The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Mahasiswa mampu mengetahui komplikasi tindakan flebotomi dan hal – hal yang perlu diperhatikan

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fikaroxy, 2021-12-17 03:34:01

10.11 Komplikasi Flebotomi

Mahasiswa mampu mengetahui komplikasi tindakan flebotomi dan hal – hal yang perlu diperhatikan

KOMPLIKASI
FLEBOTOMI

ZULFIKAR ALI HASAN S.ST.,M.KES

Tujuan Pembelajaran

● Menjelaskan keadaan klinis sebagai akibat Tindakan flebotomi
● Menjelaskan keadaan fisik yang berpengaruh terhadap hasil

pemeriksaan laboratorium
● Menjelaskan hal-hal yang terkait dengan Teknik flebotomi yang

mempengaruhi hasil pemeriksaan
● Menjelaskan keadaan-keadaan yang perlu perhatian khusus

dan alasan mengapa perlu perhatian khusus
● Menjelaskan keadaan-keadaan lain yang mempengaruhi hasil

pemeriksaan laboratorium
● Menyebutkan dan menjelaskan sebab-sebab spesimen ditolak

Komplikasi
Flebotomi

Dalam proses pengambilan darah vena
tidak menutup kemungkinan akan
terjadi kesalahan yang dilakukan oleh
seorang flebotomis. Kesalahan yang
ditimbulkan tersebut dapat menyebabkan
komplikasi, yang selanjutnya disebut
dengan komplikasi flebotomi.

Beberapa komplikasi yang dapat timbul pada flebotomi antara lain :

Syncope / Pingsan 01 05 Perdarahan

Rasa Nyeri 02 06 Alergi
07 Trombosis
Hematoma 03 08 Anemia

Infeksi 04 09 Komplikasi Neurologik

01.
Syncope /
Pingsan

”“Syncope adalah suatu keadaan dimana

pasien kehilangan kesadaran beberapa saat
sebagai akibat menurunnya tekanan darah.
Gejala dapat berupa rasa pusing, keringat
dingin, cemas, nadi cepat, pengelihatan kabur/
gelap,nafas cepat, bahkan sampai muntah,
dapat mendahului hilangnya kesadaran.”

Penyebab

Rasa Takut / Cemas

Pasien Puasa Terlalu
Lama

Penampilan /
Perilaku Flebotomis

Cara Mengatasi Syncope

Lepaskan Tourniquet, Baringkan pasien di Tungkai bawah

Hentikan Pengambilan tempat tidur, kepala ditinggikan (lebih Pasien yang tak
sempat dibaringkan,
darah segera dimiringkan ke salah tinggi dari posisi diminta menundukkan
kepala diantara kedua
satu sisi kepala) kakinya dan menarik
nafas panjang. Jangan
Longgarkan baju yang Minta pasien Hubungi dokter
sempit dan ikat menarik nafas menyuruh pasien
pinggang berjalan sendiri ke
panjang
tempat tidur

Cara Pencegahan Syncope

01 Gunakan kursi yang mempunyai sandaran
03
dan tempat/sandaran tangan untuk

pasien 04 Pasien diajak bicara
supaya perhatiannya
Pasien yang ada riwayat syncope dapat dialihkan

sebaiknya dianjurkan berbaring pada Biasakan untuk
menanyakan kondisi
waktu pengambilan darah pasien selama proses
05Jelaskan kepada pasien tentang tujuan pengambilan darah

pengambilan darah dan prosedur yang

akan dialaminya

02.
Rasa Nyeri



“Nyeri adalah suatu kondisi dimana

seseorang merasakan perasaan yang
tidak nyaman atau tidak menyenangkan

yang disebabkan oleh kerusakan
jaringan yang telah rusak atau yang

berpotensi untuk rusak.”

Penyebab

Alkohol yang belum kering
Penusukan yang salah
Penarikan jarum terlalu kuat

Cara Penanganan Rasa Nyeri

Setelah desinfeksi Jelaskan/gambarkan Bila nyeri menjalar
kulit, yakini bahwa sifat nyeri yang sampai ke lengan atas

alkohol sudah sebenarnya (misalnya atau tangan, cabut
mengering sebelum beri contoh), minta jarum segera secara
pengambilan darah pasien memberitahu
berhati-hati
dilakukan jika timbul nyeri yang
menjalar jauh

Pada akhir prosedur, Hargai dan penuhi permintaan
penarikan jarum tidak pasien jika ia menginginkan jarum
perlu terlalu kuat atau dicabut sebelum prosedur selesai

tergesa-gesa

03.
Hematoma



“Hematoma adalah terkumpulnya massa darah

dalam jaringan (dalam Hal Flebotomi : jaringan

dibawah kulit ) sebagai akibat robeknya

pembuluh darah.”

Penyebab Hematoma

Jarum terlalu menukik Penusukan jarum Jarum telah masuk ke Vena sempat
tersentuh saat insersi
dangkal sehingga vena dengan namun jalur ke vena

sebagian lubang jarum sempurna, tetapi tidak sukses

diluar vena tertarik sedikit keluar

Jika jarum dicabut Tempat penusukan Jarum yang digunakan Setelah
keluar dari vena jarum terlalu dekat terlalu besar untuk pengambilan darah,
tempat penusukan
sebelum tourniquet dengan tempat pembuluh darah rapuh kurang ditekan atau
dilepaskan tourniquet (geriatric) kurang lama ditekan

Cara Penanganan Hematoma

Lepaskan tourniquet Tekan tempat Angkat lengan pasien
dan jarum penusukan jarum
dengan kain kasa lebih tinggi dari kepala
(± 5 menit)

Kalau perlu kompres Jika pembentukan hematoma Tetap prioritaskan untuk
untuk mengurangi rasa relatif lambat, prosedur tetap meminimalisir
dapat dilanjutkan dengan cara
nyeri melepaskan tourniquet untuk hematoma daripada
mengurangi tekanan vena, namun pengumpulan darah
dengan cara ini aliran darah ke

tube akan menjadi lambat

04.
Infeksi

”“Proses flebotomi dapat merupakan sumber

penularan infeksi, baik dari pasien maupun dari
petugas, yang dapat terjadi secara lokal pada

tempat pengambilan darah maupun sistemik.”

Resiko lebih besar : Pasien yang sensitive,
pertahanan tubuh lemah

Mencegah Penularan Infeksi

01 02 03

Menjaga kebersihan Alat flebotomi sekali Prosedur asepsis yang
lingkungan kerja, pakai dan tidak benar, pencucian tangan
dilakukan sebelum dan
membersihkan peralatan berpotensi sebagai setelah pengambilan darah
atau tempat kerja yang sumber penularan menggunakan sabun dan di

tercemar darah atau air mengalir
cairan tubuh
05
04

Hindari penggunaan Menggunakan APD (Handscoon,
alkohol yang sudah Jas Lab, dan Masker)

terdilusi

Mencegah Penularan Infeksi

06 07

Flebotomis yang sedang menderita Hindari dimana
infeksi saluran nafas, kulit maupun mata terdapat luka bakar,
harus menggunakan alat pelindung agar
peradangan atau
tidak menularkan penyakitnya infeksi

08 09

Pengambilan darah pada Bila dilakukan mastektomi
pasien dengan mastektomi bilateral, dicari tempat

harus dilakukan pada pengambilan darah yang lain
ekstermitas berbeda

05.
Perdarahan

”“Perdarahan yang berlebihan (sukar berhenti)

biasanya terjadi karena terganggunya system

koagulasi darah pasien”

Hal ini bisa terjadi karena :
1. Pasien mengalami pengobatan dengan obat antikoagulan sehingga

menghambat pembekuan darah.
2. Pasien menderita gangguan pembekuan darah (Trombositopenia, Hemofilia)
3. Pasien mengidap penyakit hati yang berat (pembentukan prothrombin,

fibrinogen terganggu)

Cara Mengatasi

Tekan tempat Panggil perawat /
perdarahan dokter untuk
penanganan
selanjutnya

Cara Pencegahan

Perlu anamnesis (wawancara) Pada pasien dengan
yang cermat dengan pasien kecenderungan perdarahan,
sehingga dapat diketahui apakah lakukan penekanan yang lebih
ada kecenderungan terjadinya lama pada lokasi penusukan dan
beritahu pasien, keluarga pasien
perdarahan atau perawat untuk mengamati

adanya perdarahan

06.
Alergi



“Dapat terjadi terhadap bahan-bahan yang dipakai

(zat antiseptik/desinfektan, latex yang ada pada

sarung tangan, tourniquet atau plester)”

Gejala bisa ringan atau berat : Kemerahan, rhinitis, radang selaput mata,
kadang-kadang bahkan terjadi syok

Cara Mengatasi

Tenangkan pasien, Panggil perawat /
Beri penjelasan dokter untuk
penanganan
selanjutnya

Cara Pencegahan

Wawancara riwayat alergi

Memakai plester atau sarung tangan yang tidak mengandung
lateks

Pada pasien dengan riwayat alergi alkohol / isopropil alkohol,
dapat digunakan povidone iodine sebagai antiseptik

07.
Trombosis

”“Thrombosis diartikan sebagai adanya gumpalan
darah yang terbentuk dalam pembuluh darah,
thrombus (gumpalan darah) dapat terbentuk di
permbuluh darah vena maupun arteri. Hal ini terjadi

karena pengambilan darah yang berulang kali
ditempat yang sama sehingga menimbulkan
kerusakan dan peradangan setempat dan berakibat

dengan penutupan ( occlusion ) pembuluh darah”

Cara Pencegahan

Hindari pengambilan Lakukan Tes Allen
berulang di tempat yang

sama

08.
Anemia



“Pada bayi, terutama bayi baru lahir dimana volume

darah sedikit, pengambilan darah berulang dapat
menyebabkan anemia. Pengambilan darah kapiler

pada bayi terutama yang berulang dapat
menyebabkan selulitis, abses, osteomyelitis, jaringan

parut dan nodul kalsifikasi”

09.
Komplikasi
Neurologik



“Komplikasi neurologik dapat bersifat lokal karena

tertusuknya syaraf dilokasi penusukan, dan
menimbulkan keluhan nyeri atau kesemutan yang
menjalar ke lengan, seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Walaupun jarang, serangan kejang

(seizures) dapat pula terjadi.”

Cara Penanganan

01 02

Pasien yang mengalami serangan saat Hentikan pengambilan darah,
pengambilan darah harus dilindungi dari baringkan pasien dengan kepala
miringkan ke satu sisi, bebaskan
perlukaan
jalan nafas, hindari agar lidah
tidak tergigit

03 04

Sesegera mungkin aktifkan Lakukan penekanan secukupnya di
perlengkapan keselamatan, daerah penusukan sambil

hubungi dokter membatasi pergerakan pasien

Komplikasi
Berkaitan dengan
Pengambilan Darah
Arteri dan Kapiler

Komplikasi Berkaitan dengan Pengambilan Darah Arteri

01 02 03

Spasma atau kontraksi Kerusakan syaraf dapat dicegah Hematoma atau perdarahan
involunter arteri : dapat dicegah, dengan pemilihan tempat berlebihan dapat dicegah

menciptakan pasien menjadi pengambilan sampel yang benar dan dengan menusuk jarum tanpa
tenang, caranya dengan hindari pengarahan ulang jarum menusuk jauh dari pembuluh
penjelasan prosedur dan darah dan beri tekanan segera
membuat posisi pasien 05
senyaman mungkin setelah darah mengalir.
Karena tekanan arteri lebih
04 tinggi, tekanan diberikan lebih
lama dari pengambilan darah
Pingsan atau respon vagal Masalah lain termasuk turunnya vena dan harus disupervisi
dapat dicegah dengan tekanan darah, mengeluh
perasaan mau pingsan, lebih dekat dan cek
meletakkan pasien pada posisi berkeringat, pucat dapat penghentian perdarahan
(berbaring) dengan kaki
mendahului hilangnya kesadaran
diangkat sebelum mulai darah
mengalir.

Kesalahan dalam pengambilan darah arteri

Pengambilan dan Penyebab hasil pemeriksaan tidak tepat :
penanganan darah arteri yang
•• Ada udara dalam sampel
tidak benar dapat Pengambilan darah vena yang
menyebabkan hasil salah
• seharusnya arteri
Jumlah heparin dalam suntikan yang
tidak benar atau pencampuran yang

• tidak baik setelah darah dalam tabung
Keterlambatan pengiriman spesimen

Komplikasi Pengambilan Darah Kapiler

01 02 03 07

Kolaps vena bila arteri Osteomilitis tulang Bila jari neonatus Kerusakan kulit (terutama

radialis robek akibat tumit (calcaneus) ditusuk dapat pasien muda atau orang

tusukan bagian medial menyebabkan tua) akibat penggunaan

tumit kerusakan syaraf adhesive strips berulang-

ulang. Hal ini dapat diatasi

04 05 06 dengan memberikan
tekanan yang cukup dan

Hematoma dan hilang Jaringan parut Nekrosis lokal diobservasi tusukan setelah
akses ke cabang vena dan general prosedur pengambilan
(efek jangka darah agar tidak perlu
yang dipakai Panjang) penggunaan adhesive
strips berulang-ulang

Komplikasi
Terhadap Tes
Laboratorium

Selain komplikasi kepada pasien,
pada proses flebotomi dapat juga

terjadi komplikasi yang dapat
mempengaruhi tes laboratorium

Komplikasi Terhadap Hasil Tes Laboratorium

Hemodilusi Hemolisis

Hemokonsentrasi 2 3 4 5 Lipemik

Gagal Sampling 1 6 Kontaminasi dan
Penolakan Sampel

Gagal Sampling

Gagal sampling adalah suatu keadaan ketidakberhasilan
seorang flebotomis dalam pengambilan sampel darah atau
volume darah yang didapatkan tidak mencapai target sehingga

dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.

Penyebab Gagal Sampling

Sudut jarum terlalu 01 04 Vena Kolaps
rendah ( <15 derajat)

Sudut insersi jarum terlalu tinggi ( 02 05 Kondisi pasien phobia jarum
>30 derajat) sehingga jarum dengan kurangnya komunikasi

menembus vena dan menusuk sehingga pada saat penusukan
jaringan dibawahnya
pasien pingsan atau menarik

Lubang jarum tertutuo tangan
dinding vena
03

Pencegahan Gagal Sampling

Memahami dan Menguasai Mengerti semua jenis Melakukan komunikasi
Proses Pengambilan peralatan agar dapat efektif dengan pasien
Sampel memilih secara tepat jenis
perangkat yang digunakan
untuk pengumpulan darah,
mengetahui kondisi vena
pasien, serta menetapkan
jumlah spesimen yang
diperlukan untuk tes

Penanganan Gagal Sampling

01 02 03

Bila tusukan pertama gagal, Jika sampling pertama gagal Beri pemahaman yang lebih kepada
ubah arah jarum (redeposisi) maka sebaiknya gunakan pasien untuk melakukan sampling
tanpa mengeluarkan jarum. Tarik lengan/bagian yang lain yang selanjutnya untuk menghindari
sedikit, lalu ubah arah selama
ujung jarum masih berada dalam jangan gunakan lengan yang komplain karena sampling
sama agar tidak menimbulkan sebelumnya gagal.
lengan komplikasi pada lengan pasien

04 05

Pastikan penggunaan jarum sesuai ukuran Bila 2-3 kali sampling tetap gagal, sebaiknya
pembuluh darah. Hindarkan penggunaan jarum ganti flebotomis. Bila perlu pasien diberi
istirahat terlebih dahulu
berukuran kecil yang dipasangkan dengan
tabung yang memiliki kevakuman besar, untuk

menghindari kolaps vena

Hemokonsentrasi

Hemokonsentrasi adalah pengentalan darah akibat
perembesan plasma (komponen darah cair non seluler) ditandai

dengan peningkatan nilai hematokrit.


Click to View FlipBook Version