Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
“The secret of humour is surprise.”
~ Aristotle
“Not all public speakers are humorists, but all humorists are public
speakers.”
~ Jeff Davidson
Salah satu tambahan yang sudah diuraikan dalam melakukan persiapan
sebuah presentasi adalah menyusun konsep presentasi secara detail dan
menambahkan humor di dalamnya. Humor ini akan menambah menariknya
sebuah presentasi. Namun demikian jika dibawakan dengan tidak tepat
justru akan membawa dampak negatif bagi presenter. Agar presentasi lebih
bermakna dan menarik perlu diketahui bagaimana memilih humor dan cara
membawakan yang tepat.
Manfaat humor tidak hanya untuk membuat menarik presentasi. Humor yang
dibawakan oleh presenter sebenarnya merupakan cara yang efektif untuk
meningkatkan kualitas presentasi. Selain itu humor juga dapat membantu
presenter untuk mencairkan suasana pembelajaran. Bagi presenter sendiri,
humor ini membantu presenter agar lebih santai, menambahkan nilai
ketertarikan audiens kepada presenter. Audiens sendiri juga tidak suka dijejali
dengan pemaparan yang datar dan ‘garing’. Mereka juga membutuhkan
oksigen yang lebih agar konsentrasi pulih kembali. Cara menambahkan
oksigen ke dalam otak antara lain dengan tertawa. Tertawa secara bersama-
sama akan membuat rileks audiens dan asupan oksigen bertambah ke dalam
otaknya.
Pelari selalu menjaga konstannya irama berlarinya, kecepatannya dan juga
nafas yang diambil. Bagaimana jika sebuah presentasi kita ibaratkan dengan
kegiatan berlari. Baik presenter maupun audiens sedang mengejar sesuatu,
entah materi atupun waktu. Ngos-ngosan juga akhirnya kan? Perlu menjaga
irama dalam berlari, demikian juga irama dalam presentasi. Perlu mengambil
nafas dalam-dalam agar oksigen terkumpul lebih banyak. Disinilah fungsi
humor. Biarkan pelari itu mengurangi kecepatan berlarinya, biarkan
audiens memulihkan konsentrasinya. Jadi apakah humor itu menghentikan
presentasi? Sejatinya tidak. Humor hanya mengurangi kecepatan agar
ada kesempatan mengambil nafas lebih dalam lagi. Setelah itu presentasi
diteruskan, kecepatannya ditambah lagi.
Scott Friedman penulis humor dalam presentasi mengemukakan betapa
pentingnya humor. Humor dapat mengalihkan perhatian audiens dari
42
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
melamun atau menerawang ke dunia entah dimana kepada presenter kembali
dan kepada alur presentasi kembali. Humor juga menambahkan ketenangan
audiens sehingga segar kembali kondisinya dan siap untuk mengikuti
kelanjutan presentasi. Manusia diyakini memiliki otak kiri dan otak kanan
yang keduanya perlu dirangsang agar semakin aktif. Melalui humor kedua
sisi otak itu dapat disentuh dengan lembut. Betapa menjemukannya sebuah
presentasi jika dalam waktu yang cukup lama dan iramanya datar. Bisa-bisa
audiens mulai mengantuk atau merasa tidak nyaman. Humor dapat mengubah
kondisi ini menjadi semakin menyenangkan bagi audiens.
Setelah mencermati fungsi humor dalam presentasi, masihkah meragukan
pentingnya humor? “Saya tidak berbakat melucu, saya tidak suka humor.” kata
sebagian dari kita. Sebagian lagi barangkali berpikir, humor itu menurunkan
kualitas presentasi saya. Materi saya kan serius, masak harus diselingi
humor? Sebagian lagi mungkin berpikir seperti itu. Kalau saya sampaikan
humor kemudian tidak ada yang tertawa, bahkan tersenyum pun tidak, lalu
bagiamana? Bukankah itu merugikan buat saya sebagai presenter? Nah,
sebagian pasti ada yang berpikir seperti ini juga.
Seorang teman saya sangat disenangi oleh kami semua. Setiap berkumpul
dan ia hadir, suasana pembicaraan menjadi nyaman dan hidup. Apapun topik
pembicaraan kami, selalu saja ia mampu menceritakan sebuah kisah yang
akhirnya membuat kami yang berkumpul tertawa terbahak-bahak. Kalau
kami semua berkumpul dan ia tidak ada, maka selalu saja kami berusaha agar
ia hadir di antara kami. Kehadirannya membuat kami senang. Kehadirannya
selalu kami tunggu. Memang ada sebagian orang yang terlahir lucu, apapun
yang dibicarakan selalu saja bisa menarik dengan selingan humor yang baik.
Sebagian orang lagi terlihat lucu setelah membaca kumpulan humor dan
mampu menceritakan kembali versi dirinya. Orang seperti ini dari hari ke hari
semakin lucu. Sebagian lagi setelah berkali-kali latihan bercerita lucu dalam
komunitasnya, mampu menyampaikan sesuatu yang lucu dan dinikmati oleh
pendengarnya.
Kondisi setiap orang terkait kemampuan menyampaikan humor sangat
bervariasi. Saya pernah mengikuti pelatihan yang sangat menyenangkan.
Mulai dari pembukaan sampai penutup, suasana menarik karena presenter
mampu mengelola materi dan humor dengan baik dan menarik. Bahkan
beberapa kali saya mencatat dua jenis catatan. Pertama adalah materi yang
disampaikan dan yang kedua adalah catatan tentang joke atau humor yang
disampaikannya. Di lain kesempatan, saya mengikuti sebuah presentasi yang
43
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
presenternya berjuang untuk menjadi orang lucu. Pembawaan cerita lucunya
tidak dijiwai dengan baik. Setelah cerita berakhir, terpaksa saya tertawa agar
presenter tidak merasa gagal sepenuhnya. Karena hanya beberapa orang yang
melakukan hal yang sama dengan saya, presenter kemudian mengatakan:
“Memang hanya orang-orang dengan IQ tinggi yang mampu memahami cerita
ini.”
Ada juga presenter yang ketika kita
melihatnya (fisik) kita sudah bisa
tersenyum. Pembawaan materi juga
terbantu oleh penampilannya sehingga
kesan lucu dan asyik itu kuat sekali. Tidak
usah menceritakan sebuah cerita, hanya
dengan pembawaannya saja presenter
tersebut sudah terlihat menyenangkan.
Berbeda dengan seorang pejabat yang
berusaha membawakan humor dalam
pidatonya. Walupun tidak lucu, audiens
tepuk tangan dan tertawa juga. Mungkin
terpaksa, mungkin kasihan, mungkin juga
tidak tega kalau tidak tertawa. Alangkah
lebih hebat lagi jika seorang pejabat
memiliki sense of humor yang bagus.
Dalam membawakan pidatonya diselingi
dengan humor dan kemudian benar-benar
membuat audiensnya tertawa dengan
ikhlas.
Lihatlah Al Gore yang luar biasa itu. Anda
bisa melihat presentasi mengenai averting
climate crisis di https://www.youtube.
com/watch?v=rDiGYuQicpA. Beliau
melakukan sebuah presentasi di TED
ketika tidak lagi menjabat sebagai wakil
presidenAmerikaSerikat.Dalammembuka
presentasi tersebut, Al Gore menggunakan
humor sebagai pemecah kebekuan dan
berhasil. Audiens menertawakan lelucon
Al Gore dengan humor satire itu. Al Gore
44
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
mengucapkan terima kasih atas komentar dan perlakuan yang diberikan oleh
masyarakat, dalam hal ini dikhususkan audiens, dalam penampilan dia ketika
menjabat wakil presiden. Ia dengan cerdas membuka presentasinya dengan
menyelipkan humor yang membuat orang tertawa bahwa dia membutuhkan
penghargaan dan perlakuan istimewa tersebut. Al Gore menceritakan ketika
ia tidak lagi menjabat wakil presiden, ia harus menjalani pemeriksaan di
bandara selayaknya masyarakat biasa seperti membuka sepatu dan lain-
lain. Al Gore bercerita bagaimana orang melihat ia menyetir mobil sendiri,
makan di restoran yang sederhana serta orangpun membicarakannya.
Ketersiksaan itu justru letak kelucuan dari cerita Al Gore dan berhasil
membuat audiens tertawa. Keberhasilan membawakan humor sebagaimana
Anda saksikan dalam video tersebut di atas didukung kemampuan Al Gore
menghidupkan tubuhnya, mendramatisir suaranya dan ekspresi yang luar
biasa. Lihat ekspresi wajah dan gerakan tangan ke arah dahi dan mata serta
dengarkan suara seperti tangisan ketika ia mengatakan: “…because I need
that.” Al Gore membuat humor dengan mengolok-olok dirinya sendiri betapa
kenyamanannya ketika menjadi wakil presiden itu tidak lagi dirasakannya
saat ini, dan sebenarnya ia membutuhkannya. Cerdas bukan?
Bagaimana agar kita nyaman membawakan sebuah humor dalam presentasi?
Adakah tip agar humor kita sukses membuat senang audiens kita? Materi-
materi humor seperti apa yang dapat kita gunakan untuk menyirami
presentasi kita? Silakan lanjutkan membaca dan buka lebih lebar lagi daya
terima Anda akan sebuah pendapat.
A. TIPS MEMBAWAKAN HUMOR DALAM SEBUAH PRESENTASI:
Do:
1. Gunakan humor yang berkaitan dengan materi presentasi
Humor yang relevan dengan materi, baik materi yang sedang disampaikan
maupun terkait dengan poin utama sangat dianjurkan. Audiens kita
sedang berlari mengikuti irama presentasi kita. Kemudian humor yang
masih terkait dengan materi diibaratkan kita bukan berhenti mendadak
ketika lari, namun mengurangi kecepatan berlari. Audiens akan mudah
mengaitkan cerita lucu kita dengan materi yang kita sampaikan. Bahkan
tidak jarang terjadi, cerita lucu dalam penyampaian materi adalah anchor
bagi audiens. Audiens akan mengingat materi dengan teringat cerita lucu
yang kita sampaikan. Dalam hal ini justru humor merupakan media bagi
audiens dalam mengingat materi
45
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2. Usahakan materi humor merupakan kejutan
Cerita lucu yang sudah lazim disampaikan dan di dengar oleh audiens akan
membosankan jika cara penyampaiannya juga tidak menarik. Oleh karena
itu selalu cari humor yang merupakan kejutan bagi audiens kita. Sesuatu
yang sifatnya mengejutkan akan berdampak bagi audiens. Responnya juga
spontan sehingga ketika menemukan kelucuan, audiens akan langsung
tertawa. Ini sangat bermanfaat bagi presenter, sehingga selalu usahakan
humor segar dan belum pernah atau jarang didengar oleh audiens.
3. Gunakan humor mengenai diri sendiri
Al Gore menggunakan materi humor mengenai dirinya sendiri. Hasilnya
luar biasa. Orang cenderung menertawakan kekonyolan yang dialami atau
dilakukan oleh orang lain. Akan lebih powerful ketika yang ditertawakan
adalah si presenter sendiri. Lebih aman dan tidak akan ada orang yang
tersinggung dengan humor tersebut.
4. Sadari keterbatasan kita
Kemampuan diri kita tentu kita sendiri sangat mengenalinya. Demikian
juga dengan keterbatasan yang kita miliki. Kemampuan bercerita
menggunakan dukungan bahasa tubuh bisa dilatih. Sajikan humor yang
sesuai dengan kemampuan kita mengekspresikan cerita tersebut. Semakin
sering dilatih maka keterbatasan-keterbatasan tersebut akan tergantikan
dengan kenyamanan ketika membawakan cerita lucu.
5. Gunakan ketidakselarasan
Sesuatu yang tidak selaras itu sifatnya lucu. Sesuatu yang berlawanan
dengan kebiasaan dan cara berpikir logis itu mengandung kelucuan. Masih
ingatkah kita dengan iklan di televise mengenai memberantas korupsi di
Indonesia yang meminta tolong Jin? Si Jin mengatakan bisa membantu
memberantas korupsi namun, : Wani piro? Ini adalah ketidakselarasan
itu. Memberantas korupsi namun dengan melakukan suap. Itu lucu karena
berlawanan dengan akal sehat atau cara berpikir yang logis. Gunakan hal
semacam itu untuk menyampaikan sebuah humor.
Don’t:
1. Jangan memberi tahu kalau Anda akan menyampaikan humor
Kesalahan yang sering dilakukan seorang pembicara adalah ketika dalam
rencananya akan menyampaikan sebuah humor, maka ia mengatakan:
Bapak/Ibu sekalian saya akan menyampaikan sebuah humor. Mengapa
46
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
dikatakan sebuah kesalahan? Karena audiens kemudian menunggu letak
kelucuan dari apa yang akan disampaikan pembicara tersebut. Audiens
kemudian memiliki ekspektasi akan kelucuan yang mereka akan peroleh.
Kalaulah kemudian apa yang disampaikan lucu bagi audiens, jika tidak
maka ini akan menjadi boomerang bagi pembicara. Sangat disarankan
jika Anda akan menyampaikan sebuah humor, cukup mengatakan: Bapak/
Ibu saya akan menyampaikan sebuah cerita atau Saya akan bercerita atau
Baik Bapak/Ibu sekalian Di sebuah warung kopi …. (kemudian langsung
bercerita). Hal ini akan lebih aman bagi pembicara sehingga yang
dinantikan oleh audiens adalah cerita. Jika kemudian audiens tertawa
itu keberhasilan yang luar biasa. Umpamanya audiens hanya tersenyum,
itupun sudah sebuah keberhasilan. Jadi sebaiknya sembunyikan kata
humor ketika kita akan menyampaikan humor.
2. Hindari humor mengenai SARA
Audiens terdiri dari berbagai macam latar belakang baik suku, agama,
kelompok politik dan lain-lain. Langkah aman untuk dapat menyentuh
hati audiens lebih banyak adalah menceritakan humor yang sifatnya
netral atau umum. Hindari humor yang menyangkut suku, agama, dan ras.
Bagaimana jika audiens berasal dari satu suku saja atau satu agama saja?
Berbeda halnya dengan kondisi audiens yang homogen. Oleh karena itu
sangat penting untuk dapat mengetahui latar belakang audiens sebelum
kita memilih cerita lucu yang dimaksudkan untuk menyegarkan suasana.
Alih-alih suasana jadi segar, penilaian yang negatif bisa saja muncul dari
audiens kepada pembicara.
3. Jangan berlebihan menyampaikannya
Dalam membawakan cerita humor sangat disarankan sewajarnya saja.
Ingat bahwa posisi kita adalah presenter bukan pelawak. Berbeda halnya
kalau Anda tampil dalam stand up comedy maupun panggung lawak. Ketika
kita sebagai presenter yang membawakan materi tertentu, sebaiknya
wajar-wajar saja. Tujuan dari penyampaian humor adalah menyegarkan
suasana sembari memberi waktu kepada audiens untuk menurunkan
kecepatan larinya.
4. Jangan main fisik
Audiens, terutama audiens perempuan, biasanya tidak nyaman ketika
kondisi fisiknya menjadi olok-olokan. Misalnya ada seorang audiens
yang bertubuh besar, kemudian presenter menghadirkan humor dengan
47
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
menggunakan materi humor audiens yang berbadan besar dengan
mengatakan: Ya Bapak/Ibu, sangat menyiksa memang mempunyai
badan besar seperti gajah. Kalau naik angkutan umum ditarik sama
kondekturnya untuk dua penumpang. Hal ini sangat tidak disarankan.
Sebaiknya menghindari bahan lelucon yang bersifat fisik apalagi ciri-ciri
fisik itu ada di audiens kita. Kalaulah mau menggunakan fisik untuk olok-
olokan sebaiknya gunakan diri sendiri, seperti yang dilakukan oeh Al Gore
di atas.
5. Jangan terlihat sombong
Sering kali presenter menggunakan kalimat dan bahasa tubuh yang penuh
dengan kesombongan. Cerita yang dibawakan seperti menghina golongan
atau kelompok lainnya. Kesombongan bisa berupa material maupun
non material. Hindari penggunaan kalimat dan bahasa tubuh yang dapat
dibaca oleh audiens sebagai sebuah kesombongan. Bersikaplah tetap
santun dalam penjiwaan cerita dan pilih kalimat yang lebih humble.
B. CONTOH HUMOR
Berikut ini disajikan beberapa contoh humor yang dapat kita lakukan dengan
memperhatikan kaidah di atas.
1. Cara membedakan kambing
Amir dan Hasan adalah dua pemuda yang berasal dari satu kampung
dan bersama-sama menggembalakan masing-masing seekor kambing.
Kambing Amir dan kambing Hasan asyik mencari rumput di lapangan itu.
Namun terdapat kekhawatiran di hati Amir. Di bawah sebuah pohon yang
rindang ia menumpahkan kekhawatiran kepada Hasan kalau kambing-
kambing itu tertukar.
Amir : “Hmmmm, Hasan, coba kamu lihat kambing kita itu. Kalau dilihat
dari depan, kambing kita persis ya….?”
Hasan : “Wah iya ya…Aduh gimana kalau kambing kita tertukar nanti Mir?
Aku pasti dimarahin Bapakku dong.“
Amir : “Aku punya ide cerdas San. Gimana kalau kambingmu dipotong
sedikit telinga kanannya?. Pasti mudah membedakannya.”
Hasan : “Idemu boleh juga Mir.”
Akhirnya, mereka memotong sedikit telinga kanan kambing milik Hasan.
48
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
Hasan : “Wah ... akhirnya ... kambing kita nggak akan pernah ketuker!”
Amir : “Benar kalau dari depan. Coba kita lihat dari belakang ... kalau dari
belakang kok tetap sama ya?”
Hasan : “Benar juga. Jadi, gini aja, karena kambingku sudah dipotong
telinganya, gimana kalau sekarang kambingmu sekarang dipotong
ekornya?”
Amir : “Oke, Setuju?”
Mereka pun memotong ekor kambing Amir.
Amir : “Nah ... akhirnya kambing kita benar-benar nggak akan pernah
tertukar sekarang!”
Hasan : “Sip ….... eh ... sekarang kita tes dulu yuukk. Tuh, ada anak-anak
SD lewat. Dengan dua perbedaan, pasti mereka mudah membedakan.
Nah, jika anak-anak saja bisa membedakan, pasti lebih mudah bagi orang
dewasa kan?”
Amir : “Kamu hebat Hasan. Sini aku yang panggil mereka. Dik … sini dik ….
Kalau kalian pinter, pasti bisa membedakan kedua kambing ini kan?”
Anak1 : “Gampang mas?”
Hasan : “Nah coba apa bedanya dik?”
Anak1 : “Jelas aja gampang lah mas. Yang ini warnanya putih, dan satu
warnanya hitam.”
Hasan (berteriak) : “Salah …… Coba lihat dari depan dan dari belakang dik.”
2. Pameran Lukisan
Seorang Presiden suatu negara yang sedang menderita penyakit mata
diundang ke negara tetangga untuk mengunjungi pameran lukisan.
Lukisan-lukisan yang dipajang di pameran itu adalah lukisan terbaik saat
itu hasil lomba yang belum lama dilakukan. Sebagai presiden, tentu saja ia
perlu berkomentar pada lukisan-lukisan tersebut. Didampingi ajudannya
dan presiden negara tetangga tersebut, mereka berkeliling menyaksikan
lukisan demi lukisan yang ada.
Presiden : “Luar biasa, lukisan gajah ini seperti asli ya. Sangat hidup.”
49
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Ajudan : “Pak, maaf Pak, itu lukisan kuda nil Pak, bukan gajah.”
Kemudian mereka berpindah ke lukisan lain.
Presiden : “Pelukis Anda memang hebat Pak Presiden, baru kali ini saya
melihat burung elang dalam sebuah lukisan yang bagus.”
Presiden Negara tetangga itu hanya tersenyum. Akhirnya presiden kita ini
berbisik kepada ajudannya. “Itu tadi elang kan?” Ajudannya dengan muka
malu mengatakan: ”Pak itu tadi lukisan burung hantu Pak.”
Tidak ingin menanggung malu, maka presiden kita ini menahan diri tidak
berkomentar. Setelah sampai di ujung ruangan, tidak bisa tidak ia harus
berkomentar. Dengan suara cukup keras berkata: ”Monyet ini seperti
nyata, hebat sekali, bisa bergerak lukisan ini.” Ajudannya sedikit berteriak
bilang: “Pak itu cermin Pak, bukan lukisan.”
3. Siapa lebih cerdas
Pada suatu hari, Einstein dan Mr. Bean tak sengaja berjumpa di pesawat
yang sedang menuju Paris. Untuk mengisi waktu luang, Einstein mengajak
Mr. Bean buat bermain tebak-tebakan. Dengan penuh percaya diri Einstein
berkata, “Kita akan saling mengajukan pertanyaan. Kalau Anda tak bisa
menjawab pertanyaan yang aku ajukan, Anda harus membayar aku
sebesar 5 dolar. Tapi jika aku nan tak dapat menjawab pertanyaan Anda,
aku bersedia bayar Anda 500 dolar.”
Einstein yang pertama mengajukan pertanyaan kepada Mr. Bean, “Kalau
Anda terbang dari Bumi ke Bulan. Berapa kira-kira jarak dari Bumi ke
Bulan?”
Mr. Bean tak menjawab sepatah kata pun, namun langsung meronggoh ke
kantung celana dan mengeluarkan uang 5 dolar.
Sekarang giliran Mr. bean mengajukan pertanyaan kepada Einstein, “Apakah
sesuatu yang ketika naik ke atas bukit memiliki kaki 3 buah. Namun ketika
turun memiliki kaki 4 buah?”
Einstein berpikir keras namun tak dapat mendapat jawaban yang tepat.
Akhirnya Einstein mencari petunjuk dan jawaban melalui internet
serta meminta pendapat dari teman-temannya. Hasilnya nihil. Setelah
satu jam berlalu, akhirnya Einstein mengeluarkan uang 500 dolar dan
memberikannya pada Mr. Bean.
50
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
Einstein yang penasaran dengan jawaban teka-teki yang diajukan Mr. Bean
bertanya, “Apa jawabannya? Apakah yang naik ke atas bukit berkaki 3 buah
dan ketika turun berkaki 4 buah?”
Mr. Bean tak menjawab. Ia meronggoh kantungnya dan memberikan uang
5 dolar kepada Einstein.
4. Dokter Curhat
Setelah sekian lama tidak bertemu, sore itu disudut sebuah cafe, Paijo
bertemu sahabatnya ketika SMA yaitu si Parman, seorang dokter. Parman
ragu-ragu untuk bicara, namun akhirnya ia menemukan sahabatnya masih
tetap enak diajak bercerita.
Dokter Parman : “Jo, aku telah langgar sumpah dokterku. Aku se.. se..
selingkuh sama pasienku!” akunya dengan bercucuran air mata.
Paijo menepuk pundak Parman dan kemudian mengeluarkan kalimatnya
begitu menghibur : “Sudah gak usah bersedih. Kamu memang dokter,
namun kamu kan manusia juga. Normal kok Man. Kamu belum nikah kok
bilang selingkuh. Udah gak usah sedih.”
Dokter Parman : “Tapi Jo …..”
Paijo : “Sudah, gak masalah…kapan aku dikenalin, siapa tahu jodoh kamu
Man.”
Dokter Parman: “Jo …. kamu lupa ya. Aku kan dokter hewan.” Tangisnya
pun semakin menjadi
Paijo: *Gubrak...!! Pingsan dengan sukses
51
--------------------------Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - ---------------------------
--------------------------
“- - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - -
Hidup mungkin sulit
bagi seseorang, hiburlah
agar hidupnya lebih
menyenangkan.
~Kak Yo~
52
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
Public Speaking itu
MENARIK
BAB 5
Hypnosis lah Audiens Anda
53
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
“In our subconscious, we all know we’re playing roles.”
~ Rupaul
“Whatever you determine to be true in the subconscious becomes true for
you.”
~ Richard Hatch
Sebagai praktisi hypnosis, saya sering diminta untuk melakukan yang
namanya stage hypnosis, hypnosis dengan tujuan untuk hiburan di panggung.
Sering kali ada audiens yang ingin merasakan kondisi trance yaitu kondisi
tidur hypnosis. Misalnya saya memberikan sugesti audiens tersebut untuk
melakukan pemberian arahan layaknya seorang Direktur Jenderal. Ketika
audiens tersebut terbangun maka sikapnya kemudian berubah menjadi gaya
seorang Dirjen. Arahan yang diberikannya juga sesuai dengan posisinya
sebagai petinggi. Gelak tawa audiens lain pun mewarnai ruangan saat itu.
Kemudian saya kembalikan kondisinya seperti sedia kala dan normal kembali.
Apakah ini maksud judul bab ini? BUKAN. Jika Anda ingin menguasai ilmu
hypnosis untuk kepentingan marketing, terapi kesehatan, motivasi dan lain-
lain, Anda dapat belajar di media lain baik tulisan saya, video saya di youtube,
atau kelas yang saya buat. Namun makna dari judul di atas BUKAN seperti itu.
Anda tidak perlu menjadi praktisi hypnosis untuk memberikan materi atau
presentasi. Anda tidak perlu menidurkan audiens Anda untuk membuatnya
memahami materi yang disampaikan. Anda cukup melakukan beberapa hal
yang itu adalah operasional dari ilmu hypnosis.
Tujuan dari penyampaian materi atau presentasi yang Anda lakukan pada
dasarnya adalah penyampaian pesan (ada tiga jenis pesan yang sudah
diuraikan di bab terdahulu). Pesan tersebut diharapkan diterima, dipahami
dan kemudian mengubah perilaku dari audiens Anda. Oleh karena itu perlu
digarisbawahi bahwa penyampaian tersebut mengarah kepada pemahaman
di alam bawah sadar audiens. Inilah yang saya maksud dengan istilah
menghipnosis audiens.
Seorang teman pernah mengatakan bahwa sebuah pelatihan atau presentasi
dikatakan baik jika sudah dilakukan sesuai dengan skenario dalam persiapan
dengan mekanisme sebagaimana direncanakan. Apakah hal ini cukup?
Ternyata banyak orang mengatakan hal tersebut baik namun belum cukup.
Cara menyampaikan pesan yang dilakukan oleh pembicara merupakan
sebuah hal yang penting. Bagaimana seorang pembicara dapat membawa
suasana di kelas atau di tempat meeting yang mampu menggiring opini
54
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
audiens merupakan sebuah keunggulan. Salah satu cara adalah bagaimana
membuat presentasi kita memikat, dahsyat dan bermanfaat menggunakan
aplikasi hypnosis. Untuk sampai pada kesimpulan perlunya hypnosis ini,
berikut disampaikan pokok-pokok dalam hypnosis yang dapat dipedomani
oleh pembicara dalam menyampaikan materinya.
A. BEBERAPA ISTILAH POKOK DALAM HYPNOSIS
Hypnosis dalam konteks ini bukanlah bukanlah stage hypnosis seperti dalam
tayangan televisi. Bukan juga apa yang dikenal orang dengan gendam. Hypnosis
dalam konteks ini adalah proses membawa seseorang memasuki gelombang
otak yang lebih tenang sehingga memudahkan menerima materi dari
pembicara. Berikut ini terdapat gambar yang akan memudahkan pemahaman
mengenai hypnosis yang dimulai dari sejarah hypnosis (Gambar 1).
Gambar1
Sumber dari : http://ilmuhipnotis.org
Kata hypnosis sendiri berasal dari Yunani yaitu hypnos yang diambil dari
nama Dewa Tidur orang Yunani. Oleh karena itu pemahaman orang mengenai
hypnosis menjadi berbelok kepada menidurkan orang lain. Kondisi hypnosis
menurut pengalaman saya, tidak sama dengan kondisi tidur. Orang trance (tidur
hypnosis) dapat diajak berkomunikasi. Komunikasi yang dilakukan bukan
dengan otak sadar namun otak bawah sadar. Mereka mampu mendengarkan
suara-suara yang masuk ke dalam telinganya. Hal ini memungkinkan orang
tersebut diajak berkomunikasi. Ia masih mampu merespon informasi atau ide
yang diterimanya. Menurut para ahli, tingkat kepekaan seseorang yang dalam
kondisi tidur hypnosis adalah sembilan kali lebih peka dibanding keadaan
sadar atau kondisi normal.
55
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Agar lebih mengenal peristilahan dalam hypnosis, berikut disampaikan istilah
pokok yang lazim digunakan orang dalam dunia hypnosis:
Tabel 1
Beberapa istilah dan pengertian dalam hypnosis
Istilah Pengertian
Hypnosis
Hypnotist/Hipnotis ilmu untuk melakukan pengkondisian gelombang otak
atau cara menuju trance (tidur hypnosis)
Hypnotherapy
Hypnotherapist Orang yang melakukan hypnosis atau “juru hypnosis”
Sugesti
Subyek/ Klien/ Suyet terjemahan dari hypnotize (verb) yang artinya
Trance “melakukan hypnosis”
aplikasi hypnosis untuk terapi penyembuhan suatu
penyakit/trauma/kondisi yang tidak diinginkan
orang yang ahli menggunakan hypnosis untuk terapi atau
efek penyembuhan
Perintah, ide atau saran yang diberikan hypnotis kepada
subjek
orang yang menjadi obyek hypnosis
Kondisi ‘tidur’ hypnosis dimana otak/pikiran/alam sadar
dinonaktifkan dan otak/pikiran/alam bawah sadar
diaktifkan
Berbagai macam pengertian hypnosis dapat kita peroleh di berbagai literatur.
Secara umum dapat disampaikan bahwa hypnosis merupakan kondisi
seseorang yang mengalami keadaan (trance) dimana setiap informasi yang
diberikan diterima seutuhnya tanpa terbantahkan, tanpa perlawanan
dan tanpa kritikan. Kondisi trance tersebut dapat dalam kondisi menutup
mata seperti tidur (biologis) maupun dalam kondisi terbuka mata (waking
hypnosis). Kondisi tersebut dapat dicapai oleh subyek/client apabila ia
memiliki gelombang otak alpha atau tetha. Gambar 2 berikut menunjukkan
spektrum gelombang otak manusia.
56
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
Gambar 2
Spektrum Gelombang Otak
Sumber: http://hipnotisbagus.blogspot.co.id
Manfaat dari hypnosis menurut Siregar (2014) secara garis besar adalah
untuk:
1. Relaksasi dan mengurangi ketegangan
2. Fokus/konsentrasi
3. Meningkatkan ingatan
4. Meningkatkan kepercayaan diri
5. Meningkatkan kualitas kehidupan rumah tangga
6. Meningkatkan motivasi
7. Meningkatkan hubungan antar pribadi
8. Mengurangi kecemasan dan depresi
9. Memperkuat sistem kekebalan tubuh atas serangan penyakit
10. Mencegah kebiasaan yang merusak, termasuk fobia
11. Meningkatkan kualitas pribadi dan kualitas hidup
12. Menghilangkan insomnia
13. Meningkatkan kesadaran spiritual.
57
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Apa urgensi membuat audiens ter-hypnosis?
Beranjak dari pemahaman dalam uraian terdahulu di mana ketika kita
ingin memasukkan ide, gagasan atau pesan ke alam bawah sadar subyek/
client, dalam hal ini audiens, maka dapat dilakukan dengan cara kita
membawa gelombang otak audiens ke alpha atau tetha dari kondisi normal
yaitu gelombang beta. Agar kita mampu melakukan hal tersebut maka kita
sebaiknya memahami cara berkomunikasi dengan pikiran atau otak bawah
dari audiens kita.
Komunikasi dapat kita lakukan baik dengan otak sadar maupun otak bawah
sadar. Hal ini disebabkan konsep pikiran manusia (human mind concept) ada
dua yaitu conscious mind (otak sadar) dan subconscious mind (otak bawah
sadar). Otak sadar atau pikiran sadar dengan peran menurut The Indonesian
Board of Hypnotherapy (IBH) sebesar 10%-12%. Ciri dari conscious mind
ini selalu menggunakan nalar, logika, dan lebih bersifat analitis. Sedangkan
pikiran/otak bawah sadar justru merupakan bagian terbesar yaitu dengan
peran 88%-90%, berisi data-data kebiasaan, emosi, kepribadian, persepsi,
imajinasi, intuisi, visi, kreatifitas, keyakinan (belief system), fungsi tubuh yang
bekerja secara otomatis, serta long term memory.
Disinilah letak pentingnya kehadiran hypnosis dalam presentasi kita.
Dampaknya dapat dibayangkan akan semakin dahsyat bagi pencapaian tujuan
presentasi. Istilah yang kemudian dapat kita gunakan adalah apa yang sering
kita sebut dengan hypno teaching.
B. APLIKASI HYPNOSIS DALAM PRESENTASI
Dalam sebuah presentasi banyak sekali aplikasi hypnosis yang sebenarnya
kita sudah sering gunakan. Setiap cara memiliki makna dan tujuan. Kegiatan-
kegiatan yang kita lakukan dengan benar akan membuat pembelajaran
menjadi semakin menarik. Berikut beberapa bentuk aplikasi hypno teaching.
Sebelum menyimak uraian berikut, mari ambil posisi paling santai dan simak
satu demi satu aplikasinya.
a. Building rapport
Pada awal sebuah presentasi, membangun hubungan untuk menghadirkan
trust dari audiens merupakan sebuah hal yang sangat penting. Bagi praktisi
hypnosis atau Neuro Linguistic Programming (NLP), istilah building rapport
ini merupakan istilah yang tidak asing lagi. Kegiatan ini dimaksudkan
untuk menciptakan kedekatan atau keakraban dengan audiens. Seperti
58
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
kata iklan “kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda”.
Kegiatan ini juga merupakan kesan pertama yang akan menentukan
jalannya presentasi berikutnya. Building rapport yang dilakukan dalam
presentasi yang merupakan aplikasi dari hypnosis adalah membuat
audiens nyaman. Bagaimana mereka dapat memiliki rasa nyaman? Ketika
seseorang diberikan salam, disapa, disebut namanya, kemudian diapresiasi
maka orang tersebut gelombang otaknya turun dari beta ke alpha. Rasa
senang, rasa tersanjung atau rasa tertarik akan menjadi pintu masuk bagi
sebuah presentasi yang baik. Jika upaya building rapport berhasil maka
komunikasi selanjutnya akan dirasakan lebih mudah dikembangkan.
b. Motivation
Langkah persiapan dari sebuah presentasi diantaranya adalh mengenali
latar belakang audiens. Dalam melakukan pengenalan sebelum kegiatan
akan lebih baik jika dipadukan dengan pengenalan motivasi yang dapat
diperoleh di awal presentasi. Audiens kita dapat berada di ruangan
presentasi kita dapat memiliki motivasi yang beragam. Mulai dari terpaksa
karena disuruh oleh atasannya, dapat memiliki perasaan biasa saja ataukah
audiens memang sengaja datang karena tertarik dengan materi yang kita
bawakan. Setelah building rapport berhasil maka presenter menggunakan
pemetaan terhadap motivasi audiens ini perlu melakukan pendekatan
melalui motivasi. Presenter dengan materi dan pengantarnya diharapkan
dapat menyamakan motivasi audiens atau paling tidak membuat audiens
memandang perlunya materi untuk dirinya.
c. Pacing
Kata kunci dari aplikasi hypnosis adalah membuat nyaman audiens. Salah
satu caranya adalah dengan apa yang dimaksud dengan pacing. Pacing
adalah tindakan untuk mengarahkan audiens baik melalui matching
maupun mirroring. Matching ini dilakukan dengan menyamakan gerakan
dan gaya bicara lawan bicara. Sedangkan mirroring merupakan tindakan
yang memberi kesan lawan bicara melihat dirinya seperti di cermin.
Tujuan dari pacing ini adalah membuat audiens merasakan kenyamanan.
Ketika audiens merasa nyaman, maka pembelajaran akan menyenangkan
baik bagi peserta maupun presenter.
d. Leading
Setelah pacing maka bentuk selanjutnya adalah leading. Ketika dalam
proses pacing menghasilkan kenyamanan peserta, maka selanjutnya
59
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
adalah mengarahkan atau memimpin pikiran peserta memasuki area
pembelajaran yang menyenangkan. Dengan demikian peserta akan dengan
suka rela dan gembira melakukan setiap arahan dari trainer atau fasilitator
mereka.
e. Ice breaking dan energizing
Pembaca yang budiman pasti sepakat dengan pentingnya sebuah ice
breaking dalam pelatihan. Ice breaking sangat efektif untuk mencairkan
suasana kelas. Demikian juga dengan energizing sangat efektif untuk
mengembalikan semangat belajar peserta Diklat. Dari perspektif hypnosis,
ice breaking and energizing are the pattern of hypnosis. Mengapa demikian?
Pembaca sudah sangat memahami empat gelombang otak yang diuraikan
terdahulu. Kondisi seseorang yang bahagia, emosinya terluapkan, maka itu
mampu membawa turun gelombang dari beta ke alpha. Suasana kelas yang
menyenangkan itu membawa peserta Diklat masuk ke gelombang alpha.
Dengan membawa lebih rileks lagi maka peserta membuka critical area
nya dan mengijinkan materi masuk ke alam bawah sadar. Ketika materi
sudah masuk ke alam bawah sadar maka dampak dari pelatihan itu akan
sangat luar biasa.
f. Anchoring
Ada beberapa anchoring atau penjangkaran yang dapat dilakukan dalam
pembelajaran. Pertama adalah visual anchor, contohnya adalah senyuman
itu anchor dari keramahan, itikad baik, rasa bersahabat. Ketika itu
digunakan di dalam kelas maka terdapat kecenderungan senyum yang
diberikan trainer atau fasilitator akan dibalas dengan persepsi seperti
disebutkan di atas. Kedua adalah kinesthetic anchor yaitu seperti perasaan
bahagia ketika bertemu orang yang dicintai. Aplikasinya dalam presentasi
adalah bagaimana kita memberikan kesan yang sangat baik sehingga
audiens akan merasa bahagia ketika bertemu dengan trainer yang
dikaguminya dan dicintainya. Betapa indah rasanya memiliki presentasi
yang kemudian membuat fasilitatornya dirindukan oleh audiens. Kemudian
yang ketiga adalah auditory anchor, sangat mudah dilakukan namun belum
tentu semua trainer atau fasilitator mau melakukannya. Caranya adalah
dengan menyebutkan nama dari audiens, pada saat presentasi, menjawab
pertanyaan maupun ketika bertanya. Siapapun termasuk Pembaca yang
budiman tentu merasa nyaman dan dihargai ketika dipanggil namanya
dengan lembut. Jenis keempat adalah olfactory anchor yang ditandai
dengan bau atau wangi-wangian. Misalnya dengan aroma tertentu di
60
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
ruang presentasi yang dapat membantu membuat rileks peserta audiens.
Terakhir adalah gustatory anchor yang dimunculkan dengan mengecap
rasa dengan lidah. Kemungkinan besar ini tidak dapat dilakukan di kelas
kecuali penyediaan permen atau sejenisnya.
g. Modeling
Modeling merupakan sebuah proses memberi teladan atau contoh melalui
ucapan dan perilaku trainer atau fasilitator yang konsisten. Hal ini sangat
perlu dan menjadi salah satu kunci hypno teaching. Setelah audiens
menjadi nyaman dengan kita, maka perlu pula kepercayaan (trust) peserta
pada trainer atau fasilitator yang dimantapkan dengan perilaku kita yang
konsisten dengan ucapan dan ajaran kita. Konsekuensi bagi trainer, ia harus
selalu menjaga ucapan dan perilaku karena menjadi sosok yang dipercaya.
h. Persuasive communication
Pada dasarnya alam bawah sadar menyimpan memori apa saja dan yang
dapat diakses kembali. Kemudahan untuk mengakses kembali informasi
tersebut tergantung dari kesan atau maknanya di dalam hidup seseorang.
Keberhasilan seorang trainer atau fasilitator dalam mempengaruhi
audiens tergantung bagaimana ia mampu memancing reaksi emosional
dari audiens. Salah satu hal yang penting dalam pembelajaran adalah
adanya ‘reward and punishment’. Pujian merupakan reward peningkatan
harga diri seseorang. Pujian merupakan salah satu cara untuk membentuk
konsep diri seseorang. Dengan pujian maka sisi emosional peserta menjadi
tersentuh dan akan memudahkan mengakses kembali suasana nyaman
ketika dipuji. Teknik yang digunakan dalam komunikasi ini ada beberapa
diantaranya dengan kita masuk ke ‘dunia’ audiens, kita membicarakan
kesukaannya, atau menjadi seseorang yang dibutuhkan audiens. Pola
bahasa yang digunakan dalam pembelajaran adalah hypnotic language
pattern. Pola ini sebenarnya bertujuan memberikan arahan atau perintah
tanpa orang yang diajak bicara merasa diperintah. Kalangan praktisi
hypnosis dan NLP tentu sudah tidak asing dengan Milton Erickson. Pola
bahasa yang kemudian dikenal dengan Milton model inilah yang kita
gunakan. Prinsipnya adalah kita menggunakan kalimat yang dibuat dengan
pola tertentu sehingga pendengar akan mencari informasi selengkapnya
atau akan menghubungkannya dengan sesuatu informasi yang memang
sudah tertanam di alam bawah sadarnya. Sebagai contoh kalimat berikut:
1) Begitu banyak metode kreatif yang Anda dapat lakukan sebagai trainer
ketika Anda menguasai teknik hypnosis. (nominalizations)
61
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2) Saat ini sepenuhnya Anda mencurahkan perhatian kepada tulisan ini.
(universal quantifiers)
3) Semakin Anda memperhatikan tulisan saya ini menyebabkan Anda
semakin memahami pentingnya hypnosis dalam Diklat. (causal
modeling)
4) Saya tahu Anda ingin mencoba beberapa teknik dalam tulisan ini dalam
kelas Anda dengan segera. (mind reading)
5) Dpresentasi yang menarik dan bermanfaat adalah idaman setiap
audiens. (lost performative)
6) Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut mengenai hypno teaching, saya
persilahkan Anda mengambil posisi duduk yang paling nyaman saat
ini. (presupposition)
7) Pertama-tama rasa puas akan materi yang Anda sampaikan dapat
dikenali dari bahasa tubuh audiens. (ordinal numerals)
8) Lebih nyaman mana untuk Anda, belajar hypnosis langsung dengan
saya atau online di web saya? (use of or)
9) Tahukah Anda, saat ini Anda sudah masuk dalam medium trance ketika
membaca tulisan ini? (awareness predicate)
10) dan masih banyak pola-pola lain sebagainya.
i. Relaxation
Salah satu bentuk hypnosis yang dapat diaplikasikan di pelatihan adalah
relaksasi. Prinsipnya adalah menggunakan spectrum gelombang otak di
Gambar 2. Trainer atau fasilitator menggunakan teknik-teknik relaksasi
untuk audiens sehingga gelombang otak mereka menjadi rileks bukan
tidur. Pemilihan teknik ini harus berhati-hati karena tidak semua peserta
memiliki kebutuhan indrawi untuk rileks yang sama. Penggunaan iringan
musik merupakan salah satu alternatif yang baik. Musik akan menjaga otak
pada gelombang tertentu. Pembaca yang budiman pasti dapat merasakan
pengaruh musik di otak kita. Memang dibutuhkan keahlian khusus dalam
memilih musik yang tepat. Selain itu tentu saja kita pernah mengalami
adanya aroma tertentu yang dapat membawa kita menjadi semakin rileks.
Sekali lagi, alat bantu ini harus benar-benar dipertimbangkan sebelum
digunakan. Teknik yang lain adalah dengan hypno training yang dapat
dilakukan dengan gerakan-gerakan tertentu dari peserta dengan dipandu
oleh trainer atau fasilitator.
62
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
Demikian tadi banyak cara yang dapat dilakukan oleh pembicara agar
ketertarikan akan materi. Begitu kita paham akan bagaimana cara membuat
audiens puas maka kita semakin yakin presentasi yang kita buat menjadi
bermanfaat. Gambaran mengenai cara kerja hypnosis membuat kita bertambah
jelas bahwa hypnosis dibutuhkan di dalam sebuah pelatihan. Aplikasi kecil
dari hypnosis dalam presentasi, kita mengenalnya dengan hypno teaching.
Alam bawah sadar audiens adalah alamat yang menjadi sasaran penyampaian
materi, ide, pesan dan gagasan yang disampaikan dalam presentasi. Dengan
mempraktikkan beberapa bentuk hypno teaching, presentasi yang kita lakukan
bukan hanya menjalankan business as usual, namun bahkan meningkat dalam
kualitasnya.
63
--------------------------Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - ---------------------------
--------------------------
“- - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - -
Karena semua hypnosis
adalah self hypnosis,
bantulah mereka
menghypnosis diri
mereka sendiri.
~Kak Yo~
64
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
Public Speaking itu
MENARIK
BAB 6
Kumpulan Game Menarik
65
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Pada suatu hari di sebuah lobby kantor pemasaran alat-alat kesehatan,
Manajer Pemasaran bertemu dengan salah satu salesman di perusahaan itu.
Bu Anggi, manajer perusahaan itu merasa perlu tahu hasil dari pelatihan
yang diikuti oleh salesman yang bernama Susilo. Terjadilah dialog diantara
mereka:
“Bagaimana pelatihannya kemarin Pak Sus?” tanya Bu Anggi.
“Biasa saja Bu, tidak ada yang menarik, ilmunya sama saja, garing Bu.“
jawab Susilo.
“Garing gimana?” desak bu Anggi
“Pembicaranya ngomong aja terus Bu, ngantuk kita dibuatnya,” jelas
Susilo lebih lanjut.
“Jadi Pak Sus nggak dapat apa-apa? Rugi dong saya kirim Bapak?” nada
bicara Bu Anggi mulai meninggi.
“Maaf Bu, bukan saya nggak dapat ilmunya. Ilmunya sih ilmu marketing
biasa, terobosannya ada sedikit. Saya bisa baca di hand out pembicaranya
kok Bu,” Susilo berusaha membela diri.
“Lha emang pembicaranya tidak kompeten Pak? Namanya cukup terkenal
lho, makanya saya setujui Bapak ikut pelatihan itu” kejar Bu Anggi.
“Begini Bu Anggi, kita kan bayar mahal, lha pembicara itu asyik dengan
dirinya sendiri. Hampir semua pesertanya ngantuk Bu. Sebelah saya
ngorok malah. Kita cuma duduk aja mendengarkan ceramahnya.
Bagaimana ndak saya bilang garing Bu,” Susilo mendeskripsikan suasana
pelatihannya.
Bayangkan jika pembicara yang dimaksud Pak Susilo itu adalah kita. Betapa
menyesalnya hari-hari setelah pelatihan tersebut. Menurut kita, persiapan
sudah dilakukan dengan baik, kita merasa telah menyampaikan dengan
maksimal. Semua ilmu marketing yang ada di kepala kita sudah dikeluarkan
semua. Bahkan kita sudah menyiapkannya selama berminggu-minggu
sebelumnya. Kecewa? Pasti. Merasa bersalah? Itu wajar. Kalau kemudian kita
memiliki perasaan seperti itu, berarti itu bagus. Artinya kita sadar posisi
kita sebagai pembicara. Sebagai pembicara kita seharusnya memiliki mental
seperti itu. Jika pelatihan yang kita berikan dinilai garing oleh audiens, maka
langkah terbaik adalah introspeksi diri. Apa yang salah dengan penyampaian
materinya. Jangan-jangan kita terlalu asyik dengan diri sendiri, asyik dengan
materi kita, lupa dengan audiens kita. Jangan-jangan kita yang membosankan,
66
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
bukan materinya. Jangan-jangan kita tidak memberikan yang terbaik menurut
versi audiens.
Banyak sekali pembicara yang menganggap sepele masalah membahagiakan
audiens. Mereka berpendapat : “Saya kan orang hard skill, tidak perlu saya
melakukan permainan di kelas saya. Itu urusan orang soft skill.” Mari kita
kembali membaca tipe audiens di bab mengenai audiens. Raja dalam presentasi
bukanlah presenter, bukan pembicara, namun audiens. Kebutuhan audiens-
lah yang perlu diutamakan. Bagaimana jika audiens mulai bosan? Apakah
kita sebagai pembicara menyadarinya? Mampukah kita membaca bahasa
tubuh audiens? Pedulikah kita dengan audiens? Mari sadari kemampuan otak
manusia rata-rata hanya mampu bertahan 10-15 menit untuk tetap fokus.
Selebihnya kemampuannya menurun dan semakin menurun. Bukan tugas
audiens untuk menjaga konsentrasinya, namun tugas pembicara. Jadi kalau
audiens mulai mengantuk, yang salah pembicaranya? Tidak adil dong, siapa
tahu tadi malamnya ia begadang. Mungkin demikian pendapat sebagian dari
kita. Orang yang bertugas menjaga perhatian, konsentrasi, dan kesegaran
audiens ya pembicara. Pembicaralah leader nya di dalam sebuah pelatihan.
Oleh karena itu munculkan suasana melalui aktivitas yang mengasyikkan,
antara lain yang dibahas dalam bab ini : energizing dan games. Berikut
beberapa contoh game yang dibagi dalam kategori sesuai peruntukkannya.
Game tersebut dapat digunakan dalam sebuah pelatihan apapun namanya
bisa jadi workshop, in house training, capacity building, training of trainer,
seminar dan lain-lain.
A. PERKENALAN
1. Nama dalam sifat
Tujuan:
Mengenal nama peserta dengan julukannya
Jumlah Peserta:
Maksimum 30 orang (satu kelompok)
Durasi:
15-30 menit
Alat:
-
67
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Cara bermain:
Peserta berdiri melingkar atau tetap duduk di kursinya dengan jumlah
maksimal 30 orang setiap kelompok. Setiap orang secara berurutan
menyebutkan nama panggilannya diikuti sifat yang dibanggakannya.
Kemudian secara bergiliran, peserta mengenalkan diri (untuk yang duduk
agar berdiri ketika berbicara). Peserta yang lain mengulangi nama dan sifat
tersebut secara serempak. Demikian seterusnya sampai seluruh peserta
mengenalkan diri.
Contoh:
Hai, nama saya Claudia….Claudia si imut. Maka semua peserta mengulangi:
Hai Claudia si Imut. Kemudian orang disebelah Claudia meneruskan: Halo,
nama saya Aldo…Aldo si gembul. Peserta menyahut: Halo Aldo si gembul.
Demikian seterusnya sampai setiap peserta mendapatkan giliran.
Makna:
Peserta saling mengenal nama dan julukan dari pemilik nama tersebut.
Keceriaan akan muncul ketika sifat yang disebutkan terdengar tidak lazim.
2. Nama dalam gaya
Tujuan:
Mengenal nama peserta lain
Jumlah Peserta:
Maksimum 30 orang (satu kelompok)
Durasi:
15-30 menit
Alat:
-
Cara bermain:
Peserta berdiri melingkar dengan jumlah maksimal 30 orang setiap
kelompok. Setiap orang secara berurutan menyebutkan nama panggilannya
diikuti gaya yang merupakan ciri khas masing-masing dengan penuh
ekspresi. Ketika peserta yang mendapat giliran memperkenalkan diri
dengan memeragakan gaya tertentu, peserta yang lain diminta mengikuti
gerakan atau gaya orang yang sedang mengenalkan diri tersebut. Setelah
selesai, peserta yang telah memperkenalkan diri tersebut diizinkan
68
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
menunjuk salah satu peserta lainnya untuk memperkenalkan diri disertai
melakukan gaya tertentu. Demikian seterusnya sampai seluruh peserta
mengenalkan diri
Contoh:
Halo teman-teman ….. Nama saya Putri …. Kemudian Putri menggoyang-
goyangkan tangannya ke atas dan ke bawah. Maka semua peserta
menirukan gaya Putri. Kemudian Putri menunjuk Tomy. Tomy kemudian
mengenalkan diri dengan cara tersebut.
Makna:
Peserta saling mengenal dan menghilangkan rasa malu di antara mereka.
Selain itu membuat suasana cair dan fleksibel mengikuti gaya masing-
masing.
3. Namaku Berarti akronim
Tujuan:
Mengenal nama peserta lain dengan kreatif
Jumlah Peserta:
Maksimum 20 orang (satu kelompok)
Durasi:
15-20 menit
Alat:
-
Cara bermain:
Peserta berdiri melingkar dengan jumlah maksimal 20 orang setiap
kelompok. Setiap orang secara berurutan menyebutkan nama panggilannya
diikuti kepanjangan nama yang inspiratif dengan kata sifat. Cara perkenalan
dapat diacak oleh instruktur, bisa juga diurutkan ke kiri atau ke kanan.
Demikian seterusnya sampai seluruh peserta mengenalkan diri
Contoh:
Halo teman-teman ….. Nama INTAN: Inspiratif, Netral, Taat, Anggun, dan
Necis.
Halo kawan, Nama saya ALI: Agamis, Lincah, dan Ilmiah.
69
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Makna:
Peserta saling mengerti nama peserta lain serta mencoba menghidupkan
suasana dengan berpikir out of the box.
4. Kunci Rahasia
Tujuan:
Mengenal nama peserta lain dan lebih dekat dengan mengetahui satu
rahasia
Jumlah Peserta:
Maksimum 30 orang (satu kelompok)
Durasi:
15-20 menit
Alat:
-
Cara bermain:
Peserta dapat dikumpulkan di tempat yang luas atau berdiri di depan
tempat duduk masing-masing. Kemudian Instruktur memberi contoh
terlebih dahulu dengan menyebutkan namanya dan menyampaikan satu
rahasianya. Kemudian instruktur menunjuk satu peserta untuk melakukan
hal yang sama sampai semua mendapatkan giliran memperkenalkan diri.
Contoh:
Nama saya Bowo, rahasia saya adalah saya suka ketiduran kalau ikut
pelatihan.
Nama saya Zulaeka, saya itu orangnya sering lupa nama orang yang baru
saya kenal.
Makna:
Peserta saling kenal lebih dekat lagi dengan peserta lain dan bersifat
terbuka.
5. Aku dan Bola Pingpong
Tujuan:
Mengenal nama peserta lain dengan cara saling menghormati
70
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
Jumlah Peserta:
Maksimum 20 orang (satu kelompok)
Durasi:
15-20 menit
Alat:
1 Bola pingpong (untuk satu kelompok)
Cara bermain:
Peserta berdiri melingkar dengan jumlah maksimal 20 orang setiap
kelompok. Bola pingpong dipegang oleh instruktur kemudian instruktur
menjelaskan aturan mainnya. Setiap orang yang memegang bola pingpong
harus mengucapkan terima kasih kepada pemberi bola pingpong serta
menyebut nama pemberi bola pingpong. Kemudian ia harus mengenalkan
namanya. Setelah itu ia mengenalkan orang disebelahnya yang akan diberi
bola pingpong. Demikian seterusnya sampai semua peserta mengenalkan
diri. Bola pingpong dapat digulirkan ke arah kiri maupun ke kanan sesuai
instruksi dari instruktur.
Contoh:
Instruktur:
Selamat pagi teman-teman. Nama saya Kak Yo. Pagi ini saya akan
mengenalkan orang disebelah kanan saya. Namanya Sisca. Terimalah bola
ini Sisca.
Sisca:
Sisca menerima bola pingpong itu dan kemudian giliran Sisca mengenalkan
diri dengan cara: Terima kasih Kak Yo. Teman-teman semua panggil aku
Sisca ya. Di sebelahku yang cantik ini namanya Mawar. Mawar ini bola
pingpongnya aku serahin. Mawar menerima bola pingpong dan kemudian
Mawar meneruskan : Terima kasih mbak Sisca yang baik. Halo semua, Saya
Mawar. Nah disebelah kananku ini adalah Pak Anwar. Bolanya aku serahin
ya Pak.
Kemudian Pak Anwar menerima bola pingpong tersebut dan meneruskan
perkenalan. Demikian seterusnya sampai semua mengenalkan diri. Jika
dirasa belum cukup putaran bola diubah ke arah kiri atau bisa juga acak.
71
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Makna:
Peserta saling mengenal dan menghilangkan rasa malu di antara mereka.
Selain itu membuat suasana cair dan fleksibel mengikuti gaya masing-
masing.
6. Keluarga Cemara
Tujuan:
Mengenal nama panggilan, kota asal, dan instansi asal
Jumlah Peserta:
Maksimum 15 orang (satu kelompok)
Durasi:
15-30 menit
Alat:
Face deco atau lipstik
Cara bermain:
Peserta duduk/berdiri melingkar dengan jumlah maksimal 15 orang
setiap kelompok. Setiap orang secara berurutan menyebutkan nama, asal
kota kelahiran, asal kantor, dan menyebutkan jumlah coretan. Coretan ini
dilakukan jika peserta salah dalam mengenalkan diri sesuai ketentuan
penyebutan. Penyebutan identitas itu dimulai dengan nama panggilan
ditambah dengan kata Cemara. Kemudian menyebutkan kota asal ditambah
dengan kata juara. Setelah itu peserta menyebutkan asal kantor ditambah
dengan kata tiada tara. Terakhir peserta menyebutkan jumlah coretan face
deco atau lipstik di wajah. Jika belum ada kesalahan berarti belum dicoret
maka terakhir peserta menyebutkan tanpa duka lara. Artinya belum ada
coretan di wajahnya. Jika peserta telah berbuat satu kali kesalahan maka
dicoret satu di wajahnya dan perkenalan terakhir ia menyebutkan satu
duka lara. Demikian seterusnya.
Contoh:
Alda, asal Solo, asal kantor Pajak, belum ada coretan. Alda mengenalkan
dirinya dengan kalimat:
Namaku Alda Cemara, Asalku Solo juara, Kantorku Pajak tiada tara, tanpa
duka lara
72
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
Bambang yang asal Klaten dan berasal dari Bank Mandiri dengan satu
coretan mengenalkan diri dengan cara menyebutkan:
Namaku Bambang Cemara, Asalku Klaten juara, Kantorku Mandiri tiada
tara, satu duka lara.
Mulailah dari orang yang paling senior kemudian dilanjutkan urutan
berikutnya yang duduk/berdiri di sebelah kanannya. Perkenalan dilakukan
oleh seluruh peserta dalam kelompok sampai dengan orang terakhir.
Mintalah peserta untuk memperhatikan dan menghafal identitas anggota
kelompok tersebut. Peserta yang salah dalam pengucapan perkenalan
dicoret oleh panitia menggunakan face deco atau lipstick.
Makna:
Dalam kegiatan yang dilakukan pada hari itu, semua peserta harus menjaga
konsentrasinya dan saling mengenal. Dengan saling mengenal maka
hubungan semakin baik. Selain itu peserta tetap harus fokus pada jalannya
pelatihan agar memperoleh manfaat dari kegiatan pelatihan tersebut.
7. Barisan Tanggal Lahir
Tujuan:
Mengawali interaksi dengan perkenalan dengan penuh keceriaan
Jumlah Peserta:
Maksimum 30 orang
Durasi:
10-20 menit
Alat:
-
Cara bermain:
Instruktur menjelaskan tata cara permainan. Tujuan akhir dari permainan
ini adalah membentuk sebuah barisan yang didaarkan urutan tanggal
lahir peserta. Karena belum saling mengenal apalagi mengetahui tanggal
lahirnya, maka peserta dibuat berbaur untuk saling menyapa dan mencari
infomasi. Peserta diminta berjalan berkeliling menemui peserta-peserta
yang lain. Tanyakan nama dan tanggal lahirnya. Kemudian secepatnya
peserta membuat barisan dari depan ke belakang urut dengan tanggal,
73
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
bulan, dan tahun kelahirannya. Agar disepakati dahulu urutannya adalah
paling senior di depan dan paling junior berdiri di paling belakang.
Instruktur menentukan kapan peserta masih boleh berkeliling, kapan
barisan dibentuk, dan kapan akhir pembentukan barisan.
Ketika telah tiba saat akhir pembentukan barisan maka peserta diharap
tidak melakukan pergerakan perubahan posisi. Kemudian instruktur
meminta masing-masing peserta secara urut meneriakkan nama dan
tanggal lahirnya. Jika sudah benar posisi barisan maka permainan berakhir.
Beri tantangan salah satu peserta untuk menyebutkan nama-nama peserta
lainnya. Bagi yang dapat menghafal terbanyak dapat diberikan hadiah oleh
instruktur.
Contoh penyebutan nama:
Saya Iwan, 2 Februari 1998 dilanjutkan Saya Amir, 8 Agustus 1998, dan
seterusnya.
Makna:
Peserta menjalin interaksi face to face, saling menyebut nama, berjabat
tangan dan menjadikan mereka melebur menjadi satu semangat.
8. Bingo
Tujuan:
Membuat peserta saling mengenal, berkomunikasi secara aktif satu dengan
yang lain, dan saling membantu
Jumlah Peserta:
Maksimum 20 orang (satu kelompok)
Durasi:
15-20 menit
Alat:
Tabel Bingo dan alat tulis
74
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
BINGO
Kota Asal Memiliki poto Pakai Jam tangan Suka Musik
pasangan
Pakai Kaos Kaki Almamater sama Suka Nonton Film Tahun lahir
Bisa Main Gitar Suka Warna Sama Pernah Ke Kota Pakai Cincin
yang sama
Suka Menolong Ukuran Sepatu Bawa KTP Kota yang ingin
dikunjungi sama
Cara bermain:
Peserta dibagikan alat tulis dan formulir Bingo seperti di atas. Mereka
diberi waktu tidak lebih dari 5 menit untuk mencari orang dengan kriteria
dalam formulir yang sama dengannya. Misalanya Pak Hasan mencari
peserta lain dengan hoby yang sama yaitu suka musik. Jika ketemu maka
orang tersebut diminta tanda tangan di kotak suka musik. Jika peserta
mampu mengumpulkan tanda tangan di semua kotak paling cepat maka
ia adalah pemenangnya. Bingo ditentukan dengan terisinya tanda tangan
baik horizontal, vertikal maupun diagonal. Peserta yang menjadi juara
disiapkan gift khusus.
Contoh:
-
Makna:
Peserta dengan ceria akan berburu tanda tangan. Sebelum meminta tanda
tangan tentu saja harus menanyakan nama, kemudian identitas yang
bersangkutan serta mencari kesamaan diantara mereka. Dengan demikian
suasana akan menjadi cair dan lebih saling mengenal lagi.
75
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
9. Aku Kenal Aku Ingat (AKAI)
Tujuan:
Mengenal sebanyak mungkin peserta lain dan mengingat sebanyak
mungkin data mengenai peserta lain.
Jumlah Peserta:
Maksimum 30 orang (satu kelompok)
Durasi:
15-30 menit
Alat:
Musik, kertas HVS dan alat tulis
Cara bermain:
Peserta dipersilakan untuk memperkenalkan diri kepada peserta lain
dan menuliskan data mengenai nama, umur, kota asal, status, serta
ciri khusus yang bersangkutan. Data tersebut dituliskan dalam kertas
HVS. Ketentuannya adalah peserta diberikan kesempatan mencari data
ketika musik terdengar. Ketika musik berhenti maka peserta tidak boleh
melakukan pencarian data dan hanya diizinkan merapikan tulisannya.
Kemudian musik diputar selama beberapa waktu untuk peserta mencari
informasi pertama kali. Musik dihentikan dan beri kesempatan kepada
peserta untuk merapikan tulisannya. Musik diputar kembali dan peserta
mencari data peserta lain lagi. Demikian seterusnya sampai waktu yang
ditentukan habis.
Contoh:
-
Makna:
Peserta saling kenal lebih dekat lagi dan memiliki data lebih lengkap
tentang peserta lainnya.
10. Pintu Ajaib Doraemon
Tujuan:
Membuat peserta saling mengenal dengan cara yang mengasyikkan
76
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
Jumlah Peserta:
Maksimum 30 orang (satu kelompok)
Durasi:
15-30 menit
Alat:
Sedotan untuk membuat pintu
Cara bermain:
Peserta diminta berkumpul di satu sisi ruangan. Berikan instruksi pertama
agar peserta melewati pintu ajaib doraemon. Begitu menyeberang ke sisi
sebelahnya peserta menjadi anak sekolah PAUD. Gaya bicara, tingkah laku
dari peserta harus menunjukkan mereka berusia PAUD. Ketika sudah
semua peserta memasuki pintu itu berikan instruksi untuk mencari teman
dan melakukan perkenalan satu dengan yang lainnya.
Setelah dirasakan cukup, segera berikan instruksi berikutnya untuk
memasuki pintu ajaib doraemon. Setelah menyeberang, peserta menjadi
anak SD. Lakukan perkenalan dengan teman yang belum sempat kenalan
sebelumnya. Gaya anak usia SD harus ditunjukkan oleh seluruh peserta.
Setelah dirasa cukup, minta peserta untuk memasuki pintu untuk ketiga
kalinya. Kali ini peserta menjadi anak SMA. Diusia itu sudah mulai menyukai
lawan jenis. Perilaku peserta diminta menyesuaikan dengan usianya.
Kemudian minta peserta untuk masuk ke pintu ajaib doraemon lagi.
Sekarang ubah menjadi kakek nenek usia di atas 60 tahun. Sekali lagi minta
peserta untuk berkenalan untuk terakhir kali. Terakhir persilakan peserta
memasuki pintu ajaib doraemon untuk masuk ke usia sekarang dengan
membawa hasil perkenalan selama melakukan lintas waktu menggunakan
pintu ajaib tersebut.
Contoh:
-
Makna:
Perkenalan dapat dilakukan dengan cara yang berbeda-beda menyesuaikan
usia dan latar belakang peserta.
77
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
B. ENERGIZER
Peserta yang mengikuti presentasi kita seperti Pak Susilo dalam ilustrasi di
awal bab ini mungkin saja ada diantara audiens kita. Penyampaian materi
dalam waktu yang lama akan diiringi dengan menurunnya daya tangkap,
konsentrasi, dan fokus dari peserta. Sebagaimana telah disebutkan terdahulu
bahwa otak mampu berkonsentrai dengan baik dalam waktu 10-15 menit
saja dan kemudian menurun. Kondisi ini bisa menyebabkan audiens kita
menjadi semakin kekurangan energi. Energizer diciptakan untuk mengatasi
permasalahan seperti ini. Jadi fungsi energizer adalah untuk mengembalikan
energi audiens dan menarik kembali perhatiannya kepada materi kita. Dengan
demikian presentasi tidak akan membosankan dan audiens memperoleh
manfaat yang lebih. Berikut beberapa contoh energizer:
1. Angka 1, 2, 3, dan 4
Permainan ini dapat dimainkan dengan posisi peserta tetap berada di kursi
masing-masing atau posisi berdiri membentuk lingkaran
Alat :-
Waktu : 5 menit
Cara Main :
a. Peserta diminta untuk berkonsentrasi penuh. Ketika diteriakkan aba-
aba 1, maka peserta diminta tepuk tangan sekali di depan teman sebelah
kirinya sambil meneriakkan : SATU.
b. Ketika aba-aba yang diucapkan adalah 2, maka peserta diminta tepuk
tangan dua kali di depan teman sebelah kanan sambil meneriakkan
DUA.
c. Jika aba-aba 3 yang terdengar, maka peserta diminta menunjukkan
tiga jari tangan kanannya tepat di depan wajah masing-masing sambil
mengatakan: TIGA.
d. Kalau yang terdengar aba-aba 4 maka peserta tepuk tangan empat kali
seirama dengan teriakannya HA-HA-HA-HA.
e. Instruksi dapat dari 1, 2,3 dan 4 atau diacak sesuai keinginan instrukstur
misalnya 3,2,1, dan 4.
Variasi:
Permainan ini dapat dilakukan dengan menguji kekompakkan setiap
kelompok atau setiap baris. Teriakan peserta juga dapat diganti dengan
78
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
HAI untuk Satu, AHA untuk DUA, YAYAYA untuk TIGA, dan HOREEE untuk
EMPAT.
Debrief:
Peserta dapat menjaga kesegarannya dengan melakukan aktifitas yang
melibatkan pancainderanya.
2. Ini satu
Permainan ini dapat dimainkan dengan posisi semua peserta tetap duduk di
kursi masing-masing. Instruktur menguji konsentrasi peserta dan melibatkan
seluruh peserta dalam ruangan.
Alat/bahan: -
Waktu : 4 sampai dengan 7 menit
Cara Main :
a. Instruktur mengatakan pengantar sebagai berikut: Bapak/ibu ini satu
(sambil menunjukkan jari telunjuk kepada peserta), Yang ini dua (sambil
menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah secara bersamaan kepada
peserta), dan Bapak ini, kalau yang ini tiga (sambil menunjukkan jari
manis, jari tengah dan telunjuk secara bersamaan). Ulangi beberapa kali
pernyataan tersebut.
b. Kemudian instruktur menunjuk salah satu peserta sambil menunjukkan
jari telunjuk kepada peserta dan berkata: ‘ini’? Maka peserta tersebut
menjawab. Apapun jawabannya tanyakan kepada peserta lainnya
apakah benar atau salah.
c. Kemudian instruktur menunjuk peserta lainnya dan menanyakan ‘yang
ini‘ berapa sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah secara
bersamaan. Setelah peserta tersebut menjawab berikan apresiasi
dengan mengajak peserta bertepuk tangan.
d. Kemudian instruktur menunjuk peserta lainnya lagi dan menanyakan
yang ini berapa sambil menunjukkan jari telunjuk, jari tengah dan jari
manis secara bersamaan. Setelah peserta tersebut menjawab berikan
apresiasi dengan mengajak peserta bertepuk tangan.
e. Setelah itu instruktur menanyakan kepada peserta secara keseluruhan
disertai peragaan jari. Ulang beberapa kali.
f. Kemudian instruktur menanyakan kembali ‘yang ini’ berapa sambil
menunjukkan jari telunjuk. Apapun respon peserta berikan apresiasi.
Lanjutkan dengan menanyakan ini berapa sambil menunjukkan tiga
79
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
jari, dan kalau yang ini berapa sambil menunjukkan jari telunjuk dan
jari tengah bersamaan.
g. Instruktur menguji pemahaman peserta akan aturan main dengan
menanyakan secara cepat dengan kata-kata kunci tersebut.
Variasi:
Permainan ini dapat dilakukan dengan langsung melibatkan seluruh
peserta. Dengan demikian peserta akan meneriakkan jawabannya dan
dilakukan mulai dari tempo rendah ke tempo tinggi.
Debrief:
Segala bentuk kesepakatan baik berupa MoU, komitmen, atau aturan main
harus selalu dipegang oleh peserta ketika menjalankan tugas masing-
masing.
Game Petani Panen
3. Petani panen
Permainan ini dapat dimainkan dengan posisi semua peserta membuat
lingkaran besar dengan instruktur berada di tengah-tangah lingkaran.
Permainan dapat juga dilakukan dengan posisi peserta berdiri di depan
tempat duduk masing-masing dengan instruktur di bagian depan ruangan.
80
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
Alat/bahan: musik dangdut atau coklat
Waktu : 3 sampai dengan 5 menit
Cara Main :
a. Peserta diminta berdiri membentuk lingkaran atau berdiri di depan
tempat duduk masing-masing menyesuaikan dengan kondisi ruangan.
b. Jelaskan instruksinya agar semua peserta memahami aturan mainnya.
Akan ada tiga instruksi yaitu: SIAPKAN LAHAN, TANAM, PANEN. Ketika
instruksi SIAPKAN LAHAN, semua peserta diminta menengadahkan
tangan kanan di samping badan antara peserta satu dengan lainnya.
Posisi telapak tangan menengadah ke atas, terbuka lurus dengan ujung
jari ke arah peserta di sebelah kanannya dan searah dengan lantai.
c. Ketika terdengar aba-aba: TANAM, maka semua peserta meletakkan
telunjuk tangan kiri tegak lurus dan menempel di atas telapak tangan
kanan peserta di sebelah kirinya.
d. Ketika terdengar aba-aba: PANEN, maka dengan cepat tangan kanan
peserta ditutup untuk menangkap telunjuk tangan kiri teman di sebelah
kanannya. Pada saat yang sama peserta harus menghindari tangkapan
peserta di sebelah kirinya masing-masing. Peserta yang telunjuk tangan
kirinya tertangkap dan dipanen oleh orang di sebelah kirinya diminta
untuk mengingat bahwa dirinya memiliki skor -1. Peserta yang berhasil
menangkap telunjuk teman di sebelah kirinya diminta mengingat bahwa
skornya adalah +1.
e. Ulangi beberapa kali sampai dirasakan cukup untuk membuat peserta
menikmatinya. Peserta dengan skor minus diberikan tugas untuk
bergoyang dangdut di tempatnya.
Variasi:
Permainan ini dapat dilakukan dengan variasi bukan minus terbesar yang
diminta untuk bergoyang dangdut, namun peserta dengan skor positif
terbesar mendapatkan coklat atau gift lainnya.
Debrief:
Setiap kita harus selalu waspada dalam setiap kesempatan. Apabila
terlalu menikmati zona nyaman maka kemungkinan akan menyebabkan
kelengahan yang dapat membuat sisi kelemahan yang muncul.
81
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
4. Berkokoklah
Permainan ini cocok dilakukan jika para peserta sudah saling mengenal dan
berinteraksi sehingga mampu mengenali suara peserta lain.
Alat/bahan: sapu tangan atau penutup mata
Waktu : 5-10 menit
Cara main :
a. Minta peserta berdiri membuat lingkaran
b. Tunjuk salah satu peserta untuk menjadi peserta kehormatan yang
berdiri di tengah-tengah lingkaran. Peserta tersebut akan menjadi
pawang atas seluruh peserta lainnya.
c. Tutup mata peserta yang menjadi pawang tersebut dan minta peserta
lain untuk melakukan perpindahan posisi setelah peserta kehormatan
sebagai pawang tersebut ditutup matanya.
d. Mintalah pawang untuk meneriakkan kata: BERKOKOKLAH. Peserta
yang lain diminta untuk menirukan suara ayam sesuai jenis kelaminnya.
Jika laki-laki agar menyuarakan Kukuruyuuuk, namun jika perempuan
mintalah untuk menyuarakan Petok petok petok. Pawang boleh
meneriakkan instruksinya dua kali dan kemudian berjalan keliling
mendekati salah seorang peserta dan sambil menunjuk ia berkata,
“ Ayamku yang hebat, berkokoklah.” Peserta yang ditunjuk tersebut
berkokok sesuai jenis kelaminnya.
e. Tugas pawang adalah menebak siapa yang menyuarakan kokok ayam
tersebut.
f. Jika tebakannya benar maka pawang selesai tugasnya dan digantikan
oleh peserta yang mampu ditebaknya tadi. Jika tebakannya belum
benar maka minta sepawang untuk mengulangi instruksi di atas, dan
kemudian menebaknya.
Variasi :
Suara binatang yang diminta untuk disuarakan dapat diganti selain ayam
misalnya suara macan mengaum, kembing mengembik, burung berkicau,
dan lain-lain.
Debrief :
Sebagai makhluk sosial, kita harus dapat menghafalkan dengan baik
seluruh mitra pergaulan sehingga akan memudahkan interaksi.
82
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
5. Kota Bersambung
Permainan ini mengukur respon cepat dari audiens. Konsentrasi dan
kecepatan berpikir akan menentukan keberhasilan peserta.
Alat/bahan: -
Waktu : 4-7 menit
Cara Main :
a. Mintalah peserta untuk berdiri membentuk formasi lingkaran atau
persegi empat
b. Jelaskan aturan main dengan memberikan contoh. Tunjuk satu
orang peserta untuk menyebutkan kota yang pernah dikunjungi atau
ditinggalinya. Peserta disebelahnya (kiri atau kanan sesuai instruksi)
agar meneruskan dengan menyebutkan kota yang diawali dengan huruf
terakhir kota sebelumnya. Misalnya JakartA disebutkan oleh peserta
pertama, maka peserta berikutnya menyebutkan satu kota dengan
huruf awal A seperti Ambon. Demikian seterusnya sampai selesai.
c. Mulailah menunjuk salah satu peserta secara acak. Minta untuk
menyebutkan kota asalnya. Peserta di sebelahnya meneruskan dengan
nama kota dengan huruf akhir dari kota yang disebutkan tersebut.
d. Jika salah satu peserta tidak dapat menyebutkan kota dalam lima
hitungan maka keluarkan dari barisan. Kemudian mulai dari awal lagi.
e. Peserta yang tidak dapat menyebutkan nama kota atau menyebutkan
kota yang tidak sesuai ketentuan yang disepakati dikumpulkan untuk
diberikan tugas menghibur peserta lainnya.
Variasi :
Nama kota dapat diganti nama binatang, nama barang, nama negara dan
lain sebagainya.
Debrief :
Setiap penugasan yang berkaitan dengan orang lain memerlukan
keseriusan, konsentrasi, dan sikap profesional agar kinerja bersama
menjadi semakin baik.
6. Gajah, semut, ular dan ulat
Permainan ini akan menguji konsentrasi dan fokus dari audiens kita. Secara
tidak langsung kita akan membawa audiens kita kembali segar dan semakin
semangat mengikuti materi presentasi kita. Posisi audiens kita dapat
83
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
ajak untuk berdiri membentuk formasi lingkaran atau jika tempat tidak
memungkinkan audiens tetap di tempat duduk masing-masing.
Alat/bahan: -
Waktu : 4-7 menit
Cara Main :
a. Buatlah sebuah pengantar yang berisi kesepakatan umum selama ini
bahwa gajah itu besar. Besar itu dapat disimbolkan dengan membuat
gerakan dengan kedua tangan membentuk sebuah lingkaran besar di
depan tubuh. Demikian juga dengan semut, selama ini disepakati semut
itu kecil dan divisualisasikan dengan mempertemukan jempol tangan
dengan jari tengah dan kemudian membukanya.
b. Ajak peserta untuk mengatakan dan memperagakan kesepakatan umum
itu selama dua atau tiga kali. Katakan Gajah itu, dan peserta menyambut
dengan mengatakan besar sambil membuat lingkaran besar dengan
kedua tangan di depan tubuh masing-masing. Demikian juga dilakukan
atas semut yang kecil.
c. Kesepakatan umum tersebut sah-sah saja untuk kita ubah, misalnya
dengan menukar simbol besar dan kecil. Jika kita katakan besar maka
simbolnya adalah jempol dan jari tengah tdi. Kemudian jika kita katakan
kecil maka simbolnya adalah lingkaran besar dengan kedua tangan
tersebut.
d. Cobalah untuk melatih kesepakatan baru tersebut. Beberapa kali.
e. Kemudian adakan perlombaan, siapa yang fokus artinya yang melakukan
instruksi dengan benar tetap berdiri dan meneruskan permainan ini.
Bagi yang kurang fokus disilakan duduk.
f. Jika jumlah peserta yang berdiri masih banyak tambahkan kesepakatan
baru untuk ular dan ulat. Ular itu sesuai kesepakatan umum adalah
panjang dan disimbolkan dengan tangan yang menjauh satu dengan
yang lain dengan arah horisontal. Ulat itu pendek dan disimbolkan
dengan kedua tangan yang berjarak pendek. Kita ajak untuk mengubah
kesepakatan tersebut dengan menukar simbol. Kemudian langsung
dipraktikkan. Aturan main tetap berjalan, bagi yang salah atau kurang
fokus disilakan duduk. Bagi yang masih fokus tetap melanjutkan
permainan.
g. Gabungkan antara, gajah, semut, ular dan ulat dalam permainan
selanjutnya.
84
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
h. Beri hadiah kepada peserta yang tetap berdiri lama yang berarti orang
yang paling fokus.
Variasi :
Dapat pula ditambahkan dengan pohon dan rumput. Pohon itu tinggi dan
rumput itu rendah. Buatkan visualisasi yang sesuai untuk kedua obyek
tersebut.
Debrief :
Hal-hal kecil yang sudah menjadi kebiasaan dan dianggap benar oleh
sebagian kalangan akan membutuhkan perjuangan untuk dapat diubah.
Orang-orang yang mampu beradaptasi dengan perubahan adalah orang-
orang yang lebih mudah mencapai tujuannya.
7. Mulut dan Telinga
Permainan ini melatih konsentrasi peserta dan sekaligus membuat suasana
menjadi hidup kembali
Alat/bahan: -
Waktu : 4-7 menit
Cara Main :
a. Mintalah audiens untuk berdiri di depan tempat duduk masing-masing
b. Jelaskan aturan bermainnya yaitu instruktur akan menyebutkan
beberapa benda secara berurutan dan peserta merespon dengan cepat
sesuai jenis bendanya dapat dimakan atau tidak dapat dimakan. Jika
dapat dimakan maka peserta dengan kedua telunjuknya menunjuk
mulut sambil berkata Nyam-Nyam-Nyam. Jika benda yang disebut
tersebut tidak dapat dimakan, maka peserta diminta merespon dengan
memegang kedua telinganya sambil berkata No-No-No.
c. Mulailah menyebutkan benda dengan tempo lambat, kemudian semakin
cepat, menyesuaikan respon peserta. Usahakan menyebutkan benda
yang memiliki suara pelafalan yang hampir mirip seperti : roti, tivi,
almari, kenari, dan lain-lain.
d. Peserta yang salah merespon sesuai ketentuan maka dipersilakan
duduk. Peserta yang benar merespon diteruskan sampai dirasa cukup
oleh instruktur. Berikan hadiah untuk peserta yang bertahan paling
lama untuk berdiri dan menjawab dengan benar.
85
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Variasi :
Permainan dapat dimodifikasi untuk level yang lebih tinggi yaitu dengan
menukar respon. Misalnya jika dapat dimakan maka yang dipegang adalah
telinga sambil mengatakan Nyam-Nyam-Nyam. Untuk benda yang tidak
dapat dimakan menunjuk mulut dengan mengatakan No-No-No.
Debrief :
Konsentrasi sangat penting sehingga setiap saat kita harus fokus pada
pembicaraan dan materi yang dibicarakan.
8. Don’t Do
Permainan ini tidak memerlukan waktu lama hanya untuk mengembalikan
konsentrasi peserta dan menyuntikkan semangat kepada mereka.
Alat/bahan: -
Waktu : 3 menit
Cara Main :
a. Berikan penjelasan kepada seluruh peserta bahwa ada sebuah
permainan dimana semua gerakan harus diikuti kecuali dua gerakan.
Gerakan pertama adalah memegang bagian atas kepala dan memegang
siku tangan. Sementara itu semua gerakan yang lain harus diikuti, selain
dua gerakan tersebut.
b. Peserta disilakan untuk duduk di kursi masing-masing dan
memerhatikan instruktur. Hanya dua gerakan tersebut yang dilarang
ditirukan, sebagai gantinya peserta harus menggantinya dengan tepuk
tangan yang meriah diikuti suara yeeeeee yang keras.
c. Instruktur mulai melakukan gerakan-gerakan yang harus diikuti oleh
peserta. Di sela-sela gerakan tersebut diselipkan gerakan yang termasuk
kategori dilarang ditirukan.
d. Jika ada peserta yang salah merespon sebagaimana kesepakatan, maka
dikumpulkan dan diberikan penugasan untuk berjoget menghibur
peserta yang lain.
e. Demikian instruksi diulang-ulang dengan diselingi dengan instruksi
yang dilarang diikuti.
Variasi :
Instruktur dapat membuat variasi dengan ucapan yang menyesatkan.
Misalnya gerakan memegang dagu tapi instruktur mengucapkan pegang
kaki.
86
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
Debrief :
Perhatian dan konsentrasi peserta akan menentukan keberhasilannya
dalam melaksanakan tugas.
9. Kutembak Kau
Permainan ini bagus dilakukan dengan peserta tidak lebih dari 30 orang.
Peserta diminta berdiri dengan formasi lingkaran sehingga dapat saling
melihat gerakan peserta lain.
Alat/bahan: -
Waktu : 8-10 menit
Cara Main :
a. Instruktur menjelaskan aturan main dengan memberikan contoh
membentuk pistol dengan tangan kanan. Jempol tangan kanan tegak
lurus dengan jari telunjuk serta tiga jari lainnya dilipat ke dalam.
Kemudian instruktur mengarahkan pistol ke salah satu peserta dan
menembak Dooor. Peserta yang dituju harus merespon cepat dengan
menembakkan pistolnya dua kali agar tetap hidup: Dooor-dooor.
Jika lambat merespon atau salah merespon maka peserta tersebut
dinyatakan gugur.
b. Kemudian instruktur memberi penjelasan lebih lanjut dengan
memeragakan memegang senapan mesin dengan kedua tangan
diarahkan kepada salah satu peserta dan mengatakan : tet tet tet tet
tet. Senapan mesin ini hanya dapat dilawan dengan granat. Peserta
yang dituju tersebut memeragakan memegang granat, menggigit ujung
granat dan melempar kepada instruktur sambil mengatakan: Suiiiingggg
Dooor. Respon yang salah atau lambat membuat peserta tersebut gugur.
c. Penjelasan selanjutnya mengenai serangan dengan dinamit. Posisi
kedua tangan seperti posisi memompa ban sepeda dari berdiri tegak
kemudian melakukan gerakan menekuk lutut sambil kedua tangan
menekan ke bawah sembari mengatakan Duuuuuooor. Respon yang
disepakati adalah peserta pura-pura mati dengan menjatuhkan diri.
Respon yang lambat atau salah membuat peserta tersebut gugur.
d. Kemudian permainan dimainkan dengan cara instruktur memulai
menembak dengan salah satu jenis tembakan. Setelah merespon dengan
cepat dan tepat, peserta tersebut kemudian menembak dengan salah
satu jenis tembakan ke salah satu peserta lainnya. Jenis tembakan bebas
87
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
sesuai keinginannya. Respon peserta lain juga harus cepat dan tepat.
Demikian seterusnya sampai dirasakan permainan cukup.
Variasi :
Dapat ditambahkan di sela permainan menggunakan panah lengkap
dengan busurnya. Sesuaikan bunyi yang harus dikeluarkan peserta ketika
melepas panah dan tentukan respon peserta yang dituju panah tersebut.
Debrief :
Orang yang bijak adalah orang yang mampu menyesuaikan respon atas
sesuatu yang terjadi. Demikian juga dengan permainan ini mengajari kita
untuk dapat merespon dengan tepat setiap serangan kepada kita. Hidup
kita juga diwarnai banyak peristiwa. Bijaklah di dalam merespon setiap
peristiwa tersebut.
10. Jawaban India
Permainan ini merupakan selingan untuk mengembalikan kesegaran peserta
dengan menghadirkan keceriaan dan konsentrasi. Posisi bisa duduk di kursi
masing-masing maupun berdiri melingkar di tempat yang tersedia.
Alat/bahan: -
Waktu : 5 menit
Cara Main :
a. Jelaskan aturan mainnya yaitu ketika dilempar pertanyaan kepada
kita, kita merespon dengan jawaban Ya atau tidak disertai gerakan.
Gerakannya adalah ketika menjawab iya maka kita menggeleng-
gelengkan kepala. Jika jawaban kita adalah tidak maka kita harus
mengangguk-angguk.
b. Pertanyaan yang diberikan syaratnya adalah pertanyaan tertutup yang
hanya membutuhkan jawaban Ya atau Tidak. Misalnya : apakah Pak
Doni mengantuk? Apakah saat ini hujan, Bu Erna?
c. Mulailah dengan memberi pertanyaan kepada salah satu peserta.
Kemudian berpindah ke peserta berikutnya. Agar lebih hidup maka
setelah dua atau tiga peserta kita tanya, bertanyalah kepada salah
satu peserta lain, setelah ia merespon maka ia berhak memberikan
pertanyaan kepada peserta lainnya.
Variasi :
Jika ingin menyingkat waktu mintalah empat sampai enam orang untuk
maju ke depan. Diantara mereka akan saling bertanya dan merespon.
88
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
Perhatian peserta lainnya akan tertuju kepada peserta di depan tersebut.
Jika ada yang salah mereka akan ditertawakan.
Debrief :
Dalam melakukan pekerjaan kita harus menjunjung tinggi komitmen dan
kesepakatan bersama. Tetap konsentrasi pada pekerjaan saat itu dan harus
selalu siap sedia menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.
11. Matematika Ajaib
Matematika merupakan pelajaran penting yang sering dibawakan dengan
kurang menarik oleh pengajar. Permainan kali ini merupakan selingan untuk
mengembalikan kesegaran peserta dengan menghadirkan konsentrasi.
Instruktur akan membuat matematika menjadi menarik dengan cara
membaca pikiran atau kenalkan dengan istilah telematika.
Alat/bahan: white board, spidol, dan kertas ukuran kartu pos
Waktu : 4 menit
Cara Main :
a. Mintalah seorang peserta untuk maju ke depan. Berpura-puralah
membaca pikiran peserta tersebut dengan cara minta peserta menatap
mata kita dengan tajam. Tuliskan angka 1089 di kartu pos. Kemudian
letakkan kertas tersebut dengan posisi terbalik sehingga tidak
seorangpun dapat mengetahui tulisan kita tersebut.
b. Persilakan peserta menghadap whiteboard yang posisinya diatur
sedemikian rupa sehingga tidak seorangpun dapat melihat tulisan
peserta tersebut.
c. Mintalah peserta menuliskan tiga digit angka. Aturannya adalah angka
terepan tidak boleh sama dengan angka terakhir. (jadi tidak boleh
menuliskan misalnya 424, 373, 212, 888)
d. Setelah menulis angka tiga digit tersebut minta peserta menuliskan tiga
digit angka kebalikan dari angka pertama. Misalnya peserta pertama
menuliskan 357 maka tulisan di white board itu menjadi seperti ini:
357
753
Minta peserta untuk mengurangkan kedua angka tersebut, dalam
contoh hasilnya adalah
89
Public Speaking itu MENARIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
357
753 -
-396
Semua hasil pengurangan pada tahap ini dibuat nilai mutlak artinya
tidak ada angka negatif. Dalam contoh ini angka yang kita peroleh adalah
396. Apabila selisih dari dua angka tersebut hanya dua digit maka minta
peserta untuk menambahkan angka 0 di depan hasil tersebut. Misalnya
99 hasil pengurangannya maka setelah ditambahkan angka nol di depan
menjadi 099.
e. Minta peserta untuk kembali menuliskan angka dengan susunan
terbalik dari hasil tersebut. Jadi kalau dalam contoh 693. Kemudian
minta peserta menjumlahkan angka hasil pengurangan dan angka yang
dibalik tersebut:
396
693+
1089
Apapun angkanya pasti hasilnya 1089. Misalnya untuk hasil tahap
sebelumnya yang dua digit adalah sebagai berikut
099
990+
1089
f. Karena hasil akhir pasti 1089 maka disarankan untuk tidak mengulangi
proses ini untuk peserta yang lain.
Variasi :
Jika ingin menunjukkan bahwa instruktur dapat mempengaruhi pemikiran
seluruh audiens, maka dapat juga permainan ini dilakukan serentak
untuk semua peserta. Agar diperhatikan tahap demi tahap harus jelas dan
dilakukan dengan serentak sebelum masuk ke tahap berikutnya.
Debrief :
Dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat hal-hal yang memiliki hasil sudah
pasti dan ditentukan. Oleh karena itu tugas pegawai adalah melakukan
tahap demi tahap secara benar dan teliti. Dengan demikian hasil akhir dari
pekerjaan itu dapat sama dengan target yang ditentukan sebelumnya.
90
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Public Speaking itu MENARIK
12. Joget estafet
Permainan ini untuk menghidupkan suasana yang sudah mulai tegang dan
kaku. Mintalah peserta untuk berdiri melingkar dan siapkan musik yang
nyaman untuk berjoget.
Alat/bahan: musik untuk joget
Waktu : 5-10 menit
Cara Main :
a. Tunjuk seorang peserta laki-laki dan seorang peserta perempuan untuk
maju ke tengah lingkaran. Jelaskan instruksinya, siapapun yang maju
ke depan harus berjoget selama musik diputar. Setelah musik berhenti,
mereka dapat menunjuk peserta lain dengan cara peserta laki-laki
menunjuk peserta perempuan dan peserta perempuan menunjuk
peserta laki-laki. Dengan demikian peserta yang maju ke depan tetap
merupakan sebuah pasangan.
b. Putar musik dan persilakan pasangan pertama untuk menikmati musik,
mengabaikan peserta lain dan berjoget bersama. Jika dirasa sudah
cukup musik di pause sehingga mereka berhenti berjoget dan mencari
pasangan baru.
c. Pasangan baru maju ke depan dan musik kembali dimainkan, mereka
berjoget bersama sampai musik berhenti kembali. Mereka menunjuk
pasangan ketiga. Demikian seterusnya sampai dengan dirasakan cukup.
Variasi :
Instruktur dapat ikut berjoget untuk menghidupkan suasana. Variasi lain
dapat juga dilakukan seperti mencari pasangan paling serasi dan diberikan
hadiah.
Debrief :
Dalam melaksanakan pekerjaan kita harus menjiwai peran masing-masing,
melakukan tugas dengan penuh kesungguhan dan mampu bekerja sama.
C. PERLOMBAAN
Kompetisi merupakan salah satu cara yang efektif untuk menghidupkan
suasana kelas. Semua orang dari kecil hingga dewasa akan merasa lebih
bersemangat untuk memenangkan sebuah perlombaan. Oleh karena itu
permainan dapat diatur sedemikian rupa sehingga memunculkan nuansa
persaingan di antara peserta atau kelompok peserta. Dengan nuansa
91