The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sutrisnosmada, 2021-10-26 21:10:30

LAPORAN RTL SUTRISNO edit

LAPORAN RTL SUTRISNO edit

LAPORAN PELAKSANAN RENCANA TINDAK LANJUT
DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH

Oleh:
SUTRISNO,S.Pd
NIP. 19680220 1998512 1 003
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TIMUR
SMA NEGERI 2 LUMAJANG
JL. HOS. COKROAMINOTO 159 Lumajang Kp. 67511

TAHUN 2021

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut Diklat Calon Kepala Sekolah yang
disusun oleh:

Nama : Sutrisno, S. Pd
N I P : 19680220 199512 1 003

Sekolah : SMA Negeri 2 Lumajang
Telah disetujui dan disahkan sebagai pertanggungjawaban mengikuti Diklat Calon
Kepala Sekolah.

Lumajang, 29 Oktober 2021

Oleh

Kepala Sekolah Mentor 1 Kepala Sekolah Mentor 2

MOH. YATIM KHUDLORI, M.Pd. Drs. SUPRIADI, M.Pd.
NIP.19710804 199702 1 003 NIP. 19670422 197703 1 004

Mengetahui
Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah Jember

Dr. Drs. Mahrus Syamsul, M.MPd.
NIP.19650309 198803 1 012

iii

iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah, SWT, atas bimb-
ingan dan hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tin-
dak Lanjut (RTL) ini dengan judul: “Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Pem-
belajaran Hots Melalui Supervisi Akademik Di SMA Negeri Senduro Lumajang
Tahun 2021”.

Penulisan Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini dimaksudkan sebagai upaya un-
tuk meningkatkan profesionalisme calon kepala sekolah dalam bentuk penulisan
karya tulis ilmiah yang akan didokumentasikan sebagai bukti fisik dan tugas akhir
dalam mengikuti Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2021.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sam-
paikan kepada:

1. Ibu plt. Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, Kepala Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (LPPKSPS), yang telah
mengarahkan kegiatan ini, sejak kegiatan Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala
Sekolah, sampai pada kegiatan Diklat Calon Kepala Sekolah.

2. Bapak Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur
yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada kami untuk mengikuti sele-
ksi dan diklat Calon Kepala Sekolah tahun 2021, sebagai salah satu persyaratan
dalam pengangkatan menjadi kepala sekolah.

3. Junie Darmaningrum, S.S., M.Pd, Narasumber dan Pendamping Kelas B pada
Diklat CKS Tahap 2 tahun 2021 dengan sabar telah mendampingi, membimbing
kami, tidak pernah lelah melakukan pembimbingan satu persatu peserta, telah
membekali kami pengetahuan, keterampilan dan sikap profesionalisme dalam
rangka mempersiapkan kami menjadi calon Kepala Sekolah.

4. Bapak Moh. Yatim Khudlori, M.Pd., Plt. Kepala SMA Negeri 2 Lumajang
beserta wakasek, dewan guru, d a n tenaga kependidikan yang telah mem-
berikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan Rencana Tindak Lanjut
calon kepala sekolah disekolah magang 1.

5. Bapak Drs. Supriadi, M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 1 Lumajang beserta

v

seluruh manajemen sekolah yang telah memberikan kesempatan kepada saya un-
tuk melaksanakan Magang dalam rangka melaksanakan peningkatan kompetensi
(PK) calon kepala sekolah.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut
Diklat Calon Kepala Sekolah LPPKSPS Provinsi Jawa Timur Tahun 2021.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini
masih ada kekurangan baik yang menyangkut isi maupun teknik penulisan. Oleh
Karena itu, penulis mengharapkan masukan maupun kritikan demi penyempurnaan
Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini.

Besar harapan kami semoga Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini bermanfaat
bagi kita semua. Amin.

Lumajang, November 2021
Penulis

vi

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN iii

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang ...............................................................................................................1

B. Tujuan ............................................................................................................................5

C. Hasil Yang Diharapkan ..................................................................................................6

BAB II PROFIL SEKOLAH 7

A. Profil Sekolah Asal ........................................................................................................7

1. Sejarah Singkat SMA Negeri 2 Lumajang 7

2. Letak Geografis SMA Negeri 2 Lumajang adalah 7

3. Visi SMA Negeri 2 Lumajang adalah 7

4. Misi SMA Negeri 2 Lumajang adalah: 8

5. Tujuan Sekolah SMA Negeri 2 Lumajang 8

6. Capaian 8 Standart Nasional Pendidikan (SNP) SMA Negeri 2 Lumajang 9

B. Profil Sekolah Magang.................................................................................................15

1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Lumajang 15

2. Letak Geografis SMA Negeri 1 Lumajang adalah 15

3. Visi SMA Negeri 1 Lumajang adalah 16

4. Misi SMA Negeri 1 Lumajang adalah: 16

5. Tujuan Sekolah SMA Negeri 1 Lumajang 16

6. Capaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) SMA Negeri 1 Lumajang 17

viii

BAB III PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) 22

A. Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK)..................................................22

1. Judul RPK 22

2. Tujuan 22

3. Indikator Keberhasilan 22

4. Program Kegiatan 24

5. Langkah-langkah Kegiatan 24

Siklus I 24

Siklus II 43

6. Sumber daya 51

7. Metode Pengumpulan Data 51

8. Student Wellbeing 52

B. Pelaksanaan Kajian Managerial ...................................................................................52

1. Persiapan 52

2. Pelaksanaan 53

3. Hasil 54

C. Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi (PK) ................................................................68

1. Persiapan 70

2. Pelaksanaan 70

3. Hasil 71

BAB IV PENUTUP 73

A. Simpulan ......................................................................................................................73

B. Saran.............................................................................................................................73

Lampiran-lampiran 75

ix

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data laboran SMAN 2 Lumajang 12

Tabel 2.2 Data Guru SMAN 2 Lumajang Berdasarkan Kuwalifikasi Pendidikan 12

Tabel 2.3 Rekapitulasi Guru dan Karyawan SMAN 2 Lumajang 13

Tabel 2.4 Data Linieritas Pengampu MAPEL SMAN 2 Lumajang 13

Tabel 2.5 data guru berdasarkan kualifikasi Pendidikan 20

Tabel 3.1. Rekapitulasi Peserta Sosialisasi RPK 26

Tabel 3.2. Daftar Nara Sumber 27

Tabel 3.3. Susunan Acara Pembukaan IHT 27

Tabel 3.4. Jadwal IHT Hari ke 1 28

Tabel 3.5. Contoh Penambahan Komponen Diferensiasi Kontent dan Produk pada Kegiatan

INTI KBN 32

Tabel 3.6. Daftar Peserta dengan capaian kurang 33

Tabel 3.7. Rekapitulasi Bahan Ajar 34

Tabel 3.8. Rekapitulasi Telaah Bahan Ajar 35

Tabel 3.9.Daftar Peserta Pembuat Bahan ajar yang perlu perbaikan1 35

Tabel 3.10. Data Simulasi Pembelajaran 1 36

Tabel 3.11. Daftar guru terobservasi pada Pembelajaran berdiferensiasi 37

Tabel 3.12. Daftar Peserta Praktik Pembelajaran Diferensiasi yang Perlu Pendampingan 39

Tabel 3.13. Rekapituasi Monev Siklus 1 40

Tabel 3.14. Daftar Pembuat RPP yang mengalami Perbaikan 44

Tabel 3.15. perbandingan nilai antara perolehan nilai bahan ajar siklus 1 dan 2 45

Tabel 3.16. Perbandingan Kemajuan Kualitas Pembelajaran dan Students Well Being 46

Tabel 3.17. Rakapitulasi Hasil Monev Siklus 2 47

Tabel 3.18. Perbandingan Hasil Monev siklus 1 dan 2 50

Tabel 3.19. AKPK Terendah CKS Sutrisno, S.Pd 70

xi

xii

DAFTAR GAMBAR 30
54
Gambar 3.1. Aplikasi Kebutuhan Belajar Siswa 61
Gambar 3.2. Radar PMP SMA Negeri 2 Lumajang 69
Gambar 3.3. Radar PMP SMA Negeri 1 Lumajang
Gambar 3.4. AKPK CKS Sutrisno, S.Pd 1

xiii

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1) Lampiran RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan)
a) Matrik RPK
b) Surat undangan untuk Narasumber dan Peserta Kegiatan
c) Daftar hadir Narasumber dan peserta (setiap siklus)
d) Buku Panduan Kegiatan
e) SK Panitia kegiatan (jika diperlukan)
f) Program monev (monitoring dan evaluasi)
g) Instrumen monitoring pelaksanaan kegiatan yang telah di isi pada siklus 1dan
siklus 2
h) Instrumen evaluasi tujuan CKS yang telah di isi pada siklus 1 dan siklus 2
i) Instrumen evaluasi tujuan sasaran (guru) yang telah diisi pada siklus 1 dansiklus 2
j) Instrumen dampak pada peningkatan kualitas pembelajaran pada pesertadidik
yang telah dilakukan pada siklus 1 dan siklus 2
k) Rekap hasil monitoring dan evaluasi pada siklus 1 dan siklus 2
I) Materi/handout dari narasumber
m) Produk/hasil/output dari kegiatan RPK
n) Foto-foto kegiatan RPK

2) Lampiran Kajian Managerial (KM)
a) Dokumen persiapan kegiatan KM (Sosialisasi, penyiapan format matrik KM
beserta aspek/komponen yang akan dikaji disertai kondisi idealnya, penyiapan
instrumen monev, penyiapan lembar pengamatan, list item/skripwawancara
beserta sasarannya, sasarn dokumen yang akan dipelajari)
b) Hasil wawancara, observasi dan studi dokumen
c) Hasil Matrik Kajian Manajerial lengkap di sekolah sendiri maupun magang
d) Dokumen kegiatan baik di sekolah sendiri maupun magang

3) Lampiran Peningkatan Kompetensi Hasil AKPK yang Lemah di SekolahMagang
a) Dokumen hasil magang
b) Hasil wawancara dan observasi
c) Fotokopi hasil AKPK CKS
d) Foto-foto kegiatan saat magang di sekolah kedua

xv

1

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tugas pokok Kepala Sekolah menurut Permendikbud Nomor 6 tahun 2018
pasal 15 ada 3 yaitu 1) melaksanakan tugas-tugas manajerial, 2) mengembangkan
kewirausahaan dan 3) supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan. Adapun
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 ten-
tang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, Ada 5 (lima) dimensi kompetensi yang
perlu dimiliki kepala sekolah, yaitu: Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan,
Supervisi dan Sosial. Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat
terhadap akuntabilitas sekolah, maka meningkat pula tuntutan terhadap peran para
kepala sekolah, mereka diharapkan mampu melaksanakan fungsinya baik sebagai
manajer dan leader di sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Kepala sekolah adalah guru yang diangkat dan diberikan tugas sebagai kepala
sekolah yang bertanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan dan
mengelola sekolah.

Seorang pemimpin sangat berperan penting dalam tercapainya keberhasilan
dan tujuan suatu organisasi, begitu juga dengan kepala sekolah yang memiliki
peranan penting dalam terjapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran (Nu-
rilatul Rahmah Yahdiyani dkk, 2020). Kepala sekolah harus mampu
mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan
pendidik, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan orang tua siswa dan pihak
lain yang terkait dengan kepentingan sekolah untuk bekerja atau berperan serta
dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam visi dan misi sekolah.
Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin memiliki kemampuan atau kecakapan
- kecakapan yang mendukung kemampuannya sebagai seorang pemimpin di
sekolah seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan teknis dalam bidangnya,
memiliki kemampuan analitis yang tajam, bersikap tegas dan berani mengambil
keputusan, etos kerjanya inggi dan memiliki visi yang jelas, disamping itu, kepala
sekolah juga dituntut untuk membina dan mengelola seluruh komponen sekolah
lainnya sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Standar Pelayanan
Minimal (SPM).

1

Perkembangan dunia abad 21 ditandai dengan pemanfaatan teknologi infor-
masi dan komunikasi dalam segala segi kehidupan, termasuk dalam proses pem-
belajaran. Dunia kerja menuntut perubahan kompetensi. Kemampuan berpikir
kritis, memecahkan masalah, dan berkolaborasi menjadi kompetensi penting da-
lam memasuki kehidupan abad 21. Sekolah dituntut mampu menyiapkan siswa
memasuki abad 21. Taksonomi Bloom sebagai acuan dalam tujuan pembelajaran
menyangkut dimensi pengetahuan dan proses kognitif. Dimensi pengetahuan
mencakup faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Proses kognitif
terdiri atas 1) mengingat (remember); 2) memahami (understand); 3) menerapkan
(apply); 4) menganalisis (analyze); 5) evaluasi (evaluate); dan 6) menciptakan
(create). Dimensi pengetahuan dan proses kognitif menjadi landasan dalam me-
rencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran, sehingga tersusun
strategi pembelajaran abad 21(Harli Trisdiono, 2020).

Rotherdam & Willingham (2009) mencatat bahwa kesuksesan
seorang siswa tergantung pada kecakapan abad 21, sehingga siswa harus belajar
untuk memilikinya. Partnership for 21st Century Skills mengidentifikasi kecaka-
pan abad 21 meliputi: berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi dan ko-
laborasi. Berpikir kritis berarti siswa mampu mensikapi ilmu dan pengetahuan
dengan kritis, mampu memanfaatkan untuk kemanusiaan. Trampil memecahkan
masalah berarti mampu mengatasi permasalahan yang dihadapinya dalam proses
kegiatan belajar sebagai wahana berlatih menghadapi permasalahan yang lebih
besar dalam kehidupannya. Ketrampilan komunikasi merujuk pada kemampuan
mengidentifikasi, mengakses, memanfaatkan dan memgoptimalkan perangkat
dan teknik komunikasi untuk menerima dan menyampaikan informasi kepada
pihak lain. Terampil kolaborasi berarti mampu menjalin kerjasama dengan pihak
lain untuk meningkatkan sinergi. Sedang menurut National Education Associa-
tion untuk mencapai sukses dan mampu bersaing di masyarakat global, siswa ha-
rus ahli dan memiliki kecakapan sebagai komunikator, kreator, pemikir kritis, dan
kolaborator.

Proses pembelajaran yang mampu mengakomodir kemampuan ber-
pikir kritis siswa tidak dapat dilakukan dengan proses pembelajaran satu arah.
Pembelajaran satu arah, atau berpusat pada guru, akan membelenggu kekritisan

2

siswa dalam mensikapi suatu materi ajar. Siswa menerima materi dari satu sum-
ber, dengan kecenderungan menerima dan tidak dapat mengkritisi. Kemampuan
berpikir kritis dibangun dengan mendalami materi dari sisi yang berbeda dan me-
nyeluruh.

Kemampuan menghubungkan ilmu dengan dunia nyata dilakukan
dengan mengajak siswa melihat kehidupan dalam dunia nyata. Memaknai setiap
materi ajar terhadap penerapan dalam kehidupan penting untuk mendorong moti-
vasi belajar siswa. Secara khusus pada dunia pendidikan dasar yang relatif masih
berpikir konkrit, kemampuan guru menghubungkan setiap materi ajar dengan ke-
hidupan nyata akan meningkatkan penguasaan materi oleh siswa. Menghub-
ungkan materi dengan praktik sehari-hari dan kegunaannya dapat meningkatkan
pengembangan potensi siswa.

Berdasarkan Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6
Tahun 2018 tentang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Calon Kepala Sekolah ada-
lah penyiapan kompetensi calon kepala sekolah untuk memantapkan wawasan,
pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan dalam memimpin sekolah, yang ber-
tujuan untuk 1. memberikan pengalaman belajar yang terpadu antara sikap,
pengetahuan, dan keterampilan pada dimensi kompetensi kepribadian, mana-
jerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial dengan pengalaman empirik
(kontekstual) sesuai karakteristik calon kepala sekolah; 2. mengembangkan ke-
mampuan calon kepala sekolah dalam mengidentifikasi masalah pembelajaran
untuk meningkatkan capaian belajar peserta didik; 3.mengembangkan kemam-
puan calon kepala sekolah dalam menentukan strategi penyelesaian masalah se-
hingga dapat membangun budaya belajar sekolah dalam satu ekosistem
persekolahan; dan 4. mengembangkan kemampuan kepemimpinan calon kepala
sekolah dalam menggerakkan warga sekolah untuk membantu penyelesaian ma-
salah pembelajaran di sekolah, yang bermuara pada terwujudnya student wellbe-
ing.

Tugas pokok Kepala Sekolah menurut Permendikbud Nomor 6 tahun 2018
pasal 15 ada 3 yaitu 1) melaksanakan tugas-tugas manajerial, 2) mengembangkan
kewirausahaan dan 3) supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan. Tugas-tu-

3

gas manajerial mulai dari perencanaan pelaksanaan hingga monitoring dan eval-
uasi kegiatan sekolah yang meliputi 8 SNP. Adapun tugas pengembangan
kewirausahaan mulai dari menciptakan inovasi kemudian menerapkan kepem-
impinan selalu memotivasi guru dan tenaga kependidikan serta para peserta didik
sampai mengembangkan pengelolaan kegiatan produksi sekolah sebagai sumber
belajar bagi para siswa. Sementara supervisi meliputi perencanaan, pelaksanaan
hingga menindaklanjuti program supervisi. Ketiga hal tersebut sudah dipahamkan
pada para calon kepala sekolah pada saat mengikuti In Service Training (IST) 1.

Untuk lebih mendalami ketiga hal tersebut lebih lanjut maka pada On the Job
Training (OJT) 2 ini calon kepala sekolah dilatih kemampuan dan ket-
erampilannya dengan melaksanakan kan 3 hal yaitu 1) Rencana Proyek Kepem-
impinan atau RPK, 2) Kajian Manajerial (KM) dan 3) Peningkatan Kompetensi
(PK)

Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) adalah penjabaran rencana pengem-
bangan sekolah secara operasional yang di dalamnya memuat tindakan-
tindakan kepemimpinan calon kepala sekolah dalam menjalankan pro-
gram/kegiatan untuk memecahkan masalah pembelajaran dalam rangka mening-
katkan kompetensi calon kepala sekolah dan kinerja sekolah/madrasah serta
berdampak kepada peningkatan kualitas pembelajaran dan pencapaian student
wellbeing. Adapun kajian Managerial (KM) adalah kegiatan calon kepala dalam
melakukan pemetaan capaian SNP yang didasarkan pada kondisi nyata dan raport
mutu sekolah untuk menemukan potensi dan tantangan yang dipertim-
bangkan dalam menyusun rancangan peningkatan layanan pembelajaran berori-
entasi pada peserta didik selanjutnya. KM dilaksanakan baik di sekolah sendiri
maupun sekolah magang untuk meningkatkan kompetensi manajerial Calon
Kepala Sekolah. Sedangkan Peningkatan Kompetensi (PK) adalah kegiatan
calon kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensinya berdasarkan kebu-
tuhan individu dengan belajar dari kepala sekolah mentor 2.

Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) yang dipilih adalah Peningkatan Ke-
mampuan Guru dalam Pembelajaran Melalui IHT Pembelajaran Ber-
diferensiasi. Judul ini dipilih setelah dilakukan analisis yang mendalam terhadap
4 Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri 2 Lumajang ditemukan masalah

4

utama ada di Standar Kelulusan yaitu banyaknya siswa yang mendapat nilai ku-
rang dari KKM pada UH 1 sampai dengan bulan Agustus 2021 akibat rendahnya
kemampuan guru dalam melayani peserta didik yang beragam. Untuk mengatasi
permasalah tersebut solusinya adalah melaksanakan pembelajaran yang bisa me-
layani peserta didik yang beragam melalui Pembelajaran Berdiferensiasi.

Adapun untuk Kajian Manajerial dilakukan dengan mencermati hasil rapor
mutu maupun Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dari sekolah magang 1 yaitu SMA
Negeri 2 Lumajang dan sekolah magang 2 yaitu SMA Negeri 1 Lumajang. Se-
hingga Calon Kepala Sekolah bisa belajar memetakan kondisi nyata untuk
menemukan potensi dan tantangan dari kedua sekolah yang selanjutnya bisa dipa-
kai untuk menyusun rancangan peningkatan layanan pembelajaran berorientasi
pada peserta didik.

Sedangkan Peningkatan Kompetensi (PK) yang dipilih adalah hasil dari ana-
lisis AKPK yang merujuk pada kompetensi terlemah yang dialami oleh Calon
Kepala Sekolah. Dari lima kompetensi yang ada yaitu kompetensi kepribadian,
Kompetensi manajerial, Kompetensi kewirausahaan, Kompetensi supervisi dan
Kompetensi sosial maka disimpulkan bahwa kompetensi sosial merupakan kom-
petensi paling lemah yang dialami oleh calon kepala sekolah khususnya pada ada
poin ke-2 yaitu calon kepala sekolah memiliki sedikit pengalaman dalam
melakukan kerjasama dengan perseorangan dan institusi lain baik institusi
pemerintah atau swasta untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah
dimana CKS bertugas.

B. Tujuan
1. Menumbuhkembangkan kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan
pada kompetensi kepribadian bagi calon kepala sekolah.

2. Menumbuhkembangkan kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan
pada kompetensi manajerial bagi calon kepala sekolah

3. Menumbuhkembangkan kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan
pada kompetensi kewirausahaan bagi calon kepala sekolah

4. Menumbuhkembangkan kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan
pada kompetensi supervisi bagi calon kepala sekolah

5

5. Menumbuhkembangkan kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan
pada kompetensi sosial bagi calon kepala sekolah

6. Meningkatkan kemampuan guru SMA Negeri 2 Lumajang dalam pembelaja-
ran berdiferensiasi.

7. Meningkatkan kemapuan pada kompetensi yang lemah berdasarkan hasil
AKPK yaitu pada kompetensi Sosial sebagai calon kepala sekolah

8. Meningkatkan Prestasi belajar peserta didik, dengan layanan pembelajaran
yang memfasilitasi aneka ragam karakteristik peserta didik.

9. Students well being

C. Hasil Yang Diharapkan
1. Meningkatnya kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan pada kompe-
tensi kepribadian bagi calon kepala sekolah.
2. Meningkatnya kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan pada kompe-
tensi manajerial bagi calon kepala sekolah
3. Meningkatnya kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan pada kompe-
tensi kewirausahaan bagi calon kepala sekolah
4. Meningkatnya kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan pada kompe-
tensi supervisi bagi calon kepala sekolah
5. Meningkatnya kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan pada kompe-
tensi sosial bagi calon kepala sekolah
6. Meningkatnya kemampuan guru SMA Negeri 2 Lumajang dalam pembelaja-
ran berdiferensiasi.
7. Meningkatnya kemampuan pada kompetensi yang lemah berdasarkan hasil
AKPK yaitu pada Kompetensi Sosial sebagai calon kepala sekolah
8. Meningkatnya Prestasi belajar peserta didik, dengan layanan pembelajaran
yang memfasilitasi aneka ragam karakteristik peserta didik.

6

BAB II PROFIL SEKOLAH

A. Profil Sekolah Asal
1. Sejarah Singkat SMA Negeri 2 Lumajang
SMA Negeri 2 Lumajang bediri pada tahun 1977 dengan nama Sekolah
Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) berdasar SK Mendikbud No.
0216/01/1997, tertanggal 25 juni 1997. SMPP Lumajang diresmikan pada
tanggal 14 Februari 1997 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Dr. Syarif Thayeb pada tahun 1985 cdenagn kapala sekolah pertama Drs.
Santoso yang berdinas tahun 1977-1980. SMPP berubah menjadi SMA
Negeri 2 Lumajang pada tahun 1985 pada era kepemimpinan Soetomo, B.A.
Kemudian berdasar pada SK Mendikbud No. 035/O/1997 tertanggal 1997
SMA Negeri 2 Lumajang menjdi SMU Negeri 2 Lumajang lalu pada Pada
tahun 2002 SMU Negeri 2 Lumajang berubah menjadi SMA Negeri 2 Luma-
jang lagi. Tahun 2010 berubah menjadi R-SMA-BI SMA N 2 Lumajang dan
berakhir pada tahun 2013. Pada tahun 2014-2017 menjadi sekolah
RUJUKAN sekaligus sebagai sekolah pelaksana kurikulum2013 yang
pertama. Pada Tahun 2020 menjadi sekolah yang melaksanakan
pembelajatran dengan sistem SKS sampai sekarang.

2. Letak Geografis SMA Negeri 2 Lumajang adalah
SMA Negeri 2 Lumajang adalah Sekolah Menengah Atas yang terletak

di Jalan H.O.S Cokroaminoto 159, Lumajang. SMA Negeri 2 Lumajang
terletak dalam satu kompleks dengan SD Negeri Tompokersan 03, SMP
Negeri 1 Lumajang, dan SMK Negeri 1 Lumajang.

3. Visi SMA Negeri 2 Lumajang adalah
Visi SMA Negeri 2 Lumajang adalah “Menjadi sekolah yang unggul

dalam prestasi, anggun dalam penampilan yang bernuansa IMTAQ dan
IPTEK, berkepribadian Nasional serta berdaya saing internasional”.

7

4. Misi SMA Negeri 2 Lumajang adalah:

a. Membudayakan salam, senyum, sapa, sopan, dan santun di lingkungan
sekolah (masyarakat); santun dalam perpakaian; santun dalam perkataan
dan perbuatan; saling tolong menolong; dan saling menghormati antara
warga sekolah.

b. Memfasilitasi terlaksananya kegiatan ibadah sesuai ajaran agama yang
dianutnya.

c. Melaksanakan pembelajaran bermutu, berbasis TIK yang menggunakan e-
modul berbasis sigil, penilaian berbasis komputer, serta mendayagunakan
sekolah jaringan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

d. Menumbuhkembangkan karakter religiusitas, nasionalis, mandiri, gotong
royong, dan integritas, diantaranya perilaku mencintai budaya bangsa dan
menjamin peserta didik yang bebas dari narkoba.

e. Memotivasi peserta didik untuk mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah
ditingkat internasional di bidang akademis maupun non akademis;
termasuk memotivasi peserta didik agar mampu berkomunikasi dalam
bahasa internasional secara aktif serta memberi wawasan agar
melanjutkan sekolah di perguruan tinggi bertaraf internasional.

5. Tujuan Sekolah SMA Negeri 2 Lumajang

a. Meningkatkan prosentase jumlah siswa yang mengikuti Kompetisi Sains
Nasional (KSN) di tingkat propinsi Jawa Timur.

a. Mewujudkan dua orang siswa untuk mengikuti Kompetisi Sains
Nasional (KSN) di tingkat nasional.

b. Mewujudkan minimal satu kejuaraan untuk mengikuti O2SN di tingkat
propinsi Jawa Timur.

c. Mewujudkan minimal satu kejuaraan untuk mengikuti FL2SN di
tingkat propinsi Jawa Timur.

d. Selalu unggul ketika mengikuti kegiatan lomba bidang akademis dan
non akademik di kab. Lumajang.

e. Memperoleh minimal lima kejuaraan (juara 1, 2, atau 3) pada kegiatan
lomba olimpiade mata pelajaran yang diadakan oleh perguruan tinggi
negeri.

8

f. Mewujudkan nilai rata-rata US minimum 75,0 untuk setiap mata
pelajaran.

g. Mewujudkan nilai US untuk setiap mata pelajaran minimum 67,0.
h. Mewujudkan prosentase jumlah siswa yang diterima di PTN pada jalur

SNMPTN sebesar 35% (102 orang).
i. Mewujudkan prosentase jumlah siswa yang diterima di PTN pada jalur

SBMPTN sebesar 40% (117 orang).
j. Mewujudkan prosentase jumlah siswa yang diterima di sekolah

kedinasan sebesar 8% (23 orang).
k. Mewujudkan nilai rapor dimensi sikap kompetensi inti 2 (sikap sosial)

setiap peserta didik minimal baik.
l. Mewujudkan nilai rapor dimensi sikap kompetensi inti 1 (sikap

spiritual) setiap peserta didik minimal baik.
m. Merealisasikan pelaksanaan pembelajaran bermutu, berbasis TIK yang

menggunakan e-modul berbasis sigil dan mendayagunakan sekolah
jaringan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
n. Merealisasikan pelaksanaan penilaian berbasis komputer pada penilaian
harian, penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun, ujian sekolah,
dan ujian nasional.
o. Menjamin 100% siswa bebas dari narkoba.
p. Merealisasikan minimal satu orang siswa untuk mengikuti kegiatan-
kegiatan sekolah ditingkat internasional di bidang akademik atau non
akademik.
q. Merealisasikan minimal 10% siswa memiliki kemampuan
berkomunikasi dalam bahasa internasional secara aktif.

6. Capaian 8 Standart Nasional Pendidikan (SNP) SMA Negeri 2 Lumajang

a. Standar Kompetensi Lulusan
Pada standar ini SMA Negeri 2 Lumajang mendapatkan nilai 6,64

bintang 4 berdasarkan nilai pada raport mutu tahun 2020 dengan
kategori menuju SNP 4. Terdapat 3 indikator dengan rincian indikator
ke 1 dengan bintang 5, 2 sisanya memperoleh bintang 4.

Pada indikator ke 1 terdapat 10 sub-indikator. 6 diantaranya
memperoleh bintang 5 dan 4 sisanya bintang 4. Sementara pada

9

indikator 2 hanya terdapat 1 sub-indikator saja dengan perolehan
bintang 4. Adapun indikator ke 3 terdapat 6 sub-indikator dengan 2
bintang 5, 4 sisanya bintang 4. Artinya pada Standar ini SMA Negeri 1
Lumajang berhasil menuju SNP 4.
b. Standar Isi

Pada standar ini SMA Negeri 2 Lumajang mendapatkan nilai 6,05
bintang 4 berdasarkan nilai pada raport mutu tahun 2020 dengan
kategori menuju SNP 4. Terdapat 3 indikator dengan rincian indikator
ke 2 dengan bintang 5, 2 sisanya memperoleh bintang 4.

Pada indikator ke 1 (Perangkat pembelajaran sesuai rumusan
kompetensi) terdapat 3 sub-indikator yang mendapatkan nilai bintang 5
tetapi ada 2 sub-indikator yang memperoleh bintang 3 yaitu sub-
indikator 4 (Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa) dan 5
(Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran). Artinya perangkat
pembelajaran yang tersusun belum benar-benar secara maksimal
menyesuaiakan dengan tingkat kompetensi siswa. Begitu juga dengan
ruang lingkup materi pembelajaran belum dituliskan secara sempurna.

Begitu juga pada indikator ke 3 walau sudah mencapai bintang 3
tetapi masih terdapat 1 sub-indikator yang memperoleh bintang 2 yaitu
mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman materi. Hal ini
terjadi karena sekolah masih fokus pada penuntasan KD secara minimal
disamping juga karena jauhnya dengan dunia kampus negeri untuk
mendapatkan pendalaman materi dari para dosen disamping juga faktor
pembiayaan. Disamping itu juga masih ada 1 sub-indikator lagi yang
masih memperoleh bintang 3 (Menyelenggarakan aspek kurikulum
pada muatan lokal). Hal ini terjadi karena SMAN 2 Lumajang tidak
memiliki guru pengampu mapel MULOK yang linier yaitu Bahasa
Jawa. Sehingga pengajara Bahasa Jawa bukanlah guru Bahasa Jawa
murni yakni guru-guru yang dianggap terampil berbahasa Jawa dalam
keseharian. Terdapat 3 orang pengajar Mulok yang kesemuanya tidak
berlatar belakang Bahasa jawa. 1 guru berlatar belakang Basaha
Inggris, 1 bertalar belakang biologi dan sisanya berlatar belakang
Kimia.

10

Sementara pada indikator ke 2 (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dikembangkan sesuai prosedur) memperoleh nilai
6,9 atau bintang 5.

c. Standar Proses
Pada standar ini SMA Negeri 2 Lumajang mendapatkan nilai 6,23

bintang 4 berdasarkan nilai pada raport mutu tahun 2020 dengan
kategori menuju SNP 4. Terdapat 3 indikator dengan rincian indikator
ke 2 dan 3 dengan bintang 5, sementara hanya indikator ke 1 yang
memperoleh bintang 4.

Pada indikator ke 1 terdapat 4 sub-indikator, 2 diantaranya
bintang 5, 1 bintang 4 dan 1 sub-indikator memperoleh bintang 1 yaitu
sub-indikator ke 4 (Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan
pengawas sekolah). Pada standar ini nyaris mendapatkan bintang 5
andai tidak jatuh pada sub ini.

d. Standar Penilaian Pendidikan
Terdapat 5 indiktor pada Standar Penilaian Pendidikan. Pada

standar ini SMA Negeri 2 Lumajang mendapatkan nilai 6,43 bintang 4
berdasarkan nilai pada raport mutu tahun 2020 dengan kategori menuju
SNP 4. 3 indikator memperoleh kategori bintang 5 sementara 2 sisanya
memperoleh bintang 4. Pada indikator ke 1 (Aspek penilaian sesuai
ranah kompetensi) dengan sub-indikator ke 1 (Mencakup ranah sikap,
pengetahuan dan keterampilan) memperoleh bintang 3. Artinya
penilaian belum merata pada ke 3 ranah. Yang paling baik ada pada
ranah Pengetahuan diikuti ranah keterampilan. Sementara ranah sikap
cenderung diabaikan. Seolah-olah hanya guru Pendidikan Agama dan
PPKn yang paling bertanggung jawan untuk tanah sikap ini. Padahal
semua guru mestinya juga menilai ranah ini secara komprehensif.

e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pada standar ini SMA Negeri 2 Lumajang mendapatkan nilai 6,67

bintang 4 berdasarkan nilai pada raport mutu tahun 2020 dengan
kategori menuju SNP 4. Terdapat 5 indikator pada standar ini dengan

11

rincian sebagai berikut. Indikator ke 1, 2, 3 dan 5 dengan bintang 5,
sementara indikator ke 4 (Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai
ketentuan) malah masih memperoleh bintang 1. Hal ini disebabkan
hanya terdapat 2 laboran yang memenuhi syarat dan bekualifikasi
seperti ketentuan sementara laboran yang lain belum memenuhi syarat.
Berdasarkan tabel data laboran dibawah ini maka kebutuhan laboran
masih belum memadai untuk sekolah ini. Tetapi untuk tenaga pendidik
sudah memenuhi klasifikasi pendidikan yaitu S1 dan S2. Adapun
linieritas sudah mencapai 95% dari 58 guru dan 5% belum linier yaitu
pengajar MULOK.

Tabel 2.1 Data laboran SMAN 2 Lumajang

No Laboratorium Jml. Keahlian Keahlian
Laboran Sesuai Tidak sesuai
0 1
1 Fisika 1

2 Kimia 11 0

3 Biologi 10 1

4 Bahasa 00 0

5 Komputer 11 1

Data Guru

Tabel 2.2 Data Guru SMAN 2 Lumajang Berdasarkan Kuwalifikasi Pendidikan

PENDIDIKAN S-1 S-2 P
LP L

GURU PNS/CPNS 16 9 4 10

GTT 5 11 1 2

SUB-JUMLAH 21 20 5 12

JUMLAH 41 17

TOTAL JUMLAH 58

12

Tabel 2.3 Rekapitulasi Guru dan Karyawan SMAN 2 Lumajang

Tabel 2.4 Data Linieritas Pengampu MAPEL SMAN 2 Lumajang

NO MAPEL JML LINIER TIDAK
PENGAMPU 3 LINIER

1 Pendidikan Agama 3 0

2 PPKn 2 20

3 Bahasa Indonesia 5 50

4 Matematika 7 70

5 Sejarah 3 30

6 Bahasa Inggris 5 50

7 Pendidikan Seni 3 30

8 Pendidikan Jasmani 3 30

9 PKWU 5 50

10 MULOK 3 03

11 Biologi 6 60

12 Fisika 4 40

13 Kimia 4 40

14 Geografi 2 20

15 Sosiologi 1 10

16 Ekonomi 2 20

JUMLAH 58 55 3

f. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pada standar ini SMA Negeri 2 Lumajang mendapatkan nilai 4.43

bintang 3 berdasarkan nilai pada raport mutu tahun 2020 dengan
kategori menuju SNP 3. Dari 8 SNP, standar ini yang paling rendah.
Terdapat 3 indikator dengan rincian indikator ke 1 dengan nilai 5.13

13

bintang 4, indikator ke 2 dengan nilai 2,31 bintang 2 dan indikator ke 3
memperoleh nilai 6,29 bintang 4.

Pada indikator ke 1 terdapat 6 sub-indikator dengan rincian sub-
indikator ke 1-4 memperoleh bintang 5, sub ke 5 bintang 4 tetapi sub ke
6 (Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan) hanya memperoleh
bintang 2. Hal ini disebabkan fasilitas Laboratoriun IPS tidak ada,
ruang lahan hijau yang sedikit.

Adapun indikator ke 2 (Sekolah memiliki sarana dan prasarana
pembelajaran yang lengkap dan layak) mendapatkan skor 2.31 bintang
2. Hal ini terjadi karena laboratorium IPA terpadu tidak ada, Lab Fis,
Kim, Bio tidak memiliki, Lab BAHASA tidak standar. Sementara
Indikator ke 3 (Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang
lengkap dan layak) memperoleh nilai 6.29 dengan bintang 4 artinya
sudah menuju SNP 4. Hanya terdapat 1 sub-indikator yang kurang dari
23 sub yang ada yaitu sub-indikator ke 7 (Memiliki ruang sirkulasi
sesuai standar).

g. Standar Pengelolaan Pendidikan
Pada standar ini SMA Negeri 2 Lumajang mendapatkan nilai 6,16

bintang 4 berdasarkan nilai pada raport mutu tahun 2020 dengan
kategori menuju SNP 4. Terdapat 4 indikator yang semuanya
memperoleh bintang 4. Satu-satunya sub-indikator yang mendapat
bintang 3 pada indikator ke 2 sub ke 6 (Melaksanakan pengelolaan
bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran).

h. Standar Pembiayaan
Pada standar ini SMA Negeri 2 Lumajang mendapatkan nilai 6,46

bintang 4 berdasarkan nilai pada raport mutu tahun 2020 dengan kategori
menuju SNP 4. Terdapat 3 indikator dengan rincian indikator ke 1 dan 2
memperoleh bintang 5, indikator ke 3 memperoleh bintang 4. Salah satu
sub-indikator ke 1 (Mengatur alokasi dana yang berasal dari
APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya) memperoleh bintang 3. Hal ini
terjadi karrena pengelolaan pembiayaan dari sumber dana masyarakat
sangat sulit dicapai apalagi adanya janji politik Pendidikan Gratis.

14

B. Profil Sekolah Magang
1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Lumajang

Pada tanggal 17 Agustus 1959 berdiri sebuah yayasan yang disebut
Yayasan Pendirian Sekolah Lanjutan di Lumajang yang diketuai oleh
Kepala Daerah Swatantra Tingkat II Lumajang yang saat itu dijabat oleh
Bapak Soendjoto. Yayasan tersebut membidani lahirnya sebuah lembaga
pendidikan menengah yaitu SMA Yayasan pendirian sekolah lanjutan
Kabupaten Lumajang. Saat itu lembaga pendidikan yang didirikan dan
diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1959 menggunakan nama SMA B/C
Lumajang tanpa istilah “Swasta”

Pada tanggal 16 Juli 1960 datang telegram dari pemerintah dalam hal
ini KPPK di Jakarta tertanggal 16 Juli 1960 yang menyebutkan SMA B/C
Lumajang menjadi SMA Negeri A/B/C mulai tanggal 1 Agustus 1960.
Hal ini termuat pada Berita Acara Timbang Terima dari pihak pertama yang
ditandatangai oleh bapak R. Soekardjono selaku Bupati Kepala Daerah
Lumajang sekaligus pelindung yayasan pendirian sekolah lanjutan
Kabupaten Lumajang tertanggal 19 Agustus 1960 kepada pihak kedua yang
ditandatangi oleh Kepala Perwakilan P.P dan K Daerah Jawa Timur, dalam
hal ini diwakili oleh Bapak Samadi Darmo Soedirdjo, Kepala Urusan
SMA pada Kantor perwakilan P.P dan K tersebut. Dengan demikian tanggal
1 Agustus 1960 dengan resmi ditetapkan sebagai berdirinya SMA Negeri
A/B/C Lumajang atau yang lebih dikenal dengan nama SMA Negeri
Lumajang. Pada tanggal 24 Agustus 1989 berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor
0507/0/1989 nama SMA Negeri Lumajang berubah menjadi SMA Negeri 1
Lumajang

2. Letak Geografis SMA Negeri 1 Lumajang adalah

SMA Negeri 1 Lumajang dengan NPSN 20520821 terletak di tengah
perkotaan dengan alamat Jl. Jend. A. Yani no. 7 Lumajang dengan Kode
Pos 67316 Kelurahan Kepuharjo Kecamatan Lumajang Kab. Lumajang
Prov. Jawa Timur

15

3. Visi SMA Negeri 1 Lumajang adalah
Berimtaq, Berkarakter, Berprestasi dan Berjiwa Kompetitif

4. Misi SMA Negeri 1 Lumajang adalah:
a. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan melalui pengamalan ajaran
agama antara lain sholat dhuhur berjamaah dan kegiatan ekstra
kurikuler keagamaan.
b. Menumbuhkembangkan perilaku religius dalam diri peserta didik
sehingga dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya dalam segala aspek kehidupan
c. Membentuk pribadi yang berakhlak mulia dan berbudaya
d. Membentuk kebiasaan 5S (salam, senyum, sapa, sopan, santun) dan
hubungan baik antarwarga sekolah
e. Membentuk pribadi yang peka dan peduli terhadap lingkungan dan
permasalahan sosial
f. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang inovatif dan berkualitas
g. Memenuhi fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan berwawasan
kedepan
h. Mewujudkan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler yang berkualitas
i. Menjalin kerja sama dengan orang tua, masyarakat, dan atau
institusi/lembaga lain.
j. Membentuk pribadi yang cakap (kreatif), terampil dalam teknologi dan
lancar berkomunikasi bahasa Inggris
k. Membentuk pribadi yang kompetitif yang berwawasan global
l. Mewujudkan insan yang berjiwa wirausaha (enterpreneur).

5. Tujuan Sekolah SMA Negeri 1 Lumajang
a. Terwujudnya kegiatan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-
masing.

16

b. Terbentuknya budaya istiqomah dan tepat waktu dalam mengamalkan
kegiatan ibadah.

c. Tersedianya sarana dan prasanan ibadah untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan.

d. Terwujudnya pribadi yang berakhlak mulia dan berbudaya.
e. Terbentuknya pribadi yang suka berderrma, sabar, dan pemaaf
f. Terbentuknya budaya 5S seluruh sekolah.
g. Terwujudnya budaya bersih, disiplin, dan peduli terhadap sesama.
h. Terjalinnya hubungan yang harmonis antarkomponen (warga) sekolah.
i. Mencapai target 50% peserta didik yang mengikuti seleksi SNMPTN
j. Mencapai 60% lulusan yang terima PTN
k. Meraih juara 1 OSN, O2SN, dan FLS2N tingkat Kabupaten.
l. Mewujudkan kegiatan lomba sains, bahasa Inggris, atau Olah Raga/Seni

pada peringatan HUT sekolah se-Kabupaten.
m. Terwujudnya lulusan yang kreatif, terampil menggunakan aplikasi

komputer
n. Terwujudnya lulusan yang mampu berkomunikasi bahasa Inggris.
o. Terwujudnya lulusan yang kreatif dalam bidang Karya Ilmiah Remaja.
p. Tercapainya peningkatan kerja sama dengan orang tua, masyarakat

sekitar, dan institusi/instansi lain.
q. Terwujudnya jiwa kompetitif pada diri peserta didik dengan mengikuti

berbagai ajang perlombaan, baik di bidang akademik maupun non
akademik
r. Terwujudnya lulusan yang menguasai IPTEK dan mampu bersaing di era
global.
s. Terwujudnya jiwa kewirausahaan dalam diri peserta didik

6. Capaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) SMA Negeri 1 Lumajang

a. Standar Kompetensi Lulusan
Pada standar ini SMA Negeri 1 Lumajang mendapatkan nilai 6,44

bintang 4 berdasarkan nilai pada raport mutu tahun 2020 dengan kategori
menuju SNP 4 dengan 3 indikator yang semua memperoleh bintang 4.

17

Pada indikator ke 1 terdapat 10 sub-indikator. 2 diantaranya memperoleh
bintang 5 dan 8 sisanya bintang 4. Sementara pada indikator 2 hanya ter-
dapat 1 sub-indikator saja dengan perolehan bintang 4. Adapun indikator
ke 3 terdapat 6 sub-indikator yang kesemuanya mendapatkan nilai bin-
tang 4. Artinya pada Standar ini SMA Negeri 1 Lumajang tidak terdapat
masalah yang berarti dan berhasil menuju SNP 4.

b. Standar Isi
Pada standar ini SMA Negeri 1 Lumajang mendapatkan nilai 6,12

bintang 4 berdasarkan nilai pada raport mutu tahun 2020 dengan kategori
menuju SNP 4. Terdapat 3 indikator dengan memperoleh bintang 4
semua. Dari 13 sub-indikator rata-rata mendapat bintang 4 kecuali sub-
indikator ke 1 dari indikator ke 1 (Memuat karakteristik kompetensi
sikap) mendapatkan bintang 5. Artinya perangkat pembalajaran di
sekolah ini sudah menempatkan ranah sikap begitu tinggi. Tetapi ada 1
sub-indikator yang masih bintang 3 yaitu sub-indikator 3.3
(Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal) memperoleh
bintang 3. Hal ini terjadi karena SMAN 1 Lumajang tidak memiliki guru
pengampu mapel MULOK yang linier yaitu Bahasa Jawa. Sehingga
pengajara Bahasa Jawa bukanlah guru Bahasa Jawa murni yakni guru-
guru yang dianggap terampil berbahasa Jawa dalam keseharian. Terdapat
3 orang pengajar Mulok yang kesemuanya tidak berlatar belakang Ba-
hasa jawa. 1 guru berlatar belakang Basaha Inggris, 1 bertalar belakang
biologi dan sisanya berlatar belakang Kimia.

c. Standar Proses
Pada standar ini SMA Negeri 1 Lumajang mendapatkan nilai 5.77

bintang 4 berdasarkan nilai pada raport mutu tahun 2020 dengan kategori
menuju SNP 4. Terdapat 3 indikator yang semuanya memperoleh bin-
tang 4.

Hampir semua sub-indikator mendapatkan perolehan yang sama
yaitu bintang 4 kecuali sub-indikator 3.1.4 (Mendapatkan evaluasi dari
kepala sekolah dan pengawas sekolah) mendapatkan nilai 1.12 masih

18

menuju bintang 1. Artinya masukan dari Kepala Sekolah dan Pengawas
terhadap proses perencanaan pembelajaran perlu ditingkatkan.

d. Standar Penilaian Pendidikan
Terdapat 5 indiktor pada Standar Penilaian Pendidikan. Pada

standar ini SMA Negeri 1 Lumajang mendapatkan nilai 6,26 bintang 4
berdasarkan nilai pada raport mutu tahun 2020 dengan kategori menuju
SNP 4. Ke 5 indikator memperoleh kategori bintang 4. Terdapat 5 sub-
indikator yang mendapatkan nilai 7 alias bintang 5 yaitu 4.2.1
(Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel), 4.4.2
(Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan), 4.4.3
(Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan), 4.5.2
(Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur), 4.5.3
(Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai).
Sementara ada 1 sub-indikator yang sangat jomplang dengan nilai 3 yaitu
sub 4.4.1 (Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap) memperoleh
bintang 3. Artinya pelaksanaan penilaian belum merata pada ke 3 ranah.
Walau pada perancangan perangkat sudah baik tapi pada saat
pelaksanaan penilaian cenderung terabaikan. Hal ini terjadi karena fokus
penilaian pada ranah Pengetahuan lebih diutamakan diikuti ranah ket-
erampilan. Sementara ranah sikap cenderung diabaikan. Seolah-olah
hanya guru Pendidikan Agama dan PPKn yang paling bertanggung ja-
wab untuk tanah sikap ini. Padahal semua guru mestinya juga menilai
ranah ini secara komprehensif.

e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pada standar ini SMA Negeri 1 Lumajang mendapatkan nilai 6,29

bintang 4 berdasarkan nilai pada raport mutu tahun 2020 dengan kategori
menuju SNP 4. Terdapat 5 indikator pada standar ini yang semuanya
memperoleh bintang 5. Tetapi sub-indikator ke 5.4.8 (Ketersediaan dan
kompetensi laboran sesuai ketentuan) malah masih memperoleh bintang
2 dengan nilai 3,5. Hal ini disebabkan hanya terdapat 2 laboran yang me-
menuhi syarat dan bekualifikasi seperti ketentuan sementara laboran
yang lain belum memenuhi syarat. Berdasarkan tabel data laboran

19

dibawah ini maka kebutuhan laboran masih belum memadai untuk

sekolah ini. Tetapi untuk tenaga pendidik sudah memenuhi klasifikasi

pendidikan yaitu S1 dan S2. Adapun linieritas sudah memenuhi syarat

MULOK Bahasa Jawa yang belum linier.

Berikut rekapitulasi guru dan karyawan SMA Negeri 1 Lumajang:

a. Guru Tetap (PNS) : 30 orang

b. Guru Tidak Tetap (GTT) : 20 orang

c. Tenaga Administrasi (PNS) : 3 orang

d. Tenaga Honorer (PTT) : 17 orang

Tabel 2.5 data guru berdasarkan kualifikasi Pendidikan S-1 S-2
5
PENDIDIKAN 3
8
GURU PNS/CPNS 25

GTT 17

JUMLAH 42

TOTAL JUMLAH 50

Dari data tersebut di atas tergambar bahwa pelayanan minimum di SMA
ini bisa berjalan dengan baik.

f. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pada standar ini SMA Negeri 1 Lumajang mendapatkan nilai

paling rendah diantara 8 SNP yang ada yaitu 3,25 bintang 2 berdasarkan
nilai pada raport mutu tahun 2020 dengan kategori menuju SNP 2. Ter-
dapat 3 indikator dengan rincian indikator ke 1 dengan nilai 3,06 bintang
2, indikator ke 2 dengan nilai 1,99 bintang 1 dan indikator ke 3 mem-
peroleh nilai 4,7 bintang 3.

Pada indikator ke 1 (Kapasitas daya tampung sekolah memadai)
sub-indikator 6.1.2 (Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa) 6.1.4
(Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah siswa) dan 6.1.6 (Memiliki
ragam prasarana sesuai ketentuan) masing-masingmemiliki nilai kurang
dari 1. Hal ini menjukkan bahwa lahan serta gedung dana prasarana
lainnya masih kurang khususnya prasarana ibadah.

20

Adapun sub-indikator 6.2.1-6.2.11 yang berhubungan dengan
laboratorium semuanya masih sangat memprihatinkan. Sehingga
pembelajaran yang membutuhkan praktikum masih belum maksimala
dilaksanakan.

Sementara untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat maka
ruang guru, ruang UKS, tempat ibadah, jamban, gudang, ruang sirkulasi,
ruang tata usaha, ruang konseling, ruang organisasi kesiswaan, tempat
parkir dan tempat ibadah perlu perbaikan dan pengadaan baik melalui
pengusulan ke pemerintah maupun kerjasama dengan komite sekolah.

g. Standar Pengelolaan Pendidikan
Pada standar ini SMA Negeri 1 Lumajang mendapatkan nilai 6,72

bintang 5 berdasarkan nilai pada raport mutu tahun 2020 dengan kategori
menuju SNP. Terdapat 4 indikator yang semuanya memperoleh bintang
5. Hanya ada 3 indikator yang mendapatkan bintang 4 dari 16 sub-
indikator. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan seklah di SMAN 1
ini sangat baik.

h. Standar Pembiayaan
Pada standar ini SMA Negeri 1 Lumajang mendapatkan nilai 6,32

bintang 4 berdasarkan nilai pada raport mutu tahun 2020 dengan kategori
menuju SNP 4. Terdapat 3 indikator dengan rincian indikator ke 1 dan 3
memperoleh bintang 5, indikator ke 2 memperoleh bintang 3. Satu-satu
sub-indikator 8.2.1 (Memiliki biaya operasional non personil sesuai
ketentuan) mendapatkan nilai 5 dengan kategori bingtang 3 (menuju
SNP3) masih mengalami kendala untuk diwujudkan dengan maksimal.

21

BAB III PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

A. Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK)
1. Judul RPK
“Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pembelajaran Melalui IHT Pem-
belajaran Berdiferensiasi”.

2. Tujuan

Terdapat 3 tujuan utama yaitu:

a) Meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran berdiferensiasi
b) Meningkatkan kompetensi Calon Kepala Sekolah
c) Meningkatnan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran berdiferensiasi

3. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan yang akan dicapai dalam penelitian RPK ini adalah :
a) Meningkatnya kemampuan guru dalam pembelajaran berdiferensiasi

Hal ini ditandai dengan tercapainya indikator keberhasilan sebagai
berikut:
• Terpetakannya kebutuhan belajar siswa dari sisi kecepatan belajar

dengan memanfaatkan aplikasi Kecepatan Belajar
• Terpetakannya kebutuhan belajar siswa dari sisi minat bakat

dengan memanfaatkan aplikasi Kecerdasan Ganda
• Terpetakannya kebutuhan belajar siswa dari sisi modalitas belajar

dengan memanfaatkan aplikasi Gaya Belajar
• Tersusunnya RPP yang mengakomodasi pembelajaran

berdifferensiasi
• Tersusunnya Bahan ajar 1 KD yang mengakomodasi pembelajaran

berdifferensiasi
• Terlaksananya simulasi pembelajaran berdifferensiasi

b) Meningkatknya kompetensi Calon Kepala Sekolah
 Kompetensi Kepribadian
• Melaksanakan tugas-tugas dengan perencanaan yang matang

22

dan evaluasi berkelanjutan
• Berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada teman-teman

sejawat berkaitan dengan tugas sehari-hari.
• Perkataan Selaras dengan tindakan yang dilakukan
• Cara berbicara, bersikap dan berperilaku dapat diteladani oleh

warga sekolah dan masyarakat

 Kompetensi Sosial
• Meningkatnya kompetensi sosial dalam melakukan kerja sama
dengan perseorangan dan institusi lain, baik institusi pemerintah
atau swasta, untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan di
sekolah dimana saya bertugas.
• Meningkatnya kompetensi sosial dalam melakukan
penggalangan bantuan dari semua warga sekolah tempat
bertugas untuk meringankan penderitaan warga masyarakat
yang sedang tertimpa bencana/ musibah atau mengalami
kesulitan ekonomi.

 Kompetensi Kewirausahaan
• Meningkatnya Kompetensi Kewirausahaan dalam memahami
program-program inovatif yang bisa meningkatkan keefektifan
sekolah dengan baik.
• Meningkatnya Kompetensi Kewirausahaan khususnya dalam
rasa optimis, pantang menyerah, dan berpikir alternatif terbaik
untuk mencapai keberhasilan di sekolah.

c) Meningkatnan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran berdiferensiasi
• Meningkatnya partisipasi aktif siswa dalam KBM
• Terjembatani bakat minat setiap peserta didik
• Terciptanya proses belajar mengajar yang lancar dan kondusif
• Terciptanya kesempatan bagi semua peserta didik untuk
mendemonstrasikan kemampuan yang dimilikinya
• Berlansungnya proses belajar mengajar sesuai dengan tingkat
kebutuhan peserta didik
• Dipahaminya materi pemebelajaran lebih mudah

23

• Meningkatnya nilai rata-rata UH
• Berkembangnya kompetensi sikap peserta didik secara optimal
• Berkembangnya kompetensi pengetahuan peserta didik secara

optimal
• Berkembangnya kompetensi keterampilan peserta didik secara

optimal

4. Program Kegiatan

1) Sosialisasi Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) .
2) IHT Pembelajaran berdiferensiasi
3) Pemetaan kebutuhan belajar siswa
4) Penyusunan RPP pembelajaran berdiferensiasi
5) Penyusunan bahan ajar pembelajaran berdiferensiasi
6) Simulasi pembelajaran berdiferensiasi
7) Pendampingan pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi
5. Langkah-langkah Kegiatan

Siklus I

a) Persiapan
Kegiatan yang dilakukan oleh calon kepala sekolah pada tahap persiapan
ini, meliputi :

1) Koordinasi dengan kepala sekolah, guru senior/teman sejawat yang
ditugasi membantu pelaksanaan kegiatan. Koordinasi dengan kepala
sekolah terkait dengan rencana pelaksanaan kegiatan ini, bisa berjalan
baik dan kepala sekolah sangat mendukung.

2) Sosialisasi kepada warga sekolah pada forum rapat dinas yang dihadiri
oleh seluruh komponen yang terdiri atas guru dan tenaga
kependidikan. Menyusun program perencanaan tindakan (panduan
kegiatan) meliputi pendahuluan, pelaksanaan dan penutup.

3) Menyiapkan administrasi kegiatan dengan penyusunan SK
kepanitiaan, daftar hadir narasumber, daftar hadir panitia dan daftar
hadir peserta. Membuat undangan untuk narasumber dan peserta.

24

4) Bersama-sama dengan programer membuat aplikasi pemetaan sambil
membaca rujukan/buku-buku penyusunan instrumen pemetaan

5) Menentukan narasumber yaang akan mengisi selama RPK yaitu
kepala sekolah, pengawas sekolah, dan calon kepala sekolah sebagai
fasilitator atau pendamping selama kegiatan. Menyiapkan materi-
materi dan referensi.

6) Mereviu dan menggandakan instrumen monitoring kegiatan yang
sudah dibuat saat IST 1 (mengacu pada langkah-langkah kegiatan).

7) Mereviu dan menggandakan instrumen evaluasi calon kepala sekolah
yang sudah dibuat di IST 1 mengacu pada indikator-indikator yang
hendak dicapai oleh calon kepala sekolah.

8) Mereviu dan menggandakan instrumen evaluasi yang sudah dibuat di
IST 1 mengacu pada indikator-indikator yang hendak dicapai.

9) Mereviu dan menggandakan dampak kegiatan yang sudah dibuat di
IST 1 mengacu pada indikator yang hendak dicapai.

10) Menyiapkan Ms. Teams sebagai media untuk sosialisasi RPK

b) Pelaksanaan
Melaksanakan setiap kegiatan yg telah disusun berdasarkan

proposal dan panduan yang telah dibuat. Calon kepala sekolah ikut terlibat
langsung mulai dari mengarahkan kegiatan sampai dengan melakukan
pendampingan dalam kegiatan sesuai dengan apa yang akan dicapai.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1) Sosialisasi Program RPK
 Waktu Pelaksanaan
Sosialisasi program RPK dilaksanakan pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 11 September 2021
Waktu : pukul 19.30 – 21.00
 Mode Acara Pelaksanaan
Sosialisasi dilaksanakan secara DARING bersamaan dengan rapat
dinas persiapan Pembelajaran Tatap Muka.
 Peserta Kegiatan

25

Peserta Kegiatan sosialisasi RPK adalah Kepala sekolah, Guru dan
karyawan SMA Negeri 2 Lumajang.

Tabel 3.1. Rekapitulasi Peserta Sosialisasi RPK

No Jabatan Jumlah Jumlah yang hadir
1
1 Kepala sekolah 1 45
30
2 Guru 58

3 Karyawan 29

 Diskripsi kegiatan
Kegiatan sosialisasi sempat mengalami penundaan karena listrik
padam di rumah CKS sehingga pelaksanaan menunggu listrik
menyala. Karena CKS merupakan WAKA Kurikulum yang
sekaligus bertanggung jawab terhadap persiapan PTM untuk
mensosialisakannya juga. Sambil menunggu listrik nyala kami
segenap guru dan karyawan melakukan obrolan di grup WA.
Sekitar pkl 20.30 listrik nyala dan rapat dinas dimulai. Diawali
dengan salam pembuka oleh WAKA Humas SMA Negeri 2
Lumajang selaku pembawa acara. Dilanjutkan sambutan dari
Kepala sekolah Bpk. Mohammad Asyari, M.M yang saat itu belum
pensiun. Acara berikutnya adalah sosialisasi tentang PTM oleh
WAKAKUR. Setelah selesai acara sosialisasi PTM maka
dilanjutkan sosialisasi program RPK oleh CKS. Kepala sekolah
meminta waktu untuk berbicara guna memberi dukungan atas
program RPK dan himbauan kepada seluruh warga sekolah untuk
turut vserta menyukseskan program RPK CKS. Acara diakhiri
dengan doa yang dipimpin oleh Bapak. Ahmad Mubarokah, S.PdI
selaku guru agama Islam di SMAN 2 Lumajang.axaaa

2) IHT pembelajaran berdiferensiasi
 Waktu Pelaksanaan
Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pembelajaran Melalui IHT
Pembelajaran Berdiferensiasi dilaksanakan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 13 September 2021

26

Waktu : Pukul 10.00 – 16.30
 Mode Acara Pelaksanaan

Kegiatan IHT dilaksanakan secara LURING Tatap Muka dengan
model Ceramah, dan Tanya Jawab.
 Tempat : Ruang Pertemuan SMA Negeri 2 Lumajang
 Nara sumber:

Tabel 3.2. Daftar Nara Sumber Nama

No Materi

1 Kebijakan Pembelajaran di Drs. Mohammad Asyari, M.M

SMA Negeri 2 Lumajang Kepala Sekolah SMA N 2

Lumajang

2 Teori dan Konsep Drs. Eko Widodo, M.Pd

Pembelajaran Korwas SMA/SMK/PKLK

Berdifferensiasi Kabupaten Lumajang

 Fasilitator
Fasilitator sekaligus pendamping pada RPK ini adalah CKS itu
sendiri yaitu Sutrisno, S.Pd

 Peserta Kegiatan
Target Peserta pada kegiatan ini adalah seluruh guru SMA Negeri
2 Lumajang sejumlah 58 Orang. Tapi karena bersamaan dengan
kegiatan PPPK maka ada sebagian guru yang tidak ikut secara
penuh pada hari ke 1. Sehingga yang ikut sejumlah 45 orang guru.

 Diskripsi kegiatan
IHT hari pertama diawali dengan mengisi daftar hadir dilanjutkan
dengan acara seremonial pembukaan dengan pembawa acara
Nidia Ulfa, S.Pd guru Bahasa Indonesia. Berikut susunan acara
pembukaan IHT pembelajaran berdiferensiasi.

Tabel 3.3. Susunan Acara Pembukaan IHT Petugas
MC
No Acara Elsa Maretta, S.Pd
1 Kata Pembuka
2 Menyanyikan Lagu Indonesia Ahmad
Mubarokah, S.PdI
Raya Drs. Mohammad
3 Doa Asyari, M.M

4 Sambutan sekaligus materi
Kebijakan tentang Pembelajaran

27

di SMA Negeri 2 Lumajang

dilanjutkan membuka membuka

acara kegiatan Peningkatan

Kemampuan Guru dalam

Pembelajaran Melalui IHT

Pembelajaran Berdiferensiasi

5 Penutup MC

6 Pengarahan IHT CKS

Setelah selesai acara pembukaan dilanjutkan pengarah
pelaksanaan IHT oleh CKS agar kegiatan IHT berlangsung seperti
rencana. Diawali pemaparan konsep Profil Pelajar Pancasila yang
merupakan kiblat Pembelajaran Berdiferensiasi. Secara gamblang
Narasumber menjelaskan konsep pembelajaran berdiferensiasi
dipadu dengan tanya jawab yang segar dan hidup sehingga peserta
IHT bersemangat mengikutinya. Pelaksanaan IHT mengalami
break 2 kali untuk ISOMA Dzuhur dan Ashar.

Berikut Jadwal Kegiatan IHT di hari ke 1

Tabel 3.4. Jadwal IHT Hari ke 1

No Waktu Materi Metode Narasumber
Ceramah Fasilitator
1 11:00-12:00 Teori dan Konsep Drs. Eko
Pembelajaran Widodo, M.Pd
Berdifferensiasi
Panitia
2 12:00-13:00 ISHOMA Drs. Eko
Widodo, M.Pd
3 13:00-15:00 Teori dan Konsep Diskusi
Pembelajaran Tanya Panitia
Berdifferensiasi Jawab Drs. Eko
Widodo, M.Pd
4 15:00-15:30 ISHOMA Diskusi
Tanya
5 15:30:16:30 Teori dan Konsep Jawab
Pembelajaran
Berdifferensiasi

28

3) Pemetaan Kebutuhan Belajar
 Waktu Pelaksanaan
Pemetaan Kebutuhan Belajar dilaksanakan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 14 September 2021
Waktu : Pukul 10.00 – 16.30
 Mode Acara Pelaksanaan
Kegiatan Pemetaan Kebutuhan Belajar ini dilaksanakan secara
LURING Tatap Muka dengan model ceramah, diskusi dan
penugasan secara mandiri.
 Tempat : Ruang Guru SMA Negeri 2 Lumajang
 Fasilitator
Fasilitator sekaligus pendamping pada RPK ini adalah CKS itu
sendiri yaitu Sutrisno, S.Pd
 Peserta Kegiatan
Target Peserta pada kegiatan ini adalah seluruh guru SMA Negeri
2 Lumajang sejumlah 58 Orang. Tapi karena bersamaan dengan
kegiatan PPPK maka ada sebagian guru yang tidak ikut secara
penuh pada hari ke 2. Sehingga yang ikut sejumlah 40 orang guru
 Diskripsi kegiatan
Kegiatan diawali dengan mengisi daftar hadir. Dilanjutkan
dengan penjelasan dan Pengenalan Aplikasi Pemetaan Gaya
Belajar, Kecerdasan Ganda dan Kecepatan Belajar serta
bagaimana cara menyisipkannya dalam RPP dan Bahan Ajar oleh
fasilitator. Para peserta melanjutkan dengan Pemetaan Kebutuhan
Belajar untuk disisipkan dalam RPP, Bahan ajar dan diteraplan
dalam pembelajaran setelah break sholat Dzuhur dengan teknik
penugasa mandiri serta pendampingan dari fasilitator. Pemetaan
yang sudah ada aplikasi peserta tinggal memanfaatkan hasil yang
sudah ada berdasarkan isian angket yang sudah diisi oleh siswa
serta nilai UH yang sudah diinputkan oleh setiap pengajara.
Peserta tinggal membuat pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan
kesiapan belajar siswa berdasarkan ciri khas masing-masing

29

mapel. Dari 40 orang guru yang ikut ternyata yang mengumpulkan
pemetaan berdasarkan ciri khas masimg-masing mapel sebanyak
30 orang dan sudah mewakili setiap mapel yang diajarkan di SMA
Negeri 2 Lumajang.

Adapun untuk memperoleh data pemetaan tentang Gaya
Belajar Siswa dan Kecerdasan Ganda, para siswa sudah diminta
mengisi angket (angket terlampir) tersebut pada tanggal 13 dan 14
September 2021 melalui web SMA Negeri 2 Lumajang. Sementara
data tentang Kecepatan Belajar diperoleh dari data UH pertama
yang diisikan oleh guru masing-masing mapel. Baik untuk mengisi
angket maupun membuka 3 aplikasi dimaksud para pengguna
tinggal masuk ke web SMA Negeri 2 Lumajang, masuk tab
kurikulum lalu pilih “Rekap Kebutuhan Belajar Siswa”

Berikut gambar screenshot aplikasi dimaksud.

Gambar 3.1. Aplikasi Kebutuhan Belajar Siswa

4) Penyusunan RPP
 Waktu Pelaksanaan
Sosialisasi program RPK dilaksanakan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 15 September 2021
Waktu : Pukul 10.00 – selesai
30

 Mode Acara Pelaksanaan
Kedgiatan ini dilaksanakan melalui teknik penugasan dan
pendampingan tatap muka dan DARING

 Tempat : Ruang Guru SMA Negeri 2 Lumajang dan DARING
 Fasilitator

Fasilitator sekaligus pendamping pada RPK ini adalah CKS itu
sendiri yaitu Sutrisno, S.Pd
 Peserta Kegiatan
Target Peserta pada kegiatan ini adalah seluruh guru SMA Negeri
2 Lumajang. Tapi karena bersamaan dengan kegiatan PPPK maka
ada sebagian guru yang tidak ikut pemdampingan secara penuh
pada hari ke 3. Ukurannya bukan siapa yang hadir tapi siapa yang
mengumpulkan RPP. Terdapat 30 orang yang mengumpulkan RPP

 Diskripsi kegiatan
Kegiatan pembuatan RPP ini dilaksanakan melaui teknik

penugasan dengan pendampingan dan pembimbingan baik tatap
muka maupun DARING. Yang mengerjakan di sekolah maka
akan mendapatkan pendampingan secara tatap muka sekaligus
berdiskusi dengan peserta lainnya. Sementara yang mengerjakan
di rumah maka apabila dirasa perlu bisa berkonsultasi secra
daring pada fasilitator untk kegiatan pendampingannya.

Peserta tidak membuat RPP secara menyeluruh tapi
memodifikasi RPP mereka yang sudah dibuat tapi belum
memasukkan salah satu komponen kesiapan belajar di dalamnya.
Khususnya pada kegiatan pembelajaran bagian inti dengan
mencantumkan diferensiasi konten dan diferensiasi produk.

Berikut tabel penambahan komponen dimaksud.

31

Tabel 3.5. Contoh Penambahan Komponen Diferensiasi Kontent dan Produk pada
Kegiatan INTI KBN

Untuk mengetahui seberapa baik RPP yang disusun oleh
para peserta maka RPP tersebut ditelaah dengan instrumen telaah
sebagai terlampir.

RUBRIK PENILAIAN TELAAH RPP
Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut:
1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai.
2. Berikan nilai pada stiap komponen RPP dengan cara membu-
buhkan tanda cek (√) pada kolom pilihan (skor = 1), (skor = 2),
atau (skor = 3) sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP yang
ditelaah atau dinilai
3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan perencanaan pem-
belajaran
4. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah skor yang diperoleh
5. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:


= %

32

PERINGKAT NILAI
Sangat Baik ( A) 89 < A ≤ 100
Baik (B) 79 < B ≤ 90
Cukup (C) 69 < C ≤ 80
Kurang (K)
≤ 69

Berdasarkan hasil telaah, terdapat 3 peserta yang
komponen RPP masih kurang seperti tertera pada tabel berikut:

Tabel 3.6. Daftar Peserta dengan capaian kurang Nilai
C
No Mata Pelajaran Nama guru D
C
1 Sejarah Indonesia Drs. Akhmad Sodiq

2 Pkwn Drs. Masduki

3 Fisika Salim Nakhas

5) Penyusunan Bahan Ajar
 Waktu Pelaksanaan
Penyusunan Bahan Ajar yang mengakomodasi pembelajaran
berdiferensiasi dilaksanakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 16 September 2021
Waktu : Pukul 10.00 – selesai
 Mode Acara Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan melalui teknik penugasan dan
pendampingan tatap muka dan DARING
 Tempat : Ruang Guru SMA Negeri 2 Lumajang dan DARING
 Fasilitator
Fasilitator sekaligus pendamping pada RPK ini adalah CKS itu
sendiri yaitu Sutrisno, S.Pd
 Peserta Kegiatan
Target Peserta pada kegiatan ini adalah seluruh guru SMA Negeri
2 Lumajang. Tapi karena bersamaan dengan kegiatan PPPK maka
ada sebagian guru yang tidak ikut pemdampingan secara penuh

33

pada hari ke 4. Ukurannya bukan siapa yang hadir tapi siapa yang
mengumpulkan Bahan Ajar. Terdapat 31 orang yang
mengumpulkan Bahan Ajar

 Diskripsi kegiatan
Kegiatan penyusunan Bahan Ajar ini dilaksanakan melaui

teknik penugasan dengan pendampingan dan pembimbingan baik
tatap muka maupun DARING. Yang mengerjakan di sekolah
maka akan mendapatkan pendampingan secara tatap muka
sekaligus berdiskusi dengan peserta lainnya. Sementara yang
mengerjakan di rumah maka apabila dirasa perlu bisa
berkonsultasi secara daring pada fasilitator untk kegiatan
pendampingannya.

Peserta bisa menyusun bahan ajar secara menyeluruh tapi
juga bisa memodifikasi Bahan Ajar yang sudah ada bahkan bisa
mengadopsi bahan ajar tertentu yang bisa memfasilitasi
pembelajaran berdiferensiasi. Terdapat 3 ragam bahan ajar yang
dikumpulkan yaitu video, power poin, dan LKS/Modul/UKBM.
Berikut rinciannya:

Tabel 3.7. Rekapitulasi Bahan Ajar Jumlah
17
No Jenis Bahan Ajar 3
1 Video 11
2 Power Poin 31
3 LKS/Modul/UKBM
Jumlah

Untuk mengetahui kualitas bahan ajar para peserta maka
bahan ajar tersebut ditelaah terlebih dulu menggunakan
instrumen sebagaimana terlampir:

34


Click to View FlipBook Version