KOMPLIKASI
FLEBOTOMI
ZULFIKAR ALI HASAN S.ST.,M.KES
Tujuan Pembelajaran
● Menjelaskan keadaan klinis sebagai akibat Tindakan flebotomi
● Menjelaskan keadaan fisik yang berpengaruh terhadap hasil
pemeriksaan laboratorium
● Menjelaskan hal-hal yang terkait dengan Teknik flebotomi yang
mempengaruhi hasil pemeriksaan
● Menjelaskan keadaan-keadaan yang perlu perhatian khusus
dan alasan mengapa perlu perhatian khusus
● Menjelaskan keadaan-keadaan lain yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium
● Menyebutkan dan menjelaskan sebab-sebab spesimen ditolak
Komplikasi
Flebotomi
Dalam proses pengambilan darah vena
tidak menutup kemungkinan akan
terjadi kesalahan yang dilakukan oleh
seorang flebotomis. Kesalahan yang
ditimbulkan tersebut dapat menyebabkan
komplikasi, yang selanjutnya disebut
dengan komplikasi flebotomi.
Beberapa komplikasi yang dapat timbul pada flebotomi antara lain :
Syncope / Pingsan 01 05 Perdarahan
Rasa Nyeri 02 06 Alergi
07 Trombosis
Hematoma 03 08 Anemia
Infeksi 04 09 Komplikasi Neurologik
01.
Syncope /
Pingsan
”“Syncope adalah suatu keadaan dimana
pasien kehilangan kesadaran beberapa saat
sebagai akibat menurunnya tekanan darah.
Gejala dapat berupa rasa pusing, keringat
dingin, cemas, nadi cepat, pengelihatan kabur/
gelap,nafas cepat, bahkan sampai muntah,
dapat mendahului hilangnya kesadaran.”
Penyebab
Rasa Takut / Cemas
Pasien Puasa Terlalu
Lama
Penampilan /
Perilaku Flebotomis
Cara Mengatasi Syncope
Lepaskan Tourniquet, Baringkan pasien di Tungkai bawah
Hentikan Pengambilan tempat tidur, kepala ditinggikan (lebih Pasien yang tak
sempat dibaringkan,
darah segera dimiringkan ke salah tinggi dari posisi diminta menundukkan
kepala diantara kedua
satu sisi kepala) kakinya dan menarik
nafas panjang. Jangan
Longgarkan baju yang Minta pasien Hubungi dokter
sempit dan ikat menarik nafas menyuruh pasien
pinggang berjalan sendiri ke
panjang
tempat tidur
Cara Pencegahan Syncope
01 Gunakan kursi yang mempunyai sandaran
03
dan tempat/sandaran tangan untuk
pasien 04 Pasien diajak bicara
supaya perhatiannya
Pasien yang ada riwayat syncope dapat dialihkan
sebaiknya dianjurkan berbaring pada Biasakan untuk
menanyakan kondisi
waktu pengambilan darah pasien selama proses
05Jelaskan kepada pasien tentang tujuan pengambilan darah
pengambilan darah dan prosedur yang
akan dialaminya
02.
Rasa Nyeri
”
“Nyeri adalah suatu kondisi dimana
seseorang merasakan perasaan yang
tidak nyaman atau tidak menyenangkan
yang disebabkan oleh kerusakan
jaringan yang telah rusak atau yang
berpotensi untuk rusak.”
Penyebab
Alkohol yang belum kering
Penusukan yang salah
Penarikan jarum terlalu kuat
Cara Penanganan Rasa Nyeri
Setelah desinfeksi Jelaskan/gambarkan Bila nyeri menjalar
kulit, yakini bahwa sifat nyeri yang sampai ke lengan atas
alkohol sudah sebenarnya (misalnya atau tangan, cabut
mengering sebelum beri contoh), minta jarum segera secara
pengambilan darah pasien memberitahu
berhati-hati
dilakukan jika timbul nyeri yang
menjalar jauh
Pada akhir prosedur, Hargai dan penuhi permintaan
penarikan jarum tidak pasien jika ia menginginkan jarum
perlu terlalu kuat atau dicabut sebelum prosedur selesai
tergesa-gesa
03.
Hematoma
”
“Hematoma adalah terkumpulnya massa darah
dalam jaringan (dalam Hal Flebotomi : jaringan
dibawah kulit ) sebagai akibat robeknya
pembuluh darah.”
Penyebab Hematoma
Jarum terlalu menukik Penusukan jarum Jarum telah masuk ke Vena sempat
tersentuh saat insersi
dangkal sehingga vena dengan namun jalur ke vena
sebagian lubang jarum sempurna, tetapi tidak sukses
diluar vena tertarik sedikit keluar
Jika jarum dicabut Tempat penusukan Jarum yang digunakan Setelah
keluar dari vena jarum terlalu dekat terlalu besar untuk pengambilan darah,
tempat penusukan
sebelum tourniquet dengan tempat pembuluh darah rapuh kurang ditekan atau
dilepaskan tourniquet (geriatric) kurang lama ditekan
Cara Penanganan Hematoma
Lepaskan tourniquet Tekan tempat Angkat lengan pasien
dan jarum penusukan jarum
dengan kain kasa lebih tinggi dari kepala
(± 5 menit)
Kalau perlu kompres Jika pembentukan hematoma Tetap prioritaskan untuk
untuk mengurangi rasa relatif lambat, prosedur tetap meminimalisir
dapat dilanjutkan dengan cara
nyeri melepaskan tourniquet untuk hematoma daripada
mengurangi tekanan vena, namun pengumpulan darah
dengan cara ini aliran darah ke
tube akan menjadi lambat
04.
Infeksi
”“Proses flebotomi dapat merupakan sumber
penularan infeksi, baik dari pasien maupun dari
petugas, yang dapat terjadi secara lokal pada
tempat pengambilan darah maupun sistemik.”
Resiko lebih besar : Pasien yang sensitive,
pertahanan tubuh lemah
Mencegah Penularan Infeksi
01 02 03
Menjaga kebersihan Alat flebotomi sekali Prosedur asepsis yang
lingkungan kerja, pakai dan tidak benar, pencucian tangan
dilakukan sebelum dan
membersihkan peralatan berpotensi sebagai setelah pengambilan darah
atau tempat kerja yang sumber penularan menggunakan sabun dan di
tercemar darah atau air mengalir
cairan tubuh
05
04
Hindari penggunaan Menggunakan APD (Handscoon,
alkohol yang sudah Jas Lab, dan Masker)
terdilusi
Mencegah Penularan Infeksi
06 07
Flebotomis yang sedang menderita Hindari dimana
infeksi saluran nafas, kulit maupun mata terdapat luka bakar,
harus menggunakan alat pelindung agar
peradangan atau
tidak menularkan penyakitnya infeksi
08 09
Pengambilan darah pada Bila dilakukan mastektomi
pasien dengan mastektomi bilateral, dicari tempat
harus dilakukan pada pengambilan darah yang lain
ekstermitas berbeda
05.
Perdarahan
”“Perdarahan yang berlebihan (sukar berhenti)
biasanya terjadi karena terganggunya system
koagulasi darah pasien”
Hal ini bisa terjadi karena :
1. Pasien mengalami pengobatan dengan obat antikoagulan sehingga
menghambat pembekuan darah.
2. Pasien menderita gangguan pembekuan darah (Trombositopenia, Hemofilia)
3. Pasien mengidap penyakit hati yang berat (pembentukan prothrombin,
fibrinogen terganggu)
Cara Mengatasi
Tekan tempat Panggil perawat /
perdarahan dokter untuk
penanganan
selanjutnya
Cara Pencegahan
Perlu anamnesis (wawancara) Pada pasien dengan
yang cermat dengan pasien kecenderungan perdarahan,
sehingga dapat diketahui apakah lakukan penekanan yang lebih
ada kecenderungan terjadinya lama pada lokasi penusukan dan
beritahu pasien, keluarga pasien
perdarahan atau perawat untuk mengamati
adanya perdarahan
06.
Alergi
”
“Dapat terjadi terhadap bahan-bahan yang dipakai
(zat antiseptik/desinfektan, latex yang ada pada
sarung tangan, tourniquet atau plester)”
Gejala bisa ringan atau berat : Kemerahan, rhinitis, radang selaput mata,
kadang-kadang bahkan terjadi syok
Cara Mengatasi
Tenangkan pasien, Panggil perawat /
Beri penjelasan dokter untuk
penanganan
selanjutnya
Cara Pencegahan
Wawancara riwayat alergi
Memakai plester atau sarung tangan yang tidak mengandung
lateks
Pada pasien dengan riwayat alergi alkohol / isopropil alkohol,
dapat digunakan povidone iodine sebagai antiseptik
07.
Trombosis
”“Thrombosis diartikan sebagai adanya gumpalan
darah yang terbentuk dalam pembuluh darah,
thrombus (gumpalan darah) dapat terbentuk di
permbuluh darah vena maupun arteri. Hal ini terjadi
karena pengambilan darah yang berulang kali
ditempat yang sama sehingga menimbulkan
kerusakan dan peradangan setempat dan berakibat
dengan penutupan ( occlusion ) pembuluh darah”
Cara Pencegahan
Hindari pengambilan Lakukan Tes Allen
berulang di tempat yang
sama
08.
Anemia
”
“Pada bayi, terutama bayi baru lahir dimana volume
darah sedikit, pengambilan darah berulang dapat
menyebabkan anemia. Pengambilan darah kapiler
pada bayi terutama yang berulang dapat
menyebabkan selulitis, abses, osteomyelitis, jaringan
parut dan nodul kalsifikasi”
09.
Komplikasi
Neurologik
”
“Komplikasi neurologik dapat bersifat lokal karena
tertusuknya syaraf dilokasi penusukan, dan
menimbulkan keluhan nyeri atau kesemutan yang
menjalar ke lengan, seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Walaupun jarang, serangan kejang
(seizures) dapat pula terjadi.”
Cara Penanganan
01 02
Pasien yang mengalami serangan saat Hentikan pengambilan darah,
pengambilan darah harus dilindungi dari baringkan pasien dengan kepala
miringkan ke satu sisi, bebaskan
perlukaan
jalan nafas, hindari agar lidah
tidak tergigit
03 04
Sesegera mungkin aktifkan Lakukan penekanan secukupnya di
perlengkapan keselamatan, daerah penusukan sambil
hubungi dokter membatasi pergerakan pasien
Komplikasi
Berkaitan dengan
Pengambilan Darah
Arteri dan Kapiler
Komplikasi Berkaitan dengan Pengambilan Darah Arteri
01 02 03
Spasma atau kontraksi Kerusakan syaraf dapat dicegah Hematoma atau perdarahan
involunter arteri : dapat dicegah, dengan pemilihan tempat berlebihan dapat dicegah
menciptakan pasien menjadi pengambilan sampel yang benar dan dengan menusuk jarum tanpa
tenang, caranya dengan hindari pengarahan ulang jarum menusuk jauh dari pembuluh
penjelasan prosedur dan darah dan beri tekanan segera
membuat posisi pasien 05
senyaman mungkin setelah darah mengalir.
Karena tekanan arteri lebih
04 tinggi, tekanan diberikan lebih
lama dari pengambilan darah
Pingsan atau respon vagal Masalah lain termasuk turunnya vena dan harus disupervisi
dapat dicegah dengan tekanan darah, mengeluh
perasaan mau pingsan, lebih dekat dan cek
meletakkan pasien pada posisi berkeringat, pucat dapat penghentian perdarahan
(berbaring) dengan kaki
mendahului hilangnya kesadaran
diangkat sebelum mulai darah
mengalir.
Kesalahan dalam pengambilan darah arteri
Pengambilan dan Penyebab hasil pemeriksaan tidak tepat :
penanganan darah arteri yang
•• Ada udara dalam sampel
tidak benar dapat Pengambilan darah vena yang
menyebabkan hasil salah
• seharusnya arteri
Jumlah heparin dalam suntikan yang
tidak benar atau pencampuran yang
• tidak baik setelah darah dalam tabung
Keterlambatan pengiriman spesimen
Komplikasi Pengambilan Darah Kapiler
01 02 03 07
Kolaps vena bila arteri Osteomilitis tulang Bila jari neonatus Kerusakan kulit (terutama
radialis robek akibat tumit (calcaneus) ditusuk dapat pasien muda atau orang
tusukan bagian medial menyebabkan tua) akibat penggunaan
tumit kerusakan syaraf adhesive strips berulang-
ulang. Hal ini dapat diatasi
04 05 06 dengan memberikan
tekanan yang cukup dan
Hematoma dan hilang Jaringan parut Nekrosis lokal diobservasi tusukan setelah
akses ke cabang vena dan general prosedur pengambilan
(efek jangka darah agar tidak perlu
yang dipakai Panjang) penggunaan adhesive
strips berulang-ulang
Komplikasi
Terhadap Tes
Laboratorium
Selain komplikasi kepada pasien,
pada proses flebotomi dapat juga
terjadi komplikasi yang dapat
mempengaruhi tes laboratorium
Komplikasi Terhadap Hasil Tes Laboratorium
Hemodilusi Hemolisis
Hemokonsentrasi 2 3 4 5 Lipemik
Gagal Sampling 1 6 Kontaminasi dan
Penolakan Sampel
Gagal Sampling
Gagal sampling adalah suatu keadaan ketidakberhasilan
seorang flebotomis dalam pengambilan sampel darah atau
volume darah yang didapatkan tidak mencapai target sehingga
dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.
Penyebab Gagal Sampling
Sudut jarum terlalu 01 04 Vena Kolaps
rendah ( <15 derajat)
Sudut insersi jarum terlalu tinggi ( 02 05 Kondisi pasien phobia jarum
>30 derajat) sehingga jarum dengan kurangnya komunikasi
menembus vena dan menusuk sehingga pada saat penusukan
jaringan dibawahnya
pasien pingsan atau menarik
Lubang jarum tertutuo tangan
dinding vena
03
Pencegahan Gagal Sampling
Memahami dan Menguasai Mengerti semua jenis Melakukan komunikasi
Proses Pengambilan peralatan agar dapat efektif dengan pasien
Sampel memilih secara tepat jenis
perangkat yang digunakan
untuk pengumpulan darah,
mengetahui kondisi vena
pasien, serta menetapkan
jumlah spesimen yang
diperlukan untuk tes
Penanganan Gagal Sampling
01 02 03
Bila tusukan pertama gagal, Jika sampling pertama gagal Beri pemahaman yang lebih kepada
ubah arah jarum (redeposisi) maka sebaiknya gunakan pasien untuk melakukan sampling
tanpa mengeluarkan jarum. Tarik lengan/bagian yang lain yang selanjutnya untuk menghindari
sedikit, lalu ubah arah selama
ujung jarum masih berada dalam jangan gunakan lengan yang komplain karena sampling
sama agar tidak menimbulkan sebelumnya gagal.
lengan komplikasi pada lengan pasien
04 05
Pastikan penggunaan jarum sesuai ukuran Bila 2-3 kali sampling tetap gagal, sebaiknya
pembuluh darah. Hindarkan penggunaan jarum ganti flebotomis. Bila perlu pasien diberi
istirahat terlebih dahulu
berukuran kecil yang dipasangkan dengan
tabung yang memiliki kevakuman besar, untuk
menghindari kolaps vena
Hemokonsentrasi
Hemokonsentrasi adalah pengentalan darah akibat
perembesan plasma (komponen darah cair non seluler) ditandai
dengan peningkatan nilai hematokrit.