The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-Book ini berisi tentang materi mengenai teori warna, mulai dari konsep warna, psikologi warna, komposisi warna, indentitas warna dan masih banyak lagi. Dengan tujuan agar buku ini dapat dijadikan sebagai penambah pengetahuan pembaca seputar teori warna

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by azzahralaura1, 2021-07-07 04:12:43

TEORI WARNA

E-Book ini berisi tentang materi mengenai teori warna, mulai dari konsep warna, psikologi warna, komposisi warna, indentitas warna dan masih banyak lagi. Dengan tujuan agar buku ini dapat dijadikan sebagai penambah pengetahuan pembaca seputar teori warna

Keywords: Warna,teori warna,psikologi warna,identitas warna,konsep warna,kombinasi warna,warna sesuai usia,warna pada style,tata busana,e-book

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan buku
dengan judul “Terori Warna” dengan sebaik- baiknya. Adapun buku ini
berisikan materi – materi mengenai berbagai teori yang membahas tentang
warna dengan tujuan agar buku ini dapat dijadikan sebagai penambah
pengetahuan pembaca seputar teori warna.

Dalam pembuatan buku ini saya berterima kasih kepada Ibu Dr.
Cholilawati, M.Pd dan Ibu Sri Listiani, S.Pd., M.Ds selaku dosen pengampu
mata kuliah teori warna yang telah mengajarkan serta membimbing saya
dalam penyusunan buku ini.

Saya juga berterima kasih Ibu Yeni Sesnawati, S.Pd, M.T selaku
pembimbing akademik. Selain itu saya juga berterima kasih kepada orang tua
yang telah mendukung saya serta kepada semua pihak yang telah membantu
dan memberikan masukan dalam pembuatan buku ini sehingga buku ini
dapat terselesaikan.

Buku ini disusun berdasarkan pengetahuan yang saya dapatkan
selama proses pembelajaran mata kuliah teori warna maupun dari beberapa
sumber dengan harapan agar pembaca dapat memahami pembahasan yang
dipaparkan di dalam buku ini.

Pada akhirnya, saya selaku penulis menyadari bahwa buku ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan buku ini.

Jakarta, 05 Juli 2021

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

BAB I KONSEP WARNA ........................................................................ 1

A. Pengertian warna ....................................................................... 2
B. Roda warna ................................................................................ 4
C. Kombinasi warna ....................................................................... 6
D. Dimensi warna ........................................................................... 9

BAB II PSIKOLOGI WARNA ................................................................. 12

A. Pengertian Psikologi Warna .................................................... 13
B. Pengaruh Warna Terhadap Psikologi Manusia ........................ 14
C. Warna dan Kepribadian Seseorang .......................................... 14
D. Karakteristik Warna ................................................................. 18
E. Arti Atau Simbolik Warna ....................................................... 19

BAB III KOMPOSISI WARNA ............................................................... 25

A. Pengertian Komposisi Dan Skema Warna ................................26
B. Macam- Macam Komposisi Dan Skema Warna ........................27
C. Susunan Dan Keselarasan Warna .............................................38

BAB IV IDENTITAS WARNA .................................................................43

A. Pengertian Identitas Warna .......................................................44
B. Makna Dan Pengaruh Warna .....................................................45
C. Warna Yang Menimbulkan Gairah ............................................ 51
D. Warna Yang Mengungkapkan Ciri Pribadi ............................... 51
E. Warna Produk ............................................................................ 53
F. Warna Kebudayaan ................................................................... 60
G. Warna Teater .............................................................................. 61
H. Warna Yang Menunjukan Suatu Tempat ...................................62

ii

I. Warna Natural ........................................................................... 63
BAB V WARNA DAN USIA ....................................................................65

A. Perkebangan Manusia ............................................................ 66
B. Kesesuaian Warna Berdasarkan Usia ......................................67
BAB VI WARNA DAN STYLE ................................................................76
A. Pengertian Style (Gaya) ............................................................ 77
B. Hubungan Warna Dan Style ....................................................78
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 86
RIWAYAT HIDUP ............................................................................. 91

iii

1

BAB I
KONSEP WARNA

A. Pengertian Warna
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi III. 2002:75), warna

adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh
benda-benda yang dikenainya; corak rupa, misalnya warna biru dan hijau;
kasta golongan; kasta golongan: tingkatan (dalam masyarakat). Menurut
sulasmi (1989), Warna dalam kaitan visual mengandung arti sebenarnya
yaitu: rona, corak atau kesan yang diperoleh seperti hitam hijau merah
putih dan diperoleh seperti hitam, hijau, merah, putih dan sebagainya
yang kesan disebabkan adanya cahaya yang dipantulkan oleh benda-
benda tertentu.

Definisi warna menurut Thomas Yogi adalah cahaya yang
dipantulkan kembali oleh benda, pantulan cahaya itulah yang dinamakan
warna. Warna adalah sensasi yang diproduksi oleh mata dari cahaya atau
sinar; efek yang diproduksi oleh pancaran sinar dari gelombang tertentu,
atau pencampuran darinya. Sebagai sensasi, ia menimbulkan perasaan
tertentu pada manusia (Akiko Hayashi, warna untuk desain interior;
Media Pressindo, yogyakarta, 2006). Warna dapat didefinisikan sebagai
obyektif atau fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan.Warna juga
dapat diartikan sebagai spectrum tertentu yang terdapat di dalam suatu
cahaya sempurna (berwarna putih).

Warna didefinisikan secara fisik dan psikologis oleh Sadjiman Ebdi
Sanyoto (2005: 9), secara fisik, warna dalah sifat cahaya yang dipancarkan,
sedangkan secara psikologis, warna sebagai bagian dari pengalaman
indera penglihatan. Secara umum, warna didefinisikan sebagai unsur
cahaya yang dipantulkan oleh sebuah benda lalu diintrepetasikan oleh
mata berdasarkan cahaya yang mengenai suatu benda. Benda yang

2

dipantuli cahaya, dapat dipengarihi oleh pigmen warna, baik secara
alaami maupun rekaan manusia (cat).

Proses warna akan terjadi jika terdapat 2 unsur, yaitu unsur cahaya
dan mata. Cahaya adalah sumber warna, cahaya berupa radiasi yang
bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi. Cahaya bergerak melalui
benda yang transparan seperti kaca atau air namun cahaya akan
memantul bila terkena padat dan bendapadat tersebut akan
memancarkan cahaya itu (Oxford Univercity, 1995: 23). Mata adalah
media untuk menangkap warna dari sumbernya. Saat cahaya mengenai
suatu objek, maka sebagian spectrum dengan panjang gelombang
tertentu diserap oleh objek dan sebagian yang lainnya dipantulkan.
Ketika mata menangkap spectrum cahaya yang terpantul dari objek, maka
retina mata akan mengidentifikasikan warna tersebut kedalam otak.
Warna yang terlihat pada objek, merupakan spectrum cahaya yang
terpantul ke mata.

Menurut hasil percobaan James Clerck Maxwell (1855-1861) yang
membentuk srangkaian percobaan warna dengan menggunakan
proyektor dan penapis (filter) cahaya berwarna. Tiga buah proyektor yang
telah diberi filter warna yang berbeda disorotkan ke layar putih dalam
ruang gelap. Penumpukkan dua atau tiga cahaya berwarna ternyata
menghasilkan warna yang lain. Hasil eksperimen tersebut menyatakan
bahwa warna dibagi menjadi 2, Additive dan Subtractive. Warna additive
adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spectrum. Warna
pokok additive adalah merah (red), hijau (green), biru (blue), dalam
komputer disebut model warna RGB. Sedangkan Warna subtractive
adalah warna yang berasal dari bahan dan disebut pigmen. Warna pokok
subtractive adalah Sian (cyan), kuning (yellow) dan magenta model ini
disebut CMY dalam computer. Jika semua warna additive dicampur
dengan rata dapat menghasilkan warna putih. Sedangkan jika semua

3

warna subtractive di campurkan secara merata maka akan menghasilkan
warna hitam kecoklatan.

Gambar. 1.1 Warna Additive dan Subtractive.
Sumber: http://ariefabian.blogspot.com/2011/08/sejarah-terciptanya-warna.html diakses

17/03/2021 pukul 08:47

B. Roda Warna
Roda warna (color wheel) disebut sebagai semua warna yang diatur

dalam urutan spectrum warna. Roda warna merupakan alat untuk
mrnggabungkan warna. Diagram melingkar dirancang oleh Sir Isaac
Newton pada tahun 1666 untuk pertama kalinya. Roda warna adalah roda
warna yang menunjukkan bagaimana setiap warna berubah menjadi
warna lainnya. Roda warna terdiri atas warna primer, warna sekunder,
warna tersier, dan warna gabungan.

Gambar. 1.2 Roda Warna
Sumber: https://indahayupratiwixiimm.wordpress.com/2016/09/03/definisi-warna/

diakses 17/03/2021 pukul 07:44

4

Menurut Prang, sang ahli warna, warna dikelompokan menjadi 5
golongan yaitu:
a. Warna primer atau warna utama yang terdiri dari merah, kuning dan

biru, dengan adanya warna primer ini sekian banyak warn adapt
diciptakan.

b. Warna sekunder, warna yang dihasilkan dari pencampuran dua warna
primer. Jika kuning dan merah di campur dalam jumlah sama maka
akan mejadi warna jingga. Kuning dan biru jika di campur dalam
jumlah sama maka akan mejadi warna hijau. Merah dan biru jika di
campur dalam jumlah sama maka akan mejadi warna ungu.

c. Warna penghubung atau antara, warna yg terbentuk apabila warna
primer dan sekunder yang berdekatan dicampur dalamjumlah sama
akan dihasilkan warna yang berbeda, dan disebut warna penghubung
atau warna antara. Warna-warna tersebut adalah kuning kehijauan
(Kuning-Hijau), biru kehijauan (Biru-Hijau), biru keunguan (Biru-
Ungu), merah keunguan (Merah-Ungu), merah kejinggaan (Merah-
Jingga) dan kuning kejinggaan (Kuning-Jingga).

d. Warna Tersier, warna yang terbentuk dari pencampuran warna
sekunder dan warna sekunder sehingga menghasilkan warna
kecoklatan. Warna coklat yang dihasilkan adalah coklat kemerahan,
coklat kebiruan, coklat kekuningan.

e. Warna kuarter, warna yang terbentuk dari pencampuran warna tersier
dan warna tersier yang di peroleh dari pencampuran dengan
perbandingan yang sama. Warna yang dihasilkan adalah warna coklat
keunguan, coklat kejinggaan, dan coklat kehijauan

5

Gambar 1.3 Penggolongan Warna Teori Prang
Sumber: Bahan ajar unsur desai warna by Melly Prabawati diakses 17/03/2021 pukul 07:20

C. Kombinasi Warna
Menurut Prabawati (2020), kombinasi warna adalah perpaduan antara

kombinasi warna harmoni dari warna-warna yang bersesuaian. Warna
hitam, putih dan abu-abu dapat digunakan pada setiap kombinasi warna
karena ketiga warna tersebut merupakan warna netral sehingga kombinasi
warnanya serasi dan harmoni. Ada dua macam harmoni yang bersesuaian
yaitu: kombinasi warna monokromatis dan kombinasi warna analog.
 Kombinasi warna monokromatik

Kombinasi warna monokromatis adalah kombinasi warna yang
menggunakan satu warna (hue) atau senada namun valuenya atau
intesitasnya berbeda.

Gambar1 1.4 Kombinasi Monokromatis
Sumber: https://www.canva.com/learn/monochromatic-colors/ diakses 18/03/2021

pukul 10:59

6

 Kombinasi warna analog
Kombinasi warna analog (analogus) adalah kombinasi warna yang
menggunakan warna-warna yang letaknya berdekatan dalam
lingkaran warna. Misalnya kuning, kuning kehijauan, dan hijau.
Kombinasi analog ini sifatnya lebih tenang dan lebih variasi daripada
kombinasi satu warna (monokromatis).

Gambar 1.5 Kombinasi Analogus
Sumber: https://engrasia.com/blogs/berita/skema-warna-dalam-padu-padan-

busana diakses 18/03/2021 pukul 13:57

Selain kombinasi warna yang harmoni bersesuaian, ada juga
kombinasi warna harmoni kontras atau bertentangan/bersebrangan
dalam lingkaran warna, berikut adalah kombinasi harmoni kontras;
 Kombinasi kontras dua warna atau komplemen, adalah

kombinasi warna yang menggunakan warna–warna yang letaknya
bertentangan atau bersebrangan dalam lingkaran warna.

Gambar 1.6 Kombinasi Kontras 2 Warna (Komplemen)
Sumber: https://aftertwentyseven.com/tampil-keren-dengan-padu-padan-warna/

diakses 18/03/2021 pukul 13:13

7

 Kombinasi kontras segitiga, adalah kombinasi warna yang
menggunakan tiga warna yang sama jaraknya dalam lingkaran warna,
sehingga apabila ketiga warna tersebut dihubungkan akan terbentuk
segitiga sama sisi.

Gambar 1.7 Kombinasi Kontras Segitiga (Triadic)
Sumber: https://aftertwentyseven.com/tampil-keren-dengan-padu-padan-warna/

diakses 18/03/2021 pukul 13:13

 Kombinasi kontras berpasangan, adalah kombinasi yang
menggunakan dua pasang warna kontras yang letaknya berdekatan
dalam lingkarang warna

Gambar 1.8 Kombinasi Kontras Berpasangan (Rectangle)
Sumber: https://aftertwentyseven.com/tampil-keren-dengan-padu-padan-warna/

diakses 18/03/2021 pukul 13:13

8

 Kombinasi konstras terbagi, adalah kombinasi yang menggunakan
3 warna yang letaknya dalam lingkaran warna membentuk segitiga
sama kaki.

Gambar 1.9 Kombinasi Terbagi (Split Complementary)
Sumber: https://aftertwentyseven.com/tampil-keren-dengan-padu-padan-warna/

diakses 18/03/2021 pukul 13:13

D. Dimensi Warna
Setiap warna memiliki sifat yang disebut dimensi atau ruang warna.

Berdasarkan pembagian warna system Albert H. Munsell (1898) yang
dikembangkan oleh Louis Prang, dimensi warna dapat dikaji berdasarkan
hue, value, dan intensitas-nya.
1. Hue (nama warna)

Pada dasarnya hue adalah perbedaan warna karena adanya perbedaan
panjang gelombang. Istilah hue juga digunakan untuk menunjukkan
nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau, dan sebagainya.
Berdasarkan huenya, warna dapat dikelompokkan menjadi lima kelas,
yaitu warna pertama (primary colors), warna kedua (secondary colors),
warna antara (intermediate colors), warna ketiga (tertiary colors),
warna keempat (quarternary colors). Hue juga merupakan istilah yang
digunakan untuk menunjukan keluarga warna, yang terdiri dari warna
panas dan warna dingin.

9

Gambar 1.10 Kelompok Warna Dingin dan Panas
Sumber: https://nomsaa.com/teori-warna/ diakses 18/03/2021 pukul 10:39

 Jenis warna yang tergolong warna panas, ialah warna merah, merah
jingga, kuning jingga dan kuning, warna merah dianggap warna
paling panas. Menurut Maitland Graves, dalam bukunya “The Art of
color and design”, sifat warna dingin menggambarkan sifat positif,
agresif, aktif, merangsang.

 Sedangkan jenis warna yang digolongkan ke dalam warna dingin,
ialah hijau, hijau kebiruan, biru keunguan, dan ungu (violet), warna
biru adalah warna yang paling dingin yang paling dingin. Menurut
Maitland Graves, dalam bukunya “The Art of color and design” sifat
warna dingin menggambarkan sifat negative, mundur, tenang,
tersisih, aman.

2. Value (nilai warna)
Value adalah dimensi warna yang menyatakan gelap atau terangnya
suatu warna. Nilai tersebut akan membedakan kualitas tingkat
kecerahan warna. Untuk merubah value sebuah warna dapat
dilakukan dengan cara warna murni tersebut dicampur dengan warna
netral. Warna Putih (Pt), Hitam (Ht), dan Abu-abu (Ab) adalah warna
netral. Untuk merubah value sebuah warna dapat dilakukan dengan
cara mencampurkan warna murni tersebut dengan warna netral.
Misalnya: warna Biru akan menjadi lebih gelap bila dicampur dengan
warna Hitam (Ht), dan lebih terang bila dicampur dengan warna Putih

10

(Pt), sedang bila dicampur dengan warna Abu-abu (Ab) akan menjadi
warna Biru agak gelap. Value yang lebih terang dari warna murni
disebut tint, dan agak gelap dari warna murni disebut tone, sedang
yang lebih gelap dari warna murni disebut shade.

Gambar 1.11 Value Warna Berdasarkan Tint, Tone, dan Shade
Sumber: https://www.canva.com/learn/monochromatic-colors/ diakses 18/03/2021

pukul 10:59

3. Intensitas (kekuatan warna)
Intensitas warna atau sering disebut chroma, yaitu dimensi warna
yang menyatakan kekuatan atau kelemahan warna, daya pancar
warna, kemurnian warna, tingkat kejernihan, kekusaman suatu
warna, yang juga bisa berarti banyaknya pigmen warna yang
dikandung oleh suatu warna yang menghasilkan kecerahan. Intensitas
juga bisa mengenai tentang kecerahan dan kekusaman suatu warna.
Semakin kuat intesitas warna, maka warna semakin mencolok.
Semakin lemah intensitas suatu warna maka warna akan semakin
lembut (soft). Intensitas juga dapat disebut “saturation”.

Gambar 1. 12 Intensitas Warna
Sumber: https://gabylpha.wordpress.com/2018/05/25/teori-warna-untuk-pemula-

color-theory-for-beginner/ diakses 18/03/2021 pukul 11:03

11

12

BAB II
PSIKOLOGI WARNA

A. Pengertian Psikologi Warna

Psikologi berasal dari bahasa Yunani “psychology” yang merupakan
gabungan dari kata “psyche” yang berarti jiwa dan “logos” yang berarti
ilmu. Pada tahun 1989, Dinyati Mahmud menjelaskan bahwa, manusia
menghayati kehidupan kejiwaan berupa kegiatan befikir, berfantasi,
mengingat, sugestif, sedih, senang, berkemauan dan sebagainya.
Pesikologi warna, merupakan salah satu ilmu yang mempelajari
bagaimana pengaruh warna terhadap emosi dan perilaku (kejiwaan/
kepribadian) manusia. Menurut Max Luscher (psikoloh Basel University:
abad ke-10) psikologi warna dapat menunjukan kondisi pikiran dan
ketidakseimbangan kelenjar dalam tubuh seseorang.

Warna dapat diartikan sebagai sifat cahaya yang dipancarkan atau
dapat secar subjektif juga psikologis dari penglaman indra penglihatan.
Warna dapat membangkitkan perasaan secara spontan terhadap orang
yang melihatnya. Warna merupakan salah satu unsur yang menciptakan
mood atau suasana ruang (Wulansari, 2007). Tanpa disadari, warna
dapat mempengaruhi emosi manusia, contohnya, marah, sedih,
berangan-angan, memberi semangat, nafsu makan dan masih banyak
lagi.

Setiap manusia memiliki presepsi berbeda terhadap warna, hal itu
dapat dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya bisa karena pengaruh
kebudayaan, seperti misalnya warna yang efektif di Jepang belum tentu
dapat menjadi efektif dan positif juga di negara Arab. Selain itu, warna
juga banyak dipengaruhi oleh factor demografis seperti; usia, gender,
rasa atau etnis, dan tingkat sosio ekonomis. Selain itu, factor yang dapat
berperan dalam psikologi orang terhadap warna juga dapat berasal dari
trend mode, pendapat orang lain, hingga iklim. pada iklim panas, orang

13

cenderung menyukai warna hangat, dan pada iklim dingin, orang
menyukai warna sejuk dan soft (pastel). Warna merupakan bentuk
komunikasi nonverbal yang memiliki fungsi sebagai metode
penyampaian pesan atau makna yang paling sepat secara langsung
(instan) atau menghasilkan pengaruh terhadap sesuatu secara seketika
(Eiseman ,2000).

B. Pengaruh Warna Terhadap Psikologi Manusia
Warna memiliki beberapa fungsi seperti sebagai identitas (mengenal

sesuatu dari warna seperti, logo, seragam dan sebagainya), berfungsi
sebagai isyarat, memberikan tanda atau sifat maupun kondisi (misalnya,
lampu merah artinya berhenti), fungsi alamiah, warna sebagai properti
suatu benda (misalnya, tomat berwarna merah, jarang yang berwarna
hitam), dan fungsi terhadap psikologi, warna memberi kesan terhadap
yang melihatnya (misalnya, hijau rumput yang berkesan menyegarkan).
(Monica and Luzar 2011)

Pengaruh warna bagi psikologi manusia yaitu dapat menciptakan
seseorang agar semakin bergairah terhadap sesuatu. Warna dapat
memberikan efek ketenangan, lebih berkonsentrasi, kesan gembira dan
sebagainya jika menngunakan atau memilih warna yang tepat. Warna
juga dapat memberikan energi serta membangkitkan mood seseorang
agar lebih aktif dalam melakukan suatu kegiatan (Monica and Luzar 2011).

C. Warna dan Kepribadian Seseorang
Warna dapat mendeskripsikan kepribadian masusia. Dengan

mengetahui warna kesukaan seseorang, kita dapat menebak bagaimana
karakter orang tersebut. psikologi warna adalah salah satu media yang
dapat mempelajari peran warna terhadap kepribadian manusia.. Berikut
adalah karakter atau kepribadian seseorang yang dapat dilihat dari warna
favoritnya.

14

Dilansir dari situs halodoc.com, yang ditinjau oleh Dr. Verury Verona
Handayani pada tahun 2019 menyatakan bahwa seseorang dapat diketahui
kepribadiannya melalui warna favoritnya.

 Putih

Gambar 2.1 Warna Putih
Sumber: Shape by Ms. Word

Seseorang yang menyukai warna putih, cenderung merupakan
orang yang mempunyai cara pikir logis, teliti dalam hal
penampilan, dan selalu memiliki target pada sesuatu yang
dikerjakan.

 Hitam

Gambar 2.2 Warna Hitam
Sumber: Shape by Ms. Word

Hitam merupakan salah satu warna yang tergolong netral.
Seseorang penyuka warna hitam biasanya kerap mengalami
perubahan suasana hati, tertarik dengan hal-hal baru, cenderung
lebih kreatif dan sensitive. Selain itu, orang yang menyukai warna
hitam sangat berhati- hati dengan orang lain.

 Biru

Gambar 2.3 Warna Biru
Sumber: Shape by Ms. Word

Seseorang yang menyukai warna biru biasanya memiliki sifat yang
menenangkan dan dapat diandalkan, suka dengan keharmonisan,

15

mudah bergaul, dan mengetahui etika pergaulan dengan baik
serta biasanya ia merupakan orang yang cinta kebersihan.

 Abu-Abu

Gambar 2.4 Warna Abu-Abu
Sumber: Shape by Ms. Word

Penggemar warna abu-abu biasanya takut pada suatu komitmen,
memiliki sifat yang datar, membosankan, dan tidak pasti.
Seseorang yang menyukai warna abu- abu dapat dengan mudah
mengambil keputusan namun kemudian meninggalkannnya.

 Merah Muda (Pink)

Gambar 2.5 Warna Merah Muda
Sumber: Shape by Ms. Word

Warna merah muda identic dengan perempuan. Merah muda
merupakan warna yang manis. Seeorang yang menyukain warna
ini, cenderung polos, sedikit kekanakan, dan sensitive, suka
mencari perhatian kepada orang lain, namun ketika dewasa,
mereka akan lebih bijak.

 Merah

Gambar 2.6 Warna Merah
Sumber: Shape by Ms. Word

Seseorang yang menggemari warna merah biasanya dapat
menjalani hidup dengan sangat ulet dan maksimal, menyadari daya
tarik dirinya sendiri sehingga tidak perlu bersikap berlebihan untuk

16

membuat orang lain terpesona. Penyuka warna merah ini, akan
memiliki sifat percaya diri yang lebih dan memiliki sifat ekstrovert.

 Hijau

Gambar 2.7 Warna Hijau
Sumber: Shape by Ms. Word

Penyuka warna hijau biasanya merupakan orang yang bersikap
jujur dan setia, selalu ingin merasa aman dan akan menempatkan
kepentingannya pada hal-hal yang berharga. Namun, mereka akan
sangat memikirkan pendapat orang lain.

 Ungu

Gambar 2.8 Warna Ungu
Sumber: Shape by Ms. Word

Seseorang yang menggemari warna ungu memiliki kesan artistic
dan unik, dan suka menghargai orang-orang yang disekitarnya.

 Kuning

Gambar 2.9 Warna Kuning
Sumber: Shape by Ms. Word

Penyuka warna kuning menggambarkan seseorang yang ceria,
optimis dan suka menambah pengetahuan baru lalu membaginya
dengan orang lain. Penggemar warna ini menyukai kebahagiaan

17

 Orange

Gambar 2.10 Warna Orange
Sumber: Shape by Ms. Word

Penggemar warna orange menggambarkan karakter seseorang yang
ramah dan supel, serta sangat senang menjadi pusat perhatian,
tidak begitu suka untuk memikirkan suatu hal yang serius karena
karakternya yang cukup santai.

 Cokelat

Gambar 2.11 Warna Cokelat
Sumber: Shape by Ms. Word

Seseorang yang menyukai warna cokelat merupakan orang yang
biasanya menyukai kesederhanaan dan kenyamanan, bukan
seseorang yang suka menghambur-hamburkan sesuatu dan kurang
suka menjadi pusat perhatian

D. Karakteristik Warna
Warna merupakan elemen yang sangat dipengaruhi oleh cahaya.

Apabila tidak ada cahaya, maka tidak akan terjadi warna. Dalam ilmu
fisika dibahas warna sebagai properti cahaya. Di dalam spektrum cahaya
yang terlihat, warna ditentukan oleh panjang gelombang, dimulai
dengan panjang gelombang terpanjang yaitu wana merah, berlanjut ke
spectrum orange, kuning, hijau, biru, nila sampai ke ungu yang memiliki
gelombang terpendek (Fay 1967).

Dari penampilan warna-warna secara visual, ada beberapa warna yang
seolah-olah mendekati mata dan ada warna yang menjauihi mata. Efek

18

maju mundurnya warna tersebut sangat mungkin terjadi karena panjang
gelombangnya berlainan. Higeaki Chijiwa dalam bukunya “Colour
Harmony” membuat klasifikasi lain dari warna-warna, dia mengambil
dari karakteristiknya yaitu:

1. Warna hangat: merah, kuning, coklat, jingga. Dalam lingkaran
warna terletak warna-warna yang berada dari merah ke kuning.

2. Warna sejuk: dalam lingkaran warna terletak dari hijau ke ungu
melalui biru.

3. Warna tegas: warna biru, merah, kuning, putih, hitam.
4. Warna tua atau gelap : warna-warna tua yang mendekati warna

hitam (coklat tua, biru tua, dansebagainya)
5. Warna muda atau terang: warna-warna yang mendekati warna

putih.
6. Warna tenggelam: semua warna yang diberi campuran warna abu-

abu.

E. Arti Atau Simbolik Warna
Setiap tanda yang ada di bumi memiliki pesan dan makna tersendiri,

begitu juga warna. Dalam konteks tertentu, warna bukan hanya ekspresi
individualistic dan estetika warna, warna juga muncul karena dijadikan
sebagai symbol dan keindahan sebagai kebutuhan manusia. Melalui
warna, manusia mencoba dapat mengkomunikasikan sesuatu dengan
cara yang non-verbal. Menurut Sobur (2013) komunikasi non-verbal
secara harfiah merupakan komunikasi tanpa bahasa ataupun kata, tanda
nonverbal adalah tanda minus bahasa atau kata maupun teks
(Setyanto,dkk, 2018).

Dilansir dari situs web kompas.com, yang diunggah oleh Anis (2009),
dikatakan bahwa, dalam lingkaran warna, terdapat warna asli (hue), baik

19

primer, sekunder, dan tersier yang dapat dikelompokan menjadi 2
kelompok warna yaitu warna panas dan warna dingin.

Gambar 2. 12 Kelompok Warna Panas dan Dingin
Sumber: https://renovasimakassar.com/ diakses tanggal 20/maret/2021
 Warna panas menciptakan sensasi panas dan dekat. Warna yang
tergolong warna panas dapat disimbolkan sebagai semangat, ceria,
dan amarah. Warna merah, yang merupakan salah satu warna
panas, punya daya tarik yang kuat. Warna –warna panas juga
mengesankan jarak yang dekat.
 Warna dingin, memiliki arti atau symbol kelembutan, kesejukan,
dan kenyamanan. Warna dingin memiliki kesan jarak yang jauh.
Selain warna asli (hue), masing- masing warna memiliki nilainya
(value) atau terang gelapnya masing-masing warna. Berikut simbolik
yang diciptakan dari terang gelapnya suatu warna.
 Warna terang, warna yang dapat menunjukan kesan penuh
semangat dan ceria. Warna yang tergolong warna terang yaitu,
kuning, orange, merah muda dan warna tint lainnya. Warna ini
biasanya diminati oleh anak remaja.

20

 Warna gelap atau warna tua mempunyai daya pantul yang rendah.
Warna ini dapat membuat suatu objek terlihat lebih berat. Yang
tergolong warna gelap yaitu ungu, hijau, biru, dan warna shade
lainnya.

Tidak hanya dilihat melalui sifat warna dan nilainya,setiap warna
memiliki arti tersendiri. Berikut adalah arti atau makna warna menurut
Krisnawati (2005), pakar psikologi warna untuk kesehatan;

 Merah, mengartikan kemahsyuran, asmara, kesuksesan,
kemenangan, keberanian, kebahagiaan, cinta yang lembut, kasih
anak (perempuan),dan kasih sayang.

 Hijau, mengartikan kesuburan, keremajaan, penghargaan, dan
kesegaran.

 Ungu, mengartikan kesedihan, kesendirian, dan kebangsawanan.
 Biru, mengartikan kesetiaan, renungan, ketenangan, kebenaran,

dan idealisme tinggi.
 Kuning, mengartikan kasih anak (laki-laki), kerajaan, kebencian

dan iri hati.
 Emas, mengartikan keagungan
 Hitam, kesucian, kejujuran, damai, kematian, dan

ketidakbahagiaan.
 Putih, mengartikan suci, jujur dan kebahagiaan.

Menurut Krisnawati (2005) karena adanya pigmen maka terciplah warna.

Dalam jurnal “Efek Warna Dalam Dunia Desain dan Periklanan” yang
ditulis oleh Monica dan Laura, warna umumnya mempunyai arti dan
pengaruh yang berbeda salah satunya dikarenakan perbedaan daerah.
Berikut beberapa arti warna dan pengaruhnya terhadap psikologis
manusia.

21

 Merah, warna ini biasanya dikaitkan dengan api, darah, sex. Arti
positif dari warna ini yaitu semangat, cinta, darah, enegi,
antusiasme, panas, dan kekuatan. Sedangkan negatifnya yaitu
kemarahan, kekejaman, agresif, perang, revolusi dan
ketidaksopanan. Warna merah dalam hubungan budaya local
adalah kematian (Afrika), maskulin (Prancis), keberuntungan,
pernikahan dan kebahagiaan (Asia), symbol tentara (India), dan
kesedihan (Afrika Selatan).

 Kuning, warna ini di kaitkan dengan sinar matahari. Arti posistif
dari warna ini yaitu intelek, kebijaksanaan, optimisme,
kegembiraan, cahaya, dan idealisme. Sedangkan arti negatifnya
yaitu, kecemburuan, pengecut, ketidakjujuran, dan waspada.
Warna kuning dalam hubungan budaya local adalah sebagai warna
yang digunakan pada jubah pendeta (Buddha), digunakan untuk
perayaan musin semi (Hindu), kesedihan (Mesir dan Burma),
symbol kemakmuran (India) dan keberanian (Jepang).

 Biru, warna biru biasa dikaitkan dengan laut dan langit. Arti positif
dari warna biru yaitu pengetahuan, kesejukan, kedamaian,
maskulin, kontemplasi, kesetiaan, keadilan, dan intelektual.
Sedangkan arti negatifnya yaitu depresi, dingin, dan kelesuan.
Warna biru dalam hubungan budaya local adalah maskulin (hampir
diseluruh dunia), cinta (tradisi pengantin Barat), warna untuk anak
kecil perempuan (Cina), kesedihan (Iran), dan warna corporate
perusahaan (seluruh dunia).

 Hijau, warna ini sering dikaitkan dengan tumbuhan, natural dan
lingkungan. Arti posistif dari warna hijau yaitu kesuburan, uang,
pertumbuhan, penyembuhan, kesuksesan, natural, harmoni,

22

kejujuran, dan muda. Sedangkan sisi negatifnya yaitu berarti
kerakusan, iri, muak, racun, kerusakan karena lumut, dan tidak
berpengalaman. Dalam hubungan budaya local warna hijau dapat
disimbolkan sebagai surga (Islam), symbol utama Irlandia,
Kesuburan (Yunani), dan melambangkan kemauan keras
(penduduk asli Amerika).

 Ungu, warna ini biasanya dikaitkan dengan makna keagungan dan
spiritualisme. Arti positif dari warna ini yaitu kemewahan,
kebijaksanaan, imajinasi, keajaiban, tingkatan, inspirasi, kekayaan,
penghargaan, dan mistik. Sedangkan arti pada sisi negative yaitu
mengartikan kekejaman dan berlebihan. Warna ungu terhadap
hubungan dengan budaya local adalah menggambarkan kematian
(Amerika Latin), digunakan pada saat istri kehilangan suaminya
karena meninggal (Thailand), dan melambangkan perayaan dan
arogansi (Jepang).

 Orange, warna ini sering dikaitkan dengan musim semi dan jeruk.
Arti posisf pada warna ini adalah kreativitas, menambah energy,
keunikan, stimulasi, social, aktivitas dan kesehatan. Sedangkan arti
negatifnya yaitu kegilaan, dan berisik. Dalam hubungan budaya
local, warna orange cenderung merujuk pada gerakan agama
(Irlandia), berhubungan dengan pembelajaran dan kejeluargaan
(budaya Amerika Pribumi), merujuk pada agama Hindu (Inidia)
dan warna nasional dari monarki (Belanda).

 Hitam, warna ini biasanya dikaitkan dengan malam dam kematian.
Arti positif dari warna ini adalah kekuatan, elegan, formal, serius,
bergengsi, kekuasaan, berat, kemewahan, kesunyian, dan misteri.
Sedangkan arti negative dari warna hitam adalah kematian. Dalam

23

hubungan budaya local, hitam cenderung merujuk kepada anak
kecil laki- laki (Cina), terkait dengan karir, pengetahuan,
kesedihan, dan penebusan dosa(Asia pada umumnya) dan
pemberontak (Amerika, Eropa dan kaum muda Jepang).

 Putih, warna ini biasanya berhubungan dengan sinar dan
kemurnian. Arti positif dari warna ini yaitu kesempurnaan,
pernikahan, kebersihan, kebajikan, kejujuran, sinar, kelembutan,
kesucian dan kesederhanaan. Sedangkan negatifnya yaitu rapuh,
dan terisolasi. Dalam hubungan budaya local, warna putih sering
dikaitkan dengan warna pemakaman (Jepang dan Cina), symbol
menyerah (seluruh dunia), mengidentifikasikan warna kulit putih
atau keusiaann (Eropa dan Amerika), mengundang kesedihan pada
pernikahan(India).

 Abu-Abu, warna ini biasanya dikaitkan dengan kata netral. Arti
positif dari warna ini yaitu seimbang, keamanan, masuk akal, klasik,
sederhana, dewasa, intelek dan keadilan. Sedangkan arti negatifnya
yaitu, kurang bertanggung jawab, ketidakastian, labil, tua,
membosankan, cuaca buruk, dan kesedihan. Dalam hubungan
budaya local, warna abu abu sering diartikan dengan kesetiaan dan
persahabatan (penduduk asli Amerika), menyimbolkan industri
sebagai lawan dari hijau yang menyimbolkan lingkungan (Amerika)
dan biasa dianggap sebagai symbol uang dan perak (seluruh dunia).

Maka dari itu, setiap warna memiliki arti dan makna yang berbeda.
Setiap warna juga dapat menentukan bagaiman karakter manusia yang
menyukai warna tertentu. Namun setiap ahli bisa mengartikan warna
dengan makna yang sedikit berbeda tergantung dengan apa yang mereka
percayai. Warna juga memiliki makna yang berbeda di setiap daerah dan
budaya.

24

25

BAB III
KOMPOSISI WARNA

A. Pengertian Komposisi Dan Skema Warna
Efek warna dalam komposisi dapat ditentukan dengan suatu situasi

karena biasanya warna dilihat dalam hubungannya dengan
lingkungannya. Keseimbangan penempatan warna dalam sebuah
komposisi juga cukup penting, arah warna horizontal, mengesankan lebar
gemuk dan jauh, sedangkan warna dengan arah vertical akan
mengesankan ringan,tinggi dan dalam.kedua arah (vertical dan
horizontal) jika digabungkan akan dapat mengesankan perasaan
keseimbangan (equilibrium), tegas dan menunjukan bahan yang keras.
Maka dari itu komposisi warna merupakan susunan warna - warna yang
diatur untuk tujuan seni, karena komposisi termasuk dalam salah satu
mdia ekspresi atau ungkap rasa yang memiliki sifat relative dan pribadi
atau subjektif (Darmaprawira, 2005:65)

Dalam warna terdapat skema warna. Skema warna adalah kombinasi
(pencampuran) beberapa warna dengan adanya pertimbangan
keselarasan estetis yang dapat atau mampu menghantarkan suatu pesan
dan makna tertentu yang memiliki kaitan dengan emosi atau kesan yang
spesifik. Skema warna juga dapat disebut sebagai suatu pencampuran
warna yang berisikan satu atau lebih palet warna yang dipilih berdasarkan
teori warna. Dalam membentuk suatu skema warna, terdapat beberapa
hal yang harus diperhatikan, seperti penggunaan warna dasar, pemilihan
warna dominan dan warna aksen, membatasi warna jumlah warna yang
akan digunakan dan mengkombinasikan warna terang gelap yang bisa
digunakan. Dengan melakukan penerapan warna yang baik, dapat
diharapkan untuk mendapatkan hasil yang memiliki harmonisasi warna
yang estetik dan menyegarkan (Morioka, 2006).

26

Warna akan terlihat indah jika suatu susunan warna menyatu (tidak
tercerai berai atau kalang kabut). Kesatuan warna dapat diperoleh saat
warna warna yang digunakan saling berhubungan. Terdapat dua
kebungkinan hubungan dalam mengkombinasikan warna yaitu
hubungan kessamaan warna yang berarti semua warna warna yang
digunakan sama persis, dan kemiripan warna yang berarti warna – warna
yang digunakan terdapat unsur yang membuat warna itu selaras. Warna
– warna kontras adalah warna – warna yang tidak memiliki kesamaan
maupun kemiripan, sehingga susunan warna kontras terlihat tidak
menyatu, namu warna kontras dapat disatukan dengan pemberian warna
netral, melakukan pencampuean (mixing), teksturing (membuat tekstur
terlihat kasar, misalnya dengan pencampuran warna abu-abu). Sarwo
Nugroho (2015:58). Keselarasan dan keseimbangan warna dapat disebut
sebagai harmoni warna. Harmoni warna merupakan sesuatu yang sangat
penting dalam melakukan teknik desain, hal ini dikarenakan perpaduan
warna yang disusun secara kurang tepat dapat menghasilkan kombinasi
warna yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada mata
(Alexander, Pangestu, Nicolas, Hakim, 2020:289).

B. Macam- Macam Komposisi Dan Skema Warna
Dalam menentukan komposisi warna dan kombinasi atau skema

warna, dapat disesuaikan atau ditentukan dengan melihat roda warna
atau teori-teori ahli warna yang ada.
a. Monokromatik

Komposisi warna dalam skema warna monochromatic adalah
kombinasi yang terdiri dari variasi satu warna (hue) dengan
menyesuaikan nilai warna (value: shading, tone, atau tint). Dengan
kata lain, skema monokromatik adalah satu warna dengan tingkat
konsentrasi warna dasar yang berbeda-beda (Alexander, Pangestu,
Nicolas, Hakim, 2020:290). Selain itu warna monokromatik juga

27

dapat disebut sebgai warna yang diperoleh dari hasil gradasi warna
yang dipilih terhadap warna gelap ataupun warna terang dari
warna tesebut.

Gambar 3.1 Warna Monokromatik
Sumber : https://vikufurniture.co.id/ diakes pada tanggal 16/04/2021 pukul 05:19

Penggunaan warna monokromatik dalam berbusana dapat
dikatakan atau dirasakan lebih “aman” karena dapat menghindari
kesalahan pemilihan warna dan mempermudah dalam pemilihan
komposisi warna. Monokromatik dapat menciptakan suasana yang
sesuai dengan persepsi warna dasar yang akan digunakan (Meilani,
2013:333).

Gambar 3.2 Pemerapan Warna Monokromatik pada Busana
Sumber: https://id.pinterest.com/ diakses pada tanggal 16/04/2021 pukul 05:15

28

b. Analogous
Komposisi warna dalam skema analogous terdiri dari kombinasi

warna yang berdekatan atau bersebelahan pada roda warna. Skema
atau kombinasi warna ini akan menghasilkan kombinasi dari warna
yang berbeda, tetapi memiliki dampak visual yang sama (Alexander,
Pangestu, Nicolas, Hakim, 2020:290).

Gambar 3.3 Warna Analogus
Sumber: https://engrasia.com/ diakses pada tanggal 16/04/2021 pukul 05:22

Pungganaan kombinasi warna analogus dalam busana juga
dianggap salah satu cara yang aman untuk tampik menarik namun
itdak membosankan. Warna yang dipadupadankan menggunakan
turunan warna utama sehingga keseluruhan penampilan busana
akan terlihat harmonis Dalam permainan kombinasi warna
analogous diperlukan intuisi pemahaman warna desain untuk
menentukan warna dominan yang akan menjadi warna utama dalam
satu gaya penampilan (Meilani, 2013:335).

29

Gambar 3.4 Penerapan Warna Analogus pada Busana
Sumber: https://id.pinterest.com/ diakses pada tanggal 23/04/2021 pukul 14:32

c. Komplementer
Komposisi warna dalam skema warna komplementer terdiri dari

kombinasi warna yang berlawanan atau bersebrangan pada roda
warna. Skema warna ini akan menghasilkan kombinasi warna
dengan kontras yang tajam, sehingga lebih menarik perhatian
(Alexander, Pangestu, Nicolas, Hakim, 2020:290).

Gambar 3.5 Warna Komplementer
Sumber: https://www.dictio.id/ diakses pada tanggal 16/04/2021 pukul 05:38

30

Perpaduan warna terang yang berseberangan langsung dalam
roda warna dapat menciptakan kombinasi warna yang menarik.
Namun, tidak semua orang berani untuk mengunakan kombinasi
komplementer atau sering disebut “color blocking” ini. Oleh karena
itu, perpaduan warna terang tersebut bisa dikombinasikan
dengan salah satu warna yang dicampurkan dengan penurunan
atau penaikan nilai warna (tints, tone, shades) untuk menghindari
skema warna yang sangat vibrant (Meilani, 2013:333).

Gambar 3.5 Penerapan Warna Komplementer pada Busana
Sumber: https://id.pinterest.com/ diakses pada tanggal 16/04/2021 pukul 05:44

d. Split-Complementary
Apabila kombinasi komplementer adalah sepasang warna yang

berlawanan pada roda warna, maka komposisi warna dalam skema
split complementary adalah kombinasi warna dengan menggunakan
satu warna utama dan dua warna sekunder yang berseberangan
dengannya, sehingga membentuk bentuk huruf “Y” atau egitiga
sama kaki pada roda warna. Skema ini menghasilkan variasi kontras
yang sama tajam, dengan pilihan untuk menyesuaikan tingkat

31

ketajaman kontras tersebut (Meilani, 2013:332). Split komplementer
juga dapat sebagai dua kombinasi warna bersebrangan yang
bersudut hampir 180° (Sri Listiani, 2021).

Gambar 3.7 Warna Split Komplementer
Sumber: https://ngeeneetcom.blogspot.com/ diakses pada tanggal 16/04/2021

pukul 05:57

Gambar 3.8 Warna Warna Split Komplimeter (2 warna)
Sumber: Bahan Ajar Teori Warna (Sri Listiani) diakses pada tanggal 23/04/2021

pukul 15:09

Untuk mengomposisikan kombinasi warna split komplementer
dalama berbusana, dapat memilih satu warna yang akan dijadikan
warna dominasi dan dua lainnya sebagi aksen. Bisa
menggunakan baju atasan, bawahan, tas maupun aksesoris
sebagai warna utamanya (Meilani, 2013:333).

32

Gambar 3.9 Penerapan Warna Split Komplementer pada Busana
Sumber: https://id.pinterest.com/ diakses pada tanggal 23/04/2021 pukul 15:22

e. Triadic
Komposisi warna dalam skema warna triadic terdiri dari tiga

warna yang masing-masingnya memiliki jarak yang sama atau
membentuk segitiga sama sisi pada roda warna. Skema ini dapat
menghasilkan kombinasi warna dengan variasi yang jauh lebih
fleksibel jika dibandingkan dengan skema complementary, akan
tetapi memiliki kontras yang kurang tajam dikarenakan harmoni
warna yang lebih terlihat (Alexander, Pangestu, Nicolas, Hakim,
2020:290).

Gambar 3.10 Warna Triadic
Sumber: https://www.tigercolor.com/ diakeses pada tanggal 17/04/2021 pukul 07.25

33

Pemilihan warna dalam roda warna dengan menggunakan
jarak yang sama dan menerapkannya dalam busana akan
menghasilkan campuran warna-warni yang berani dan terang.
Namun, pengunggunaan warna triadic pada busana dapat merusak
penampilan saat pengunaan warnanya berlebihan. Maka dari itu,
agar penampilan dalam bebusana tetap dinamis dibolehkan dengan
penggunaan value yaitu tint, tone dan shade (Meilani, 2013:333).

Gambar 3.11 Penerapan Warna Triadic pada Busana
Sumber: https://id.pinterest.com/ diakses pada tanggal 17/04/2021 pukul 07.38

f. Tetradic
Komposisi warna pada skema warna tetradic terbentuk dari dua

pasang skema complementary. Perpaduan dua warna
komplementer yang digunakan secara bersamaan, kombinasi
ini menghasilkan warna yang sangat kontras antara warna dingin
dan warna hangat. Skema ini memiliki tingkat variasi terbesar karena
memiliki jumlah kombinasi warna potensial yang paling banyak
(Alexander, Pangestu, Nicolas, Hakim, 2020:290).

34

Dilansir dari situs web nokenstudio.com yang membahas
“Kombinasi Warna: Beragam Cara dan Tehniknya” ada dua macam
skema tetra komplimenter yaitu tetra komplimenter rectangle dan
square. Tetra komplimenter rectangle merupakan sepasang warna
kontras yang pada saat di roda warna membentuk persegi panjang.
Sedangkan tetra komplimenter square merupakan sepasang warna
kontras yang berbentuk persegi pada roda warna. Keduanya sama-
sama menampilkan dan menggabungkan warna hangat dan dingin.
Namun warna square tetra komplementer jarak antara warna pada
diagram warna lebih dekat antara satu dengan yang lainnya sehingga
tegangan warna kontras yang dihasilkan berkurang dan kesan
harmonisnyapun lebih mudah dicapai.

Gambar 3.12 Warna Tetra Komplimenter
Sumber: https://nokenstudio.com diakses pada tanggal 23/04/2021 pukul 16:40

Skema warna ini sering kali dihindari kebanyakan orang dalam
berbusana dikarenakan warna yang digunakan dan ditampilkan
sangat menarik perhatian dan cenderung dihindari, walaupun
terlihat harmonis di dalam lingkaran warna. Skema tetradic
biasanya hanya digunakan untuk keperluan pemotretan majalah
fashion ataupun pagelaran busana oleh para perancang. Tidak
semua orang berani menggunakan warna yang terang terlebih
warna yang digunakan langsung 4 sekaligus. Warna tetradic
adalah kombinasi dua warna komplementer. Jika tetap ingin
menggunakan warna tetradic, disiasati dengan menyeimbangkan

35

komposisi busana dan aksesoris sehingga tidak terlihat berlebihan
(Meilani, 2013:333).

Gambar 3.13 Penerapan Warna Tetra Komplementer pada Busana
Sumber: https://id.pinterest.com/ diakses pada tanggal 17/04/2021 pukul 07.47

g. Akromatis
Warna putih (warna terang) dan warna hitam (warna gelap)

menghasilkan sesuatu yang sangat jelas, kontras yang tajam. Warna
akromatik (achromatic colors) adalah hitam, putih dan abu-abu
diantaranya. Dengan kata lain, warna akromatik adalah warna
gradasi dari hitam ke putih, dimana terdapat tahapan abu-abu
diantaranya (Mita Wahidiyat, 2016).

Gambar 3.14 Warna Akromatik
Sumber: https://dkv.binus.ac.id/ diakses pada tanggal 17/04/2021 pukul 08.09

36

Gambar 3.15 Penerapan Warna Akromatik pada Busana
Sumber: https://id.pinterest.com/ diakses pada tanggal 17/04/2021 pukul 08.13

h. Netral
Warna netral adalah warna yang dapat dikombinasikan dengan

semua warna. Warna-warna yang disebut netral dalam busana
adalah warna hitam, putih, abu-abu, dan termasuk dalamnya
adalah warna cokelat, perak, dan emas (Meilani, 2013:333).

Gambar 3.16 Warna Netral
Sumber: https://kuliahdesain.com/ diakses pada tanggal 17/04/2021 pukul 08.17

37

Warna-warna netral tidak bisa dianggap warna utama dalam
padu padan busana karena warna netral tidak akan pernah
salah jika dikombinasikan ke semua hue yang ada dalam roda
warna. Warna netral bisa berdiri sendiri dengan penerapan warna
monochromatic, sehingga warna akan terlihat harmonis dan indah
di mata (Meilani, 2013:333).

Gambar 3.17 Penerapan Warna Netral pada Busana
Sumber: https://id.pinterest.com/ diakses pada tanggal 17/04/2021 pukul 08.20

C. Susunan Dan Keselarasan Warna
a. Susunan Warna Perulangan
Pengulangan warna adalah penggunaan warna yang sama lebih
dari sekali atau secara berulang, yang diatur pada tempat yang
berbeda pada sebuah komposisi. Efek pengulangan warna akan
membuat mata bergerak mengikuti arah pengulangan tersebut.
Pengulangan warna bisa teratur menurut jarak yang tetap,
pengulangan yang teratur akan memperkuat arah pengulangan.
Selain itu, pengulangan warna dapt dibuat dengan cara tidak teratur,
maksudnya hanya warnanya yang berulang tetapi intervalnya atau
spasinya tidak tetap, atau bervariasi (Pramudya Bintang, 2021).

38

Gambar 3.18 Penerapan Susunan Warna Perulangan pada Busana
Sumber: https://id.pinterest.com/ diakses pada tanggal 17/04/2021 pukul 10.09

b. Susunan Warna Selaras
Warna selaras merupakan kombinasi warna yang indah untuk

suatu kegunaan, walaupun benda yang dipakainya berlainan
sehingga mempunyai kesatuan harmonis, dan saling memiliki satu
sama lain. Dalam menyususun warna selaras dapat menggunakan
skema warna monokromatis, analogus ataupun kontras. Namun
dalam membuat susunan warna yang selaras, dituntut agar memiliki
kehalusan rasa, interaksi yang yang tidak hambar, terlihat ceria
tetapi tidak berlebihan dan tegas namun tidak kaku. Dalam susunan
warna selaras, harus ditunjang dengan elemen lainnya seperti
bentuk, ukuran dan penempatannya (Pramudya Bintang, 2021).

39

Gambar 3.19 Penerapan Susunan Warna Selaras pada Busana
Sumber: https://id.pinterest.com/ diakses pada tanggal 17/04/2021 pukul 10.29

c. Keselarasan Monokhromatis
Warna monokromatik adalah kombinasi satu warna dengan

vilai warna (value) yang berbeda. Susunan warna-warna
monokhromatik berkembang antara rentangan warna-warna. Cerah
(tints) yang intensitasnya tinggi, warna-warna nada (tones) yang
intensitasnya sedang (netral), dan warna-warna gelap (shades) yang
intensitasnya rendah. Susunan warna monokhromatik sudah pasti
sifatnya selaras karena berasal hanya dari satu warna saja dengan
perbedaan nilai dan intensitas (Pramudya Bintang, 2021).

40

Gambar 3.20 Penerapan Keselarasan Monokhromatis pada Busana
Sumber: https://id.pinterest.com/ diakses pada tanggal 17/04/2021 pukul 10.42

d. Keselarasan Polikhromatik
Poli berarti banyak. Warna polikhromatik adalah campuran

warna-warna yang berasal dari campuran warna murni, dicampur
dengan salah satu dari deret nilai. Pencampuran warna polikromatik
akan menghasilkan suatu susunan warna yang menarik, dinamis dan
tidak membosankan saat hasil ppencamppuran warna warna murni
dalam sebuah komposisi. Campuran warna dapat dibuat dari warna-
warna di antara warna analog, dan juga dapat diambil dari warna
kontras kemudian dicampur dengan sederet atau salah satu dari
deretan nilai netral (Kn) (Pramudya Bintang, 2021).

41

Gambar 3.21 Penerapan Keselarasan Polikhromatis pada Busana
Sumber: https://id.pinterest.com/ diakses pada tanggal 17/04/2021 pukul 11.06

e. Selaras Kontras
Warna kontras adalah warna warna yang saling bertentang

dalam roda lingkaran. Susunan warna selaras kontras bisa
merupakan susunan warna kontras terpecah (split
complementary), triad dan warna kontras lainnya yang di dalam
lingkaran warna Prang adalah sebuah warna yang dipecah atau
dibagi menjadi dua warna di depannya. Kombinasi warna-warna
kontras terpecah mengesankan cerah, semarak, hangat, dan akrab,
dinamis dan tidak monoton (Pramudya Bintang, 2021).

Gambar 3.22 Penerapan Keselarasan Kontras pada Busana
Sumber: https://id.pinterest.com/ diakses pada tanggal 17/04/2021 pukul 11.36

42

43

BAB IV
IDENTITAS WARNA

A. Pengertian Identitas Warna
Indentitas merupakan suatu ciri atau keadaan khusus seseorang: jati

diri (KBBI). Secara epistimologi, kata identitas berasal dara kata idendity,
yang memiliki arti kondisi atau kenyataan mengenai sesuatu yang sama
atau suatu keadaan mirip satu sama lain. Secara umum identitas biasanya
dimengerti sebagai suatu kesadaran atas kesatuan dan kesinambungan
pribadi, suatu kesatuan unik; kesatuan dan kesinambungan yang
mengintegrasikan semua gambaran diri baik yang diterima dari orang
lain ataupun yang diimajinasikan sendiri mengenai apa dan siapa dirinya
serta apa yang bisa dibuatnya pada hubungan dengan diri sendiri dan
orang lain (Jabal Tarik I. 2003:64).

Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang
dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya; corak rupa, seperti biru
dan hijau (KBBI). Dalam seni rupa, warna diartikan sebagai pantulan
tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di
permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan
dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan
menghasilkan sensasi seperti warna merah. Warna mempunyai arti serta
kedudukan tersendiri bagi pengamatnya. Sehingga warna memiliki
peranan yang cukup penting untuk diterapkan dikehidupan manusia.
Warna telah digunakan sebagai simbol, makna, dan pesan yang berbeda
– beda. Berbagai bidang seperti transportasi, informasi maupun
telekomunikasi telah menerapkan warna sebagai simbol paten yang
memiliki makna tertentu sesuai dengan fungsinya (Patrycia Zharandont,
2015).

44

B. Makna Dan Pengaruh Warna
Warna tidak mempunyai sifat, tetapi warna dapat menciptakan

perpsektif sifat dalam otak manusia dan secara tidak langsung juga
mempengaruhi emosi manusia. Perpektif yang dihasilkan akan yang
berbedabeda terhadap sekelompok orang di waktu dan tempat yang
berbeda pula tergantung oleh beberapa faktor (budaya, geografi dan lain-
lain). Setiap warna ternyata memberikan reaksi yang berbeda di dalam
otak. Terdapat warna yang dapat mencetuskan rasa marah, agresif, rileks,
dan sebagainya. Berbagai macam warna tersebut dapat mempengaruhi
psikologis seseorang yang melihatnya. (Patrycia Zharandont, 2015).
Berikut adalah makna dan pengaruh warna terhadap manusia dari
beberapa sumber:

Gambar 4. 1 Warna-Warna dalam Brand
Sumber : https://thelogocompany.net/psychology-of-color-in-logo-

design/ diakses pada tanggal 25/05/2021 pukul 08.43

45

1. Merah
Warna merah biasa dihubungkan dengan energi, perang,

bahaya, kekuatan, tekad yang kuat, hasrat, dan cinta. Merah
merupakan warna yang memiliki unsur emosional yang kuat. Warna
ini dapat meninggikan metabolisme tubuh manusia, meningkatkan
pernapasan, dan menaikkan tekanan darah. Warna ini sangat mudah
dilihat, itulah kenapa warna ini sering digunakan sebagai tanda-
tanda rambu lalu lintas, tanda-tanda larangan, dan peralatan
pemadaman api juga banyak yang berwarna merah. Dalam ilmu
kelambangan, warna merah sering diindikasikan dengan keberanian.
Sehingga warna ini banyak di bendera negara-negara. Warna merah
dapat membuat sebuah objek terlihat sangat jelas (eye catching). Di
dunia periklanan, warna merah sering menciptakan kesan ‘erotis’
(bibir merah, kuku bewarna merah, dll). Warna merah juga biasa
dihubungkan dengan energi, sehingga kita dapat memakai warna ini
untuk mempromosikan minuman berenergi, permainan, mobil, hal-
hal yang berhubungan dengan olahraga dan aktifitas fisik lainnya
(Basuki, 2015). Selain itu, dalam penelitian, warna merah dapat
menstimulasi nafsu makan, maka dari itu, banyak restoran juga
produk makanan yang menggunakan warna merah untuk logo
mereka. Warna merah juga akan membuat logomu terlihat lebih
dinamis (Artisty, 2013).

2. Kuning
Warna kuning biasa dihubungkan dengan keceriaan,

kebahagiaan, orang pandai, dan energi. Kuning dapat menimbulkan
efek hangat, membangkitkan kegembiraan, merangsang aktifitas
mental, dan meningkatkan energy. Warna kuning yang cerah
merupakan warna yang dapat menarik perhatian, jadi warna ini
dapat digunakan untuk menyoroti elemen-elemen penting dalam

46


Click to View FlipBook Version