i
ii LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH MODUL BAHASA JAWA KELAS X SEMESTER 1 Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Kelas : X (Fase E) Program Keahlian : SPK Tahun : 2023 Modul ini telah teliti dan disahkan di SMK YPE Sumpiuh Pada tanggal: 20 Mei 2023 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Oki Setya Pambudi, S.Pd.
iii KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Modul ini dapat diselesaikan. Modul ini disusun untuk melaksanakan tugas dalam pendidikan profesi guru dalam jabatan dalam Modul Pengembangan Bahan Ajar. Modul ini berisi materi pembelajaran pada buku “Bahasa Jawa”. Modul ini berfokus pada Muatan Pelajaran Bahasa Jawa kelas X pada Semeseter I yang diharapkan peserta didik dapat memahami lebih mudah tentang paramasastra undhausuking basa, geguritan, pawarta, aksara Jawa dan cerita wayang. Penulis menyadari bahwa modul ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi meningkatkan mutu dan kesempurnaan handout ini, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih. Banyumas, Mei 2022 Oki Setya Pambudi, S.Pd
iv DAFTAR ISI Cover ........................................................................................................................... i Lembar Pengesahan Sekolah ..................................................................................... ii KataPengantar ........................................................................................................... iii Daftar Isi.................................................................................................................... iv ELMEN MENYIMAK Identitas Modul ......................................................................................................... 1 Tujuan Pembelajaran ................................................................................................. 2 Kegiatan Pembelajaran .............................................................................................. 3 Asesmen ................................................................................................................... 6 Lampiran .................................................................................................................. 9 ELMEN MEMBACA Identitas Modul ......................................................................................................... 17 Tujuan Pembelajaran ................................................................................................. 18 Kegiatan Pembelajaran .............................................................................................. 21 Asesmen ................................................................................................................... 28 Lampiran .................................................................................................................. 28 ELMEN BERBICARA Identitas Modul ......................................................................................................... 51 Tujuan Pembelajaran ................................................................................................. 51 Kegiatan Pembelajaran .............................................................................................. 52 Asesmen ................................................................................................................... 58 Lampiran .................................................................................................................. 61 ELMEN MENULIS Identitas Modul ......................................................................................................... 66 Tujuan Pembelajaran ................................................................................................. 67 Kegiatan Pembelajaran .............................................................................................. 68 Asesmen ................................................................................................................... 74 Lampiran .................................................................................................................. 80 Daftar Pustaka ................................................................................................. 91
1 MODUL AJAR Satuan Pendidikan : SMK YPE Sumpiuh Program Keahlian : Semua Program Kopetensi Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Kelas X Tahun Pelajaran : 2023-2024 Alokasi Waktu : 6 jp Fase : E Elemen : Menyimak dan Memirsa Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa arahan atau pesan yang akurat dari menyimak teks sastra dalam bentuk cerita wayang (mahabarata) Deskripsi : Kemampuan peserta didik menerima, memahami informasi yang didengar, dan menyiapkan tanggapansecara relevan untuk memberikan apresiasi kepada mitratutur. Proses yang terjadi dalam menyimak mencakupkegiatan seperti mendengarkan, mengindentifikasi, memahami,menginterprestasi tuturan bahasa, memaknainya, dan / atau menyiapkan tanggapan terhadapmitra tutur. Menyimak merupakan kemampuan komunikasi yang penting sebab kemampuan menyimakmenentukan tingkat kemampuan peserta didik memahami makna (tersurat dan tersirat) paparan lisan, memahami idepokok dan pendukun pada konten informasi maupunkonteks yang melatari paparan tersebut. Komponen- komponen yang dapat dikembangkan dalammenyimakdi antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistemisyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan
2 metakognisi. Kompetensi Awal : 1. Cerita Wayang Profil Pelajar Pancasila : Mandiri, Bernalar Kritis, Kreatif dan Berbhinekaanyangglobal. Sarana Prasarana : Alat dan Bahan : 1. Hp 2. Buku Prigel Bahasa Jawa 3. LCD 4. Laptop 5. Teks Pawarta 6. Cerita Wayang Sumber Belajar : 1. Buku Prigel Bahasa Jawa 2. Internet Target Peserta Didik : Seluruh Siswa dikelasnya masing masing Model Pembelajaran : Discovery Learning Metode Pembelajaran : Observasi, Diskusi, Demontrasi, Presentasi A. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menyimak tentang cerita wayang melalui media cetak maupun audiovisual secara cermat 2. Peserta didik mampu mengidentifikasi ide pokok cerita wayang dengan tepat 3. Peserta didik mampu memahami unsur-unsur instriksik cerita wayang dengan tepat 4. Peserta didik mampu menyimpulkan isi cerita wayang dengan tepat 5. Peserta didik mampu menceritakn kembali isi cerita wayang dengan tepat B. Pemahaman Bermakna 1. Peserta didik mampu berpikir kritis dalam memahami/merinci teks cerita wayangC. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 1. Pendahuluan a. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan salingmendoakan
3 b. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaransebelumnya (tanggung jawab) c. Peserta didik mendiskusikan informasi dengan proaktif tentang keterkaitanpembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan d. Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan dipelajari dandikuasai peserta didik tentang cerita wayang Mahabarata (Bima Bungkus) 2. Kegiatan Inti Stimulation (Pemberian Rangsangan) 1. Peserta didik menyebutkan cerita-cerita wayang yang mereka ketahui sebelumnya2. Peserta didik melihat tokoh-tokoh wayang dalam cerita wayang Mahabarata (BimaBungkus) Problem Statement (Identifikasi Masalah) Peserta didik dibimbing guru berdiskusi mengidentifikasi masalah yang akandibahasdalamcerita wayang Mahabarata (Bima Bungkus) : 3. Peserta didik mencermati jenis cerita wayang yang ada dalamcerita wayangMahabarata Data Collection (Pengumpulan Data) 4. Peserta didik dalam kelompok berdiskusi mengumpulkan data/ informasi sebanyakmungkin mengenai cerita wayang Mahabarata (Bima Bungkus) baik dari internet maupun youtube. Data Processing (Pengolahan Data) 5. Peserta didik dalam kelompok menyimak cerita wayang Bima Bungkus dari youtube maupun video yang disetelkan guru.Informasi yang didapat dari hasil menyimak berupa: - Penokohan dalam cerita wayang Bima Bungkus - Alur cerita wayang Bima Bungkus - Watak tokoh pada cerita wayang Bima Bungkus - Pitutur/amanat pada cerita wayang Bima Bungkus Verification (Pemeriksaan Data) 6. Peserta didik memeriksa data dalam bentuk diskusi hasil pengumpulandan
4 pengolahan informasi, tentang : - Penokohan dalam cerita wayang Bima Bungkus - Alur cerita wayang Bima Bungkus - Watak tokoh pada cerita wayang Bima Bungkus - Pitutur/amanat pada cerita wayang Bima Bungkus Generalisation (Penarikan Kesimpulan) 7. Peserta didik berdiskusi menyimpulkan materi pembelajaran, tentang: - Penokohan dalam cerita wayang Bima Bungkus - Alur cerita wayang Bima Bungkus - Watak tokoh pada cerita wayang Bima Bungkus - Pitutur/amanat pada cerita wayang Bima Bungkus Mempresentasikan hasil pembelajaran 8. Peserta didik mempresentasikan hasil pembelajaran dari menyimak pada hari itumengenai cerita wayang Bima Bungkus dengan menjelaskan informasi berupa: - Penokohan dalam cerita wayang Bima Bungkus - Alur cerita wayang Bima Bungkus - Watak tokoh pada cerita wayang Bima Bungkus - Pitutur/amanat pada cerita wayang Bima Bungkus 9. Peserta didik kelompok lain menanggapi kelompok yang sedang melaksanakanpresentasi 3. Penutup Kegiatan guru bersama peserta didik, yaitu: 1. Membuat rangkuman/ simpulan pelajaran 2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, dan 3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya mengenai menulis synopsis. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2 1. Pendahuluan a. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan salingmendoakan b. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaransebelumnya (tanggung jawab)
5 c. Peserta didik mendiskusikan informasi dengan proaktif tentang keterkaitanpembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan d. Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan dipelajari dan dikuasai peserta didik tentang Synopsis. 2. Kegiatan Inti Stimulation (Pemberian Rangsangan) 1. Peserta didik membaca carita wayang Mahabarata (Bima Bungkus) dari bukuteksyang diberikan oleh guru. Problem Statement (Identifikasi Masalah) Peserta didik dibimbing guru berdiskusi mengidentifikasi masalah yang akandibahas dalam menulis synopsis, yaitu : 2. Peserta didik mencermati kalimat utama pada bacaan cerita wayang Mahabarata(Bima Bungkus). 3. Peserta didik mencermati peristiwa-peristiwa penting pada bacaan cerita wayangMahabarata (Bima Bungkus). Data Collection (Pengumpulan Data) Peserta didik dalam kelompok berdiskusi mengumpulkan data/ informasi sebanyakmungkin. 4. Peserta didik menandai hasil penemuan kalimat utama pada bacaan cerita wayangMahabarata (Bima Bungkus). 5. Peserta didik menandai peristiwa-peristiwa penting pada bacaan cerita wayangMahabarata (Bima Bungkus). Data Processing (Pengolahan Data) Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan data yang didapat dari diskusi berupa: 6. Peserta didik menuliskan kalimat utama pada bacaan cerita wayang Mahabarata(Bima Bungkus). 7. Peserta didik menuliskan peristiwa-peristiwa penting pada bacaan cerita wayangMahabarata (Bima Bungkus). Verification (Pemeriksaan Data) Peserta didik memeriksa data dalam bentuk diskusi hasil pengumpulan danpengolahan informasi.
6 8. Peserta didik menggabungkan kalimat-kalimat utama dan peristiwa-peristiwapenting pada bacaan cerita Mahabarata (Bima Bungkus) Generalisation (Penarikan Kesimpulan) Peserta didik berdiskusi menyimpulkan synopsisbacaan cerita Mahabarata (BimaBungkus). 9. Peserta didik menuliskan synopsis cerita Mahabarata (Bima Bungkus) denganmemperhatikan struktur dan tanda baca yang benar. Mempresentasikan hasil pembelajaran 10. Peserta didik mempresentasikan hasil synopsis kelompoknya. 11. Peserta didik kelompok lain menanggapi hasil synopsis dari kelompok yangsedangmelakukan presentasi. 3. Penutup Kegiatan guru bersama peserta didik, yaitu: a. Membuat rangkuman/ simpulan pelajaran b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, dan c. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. D. Asesmen 1. Asesmen Diagnostik Non Kognitif Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Coba gambarkan bagaimana suasana kelas saat ini, lalu pilih emoji berikut yangmewakili perasaanmu. A B C 2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampakpadasemangat belajarmu? 3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkunganbelajarmu?
7 4. Sebutkan apa hal yang kamu sukai ketika belajar dan hal tidak kamu sukai selamabelajar? 5. Berapa waktu yang kamu perlukan untuk belajar? 6. Apa harapanmu setelah mempelajari materi tentang wayang? 2. Asesmen Formatif Materi Cerita Wayang 1. Samsampunipun waos crita Wayang Bima Bungkus rembugen unsur intrinsikipunkanthi njangkepi ceceg-ceceg ing ngandhap punika! a. Irah-irahan ………………………………………………………………………………………b. Paraga ………………………………………………………………………………………c. Watak ………………………………………………………………………………………d. Alur ……………………………………………………………………………………e. Latar : 1. wekdal …………………………………………………………………………………2. swasana …………………………………………………………………………………3. panggenan …………………………………………………………………………………f. Amanat/pesen ………………………………………………………………………………………g. Sudut pandang ………………………………………………………………………………………3. Asesmen Sumatif Penilaian Tengah Semester, Penilaian Akhir Semester E. Remidial dan Pengayaan Program Remidial : Remedial Tes diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai di bawah 75 (untukpengetahuan dan keterampilan), dengan catatan jumlah siswa yang remedialnya sebanyak maksimal 30% dari jumlah seluruh siswa di kelas.
8 Dan jika jumlah siswa yang remedial mencapai 50% maka diadakan remidial teachingterlebih dahulu, lalu dilanjutkan remidial tes Program Pengayaan : Program pengayaan diberikan/ditawarkan kepada siswa yang mendapatkan nilai diatas75 sebagai bentuk pendalaman terhadap materi yang diberikan F. Refleksi Peserta Didik dan Guru 1. Refleksi Guru : a. Apakah ada kendala pada kegiatanpembelajaran? b. Apakah semua peserta didik aktif dalamkegiatan pembelajaran? c. Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatanpembelajaran? d. Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? e. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini?f. Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? g. Apa strategi agar seluruh peserta didik dapat menuntaskan kompetensi? 2. Refleksi Peserta didik : Buatlah kesimpulan dari materi yang telah didiskusikan. Mengetahui Banyumas, 19 Mei 2023 Guru Mata Pelajaran Oki Setya Pambudi, S.Pd
9 LAMPIRAN A. Materi Cerita Wayang Lembar Kerja : Judul Kagiyatan : Nemtokake unsur amanat/pitutur crita Mahabarata Bima Bungkus Jinis Kagiyatan : Dhiskusi Kelompok Tujuan Kagiyatan : Siswa saged nganalisis amanat/pitutursajroning teks crita Mahabarata(Bima Bungkus) lan ngaitaken kaliyan pakulinan saben dina ing jaman sakmenika Alat lan Bahan : Kamus Bahasa Jawa, internet, Teks crita Bima Bungkus Langkah Kagiyatan: 1. Siswa nyemak crita teks Bima Bungkus 2. Siswa ndiskusekake amanat/pituturBima Bungkus 3. Siswa nemtokake nilai-nilai ing sajroning crita Bima Bungkus 4. Siswa ngaitaken nilai-nilai ing sajroning crita Bima Bungkus kaliyan pakulinan sabendina ing jaman sakmenika Nilai-Nilai ing sajroning crita Nilai-nilai ing sajroning crita kaperang dados 4 kelompok inggih menika: 1. Nilai Pendidikan Moral Para paraga ing sajrone cerita duwe moral kang apik lan duwe pamawas marangsifat kang ala lan becik, senajan kadhangkala uga asifat relatif. Nilai moral minangkakaca brenggalane kayakinane pangripta kang ditulis marang para maos. Moral minangka sarana kanggo nuduhake marang para ingkang maos ngenani panguripan, subasita, tata pasrawungan antarane paraga siji lan sijine. Moral mesthi ngenani subasitaning manungsa, kang apik lan kang ala, kang tumuju ing budi pekerti supayatumanem lan bisa dadi sarana kanggo mujudake kapribadening para ingkangmaos. 2. Nilai Pendidikan Adat / Tradhisi Adat Tradhisi tegese tatacaraning urip kang wus dadi tumindak saben dina sarta turuntumurun ing sajroning masyarakat. Tatacara urip utawa paugeraning ngauripkanganglimputi adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandanganing ngaurip, cara mikir lankalebu perangan spiritual. Uga ana sesambungane karo status sosial para paragane. Tatacara gotong-royong, katindakake amarga saben uwong uga butuh srawungmarang wong liya. Sakabehe asil karyaning manungsa kuwi katindakake kanthi sarana sesrawungan marang wong liya. Tindak-tanduking manungsa duwe sifat kang
10 apik.Ing sajroning tradisi ngemu kearifan kang akeh banget cacahe. Globalisasi dudusawijining cara kang ngajarake kabeh kudu anyar, ananging melu nglestarekakewarisan para leluhur uga kalebu pakaryan kang apik. Globalisasi kududigawekanggo sarana nuwuhake rasa andarbeni marang kabudayane dhewe. 3. Nilai Pendidikan Agama / Religi Wong-wong ing padesan rikala jaman kang kepungkur katon duwe rasa religius kangapik lan katitik manawa akeh masyarakat kang nindakake upacara-upacarasesambungane karo agama utawa ritual upacara tradhisi para leluhure, arupaslametan, bersih desa, aweh sesajen marang roh-roh leluhur kang wus sumare. Anauga sarana donga kanggo nyuwun udan marang Gusti Kang Maha Kuwasa rikalamangsa ketiga. Religi utawa kepercayan ngemu kayakinane manungsa kangtumujumarang sifat-sifat sang pencipta, babagan alam gaib, sakabehing nilai, normasartaajaran religi. Tatacara ritual lan upacara iku minangka pangrekadayane manungsakanggo mangerteni Gusti Allahe, dewa-dewa, utawa makhluk-makhluk alus kangurip ing ngalam gaib 4. Nilai Pendidikan Kepahlawanan Pahlawan bisa sinebut minangka wong kang wani ngurbanake jiwa raga, arta baranakanggo ambelani negarane. Saka tembung pahlawan tuwuh sifat kang duwerasawani marang sapa wae wong kang bakal angrusak nagara, nusa, lan bangsane. Warga negara kudu bisa ambela marang nusa bangsane. Pahlawan duwerasaandarbeni, duwe lan kudu ambela kanthi wutahing rah kang pungkasan. Babaganbela negari, rasa duwe bangsa uga sinebutake ing karya sastra.Kang biasane cedhakkaro tokoh utawa paraga ing cerita.Tetiyang utawa paraga kang ana ingsajronecerita dadi gul-aguling masyarakat, ananging uga ana kang ora disenengi deningmasyarakat. Paraga ing karya sastra umume duwe sifat-sifat kang sae, ambelani kang bener, rasa kanggo amedharake sing apik lan sing ala isih dhuwur. Kosokwangsule manawa ana tokoh kang ora disenengi uga duwe watak kangasorlan kurang apik
11 Sasampunipun nemokaken nilai-nilai ing sajroning teks crita Mahabarata Bima Bungkus banjur sumangga dipunkaitaken kaliyan pakulinan ing saben dinten! B. Lembar Kerja 1. Sasampunipun waos crita Wayang Bima Bungkus rembugen nilai-nilai ing sajroningteks crita! 2. Penilaian Keterampilan No. Nama/ Kelompok Aspek yang dinilai SkorPerolehanKesesuaian Isi Ketrmplan Bicara Diksi MenjawabPertanyaan1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Materi Cerita Wayang BIMA BUNGKUS Jejer Ngastina. Duhkitaning Prabu Pandu lan Dewi Kunti jalaran lahire ponangjabang bayi kang awujud bungkus. Tan ana sanjata kang tumawa kanggo mbedahbungkus. Kurawa uga melu cawe-cawe arsa mecah bungkus, sanadyan amung lelamisan, Nilai-nilai ing sajroning crita No Nilai Pratelan ing sajroning crita ingkang nedahakennilaiNilai-nilai ing sajroning crita No Nilai pakulinan ing saben dinten
12 bakune arsa nyirnaaken si bungkus. Wisiking dewa sang bungkus den bucal ingalasKrendawahana.. Ing pertapan Wukir Retawu Bagawan Abiyasa kasowanan Raden Permadi kangkaderekaken repat punakawan. “Kanjeng Eyang, kadi pundi nasibipun Kakang Bungkus, sampun sawetawis warsa mboten wonten suraos ingkang sae, bab menika Eyaang, andadosaken duhkitaning Kanjeng Ibu Kunti…” Tartamtu Sang Winasis kang pancen luber ing pambudi sampun pirsa apakangdadi lakon. “Putuku nggeeer, Permadi, mangertiya jer kakangmu nembe nglakoni karmane, ing tembe kakangmu Si Bungkus bakal dadi satriya utama, lan bakal olehapakang sinebut wahyu jati…” Anane Si Bungkus ndadekake gegering suralaya. Bumi gonjang ganjingkadyabinelah, samodra asat. Ing Suralaya, Batara Guru nimbali Gajahsena, putra sangbatarakang awujud gajah, kinen mecah si bungkus saengga dadi sejatining manungsa. SangGuru ugi angutus Dewi Umayi kinen nggladhi kawruh babagan kautaman marangsi bungkus.Purna anggennya peparing ajaran marang si bungkus, Dewi Umayi aparingbusana arupa cawat bang bintulu abrit, ireng, kuning, putih, pupuk, sumping, gelang, porong, lan kuku Pancanaka. Salajengipun, Gajahsena mbuka bungkus. Pecahing bungkus dados sapatemonkekalihipun, kagyat dados lan perangipun. Binanting sang Gajahsena. Sirna jasadsanggajah. Roh lan daya kekiatanipun manjing jroning angga sang bungkus. Praptene Betara Narada. Si Bungkus tumakon marang Sang Kabayandewa, “Heemmm, aku iki sopoh?” “Perkencong, perkencong waru doyong, ngger, sira kuwi sejatine putra nomorloro ratu ing Amarta Prabu Pandudewanata. Sira lahir awujud bungkus, lan kersaningdewa sira kudu dadi satriya utama…, lan sira tak paringi tetenger Bratasena ya ngger…”Rawuhipun Ratu saking Tasikmadu kang nyuwun senjata pitulunganmarangBratasena kinen nyirnakaken raja raseksa aran Kala Dahana, Patih Kala Bantala, KalaMaruta lan Kala Ranu. Para raseksa sirna. Sekakawan kekiatan saking raseksi wau
13 nyawiji marang Raden Bratasena, inggih punika kekiatan Geni, Lemah, Angin lanBanyu. Sumber : https://wayang.wordpress.com/2010/03/06/bima-bungkus-2/ Unsur Intrinsik Unsur intrinsik yaiku unsur-unsur kang mangun carita saka jero crita. Unsur-unsur intrinsik ing antarane : 1. Tema yaiku ide utawa gagasan pokok sing dadi dhasare crita kanthi wutuh. 2. Alur utawa plot yaiku lakune crita seka purwa-madya-wasana sing nduwe sesambungansebab-akibat. Alur kaperang dadi telu yaiku alur maju, mundur, lan campuran. 3. Setting utawa latar, yaiku perangane unsur intrinsik sing wujude papan, wektu, sosial, lanswasana. 4. Paraga yaiku tokoh sing ana ing sajrone crita. Wewatakane paraga isa dingerteni kanthi cara:1) Analitik, yaiku wewatakane paraga digambarake kanthi cetha 2) Dramatik, yaikuwewatakane paraga digambarake kanthi samudana. Dene watake paraga yaikuwatakutawasipate paraga ing sajrone crita. Watake paraga kaperang dadi telu yaiku: 1) Antagonis, yaikuparaga kang duwe watak ala 2) Protagonis, yaiku paraga kang duwe watak apik3) Tritagonis, yaiku paraga (dudu paraga utama)kang netral 5. Amanat yaiku pesen utawa pitungkas sing diaturke panulis marang pamaos. 6. Cara mawas utawa point of view yaiku dununge panulis ana ing sajrone crita. 7. Lelewa basa yaiku tembung-tembung pilihan sing digunakake panulis sing ana sajronecritasupaya critane bisa luwih endah lan urip. Teknik nulis Sinopsis Sinopsis yaiku ringkasan crita dene langkah-langkah gawe sinopsis ing antarane : 1. Wacanen luwih dhisik naskah crita asli. 2. Nulis gagasan pokok 3. Tulisen ringkesan kang jumbuh karo gagasan utama 4. Gunakake ukara kang cetha, gampang dingerteni, efektif, lan narik kawgatenkanggogawe urutan crita singkat kang bisa nggambarake apa kang arep dicritakake ingkaranganasline. 5. Kanggo nulis dialog utawa monolog tokoh, cukup garis besare wae. 6. Sinopsis kang digawe ora kena nyimpang saka isine
14 1. Glosarium Pawarta : berita Diksi : pemilihan kata Wigati : wigati Tintrim : tegang Kawigaten : perhatian Pepak : lengkap Irah-irahan : judul Congkrah : konflik 2. Daftar Pustaka Materi Cerita wayang Darminto, dkk. 2010. Kamis Besar Bausastra Jawa. Charisma. Gadung, dkk. 2014. Prigel Basa Jawa. Jakarta : Erlangga. Lucia, dkk.2019. Basa Jawa. Jakarta : Erlangga www.wikipedia.com
15 MODUL AJARSatuan Pendidikan : SMK YPE Sumpiuh Program Keahlian : SPK Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Kelas X Tahun Pelajaran :2023-2024 Alokasi Waktu :24 Jp Fase : E Elemen : Membaca Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu memahami kaidah penulisanteksaksara jawa melalui kegiatan membaca teks aksarajawa(misalnya: nglegena pasangan/sandhangan/angka/ swara/murda/rekan/lainnya). Peserta didikmampumengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran,pandangan, arahan atau pesan dari berbagai jenis teksnonsastra (misalnya:deskripsi/narasi/eksposisi/ argumentasi atau lainnya) untuk menemukan maknayangtersurat dan tersirat. Peserta didik mampu memahami danmengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran,pandangan, arahan atau pesan dari teks sastraberupageguritan untuk menemukan makna yang tersurat dantersirat. Peserta didik mampu mengidentifikasi penggunaanBahasa Jawa sesuai dengan kaidah kebahasaan(paramasastra) dan unggah-ungguh basa untukberbagaitujuan secara logis, kritis dan kreatif. Deskripsi : Berbicara adalah kemampuan peserta didik menyampaikangagasan, tanggapan, dan perasaan dalambentuk lisan. Mempresentasikan adalah kemampuan peserta didikmemaparkan gagasan atau tanggapan secara fasih, akurat, bertanggungjawab, dan /atau menyampaikan perasaansesuaikonteks dengan cara yang komunikatif melalui beragammedia (visual, digital, audio, dan audiovisual). Komponen-
16 komponen yang dapat dikembangkan dalamberbicaradanmempresentasikan di antaranya kepekaan terhadapbunyi bahasa, system isyarat, kosakata, struktur bahasa (tatabahasa),makna, dan metakognisi. Kompetensi Awal : 1. Teks aksara jawa (nglegena-pasangan, sandhangan, angka,swara, murda dan rekan). 2. Teks non fiksi (deskripsi, eksposisi, narasi danargumentasi) 3. Geguritan 4. Paramasastra dan Unggah ungguh Basa Profil Pelajar Pancasila : Mandiri, Bernalar Kritis, Kreatif dan Berbhinekaanyangglobal. Sarana Prasarana : Alat dan Bahan : 1. Hp 2. Buku Prigel Bahasa Jawa 3. LCD 4. Laptop 5. Teks aksara jawa (nglegena-pasangan, sandhangan, angka, swara, murda dan rekan). 6. Geguritan Sumber Belajar : 1. Buku Prigel Bahasa Jawa 2. Internet Target Peserta Didik : Seluruh Siswa dikelasnya masing masing Model Pembelajaran : Discovery Learning Metode Pembelajaran : Observasi, Diskusi, Demontrasi, Presentasi A. Tujuan Pembelajaran Aksara Jawa 1. Siswa mampu membaca teks aksara Jawa sesuai dengan kaidah penulisan aksaraJawa (nglegena-pasangan, sandhangan, angka, swara, murda dan rekan) denganbenar 2. Siswa mampu memahami teks aksara Jawa sesuai dengan kaidah penulisan aksaraJawa (nglegena-pasangan, sandhangan, angka, swara, murda dan rekan) denganbenar 3. siswa mampu mengidentifikasikan teks aksara Jawa sesuai dengan kaidah penulisan aksara Jawa (nglegena-pasangan, sandhangan, angka, swara, murdadan rekan) dengan benar
17 4. Siswa mampu memahami isi teks aksra Jawa dengan tepat 5. Siswa mampu menulis teks aksara jawa sesuai kaidah penulisan akasara jawa. 6. Siswa mampu menyajikan teks aksara jawa sesuai kaidah penulisan aksara jawaWacana diskripsi ,narasi, eksposisi dan argumerntasi 7. Siswa mampu memahami wacana diskripsi, eksposisi dan argumentsi denganbenar 8. Siswa mampu mengidentifikasikan wacana diskripsi, eksposisi dan argumentsi dengan benar 9. Siswa mampu menulis wacana diskripsi, eksposisi dan argumentsi dengan benar 10. Siswa mampu menyajikan wacana diskripsi, eksposisi dan argumentsi denganbenar Geguritan 11. Siswa mampu membacakan teks geguritan sesuai dengan isi geguritan 12. Siswa mampu memahami teks geguritan dengan benar 13. Siswa mampu mengevaluasi teks geguritan sessuai dengan isi geguritan (Paramasastra) dan unggah-ungguh basa 14. Peserta didik mampu memahami teks berbahasa Jawa sesuai dengan kaidahkebahasaan (paramasastra) dan unggah-ungguh basa dengan benar 15. Peserta didik mampu mengidentifikasi teks berbahasa Jawa sesuai dengan kaidah kebahasaan (paramasastra) dan unggah-ungguh basa dengan benar 16. Peserta didik mampu menganalisis teks berbahasa Jawa sesuai dengan kaidahkebahasaan (paramasastra) dan unggah-ungguh basa dengan benar 17. Peserta didik mampu menyimpulkan teks berbahasa Jawa sesuai dengan kaidahkebahasaan (paramasastra) dan unggah-ungguh basa dengan benar B. Pemahaman Bermakna 1. Aksara Jawa sebagai salah satu tinggalan budaya yang tak ternilai. Wujud aksaraJawa dan seni penciptaannya juga menjadi tinggalan yang wajib dilestarikan. Biasanya, aksara Jawa yang dipelajarai berjumlah duapuluh yang disebut aksaraLegena. 2. Setelah mempelajari materi geguritan, Peserta didik diharapkan mampu membuat geguritan melalui Animasi maupun Window Office. Hasil dari pesertadidik diwujudkan menjadi video pembelajaran yang diupload ke sejumlah mediasosial maupun website untuk menceritakan isi geguritan
18 C. Kegiatan Pembelajaran Materi Aksara Jawa 1. Pendahuluan Guru memberi salam dan mengajak berdo’a sebelum pembelajaran dimulai Guru mengecek kehadiran peserta didik Guru memberi apersepsi tentang materi yang akan dipelajari Guru memberi motivasi kepada peserta didik dan menanyakan kondisi kesehatan Guru menyampaikantujuan yang akandicapai pada pembelajaran hari ini Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang dipelajari Guru menyampaikan metodepembelajaran dan teknikpenilaian yang akandigunakan. 2. Kegiatan Inti Fase I : Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) Peserta didik diminta menanggapi dan menyampaikan hal-hal yangbelum tepat atau bertanya apabila ada yang belumdipahami tentang aksara Jawa Fase II: Problem Statement (Identifikasi Masalah) Peserta didik mencermati teks aksara Jawa sesuai dengan kaidahpenulisan aksara Jawa (nglegena-pasangan, sandhangan, angka, swara, murda dan rekan) tersebut. Peserta didik mengidentifikasikan teks aksara Jawa sesuai dengankaidah penulisan aksara Jawa (nglegena-pasangan, sandhangan, angka, swara, murda dan rekan) Peserta didik memahami isi teks aksra Jawa Peserta didik menulis teks aksara jawa sesuai kaidah penulisanakasara jawa Peserta didik menyajikan teks aksara jawa sesuai kaidah penulisanaksara jawa Fase III: Data Collection (Pengumpulan Data) Peserta didik secara kolaboratif mengolah informasi yang diperolehuntuk menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Didik secara berurutan. Peserta didik mendiskusikan informasi-informasi lain yangmungkin dapat digunakan untuk menyelesaikan LKPD.
19 Fase IV: Data Processing (Pengolahan Data) Peserta didik secara kolaboratif mengolah informasi yang diperolehuntuk menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Dididk secaraberurutan. Fase V: Verification (Pembuktian) Peserta didik menyajikan teks aksara jawa sesuai kaidah penulisanaksara jawa Kelompok lain secara bergantian memberikan pendapat. Fase VI: Generalization (Menarik Kesimpulan) Peserta didik menarik kesimpulan apakah hasil pengerjaan LKPD, sudah menyelesaikan permasalahan yang diajukan pada awal pembelajaran dan jika belum dilanjutkan langkah selanjutnya. Peserta didik mendapat penguatan terkait kesimpulan yangtelahdibuat secara bersama 3. Penutup Guru memeriksa hasil pekerjaan seluruh kelompok, dan memberikanpenilaian. Peserta didik diberikan tes tertulis. Perserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Memberikan tugas untuk kegiatan berikutnya Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan berdoa akhir pembelajaran. Materi Teks non fiksi (deskripsi, eksposisi, narasi dan argumentasi) 1. Pendahuluan a. Guru melaksanakan apersepsi. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran c. Untuk memantik diskusi, guru menyampaikan pertanyaan. Contoh pertanyaan: Apa yang kalian ketahui tentang teks deskripsi? Apa yang kalian ketahui tentang teks eksposisi? Apa yang kalian ketahui tentang teks narasi? Apa yang kalian ketahui tentang teks argumentasi?
20 2. Kegiatan Inti 3. Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok dengan tahapan: Tahap 1 : Mengidentifikasi topik serta mengatur kelompok diskusi. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menampilkanteks yang berhubungan dengan topik ragamjenis teks (deskripsi, eksposisi, narasi dan argumentasi). Siswa dibagi menjadi 6 kelompok dan berkelompoksesuai dengan topik yang dipilihkan guru, yaitudeksripsi, eksposisi, dan argumentasi. Jadi nama kelompok deskripsi ada 2 kelompok, eksposisi 2 kelompok, narasi 2 kelompok danargumentasi 2 kelompok. Tahap 2 : Merencanakan tugas yang akan dipelajari. Guru membantu siswa untuk merencanakan tugas yangakan dipelajari, yaitu memandu mempelajari topik-topikyang sudah dipilih siswa. Guru menjelaskan kepada siswa tentang tugas-tugasnya, yaitu: mengidentifikasi informasi berupa gagasan dari ragam jenis teks (deskripsi, eksposisi, narasi danargumentasi). Tahap 3 : Melaksanakan investigasi. Guru menampilkan masing-masing topik terkait denganragam jenis teks (deskripsi, eksposisi, narasi danargumenatsi). Siswa melaksanakan investigasi secara berkelompokberdasarkan topik dan tugas yang sudah sudahditentukan. Tahap 4 : Menyiapkan laporan akhir. Guru memberikan instruksi kepada siswa untukmenyiapkan laporan akhir atau menyusun tugas berdasarkan topik yang sudah diinvestigasi. Siswa menyusun laporan berdasarkan hasil investigasi Tahap 5 : Mempresentasikan laporan akhir. Guru memandu siswa untuk melaksanakan presentasi laporan akhir atau hasil investigasi mencari informasi berupa gagasan dari ragam jenis teks (deskripsi, eksposisi, narasi dan argumentasi) secara berkelompok.
21 Tahap 6 :Evaluasi Guru memandu proses evaluasi yaitu pemberian umpanbalik antar kelompok. 4. Penutup Melaksanakan evaluasi proses pembelajaran. Menyimpulkan materi pembelajaran. Tindak lanjut. Materi Geguritan 1. Pendahuluan a. Menumbuhkan perilaku santun dan religius peserta didik melalui pembiasaan memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa. b. Menyanyikan lagu Indonesia Raya. c. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai pembiasaan perilaku disiplin. d. Memeriksa kerapian dan kebersihan tempat belajar. e. Menyampaikan informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi “geguritan” f. Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik: 1) Apa yang kamu ketahui tentang geguritan? 2) Apakan para siswa mempunyai hobi membaca puisi? 2. Kegiatan Inti Fase I :Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) Guru memberikan video tentang geguritan Peserta didik mendengarkan informasi tentang geguritan dari guru. Fase II :Problem Statement (Identifikasi Masalah) Peserta didik mencermati teks geguritan dan unsur pembangunyangada di dalam geguritan tersebut. Peserta didik dibimbing guru berdiskusi mengidentifikasi masalahyang akan dibahas dalam teks gegutitan, yaitu Peserta didikmenunjukkan unsur-unsur pembangunnya Peserta didik menentukan nilai-nilai yang terkandung dalamteksgeguritan, dan Peserta didik mengevaluasi amanat dan hubungannyadengan masyarakat sekarang Fase III: Data Collection (Pengumpulan Data) Peserta didik secara kolaboratif mengolah informasi yang diperolehuntuk menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Didik secara berurutan.
22 Peserta didik mendiskusikan informasi-informasi lain yang mungkindapat digunakan untuk menyelesaikan LKPD. Fase IV: Data Processing (Pengolahan Data) Peserta didik secara kolaboratif mengolah informasi yang diperolehuntuk menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Dididk secara berurutan. Fase V: Verification (Pembuktian) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dalambentuk teksgeguritan secara berkelompok Kelompok lain secara bergantian memberikan pendapat. Fase VI: Generalization (Menarik Kesimpulan) Peserta didik menarik kesimpulan apakah hasil pengerjaan LKPD, sudah menyelesaikan permasalahan yang diajukan pada awal pembelajaran dan jika belum dilanjutkan langkah selanjutnya. Peserta didik mendapat penguatan terkait kesimpulan yang telahdibuat secara bersama-sama. 3. Penutup Guru memeriksa hasil pekerjaan seluruh kelompok, dan memberikanpenilaian. Peserta didik diberikan tes tertulis. Perserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Memberikan tugas untuk kegiatan berikutnya Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan berdoa akhir pembelajaran. (Paramasastra) dan unggah-ungguh basa 1. Pendahuluan Guru memberi salam dan mengajak berdo’a sebelum pembelajaran dimulai Guru mengecek kehadiran peserta didik Guru memberi apersepsi tentang materi yang akan dipelajari Guru memberi motivasi kepada peserta didik dan menanyakan kondisi kesehatan Guru menyampaikantujuan yang akandicapai pada pembelajaran hari ini Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang dipelajari Guru menyampaikan metodepembelajaran dan teknikpenilaian yang akandigunakan. 2. Kegiatan Inti
23 Fase I : Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) Peserta didik diminta menanggapi dan menyampaikan hal-hal yangbelum tepat atau bertanya apabila ada yang belumdipahami tentang aksara Jawa Fase II: Problem Statement (Identifikasi Masalah) Peserta didik mencermati teks Paramasastra/Teks Unggah UngguhBasa Peserta didik mengidentifikasikan teks Paramasastra/Teks UnggahUngguh Basa Peserta didik memahami isi teks Paramasastra/Teks UnggahUngguh Basa Peserta didik menulis teks Paramasastra/Teks Unggah UngguhBasa Peserta didik menyajikan teks Paramasastra/Teks Unggah UngguhBasa Fase III: Data Collection (Pengumpulan Data) 4. Peserta didik secara kolaboratif mengolah informasi yang diperolehuntuk menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Didik secara berurutan. 5. Peserta didik mendiskusikan informasi-informasi lain yangmungkin dapat digunakan untuk menyelesaikan LKPD. Fase IV: Data Processing (Pengolahan Data) Peserta didik secara kolaboratif mengolah informasi yang diperolehuntuk menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Dididk secaraberurutan. Fase V: Verification (Pembuktian) Peserta didik menyajikan teks aksara jawa sesuai kaidah penulisanaksara jawa Kelompok lain secara bergantian memberikan pendapat. Fase VI: Generalization (Menarik Kesimpulan) Peserta didik menarik kesimpulan apakah hasil pengerjaan LKPD, sudah menyelesaikan permasalahan yang diajukan pada awal pembelajaran dan jika belum dilanjutkan langkah selanjutnya. Peserta didik mendapat penguatan terkait kesimpulan yangtelahdibuat secara bersama 3. Penutup Guru memeriksa hasil pekerjaan seluruh kelompok, dan memberikanpenilaian. Peserta didik diberikan tes tertulis.
24 Perserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Memberikan tugas untuk kegiatan berikutnya Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan berdoa akhir pembelajaran. D. Asesmen 1. Asesmen Diagnostik Non Kognitif Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Coba gambarkan bagaimana suasana kelas saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili perasaanmu. A B C 2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akanberdampak pada semangat belajarmu? 3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajarmu? 4. Sebutkan apa hal yang kamu sukai ketika belajar dan hal tidak kamu sukai selama belajar? 5. Berapa waktu yang kamu perlukan untuk belajar? 6. Apa harapanmu setelah mempelajari materi tentang aksara Jawa dan geguritan? 2. Asesmen Formatif Materi Aksara Jawa Unjuk Kerja/Presentasi Kuis
25 Materi teks non fiksi (deskripsi, eksposisi, narasi dan argumentasi) LembarPengamatan Rubrik Kegiatan Diskusi No. Nama Siswa A s pe k Pengamatan Jlm Skor Nilai Ket. Kerjasama Mengkounikasikan pendapat Toleransi Keaktifan Menghargai Pendapat teman A= 80– 100 : KompetenSekali B= 70 – 79 : Kompeten C= 60 – 69 : CukupKompeten D= ‹ 60 : Kurang Kompeten RubrikPenilaianPresentasi No. Nama Siswa A s pe k P en i la i an JumlahSkor NilaiKet.Komunikasi Sistematika penyampaian Wawasan Keberanian Antusias penampilan KriteriaNilai A= 80– 100 : KompetenSekali B= 70 – 79 : Kompeten C= 60 – 69 : CukupKompeten D= ‹ 60 : Kurang Kompeten Kompeten Keterangan: Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten Materi Geguritan 1. Jelaskan pengertian geguritan tradisional dann modern! 2. Buatlah geguritan dengan tema Pendidikan!
26 3. Asesmen Sumatif Penilaian Akhir Semester, Penilaian Tengah Semester E. Remidial dan Pengayaan Program Remidial : Remedial Tes diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai di bawah 75 (untukpengetahuan dan keterampilan), dengan catatan jumlah siswa yang remedialnyasebanyak maksimal 30% dari jumlah seluruh siswa di kelas. Dan jika jumlah siswa yang remedial mencapai 50% maka diadakan remidial teaching terlebih dahulu, lalu dilanjutkan remidial tes Program Pengayaan : Program pengayaan diberikan/ditawarkan kepada siswa yang mendapatkan nilai diatas 75 sebagai bentuk pendalaman terhadap materi yang diberikan F. Refleksi Peserta Didik dan Guru Refleksi Peserta Didik dan Guru 1. Refleksi Guru : a. Apakah ada kendala pada kegiatanpembelajaran? b. Apakah semua peserta didik aktif dalamkegiatan pembelajaran? c. Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatanpembelajaran? d. Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? e. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaranini? f. Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalampelaksanaanpembelajaran? g. Apa strategi agar seluruh peserta didik dapat menuntaskan kompetensi? 2. Refleksi Peserta didik : Buatlah kesimpulan dari materi yang telah didiskusikan. Banyumas, 19 Mei 2023 Guru Mata Pelajaran Oki Setya Pambudi, S.Pd
27 LAMPIRAN1. Lembar Kerja Peserta Didik Materi Aksara Jawa LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1 (LKPD 1) Nama Siswa : ........................................................ Kelas : X (Sepuluh) Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Paugeran: 1. Gatekna cak-cakaning gaweyan supaya runtut anggonmunggarap! 1. Wangsulan kaserat ana ing Lembar Kerja iki. 2. Cak-cakaning Gaweyan : 1. Wacanen teks aksara Jawa ing ngisor iki!
28 1. Bahan Ajar Guru dan Peserta Didik Identifikasi lan kaidah nyerat sandhangan mandaswara) Sandhangan Mandaswara yaiku aksara Jawa sing karangkep aksara “ra” , “ya”, “wa” , lan “la” Aksara jawa Ing aksara Jawa utawa Hanacaraka ana sawetara tata cara nulis, unsur lan maneka paugeran liyane. Kanthi menehi panjelasan babagan saben dhaptar surat lan aturan, bakal dadi luwih gampang sampeyan luwih ngerti babagan carane nulis sadurunge ditindakake. Oke, iki sawetara panjelasan babagan dhasar :
29 Karakter Jawa lan mitra kasebut bakal diandharake kaya ing ngisor iki. Bisadideleng saka pethikan ing ndhuwur, tegese minangka simbol aturane pasangankasebut. Pasangan minangka wujud khas aksara Jawa kanggo mateni utawa mbusakaksara swara saka aksara sadurunge. Karakter pasangan digunakake kanggonulissuku kata sing ora ngemot vokal Tuladha panyeratan Aksara Jawa Ngandharake aksara swara Aksara jawa carakan Skrip Carakan minangka paraga sing paling dhasar. Yen dideleng saka jenengwae, tegese watak iki digunakake kanggo nulis tembung. Masing-masing karakter carakan kasebut duwe bentuk mitra. Karakter pasangan digunakake kanggo mateni (ngilangi aksara swara) karakter sadurunge. Supaya luwih gampang, aku bakal nerangake aturan nggunakake pasangan karakter bebarengan karo aturan pelafalan. Skrip iki kalebu sawetara huruf singsaiki wis dingerteni, yaiku hanacaraka lan liya-liyane.
30 Aksara swara yaiku sandangan swara kanggo ngowahi swara saka fonem(a) dadi swara liyane kang ana lima cacahe yaiku a,i,u,e,o Sandangan Akasara Swara Aksara Rekan Naskah peer yaiku skrip sing digunakake kanggo nulis huruf serapan sakabasa Arab, kayata f, kh, dz lan liya-liyane. Tuladha Naskah Mitra
31 Naskah Murda lan iki kalebu karakter murda lan mitra Glosarium Silabik tegese yen saben aksara uga nyandhang silabik lan aksaraalfabet Hanacara yaiku aksara jawa Aksara ana rongpulh yaiku nglambangake fonembasa jawa Hanacaraka tegese ana utusan Data sawala tegese padha garejegen Padha jayanya tegese padha digjayane Maga bathanga tegese padha dadi bathang Sandhangan : diarani layar Paten :kanggo sesigegwanda utawa mateni aksara ing sak ngarepe Kapribaden : budi pekerti nduwe teges moral ingkang sae lebet ngradini kegesangan Pangripta ; budi pekerti ugi dados satunggaling tuntunan ingkang palingwigati
32 1. depdiknas, (Balai Bahasa Yogyakarta). 2016. Tata BahasaJawaMutahir. Yogyakarta: Kanisius 2. Sasangka, Sry satya Tjatur Wisnu. 2001. Pramastatra Gagrak anyar Basa Jawa. Yogyakarta: Yayasan Widya 3. Endang Nurhayati. 2006. Linguistik basa jawa. Yogyakarta : BagaskaraSutardjo, Imam 2011. Tembanag Jawa ( macapat). Surakarta: JSJFakultas Sastra dan seni Rupa UNS. 4. Kosasih, Engkos dan Endang Kurniawan. 2019. 22 Jenis TeksdanStrategi Pembelajarannya di SMAMA/SMK. Bandung: Yrama Widya. 5. WindartiNursam. 2012. Kamus Bahasa Jawa: Jawa-Indonesia, Indonesia-Jawa. Jakarta: Pustaka Widyawati 6. Internet Daftar Pustaka http://taprin-jawa.blogspot.com/2012/03/sandhangan-manda- swara-1.html https://www.google.com/search?q=materi+aksra+jawa+sandhangan+mandaswara&rlz=1C1CHBD_enID964ID964&oq=materi&aqs=chrome.1.69i59l3j69i57j0i131i433i512l3j0i512j0i433j0i512.12052j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8 https://youtu.be/uHRi8k2zLmE Materi Teks (deskripsi, eksposisi narasi dan argumentasi) 1. Lembar Kerja Peserta Didik Wangsulana pitakonan ing ngisor iki kanthi bener Wacanan kanggo pitakonan nomer 1 lan 2 Tumpeng Tumpeng yaiku panganan sing digawe saka sega sing dibentuk kanthi werna-werna lauk. Tumpeng biasane digawe saka sega sing diwenehi kunir, wujude kerucut lan ditata ing tampah utawa nampan sing dilemeki godhonggedhang. Tumpen g nduweni teges, yen metu mempeng. Wong Jawa ikumenawa metu saka omah tegese makarya kantihi tememen. Tumpengdigunakake ing acara-acara tertemtu kaya ta acara syukuran, ngantenanlanliya-liyane.
33 1. Apa tema teks deskripsi makanan tradisional Jawa kasebut! 2. Coba critakna nganggo basamu dhewe filosofi sing ana ing teks deskripsi makanan tradisional Jawa kasebut! Wacanan kanggo pitakonan nomer 2 lan 3 Budi Pakerti Basa Jawa menika gadhah relevansi kaliyan pendidikan budi pakarti. Kangge tuladhanipun, lare ingkang nyinau basa Jawi mboten kraos ugi pikantuk pelajaran budi pakarti. Paling mboten, lare menika saged mangertosi babagan unggah-ungguh ingkang dados salah satunggalingunsur penting wonten pendidikan budi pakarti. Lare-lare kala wau badheluwih ngajeni tumrap tiyang sanes, kaliyan tiyang ingkang dipunjak micanten, ugi luwih ngajeni tiyang ingkang luwih sepuh saking piyambakipun. Wonten ing kabudayan Jawi menika, kususipun ing basa Jawi, wontenkathah sanget bebasan ingkang gadhah unsur pendidikan budi pakarti, etika, moral, ingkang sejatosipun sampun diakui kaliyan bangsa Indonesia. Babagan menika amargi bebasan-bebasan ing basa Jawa menika ngandhut kapribaden manungsa ing Indonesia. Tegesipun, sedaya ingkang sae, ingkang endah ing pangraosan dipunungkapaken mawi tetembungan basaJawi. Isi lan unenipun tetembungan menika saged dipunpahami kaliyanbangsa Indonesia. Kangge tuladhanipun inggih menika bebasan: “gemi, nastiti, ngati-ati” Gemi menika ateges mboten boros, manungsa menika mboten parengboros wonten gesangipun, amargi boros menika kalebet tumindak ingkangmboten sae. Nastiti menika ateges mboten nyedhak kaliyan babaganingkang angel, dados manungsa menika mboten usah kangelan anggenipunngadhepi gesang menika, nanging kedah usaha kemawon. Ngati-ati menika ateges ngedohaken awakipun saking tumindak ingkangala(mboten sae/kelentu), manungsa menika kedah miturut kaliyan mergi ingkang sae, manut kaliyan moral lan aturan ingkang wonteningmasarakat. 3. Coba critakna nganggo basamu dhewe isi teks kasebut! 4. Jlentrehna pangertene “gemi, setiti, ngati-ati”? 5. Jlentrehna pangertene teks eksposisi lan sebutna titikane/ciri-ciri teks eksposisi!
34 Kriteria: Masing-masing jawaban soal diberi skor: 20 Total skor: 20 x 5 = 100 2. Teks dekripsi Teks dekripsi yaiku teks kang nggambarake utawa njlentrehake lanthi cetha salah sawijing obyek utawa kahanan, lan kaya-kaya kang padha maca isa ngrasakake utawa ngerti kaya kang dicritakake. Jenis teks dekripsi ana loro, yaiku: Teks dekripsi objektif yaiku teks deskripsi kang anggone nggambarake objek ora dikantheni opini panulis. Teks deskripsi subjektif yaiku teks deskripsi kang anggone nggambarake ojek dikantheni opini panulis. Topik kang bisa dikembangake dadi teks deskripsi: a. Kahanan ruang b. Kahanan barang c. Proses Ciri – ciri paragraf deskripsi: a. Menehi gegambaran sawijining barang panggonan lan swasana b. Gegambaran dilakokna kanthi migunakaken panca indra c. Ndhuweni ancas ( tujuan ) supaya pamaca kaya-kaya bisa melu ngrungokna, weruh lan ngrasakna apa sing dedeskripsikna deningpanulis d. Menehi penjelasan ngenani sawijining objek kang dideskripsikna, bisaawjud warna, ukuran sipat lan liya- liyane. Tuladha teks deskripsi
35 Lanthing Lanthing utawa klanthing kalebu panganan khas kutha kebumen KabupatenKebumen Provinsi Jawa Tengah kang kagawe saka bodin. Lanthing duweni wujud angka 8 lan wujude bunder cilik cilik kayata ali ali. Panganan iki duweni rasa gurih, asih, lan renyah, nanging ing jaman saiki jenis rasane sansaya akeh kayata keju, pedas manis, bawang, jagung, blado. 3. Teks Eksposisi Teks eksposisi yaiku teks kang jlentrehake utawa medarake sawijingbab kanggo pamaos, supa ya pamaos oleh informasi kang genepbabagan sawijing objek, sabanjure pangreten pamaos isa mundhak. Teks eksposisi asipat menehe ngreti, ngonceki, aweh pamrayoga (saran), utawa ngandharake sawijining bab. Bab kang dijlentrehake ing teks eskposisi yaiku: a. Data factual b. Sawijining analisis utawa penapsiran objektif marangseperangkat fakta c. Fakta ngenani pawongan kang gondhelan kenceng marangsawijing keyakinan Ciri teks eksposisi a. Njelntrehake panemu, gagagsan, lan keyakinan b. Mrelokake fakta kang dikuwatake utawa dicethakake c. Mrelokake analisis lan sintesis nalika ngonceki bahan lan fakta d. Nggoleki sumber ide saka pengalaman, pengamatan, sikap, lan keyakinan e. Pathokan nulis teks eksposisi f. Teks eksposisi ngupaya kango nyethakake sawijing pokok prastawa g. Isi eksposisi ora nduwe karep ngundhang reaksi h. Gaya eksposisi kudu informative lan ngyakinake i. Basa eksposisi minangka basa pawarta tanpa rasa subjektif lan emosional j. Eksposisi ngupaya kanggo njembarake pamawas lan pangretene pawongan marang objek kang dirembug k. Penulis kudu ngreti prastawa kang diandharake l. Penulis kudu prigel nganalisis prastawa kanthi cetha lan konkret
36 Tuladha teks eksposisi Gempa Pasca gempa 5.9 skala ricther, saperangan Yogyakarta lan Jawa Tengahajur mumur. Kahanan iki ngundang perhatian saka akeh pihak. Pitulunganpada teka saka njero lan luar negri. Pitulungan awujud panganan, obat- obatan, lan sandhangan dipanggonake ing panggonan sing strategis. Babagan iki dimaksudake supaya cara mbagi bantuan bisa dilakokakeluwih cepet. Para dokter lan tenaga medis saka daerah-daerah liya ugateka. Dheweke maringi bantuan utawa pitulungan ing Rumah Sakit lantendha-tendha pengunsgian. 4. Teks Narasi Teks Narasi Yaiku karangan utawa paragraf, utawa pada kang nyritakaké kedadéyan kanthi wektu tempat atau kota. Ciri ciri Teks Narasi : Isine babagan prastawa Isi ceritane di jelasake kanthi urut Isi teks kasebut jelasake babagan konflik paraga siji karo sijine Duweni struktur intrinsik Tuladha Teks Narasi Sajrone cerita rakyat ngrembaka ing segara karang bolong, jaman riyening karang bolong iku arane segara bopong, kedadeane saka peperangan anatarane jaka puring lan Raden Sujino kang ngrebutake Dewi Sulatri ang Sulistya Putrinipun Adipati Cakra Kusuma sakingKadipaten Pucang Kembar. Ing sarone peperangan kasebut wusanane jaka puring kadesak lan nembus karang nganti bolong (Karangbolong). Mula iku papan kasebat diwenehi aran karang bolong. ing cerita asal usul Sendhang Arum, Jaka Sangkrip pamit nglajengake lampah kangge tapa ing Bulupitu Kutowinangun saksuwene 8 dina ing papan kuwi tinemu kaliyan nawang wulan sakbangsa roh alus kang didadekake garwa banjur duweni anak telu kang jenenge Raden Bagus Klantung, Raden Bagus Cemati, lan Raden Ayu Ibandiyah. Putra kang aranRaden Ayu Ibandiyah banjur tapa ing sedhang papan bekas panggonane bekas Jaka Sangkrip Tapa. Ki Rencani ngarani minangka bilik Kuwarasan amarga bisa gawe mari marine penyakit kulit. nangingluwih kondhang kanga ran sendhang arum merga medalake aroma arum saka sendhang kasebut.
37 5. Teks Argumentasi Teks argumentasi yaiku teks kang ditulis kanggo ngyakinake utawa mbujuk pamaos Ciri teks argumentasi a. Isine argumen, pandangan, pendapat, lan keyakian babagan prastawa b. Nggunakake data kang asipat factual c. Ana analisa lan logika nalika nintakake penjabaran d. Nduweni ukara panutup/dudutan kang dadi ukara penegas/penjelas Cara gawe teks argumentasi a. Nentokake tema b. Nyawijikake data/bahhan c. Gawe kerangka teks d. Ngembangake kerangka kang wis digawe Tuladha teks argumentasi Budi Pakarti Basa Jawa menika gadhah relevansi kaliyan pendidikan budi pakarti. Kangge tuladhanipun, lare ingkang nyinau basa Jawi mboten kraos ugi pikantuk pelajaran budi pakarti. Paling mboten, lare menika saged mangertosi babagan unggah-ungguh ingkang dados salah satunggalingunsur penting wonten pendidikan budi pakarti. Lare-lare kala wau badheluwih ngajeni tumrap tiyang sanes, kaliyan tiyang ingkang dipunjak micanten, ugi luwih ngajeni tiyang ingkang luwih sepuh saking piyambakipun. Wonten ing kabudayan Jawi menika, kususipun ing basa Jawi, wontenkathah sanget bebasan ingkang gadhah unsur pendidikan budi pakarti, etika, moral, ingkang sejatosipun sampun diakui kaliyan bangsa Indonesia. Babagan menika amargi bebasan-bebasan ing basa Jawa menika ngandhut kapribaden manungsa ing Indonesia. Tegesipun, sedayaingkang sae, ingkang endah ing pangraosan dipunungkapaken mawi tetembungan basa Jawi. Isi lan unenipun tetembungan menika sageddipunpahami kaliyan bangsa Indonesia. Kangge tuladhanipun inggihmenika bebasan: “gemi, nastiti, ngati-ati”
38 Gemi menika ateges mboten boros, manungsa menika mboten parengboros wonten gesangipun, amargi boros menika kalebet tumindakingkang mboten sae. Nastiti menika ateges mboten nyedhak kaliyanbabagan ingkang angel, dados manungsa menika mboten usah kangelananggenipun ngadhepi gesang menika, nanging kedah usaha kemawon. Ngati-ati menika ateges ngedohaken awakipun saking tumindak ingkangala (mboten sae/kelentu), manungsa menika kedah miturut kaliyan mergi ingkang sae, manut kaliyan moral lan aturan ingkang wonteningmasarakat. DaftarPustaka Gandung, dkk.2014. Prigel Basa Jawa. Jakarta: Erlangga. https://brainly.co.id/tugas/23604676 https://wawasanmobilee.blogspot.com/2017/11/karangan-deskripsi- deskripsi-asale-saka.html https://semuacontoh.blogspot.com/2018/11/2-contoh-teks-argumentasi- bahasa-jawa.html https://www.ambarisna.com/2021/01/soal-panganan-tradisionaljawa.html
39 NAMA KELOMPOK NAMA ANGGOTA : ........................................ : 1. ................................................................ 2. ................................................................ 3. ................................................................ 4. ................................................................ Materi Geguritan 1. Lembar Kerja Peserta Didik LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN KE 1 Materi : Geguritan Alokasi Waktu : Tujuan : - Menentukan struktur teks geguritan - Menganalisis pitutur luhur geguritan lisan atau tulisan LEMBAR KERJA SISWA GEGURITAN Gtekna Geguritan Ing ngisor iki banjur wangsulana pitakonane! DONYA WIS LUNGSE Rini T Puspohardini Muyeg saemba pasar Ala becik mapan digelar Lamun luput nintingi Ora mokal ati keplantrang Kaya ngoyak playune ayang-ayang Ndeder kang bisa dibayangake Luwih ndeder kanyatane Kekitrang Kaya prau kelangan layar Wuta wektu, wuta dunung Lumaku tanpa papan katuju Apa sejatine ngaurip Yen ta sakeh daya
40 Prasasat nglari susuhe angin Esuk sore lan wengi Dadi liturgi kang dilakoni Tanpa ati Lan rasa ………. Sansaya kangelan maca tandha-tandha jaman Segara wedhi Sajake padha kelalen Donya wis watara lungse Kari ngenteni Tancep kayone Jaya Baya, Edisi 31/1 April 2006 1. Golekana unsur batin saka geguritan iki! 2. Pitutur luhur apa kang bisa kojikuk saka geguritan iki! 3. Gancarana geguritan kuwi! Kunci jawaban 1. Tema: moral Rasa/pangrasa: medharake rasa sedhih lan bingung uga gumun nyawangkahanane Donya Nada: patraping penyair/panulis utawa nyemoni manungsa kang saya ora nggenah Suasana: kudune manungsa insyaf utawa sadhar Amanat: aja ngumbar hawa nepsu 2. Pitutur luhur kang bisa dijikuk saka geguritan: dadi manungsa kuwi aja senengngumbar hawa nepsu mung ngoyak donya lali marang sekabehane nganthi lali tandha-tandha jaman, merga kebehane kang ana ing donya iki mung sawetaraora selawase, dadio manungsa kang tansah syukur marang gusti 3. Ana ing geguritan ndhuwur nyritakake menawa kahanan donya kuwi wis tuwakaya ana ing/ irah-irahane “Donya wis lungse” lan ana padha pungkasankangunine “Sajake padha kelalen, donya wis watara lungse, kari ngenteni, tancapkayone.” Tegese (nganggo basa gancaran/bebas sajake para manungsa padhakelalen , ndonyane wis tuwa/lungse, kari ngenteni tamate/tancep kayon). Kudune yen donyanewislungse / tuwa kuwi saya nggenah lan beciksingditindakake dening umat manungsa. Saya cetha nglegewa tujuane wongurip. Nanging nyatane, ana malah akeh wong pawongan kang bingung ngluri tujuaneurip. Donya ora saya jenjem, nanging umyeg kaya pasar b) Puisi tembang tengahan (tembang dhagelan)
41 Sing kalebu ana tembang tengahan yaiku : Megatruh (Dudukwuluh), Gambuh, Wirangrong, Balabak, lan Juru Demung. c) Puisi tembang gedhe (kawi) Sing kalebu tembang gedhe yaiku Girisa Puisi Jawa Modern diarani geguritan.
42 d) Puisi tembang tengahan (tembang dhagelan) Sing kalebu ana tembang tengahan yaiku : Megatruh (Dudukwuluh), Gambuh, Wirangrong, Balabak, lan Juru Demung. e) Puisi tembang gedhe (kawi) Sing kalebu tembang gedhe yaiku Girisa Puisi Jawa Modern diarani geguritan. Gandheng geguritan kuwi kalebu puisi jawa sing isih anyar (antarane tahun1926) jinising puisi iki durung bisa katampa bebrayan ana ing masyarakat, rikalasemono. Luwih-luwih golongan kasepuhan. Mula saka kuwi geguritan iki nalikasemana ora dilebokake ana sajroning pasinaonan sastra Jawa ing sekolah. Geguritan kaping pisanan ana ing kalawarti lan ariwarti Kejawen (pisanan thukul tahun 1926 ing Jakarta), Panjebar Semangat (thukul pisanan September 1933ing Surabaya), Jaya Baya (September 1945 ing Kediri), Panji Pustaka (1923ing Jakarta, lan wiwit tahun 1943 nduweni lembaran khusus basa Jawa),Api Merdeka (1945 ing Yogyakarta) lan sapanunggalane. Paraperintis geguritan iki padha berjuang amrih geguritan iki diakoni lanbisamlebu ana pasinaonan kasusastran Jawa. Asile, Subagiyo IlhamNotodijoyonyoba ngumpulake geguritan sing sumebar ana kalawarti lan ariwarti dadi bukukang judhule Rerumpakan (nyanyian). Ananging, naskah iki ana sajroningrevolusi ilang. Semana uga kumpulan geguritane dhewe kang mawa irahirahan Geguritan uga ilang. Para perintis geguritan liyane, yaiku :R. Intoyo, Nirmala, Niniek I. N, Khairul Anam, Joko Mulyadi, R. Sumanto Ampel, Purwadhi, lsp. Saliyane geguritan ana puisi jawa liyane kang arupa parikan lan singir. Parikankuwi puisi jawa kang memper lan duwe ciri-ciri kaya pantun. Dene singir utawasyair (bahasa Indonesia) ya nduweni ciri-ciri padha karo syair ana sajroningkasusastraan Indonesia. Mula bukane ananing geguritan iki dianggo nyindir / nyemoni kahananuripbebrayan ana sajroning masyarakat. Saliya kuwi uga ndhuweni unsur ndidik/ mulang wuruk bab-bab tertemtu. Ananging suwene-suwe geguritan iki nduweni teges puisi bebas. Bebas saka iketaning tembang lan bebas nyritakake apa wae.
43 LEMBAR KERJA KE - 2 Materi : Geguritan Alokasi Waktu : Tujuan : - Menulis geguritan dengan bahasa sendiri baik secara lisan maupun tulisan - Membacakan teks geguritan hasil karya sendiri dengan kaidah dan strukturnya 1. Gawea geguritan nganggo bahasa mu dewe kanthi tema katresnan! 2. Wacakna geguritan sing wus kogawe ing ngarep kelas! No. Aspek Penilaian Skor Maksimal 1. Intonasi 20 2. Ekspresi 20 3. Kejelasan Ucapan 30 4. Musikalisasi 30 Jumlah 100 Pedoman Penilaian No. Rentang Skor Kategori 1. 85-100 Sangat baik 2. 70-84 Baik 3. 55-69 Cukup 4. 0-54 Kurang
44 2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik A. Jenis jenis geguritan Puisi Jawa sing biasa diarani geguritan kaperang dadi loro yaiku : 1. Puisi Jawa Tradisional, sing umume arupa tembang. Puisi iki ditembangake miturut lagu-lagu khusus, nganggo piranti gamelan utawa tanpa gamelan. Puisi Jawa Tradisional ora bisa dipisahake kalawan tembang. Puisi tradhisional kang awujud tembang jawa akeh banget jinisi lankaperang dadi telung perangan gedhe : a) Puisi tembang macapat (puisi tembang cilik) Sing kalebu ana tembang macapat yaiku Kinanthi, Pocung, Asmaradana, Mijil, Maskumambang, Pangkur, Durma, Sinom, lanDandhanggula B. Unsur-Unsur Batin Geguritan Unsur-unsur kang kinandhut ana sajroning geguritan diarani unsur batin. Ingngisor iki bab- bab kang kalebu unsur batin geguritan. Tema, tegese punjeraning bab kang ndadekake geguritan kuwi dumadi. Utawa gagasan pokok kang dikarepake panulis/penyair. Tuladha tema: sosial, moral, politik, agama, individu, lan sapiturute. Rasa-Pangrasa Tembung-tembung kang dianggo ana sajroning geguritan nduweni teges lannduweni fungsi kanggo manjilmakake rasa-pangrasa. Rasa-pangrasa kuwi nduwe sipat rowa lan kompleks. Sing kalebu rasa-pangrasa kayadene: simpati, empati, antipati sedhih, susah, seneng, kangen, gumun, lan sapiturute. Nada/lagu Tegese patrap (sikap) sing digunakake ana sajroning geguritan. Tuladha: ngguroni, nuturi, ngenyek, muji, nyemoni, utawa patrap liyane. Suasana Tegese kahanane batin/jiwa pamaos sawise maca geguritan. Dadi, geguritannduweni tujuan kanggo mbangun suasana batin pamaos geguritan. Amanat kang dumunung ana geguritan Tegese bab kang pengen diwedharake penyair/panulis marang pamaos. Amanat kuwi ora tinulis kanthi terang trawaca ananging sinandhi ana pangrakitingtembung-tembung
45 3. Glosarium - Titir = bedhug - Wirang = isin - Ngrengga = njaga - Sirna = ilang - Penggalih = ati
46 Daftar Pustaka - Setiawan Heri. 2014. Mumpuni Basa Jawa 3 Kangge SMA/MA/SMALB/SMK/MAK. Surakarta. Tiga Serangkai - https://www.pintarnesia.com/geguritan/ - Tim Penyusun. 1996. Pendoman Penulisan Aksara Jawa. Yogyakarta: Yayasan PusakaNusatama. - Bambang Dwi Putut Setiadi. 2015. Baud Basa Jawa. Klaten. - https://www.synaoo.com/geguritan-materi-bahasa