Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400
Gambar ADT muatan di jalan naik
4.1.13. Hauling material dijalan menurun
Sebelum unit melintas dijalan turunan perhatikan grade dan kondisi jalan. Sesuaikan
pemakaian speed dengan kondisi grade jalan dan gunakan retarder brake untuk
mengurangi kecepatan. Hindari terjadinya kasus Over running dan kesalahan dalam
mengoperasikan unit karena mengakibatkan kerusakan antara lain, mengurangi umur
transmisi (life time) dan kerusakan pada komponen power train lainnya.
Petunjuk dan tehnik pengoperasian unit di jalan menurun:
1. Gunakan jalur hauling sesuai dengan rambu-rambu.
2. Sebelum unit bergerak menurun, lepaskan pedal gas dan operasikan retarder
untuk mengurangi kecepatan unit.
3. Posisikan speed rendah, sesuai dengan kecepatan maximum yang diinginkan untuk
kehandalan retarderbrake.
4. Operasikan retarder brake, untuk mengurangi kecepatan, dan untuk menghindari
Over running, pertahankan putaran engine 2000 RPM dan perhatikan retarder oil
temperature berada pada posisi rentang hijau.
5. Jangan menggunakan foot brake/ rem kaki karena akan mendapat pemanasan
yang lebih (Overheat) dan umur kegunaannya akan berkurang.
6. Operasikan retarder secara perlahan, karena pengereman secara tiba-tiba sangat
berbahaya, menyebabkan roda berhenti dan mengakibatkan roda terseret atau
tergelincir karena gaya lempar/ centrifugal dan menimbulkan kerusakan pada unit itu
sendiri.
4.1.14. Pengoperasian unit pasca penyiraman jalan
Ketika unit travel atau hauling material terkadang di hadapkan pada kondisi jalan licin
selesai dilakukan penyiraman. Dibawah ini di jelaskan beberapa tehnik mengoperasikan
unit selesai penyiraman untuk mencegah unit tergelincir yang berakibat fatal.
Operation Training Page 101 of 116
Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400
Gambar ADT melintas dijalan setelah penyiraman
Petunjuk dan tehnik pengoperasian, melintas diarea pasca penyiraman jalan:
1. Sebelum menghadapi jalan kondisi basah, selesai penyiraman kurangi kecepatan
dengan mengangkat accelerator pedal.
2. Pindahkanlevertransmisikespeedrendah(5atau4),sesuaidengan grade jalan.
3. Jaga jarak dengan unit water truck (4X panjang unit / 50 meter).
4. Gunakan radio komunikasi untuk berkoordinasi (jika diperlukan).
5. Hindarigerakanmendadakdan memutarsteering secara berlebihan (agresif).
6. Pertahankan putaran engine antara 1600-2000 RPM dengan mengkombinasikan
penggunaan retarder brake dan accelerator pedal, untuk mencegah terjadinya
transmisi shift down yang menyebabkan putaran roda berhenti karena bidang
kontak tyre dengan permukaan jalan kondisinya basah dan shift up menyebabkan
putaran roda menjadi lebih cepat. Hal ini mengakibatkan roda tergelincir ditambah
dengangayadorongdariunititusendiri,sehinggaunitsulituntukdikendalikan.
7. Ketika unit sudah bergerak lambat (10 km/jam) untuk menghentikan unit gunakan
service brake.
8. Jangan menggunakan service brake ketika unit masih bergerak cepat, hal ini
menyebabkan putaran roda berhenti mendadak atau roda terkunci dan
mengakibatkan unit tergelincir dikarenakan bidang kontak tyre dalam kondisi licin,
ditambah dengan gaya dorong dari unit itu sendiri.
CATATAN
Prioritaskan unit yang melintas dijalan pasca penyiraman (muatan atau kosongan
4.1.15. Hauling material memasuki disposal/ waste dump
Hal penting yang perlu diperhatikan memasuki area disposal adalah:
Perhatikan jalur tikungan dan pastikan unit berjalan sesuai rambu.
Kontrol kecepatan dengan menggunaan retarder brake.
Beri kesempatan pada unit support (motor grader maupun water truck yang
melakukan perbaikan jalan dan lokasi kerja).
Pastikan kecepatan unit sesuai dengan gear transmisi dan hindari engine over running.
Operation Training Page 102 of 116
Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400
4.1.16. Maneuver di area disposal
Sebelum melakukan maneuver, ada 4 faktor yang harus dihindari saat
mengoperasikan unit antaralain:
Manuever dengan kecepatan tinggi.
Maneuver dengan kecepatan terlalu rendah, tidak sesuai dengan putaranengine/
RPM.
Maneuver dengan gerakanpatah
Mengoperasikan steering wheel secara penuh/ end stroke steering.
Dari faktor diatas, efek yang ditimbulkan terhadap unit adalah kerusakan pada
komponen tyre, komponen lower structure dan system steering. Selain kerusakan
komponen unit, juga menimbulkan tumpahan material dan kerusakan terhadap lokasi
maneuver.
Gambar ADT maneuver, posisi jalan masuk dari samping disposal.
Gambar ADT maneuver, posisi jalan masuk dari depan disposal
Petunjuk tehnik pengoperasian unit maneuver di area disposal/ waste dump:
1. Tentukanlokasi dumping dan pastikan unit berjalansesuai dengan jalur/ rambu.
2. Kurangi kecepatan dan pindahkan lever transmisi pada posisi rendah (5 atau 4).
3. Lakukankoordinasidenganpengawaslewatradiokomunikasi(jikadiperlukan).
4. Hindariareadisposalretak,bedatinggipermukaantanahdanpastikantidakada unit
lain di area maneuver.
5. Aktifkanlampu sign (turnsignal lamp), sebelum melakukan gerak maneuver.
6. Gunakan speed (1) saat melakukan maneuver.
7. Lakukan gerakan maneuver searah dengan jarum jam (bila lokasi memungkinkan), dan
lakukan gerakmaneuver ± 10meterdari tanggul (tidak terlalu jauh).
8. Putar steering perlahan &gunakan RPM engine putaran sedang(1500-1900RPM).
Operation Training Page 103 of 116
Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400
9. Jaga jarak aman dengan unit lain dan unit support (bulldozer).
10. Hentikan unit, netralkan transmisi dan pastikan unit benar-benar berhenti sebelum
bergerak mundur.
4.1.17. Gerakan mundur di area disposal
Sebelum melakukan gerakan mundur hal penting yang perlu diperhatikan adalah
tanggul pengaman (safety berm). Pengertian umum untuk tanggul/ safety berm di area
disposal adalah pembatas disposal, bukan untuk tempat berhentinya roda.
Jika perlu pergunakan radio komunikasi untuk berkoordinasi dengan dumping man atau unit
support (bulldozer) saat melakukan gerakan mundur.
Gambar ADT posisi mundur diarea disposal bertanggul
Petunjuk dan tehnik pengoperasian unit bergerak mundur diarea disposal/ waste dump:
1. Pastikanunitbenar-benarberhenti,sebelummemindahlevertransmisiposisiR1.
2. Periksa kondisibelakang unit dengan melihat mirror/ spion kanan dan kiri.
3. Lakukan gerakan mundur dengan perlahan dan control putaran engine (RPM).
4. Hindari tyre unit menginjak batu besar dan tumpukan material.
5. Pastikan jarak aman antara unit ADT dan bulldozer (minimal 1X lebar unit ADT) dan
usahakan gerakan mundur disebelah kiri bulldozer.
6. Kontrol gerakan mundur dan gunakan mirror/spion untuk meluruskan unit dengan
tanggul pengaman.
7. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
8. Hentikan unit diposisi rata, berhenti sebelum tanggul dan pastikan tyre tidak menabrak
tanggul. Jika area disposal tidak ada tanggul, hentikan unit sebelum ujung disposal
dengan jarak ± 10 meter. “Hindari batuan besar dan menabrak tumpukan material saat
bergerak mundur, karena akan mengakibatkan kerusakan tyre, radius rod dan
suspensi“
9. Netralkan transmisi dan aktifkan parking brake.
CATATAN
“Jika terjadi retakan diarea disposal, pastikan unit berhenti sebelum area tersebut,
± 5 – 10 meter dari area retakan“.
Dampak yang ditimbulkan dari salah penempatan posisi unit diarea disposal dengan
menggunakan tanggul pengamanadalah:
Kerusakan tyre.
Kerusakan padasuspensi.
Kerusakan radius rod (atas, bawah).
Operation Training Page 104 of 116
Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400
4.1.18. Dumping Material
Dumping adalah proses bongkar muatan material pada umumnya diarea disposal/
waste dump. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan dumping material dilakukan di
jalan angkut (road maintenance) atau area yang lain.
Gambar ADT dumping dengan tanggul
Gambar ADT dumping tanpa tanggul
4.1.19. Petunjuk dan tehnik pengoperasian dumping muatan area disposal/ waste dump
a) Disposal menggunakan tanggul pengaman (Safety berm)
Posisikan unit berhenti sebelum tanggul.
Hindari roda belakang naik ditumpukan material atau tanggul pengaman.
b) Disposal tidak ada tanggul pengaman (Safety berm).
Posisikan unit berhenti, dengan jarak dari ujung disposal ± 10 meter.
Posisikan roda depan sejajar dengan roda belakang dan usahakan jarakunit
dengan dumping man ± 15 meter.
Netralkan lever transmisi dan aktifkan parking brake.
Tarik hoist lever pada posisi raise, dan naikkan putaran engine dengan perlahan
sampai1900RPM.Setelahdumpbody/vesselterangkat,cylinderrodmencapai 1,5
langkah, kurangi putaran engine supaya tidak terjadi hentakan keras
dikarenakan end stroke cylinder rod. Hal ini menyebabkan kerusakan pada seal
cylinder dump, bahkan hose bisa pecah dan mengakibatkan kebocoran oli
hidrolik.
Hindari memutar steering wheel pada saat unit posisi dumping.
Setelah selesai dumping majukan unit dengan speed (1) sejauh ± 3 - 4 meter
supaya tidak ada material yang tertinggal diujung vessel, setelah itu turunkan
vessel.
Setelah vessel turun rapat dengan frame (posisi float), jalankan unit dengan
normal.
Operation Training Page 105 of 116
Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400
Jangan melakukan double acceleration pada putaran engine/RPM, ketika mengangkat dan
menurunkan vessel, karena hal ini selain cepat merusak komponen turbocharger juga
mengakibatkan pemborosan terhadap bahan bakar/fuel
CATATAN
“Hindari dumping material, jika posisi salah satu roda belakang naik ditanggul atau posisi
miring, hal ini mengakibatkan unit bisa amblas / soft box, rebah dan menambah pekerjaan bagi
unit support (bulldozer)”.
4.1.20. Petunjuk dan tehnik pengoperasian dumping muatan dijalan (road maintenance)
Gambar ADT dumping di area road maintenance
Posisikan unit didepan galian material atau area rencana penimbunan jalan atau
ikuti aba-aba daripemandu(dumpingman,operator dozerataugrader).
Lakukan gerakan maneuver unit ditempat rata dan keras.
Posisikan roda depan sejajar dengan roda belakang.
Netralkan lever transmisi dan aktifkan parking brake.
Tarikhoist lever pada posisi raise, dan naikan putaran engine denganperlahan
sampai 1900 RPM.
Setelah dumpbody/ vessel terangkat, cylinder rod mencapai 1,5 langkah kurangi
putaranengine supayatidak terjadihentakandikarenakanendstrokecylinder rod.
Setelah selesai dumping majukan dengan speed (1) sejauh ± 3-4 meter supaya
tidakadamaterialyangtertinggaldiujungvessel,setelahituturunkanvessel.
Setelah vessel turun rapat dengan frame majulah perlahan-lahan.
Untuk meneruskan dumping material, berilah jarak tumpukan ± 5 meter atau ikuti petunjuk dari
dumping man (jika ada).
CATATAN
“Hindari dumping material sambil berjalan. Hal tersebut akan merusak komponen dan bisa
mengakibatkan unit rebah atau terbalik”
Operation Training Page 106 of 116
Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400
Gambar ADT Miss Dumping (Dumping material, unit sambil berjalan)
Efek yang ditimbulkan dari Miss Dumping diatas terhadap komponen unit adalah :
1. Keretakan/ Crack pada frame, karena mendapat beban kejut dari muatan dan
kondisi jalan yang tidak rata/ undulating, selama unit berjalan.
2. Keausan pada pin dan bushing vessel, karena vessel bergerak kekanan dan kekiri
selama unitberjalan.
3. Keausaan pada bracket, bushing Cylinder dump.
4. Bisa mengakibatkan Cylinder rod bengkok.
5. Pemborosan terhadap pemakaian bahan bakar/ fuel, karena operator melakukan
double acceleration pada putaran engine.
4.1.21. Re-fueling Unit
Re-fueling adalah proses pengisian bahan bakar dari Fuel Station ataupun dari Fuel
Truckke unit lain. Petunjukdanteknik pelaksanaan re-fuelingunitADT HM400:
a. Re-fueling unit area Fuel Station/ Fuel Skidding
1. Pastikanunit bergerakkearahfuelstation/ skidding, tanpamuatan/kosongan.
2. Kurangi kecepatan unit, ikuti rambu-rambu petunjuk yang ada sebelum masuk
kedalam area re-fueling.
3. Jaga jarak aman menunggu/antri dengan unit lain.
4. Ikuti aba-aba pemandu (fuelman), saat masuk area re-fueling.
5. Jarak aman unit dumptruck dengan tepi fuel truck ± 5 meter.
6. Hentikan unit netralkan transmissi, pasangparking brake dan matikan engine.
7. Dilarang merokok selama proses pengisian bahan bakar/ re-fueling.
8. Operator memastikan, untuk mengisi check list re-fueling (HM dan CN unit).
9. Pastikan proses re-fueling selesai, sebelum menjalankan unit.
10. Startenginedanjalankanunitdenganperlahansaatmeninggalkanareare-fueling.
b. Re-fuelingunitdenganfuel truckditempat yang ditentukan (Front dandisposal).
1. Pastikanunitbergerakketempatre-fueling,tanpamuatan/kosongan.
2. Kurangi kecepatan unit, sebelum masuk kedalam area re-fueling dan pastikan
komunikasi aktif 2 arah (operator dump truck dan crew fuel truck).
Operation Training Page 107 of 116
Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400
Gambar Re‐fueling ADT di Fuel truck
3. Ikuti aba-aba pemandu (fuelman), saat masuk area re-fueling. Jarak aman dump truck
dengan fuel truck ± 1X lebar unit.
4. Hentikan unit,netralkan transmisi, pasang parkingbrakedan matikan engine.
5. Dilarang merokok selama proses pengisian bahan bakar/ re-fueling.
6. Operator memastikan, untuk mengisi check list re-fueling (HM dan CN unit).
7. Pastikan proses re-fueling selesai, sebelum menjalankan unit.
8. Startenginedanjalankanunitdenganperlahansaatmeninggalkanareare-fueling.
CATATAN
“Dilarang mengangkat dump body/ vessel selama proses Re-fueling“
4.1.22. Shut Down Engine dan Parkir Unit
Bertujuan untuk mendeteksi kondisi unit dan sebagai persiapan operasi untuk shift
selanjutnya.
Gambar ADT Parkir
Petunjuk pengoperasian memarkir unit dan mematikan engine (Shut down Engine):
1. Pastikan unit posisi tanpa muatan (kosongan), kecuali Emergency.
2. Gunakanspeedrendahdanjagajarakdenganunitlainketikatraveldilokasiparkir.
3. Kontrollokasiparkirdumptruckdanlakukankoordinasidenganunitlain(jikaada).
4. Pastikan tempat parkir rata/ datar.
Jika unit parkir diluar area parkiran dump truck. Pastikan lokasi parkir jauh dari
aktifitas unit lain dan jauh dari potensi material longsor atau bahaya banjir.
5. Tekanfootbrakedanpastikanunitbenar-benarberhentisebelumbergerakmundur.
Operation Training Page 108 of 116
Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400
6. Perhatikan kondisi belakang unit, bunyikan isyarat klakson, pindah lever transmisi R1 dan
lakukan gerakan mundur perlahan dengan melihat mirror/ spion kanan, kiri.
7. Pastikanjarakparkir aman,minimal1X lebarunitdenganunityanglain. Bila
parkir berjajar (depan belakang), jarak aman parkir 1,5X Panjang unit.
8. Tekanfootbrake,hentikanunitsebelumtanggul(jikaareaparkirdilengkapitanggul).
9. Posisikan roda depan sejajar lurus dengan roda belakang.
10. Netralkan transmisi, retarder control lever dan aktifkan parking brake.
11. Idle engine± 3-5 menit dan matikan perlengkapan electric (AC, lampu & radio).
12. Matikan engine, putar kunci kontak pada posisi OFF.
13. Sebelum keluar dari unit tutuplah semua kaca pintu kiri – kanan.
14. Pastikansafetyhandrailterbukadanlakukan3 titiktumpuketikaturundariunit.
15. Sebelummeninggalkanunitputarlah kuncidisconectpadaposisioff,(Lock-out).
4.1.23. Petunjuk Pencegahan Miss Operation dan Miss Aplication
Miss Operation
Miss Operation atau salah pengoperasian adalah kesalahan dalam mengoperasikan
alat yang dilakukan operator sehingga mengakibatkan kerusakan unit.
Di bawah ini dijelaskan kasus miss operation dan petunjuk pencegahannya:
a. Tidak melakukan pemanasan engine/ Warming up
Dampakyangakanterjadi,jikatidakmelakukanpemanasanenginepadaawalshift, akan
menimbulkan kerusakan antara lain:
1. Engine Lowpower.
2. Kerusakan pada cylinder liner.
3. Blow bytinggi.
4. Oli akanterkontaminasi.
5. Kerusakan padaturbocharger.
PENCEGAHAN
“Lakukan pemanasan engine setiap awal shift, sebelum unit beroperasi”
b. Kesalahan mengoperasikanbrake.
Missoperationiniakan mengakibatkan keausandiscplatebraketinggi,rusaknyaseal oli
brake, kerusakan ban dan kerusakan lower structure (frame, rod dan suspensi).
Hal ini disebabkan oleh:
1. Keseringan mengoperasikan brake dijalan menurun akibat dari salah
penempatan geartransmisi.
2. Mengoperasikan retarder dan foot brake mendadak akan menyebabkan
hentakan/ impact dan beban kejut.
Gambar ADT mendadak brake
Operation Training Page 109 of 116
Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400
PENCEGAHAN
Hindari mengoperasikan control lever, pedal brake dengan mendadak, kecuali darurat.
Operasikan control lever retarder, pedal brake dengan perlahan (smooth).
c. Salah pengoperasian/ Miss Operation Torque Converter dan Transmisi
1. Engine hidup/ running, transmisi aktif (selain posisi neutral/ N) dan unit posisi
berhenti. Hal ini akan mengakibatkan :
‐ Oli torque converter over heat.
‐ Stall pada torqueconverter.
2. Speed up & Speed down (Hunting speed). Hal ini mengakibatkan:
‐ Universal jointpatah.
‐ Mempercepat kerusakan transmisi.
3. Unit overload muatan. Hal ini akan mengakibatkan:
‐ Oli torque converter over heat.
‐ Torque converter mengalami Stall speed.
PENCEGAHAN
Operasikan lever transmisi dengan benar sesuai aplikasinya.
Letakkan lever transmisi sesuai grade jalan dan control putaran engine/ RPM.
Control muatan unit dengan payload meter.
4. Abuse shift
Abuse shift adalah melakukan pemindahan gigi transmisi dari posisi netral ke
maju atau dari netral ke mundur sementara putaran engine masih tinggi (± 1350
RPM). Miss operation ini akan meyebabkan hentakan/ impact pada gear
transmisi. Biasanya kejadian ini terjadi di area disposal setelah unit dumping dan awal
bergerak mundur di area front loading.
Gambar ADT abuse shift
PENCEGAHAN
Sebelum melakukan gerakan awal (gerak maju atau gerak mundur), pastikan unit benar‐benar
berhenti dan putaran engine posisi low idle/ RPM rendah.
5. Gear select harmful
Gear select harmful adalah suatu kesalahan memindahkan speed dari gerak
maju kegerakmundurtanpamenghentikanunitsampaibenar-benarberhenti dan
putaran engine masih tinggi sehingga terjadi beban puntir yang berlawanan pada
Operation Training Page 110 of 116
Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400
transmisi dan power train sehingga mempercepat kerusakan transmisi. Miss
operationsepertiiniseringterjadidiareafrontloadingdanareadisposal.
PENCEGAHAN
Pastikan unit benar‐benar berhenti dan transmisi posisi netral. Sebelum melakukan
gerakan ke mundur, gunakan putaran engine low idle (RPM rendah) dan pindahkan lever
transmisi dari posisi netral ke speed mundur.
6. Reverse- Forward shifting abuse
Reverse-forward shifting abuse adalah ketika unit masih berjalan mundur
dengan kecepatan 5 - 7 km/jam, terjadi perpindahan gear transmisi dari mundur ke
maju. Hal tersebut akan merusak transmisi, karena menerima beban kejut yang
sebabkan dari hentakan/ impact gear-gear transmisi. Miss operation seperti ini sering
terjadi ketika unit ADT maneuver di area sempit (road maintenance) dan lokasi
front loading atau disposal.
Gambar ADT Shifting abuse
PENCEGAHAN
Pastikan unit benar-benar berhenti dan transmisi posisi netral. Sebelum melakukan gerakan
maju, gunakan putaran engine low idle (RPM rendah) dan pindahkan lever transmisi dari posisi
netral ke speed maju.
7. Costing in neutral
Costing in neutral adalah suatu kejadian dimana unit berjalan dalam
kecepatan tinggi dan lever transmisi dipindah ke posisi netral. Miss operation ini akan
cepat merusak transmisi dan komponen power train lainnya.
Operation Training Page 111 of 116
Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400
Gambar ADT Costing in neutral
PENCEGAHAN
Sebelum unit benar-benar berhenti, jangan menetralkan lever transmisi supaya terhindar dari
costing in netral yang menyebabkan kerusakan pada transmisi.
8. Overrunning
Over running adalah kondisi dimana unit bergerak melebihi putaran engine
diatas 2200 RPM (range merah). Kejadian ini biasanya terjadi ketika unit melintas
dijalan menurun. Miss operation ini akan merusak engine.
Gambar ADT over running
PENCEGAHAN
Tempatkan lever transmisi posisi speed rendah (sesuai grade jalan) dan lakukan kontrol
kecepatan unit dijalanmenurun, jagaputaran engine di RPM 2000 dan bila unit melintas
dijalan turunan panjang akan lebih aman dengan mengaktifkan ARSC.
9. Maneuverdengangerakanpatah,endstrokesteering danberkecepatantinggi.
GambarManeuverterlalupatah Gambar Maneuver kecepatan tinggi
Operation Training Page 112 of 116
Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400
Efek kerusakan yang ditimbulkan dari salah pengoperasian gerakan maneuver
adalah :
Maneuver Patah dan End Stroke Steering Maneuver KecepatanTinggi
1. Kerusakan tyre (aus, robek, bahkan 1. Kerusakan tyre lebih cepat (aus,
tyre bisa meledak). Disebabkan robek, bahkan tyre bisa meledak).
cenderung roda depan terangkat Pada saat yang sama, ujung luar
sebelah sehingga tyre depan satu titik rim akan menekan tyre pada
saja yang menerima beban. Pada saat bagian sisi luar (sidewall), dan
yang sama, ujung luar rim akan mengakibatkan material tumpah
menekan tyre pada bagian sisi luar dari vessel.
(sidewall).
2. Kerusakan terhadap lokasi. 2. Kerusakan terhadap lokasi.
3. Kerusakan pada komponen lower 3. Kerusakan pada komponen lower
structure. structure.
4. Kerusakan pada sistim hidrolik 4. Bila lokasi maneuver beda tinggi
steering, apabila gerakan maneuver atau licin (pasca penyiraman).
tidak imbang/ balance, disebabkan Hal ini bisa mengakibatkan unit
putaranenginelowidle(RPMrendah) tersebut terguling, rebah atau
dan kecepatan unit dibawah 5 terbalik.
km/jam.
PENCEGAHAN
Sebelum melakukan maneuver, kurangi kecepatan dan sesuaikan lever transmisi pada speed rendah. Ketika
gerak maneuver gunakan speed (1) dengan engine putaran sedang (RPM) dan hindari memutar steering
wheel secara penuh/ end stroke steering.
10. Body Up Ground Speed
Body up ground speed adalah suatu kondisi yang terjadi ketika unit bergerak
kecepatan diatas 5 km/jam. Tanpa menurunkan dump body terlebih dahulu
rapat dengan frame, kejadian ini biasanya terjadi ketika selesai dumping material di
disposal. Miss operation ini akan mengakibatkan kerusakan komponen
transmisi, lower structure dan system hidrolik.
Operation Training Page 113 of 116
Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400
Setelah selesai dumping material gerakkan unit maju ± 3-4 meter bertujuan untuk
menghabiskan sisa material dan turunkan vessel rapat dengan frame dengan
putaran engine (RPM) low idle, kemudian jalankan unit.
11. Parking brakedragging
Parking brake dragging adalah suatu kejadian dimana unit berjalan dalam kecepatan±
5 km/jam, parking brake kondisi ON. Miss operation ini akan cepat
PENCEGAHAN
Merusak komponen brake akibat gesekan lebih dengan suhu tinggi.
Pastikan unit benar-benar berhenti (kecepatan 0 km/jam) sebelum mengaktifkan
parking brake.
4.1.24. Miss Aplication
Dibawah ini adalah contoh Miss Aplikasi ADT HM 400 dan pengaruhnya:
1. Dump truck dipakai untuk muat air dan menyiram jalan :
Produksi rendah.
Kerusakan mekanismedump.
Tidak aman.
2. Dump truck dipakai menarik dump truck lain yang amblas :
Tidak aman.
Tidak efektif.
3. Hauling pada grade jalan tinggi :
Tidak produktif.
Kerusakan transmisi dan komponen power train train akan lebih cepat.
4. Beroperasi pada lebar bench dan jalan sempit bukan spesifikasi ADT HM 400:
Tidak aman.
Produksi rendah.
5. Standart vessel digunakan untuk hauling batubara, pengaruhnya ke produksi
rendah.
PERHATIAN
Tugas operator untuk mengurangi kerusakan roda (tyre dan rim):
‐ Selama pengecekan P2H:
1. Periksa nut roda (kondisi dan jumlah).
2. Periksa kondisi valve & plug/ tutup valve.
3. Periksa kondisi tread, side wall (pecah, sobek).
4. Periksa kondisi tekanan angin secara visual.
5. Periksa kondisi bracket, pin dan kelayakan rock ejector secara visual.
‐ Selama mengoperasikan unit:
1. Hindari roda menabrak atau menginjak batuan besar .
2. Hindari penempatan roda dikaki bench ketika loading material.
3. Hindari mengoperasikan unit dengan kecepatan tinggi.
Operation Training Page 114 of 116
Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400
4. Hindari maneuver unit dengan kecepatan tinggi.
5. Hindari maneuver unit dengan kecepatan rendah pada posisi unit muatan.
6. Hindaripengeremanmendadakdisegalamedan, kecualidarurat/emergency.
7. Hindari muatan OverLoad.
8. Hindari gerakan zig-zag unit bergerak mundur atau saat memarkir unit.
9. Hindari parkir posisi muatan ketika unit mengalami kerusakan atau pergantian
operator/ changeshift.
4.1.25. Emergency Respon / Tindakan Darurat
a. Bila Terjadi Kebakaran Saat Dibawah Unit
1. Jangan panik, pastikan lokasi kebakaran (secara visual).
2. Ambil pemadam kebakaran (APAR)
3. Cabut pin penguncipemadam.
4. Semprotkan pada permukaanapi.
5. Jika api tidakpadam, gunakan pemadam kebakaran central, cabut pin pengunci dan
tekan knob.
6. Menjauhlah dari unit, setelah mengaktifkan switch pemadam kebakaran.
7. Jika api menjadi besar (belum padam), mintalah bantuan orang lain. Atau laporkan
kepada pengawas atau emergency call.
b. Bila Terjadi Kebakaran Saat Mengoperasikan Truck
1. Jangan panik, pastikan lokasi kebakaran (secara visual).
2. Hentikan truck dengan foot brake.
3. Aktifkan parking brake dan matikan swith lampu.
4. Matikan engine / Shut down engine.
5. Jikaterjadikebakarandidalam cabin, ambilAPARdan semprotkanketitikapi.
6. Jika kebakaran meluas sampai diluar cabin atau kebakaran terjadi pada bagian
engine dan lower structure, cabut pin pungunci pemadam kebakaran otomatis yang
ada di dalam kabin.
7. Keluarlahdarikabindanturun ketanah, setelah mengaktifkanswitchpemadam
kebakaran.
8. Jika api menjadi besar (belum padam), mintalah bantuan orang lain, atau laporkan
kepada pengawas atau emergency call.
c. Bila Steering Tiba-tiba Tidak Berfungsi Dengan Baik
1. Jangan panik.
2. Kurangi kecepatan dengan retarder brake.
3. Informasikan kepada pengguna jalur.
4. Arahkan truck pada tempat yang aman dengan sisa-sisa tenaga steering ke pinggir
jalan dan dengan service brake hentikan truck tersebut. Jika steering susah untuk
digerakkan dan tidak memungkinkan untuk mengarahkan truck, gunakan service
brake untuk menghentikan dengan segera.
5. Aktifkan parking brake dan nyalakan hazard lamp.
6. Matikan engine/ Shut down engine.
7. Ganjal roda dengan wheel chock.
8. Laporkan padapengawas.
Operation Training Page 115 of 116
Pengoperasian & Pemeliharaan ADT Komatsu HM 400
d. Bila Brake Tiba-tiba Tidak Berfungsi Dengan Baik
‐ Jika retarder tidak berfungsi :
1. Kurangi kecepatan truck dengan service brake.
2. Arahkan truck ke tempat yang aman.
3. Hentikantruck denganservicebrake.
4. Netralkan levertransmission.
5. Aktifkan parking brake dan nyalakan hazard lamp.
6. Matikan engine/ Shut down engine.
7. Ganjal roda dengan wheel chock
8. Lakukan pengecekankeliling.
9. Laporkan padapengawas.
‐ Jika foot brake tidak berfungsi :
1. Kurangi kecepatan truck dengan retarder brake.
2. Arahkan truck ke tempat yang aman.
3. Netralkan levertransmission.
4. Aktifkan parking brake dan nyalakan hazard lamp.
5. Matikan engine/ Shut down engine.
6. Ganjal roda dengan wheel chock.
7. Lakukan checkkeliling.
8. Laporkan padapengawas.
e. Bila Engine Tiba-tiba Mati Saat Sedang Bekerja
1. Jangan panik.
2. Kurangi kecepatan dengan FOOT BRAKE.
3. Arahkan unit pada tempat yang aman (pinggirjalan) dan netralkantransmisi.
4. Aktifkan parking brake dan nyalakan hazard lamp.
5. Matikan engine / Shut down engine.
6. Ganjal roda dengan wheel chock.
7. Checkkelilingkondisiunit.
8. Laporkan padapengawas.
f. Bila Unit Harus Di Parkir Pada Tempat Menanjak Atau Menurun
1. Aktifkan parking brake.
2. Matikan engine/ Shut down engine.
3. Putarsteeringkearahkiri(tanggul,tebing)atauganjalrodadenganwheelchock.
4. Berikan tanda isyarat bahaya (hazard lamp) selama parkir.
g. Bila Lampu Panel Peringatan Menyala Saat Hauling/ Travelling
1. Arahkan unit padatempat yang aman(pinggir jalan) dan netralkan transmisi.
2. Aktifkan parking brake dan nyalakan lampu sein kiri bila pengecekan dilakukan
dengan posisi engine hidup.
3. Lakukan prosedur sesuai dengan fungsi dari panel tersebut.
(Untuk keterangan detail, baca pada bab Instrument panel).
Operation Training Page 116 of 116