I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul Nama Penyusun : Karnuriman Nama Sekolah : SMK Harapan Mulya Tahun Penyusunan : 2023 Jenjang Sekolah : SMK FASE F Mata Pelajaran/Elemen : Sistem Sasis Kendaraan Ringan CP : Siswa mampu Melakukan perawatan dan overhoul spooring sesuai POS dan penggunaan APD dengan cermat dan teliti Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran @45 menit Pertemuan : 1 x Pertemuan B. Kompetensi Awal Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan perawatan dan overhaul (pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan pemasangan) pada: sistem rem (Anti-lock Brake System dan Non ABS), sistem kemudi (Manual Steering, Hidrolik Power Steering, Electronic Power Steering), sistem suspensi. roda dan ban, spooring dan balancing roda. Setiap pekerjaan dilakukan sesuai Prosedur Operasional Standar (POS).Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) atau peraturan keselamatan kerja yang berlaku C. Profil PelajarPancasila Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik adalah:Beriman Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berahlak mulia, Bergotong Royong, Kreatif, Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global D. Sarana & Prasarana 1. Media ajar a. Modul ajar spooring b. LKPD Spooring c. Slide power point spooring d. Vidio spooring 2. Alat dan Bahan a. laptop b. LCD proyektor c. Video tutorial tentang spooring d. Mobil trainer e. 3D Wheel Alightment Machine f. Scissor Lift g. Hand Tool h. Special tool E. Target Peserta Didik • Peserta didik reguler/tipikal : 75 % • Peserta didik dengan kesulitan belajar (tipe siswa yang hanya memahami salah satu pendekatan Audio,vidio,kinestetik) : 15 % • Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 10 %
F. Model Pembelajaran yang Digunakan Reguler (tatap Muka) model pembelajaran Problem Based Learning II. KOMPONEN INTI : A. Tujuan Pembelajaran Capaian Pembelajaran Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Siswa(A) mampu(B) Melakukan perawatan dan overhoul spooring sesuai POS dan penggunaan APD(C) dengan cermat dan teliti(D) Mendemonstrasikan (C3) metode spooring Peserta didik mampun menentukan jenis kerusakan factor toe in atau toe out saat melakukan spooring roda kendaraan dengan baik Peserta didik mampu melakukan prosedur perbaikan spooring pada factor toe in atau toe out roda kendaraan dengan cermat dan teliti 1. Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui pengamatan vidio, modul ajar spooring, peserta didik mampu menentukan jenis kerusakan factor toe in atau toe out saat melakukan spooring roda kendaraan dengan baik. 2. Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui pengamatan alat dan bahan , membaca teks tampilan slide power point spooring, Peserta didik mampu melakukan prosedur perbaikan spooring pada factor toe in atau toe out roda kendaraan dengan cermat dan teliti. B. Pemahaman Bermakna Ketika teknologi berkembang hampir semua komponen kehidupan akan mengikutinya, sebagai contoh engine berbagan bakar minyak ke depannya akan berubah ke listrik, akan tetapi tidak dengan spooring, untuk memulihkaan posisi roda kenderaan ringan pasti tidak terlepas dari spooring. Oleh karena itu sebuah peluang usaha ke depan dengan mengusai kompetensi spooring siswa didik bisa terus berkarya. C. Pertanyaan Pemantik • Apa yang kalian ketahui tentang manfaat dari spooring? • Apa yang kalian lakukan untuk menguasai kompetensi spooring? • Peluang apa yang akan kalian dapatkan ke depan ketika menguasai kompetensi spooring? • Usaha apa yang ingin kalian jalankan setelah menguasai kompetensi spooring? D. Persiapan Pembelajaran • Membuat modul ajar siswa dan mencari sumber pembelajaran • Mencari Aplikasi yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran • Mempersiapkan LKPD dan Perangkat Asesmen. • Mempersiapkan bahan refleksi E. Alur Kegiatan Pembelajaran : Pertemuan 1 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru 2. Guru meminta salah satu peserta didik memimpin berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars SMK Harapan Mulya, yel-yel (P3 Berkebinekaan Global). 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik menggunakan link (15mnt)
Apersepsi 4. Peserta didik memperhatikan dan menyimak apersepsi dari Guru tentang pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan pengalamannya sebagai bekal pelajaran berikutnya. 5. Siswa bertanya jawab dengan guru berkaitan materi selanjutnya Motivasi 6. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari 7. Mengaitkan materi dengan keadaan dilapangan Pretest https://forms.gle/6xwZfoohuN4ZiczJ9 Kegiatan Inti Sintaks model Pembelajar an Problem based Learning Pendekatan Saintifik Orientasi Masalah 1. Guru Menyajikan materi pembelajaran berupa bahan ajar PPT, vidio spooring lembar kegiatan, https://www.youtube.com/watch?v=QQn915rsRGA 2. Siswa mengamati dan memahami materi dan masalah yang disampaikan guru atau yang diperoleh dari bahan bacaan yang disarankan (mengamati) 3. Guru memberikan pertanyaan pemantik (menanya) (ada umpan balik dari siswa) (60mnt) Mengorganisasi 1. Guru membentuk beberapa kelompok belajar 2. Guru memastikan setiap anggota dalam kelompok peserta didik mamahami tugas masing masing dan untuk menghindari terjadinya miskonsepsi 3. pesta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari data / bahan – bahan /alat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah (P3 Gotongroyong) (mengumpulkan Informasi) Membimbing penyelidikan masalah 1. Guru membimbing keterlibatan peserta didik tiap kelompok dalam pengumpulan data / bahan untuk melakukan prosedur perbaikan spooring pada factor toe in atau toe out roda kendaraan di alat 3D wheel alignment. 2. Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/referensi/sumber) untuk bahan diskusi kelompok ( P3 Bernalar kritis) (mengumpulkan Informasi) Mengembangkan dan Menyajikan hasil Karya 1. Guru memantau peserta didik saat proses melakukan prosedur perbaikan spooring pada factor toe in atau toe out roda kendaraan dengan alat 3D wheel alignment dan membimbing pembuatan laporan sampai setiap kelompok siap untuk mempresentasikan hasil karya. 2. Peserta didik dalam kelompok melakukan diskusi hasil melakukan prosedur perbaikan spooring pada factor toe in atau toe out roda kendaraan dengan alat 3D wheel alignment dan hasilnya disajikan dalam bentuk karya serta dipresentasikan (mengolah informasi) 3. Guru menyisipkan ice breaking untuk mencairkan suasana setelah siswa selesai diskusi
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 1. Guru membimbing presentasi dan mendorong setiap kelompok memberikan penghargaan serta masukan pada kelompok lain 2. peserta didik dalam setiap kelompok melakukan presentasi dan kelompok lain memberikan apresiasi dan dilanjutkan dengan merangkum dan membuat kesimpulan didampingi guru, sesuai dengan masukan yang diperoleh dari kelompok lain ( P3 Kreatif) (mengkomunikasikan) 3. Guru memberikan post test https://forms.gle/iHrZfsyVHMDSSegK8 Penutup 1. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik sebagai refleksi kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung 2. Guru Memberikan motivasi agar peserta didik semangat mengikuti pertemuan mendatang 3. Guru Meminta peserta didik menyayikan lagu daerah/Nasional dan yel-yel* 4. Mengakhiri tatap muka dengan mengucap salam *dilakukan jika PBM berada diakhir Jam Pembelajaran (15mnt) Asesmen: Jenis Bentuk)* )* • Sikap (profil pelajar pancasila): Observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dll • Performa: observasi, jurnal • Tertulis: pilihan ganda 1. Asesmen Diagnostik (sebelum pembelajaran) Pilihan Ganda 2. Asesmen Formatif (selama pembelajaran) Observasi diskusi, unjuk kerja, presentasi dan pilihan ganda 3. Asesmen Sumatif (akhir pembelajaran) https://forms.gle/ewXgQy3rKZM3R2eW9 Pilihan Ganda Pengayaan dan Remidi Kegiatan Pengayaan Deskripsi Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang mempunyai capaian tinggi Jenis/Materi Materi tentang prosedur penggunaan wheel alignment lainnya Kegiatan Remidial Deskripsi Remidi diberikan kepada peserta didik yang mempunyai capaian rendah Jenis/Materi Materi sama yang telah disampaikan pada pembelajaran reguler.
Refleksi Peserta Didik dan Guru Refleksi Peserta Didik a. Apa yang sudah kalian pahami setelah mengikuti pembelajaran ini ? b. Apa kalian sudah menguasai materi yang sudah disampaikan ? c. Apakah ada materi yang belum kalian pahami? Contohnya apa ? d. Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut kalian paling sulit dipahami? Jelaskan! e. Materi pembelajaran atau topik mana yang paling kalian suka? Sebutkan alasanya! Refleksi Guru a. Apakah rencana pembelajaran yang telah disusun bisa berjalan sesuai rencana ? b. Apakah tujuan pembelajaran sudah bisa tercapai ? c. Apa penyampaian materi yang saya sampaikan sudah bisa dimengerti ? d. Apa yang harus saya perbaiki saat penyampaian materi ternyata masih ada yang belum paham ? e. Apa yang harus saya lakukan untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar ? Kendal, … Juli 2023 Mengetahui; Kepala SMK Harapan Mulya Penyusun Rikha Imaniarti, S.Pd. Karnuriman, M.Pd
Lampiran : 1. Bahan Ajar ; https://bit.ly/BahanAjar_3D_Wheel_Alignment 2. Asesmen 3. LKPD ; https://bit.ly/LKPD_3D_WheelAlignment 4. Refleksi
KEGIATAN BELAJAR MELAKUKAN SPOORING A. Diskripsi Singkat Kompetensi yang diharapkan dari kegiatan belajar ini adalah Spooring pada roda kendaraan ringan, Uraian materi dalam kegiatan belajar ini meliputi Melakukan spooring B. Tujuan Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui pengamatan vidio, modul ajar spooring(C), peserta didik(A) mampu menjelaskan cara melakukan spooring roda kendaraan ringan sesuai POS dan APD(B) dengan baik(D) C. Materi Spooring atau Wheel alignment (kelurusan roda) adalah suatu penyetelan yang meliputi komponen suspensi dan steering, roda dan rangka kendaraan. Produsen pembuat kendaraan menentukan sudut penyetelan whell alignment ini berdasarkan kontruksi kendaraan dan kegunaannya. Saat semua sudut telah sesuai dengan spesifikasinya, maka mobil atau kendaraan telah setel dengan tepat, dan merupakan kompromi yang baik antara gesekan yang kecil, usia pemakaian roda relatif lama, stabilitas mobil di jalan dan kontrol steering oleh pengemudi juga baik. Kecelakaan berkendara, berjalan melewati jalan yang bergelombang (guncangan di jalan) ,serta perbaikan komponen dapat membuat beberapa sudut menyimpang dari spesifikasi. Pada saat hal tersebut terjadi, maka akan dapat mempengaruhi dalam pengontrolan kendaraan. Saat inilah mobil perlu untuk di setting ulang, untuk mendapatkan sudut yang tepat sesuai dengan spesifikasi pabrik mobil. Macam-macam komponen/faktor Jenis,spesifikasi, dan fungsi, spooring atau Wheelalignment (pelurusan roda) Kendaraan harus mempunyai performa jalan-lurus yang cukup untuk kestabilian mengendara, performa menikung untuk jalan membelok, gaya pengembalian supaya dapat kembali ke kondisi jalan-lurus, kapasitas untuk mengurangi guncangan yang ditransmisikan ke suspensi saat ban menempel,dll. Karenanya, roda kendaraan dibuat pada sudut tertentu ke tanah dan suspensi tertentu untuk setiap tujuan. Ini yang disebut Wheel alignment (kesejajaran roda). Kesejajaran roda memiliki 3 faktor berikut ini : • Camber • Caster • Toe (toe-sudut, toe-in dan toe-out)
Gambar 1. Sudut kemiringan roda A. Camber Sudut Camber adalah sudut yang dibentuk oleh roda kendaraan yaitu sudut antara sumbu vertikal roda yang digunakan untuk kemudi dengan sumbu vertikal kendaraan bila dilihat dari depan atau belakang. Hal ini digunakan dalam desain kemudi dan suspensi. Jika bagian atas roda keluar dari bagian bawah maka disebut camber positif, jika bagian atas roda ke dalam dari bagian bawah maka disebut camber negatif. Pada mobil dengan suspensi double wishbone, sudut camber dapat disetel (disesuaikan) menurut spesifikasi pabrik atau tetap (tidak bisa disetel) , tapi suspensi Mc Pherson strut, biasanya tidak bisa disetel. Dengan meniadakan penyetelan camber yang tersedia dapat mengurangi kebutuhan pemeliharaan, tetapi jika mobil diperbaiki dengan melepas atau mengganti salah satu komponen suspensi, contoh penggantian lower arm maka sudut camber akan berubah. Perubahan sudut camber yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan keausan ban dan kenyamanan dalam pengemudian. Gambar 2. Sudut cember roda mobil 1) Cember positif ( + ) Apabila roda kendaraan bagian atas miring keluar terhadap garis vertikal jika dilihat dari depan kendaraan, maka dinamakan sudut camber positif ( + )
Gambar 3. Sudut cember positif (+) roda mobil 2) Cember Negatif ( - ) Bagian roda miring ke dalam jika dilihat dari depan kendaraan, sehingga garis vertikal dengan garis tengah roda membentuk sudut ( sudut “ negatif “ ) Gambar 4. Sudut cember negatif (-) roda mobil 3) Cember nol ( 0 ) Garis tengah roda sejajar dengan garis vertikal jika dilihat dari depan kendaraan disebut camber nol. Gambar 5. Sudut cember nol (0) roda mobil Besar sudut camber umumnya : -1 0 ¸ 30 Besar sudut camber yang sering dipakai : 00 ¸ 10 Perbedaan Sudut Camber adalah perbedaan sudut camber adalah perbedaan sudut camber kiri dan kanan. Perbedaan sudut camber yang diijinkan biasanya ± ½ 0 (30 menit ). B. Caster Sudut caster merupakan sudut yang dibentuk dari sumbu vertikal roda dengan sumbu putar kemudi pada mobil, sepeda motor, dan sepeda. Untukmobil balap kadang-kadang sudut caster disesuaikan untuk mengoptimalkan penanganan karakteristik mobil dalam
situasi pengemudian tertentu. Kemiringan sumbu putar kemudi ( steering axis ) terhadap garis tengah roda vertikal jika dilihat dari samping kendaraan , kemiringan sumbu putar kemudi ini berlaku untuk semua kendaraan. Gambar 6. Sudut cester roda mobil 1) Macam-macam Sudut Caster Sudut caster yang umun digunakan pada mobil kendaraan, baik mobil, sepeda motor maupun sepeda adalah Sudut caster positif. Akan tetapi pada kenyataannya pada mobil hal tersebut bisa berubah sudut caster menjadi nol atau caster negatif. Hal itu dikarenakan ada kerusakan komponen sistem suspensi atau perbaikan komponen suspensi, dan apabila mobil telah melakukan perbaikan sistem suspensi seharusnya setelah perbaikan dilakukan penyelarasan atau penyetelan kembali sudut wheel alignmennya. a. Caster positif (+) Caster positif adalah kemiringan sumbu putar kemudi ( steeringaxis ) bagian atas miring ke belakang terhadap garis vertikal roda , apabila roda dilihat dari samping kendaraan.Apabila sumbu putar kemudi miring maka garis yang ditarik dari sumbu putar kemudi memotong permukaan jalan sedikit di depan telapak kontak ban di trotoar. Tujuan dari ini adalah untuk memberikan tingkat selfcentering untuk kemudi dan roda caster berada di sekitar trail di belakang sumbu kemudi. Hal ini membuat mobil lebih mudah untuk mendorong dan meningkatkan stabilitas arahnya (mengurangi kecenderungan untuk melayang). Sudut caster yang berlebihan akan membuat kemudi lebih berat dankurang responsif. Gambar 7. Sudut cester positif (+) roda mobil
a. Caster negatif ( - ) Caster Negatif apabila sumbu putar kemudi ( steering axis ) bagian atas berada di depan garis vertikal dari sumbu tengah roda jika dilihat dari samping kendaraan. Caster negatif tersebut hampir tidak mungkin diterapkan pada kendaraan atau mobil. Hal ini sangat berbahaya pada kendaraan yang berjalan pada kecepatan tinggi , maka mobil bisa terasa melayang , stabilitas pengemudian tidak ada. Gambar 8. Sudut cester negatif (-) roda mobil b. Caster netral Caster Netral apabila sumbu putar kemudi ( steering axis ) bagian atas vertikal dari sumbu tengah roda. Caster netral tersebut hampir tidak mungkin diterapkan pada kendaraan atau mobil Gambar 9. Sudut cester netral (0) roda mobil Karenanya, roda kendaraan dibuat pada sudut tertentu ke tanah dan suspensi tertentu untuk setiap tujuan. Ini yang disebut Wheel alignment (kesejajaran roda). Teknologi kendaraan terus meningkat, memungkinkan orang untuk memiliki dan menikmati sistem dinamis dan penanganan di dalam kendaraan, seperti peningkatan sudut toe. Tetapi, apa sudut tersebut? Lantas, apa hubungannya dengan kendaraan? Toe atau tracking adalah saat roda mobil mengarah ke sisi kanan atau kiri dalam sudut asimetris. Untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasan mulai dari jenis, fungsi, hingga akibat jika salah dalam penyetelan.
A. Jenis faoktor Toe (toe-sudut, toe-in dan toe-out) Selisih jarak antara roda bagian depan dengan roda bagian belakang jika dilihat dari atas kendaraan, atau kemiringan sikap roda terhadap garis memanjang kendaraan ( geometric centerline ) jika dilihat dari atas kendaraa. Hampir semua kendaraan roda empat atau lebih mempunyai Toe dan hampir semuanya bisa dilakukan penyelarasan atau penyetelan. Toe mudah sekali berubah, perubahan ini dikarenakan banyak faktor antara lain. • Perubahan kondisi rangka atau bodi • Kerusakan pada komponen sistem suspensi independen • Perbaikan pada komponen sistem suspensi independen • Kerusakan pada komponen sambungan-sambungan kemudi • Pergantian pada komponen sambungan kemudi Gambar 10. Sudut toe roda mobil Perubahan tersebut jika tidak dengan segera dilakukan penyelarasan atau penyetelan sesuai spesifikasi pabrik pembuat kendaraan , maka ban mobil tersebut akan cepat aus selain pengemudian kurang baik. 1) Toe – In ( Toe Positif ) Selain Toe nol atau roda kiri dan roda kanan paralel , ada juga yang jarak roda depan bagian depan dengan roda depan bagian belakang. Kondisi toe yang demikian itu dinamakan Toe Positif ( + ) dan hampir semua kendaraan kategori kendaraan angkutan menggunakan spesifikasi toe positif dan besarnya tergantung dari data spesifikasi masing-masing merk mobil. Toe juga dapat digunakan untuk mengubah sifat penanganan kendaraan. Toe-in biasanya akanmengakibatkan berkurangnya oversteer, membantu menstabilkan mobil dan meningkatkan stabilitas kecepatan tinggi.
Gambar 11. Toe-In ( Toe Positif) 2) Toe-Out ( Toe-Negatif ) Toe Negatif atau toe out adalah jika jarak roda depan bagian depan lebih panjang dari pada roda depan bagian belakang, atau roda bagian depan miring keluar terhadap geometri centerline jika dilihat dari atas kendaraan. Untuk roda bagian depan biasanya dikondisikan dalam spesifikasi toe out, jika kendaraan berpenggerak depan. Hal ini bertujuan untuk mengkompensasi perubahan pada steering linkage dan roda ketika kendaraan bergerak. Ketika kendaraan bergerak, toe akan menurun dikarenakan roda meluruskan kembali pada saat akselerasi dan steering linkage melentur sedikit demi sedikit. Penyetelan toe-out biasanya akan mengakibatkan berkurangnya understeer, membantu membebaskan mobil terutama saat belok tajammemasuki tikungan Gambar 12 Toe-out ( Toe negative) B. Akibat yang diperoleh jika ada kesalahan dalam penyetelan di factor toe in, di antaranya: 1. Efek toe-in sebagian besar disediakan untuk mobil penggerak roda belakang, truk, dan SUV, karena ini menawarkan stabilitas garis lurus yang lebih baik. Kelemahannya adalah bahwa respons belok sedikit lebih lambat.
2. Saat menikung di tikungan tajam, toe-in berubah menjadi toe-out untuk mengurangi scrub ban, karena roda bagian dalam berbelok melalui interval kecil dibandingkan dengan roda luar. 3. Saat kendaraan memiliki banyak toe in, tepi luar ban cepat aus. Karena itu, toe-in hanya diperlukan dalam jumlah kecil untuk memungkinkan kendaraan memperoleh stabilitas lebih dan mengimbangi sedikit perubahan dalam geometri dan ketinggian suspensi C. Akibat yang diperoleh jika ada kesalahan dalam penyetelan di factor toe out, di antaranya: 1. Efek toe-out banyak ditemukan pada mobil balap karena kendaraan membutuhkan sistem kemudi yang sangat responsif. Mayoritas mobil empat roda dilengkapi dengan sistem toe-out yang membantu respons kemudi yang cepat dan lebih mudah. 2. Pengaturan toe-out pada kendaraan penggerak roda depan membuat ban depan lebih kuat dan meningkatkan cengkeraman, yang membantu akselerasi. Namun, umur ban jadi berkurang karena meningkatnya tekanan pada karet. 3. Kendaraan penggerak roda depan menggunakan toe-out negatif untuk menghindari gerakan maju dan memungkinkan ban bergerak berdampingan dengan kecepatan yang relatif baik. Namun, toe-out yang berlebihan dapat menyebabkan tepi bagian dalam ban cepat aus, masalah pengereman, dan masalah understeer. D. Cara penyetelan pada Faktor Toe Rack and adalah bagian yang menghubungkan tie rod dengan steering rack dan yang bergerak kekiri ke kanan untuk mengarahkan roda, sedangkan tie rod adalah batang logam yang menghubungkan roda depan ke steering knuckle. Jadi rack and dan tie rod bekerjasama untuk membantu mengarahkan mobil ke arah yang di inginkan. Sekarang untuk penyetelan apabila ada masalah di factor toe adalah; 1. Kendorkan mur pengunci yang ada pada rack end berlawanan arah jarum jam. 2. Memutar batang rack and sesuai dengan masalah yang akan diselesaikan difaktor toe. 3. Apabila masalah di factor toe in terlalu besar maka batang rack and diputar berlawanan arah jarum jam. 4. Apabila masalah di factor toe out terlalu besar maka batang rack and diputar searah jarum jam. 5. Apabila setelan atau ukurannya tersebut sudah masuk sesuai standar mur pengunci
diputar searah jarum jam agar batang rack and terkunci dan setelan tidak berubah E. Manfaat dan prinsip kerja Wheel alignment (pelurusan roda)kestabilan lurus lebih baik Kestabilan lurus mempunyai arti bahwa mobil akan selalu berjalan lurus ke depan saat melewati permukaan jalan yang rata. Dengan kondisi ini, pengemudi dapat memegang roda kemudi dengan nyaman, dan tidak capek, karena tidak perlu menahannya agar roda menggelinding lurus ke depan. 6. Keausan ban lebih merata Saat dilakukan Wheel alignment (pelurusan roda), posisi ban akan disetelsesuai dengan sudut standar masing-masing kendaraan. Dalam posisi ini,kontak antara tapak ban dan permukaaan aspal lebih merata. Efek yang didapat untuk jangka panjang adalah keausan ban lebih merata. 7. Mobil mudah dikendalikan Saat geometri roda disetel dengan benar, masing masing roda akan menapak ke permukaan jalan dengan baik. Hal ini juga akan meminimalkanefek kendaraan narik ke satu arah. Hasilnya, mobil menjadi mudah untuk dikendalikan. 8. Redaman jalan lebih bagus Ban merupakan komponen dari mobil yang selalu bersinggungan dengan permukaan jalan. Ban akan menyerap kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata. Dengan geometri roda yang tepat, getaran tersebut akan diredam oleh ban dan suspensi. Keuntungannya adalah goncangan ke body kendaraan menjadi berkurang. 9. Gaya balik kemudi lebih baik Gaya balik kemudi adalah gaya yang timbul setelah roda kemudi dibelokkan.Gaya ini akan mendorong roda kembali lurus ke depan (dari posisi belok). Dengan adanya gaya ini, pengemudi menjadi lebih mudah dan ringan dalam mengembalikan ster ke posisi semula. Ini hanya didapatkan jika geometri roda disetel dengan benar. 10. Pengemudian menjadi lebih ringan Saat mobil berjalan, ban akan selalu bergesekan dengan permukaan jalan. Pengaturan ban terhadap permukaan jalan dengan posisi tertentu dapat mengurangi kontak ban dengan permukaan jalan. Efek yang didapat adalah, gesekan dapat dikurangi dan pengemudian menjadi lebih ringan. 11. Mencegah ster narik ke satu arah Posisi geometri roda yang baik dapat meningkatkan stabilitas dalam berkendara. Saat melewati jalan lurus, kendaraan akan stabil untuk berjalan lurus kedepan. Saat akan berbelok, roda kemudi harus mudah dibelokkan. Jika kondisinya tidak demikian, kendaraan akan cenderung menarik ke salah satu arah. Ini menyebabkan pengemudi
harus menahan roda kemudi untuk membuat kendaraan lurus kedepan. 12. Jumlah radius putar roda kemudi yang sama saat belok penuh Kemudi sebaiknya mempunyai radius putar roda kemudi yang sama saat belok penuh. Artinya, dari posisi lurus, sudut putar roda kemudi ke kanan dan ke kiri mempunyai nilai yang sama, sehingga kendaraan mempunyai radius putar yang sama. hal ini memudahkan pengemudi saat akan berbalikarah dengan sekali belokan penuh. Secara umum, mobil mempunyai radiusputar sebesar 2 - 2,5 putaran roda kemudi. F. Langkah-langkah mengoprasikan alat 3D Wheel Alignment Machine 1. Cek perlengkapan spooring atau alat 3D wheel alignment, carlift, kompresor dan daya Listrik dalam kondisi baik 2. Cek mobil apakah sudah siap spooring .Lakukan-langkah pemeriksaan kendaraan sebelum spooring.(cek body,cek tekanan angin dan suspensi pada mobil ,pastikan tidak ada beban yang berat didalam mobil ). dikarenakan saat melakukan spooring kendaraan rem tidak difungsikan, dan pasang ganjal roda. Setelah semuanya dicek dan siiap silahkan pasang sensor pada ke empat roda mobil. 3. Cek alat pendukung melakukan spooring dalam kondisi baik. 4. Persiapkan hand tool untuk keperluan spooring roda kendaraan.
a. Glosarium Wheel Alignment : Pelurus roda Cember : Sudut kemiringan roda dilihat dari depan dan belakang Caster : Sudut kemiringan comster dilihat dari samping Toe : Sudut kemiringan roda dilihat dari atas
DAFTAR PUSTAKA - KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I, DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS, DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA. MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI “MelaksanakanWheel Alignment (Pelurusan Roda)” - PT. Toyota Astra Motor. TOYOTA STEP 2. - file:///C:/Users/tkjla/OneDrive/Documents/ Prosedur sepooring dan balancing - https://otoklix.com/blog/wheel-alignment/#Penyebab_Wheel_Alignment_Tidak_Tepat - https://warnawarniban.com/pentingnya-wheel-alignment/
Latihan/Kasus/Tugas Jelaskan prosedur cara Penyetelan Toe In atau Toe out pada roda kendaraan ringan di alat 3D Wheel Alignment Machine sesuai yang ada pada gambar dibawah ini ? Jawaban : …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………..
Lampiran Instrumen Asesmen I. KISI-KISI PRETEST & POSTEST Kisi Kisi Soal Pilihan Ganda Jenjang Sekolah : SMK Mata Pelajaran : Sistem Sasis Kendaraan Ringan Kurikulum : Merdeka Kelas/Semester : XI Fase F Bentuk Soal : Pilihan Ganda CP Tujuan Pembelajaran Indikator Soal No Soal Level Kognitif Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan perawatan dan overhaul (pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan Peserta didik mampu Melakukan spooring Disajikan bahan ajar, Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan macam-macam faktor spooring 1,2,3,4,5 C2 pemasangan) pada: sistem rem (Antilock Brake System dan Non ABS), sistem kemudi (Manual Steering, Hidrolik Power Steering, Electronic Power Steering), sistem suspensi. Disajikan gambar macam macam posisi roda dari spooring Peserta didik dapat menentukan jenis posisi kerusakan 6,7,8 C3 roda dan ban, spooring dan balancing Disajikan permasalahan dan gambar Peserta didik dapat menganalisis kerusakan 9,10 C4 roda. Setiap pekerjaan dilakukan sesuai Prosedur Operasional Standar (POS).Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) atau peraturan keselamatan kerja yang berlaku.
Soal Sumatif 1. Pak Galuh sedang memeriksa kondisi mobilnya sebelum melaksanakan perjalanan jauh dengan keluarganya. Pak Galuh kemudian melakukan test jalan untuk mengetahui kondisi mobilnya. Salah satu tes jalan yang didapatkan Pak Galuh yaitu setir mobil terasa kurang nyaman dikemudikan saat kendaraan sedang melaju lurus ke depan. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, ada penyimpangan ukuran pada factor toe. mana yang bukan akibat Apabila factor toe tidak diperbaiki… a. Ban depan cepat aus b. Handling mobil terasa tidak stabil c. Setir mobil terasa berat d. System kemudi baik-baik saja e. Setir mobil terasa ringan 2. Pada saat kita melakukan servis berkala di bengkel resmi, kita melihat mekanik dibawah mobil sedang melakukan Penyetelan sudut roda pada mobil. Apakah jenis pekerjaan yang sedang di lakukan mekanik tersebut ………………… A. Servis berkala B. Servis spooring C. Servis balancing D. Servis suspense E. Servis system kemudi 3. Kadangkala saat melakukan perbaikan pada bagian roda mobil, seringkali mekanik menyampaian masalah spooring dan balancing. Apakah perbedaan antara spooring dan balance pada mobil ! a. Spooring mengatur tinggi kendaraan balance mengatur tekanan udara ban. b. Spooring mengganti kamas rem sedangkan balance mengganti rotor. c. Spooring mengatur sudut roda dan balace mengatur distribusi bobot ban d. Spooring mengganti ban,sedangkan balancing mengganti cairan rem e. Spooring mengganti suspense sedangkan balancing mengganti filter udara. 4. Amati gambar dibawah ini, apa yang sedang dilakukan oleh mekanik spooring : a. Mekanik memasang alignment Rr b. Mekanik memasang pengunci bantalan roda c. Mekanik memperbaiki dudukan carlift d. Mekanik memasang alignment Fr e. Mekanik memperbaiki kondisi roda 5. Saat mengendarai mobil dijalan raya yang berbelok belok setir mobil terasa menarik kesalah satu sisi. Saat mobil dimasukan ke bengkel ternyata ada masalah di toe-nya. Apakah yang dimaksud dengan toe pada spooring ! a. Sudut antara sumbu vertikal roda yang digunakan untuk kemudi dengan sumbu vertikal kendaraan bila dilihat dari depan atau belakang. b. Sudut yang dibentuk dari sumbu vertikal roda dengan sumbu putar kemudi pada mobil.
c. Selisih jarak antara roda bagian depan dengan roda bagian belakang jika dilihat dari atas kendaraan. d. Sudut antara sumbu vertikal roda yang digunakan untuk kemudi dengan sumbu vertikal kendaraan bila dilihat dari samping kanan dan kiri. e. Selisih jarak antara roda bagian depan dengan roda bagian belakang jika dilihat dari depan belakang kendaraan. 6. Amati gambar alignment dibawah ini, alat ini dipasang pada : a. Salah satu alignment terhalang b. Roda kanan depan terhalang c. Roda kiri depan terhalang d. Roda kiri belakang terhalang e. Roda kanan belakang terhalang 7. Pak Umar baru saja mengganti ban mobilnya. Setelah beberapa hari, dia merasakan kemudi mobilnya terasa berat saat berbelok. Pak Umar menduga ada masalah dengan sudut mobilnya. Apakah yang kemungkinan besar terjadi pada mobil pak Umar ? a. Camber roda tidak sesuai b. Wheelbase roda tidak sesuai c. Toe roda tidak sesuai d. Kedalaman alur roda tidak sesuai e. Caster roda tidak sesuai 8. Amati gambar alignment dibawah ini, alat ini dipasang pada : a. Roda belakang b. Roda depan
c. System kemudi d. System rem e. Body kendaraan 9. Amati gambar dibawah ini, dilihat posisi mekanik diatas, masih memperbaiki factor toe in yang berlebihan. Bagaimana yang harus dilakukan mekanik saat proses penyetelan ! a. Mengendorkan dan memutar batang reck and berlawanan arah jarum jam b. Mengendorkan mur pengunci yang ada di rack and dan memutar batang reck and searah arah jarum jam c. Mengendorkan mur pengunci yang ada di rack and dan memutar batang reck and berlawanan arah jarum jam. d. Mengendorkan balljoin yang ada di rack and dan memutar batang reck and berlawanan arah jarum jam e. Mengendorkan tie rod dan memutar batang reck and berlawanan arah jarum jam 10. Pak Adib adalah seorang pengemudi yang sering bepergian keluar kota. Dia ingin memastikan bahwa mobilnya dalam selalu dalam kondisi prima, sehingga dia rutin melakukan spooring. Apa manfaat utama dari melakukan spooring ? a. Meningkatkan stabilitas kendaraan saat melaju lurus b. Menghemat bahan bakar c. Semua jawaban benar d. Memperpanjang usia ban e. Nyaman saat di kendarai
Test Pretest dan Postest 1. Pak iman sedang mengemudikan mobilnya tujuannya adalah melakukan test drive sebelum melaksanakan perjalanan dari Kendal ke pekalongan, ternyata didapatkan mobil tertarik ke kiri padahal kendaraan sedang melaju lurus ke depan. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, salah satu penyebabnya adalah adalah… A. Factor toe roda depan kanan terlalu toe in B. Tekanan ban depan kanan terlalu tinggi C. Shockbreaker depan kiri bocor D. Factor toe roda depan kiri terlalu toe out E. System kemudi sudah rusak 2. Pak iwan sedang duduk diruang tunggu servis dibengkel resmi Suzuki tanpa sengaja melihat ke area bengkel melihat mekanik posisinya dibawah mobil sedang melakukan Penyetelan di bagian tierod roda pada mobil. Apakah jenis pekerjaan yang sedang di lakukan mekanik tersebut,… A. Servis berkala B. Servis spooring C. Servis balancing D. Servis suspense E. Servis system kemudi 3. Kadangkala saat melakukan perbaikan pada bagian roda mobil, seringkali mekanik menyampaian masalah spooring dan balancing. Apakah perbedaan antara spooring dan balance pada mobil ! A. Spooring mengatur tinggi kendaraan balance mengatur tekanan udara ban. B. Spooring mengganti kamas rem sedangkan balance mengganti rotor. C. Spooring mengatur sudut roda dan balace mengatur distribusi bobot ban D. Spooring mengganti ban,sedangkan balancing mengganti cairan rem E. Spooring mengganti suspense sedangkan balancing mengganti filter udara. 4. Amati gambar dibawah ini, apa yang sedang dilakukan oleh mekanik spooring :
A. Mekanik mengecek posisi roda B. Mekanik menginstal komputer C. Mekanik memasang turntable di carlift D. Mekanik membaca standar ukuran type mobil E. Mekanik menulis data custamer 5. Saat mengendarai mobil dijalan raya yang berbelok belok setir mobil terasa menarik kesalah satu sisi. Saat mobil dimasukan ke bengkel ternyata ada masalah di toe-nya. Apakah yang dimaksud dengan toe pada spooring ! A. Sudut antara sumbu vertikal roda yang digunakan untuk kemudi dengan sumbu vertikal kendaraan bila dilihat dari depan atau belakang. B. Sudut yang dibentuk dari sumbu vertikal roda dengan sumbu putar kemudi pada mobil. C. Selisih jarak antara roda bagian depan dengan roda bagian belakang jika dilihat dari atas kendaraan. D. Sudut antara sumbu vertikal roda yang digunakan untuk kemudi dengan sumbu vertikal kendaraan bila dilihat dari samping kanan dan kiri. E. Selisih jarak antara roda bagian depan dengan roda bagian belakang jika dilihat dari depan belakang kendaraan. 6. Tina ingin melakukan spooring pada mobilnya. Dia ingin mencari bengkel yang terpercaya dan berkualitas. Setelah menemukan bengkel spooring dengan alat 3D wheel alignment tina melihat mekaniknya membawa alat pendukung spooring. Dilihat bentuknya alat pendukung tersebut dipasang pada bagian mana : A. Roda belakang B. Roda depan C. System kemudi D. System rem E. Body kendaraan
7. Amati gambar dibawah ini, dilihat dari gambar yang di tunjukkan di monitor, apa yang harus dilakukan mekanik : A. Perintah untuk mengunci roda B. Perintah untuk mendorong mobil maju C. Perintah untuk mendorong mobil mundur D. Perintah untuk menggerakkan kemudi ke kiri E. Perintah untuk mengerakkan kemudi ke kiri dan ke kanan 8. Amati gambar aktifitas mekanik dibawah ini, melihat hasil gambar yang muncul dimonitor apa yang harus dilakukan mekanik : A. Mengunci rem B. Mengunci roda C. Mengunci kemudi D. Membelokkan ke kiri kemudi E. Membelokkan ke kanan kemudi 9. Amati gambar dibawah ini, dilihat posisi mekanik diatas factor apa yang sedang diperbaiki ! A. Camber B. Caster
C. Toe D. Camber positif E. Caster positif 10. Pak Johan saat melakukan perjalanan dari pekalongan ke batu malang menggunakan mobil sendiri lewat jalan tol, akan tetapi dipertengahan perjalanan beliau menghentikan mobilnya karena setir kehilangan arah dan susah dikendalikan kadang Oleng kanan dan kiri. Factor apa yang menyebabkan mobil pak edi seperti itu ? A. Camber negative B. Caster positif C. Toe out D. Toe in E. Caster negatif NO SOAL KUNCI JAWABAN Sumatif SKOR BENAR SALAH 1 a 10 0 2 b 10 0 3 c 10 0 4 d 10 0 5 c 10 0 6 b 10 0 7 e 10 0 8 c 10 0 9 c 10 0 10 c 10 0 TOTAL SKOR MAKSIMUM 100
Kriteria Nilai : A = 90-100 = BAIK SEKALI B = 80 – 89 = BAIK C = 70 – 79 = CUKUP D = < 69 = KURANG Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda : Rubrik Penilaian : Nilai = ANALISIS NILAI PRETEST, POSTEST DAN SUMATIF Melakukan perbaikan spooring di factor toe in atau toe out pada roda kendaraan ringan Nama Sekolah SMK HARAPAN MULYA Mata Pelajaran Sistem Sasis Kendaraan Ringan KKM 76 No Nama Peserta Pretest Postest Sumatif Ket 1 Abi Naim Fatahna 2 Ade Dwi Ariputranto 3 Ahmad Fikri Ardiyansyah 4 Dimas Dwi Apriyanto 5 Dito Fery Saputra 6 Jineng Stivano 7 Kevin Nayotama 8 M. Bayu Asyari 9 Moh.Hikmal Akbar Ananda 10 Muhammad Ardi Febriansyah 11 Muhammad Fahry Aulady 12 Muhammad Jalaludin 13 Raafi Dwi Kurniawan 14 Rizky Fahry Ardhiansyah 15 Zaenal Abidin NO SOAL KUNCI JAWABAN Pretest & Postest SKOR BENAR SALAH 1 d 10 0 2 b 10 0 3 d 10 0 4 b 10 0 5 c 10 0 6 c 10 0 7 c 10 0 8 a 10 0 9 c 10 0 10 c 10 0 TOTAL SKOR MAKSIMUM 100
Rubrik Penilaian : Nilai = A. Penilaian Sikap Dengan Observasi Dalam Diskusi dan Kinerja Lembar Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiatan Diskusi dan Kinerja Mata Pelajaran : Sistem Sasis Kendaraan Ringan Kelas/Semester : XI/IV Topik/Subtopik : Melakukan Spooring Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. No Nama Siswa Kerja sama Rasa Ingin Tahu Santun Komunikatif Keterangan KELOMPOK A 1 2 3 4 5 6 7 8 KELOMPOK B 1 2 3 4 5 6 7 8 KELOMPOK C 1 2 3 4 5 6 7 8 Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut. 4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang Keterangan Skor: 4 = jika 4 indikator yang terlihat 3 = jika 3 indikatoryang terlihat 2 = jika 2 indikator yang terlihat 1 = jika 1 indikator yang terlihat Kriteria Nilai : A = 90-100 = BAIK SEKALI B = 80 – 89 = BAIK C = 70 – 79 = CUKUP D = < 69 = KURANG
Rubrik Penilaian : Nilai = B. Penilaian Kognitif dalam diskusi dan Kinerja Mata Pelajaran : Sistem Sasis Kendaraan Ringan Kelas/Semester : XI/IV Topik/Subtopik : Melakukan Spooring Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti dalam melakukan diskusi No Nama peserta didik Aspek Belum Kompeten (0-6) Cukup Kompeten (6-7) Kompeten (8-9) Sangat Kompeten (10) Hasil pencarian informasi terkait pemecahan masalah Peserta didik mampu mendapatkan informasi 1 hal pemecahan masalah dengan benar Peserta didik mampu mendapatkan informasi 2 hal pemecahan masalah dengan benar Peserta didik mampu mendapatkan informasi 3 hal pemecahan masalah dengan benar Peserta didik mampu mendapatkan informasi 4 hal pemecahan masalah dengan benar KELOMPOK A 1 2 3 4 5 6 7 8 KELOMPOK B 1 2 3 4 5 6 7 8 KELOMPOK C 1 2 3 4 5 6 7 8 Keterangan Skor: 4 = jika 4 indikator yang terlihat 3 = jika 3 indikatoryang terlihat 2 = jika 2 indikator yang terlihat 1 = jika 1 indikator yang terlihat Kriteria Nilai : A = 90-100 = Baik Sekali B = 80 – 89 = Baik C = 70 – 79 = Cukup D = < 69 = Kurang