The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul Disusun oleh Training Operation PT DARMA HENWA TBK - BENGALON COAL PROJECT

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ptdhtraining, 2021-07-29 04:02:12

ADT KOMATSU HM400

Modul Disusun oleh Training Operation PT DARMA HENWA TBK - BENGALON COAL PROJECT

Keywords: ADT KOMATSU HM400

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400 Page 51 of 116

6. Engine Oil Pressure Caution Lamp
Ketika engine hidup dan monitor ini menyala berarti
tekanan oil engine kurang dari standart. Ketika monitor ini
menyala, pada saat yang bersamaan di tampilkan pada
character display serta otomatis tenaga engine akan di
batasi. Segera hentikan unit dan matikan engine serta
lakukan pengecekan.

7. Brake Oil Pressure Caution Lamp
Monitor ini akan menyala untuk memperingatkan operator
bahwa tekanan oil accumulator brake turun di bawah
standart dari yang telah di tentukan. Central warning lamp
dan alarm buzzer tidak bekerja pada saat engine mati. Jika
tekanan oil accumulator tetap kurang dari standart yang di
tetapkan selama 30 detik setelah engine di hidupkan ”E03
CHECK RIGH NOW” di tampilkan di character display,
hentikan unit di tempat aman, kemudian matikan engine
lakukan pengecekan.

8. Tilt Caution Lamp
Monitor ini menyala pada saat posisi dumping dan chasis
bagian belakang sebelah kiri dan kanan terangkat sehingga
miring melebihi standart safety yang telah di tentukan, bila
hal ini terjadi, turunkan dump body kemudian cari tempat
yang aman dan rata di mana unit dapat dumping dengan
baik.

9. Machine Monitor Caution Lamp (Option)
Monitor ini menyala bila ada kerusakan system pada
perlengkapan tambahan yang terpasang di unit. Ketika
monitor ini menyala pada saat bersamaan ”E03 CHECK RIGH
NOW” akan di tampilkan di character display, segera
hentikan unit di tempat yang aman, kemudian matikan
engine dan lakukan pengecekan.

10. Engine System Caution Lamp
Monitor ini akan menyala bila ada ketidak normalan pada
System Control (pengatur) yang di deteksi oleh Controler,
ketika monitor ini menyala, pada saat bersamaan ”E03
CHECK RIGHT POINT NOW” akan di tampilkan di character
display, segera hentikan unit di tempat yang aman,
kemudian matikan engine dan lakukan pengecekan.

Operation Training

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

11. Transmission System Caution Lamp
Monitor ini akan menyala bila ada ketidak normalan pada
System Control (pengatur) yang di deteksi oleh controller.
Ketika monitor ini menyala, pada saat yang bersamaan ”E03
CHECK RIGH NOW ” akan di tampilkan di character display.
Segera hentikan unit di tempat yang aman, kemudian
matikan engine dan lakukan pengecekan.

12. Retarder System Caution Lamp
Monitor ini akan menyala bila ada ketidak normalan pada
system control (pengatur) yang dideteksi oleh Retarder
controller, ketika monitor ini menyala, pada saat yang
bersamaan “E03 CHECK RIGHT NOW “ akan di tampilkan di
character display, segera hentikan unit di tempat yang
aman kemudian matikan engine dan lakukan pengecekan.

8 Meter Display Portion

Gambar Instrument panel meter display portion

KETERANGAN

1. Preheating pilot lamp 7. Head lamp high beam pilot lamp
2. Exhaust brake pilot lamp 8. Turn signal pilot lamp
3. Retarder pilot lamp 9. Shift indicator
4. Inter axle differential pilot lamp 10. Shift lever position lamp
5. Lock up pilot lamp 11. Output (Power) mode pilot lamp
6. Shift hold pilot lamp 12. Left, right differential pilot lamp

Operation Training Page 52 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

1) Preheating PilotLamp
Monitor ini akan menyala ketika electirc untuk pemanasan
awal engine mulai bekerja. Ketika starting switch posisi ON
dalam cuaca dingin monitor akan menyala dan kemudian
akan mati setelah 20 – 30 detik untuk menginformasikan
preheating(pemanasanawal sudah komplit/selesai.

2) Exhaust Brake Pilot Lamp
Lampu ini akan menyala ketika exhaust brake di aktifkan
(digunakan).

3) Retarder Pilot Lamp
Monitor ini akan menyala ketika lever (tuas) retarder di tarik
dan retardernya bekerja.

4) Inter Axle Differential Lock Pilot Lamp
Monitor ini menyala apabila inter-axle differential lock bekerja.

5) Lock Up Pilot Lamp
Monitor ini akan menyala ketika lock up torque converter
bekerja dan transmisi berpindah ke direct drive (seperti kalau
mengunakan kopling).

6) Shift Hold Pilot Lamp
Monitor ini menyala apabila switch shift hold bekerja.

7) Head lamp High Beam Pilot Lamp
Monitor akan menyala ketika lampu utama disetel dalam
kondisi high beam.

8) Turn Signal Pilot Lamp
Monitor ini akan berkedip – kedip pada saat yang bersamaan
dengan berkedipnya lampu sign.

9) Shift Indicator
Monitor ini menunjukkan posisi kecepatan dari transmisi yang
berfungsi pada saat itu.

Operation Training Page 53 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

10) Shift Lever Position Pilot Lamp
Monitor ini menampilkan posisi dari lever (tuas) pemindah
kecepatan transmisi. Nomor yang sesuai dengan kecepatan
yang di pilih akan menyala.

11) Power Mode (Output mode) Pilot Lamp
Monitor ini akan menampilkan power mode. Monitor ini akan
menyala ketika power mode di gunakan, High power (P) atau
economy (E) yang menyala.

12) Left, Right Differential Pilot Lamp
Monitor ini menyala apabila differential kiri dan kanan bekerja.

KETERANGAN

1. TorqueConverterOilTemperatureGauge 4. Speedometer Gauge

2. Engine Water Temperature Gauge 5. Retarder Oil Temperature Gauge

3. Engine Tachometer 6. Fuel Level Gauge

1) Torque Converter Oil Temperature Gauge
Meter ini menunjukkan suhu oil torque converter. Jika jarum
penunjuk pada saat operasi mencapai garis merah, alarm

buzzer akan berbunyi dan central warning lamp akan
menyala “E 02 TC OVERHEAT” akan ditampilkan di
character display.
Tindakannya adalah: Running engine di kecepatan
medium tanpa beban dan tunggu sampai meter kembali
masuk dalam batasan daerah putih.

Operation Training Page 54 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

2) Engine Water Temperature Gauge
Meter ini menunjukkan suhu air pendingin engine. Jika
mencapai batasan garis merah pada saat operasi, alarm
buzzer akan berbunyi dan control warning lamp akan
menyala pada saat yang sama “E02 ENGINE OVER HEAT“
akan ditampilkan di character display.
Tindakannya adalah: Running engine di kecepatan sedang
tanpa beban dan tunggu sampai jarum kembali normal.

3) Engine Tachometer
Meter ini menunjukkan kecepatan putar engine (RPM
engine) jika jarum penunjuk mencapai batasan warna
merah pada saat operasi, alarm buzzer akan berbunyi
dan central warning lamp akan menyala pada saat yang
bersamaan, kurangi RPM engine dan kecepatan unit.

4) Speedometer Gauge
Meter ini menunjukkan berapa kecepatan unit pada saat
berjalan.

5) Retarder Oil Temperature Gauge
Meter ini menunjukkan suhu oil retarder, sebaiknya di
jaga jangan sampai jarum pengukur suhunya berada di
range merah pada saat operasi, jika jarum berada di
range merah saat operasi maka alarm buzzer akan
berbunyi dan central warning lamp akan menyala dan
“E02 BRAKE OVER HEAT“ akan ditampilkan di layar.

6) Fuel Level Gauge
Meteran ini menunjukkan jumlah bahan bakar yang ada
dalam tangki. Ketika fuel caution lamp menyala, berati
bahan bakar yang ada dalam tangki kurang dari 140 liter,
segera periksa dan tambahkan bahan bakar ke dalam
tangki bahan bakar.

7) Central Warning Lamp
Jika unit dalam kondisi seperti keterangan di bawah ini,
lampu akan menyala dan pada saat yang sama, Alarm
Buzzer akan berbunyi terputus-putus.

Operation Training Page 55 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

KETERANGAN
 Ketika ke tidak normalan terjadi pada salah satu diantara “Emerygency Stop Item”.
 Ketika action code “E02” atau “E03” di tampilkan di character Display.
 Jika Parking Brake di fungsikan, tetapi Shift Lever Transmission tidak di posisi N.
 Ketika Dump Lever tidak pada posisi Float atau Dump posisi naik dan Shift lever tidak

pada posisi N.
 Ketika engine Tachometer menunjukkan masuk ke dalam batasan daerah merah.
9 Switch & Indicator Lamp

Gambar Instrument panel switch dan indicator

Operation Training Page 56 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

KETERANGAN

1. Starting Switch 14. Fog lamp switch

2. Lampswitch,turnsignal,dimmerswitch 15. Side lamp switch

3. Machine monitor bulb check switch 16. Working lamp (depan)

4. Exhaust brake switch 17. Working lamp (belakang)

5. Hazard lamp switch 18. Yellow rotating lamp switch

6. Night dimmer switch 19. Power window switch

7. Power mode selector switch 20. Power window switch

8. Emergency steering switch 21. Machine monitor mode selector switch

9. Shift hold switch 22. Cigarette lighter

10. Parking brake switch 23. Horn button

11. AISS low switch 24. Wiper, window washer switch

12. Inter-axle differential lock switch 25. Room lamp switch

13. Left, right differential lock switch

Dibawah ini adalah fungsi dari masing-masing switch:
1) Starting Switch

Swicth ini digunakan untuk menghidupkan atau mematikan engine.

- Posisi OFF

Pada posisi ini, kunci starting switch dapat dimasukkan
dan dibuka, ketika kunci diputar pada posisi OFF, semua circuit
electric akan di putuskan dan engine akan mati.
- Posisi ON

Pada posisi ini, arus listrik mengalir ke system charging
dan lampu. Jaga kunci tetap pada posisi ON saat engine hidup.
Jika starting switch ditahan pada posisi antara ON dan OFF,
Controller menganggap ini terjadi ketidak normalan,
kembalikan starting switch ke posisi OFF kemudian putar ke
posisi ON lagi seperti biasa. Dalam kondisi cuaca dingin, jika
starting switch diputar ke posisi on, Preheating otomatis
akan berfungsi dan preheating pilot lamp akan menyala
dan akan mati setelah proses pemanasan awal tersebut
selesai.
- Posisi Start

Ini adalah posisi untuk menghidupkan engine. Tahan
kunci pada posisi ini untuk memutar engine, dan segera
lapaskan setelah engine mulai hidup. Kunci secara
otomatis akan kembali ke posisi on.

Operation Training Page 57 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

2) Lamp Switch, Turn Signal, Dimmer Switch
1. Lamp Switch
Swith ini digunakan untuk menyalakan lampu utama,
lampu samping, lampu ekor, lampu monitor dan lampu
belakang.
‐ Posisi (a): OFF
‐ Posisi (b): Lampu untuk jarak samping, lamp ekor,
lampu monitor.
‐ Posisi (c) : Lampu depan akan menyala serta ditambah
lampu pada posisi (b). Swicth lamp bisa dioperasikan
tanpa terpengaruh oleh posisi dari lever.

2. Turn Signal Lever
Lever ini digunakan untuk mengoperasikan lampu sein.
‐ Belok kanan : dorong lever ke depan.
‐ Belok kiri : tarik lever ke belakang.
Ketika lever dioperasikan, pilot lamp turn signal akan

berkedip juga. Saat steering diputar kembali, lever secara
otomatis kembali ke posisi semula. Jika tidak bisa
kembali, kembalikan secara manual.

3. Dimmer Switch
Switch ini digunakan untuk mengubah lampu utama
antara High beam (lampu jauh) atau Low beam (lampu
dekat). Bila lever digerakkan ke atas maka lampu
utama menjadi high beam. Dan apabila lever dilepas
maka secara otomatis akan kembali ke posisi semula.

4. Machine Monitor Bulb Check Switch
Putar starting switch ke posisi ON, kemudian tekan
switch ini untuk mengecek apakah ada bohlam yang
putus atau tidak.

3) Exhaust Brake Switch
Switch ini digunakan untuk merubah pengoperasian
keadaan exhaust brake.
a) Ketika accelerator pedal dilepas dan torque converter
dalam keadaan lock-up, exhaust brake bekerja dan
lampu pilot exhaust brake menyala. (digunakan pada
saat posisi traveling)

Operation Training Page 58 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

b) Ketika accelerator pedal dilepas dan torque converter
dalam keadaan lock - up, jika foot brake ditekan atau
lever retarder ditarik, exhaut brake bekerja dan lampu
pilot exhaust brake menyala. (digunakan pada saat
posisi traveling)

c) Exhaust brake tidak dioperasikan.

4) Hazard Lamp Switch
Switch ini digunakan untuk membuat lampu sainsebelah kanan
dankirimenyalaberkedipsecarabersamaan.
a) OFF.
b) Lampu sein kanan dan kiri serta lampu pilotnya
juga menyala.
Ketika beroperasi pada waktu malam, symbol didalam switch
menyalatanpaterpengaruhposisidariswitch.

5) Night Lighting Dimmer Switch
Switch ini digunakan untuk mengatur terang dan redupnya
lampu didalam machinemonitor dan pilot lamp display. Putar
switch ini ke kanan untuk membuat display lebih terang dan
putar ke kiri untuk meredupkan lampu display.

6) Power Mode Selector Switch
Switch ini digunakan untuk merubah power mode. Hal ini
memungkinkan untuk merubah power mode sesuai dengan
kondisi operasi unit. Bila bagian (a) dari power mode di tekan,
maka pilot lamp akan menyala dan unit beroperasi dengan high-
power mode, dan sebaliknya bila bagian (b) ditekan, unit akan
bekerja dengan Economy mode.

(a) High power mode (operasi general), kondisi operasi normal
(b) Economy mode (operasi di tempat/ tanah yang rata) Ini membuat pemakaian bahan

bakar lebih irit dan bekerja pada tempat yang rata tidak memerlukan tenaga engine
secara maksimum.
Bila beroperasi pada malam hari, symbol didalam switch akan menyala tanpa terpengaruh
oleh posisi switch.
7) Emergency Steering Switch
Switch ini digunakan untuk mengoperasikan emergency steering
pump. Ketika switch ini ditekan, emergency pump bekerja untuk
memungkinkan mengoperasikan steering. Ketika switch ON, pilot
lamp yang ada di dalam switch serta di monitor unit akan
menyala. Emergency pump dapat digunakan maksimum 90 detik.
Ketika menggunakan Emergency steering, jaga kecepatan unit
maksimum 5 Km/jam.
8) Emergency steering dapat otomatis bekerja dalam kasus sbb:
- Jika steering hidrolik pump rusak.
- Engine tiba- tiba mati pada saat operasi.

Operation Training Page 59 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

Ketika Emergency steering bekerja, segera hentikan unit dan lakukan pengecekan
segera.
Jika starting switch diposisi ON dan parking brake switch diposisi travel saat unit dalam
kondisi berhenti, otomatis emergency steering akan bekerja setelah 1 detik, posisikan
parking brake switch keposisi parking.

9) Shift Hold Switch
Switch ini digunakan untuk mengaktifkan pembatas gigi
kecepatan. Ketika switch ini ditekan, lampu pilot shift hold
menyala dan gigi kecepatan tidak bisa naik. Jika switch ini ditekan
kembali, berarti membatalkan. Jika kecepatan jalan lebih rendah
dari batas kecepatan tiap rentang kecepatan, dengan sendirinya
menjadi batal.

10) Parking Brake Switch
Perhatian : Pada saat meninggalkan unit, gunakan selalu parking
brake. Switch ini digunakan untuk mengatur valve parking brake
bekerja atau tidak.
a) Posisi parking brake bekerja
b) Posisi parking Release (tidak bekerja)

KETERANGAN
- Jika engine mati ketika switch parking brake pada posisi TRAVEL, parking brake akan bekerja

walaupun switchpada posisi travel.Dalam kasus ini, hidupkan kembali engine,pindahkan
switch ke parking dan kemudian gerakan kembali ke travel untuk memposisikan parking
brake.
- Jika switch diposisikan parking, pilot lamp akan menyala.
11) AISS LOW Switch
Switch ini digunakan untuk mengubah AISS keposisi AUTO atau
keposisi LOW. Penggunaan posisi yangdimaksudkan adalah :
a) Posisi Auto, untuk operasi normal.
b) Posisi Low, untuk operasi yang

membutuhkan kontrolyangserbahati–hati(area
sempit).

Switch pada posisi AUTO
- Jika parking brake atau retarder brake dioperasikan, secara otomatis Idling RPM

pada putaran rendah, jika parking brake atau ratarder dilepas secara otomatis RPM
engine pada putaran tinggi.
- Suhu air pendingin terdeteksi, dan jika suhu air rendah, maka putaran idling secara
otomatisdi-setkeputarantinggiuntukmengurangiwaktuoperasipemanasan.
- SimbolyangadapadaswitchAISSLowselalumenyalatanpaterpengaruhpadaposisi
switch.

Operation Training Page 60 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

12) Inter Axle Differential Lock Switch
Switch ini dapat digunakan untuk merubah kondisi kerja
mengunci inter-axle differential. Ketika switch ini ditekan, system
dirubah ke MANUAL. Ketika switch tidak ditekan atau ditekan
kembali, system dirubah ke AUTO.
- AUTO
Putaran slip dari axle depan terdeteksi dan inter-axle
differential lock dengen sendirinya bekerja.
- MANUAL
Ketika shift lever pada posisi F3, F2, F1, R1, R2, inter- axle differential lock bekerja. Tanpa
menghiraukan posisi switch, ketika differential lock bekerja lampu pilotnya menyala.
Ketika bekerja pada malam hari, symbol didalam switch menyala tanpa menghiraukan
pilihan posisi switch.

13) Left, Right Differential Lock Switch
Switch ini dapat digunakan untuk merubah kondisi differential lock kiri dan kanan. Ketika
switch ditekan dan pedal differential lock kiri kanan juga ditekan, differential lock kiridankananakan
aktif jika rentang kecepatannya F3, F2, F1, R1 dan R2. Ketika switch pada posisi netral,
differential lock kiri dan kanan tidak bekerja walaupunpedal differential lockkiri dan kanan
ditekan.
a) Depan, tengah, belakang kiri dan kanan
differential lock bekerja(6x6)
b) Differential lock kiri dan kanan tidak bekerja.
c) Tengah dan belakang differential lock bekerja (6x4).

14) Fog Lamp Switch
Switch ini digunakan untuk mengoperasikan Fog Lamp
(lampu samping).
a) Fog lampmati
b) Fog lamphidup
Lampu yang ada pada switch ini akan menyala tanpa
menghiraukan posisi dari switch ini.

15) Side Lamp Switch
Switch ini digunakan untuk menghidupkan lampu samping.
a) : Lampu kabut mati
b) : Lampu kabut hidup
Ketika bekerja di malam hari, simbol di dalam switch
menyala tanpa menghiraukan posisi dari switch.

16) Working Lamp (Front)
Switch ini digunakan untuk menghidupkan lampu kerja.
a) Lampu kerja depan mati
b) Lampu kerja depan menyala
Ketika bekerja pada malam hari, symbol didalam
switch menyala tanpa menghiraukan posisi pilihan
switch.

Operation Training Page 61 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400 Page 62 of 116

17) Working Lamp (Rear)
Switch ini digunakan untuk menghidupkan lampu kerja.
a) Lampu kerja belakang mati
b) Lampu kerja belakang menyala

18) Yellow Rotating Lamp Switch
Switch ini digunakan untuk menyalakan atau
mematikan lampu rotary.
a) Lampu rotarymati
b) Lampu rotaryhidup
Lampu didalam switch akan menyala tanpa
terpengaruh oleh switch On atau OFF.

19) Power Window Switch
Switch 19 dan 20 digunakan untuk membuka dan
menutup jendela kaca, switch ini hanya dapat
digunakan pada starting switch pada posisi ON.
a) Jendela turun
b) Jendela naik
Apabila jendela kaca sudah sampai diatas atau
dibawah lepaskan menekan switch, untuk
menghindari kerusakan pada power window system.

20) Power Window Switch
Switch 19 dan 20 digunakan untuk membuka dan
menutup jendela kaca, switch ini hanya dapat
digunakan pada starting switch pada posisi ON.
a) Jendela turun
b) Jendela naik
Apabila jendela kaca sudah sampai diatas atau
dibawah lepaskan menekan switch, untuk
menghindari kerusakan pada power window system.

21) Machine Monitor Mode Selector Switch
Switch ini digunakan untuk mengoperasikan
Character Display.

22) Cigarette Lighter
Switch ini dapat digunakan untuk menyalakan
rokok, apabila akan menyalakan rokok tekan
cigarette lighter beberapa saat kemudian tarik keluar
untuk menyalakan rokok.

Operation Training

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

23) Horn Button
Untuk membunyikan klakson / horn pada unit, tekan
tombol yang ada pada bagian tengah steering whell.

24) Wiper, Window Washer Switch
Switch digunakan untuk menjalankan wiper untuk

kaca depan. Penggunaan wiper ketika kaca dalam
keadaan kering, dapat merusak baret pada kaca.
Semprot dengan cairan window washer sebelum
menjalankanwiper.

(a) : OFF
(b) : INT (wiper bergerak setiap 4 – 7 detik).
(c) : LOW (wiper bergerak dengan kecepatan rendah).
(d) : HI (wiper bergerak dengan kecepatan tinggi).
E : Jika tombol ditekan, air akan menyemprot keluar.

25) Room Lamp Switch atau

Switch ini digunakan untuk menyalakan

mematikan lampu kabin.

(a) : OFF

(b) : Lampu menyala ketika pintu dibuka

(c) : ON
- Air Conditioner (AC)
Berfungsi sebagai penyejuk ruang cabin oper

KETERANGAN
1 ON / OFF Switch
2 Saklar Kipas / Fan Switch
3 Saklar AC / Air Conditioner Switch
4 Mode Selector Switch
5 DEF Switch
6 Re‐circulation/Fresh SelectorSwitch
7 Saklar Suhu / Temperature Control

Switch
Air Conditioner Monitor
A Air Flow Bar
B Air Conditioner Operation Symbol
C Re‐circulation/ Fresh Selector Symbol
D Temperature Bar

Operation Training Page 63 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

10 Control Lever & Pedal

Gambar control lever
dan pedal

KETERANGAN

1. Brake Pedal 5. Retarder Control Lever

2. Accelerator Pedal 6. Left & Right Differential Lock Pedal

3. Shift Lever 7. Safety Lock Knob

4. Dump Lever

Berikut adalah fungsi dari masing – masing komponen:

1. Brake Pedal

Pedal ini digunakan untuk mengerem roda unit

(Wheel brake).

2. Accelerator Pedal
Pedal aselerasi digunakan untuk mengatur
kecepatan putaran engine. Pedal ini dapat
dioperasikan dengan bebas antara posisi engine
putaran rendah dan posisi engine putaran tinggi.

3. Shift Lever dapat dipilih sesuai
Rentang penggantian
kondisi perjalanan.

- Posisi D:

Operation Training Page 64 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

Posisi ini dipakai untuk perjalanan normal. Jika lever
ditempatkan pada posisi ini, transmisi berpindah
secara otomatis dari 2 torque converter sampai
kecepatan 6th sesuai kecepatan perjalan unit. Jika
dump body naik, shift lever tetap pada kecepatan

2nd , turunkan selalu dump body apabila unit
berjalan, kecepatan maksimum padaposisiini adalah
58,6 km/jam (36,4 MPH).
- Posisi R1:
Posisi ini dipakai saat jalan mundur. Ketika posisi R1 digunakan transmisi tetap di
kecepatan R1 dan travel di lakukan pada torque converter atau direct drive sesuai
kecepatan jalan. Kecepatan jalan Maximum dalam posisi ini adalah 7.4 km/jam (4.6
MPH).
- Posisi R2:
Posisi ini digunakan ketika berjalan mundur.Ketika posisi R2 digunakan, transmisi tetap di R2,
kecepatanjalandilakukandengantorqueconverterataudirectdrivesesuai dengankeadaan
jalan. Kecepatan maximum R2 adalah 17.5 km/jam (10.9 MPH). Hal inimemungkinkanberjalan
mundurjikadumpbodyterangkat.Turunkandumpbody, setleverdumpbodykeposisiFLOAT,
kemudian set gearshift ke R1 atau R2.

‐ Posisi 5 – 1:
Posisi– posisi ini digunakan dimana sulit dengankecepatantinggi, atauketika berjalan ditanah
yang lunak atau ketika memulai gerakan awal pada tanjakan setelah dimuati. Posisi ini juga
digunakan pada saat jalan menuruni bukit jika diperlukan untuk menggunakan tenaga
pengereman dari engine.

‐ Rentang kecepatan untuk setiap posisi:

Position Speed Range Max Speed...Km/jam

5 1st torque converter - 5th direct (MPH)
4 1st torque converter - 4th direct 39.4 (24.5)
3 1st torque converter - 3th direct 25.8 (16.0)
16.9 (10.5)

2 1st torque converter - 2th direct 11.0 (6.8)
1 1st torque converter - 1th direct 7.2 (4.5)

*Sumber data : OMM

HM 400 Jika dump body terangkat, ada kemungkinan gigi naik dari speed 1. Selalu

turunkan dump body ketika berjalan.

 Ketika mengoperasikan shift lever, yakinkan untuk mengeset pada posisi yang aman.
Jika lever tidak ditempatkan pada posisi yang baik posisi gigi yang muncul di panel tidak
keluar dan lampu peringatan transmisi akan menyala. Sebelum merubah arah dari
maju ke mundur, berhentikan unit dengan sempurna.

 Ketika menghidupkan engine, jika shift lever tidak pada posisi netral (N), engine tidak
dapathidup.

 Ketika kunci starter ditempatkan pada posisi ON, jika posisi shift tidak pada N lampu
pilot shift lever akan berkedip, dan lampu peringatan central akan menyala
+ buzzer alarm akan berbunyi.

 Jika shift lever tidak pada posisi N ketika parking brake digunakan, lampu peringatan

Operation Training Page 65 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

centralakanmenyaladanbuzzeralarmakanberbunyi.Shiftlevertidak harus dikembalikan
ke posisi N saat berjalan. Lepaskan
pedal accelerator ketika menggerakan shift lever dari netral
(N) keposisi maju atupun mundur.
 KetikamenggerakanshiftleverdariNkeR1atauR2atau posisi D
ke posisi 5, tekan lock button pada shift lever sebelum
mengoperasikannya.

4. Dump Lever
‐ Posisi (A) : Raise (Dump Body bergeraknaik).
‐ Posisi(B) : Hold (Dump body berhenti dan tertahan).
‐ Posisi(C) : Float (Dump body turun dengan beratnya vessel
ataumengambang).
‐ Posisi (D) : Lower (Dump bodyditurunkan).

PERINGATAN
Untuk mencegah kerusakan pada dump body melalui getaran
dari permukaan jalan, selalu turunkan dump body dengan
sempurna sebelum bergerak (berjalan). Lever di gunakan untuk
mengoperasikan dump body.

5. Retarder ControlLever
Lever retarder fungsinya untuk mengoperasikan retarder brake,
yang mana digunakan untuk memperlambat kecepatan unit
khususnya pada saat operasi dijalan turunan. Retarder ini
berfungsi pada roda belakang. Untuk mendapatkan kevacuman
brake, lever retarder ditarik lebih dalam (a) agar diperoleh
tenaga pengereman yang lebih baik. Apabila retarder
difungsikan lampu pilot retarder akan menyala. Apabila driver
meninggalkan tempat duduknya gunakan selalu parking
brake.

PERINGATAN
Retarder jangan digunakan untuk parkir.

6. Left & Right Differential Lock Pedal
Pedal ini digunakan untuk mengaktifkan differential lock roda kiri
dan kanan. Ketika pedal ditekan, differential kiri dan kananbekerja
sesuai dengan switch lock differential kiri dan kanan. Ketika pedal
dilepas, differential lock kiri dan kanan tidak terjadi.

Operation Training Page 66 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

7. Safety LockKnob
PERINGATAN

Ketika melakukan pemeriksaan unit dimana dump body posisi
terangkat, posisikan dump lever body pada posisi HOLD, kunci
dengan safety lock knob dan gunakan safety PIN. Safety lock knob
ini digunakan untuk mengunci lever dump body agar tidak dapat
digerakkan. Prinsip kerjanya jika akan digunakan tarik lock knob
kemudian putar dan lepaskan, dengan bantuan spring akan
langsungmengunci.

Operation Training Page 67 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

BAB IV : P2H DAN PERAWATAN

1) Pelaksanaan Pemeriksaan Harian (P2H)
Pelaksanaan Pemeriksaan Harian (P2H) adalah suatu kegiatan pemeriksaan unit yang dilakukan

olehseorangoperator padasaatsebelumdansetelahoperasi.
Tujuan dari P2H ini adalah :
‐ Untuk mengetahui kondisi unit lebih awal sebelum di operasikan.
‐ Untukmencegahkerusakanyanglebihbesaragarbiayaperbaikanlebihhemat.
‐ Memberikan rasa nyaman operator saat mengoperasikan
Kegiatan P2H tertuang dalam form P2H operator yang wajib di isi sebelum dan setelah mengoperasikan
unit.
P2H yang wajib dilakukan seorang operator dibagi menjadi :

1. Pemeriksaan keliling sebelum menghidupkan Engine (Walk around)
2. Pemeriksaan di atas unit dan didalam kabin, meliputi :

a. Di luarcabinoperator (pemeriksaan Oli,Air,Komponen,kerusakandll)
b. Di dalam cabin operator, sebelum engine hidup (penyetelan seat operator,
pemeriksaan instrumen panel dan kontrol, aksesoris unit, apakah ada ketidak
normalan)
3. Pemeriksaan setelah menghidupkan engine
4. Pemeriksaan setelah selesai operasi
Dengan adanya P2H ini diharapkan unit yang dioperasikan operator selalu dalam kondisi
yang prima (berdaya guna yang tinggi) untuk pencapaian produktifitas yang maksimal
sehingga operator dapat bekerja dengan aman dan selamat.

2) Pemeriksaan Keliling Sebelum Menghidupkan Engine
Pastikan unit dalam posisi rata sebelum dilakukan pemeriksaan. Lakukan pemeriksaan keliling secara
menyeluruh (kiri, kanan, depan dan belakang). Periksalah semua bagian komponendengantelitiserta
bagian bawah unit dari kekendoran, keausan, keretakan dan kebocoran air, solar, oli dan grease.
Bersihkan kotoran, debu, oli, grease yang menempel pada komponen yang bersuhu tinggi untuk
mencegahunit terbakar.

PERINGATAN
‐ Kebocoran oli atau fuel, atau material-material yang mudah terbakar di sekitar komponen-

komponen bersuhu tinggi (misal : muffler, turbocharger, dll), kemungkinan dapat mengakibatkan
kebakaran.
‐ Lakukan pemeriksaan secara hati-hati. Jika ditemukan ketidaknormalan, segera lakukan perbaikan.

3) Pemeriksaan Level Oil dalam Transmission Case
‐ Periksa ketinggian oli transmisi melalui gelas penduga/
sight gauge (C), jika idle engine periksa level oli dengan
dipstick (A).
‐ Jika tinggi atau jumlah oli kurang, tambahkan oli
transmisi melalui plug (B).

CATATAN
Level oli berubah sesuai suhu oli, jadi periksa level oli setelah menyelesaikan pemanasan

Operation Training Page 68 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

4) Pemeriksaan Oli pada Hydraulic Tank
‐ Periksa dengan sight gauge.
‐ Jika oli tidak mencapai jendela gauge (A),
tambahkanlaholimelaluipipa penambah.
‐ Apabila oli telah ditambah, periksa dengan dipstick (B).

5) Drain endapan air dan kotaran dari fuel tank.
Kendorkan valve (A) di bawah fuel tank dan buang air serta
endapan yang terkumpul pada dasar tank bersamaan
dengan fuel.

PERINGATAN
Ketika membuka tutup penambah oli, oli bisa menyemprot. Jadi putar tutup dengan perlahan

untuk melepaskan tekanan sebelum membuka tutup.

6) Periksa Fuel level
‐ Check tutup tangki, pastikan tertutup dengan benar.
‐ Setelahselesaioperasitambahfuelmelaluifuelfilter(F)
untuk menambah ke tank.
Kapasitas tank: 500 liter

PERINGATAN
Ketika menambah fuel, jangan sampai kelebihan (tumpah) karena akan menyebabkan kebakaran,

jika ada tumpahan fuel bersihkan dengan cepat dan cermat. Fuel sangat mudah terbakar dan
berbahaya

KETERANGAN
 Jika lubang pernapasan tersumbat, tekanan didalam tank akan turun dan fuel tidak mengalir,

bersihkan lubang/ breather pernapasan setiap saat.
 Jangan membiarkan fuel dalam tank kurang karena eninge bisa hunting.

7) Pemeriksaan kekencangan Baut & Mur roda
Periksa baut – baut yang kendor, jika ditemukan baut yang
kendor perbaiki terlebih dahulu.

8) Pemeriksaan tekanan roda
‐ Periksa tekanan angin secara visual. Jika tekanan angin
kurang, laporkan mekanik atau atasan untuk perbaikan
tyre.
‐ Periksa keausan dan kerusakan ban dan rim.
‐ Periksa untuk kekendoran baut-baut hub roda.

Operation Training Page 69 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

9) Pemeriksaan mirror/ spion
Pastikan permukaan spion selalu bersih dan atur sehingga anda dapat melihat obyek di belakang
dan samping unit dari tempat duduk operator.

10) Pemeriksaan keausan/ kerusakan pada dump body, frame, cylinder, linkage dan hose, lock
pin dump body.
Lakukan pemeriksaan pada komponen – komponen di atas. Jika ditemukan
ketidaknormalan, segera lakukan perbaikan.
KETERANGAN
1. Cylinder Hydraulicsteering
2. Periksa OsccilationPin
3. Periksa Pivot Bearing
4. HoseHydraulicdump
5. Cylinder dump.

11) Pemeriksaan seputar engine, battery, grill radiator
Pastikan bahwa disana tidak ada material yang mudah terbakar (daun kering, ranting)
yang terkumpul.

12) Pemeriksaan kebocoran cairan
Cek kebocoran oli dari transmisi case, differential case, final drive case, hydraulic tank,
control oil tank, hose-hose dan joint. Jika kebocoran ditemukan segera perbaiki.

13) Pemeriksaan kondisi tangga unit dan lampu kerja.

Pemeriksaan Diatas Alat dan Didalam Kabin
Pemeriksaan selanjutnya yaitu pemeriksaan diatas alat diluar kabin dan pemeriksaan didalam kabin
operator.
Pemeriksaan Diatas Alat Diluar Kabin Operator

Naik ke unit untuk melakukan pemeriksaan selanjutnya, pergunakan Three body contact(tiga
titiktumpu/duatanganberpegangdansatukakiberpijaksecarabergantian).
1. Periksa level oil engine
‐ Buka cover engine dan periksa level oil engine
dengan dipstik(A).
‐ Ambil dipstik (A) dan bersihkan oli dengan kain.
‐ Masukkan dipstik (A) pada pipa pengisian, kemudian
tarik lagi.
‐ Level oli harus berada antara tanda H dan L pada sisi
ENGINE STOPPED dipstick (A).
‐ Jika oli ada di atas tanda H, lapor mekanik atau
atasan untuk mengurangi kelebihan oli melalui drain
plug (1), dan periksa oli engine lagi.
‐ Jika level oli sudah tepat, kencangkan handle tutup
penambah oli dengan aman.

Operation Training Page 70 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

PERINGATAN
Bagian‐bagian dan oli bersuhu tinggi setelah engine dimatikan, bisa menyebabkan bahayaluka

bakaryangserius.Pastikan tidakkontak langsung dengankomponen.

PERHATIAN

a) Ketikapemeriksaanlevelolisetelahdioperasikan,tunggukuranglebih15menit setelah
mematikanengine.

b) Dipsticktelahditandaipadakeduasisinya:ENGINESTOPPEDuntukmengukurketika enginemati,
dan ENGINEIDLINGuntukmengukurketikaengineidle.

c) Ketika pemeriksaan oli, matikan engine. Periksa dengan sisi ENGINE STOPPED dari dipstick, dan
ini juga memungkinkan untuk memeriksa pada saat engine idle, tapi prosedur berikut ini harus
digunakan:
 Periksa bahwa suhu air pendingin berada di rentang putih.
 Gunakan sisi ENGINE IDLING dipstick.
 Buka tutup penambah oli.

1. Periksa DustIndicator
‐ Cek bahwa garis merah pada porsi transparent dust
indicator. Jika berada di garis merahmengindikasikan air
cleaner kotor, bersihkan atau ganti elemen air
cleaner dengansegera.
‐ Setelah pembersihan atau penggantian, tekan
puncak dust indicator untuk mengembalikan
tampilan merah ke posisi asal.

2. Pemeriksaan airradiator
‐ Jangan membuka tutup radiator pada saat engine
panas, selalu tunggu engine dingin dan cek coolant
level padasubtank.
‐ Setelah engine dimatikan, coolant bersuhu tinggi dan
radiator pun bertekanan tinggi, tunggu sampai suhu
turun kemudian putar dengan perlahan untuk
melepastekanan sebelum membukanya.
‐ Buka cover engine dan pastikan air pendingin dalam
subtank berada antara tanda FULL dan LOW. Jika
level di LOW tambah air pendingin engine sampai
tanda FULL.

3. Periksa waterseparator,
Buang endapan air dan kotoran dengan cara memutar drain
valve, kotoran akan terbuang melalui hose dan tutupkembali
setelah endapan air terbuang.

Operation Training Page 71 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

4. Pemeriksaan battery & kabel – kabel listrik.
Periksajikaadakerusakan, kabel putus atausirkuityangkonsletpadakabel lisrik. Periksa juga
terminalyangkendordankencangkanbagian-bagianyangkendor.

Bersihkan jika ada material yang mudah terbakar diseputar battery.
PERINGATAN

‐ Jika fuse sering putus, atau jika ada bekas konslet, cari penyebabnya dengan segeradan lakukan
perbaikan dan hubungi mechanic.

‐ Jaga kebersihan battery dan periksa lubang pernapasan pada tutup battery. Jika tersumbatkotoran
atau debu,cucitutupbattery untukmembersihkanlubang pernapasan.

5. Pemeriksaan APAR dan Fire Surpression
a. Pastikan APAR dalam konsisi bagus dan layak di
gunakan.
b. Check lock pin, valve, hose apakah masih bisa
berfungsi atautidak.
c. Check pressure

6. Pemeriksaan Diatas Alat Didalam Kabin Operator
‐ Penyetelan seat operator
Aturlah seat operator senyaman mungkin disesuaikan
dengan posisi badan dengan steering dan pedal. Seat
dapat di atur dengan berbagai varian antara lain:
 Penyetelan maju dan mundur.
 Penyetelan kemiringanseat.
 Penyetelan berat.
 Penyetelan kemiringansandaran.
 Penyetelan ketinggian.
 Penyetelan ketinggianheadrest.
 Penyetelan sudutheadrest.

‐ Menggunakan seat belt
a. Sebelum mengencangkan seat belt, periksa bahwa

seat belt tersebut tidak mengalami kerusakanpada
pengikat ataubeltnya.
b. Atur dan pasangkan seat belt sebelum mulai jalan.
c. Selalu gunakan seat belt selama operasi
d. Jangan gunakan seat belt dengan salah satu atau
seat belt melipat

CARA PENGATURAN SEAT BELT
 Atur tempat duduk anda dan injak pedal brake sepenuhnya.
 Tariksisikananseatbelt,lalumasukantorque(1) ke buckle (2) hingga terdengar bunyi click. Untuk

melepaskan belt tekan tombol merah pada buckle (2).

Operation Training Page 72 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

7. Pengaturan kemiringan steering wheel.

a. Kemiringan steering wheel dapat di atur kedepan dan
kebelakang, keatas dan kebawah.
b. Tarik lever keatas dan atur kemiringan steering wheel
sesuai dengan yang di kehendaki. Lalu tekan lever ke

bawahuntukmenguncisteeringwheel.
Rentang penyetelan :

 Depan/belakang : 80 mm / 80 mm

 Keatas : 30,3 mm / 33 mm

 Kebawah : 10,7 mm / 17 mm

8. Pemeriksaan Control dan Lever
PERINGATAN

 Ketika menghidupkan engine, periksa bahwa shift lever
pada posisi N (Netral) dan parking brake switch pada
posisi PARKING.

 Sebelum berdiri dari tempat duduk, yakinkan bahwa
lever transmisi N (Netral) dan lever parki brake posisi
PARKING

a. Periksa lever parking brake (1) pada posisi PARKING.
b. Periksa lever transmisi (2) pada posisi (N).

KETERANGAN
Jika lever transmisi tidak pada posisi N, engine tidak bisa start. Jika
switch starter di putar ke posisi ON pada saat lever transmissi
tidak pada posisi netral, maka pilot lamp dan warning lamp akan
berkedip serta buzzer alarm akan berbunyi

c. Periksa lever Dump (3) pada posisi FLOAT

d. Periksa lever retarder (4) pada posisi RELEASE

9. Pemeriksaan Monitor Panel
a. Putar starting switch keposisi ON.

Operation Training Page 73 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

b. Tekan monitor bulb check switch (1). Periksa semua
monitor dan gauge menyala selama 3 detik, lampu
peringatan menyala dan alarm buzzer berbunyi
selama 1detik.

KETERANGAN !!

Jika lampu-lampu tidak menyala, mungkin terjadi
kerusakan atau putus hubungan didalam monitor panel,
segera laporkan ke pengawas atau mekanik.
10. Pemeriksaan Emergency Steering

a. Putar kunci switch starter ke posisi ON
b. Putar switch steering emergency (1) ke posisi ON dan

periksa bahwa roda kemudi dapat di operasikan
dengan baik, jika roda kemudi tidak dapat di
operasikansegeralaporkan kepengawas.

11. Menghidupkan Engine
Sebelum menghidupkan engine bunyikan klakson satu
kali sebagai tanda atau isyarat agar orang yang berada
disekitar unit anda menjauh. Ketika menghidupkan
engine ditempat sempit hati – hati dengan partikel gas
buang karena mengandung racun, yakinkan bahwa
ventilasi terjaga dengan baik.

CATATAN
 Jangan menaikkan putaran engine dengan tiba-tiba sebelum proses pemanasan

sepenuhnya.
 Janganhidupkanstartingmotorterusmeneruslebih dari20 detik.
 Jika engine tidak mau hidup, tunggu 2 menit sebelum mencoba untuk menghidupkan

kembali.

a. Putar starting switch (1) ke posisi START untuk
menghidupkan engine.

b. Ketika engine hidup, lepas starting switch (2), kunci
akan kembali secara otomatis ke posisi ON.

12. Pemeriksaan Setelah Menghidupkan Engine
Setelahmenghidupkanenginedansebelummemulaioperasi,periksalahhal–halsbb:
1) Dengarkan suara engine, apakah normal atau tidak.Apabila ada ketidaknormalan,
segera periksa dan laporkan ke pengawas.
2) Lihatwarnaasapgasbuangyangkeluardariexhaustpipe.Warnaasapgasbuangyang

Operation Training Page 74 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

normal adalah transparan.
3) Setelah pemanasan engine, periksa monitor panel apakah normal, jika terjadi

ketidak normalan, segera perbaiki. Ketika switch AISS LOW pada posisi AUTO dan
suhu air engine di bawah standart secara otomatis putaran engine akan naik.
4) Injak pedal accelerator perlahan dan tambahkan putaran engine tanpa beban
pada kecepatan menengah selama ± 5 menit.
5) Test transmisi maju – mundur berikut penggunaan gigi – giginya kemudian belok
kanan kiri.
6) Test keakuratan dari system brake.
7) Test fungsi attachment (naik turun vessel).
8) Periksa lampu-lampu, switch sebelum operasi dan pastikan dalam kondisi normal.
9) Lakukan control terhadap kondisi unit melalui instrument panel, selama
mengoperasikan unit.

PERINGATAN
 Biarkan engine pada putaran idle selama + 5 menit setelah hidup.
 Setelahenginehidup,janganmenaikkanputaranenginesecaratiba-tibapadakondisi

normal, merubah arah gerak unit dengan cara mendadak.

13. Pemeriksaan Setelah Selesai Operasi
Setelah selesai operasi, jangan langsung mematikan engine. Lakukan beberapa hal
dibawah ini:
1. Parkirlah unit ditempat yang rata, aman, jauh dari bahaya banjir, pohon kering dan
tanah longsor.
2. Parkir unit pada tempat yang mudah dijangkau oleh lub-car maupun fuel-truck.
3. Bila parkir ada unit lain perhatikan jarak yang aman parkir.
4. Pastikan parking brake posisi ON/ applied.
5. Low idle engine selama + 5 menit
6. Periksa kembali apakah ada kebocoran pada semua sistim selama operasi melalui
instrument panel.
7. Matikan perangkat elektrik (lampu, AC, radio).
8. Matikan engine
9. Periksa Fire Surpression apakah masih normal tekanannya.
10. Turun dari unit memakai metode tiga titik tumpu.
11. Periksa bagian attachment, apakah ada kerusakan, keausan, kebocoran selama
pengoperasian. Apabila ditemukan ketidak normalan, segera laporkan ke pengawas
dan beritahukan kepada operator shift berikutnya.
12. Bersihkan unit dari kotoran yang menempel sebelum meninggalkan unit.

14. Perawatan
Perawatan adalah suatu kegiatan service untuk mencegah timbulnya keausan yang tidak
normal sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikanoleh
pabrik.

Operation Training Page 75 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

15. Pengetahuan Dasar Perawatan Unit
Kenapa operator harus tahu tentang dasar perawatan unit? Hal ini tentu mempunyai tujuan
dan sasarannya.

16. Tujuan perawatan
Tujuan perawatan diantaranya adalah :

1. Agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai (High availability, berdaya guna fisik
yang tinggi).

2. Agar suatu alat selalu dalam keadaan prima berdaya guna mekanisyang paling baik
(Best Performance).

3. Agarbiayaperbaikan alatmenjadilebihhemat(ReduceRepair Cost).
4. Untuk memperpanjang masa pakai mesin.

17. Sasaran perawatan
‐ Sasaran dari perawatan adalah:

 Memaksimalkan waktu operasi/ produksi.
 Mencegahkemungkinanterjadinyagangguan/hambatanpadasaatoperasi.
 Mengetahui kondisi mesin atau unit yang digunakan dan untuk menyiapkan suku

cadangnya.
 Mengatasi gangguan/ hambatan dengan cepat pada saat operasi atau produksi.
 Memanfaatkan mesin atau unit dalam keadaan layak pakai.
 Mencegah hal – hal yang membahayakan kesehatan dan keselamatan.
‐ Agar dapat melakukan atau melaksanakan hal tersebut operator harus mengerti dan
memahami antara lain :
1. Periodical Service.

2. Nama,fungsi,lokasidan prinsipkerjasistimyangadapadakomponen.

3. Melakukan P2H dengan benar.

Pekerjaan yang harus dilakukan dalam melaksanakan pekerjaan perawatan adalah :
1. Pengontrolan
2. Perbaikan
3. Penggantian
4. Penyetelan
5. Pengetesan
6. Pemeliharaan

18. Kunci Perawatan (Maintenance)

Kunci Perawatan atau Maintenance diantaranya adalah:
1) Ketrampilan dan perilaku manusia.
2) Kegiatan pemeliharaan
3) Perencanaan yangbaik.
4) Peralatan yang memadai dan standart.
5) Keselamatan kerja
6) Pengadaan sparepart.

19. Istilah – istilah Dalam Perawatan Istilah- istilah pada Perawatan:

a) PPM (Program Pemeriksaan Mesin)
Tujuan diadakan PPM adalah melaksanakan pemeriksaan mesin/ engine secara

keseluruhan untuk mendapatkan petunjuk :

Operation Training Page 76 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

a. Kondisi unit terakhir saat diperiksa.
b. Rekomendasijadwalpemeliharaanatauperbaikandanestimasibiayakebutuhan

suku cadang.
c. Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara – cara pengoperasian dan

pemeliharaan.

20. PPU (Program Pemeriksaan Undercarriage)
Tujuan diadakan PPU adalah melakukan pemeriksaan dan pengukuranbagian – bagian undercarriage
untuk mengetahui :
a) Tingkat prosentase keausan bagian under carriage.
b) Rekomendasi waktu kapan akan dilakukan penggantian.
c) Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara-cara pengoperasian dan
pemeliharaan.

21. PAP (Program Analisa Pelumas) atau SOS (Sample Oil System)
Tujuan diadakan PAP atau SOS adalah melakukan pemeriksaan dan analisa terhadap pelumas atau
oli untuk:
(a) Mengetahui gejala – gejala kerusakan dan pencegahan kerusakan yang mungkin
akan timbul atau sedang terjadi .
(b) Mengurangi waktu rusak (down time) dan biaya repair.
(c) Menggantipelumassehinggatercegahkerusakanyanglebihfatal/parah.
(d) Melakukan koreksi atau penyimpangan terhadap cara – cara pengoperasian dan
pemeliharaan.

22. Pelumas
Fungsi pelumas oli diantaranya adalah:
1. Sebagai bantalan dan pencegah anti karat.
2. Sebagai media pendingin pada system.
3. Sebagai penyekat.
4. Sebagai pembersih.
5. Sebagai media pemindah tenaga.

Jenis – jenis Oli
1. Hidraulic oil ( ISO VG 32 – 150 / SAE 10 )
2. Engine oil ( API : CA, CB, CC, CD, CE, CF , / SAE 10 – 50 )
3. Gear oil ( AGMA , GL- 1, GL- 8A / SAE 60 – 250 )
4. Brake oil ( SAE 10 )
5. Automatic Transmission fluid oil

Kerusakan oli dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Kontaminasi adalah peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari luar sistim oli
tersebut.
Penyebabnya antara lain : debu, air dan kotoran.
2. Deteriorasi adalah peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari sistim oli tersebut.
Penyebabnyaantaralain:Karenaprosespembakaranataucampurankimiaoli.

23. Mengatasi Gangguan Sederhana
Tujuannya yaitu operator dapat melakukan tindakan pencegahan agar supaya unit tidak
mengalami kerusakan lebih besar.

Operation Training Page 77 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

Hal ini diharapkan saat mengoperasikan unit, operator dapat mengidentifikasi atau
menganalisagangguandanpenyebabnyayang mungkintimbul selama beroperasi.

- Identifikasi GangguanSederhana

KOMPONEN PROBLEM KEMUNGKINAN PENYEBAB

Low Power  Kebocoran kompresitinggi.

Asap Hitam  Blow by gas tinggi.

Asap kebiru-biruan  Fuel Injection Pump abnormal.
 Campuranbahanbakar denganudaratdk
Asap keputih putihan
Engine Hunting seimbang (lebihbanyak bahanbakar).
 Oli ikutterbakar.
Tidak bisa hidup
 Kebocoran kompresitinggi.

 Blow bytinggi.
 Turbocharger rusak, oli bocor ke air intake dan

exhaust intake.
 Kebocoranpadasistem pendingin (Airpendingin

masuk ke ruang bakar).
 Kemungkinan Fuel bercampur air.

 Banyakgelembungudaradalamfuelsystem.
 Timing injection tidak tepat.

 Injection nozzlebuntu.

 Tidak ada bahan bakar.

 Boltpengikatvibrationdamperkendor/lepas.

 Bolt pada universal joint lepas/ kendor.

 Engine overheat.

 Radiator corebuntu.

 Air pendinginkotor.

 Air pendinginkurang.

 Van beltkendor.
 Water Pump tidak berfungsi.

 Thermostat tidak bekerja dengan baik.

 Tutup radiator tidak rapat/ kencang.

Operation Training Page 78 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

KOMPONEN PROBLEM KEMUNGKINAN PENYEBAB

Engine Engine oil pressure  Tekanan oli engine dibawah standart.
 Oildalamoilpankurang.
Torque monitor/engine oil  Oil Pump tidak berfungsi.
Converter pressure gauge
Universal joint warning
lamp menyala
Steering &
Brake Oilkurangdalamoil  Oil bocor.
pan

(Pada penunjuk/dipstick  Engine overheat.
kurang)

Oil keputih-  Oil campurair.
putihan seperti  Oil coolerbocor.
susu.  Ring pada liner bocor.

 Oil campursolar.
Oilditambahdanencer  Kebocoransolarpadanozzlekeruangcyl.head.

 Strainer buntu.

 Stall speed terlalu lama.

Slip temperature  Salah memilihspeed.
tinggi  Torqueconverterreliefvalvetidakberfungsi.

Bergetar,  Overload.
suara  Needle bearing pada speeder rontok.
abnormal  Tidakada pelumasanpada speeder joint.

 Steering control valve rusak.

Tidak Bisa belok  Hose oil steering pecah (rusak).
 Oil Pumprusak.

 Oil kurang.
 Strainer buntu.

Brake Tidak Bekerja  Oil Pumprusak.
 Slack adjusterrusak.

 Multiple discaus.

Operation Training Page 79 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

KOMPONEN PROBLEM KEMUNGKINAN PENYEBAB

Hydraulic Low power.  Filter buntu.
system
 Oilpump rusak.
Final Drive Oli Bocor & Suara
Abnormal  Oil kurang.

Tidak bisa start  Relief valverusak.

Electrical Tidak charger  Viscositas oil tidak tepat.
system
Lampu penerangan  Seal cylinderrusak.
tidak menyala.
 Floting sealrusak.
Tyre/Ban Robek, bocor, meledak,
lepas  Systempelumasantidaknormalatauoilkurang.

Suspensi Bocor, amblas  Adakeausanpadacomponentfinaldrive.
 Battery relayrusak.
 Starting switchrusak.
 Starting motor rusak.

 Alternator rusak.
 Regulator rusak
 Fuse putus.
 Ampere meterrusak.
 Lampu putus.
 Fuse putus.
 Cable putus.
 Switch lampuputus.
 Rock ejecktor tidak dipasang.
 Terselip batu di sela ban.
 Menginjakmaterialyangkerasdantajam.
 Tekanan angin ban kurang.
 Nut rodalepas.
 Muatan melebihi standard(over load).
 Jalan bergelombang, menikung dengan kecepatan

tinggi.

Operation Training Page 80 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

BAB V : METODE DAN TEKNIK OPERASI

4.1. Pedoman PengoperasianUnit
Pedoman pengoperasian unit HM 400, terdiri dari metode dan teknik pengoperasian. Hal ini
bertujuan untuk keselamatan pengoperasian unit (Safety Operation) yang mencakup keamanan
mengoperasikan, benar sesuai dengan petunjuk pengoperasian dan mengurangi tingkat
kerusakan komponen selama mengoperasikan unit.
Mengoperasikan unit dengan aman dan benar untuk mencapai productivity, ada beberapa
factor yang harus dipahami dan dilaksanakan dengan baik, antara lain:
 Kondisi Operator.
 Persiapan pengoperasian dan menjalankan unit.
 Pengoperasian unit untuk persiapan loading.
 Metodhe loading dan tehnik pengoperasian unit.
 Hauling material.
 Dumping material.
 Refueling unit.
 Shut down engine dan parkir unit.
 Prosedur – prosedur pengoperasian.
 Petunjuk pencegahan salah pengoperasian (Miss Operation) dan pengertian
Miss Aplication atau kesalahan penggunaan unit.
 Emergency respon / Tindakan darurat.

4.1.1. Kondisi Operator Siap Kerja
Sebelum operator siap melakukan tugas, harus dilengkapi perlengkapan kerja/
APD (alat pelindung diri) standart dan digunakan dengan benar.
Manfaat perlengkapan kerja yang standart adalah :
‐ Memberi perasaan aman ketika bekerja.
‐ Menunjukkan identitasdiri.
‐ Melindungi anggota tubuh dari accident yang tidak
terduga. Kondisi operator yang tidak siap bekerja
sebaiknya :
‐ Segera lapor atasan/ pengawas (Foreman/ Supervisor) untuk meminta ijin.
‐ Jangan memaksakan diri untuk bekerja karena akibatnya akan berbahaya,
baik diri sendiri maupun orang lain disekitarnya.
‐ Jangan memasuki lokasi kerja atau mengoperasikan unit bila anda tidak
memakai APD yangstandart.
Kondisi operator tidak siap bekerja akan berakibat:
‐ Bekerja merasa kurangaman.
‐ Bekerja kurang atau tidak konsentrasi.
‐ Produktifitas unit akan berkurang.


Operation Training Page 81 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

4.1.2. Persiapan Pengoperasian dan Menjalankan Unit
Persiapan Pengoperasian Unit
Sebelum menghidupkan engine, faktor penting yang harus diketahui dan
dilaksanakan oleh operatoradalah:
a. Koordinasi denganpengawas
Sebelum melakukan pekerjaan sebelumnya harus berkoordinasi dengan
pengawas, hal ini untuk mendapatkan informasi dan petunjuk kerja,
antara lain:
 Lokasi pemuatan material (front loading).
 Jalan angkut material (hauling).
 Lokasi dumping material (disposal).
 Jenis material.
 Penggunaan chanel radio komunikasi.

b. Naik dan turun unit
Pada saat naik dan turun dari unit melalui tangga sebelah kiri atau kanan,
gunakan metode tiga titik tumpu (three body contact).
Dibawah ini adalah petunjuk naik dan turun unit :

 Gunakan hand rail sebagai pegangan tangan, selama naik dan turun
tangga unit.

 Perhatikan posisi landasan/ plat form, anak tangga, saat naik dan turun
unit.

 Pastikan menutup safety hand rail (pagar) sesudah naik unit, dan
pastikan posisi

 safety hand rail (pagar) terbuka ketika turun dari unit.
 Dilarang naik atau turun di anak tangga dengan posisi membelakangi

unit.
c. Menghidupkan engine

Sebelum menghidupkan dan mengoperasikan unit ada beberapa petunjuk
pengoperasian isyarat suara klakson diarea parkir, workshop, area pit dan
area kerja unit ditempat lain.
Berikut prosedur membunyikan isyarat suara klakson :

 Bunyi 1 X, sebelum menghidupkan engine.

 Bunyi 2 X, sebelum unit bergerak maju.

 Bunyi 3 X, sebelum unit bergerak mundur.

 Bunyi 1 X dengan suara panjang, khusus untuk keadaan darurat
(Emergency).

Operation Training Page 82 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

4.1.3. Petunjuk menghidupkan engine dan mengoperasikan unit (didalam cabin):

Gambar petunjuk menghidupkan engine

1. Pastikan semua control lever pada posisi OFF, kecuali Parking Brake.
2. Parking brake posisi ON (Applied).
3. Setting tempat duduk (Operator seat) .
4. Periksa kelayakan seat belt dan gunakan seat belt dengan benar sebelum

mengoperasikan unit.
5. Putar kunci posisi ON, lakukan pengecekan panel monitor melalui check bulb

switch.
6. Lakukan pengetesan Emergency Steering.

Berikut dijelaskan langkah pengetesan Emergency steering:
‐ Pastikan engine posisi mati dan kunci kontak posisi ON.
‐ Tekan tombol Emergency steering posisi ON.
‐ Putar steering wheel kearah kiri, kanan dan pastikan roda bergerak.
‐ TekantombolEmergencysteeringposisiOFFsetelahmelakukanpengetesan.
‐ Pastikan durasi waktu pengetesan maksimal 5 detik (sampai terasa

steering bergerak ringan).Hal ini bertujuan untuk menghindaribattery drop.
7. Bunyikan klakson 1X dan tunggu 5 – 10 detik sebelum menghidupkan engine.

“Hindari start engine terus menerus lebih dari 20 detik. Maksimal 3X start, jeda waktu
2 menit”.
8. Lakukan pemanasan engine (warming up) dan tes perlengkapan kerja/
attachment, (dump body/ vessel). Berikut langkah pengoperasian dump body :

1) Letakkan transmissi control lever pada posisi netral (N) dan aktifkan parking
brake .

2) Letakkan dump body pada posisi raise dan tekan accelerator pedal, dump
body akan naik (terangkat). Bila lever dump body diletakkan posisi raise, akan
tetap pada posisi tersebut walaupaun lever dilepaskan, dump body tersebut

Operation Training Page 83 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

akan terus naik (terangkat). Kecepatan naik sesuai dengan putaran engine
(RPM).
3) Kurangi RPM engine dengan perlahan ketika rod sudah melewati stage 2. Jika
rod ke 2 sudah terbuka penuh dengan otomatis dump body akan tertahan/
hold.
4) Bila lever dump body posisi hold, dump body akan tertahan. Jika ingin
mengangkat dump body tersebut lebih lanjut, pindahkan lever dump body
ke posisi raise dan dump body tersebut akan naik.
5) Turunkan lever dump ke posisi lower, dump body akan turun dengan gaya
gravitasi (berat beban dump body).
6) Pastikan lever dump body ke posisi mengambang (float).

CATATAN
Pastikan jarak ketinggian aman, sebelum mengangkat dump body di area
base workshop.

9. Lakukan test bekerjanya transmissi dari gerak maju ke gerak mundur atau sebaliknya,
pastikan unit benar-benar berhenti ketika memindahkan lever transmisi.
10. Lakukan test kemampuan semua brake pada posisi unit berhenti diarea datar dan
landasan material keras. Pastikan engine hidup pada posisi idle transmisi posisi
netral, aktifkan salah satu brake secara penuh dan pindah lever transmisi posisi “D”
(Drive), selanjutnya naikkan putaran engine/ RPM, dengan perlahan sesuai dengan
batas RPM yang ditentukan. Kemudian turunkan putaran engine/ RPM kembali ke
posisi Low Idle dan netralkan transmisi. Lakukan pengetesan brake dengan satu per
satu.
‐ Berikut rentang RPM untuk pengetesan brake HM 400:

JenisBrake RPM

Foot brake / Service brake 1500 RPM

Retarder brake 1090 RPM

Parking brake 1400 RPM

Apabila tes brake telah dilaksanakan, unit bergerak maju pada salah satu brake atau
lebih, berarti kemampuan rem/ brake tidak bagus. Lakukan perbaikan,
adjust brake sebelum bekerja dengan melapor pada pengawas atau mekanik
setempat.
11. Setting dan pastikan radio komunikasi dapat dipergunakan untuk berkomunikasi
dengan baik sesuai dengan channel radio di area kerja unit.

4.1.4. Persiapan Menjalankan Unit Sebelum Loading
Sebelum melakukan loading material, ada beberapa petunjuk dan tehnik
pengoperasian unit antara lain:
 Penempatan unit ADT posisi menunggu/ antri diarea front loading.
 Maneuver unit diarea front loading.
 Gerakan mundur diarea front loading (Backhoe & Loader).

1. Petunjuk penempatan unit posisi menunggu/ antri diarea front loading:
Tindakan operator sebelum unit berhenti, posisi menunggu/ antri diarea front
loading:

Operation Training Page 84 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

 Kurangi kecepatan dan sesuaikan speed (maximum 20 km/jam).
 Jaga jarak dengansesama unit ADT dan unit support (bulldozer).
Tempatkan unit diluar area
pemuatan/ loading material
dan aktifitas unit support
yang melakukan perbaikan
front loading. Hentikan unit,
netralkan transmisi dan
aktifkan parking brake. Beri
kesempatan unit support
untuk melakukan perbaikan
area front loading, jika antri
lebih dari satu unit, jaga
jarak aman minimal 2X
panjang unit dengan unit lain.

2. Maneuver Area front loading
Maneuver adalah merubah arah gerak unit diarea tertentu, dengan memanfaatkan
sudut ruang kerja. Hindari melakukan maneuver dengan memutar steering
wheel secara penuh/ end stroke, hal ini mengakibatkan kerusakan komponen
steeringdan tyre.

3. Petunjuk dan tehnik maneuver diareal front loading.
‐ Kurangi kecepatan dan gunakan speed rendah.
‐ Kondisi mesin dapat dilihat dari instrument panel dan alat control.
‐ Tentukan lokasi maneuver dan tidak terlalu jauh dengan unit Loader.
‐ Lakukan gerakan maneuver searah dengan putaran jarum jam dan pastikan tidak
memutar steering wheel secara penuh atau end stroke. Hal ini akan cepat
merusak tyre depan tepatnya di sidewall tyre, karena mendapat beban lebih dari
gaya dorong unit ketika maneuver kearah depan. “Hindari melakukan gerakan
maneuver di area turning radius loader (backhoe, WA) dan gerakan end stroke
steering“.
‐ Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
‐ Pastikan unit benar-benar berhenti sebelum menetralkan lever transmisi.
‐ Pastikan unit Loader telah siap loading (bucket posisi terangkat dan terisi
material) sebelum melakukan gerakan mundur.

Operation Training Page 85 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

PERHATIAN
“Jaga jarak aman dengan tepi bench dan unit support diarea front loading“
4. Gerakan mundur diarea front loading
Unit bergerak dari posisi berhenti, keposisi mundur diarea front loading. Bertujuan
memposisikan unit ADT dengan unit loader untuk loading material.

Gambar maneuver di alat backhoe

Gambar posisi ADTsalah Gambar posisi ADT benar

Efek yang ditimbulkan dari salah pengoperasian gerakan mundur dan penempatan
posisi unit dilokasi front loading adalah :
‐ Tidak akuratnya payload meter unit.
‐ Timbulnya kerusakan komponen unit, antara lain:
a. Kerusakan tyre:
 Disebabkan terjadi benturan roda dengan tumpukan material atau kaki

bench.
 Beban muatan pada saat loading yang diterima tyre tidak sesuai dengan

distribusi beban unit rigid, dikarenakan posisi unit terjungkit.
b. Kerusakan suspensi:

 Dikarenakan beban muatan pada saat loading yang diterima suspensi tidak
merata, sehingga menyebabkan kerusakan pada seal suspensi dan
mengakibatkan kebocoran oli suspensi.

c. Kerusakanpada lower structure:
 Dikarenakan beban kejut yang berlebihan akibat dari benturan roda
menabrak tumpukan material, kaki bench dan posisi ADT berhenti saat
loading tidak tepat. Hal ini menyebabkan keausan bushing articulated dan link
suspensi.

Operation Training Page 86 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

Petunjukdantehnikmundur diareaexcavator(backhoe).
a. Pastikan unit Loader telah siap (bucket sudah terisi dengan material).
b. Kontrol lokasi untuk memastikan tidak ada unit lain dibelakang dengan melihat

kaca mirror/ spion disisi kanan dan sisi kiri .
c. Tekanfootbrake,releaseparkingbrakedanpindahkanlevertransmisikeposisi R1.
d. Gunakan kecepatan rendah 5 – 10 km/jam dan konsentrasi mengoperasikan alat

kontrol(pedal,lever, steering)danjugaspionsaatunitbergerakmundur.
e. Pastikan unit ADT berhenti ketika mendengar isyarat klakson atau radio

komunikasi dari operator loader. “Hindari batuan besar dan menabrak tumpukan
material saat bergerak mundur, karena akan mengakibatkan kerusakan tyre,
radius rod dansuspensi“.
f. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
g. Netralkan lever transmisi dan aktifkan parking brake.

4.1.5. Pengoperasian unit untuk persiapan Loading
a. Teknik pengoperasian steering wheel :
Untuk menghindari bagian tangan operator terluka ketika mengoperasikan
steering wheel, berikut dijelaskan dua teknik memegang steering wheel
dengan benar:

Gambar Steering wheel

1. Tehnik Ten to Two, pengertiannya adalah:
Memegang steering wheel dengan cara tangan kiri diarah jarum jam 10 (sepuluh) dan
tangan kanan diarah jarum jam 2 (dua)  lihat gambar.

2. Tehnik Quarter to Three, pengertiannya adalah:
Memegang steering wheel dengan cara tangan kiri diarah jarum jam 9 (sembilan) dan
tangan kanan diarah jarum jam 3 (tiga)  lihat gambar.

Selama mengoperasikan steering wheel pastikan ibu jari kedua tangan tidak melipat
masuk kearah lingkar steering dan pastikan memegang steering wheel dengan kedua
tangan ketika jalan lurus ataupun berbelok.

b. Menjalankan unit
Untuk menjalankan unit dengan aman dan benar, berikut beberapa petunjuk dan
teknik mengoperasikan unit ADT HM 400:

Operation Training Page 87 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

1. Petunjuk dan tehnik menjalankan unit dari area parkir dan area workshop.
‐ Pastikan seat belt telah dipakai dengan benar.
‐ Periksa lokasi unit sebelum bergerak/ berjalan, dengan melihat kedua sisi
mirror/ spion kanan dan kiri. Ikuti aba-aba jika ada pemandu (spotter).
‐ Aktifkan AISS LOW (jika diperlukan).
‐ Konsentrasi saat mengoperasikan alat control unit (pedal, lever, steering).
‐ Tekan foot brake dan release parking brake kemudian tempatkan lever
transmisi pada gear paling rendah saat bergerak maju (speed 1) atau
tempatkan lever transmisi posisi “R1” ketika unit akan bergerak mundur.
‐ Gunakan isyarat suara klakson sebelum menjalankan unit.
‐ Kendalikan unit agar terkontrol selama unit bergerak maju atau mundur.
‐ Kembalikan/ release AISS LOW dan tinggalkan area parkir unit atau area
workshop dengan perlahan dan patuhilah rambu-rambu yang ada.

2. Petunjuk dan tehnik pengoperasian pada saat travel tanpa muatan/
kosongan.
‐ Sesuaikan gear transmisi dengan kecepatan unit. Control kecepatan unit
dengan menggunakan retarder brake.
‐ Kendalikan unit agar terkontrol saat mengoperasikan steering. “Hindari
memutar steering dengan gerakan mendadak pada saat travel”.
‐ Atur jarak beriringan dengan unit lain, minimal 4X panjang unit (50 meter).
‐ Pastikan kecepatan unit tidak melebihi batas yang ditentukan (40 km/
jam).
‐ Kondisi mesin dapat dilihat pada instrument panel dan alat kontrol lainnya.
‐ Bila ada ketidaknormalan segera menepi dipinggir jalan atau ketempat
aman untuk parkir unit. Aktifkan parking brake, lampu bahaya/ hazard
lamp dan sebelum melakukan pengecekan unit pastikan memberi
informasi pengguna jalan dan pengawas setempat. Khusus untuk
ketidaknormalan engine oli pressure, segera parkir unit dan matikan
engine. Berhati-hatilah bila terjadi kebocoran bahan bakar atau oli karena
bisa menimbulkan kebakaran.
‐ Beri kesempatan unit yang bermuatan, penyempitan jalan atau diarea unit
rusak
‐ (breakdown) dijalan angkut material.

Gambar ADT travel tanpa muatan

Operation Training Page 88 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

c. Pengoperasian transmisi untuk merubah kecepatan unit
1. Perpindahan speed dari rendah ke tinggi (Up Shifting).
‐ Tekan Accelerator pedal untuk menaikkan putaran engine, Lock up clucth
berfungsi dan transmisi bekerja langsung (direct drive).
‐ Perpindahan speed akan terjadi, transmisi secara otomatis berpindah ke
speed yang lebih tinggi.
2. Perpindahan speed tinggi ke speed rendah (Down Shifting).
‐ Lepas Accelerator pedal untuk menurunkan putaran engine, unit bergerak
lambat dan transmissi secara otomatis akan berpindah ke speed rendah.
3. Perpindahan speed akan terjadi pada range 1200 RPM, transmisi secara
otomatis berpindah speed yang lebih rendah

d. Pengoperasian retarder brake
Operasikan lever retarder untuk mengurangi kecepatan unit, dijalan datar
maupun dikondisi jalan menurun. Kemampuan retarder bisa berkurang
dikarenakan gaya gravitasi yang membuat truck bergerak turun semakin cepat
dan ditambah dengan beberapa faktor dibawahini:
 Hauling material pada jalan menurun tajam.
 Terlambat mengoperasikan retarder ketika unit melintasdijalan menurun.
 Penggunaan speed tidak sesuai dengan grade jalan.
Hal tersebut mengakibatkan oli retarder brake overheat, suhu engine menjadi
panas dan bisa mengakibatkan engine over running.

e. Tehnik pengoperasian Transmisi dijalan menurun
 Gunakan jalur hauling sesuai dengan rambu-rambu.
 Sebelum unit bergerak menurun, lepaskan pedal gas dan operasikan retarder
untuk mengurangi kecepatan unit.
 Posisikan speed rendah sesuai dengan kecepatan maximum yang diinginkan
untuk kehandalan retarder brake.
 Pada jalan tikungan menurun, operasikan retarder brake untuk mengurangi
kecepatan. Pertahankan putaran engine RPM 1800 dan perhatikan retarder
oil temperature berada pada posisi rentang hijau.
 Bila jalan menurun jangan menggunakan foot brake (rem kaki) karena akan
mendapat pemanasan yang lebih (overheat) dan umur kegunaannya akan
berkurang.
 Operasikan retarder secara perlahan/ smooth.

Dibawah ini adalah Grapik Brake Performance HM 400.
Metode penggunaan graphic, unit yang dilengkapi dengan exhaust brake.
‐ Jarak turunan : 1500 meter
‐ Travel resistance -11% (Grade resistance -13%, Rolling R : 2%).
‐ Mencapai kecepatan maximum yang diijinkan dan rentang kecepatan

transmisi dari grafik ketikamenurun.

1. Gunakan grafik brake performance untuk unit yang dilengkapi exhaust
brake dengan turunan yang panjangnya 1500 m.

Operation Training Page 89 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

2. Mulai dari titik A, yang mana berhubungan dengan berat unit ditambah
muatan/load gambar garis potong kebawah.

3. Ambil titik dimana memotong garis travel resistance -11% sebagai B &
gambar garis datar.

4. Ambil titik dimana dia memotong kurva sebagai C, dan gambar garis
kebawah sehingga memotong garis skala travel speed sebagai D.

 DarititikD : Kecepatan maximum yang diizinkan 32 km/jam.
 DarititikC : Rentang kecepatan = F4

f. Over Running
Adalah kasus kecepatan unit melebihi kecepatan putaran engine (RPM). Dimana
kasus tersebut sering terjadi diarea jalan menurun, dikarenakan ketidak
sesuaian speed dengan kecepatan unit. Faktor yang mempengaruhi unit over
running yaitu:

 Penempatan lever transmisi tidak sesuai.
 Kecepatan unit tidak terkontrol.
g. Mekanisme pencegah Over Running.
Jika RPM terlalu tinggi & kecepatan unit melebihi batas kecepatan maximum
untuk setiap speed pada saat unit menurun. Pencegah over runing teraktifkan dan
retarder berkerja secara otomatis, untuk memperlambat jalannya unit.
h. Petunjuk dan tehnik menghentikan unit (STOP)
 Lepaskan acceleratorpedal.
 Tarik control lever retarder dengan perlahan, tujuannya adalah untuk

mengurangi kecepatan.
 Ketika kecepatan unit kurang dari 10 km/jam, lepaskan control lever

retarder dan tekan foot brake untuk menghentikan unit.
 Setelah unit benar-benar berhenti, netralkan transmisi dan aktifkan parking

brake.

Operation Training Page 90 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

i. Petunjuk Pengoperasian Penggunaan Differential Lock

KETERANGAN

A. INTER AXLEDIFF-LOCK
Berfungsi untuk meneruskan putaran transmisi ke axle depan. Ini digunakan ketika unit
bekerja ditanah lembek atau tempat dimana roda bisa slip.

B. INTER AXLE TENGAH DAN BELAKANG, DIFF-LOCK (INTER WHEEL) KIRI DAN KANAN Berfungsi
untuk meneruskan putaran transmisi ke axle tengah dan belakang (6x4).
Roda kemudi lebih sulit ketika dioperasikan.

C. INTER AXLE SEMUA AXLE DAN DIFF-LOCK (INTER WHEEL) KIRI DAN KANAN Berfungsi
untuk meneruskan putaran transmisi ke axle depan, tengah dan belakang (6x6).
‐ Digunakan ditempat dimana daya maximum diperlukan.
‐ Roda kemudi lebih sulit ketika dioperasikan.
‐ LEFT & RIGHT DIFF LOCK PEDAL
Berfungsi untuk menyamakan putaran roda kiri dan kanan dan saat digunakan tidak
diperbolehkan sambil berbelok.

Operation Training Aktifkan switch Diff lock saat unit posisi berhenti

Page 91 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

4.1.6. Metode Loading dan Tehnik Pengoperasian

Loading Material
Loading adalah kegiatan pemuatan material, dari tempat asal (insitu) ke unit hauler

dengan menggunakan alat mekanis berupa Loader Excavator (backhoe, shovel) dan Wheel
Loader Articulated(WA).
Ada beberapa metode pemuatan sesuai dengan alat muat/ loader, diantaranya adalah:

Excavator Backhoe ExcavatorShovel Wheel loader
1. V - shape
1. Low Bench loading. 1. Cab side loading
2. Double side loading 2. Blind side loading
3. Top loading depan 3. Double side loading
4. Top loading samping

900 (V luar) & 450 (V dalam).
5. Loading 450 kiri dan kanan
6. Drive by loading.

4.1.7. Loading Excavator Back Hoe
a. Low Bench Loading

Adalah suatu metode loading material dari excavator ke truck produksi, dimana
truck mengambil posisi pengisian dengan membentuk sudut 900 dengan posisi digging
excavator yang berada diatas bench. Metode ini bertujuan:

 Meminimalkan waktu swing alat loading.
 Mendapatkan cycle time loading yang lebih kecil.
 Produktifitas unittinggi.
 Keselamatan kerja lebih terjamin.

Gambar Low Bench loading
Petunjuk dan teknik pegoperasian diarea low bench loading:
1. Posisikan vessel unit lurus ditengah dengan bucket excavator.
2. Pastikan unit posisi rata,“Hindari salah satu roda naik ditumpukan material atau

berhenti dikaki bench”.

Operation Training Page 92 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

3. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
4. Netralkan transmisi dan aktifkan parking brake.
5. Selama unit melakukan loading, nyalakan lampu kerja ADT.
6. Lakukan kontrol muatan dengan payload meter dan time sheet .
7. Operator dilarang keluar dari cabin selama loading material.
8. Setelah muatan penuh, aktifkan foot brake, release parking brake dan posisikan lever

transmisi pada speed (1) kemudian lepas pedal brake. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi hentakan/ impact yang ditimbulkan dari tenaga engine yang
diteruskan ke transmisi, kemudian naikkan putaran engine/ RPM saat keluar dari
front loading.

b. Top LoadingDepan
Adalah suatu metode loading material ditempat rata/ level, dengan posisi ADT didepan

dan excavator dibelakang.

Gambar ADT top loading (posisi depan)
Petunjuk dan tehnik pengoperasian unit, di area top loading
1. Lakukan gerak mundur dan hentikan unit sebelum tanggul pengaman.
2. Posisikan vessel unit lurus ditengah dengan bucket excavator.
3. Pastikanunitposisirata,“Hindarisalahsaturodanaikditumpukanmaterial”.
4. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
5. Netralkan transmisi dan aktifkan parking brake.
6. Selama unit melakukan loading, nyalakan lampu kerja ADT.
7. Lakukan kontrol muatan dengan payload meter dan time sheet .
8. Operator dilarang keluar dari cabin selama loading material.
c. Top Loading Samping (900dan 450)
‐ Metode top loading 900atau V luar.

Adalah suatu metode loading material ditempat rata/ level dengan posisi ADT
disamping dan membentuk sudut 900, ketika excavator posisi dumping material.

Operation Training Page 93 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

Gambar Top loading, posisi samping 900 (V luar)
‐ Metode top loading 450atau V dalam.
Adalah suatu metode loading material ditempat rata/ level dengan posisi ADT
disampingdanmembentuksudut450,ketikaexcavatorposisidumpingmaterial.

Gambar Top loading samping 450 (V dalam)
Petunjuk dan tehnik pengoperasian unit di area top loading 450dan 900
1. Lakukan gerak mundur dan hentikan unit sebelum tanggul pengaman.
2. Posisikan vessel unit lurus dengan ujung bucket excavator (membentuk sudut 450

atau 900antara ADT dan Excavator).
3. Pastikanunitposisirata.“Hindarisalahsaturodanaikditumpukanmaterial”.
4. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
5. Netralkan transmisi dan aktifkan parking brake.
6. Selama unit melakukan loading, nyalakan lampu kerja ADT.
7. Lakukan kontrol muatan dengan payload meter dan time sheet .
8. Operator dilarang keluar dari cabin selama loading material.
d. Loading 450Kiri dan Kanan

Adalah suatu metode loading material, dimana truck mengambil posisi pengisian
dengan membentuk sudut 450 dan unit excavator berposisi diatas bench. Metode ini

Operation Training Page 94 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

bertujuan meminimalkan waktu swing alat loading untuk mendapatkan cycle time
loading yang lebih kecil, produktifitas unit tinggi dan keselamatan kerja lebih terjamin.
Loading 450ini bisa dilakukan pada sisi kiri dan sisi kanan excavator.
- Loading kiri:

Gambar HD loading metode 450 kiri (tampak atas)
Petunjuk dan tehnik pengoperasian area loading 450 (sisi kiri):
1. Lakukan manuver unit searah putaran jarum jam.
2. PosisikanunitADTsejajardenganbench.Hindarigerakanmanueverpatahatau end

stroke, hal ini bertujuan untuk mengurangi keausan & kerusakan pada side wall
tyre bagian roda depan.

Gambar ADT maneuver
3. Posisikan unit mundur miring 450sesuai dengan tepi kiri bucket excavator .

Gambar ADT mundur

Operation Training Page 95 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

4. Pastikan unit posisi rata,“Hindari salah satu roda naik ditumpukan material atau
berhenti dikaki bench”.

5. Untuk unit ADT yang menunggu loading urutan selanjutnya, berada diposisi siap
bergerak maju.

Gambar ADT posisi loading
6. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
7. Netralkan transmisi dan aktifkan Parking brake.
8. Selama unit melakukan loading, nyalakan lampu kerja ADT.
9. Lakukan kontrol muatan dengan payload meter dan time sheet .
10. Operator dilarang keluar dari cabin selama loading material.
11. Setelah muatan penuh, aktifkan foot brake, release retarder brake dan posisikan

lever transmisi pada speed (1) kemudian lepas pedal brake. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi hentakan / impact yang ditimbulkan dari tenaga engine yang diteruskan
ke transmisi, kemudian naikkan putaran engine/ RPM dengan perlahan.

Gambar ADT posisi loading

12. Setelah unit selesai loading dan bergerak maju, unit selanjutnya langsung menyusul
bergerak maneuver. Jaga jarak aman dengan unit muatan yang bergerak keluar dari
loading point dan gunakan radio komunikasi, jika diperlukan.

e. Drive By Loading
Adalah suatu metode loading material, dimana truck mengambil posisi pengisian

dengan maneuver maju dan membentuk sudut 450 antara unit ADT dengan posisi
bucket excavator ketika dumping material (lihat gambar).

Operation Training Page 96 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

Metode ini bertujuan meminimalkan waktu edar truck dan gerakan swing alat loading
guna mendapatkan cycle time loading yang lebih kecil, produktifitas unit tinggi dan
keselamatan kerja lebih terjamin.

Metode loading drive by digunakan disebelah kiri saja dan membutuhkan lokasi
yang cukupluasuntuktruckbergerakmanueveruntukmenempatkanposisiloading.

Gambar ADT loading metode drive by
Petunjuk dan tehnik pengoperasian area loading drive by:
1. Lakukan maneuver unit searah putaran jarum jam, saat unit excavator posisi

digging material (gunakan radio komunikasi jika diperlukan). Hentikan unit tepat
disamping excavator dengan membentuk sudut 450 dengan posisi bucket
dumping.

Gambar ADT posisi maneuver
2. Unit posisi loadingmaterial.
3. Netralkan transmisi dan aktifkan parking brake.

Operation Training Page 97 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

Gambar ADT posisi loading
4. Untuk unit selanjutnya, ADT yang menunggu berada pada posisi siap maju.

Gambar ADT posisi antri

4.1.8. Loading Wheel Loader
‐ V – Shape Loading

Metode ini memerlukan area yang cukup luas, karena untuk maneuver unit
loading (Wheel Loader).Langkah –langkah yang perlu diperhatikanuntuk operator ADT
adalah :

 Posisi ADT membelakangi dan dekat dengan stock pile, hal ini bertujuan agar
maneuver wheel loader tidak terlalu jauh.

 Posisi vessel tepat disamping bucket Wheel loader.
Dengan melaksanakan langkah- langkah tesebut akan didapat :

 Sudut maneuver dan cycle time wheel loader lebih kecil.
 Produktifitas tinggi.

Operation Training Page 98 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

Gambar ADT loading metodhe V – Shape
Petunjuk dan tehnik pengoperasian area loading V-shape Wheel Loader:
1. Lakukan maneuver unit searah putaran jarum jam.

2. Posisikantepisampingkirivesel,berhentilurusdisampingbucketWheelLoader.

3. Pastikanunitposisirata,“Hindarisalahsaturodanaikditumpukanmaterial.”
4. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
5. Netralkan transmisi dan aktifkan parking brake.
6. Selama unit melakukan loading, nyalakan lampu kerja ADT.
7. Lakukan kontrol muatan dengan payload meter dan time sheet.
8. Operator dilarang keluar dari cabin selama loading material.

4.1.9. Hauling Material
Hauling material adalah kegiatan dump truck memindahkan material dari tempat
loading sampai ke tempat dumping.
Dibawah ini, petunjuk dan tehnik pengoperasian unit ADT ketika menjalankan unit selama hauling
material.

4.1.10. Hauling material keluar dari front loading
Setelah selesai loading untuk bergerak awal, gunakan speed (1) dan sesuaikan

dengan putaran engine (RPM), hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya hunting
speed. Patuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada dan sesuaikan speed jika unit memasuki jalan
kondisi normal.

4.1.11. Hauling material di jalan datar
Jalankanunitdirangeeconomy(±1800RPM).Gunakanjalurhaulingsesuairambu dan

jalankan unit dengan batas kecepatanyang diijinkan diarea tambang (40 km/jam).

Operation Training Page 99 of 116

Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400

Untuk mengurangi kecepatan unit gunakanlah retarder brake dan untuk menghentikan unit
di bawah 10 km/jam di anjurkan menggunakan service brake.
a) Petunjuk mengoperasikan unit beriringan(Convoy).

Convoy adalah, unit berjalan beriringan depan dan belakang yang dilakukan dua unit
atau lebih, dijalur muatan maupun jalur tanpa muatan. Ketika unit convoy, jarak aman
beriringan yang diizinkan diarea tambang adalah 50 meter atau 4X panjang unit.

Gambar ADT convoy
b) Petunjuk mendahului unit/ Over taking motor grader diarea perbaikan jalan

Gambar ADT melakukan over taking

1. Sebelummendahuluiunitlain, perhatikan rambu-rambu lalulintastambang.
2. Lakukan komunikasi radio dua arah dengan unit grader dan kurangi kecepatan unit,

sebelum mendahului.
3. Pastikan kondisi jalan aman (tidak ada kendaraan lain dari arah berlawanan), jaga

jarak aman dengan unit grader sebelum dan saat melintas diarea perbaikan jalan
4. Pergunakan isyarat lampu sign sebelum dan ketika mendahului unit grader.

4.1.12. Petunjuk hauling material di grade jalan naik/ tanjakan
Ketika unit travel memasuki jalan tanjakan, pindahkan lever transmisi ke posisi

rendah sesuai dengan grade atau tingginya tanjakan. Pertahankan putaran engine untuk
menghindari shift‐up dan shift‐down transmisi (hunting transmission), yang cepat
menyebabkan kerusakan pada transmisi dan komponen power train lainnya.

Operation Training Page 100 of 116


Click to View FlipBook Version