SMK / MAK /Desi Tri Susilowati, S.Pd. KELAS XI Edisi Pertama - 2016
SEMESTER GENAP
Edisi
Pertama
1| Social Science(SSC)/ 2b SMK N JAWA TENGAH - By Desi Tri Susilowati,S.Pd
SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
KATA PENGANTAR
Tuhan Yang Maha Kuasa dengan keluasan ilmunya yang tiada tara telah
menyajikan berbagai misteri kehidupan yang harus kita kuak. Semoga apa yang telah
penulis kaji ini adalah salah satu jawaban atas berbagai misteri yang disajikannya. Puji
syukur atas Taufik dan Hidayah-Nya kepada penulis sehingga Buku/ Modul belajar
bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Science) untuk siswa SMK N Jawa Tengah
Kelas XI Semester Genap sesuai standar Kurikulum KTSP 2006 yang bertajuk ” Go For
Social Sciences !” dapat tersusun dan terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Berhasil ditulisnya buku/ modul ini tidak lain karena bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Reza Pahlevi. Kepala Balai Pengembangan Pendidikan dan Kejuruan
Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada
penulis untuk membuat buku ini kaitannya dengan peningkatan KBM peserta
didik melalui penambahan referensi bahan bacaan yang relevan.
2. Sulistyo, S.Pd.,M.M. Plt. Kepala SMK N Jawa Tengah yang telah memberi
bimbingan dan pengarahan kepadapenulis untuk melaksanakan tugas dan
membuat buku/ modul kaitannya dalam mengupayakan adanya sarana
pendudukung siswa dalam melakukan kegiatan KBM jarak jauh mengingat
pada waktu yang bersamaan siswa kelas XI tengah melakukan kegiatan
praktek kerja industri dan dunia usaha.
3. Drs. Trubus, MM. Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK N Jawa Tengah yang
telah mendukung dan mensupport penulisan hingga penerbitan buku/ modul
IPS bertajuk ” Go For Social Sciences !” ini.
4. Bapak & Ibu Guru SMK N Jawa Tengah yang telah memberikan dukungan
moril maupun materiil kepada penulis dalam mendapatkan kelengkapan data-
data buku/ modul ini.
2| Social Science(SSC)/ 2b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
5. Semua pihak yang telah berkenan berpartisipasi. Semoga Allah membalas
kebaikan saudara dengan hal yang lebih baik. Amin
Peribahasa “Tidak ada gading yang tak retak” dengan hati terbuka penulis dan
segenap Tim Penyusun menerima kritik dan saran untuk perbaikan atas berbagai
kelemahan dan kekurangan dalam penulisan dan penerbitan buku/ modul IPS yang
bertajuk ”Go For Social Sciences !” ini. Walaupun lahirnya karya dan buku/ modul ini
telah banyak mendapat bantuan dari pihak lain terutama mereka yang disebutkan di
atas, namun sesungguhnya segala kelemahan yang ada dalam karya dan bukuini bukan
karena mereka melainkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Semoga karya
dan buku dalam tulisan ini dapat memberikan manfaat dan lecutan semangat guna
terciptanya generasi emas SMK N Jawa Tengah yang berkualitas, kredibel, kompeten
dan berkarakter sebagaiman visi dan misi SMK N Jawa Tengah.
Semarang, 25 Januari 2016
Penulis
Dilarang keras mengutip, mencetak ulang, menyimpan dalam sistem
retrival, atau memindahkan dalam bentuk apapun dan dengan cara
bagaimanapun, fotocopi, scanning, elektronik, mekanik, rekaman, dan
sebagainya, serta memperjualbelikannya tanpa izin penulis dan
penerbit SMK N Jawa Tengah.
@ Hak Cipta dilindungi undang-undang pada penulis. Hak penerbitan
pada SMK N Jawa Tengah
3| Social Science(SSC)/ 2b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
LEMBAR PENGESAHAN
Buku/ Modul pendamping belajar siswa bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial (Social
Science) untuk siswa SMK N Jawa Tengah Kelas XI Semester Genap sesuai standar
Kurikulum KTSP 2006 yang bertajuk ” Go For Social Sciences !” telah disetujui dan
diberikan izin untuk digandakan/ diperbanyak oleh bidang Kurikulum SMK N Jawa
Tengah pada:
Hari : Senin
Tanggal : 25 Januari 2016
Mengetahui:
Wakil kepala SMKN Jawa Tengah Guru Pengampu/ penulis
Bidang Kurikulum Mapel IPS/ Social Science
Drs.Trubus, MM. Desi Tri Susilowati, S.Pd.
NIP.19630315 199803 1 003 NIP. -
Mengetahui,
Plt.Kepala SMK N Jawa Tengah
Dinas Pendidikan Prov. Jawa Tengah
Sulistyo, S.Pd., M.M.
NIP.19650812 198903 1 015
4| Social Science(SSC)/ 2b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 3
STANDAR ISI 4
PETA KEDUDUKAN MODUL 6
MODUL 1 BUDAYA DAN KEBUDAYAAN 7
10
A. Pengertian Budaya .............................................................................................. 11
B. Budaya Lokal ....................................................................................................... 22
22
Uji Subkompetensi 1 ......................................................................................... 27
C. Unsur dan Wujud Kebudayaan ........................................................................... 27
30
Uji Subkompetensi 2 ......................................................................................... 31
D. Macam-Macam Budaya Lokal di Indonesia ........................................................ 35
35
Uji Subkompetensi 3 ......................................................................................... 37
E. Dampak Masuknya Kebudayaan Asing .............................................................. 39
39
Uji Subkompetensi 4 .......................................................................................... 43
F. Hubungan antarbudaya ....................................................................................... 43
45
Uji Subkompetensi 5 ......................................................................................... 46
49
Evaluasi Kompetensi 1 .....................................................................................................................
50
MODUL 2 KEBERAGAMAN BUDAYA ............................................................................................... 62
A. Pengetian Keberagaman Budaya dan Masyarakat Multikultural ........................ 62
66
B. Faktor Penyebab Keragaman Budaya di Indonesia ............................................ 67
Uji Subkompetensi1 .......................................................................................... 71
76
C. Potensi Keragaman Budaya di Indoensia ...........................................................
Uji Subkompetensi 2 ..........................................................................................
D. Manfaat Keragaman Budaya ...............................................................................
Uji Subkompetensi 3 .........................................................................................
E. Contoh Budaya Lokal Sesuai Kondisi Masyarakat Setempat .............................
Uji Subkompetensi 4 ..........................................................................................
F. Masalah dan Alternatif Penyelesaian Masalah Akibat Adanya Keberagaman
Budaya serta Integrasi Nasional .........................................................................
Uji Subkompetensi 5 .........................................................................................
G. Menunjukan Sikap Toleransi dan Empati Sosial terhadap Keberagaman
Budaya serta Menjaga dan Melestarikan Budaya Lokal ......................................
Uji Subkompetensi 6 .........................................................................................
Evaluasi Kompetensi 2 .....................................................................................
LATIHAN ULANGAN KENAIKAN KELAS .........................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
5| Social Science(SSC)/ 2b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
STANDAR ISI
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
7. Memahami kesamaan dan 7.1. Mengidentifikasi berbagai budaya lokal, pengaruh
keragaman budaya budaya asing, dan hubungan antarbudaya.
7.2. Mendeskripsikan potensi keragaman budaya yang ada di
masyarakat setempat dalam kaitannya dengan budaya
nasional
7.3. Mengidentifikasi berbagai alternatif penyelesaian
masalah akibat adanya keragaman budaya
7.4. Menunjukan sikap toleransi dan empati sosial terhadap
keragaman budaya
PETA KEDUDUKAN MODUL
Kehidupan Sosial Masyarakat
Proses Kebangkitan Nasional
Permasalahan Ekonomi Struktur Sosial serta Keamanan dan
dalam kebutuhan Manusia, Berbagai faktor penyebab Keragaman Budaya
Kelangkaan , dan Sistem Konflik
Ekonomi
Kelompok Sosial dalam Keberagaman Budaya
Konsep Ekonomi dan Kaitanya Masyarakat Multikultural
dengan Kegiatan Ekonomi
Konsumen dan Produsen
termasuk Permintaan ,
Penawaran, Harga
Keseimbangan, dan Pasar
6| Social Science(SSC)/ 2b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
MODUL BUDAYA DAN KEBUDAYAAN
1
MASYARAKAT INDONESIA
Standar Kompetensi A. Pengertian Budaya
7. Memahami kesamaan dan Budaya merupakan satu kata yang tidak dapat
Keragaman budaya dipisakan dari sebuah negara termasuk Indonesia yang
merupakan negara majemuk dengan multikultural
Kompetensi Dasar terbesar di dunia. Negara Indonesia memiliki 17.000
pulau lebih yang terhubung dari Sabang sampai
7.1.mengidentifikasi berbagai Merauke dengan budaya yang berbeda-beda, sehingga
budaya lokal pengaruh budaya Indonesia terkenal dengan ragam budaya dan suku
asing, dan hubungan bangsanya.
antarbudaya
Keragaman suku bangsa dan kebudayaan
Tujuan Pembelajaran Indonesia masih menunjukan unsur-unsur persamaan
yang besar karena suku-suku bangsa di Indonesia
1. Siswa dapat menjelaskan masih berasal dari nenek moyang yang sama atau
pengertian budaya dan budaya berasal dari satu rumpun bangsa. Kekayaan budaya
lokal bangsa Indonesia justru terletak dalam keragaman
budaya lokal atau budaya daerah yang tersebar di
2. Siswa dapat menjelaskan unsur- seantero Nusantara
unsur budaya
Lalu tahukan Anda, yang dimaksud dengan
3. Siswa dapat mengidentifikasi budaya atau kebudayaan? Pada pembahasan berikut,
macam-macam budaya lokal di istilah budaya dan kebudayaan dianggap sama artinya.
Indonesia
1. Pengertian Budaya dari Kata Aslinya
4. Siswa dapat mengidentifikasi Istilah Budaya berasal dari bahasa
dampak masuknya budaya asing
Sansekerta, yaitu Buddhayah yang merupakan
5. Siswa dapat mengidentifikasi bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau
hubungan antar budaya akal. Budaya berasal dari bua kata, yaitu buddhi
dan daya . Buddhi berarti akal pikiran dan daya
Nilai Karakter berarti usaha atau ikhtiar, Jadai budaya adalah
usaha atau ikhtiar dari budi. Dengan demikian,
Rasa ingin tahu budaya diartikan sebagai sesuatu yang
Kritis bersangkutan dengan Budi dan akal.
Kerja sama
Mengharhai budaya lokal Dalam bahasa Inggris budaya disebut
Berpikir logis Culture. Istilah culture sebenarnya berasal dari
Mandiri bahasa latin colere, yang berarti mengolah,
Gemar membaca mengerjakan,menyuburkan, dan mengembangkan
Toleransi terutama mengelola tanah atau bertani. Istilah
culture pun mengalami perkembangan arti yaitu
segala daya dan aktifitas manusia untuk mengolah
dan merubah alam.
7| Social Science(SSC)/ 2b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
2. Pengertian Kebudayaan Menurut Beberapa Ahli
Belajar mengenai budaya, kita juga akan dihadapkan pada istilah kebudayaan. Hal ini karena
budaya dan kebudayaan memiliki arti yang hampir sama. Dengan kata lain belajar budaya, kita juga
belajar kebudayaan. Apa dan bagaimana kebudayaan secara luas akan kita pelajari pada materi
selanjutnya.
Suatu masyarakat di suatu daerah memiliki kebudayaan. Melalui kebudayaan tingkat
peradaban manusia dapat dilihat. Kebudayaan suatu masyarakat dapat berupa tingkah laku, cara
berfikir, hasil karya, aturan-aturan yang berlaku di masyarakat, dan lain-lain. Kebudayaan selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman. Lantas apakah definisi kebudayaan itu?
Berikut ini istilah kebudayaan menurut beberapa ahli
a. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan
kebudayaan adalah semua hasil karya, cipta, dan rasa
masyarakat. Karya adalah kemampuan manusia menghasilkan
benda-benda atau hasil-hasil berwujud. Cipta adalah kemampuan
memghasilkan kepercayaan, kesusilaan, kesopanan, hukum, dan
lain-lain. Rasa adalah kemampuan manusia untuk menghasilkan
sesuatu yang dapat dirasakan. Gb. 1 Selo Soemardjan .
b. E.B. Tylor Merupakan Bapak Sosiologi
Dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture, E.B Tylor Indonesia
mendefiisikan kebudayaan sebagai kominikasi (jalinan) dalam keseluruhan yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keagamaan, huku, adat istiadat, serta kebiasaan-
kebiasaan yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat.
c. Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat kebudayaan adalah keseluruhan ide-ide, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar.
d. Kroeber
Menurut Kroeber, kebudayaan adalah keseluruhan gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan, dan
nilai-nilai yang dipelajari serta diwariskan serta perilaku yang ditimbulkanya.
e. C. Kluckhohn
Menurut C. Kluckhohn, kebudayaan adalah pola perilaku eksplisit dan implisit yang dipelajari dan
diwariskan melalui symbol yang merupakan prestasi khas manusia, temasuk perwujudan dalam
bentuk benda budaya.
PAHAMI !!!
B. Budaya Lokal
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia terdiri dari 17.504 pulau
terbentang dari barat ke timur sepanjang 5.110 km dengan 95° bujur timur – 141° bujur timur dan dari
utara ke selatan sepanjang 1.888 km dengan 6° lintang utara 11° lintang selatan. Luas wilayah
8| Social Science(SSC)/ 2b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
Indonesia mencapai 5.193.252 2 dengan luas daratan 1.904.443 2 dengan mempunyai garis
pantai 54.716 km.
Dengan wilayah yang luas menjadikan Indonesia memiliki ratusan suku bangsa yang masing-
masing suku bangsa memiliki adat dan tradisi yang berbeda. Merekapun mempunyai bahasa daerah
yang berlainan dengan ratusan dialek dan logat bahasa. Jika dikelompokan, diperkirakan terdapat
sekitar 200 sampai 250 bahasa daerah. Semua itu membentuk satu budaya yang disebut budaya
lokal. Jadi dapat dibayangkan betapa banyak dan beragamnya budaya lokal yang dimiliki Indonesia.
Budaya lokal adalah gagasan, tindakan, dan
hasil karya manusia yang timbul dan berkembang
dalam ruang lingkup daerah atau wilayah, misalnya
budaya Jawa, budaya Sunda, budaya Melayu,
budaya Batak, budaya Madura, budaya Banjar,
budaya Bugis, dan budaya Bali. Jadi budaya lokal
adalah budaya atau kebudayaan yang tumbuh dan
berkembang di lokal atau daerah tertentu dengan
pendukung manusia yang hidup dan bertempat
tinggal di lokal atau daerah tersebut.
Gb. 2 Wayang merupakan slaah satu budaya Lokal Keberagaman budaya lokal Indonesia
yang ada di Indonesia yang berasal dari daerah Jawa diungkap pula oleh Van Vollenhoven. Menurutnya,
masyarakat Indonesia dapat dibagi dalam 19
lingkungan hukum adat. Pendapat ini diperkuat oleh Koentjaraningrat yang menyebutkan ke-19
lingkungan hukum adat sebagai culture area. Berikut peta lingkungan adat di Indonesia yang
dilakukan oleh Van Vollen.
9| Social Science(SSC)/ 2b SMK N JAWA TENGAH
Gb. 3 peta daerah adat di Indonesia
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
Budaya nasional adalah budaya yang terbentuk dari keseluruhan budaya lokal yang berkembang
dalam kehidupan masyarakat Indonesia serta merupakan hasil serapan dari anasir-anasir asing atau
budaya global. Sebagaimana budaya lokal, budaya nasional berupa sistem gagasan, tindakan, dan
hasil karya manusia.
Lakukan Kegiatan Individu
Judul kegiatan : Mengidentifikasi budaya lokal
Nilai karakter : Berfikir logis, mandiri, kritis
Lakukan pengamatan terhadap beberapa budaya lokal yang ada di beberapa daerah yang berbeda.
Lalu jawablah beberapa pertanyaan berikut.
1. Nilai-nilai apa yang dapat Anda ketahui dan simpulkan dari beberapa budaya lokal tersebut ?
2. Mengapa masyarakat tersebut masih melestarikan budaya lokal tersebut ?
Presentasikan hasil jawaban Anda di depan kelas !
Uji Subkompetensi 1
Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat
1. Jelaskan pengertian budaya menurut bahasa Sansekerta !
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………….
2. Uraikan pengertian kebudayaan menurut E.B. Tylor !
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………….
3. Apa yang dimaksud dengan budaya lokal ?
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………….
4. Sebutkan lingkungan adat yang ada di Pulau Jawa !
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………….
5. Bagaimana pengaruh budaya lokal terhadap budaya nasional ?
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………….
10 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
PAHAMI !!!
C. Unsur dan Wujud Kebudayaan
1. Unsur Kebudayaan
Menurut C. Kluckhon, kebudayaan memiliki tujuh unsure universal atau cultural universal.
Unsur-unsur tersebut adalah agama/ religi, mata pencaharian, teknologi dan peralatan, kesenian,
pengetahuan, kemasyarakatan, serta bahasa.
a. Unsur Agama/ Religi
Religi biasanya disamakan dengan agama. Agama adalah aturan/ tata cara hidup
manusia dalam hubunganya dengan Tuhan dan sesamanya. Agama mencakup tata tertib
upacara sebagai tata cara untuk langsung berhubungan dengan Tuhan. Agama juga disebut
sebagai pedoman hidup umat manusia, pedoman bagaimana manusia harus berfikir,
bertingkah laku, dan bertindak sehingga tercipta suatu hubungan serasi antarmanusia dan
hubungan erat antara manusia dan Tuhan Agama dijadikan pedoman manusia untuk menjalani
kehidupanya. Di sini terlihat begitu pentingnya peran agama dalam kehidupan. Oleh karena itu
unsur agama ada dalam kebudayaan.
Empat unsur budaya yang terdapat dalam agama atau religi adalah tempat upacara
agama, waktu upacara keagamaan, benda-benda yang digunakan saat upacara keagamaan
dan pemimpin upacara.
Selain itu, didalam upacara-upacara terdapat unsur-unsur penting yang menurut
masyarakat harus ada. Unsur-unsur tersebut antara lain kurban, doa, makan bersama, menari
tarian suci, menyanyi nyanyian suci, memainkan drama suci, dan berpuasa. Setiap upacara
agama umumnya mencakup semua rangkaian unsur-unsur tersebut. Namun, setiap agama
atau kepercayaan tidak menutup kemungkinan memiliki unsur-unsur yang berbeda.
b. Unsur Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat merupakan cerminan kebudayaan masyarakat itu sendiri.
Pada masyarakat yang tingkat kebudayaanya masih sederhana, mata pencahariannya pun
bersifat sederhana, contohnya masyarakat praaksara. Mata pencaharian masyarakat
praaksara masih sangat sederhana, seperti berburu, meramu, berternak, dan menangkap ikan.
Berbeda dengan masyarakat sekarang yang memiliki kebudayaan yang tinggi. Umumnya
masyarakat saat ini memiliki mata pencaharian yang lebih spesifik seperti guru, dokter,
perawat, pengacara, petani, dan pedagang.
c. Unsur Teknologi dan Peralatan
Tingkat kebudayaan manusia dapat dilihat dari
peralatan dan teknologi yang digunakan. Pada masyarakat
tradisonal, peralatan hidup yang dibuat dan digunakan masih
bersifat sederhana. Secara umum, unsur kebudayaan
teknologi dan peralatan berupa benda-benda seperti alat-alat
produksi, senjata, wadah makanan dan minuman, pakaian
dan perhiasan, tempat untuk berlindung, serta alat-alat Gb. 4 Roda adalah salah satu
transportasi. teknologi yang ditemukan oleh
Bangsa Mesopotamia, salah satu
peradaban tertua yang ada di Dunia
11 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
d. Unsur Kesenian
Kesenian adalah suatu ekspresi manusia akan kehidupan dengan latar belakang tradisi
atau sistem budaya masyarakat pemilik karya seni tersebut. Dalam karya seni tersirat pesan
dari masyarakat yang berupa pengetahuan, gagasan, kepercayaan, nilai, dan norma.
Menurut Koentjaraningrat, berdasarkan jenisnya kesenian dibagi menjadi dua yaitu
sebagai berikut:
1. Seni rupa, yaitu kesenian yang dinikmati manusia dengan mata. Seni yang termasuk
dalam seni rupa adalah patung, seni ukir, dan seni lukis
2. Seni suara, yaitu kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan telinga. Seni yang
termasuk dalam seni suara adalah seni vokal, seni instrumental, seni sastra
e. Unsur Pengetahuan
Ilmu pengetahuan merupakan salah satu komponen kebudayaan. Pengetahuan-
pengetahuan yang ada dalam kehidupan manusia, antara lain pengetahuan tentang alam
sekitar, pengetahuan tentang alam flora, pengetahuan alam fauna, pengetahuan tentang tubuh
manusia, pengetahuan tentang tingkah laku sesama manusia, serta pengetahuan tentang
ruang dan waktu.
f. Unsur Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling
berkomunikasi atau berhubungan, naik lewat tulisan, lisan, maupun gerakan (bahasa isyarat),
dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan terhadap lawan bicaranya atau
orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah
laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus memudahkan membaurkan dirinya dengan segala
bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi
khusus. Fungsi secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat
untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Adapun fungsi bahasa secara khusus adalah
untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra),
mempelajari naskah-naskah kuno, dan mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
g. Unsur sistem kekerabatan.
Sistem kekerabatan merupakan pola suatu Gb. 5 Sistem kekerabatan Parental
kelompok masyarakat yang bersifat dan bercirikan
kekeluargaan atau kekerabatan karena adanya
hubungan pertalian darah, keturunan dari nenek moyang
yang sama., asal usul identitas yang sama. Pada
masyarakat tradisonal, sistem kekerabatan berpengaruh
besar dan sangat mengikat diantara mereka. Seiring
dengan perkembangan zaman, fungsi kesatuan
kekerabatan biasanya mulai berkurang dan agak
longgar. Setiap suku bangsa menganut sistem
kekerabatan yang berbeda-beda. Adapun sistem
kekerabatan yang berkembang di Indonesia yaitu
sebagai berikut :
12 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
1. Sistem Kekerabatan Parental
Parental adalah sistem kekerapatan yang menari garis keturunan dari kedua belah pihak
yaitu ayah dan ibu. Sistem ini berlaku di Jawa, Sunda, Bugis, dan Makasar.
2. Sistem Kekerabatan Unilateral
Unilateral adalah sistem kekerabatan yang menarik garis hubungan kekeluargaan dari satu
pihak saja, yaitu dari pihak ayah yang disebut patrilineal atau dari pihak ibu yang disebut
matrilineal. Patrilineal dianut oleh masyarakat Batak, Flores, dan Minahasa. Matrilineal
dianut oleh masyarakat suku Minangkabau.
Gb. 6Sistem kekerabatan Patrilineal Gb. 7 sistem kekerabatan matrilineal
3. Sistem kekerabatan Altenerend
Altenerend adalah sistem kekerabatan yang angota-anggotanya menarik garis keturunan
secara berganti-ganti sesuai dengan pola perkawinan yang diterapkan orang tua. Dalam
sistem kekerabatan altenerend dikenal tiga bentuk perkawinan, yaitu :
a) Perkawinan berdasarkan garis keturunan ibu disebut kawin semenda
b) Perkawinan berdasarkan gari keturunan ayah disebut kawin jujur
c) Perkawinan berdasarkan fgaris keturunan ibu dan ayah (kawin bebas) disebut kawin
semenda rajo-rajo
2. Wujud Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat terdapat tiga wujud kebudayaan yang baku yaitu sebagai berikut.
a. Wujud kebudayaan sebagai kumpulan ide, norma, dan peraturan. Wujud ini disebut juga wujud
ideal kebudayaan. Wujud ideal kebudayaan ini bersifat abstrak, tidak dapat diraba ataupun
difoto. Wujud ideal tempatnya da di pikiran
manusia yang berupa ide, gagasan, nilai, dan
norma. Hal ini karena wujud ideal kebudayaan
berfungsi mengatur, mengendalikan, dan
memberi arah tindakan manusia dalam
masyarakat, Contoh kebudayaan yang berwujud
ideal adalah nilai kasih sayang, sopan santun,
nilai menghormati orang tua, dan lain-lain.
b. Wujud kebudayan sebagai suatu kumpulan
aktivitas dan tindakan manusia dalam
masyarakat, Wujud ini disebut juga sistem sosial. Gb. 8 Gotong Royong. Merupakan wujud kebudayaan
Sistem sosial terdiri dari tindakan-tindakan berupa aktivitas.
13 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
masnusia pada saat berinteraksi, berhubungan, serta bergaul dengan manusia lainya. Sistem
sosial ini dapat dirasakan, dilihat bahkan di foto dan di dokumentasikan.
c. Wujud kebudayaan sebagai hasil karya manusia. Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik.
Dikatakan kebudayaan fisik karena konkret dan berupa benda-benda yang dapat dilihat,
diraba, dan difoto. Kebudayaan fisik ini merupakan hasil karya masnusia dalam masyarakat,
baik yang berwujud besar maupun kecil Berikut cotoh-contoh kebudayaan fisik sebagai hasil
karya manusia.
1) Benda-benda yang amat besar, seperti pabrik baja, pabrik gula, dan mal-mal
2) Benda-benda yang amat kompleks dan canggih, seperti computer, kamera digital, dan
handpone
3) Benda-benda yang besar dan bergerak, seperti kapal tangki minyak, kapal kargo, dan
pesawat terbang
4) Benda-benda yang besar dan indah, seperti candi dan arca
5) Benda-benda yang kecil, seperti batik, kancing baju, jarum, dan benang tenun.
Lakukan Kegiatan Individu
Judul kegiatan : Mengidentifikasi unsur-unsur budaya lokal
Nilai karakter : Berfikir logis, mandiri, kritis
Buatlah penelitian sederhana untuk menelaah unsur-unsur kebudayaan dari suku bangsa
Anda masing-masing ! Carilah keterangan pada orang tua, tokoh masyarakat atau ketua adat
yang ada di daerah Anda ! Tulislah hasil karya Anda dalam bentuk table berdasarkan jenis
datanya! Selanjutnya presentasikan hasil kegiatan Anda di depan kelas dan kumpulkan tugas
Anda untuk dinilai guru.
UJI SUBKOMPETENSI 2
Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dn tepat !
1. Sebutkan empt unsur budaya yang terdapat dalam agama atau religi
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
2. Sebutkan jenis mata pencaharian masyarakat praaksara !
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
3. Uraikan dua jenis kesenian menurut Koentjaraningrat!
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
4. Apa fungsi umum bahasa ?
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
5. Jelaskan wujud kebudayaan sebagai kumpulan aktivitas manusia !
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
14 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
PAHAMI !!!
D. Macam-Macam Budaya Lokal di Indonesia
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multikultural karena masyarakat terdiri dari berbagai
suku bangsa dengan budaya yang berbeda-beda. Oleh karena itu di Indonesia berkembang berbagai
budaya lokal yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Budaya lokal merupakan
unsur pembentuk budaya nasional, sehingga keseluruhan budaya lokal yang berkembang di
masyarakat Indonesia merupakan unsur pembentuk budaya nasional bangsa Indonesia.
Menurut Koentjaraningrat, wilayah Indonesia berdasarkan daerahnya terdiri dari beberapa budaya
lokal, yaitu sebagai berikut.
1. Tipe Masyarakat Berdasar Sistem Berkembun
Tipe masyarakat berdasar sistem berkebun yang sederhana dengan keladi dan ubi jalar sebagai
tanaman pokoknya dalam kombinasi dengan berburu meramu.
2. Tipe Masyarakat Pedesaan Bedasar Cara Bercocok Tanam di Ladang
Tipe masyarakat pedesaan berdasar cara bercocok tanam di ladang dengan padi sebagai
tanaman pokok. Sistem dasar kemasyarakatannya berupa komunitas petani dengan diferensiasi
dan stratifikasi sosial yang sedang.
3. Tipe Masyarakat Pedesaan Berdasar Sistem Cocok Tanam di Sawah
Tipe Masyarakat pedesaan berdasar sistem cocok tanam di sawah dengan padi sebagai tanaman
pokoknya. Sistem dasar kemasyarakatan berupa komunitas petani dengan diferensiasi dan
statifikassi sosial yang agak sepit.
4. Tipe Masyarakat Perkotaan
Tipe masyarakat perkotaan mempunyai ciri-ciri pusat pemerintahan dengan sektor perdagangan
dan industri yang lemah
5. Tipe Masyarakat Metropolitan
Tipe masyarakat metropolitan yang mulai mengembangkan sektor perdagangan dan industri
Sangat sukar untuk menentukan secara pasti jumlah suku bangsa Indonesia. Kesulitan itu
bersumber dari tolok ukur yang digunakan dalam menentukan suku bangsa. Banyaknya tolok ukur
yang dapat digunakan dan penggunaan masing-masing
tolok ukur akan menghasilkan jumlah suku bangsa di
Indonesia yang berbeda-beda. Menurut M.A Japern
menggunakan tolok ukur bahasa daerah, kebudayaan
serta susunan masyarakat di Indonesia terdiri dari 364
suku bangsa dengan perincian sebgai berikut :
1. Sumatra : 47 Suku bangsa
2. Jawa : 7 suku bangsa
3. Kalimantan : 73 suku bangsa
4. Sulawesi 116 suku bangsa Gb. 9 Suku sasak merupakan slaah satu di
Pulau Nusa Tenggara
15 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
5. Nusa tenggara : 31 suku bangsa
6. Maluku Ambon : 41 suku bangsa
7. Irian Jaya( Papua) 49 Suku bangsa
Setiap suku bangsa memiliki budaya yang unik dan khas. Sekarang dapat Anda bayangkan betapa
beraneka ragamnya budaya bangsa Indonesia. Berikut kehidupan beberapa suku bangsa
Indonesia yang menggambarkan kebudayaan suku bangsa yang bersangkutan.
1. Suku Bangsa Batak
Sebagian besar suku bangsa Batak
mendiami daerah pegunungan Sumatra
Utara. Suku bangsa Batak bertempat
tinggal mulai perbatasan NAD (Nanggroe
Aceh Darusalam) di utara sampai
keperbatasan Riau dan Sumata Barat
sebelah selatan. Suku bangsa Batak juga
mendiami tanah datar antara daerah
pegunugan pantai timur Sumatra Utara dan
Pantai Barat Sumatra Barat. Jadi, suku
Gb. 10 masyarakat suku Batak bangsa Batak mendiami Dataran Tinggi
Karo, Langkat Hulu, Deli Hulu, Serdang
Hulu, Simalungun, Dairi, Toba, Humbang, Silindung, Angkola, MAndailing, dan Kabupaten
Tapanuli Tengah. Suku bangsa Batak memiliki banyak subsuku, seperti Karo, Simalungun,
Pakapak, Angkola, dan Mandailing.
a. Agama/ Religi
Dalam masyarakat Batak sudah berkembang bermacam-macam agama, seperti Kristen
Protestan, Katolik, Islam, Buddha, dan Hindu. Meskipun demikian masyarakat Batak masih
mempercayai kepercayaan-kepercayaan adat, seperti tentang proses awal penciptaan serta
pengertian tentang jiwa, roh, dan dunia akhirat.
b. Mata Pencaharian
Mata pencaharian orang Batak adalah bercocok tanam di sawah dan ladang. Di sawah
umumnMata pencaharian orang Batak adalah bercocok tanam di sawah dan ladang. Di
sawah umumya mereka menggunakan irigasi. Dalam bercocok tanam masyarakat Batak
sudah mengenal pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan.Perempuan Batak
bertugas pada saat menanam, menyiangi, dan memanen. Adapun laki-laki bertugas
membersihkan semak belukar, menebang pohon, membakar hutan, menyiapkan saluran
irigasi, membajak, menggaru, dan lain-lain. Alat-alat yang digunakan dalam bercocok tanam
antara lain cangkul, tongal tugal, sabit dan ani-ani.
c. Kemasyarakatan
Dalam mayarakat Batak mengenal dua lapisan masyarakat. Lapisan yang paling tinggi
terdiri dari para bangsawan, keturunan raja-raja, dan kepala-kepala wilayah. Lapisan kedua
terdiri dari orang-orang yang bekerja sebagai dukun dan tukang yang memiliki keahlian,
seperti pandai besi, pandai emas, dan tukang kayu
Kepemimpinan pada masyarakat Batak dibedakan menjadi tiga, yaitu kepemimpin di
bidang adat, bidang pemerintahan, bidang keagamaan. Kepemimpinan bidang adat meliputi
soal-soal perkawinan, kematian, warisan, penyelesaian perselisihan, kelahiran anak, dan
16 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
lain-lain. Kepemimpinan di bidang pemerintahan bertugas menjalankan roda pemerintahan
sehari-hari. Kepemimpinan di bidang keagamaan biasanya dilakukan oleh seorang dukun
yang di sebur guru si baso. Tidak sembarang dukun menjadi guru si baso. Hanya dukun yang
pernah kesurupan, bisa bicara dengan bahasa kerongkongan dan dapat melihat roh nenek
moyang yang dapat dijadikan guru si baso .
d. Kekerabatan
Kekerabatan yang dianut masyarakat Batak adalah patrilineal. Patrilineal merupakan
kelompok yang dihitung dengan dasar ayah, satu kakek, atau nenek moyang. Jadi, keluarga
dari ayah dianggap satu keluarga suku Batak, sedangkan keluarga dari ibu bukan merupakan
garis keturunan, melainkan orang lain.
e. Bahasa
Dalam kehidupan sehari-hari, suku Batak menggunakan beberapa logat bahasa yaitu
sebagai berikut :
1. Logat Karo yang dipakai oleh orang Karo
2. Logat Pakpak yang dipakai oleh orang Pakpak
3. Orang Simanglinghun yang dipakai oleh orang Simangluhun
4. Logat Toba yang dipakai oleh orang Toba, Angkola, dan Mandailing
f. Sistem Kesenian
1. Seni Rumah
Rumah adat orang Batak disebut rumah/
jabu (Bahasa Toba) merupakan kombinasi
seni pahat ular serta kerajinan. Rumah
Akronim ririt di Uhum adat yang artinya
sumber hukum adat dan sumber
pendidikan masyarakat Batak. Rumah
yang berbentuk panggung terdiri dari tiang
rumah yang berupa kayu bulat, tiang yang
paling besar disebut tiang persuhi. Tiang-
tiang tersebut berdiri di setiap sudut di atas
batu sebgai fondasi yang disebut batu
persuhi. Bagian badan terbuat dari papan Gb. 11 Rumah adat suku Batak
tebal sebagai dinding muka beang kanan
dan kiri, dinding muka belakang penuh ukira cecak. Atap sebelah barat dan timur
menjulang ke atas dan dipasang tanduk kerbau sebagai lambang pengharapan.
2. Seni Tari
Tari yang terkenal dari batak yaitu tari Tor-Tor
3. Seni Musik
Seni musik suku Batak adalah ogung sabangunan. Peralatan yang digunakan adalah
empat gendang dan lima taganing (jenis gamelan Batak). Nama-nama gendang ogung
yaitu oloan, ihutan, doal, dan jaret.
17 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
4. Seni Kerajinan
Kerajinan suku Batak yang terkenal adalah kain ulos. Peranan ulos bagi masyarakat
Batak sejak lahir hingga meninggal sangat besar.
2. Suku Bangsa Minangkabau
Sebagian besar suku bangsa Minangkabau tinggal di Provinsi Sumatra Barat. Namun tidak
menutup kemungkinan mereka berada di pelosok negeri. Mereka sering keluar dari
daerahnya untuk mencari nafkah.
a. Agama/ Religi
Agama yang dianut masyarakat Miangkabau adalah Islam. Namun, kepercayaan
terhadap roh-roh halus tetap ada, seprti adanya gadis cantik penghisap darah bayi dari
jarak jauh yang disebut “puntianak”. Terhadap jabatan-jabatan dalam tugas keagamaan
seperti angku kali atau kadi dan syekh. Seorang syekh tidak hanya mengajar Alquran,
tetapi juga memimpin aktivitas-aktivitas mistik yang disebut suluk.
b. Mata Pencaharian
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Miangkabau adalah bercocok tanam di
dataran itnggi mereka menanam sayur-sayuran. Di daerah yang kurang subur mereka
menanam pisang, ubi jalar, ubi kayu, dan lain-lain. Untuk daerah pesisir masyarakat hidup
dengan menanam kepalap dan menangkap ikan.
c. Kemasyarakatan
Dalam suku Minangkabau terdapat penghulu
suku. Penghulu suku adalah orang yang
dituakan. Selain itu, terdapat pula dubalang
dan manti. Dubalang bertugas menjaga
keamanan suku, sedangkan manti betugas
mendampingi dubalang dalam menjalankan
tugasnya. Dalam suku Minangkabau terdapat
pelapisan-pelapisan masyarakat. Dalam
pelapisan ini masyarakat. Minangkabau
dibedakan dari yang rendah hingga tinggi.
Berikut pelapisan masyarakat Minangkabau.
1) Kamanakan tali pariuk adalah Gb. 12 Suku Minangkabau
keturunan dari suatu keluarga urang
asa ( orang yang merupakan cikal bakal pendiri suku minang)
2) Kamanakan tali budi adalah keluarga pendatang yang mampu membeli tanah yang
luas.
3) Kamanakan tali ameh adalah pendatang-pendatang baru yang mencari hubungan
keluarga dengan keluarga urang asa
4) Kamanakan bawah lutuik adalah orang yang menghamba kepada urang asa.
d. Kekerabatan
Kekerabatan yang dianut masyarakat Minangkabau adalah Matrilineal. Matrilineal
merupakan gari keturunan yang ditarik dalam satu keturunan dari ibu. Jadi, keluarga dari
ibu dianggap satu keluarga dalam suku minang, sdangkan keluarga ayah ukan menjadi
garis keturunan, melainkan orang lain.
18 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
e. Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Minangkabau adalah bahasa sendiri, yaitu
bahasa Minangkabau. Logat bahasa Minang hampir sama dengan bahasa Melayu
f. Sistem Kesenian.
1) Seni bangunan
Rumah adat Minangkabau disebut
rumah gadang. Rumah gadang.
Rumah gadang terdiri dari biliek
sebagai ruang tidur dan didieh
sebagai ruang tamu. Ciri utama
rumah itu adalah bentuk lengkung
pada atapnya yang disebut gojong
yang artinya tanduk rebung. Antara
atap dan lantai terdapat pegu .
2) Seni tari Gb. 13 Rumah adat suku Minang
Tari yang terkenal dari Mingakabau
adalah tari piring, tari lilin, tari payung dan tari serampang dua belas.
3) Seni Musik
Alat-alat musik tradisional dari suku bangsa Minangkabau adalah seluang dan
talempong. Seluang biasa dikenal dengan seruling, sedang talempong mirip dengan
gamelan yang dibunyikan dengan dipukul
3. Suku Bangsa Jawa
Sebagian besar suku bangsa Jawa menetap di Pulau Jawa. Tidak semua pulau jawa dihuni
suku Jawa. Di Pulau Jawa bagian barat dihuni suku Sunda dan di Ujung timur dihuni suku
Madura.
a. Agama/ Religi
Agama yang berkembang di suku
Jawa antara lain Islam, Katolik, Kristen,
Hindu, Buddha. Namun terdapat juga
kepercayaan - kepercayaan lain,
misalnya orang Jawa percaya adanya
kekuatan yang melebihi segala
kekuatan di dunia ini yang disebut
kasekten.
Mereka percaya ada arwah atau Gb. 14 Upacara tedak sinten, merupakan salah satu
roh leluhur makhluk-makhluk halus upacara perwujudan kepercayaan/ religi masyarakat
seperti memedi, lelembut, tuyul, demit,
serta jin yang menempati alam sekitar. Jawa
Menurut mereka makhluk-makhluk
halus tersebut dapat mendatangkan
sukses kebahagiaan, ketentraman,
ataupun keselamatan. Namun, juga
dapat menimbulkan gangguan dan
19 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
bencana. Oleh karena itu untuk menghindari hal-hal buruk tersebut orang jawa melakukan
puasa, prihatin, selamatan, dan memberikan sesaji, Selamatan adalah upacara makan
bersama makanan yang telah diberi doa sebelumnya. Berikut macam selamatan yang
dilakukan orang Jawa :
1) Selamatan dalam hubungan dengan lingkaran hidup, seperti hamil tujuh bulan,
kelahiran, upacara potong rambut pertama bayi, upacara menyentuk tanah pertama
kali bagi bayi, upacara menusuk telinga, sunat dan kematian.
2) Selamatan yang bertalian dengan bersih desa, penggarapan tanah pertanian, dan
panen padi
3) Selamatan yang berhubungan dengan hari-hari dan bulan-bulan besar Islam
4) Selamaan pada saat-saat tidak tentu, seperti melakukan perjalanan jauh, menempati
rumah baru dan menolak bahaya
b. Mata Pencaharian
Mata pencaharian utama masyarakat Jawa adalah bercocok tanam. Namun, ada
juga yang menjadi seorang pegawai negeri, pedagang, pertukangan, nelayan dan lain-
lain. Masyarakat Jawa menanam padi dan paawija secara bersamaan yang disebut
tumpangsari.
Sementara itu, hasil kerajinan masyarakat jawa adalah kerajinan perak, batik,
anyaman. Untuk makanan tradisonal antara lain tiwul, gaplek, tempe benguk, tempe
kedelai, tahu.
c. Kemasyarakatan
Dalam masyarakat Jawa mengenal dua lapisan masyarakat, yaitu lapisan atas
disebut priyayi dan lapisan bawah disebut wong cilik. Kaum priyayi terdiri dari kaum
bangsawan di lingkungan keraton, para pegawai negeri, dan kaum terpelajar, sedangkan
wong cilik terdiri dari petani, tukang, dan pekerja kasar.
Desa di Jawa disebut kelurahan yang di kepalai seorang lurah. Dalam pekerjaanya
lurah dan pembantu-pembantunya mempunyai tugas pokok memelihara keamanan desa,
pembantu lurah meliputi :
1) Carik : Pembantu umum/ sekertaris desa
2) Sosial : memlihara kesejahteraan penduduk, dan
3) Kaum : mengurusi soal nikah, rujuk, talak, dan kematian
d. Kekerabatan
Kekerabatan yang digunakan oleh masyarakat Jawa dalah Bilineal. Dalam hal ini semua
saudara ibu dan saudara ayah merupakan satu keluarga. Jadi tidak mengherankan jika
keluarga Jawa terdiri dari banyak keluarga. Perkawinan yang diperbolehkan masyarakat
jawa adalah perkawinan yang tidak terikat hubungan kekeluargaan.
e. Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa. Bahasa Jawa mengenal tingkatan-
tingkatan. Oleh karena itu, bahasa Jawa banyak macamnya, seperti bahasa jawa Ngoko
dan Jawa krama. Bahasa Jawa ngoko digunakan untuk orang yang lebih muda atau
orang yang sudah akrap, sedangkan bahasa Jawa krama digunakan untuk berbicara
kepada orang yang lebih tua.
20 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
f. Sistem kesenian
1) Seni bangunan
Rumah adat di Jawa Timur disebut rumah Situbondo, sedangkan di Jawa Tengah
disebut Istana Mangkunegaran. Istana Mangkunegaran merupakan rumah adat jawa
asli.
2) Seni Tari
Tari tarian di Jawa beraneka ragam diantaranya tari Tayub, Tari Reog, tari Serimpi,
Tari Gambyong, tari Bedaya.
3) Seni Musik
Gamelan merupakan seni musik jawa yang terkenal. Gamelan terdiri dari gambang,
bonang, gender, saron, rebab, seruling, kenong, dan kempul.
4) Seni Pertunjukan
Seni pertujukan yang terkenal adalah wayang, selain itu juga ada ketoprak, ludruk
dan kentrung.
4. Suku Bangsa Bali
Suku Bangsa Bali tinggal di Provinsi Bali. Namun, tidak menutup kemungkinan mereka
berada dipelosok negeri. Mereka sering keluar dari daerahnya untuk mencari nafkah.
a. Agama/ Religi
Masyarakat Bali sebagian besar menganut agama Hindu-Bali, Mereka percaya adanya
satu Tuhan dengan konsep Trimurti yang terdiri dari tiga wujud, yaitu sebagai :
1) Brahmana : yang menciptakan
2) Wisnu : yang memelihara
3) Syiwa : yang merusak
Selain itu, hal-hal yang mereka anggap penting adalah sebagai berikut :
1) Atma : roh yang abadi
2) Karmapala : buah dari setiap perbuatan
3) Purnabawa : kelahiran kembali jiwa
Tempat ibadah agama Hindu disebut Pura.
b. Mata Pencaharian
Sebagian besar masyarakat Bali memiliki mata pencaharian sebagai petani. Selain padi,
pertanian yang lain yaitu palawija, kopi, dan kelapa. Perternakan di Bali maju dan juga
banyak terdapat industri kerajinan.
c. Kemasyarakatan
Desa-desa di Bali dibuat berdasarkan kesatuan tempat. Desa-desa di daerah
pegunungan mempunyai pola perkampungan memusat (banjar) yang dikepalai oleh
seorang khan boncong (khong). Selain itu dibali juga dikenal kuil desa yang disebut
khayangan tiga. Kesatuan organisasi lain yaitu subak dan seka.
21 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
d. Kekerabatan
Dahulu perkawinan di Bali ditentukan oleh kasta. Wanita dari kasta tinggi tidak boleh
menikah dengan laki-laki kasta renda, tetapi sekarang hal itu tidak berlaku lagi.
Perkawinan yang dianggap pantang adalah perkawinan saudara perempuan suami
dengan saudara laki-laki istri (mak dengan ngad). Hal itu akan menimbulkan bencana
(panes)
e. Sistem kesenian
1. Seni bangunan
Seni bangunan tampak pada bangunan candi yang banyak terdapat di Bali, seperti
gapura candi Bentar
2. Seni Tari
Tari Tradisonal Bali antara lain tari Sanghyang, tari Kecak, dan Tari Gambuh. Tari
modern antara lain tari Tenun, tari Nelayan, tari Legong, dan tari Janger.
5. Suku Bangsa Dayak
Sebagian besar suku bangsa Dayak hidup dipulau Kalimantan. Suku bangsa Dayak terdiri
dari beberapa sub suku seperti, Dayak Ngayu, Dayak Punan, Dayak Maayan, dan Lawangan,
Katingan, dan Dayak Ot Danum.
a. Agama/ Religi
Terdapat empat agama yang dianut oleh sebagian besar suku Dayak. Empat agama
tersebut adalah Islam, Pribumi, katolik, Kristen. Agama pribumi disebut juga kaharingan.
Agama ini percaya bahwa alam sekitar penuh dengan mahkluk halus/ roh-roh atau ganan
yang menempati tiang rumah, batu besar, hutan belukar, air dan lain-lain. Roh-roh yang
ada di lingkungan sekitar ada yang baik dan ada yang jahat.
b. Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat Dayak adalah berladang, berburu, dan menangkap ikan.
Kegiatan berladang mesyarakat Dayak dilakukan secara bergotong-royong. Pertama-
tama mereka membuka ladang dengan menebang pohon di Hutan, lalu dibiarkan kering
dan dibakar. Setelah itu, baru digunakan sebgai lahan untuk bercocok tanam. Selain
bercocok tanam, mayarakt dayak juga menangkap ikan dan berburu. Alat-alat perburuan
mereka antara lain dondang (tombak otomatis) lonjo (tombak), ambang (parang), jarat
(jerat), sipet (ranjau kayu), dan tambuwung (bamboo runcing)
c. Kemasyarakatan
Kemasyarakatan suku Dayak dipimpin oleh pembekal dan pengulu. Pembekal beritindak
sebagai penghulu, sedangkan penghulu sebagai kepala adat dalam desa.Tidak semua
orang dapat menjadi pembekal datau penghulu. Ada syarat-syarat tertentu yang harus
dipenuhi. Syarat-syarat untuk menjadi pembekal adalah kemampuan menulis dan
membaca huruf latin serta mempunyai rumah san pengaruh di desa. Adapun syarat untuk
penjadi penghulu adalah memiliki keahlian dalam hal adat. Tugas penghulu adalah
memutuskan perkara-perkara hukum adat dan menjadi wakil desanya saat upacara adat
yang diadakan desa tetangga. Selain kedua pemimpin tersebut, terdapat satu dewan
yang terdiri dari orang-orang yang dianggap ahli dalam hukum adat. Daam hal ini, dewan
menjadi penasihat yang mendampingi penghulu dalam hukum adat.
22 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
d. Kekerabatan
Kekerabatan orang Dayak adalah ambilineal. Ambilineal adalah hubungan kekerabatan
yang dihitung dari sebagian saudara laki-laku sebagian lagi saudara perempuan. Dalam
hal perkawinan diantara dua orang saudara sepupu yang kakek-kakeknya saudara
kandung. Adapun perkawinan yang dianggap sumbang adalh perkawinan antara saudara
sepupu yang ayah-ayahnya adalah saudara sekandung.
e. Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh suku Ngayu, ot Danum, dan Maanyan adalah bahasa yang
disebut bahasa keluarga Barito. Bahasa keluarga Bahasa Barito digunakan di Kalimantan
Tengah dan sebagian Kalimantan Selatan, yaitu di suatu wilayah di bagian barat yang
dibatasi oleh sungai Sampit, di utara oleh pegunungan Achwaner dan Muller, Sungai
Busang, Murung, dan Mahakam serta bagian selatan dan timur dibatasi oleh laut Jawa
dan selat Makassar
f. Sistem Kesenian
Seni tari Dayak adalah tari Tambu dan Bungai yang bertema kepahlawanan, serta tari
Balean Dadas, bertema permohonan kesembuhn dari sakit. Rumah adat Dayak adalah
rumah Betang yang dihuni lebih dari 20 kepala keluarga. Rumah betang terdiri dari enamk
kamar, yaitu kamar untuk menyimpan alat perang, kamar gadis, kamar upcara adat,
kamar agama, dan kamar tamu.
Gb. 15 Rumah adat suku dayak
6. Suku Bangsa Bugis, Makassar
Suku Bugis-Makassar bertempat tinggal di daerah Sulawesi Selatan. Provinsi Sulawesi
Selatan dihuni oleh empat suku bangsa yaitu Bugis, Toraja, Makassar, dan Mandar. Orang
bugis menempati kabupaten Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo, Sidenreng Rapang,
Pinrang, Poliwali-Mamasa, Enrekang, Luwu, Pare-pare, Narru, Pangkajene, dan Maros.
Orang Toraja menempati kabupaten Tana-Toraja, Toraja utara,dan Mamasa. Orang Makassar
menempati kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, ,aros, Pangkajane. Ada[un
orang Mandar menempati Kabupaten Mamuju, Polewali MAndar, Majene, dan Mamuju Utara.
a. Agama/ Religi
Masyarakat Bugis-Makassar yan berada di pedesaan masih terikat hukum adat yang
sakral yang disebut panngaderreng. Adat keramat atau sacral masyarakat Bugis-
23 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
Makassar terdiri dari lima unsur yaitu ade’, bicara, rapang, vari, dan sara. Kelima unsur
tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Berikut penjelasan dari
lima unsur adat sakral masarakat Bugis-Makassar.
1) Ade’adalah unsur bagian panngaderreng yang yang terdiri dari ade’ akkalabinengeng,
dan ade’tana. Ade’ akkalabinengeng, adalah norma mengenai hal-hal perkawinan dan
memgatur segala urusan kekerabatan. Adapun ade’tana adalah norma mengenai hal
utama kenegaraan dan pemerintahan.
2) Bicara adalah panngaderreng yang mengatur seluk beluk peradilan
3) Rapang adalah perumpamaan-perumpamaan yang bermaksud menjaga
kelangsungan tertib masyarakat.Umumnya rapang berisi pandangan-pandangan
mengenai cara mencegah tindakan-tindakan yang mengagangu hak milik, ancama
terhadap keamanan dan lain-lain.
4) Vari adalah bagian dari panngaderreng yang melakukan pemeliharaan dari sebuah
benda, peristiwa, dan aktivitas dalam masyarakat. Contoh : memelihara hubungan
keturunan yang menunjukan pelapisan sosial
5) Sara adalah bagian dari panngaderreng yang melenyapkan keempat unsur tersebut.
b. Mata pencaharian
Masyarakat Bugis dan Makassar yang tinggal di tepi pantai mempunyai pekerjaan
pokok mencari ikan. Masyarakat Bugis terkenal sebagai nelayan atau pelaut yang
tangguh. Suku-suku Bugis dan Makassar dikenal sebagai pelaut yang telah sejak lama
mengembangkan kebudayaan maritim. Perahu-perahu mereka berjenis pinisi dan labo
telah mengarungi Nusantara sampai Sri Lanka dan Filipina.
c. Kemasyarakatan
Pada masyarakat Bugis dan Makassar sebuah kampung dipimpin oleh seorang matowa
dan dibantu oleh Sariang atau Parennung. Gabungan dari beberapa kampung dinamakan
wanua (dalam bahasa Bugis) dan Bori’ (dalam bahasa Makassar). Wanua dipimpin oleh
arung palili’ atau sullawetang (dalam bahasa Bugis) dan gallarang (dalam bahasa
Makassar). Masyarakat bugis Makassar mengenal beberapa lapisan masyarakat .
Lapisan-lapisan ini menempatkan masyarakat pada posisi tinggi, sedang, dan rendah.
Berikut tiga lapisan masyarakat Bugis- Makassar :
1) Anakarung adalah lapisan kaum kerabat raja
2) To-maradeka adalah lapisan orang merdeka yang merupakan bagian besar dari
rakyat.
3) Ata adalah lapisan budak sebagai akibat tidak bisa membayar hutang, kalah perang
atau melanggar pantangan adat.
Selain itu, rumah masyarakat Bugis-Makassar juga digolongkan menurut lapisan sosial
penghuninya. Oleh karena itu, pada masyarakat Bugis-Makassar terdapat tiga macam
rumah yaitu sebagai berikut :
1) Sao-raja (dalam bahasa Bugis) dan nalla/lompo (dalam bahasa Makasar) adalah
rumah besar yang didiami oleh keluarga kamum bangsawan. Rumah ini biasanya
mempunyai tangga dengan alas bertingkat dibagian bawah dengan atap di atasnya
(sapana) dan bumbungan yang tersusun tiga.
24 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
2) Sao-piti (dalam bahasa Bugis) dan tarata’ (dalam bahasa Makassar) bentuknya lebih
kecil tanpa sapana dan mempunyai hubungan bersusun dua
3) Bola (dalam bahasa Bugis) dan balla’ (dalam bahasa Makassar) adalah rumah untuk
rakyat pada umumnya,
d. Kekerabatan
Berikut beberapa perkawinan yang diangggap ideal oleh masyarakat Bugis-Makassar.
1) Assilang marola (passialeang baji’na) adalah perkawinan antara saudara sepupu
sederasat kesatu, baik dari pihak ayah maupun ibu.
2) Assilanna memang ( Passialeanana) adalah perkawinan antara saudara sepupu
derajat kedua baik dari pihak ayah maupun ibu
3) Ripaddeppe’ mabelae(nipaka mbani bellayan) adalah perkawinan antara saudara
sepupu sederajat ketiga baik dari pihak ayah maupun ibu
Selain perkawinan yang ideal, terdapat pula perkawinan-perkawinan yang dilarang
atau diaanggap tabuoleh masyarakat Bugis-Makassar.
1) Perkawinan antara anak dan ibu atau ayahnya
2) Perkawinan antara saudara-saudara sekandung
3) Perkawinan antar menantu mertua
4) Perkawinan antara paman atau dini dan kemenakan
5) Perkawinan kakeh nenek dan cucu.
e. Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Bugis-Makassar adalah bahasa Ugi dan bahasa
Mangasara. Huruf yang dipakai dalam menuliskan naskah-naskah Bugis-Makassar
adalah huruf lontara. Huruf lontara adalah huruf yang berasal dari Sansekerta.
25 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
Lakukan Tugas Kelompok
Judul kegiatan : Mengenal macam-macam budaya lokal
Nilai karakter : Kritis, rasa ingin tahu, dan kerja sama
Kebudayaan suatu masyarakat terbentuk berdasarkan cipta dan hasil karya masyarakat setempat. Oleh
karena itu kebudayaan antara masyarakat satu dan masyarakat lain berbeda. Untuk membuktikanya,
lakukan langkah-langkah berikut.
1. Bagilah kelas menjadi berberapa kelompok dengan anggota lima orang tiap kelompok!
2. Setiap kelompok akan memilik satu tema mengenal budaya lokal di pulau-pulau besar di
Indonesia, sperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua.
3. Setiap kelompok mencari tiga suku bangsa sesuai tema dan pulau yang telah ditentukan
4. Setiap kelompok menelaah kebudayaan yang ada di dalam suku tersebut
5. Uraikan secara singkat budaya agama/religi, matapencaharian, kemasyarakatan, kesenian,
bahasa, dan kekerabatan yang berlaku.
6. Lakukan studi pustaka atau membaca buku referensi dan berdiskusi dengan anggota
kelompok dalam mengerjakan tugas ini
7. Hasilnya tulislah dalam bentuk uraian dengan bahasa Anda sendiri
8. Presentasikan di depan kelas sebagai bahan diskusi kelas.
UJI SUBKOMPETENSI 3
Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dn tepat !
1. Uraikan lima jenis budaya Lokal menurut Koentjaraningrat berdasarkan daerahnya !
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
2. Sistem kekerabatan apa yang dianut oleh suku bangsa Batak ?
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
3. Bagaimana sistem politik pada suku bangsa Minangkabau ?
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
4. Uraikan tentang sistem kekerabatan pada suku bangsa Jawa !
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
5. Bagaimana sistem religi suku bangsa Bali?
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
PAHAMI !!!
E. Dampak Masuknya Budaya Asing
Perkembangan pesat pada era globalisasi saat ini semakin menekan proses akulturasi budaya,
terutama pengaruh budaya Barat. Berbagai iformasi melalui media cetak dan elektronik dengan
sentuhan kemajuan teknologi modern mempercepat akses pengetahuan tentang budaya lain. Namun
perkembangan yang dihadirkan bersama dengan pengaruh budaya barat menyebabkan efek, baik
26 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
positif maupun negatif. Akan tetapi semua itu tergantung dari cara berfikir individu menyikapi
masuknya budaya barat ke negeri ini. Unsur budaya barat hendaknya diserap secara selektif dan hati-
hati.
Keberadaan kebudayaan Indonesia saat ini tidaklah semurni dahulu. Kebudayaan Indonesia
sudah terpengaruh, bahkan tercampur dengan budaya-budaya asing. Masuknya budaya asing
kedalam budaya Indonesia melalui interaksi. Dalam proses interaksi tersebut terjadi saling
mempengaruhi satu sama lain. Pada era globalisasi saat ini setiap orang dapat melakukan interaksi
dengan bangsa lain secara mudah. Perkembangan teknologi, komunikasi, dan transportasi pada era
globalisasi menyebabkan setiap orang dengan mudah menerima pengaruh dari luar. Situasi ini tentu
mempengaruhi budaya Indonesia secara menyeluruh. Lantas apa yang dimaksud dengan globalisasi
itu ?
Menuru Selo Soemardjan, globalisasi adalah proses terbentuknya sistem oragnisasi dan sistem
komunikasi antrmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah mengikuti sistem dan kidah-
kaidah terntentu yang sama. Dengan begitu, pada era globalisasi ini budaya asing masuk dengan
mudah dalam sebuah bangsa.
1. Saluran Masuknya Budaya Asing
Budaya-budaya asing mempengaruhi budaya Indonesia melalui saluran-saluran tertentu. Saluran-
saluran tersebut antara lain media masa, pariwisata internasional, lembaga perdagangan dan
industri internasional, serta lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan.
a. Media massa
Media massa merupakan media penyaluran globalilsasi yang cepat. Dalam hal ini media
massa berupa radio televisi, surat kabar, film, dan internet. Media massa memudahkan
budaya-budaya asing masuk dan mempengaruhi budaya Indonesia, misalnya film-film asing
yang diputar di Indonesia. Hal tersebut akan mempengaruhi perilaku, gaya hidup, dan cara
bicara mayarakat Indonesia, terlebih lagi dnegan adanya teknologi Internet. Dengan internet
setiap orang dapat mengelilingi dunia tanpa harus menginjakan kaki dari tempat duduknya.
Keberadaan teknologi internet telah membuka wawasan dan cakrawala berbagai ilmu
pengetahuan dan teknologi.
b. Pariwisata Internasional.
Mudahnya transportasi yang menghubungkan antara satu negara dan negara lain menjadikan
dunia pariwisata internasional semakin laris manis. Kondisi ini akan membawa pengaruh
tersendiri bagi kebudayaan daerah tujuan. Hal ini dapat dilihat pada masyarakat Bali. Tidak
dapat dipungkiri sebagian kehidupan masyarakat Bali telah terpengaruh budaya-budaya asing.
Keelokan dan keindahan pantai di Bali
mendorong banyak wisatawan asing
berkunjung. Dari kunjunganntersebut,
setiap wisatawan membawa budaya
yang lambat laun masuk dan memenui
budaya (Bali) Indonesia
c. Lembaga Perdagangan dan Industri
Internasional
Globalisasi dalam dunia perdagangan Gb. 16 MEA. Merupakan pasar ekonomi Asean yang dapat
internasional ditandai oleh adanya pasar mempengaruhi kebudayaan Indonesia
bebas sehingga setiap negara akan
27 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
berlomba-lomba mengenalkan potensi wilayahnya. Era pasar bebas juga telah menandai
adanya kebebasan kontak perdagangan dengan semua negara manapun yang berprinsip
saling menguntungkan tanpa dibatasi wilayah negara dan peraturan negara.
d. Lembaga Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
Saat ini sering terjadi tukar menukar dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan
kebudayaan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sekolah yang telah mengirim siswanya ke
luar negeri dalam rangka menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi. Tindakan ini jeas dapat
memberikan pengaruh pada perkembangan kebudyaan Indonesia.
2. Pengaruh Budaya Asing
Pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia tidak selalu bersifat negatif, tetapi pengaruh
budaya aing dapat juga bersifat positif.
a. Pengaruh Positif Budaya Asing
1) Sistem Pemerintahan Lebih Terbukan dan Demokratis
Budaya-budaya asing ikut mempengaruhi sistem pemerintahanIndonesia. Sistem
pemerintahan Indonesia menjadi lebih transparan atau terbuka. Selain itu paham
demokrasi dijadikan paham utama dalam menjalankan roda pemerintahan Inodesa.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa demokrasi berasal dari bangsa asing. Tahukah
Anda, apa yang dimaksud demokrasi? Demokrasi adalah paham yang mengutamakan
kepentingan rakyat. Asas demokrasi menjadikan pemerintahan lebih jujur, bersih, dan
terbuka dalam menjalankan tugas. Sistem pemerintahan dijalankan dan diatur oleh rakyat
untuk rakyat banyak.
2) Bidang Sumber Daya Manusia
Dalam bidang sumber daya manusia, budaya asing mempengarui etos kerja serta cara
kerja masyarakat Indonesia. Cara kerja mereka lebih efisien dan efektif guna
menghasilkan kualitas terbaik. Selain itu, mereka bekerja tanpa mengenal lelah untuk
mencapai produktifitas yang tinggi. Setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkan hasil
maksimal. Hal ini karena kinerja mendapat penilaian yang berpegaruh terhadap
pengasilan.
3) Bidang Perekonomian
Di bidang perekonomian muncul indistri-industri besar berkat kerja sama dengan pihak-
pihak asing. Hal ini jelas akan membawa
keuntungan antara lain membuka lowongan
pekerjaan, pengangguran erkurang,
megurangi kemiskinan, bahkan dapat
meningkatkan devisa negara. Dengan kata
lain, pendapatan per kapita masyarakat
bertambah dan pertumbuhan ekonomi
negara semakin meningkat.
4) Bidang Sosial Budaya
Di bidang sosial budaya muncul budaya- Gb. 17 Media sosial yang semakin berkembang
budaya baru yang merupakan haisl dapat mempermudah komunikasi dengan
sinkronisasi antara budaya asing dengan
budaya sendiri. Budaya-budaya tersebut masyarakat Internasional sehingga dapat terjadi
pertukaran budaya.
28 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
jelas menambah khasanah budaya nasional Indonesia. Selain itu kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi pada era globalisasi menjadikan seseorang dapat menjelajah
keseluruh dunia tanpa harus meninggalkan rumah. Seseorang dapat bercakap-cakap
dengan orang lain di belahan bumi lain dengan menggunakan fasilita chating, email,
frendster, facebook yang mengangses ke seluruh dunia. Oleh karena itu, gerak sosial
masyarakat semakin luas.
b. Pengaruh Negatif Budaya Asing
Selain pengaruh positif budaya asing juga menimbulkan pengaruh negatif, yaitu sebagai
berikut.
1) Cultural Lag
Cultural lag adalah suatu keadaan karena terjadi kesenjangan antar berbagai bagian
dalam suatu kebudayaan. Hal ini disebabkan oleh perubahan pada suatu bidang yang
tidak diikuti oleh bidang lainnya. Sebagai contoh perkembangan di bidang teknologi
komunikasi, internet tanpa diimbangi dengan kematangan moral setiap individunya akan
menimbulkan masalah sosial dalam masyarakat. Komunikasi yang bebas tanpa batas di
internet perlu diikuti dengan sikap bijak dalam menghadapi pengaruhnya. Tanpa adanya
filter dalam diri individu, perkembangan teknologi komunikasi justru akan menjadi
bumerang bagi individu itu sendiri dan bangsa. Contoh: paham-paham barat yang
ditawarkan dalam internet, kejahatan-kejahatn dunia maya yang sering terjadi, situs-situs
porno yang banyak ditemui, dan lain-lain.
2) Cultural shock
Cultural shock atau guncangan budaya adalah keridaksesuaian unsur-unsur yang saling
berbeda, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan sosial yng tidak serasi fungsinya
dalam masyarakat yang bersangkutan. Keadaaan seprti ini dapat menimbulkan situasi
yang tidak seimbang dan tidak serasi dalam kehidupan. Contoh tanyang televise yang
menyajikan berbagai macam hiburan terasuk pakaian dan perilaku bangsa asing yang
dinilai fulgar dan tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
3) Bergesernya Nilai-nilai Religi ke Sekuler
Teknologi-teknologi yang disuguhkan di zaman sekarang ini menjadikan segala bentuk
informasi masuk ke Indonesia. Tanpa adanya filter yang kuat hal ini akan membawa
dampak buruk, seperti adanya pergeseran nilai dan norma masyarakat maupun agama/
religi. Akibatnya muncul anomi atau kebingungan masyarakat yang nantinya akan
mengarah pada penyimpangan sosial
4) Mestizo Cultural
Mestizo cultural merupakan suatu proses percampuran unsur kebudayaan yang satu
dengan kebudayaan yang lain yang mempuyai sifat dan warna berbeda. Gejala ini ditandai
dengan adanya pola konsumsi yang berlebihan serta sikap pamer kekayaan
antarmasyarakat. Sebagai contoh maraknya teknologi hendphone di kalangan remaja dan
anak-anak saat ini. Handphone dianggap sebagai barang penting dalam pergaulan
sebagai ajang peningkatan prestise. Pembelian lemari es oleh penduduk desa yang
daerahnya belum ada aliran listrik. Pembelian ini dimaksudkan tidak untuk menyimpan
makanan, tetapi sekedar ajang pamer kekayan. Adanya perubahan sosial yang cepat di
kota-kota besar tentu akan membawa akibat pada pola perilaku masyarakat desa.
29 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
5) Disintegrasi
Disintegrasi merpakan suatu keadaan karena orang-orang di dalam masyarakat tidak lagi
menjalin kerukunan dan kebersamaan, tetapi saling bertikai dan menghancurkan sehingga
terjadi perpecahan. Berikut ciri-ciri suatu masyarakat mengalami disintegrasi
a) Tidak adanya kesamaan pandangan mengenai tujuan yang semula dijadikan
pandangan bersama,sehingga memunculkan ketidak selarasan.
b) Norma dan nilai masyarakat tidak lagi berfungsi dengan baik sebagai alat pengendali
perilaku masyarakat
c) Terjadi pertentangan norma yang ada dalam masyarakat
d) Kurang berfungsinya sanksi hukum sebagai mana mestinya
e) Menutunya wibawa tokoh-tokoh pemimpin masyarakat
f) Tindakan-tindakan masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma masyarakat
g) Terjadinya proses sosial bersifat disosiatif, seperti persaingan, pertentangan, dan
kontraversi
6) Hilangya Rasa Nasionalisme
Seiring masuknya budaya-budaya asing ke Indonesia,semakin hilngnya pula rasa
nasionalisme bangsa. Hal ini karena orang cenderung menyukai budaya asing dari pada
budaya sendiri. Mereka beranggapan bahwa budaya asing lebih modern, dan lebih baik
mebikuti perkembangan zaman. Akibatnya, rasa nasionalisme semakin lama semakin
menurun berganti paham-paham Barat yang masuk bersamaan dengan arus globalisasi.
7) Lupa Identitas sebagai Bangsa Indonesia
Budaya asing yang masuk ke Indonesia identik dengan kebebasan dan kemewahan.
Akibatnya, banyak gaya hidup anak muda saat ini telah begeser dan cenderung meniru
budaya asing yang sebagian besar berbeda dengan jati diri bangsa Indonesia.. Pelan tapi
pasti, bduaya-budaya tersebut berdampak pada bergesernya jati diri sebagai bangsa
Indonesia terutama anak-anak muda.
Lakukan Kegiatan Kelompok
Judul kegiatan : Dampak budaya asing terhadap identitas bangsa Indonesia
Nilai karakter : Berfikir logis, kritis, dan rasa ingin tahu.
Diskusikan dengan kelompok Anda dan berikan solusi mengenai pengaruh budaya asing akhir-
akhir ini dalam era globalisasi serta dampak-dampaknya yang muncul terhadap hilangnya jati diri
anak bangsa ! setelah itu, lakukan suatu kegiatan dengan teman-teman Anda yang dapat
menangkal dan mencegah pengaruh budaya asing yang negatif di kalagan remaja !
30 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
UJI SUBKOMPETENSI 4
1. Apa yang Anda ketahui tentang globalisasi ?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan saluran-saluran yang mendukung budaya asing masuk ke Indonesia !
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
3. Bagaimana pengaruh positif budaya asing terhadap sumber daya masnusia Indonesia ?
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
4. Jelaskan yang dimaksud dengan cultural shock !
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
5. Mengapa masuknya budaya asing dapat menghilangkan rasa nasionalisme?
Jawab :………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
PAHAMI !!!
F. Hubungan Antar Budaya
Kebudayaan yang bersifat dinamis selalu mengalami perubahan, walaupun sangat lambat. Perubahan
dari kebudayan baik secara langsung maupun tidak langsung, berpengaruh pada budaya lokal. Ada
beberapa konsep penting yang erat kaitanya dengan pengaruh budaya itu, antara lain penyebaran/
difusi /(diffusion), percampuran/ akultirasi (acculturation), dan pembauran /asimilasi ( assimilation)
1. Difusi
Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu tempat ke tempat lain.
Menutur W.A. Haviland difusi diartikan sebagai penyebaran adat atau kebiasaan dari kebudayaan
satu ke kebudayaan lainya. Beberapa contoh proses
difusi, yaitu sebagai berikut.
a) Unsur-unsur budaya timur dan barat yang masuk
ke Indonesia dilakukan dengan teknik meniru,
misalnya penyebaran agama Islam melalui media
perdagangan, cara berdagang yang jujur dan
model pakaian yang digunakan lambat laun ditiru
oleh masyarakat
b) Cara berpakaian para pejabat kolonial yang ditiru
oleh penguasa pribumi Gb. 18 baju penguasa kolonial yang ditiru oleh
c) Cara orang Minangkabau membuka warung nasi pribumi
31 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
dan orang Jawa membuka warung tegal
d) Cara makan orang-orang Eropa yang menggunakan sendok ditiru orang Indonesia
Bentuk penyebaran budaya antara lain sebgai berikut :
a) Symbiotic, yaitu pertemuan antarindividu dari satu masyarakat dengan individu-individu
masyarakat lainnya tanpa mengubah kebudayaan masing-masing. Contoh: kebudayaan
antara suku pedalaman Kongo dan orang suku pedalaman Togo Afrika.
b) Penetration Pacifique, yaitu masuknya kebudayaan asing dengan cara damai dan tidak
disengaja dan tanpa paksaan. Contoh : masuknya para pedagang Gurjarat Persia, dan Arab
yang niat berdagang, tapi malah tanpa disadari menyebarkan agama Islam.
c) Penetrarion Violente,yaitu masuknya kebudayaan asing dengan cara paksa, misalnya
kewajiban melakukan seikeri pada masa penjajahan Jepang.
2. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses perubahan kebudayaan yang disebakan oleh adanya
pengaruh unsur-unsur kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya kebudayan asli. Proses
akulturasi terjadi bila suatu kebudayaan tertentu dari suatu masyarakat berhadapan dengan unsur
kebudayaan dari masyarakat lain. Lambat laun unsur kebudayaan asing tersebut diserap ke
dalam kebudayaan penerima tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan penerima (unsur-
unsur kebudayaan asli masih tetap bertahan). Proses akulturasi tidak terjadi dalam sekejap, tepai
berlangsung dalam waktu yang relatif lama.
Selain itu, dalam akulturasi terjadi proses penyeleksian dan penyerapan unsur-unsur
budaya. Budaya-budaya yang masuk tidak serta merta diserap begitu saja. Unsur budaya yang
baik diserap, sedangkan hal-hal yang buruk ditolak.
a) Sinkretisme
Sinkretisme artinya unsur-unsur budaya
lama yang masih berfungsi bercampur
dengan unsur-unsur kebudayaan baru,
akan membentuk sistem kebudayaan
baru. Hal ini sering terjadi dalam sistem
keagamaan. Contoh: orang Jawa
(petani) masih memperlihatkan
perpaduan antara Hindu dan silam,
yaitu ketika akan menanam padi petani
melakukan ritual untuk menghormati
Dewi Sri
b) Substitusi
Substitusi artinya kebudayaan lama Gb. 19 Grebeg berupakan salah satu contoh sinkretisme
digantikan dengan unsur baru yang lebih Islam dan Hindu
memberikan manfaat untuk keperluan hidup masyarakat. Contoh: sistem komunikasi
tradisional melalui kentungan diganti dengan telepon, radio, atau pengeras suara.
c) Originasi
Originasi artinya msuknya kebudayaan batu yang sebelumnya tidak pernah dikenal sehingga
menimbulkan perubahan besar dalam kehidupan masyarakat, misalnya proyek listrik masuk
desa menimbulkan perbubahan besar di daerah pedesaan. Dengan adanya listrik masuk desa
32 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
mengubah perilaku masyarakat desa, masuk pula media elektronik yang banyak memberikan
informasi kepada masyarakat. Lambat laun masuknya berbagai informasi tersebut mengubah
pola pemikiran masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan dan perekonomian.
d) Adisi
Adisi artinya unsur-unsur kebudayaan lama masih berfungsi ditambah dengan unsur
kebudayaan baru, sehingga memeberikan nilai lebi. Contoh: disamping menggunakan
kendaran bermotor masyarakat Lombok masih menggunakan sarana transportasi tradisional
seperti cidomo (cikar, dokar, dan motor), yaitu cikar yang ditarik kuda, tetapi menggunakan
roda mobil.
e) Dekulturasi
Dekulturasi adalah unsur kebudayaan lama hilang diganti unsur kebudyaan baru, misalnya
mesin penggilingan padi menggantikan alu dan lesung.
f) Rejeksi atau penolakan
Proses rejeksi atau penolakan ini muncul kibat dari proses perubahan sosial budaya yang
sangat cepat, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi sebagian anggota masyarakat.
Penolakan ini disebabkan anggota masyarakat tidak siap menerima perubahan, misalnya
masih adanya sebagian masyarakat lebih percaya pada dukun dibandingkan dokter.
g) Penetrasi
Penetrasi artinya adanya unsur kebudayaan asing yang memengaruhi kebudayaan setempat
yang terjadi begitu internsif, sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan besar pada
kebudayaan setempat. Penetrasi kebudayaan ini ada dua macam, yaitu penetrasi pacifique
dan penetrasi violente.
1) Penetrasi Pacifique adalah penetrasi kebudayaan yang berlangsung secara damai. Hal ini
dapat dilihat dari datangnya para pedaganng India membawa agama Hindu dan
pedagang Arab dan Gurjarat yang membawa agama Islam.
2) Penetration violente adalah penetrasi kebudayaan yang berlangsung dengan kekerasan
dan bersifat memaksa. Penetrasi ini dilakukan melalui penaklukan atau penjajahan,
seperti penjajahan orang-orang Eropa ke Asia dan Afrika , termasuk ke Indonesia.
3. Asimilasi
Asimilasi adalah proses perubahan kebudayan secara menyeluruh akibat membaurnya dua
kebudayaan atau lebih yang menyebabkan ciri-ciri kebudayaan asli tidak tampak lagi. Dengan
begitu, masing-masing kebudayaan melebur menjadi satu kesatuan kebudayaan. Sebagai contoh
perkawinan yang terjadi antara orang Indonesis dengan orang Arab atau Cina.
Berikut faktot-faktor yang mendorong dan menghambat asimilasi
a. Faktor Pendorong Asimilasi
Berikut beberapa faktor pendorong terjadinya asimilasi
1) Adanya kebutuhan untuk saling melengkapi perbedaan setiap pendukung kebudayaan
2) Adanya rasa toleransi di antar para pendukung kebudayaan yang berasimilasi
3) Adanya sikap saling mengahargai orang asing dan kebudayaan yang dimilikinya
4) Adanya sikap terbuka untuk menerima kehadiran orang asing serta budayanya
33 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
5) Adanya perkawinan campuran antara pendukung kebudayaan setempat dan pendukung
kebudayaan asing.
b. Faktor Penghambat Asimilasi
Selain faktor-faktor pendorong, ada pula faktor-faktor penghambat terjadinya asimilasi yaitu
sebagai berikut.
1) Kurangnya pengetahuan terhadap kebudayaan yang dihadapi
2) Adanya rasa takut terhadap kekuatan dari kebudayaan yang dihadapi
3) Adanya perasaan superioritas pada individu terhadap kebudayaan lain
4) Adanya sikap curiga dan prasnagka buruk terhadap kebudayaan lain
5) Kuatnya perasaa we- feeling dalam kelompok in-group
Lakukan Kegiatan kelompok
Judul kegiatan : dampak budaya baru terhadap kondisi sosia budaya masyarakat
Nilai karakter : Berfikir logis, kritis, dan rasa ingin tahu
Lakukan dengan kelompok Anda, yairu melakukan pengamatan terhadap kondisi sosial budaya
masyarakat disekitar Anda ! Adakah penolakan dari masyarakat terhadap masuknya budaya-
budaya baru ? Buatlah laporan tertulis dari hasil pengaatan, lalu kumpulkan kepada bapak/ ibu
guru!
UJI SUBKOMPETENSI 5
1. Jelaskan tentang symbiotic sebagai salah satu bentuk penyebaran budaya !
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
2. Apa yang anda ketahui tentang akulturasi ?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
3. Berikan salah satu contoh proses sinkretisme kebudayaan yang terjadi pada masyarakat
Indonesia!
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
4. Apa yang anda ketahui tentang adisi kebudayaan?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
5. Sebutkan beberpa faktor penghambat terjadinya proses asimilasi !
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
34 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
EVALUASI KOMPETENSI 1 a. Lokal d. Klan
A. Pilihlah Satu Jawaban yang Paling Tepat b. Suku e. modial
1. Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, c. Regional
yaitu .. . 7. Berikut yang bukan merupakan wujud
a. Dhayah d. Buddhi kebudayaan berupa sistem sosial (aktivitas
b. Colere e. Culture organisasi) dalam kesenian adalah .. .
c. Buddhayah a. Pementasa kesenian
2. Keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil b. Sekolah seni
karya manusia dalam rangka kehidupan c. Tatatertib pagelaran seni
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia d. Organisasi seni
dengan belajar merupakan pengertian e. Sanggar seni
8. Kebudayaan lokal sering juga disebut sebagai…
kebudayaan yang dikemukakan oleh .. .
a. Koentjaraningrat a. Kebudayaan daerah
b. Klukhohn b. Kebudayaan nenek moyang
c. Herskovits c. Kebudayaan nasional
d. Selosoemardjan dan Soeleman Soemardi d. Kebudayaan tradisi
e. E. B Tylor. e. Kebudayaan masyarakat Indonesia
3. Kebiasaan dan adat istiadat daerah tertentu yang 9. Kebudayaan nasional Indonesia adalah.. .
lahir secara alamiah, berkembang dan sudah a. Penyatuan dua kebudayaan yang berbeda
menjadi kebiasaan yang sukar diubah disebut.. . b. Himpunan semua kebudayaan daerah di
a. Budaya nasional Indonesia
b. Budaya universal c. Bentuk dari gagasan-gagasan nasiona
c. Budaya lokal d. Akumulasi dari konep-konsep nasional
d. Budaya tandingan e. Perwujudan rasa, karsa, dan karya bangsa
e. Budaya tradisional Indonesia
4. Perhatikan sifat-sifat budaya berikut ! 10.Kebudayaan di suatu daerah dapat berbeda
1) Diperoleh dan diteruskan secara biologis dengan kebudayaan di daerah lain. Hal tersebut
2) Diperoleh melalui preoses belajar disebabkan oleh adanya perbedaan.. .
3) Bersifat dinamis a. Religi dan kepercayaan
4) Adanya niali dalam kebudayaan b. Lingkungan alam
5) Tidak berfungsi dalam memnui kebutuhan c. Kebutuhan hidup
hidup d. Lingkungan dan kebutuhan
Dari pernyataan-pernyataan tersebut, yang e. Mata pencaharian
merupakan sifat-sifat budaya ditunjukan pada 11.Bercocok tanam, berburu, dan menumpulkan
nomor .. . makanan termasuk unsur kebudayaan yaitu .. .
a. 1),2), dan 3) d. 2),3),dan 4) a. Sistem pengetahuan
b. 1),3), dan 4) e. 2),3), dan 5) b. Kesenian
c. 1),3), dan 5) c. Sistem teknologi
5. Pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan d. Sistem mata pendaharian
karakteristik kebudayaan adalah .. . e. Sistem religi
a. Kebudayaan bersifat dinamis 12.Setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai
b. Kebudayaan selalu mengalami sistem kemasyarakatan atau kekerabatan yang
perkembangan diwuudkan dalam bentuk .. .
c. Tidak ada kebudayaan yang statis a. Benda-benda d. Adat istiadat
d. Kebudayaan berubah secara lambat b. Aktivitas e. Hasil karya
e. Peradaman berubah secara cepat c. Hasil cipta
6. Kebudayaan nasional merupakan identitas kita 13.Kepercayaan bahwa roh orang yang telah
sebagai suatu bangsa, sedangkan kebudayaan meninggal dapat masuk ke tubuh binatang
daerah merupakan identitas.. . disebut.. .
35 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
a. Monotheisme d. Politheisme c. Aturan adat
b. Totemisme e. Animisme d. Tari-tarian
c. Dinamisme e. Tatacara perkawinan
14.Salah satu contoh masyarakat di negara kita yang 22.Suku bangsa yang terkenal dengan tradisi
menarik garis keturunan dari pihak ibu adalah .. . melautnya adalah.. .
a. Sunda d. Minangkabau a. Bugis d. Minangkabau
b. Jawa e. Bugis b. Dayak e. Bajo
c. Madura c. Jawa
15.Menurut Tylor bentuk paling primitif dari religi 23.Contoh wujud budaya lokal berupa hasil karya
adalah.. . rumah adat pada masyarakat toraja adalah.. .
a. Animisme d. Politheisme a. Limas an d. Honai
b. Dinamisme e. Monotheisme b. Tongkonan e. Bale Bengong
c. Samangatisme c. Jabu
16.Dibawah ini yang bukan merupakan kebudayaan 24.Pernyataan berikut yang merupakan pengertian
lokal masyarakat yang mendiami pulau Papua globalisasi adalah ... .
adalah.. .. a. Gerakan solidaritas masyarakat dunia
a. Masyarakat asmat b. Persamaan hak asasi mansusia sedunia
b. Masyarakat komering c. Proses saling membantu antar masyarakat
c. Masyarakat dani dunia
d. Masyarakat amungme d. Proses ketika batas-batas negara luluh dan
e. Masyarakat kamoro tidak penting lagi dalam kehidupan sosial
17.Kebudayaan lokal masyarakat suku anak dalam e. Proses perubahan-perubahan besar
mendiami pulau.. . dikawasan Asia
a. Maluku d. Sulawesi 25.Kebudayaan barat sengaja menjadi rujukan dan
b. Kalimantan e. Papua kiblat semua bangsa di dunia agar semua bangsa
c. Sumatra di dunia mengikuti budaya barat. Usaha ini di
18.Pemerintahan lokal di Nangroe Aceh Darusalam realisasikan melalui.. .
biasa disebut.. . a. Nasionalisasi d. Asimilasi
a. Gampong d. Dusun b. Globalisasi e. Akulturasi
b. Nagari e. Kampong c. Rasionalisasi
c. Banjar 26.Contoh budaya asing yang mendrong perubahan
19.Orang batak percaya akan roh seseorang yang kebudayaan lokal di Indonesia adalah.. .
sekaligus merupakan kekuatan. Roh ini disebut .. . a. Mobilita syang tinggi
a. Tondi d.Sipelebegu b. Keterkaitan dnegan ennek moyang
b. Begu e. Parsimboraan c. Rasionalitas
c. Sahala d. Intektualitas
20.Tradisi selamatan yang sering dilakukan pada e. efisiensi
bayi yang baru lahir merupakan salah satu wujud 27.Awal mauknya kebudayaan asing di Indonesia
kebudayaan.. . melalui sistem.. .
a. Kesatuan aktivita atau perilaku a. Pertukaran kebudayaan
b. Dalam bentuk benda-benda hasil karya b. Pertukaran pelajar
manusia c. Perdagangan
c. Bentuk kesatuan ide-ide d. Kolonisasi atau penjajahan
d. Diwariskan e. Adopsi sistem pemerintahan
e. Dimiliki oleh masyarakat 28.Bentuk pwngaruh budaya asing yang tidak
21.Wujud kebudayaan dalam bentuk hasil karya bermanfaat bagi masyarakat Indonesia adalah..
manusia salah satunya adalah.. . a. Sistem administrasi
a. Upacara b. Sistem pemerintahan
b. Patung c. Sistem militerisme
36 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
d. Sistem pendidikan 36.Penetration violente berarti…
e. Sistem cultuurstelsel a. Masuknya sebuah kebudayaan secara damai
29.Salah satu dampak negatif globalisasi yang paling b. Masuknya sebuah kebudayaan secara paksa
terasa dan dilakukan oleh pelajar adalah.. . c. Masuknya sebuah kebudayaan secara
a. Makan makanan tradisional tergesa-gesa
b. Berbusana ala timur d. Perubahan suatu budaya
c. Melakukan gotong royong e. Penyimpangan suatu budaya
d. Gaya hidup kebarat-baratan 37.Masuknya kebudayaan asing yang dilakukan oleh
e. Belajar dengan giat pemerintah Belanda termasuk dalam kategori.. .
30.Tertinggalnya salah satu unsur kebudayaan dari a. Discovery d. sosialisasi
unsur-unsur lain disebut.. . b. Invention e. inventor
a. Perubahan sosial budaya c. Akulturasi
b. Guncangan budaya 38.Adanya program pelayanan di suatu desa
c. Globalisasi ternyata ditolak oleh masyarakat, mereka
d. Modernisasi menggap bahwa apa yang mereka miliki sudah
e. Kesenjangan budaya cukup baik sehingga tidak perlu menerima hal
31.Proses penyebaran unsur kebudayaan dari suatu baru dan tidak mungkin berubah. Hal ini
masyarakat kemasyarakat lain merupakan merupakan faktor penghambat perubahan yaitu.. .
pengertian... a. Kurangnya interaksi dengan masyarakat lain
a. Inovasi d. adisi b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
b. Asimilasi c. Terlalu memgagungkan tradisi
c. Difusi d. Permasalahan yang disebabkan oleh pemberi
32.Perpaduan dua kebudayaan atau lebih yang inovasi dari luar
secara intensif berhubungan dan menyebabkan e. Masyarakat hidup terisolasi
terjadinya perubahan, tetapi unsur-unsur budaya 39.Perhatikan pernytaan-pernyataan berikut!
pendukungnya tidak hilang disebut.. . 1) Mode pakaian
a. Akulturasi d. Dekulturasi 2) Kendaraan bermotor
b. Asimilasi e. sinkretisme 3) Traktor pembajak sawah
c. Adisi 4) Handphone
33.Suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai 5) Ideologi bangsa lain
golongan manusia dengan latar belakang 6) Lampu listrik
kebudayaan berbeda setelah mereka bergaul Dari pernyataan-pernyataan tersebut yang
secara intensif sehingga sifat yang .khas dan termasuk unsur budaya yang tidak mudah
diterima ditunjukan pada nomor…
unsur-unsur kebudayaan golongan itu berubah
menjadi unsur keudayaan disebut.. . a. 1),2),dan 3)
a. Adisi d. asimilasi b. 1), 3),dan 5)
b. Akulturasi e. Sinkretisme c. 3),4),dan 5)
c. Dekulturasi d. 4),5),dan 6)
34.Penyebaran adat kebiasaan dari budaya yang e. 1),2),dan 6)
satu ke budaya yang lain disebut.. . 40.Proses akulturasi umumnya memakan waktu yang
a. Discovery d. inovasi cukup lama hal ini disebabkan oleh.. .
b. Difusi e. invention a. Penolakan masyarakat terhadap budaya asing
c. Sintesis b. Kurangnya sarana transporasi dan komunikasi
35.Berikut yang termasuk contoh asosiasi di bidang c. Masyarakat penerima mengadakan seleksi
iptek adalah .. . atas unsur-unsur budaya baru.
a. Pertukaran pelajar d. LSM d. Kontak dengan budaya luar
b. Penggemar mobil e. LIPI e. Penggunaan kekerasan.
c. Perkumpulan usaha
37 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
B. Jawablah Soal-Soal Berikut dnegan Singkat dan Tepat !
1. Bagaimana terbentuknya budaya nasional bangsa Indonesia ?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
2. Berikan lima contoh budaya lokal yang berkembang di sekitar anda!
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan pengertian kebudayaan menurut Koentjaraningrat !
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
4. Jelaskan yang dimaksud dengan sistem kekerabatan parental !
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
5. Sebutkan beberapa suku yang ada di masyarakat Batak !
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
6. Bagaimana penggunaan bahasa pada suku bangsa Jawa?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
7. Sebutkan nilai positif dari budaya barat yang patutu kita tiru !
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
8. Mengapa masuknya budaya asing ke Indonesia mampu membuat masyarakat terutama anak
muda lupa akan identitasnya sebagai bangsa Indonesia ?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
9. Jelakan yang dimaksud dengan difusi !
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
10. Bagaimana proses terjadinya akulturasi budaya dalam masyarakat ?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
38 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
MODUL KEBERAGAMAN BUDAYA
2
Standar Kompetensi PAHAMI !!!
7. Memahami kesamaan dan keberagaman A. Pegertian Keberagaman Budaya dan Masyarakat
budaya Multikultural
1. Pengertian Keberagaman Budaya
Kompetensi Dasar
7.2. Mendeskrtipsikan potensi Keberagaman budaya adalah keseluruhan
keberagaman budaya yang ada di struktur-struktur sosial dan religi yang
7.3. Mengidentifikasi berbagai alternatif didalamnya terkandung pengetahuan,
penyelesaian masalah akibat adanya kepercayaan, kesenian, adat istiadat, yang ada
keberagaman budaya dimasyarakat yang diwariskan dari generasi ke
7.4. Menunjukan sikap toleransi dan empati generasiberikutnya. Pada dasarnya Indonesaia
terhadap memiliki budaya yang beragam. Pada
Tujuan Pembelajaran perkembanganya keberagaman budaya ini
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian terjadi karena adanya akulturasi budaya, tetapi
keberagaman budaya
tidak mengilangkan ciri khas masing-masing dan
2. Siswa dapat mengidentifikasi faktor-
faktor penyebab keberagaman budaya justru menambah keanekaragaman budaya.
3. Siswa dapat menganalisa manfaat Keragaman budaya atau cultural diversity
keberagaman budaya di Indonesia adalah suatu yang tidak dapat
dipungkiri keberadaanya. Dengan jumlah
4. Siswa dapat memberikan contoh penduduk Indonesia sekitar 200 juta orang dan
budaya lokal yang ada di Indonesia tinggal tersebar di pulau-pulau Indonesia.
Mereka juga mendiami wilayah dengan kondisi
5. Siswa dapat mengidentifikasi alternatif geografis bervariasi. Mulai dari pegunungan,
menyelesaian masalah akibat adanya tepian hutan, pesisir, daratan rendah, pedesaan,
keberagaman budaya hinga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan
tingkat peradaban kelompok-kelompok suku
6. Siswa dapat menunjukan sikap bangsa dan masyarakat di Indonesia yang
toleransi dan empati terhadap berbeda.
kebragaman budaya
Nilai Karakter
Rasa ingin tahu Berkaitan dengan sejarah secara sosial
Kritis budaya dan politik masyarakat Indonesia
Kerjasama mempunyai jalinan sejarah interaksi antar
Menghormati budaya kebudayaan yag dirangkai sejak dulu. Interaksi
Berfikir logis bukan hanya antar kelompok suku bangsa yang
Mandiri berbeda melainkan juga meliputi antar
Gemar membaca peradaban yang ada di dunia.
Toleransi
Menghargai perbedaan Di Indonesia pada saat itu adalah sebuah
Nasionalisme wilayah dari kerajaan besar Mataram dan
Empati kerajaan Sriwijaya yang memengaruhi
penyebaran agama Hindu dan Buddha sampai
39 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b akhirnya agama Islam masuk dan dipeluk oleh
sebagian besar Indonesia, ini juga menjadi faktor
penentu beragamSnyMaKbuNdayJaAInWdAoneTsEiaN. G A H
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
Selain itu berlabuhnya kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah
membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar
pedagang Gurjarat di pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar
peradaban yang ada di Indonesia.
Disamping itu, letak Indonesia secara umum juga menjadi penyumbang keanekaragaman
budaya di Indonesia. Wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke menyimpan
begitu banyak budaya.
Dengan keanekaragaman kebudayaanya, Indoensia dapat dikatakan mempunyai keunggulan
dibandingkan sengan negara lainya. Indonesia mempunyai potret kebudayaa yang lengkap dan
bervariasi. Indonesia memang banyak di kenal dengan keanekaragaman budaya yang ada. Kebudayaan
itu sendiri sangat bermacam-macam, mulai dari teknologi, bahasa, kesenian, dongeng atau tradisi
daerah yang bragam. Setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan-kebudayaan tersebut dengan ciri
khas masing-masih.
2.Masyarakat Multikulturan/ Majemuk
Indonesia merupakan himpunan masyarakat
yang terdiri dari beraneka ragam suku bangsa yang
mengikat diri sebagai satu bangsa Indonesia. Suku-
suku bangsa di Indonesia beraneka ragam corak dan
tingkat kebudayaanya. Ada suku bangsa yang secara
sosial ekonomi dan politik telah berkembang dan
mengenal sistem kerajaan, ada pula suku bangsa
yang secara sosial, politik dan ekonomi masih hidup
dalam kelompok-kelompok kecil berdasarkan atas
aturan kekerabatan dan hidup dari berburu dan
mengumpulkan makanan. Oleh karena itu bangsa
Gb. 20 Begitu Banyak Suku di Indonesia menunjukan jika Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Salah
Indonesia merupakan negara multikultural satu ciri masyarakat Indonesia adalah masyarakat
majemuk yang memiliki keanekaragaman tinggi.
Menurut Furnivall masyarakat majemuk (plural society) merupakan suatu masyarakat yang tersiri dari
dua atau lebih elemen dan tatanan sosial yang hidup berdampigan, tetapi tidak terintegrasi dalam satu
kesatuan pilitik. Menurut Cliford Greetz, meskipun masyarakat Indonesia telah terbentuk sejak 1945
dengan sistem sosial masyarakat yang berdifat multietnik, multiagama, multibahasa, dan multiras
cenderung tidak banyak berubah dan sulit terintegrasi.
Berdasar stuktur sosialnya, di dalam masyarakat Indonesia terdapat banyak perbedaan budaya
dan adat istiadat antar suku bangsadi Indonesia. Di berbagai daerah dapat ditemukan keanekaragaman
suku bangsa dan agama, misalnya suku bangsa Aceh yang mayoritas beragama Islam, suku bangsa
Batak yang mayoritas beragama Kristen, serta suku bangsa Minangkabau di Sumatra Barat dan suku
bangsa Melayu di Sumatra Selatan yang mayoritas beragama Islam. Selain itu di Jawa terdapat suku
Sunda yang menggunkan bahasa Sunda dan suku Jawa yang menggunakan bahasa Jawa .
Ciri-ciri masyarakat majemuk menurut Van de Berg adalah sebagai berikut :
1) Terintegrasinya masyarakat kedalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki ciri khas budaya yang
berbeda satu sama lain
2) Adanya lembaga-lembaga sosial yang saling bergantung satu sama lain karena adanya tingkat
perbedaan budaya yang tinggi
40 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
3) Kurang mengembangkan konsensus diayara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang
bersifat dasar
4) Kecenderungan terjadinya konflik lebih besar anatara kelompok satu dengan yang lain
5) Adanya kekuasaan politik oleh kelompok atas kelompok lain.
PAHAMI !!!
B . Faktor Penyebab Keberagaman Budaya di Indonesia
Pada umumnya keberagaman masyarakat di wilayah Indonesia disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. Letah Strategis Wilayah Indonesia
Posisi Indonesia yang sangat strategis Gb. 21 Indonesia dilintasi jalur perdagangan Dunia
diantara dua samudra yaitu Samudra
Indonesia atau samudra Hindia dan
samudra Pasifik, serta diatara sua benua
yaitu benua Asia dan benua Australia yang
mengakibatkan wilayah Indonesia mejadi
salah satu jalur perdagangan internasional.
Lalu lintas perdagangan tidak hanya
membawa komiditas perdaganagn, tetapi
juga mempunyai pengaruh kebudayaan
mereka terhadap budaya Indonesia.
Kedatangan para bangsa asing yang
rasnya berbeda, kemudian tinggal di
wilayah Indonesia menjadikan perbedaan
ras, agama, dan kepercayaan para
pendatang asing dengan pribumi.
2. Keadaan Negara Kepualuan
Negara Indonesia terdiri dari beribu-ribu gugusan pulau yang secara fisik terpisah-pisah. Hal ini yang
menghambat hubungan antarmasyarakat Indonesia dari pulau satu dan pulau lainya. Setiap
masyarakat di Wilayah kepualauan mengembangakan kebiasaan dan budaya mereka sendiri-sendiri,
meyesuaikan pada tingkat perkembangan dan lingkungan masyarakat itu sendiri. Hal ini
meyebabakan adanya perbedaan suku bangsa, komunikasi (bahasa), kebiasaan (budaya), peran
antara laki-laki dan perempuan, dan penganut kepercayaan atau agama
3. Perbedaan Keadaan Alam
Kondisi alam yang bebeda seperti di daerah pantai/laut. Dataran tinggi /pegunungan. Daerah tanah
subur, padang rumput (sabana), dataran rendah, wilayah genangan air (rawa) menyebabkan adanya
perbedaan pada masyarakat. Juga keadaan kekayaan alam, potensi tanaman yang bisa tumbuh,
hewan ternak/ liar yang hidup di daerah sekitarnya. Penduduk daerah pantai sangat berbeda dengan
penduduk yang berada di pegunungan, seperti perbedaan bentuk dan model rumah, mata
pencaharian/ pekerjaan, makanan pokok yang dikonsumsi, pakaian, budaya/kesenian, bahkan
agama dan kepercayaan.
41 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
4. Kondisi Transportasi dan Komunikasi
Kemajuan yang pesat transportasi dan komunikasi juga sangat memengaruhi adanya perbedaan
pada masyarakat yang ada di wilayah Indonesia. Kemudahan dalam sarana tersebut membawa
mudahnya masyarakat daerah untuk berhubungan dengan masyarakat di daerah lain, walaupun
jarak dan keadaan alam terbilang sangat sulit. Sebaliknya adanya sarana yang kurang atau terbatas
juga akan menjadi penyebab banyaknya keberagaman masyarakat di wilyah Indonesia.
5. Masuknya Berbagai Kebudayaan Asing ke Dalam Jebudayaan yang Sudah Ada
Kebudayaan dunia pertama kali yang memengaruhi terjadinya keragaman budaya Indonesia
adalah kebudayaan Hindu-Buddha dan India (400 SM). Akibat penyebaran ini, terjadi peleburan atau
difusi dengan kebudayaan-kebudayaan suku bangsa yang sudah ada. Pengaruh ini dapat dilihat
pada kebudayaan yan berkembang di Pulau Jawa dan Bali.
Kebudayaan dunia kedua yang memberi warna keragaman budaya masyarakat Indonesia
adalah masuknya agama Islam. Agama Islam mulai mauk wilayah Indonesia abad ke-13. Akan tetapi
sekitar abda ke -15 penyebaran agama Islam benar-benar menyebar ke seluruh pelosok Indonesia.
Penyebaran agama Islam di Indonesia berlangsung cepat dan banyak diterima oleh masyarakat luas
Indonesia. Hal ini disebabkan oleh proses penyebaran tidak dilakukan secara paksa. Setiap
masyarakat Indonesia diberi kebebasan untuk menentukan pilihanya sendiri, apakah mau memeluk
Islam atau tidak. Namun, di beberapa daerah yang sudah tertanam agama Hindu, seperti Bali,
pengaruh agama Islam kurang mendapat tempat.
Kemudian, pada permulaan abad ke-16 masuk kebudayaan Barat melalui orang-orang
Portugis di daerah kepulauan Maluku. Orang-orang portugis datag ke Indonesia karena tertarik oleh
rempah-rempah yang sangat laku di Eropa. Perdaganagn mereka ternyata disertai kegiatan
misionaris agama Katolik. Setelah bangsa Belanda berhasil mendesak bangsa Portugis keluar dari
daerah tersebut pengaruh Katolik digantikan pengaruh agama Protestan yang dibawa oleh Belanda
Setiap bangsa asing yang datang ke Indonesia berbaur dan berinteraksi cukup lama dengan
orang-orang Indonesia. Akibatnya, kebudayaan mereka mulai masuk dalam diri orang-orang
Indonesia dan menimbulkan kebudayaan baru. Keadaan tersebut membuat orang Indonesia menjadi
bangsa yang memiliki banyak kebudayaan.
6. Penerimaan Masyarakat Terhadap Adanya Perubahan
Pandangan masyarakat tentang sesuatu yang termasuk baru, baik yang masuk dari dalam
maupun luar suatu masyarakat yang sedikit banyak membawa pengaruh atas adanya perbedaan
pada masyarakat di wilayah Indonesia. Ada suatu masyarakat yang sangat mudah untuk menerima
orang dari luar (asing) atau kebudayaan lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun, ada juga
masyarakat yang masih saja mempertahankan kebudayaanya sendiri, tidak mau menerima
kebudayaan dari luar.
42 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
Lakukan Kegiatan Individu
Judul Kegiatan : Wujud Keberagaman Budaya Indonesia
Nilai Karakter : Berpikir logis, Kritis, dan Rasa Ingin Tahu
Lkaukan studi pustaka mengenai beberapa budaya di Indonesia! Terwujud dalam apa saja
keberagaman tersebut? Faktor apa saja yang dominan sebagai penentu keberagaman budaya
bangsa Indonesia? Presentaikan hasilnya di depan kelas !
UJI SUB KOMPETENSI 1
Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat!
1. Apa yang dimaksud dengan keberagaman budaya?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana tingkat keberagaman budaya di Indonesia?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
3. Apa yang dimaksud dengn masyarakat multikultural ?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
4. Sebutkan ciri-ciri masyarakat majemuk menurut Van de Berg !
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
5. Sebutkan faktor yang memengaruhi keberagaman budaya di Indonesia!
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
PAHAMI !!!
C. Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
Indonesia adalah sebuah masyarakat majemuk yang tercermin dari semboyan bangsa Indonesia,
yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan itu mengandung arti bahwa bangsa Indonesia adalah sebuah
negara yang terdiri dari masyarakat suku bangsa yang dipersatukan dan diatur oleh sistem nasional
berupa bahsa, bendera, lagu kebangsaan, dan peraturan padangan dalam kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Cliford Geertz, aneka ragam kebudayaan yang berkembang di Indonesia dapat dibagi
menjadi dua tipe berdasarkan ekosistemya, yaitu sebagai berikut :
1. Kebudayaan Indonesia Dalam
Kebudayaan yang berkembang di Indonesia dalam, yaitu daerah Jawa dan Bali, ini ditandai oleh
tingginya intensitas pengolahan tanah secara teratur dan telah menggunakan sistem pengairan dan
mengasilkan padi yang ditanam di sawah. Dengan semikian, kebudayaan Jawa dan Bali yang
43 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
menggunakan tenaga kerja manusia dalam jumlah besar disertai peralatan yang relatif lebih kompleks
merupakan perwujudan upaya manusia mengubah ekosistemnya untuk kepentingan masyarakat.
2. Kebudayaan Indonesia Luar
Kebudayaan yang berkembang di Indonesia luar, yaitu di luar Pulau Jawa dan Bali, kecuali di
sekitar danau Toba, dataran tinggi Sumatra Barat, dan Sulawesi Barat Daya yang berkembang atas
dasar pertanian perladangan. Ekosistem di daerah ini ditandai dengan jarangnya penduduk yang
pada umumnya baru beranjak dari kebiasaan hidup berburu kearah hidup bertani.
Oleh karena itu, maka cenderung untuk menyesuaikan diri dengan ekosistemnya yang ada
sehingga untuk meningkatkan kesejahteraan, mereka melakukan migrasi kedaerah yang lain. Sistem
kebudayaan masyarakat yang berkembang di daerah ini adalah kebudayaan masyarakat pantai yang
diwarnai kebudayaan alam pesisir, kebudayaan masyarakat peladang, dan kehidupan masyarakat
berburu yang masih sering berpindah tempat.
Indonesia merupakan saah satu negara yang memiliki keberagaman budaya. Budaya dalam hal ini
menyangkut keseluruhan unsur, seperti sistem religi, komunikasi, mata pencaharian, teknologi dan
peralatan, kesenia, pengetahuan, bahasa, sistem kekrabata, serta sistem kepemimpinan. Keseluruhan
sistem tersebut menjadi sarana untuk menyelenggarakan kehidupan bagi suku bangsa dalam kehidupan
sehari-hari.
Secara umum keberagaman budaya dapat dilihat dari keberagaman bentuk agama dan
kerpercayaan, keberagaman dalam bentuk ras, keberagaman dalam bentuk suku,bangsa, serta
keberagaman bentuk bahasa.
1. Keberagaman dalam Bentuk Agama dan Kepercayaan
Keanekaragaman agama merupakan proses panggilan yang bersifat intuitif Sang Pencipta
kepada umat manusia. Agama merupakan kepercayaan yang telah berkembang secara sistematis
memiliki kalender tetap, syarial baku yang diyakini seluruh umatnya.
Agama berkembang seiring dengan perkembangan manusia. Agama ditinjau dari sisi
sosiologis merupakan kumpulan norma yang berisi petunjuk-petunjuk agar manusia dapat
memperoleh kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Kepercayaan merupakan suatu
kesatuan religious dengan struktur tidak jelas, tetapi memiliki fungsi yangs ama yaitu agar manusia
memperoleh ketenangan, keamanan, dan kenyamanan.
Agama dan kepercayaan memiliki kesamaan dalam fungsinya, yaitu sebagai cara agar
manusia dapat berkomunikasi dengan Tuhan dan selanjutnya emperoleh rahmat dan perunjukNya
sehingga manusia memperoleh kebahagiaan dan keselamatn baik di dunia maupun di akhirat. Hal
yang membedakan antara agama dan kepercayaan adalah agama lebih bersifat sistematis di dalam
perhitungan kalender religi serta petunjuk-petunjuk yang mengatur perilaku penganutnya, sedangkan
kepercayaan memiliki struktur dan sistematika yang kurang jelas.
Terdapat lima agama besar yang dianut oleh masyarakat Indonesia, yaitu Islam, Kristen,
Katolik, Hindu dan Buddha. Adapun kepercayaan hampir setiap daerah memilikinya, missal saja
masyarakat Dayak menganut kepercayaan yang disebut Kaharingan. Dalam kepercayaan ini warga
masyarakat memuja roh para leluhurnya. Di Jawa terdapat bebrapa aliran keprcayaan seperti aliran
pangestu, aliran sukmo, dan aliran kasunyatan
Berikut distribusi penganut agama di Indonesia
a. Agama Islam
44 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
Agama Islam merupakan agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat Indonesia hampir
merata di seluruh wilayah, kecuali Papua, Bali dan Sulawesi Utara.
b. Agama Kristen
Di Indonesia agama Kristen merupakan agama besar nomor dua setelah Islam. Penganutnya
banyak tersebar di daerah Maluku, sebagian Sulawesi Tengah dan Utara, dan beberapa kota
besar di Jawa.
c. Agama Katolik
Agama Katolik merupakan agama terbesar ketiga setelah agama Islam dan Kristen. Di Indonesia
penganut agama Katolik sebagian besar berada di Indonesia bagian Timur
d. Agama Hindu
Agama Hindu merupakan agama yang usianya sangat tua. Setidaknya awal abad ke-6 agama ini
telah mulai berkembang di Indonesia dari kerajaan Kutai, Kediri, Singhasari, Majapahit, hingga
Kerajaan Pajang.
e. Agama Buddha
Agama Buddha merupakan agama yang cukup tua berkembang di Indonesia. Ajaran agama
Buddha berasal dari Inoda melalui Gurjarat dan berkembang di daerah Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
2. Keberagaman Berdasar Ras
Masyarakat awal pada zaman praaksara yang datang pertama kali di kepulauan Indonesia adalah
ras Austroloid sekitar 20.000 tahun yang lalu. Selanjutnta, disusul kedatangan ras Melanosoid
negroid sekitar 10.000 tahun yang lalu. Ras yang datang terakir ke Indonesia adalah ras Melayu
Mongoloid sekitar 2.500 tahun SM pada zaman neolitikum dan logam. Ras Autroloid kemudian
bermigrasi ke Australia dan sisanya hidup di Nusa Tenggara Timur dan Papua. Ras Malayan
Mongoloid memyebar di Indonesia bagian barat. Ras-ras tersebut tersebar dan membentuk
berbagai suku bangsa Indonesia
3. Keberagaman dalam bentuk Suku Bangsa.
Pada dasarnya suku bangsa berasal dari sebuah keluarga, yang kemudian menjadi extended
family, menjadi kelompok etnis dalam bentuk kekerabatan besar dan akhirnya terbentuk suku
bangsa. Indonesia merupakan salah satu negara yang berbentuk kepulauan. Oleh karena itu,
Indonesia memiliki banyak suku bangsa dengan struktur budaya yang berbeda-beda. Berikut suku-
suku bangsa di Indonesia yang terdapat di beberapa pulau besar :
a. Di Pulau Sumatra terdapat lebih dari 40 suku bangsa, tetapi yang besar adalah suku Aceh, suku
Melayu, suku, Bangka dan Belitung, suku Nias, susku, Jambi, suku Kubu, suku Palembang
b. Di Pulau Kalimantan terdapat lebih dari 25 suku bangsa, tetapi yang besar adalah suku Dayak,
(baik Dayaj Ngayu, Maayan, maupun Ot Danum), suku Banjar, dan suku Melayu
c. Di Pulau Jawa dan Madura terdapat 8 suku bangsa yaitu suku Sunda, suku Jawa, suku Betawi,
suku, Badui, suku Samin, suku Tengger, suku Ujung Alang, suku Gagak
d. Di Pulau Sulawesi memiliki suku bangsa sekitar 37 antara lain suku Minahasa, suku Toraja,
suku Bugis-Makassar.
e. Di Kepulauan Maluku terdapat lebih dari 12 suku bangsa. Suku-suku yang besar antara lain
suku Ternate, suki Tidore, suku Ambon, suku Halmahera, skuku Buru, dan suku Kei
45 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
f. Di Nusa Tenggara terdapat lebih dari 18 suku bangsa. Suku-suku yang besar antara lain suku
Sasak, suku Nusa Pinda, suku sumba, suku Flores, suku Manggarai, suku nde, suku Solor,
suku Alor, suku Wetar, suku Barbar
g. Di Papua terdapat lebih dari 8 suku bangsa, antara lain suku Fakfak, suku Manokwari, suku
Biak, suku Dani, suku Asmat.
4. Keberagaman Berdasar Bahasa
Kemajemukan masyarakat Indonesia juga tercermin dari penggunaan bahasa di Indonesia.
Menurut Cliford Geertz, di Indonesia terdapat 300 suku bangsa yang berbicara dalam 250 bahasa.
Di Jawa, suku Sunda berbicara bahasa Sunda, suku bangsa Jawa di Jawa Tengah dan Jawa Timur
menggunakan bahasa Jawa, dan suku bangsa Madura yang tinggal di Madura berbicara dengan
menggunakan bahasa Madura. Di Sumatra setiap etnik berkomunikasi dengan bahasa daerahnya
masing-masing . Suku bangsa Melayu yang terdiri dari suku Acehm Batak, Melayu berbicara
memakai bahasa daerahnya masung-masing. Di Provinsi Aceh terdapat empat macan bahasa, yaitu
Gayo-alas, Aneuk Jamee, Tamiang, dan Bahasa Aceh yang masung-masing menuturnya tidak
dapat memahami panutur bahasa setempat lainya.
Kemajemukan bahasa di Indonesia juga tercermin dari penggunaan ragam bahasa khusus
yang dipakai beberapa suku pedalaman di Indonesia. MenurunRymond Gordo, di Provinsi Papua
terdapat 271 buah bahasa. Bahasa terbesr yang dipakai di Papua adalah bahasa Biak Numfor yang
dipakai 280.000 orang, sedangkan jumlah pemakai bahasa terkecil adalah bahasa Woria yang
hanya dipakai oleh 5 orang anggota suku woria. Selain itu keragaman bahasa juga terdapat di
berbagai daerah di Pulau Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
Lakukan Tugas Kelompok
Judul Kegiatan : Keberagaman Budaya Indonesia
Nilai akrakter : Rasa Ingin Tahu, kreatif, dan berfikir logis
Bersama kelompok anda lakukan kegiatan berikut !
1. Lakukan studi pustaka terhadap lima suku bangsa di Indonesia !
2. Tulislah dalam table keragaman suku bangsa tersebut dalam hal agama dan kerpercayaan,
ras, derta bahasa!
No Nama Suku Agama Jenis Keragaman Bahasa
Ras
1
2
3
4
5
3. Kumpulkan kepada guru anda.
46 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
UJI SUB KOMPETENSI 2
Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat !
1. Jelaskan kesamaan fungsi antara agama dan kerpecayaan!
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
2. Apa yang dimaksud dengan kepercayaan kaharingan?
Jawab:………………… ……………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
3. Sebutkan lima suku bangsa yang mendiami pulau Jawa dan Madura!
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
4. Di manakah ras Malayan Mongoloid berkembang di Indonesia?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
5. Sebutkan empat macam bahasa yang berkembang di Provinsi Manggroe Aceh Daruslam!
Jawab:………………………………………………………… ……………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
PAHAMI !!!
D. Manfaat Keberagaman Budaya
Keberagaman budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia menjadi identitas bangsa. Bangsa Indonesia
dikenal sebagai bangsa yang unik karena bisa hidup rukun dalam satu negara yang terdiri dari beberapa
budaya. Banyak manfaat yang didapat dari sini, yaitu sebagai berikut:
1. Menumbuhkan Sikap Nasionalisme
Perbedaan budaya yang ada akan menciptakan rasa cinta tanah air, karena keanekaragaman
budaya adalah salah satu kekayaan yang dimiliki suatu bangsa. Tidak hanya hasil tambang, komiditas
ekspor yang memperngaruhi pendapatan negara, tapi faktor budaya juga menjadi daya tarik para
wisatawan yang bisa merubah devisa negara dan ini kekayaan yang bisa dimiliki suatu bangsa.
Budaya mengajarkan kita akan nilai-nilai leluhur yang memiliki keunikan dan kegunaan masing-
masing.
Ketika kita memandang bahwa keanekaragaman budaya adalah suatu kekayan, dengan
sendirinya kita akan berusaha menjaga kekayaan kita tersebut sehingga rasa nasionalisme, sikap
memiliki, dan menghargai kekayaan bangsa akan timbul di dalam diri.
2. Identitas Bangsa di Mata Internasional
Dengan kemajemukan budaya yang ada bisa menjadi identitas diri suatu bangsa. Kita tahu
bahwa bangsa Australia adalah bangsa Aborigin. Hal itu adalah salah satu identitas negara Australia
di mata dunia. Kita tahu bahwa alat music gitar akustik adalah ciri music latin dari Amerika Selatan,
itupun bisa menjadi ciri khas Amerika Selatan.
Oleh sebab itu, manfaat keberagaman budaya Indonesia ini membuat Indonesia memiliki banyak
sekali artefak budaya yang bisa mengenalkan negara kita kepada dunia Internasional . Dengan
47 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
keanekaragaman budaya pula tentunya melahirkan identitas bangsa Indonesia di mata dunia,
misalnya Kain batik
3. Alat Pemersatu Bangsa
Dengan mempunyai berbagai bahasa daerah, tidak menyebabkan bangsa Indoensia terpecah belaj
tetapi justru menambah kekayaan perbendaharaan bahasa. Keunikan tersebut adalah kekayaan yang
tidak ada negara lain miliki keanekaragaman budaya seperti Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika adalah
symbol kerukunan yang ada di Indonesia dan sangat menarik mata dunia
4. Sebagai Ikon Pariwisata
Dengan melestarikan keberagaman budaya yang
ada, dapat menjadi magnet dalam bidang pariwista.
Peninggalan masa lalu mulai dari bangunan, tarian,
bahasa dan artefak budaya lainya bisa disulap
mejadi obyek wisata yang bisa mendatangkan
wisatawan yang tidak hanya domestik, tetapi juga
wisatawan asing. Pemanfaatan di bidang pariwisata
ini secara tidak langsung dapat meningkatkan defisa
negara.
5. Menambah Pendapatan Nasional
Gb. 22 Gambar anjungan rumah-rumah adat di TMII Hal ini adalah efek dari manfaat keberagaman
merupakan upaya memanfaatkan keragaman budaya dalam bidang pariwisata yang mendatangkan
budaya untuk menarik wisatawan. wisatawan asing dan domestik. Jika dikelola dengan
baik oleh negara, obyek pariwisata tersebut
keuntunganya akan masuk ke kas negara. Oleh
karena itu pendapatan negara di dalam APBN akan
bertambah dan bisa digunakan untuk pembangunan
nasional
6. Memupuk sikap Toleransi
Masih banyak lagi manfaat yang dapat kita rasakan dari keberagaman budaya di Indonesia. Dengan
adanya multikulturalisme (ragam budaya), diharapkan memepertebal sikap toleransi dan rasa tolong-
menolong serta nasionalisme kita
7. Sumber Oengetahuan Bagi Dunia
Budaya adalah nilai-nilai yang dimiliki suatu masyarakat yang dilembagakan dalam suatu bentuk
artefak budaya yang bisa dinikmati oleh masyarakat dan generasi penerusnya. Dengan artefak budaya
kita akan mengenal nilai-nilai masyarakat di masa lalu. Hal ini sangat penting untuk dijadikan sumber
pengetahuan. Bagi sejarawan dan budayawan, artefak budaya sangat penting dan harus dilestarikan,
karena suatu artefak budaya dari masa lalu bisa menjadi sumber informasi yang berharga.
48 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
Lakukan Kegiatan Kelompok
Judul Kegiatan : Manfaat keberagaman budaya Indonesia
Nilai karakter : Rasa ingin tahu, kreatif dan berfikir logis.
Indonesia memiliki beragam budaya lokal dari Sabang sampai Merauke. Budaya lokal tersebut
menjadi satu dalam budaya nasional. Lakukan diskusi kelompok mengenai manfaat keberagaman
budaya sebagai potensi memperkaya kebudayaan nasional! Setelah selesai berdiskusi buatlah
laporan hasil diskusi dan presentasikan di depan kelas !
UJI SUBKOMPETENSI 3
Jawablah soa-soal berikut dengan singkat dan tepa !
1. Bagaimana keberagaman budaya dapat menumbuhkan sikap nasionalisme?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
2. Apa symbol kerukunan di Indonesia?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
3. Mengapa bangsa Indonesia dipandang sebagau bangsa yang unik oleh bangsa luar?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
4. Mengapa dengan adanya keberagaman budaya dapat menambah pendapatan negara bagi
pembangunan?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
5. Mengapa artefak budaya sangat penting bagi sejarawan dan budayawan?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
49 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Edisi Pertama - 2016
PAHAMI !!!
E. Contoh Budaya Lokal Sesuai Kondisi Masyarakat Setempat
Sebagaimana telah diungkapkan di depan bahwa Indonesia memiliki beragam budaya lokal yang berbeda
satu sama lain. Budaya lokal merupakan budaya yang tumbuh dan berkembang di setiap suku bangsa
Indonesia. Hal ini yang menjadikan Indonesia memiliki keberagaman budaya lokal yang terbalut dalam
budaya nasional Indonesia. Untuk lebih jelasnya, berikut akan dijelaskan beberapa budaya lokal yang ada
di Indonesia
1. Budaya Lokal yang Berkembang pada masyarakat Aceh
Berikut beberapa tradisi yang berkembnag pada masyarakat Aceh.
a. Madeueng merupakan suatu prosesi bagi seorang ibu atau wanita yang baru selesai melahirkan
harus melakukan pantangan selama 44 hari. Hal ini dilakukan demi kesejahteraan ibu dan sang
bayi. Selama rentang waktu tersebut sang ibu harus tetap berada di kamar tidur dan tidak
dibenarkan berjalan-jalan apa lagi keluar rumah. Adapun untuk bayi terus dipingit berdampingan
dengan ibunya. Selama rentang wkatu tersebut sang ibu terus diberikan terapi berupa api diam
yang ditempatkan di bawah atau disisi pembaringanya
b. Upacara Troen bak tanoeh atau upacara turun tanah meupakan sebuat tradisi masyarakat Aceh
yang menyimbulkan pada kesucian ibu bayi yang baru saja melewati masa persalinan. Dalam
prosesi upacara ini juga melibatkan bayi yang aru lahir, pada saat upacara berlangsung bayi
diabawa keluar rumah. Ibu yang baru melahirkan dianggap tidak suci lalu tidak diperbolehkan
untuk keluar rumah, karena dia dalam keadaan masa nifas, haid dan walidah. Pada saat turun
tanah disinilah puncaknya bahwa dia telah suci terbebas dari darah kotor sehingga dia telah boleh
keluar rumah. Pada saat upacara turun tanah bayi pertama kali mengenal dunia luar. Bayi mulai
diajarkan dengan dunia luar, misalnya kita harus giat bekerja dan jangan malas-malasan, karena
kalau sifatnya malah akan berakibat buruk bagi kehidupanya kelak.
c. Upacara Troen ulaoet atau upacara turun ke laut merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan
oleh masyarakat Aceh Pidie disetiap mulai turun ke laut. Upacara ini juga diselingi dengan upacara
peusijuek atau tepung tawar dan kenduri.
d. Upacara Troen u bleng atau turun sawah merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh
masyarakat Aceh Pidie disetiap memulai penanaman baru di sawah atau di ladang yang diselingi
dengan khanduri atau kenduri untuk mendapat berkah hasil yang maksimal.
e. Makmuegang atau uroe meugang merupakan salah satu tradisi dalam masyarakat Aceh yang
telah ada sejak berabad-abad lalu. Tradisi ini berupa kegiatan membeli dan memakan daing di hari
istimewa. Tradisi ini dilakukan tiga kali dalam setahun, yaitu menjelang bulan pusa atau bulan
ramadhan, menjelang hari raya Idul Fitri, menjelang hari raya Idul Adha. Jika pada hari-hari biasa
masyarakat aceh terbiasa menikmati makanan dari darat dan laut, untuk menyambut hari
Makmuegang ini masyarakat aceh memasak daging untuk dihidangkan. Perayaan urue meugang
memiliki beberapa dimensi nilai yaitu nilai religious, sedekah, dan kebersamaan.
50 | S o c i a l S c i e n c e ( S S C ) / 2 b SMK N JAWA TENGAH