PERKEMBANGAN FISIK DAN MENTAL ANAK Ibrahim Dj. Kama Sriwahyuni Umar Winangsih Sumba Gibrilia Ekaputri Ahmad UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO HERSON KADIR
DAFTAR ISI Latar Belakang Perkembangan Fisik dan Mental Pada Anak A. Perkembangan fisik 1. Perkembangan Fisik Pada Anak 2. Perkembangan Fisik Secara Umum B. Petkembangan Mental Pada Anak 1. Pendapat Para Ahli 2. Pembahasan Simpulan Referensi
Perkembangan adalah bertumbuhnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Latar Belakang
Perkembangan fisik adalah perkembangan yang berkaitan dengan tinggi dan berat, serta bentuk tubuh, juga perkembangan otak. Perkembangan mental merupakan suatu proses yang menggambarkan perilaku kehidupan sosial psikologi manusia/remaja pada posisi yang harmonis di dalam lingkungan masyarakat.
A. Perkembangan Fisik 1. Perkembangan Fisik Menurut Para Ahli Menurut pendapat ahli Kuhlen dan Thomphson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu
(1) Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) Otot-otot, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi;
3) Kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnyapola-pola tingkahlaku baru, sepertipadausia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri dari lawanjenis; dan
(4) Stuktur fisik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat dan proporsi. Menurut teori psikoanalisis Freud, anak jarang menyadari motif dan alasan dari perilaku mereka dan sebagian besar dari kehidupan mental mereka tidak disadari.
2. Perkembangan Fisik Secara umum terdapat perbedaan antara menggambarkan perubahan fisik menurut jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Pada anak perempuan, pola pertumbuhan tulang (pembesaran badan, pemanjangan anggota badan),mencapai pertumbuhan maksimum tahunan tinggi badan, menstruasi atau Haid.
Sedangkan pada anak lakilaki, pertumbuhan tulang terbentuk, suara mulai berubah, pertumbuhan tinggi badan mencapai maksimum tahunan, rambut yang tumbuh di wajah menjadi lebih tebal dan gelap.
Selain perbedaan perkembangan berdasarkan gender, setiap tahap perkembangan juga mempunyai karakteristik perkembangan yang berbeda-beda mulai dari bayi hingga dewasa.
Berikut Perkembangan Anak Berdasarkan Usia: 1) Usia 0-5 Tahun CIri-ciri Perkembangan Fisik Anak Usia 0-5 Tahun Perkembangan kapasitas fisik pada anak bayi ditandai dengan mulai mampunyai kemapuan untuk tertawa dan berbicara.
Kemudian pada umur 2-5 tahun semakin baik dalam melakukan berbagai gerakan dasar seperti gerakan merangkak, berdiri, belajar berjalan, berlari menerjang, melempar, menangkap, gerakan-gerakan ini
Berhubungan dengan kekuatan yang lebih besar karena jaringan otot yang lebih berkembang. Selain itu, perkembangannya ditandai dengan pertumbuhan proporsional pada panjang tungkai dan lengan. Perkembangan fisik pada masa kanakkanak juga ditandai dengan berkembangnya koordinasi motorik dan keseimbangan dengan baik.
2.Ciri-ciri Perkembangan Fisik Anak Usia 5-11 Tahun Waktu reaksi berkembang lebih lambat dibandingkan masa kanak-kanak, koordinasi mata berkembang dengan baik, otot-otot kecil belum berkembang, kondisi kesehatan secara umum serupa, tidak stabil, rentan terhadap penyakit, rentan dan kurang tangguh.
3. Ciri-ciri Perkembangan Jasmani Anak Usia 8-9 Tahun Adanya peningkatan koordinasi tubuh, daya tahan tubuh meningkat, anak laki-laki cenderung melakukan aktivitas yang melibatkan kontak fisik Seperti berkelahi, gulat, koordinasi tangan dan mata lebih baik, sistem peredaran darah lebih baik daripada tidak kuat, koordinasi otot dan sarafnya buruk.
4. Ciri-ciri Perkembangan Fisik Anak Usia 10-11 Tahun Kekuatan fisik anak laki-laki lebih kuat dibandingkan anak perempuan, tekanan darah dan metabolisme meningkat tajam. Wanita mulai menjadi dewasa secara seksual (usia 12). Hanya 5% laki-laki yang mencapai kematangan seksual.
5. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN JASMANI REMAJA PADA MASA REMAJA, PERKEMBANGAN JASMANI YANG TERPENTING ADALAH PERTUMBUHAN, KEKUATAN, DAYA TAHAN DAN ALAT KELAMIN. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN FISIK PADA MASA REMAJA DITANDAI DENGAN PERTUMBUHAN BERAT DAN TINGGI BADAN YANG CEPAT, BERKEMBANGNYA CIRI-CIRI KELAMIN PRIMER (KELENJAR) DAN CIRI- CIRI KELAMIN SEKUNDER (MENSTRUASI, RAMBUT WAJAH, MIMPI BASAH, DAN LAIN-LAIN), MUNCUL HASRAT SEKSUAL YANG TINGGI (PUBERTAS).
6. Ciri-ciri Perkembangan Fisik Pada Masa Dewasa Kemampuan fisik setiap individu pada masa dewasa sangat bervariasi tergantung pada perkembangan fisiknya. Pria cenderung memiliki kemampuan fisik yang lebih baik dan gerakan yang lebih terampil.Pertumbuhan ukuran tubuh yang seimbang membawa kemampuan fisik yang kuat. Pada saat jatuh tempo, pertumbuhan mencapai titik maksimum. Pada saat itu pembangunan fisik mulai terhenti, sehingga hasil dari pembangunan itu adalah kapasitas fisik.
Menurut kronologinya, masa kanakkanak merupakan tahap perkembangan antara usia 2 sampai 6 tahun. Perkembangan jasmani merupakan landasan bagi kemajuan perkembangan selanjutnya, dengan bertambahnya berat badan, tinggi badan dan kekuatan tubuh, membantu anak menjadi lebih aktif dan mengembangkan kemampuan fisik dan perkembangannya. Mengembangkan kemampuan mengeksplorasi lingkungan tanpa bantuan orangtua.
Perkembangan fisik dan motorik anak merupakan salah satu tahapan perkembangan penting pada masa kanak-kanak. Dimana guru dan orang tua harus bekerja sama sejak dini. Perkembangan jasmani dan motorik merupakan suatu proses dimana seseorang berkembang melalui reaksi-reaksi yang menghasilkan gerakgerik yang terkoordinasi, terorganisir, dan terpadu.
B. Perkembangan Mental Pada Anak 1. Pendapat Para Ahli Menurut Piaget dalam Ruseffendi (2006: 133), terdapat tiga dalil pokok dalam perkembangan mental manusia, yaitu: a. Perkembangan intelektual berlangsung melalui tahapan-tahapan yang berurutan dan selalu terjadi dalam urutan yang sama.
b. Tahapan diartikan sebagai kelompok aktivitas mental yang mewakili perilaku mental. c. Perjalanan melalui tahapan-tahapan tersebut dicapai melalui keseimbangan (equilibrium) proses perkembangan yang menggambarkan interaksi antara pengalaman (asimilasi) dan struktur kognitif yang timbul (adaptasi).
Perkembangan mental adalah suatu proses yang menggambarkan perilaku psikologis dan sosial manusia/remaja dalam kedudukan yang harmonis dalam lingkungan sosial yang lebih besar dan kompleks. Ada beberapa faktor penyebab gangguan jiwa pada anak pada masa tumbuh kembang, antara lain: Kurangnya gizi, perilaku orang tua, kebersihan yang buruk, lingkungan yang kurang mendukung, memiliki dapat menimbulkan berbagai macam masalah. 2. Pembahasan
Masalah kejiwaan pada anak seringkali berkembang dengan sendirinya dan menimbulkan berbagai penyakit. Dalam jangka pendek, permasalahan tersebut menghambat perkembangan emosi anak, hubungan sosial dalam keluarga dan lingkungan lain, serta perkembangan akademiknya. Dalam jangka panjang, erat kaitannya dengan gangguan jiwa pada orang dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan proses peralihan fisik dan jiwa dari bayi lalu anak-anak terus remaja hingga dewasa. Oleh karena itu pertumbuhan dan perkembangan seseorang yang berlangsung dalam periode yang demikian panjang ini adalah mental atau kejiwaannya. Pertumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal (genetik) dan faktor eksternal (lingkungan).
Faktor Internal Faktor internal antara lain jenis kelamin, obstetrik dan ras atau suku bangsa. Apabila faktor ini dapat berinteraksi dalam lingkungan yang baik dan optimal, akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula.
Faktor Eksternal Faktor Eksternal meliputi keadaan lingkungan sosial, ekonomi, nutrisi, serta stimulasi psikologis.
Tumbuh kembang anak merupakan suatu proses peralihan fisik dan mental, dari anak ke balita, dari remaja ke dewasa. Oleh karena itu pertumbuhan dan perkembangan manusia yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama bersifat spiritual atau psikologis. Pertumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal (genetika) dan faktor eksternal (lingkungan).Faktor intrinsik meliputi jenis kelamin, kebidanan, dan ras/etnis.Apabila faktor-faktor tersebut dapat saling berinteraksi dalam lingkungan yang baik dan optimal maka akan dihasilkan pula pertumbuhan yang optimal.
Ada beberapa masalah mental yang dialami anak sekolah yaitu sebagai berikut: 1. Masalah emosional : sedih, apatis, takut, dan cemas. Takut Sedih Apatis Cemas
2. Masalah perilaku : melawan, tidak patuh, agresif, destruktif, keresahan, tidak konsentrasi.
4. Masalah lainnya: berbohong, sulit tidur, sakit kepala, dan perkembangan buruk. 3. Gangguan Perkembangan Terlambat Berbicara
Di usia kurang dari satu tahun, temperamen dan hubungan anak dengan pengasuh utamanya (ibu) berperan penting dalam kesehatan mentalnya.Pada anak yang lebih besar, hubungan dengan anggota keluarga lainnya, keberhasilan akademis, dan hubungan dengan teman sebaya juga penting.
Beberapa anak lebih mudah beradaptasi dibandingkan yang lain, lebih bersedia mencoba sesuatu yang baru, atau tidak terlalu bersikap negatif ketika dimarahi.Perkembangan mental dan psikologis yang berkualitas juga akan memberikan pengaruh positif terhadap temperamen dan kepribadian anak pada masa remaja dan dewasa.Bagi sebagian besar anak, lingkungan keluargalah yang mempengaruhi perkembangannya, setelah sekolah dan kemudian pergaulan. Keluarga dianggap sebagai lingkungan kehidupan pertama yang dibangun oleh orang tua dan orang-orang tercinta.
Ada beberapa pendekatan yang digunakan untuk membina dan membimbing problematika mental yang dihadapi anak dalam pertumbuhannya, di antaranya; a). Pendidikan instruksional dan interaktif yaitu terpadu dengan pelaksanaan program kegiatan belajar. b). Pendekatan dukungan sistem yaitu dengan menciptakan suasana Tk dan lingkungan yang menunjang perkembangan anak. c). Pendekatan pengembangan pribadi, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk berkembang sesuai dengan kondisi dan kemampuan dirinya. dan Pendekatan Agama.
Tujuan Kesehatan Mental Pada Anak 1. Menemukan cara untuk menjamin anak mempunyai kapasitas mental yang sehat 2. Menemukan cara untuk mencegah penyebab gangguan jiwa dan penyakit jiwa 3. Menemukan cara untuk mencegah mencegah berkembangnya berbagai gangguan jiwa dan penyakit jiwa pada anak-anak 4. Meringankan atau menyembuhkan penyakit dan gangguan jiwa.
Pola asuh orang tua merupakan salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang anak. Selain itu, pada masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa kanakkanak ke masa dewasa, terjadi beberapa perubahan pada masa remaja, mulai dari perubahan perkembangan fisik, sosial, dan emosional. Dengan segala perubahan tersebut, remaja sulit mengendalikan emosi dan berperilaku sesuai norma sosial yang berlaku.
Pola asuh orang tua juga mempunyai pengaruh terhadap proses perubahan yang dialami remaja dan bagaimana remaja bertindak dan berperilaku dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan teladan orang tua dengan tumbuh kembang anak pada masa remaja.
Setengah dari semua gangguan kesehatan mental dimulai sekitar usia 14 tahun.Masalahnya adalah sebagian besar kasus tidak terdeteksi dan tidak diobati.Di antara banyak gangguan kesehatan mental, depresi adalah yang paling umum terjadi pada remaja.Pada masa remaja, banyak perubahan cepat yang terjadi, baik perubahan fisik, kognitif, bahkan psikososial. Apabila individu tidak menyelesaikan tugas perkembangannya maka akan menimbulkan ketidakbahagiaan, gangguan psikososial, ketidakstabilan emosi bahkan dapat menimbulkan gangguan depresi.
Simpulan Perkembanganadalahbertumbuhnyakemampu an(skill)dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan. Keluarga merupakan suatu sistem sosial terkecil yang di dalamnya dapat terdiri dari ayah, ibu, dan anak . Anak-anak memiliki pemikiran yang kritis, akan banyak hal dimulai ketika ia mulai mengenal bahasa. Pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari mulut seorang anak sebaiknya dijawab dengan jawaban yang jujur dan dapat memuaskan. Pendidikan moral dan kejujuran bagi seorang anak berawal dari keluarga, melaluiorangtua.
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan 16 (2), 120- 129, 2019. Diakses.melalui.https://journal.uir.ac.id/index. php/alhikmah/issue/view/293.pada 19 September 2023 Al - Nafs Irsyad. PROBLEMA MENTAL ANAK DALAM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNYA. Vol 8 No. (2021) Di akses melaluihttps://journal.uinalauddin.ac.id/ index.php/Al-Irsyad_Al-Nafs/article/view/27679 pada 12 November 2023 Abdurrahman Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar Alhadad Idrus. Penerapan Teori perkembangan mental Piaget pada konsep kekekalan panjang. Jurnal Ilmiah program studi matematika STKIP siliwangi Bandung, Vol 1, No. 1, Februari 2012 Referensi
Early Childhood Islamic Education Journal 1(1), 44-55, 2020 Diakses melalui.https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ECIEJ/ article/view/22 pada 19 September 2023 pukul 21.30 Eldiana Dea. Kesehatan Mental anak didik. Diakses melalui.https://www.academia.edu/11386639/Kesehatan_m ental_anak_didik. pada 19 September 2023 pukul 21.13 Halim Edwin. Mengenali dan Mengatasi Gangguan Mental pada Anak Diakses melalui https://www.ciputramedicalcenter.com/mengenali-danmengatasi-gangguan-mental-pada-anak/ pada 19 September 2023. pukul 22.09
Hurlock, 1956 Jurnal Psikologi Pendidikan dan Pengembangan Sdm 9 (2), 47-53, 2020 Diakses melalui https://repository.upiyai.ac.id/9752/ pada 19 September 2023. Pukul 22.09 Diakses melalui https://repository.upiyai.ac.id/9752/ pada 19 September 2023. Pukul 22.09 Jurnal Peningkatan Kesehatan Mental Anak dan Remaja Melalui Ibadah Keislaman. Vol. 16 No. 2 (2019) : Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Diakses Melalui https://journal.uir.ac.id/index.php/alhikma h/issue/vi293 pada 19 September 2023. Pukul 22.10
FAKTOR-FAKTOR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SECARA INTERNAL DAN EKSTERNAL Herson kadir Jefri A. Hulinggi Riska Patadjenu Marlona Universitas Negeri Gorontalo
Latar Belakang ......................................................................... Rumusan Masalah ..................................................................... Tujuan ...................................................................................... A. Faktor-faktor Perkembangan Peserta Didik............................. B. Faktor-faktor Perkembangan Peserta Didik secara Internal ..... C. Faktor-faktor Perkembangan Peserta Didik secara Eksternal ... Simpulan.................................................................................. Reverensi ....................................................................... DAFTAR ISI
Perkembangan pesrta didik adalah proses pertumbuhan,perubahan, dan pembelajaran yang di alami oleh individu selama masa sekolah dan kehidupan mereka. Ini mencakup perkembangan dalam berbagai aspek, termasuk fisik, kognitif (intelektual, sosial, emosional, dan moral). Perkembangan peserta didik adalah hasil dari interaksi kompleks antara faktorfaktor genetik, lingkungan, pendidikan, dan pengalaman sepanjang hidup mereka. Perkembangan peserta didik adalah mahluk yang berada dalam proses perkembangan dabn pertumbuhan masingmasing. Mereka perlu memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya. Latar Belakang
Menurut Sunarto dan Hartono (1957:38), perkembangan adalah struktur yang terorganisasi dan memiliki fungsi-fungsi khusus. Karena itu, perubahan dalam struktur, baik organisasi maupun bentuk, akan mengakibatkan perubahan dalam fungsi. Meskipun proses pertumbuhan dan perkembangan seharusnya serupa pada setiap individu, pada kenyataannya tidak semua individu mengalami perkembangan serupa. Ada banyak faktor yang menyebabkan perbedaan dalam perkembangan anak dibandingkan dengan anak lainnya secara umum. Para ahli memiliki beberapa pandangan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan. A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik
Para ahli yang mengikuti aliran nativisme berpendapat bahwa perkembangan individu sepenuhnya ditentukan oleh faktor-faktor yang ada sejak kelahiran atau berasal dari keturunan. Menurut aliran ini, berbagai karakteristik orang tua secara otomatis diwariskan kepada anak tanpa melalui proses pendidikan atau belajar, dengan demikian aliran ini cenderung pesimis terhadap pengaruh pendidikan dan lingkungan terhadap perkembangan anak. Aliran ini kurang didukung secara berkelanjutan karena dapat dipertanyakan, dan salah satu tokoh utamanya adalah Schopenhauer. Berikutnya terdapat aliran-aliran yang menjadi pedoman bagi para ahli dalam memahami faktorfaktor yang mempengaruhi perkembangan. 1. Aliran Nativisme
2. Aliran Empirisme Aliran empirisme menyatakan bahwa perkembangan manusia sepenuhnya dipengaruhi oleh lingkungan atau pendidikan yang diterima. Anak-anak akan berkembang dengan optimal jika lingkungan mereka memberikan kondisi yang memandu para ahli dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu.