada pengantin pria merupakan hal yang harus
dilakukan. Riasan ini berfungsi agar ketika acara
pernikahan wajah pengangtin pria menjadi cerah dan dapat
menyeimbangkan dengan tampilan pengantin wanita, juga
agar hasil foto menjadi bagus. Tata Rias Wajah Pengantin
pria dirias dengan mengaplikasikan pelembab wajah,
foundation liquid dan bedak yang digunakan tipis. Warna
bedak yang sesuai dengan warna kulit pengantin pria dan
ditambah dengan pengaplikasian lipstik samar-samar . Pilih
warna lipstik yang mendekati warna bibir.
1) Tahap-tahap Penggunaan Busana dan Perhiasan
Pengantin Pria.
Gambar 73. Pengantin Pria Mengenakan Jas, Celana dan sarung tenun
[88]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
1. Terlebih dahulu Pengantin diminta mengenakan celana
panjang. Lalu kenakan sarung tenun sipirok. Kain diukur
setinggi lebih kurang 10 cm dibawah lutut. Kepala kain
berada pada tengah-tengah depan. Kain dilipat dari kiri ke
arah tengah pusat dan dari kanan ke arah tengah pusat
kemudian diikat dengan bantuan tali
Gambar 74. Pengantin Pria Mengenakan Jas, Celana dan sarung tenun
Dan puttu
2. Pengantin pria mengenakan baju godang (jas dengan kerah
tinggi berkantong) namun pada saat ini pengantin
mengenakan jas terbuka yang didalamnya dikenakan
kemeja putih dan dasi warna merah. Lalu letakkan Basean
atau selendang bahu dikenakan oleh pengantin pria pada
bahu sebelah kanan.
3. Puttu (gelang bahu) dikenakan diatas siku kanan dan kiri
yaitu puttu dalahi dilengan kiri dan puttu daboru dilengan
kanan.
[89]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
4. Kenakan pula horris (keris). Horis yang dikenakan pengantin
pria sama seperti yang dikenakan pada pengantin wanita,
yaitu horis dalahi dan mhorus daboru. Horis diselipkan
dikain. Bagian kepala horis diluar kancing dan bagian keris
bawah di dalam baju godang.
5. Mengenakan Happu (topi) dikepala dengan posisi ujung lilitan
berada di sudut mata sebelah kenan. Posisikan happu melingkar
dan lurus tepat disisi sudut mata kanan. Jangan naik atau turun,
harus seimbang. Dan terakhir mengenakan sepatu.
Gambar 75. Pengantin Pria Mengenakan horis dan Happu
[90]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
Contoh tampilan lipatan kain sarung tenun sipirok pengantin
pria Tapanuli selatan yang pakem :
Gambar 75. Penggunaan sarung tenun sipirok pengantin pria dengan
lipatan pakem
[91]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
C. Rangkuman
1. Dalam Upacara adat pernikahan daerah Tapanuli Selatan
yang sangat berperan penting yaitu dalihan na tolu.
Sistem kekerabatan yang terdiri atas 3 kelompok yaitu
(1) kahanggi (semua satu keturunan dan semarga); (2)
anak boru (keluarga pihak menantu laki-laki / pihak yang
menerima wanita atau istri); (3) mora (keluarga dari
pihak istri/ pihak pemberi wanita atau istri).
2. Dalam adat istiadat Horja Tapanuli Selatan, terdapat
perlengkapan horja yang harus disediakan pada saat
upacara adat horja yaitu : (1) Burangir; (2) Pangupa.
3. Burangir merupakan sirih yang digunakan untuk
membuka kata saat pertemuan adat berlangsung.
Burangir mutlak harus ada dalam pertemuan adat
(permufakatan) adat yang dalam bahasa Tapanuli
Selatan.
4. Perlengkapan horja ini disediakan pada saat horja
godang, yaitu : (1) Payung Rangrangan; (2) Bendera
Halatan; (3) Tapian Raya Bangunan; (4) Pintu Gerbang;
(5) Bale Godang; (6) Amak Lampisan; (7) Abit Godang;
(8) Haronduk; (9) Indahan Tukkus; (10) Tappa
Pargambiran;
5. Upacara adat perkawinan Tapanuli Selatan dimulai
dengan (1) Perjodohan; (2) Upacara Perkawinan dipihak
Wanita; (3) Upacara di pihak pria.
[92]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
6. Pada pengantin busana, perlengkapan dan perhiasan yang
digunakan memiliki makna masing-masing sesuai
kepercayaan dan tradisi adat Tapanuli Selatan. Busana dan
perlengkapan tersebut adalah (1) Baju godang; (2) Sarung
Songket/ Tenun Sipirok; (3) Selempang; (4) Alas Kaki
(Sendal); (5) Bulang; (6) Jagar-Jagar; (7) Tangkai Jarunjung;
(8) Paku-Paku; (9) Suri-Suri; (10) Gelang Hisik; (11) Sasilon
Sere; (12) Ponding Bobat; (13) Anting-Anting; (14) Horis/
Keris; (15) Haronduk.
7. Busana dan perhiasan yang dikenakan oleh pengantin pria
juga memiliki makna dan tata cara penggunaannya sesuai
tradisi adat Tapanuli Selatan. Adapun busana dan perhiasan
tersebut yaitu (1) Baju godang dan celana Panjang; (2)
Sarung tenun sipirok; (3) Basean/ Selendang Bahu; (4)
Sepatu; (5) Hampu; (6) Horis (Keris); (7) Puttu.
8. Tata rias pengantin Wanita sesuai tradisi Tapanuli selatan
menggunakan foundation sesuai warna kulit dengan eye
shadow warna merah, kehitaman, dan kuning keemasan.
Untuk pipi menggunakan perona pipi (blush on) berwarna
merah sirih, begitu pula dengan bibir diberi lipstick warna
merah sirih.
[93]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
EVALUASI
A. Tes Pilihan Berganda
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda
(X) pada salah satu jawaban yang benar.
1. Sebutkan syarat burangir adat yang digunakan pada
pertemuan adat ?
a. Daun sirih, daun gambir, kapur sirih, buah pinang,
tembakau.
b. Daun sirih, kopi, teh, tembakau dan kapur sirih.
c. Daun sirih, daun gambir, buah pinang, garam, dan
tembakau.
d. Daun sirih, tembakau, kopi, garam dan buah pinang.
2. Bulang merupakan perhiasan kepala yang digunakan
oleh pengantin wanita adat Tapanuli Selatan. Bulang
memiliki tingkatan-tingkatan berjumlah 1, 2, 3, 5, 7 yang
merupakan pertanda strata sosial. Sebutkan makna
bulang tingkat 3.
a. Bulang tingkat tiga digunakan oleh kalangan
masyarakat biasa yang tidak ada kaitannya dengan
kaum bangsawan.
b. Bulang tingkat tiga digunakan oleh kalangan
masyarakat biasa namun masih ada hubungan
keturunan dari bangsawan.
[94]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
c. Bulang tingkat tiga digunakan oleh keturunan
bangsawan (namora-mora). Pengantin yang
menggunakan bulang ini biasanya memotong kerbau
untuk pesta.
d. Bulang tingkat tiga digunakan oleh keturunan
bangsawan yaitu pejabat-pejabat pemerintahan di daerah
sipirok 3.
3. Tata rias mata pengantin wanita mengandung beberapa unsur
warna. Bagaimanakan pengaplikasian unsur-unsur warna
tersebut ?
a. Eye shadow warna emas diaplikasikan pada bagian
ujung dalam kelopak mata, lalu disambung dengan eye
shadow warna emas, dan warna coklat kehitaman
sebagai kurungan mata.
b. Eye shadow warna merah diaplikasikan pada bagian
kelopak mata, warna coklat kehitaman sebagai kurungan
mata, dan kuning keemasan sebagai high light.
c. Eye shadow warna merah diaplikasikan pada bagian
kelopak mata, warna coklat kehitaman sebagai kurungan
mata, dan eye shadow putih sebagai high light.
d. Eye shadow warna emas diaplikasikan kelopak mata,
warna coklat kehitaman diaplikasikan pada sudut
kelopak mata luar, dan merah sebagai kurungan mata.
[95]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
4. Puttu merupakan gelang lengan yang digunakan oleh
kedua pengantin. Bagaimanakah cara pemasangan puttu
tersebut.
a. Puttu bermotif dikenakan di atas siku pada lengan kiri
dan Puttu polos disebelah kanan. Puttu ini dikenakan
kedua pengantin.
b. Pengantin wanita mengenakan puttu polos di atas siku
kedua lengan dan pengantin pria mengenakan puttu
bermotif.
c. Puttu bermotif dikenakan di atas siku pada lengan
kanan dan Puttu polos disebelah kiri. Puttu ini
dikenakan kedua pengantin.
d. Pengantin pria mengenakan puttu polos di atas siku
kedua lengan dan pengantin wanita mengenakan
puttu bermotif.
5. Sebutkan cara penggunakan sarung tenun sipirok pada
pengantin laki-laki.
a. Kain diukur setinggi lebih kurang 10 cm dibawah
lutut. Kepala kain berada pada tengah-tengah depan.
Kain dilipat dari kiri ke arah tengah pusat dan dari
kanan ke arah tengah pusat kemudian diikat dengan
bantuan tali.
b. Kain diukur setinggi lebih kurang 15 cm dibawah
lutut. Kepala kain berada pada tengah-tengah depan.
Kain dilipat dari kiri ke arah tengah pusat dan dari
[96]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
kanan ke arah tengah pusat kemudian diikat dengan
bantuan tali.
c. Kain diukur setinggi lebih kurang 10 cm dibawah lutut.
Kepala kain berada pada tengah-tengah depan. Kain
dilipat dari kanan ke kiri.
d. Kain diukur setinggi lebih kurang 15 cm dibawah lutut.
epala kain berada pada tengah-tengah depan. Kain dilipat
dari kanan ke kiri.
6. Sebutkan nama topi yang digunakan oleh pengantin pria
Tapanuli Selatan
a. Suri-suri
b. Bulang
c. Horis
d. Hampu
7. Pada pengantin wanita Tapanuli Selatan terdapat pelengkap
perhiasan kepala salah satunya adalah tangkai jarunjung.
Sebut fungsi dan cara penggunaannya.
a. Berfungsi sebagai penghias sanggul. tangkai jarunjung
dikenakan diatas sanggul yaitu antara sanggul dan
kepala dan dikaitkan dibagian belakang bulang bagian
atas.
b. Berfungsi sebagai penyanga bulang, tangkai jarunjung
dikenakan diatas sanggul yaitu antara sanggul dan
[97]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
kepala dan dikaitkan dibagian belakang bulang
bagian atas.
c. Berfungsi sebagai penghias sanggul. tangkai
jarunjung dikenakan disisi kanan dan kiri bulang.
d. Berfungsi sebagai penyanga bulang, tangkai
jarunjung dikenakan disisi kanan dan kiri bulang.
8. Sebutkan apakah sasilon sere itu dan bagaimana cara
penggunaannya ?
a. Sasilon sere adalah gelang terbuat dari lempengan
berwarna emas yang dikenakan dipergelangan
tangan kanan dan kiri.
b. Sasilon sere adalah tas yang digunakan untuk
tempat sirih pada saat pesta adat. Dikenakan
pengantin wanita di lengan kiri.
c. Sasilon sere adalah Keris, dikenakan di pinggang
dengan cara diselipkan pada sarung tenun sipirok.
d. Sasilon Sere atau kuku terbuat dari lempengan
berwarna emas berbentuk kuku panjang. Dikenakan
di jari manis dan jari tengah.
9. Indahan tukkus merupakan salah satu perlengkapan pada
upacara horja. Sebutkan apa itu indahan tukkus.
a. Indahan tukkus adalah bendera yang diletakkan
dihalaman rumah pengantin .
[98]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
b. Indahan tukkus adalah gerbang penyambutan pengantin.
c. Indahan tukkus adalah nasi bertumpuk dengan lauk
pauk.
d. Indahan tukkus adalah tikar yang terbuat dari daun
pandan yang dianyam yang digunakan sebagai alas
duduk pengantin pada upacara mangupa.
10. Sebutkan cara penggunaan selempang pada pengantin wanita
Tapanuli Selatan ?
a. Diletakkan dibahu sebelah kanan dan silangkan ke kiri.
b. diletakkan pada bahu kiri dan kanan. Selempang
disilangkan ke depan dada dan punggung.
c. Diletakkan di bahu kiri dan silangkan ke kiri.
d. diletakkan pada bahu kiri dan kanan. Selempang
disilangkan ke depan dada dan punggung dan jatuh di
sisi panggul lalu dikaitkan dengan peniti.
B. Kunci Jawaban
1. A 6. D
2. C 7. B
3. B 8. D
4. C 9. C
5. A 10. D
[99]
Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
PENUTUP
Modul “Tata Rias Pengantin Indonesia Daerah Tapanuli
Selatan" menyajikan pengetahuan dan menuntun mahasiswa
dan pembaca untuk terampil dalam merias wajah serta
penggunaan perhiasan pengantin beserta upacara adat
pernikahan daerah Tapanuli Selatan. Sebuah modul
dikatakan berhasil apabila pengetahuan yang disampaikan
dapat dipahami dan diterapkan dengan baik oleh mahasiswa
dan pembaca. Modul “Tata Rias Pengantin Indonesia Daerah
Tapanuli Selatan" dimaksudkan untuk memberi pengetahuan
dan keterampilan serta mengembangkan kreatifitas
mahasiswa dan pembaca yang berkaitan dengan tata rias
pengantin daerah Tapanuli Selatan khususnya tentang tata
cara pernikahan secara adat, cara penggunaan busana dan
perhiasan serta makna yang terkandung didalamnya.
Modul ini menjadi sumbangsih pada program studi
Pendidikan Tata Rias khususnya pada mata kuliah Tata Rias
Pengantin Indonesia. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan
oleh mahasiswa tata rias dan pembaca sebagai bahan
pelajaran Tata Rias Pengantin Indonesia Daerah Tapanuli
Selatan.
[100
]
Teknik Ringkas Pengujian Beton
DAFTAR PUSTAKA
Daulay, Irma Khoirot. 2018. Analisis Multimodal pada Upacara
Pernikahan Horja Haroan Boru Tapanuli Selatan.
Doctoral thesis, Digital Repository UNIMED.
Lubis, Desy Afyanti. 2020. Tata Rias Pengantin Indonesia,
Pengantin Sumatera Utara Baku. Makasar, Graha Aksara
Makassar.
Lubis, Usman. 2012. Perubahan Fungsi dan Bentuk Ornamen
Bagas Godang dan Sopo Godang. Jurnal Dimensi Seni
Rupa dan Desain Volume 9 No 1
Pulungan, Abbas. 2018. Dalihan Na Tolu. Medan, Perdana
Publishing.
Sanggar Tien Santoso, Icha Saragih, Ade Aprilia Tambunan.
2012.Tata Rias Pengantin Sumatera Utara. Jakarta, PT.
Gramedia Pustaka Utama
Siregar, Sari Hanum., A. Darwin Ritonga. 2004. Upacara Adat
Perkawinan dan Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan.
Medan, Harpi Melati Sumatera Utara,
Santoso, Tien. 2010. Tata Rias dan Busana Pengantin Seluruh
Indonesia. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Simanjuntak, Astri Annisyah. 2013. Tradisi Mangupa pada
Perkawinan Etnis Angkola di Desa Sibangkua Tapanuli
Selatan. Skripsi : Digital Repository UNIMED.
Yunus, H.A., Rika Umar. Tata Rias Pengantin dalam
[101
]
Teknik Ringkas Pengujian Beton
Menanamkan Nilai-Nilai Budaya Daerah Sumatera Utara.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tapanuli_Sel
atan (diakses, juni 2021)
https://rkb.id/produk/detail/26421 (diakses juni 2021)
http://indopos86.com/tahapan-menuju-acara-adat-
pernikahan-bagi-suku-mandailing/ (diakses, Juni 2021)
http://patuandolok.blogspot.com/2010/02/bendera-adat-
mandailing-tamiang.html (diakses, juni 2021)
https://www.youtube.com/watch?v=2Swb6tonlww
(Youtube Channel saharudin nasution, diakses juni 2021)
https://www.youtube.com/watch?v=fvGedgq6880&t=26s
(Youtube Channel Rasyid Studio, diakses juni 2021)
https://www.youtube.com/watch?v=qzSxd2N7xfA
(Youtube Channel vlogger tabagsel, diakses juni 2021)
[102]
BIOGRAFI PENULIS
Dra. Siti Wahidah, M.Si., lahir di Pekkae Kabupaten Barru
Sulawesi Selatan (SULSEL) pada tanggal 11 Agustus 1966,
merupakan anak kedelapan dari 11 bersaudara, keluarga Haji Palu
dan Hajjah Saiyah. Menyelesaikan Pendidikan Madrasah Ibtidayah
Negeri (MIN) di Pekkae pada tahun 1979 dilanjutkan ke Madrasah
Tsanawiyah Muhammadiyah (MTs) Pekkae pada tahun 1982 dan
SMA Muhammadiyah Pekkae pada tahun 1983. Kemudian
dilanjutkan ke perguruan tinggi IKIP Ujung Pandang Fakultas
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Jurusan PKK D3
tahun 1985 dan lulus tahun 1988, pada tahun 1988 transfer ke
jenjang S1 Prodi pendidikan Tata Boga dan mendapat Beasiswa
Tunjangan Ikatan Dinas (TID) lulus tahun 1991 dengan gelar Dra.
Tahun 1993 diterima menjadi tenaga pengajar ( Dosen PNS ) pada
Prodi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK Fakultas Teknik Unimed
sampai sekarang. Pada tahun 1995 menikah dengan Dr. Salman
Bintang. M.Pd dan dikaruniai 3 orang anak yang bernama
Muhammad Ilham Sahid Bintang, Ahmad Fahmi Sahid Bintang,
Aathirah Fairuz Sahid Bintang.
Pada tahun 2001 mendapat kesempatan tugas belajar S2 pada prodi
Gizi Masyarakat dan Sumber daya keluarga di IPB Bogor dan lulus
tahun 2004 dengan gelar M.Si. Pada tahun 2009 diberi amanah
untuk menjadi ketua prodi Pendidikan Tata Rias Jurusan PKK FT
Unimed sampai sekarang. Dan saat ini menghasilkan karya ilmiah
berupa buku yang berjudul Modul Tata Rias Pengantin Tapanuli
Selatan pada tahun 2021
Dra. Marnala Tobing, M.Pd., lahir di Tapanuli Utara pada tanggal
1 Juni 1959. Menyelesaikan Pendidikan sarjana pada program studi
Tata Boga pada tahun 1985 di IKIP Jakarta. Kemudian
menyelesaikan Pendidikan magister pada program studi Teknologi
Pendidikan pada tahun 2003 di Universitas Negeri Medan. Ia telah
menulis berbagai artikel karya ilmiah yang dipublish di berbagai
jurnal terakreditasi. Pada tahun 2007 sampai 2009 menjabat sebagai
ketua prodi Pendidikan Tata Rias. Beliau terlibat dalam berbagai
kegiatan seperti menjadi instruktur pada kegiatan “Pengembangan
Produk Pangan Berbasis Kelautan dan Perikanan di Kabupaten
Tapanuli Tengah, Instruktur dalam kegiatan Pembinaan UPPKS
Kab. Deli Serdang Bedagai, Langkat dan Tebing Tinggi, tenaga
instruktur dalam kegiatan Pembinaan Daya Saing Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Kabupaten
Langkat, Fashion Entrepreneurship, Pembinaan Daya Saing
UPPKS Kab. Deli Serdang, Dewan Juri Fashion Show Pada
Partisipasi dalam Festival Danau Toba 2014, instruktur kursus Tata
Kecantikan Rambut. Juga menjadi pemakalah dalam berbagai
seminar ilmiah. Dan saat ini menghasilkan karya ilmiah berupa
buku yang berjudul Modul Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan
pada tahun 2021
Astrid Sitompul, S.Pd., M.Pd., lahir di Medan, Provinsi
Sumatera Utara Indonesia, pada tanggal 27 November
1987. Anak pertama dari empat bersaudara, keluarga
Bapak Drs. S.P. Sitompul, S.Sos dan Ibu Sumarni.
Menyelesaikan Pendidikan di SD Negeri 064970 Medan,
SLTP Negeri 23 Medan dan SMU Negeri 14 Medan.
Lulus dari S1 Program Studi Pendidikan Tata Rias dari
Universitas Negeri Medan pada tahun 2014. Kemudian
melanjutkan pendidikan Magister di Program Magister
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Negeri
Jakarta dan lulus pada tahun 2017. Pada tahun 2014
menikah dengan Aditia Warman dan telah dikaruniai
seorang putri bernama Fathimah Azzahrah. Menjabat
sebagai dosen di Program Studi Pendidikan Tata Rias
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan sejak tahun
2020 (sesuai SK Mendikbud No:
1144/MPK.A3/KP.01/2020). Saat ini juga bertugas
sebagai Tim Task Force Prodi Pendidikan Tata Rias, Tim
Penjamin Mutu Jurusan (TPMJ) PKK dan Section Editor
Jurnal Flawless (Jurnal Pendidikan Tata Rias UNIMED).
Menghasilkan karya ilmiah berupa buku yang berjudul
Modul Tata Rias Pengantin Tapanuli Selatan pada tahun
2021.