BIOGRAFI Nama : Sigismund Schlomo Freud Lahir : 6 Mei 1856 Feirberg, Moravia, AustriaHungaria,se karang Republik Ceko London, Inggris, Britania Raya Meninggal : 23 September 1939(83) Tempat Tinggal : Austria, Britania Raya Kebangsaan : Austria Almamater : Universitas Vienna Dikenal Atas : Psikoanalisis Penghargaan : Goethe Prize
Sigmund Freud (6 Mei 1856 – 23 September 1939) adalah seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi.[1] Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yaitu sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious). Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan bahwa perilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
A. Perkembangan Psikoanalisis Sigmund Freud Suatu perkembangan lainnya dalam sejarah psikologi adalah yang dipelopori oleh Sigmund Freud, seorang psikiater Austria (1856-1939) yang secara sistematis dan empiris telah menunjukkan bahwa pergolakan jiwa manusia itu tidak hanya melibatkan kelangsungan-kelangsungan yang sadar bagi diri orang yang bersangkutan, tetapi juga melibatkan pergolakan yang tidak sadar atau bawah sadar pada diri orang tersebut. Menurut Freud, kegiatan dan tingkah laku manusia seharihari malahan sangat dipengaroleh pergolakan tak sadar bawah sadar tersebut. Ia membandingkan jiwa manusia sebagai gunung es yang terapungapung di tengah samudera; sepersepuluh daripadanya tampak, tetapi sembilan persepuluh berada di bawah permukaan air dan tidak tampak. Begitulah jiwa manusia, sebagian terbesarnya tidak tampak bagi dirinya sendiri karena tenggelam di dalam lautan ketidaksadarannya. Hanya sebagian kecil yang disadarinya.
Penemuan ini diperolehnya secara empiris dan berdasarkan analisis dari ratusan orang pasiennya yang menderita kesulitan tekanan psikis, dan yang telahdisembuhkannya dengan metode yang telah ia Alam tak sadar dari jiwa manusia tidak kembangkan merupakan suatu kekosongan belaka, tetapi padanya terdapat pergolakan dinamis yang terus-menerus mempengaruhi dan mendorong manusia untuk berkegiatan, Alam tak sadar itu justru merupakan sumber-sumber dari energi psikis pribadi manusia, dan makin "mengenal" manusia itu kepada sumber-sumber energi psikis yang terdapat pada alam tak sadarnya itu, makin efisien pula dapat ia pergunakan energi-energinya dalam mengembangkan suatu yang positif bagi masyarakatnya. Makin tidak mengenal manusia kepada pergolakan alam tak sadamya, makin besar
Kemungkinan terjadinya benturan benturan dalam penggunaan energipribadinya atau makin besar terjadinya benturan di dalam dirinya yang memboroskan energi pribadinya tanpa menghasilkan sesuatu yang positif. Menurut Sigmund Freud, terdapat tiga golongan gejala jiwa yang membuktikan adanya dinamika alam tak sadar itu. Yaitu, gejala-gejala tingkah laku keliru, gejalagejala mimpi, dan gejala-gejala neurosis. Pada tingkah laku keliru itu termasuk keliru baca, keliru dengar, pelupa, dan seterusnya; dan pada impian-impiannya yang semuanya merupakan gejala-gejala kehidupan orang yang normal sudah dapat kita berkenalan dengan das Unbewusste dalam jiwa kita.
Gejala neurosis justru disebabkan di dalam perkembangan orang tersebut kerap kali terjadi gejala yang tidak selaras dengan struktur pribadinya sendiri, terutama karena adanya dorongan-dorongan yang tak sadar padanya yang berbenturan di dalam alam tak sadar, atau benturan dengan keinginankeinginan yang sadar. Penyembuhan dari neurosis diperoleh Freud dengan metode psikoanalisis- nya yang berdasarkan penyadaran dari benturanbenturan yang tak sadar pada neurosis itu. Freud mempelajari ilmu jiwa massa sebagaimana digambarkan oleh Gustave le Bon. Selaras dengan le Bon, Freud berpendapat bahwa individu manusia yang berada dalam situasi massa dengan sendirinya akan mengalami dan bertingkah laku sesuai dengan cara-cara jiwa massa itu yang menurut Freud juga mempunyai sifat-sifat khusus yang berbeda dengan sifat-sifat individu dan yang bercorak lebih primitif.
Freud berpendapat bahwa jika massa itu sebenarnya juga sudah terdapat dan dicakupi oleh jiwa individu itu, tetapi jiwa massa yang primitif itu terdapat pada individu manusia dalam taraf yang tidak sadar. Jadi, sifat-sifat yang irasional itu seperti cepat terbawa oleh sentimen, mudah tersinggung, mudah dipengaruhi atau mudah terkena sugesti, dan lain-lain, menurut Freud dalam jiwa individu manusia sudah ada, tetapi dalam keadaan terpendam.
Justru dalam situasi massa sifat-sifat yang terpendam pada jiwa manusia seakan-akan diajak untuk menyatakan dirinya dengan leluasa sehinggatampak "jiwa massa" yang sebelumnya tidak terduga pada jiwa individu manusia.Demikian mengenai pendapat Freud tentang psikologi massa. Kritik: Seperti dikatakan di atas, di sini juga patut dikemukakan kritik bahwa Freud hanya melihat sifat-sifat yang negatif saja pada jiwa massa itu,sedangkan ciri-ciri jiwa massa yang positif seperti sifat rela membantu dalam keadaan darurat, sifat rela berkorban untuk sesuatu yang konstruktif, dan lain-lain sama sekali tidak dihiraukan oleh Freud dalam hubungan ini.
1. Struktur kepribadian Menurut Freud, kepribadian memiliki tiga tingkatan: Kesadaran (Consciousness): Segala sesuatu yang disadari berkaitan dengan makna kehidupan sehari-hari. Bagaimana kita mengambil setiap pelajaran dari apa yang terjadi. Alam Bawah Sadar: Alam Bawah Sadar berada di antara alam sadar dan alam bawah sadar. Ia berada di lapisan jiwa di bawah kesadaran, yang memerlukan sedikit usaha untuk menyadarinya. Ketidaksadaran: Dalam hal ini ketidaksadaran merupakan hal yang penting dan mendasar dalam teori psikoanalitik, mengandung naluri atau pengalaman dan ingatan yang sulit untuk disadari. Struktur kepribadian Sigmund Freud terbagi menjadi tiga fungsi struktural, yaitu id, ego dan superego.
A. Id Id merupakan sistem kepribadian yang merupakan naluri bawaan paling dasar dan mengandung unsur biologis, termasuk naluri bawaan. Selain itu, id juga berfungsi sebagai pusat pikiran bawah sadar manusia. Ketika anak-anak mengalami tuntutan dan batasan realitas yang berbeda, struktur kepribadian baru (ego) muncul yang berhubungan dengan tuntutan realitas.
: : Ego disebut kekuasaan eksekutif. Ego atau diri merupakan satu-satunya wilayah pikiran yang mempunyai hubungan dengan kenyataan. Ego berkembang dari id pada masa kanak-kanak dan menjadi satu-satunya sumber komunikasi seseorang dengan dunia luar. Ego didorong oleh prinsip realitas, yang mencoba menggantikan prinsip kesenangan dari id. Sebagai satu-satunya wilayah pikiran yang berkomunikasi dengan dunia luar, ego mengambil peran eksekutif atau penentu kepribadian. Namun, karena ego sebagian sadar, sebagian tidak sadar, dan sebagian lagi tidak sadar, ego dapat mengambil keputusan pada ketiga tingkatan tersebut. Ido dan ego tidak mempertimbangkan moralitas, juga tidak memikirkan apakah sesuatu itu benar atau salah. b. Ego
c.) Superego Superego adalah struktur kepribadian yang menentukan mana yang benar atau salah. Superego sering disebut sebagai "kesadaran". Anda mungkin mulai berpikir bahwa baik id maupun superego menyulitkan ego. Ego Anda mungkin berkata, "Saya akan berhubungan seks sesekali, dan pastikan saya menggunakan pelindung karena saya tidak ingin menghalangi saya untuk memiliki bayi sementara karier saya berkembang." Tapi id Anda mengatakan, "Saya ingin merasa puas, seks itu menyenangkan, " begitu pula superego Anda, "Saya merasa bersalah tentang seks." Menurut Freud, konflikkonflik di atas merupakan tema yang selalu ada dalam kehidupan kita.
2. Mekanisme pertahanan diri Mekanisme pertahanan diri, atau diri, termasuk dalam teori psikoanalitik Sigmund Freud. Sigmund Freud (Koeswara,1991:46) mendefinisikan mekanisme pertahanan diri sebagai strategi yang digunakan individu untuk menghindari ekspresi impuls id yang terang-terangan dan untuk menghadapi tekanan superego pada diri untuk mengurangiatau menghilangkan rasa takut.
Semium (2006:426-429) menjelaskan bahwa dalam aliran psikoanalisis Sigmund Freud, mekanisme pertahanan diri adalah strategi psikologis yang digunakan seseorang, sekelompok orang, atau bahkan suatu bangsa untuk menghadapi kenyataan dan mempertahankan citra dirinya. Dengan Semium, Siswantoro (2005:100) menjelaskan bahwa “mekanisme pertahanan diri atau mekanisme pertahanan adalah respons terhadap rasa frustrasi yang dialami secara tidak sadar untuk mengurangi tekanan internal yang menyebabkan rasa sakit atau stres”
B. Teori Perkembangan Psikoseksual Sigmund Freud 1. Tahapan Perkembangan Psikoseksual Menurut Freud, tahap perkembangan terpenting adalah yang terjadi sampai usia lima tahun, karena perkembangan masa ini menentukan kepribadian di masa dewasa. Tahapan perkembangan sampai usia lima tahun ini disebut tahap pragenital, yang terdiri dari tahap oral, anal, dan phallic. Tahapan berikutnya, yang kurang penting dibandingkan tiga tahap pertama, adalah tahap laten dan tahap reproduksi.
a. Tahap Oral Bayi baru lahir berusia 1-1,5 tahun pada dasarnya adalah makhluk biologis yang pengalamannya hanyalah perubahan kesenangan, kesakitan, dan kegembiraan. Jiwanya hanya dikuasai oleh si Cub, karena ego dan superego belum ada. Pada tahap pertama ini, pusat kenikmatan bayi adalah mulut, yang dapat memicu kenikmatan dengan mengecap atau menghisap sesuatu, misalnya menghisap tangan sendiri atau payudara ibu.
Selanjutnya, dalam awal pertumbuhan ego yang terjadi pada tingkat sadisme-oral ini terbentuk enam mekanisme dasar, yaitu: - introjeksi, - identifikasi primer, - proyeksi, - fiksasi, - regresi - penolakan
introjeksi dan proyeksi merupakan mekanisme-mekanisme saling berlawanan yang berawal dari kebimbangan bayi untuk menelan atau meludahkan suatu objek. Objek yang dapat mengurangi ketegangan akan ditelan, jadi diterima. Sedangkan objek yang menambah kete- gangan akan diludahkan, ditolak. Pada gilirannya, objek-objek yang menyenangkan akan diintrojeksi (diserap, diterima) oleh bayi, sedangkan hal-hal yang tidak disukainya diproyeksikan kepada orang lain, seakan- akan bukan miliknya sendiri.Introjeksi selanjutnya menumbuhkan identifikasi. Untuk mengadopsi atau menerima suatu benda, bayi atau anak harus mengidentifikasikan diri dengan benda tersebut (benda, orang). Identifikasi diri berarti mengidentifikasi diri sendiri dengan suatu objek.
Identifikasi verbal merupakan identifikasi primer khususnya bagi ibu yang mengarah pada identifikasi lebih lanjut terhadap anak dalam perkembangan sosial anak. Kemelekatan dan regresi adalah dua mekanisme yang mencegah kelanjutan perkembangan psi: Dalam keterikatan, pengembangan terhenti, mis. ciri-ciri suatu tingkat perkembangan tertentu berlangsung selamanya, padahal seharusnya terjadi perubahan-perubahan di dalamnya sesuai dengan tingkat perkembangan itu. Regresi adalah suatu kegagalan, yaitu kembalinya ke tingkat perkembangan sebelumnya (yang lebih rendah). Contoh kemunduran dari tingkat perkembangan yang lebih tinggi ke tingkat verbal adalah merokok, alkoholisme, makan berlebihan saat stres, dll. Penyangkalan dan proyeksi merupakan mekanisme paling primitif karena pertama kali muncul pada tahap perkembangan psikoseksual.
b. Tahap anal Tahap ini berlangsung sekitar 1-1 1/2-4 tahun kehidupan.Zona sensitif seksual berada di daerah anus (keputihan). Saat ini, anak-anak dan orang tua begitu disibukkan dengan buang air besar dan pantangan, misalnya melatih anak untuk benar buang air kecil atau besar di toilet.
Perkembangan ego pada tingkat ini ditandai dengan: Kemampuan mengendalikan tubuh seperti berjalan, berbicara dan mengendalikan buang air besar, kemampuan menilai dan berpikir, sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan kemampuan berbahasa. Kemampuan mengendalikan tubuh merupakan landasan kemandirian anak, sedangkan pertumbuhan bicara merupakan landasan kemampuan menantang kenyataan.
Kemampuan berbicara masih memungkinkan anak untuk membayangkan (memprediksi) masa depan dengan imajinasinya (mereka menciptakannya dengan pikirannya). Kemampuan melihat ke depan ini juga memungkinkan anak melihat bahaya sehingga menimbulkan kecemasan. Pada tingkat ini, hilangnya kasih sayang orang tua ketika peraturan orang tua dilanggar dan hilangnya harga diri ketika anak tidak menguasai suatu benda merupakan sumber kecemasan yang penting. Kemudian dalam perkembangan pada tingkat anal ini, ego mulai mampu menunda sementara atau membalikkan impuls id secara permanen.
Kemampuan ini diperlukan ego untuk beradaptasi dengan kenyataan, terutama untuk menghindari ancaman bahaya dari luar (misalnya hukuman dari orang tua). Beginilah benih superego mulai bertunas. Perkembangan psikoseksual pada tingkat anus dibagi menjadi dua tahap: Perkembangan psikoseksual pada tingkat anus dibagi menjadi dua tahap: Fase penarikan anal, dimana anak menerima kepuasan seksual dari proses buang air besar; Fase retensi anal, dimana anak mendapatkan kepuasan seksual dengan menahan feses di dalam perut. Pada tahap retensi anal, anak mungkin menunjukkan kemarahannya kepada orang tuanya dengan buang air besar padahal sudah disuruh untuk tidak buang air besar, atau bahkan tidak buang air besar saat disuruh buang air besar.
C. Tahap Falik Tahap Falik dimulai pada usia 3-4 tahun. Zona sensitif seksual yang paling penting adalah alat kelamin. Berikut tiga perkembangan penting: 1.peningkatan minat pada seks: berupa Oedipus complex dalam keluarga; dirinya berupa khayalan tertentu; 2.proses pertumbuhan superego; meningkatkan penggunaan mekanisme pertahanan diri; Tanda-tanda zaman ini adalah sebagai berikut: 3. peningkatan aktivitas masturbasi; meningkatnya keinginan untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga lawan jenis Meningkatnya kecenderungan eksibisionis (menunjukkan alat kelamin kepada orang lain).
Menurut pandangan Freud, tahap phallic mempunyai arti khusus dalam perkembangan kepribadian, karena pada tahap inilah lahir Oedipus Complex. Nama tersebut berasal dari mitologi Yunani, dimana Oedipus, putra raja Thebes, tanpa sadar membunuh ayahnya dan menikahi ibunya. Menurut teori Freud, Oedipus complex adalah keinginan kuat anak untuk menggantikan orang tua sesama jenis dan menikmati cinta orang tua lawan jenis. Bagaimana definisi kompleks Oedipus? Sekitar usia 5-6 tahun, anak-anak memahami bahwa ayah atau ibu mereka dapat menghukum mereka karena inses yang mereka lakukan. Untuk mengurangi konflik ini, anak mengidentifikasi diri dengan ayah atau ibunya dan berusaha menjadi seperti mereka. Jika konflik ini tidak terselesaikan maka individu memasuki fase kejatuhan
d. Fase laten Fase laten merupakan masa konsolidasi perkembangan psikoseksual. Tidak ada perkembangan atau pertumbuhan baru. Mekanisme pertahanan yang ada digunakan untuk beradaptasi dengan lingkungan, namun tidak ada mekanisme baru yang terbentuk. Mekanisme pertahanan diperlukan karena pada masa ini ego lebih banyak terekspos terhadap objek dari dunia luar, terutama objek di luar keluarga. Hasrat seksual disublimasikan, termasuk cinta seksual kepada orang tua menjadi rasa hormat dan hormat.
5. Tahap genital Tahap genital merupakan penghubung antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Ada tiga tahapan dalam level ini yaitu: Pra-pubertas ditandai dengan pulihnya libido. Pubertas ditandai dengan pertumbuhan fisik, terutama tanda-tanda seksual sekunder (misalnya menstruasi) dan kapasitas organik (misalnya ereksi). Pada tahap ini, masturbasi paling sering terjadi. Remaja afektif cenderung mencintai dan mengagumi dirinya sendiri (narsisme).
- keinginan untuk mandiri; - lebih menghormati aturan teman sebaya; - pemberontakan terhadap orang tua; - pikiran bingung Ciri -Ciri Psikologis Lainnya
Pada fase adaptasi, remaja yang bersangkutan beradaptasi dengan hasrat seksual dan perubahan fisik yang tiba-tiba. Sikap narsistik digantikan oleh rasa cinta terhadap orang lain (altruistik), mula-mula terhadap diri sendiri, kemudian terhadap lawan jenis. Tahap ini biasanya berakhir ketika remaja yang bersangkutan telah menjadi dewasa dalam bersosialisasi.
@reallygreatsite Perkembangan lain dalam sejarah psikologi diprakarsai oleh Sigmund Freud, seorang psikiater Austria (1856- 1939). Menurut Freud, aktivitas dan perilaku manusia sehari-hari sangat dipengaruhi oleh fluktuasi pikiran bawah sadar dan bawah sadar. Psikoanalisis Sigmund Freud meliputi: Struktur Kepribadian dibagi menjadi tiga tugas struktural: id, ego dan superego.Freud percaya bahwa kepribadian berkembang dalam banyak tahap. Tahapan atau tingkat perkembangan ini konsisten dengan perkembangan zona sensitif seksual. Simpulan
Dengan demikian, kepribadian mengikuti perkembangan seksual tetapi juga dinamis. Seiring dengan perkembangan psikofisik, struktur kepribadian ego, ego, dan superego juga ikut berkembang. Tahapan perkembangan yang terpenting menurut Freud adalah tahap perkembangan yang terjadi sampai usia lima tahun, karena perkembangan pada masa ini menentukan kepribadian pada usia tersebut.
Referensi DR. W.A. GERUNGAN, DIPL.PSYCH. (2004). PSIKOLOGI SOSIAL. JAKARTA DR. W.A. GE.RUNGAN,DIPL.PSYCH. (2007), PSIKOLOGI SOSIAL, BANDUNG. PROF. DR. SARLITO WIRAWAN SARWONO. (2008), TEORI-TEORI PSIKOLOGI SOSIAL. JAKARTA. JOHN W. SANTROCK. (2007). PERKEMBANGAN ANAK EDISI KESEBELAS JILID 1. JAKARTA. JOHN W. SANTROCK. (2007). REMAJA EDISI KESEBELAS JILID 1. JAKARTA. JURNAL PENDIDIKAN VOL 7. NO.1 (2002) HTTPS://EJOURNALLPPMUNSA.AC.ID/INDEX.PHP/KEPENDIDIK AN/ARTICLE/VIEW/912 JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FKIP UIR VOL 6 NO 2 TAHUN 2018 HTTPS://JOURNAL.UIR.AC.ID/INDEX.PHP/PEKA/ARTI CLE/DOWNLOAD/2747/1527/ JURNAL PENDIDIKAN: EARLY CHILDHOOD VOL.1 NO.2, NOVEMBER 2017 HTTPS://JOURNAL.UMTAS.AC.ID/INDEX.PHP/EARLYC HILDHOOD/ARTID/115/83/487 JURNAL STUDI PENDIDIKAN DAN PEDAGOGI ISLAM VOL. 8, NO. 1, JULI 2023 HTTPS://JOURNAL.IBRAHIMY.AC.ID/INDEX.PHP/EDU PEDIA/ARTICLE/DOWNLOAD/2787/ 1832
JURNAL PUJANGGA VOLUME 1, NOMOR 2, DESEMBER 2015 HTTPS://JOURNAL.UNAS.AC.ID/PUJANGGA/ART ICLE/VIEW/323 JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA VOLUME 13 NUMBER 2 OKTOBER 2022 HTTPS://JURNAL.UNTAN.AC.ID/INDEX.PHP/JPS H/ARTICLE/DOWNLOAD/57871/75676 594514 JURNAL OF APPLIED HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT VOL.2, NO.1 FEBRUARI 2020 HTTPS://JURNAL.POLTEKKESAISYIYAHBANTEN. AC.ID/INDEX.PHP/PATH/ARTICLE/DOWNL OAD/26/13 JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HTTPS://JOURNAL.UNISMUH.AC.ID/INDEX.PHP/ MOTORIK/ARTICLE/DOWNLOAD/10000/5 570 JURNAL DAKWAH, VOLUME 12, NOMOR 2, TAHUN 2018 HTTPS://JURNALIAINPONTIANAK.OR.ID/INDEX. PHP/ALHIKMAH/ARTICLE/DOWNLOAD/116 9/584 JURNAL PENELITIAN GURU INDONESIA VOLUME 1, NOMOR 2, SEPTEMBER 2021 HTTPS://EJOURNAL.YASINALSYS.ORG/INDEX.P HP/TSAQOFAH/ARTICLE/DOWNLOAD/296/ 233
HTTPS://JABAR.TRIBUNNEWS.COM/2015/06/23 /ANAK-TELAT-BICARA-JANGAN-PANIKPENJELASAN-INI-AKAN-MEMBUAT-ANDA-LEGA HTTPS://TIRTO.ID/MALU-BUKAN-SIKAP-TEPATORANG-TUA-SAAT-ANAK-MENGEKSPLORASITUBUH-GZPJ HTTPS://ICHBINFANIA.WORDPRESS.COM/2013/ 03/17/TEORI-PSIKOANALISA/ HTTPS://WWW.GRAMEDIA.COM/BESTSELLER/BIOGRAFI-SIGMUND-FREUD/ HTTPS://HEALTH.DETIK.COM/ULASAN-KHAS/D2429967/KENALILAH-FASE-PERKEMBANGANSEKSUAL-ANAK-ANAK-ANDA HTTPS://M.FACEBOOK.COM/GRAHITAIND/POS TS/KEMUDIAN-UNTUK-TAHAPANPSIKOSEKSUAL-YANG-TERAKHIR-ADALAH- %F0%9D%97%99%F0%9D%97%AE%F0%9D%9 8%80%F0%9D%97%B2- %F0%9D%97%9A%F0%9D%97%B2%F0%9D%9 7%BB%F0%9D%97%B6%F0%9D%98%81%F0% 9D%97%AE%F0%9D%97%B9-FASE-INID/2530122600583631/? WTSID=RDR_08NFG2I06BG3IFJHR
HTTPS://WWW.IDNTIMES.COM/SCIENCE/DI SCOVERY/GANJAR-FIRMANSYAH/FAKTASIGMUND-FREUD-EXP-C1C2 HTTPS://MS.UZVISIT.COM/1004-SUPER-EGO HTTPS://IMAGES.APP.GOO.GL/TDQESJP8AT9 SOO6CA HTTPS://KUSWOYOAJI.WORDPRESS.COM/20 20/08/04/MENGENAL-MEKANISMEPERTAHANAN-DIRI/ HTTPS://WWW.HALODOC.COM/ARTIKEL/BE GINI-CARA-MENGOBATI-BAYI-YANGMENGIDAP-ATRESIA-ANI HTTPS://GENBEST.ID/ARTICLES/FASE-ORALANAK-HOBI-MEMASUKKAN-BENDA-KEMULUT HTTPS://MERRIES.CO.ID/COMMUNITYPARENTING/KESEHATAN/MEMBERIKANMAKANAN-SELINGAN-BAGI-BAYI-10-BULAN HTTPS://WWW.CHAISPLAY.COM/GROWTH_ SUBCLASSES/249 HTTPS://WWW.FIMELA.COM/PARENTING/R EAD/4296271/4-ALASAN-MEMBIARKANBAYI-BELAJAR-BERJALAN-TANPA-ALAS-KAKI