ETNO-ORNITOLOGI BURUNG BERBASIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI 2023 (Pasar Ayam Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat) Samrotul Qulub Dr. Diana Hernawati, M.Pd Diki Muhammad Chaidir, M.Pd
ii Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku dengan judul. “Etno-Ornitologi Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat (Pasar Ayam Plered Kabupaten Cirebon)”. Buku digital ini merupakan hasil output dari karya ilmiah Skripsi yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat gelar Sarjana Pendidikan Biologi, di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi. Buku ini berisi tentang identifikasi dan inventarisasi berbagai jenis burung yang diperdagangkan di Pasar Ayam Plered, Kabupaten Cirebon dengan berbagai informasi tambahan meliputi, status konservasi, pemanfaatannya sebagai bentuk kearifan lokal dan sebarannya. Dengan buku digital ini, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat yang besar baik bagi penulis ataupun bagi dunia pendidikan. Dalam buku ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan yang pada dasarnya disebabkan oleh keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan buku ini. Tasikmalaya, 20 Maret 2023 Penyusun, Samrotul Qulub NPM. 192154049
iii Daftar Isi Halaman Kata Pengantar ........................................................................................................ ii Daftar Isi................................................................................................................ iii Pendahuluan .......................................................................................................... 1 Columbiformes........................................................................................................ 2 Galliformes........................................................................................................... 22 Anseriformes......................................................................................................... 31 Passeriformes ........................................................................................................ 35 Psittaciformes........................................................................................................ 62 Psittaciformes........................................................................................................ 76 Psittaciformes........................................................................................................ 77 Referensi ............................................................................................................... 78
1 Pendahuluan Etno-ornitologi adalah kajian ilmu yang mempelajari berbagai aspek tentang burung yang ditinjau berdasarkan pengetahuan penduduk lokal, diantaranya mengkaji hubungan yang terjadi antara burung dengan masyarakat pada daerah tertentu atau dapat diartikan sebagai studi tentang pemanfaatan beragam aspek burung di tinjau dari sudut pandang keilmuan atau pengetahuan dan sudut pandang kebudayaan lokal yang ada dalam suatu masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Pasar Ayam Plered, Kabupaten Cirebon. Dimana, membahas mengenai kajian etno-ornitologi berbasis kearifan lokal yang berlaku di masyarkat wilayah Pasar Ayam Plered, Kabupaten Cirebon. Kearifan lokal sendiri merupakan prinsip tertentu yang dianut oleh masyarakat dalam suatu daerah untuk berinteraksi dengan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk norma adat, kebiasaan dan sistem nilai sehingga dapat membentuk perilaku masyarakat sesuai dengan kebiasaan atau norma yang berlaku (Chairul, 2019). Pemanfaatan burung yang berkaitan dengan kearifan lokal dalam penelitian ini meliputi simbol kebudayaan dalam acara-acara tertentu di masyarakat seperti acara pernikahan, khitanan, maulid nabi dan lain sebagainya serta sebagai pertanda atau mitos yang berkaitan dengan kearifan lokal di sana. Buku digital ini menyajikan berbagai informasi meliputi klasifikasi burung, penamaan burung, karakteristik burung dari segi morfologi maupun suara/kicauan, pemanfaatan berbagai spesies burung oleh masyarakat kaitannya dengan kearifan lokal dan status konservasi burung yang diperjual belikan menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), Convention on International Trade in Endangered Spesies (CITES) dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/2018.
2 Spesies Burung yang Diperdagangkan di Pasar Ayam Plered Merpati Kipas Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Spesies : Columba livia domestica Karakteristik : Burung Merpati Putih jenis Merpati Kipas (Columba livia domestica) memiliki ukuran tubuh yang tidak terlalu besar, seluruh tubuhya diselimuti bulu berwarna putih hingga pada bagian kaki terdapat bulu-bulu kecil, ekornya berbentuk seperti kipas yang indah, mata berwarna hitam dan paruh berwarna putih kemerahan Distribusi : LC Least Concern 1 Non-Appendix Belum Dilindungi Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Pernikahan 2. Peliharaan Merpati dapat ditemukan di kawasan hutan, perkotaan, pedesaan, terestrial, bahkan daerah gurun kering. Burung jenis ini tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi
3 Merpati King Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Spesies : Columba livia domestica Karakteristik : Merpati King atau biasa dikenal juga dengan Merpati Raja, memiliki warna bulu putih bersih diseluruh tubuhnya, dengan bentuk paruh yang pendek dan kuat untuk memakan berbagai jenis biji-bijian, bola matanya berwarna hitam serta kaki yang berwarna kemerahan. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 2 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Pernikahan 2. Peliharaan Merpati dapat ditemukan di kawasan hutan, perkotaan, pedesaan, terestrial, bahkan daerah gurun kering. Burung jenis ini tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua
4 Merpati Jakobin Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Columba 7. Spesies : Columba livia domestica Karakteristik : Merpati Jakobin (Columba livia domestica) memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada jenis merpati lainnya dengan warna bulu yang beraneka ragam dan pada bagian kepala ditutupi oleh bulu yang sangat lebat sebagai ciri khas nya. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 3 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Perlombaan 3. Peliharaan Burung jenis ini tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
5 Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Columba 7. Spesies : Columba livia domestica Karakteristik : Ukuran tubuhnya 30-32 cm, bentuk paruhnya Grain eating (Pemakan bijibijian) dan berwarna hitam, kaki burung petengger anisodactyl, warna bulunya bercak-bercak hitam dan putih mulai dari bagian kepala hingga bagian tubuhnya dan hitam pada ujung ekornya. Distribusi : LC Least Concern Non-Appendix Belum Dilindungi 4 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Perlombaan 2. Peliharaan Burung jenis ini tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
6 Burung Tekukur Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Streptopelia 7. Spesies : Streptopelia chinensis Karakteristik : Burung tekukur memiliki ukuran tubuh sedang sekitar 30 cm, bulunya berwarna coklat dengan bulu ekor yang memanjang dan memiliki warna yang lebih gelap yakni coklat kehitaman, pada bagian leher terdapat corak titik-titik polkadot yang khas, warna iris matanya jingga, paruh berwarna hitam keabuan dengan bentuk paruh grain eating (pemakan biji), serta warna kakinya merah. Distribusi : LC Least Concern Burung ini tersebar luas di Asia Tenggara hingga ke Nusa Tenggara. Burung ini juga diintroduksi ke Australia dan Amerika Serikat (di Los Angeles). Di DIY tersebar di seluruh wilayah baik itu Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera Non-Appendix Belum Dilindungi 5 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Pertanda Rezeki 2. Perlombaan 3. Peliharaan
7 Perkutut Lokal Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Geopelia 7. Spesies : Geopelia striata Karakteristik : Ukuran tubuhnya 30-35 cm, bentuk paruhnya Grain eating (Pemakan bijibijian) dan berwarna hitam, kaki burung petengger anisodactyl, Warna bulu didominasi oleh warna coklat dengan corak berwarna hitam. Distribusi : LC Least Concern Non-Appendix Belum Dilindungi 6 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Perlombaan 2. Peliharaan Burung ini tersebar di Filipina, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok. Spesies ini telah diintroduksi ke seluruh wilayah Asia Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain di Indonesia. Di DIY burung ini persebarannya merata di seluruh wilayah
8 Perkutut Songgo Ratu / Perkutut Albino Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Geopilia 7. Spesies : Geopilia striata Karakteristik : Ukuran tubuhnya 30-35 cm, bentuk paruhnya Grain eating (Pemakan bijibijian) dan berwarna hitam, kaki burung petengger anisodactyl, warna bulu didominasi oleh warna putih dengan corak berwarna hitam. Distribusi : LC Least Concern Non-Appendix Belum Dilindungi 7 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Perlombaan 2. Peliharaan Burung ini tersebar di Filipina, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok. Spesies ini telah diintroduksi ke seluruh wilayah Asia Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain di Indonesia. Di DIY burung ini persebarannya merata di seluruh wilayah
9 Burung Mopen Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Columba 7. Spesies : Columba livia Karakteristik : Burung Mopen merupakan salah satu burung merpati dengan ciri khas yang unik dibagian kepala dimana terdapat jambul kecil, warna bulunya didominasi oleh warna putih pada bagian kepala dan tubuh bagian atas dan wana hitam pada bagian sayap. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 8 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Peliharaan Burung jenis ini tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi karena adanya perdagangan.
10 Merpati Lahor Hitam Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Columba 7. Spesies : Columba livia Karakteristik : Merpati Lahor Hitam memiliki warna bulu kombinasi sesuai dengan namanya yakni hitam dan sedikit warna putih pada bagian kepala, sayap, ekor hingga kaki. Pada bagian kaki ditutupi oleh bulu berwana putih yang cukup lebat. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 9 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Perlombaan 2. Peliharaan Persebaran burung ini sering ditemukan di wilayah Jawa baik itu Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Namun dapat pula ditemukan diwilayah Sumatra, Kalimantan Sulawesi dan Bali
11 Merpati Lahor Coklat Tua Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Columba 7. Spesies : Columba livia Karakteristik : Merpati Lahor Hitam memiliki warna bulu kombinasi sesuai dengan namanya yakni coklat tua dan sedikit warna putih pada bagian kepala, sayap, ekor hingga kaki. Pada bagian kaki ditutupi oleh bulu berwana putih yang cukup lebat. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 10 0 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Perlombaan 2. Peliharaan Persebaran burung ini sering ditemukan di wilayah Jawa baik itu Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Namun dapat pula ditemukan diwilayah Sumatra, Kalimantan Sulawesi dan Bali.
12 Merpati Lahor Coklat Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Columba 7. Spesies : Columba livia Pemanfaatan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Perlombaan 2. Peliharaan Karakteristik: Merpati Lahor Coklat memiliki warna bulu kombinasi sesuai dengan namanya yakni coklat dan sedikit warna putih pada bagian kepala, sayap, ekor hingga kaki. Pada bagian kaki ditutupi oleh bulu berwana putih yang cukup lebat. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi Least Concern LC 11 Persebaran burung ini sering ditemukan di wilayah Jawa baik itu Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Namun dapat pula ditemukan diwilayah Sumatra, Kalimantan Sulawesi dan Bali
13 Merpati Satinette Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Columba 7. Spesies : Columba livia Pemanfaatan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Peliharaan Karakteristik : Merpati Satinette memiliki warna bulu yang unik didominasi oleh warna putih pada bagian kepala, badan, ekor hingga bulu penutup kaki. Hanya saja, pada bgian sayap warna bulu berwarna keabu-abuan dan putih sehingga membentuk corak yang khas dan indah. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilimdungi LC Least Concern 12 Burung jenis ini berasal dari turki dan tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi hingga Bali melalui perdagangan dan lainnya.
14 Merpati Balap Coklat Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Columba 7. Spesies : Columba livia Karakteristik : Merpati balap coklat, bulunya didominasi warna coklat tua (kepala dan ekor) dan warna coklat muda (tubuh bagian tengah), paruhnya Grain eating (Pemakan biji-bijian) dengan paruh pendek, kokoh serta paruhnya berwarna putih kemerahan, bentuk kakinya petengger (anisodactyl). Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 13 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Perlombaan kecepatan terbang 2. Peliharaan Burung jenis ini tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara hingga Papua.
15 Burung Puter Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Spesies : Streptopelia bitorquata Karakteristik : Burung Puter (Streptopelia bitorquata) memiliki bulu berwarna coklat pada seluruh bagian tubuhnya, namun pada bagian leher terdapat garis khas yang berwarna hitam sebagai ciri khas burung puter. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 14 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Perlombaan Kicau 2. Peliharaan Burung puter persebarannya Burung ini dapat dijumpai di Filipina, Timor Leste dan di Indonesia meliputi Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
16 Merpati Post Racing Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Columba 7. Spesies : Columba livia Karakteristik : Merpati Post Racing merupakan burung merpati yang memiliki kecepatan terbang yang sangat baik sehingga pada zaman dahulu biasanya dijadikan sebagai alat untuk mengirimkan surat. Bulunya berwarna abu-abu dengan paruh berwana merah muda dan kaki berwarna merah. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 15 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Perlombaan kecepatan terbang 2. Peliharaan Burung jenis ini tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
17 Merpati Kupu-kupu Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Columba 7. Spesies : Columba livia Karakteritik : Merpati Kupu-Kupu memiliki jambul pada bagian kepala, bunya berwarna coklat muda, paruh pendek dan kuat serta kaki berwarna kemerahan. Burung ini memiliki gaya terbang yang sedikit berbeda dengan jenis Merpati lainnya, dimana gaya terbangnya hampir mirip dengan kupu-kupu itulah mengapa burung ini di beri nama Merpati Kupu-Kupu. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 16 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Perlombaan 2. Peliharaan Burung jenis ini tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
18 Merpati Blorok Madu Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Columba 7. Spesies : Columba livia Karakteristik : Dinamakan Merpati Blorok karena bulu pada tubuhnya berwarna putih, hitam dan coklat blorok, bentuk paruhnya Grain eating (Pemakan biji-bijian), kaki burung ini termasuk petengger (anisodactyl) dimana 3 jarinya menghadap kedepan dan 1 kebelakang. Distribusi : Non-Appendix LC Least Concern 17 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Peliharaan Burung jenis ini tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
19 Merpati Jawa Sungut Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Columba 7. Spesies : Columba livia Karakteristik : Merpati Jawa Sungut merupakan salah satu burung endemik yang hanya ditemukan di wilayah jawa, memiliki warna bulu yang unik yakni abu-abu pada bagian tengah tubuh dan warna hitam pada bagian kepala hingga leher serta bagian ekor. Namun, adapula yang berwarna hitam seluruhnya. Selain itu, pada bagian leher terdapat warna ungu mengkilap sebagai ciri khas burung tersebut. Tidak memiliki bulu jambul kepala, mempunyai mata yang hitam, paruh hitam, terdapat bulu yang berdiri di atas hidung seperti kumis sehingga diberi nama sungut. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 18 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Peliharaan Burung jenis ini tersebar diwilayah Jawa Indonesia dan merupakan salah satu satwa endemik Jawa sehingga hanya dapat ditemukan di wilayah Jawa.
20 Merpati Hitam Timor Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiforrmes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Columba 7. Spesies : Columba livia Karakteristik : Bulu seluruh tubuhnya didominasi oleh warna hitam, Grain eating (Pemakan biji-bijian) dengan paruh berwarna hitam, kaki burung ini termasuk petengger (anisodactyl) dimana 3 jarinya menghadap kedepan dan 1 kebelakang. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 19 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Peliharaan Burung jenis ini dapat ditemukan pada wilayah bagian Timor Indonesia yang meliputi Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Papua. Namun, dapat pula ditemukan di pulau Jawa karena perdagangan.
21 Merpati Gondok Silver Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Columbiformes 5. Family : Columbidae 6. Genus : Columba 7. Spesies : Columba livia Karakteristik : Merpati Gondok Silver dicirikan oleh bagian lehernya yang memiliki tonjolan (Gondok), bulunya didominasi oleh warna putih dan silver pada bagian kepala dan ekor, Grain eating (Pemakan biji-bijian) dengan paruh kokoh dan kuat, kaki burung ini termasuk petengger (anisodactyl) dimana 3 jarinya menghadap kedepan dan 1 kebelakang. Distribusi : Non-Appendix LC Least Concern 20 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Peliharaan Burung jenis ini tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Kalimantan hingga Sulawesi.
22 Ayam Jago Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Galliformes 5. Family : Phasianidae 6. Genus : Gallus 7. Spesies : Gallus gallus domesticus Karakteristik : Bentuk paruh ayam ini pendek, tebal, dan runcing. Berfungsi untuk mematuk makanan seperti biji-bijian dan cacing. Pada bagian kepala bulunya berwarna oren terang dan pada bagian sayap serta ekor dikombinasikan dengan warna hitam. Selain itu, termasuk unggas pejalan kaki sehingga bentuk kakinya memiliki 3 jari yang menghadap depan dan 1 jari tidak sempurna Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 21 Pemanfaaan Sebagai Kearifan Lokal : 1. Peliharaan 2. Sedekah bumi 3. Mapag sri Tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Bali. Selain itu, dapat ditemukan di berbagai negara lainnya seperti Filipina, Thailand, Kamboja hingga China Selatan-Tengah.
23 Ayam Kate Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Galliformes 5. Family : Phasianidae 6. Genus : Gallus 7. Spesies : Gallus gallus domesticus Karakteristik : Bentuk paruh ayam pendek, tebal, dan runcing. Berfungsi untuk mematuk makanan seperti biji-bijian dan cacing, memiliki warna bulu yang bervariasi mulai dari hitam, coklat tua, coklat muda, orens dan lain sebagainya. termasuk unggas pejalan kaki sehingga bentuk kakinya memiliki 3 jari yang menghadap depan dan 1 jari tidak sempurna. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Sedekah Bumi 2. Mapag Sri 3. Peliharaan 22 Tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Bali. Selain itu, dapat ditemukan di berbagai negara lainnya seperti Filipina, Thailand, Kamboja hingga China Selatan-Tengah.
24 Ayam Walik Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Galliformes 5. Family : Phasianidae 6. Genus : Gallus 7. Spesies : Gallus gallus domesticus Karakteristik : Ayam Walik termasuk kedalam ordo Galliformes dengan karakteristik khusus berupa bentuk bulunya yang terbalik, oleh karena itulah diberi nama Ayam Walik yang dalam bahasa jawa berarti terbalik. Warna bulu pada ayam walik cukup beranekaragam mulai dari putih, kecoklatan, hitam dan lainnya. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Sedekah Bumi 2. Mapag Sri 3. Peliharaan 4. Ngadegna sunan 23 Tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara dan Bali.
25 Ayam Cemani Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Galliformes 5. Family : Phasianidae 6. Genus : Gallus 7. Spesies : Gallus gallus domesticus Karakteristik : Bentuk paruh ayam pendek, tebal, dan runcin berfungsi untuk mematuk makanan seperti biji-bijian dan cacing, memiliki warna bulu hitam pekat pada seluruh bagian tubuhnya termasuk bagian paruh, kaki dan darahnya pun berwarna hitam, termasuk unggas pejalan kaki sehingga bentuk kakinya memiliki 3 jari yang menghadap depan dan 1 jari tidak sempurna. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan 2. Obat tradisional 24 Tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Bali. Selain itu, dapat ditemukan di berbagai negara lainnya seperti Filipina, Thailand, Kamboja hingga China Selatan-Tengah.
26 Ayam Bekisar Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Galliformes 5. Family : Phasianidae 6. Genus : Gallus 7. Spesies : Gallus gallus domesticus Karakteristik : Ayam bekisar memiliki bentuk paruh pendek, tebal, runcing berfungsi untuk mematuk makanan seperti biji-bijian dan cacing, ukuran tubuh sedang dengan warna bulu berwarna merah, hitam, kehijauan serta mengkilat. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 25 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan 2. Makanan sekunder Tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Bali. Selain itu, dapat ditemukan di berbagai negara lainnya seperti Filipina, Thailand, Kamboja hingga China Selatan-Tengah.
27 Ayam Putih Mulus Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Galliformes 5. Family : Phasianidae 6. Genus : Gallus 7. Spesies : Gallus gallus domesticus Karakteristik : Ayam Putih mulus disebut demikian karena bulu pada seluruh tubuhnya berwarna putih mulus, bentuk paruhnya pendek, tebal, runcing berfungsi untuk mematuk makanan seperti biji-bijian dan cacing dan bentuk kakinya memiliki 3 jari menghadap depan dan 1 jari tidak sempurna. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 26 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan 2. Makanan sekunder Tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Bali. Selain itu, dapat ditemukan di berbagai negara lainnya seperti Filipina, Thailand, Kamboja hingga China Selatan-Tengah.
28 Ayam Tulak Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Galliformes 5. Family : Phasianidae 6. Genus : Gallus 7. Spesies : Gallus gallus domesticus Karakteristik : Bulunya didominasi oleh warna putih pad hampir seluruh bagian tubuhnya dan warna hitam yang memanjang pada tubuh bagian atas dari bagian leher hingga ekor, bentuk paruhnya pendek, tebal, runcing berfungsi untuk mematuk makanan seperti biji-bijian dan cacing dan bentuk kakinya memiliki 3 jari menghadap depan dan 1 jari tidak sempurna. Distribusi : v Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 27 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan 2. Sedekah bumi 3. Mapag sri 4. Ngadegna sunan Tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Bali. Selain itu, dapat ditemukan di berbagai negara lainnya seperti Filipina, Thailand, Kamboja hingga China Selatan-Tengah.
29 Ayam Janggar Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Galliformes 5. Family : Phasianidae 6. Genus : Gallus 7. Spesies : Gallus gallus domesticus Karakteristik : Ayam janggar memiliki ukuran tubuh sedang dengan warna bulu yang bervariasi dari putih, kecoklatan, hitam, keemasan dan lain sebagainya. Ayam ini memiliki jengger berwarna merah dan paruh yang berwarna putih. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 28 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Sedekah bumi 2. Mapag sri 3. Peliharaan 4. Ngadegna sunan Tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Bali. Selain itu, dapat ditemukan di berbagai negara lainnya seperti Filipina, Thailand, Kamboja hingga China Selatan-Tengah.
30 Ayam Brahma Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Galliformes 5. Family : Phasianidae 6. Genus : Gallus 7. Spesies : Gallus gallus domesticus Karakeristik : Ayam Brahma memiliki bulu berwarna hitam pada seluruh bagian tubuhnya dengan ukurran tubuh yang berisi dan panjangnya sekitar 30-35 cm, bentuk paruhnya pendek, tebal, runcing berfungsi untuk mematuk makanan seperti biji-bijian dan cacing dan bentuk kakinya memiliki 3 jari menghadap depan dan 1 jari tidak sempurna Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 29 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan 2. Makanan sekunder Ayam Brahma berasal dari negara India, di Indonesia persebarannya cukup merata karena adanya perdagangan dan penangkaran meliputi pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi dan Bali.
31 Angsa Putih Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Anseriformes 5. Family : Anatidae 6. Genus : Cygnus 7. Spesies : Cygnini/ Cygnus olor Karakteristik : Angsa Putih memiliki ukuran tubuh yang cukup besar, dengan leher yang cukup panjang sebagai karakteristik khasnya, warna bulunya putih bersih pada seluruh bagian tubuhnya, paruhnya berwarna kuning dan kakinya berwarna kuning dengan tipe kaki perenang. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 30 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan 2. Makanan sekunder Tersebar di Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi, Maluku, Sunda Kecil (hingga ke Timor) dan Papua.
32 Bebek Ternak Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Anseriformes 5. Family : Anatidae 6. Genus : Anas 7. Spesies : Anas platyrhynchos domesticus Karakteristik : Bebek ternak bentuk paruh relatif besar, sedikit memanjang, namun ujungnya tidak runcing. Bentuk paruhnya disesuai dengan makanannyadi tempat becek, berlumpur, atau di air. Bulunya didominasi oleh warna putih tetapi ada jugawarna lainnya seperti kecolatan atau bahkan hitam. Adapun kakinya berselaput karena sering berenang. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 31 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan 2. Makanan sekunder Tersebar di Jawa (Jawa Barat, Timur dan Tengah), Bali, Sumatera, Sulawesi, Maluku, Sunda Kecil (hingga ke Timor) dan Papua.
33 Itik Serati/ Entog Lokal Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Anseriformes 5. Family : Anatidae 6. Genus : Cairina 7. Spesies : Cairina moschata Karakteristik : Entog memiliki bentuk tubuh yang relative besar namun pendek, ukuran lehernya pendek dengan warna bulu kombinasi yang beranekaragam, adanya berwarna putih hitam, putih coklat dan lain sebagainya. Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 32 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan 2. Makanan sekunder Tersebar di Jawa (Jawa Barat, Timur dan Tengah), Bali, Sumatera, Sulawesi, Maluku, Sunda Kecil (hingga ke Timor).
34 Entog Rambon Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Anseriformes 5. Family : Anatidae 6. Genus : Cairina 7. Spesies : Cairina moschata Karakteristik : Entog memiliki bentuk tubuh yang relative besar namun pendek, ukuran lehernya pendek dengan warna bulu kombinasi yang beranekaragam, adanya berwarna putih hitam, putih coklat dan lain sebagainya. Jenis Entog Rambon ini ukuran tubuhnya lebih besar dan tinggi dibandingkan Entog Lokal Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 33 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan 2. Makanan sekunder Tersebar hampir diseluruh wilayah di Indonesia baik itu di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Sumatera, Sulawesi, Sunda Kecil (hingga ke Timor) dan Papua.
35 Gagak Hitam Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Passeriformes 5. Family : Corvidae 6. Genus : Corvus 7. Spesies : Corvus enca Karakteristik : Gagak Hitam memiliki warna bulu hitam pekat pada seluruh bagian tubuhnya termasuk paruh dan kakinya, bentuk paruh cenderung panjang dan busurnya melengkung, Termasuk tipe kaki anisodactyl (Jari kakinya satu ke belakang dan tiga ke depan). Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 34 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Pertanda kematian 2. Pertanda adanya hantu Tersebar di Semenanjung Melayu, Sumatera (termasuk Simeuleu dan Nias), Kalimantan, Jawa, Bali dan Sulawesi (Selayar, Bonerate, Bangka, Butung dan Togian).
36 Jalak Kerbau Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Passeriformes 5. Family : Sturnidae 6. Genus : Acridotheres 7. Spesies : Acridotheres javanicus Karakteristik : Bentuk paruhnya panjang, tebal dan kokoh, adapun bulu pada seluruh tubuhnya berwarna hitam sedikit putih pada bagian ujung ekor dan tipe kakinya anisodactyl (Jari kakinya satu ke belakang dan tiga ke depan). Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi VU Vulnerable 35 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan 2. Perlombaan kicau Di Indonesia tersebar pada wilayah Jawa dan Bali, selain itu terdapat di negra Thailand, Singapura, Sumatera, Sunda Kecil dan Jepang.
37 Jalak Bali Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Passeriformes 5. Family : Sturnidae 6. Genus : Leucopsar 7. Spesies : Leucopsar rothschildi Karakteristik : Bentuk paruhnya panjang dan meruncing, pada bagian atas terdapat peninggian yang tegak pipih, serta berwarna abu-abu kehitaman dengan warna kuning kecoklatan pada bagian ujung. Bulu tubuhnya didominasi oleh warna putih, hanya saja pada bagian sekitar mata berwarna biru dan pada ujung ekor berwarna hitam, tipe kakinya anisodactyl (Jari kakinya satu ke belakang dan tiga ke depan). Distribusi : Appendix 1 Dilindungi CR Critically Endangered 36 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan 2. Perlombaan Kicau Jalak bali merupakan burung endemik Bali, namun habitat aslinya hanya terkonsentrasi dibagian barat pulau Bali yaitu Taman Nasional Bali Barat. Selain itu, terdapat populasi hasil pelepas liaran di Nusa Penida
38 Murai Batu Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Passeriformes 5. Family : Muscicapidae 6. Genus : Copsychus 7. Spesies : Copsychus malabaricus Karakteristik : Bentuk paruh pada murai batu terbagi menjadi 3 kriteria yakni: a) paruh atas dan bawah sama-sama tipis; b) paruh atas dan bawah sama tebal; c) paruh atas tebal dan bawah tipis. Warna bulu pada tubuh bagian atas hitam, pada tubuh bagian bawah berwarna oren dan pada ekor bagian bawah berwarna putih, Tipe kaki anisodactyl (Jari kakinya satu ke belakang dan tiga ke depan). Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 37 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan 2. Perlombaan Kicau Burung jenis ini tersebar di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan sebagian pulau Jawa.
39 Burung Hantu Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Passeriformes 5. Family : Tytonidae 6. Genus : Tyto 7. Spesies : Tyto alba Karakteristik : Bulunya didominasi oleh warna coklat tua pada bagian atas dan coklat muda pada tubuh bagian bawah. Bentuk matanya besar dan bulat, paruhnya tajam sesuai dengan jenis makanannya yakni daging seperti tipe paruh raptorial serta Memiliki tipe kaki zygodactyl (dua jari didepan dan dua jari belakang) Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 38 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Pertanda keberadaan hantu 2. Pertanda kematian 3. Peliharaan Tersebar di wilayah Semenanjung Melayu, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, semua kawasan Sunda Besar (Krakatau, Pulau Seribu, Kepulauan Kangean).
40 Zebra Finch Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Passeriformes 5. Family : Estrildidae 6. Genus : Taeniopygia 7. Spesies : Taeniopygia guttata castanotis Karakteristik : Bentuk paruhnya pendek, kecil, dan runcing karena termasuk pemakan biji-bijian. Bulu didominasi oleh warna abu-abu, hitam dan oren kecoklatan pada bagian bawah mata pada pipit jantan serta paruh dan kakinya berwarna oren serta memiliki tipe kaki anisodactyl (Jari kakinya satu ke belakang dan tiga ke depan). Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 39 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan Tersebar di Nusa Tenggara meliputi Lombok, Sumbawa, Komodo, Padar, Paloe, Lomblen, Alor, Sumba, Sawu, Timor, Wetar, Moa dan Luang. Selain itu, tersebar pula di sekitar wilayah Jawa, Sumatra dan Bali.
41 Bondol Haji Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Passeriformes 5. Family : Estrildidae 6. Genus : Lonchura 7. Spesies : Lonchura maja Karakteristik : Paruhnya lancip, kecil, pipih karena pemakan biji-bijian dan panjang paruh atas bawahnya sama. Warna bulu pada bagian atas dari kepala hingga leher berwarna coklat muda sedangkan pada bagian tubuh hingga ekor coklat tua. Tipe kaki anisodactyl (Jari kakinya satu ke belakang dan tiga ke depan). Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 40 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan Tersebar di semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa, Bali dan Sulawesi, Thailand juga Vietnam Selatan.
42 Bondol Peking Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Passeriformes 5. Family : Estrildidae 6. Genus : Lonchura 7. Spesies : Lonchura punctulata Karakteristik : Paruhnya lancip, kecil, pipih karena pemakan biji-bijian dan panjang paruh atas bawahnya sama. Bulunya didominasi olehwarna coklat tua serta pada bagian bawah terdapat corak bintik hitam. Tipe kaki anisodactyl (Jari kakinya satu ke belakang dan tiga ke depan). Distribusi : Non-Appendix Belum Dilindungi LC Least Concern 41 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan Tersebar di semenanjung Malaysia, Sumatra, Nias, Jawa, Bali dan Sulawesi, NTB, Selatan Borneo, Flores sampai Timor, Thailand, Vietnam Selatan, India, dan Myanmar.
43 Bondol Jawa/Bondol Jepang Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Passeriformes 5. Family : Estrildidae 6. Genus : Lonchura 7. Spesies : Lonchura leucogastroides Karakteristik : Bondol Jawa berwarna putih sering dikenal juga dengan sebutan bondol jepang dicirikan dengan bulu pada seluruh tubuhnya yang didominasi oleh warna putih, paruhnya lancip, kecil, pipih karena pemakan biji-bijian dan panjang paruh atas bawahnya sama. Tipe kaki anisodactyl (Jari kakinya satu ke belakang dan tiga ke depan). Distribusi : Non-Appemdix Belum Dilindungi LC Least Concern 42 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan Tersebar mulai dari Sumatra Selatan, Jawa, Bali, Lombok dan Singapore.
44 Cucak Kombo Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Passeriformes 5. Family : Meliphagidae 6. Genus : Lichmera 7. Spesies : Lichmera limbata Karakteristik : Cucak Kombo memiliki tipe paruh nextar feeding (pemakan nectar) dimana bentuk paruhnya memanjang hal ini berfungsi untuk menghisap madu dan sari bunga. Bulunya berwarna hijau tua pada tubuh bagian atas dan kuning pada tubuh bagian bawah. Tipe kaki anisodactyl (Jari kakinya satu ke belakang dan tiga ke depan). Distribusi : Non-Appemdix Belum Dilindungi LC Least Concern 43 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Lomba kicau 2. Peliharaan Persebaran Cucak Kombo banyak ditemukan di pulau Bali dan kepulauan Nusa Tenggara, lombok, Flores dan NTT sehingga disebut Lichmera lombokia.
45 Cucak Hijau Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Passeriformes 5. Family : Chloropseidae 6. Genus : Chloropsis 7. Spesies : Chloropsis sonnerati Karakteristik : Cucak Hijau bentuk paruhnya memanjang dan tebal hal ini berfungsi untuk memakan serangga dan buah-buahan. Warna bulu diseluruh tubuhnya didominasi oleh warna hijau dan memiliki tipe kaki anisodactyl (Jari kakinya satu ke belakang dan tiga ke depan). Distribusi : Appendix II Dilindungi EN Endangered 44 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Lomba kicau 2. Peliharaan Burung Cucak Ijo tersebar di kawasan Malaysia, Sumatera, Jawa, hingga Bali. Kemampuan hidupnya mampu beradaptasi di ketinggian 1.000 mdpl. kecil.
46 Pleci Kacamata Gunung Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Passeriformes 5. Family : Zosteropidae 6. Genus : Zosterops 7. Spesies : Zosterops montanus Karakteristik : Pleci Kacamata Gunung memiliki cirikhas warna bulu pada bagian mata yang berwarna putih melingkar layaknya kacamata, bulu punggung kuning kehijauan, perut berwarna putih keabuan serta pada bagian sisi tubuh berwarna kecoklatan. Bentuk paruh tipis, pendek, kuat untuk memakan serangga dan buahbuahan serta memiliki tipe kaki anisodactyl (Jari kakinya satu ke belakang dan tiga ke depan). Distribusi : Non-Appemdix Belum Dilindungi LC Least Concern 45 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Lomba kicau 2. Peliharaan Tersebar di pegunungan Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Jawa, Bali, NT (Lombok, Sumbawa, Flores, Timor), Sulawesi dan Maluku Selatan.
47 Gould Amadin Kuning Klasifikasi : 1. Kingdom : Animalia 2. Phylum : Chordata 3. Class : Aves 4. Order : Passeriformes 5. Family : Estrildidae 6. Genus : Erythrura 7. Spesies : Erythrura gouldiae Karakteristik : Burung Gould Amadin memiliki bentuk paruh kecil, pendek dan kuat untuk memakan biji-bijian. Warna bulunya bervariasi mulai dari merah (kepala), putih (leher dan ekor), ungu (dada), kuning (perut dan punggung). Tipe kaki anisodactyl (Jari kakinya satu ke belakang dan tiga ke depan). Distribusi : Non-Appemdix Belum Dilindungi LC Least Concern 46 Pemanfaatan sebagai kearifan lokal : 1. Peliharaan Tersebar di Semenanjung Malaya, Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Bali.